SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 4
Sistem Pernapasan Pada Hewan
1. Sistem Pernapasan pada Mamalia
Hewan mamalia memiliki sistem dan mekanisme pernapasan yang sama dengan manusia.
Ala-alat pernapasannya terdiri atas hidung, batang tenggorok, dan paru-paru. Pada paru-paru
terdapat gelembung paru-paru (aveolus) yang berdinding tipis dan terdiri atas satu lapis sel.
Dinding alveolus berimpitan dengan dinding pembuluh kapiler darah yang juga terdiri atas
Satu lapis sel. Oksigen masuk ke dalam kapiler darah dan karbon dioksida keluar dari kapiler
darah melalui proses difusi.
2. Sistem Pernapasan pada Aves
Alat-alat pernapasan pada aves (burung) terdin atas lubang hidung, batang tenggorok
(trakea), cabang batang tenggorok (bronkus), dan paru-paru. Udara masuk melalui lubang
hidung, kemudian ke batang tenggorok, cabang batang tenggorok, dan akhirnya masuk ke
dalam paru-paru. Di dalam paru-paru terdapat gelembung paru-paru (alveolus), tempat
terjadinya pertukaran gas. Di bagian bawah trakea terdapat alat suara yang disebut siring.
Udara bertekanan tinggi yang melalui siring akan menggetarkan selaput suara di dalamnya
dan menghasilkan bunyi.
Pada umumnya burung yang dapat terbang memiliki alat bantu pernapasan berupa pundi-
pundi udara. Sembilan buah pundi-pundi udara itu adalah sebagai berikut:
• Sepasang pundi-pundi udara di leher;
• Sepasang pundi-pundi udara di dada bagian depan;
• Sepasang pundi-pundi udara di perut;
• Sepasang pundi-pundi udara di dada bagian belakang;
• Sebuah pundi-pundi udara diantara tulang selangka yang bercabang-cabang membentuk
pundi-pundi udara antartulang selangka.
Pundi-pundi udara pada burung berfungsi untuk membantu pernapasan pada waktu
terbang, mengatur berat jenis tubuh, dan memperkeras suara yang dihasilkan oleh siring.
Pundi-pundi udara dapat mengatur berat jenis tubuh burung. Hal itu dilakukan dengan cara
mengisi atau mengosongkan pundi-pundi udara. Pundi-pundi udara yang berisi udara
menyebabkan berat jenis tubuh Secara keseluruhan menurun sehingga membantu dan
memudahkan burung untuk terbang. Sebaliknya, apabilah pundi-pundi udara kosong, berat
jenis tubuhnya akan naik.
Pada waktu burung mengepakkan sayapnya untuk terbang, pengambilan oksigen melalui
hidung mengalami hambatan karena kontraksi otot-otot dada menekan paru-paru dan
menghambat masuknya udara ke dalam paru-paru. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada
waktu terbang, burung menggunakan cadangan udara yang ada di dalam pundi-pundi udara.
Selanjutnya, udara tersebut masuk ke dalam paru-paru. Di dalam paru-paru terjadi pertukaran
gas. Oksigen diikat óleh darah, kemudian diedarkan ke seluruh tubuh untuk proses oksidási.
Karbon dioksida dari darah dilepaskan, kemudian dibuang ke luar tubuh melalui hidung.
Burung setelah terbang beberapa saat akan menghabiskan udara yang tersimpan dàlam pundi-
pundi untuk bernapas. Pundi-pundi udara akan diisi kembali ketika burung hinggap di atas
pohon atau melayang di udara tanpa mengepakkan sayapnya.
3. Sistern Pernapasan pada Reptilia
Sistèm pernapasan pada reptilia mirip dengan sistem pernapasan pada burung. Alat-alat
pernapasan pada reptilia terdiri atas lubang hidung, batang tenggorok, dan paru-paru. Fase
pemasukan udara (inspirasi) dan fase pengeluaran udara (ekspirasi) pada reptilia terjadi
melalui mekanisme pernapasan yang sama dengan mamalia.Beberapa jenis reptilia yang
hidup di air, misalnya buaya, memiliki katup pada lubang hidung, batang tenggorok, dan
kerongkongannya. Dengan demikian, ketika buaya menyelam, air tidak dapat masuk ke
saluran pernapasan dan saluran pencernaan.
4. Sistem Pernapasan pada Amfibi
Katak adalah hewan amfibi yang selama hidupnya mengalami metamorfosis atau perubahan
bentuk tubuh. Seiring dengan proses metamorfosis, alat pemapasan pada katak juga
mengalami perubahan. Setelah menetas, berudu katak bemapas dengan dua pasang insang
luar.
Beberapa saat kemudian, terbentuk pasangan insang yang ketiga, sedangkan dua pasang yang
lain menjadi bertambah besar. Lembaran-lembaran insang tersebut selalu bergetar sehingga
air di sekelilingnya selalu berganti. Oksigen yang terlarut dalam air di sekeliling insang
berdifusi masuk ke dalam pembuluh kapiler darah pada insang. Selanjutnya, celah-celah
insang terbentuk di antara lengkung- lengkung insang bersamaan dengan terbentuknya mata
pada waktu berudu berumur sekitar enam sampai sembilan hari.
Kemudian, insang luar segera menunjukkan tanda-tanda mengerut bersamaan dengan
terbentuknya insang dalam. Pada umur 12 hari, terbentuklah penutup insang (operkulum)
dan lipatan kulit di depan insang pada kedua sisi. Seiring dengan proses metamorfosis katak,
insang dalam kemudian menghilang dan berubah menjadi paru-paru. Setelah berudu menjadi
katak dewasa, pernapasan dilakukan melalui paru-paru, kulit, dan selaput rongga mulut.
