Dokumen tersebut membahas tentang abortus atau keguguran, yang didefinisikan sebagai berakhirnya kehamilan sebelum usia 28 minggu atau berat janin kurang dari 1000 gram. Dibahas etiologi, klasifikasi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, patofisiologi, komplikasi, dan diagnosis keperawatan dari abortus. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan abortus diantaranya faktor genetik, lingkungan, peny
2. 1. Pengertian
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh
akibat-akibat tertentu) pada atau sebelum kehamilan
tersebut berusia 28 minggu atau buah kehamilan
belum mampu untuk hidup di luar kandungan.
Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi pada usia
kehamilan kurang dari 28 minggu atau berat janin
kurang dari 1.000 gram. ( Junaidi,Purnawan 1982
Kapita Selekta Kedokteran Edisi ketiga, jilid I, h1m:260
FKUI Jakarta: Media. Aesculapius).
3. 2. Etiologi
Faktor pertumbuhan hasil konsepsi.
Faktor kromosom
Faktor lingkungan endometritum.
Pengaruh luar
Kelainan pada plasenta
Penyakit ibu
Kelainan yang terdapat dalam rahim
5. 4. Manifestasi klinis
Terlambat haid atau aminore kurang dari 20 minggu.
2. Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum tampak
lemah atau kesadaran menurun, tekanan darah
normal atau menurun, denyut nadi normal atau
cepat dan kecil, suhu badan normal atau meningkat.
3. Perdarahan per vaginam, mungkin disertai keluarnya
jaringan hasil konsepsi.
4. Rasa mulas atau kram perut di daerah simfisis, sering
disertai nyeri pinggang akibat kontraksi uterus.
1.
6. LANJUTAN..!!
5. Pemeriksaan ginekologi :
Inspeksi vulva : Perdarahan per vaginam, ada atau tidak
jaringan hasil konsepsi, tercium atau tidak bau busuk
dari vulva.
Inspeksi perdarahan dari kavum uteri, ostium uteri
terbuka atau sudah tertutup, ada atau tidak jaringan
keluar dari ostium, ada atau tidak cairan atau jaringan
berbau busuk dari ostium.
Vagina toucher : Porsio masih terbuka atau sudah
tertutup, teraba atau tidak jaringan dalam kavum uteri,
besar uterus sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan,
tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri pada
perabaan adneksa, kavum douglasi tidak menonjol dan
tidak nyeri.
7. 5. Patofisiologi
Patofisiologi
terjadinya keguguran mulai dari
terlepasnya sebagian atau seluruh jaringan plasenta
yang menyebabkan pedarahan sehingga janin
kekurangan nutrisi dan O2.
Pengeluaran tersebut dapat terjadi spontan seluruhnya
atau sebagian masih tertingggal, yang menyebabkan
berbagai penyulit. Oleh karena itu keguguran
memberikan gejala umum sakit perut karena kontraksi
rahim, terjadi perdarahan, dan disertai pengeluaran
seluruh atau sebagianhasil konsepsi.
8. 6. Pemeriksaan Penunjang
Tes kehamilan : pemeriksaan HCG, positif bila janin masih
hidup.
Pemeriksaan USG : untuk menentukan apakah janin masih
hidup.
Pemeriksaan kadar fibrinogen darah pada missed abortion.
Psiko analisa
Pemeriksaan kadar hemoglobin cenderung menurun akibat
perdarahan.
7. Komplkasi
Komplikikasi utama dapat mencakup :
Hemoragi
Syok
Renal Failure (faal ginjal rusak)
Infeksi kadang-kadang sampai terjadi sepsis
9. 9. Diagnosa Keperawatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kekurangan volume cairan volume cairan behubungan
dengan kehilangan vaskuler dalam jumlah berlebih.
Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi otot rahim.
Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kondisi vulva
lembab.
Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan
hipovolemia
Intoleansi aktivitas berhubungan dengan pendarahan.
Cemas berhubungan dengan ancaman kematian diri
sendiri dan janin.