SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 3
Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi
Birokrasi terdiri dari biro yang artinya meja dan krasi yang artinya kekuasaan. Dari
pengertian dua kata tersebut dapat disimpulkan bahwa birokrasi adalah kekuasaan yang
didasarkan pada peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip ideal bekerjanya suatu
organisasi. Birokrasi ini bersifat rigid atau kaku dan kewenangan birokrasi adalah kewenangan
formal yang dimiliki dengan legitimasi produk hukum bukan dengan legitimasi politik. Dalam
era global saat ini, birokrasi sebagai komponen utama pengelola pemerintahan negara harus
meningkatkan kualitas pengabdian dan kinerja terbaiknya kepada masyarakat, bangsa. dan
negara.
Birokrasi politik yang ada dalam sebuah negara memiliki kewenangan dalam
memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Dalam kewenangan dan tanggung jawabnya
yang begitu besar terhadap masyarakat, hal ini perlu diperhatikan lebih lanjut, apakah
wewenang dan tanggung jawab yang di emban oleh para birokrat telah dilakukan dengan
baik; apakah pelayanan untuk masyarakat telah diberikan seluruhnya sesuai dengan
kebutuhan setiap individu atau kelompok; apakah dalam pelayanan terhadap publik hanya
dijadikan sebagai tempat mencari tambahan bagi dirinya sendiri. Ini adalah pertanyaan-
pertanyaan mendasar yang mutlak dipunyai oleh masing-maing individu. Karena kekuasaan
tetap berada di tangan rakyat sekalipun para elit memiliki kewenangan dan menjadi golongan
orang yang mayoritas.
Di Negara berkembang, pelayanan yang diberikan kepada masyarakat belum bisa
dikatakan baik karena pelayanan publik yang disediakan oleh pemerintah belum bisa
dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor
yaitu kondisi geografis, sumber daya manusia, sumber penerimaan, dan teknologi informasi.
Sedangkan di Negara maju bisa dikatakan pelayanan publik yang ada sudah baik karena
hampir semua faktor tersebut bisa teratasi dengan baik.
Kualitas pelayanan publik yang kerap dikeluhkan masyarakat dapat terjadi disebabkan
berbagai hal. Salah satu yang mendasari hal ini adalah lemahnya sistem pengendalian
manajemen pemerintahan. Diketahui, pada jam-jam pelayanan publik, aparat kerap lalai
dalam melayani masyarakat. Masalah berikutnya adalah ringannya konsekuensi dari kealpaan
ini. Akibat dari kealpaan ini, berpotensi menciptakan set mental tertentu mengenai tanggung
jawab pekerjaan di kepala setiap aparat. Set mental ini menjadi derivasi bagi budaya kerja,
sebagian lembaga pemerintahan yang lazim datang terlambat, kualitas pelayanan minimalis,
hingga mempersulit proses.
Untuk mereduksi budaya melayani masyarakat tersebut, sistem pengendalian SDM
yang lebih ketat mutlak diperlukan. Reformasi birokrasi bukan hanya dalam soal perbaikan
sistem, akan tetapi perbaikan kompetensi dan akuntabilitas setiap individu di dalamnya.
Sedangkan, yang harus ditanamkan dengan baik dalam setiap individu adalah dengan
menempatkan fungsi pelayanan publik sebagai pemberdayaan, bukan pemberian. Hal ini
terletak pada sebuah kalimat sederhana yaitu “kepuasan masayarakat adalah prioritas utama”.
Memprioritaskan berarti menyesuaikan standar pelayanan berdasarkan kebutuhan
masyarakat. Politik pemerintah seharusnya tumbuh dan berkembang menjadi sistem birokrasi
terbuka yakni keberhasilan kinerja di evaluasi atas dasar harapan dan kepuasan masyarakat.
Perubahan struktur birokrasi secara bertahap dan semua nilai - nilai yang melekat di
dalamnya agar dapat berfungsi sebagai sebuah alat yang efektif dalam memacu jalannya
pembangunan, harus dipertimbangkan sebagai salah satu dasar bagi perencanaan perubahan
di negara ini.
Mulai diberlakukannya penegasan terhadap sanksi atau hukuman bagi individu atau
kelompok yang melakukan penyelewengan dalam menjalankan tugasnya menjadi salah satu
hal yang seharusnya dilakukan dalam tubuh birokrasi. Ini hal yang terlihat sepele sebenarnya,
akan tetapi disebabkan kebudayaan Indonesia yang masih melekat dengan sangat kental yaitu
adanya keseganan antar satu sama lain, maka tidaklah jarang hukuman ini hanya menjadi
sebuah wacana bukan suatu yang memang dapat menjadi suatu yang memotivasi agar tidak
melakukan penyelewengan sehingga hukuman yang sudah disepakati bersama tidak dapat
diberlakukan dengan baik. Namun, hal ini sudah berakar dari awal sehingga sedikit sulit
dirubah. Perubahan pola pikir yang tegas dan disiplin harusnya mulai dilakukan sejak awal
sehingga hal ini tidak terjadi.
Tantangan terpenting lain bagi kualitas layanan publik adalah menciptakan budaya
pelayanan yang sepenuhnya. Ini memerlukan perubahan set mental di setiap aparat
pemerintah. Untuk menciptakan budaya pelayanan, pola hubungan vertikal mesti dibangun
melalui model hubungan saling menolong. Model hubungan ini bergantung kepada
penerapan dari aparat pemerintah, baik yang dipelajari maupun kecenderungan alamiah untuk
menolong orang lain. Motivasi internal untuk menolong lazimnya didahului oleh kesadaran
diri dan nilai-nilai kebaikan yang dianut. Kompetensi menolong orang lain secara sukarela
tanpa harapan mendapatkan imbalan.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Yuca Siahaan
 
