SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Sakit dalam Pandangan Islam
Dalam setiap perjalanan hidup manusia, senantiasa dipertemukan pada tiga kondisi
dan situasi yakni sehat, sakit atau mati. Pada kondisi sehat, terkadang melupakan cara hidup
sehat dan mengabaikan perintah Allah SWT, sebaliknya pada kondisi sakit dianggap sebuah
beban penderitaan, malapetaka dan wujud kemurkaan Allah SWT.
Dalam Q.S. Saad: 27 Allah SWT selalu menciptakan sesuatu atau memberikan suatu
ujian kepada hambanya pasti ada hikmah atau pelajaran dibalik itu semua.

Artinya:
Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa
hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orangorang kafir itu karena mereka akan masuk neraka.

Dalam perspektif Islam, setiap penyakit merupakan cobaan yang diberikan oleh Allah
SWT kepada hamba-Nya untuk menguji keimanannya. Sabda Rasulullah SAW yang artinya
“Dan sesungguhnya bila Allah SWT mencintai suatu kaum, dicobanya dengan berbagai
cobaan. Siapa yang ridha menerimanya, maka dia akan memperoleh keridhoan Allah. Dan
barang siapa yang murka (tidak ridha) dia akan memperoleh kemurkaan Allah SWT”
(H.R. Ibnu Majah dan At Turmudzi).
Kondisi sehat dan kondisi sakit adalah dua kondisi yang senantiasa dialami oleh setiap
manusia. Allah SWT tidak akan menurunkan suatu penyakit apabila tidak menurunkan juga
obatnya, sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra dari Nabi saw
bersabda:

Allah SWT tidak menurunkan sakit, kecuali juga menurunkan obatnya
(HR Bukhari)
Bila dalam kondisi sakit, umat Islam dijanjikan oleh Allah SWT berupa penghapusan
dosa apabila ia bersabar dan berikhtiar untuk menyembuhkan penyakitnya. Sebagaimana
sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, “Tidaklah seorang muslim tertimpa derita
dari penyakit atau perkara lain kecuali Allah hapuskan dengannya (dari sakit tersebut)
kejelekan-kejelekannya (dosa-dosanya) sebagaimana pohon menggugurkan daunnya.”

2. Jenis Penyakit
a.

Penyakit fisik/ lahir

b. Penyakit batin/ hati, seperti syirik, kufur, iri atau dengki, dan lain sebagainya

3. Macam-macam Orang Sakit
Orang yang sakit dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu:
a.

Orang yang sakit ringan,

b. Orang yang sakit berat atau keras, dan
c.

Orang yang sedang menghadapi sakaratul maut

4. Anjuran Bagi Orang yang Sakit
a.

Berbaik sangka kepada Allah SWT

b. Bersabar atas apa yang menimpanya, tidak berputus asa
c.

Menerima takdir Allah SWT atasnya

d. Bersyukur kepada Allah SWT
e.

Memperbanyak istighfar

f.

Memperbanyak doa

g. Banyak muhasabah diri
h. Senantiasa mengharapkan rahmat Allah SWT atasnya
i.

Tawakkal

j.

Tetap menjalankan ibadah sesuai kemampuan

k. Membaca buku-buku agama untuk menguatkan batinnya
l.

Mendengarkan bacaan ayat-ayat al-Quran

m. Tidak boleh mengharapkan kematian bagi dirinya
n. Hendaklah segera menunaikan segala tanggungan-tanggungan (utang) kepada orang lain atau
memberi wasiat kepada keluarganya atau yang lainnya

5. Sifat-Sifat Perawat Orang Sakit
a.

Ikhlas

b.

Penuh kasih sayang

c.

Pemaaf
d.

Cermat/ teliti

e.

Penuh tanggung jawab

f.

Patuh pada peraturan

g.

Menyimpan rahasia

6. Perawatan Bagi Orang Sakit
a.

Pengobatan Medis

b. Pengobatan Non Medis, meliputi:
Doa-doa
Mendengarkan ayat-ayat al-Qur‟an
c.

Pengobatan alternatif lain yang tidak bertentangan dengan prinsip Islam

7. Pendampingan Terhadap Orang Sakit
Orang sakit biasanya mengalami krisis psikologis dalam dirinya, oleh karena itu
hendaknya didampingi dan diberi perhatian lebih, serta dorongan motivasi untuk
kesembuhannya. Doa-doa serta dzikir dirasa mampu mengurangi rasa sakit orang yang
merasakannya. Karena dalam doa dan dzikir tersebut terdapat ilmu ikhlas sebagai hamba
Allah swt yang tidak mempunyai daya dan upaya dihadapan-Nya. Kita dapat
mendampinginya sebagai wujud bertawaqal dan menyerahkan diri kepada Allah swt dan
menyadari segalanya kembali atas kehendaknya.

