SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 8
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang dan Masalah
Tanaman kakao merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang
peranannya cukup penting bagi perekonomian nasional Indonesia, khususnya
sebagai penyedia lapangan kerja, dan sumber pendapatan. Selain itu, kakao juga
berperan dalam mendorong pengembangan wilayah dan pengembangan
agroindustri.
Kakao juga merupakan salah satu komoditas ekspor yang dapat memberikan
kontribusi untuk peningkatan devisa Indonesia. Indonesia merupakan salah satu
negara pemasok utama kakao dunia setelah Pantai Gading (38,3%) dan Ghana
(20,2%) dengan persentasi 13,6%. Permintaan dunia terhadap komoditas kakao
semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hingga tahun 2011, ICCO (International
Cocoa Organization) memperkirakan produksi kakao dunia akan mencapai 4,05
juta ton, sementara konsumsi akan mencapai 4,1 juta ton, sehingga akan terjadi
defisit sekitar 50 ribu ton per tahun (Suryani, 2007).
Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam mengusahakan tanaman kakao
adalah penggunaan bibit unggul dan bermutu. Tanaman kakao merupakan
tanaman tahunan, karena itu kesalahan dalam pemakaian bibit akan berakibat
buruk dalam pengusahaannya, walaupun diberi perlakuan kultur teknis yang baik
tidak akan memberikan hasil yang diinginkan, sehingga modal yang dikeluarkan
tidak akan kembali karena adanya kerugian dalam usaha tani.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum pembibitan kakao adalah
1. Mengetahui anatomi dari tanaman kakao.
2. Mengetahui cara pembibitan dan perawatan tanaman kakao dengan baik.
3. Mengetahui apakah ada pengaruh pelepasan pulp dan posisi benih dalam
buah terhadap pertumbuhan bibit kakao.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman kakao termasuk marga Theobroma, suku dari Sterculiaceae yang
banyak diusahakan oleh para pekebun, perkebunan swasta, dan perkebunan
Negara. Sistematik tanaman kakao menurut Tjitrosoepomo adalah :
Divisi : Spermatophyta
Anak divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Anak kelas : Dialypetalae
Bangsa : Malvales
Suku : Sterculiaceae
Jenis : Theobroma cacao
Kakao secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe besar, yaitu Criollo
(Amerika Tengah dan Amerika Selatan) dan Forastero (Amazona dan Trinitario).
Tanaman kakao dapat diperbanyak dengan cara generativ ataupun vegetatif.
Kakao lindak umumnya diperbanyak dengan benih dari klon-klon induk yang
terpilih. Sedangkan kakao mulia umumnya diperbanyak secara vegetatif. Namun,
kakao lindak pun dewasa ini juga sering diperbanyak secara vegetatif untuk
meningkatkan mutu dan hasil. Budidaya kakao sangat ditentukan oleh tersedianya
benih dan bibit yang baik untuk menjamin tersedianya benih yang bermutu, maka
dewasa ini di Indonesia terdapat sekitar 10 produsen benih (F.X. Susanto, 1994).
Kakao merupakan salah satu komoditas ekspor yang dapat memberikan kontribusi
untuk peningkatan devisa Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara
pemasok utama kakao dunia setelah Pantai Gading (38,3%) dan Ghana (20,2%)
dengan persentasi 13,6%. Permintaan dunia terhadap komoditas kakao semakin
meningkat dari tahun ke tahun. Namun, kualitas biji kakao yang diekspor oleh
Indonesia dikenal sangat rendah (berada di kelas 3 dan 4). Hal ini disebabkan oleh
pengelolaan produk kakao yang masih tradisional (85% biji kakao produksi
nasional tidak difermentasi) sehingga kualitas kakao Indonesia menjadi rendah.