Pernapasan melalui paru-paru bagi amfibi merupakan pemapasan yang utama. Pernapasan
melalui paru-paru dimulai ketika katak mengisi rongga mulutnya dengan udara, kemudian
menutup lubang hidungnya sebelah dalam.
Hal ini mengakibatkan udara dan rongga mulut terdorong masuk ke dalam paru-paru.
Pernapasan melalui kulit dilakukan katak pada saat di dalam air ataupun di darat. Pernapasan
ini dapat terjadi karena kulit katak yang tipis itu banyak mengandung kapiler darah dan
perkembangan sistem pernapasan insang luar. Kulit tubuh katak yang selalu dijaga agar tetap
lembap atau basah itu memudahkan oksigen yang berada di luar tubuh untuk berdifusi ke
dalam pembuluh kapiler darah Agar kulit selalu lembap atau basah, katak memilih habitat di
sekitar kolam, rawa, sungai, dan sawah.
Selaput rongga mulut katak juga digunakan untuk bemapas. Ketika katak mengisi rongga
mulutnya dengan udara, oksigen yang terkandung dalam udara berdifusi melalui selaput
rongga mulut. Selanjutnya, oksigen tersebut diikat oleh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh
katak.
5. Sistem Pernapasan pada Pisces
Alat pemapasan pisces (ikan) umumnya berupa insang yang berjumlah empat pasang.
Letaknya di samping kiri dan kanan kepala. Masing-masing memiliki banyak lembaran yang
diselubungi oleh jaringan epitel dengan banyak anyaman pembuluh darah kapiler. Permukaan
insang sangat lebar, terutama pada ikan yang aktif bergerak. Gerakan cepat itu meningkatkan
kecepatan aliran air pada insang.
Insang memiliki struktur yang baik untuk mengarahkan aliran air dan darah dalam
pertemuan/kontak yang sangat dekat. Pertukaran gas secara efisien terjadi ketika air mengalir
melalui lembaran insang dan darah yang berada di permukaan insang mengalir dengan arah
yang berlawanan (countercurrent). Dengan cara demikian, sekitar 80—90% oksigen sangat
efisien masuk ke aliran darah. Pada ikan bertulang keras, misalnya ikan mas, insang
dilindungi oleh tutup insang. Sebaliknya, ikan bertulang rawan, misalnya hiu. tidak memiliki
tutup insang.
Mekanisme pernapasan pada ikan melalui fase inspirasi dan fase ekspirasi. Fase inspirasi
adalah fase pemasukan air ke dalam rongga mulut. Penutup insang menyamping, tetapi celah
belakang masih tertutup selaput sehingga rongga mulut membesar. Keadaan ini menyebabkan
tekanan udara dalam rongga mulut lebih kecil daripada tekanan udara di luar. Kemudian,
bersamaan dengan membukanya celah mulut, air masuk ke dalam rongga mulut. Fase
ekspirasi ialah fase pengikatan O2 dan air dan pelepasan CO2 dan dalam tubuh. Setelah
rongga mulut penuh berisi air, celah mulut tertutup, dan celah insang membuka. Bersamaan
dengan itu air didorong melewati lembaran insang sehingga terjadi pertukaran gas. Darah di
dalam pembuluh kapiler selaput insang melepaskan CO2, ke dalam air dan mengikat O2 dan
air. Sebagian besar jenis ikan memiliki organ gelembung renang yang mempunyai dua
macam fungsi, yaitu untuk mengatur berat tubuh agar dapat naik turun di dalam air dan
sebagai tempat cadangan oksigen.Beberapa jenis ikan, misalnya ikan gabus, ikan lele, ikan
betok, dan ikan gurami, mempunyai alat bantu pernapasan yang disebut labirin. Labirin
adalah lipatan-lipatan yang tidak teratur sebagai perluasan rongga insang untuk menyimpan
udara. Dengan memiliki labirin, ikan dapat hidup di dalam air yang berkadar oksigen rendah,
misalnya pada lingkungan berlumpur.
Ada juga beberapa jenis ikan yang bernapas dengan paru-paru. Misalnya, ikan paru-paru
australia (Neoceratodus sp.), ikan paru-paru afrika (Protopterus sp.), dan ikan paru-paru
amerika selatan (Lepidosiren sp.). Ikan ini memiliki sebuah atau sepasang gelembung udara
yang digunakan sebagai paru-paru, disebut pulmosis.
6. Sistem Pernapasan pada Serangga
Sistem pernapasan pada serangga disebut sistem trakea. Bentuknya berupa anyaman-
anyaman tabung yang bercabang-cabang ke seluruh tubuh. Cabang-cabang kecil pada trakea
yang menembus jaringan tubuh disebut trakeol. Trakea bermuara pada Jubang kecil yang
disebut stigma (spirakel). Spirakel berfungsi sebagai jalan masuk dan keluarnya udara
pernapasan. Belalang adalah serangga yang memiliki sepuluh pasang spirakel, dua pasang
spirakel terletak di bagian dada dan delapan pasang lainnya terletak di sisi samping perut.
Spirakel tersebut dilindungi oleh bulu yang membantu menepiskan debu dan benda-benda
asing lain dan udara sebelum masuk ke trakea. Spirakel memiliki katup yang dapat membuka
dan menutup.
Pada waktu belalang menarik napas, otot pada kerangka luar mengendur, tubuh serangga
mengembang. Keadaan ini menyebabkan udara dan luar masuk melalui spirakel menuju ke
dalam trakea, kemudian melalui trakeol sampai ke sel-sel tubuh. Pada waktu otot kerangka
luar berkontraksi, tubuh belalang mengempis. Akibatnya, udara dan trakea terdesak menuju
spirakel untuk dikeluarkan.
Mekanisme pernapasan pada serangga meliputi tiga fase, yaitu fase inspirasi, pertukaran