8. Pengertian Sakaratul Maut
a.

Sakaratun jamak dari sakratun = „keadaan mabuk‟

b.

Naza‟ = mencabut, mencopot, melepaskan, menghilangkan

c.

Wafat (wafaa) = sempurna/ lengkap (tamma)

d.

Ajal = batas waktu, akhir waktu
Imam Al Gazali berbicara tentang maut, “sesungguhnya diketahui dari jalan-jalan
yang menjadi pedoman dan al-quranul karim menyatakannya pula bahwa maut tidak lebih
perubahan keadaan manusia semata. Setelah berpisahnya jasad, wujudnya tetap, hanya
masalahnya dia tersiksa atau didalam nikmat allah”. Arti perpisahan dengan jasad adalah
berakhirnya kekuasaan atas jasad bersamaan dengan keluarnya roh dari jasad tersebut atas
kehendak masa yang telah ditetapkan baginya. Anggota badan merupakan alat bagi manusia,
seperti tangan dipergunakan untuk memukul dan perbuatan-perbuatan lainnya, telinga untuk
mendengar, mata untuk melihat, dan yang sebenarnya untuk memahami segala sesuatu adalah
hati. Hati disini diibaratkan sebagai roh karena itu disebut hati rohani bukan hati jasmani, dan
roh dengan sendirinya dapat mengetahui segala sesuatu tanpa bantuan alat atau indera.

9. Tanda-Tanda Orang yang Sakaratul Maut
a.

Kakinya terasa lebih dingin

b.

Jari kaki dan tangan nampak hijau kebiru-biruan

c.

Mata membalik

d.

Denyut nadi mulai tidak teraba

e.

Telinganya tampak lemas (pipih)

f.

Sekali-kali merasa panas, minta dikipasi

g.

Tampak kesehatannya lebih baik, kadang minta makan atau minum

10. Bimbingan Terhadap Pasien yang Sakaratul Maut
a.

Mendampinginya dengan tegar
Apabila diperkenankan, membisikkan kalimat atau bacaan Tauhid ditelinga pasien dan di
doakan

b.

Pasrah dan ikhlas atas segala yang terjadi, serta menyadari bahwa semua takdir yang terjadi
merupakan kehendak-Nya

c.

Adapun bimbingan bagi keluarga pasien yang sakaratul maut:
*Mengajak keluarga untuk tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk pasien sakaratul
maut dengan ridho dan ikhlas atas apa yang terjadi
*Menghimbau untuk menciptakan suasana yang tenang
*Ajak untuk berdoa bersama serta pasrah dengan apa yang akan terjadi dan menyadari bahwa
semata-mata atas kehendak-Nya