3
Kualitas rendah menyebabkan harga biji dan produk kakao Indonesia di pasar
internasional dikenai potongan sebesar USD 200/ton atau 10-15 % dari harga
pasar. Selain itu, beban pajak ekspor kakao olahan (sebesar 30%) relatif lebih
tinggi dibandingkan dengan beban pajak impor produk kakao (5%), kondisi
tersebut telah menyebabkan jumlah pabrik olahan kakao Indonesia terus menyusut
(Suryani, 2007). Selain itu para pedagang (terutama trader asing) lebih senang
mengekspor dalam bentuk biji kakao atau non olahan (Rohman, 2009).
Faktor yang mempengaruhi pembibitan tanaman kakao seperti juga tanaman
perkebunan yang lain adalah air, cahaya matahari, unsur hara, suhu, dan
kelembaban. Pertumbuhan vegetatif bibit terbagi atas pertumbuhan daun, batang
dan akar. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan daun dan batang
ialah hormon dan nutrisi (faktor dalam), status air dalam jaringan tanaman, suhu
udara dan cahaya (faktor luar). Pertumbuhan akar dipengaruhi suhu media
tumbuh, ketersediaan oksigen (aerasi), faktor fisik media tumbuh, pH media
tumbuh, selain faktor dalam dan status air dalam jaringan tanaman. Pertumbuhan
daun dan perluasan batang menentukan luas permukaan daun dan struktur
tajuk yang sangat penting sehubungan dengan proses fotosintesis. Sedangkan
perluasan akar akan menentukan jumlah dan distribusi akar yang kemudian akan
berfungsi kembali sebagai organ penyerap unsur hara mineral.
Faktor dalam diantaranya nutrisi dapat terpenuhi dengan pemberian bahan
organik, faktor luar diantaranya cahaya dapat dipenuhi dengan penaungan. Selain
mempengaruhi intensitas cahaya yang masuk, penaungan berperan dalam
pengaturan suhu dan kelembaban. Naungan untuk pembibitan kakao adalah 50%.
Tanaman muda kakao sangat sensitif terhadap angin yang dapat mengakibatkan
kerusakan pada daun, sehingga perlu dilindungi (Soeratno, 1980). Pembibitan
adalah suatu kegiatan untuk menghasilkan atau memproduksi bibit. Kegiatan yang
dilakukan dalam pembibitan terdiri dari perencanaan pembibitan, pembangunan
persemaian, penyiapan media bibit, perlakuan pendahuluan terhadap benih
sebelum disemaikan, penyemaian benih, penyapihan bibit, pemeliharaan bibit,
pengepakan dan pengangkutan bibit serta administrasi pembibitan (Willy, 2010
4
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil pengamatan
Tabel 1. Hasil pengamatan tinggi pembibitan tanaman kakao
Perlakuan Tinggi tanaman
3 MST 4 MST 5 MST 6 MST
P0L1 11.6 10.5 12.7 14.1
P0L2 9.6 11.5 13.0 13.8
P0L3 10.8 11.2 13.0 14.0
P1L1 10.6 12.4 14.4 14.6
P1L2 10.7 10.2 13.6 14.8
P1L3 10.4 11.2 10.3 10.4
Grafik 1. Grafik pengamatan tinggi pembibitan tanaman kakao
Tabel 2. Hasil pengamatan jumlah daun pembibitan tanaman kakao
Perlakuan Jumlah Daun
3 MST 4 MST 5 MST 6 MST
P0L1 1.9 2.7 3.6 4.6
P0L2 1.7 3.1 4.6 5.5
P0L3 1.8 3.6 4.4 5.4
P1L1 1.6 2.6 3.4 4.4
P1L2 2.0 3.4 4.5 5.5
P1L3 1.9 3.0 3.1 4.3
Grafik 2. Grafik pengamatan jumlah daun pembibitan tanaman kakao
5
B. Pembahasan
Tanaman kakao (Theobroma cacao L) merupakan salah satu komoditi unggulan
Indonesia, baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun kebutuhan
ekspor, serta memiliki prospek yang cukup cerah pada era globalisasi persaingan
pasar bebas, yang tujuannya untuk meningkatkan pendapatan devisa negara.
Dengan demikian perluasan tanaman kakao perlu terus ditingkatkan. Untuk
meningkatkan produksi tanaman kakao, pemilihan bibit merupakan langkah
pertama yang harus diperhatikan.
Pembibitan adalah suatu kegiatan untuk menghasilkan atau memproduksi bibit.