gas, dan ekspirasi. Fase inspirasi memerlukan waktu seperempat detik, spirakel daerah dada
membuka. Fase pertukaran gas memerlukan waktu sekitar satu detik, spirakel daerah dada
ataupun perut menutup. Fase ekspirasi memerlukan waktu sekitar sath detik, spirakel daerah
perut terbuka selama kurang lebih sepertiga detik.
Serangga yang hidup di air rnempunyai alat pernapasan yang berupa insang trakea. Insang
trakea merupakan alat pernapasan yang berbentuk tabung, berdinding tipis dengan banyak
trakeol,dan memiliki permukaan luas. Perrnukaan yang luas akan meningkatkan proses difusi
oksigen dan dalam air menuju sistem trakea.
Larva nyamuk yang hidup di air mempunyai tabung pernapasan yang dapat dijulurkan ke
permukaan air. Tabung tersebut berhubungan dengan sistem trakea dalam tubuhnya.
Beberapa serangga air dewasa, misalnya kumbang air, memiliki cadangan udara yang
tersimpan di bawah sayapnya. Kumbang air berenang ke permukaan air untuk bernapas.
Sebagian udara yang diisap akan disimpan untuk digunakan pada waktu berada di dalam air.
Darah serangga tidak mengandung hemoglobin sehingga tidak dapat mengikat oksigen. Oleh
karena itu, darah serangga tidak berwarna merah. Setelah masuk ke dalam trakea, oksigen
menuju ke trakeol,
kemudian masuk ke dalam sel-sel tubuh secara difusi. Karbon dioksida yang merupakan sisa
dan pernapasan, dikeluarkan juga rnelalui sistem trakea yang bermuara pada spirakel.
7. Sistem Pernapasan pada Kalajengking dan Laba-Laba
Alat pernapasan kalajengking dan laba-laba adalah paru-paru buku. Paru-paru buku tersebut
terletak di sisi tubuh bagian bawah. Biasanya, paru-paru buku berupa dua buah kantong.
Masing-masing terdiri atas lipatan serupa lembaran daun yang berjumlah lima belas hingga
dua puluh lembar.
Lipatan tersebut terbentuk dari lapisan epitel permukaan tubuh yang melekuk ke arah dalam
dan membentuk helaian-helaian dalam suatu rongga. Setiap helaian itu berhubungan dengan
udara luar rnelalui lubang spirakel. Melalui lipatan-lipatan itu, darah mengalir di dalam paru-
paru buku. Udara masuk melalui stigma, kemudian menyebar di dalam ruang-ruang di antara
lipatan-lipatan sehingga berhubungan langsung dengan darah.
8. Sistern Pernapasan pada Udang-udangan
Hewan-hewan kelompok kelas udang-udangan (Crustacea) yang hidup di air, bernapas
dengan insang. Pada umumnya, masing-masing terdapat di rongga atau kamar insang.
Kamar-kamar insang terletak di antara branchiostegit (pelindung insang) dan dinding badan.
Di permukaan insang banyak terdapat pembuluh darah dengan membran yang tipis. Oleh
karena itu. proses pemasukan oksigen dari lingkungan ke darah dan pengeluaran karbon
dioksida dan darah ke lingkungan yang berlangsung secara difusi, dapat terjadi dengan cepat
dan efisien.
Keadaan insang hewan kelas udang-udangan bergantung kepada jenis dan habitatnya. Pada
umumnya, bila kemampuan hidup di darat makin meningkat, insang mengalami penyusutan.
Kepiting yang hidup di daerah pasang surut terbawah mempunyai 26 insang, hewan yang
hidup di daerah Iebih dekat dengan daratan mempunyai 18 insang, sedangkan yang hidup di
pantai mempunyai 12 insang.
Jenis udang-udang lain yang dapat hidup di air dan darat mempunyai rongga insang dengan
banyak pembuluh darah. Pada kepiting darat, pertukaran udara terjadi dalam rongga insang.
Insang menonjol ke dalam rongga insang yang memungkinkan terjadinya pertukaran udara.
9. Sistem Pernapasan pada Cacing
Cacing tanah bemapas melalui kulitnya yang tipis. Kulitnya banyak men gandung kapiler
darah dan kelenjar lendir yang selalu menghasilkan lendir. Lendir berguna untuk menjaga
kulitnya selalu basah agar oksigen mudah berdifusi melalui kulit. Oksigen berikatan dengan
hemoglobin di dalam plasma darah membentuk oksihemoglobin, kemudian diedarkan ke
seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Lendir yang terdapat pada kulit cacing tanah juga
berfungsi untuk memudahkannya bergerak.
10. Sistem Pernapasan pada Protozoa
Hewan dan tumbuhan bersel satu tidak memiliki alat pernapasan khusus. Keluar masuknya
udara untuk pemapasan hewan bersel satu (protozoa), misalnya Amoeba sp., terjadi melalui
selaput atau membran sel secara difusi. Menggunakan oksigen untuk keperluan oksidasi,
kadar oksigen di dalam tubuhnya berkurang, sedangkan kadar karbon dioksida bertambah.
Hal ini mengakibakan terjadinya perbedaan kadar oksigen di luar dan di dalam sel.
Selanjutnya, oksigen berdifusi masuk ke dalam sel. Demikian juga, apabila kadar CO2 di luar
sel tetap, sedangkan kadar CO2 di dalam sel bertambah, CO2 diluar sel tetap, sedangkan kadar
CO2 di dalam sel bertambah, CO2 di dalam sel berdifusi ke luar sel.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Sistem pernafasan pada molusca
Sistem pernafasan pada moluscaSistem pernafasan pada molusca
Sistem pernafasan pada moluscaNadia_AZ
 