11. Tuntunan Merawat Orang Sekarat
Kepercayaan Spiritual dan Keagamaan
Penanganan penyakit secara serius pada klien biasanya melibatkan intervensi medis
untuk memulihkan atau menjaga kesehatan. Sebagai rangkaian praktik kedua, strategi yang
transformatif, mengakui keterbatasan hidup, dan membantu individu yang sekarat
menemukan arti dalam penderitaan sehingga mereka dapat melampaui atau melangkah lebih
ke depan, keberadaan diri mereka. Praktik yang transformatif dihubungkan dengan
penyembuhan, komunikasi, dan kepercayaan spiritual atau keagamaan (Myers,2003). Sumber
daya spiritual termasuk kepercayan pada kekuatan tertinggi, komunitas pendukung, temanteman, rasa pengharapan dan arti hidup, dan praktik keagamaan. Spiritualitas klien dan
anggota keluarga memengaruhi kemampuan mereka untuk beradaptasi terhadap rasa
kehilangan. Individu yang memiliki hubungan yang kuat dengan kekuatan tertinggi
menunjukan ketabahan dan kemampuan untuk mengalami pemulihan dari rasa kehilangan
(Matheis, Tulsky, dan Matheis,2006).
Integrasi spiritual terjadi ketika individu mencapai kata sepakat dengan
kehidupannya dan meletakkan potongan-potongan kehidupannya bersama-sama dalam suatu
cara yang sesuai dengan seluruh kehidupannya. Mendekati akhir kehidupan, integrasi tersebut
membantu individu memperbaiki hubungan yang rusak atau menyelesaikan urusan yang
belum terselesaikan (O‟gorman, 2002).
Fiqih Islam memberikan tuntunan terkait tindakan yang dilakukan terhadap orang
yang sakit keras/ sekarat (muhtadlir). Apabila nampak tanda-tanda ajalnya sudah tiba, maka
tindakan yang sunah dilakukan oleh orang yang sedang menungguinya adalah:
1. Membaringkan muhtadlir pada lambung sebelah kanan untuk menghadapkannya ke arah
kiblat. Jika tidak memungkinkan, misalnya disebabkan karena tempatnya terlalu sempit atau
ada semacam gangguan pada lambung kanannya, maka ia dibaringkan pada lambung sebelah
kiri. Dan jika masih tidak memungkinkan, maka tidurkanlah dengan melentangkan
menghadap kiblat dengan memberi ganjalan di bawah kepala agar wajahnya bisa lurus
menghadap ke arah tersebut.
2. Membaca surat Yasin dengan agak keras dan al-Ro‟du dengan suara yang pelan. Faidah
pembacaan Surat ini kata al-Qulyubi, adalah mempermudah keluarnya ruh, disamping ada
sebuah hadits yang menjelaskan, bahwa ia akan mati, masuk dan bangkit dari alam kubur
dalam keadaan segar bugar. Dalam Nihayah Az-Zain, Syaikh Nawawi Banten menambahkan,
jika tidak mungkin membaca keduanya, maka surat yang dibaca disesuaikan dengan keadaan
muhtadlir. Yakni apabila masih ada kesadaran dalam diri muhtadlir, maka surat Yasin-lah
yang dibaca. Dan jika sudah tidak ada, maka yang dibaca adalah surat al-Ro‟du karena surat
ini berfaedah mempermudah keluarnya ruh.
3. Men-talqin dengan kalimat Tahlil secara santun (lembut) tidak menampakkan kesan
memaksa. Misalnya, mulaqqin (orang yang mentalqin) mengingatkan disampingnya dengan
ucapan: “ dzikir kepada Alloh itu amat diberkahi”, atau mengajak hadirin dzikir bersama.
Dalam talqinnya, Mulaqqin tidak perlu menambahkan lafadz Asyhadu kecuali muhtadlir
bukan seorang mukmin dan ada harapan ia masuk Islam, maka talqinnya disamping harus
mencantumkan lafadz tersebut juga harus disempurnakan menjadi dua kalimat syahadat agar
ia meninggal dalam keadaan Islam. Talqin ini tidak usah diulang kembali jika muhtadlir telah
mampu mengucapkannya, selama ia tidak berbicara lagi dan menurut Ulama‟ Jumhur,
walaupun mengenai hal-hal yang berkenaan dengan akhirat. Karena tujuan talqin ini, agar
kalimat Tahlil menjadi penutup kalimat yang terucap dari mulutnya. Rosululloh bersabda :
Barang siapa yang akhir perkataannya adalah “Laa ilaaha illallâh”, maka dia masuk sorga.
4. Sunah memberi minum, jika nampak gejala ia menginginkannya. Karena dalam kondisi
seperti itu, syaitan bisa saja menawarkan minuman yang akan ditukar dengan keimanannya.

Sesaat Setelah Ajal Tiba
Setelah

muhtadhir

telah

melalui

kematiannya,

seperti

adanya

tanda-tanda

mengendurnya telapak tangan dan kaki, cekungnya pelipis dan hidung yang tampak lemas,
tindakan berikutnya yang sunah dilalukan adalah:
1. Memejamkan kedua matanya
Jika sampai terlambat hingga kedua matanya tidak bisa dipejamkan, maka cara
memejamkannya dengan menarik kedua lengan serta kedua ibu jari kakinya secara
bersamaan, niscaya kedua mata tersebut akan terpejam dengan sendirinya.
2.

Mengikat rahangnya ke atas kepala dengan memakai kain yang agak lebar agar mulutnya
tidak terbuka.

3. Melemaskan sendi-sendi tulangnya dengan melipat tangan ke siku, lutut ke paha dan paha ke
perut. Setelah itu dibujurkan kembali, kemudian jari-jari tangannya dilemaskan. Jika agak
terlambat sehingga tubuhnya sudah kaku, maka sunah dilemaskan memakai minyak. Hikmah
dari pelemasan ini agar mempermudah proses pemandian dan pengkafanannya nanti.
4.

Melepaskan pakaiannya secara perlahan. Kemudian disedekapkan lalu mengganti pakaian
tersebut dengan kain tipis, (izar misalnya) yang ujungnya diselipkan di bawah kepala dan
kedua kakinya (menutupi semua tubuh). Kecuali jika ia sedang menunaikan ibadah Ihram,
maka kepalanya harus dibiarkan tetap terbuka.
5.