Kegiatan yang dilakukan dalam pembibitan terdiri dari perencanaan pembibitan,
pembangunan persemaian, penyiapan media bibit, perlakuan pendahuluan
terhadap benih sebelum disemaikan, penyemaian benih, penyapihan bibit,
pemeliharaan bibit, pengepakan dan pengangkutan bibit serta administrasi
pembibitan.
Dalam pembibitan kakao harus menggunakan benih yang baik yang dapat
diperoleh dari buah terpilih dengan syarat-syarat sebagai berikut:
1. Buah sudah masak dengan kriteria sudah mengalami perubahan warna
yakni bila muda berwarna hijau sudah berubah menjadi kuning dan yang
muda merah sudah berwarna oranye atau jingga.
2. Dompolan biji sudah terlepas dari kulit buah.
3. Buah dipetik dari batang utama atau cabang primer.
4. Bebas dari serangan hama dan penyakit.
5. Ukuran buah sedang.
Tanaman kakao dapat diperbanyak dengan cara generatif ataupun vegetatif. Pada
praktikum yang dilakukan kali ini tanaman kakao diperbanyak dengan cara
generatif yaitu dengan menggunakan biji kakao yang telah dipilih dari klon-klon
induk terpilih. Pembibitan kakao yang dilakukan kali ini dengan dua perlakuan
yaitu dengan pulp dan tanpa pulp untuk tiga bagian yaitu ujung, tengah dan
pangkal. Masing-masing perlakuan diulang dua kali pada tujuh kelompok dengan
waktu pengamatan selama 6 minggu dan parameter yang diamati yaitu tinggi
tanaman dan jumlah daun. Untuk tinggi tanaman dan jumlah daun selalu
6
mengalami peningkatan dalam pertumbuhannya namun hasil peningkatan untuk
masing-masing perlakuan tidak berbeda jauh. Pada pengamatan tinggi tanaman
kakao, didapat hasil yang tertinggi pada minggu terakhir yaitu pada perlakuan
pulp bagian tengah. Hal ini menunjukkan bahwa biji yang terletak di bagian
tengah buah kakao dapat dijadikan sumber bibit yang baik.
Untuk pengamatan pada jumlah daun, pengamatan dan pengukuran jumlah daun
baru dilakukan pada minggu ketiga karena pada minggu pertama dan kedua
setelah tanam pertumbuhan daun belum terlihat karena kotiledon baru terangkat
ke atas permukan. Dari hasil yang didapat untuk jumlah daun terbanyak pada
pengamatan minggu terakhir terdapat pada perlakuan pulp dan tanpa pulp bagian
tengah.
Pada pengamatan terakhir banyak terdapat tanaman kakao yang mati. Hal ini
mungkin disebabkan karena praktikan yang kurang dalam pemeliharaan tanaman
kakao. Misalnya dalam hal penyiraman yang tidak teratur sehingga tanaman
kakao tersebut kekurangan air lalu kering dan mati.
7
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan dari laporan hasil survei pengelolaan kebun kakao sebagai berikut
1. Kakao merupakan kamoditi perkebunan yang memiliki prospek yang luas
dalam pengembangannya
2. Masyarakat Katangana mengalami perkembangan sangat bagus dilihat dari
masyarakat yang sebagian besar memilih menanam kakao.
3. dari teknik budidaya perkebunan kakao milik kelompok tani Masyarakat
Katangana yang umumnya sama dengan budidaya kakao lainnya, yaitu
dilakukan pengolahan tanah, pembibitan, penanaman, pemeliharaan,
pemanenan dan pasca panen.
8
DAFTAR PUSTAKA
 Susanto, F.X. 1994. Tanaman Kakao Budidaya dan Pengolahan Hasil.
Penerbit Kanisius : Yogyakarta.
 Rohman, Saepul. 2009. Teknik Fermentasi Dalam Pengolahan Biji Kakao.
http://majarimagazine.com/2009/06/teknik-fermentasi-dalam-pengolahan-
biji-kakao/ diakses tanggal 20 Desember 2011 pukul 19.30 wib.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Teknologi produksi tanaman jagung
Teknologi produksi tanaman jagung Teknologi produksi tanaman jagung
Teknologi produksi tanaman jagung Fitri Hamasah
 