Pernapasan pada Manusia dan Hewan
Pernapasan pada Manusia dan HewanPernapasan pada Manusia dan Hewan
Pernapasan pada Manusia dan Hewanrena alexandrea
 
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusiPernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusiOperator Warnet Vast Raha
 
MEKANISME PERNAPASAN BURUNG
MEKANISME PERNAPASAN BURUNGMEKANISME PERNAPASAN BURUNG
MEKANISME PERNAPASAN BURUNGgitaatr
 
Sistem respirasi pada katak
Sistem respirasi pada katakSistem respirasi pada katak
Sistem respirasi pada katakkrisnasuryanti
 
Sistem pernafasan XI IPA 2
Sistem pernafasan XI IPA 2Sistem pernafasan XI IPA 2
Sistem pernafasan XI IPA 2Khayris Rahmanto
 
Sistem pernapasan pada aves
Sistem pernapasan pada avesSistem pernapasan pada aves
Sistem pernapasan pada avesnovitasarie
 
240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata
240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata
240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrataReni Pratiwy
 
Presentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasanPresentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasanArika Sari
 
Bab 7 sistem respirasi
Bab 7 sistem respirasiBab 7 sistem respirasi
Bab 7 sistem respirasiAhmad Ali
 
Power point sistem penapasan
Power point sistem penapasanPower point sistem penapasan
Power point sistem penapasanRose Rose
 

Was ist angesagt? (16)

Sistem respirasi hewan
Sistem respirasi hewanSistem respirasi hewan
Sistem respirasi hewan
 
Sistem pernafasan pada molusca
Sistem pernafasan pada moluscaSistem pernafasan pada molusca
Sistem pernafasan pada molusca
 
Pernapasan pada Manusia dan Hewan
Pernapasan pada Manusia dan HewanPernapasan pada Manusia dan Hewan
Pernapasan pada Manusia dan Hewan
 
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusiPernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
 
Sistem Pernapasan
Sistem PernapasanSistem Pernapasan
Sistem Pernapasan
 
Sistem Respirasi Hewan
Sistem Respirasi HewanSistem Respirasi Hewan
Sistem Respirasi Hewan
 
MEKANISME PERNAPASAN BURUNG
MEKANISME PERNAPASAN BURUNGMEKANISME PERNAPASAN BURUNG
MEKANISME PERNAPASAN BURUNG
 
Sistem respirasi pada katak
Sistem respirasi pada katakSistem respirasi pada katak
Sistem respirasi pada katak
 
Sistem pernafasan XI IPA 2
Sistem pernafasan XI IPA 2Sistem pernafasan XI IPA 2
Sistem pernafasan XI IPA 2
 
Biologi sistem pernapasan Manusia dan Hewan
Biologi sistem pernapasan Manusia dan HewanBiologi sistem pernapasan Manusia dan Hewan
Biologi sistem pernapasan Manusia dan Hewan
 
Sistem pernapasan pada aves
Sistem pernapasan pada avesSistem pernapasan pada aves
Sistem pernapasan pada aves
 
240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata
240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata
240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata
 
T2 s1p1
T2 s1p1T2 s1p1
T2 s1p1
 
Presentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasanPresentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasan
 
Bab 7 sistem respirasi
Bab 7 sistem respirasiBab 7 sistem respirasi
Bab 7 sistem respirasi
 
Power point sistem penapasan
Power point sistem penapasanPower point sistem penapasan
Power point sistem penapasan
 

Ähnlich wie Sistem pernapasan pada hewan 1

Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusiPernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusiOperator Warnet Vast Raha
 
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusiPernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusiOperator Warnet Vast Raha
 
Kelompok 3 respirasi hewan
Kelompok 3 respirasi hewanKelompok 3 respirasi hewan
Kelompok 3 respirasi hewanUNIB
 