Meletakkan beban seberat 20 dirham (20gr x 2,75gr = 54,300 gr) atau secukupnya di atas
perutnya dengan dibujurkan dan diikat agar perutnya tidak membesar.

6.

Membebaskan segala tanggungan hutang atau lainnya. Dan jika tidak mungkin dilakukan
pada saat itu, maka segeralah ahli warinya malakukan aqad Hawalah (pelimpahan
tanggungan hutang) dengan orang-orang yang bersangkutan. Dan sunah bagi mereka
menerima tawaran tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Kisyik, Abdul Hamid. 1991. Mati Menebus Dosa. Jakarta: Gema Insani Press.
Potter dan Perry. 2002. Fundamental Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Memberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGTMemberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGTpjj_kemenkes
 
Aspek hukum dalam keperawatan
Aspek hukum dalam keperawatanAspek hukum dalam keperawatan
Aspek hukum dalam keperawatanyunike ashadi
 
Diagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluargaDiagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluargaWarung Bidan
 
Konsep stress dan adaptasi(1)
Konsep stress dan adaptasi(1)Konsep stress dan adaptasi(1)
Konsep stress dan adaptasi(1)Dodi Waryawan
 
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) Kristyawan Sutriyanto
 
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompoktip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompokYohanes Kristianto
 
Pendampingan pasien sakaratul maut
Pendampingan pasien sakaratul mautPendampingan pasien sakaratul maut
Pendampingan pasien sakaratul mautUlfa Pradipta
 
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananLegislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananfebriok
 
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamilHetty Astri
 
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesiaSejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesiaAKADEMI KEBIDANAN CIANJUR
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatalmartaagustinasirait
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran islam
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran islamMakalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran islam
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran islamOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemiaMakalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemiaSeptian Muna Barakati
 
Soal uts terapi komplementer
Soal uts terapi komplementerSoal uts terapi komplementer
Soal uts terapi komplementeralfathikaendar
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalMitha Khair
 

Was ist angesagt? (20)

Memberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGTMemberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGT
 
Aspek hukum dalam keperawatan
Aspek hukum dalam keperawatanAspek hukum dalam keperawatan
Aspek hukum dalam keperawatan
 
Diagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluargaDiagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluarga
 
Konsep stress dan adaptasi(1)
Konsep stress dan adaptasi(1)Konsep stress dan adaptasi(1)
Konsep stress dan adaptasi(1)
 
Ppt nifas
Ppt nifasPpt nifas
Ppt nifas
 
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
 
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompoktip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
 
Memandikan Pasien
Memandikan PasienMemandikan Pasien
Memandikan Pasien
 
Pendampingan pasien sakaratul maut
Pendampingan pasien sakaratul mautPendampingan pasien sakaratul maut
Pendampingan pasien sakaratul maut
 
Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA
Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA
Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA
 
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananLegislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
 
Kb 1 triage
Kb 1 triageKb 1 triage
Kb 1 triage
 
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
 
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesiaSejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran islam
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran islamMakalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran islam
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran islam
 
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemiaMakalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia
 
Soal uts terapi komplementer
Soal uts terapi komplementerSoal uts terapi komplementer
Soal uts terapi komplementer
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
 
Makalah home care3
Makalah home care3Makalah home care3
Makalah home care3
 

Andere mochten auch

Adab mendampingi pasien dengan penurunan kesadaran diri
Adab mendampingi pasien dengan penurunan kesadaran diriAdab mendampingi pasien dengan penurunan kesadaran diri
Adab mendampingi pasien dengan penurunan kesadaran diriIzna Adiningsih
 
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakitMakalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakitOperator Warnet Vast Raha
 
Tata Cara Mengurus Jenazah Sesuai Sunnah Nabi-PDF
Tata Cara Mengurus Jenazah Sesuai Sunnah Nabi-PDFTata Cara Mengurus Jenazah Sesuai Sunnah Nabi-PDF
Tata Cara Mengurus Jenazah Sesuai Sunnah Nabi-PDFRizal Kurnia Rohman
 
PAI Kelas 11 : ''Menghindari Dosa Besar"
PAI Kelas 11 : ''Menghindari Dosa Besar"PAI Kelas 11 : ''Menghindari Dosa Besar"
PAI Kelas 11 : ''Menghindari Dosa Besar"Wulan Darunnisa
 

Andere mochten auch (6)

Adab mendampingi pasien dengan penurunan kesadaran diri
Adab mendampingi pasien dengan penurunan kesadaran diriAdab mendampingi pasien dengan penurunan kesadaran diri
Adab mendampingi pasien dengan penurunan kesadaran diri
 
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakitMakalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
 