Praktikum Manajemen Tanaman
Praktikum Manajemen TanamanPraktikum Manajemen Tanaman
Praktikum Manajemen TanamanAndrew Hutabarat
 
PENGARUH GIBERELIN DAN PACLOBUTRAZOL TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG KEDELAI
PENGARUH GIBERELIN DAN PACLOBUTRAZOL TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG KEDELAIPENGARUH GIBERELIN DAN PACLOBUTRAZOL TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG KEDELAI
PENGARUH GIBERELIN DAN PACLOBUTRAZOL TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG KEDELAIDevi Ningsih
 
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahan
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahantantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahan
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahanFebrina Tentaka
 
Agribisnis Tanaman Kentang.docx
Agribisnis Tanaman Kentang.docxAgribisnis Tanaman Kentang.docx
Agribisnis Tanaman Kentang.docxInagriAsia
 
Budidaya kakao dan perhitungan analisa usaha
Budidaya kakao dan perhitungan analisa usahaBudidaya kakao dan perhitungan analisa usaha
Budidaya kakao dan perhitungan analisa usahaWarta Wirausaha
 
01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitas
01 ketahanan  pangan  dan teknologi  produktivitas01 ketahanan  pangan  dan teknologi  produktivitas
01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitasIr. Zakaria, M.M
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung AGROTEKNOLOGI
 
5. peluang dan kendala sektor hortikultura
5. peluang dan kendala sektor hortikultura5. peluang dan kendala sektor hortikultura
5. peluang dan kendala sektor hortikulturaUniversity of Brawijaya
 

Was ist angesagt? (18)

Teknologi produksi tanaman jagung
Teknologi produksi tanaman jagung Teknologi produksi tanaman jagung
Teknologi produksi tanaman jagung
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Praktikum Manajemen Tanaman
Praktikum Manajemen TanamanPraktikum Manajemen Tanaman
Praktikum Manajemen Tanaman
 
9088 16554-2-pb
9088 16554-2-pb9088 16554-2-pb
9088 16554-2-pb
 
Fild stadi tanaman cacao
Fild stadi tanaman cacaoFild stadi tanaman cacao
Fild stadi tanaman cacao
 
PENGARUH GIBERELIN DAN PACLOBUTRAZOL TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG KEDELAI
PENGARUH GIBERELIN DAN PACLOBUTRAZOL TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG KEDELAIPENGARUH GIBERELIN DAN PACLOBUTRAZOL TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG KEDELAI
PENGARUH GIBERELIN DAN PACLOBUTRAZOL TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG KEDELAI
 
Makalah ubi jalar
Makalah ubi jalarMakalah ubi jalar
Makalah ubi jalar
 
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahan
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahantantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahan
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahan
 
Agribisnis Tanaman Kentang.docx
Agribisnis Tanaman Kentang.docxAgribisnis Tanaman Kentang.docx
Agribisnis Tanaman Kentang.docx
 
Budidaya kakao dan perhitungan analisa usaha
Budidaya kakao dan perhitungan analisa usahaBudidaya kakao dan perhitungan analisa usaha
Budidaya kakao dan perhitungan analisa usaha
 
01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitas
01 ketahanan  pangan  dan teknologi  produktivitas01 ketahanan  pangan  dan teknologi  produktivitas
01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitas
 
Agribisnis
AgribisnisAgribisnis
Agribisnis
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung
 
Proposal jagung di kabupaten muna
Proposal jagung di kabupaten munaProposal jagung di kabupaten muna
Proposal jagung di kabupaten muna
 
Pepaya
PepayaPepaya
Pepaya
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Okulasi Kakao
Okulasi KakaoOkulasi Kakao
Okulasi Kakao
 
5. peluang dan kendala sektor hortikultura
5. peluang dan kendala sektor hortikultura5. peluang dan kendala sektor hortikultura
5. peluang dan kendala sektor hortikultura
 

Ähnlich wie Penelitian tanaman cacao

N 4 damanik kakao-
N 4 damanik  kakao-N 4 damanik  kakao-
N 4 damanik kakao-Hasan Lyha
 
POST HARVEST TECNOLOGY CACAO
POST HARVEST TECNOLOGY CACAO POST HARVEST TECNOLOGY CACAO
POST HARVEST TECNOLOGY CACAO Sarjan Alatas
 
Budidaya cokelat kakao
Budidaya cokelat kakaoBudidaya cokelat kakao
Budidaya cokelat kakaohenrihenri6
 