Laporan praktikum biologi pernapasan
Laporan  praktikum  biologi pernapasanLaporan  praktikum  biologi pernapasan
Laporan praktikum biologi pernapasanHasanuddin University
 
Sistem pernafasan haiwan
Sistem  pernafasan haiwanSistem  pernafasan haiwan
Sistem pernafasan haiwanAlicia Pei Chin
 
Sistem pernafasan haiwan
Sistem  pernafasan haiwan Sistem  pernafasan haiwan
Sistem pernafasan haiwan Alicia Pei Chin
 
54liandadwiastuti 120113060938-phpapp01
54liandadwiastuti 120113060938-phpapp0154liandadwiastuti 120113060938-phpapp01
54liandadwiastuti 120113060938-phpapp01MarrCenllon Hia
 
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new.pptx
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new.pptxPPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new.pptx
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new.pptxEdwinFransiari
 
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new (1).pptx
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new (1).pptxPPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new (1).pptx
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new (1).pptxArfelDariijstihar
 
IPA DASAR - ALAT PERNAFASAN MANUSIA dan HEWAN
IPA DASAR - ALAT PERNAFASAN MANUSIA dan HEWANIPA DASAR - ALAT PERNAFASAN MANUSIA dan HEWAN
IPA DASAR - ALAT PERNAFASAN MANUSIA dan HEWANSerly Amalia
 
pernapasan manusia untuk mengetahui organ
pernapasan manusia untuk mengetahui organpernapasan manusia untuk mengetahui organ
pernapasan manusia untuk mengetahui organkisworodwiaprian
 
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA.pptx
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA.pptxSISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA.pptx
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA.pptxBengSetiadyPutra1
 

Ähnlich wie Sistem pernapasan pada hewan 1 (20)

Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusiPernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
 
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusiPernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
 
Sistem pernafasan
Sistem pernafasan Sistem pernafasan
Sistem pernafasan
 
Kelompok 3 respirasi hewan
Kelompok 3 respirasi hewanKelompok 3 respirasi hewan
Kelompok 3 respirasi hewan
 
Pernapasan Hewan
Pernapasan HewanPernapasan Hewan
Pernapasan Hewan
 
BAB 7 SISTEM PERNAPASAN.pptx
BAB 7 SISTEM PERNAPASAN.pptxBAB 7 SISTEM PERNAPASAN.pptx
BAB 7 SISTEM PERNAPASAN.pptx
 
Laporan praktikum biologi pernapasan
Laporan  praktikum  biologi pernapasanLaporan  praktikum  biologi pernapasan
Laporan praktikum biologi pernapasan
 
Biologi bab 7
Biologi bab 7   Biologi bab 7
Biologi bab 7
 
Sistem pernafasan haiwan
Sistem  pernafasan haiwanSistem  pernafasan haiwan
Sistem pernafasan haiwan
 
Sistem pernafasan haiwan
Sistem  pernafasan haiwan Sistem  pernafasan haiwan
Sistem pernafasan haiwan
 
54liandadwiastuti 120113060938-phpapp01
54liandadwiastuti 120113060938-phpapp0154liandadwiastuti 120113060938-phpapp01
54liandadwiastuti 120113060938-phpapp01
 
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new.pptx
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new.pptxPPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new.pptx
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new.pptx
 
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new (1).pptx
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new (1).pptxPPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new (1).pptx
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new (1).pptx
 
IPA DASAR - ALAT PERNAFASAN MANUSIA dan HEWAN
IPA DASAR - ALAT PERNAFASAN MANUSIA dan HEWANIPA DASAR - ALAT PERNAFASAN MANUSIA dan HEWAN
IPA DASAR - ALAT PERNAFASAN MANUSIA dan HEWAN
 
sistem pernapasan
sistem pernapasansistem pernapasan
sistem pernapasan
 
Fisiologi power point
Fisiologi power pointFisiologi power point
Fisiologi power point
 
Respirasi
RespirasiRespirasi
Respirasi
 
pernapasan manusia untuk mengetahui organ
pernapasan manusia untuk mengetahui organpernapasan manusia untuk mengetahui organ
pernapasan manusia untuk mengetahui organ
 
Dian anatomi hewan
Dian anatomi hewanDian anatomi hewan
Dian anatomi hewan
 
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA.pptx
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA.pptxSISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA.pptx
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA.pptx
 

Mehr von Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Mehr von Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Sistem pernapasan pada hewan 1