Pengurusan Jenazah
Pengurusan JenazahPengurusan Jenazah
Pengurusan Jenazah
 
Takziah
TakziahTakziah
Takziah
 
Tata Cara Mengurus Jenazah Sesuai Sunnah Nabi-PDF
Tata Cara Mengurus Jenazah Sesuai Sunnah Nabi-PDFTata Cara Mengurus Jenazah Sesuai Sunnah Nabi-PDF
Tata Cara Mengurus Jenazah Sesuai Sunnah Nabi-PDF
 
PAI Kelas 11 : ''Menghindari Dosa Besar"
PAI Kelas 11 : ''Menghindari Dosa Besar"PAI Kelas 11 : ''Menghindari Dosa Besar"
PAI Kelas 11 : ''Menghindari Dosa Besar"
 

Ähnlich wie TINJAUAN PUSTAKA

Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Operator Warnet Vast Raha
 
Hubungan Agama Islam dengan Mental dalam Bimbingan Konseling
Hubungan Agama Islam dengan Mental dalam Bimbingan KonselingHubungan Agama Islam dengan Mental dalam Bimbingan Konseling
Hubungan Agama Islam dengan Mental dalam Bimbingan KonselingAyuni Octavia
 
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakitMakalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakitOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Warnet Raha
 
konsep sehat sakit.pptx
konsep sehat sakit.pptxkonsep sehat sakit.pptx
konsep sehat sakit.pptxMAbdulAzis3
 
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakitMakalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakitSeptian Muna Barakati
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Septian Muna Barakati
 
8.3 ppt adab takziah 2019.docx
8.3 ppt adab takziah  2019.docx8.3 ppt adab takziah  2019.docx
8.3 ppt adab takziah 2019.docxIinfatimah7
 
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakitMakalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakitWarnet Raha
 
An introduction of pengobatan qur`ani
An introduction of pengobatan qur`aniAn introduction of pengobatan qur`ani
An introduction of pengobatan qur`aniJaafar Dahlan
 
03.Pemahaman tentang konsep sakit dan penyakit menurut agama.pptx
03.Pemahaman tentang konsep sakit dan penyakit menurut agama.pptx03.Pemahaman tentang konsep sakit dan penyakit menurut agama.pptx
03.Pemahaman tentang konsep sakit dan penyakit menurut agama.pptxkholil13
 
Diktat rehab hati 2016
Diktat rehab hati 2016Diktat rehab hati 2016
Diktat rehab hati 2016Edi Awaludin
 

Ähnlich wie TINJAUAN PUSTAKA (20)

Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
 
Penyakit hati
Penyakit hatiPenyakit hati
Penyakit hati
 
Hubungan Agama Islam dengan Mental dalam Bimbingan Konseling
Hubungan Agama Islam dengan Mental dalam Bimbingan KonselingHubungan Agama Islam dengan Mental dalam Bimbingan Konseling
Hubungan Agama Islam dengan Mental dalam Bimbingan Konseling
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
 
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakitMakalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
 
Makalah euthanasia
Makalah euthanasiaMakalah euthanasia
Makalah euthanasia
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
 
konsep sehat sakit.pptx
konsep sehat sakit.pptxkonsep sehat sakit.pptx
konsep sehat sakit.pptx
 
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakitMakalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
 
Makalah euthanasia
Makalah euthanasiaMakalah euthanasia
Makalah euthanasia
 
8.3 ppt adab takziah 2019.docx
8.3 ppt adab takziah  2019.docx8.3 ppt adab takziah  2019.docx
8.3 ppt adab takziah 2019.docx
 
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakitMakalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
 
An introduction of pengobatan qur`ani
An introduction of pengobatan qur`aniAn introduction of pengobatan qur`ani
An introduction of pengobatan qur`ani
 
Macam macam nafsu
Macam macam nafsuMacam macam nafsu
Macam macam nafsu
 
03.Pemahaman tentang konsep sakit dan penyakit menurut agama.pptx
03.Pemahaman tentang konsep sakit dan penyakit menurut agama.pptx03.Pemahaman tentang konsep sakit dan penyakit menurut agama.pptx
03.Pemahaman tentang konsep sakit dan penyakit menurut agama.pptx
 
Diktat rehab hati 2016
Diktat rehab hati 2016Diktat rehab hati 2016
Diktat rehab hati 2016
 

Mehr von Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Mehr von Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