TEKNIK PEMANGKASAN KAKAO.docx
TEKNIK PEMANGKASAN KAKAO.docxTEKNIK PEMANGKASAN KAKAO.docx
TEKNIK PEMANGKASAN KAKAO.docxanwarjuli
 
Makalah teknik penanganan segar dan pengolahan kentang
Makalah teknik penanganan segar dan pengolahan kentangMakalah teknik penanganan segar dan pengolahan kentang
Makalah teknik penanganan segar dan pengolahan kentangSANDI TINDAON
 
kelompok1 tugas pertanian tanaman coklat
kelompok1 tugas pertanian tanaman coklatkelompok1 tugas pertanian tanaman coklat
kelompok1 tugas pertanian tanaman coklatAbi Hutomo
 
Intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi
Intensifikasi, ekstensifikasi  dan diversifikasiIntensifikasi, ekstensifikasi  dan diversifikasi
Intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasiHafshah Zuhairoh
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkokFebrina Tentaka
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung AGROTEKNOLOGI
 
Tugas kultur in vitro tumbuhan
Tugas kultur in vitro tumbuhanTugas kultur in vitro tumbuhan
Tugas kultur in vitro tumbuhantochi run
 
Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...
Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...
Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...Yos F. da-Lopes
 
2 agribisnis tanaman pangan xii(2) (1) dikonversi
2 agribisnis tanaman pangan xii(2) (1) dikonversi2 agribisnis tanaman pangan xii(2) (1) dikonversi
2 agribisnis tanaman pangan xii(2) (1) dikonversiferdibahtiar
 
Laporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman KedelaiLaporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman KedelaiAGROTEKNOLOGI
 
peran_pemuliaan_tanaman-with-cover-page-v2 (1).pdf
peran_pemuliaan_tanaman-with-cover-page-v2 (1).pdfperan_pemuliaan_tanaman-with-cover-page-v2 (1).pdf
peran_pemuliaan_tanaman-with-cover-page-v2 (1).pdfMapriRudiansyah
 

Ähnlich wie Penelitian tanaman cacao (20)

N 4 damanik kakao-
N 4 damanik  kakao-N 4 damanik  kakao-
N 4 damanik kakao-
 
POST HARVEST TECNOLOGY CACAO
POST HARVEST TECNOLOGY CACAO POST HARVEST TECNOLOGY CACAO
POST HARVEST TECNOLOGY CACAO
 
Budidaya cokelat kakao
Budidaya cokelat kakaoBudidaya cokelat kakao
Budidaya cokelat kakao
 
TEKNIK PEMANGKASAN KAKAO.docx
TEKNIK PEMANGKASAN KAKAO.docxTEKNIK PEMANGKASAN KAKAO.docx
TEKNIK PEMANGKASAN KAKAO.docx
 
Proposal Derivat
Proposal DerivatProposal Derivat
Proposal Derivat
 
Makalah teknik penanganan segar dan pengolahan kentang
Makalah teknik penanganan segar dan pengolahan kentangMakalah teknik penanganan segar dan pengolahan kentang
Makalah teknik penanganan segar dan pengolahan kentang
 
kelompok1 tugas pertanian tanaman coklat
kelompok1 tugas pertanian tanaman coklatkelompok1 tugas pertanian tanaman coklat
kelompok1 tugas pertanian tanaman coklat
 
Intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi
Intensifikasi, ekstensifikasi  dan diversifikasiIntensifikasi, ekstensifikasi  dan diversifikasi
Intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi
 
Miniriset kimia lingkungan
Miniriset kimia lingkunganMiniriset kimia lingkungan
Miniriset kimia lingkungan
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 
Pkm kel.qu
Pkm  kel.quPkm  kel.qu
Pkm kel.qu
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung
 
Aspen ryus, Sp
Aspen ryus, SpAspen ryus, Sp
Aspen ryus, Sp
 
Tugas kultur in vitro tumbuhan
Tugas kultur in vitro tumbuhanTugas kultur in vitro tumbuhan
Tugas kultur in vitro tumbuhan
 
Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...
Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...
Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...
 