Ppt alfajar definisimanajemen publik
Ppt alfajar definisimanajemen publikPpt alfajar definisimanajemen publik
Ppt alfajar definisimanajemen publik
Alfajar A
 
Perkembangan ilmu administrasi
Perkembangan ilmu administrasiPerkembangan ilmu administrasi
Perkembangan ilmu administrasi
Musbahaeri Saleh
 

Was ist angesagt? (20)

Tatanan organisasi pemerintahan negara
Tatanan organisasi pemerintahan negaraTatanan organisasi pemerintahan negara
Tatanan organisasi pemerintahan negara
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
 
Inovasi Digital Pelayanan Publik
Inovasi Digital Pelayanan PublikInovasi Digital Pelayanan Publik
Inovasi Digital Pelayanan Publik
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
 
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan DelegasiKekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
 
Hubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lainHubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lain
 
Organisasi Pemerintahan
Organisasi PemerintahanOrganisasi Pemerintahan
Organisasi Pemerintahan
 
Perubahan dan Pengembangan Organisasi tugas ke 2
Perubahan dan Pengembangan Organisasi tugas ke 2Perubahan dan Pengembangan Organisasi tugas ke 2
Perubahan dan Pengembangan Organisasi tugas ke 2
 
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEMADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
 
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanContoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
 
3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan
 
Pergeseran paradigma pelayanan publik
Pergeseran paradigma pelayanan publikPergeseran paradigma pelayanan publik
Pergeseran paradigma pelayanan publik
 
Ppt alfajar definisimanajemen publik
Ppt alfajar definisimanajemen publikPpt alfajar definisimanajemen publik
Ppt alfajar definisimanajemen publik
 
1.05 pendelegasian wewenang
1.05 pendelegasian wewenang1.05 pendelegasian wewenang
1.05 pendelegasian wewenang
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
 
Perkembangan ilmu administrasi
Perkembangan ilmu administrasiPerkembangan ilmu administrasi
Perkembangan ilmu administrasi
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
 
Birokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian PolitikBirokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian Politik
 
Perubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiPerubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasi
 
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
 

Ähnlich wie Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi

HUBUNGAN PARTISIPASI TERHADAP KINERJA
HUBUNGAN PARTISIPASI TERHADAP KINERJAHUBUNGAN PARTISIPASI TERHADAP KINERJA
HUBUNGAN PARTISIPASI TERHADAP KINERJA
Abby Lee
 
PERANAN PEMERINTAH DI DALAM MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN PEMBA...
PERANAN PEMERINTAH DI DALAM MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN PEMBA...PERANAN PEMERINTAH DI DALAM MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN PEMBA...
PERANAN PEMERINTAH DI DALAM MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN PEMBA...
AntonAnthony2
 
Perkembangan otonomi daerah
Perkembangan otonomi daerahPerkembangan otonomi daerah
Perkembangan otonomi daerah
samiaji
 
Materi kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara, tentang Good Governance 1.ppt
Materi kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara, tentang Good Governance 1.pptMateri kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara, tentang Good Governance 1.ppt
Materi kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara, tentang Good Governance 1.ppt
DedenSuhendar5
 
Good governance sebagai agenda reformasi
Good governance sebagai agenda reformasiGood governance sebagai agenda reformasi
Good governance sebagai agenda reformasi
Ely Goro Leba
 