TINJAUAN PUSTAKA

  • 1. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Sakit dalam Pandangan Islam Dalam setiap perjalanan hidup manusia, senantiasa dipertemukan pada tiga kondisi dan situasi yakni sehat, sakit atau mati. Pada kondisi sehat, terkadang melupakan cara hidup sehat dan mengabaikan perintah Allah SWT, sebaliknya pada kondisi sakit dianggap sebuah beban penderitaan, malapetaka dan wujud kemurkaan Allah SWT. Dalam Q.S. Saad: 27 Allah SWT selalu menciptakan sesuatu atau memberikan suatu ujian kepada hambanya pasti ada hikmah atau pelajaran dibalik itu semua. Artinya: Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orangorang kafir itu karena mereka akan masuk neraka. Dalam perspektif Islam, setiap penyakit merupakan cobaan yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya untuk menguji keimanannya. Sabda Rasulullah SAW yang artinya “Dan sesungguhnya bila Allah SWT mencintai suatu kaum, dicobanya dengan berbagai cobaan. Siapa yang ridha menerimanya, maka dia akan memperoleh keridhoan Allah. Dan barang siapa yang murka (tidak ridha) dia akan memperoleh kemurkaan Allah SWT” (H.R. Ibnu Majah dan At Turmudzi). Kondisi sehat dan kondisi sakit adalah dua kondisi yang senantiasa dialami oleh setiap manusia. Allah SWT tidak akan menurunkan suatu penyakit apabila tidak menurunkan juga obatnya, sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra dari Nabi saw bersabda: Allah SWT tidak menurunkan sakit, kecuali juga menurunkan obatnya (HR Bukhari) Bila dalam kondisi sakit, umat Islam dijanjikan oleh Allah SWT berupa penghapusan dosa apabila ia bersabar dan berikhtiar untuk menyembuhkan penyakitnya. Sebagaimana sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, “Tidaklah seorang muslim tertimpa derita
  • 2. dari penyakit atau perkara lain kecuali Allah hapuskan dengannya (dari sakit tersebut) kejelekan-kejelekannya (dosa-dosanya) sebagaimana pohon menggugurkan daunnya.” 2. Jenis Penyakit a. Penyakit fisik/ lahir b. Penyakit batin/ hati, seperti syirik, kufur, iri atau dengki, dan lain sebagainya 3. Macam-macam Orang Sakit Orang yang sakit dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu: a. Orang yang sakit ringan, b. Orang yang sakit berat atau keras, dan c. Orang yang sedang menghadapi sakaratul maut 4. Anjuran Bagi Orang yang Sakit a. Berbaik sangka kepada Allah SWT b. Bersabar atas apa yang menimpanya, tidak berputus asa c. Menerima takdir Allah SWT atasnya d. Bersyukur kepada Allah SWT e. Memperbanyak istighfar f. Memperbanyak doa g. Banyak muhasabah diri h. Senantiasa mengharapkan rahmat Allah SWT atasnya i. Tawakkal j. Tetap menjalankan ibadah sesuai kemampuan k. Membaca buku-buku agama untuk menguatkan batinnya l. Mendengarkan bacaan ayat-ayat al-Quran m. Tidak boleh mengharapkan kematian bagi dirinya n. Hendaklah segera menunaikan segala tanggungan-tanggungan (utang) kepada orang lain atau memberi wasiat kepada keluarganya atau yang lainnya 5. Sifat-Sifat Perawat Orang Sakit a. Ikhlas b. Penuh kasih sayang c. Pemaaf
  • 3. d. Cermat/ teliti e. Penuh tanggung jawab f. Patuh pada peraturan g. Menyimpan rahasia 6. Perawatan Bagi Orang Sakit a. Pengobatan Medis b. Pengobatan Non Medis, meliputi: Doa-doa Mendengarkan ayat-ayat al-Qur‟an c. Pengobatan alternatif lain yang tidak bertentangan dengan prinsip Islam 7. Pendampingan Terhadap Orang Sakit Orang sakit biasanya mengalami krisis psikologis dalam dirinya, oleh karena itu hendaknya didampingi dan diberi perhatian lebih, serta dorongan motivasi untuk kesembuhannya. Doa-doa serta dzikir dirasa mampu mengurangi rasa sakit orang yang merasakannya. Karena dalam doa dan dzikir tersebut terdapat ilmu ikhlas sebagai hamba Allah swt yang tidak mempunyai daya dan upaya dihadapan-Nya. Kita dapat mendampinginya sebagai wujud bertawaqal dan menyerahkan diri kepada Allah swt dan menyadari segalanya kembali atas kehendaknya. 