Laporan Praktikum Perkecambahan
Laporan Praktikum PerkecambahanLaporan Praktikum Perkecambahan
Laporan Praktikum Perkecambahan
 
2 agribisnis tanaman pangan xii(2) (1) dikonversi
2 agribisnis tanaman pangan xii(2) (1) dikonversi2 agribisnis tanaman pangan xii(2) (1) dikonversi
2 agribisnis tanaman pangan xii(2) (1) dikonversi
 
Laporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman KedelaiLaporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman Kedelai
 
peran_pemuliaan_tanaman-with-cover-page-v2 (1).pdf
peran_pemuliaan_tanaman-with-cover-page-v2 (1).pdfperan_pemuliaan_tanaman-with-cover-page-v2 (1).pdf
peran_pemuliaan_tanaman-with-cover-page-v2 (1).pdf
 
Proposal yani terung
Proposal yani terungProposal yani terung
Proposal yani terung
 

Mehr von Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Mehr von Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Kürzlich hochgeladen

aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 

Kürzlich hochgeladen (20)

aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 

Penelitian tanaman cacao

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Tanaman kakao merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang peranannya cukup penting bagi perekonomian nasional Indonesia, khususnya sebagai penyedia lapangan kerja, dan sumber pendapatan. Selain itu, kakao juga berperan dalam mendorong pengembangan wilayah dan pengembangan agroindustri. Kakao juga merupakan salah satu komoditas ekspor yang dapat memberikan kontribusi untuk peningkatan devisa Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara pemasok utama kakao dunia setelah Pantai Gading (38,3%) dan Ghana (20,2%) dengan persentasi 13,6%. Permintaan dunia terhadap komoditas kakao semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hingga tahun 2011, ICCO (International Cocoa Organization) memperkirakan produksi kakao dunia akan mencapai 4,05 juta ton, sementara konsumsi akan mencapai 4,1 juta ton, sehingga akan terjadi defisit sekitar 50 ribu ton per tahun (Suryani, 2007). Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam mengusahakan tanaman kakao adalah penggunaan bibit unggul dan bermutu. Tanaman kakao merupakan tanaman tahunan, karena itu kesalahan dalam pemakaian bibit akan berakibat buruk dalam pengusahaannya, walaupun diberi perlakuan kultur teknis yang baik tidak akan memberikan hasil yang diinginkan, sehingga modal yang dikeluarkan tidak akan kembali karena adanya kerugian dalam usaha tani. B. Tujuan Adapun tujuan dari praktikum pembibitan kakao adalah 1. Mengetahui anatomi dari tanaman kakao. 2. Mengetahui cara pembibitan dan perawatan tanaman kakao dengan baik. 3. Mengetahui apakah ada pengaruh pelepasan pulp dan posisi benih dalam buah terhadap pertumbuhan bibit kakao.
  • 2. 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tanaman kakao termasuk marga Theobroma, suku dari Sterculiaceae yang banyak diusahakan oleh para pekebun, perkebunan swasta, dan perkebunan Negara. Sistematik tanaman kakao menurut Tjitrosoepomo adalah : Divisi : Spermatophyta Anak divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Anak kelas : Dialypetalae Bangsa : Malvales Suku : Sterculiaceae Jenis : Theobroma cacao Kakao secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe besar, yaitu Criollo (Amerika Tengah dan Amerika Selatan) dan Forastero (Amazona dan Trinitario). Tanaman kakao dapat diperbanyak dengan cara generativ ataupun vegetatif. Kakao lindak umumnya diperbanyak dengan benih dari klon-klon induk yang terpilih. Sedangkan kakao mulia umumnya diperbanyak secara vegetatif. Namun, kakao lindak pun dewasa ini juga sering diperbanyak secara vegetatif untuk meningkatkan mutu dan hasil. Budidaya kakao sangat ditentukan oleh tersedianya benih dan bibit yang baik untuk menjamin tersedianya