Madekarapesinunpadbab1
Madekarapesinunpadbab1Madekarapesinunpadbab1
Madekarapesinunpadbab1
Dewi Abiz
 

Ähnlich wie Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi (20)

Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
 
Kerangka Karangan Ilmiah_Bahasa Indonesia 22 (1) (2).docx
Kerangka Karangan Ilmiah_Bahasa Indonesia 22 (1) (2).docxKerangka Karangan Ilmiah_Bahasa Indonesia 22 (1) (2).docx
Kerangka Karangan Ilmiah_Bahasa Indonesia 22 (1) (2).docx
 
Good clean governance-libre
Good clean governance-libreGood clean governance-libre
Good clean governance-libre
 
Pembangunan Masyarakat Kota
Pembangunan Masyarakat KotaPembangunan Masyarakat Kota
Pembangunan Masyarakat Kota
 
monalisaaaaaaaaaa
monalisaaaaaaaaaamonalisaaaaaaaaaa
monalisaaaaaaaaaa
 
Good governance
Good governanceGood governance
Good governance
 
Good governance
Good governanceGood governance
Good governance
 
Sari
SariSari
Sari
 
Hukum dan Administrasi Perncanaan, Konsep dan Kritik Good Governance
Hukum dan Administrasi Perncanaan, Konsep dan Kritik Good GovernanceHukum dan Administrasi Perncanaan, Konsep dan Kritik Good Governance
Hukum dan Administrasi Perncanaan, Konsep dan Kritik Good Governance
 
HUBUNGAN PARTISIPASI TERHADAP KINERJA
HUBUNGAN PARTISIPASI TERHADAP KINERJAHUBUNGAN PARTISIPASI TERHADAP KINERJA
HUBUNGAN PARTISIPASI TERHADAP KINERJA
 
Kelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptxKelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptx
 
Rekonstruksi kultural birokrasi
Rekonstruksi kultural birokrasiRekonstruksi kultural birokrasi
Rekonstruksi kultural birokrasi
 
7.-Etika-Administrasi-Dalam-Praktik.pptx
7.-Etika-Administrasi-Dalam-Praktik.pptx7.-Etika-Administrasi-Dalam-Praktik.pptx
7.-Etika-Administrasi-Dalam-Praktik.pptx
 
PERANAN PEMERINTAH DI DALAM MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN PEMBA...
PERANAN PEMERINTAH DI DALAM MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN PEMBA...PERANAN PEMERINTAH DI DALAM MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN PEMBA...
PERANAN PEMERINTAH DI DALAM MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN PEMBA...
 
Perkembangan otonomi daerah
Perkembangan otonomi daerahPerkembangan otonomi daerah
Perkembangan otonomi daerah
 
Penerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publik
Penerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publikPenerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publik
Penerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publik
 
Materi kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara, tentang Good Governance 1.ppt
Materi kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara, tentang Good Governance 1.pptMateri kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara, tentang Good Governance 1.ppt
Materi kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara, tentang Good Governance 1.ppt
 
Good government (kel 10)
Good government (kel 10)Good government (kel 10)
Good government (kel 10)
 
Good governance sebagai agenda reformasi
Good governance sebagai agenda reformasiGood governance sebagai agenda reformasi
Good governance sebagai agenda reformasi
 
Madekarapesinunpadbab1
Madekarapesinunpadbab1Madekarapesinunpadbab1
Madekarapesinunpadbab1
 

Kürzlich hochgeladen (7)

RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
 
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
 

Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi

  • 1. Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi Birokrasi terdiri dari biro yang artinya meja dan krasi yang artinya kekuasaan. Dari pengertian dua kata tersebut dapat disimpulkan bahwa birokrasi adalah kekuasaan yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip ideal bekerjanya suatu organisasi. Birokrasi ini bersifat rigid atau kaku dan kewenangan birokrasi adalah kewenangan formal yang dimiliki dengan legitimasi produk hukum bukan dengan legitimasi politik. Dalam era global saat ini, birokrasi sebagai komponen utama pengelola pemerintahan negara harus meningkatkan kualitas pengabdian dan kinerja terbaiknya kepada masyarakat, bangsa. dan negara. Birokrasi politik yang ada dalam sebuah negara memiliki kewenangan dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Dalam kewenangan dan tanggung jawabnya yang begitu besar terhadap masyarakat, hal ini perlu diperhatikan lebih lanjut, apakah wewenang dan tanggung jawab yang di emban oleh para birokrat telah dilakukan dengan baik; apakah pelayanan untuk masyarakat telah diberikan seluruhnya sesuai dengan kebutuhan setiap individu atau kelompok; apakah dalam pelayanan terhadap publik hanya dijadikan sebagai tempat mencari tambahan bagi dirinya sendiri. Ini adalah pertanyaan- pertanyaan mendasar yang mutlak dipunyai oleh masing-maing individu. Karena kekuasaan tetap berada di tangan rakyat sekalipun para elit memiliki kewenangan dan menjadi golongan orang yang mayoritas. Di Negara berkembang, pelayanan yang diberikan kepada masyarakat belum bisa dikatakan baik karena pelayanan publik yang disediakan oleh pemerintah belum bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kondisi geografis, sumber daya manusia, sumber penerimaan, dan teknologi informasi. Sedangkan di Negara maju bisa dikatakan pelayanan publik yang ada sudah baik karena hampir semua faktor tersebut bisa teratasi dengan baik. Kualitas pelayanan publik yang kerap dikeluhkan masyarakat dapat terjadi disebabkan berbagai hal. Salah satu yang mendasari hal ini adalah lemahnya sistem pengendalian manajemen pemerintahan. Diketahui, pada jam-jam pelayanan publik, aparat kerap lalai dalam melayani masyarakat. Masalah berikutnya adalah ringannya konsekuensi dari kealpaan ini. Akibat dari kealpaan ini, berpotensi menciptakan set mental tertentu mengenai tanggung
  • 2. jawab pekerjaan di kepala setiap aparat. Set mental ini menjadi derivasi bagi budaya kerja, sebagian lembaga pemerintahan yang lazim datang terlambat, kualitas pelayanan minimalis, hingga mempersulit proses. Untuk mereduksi budaya melayani masyarakat tersebut, sistem pengendalian SDM yang lebih ketat mutlak diperlukan. Reformasi birokrasi bukan hanya dalam soal perbaikan sistem, akan tetapi perbaikan kompetensi dan akuntabilitas setiap individu di dalamnya. Sedangkan, yang harus ditanamkan dengan baik dalam setiap individu adalah dengan menempatkan fungsi pelayanan publik sebagai pemberdayaan, bukan pemberian. Hal ini terletak pada sebuah kalimat sederhana yaitu “kepuasan masayarakat adalah prioritas utama”. Memprioritaskan berarti menyesuaikan standar pelayanan berdasarkan kebutuhan masyarakat. Politik pemerintah seharusnya tumbuh dan berkembang menjadi sistem birokrasi terbuka yakni keberhasilan kinerja di evaluasi atas dasar harapan dan kepuasan masyarakat. Perubahan struktur birokrasi secara bertahap dan semua nilai - nilai yang melekat di dalamnya agar dapat berfungsi sebagai sebuah alat yang efektif dalam memacu jalannya pembangunan, harus dipertimbangkan sebagai salah satu dasar bagi perencanaan perubahan di negara ini. Mulai diberlakukannya penegasan terhadap sanksi atau hukuman bagi individu atau kelompok yang melakukan penyelewengan dalam menjalankan tugasnya menjadi salah satu hal yang seharusnya dilakukan dalam tubuh birokrasi. Ini hal yang terlihat sepele sebenarnya, akan tetapi disebabkan kebudayaan Indonesia yang masih melekat dengan sangat kental yaitu adanya keseganan antar satu sama lain, maka tidaklah jarang hukuman ini hanya menjadi sebuah wacana bukan suatu yang memang dapat menjadi suatu yang memotivasi agar tidak melakukan penyelewengan sehingga hukuman yang sudah disepakati bersama tidak dapat diberlakukan dengan baik. Namun, hal ini sudah berakar dari awal sehingga sedikit sulit dirubah. Perubahan pola pikir yang tegas dan disiplin harusnya mulai dilakukan sejak awal sehingga hal ini tidak terjadi. Tantangan terpenting lain bagi kualitas layanan publik adalah menciptakan budaya pelayanan yang sepenuhnya. Ini memerlukan perubahan set mental di setiap aparat pemerintah. Untuk menciptakan budaya pelayanan, pola hubungan vertikal mesti dibangun melalui model hubungan saling menolong. Model hubungan ini bergantung kepada penerapan dari aparat pemerintah, baik yang dipelajari maupun kecenderungan alamiah untuk menolong orang lain. Motivasi internal untuk menolong lazimnya didahului oleh kesadaran
  • 3. diri dan nilai-nilai kebaikan yang dianut. Kompetensi menolong orang lain secara sukarela tanpa harapan mendapatkan imbalan.