8. Pengertian Sakaratul Maut a. Sakaratun jamak dari sakratun = „keadaan mabuk‟ b. Naza‟ = mencabut, mencopot, melepaskan, menghilangkan c. Wafat (wafaa) = sempurna/ lengkap (tamma) d. Ajal = batas waktu, akhir waktu Imam Al Gazali berbicara tentang maut, “sesungguhnya diketahui dari jalan-jalan yang menjadi pedoman dan al-quranul karim menyatakannya pula bahwa maut tidak lebih perubahan keadaan manusia semata. Setelah berpisahnya jasad, wujudnya tetap, hanya masalahnya dia tersiksa atau didalam nikmat allah”. Arti perpisahan dengan jasad adalah berakhirnya kekuasaan atas jasad bersamaan dengan keluarnya roh dari jasad tersebut atas kehendak masa yang telah ditetapkan baginya. Anggota badan merupakan alat bagi manusia,
  • 4. seperti tangan dipergunakan untuk memukul dan perbuatan-perbuatan lainnya, telinga untuk mendengar, mata untuk melihat, dan yang sebenarnya untuk memahami segala sesuatu adalah hati. Hati disini diibaratkan sebagai roh karena itu disebut hati rohani bukan hati jasmani, dan roh dengan sendirinya dapat mengetahui segala sesuatu tanpa bantuan alat atau indera. 9. Tanda-Tanda Orang yang Sakaratul Maut a. Kakinya terasa lebih dingin b. Jari kaki dan tangan nampak hijau kebiru-biruan c. Mata membalik d. Denyut nadi mulai tidak teraba e. Telinganya tampak lemas (pipih) f. Sekali-kali merasa panas, minta dikipasi g. Tampak kesehatannya lebih baik, kadang minta makan atau minum 10. Bimbingan Terhadap Pasien yang Sakaratul Maut a. Mendampinginya dengan tegar Apabila diperkenankan, membisikkan kalimat atau bacaan Tauhid ditelinga pasien dan di doakan b. Pasrah dan ikhlas atas segala yang terjadi, serta menyadari bahwa semua takdir yang terjadi merupakan kehendak-Nya c. Adapun bimbingan bagi keluarga pasien yang sakaratul maut: *Mengajak keluarga untuk tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk pasien sakaratul maut dengan ridho dan ikhlas atas apa yang terjadi *Menghimbau untuk menciptakan suasana yang tenang *Ajak untuk berdoa bersama serta pasrah dengan apa yang akan terjadi dan menyadari bahwa semata-mata atas kehendak-Nya 11. Tuntunan Merawat Orang Sekarat Kepercayaan Spiritual dan Keagamaan Penanganan penyakit secara serius pada klien biasanya melibatkan intervensi medis untuk memulihkan atau menjaga kesehatan. Sebagai rangkaian praktik kedua, strategi yang transformatif, mengakui keterbatasan hidup, dan membantu individu yang sekarat menemukan arti dalam penderitaan sehingga mereka dapat melampaui atau melangkah lebih ke depan, keberadaan diri mereka. Praktik yang transformatif dihubungkan dengan
  • 5. penyembuhan, komunikasi, dan kepercayaan spiritual atau keagamaan (Myers,2003). Sumber daya spiritual termasuk kepercayan pada kekuatan tertinggi, komunitas pendukung, temanteman, rasa pengharapan dan arti hidup, dan praktik keagamaan. Spiritualitas klien dan anggota keluarga memengaruhi kemampuan mereka untuk beradaptasi terhadap rasa kehilangan. Individu yang memiliki hubungan yang kuat dengan kekuatan tertinggi menunjukan ketabahan dan kemampuan untuk mengalami pemulihan dari rasa kehilangan (Matheis, Tulsky, dan Matheis,2006). Integrasi spiritual terjadi ketika individu mencapai kata sepakat dengan kehidupannya dan meletakkan potongan-potongan kehidupannya bersama-sama dalam suatu cara yang sesuai dengan seluruh kehidupannya. Mendekati akhir kehidupan, integrasi tersebut membantu individu memperbaiki hubungan yang rusak atau menyelesaikan urusan yang belum terselesaikan (O‟gorman, 2002). Fiqih Islam memberikan tuntunan terkait tindakan yang dilakukan terhadap orang yang sakit keras/ sekarat (muhtadlir). Apabila nampak tanda-tanda ajalnya sudah tiba, maka tindakan yang sunah dilakukan oleh orang yang sedang menungguinya adalah: 1. Membaringkan muhtadlir pada lambung sebelah kanan untuk menghadapkannya ke arah kiblat. Jika tidak memungkinkan, misalnya disebabkan karena tempatnya terlalu sempit atau ada semacam gangguan pada lambung kanannya, maka ia dibaringkan pada lambung sebelah kiri. Dan jika masih tidak memungkinkan, maka tidurkanlah dengan melentangkan menghadap kiblat dengan memberi ganjalan di bawah kepala agar wajahnya bisa lurus menghadap ke arah tersebut. 