  • 1. Sistem Pernapasan Pada Hewan 1. Sistem Pernapasan pada Mamalia Hewan mamalia memiliki sistem dan mekanisme pernapasan yang sama dengan manusia. Ala-alat pernapasannya terdiri atas hidung, batang tenggorok, dan paru-paru. Pada paru-paru terdapat gelembung paru-paru (aveolus) yang berdinding tipis dan terdiri atas satu lapis sel. Dinding alveolus berimpitan dengan dinding pembuluh kapiler darah yang juga terdiri atas Satu lapis sel. Oksigen masuk ke dalam kapiler darah dan karbon dioksida keluar dari kapiler darah melalui proses difusi. 2. Sistem Pernapasan pada Aves Alat-alat pernapasan pada aves (burung) terdin atas lubang hidung, batang tenggorok (trakea), cabang batang tenggorok (bronkus), dan paru-paru. Udara masuk melalui lubang hidung, kemudian ke batang tenggorok, cabang batang tenggorok, dan akhirnya masuk ke dalam paru-paru. Di dalam paru-paru terdapat gelembung paru-paru (alveolus), tempat terjadinya pertukaran gas. Di bagian bawah trakea terdapat alat suara yang disebut siring. Udara bertekanan tinggi yang melalui siring akan menggetarkan selaput suara di dalamnya dan menghasilkan bunyi. Pada umumnya burung yang dapat terbang memiliki alat bantu pernapasan berupa pundi- pundi udara. Sembilan buah pundi-pundi udara itu adalah sebagai berikut: • Sepasang pundi-pundi udara di leher; • Sepasang pundi-pundi udara di dada bagian depan; • Sepasang pundi-pundi udara di perut; • Sepasang pundi-pundi udara di dada bagian belakang; • Sebuah pundi-pundi udara diantara tulang selangka yang bercabang-cabang membentuk pundi-pundi udara antartulang selangka. Pundi-pundi udara pada burung berfungsi untuk membantu pernapasan pada waktu terbang, mengatur berat jenis tubuh, dan memperkeras suara yang dihasilkan oleh siring. Pundi-pundi udara dapat mengatur berat jenis tubuh burung. Hal itu dilakukan dengan cara mengisi atau mengosongkan pundi-pundi udara. Pundi-pundi udara yang berisi udara menyebabkan berat jenis tubuh Secara keseluruhan menurun sehingga membantu dan memudahkan burung untuk terbang. Sebaliknya, apabilah pundi-pundi udara kosong, berat jenis tubuhnya akan naik. Pada waktu burung mengepakkan sayapnya untuk terbang, pengambilan oksigen melalui hidung mengalami hambatan karena kontraksi otot-otot dada menekan paru-paru dan menghambat masuknya udara ke dalam paru-paru. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada waktu terbang, burung menggunakan cadangan udara yang ada di dalam pundi-pundi udara. Selanjutnya, udara tersebut masuk ke dalam paru-paru. Di dalam paru-paru terjadi pertukaran gas. Oksigen diikat óleh darah, kemudian diedarkan ke seluruh tubuh untuk proses oksidási. Karbon dioksida dari darah dilepaskan, kemudian dibuang ke luar tubuh melalui hidung. Burung setelah terbang beberapa saat akan menghabiskan udara yang tersimpan dàlam pundi- pundi untuk bernapas. Pundi-pundi udara akan diisi kembali ketika burung hinggap di atas pohon atau melayang di udara tanpa mengepakkan sayapnya. 3. Sistern Pernapasan pada Reptilia Sistèm pernapasan pada reptilia mirip dengan sistem pernapasan pada burung. Alat-alat pernapasan pada reptilia terdiri atas lubang hidung, batang tenggorok, dan paru-paru. Fase pemasukan udara (inspirasi) dan fase pengeluaran udara (ekspirasi) pada reptilia terjadi melalui mekanisme pernapasan yang sama dengan mamalia.Beberapa jenis reptilia yang hidup di air, misalnya buaya, memiliki katup pada lubang hidung, batang tenggorok, dan kerongkongannya. Dengan demikian, ketika buaya menyelam, air tidak dapat masuk ke
  • 2. saluran pernapasan dan saluran pencernaan. 4. Sistem Pernapasan pada Amfibi Katak adalah hewan amfibi yang selama hidupnya mengalami metamorfosis atau perubahan bentuk tubuh. Seiring dengan proses metamorfosis, alat pemapasan pada katak juga mengalami perubahan. Setelah menetas, berudu katak bemapas dengan dua pasang insang luar. Beberapa saat kemudian, terbentuk pasangan insang yang ketiga, sedangkan dua pasang yang lain menjadi bertambah besar. Lembaran-lembaran insang tersebut selalu bergetar sehingga air di sekelilingnya selalu berganti. Oksigen yang terlarut dalam air di sekeliling insang berdifusi masuk ke dalam pembuluh kapiler darah pada insang. Selanjutnya, celah-celah insang terbentuk di antara lengkung- lengkung insang bersamaan dengan terbentuknya mata pada waktu berudu berumur sekitar enam sampai sembilan hari. Kemudian, insang luar segera menunjukkan tanda-tanda mengerut bersamaan dengan terbentuknya insang dalam. Pada umur 12 hari, terbentuklah penutup insang (operkulum) dan lipatan kulit di depan insang pada kedua sisi. Seiring dengan proses metamorfosis katak, insang dalam kemudian menghilang dan berubah menjadi paru-paru. Setelah berudu menjadi katak dewasa, pernapasan dilakukan melalui paru-paru, kulit, dan