benih yang bermutu, maka dewasa ini di Indonesia terdapat sekitar 10 produsen benih (F.X. Susanto, 1994). Kakao merupakan salah satu komoditas ekspor yang dapat memberikan kontribusi untuk peningkatan devisa Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara pemasok utama kakao dunia setelah Pantai Gading (38,3%) dan Ghana (20,2%) dengan persentasi 13,6%. Permintaan dunia terhadap komoditas kakao semakin meningkat dari tahun ke tahun. Namun, kualitas biji kakao yang diekspor oleh Indonesia dikenal sangat rendah (berada di kelas 3 dan 4). Hal ini disebabkan oleh pengelolaan produk kakao yang masih tradisional (85% biji kakao produksi nasional tidak difermentasi) sehingga kualitas kakao Indonesia menjadi rendah.
  • 3. 3 Kualitas rendah menyebabkan harga biji dan produk kakao Indonesia di pasar internasional dikenai potongan sebesar USD 200/ton atau 10-15 % dari harga pasar. Selain itu, beban pajak ekspor kakao olahan (sebesar 30%) relatif lebih tinggi dibandingkan dengan beban pajak impor produk kakao (5%), kondisi tersebut telah menyebabkan jumlah pabrik olahan kakao Indonesia terus menyusut (Suryani, 2007). Selain itu para pedagang (terutama trader asing) lebih senang mengekspor dalam bentuk biji kakao atau non olahan (Rohman, 2009). Faktor yang mempengaruhi pembibitan tanaman kakao seperti juga tanaman perkebunan yang lain adalah air, cahaya matahari, unsur hara, suhu, dan kelembaban. Pertumbuhan vegetatif bibit terbagi atas pertumbuhan daun, batang dan akar. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan daun dan batang ialah hormon dan nutrisi (faktor dalam), status air dalam jaringan tanaman, suhu udara dan cahaya (faktor luar). Pertumbuhan akar dipengaruhi suhu media tumbuh, ketersediaan oksigen (aerasi), faktor fisik media tumbuh, pH media tumbuh, selain faktor dalam dan status air dalam jaringan tanaman. Pertumbuhan daun dan perluasan batang menentukan luas permukaan daun dan struktur tajuk yang sangat penting sehubungan dengan proses fotosintesis. Sedangkan perluasan akar akan menentukan jumlah dan distribusi akar yang kemudian akan berfungsi kembali sebagai organ penyerap unsur hara mineral. Faktor dalam diantaranya nutrisi dapat terpenuhi dengan pemberian bahan organik, faktor luar diantaranya cahaya dapat dipenuhi dengan penaungan. Selain mempengaruhi intensitas cahaya yang masuk, penaungan berperan dalam pengaturan suhu dan kelembaban. Naungan untuk pembibitan kakao adalah 50%. Tanaman muda kakao sangat sensitif terhadap angin yang dapat mengakibatkan kerusakan pada daun, sehingga perlu dilindungi (Soeratno, 1980). Pembibitan adalah suatu kegiatan untuk menghasilkan atau memproduksi bibit. Kegiatan yang dilakukan dalam pembibitan terdiri dari perencanaan pembibitan, pembangunan persemaian, penyiapan media bibit, perlakuan pendahuluan terhadap benih sebelum disemaikan, penyemaian benih, penyapihan bibit, pemeliharaan bibit, pengepakan dan pengangkutan bibit serta administrasi pembibitan (Willy, 2010
  • 4. 4 BAB III HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil pengamatan Tabel 1. Hasil pengamatan tinggi pembibitan tanaman kakao Perlakuan Tinggi tanaman 3 MST 4 MST 5 MST 6 MST P0L1 11.6 10.5 12.7 14.1 P0L2 9.6 11.5 13.0 13.8 P0L3 10.8 11.2 13.0 14.0 P1L1 10.6 12.4 14.4 14.6 P1L2 10.7 10.2 13.6 14.8 P1L3 10.4 11.2 10.3 10.4 Grafik 1. Grafik pengamatan tinggi pembibitan tanaman kakao Tabel 2. Hasil pengamatan jumlah daun pembibitan tanaman kakao Perlakuan Jumlah Daun 3 MST 4 MST 5 MST 6 MST P0L1 1.9 2.7 3.6 4.6 P0L2 1.7 3.1 4.6 5.5 P0L3 1.8 3.6 4.4 5.4 P1L1 1.6 2.6 3.4 4.4 P1L2 2.0 3.4 4.5 5.5 P1L3 1.9 3.0 3.1 4.3 Grafik 2. Grafik pengamatan jumlah daun pembibitan tanaman kakao