2. Membaca surat Yasin dengan agak keras dan al-Ro‟du dengan suara yang pelan. Faidah pembacaan Surat ini kata al-Qulyubi, adalah mempermudah keluarnya ruh, disamping ada sebuah hadits yang menjelaskan, bahwa ia akan mati, masuk dan bangkit dari alam kubur dalam keadaan segar bugar. Dalam Nihayah Az-Zain, Syaikh Nawawi Banten menambahkan, jika tidak mungkin membaca keduanya, maka surat yang dibaca disesuaikan dengan keadaan muhtadlir. Yakni apabila masih ada kesadaran dalam diri muhtadlir, maka surat Yasin-lah yang dibaca. Dan jika sudah tidak ada, maka yang dibaca adalah surat al-Ro‟du karena surat ini berfaedah mempermudah keluarnya ruh. 3. Men-talqin dengan kalimat Tahlil secara santun (lembut) tidak menampakkan kesan memaksa. Misalnya, mulaqqin (orang yang mentalqin) mengingatkan disampingnya dengan ucapan: “ dzikir kepada Alloh itu amat diberkahi”, atau mengajak hadirin dzikir bersama. Dalam talqinnya, Mulaqqin tidak perlu menambahkan lafadz Asyhadu kecuali muhtadlir
  • 6. bukan seorang mukmin dan ada harapan ia masuk Islam, maka talqinnya disamping harus mencantumkan lafadz tersebut juga harus disempurnakan menjadi dua kalimat syahadat agar ia meninggal dalam keadaan Islam. Talqin ini tidak usah diulang kembali jika muhtadlir telah mampu mengucapkannya, selama ia tidak berbicara lagi dan menurut Ulama‟ Jumhur, walaupun mengenai hal-hal yang berkenaan dengan akhirat. Karena tujuan talqin ini, agar kalimat Tahlil menjadi penutup kalimat yang terucap dari mulutnya. Rosululloh bersabda : Barang siapa yang akhir perkataannya adalah “Laa ilaaha illallâh”, maka dia masuk sorga. 4. Sunah memberi minum, jika nampak gejala ia menginginkannya. Karena dalam kondisi seperti itu, syaitan bisa saja menawarkan minuman yang akan ditukar dengan keimanannya. Sesaat Setelah Ajal Tiba Setelah muhtadhir telah melalui kematiannya, seperti adanya tanda-tanda mengendurnya telapak tangan dan kaki, cekungnya pelipis dan hidung yang tampak lemas, tindakan berikutnya yang sunah dilalukan adalah: 1. Memejamkan kedua matanya Jika sampai terlambat hingga kedua matanya tidak bisa dipejamkan, maka cara memejamkannya dengan menarik kedua lengan serta kedua ibu jari kakinya secara bersamaan, niscaya kedua mata tersebut akan terpejam dengan sendirinya. 2. Mengikat rahangnya ke atas kepala dengan memakai kain yang agak lebar agar mulutnya tidak terbuka. 3. Melemaskan sendi-sendi tulangnya dengan melipat tangan ke siku, lutut ke paha dan paha ke perut. Setelah itu dibujurkan kembali, kemudian jari-jari tangannya dilemaskan. Jika agak terlambat sehingga tubuhnya sudah kaku, maka sunah dilemaskan memakai minyak. Hikmah dari pelemasan ini agar mempermudah proses pemandian dan pengkafanannya nanti. 4. Melepaskan pakaiannya secara perlahan. Kemudian disedekapkan lalu mengganti pakaian tersebut dengan kain tipis, (izar misalnya) yang ujungnya diselipkan di bawah kepala dan
  • 7. kedua kakinya (menutupi semua tubuh). Kecuali jika ia sedang menunaikan ibadah Ihram, maka kepalanya harus dibiarkan tetap terbuka. 5. Meletakkan beban seberat 20 dirham (20gr x 2,75gr = 54,300 gr) atau secukupnya di atas perutnya dengan dibujurkan dan diikat agar perutnya tidak membesar. 6. Membebaskan segala tanggungan hutang atau lainnya. Dan jika tidak mungkin dilakukan pada saat itu, maka segeralah ahli warinya malakukan aqad Hawalah (pelimpahan tanggungan hutang) dengan orang-orang yang bersangkutan. Dan sunah bagi mereka menerima tawaran tersebut. DAFTAR PUSTAKA Kisyik, Abdul Hamid. 1991. Mati Menebus Dosa. Jakarta: Gema Insani Press. Potter dan Perry. 2002. Fundamental Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.