selaput rongga mulut. Pernapasan melalui paru-paru bagi amfibi merupakan pemapasan yang utama. Pernapasan melalui paru-paru dimulai ketika katak mengisi rongga mulutnya dengan udara, kemudian menutup lubang hidungnya sebelah dalam. Hal ini mengakibatkan udara dan rongga mulut terdorong masuk ke dalam paru-paru. Pernapasan melalui kulit dilakukan katak pada saat di dalam air ataupun di darat. Pernapasan ini dapat terjadi karena kulit katak yang tipis itu banyak mengandung kapiler darah dan perkembangan sistem pernapasan insang luar. Kulit tubuh katak yang selalu dijaga agar tetap lembap atau basah itu memudahkan oksigen yang berada di luar tubuh untuk berdifusi ke dalam pembuluh kapiler darah Agar kulit selalu lembap atau basah, katak memilih habitat di sekitar kolam, rawa, sungai, dan sawah. Selaput rongga mulut katak juga digunakan untuk bemapas. Ketika katak mengisi rongga mulutnya dengan udara, oksigen yang terkandung dalam udara berdifusi melalui selaput rongga mulut. Selanjutnya, oksigen tersebut diikat oleh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh katak. 5. Sistem Pernapasan pada Pisces Alat pemapasan pisces (ikan) umumnya berupa insang yang berjumlah empat pasang. Letaknya di samping kiri dan kanan kepala. Masing-masing memiliki banyak lembaran yang diselubungi oleh jaringan epitel dengan banyak anyaman pembuluh darah kapiler. Permukaan insang sangat lebar, terutama pada ikan yang aktif bergerak. Gerakan cepat itu meningkatkan kecepatan aliran air pada insang. Insang memiliki struktur yang baik untuk mengarahkan aliran air dan darah dalam pertemuan/kontak yang sangat dekat. Pertukaran gas secara efisien terjadi ketika air mengalir melalui lembaran insang dan darah yang berada di permukaan insang mengalir dengan arah yang berlawanan (countercurrent). Dengan cara demikian, sekitar 80—90% oksigen sangat efisien masuk ke aliran darah. Pada ikan bertulang keras, misalnya ikan mas, insang dilindungi oleh tutup insang. Sebaliknya, ikan bertulang rawan, misalnya hiu. tidak memiliki tutup insang. Mekanisme pernapasan pada ikan melalui fase inspirasi dan fase ekspirasi. Fase inspirasi adalah fase pemasukan air ke dalam rongga mulut. Penutup insang menyamping, tetapi celah belakang masih tertutup selaput sehingga rongga mulut membesar. Keadaan ini menyebabkan tekanan udara dalam rongga mulut lebih kecil daripada tekanan udara di luar. Kemudian,
  • 3. bersamaan dengan membukanya celah mulut, air masuk ke dalam rongga mulut. Fase ekspirasi ialah fase pengikatan O2 dan air dan pelepasan CO2 dan dalam tubuh. Setelah rongga mulut penuh berisi air, celah mulut tertutup, dan celah insang membuka. Bersamaan dengan itu air didorong melewati lembaran insang sehingga terjadi pertukaran gas. Darah di dalam pembuluh kapiler selaput insang melepaskan CO2, ke dalam air dan mengikat O2 dan air. Sebagian besar jenis ikan memiliki organ gelembung renang yang mempunyai dua macam fungsi, yaitu untuk mengatur berat tubuh agar dapat naik turun di dalam air dan sebagai tempat cadangan oksigen.Beberapa jenis ikan, misalnya ikan gabus, ikan lele, ikan betok, dan ikan gurami, mempunyai alat bantu pernapasan yang disebut labirin. Labirin adalah lipatan-lipatan yang tidak teratur sebagai perluasan rongga insang untuk menyimpan udara. Dengan memiliki labirin, ikan dapat hidup di dalam air yang berkadar oksigen rendah, misalnya pada lingkungan berlumpur. Ada juga beberapa jenis ikan yang bernapas dengan paru-paru. Misalnya, ikan paru-paru australia (Neoceratodus sp.), ikan paru-paru afrika (Protopterus sp.), dan ikan paru-paru amerika selatan (Lepidosiren sp.). Ikan ini memiliki sebuah atau sepasang gelembung udara yang digunakan sebagai paru-paru, disebut pulmosis. 6. Sistem Pernapasan pada Serangga Sistem pernapasan pada serangga disebut sistem trakea. Bentuknya berupa anyaman- anyaman tabung yang bercabang-cabang ke seluruh tubuh. Cabang-cabang kecil pada trakea yang menembus jaringan tubuh disebut trakeol. Trakea bermuara pada Jubang kecil yang disebut stigma (spirakel). Spirakel berfungsi sebagai jalan masuk dan keluarnya udara pernapasan. Belalang adalah serangga yang memiliki sepuluh pasang spirakel, dua pasang spirakel terletak di bagian dada dan delapan pasang lainnya terletak di sisi samping perut. Spirakel tersebut dilindungi oleh bulu yang membantu menepiskan debu dan benda-benda asing lain dan udara sebelum masuk ke trakea. Spirakel memiliki katup yang dapat membuka dan menutup. Pada waktu belalang menarik napas, otot pada kerangka luar mengendur, tubuh serangga mengembang. Keadaan ini menyebabkan udara dan luar masuk melalui spirakel menuju ke dalam trakea, kemudian melalui trakeol sampai ke sel-sel tubuh. Pada waktu otot kerangka luar berkontraksi, tubuh belalang