  • 5. 5 B. Pembahasan Tanaman kakao (Theobroma cacao L) merupakan salah satu komoditi unggulan Indonesia, baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun kebutuhan ekspor, serta memiliki prospek yang cukup cerah pada era globalisasi persaingan pasar bebas, yang tujuannya untuk meningkatkan pendapatan devisa negara. Dengan demikian perluasan tanaman kakao perlu terus ditingkatkan. Untuk meningkatkan produksi tanaman kakao, pemilihan bibit merupakan langkah pertama yang harus diperhatikan. Pembibitan adalah suatu kegiatan untuk menghasilkan atau memproduksi bibit. Kegiatan yang dilakukan dalam pembibitan terdiri dari perencanaan pembibitan, pembangunan persemaian, penyiapan media bibit, perlakuan pendahuluan terhadap benih sebelum disemaikan, penyemaian benih, penyapihan bibit, pemeliharaan bibit, pengepakan dan pengangkutan bibit serta administrasi pembibitan. Dalam pembibitan kakao harus menggunakan benih yang baik yang dapat diperoleh dari buah terpilih dengan syarat-syarat sebagai berikut: 1. Buah sudah masak dengan kriteria sudah mengalami perubahan warna yakni bila muda berwarna hijau sudah berubah menjadi kuning dan yang muda merah sudah berwarna oranye atau jingga. 2. Dompolan biji sudah terlepas dari kulit buah. 3. Buah dipetik dari batang utama atau cabang primer. 4. Bebas dari serangan hama dan penyakit. 5. Ukuran buah sedang. Tanaman kakao dapat diperbanyak dengan cara generatif ataupun vegetatif. Pada praktikum yang dilakukan kali ini tanaman kakao diperbanyak dengan cara generatif yaitu dengan menggunakan biji kakao yang telah dipilih dari klon-klon induk terpilih. Pembibitan kakao yang dilakukan kali ini dengan dua perlakuan yaitu dengan pulp dan tanpa pulp untuk tiga bagian yaitu ujung, tengah dan pangkal. Masing-masing perlakuan diulang dua kali pada tujuh kelompok dengan waktu pengamatan selama 6 minggu dan parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman dan jumlah daun. Untuk tinggi tanaman dan jumlah daun selalu
  • 6. 6 mengalami peningkatan dalam pertumbuhannya namun hasil peningkatan untuk masing-masing perlakuan tidak berbeda jauh. Pada pengamatan tinggi tanaman kakao, didapat hasil yang tertinggi pada minggu terakhir yaitu pada perlakuan pulp bagian tengah. Hal ini menunjukkan bahwa biji yang terletak di bagian tengah buah kakao dapat dijadikan sumber bibit yang baik. Untuk pengamatan pada jumlah daun, pengamatan dan pengukuran jumlah daun baru dilakukan pada minggu ketiga karena pada minggu pertama dan kedua setelah tanam pertumbuhan daun belum terlihat karena kotiledon baru terangkat ke atas permukan. Dari hasil yang didapat untuk jumlah daun terbanyak pada pengamatan minggu terakhir terdapat pada perlakuan pulp dan tanpa pulp bagian tengah. Pada pengamatan terakhir banyak terdapat tanaman kakao yang mati. Hal ini mungkin disebabkan karena praktikan yang kurang dalam pemeliharaan tanaman kakao. Misalnya dalam hal penyiraman yang tidak teratur sehingga tanaman kakao tersebut kekurangan air lalu kering dan mati.
  • 7. 7 BAB IV PENUTUP Kesimpulan dari laporan hasil survei pengelolaan kebun kakao sebagai berikut 1. Kakao merupakan kamoditi perkebunan yang memiliki prospek yang luas dalam pengembangannya 2. Masyarakat Katangana mengalami perkembangan sangat bagus dilihat dari masyarakat yang sebagian besar memilih menanam kakao. 3. dari teknik budidaya perkebunan kakao milik kelompok tani Masyarakat Katangana yang umumnya sama dengan budidaya kakao lainnya, yaitu dilakukan pengolahan tanah, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan dan pasca panen.
  • 8. 8 DAFTAR PUSTAKA  Susanto, F.X. 1994. Tanaman Kakao Budidaya dan Pengolahan Hasil. Penerbit Kanisius : Yogyakarta.  Rohman, Saepul. 2009. Teknik Fermentasi Dalam Pengolahan Biji Kakao. http://majarimagazine.com/2009/06/teknik-fermentasi-dalam-pengolahan- biji-kakao/ diakses tanggal 20 Desember 2011 pukul 19.30 wib.