mengempis. Akibatnya, udara dan trakea terdesak menuju spirakel untuk dikeluarkan. Mekanisme pernapasan pada serangga meliputi tiga fase, yaitu fase inspirasi, pertukaran gas, dan ekspirasi. Fase inspirasi memerlukan waktu seperempat detik, spirakel daerah dada membuka. Fase pertukaran gas memerlukan waktu sekitar satu detik, spirakel daerah dada ataupun perut menutup. Fase ekspirasi memerlukan waktu sekitar sath detik, spirakel daerah perut terbuka selama kurang lebih sepertiga detik. Serangga yang hidup di air rnempunyai alat pernapasan yang berupa insang trakea. Insang trakea merupakan alat pernapasan yang berbentuk tabung, berdinding tipis dengan banyak trakeol,dan memiliki permukaan luas. Perrnukaan yang luas akan meningkatkan proses difusi oksigen dan dalam air menuju sistem trakea. Larva nyamuk yang hidup di air mempunyai tabung pernapasan yang dapat dijulurkan ke permukaan air. Tabung tersebut berhubungan dengan sistem trakea dalam tubuhnya. Beberapa serangga air dewasa, misalnya kumbang air, memiliki cadangan udara yang tersimpan di bawah sayapnya. Kumbang air berenang ke permukaan air untuk bernapas. Sebagian udara yang diisap akan disimpan untuk digunakan pada waktu berada di dalam air. Darah serangga tidak mengandung hemoglobin sehingga tidak dapat mengikat oksigen. Oleh karena itu, darah serangga tidak berwarna merah. Setelah masuk ke dalam trakea, oksigen menuju ke trakeol, kemudian masuk ke dalam sel-sel tubuh secara difusi. Karbon dioksida yang merupakan sisa
  • 4. dan pernapasan, dikeluarkan juga rnelalui sistem trakea yang bermuara pada spirakel. 7. Sistem Pernapasan pada Kalajengking dan Laba-Laba Alat pernapasan kalajengking dan laba-laba adalah paru-paru buku. Paru-paru buku tersebut terletak di sisi tubuh bagian bawah. Biasanya, paru-paru buku berupa dua buah kantong. Masing-masing terdiri atas lipatan serupa lembaran daun yang berjumlah lima belas hingga dua puluh lembar. Lipatan tersebut terbentuk dari lapisan epitel permukaan tubuh yang melekuk ke arah dalam dan membentuk helaian-helaian dalam suatu rongga. Setiap helaian itu berhubungan dengan udara luar rnelalui lubang spirakel. Melalui lipatan-lipatan itu, darah mengalir di dalam paru- paru buku. Udara masuk melalui stigma, kemudian menyebar di dalam ruang-ruang di antara lipatan-lipatan sehingga berhubungan langsung dengan darah. 8. Sistern Pernapasan pada Udang-udangan Hewan-hewan kelompok kelas udang-udangan (Crustacea) yang hidup di air, bernapas dengan insang. Pada umumnya, masing-masing terdapat di rongga atau kamar insang. Kamar-kamar insang terletak di antara branchiostegit (pelindung insang) dan dinding badan. Di permukaan insang banyak terdapat pembuluh darah dengan membran yang tipis. Oleh karena itu. proses pemasukan oksigen dari lingkungan ke darah dan pengeluaran karbon dioksida dan darah ke lingkungan yang berlangsung secara difusi, dapat terjadi dengan cepat dan efisien. Keadaan insang hewan kelas udang-udangan bergantung kepada jenis dan habitatnya. Pada umumnya, bila kemampuan hidup di darat makin meningkat, insang mengalami penyusutan. Kepiting yang hidup di daerah pasang surut terbawah mempunyai 26 insang, hewan yang hidup di daerah Iebih dekat dengan daratan mempunyai 18 insang, sedangkan yang hidup di pantai mempunyai 12 insang. Jenis udang-udang lain yang dapat hidup di air dan darat mempunyai rongga insang dengan banyak pembuluh darah. Pada kepiting darat, pertukaran udara terjadi dalam rongga insang. Insang menonjol ke dalam rongga insang yang memungkinkan terjadinya pertukaran udara. 9. Sistem Pernapasan pada Cacing Cacing tanah bemapas melalui kulitnya yang tipis. Kulitnya banyak men gandung kapiler darah dan kelenjar lendir yang selalu menghasilkan lendir. Lendir berguna untuk menjaga kulitnya selalu basah agar oksigen mudah berdifusi melalui kulit. Oksigen berikatan dengan hemoglobin di dalam plasma darah membentuk oksihemoglobin, kemudian diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Lendir yang terdapat pada kulit cacing tanah juga berfungsi untuk memudahkannya bergerak. 10. Sistem Pernapasan pada Protozoa Hewan dan tumbuhan bersel satu tidak memiliki alat pernapasan khusus. Keluar masuknya udara untuk pemapasan hewan bersel satu (protozoa), misalnya Amoeba sp., terjadi melalui selaput atau membran sel secara difusi. Menggunakan oksigen untuk keperluan oksidasi, kadar oksigen di dalam tubuhnya berkurang, sedangkan kadar karbon dioksida bertambah. Hal ini mengakibakan terjadinya perbedaan kadar oksigen di luar dan di dalam sel. Selanjutnya, oksigen berdifusi masuk ke dalam sel. Demikian juga, apabila kadar CO2 di luar sel tetap, sedangkan kadar CO2 di dalam sel bertambah, CO2 diluar sel tetap, sedangkan kadar CO2 di dalam sel bertambah, CO2 di dalam sel berdifusi ke luar sel.