Dokumen tersebut membahas tentang perbedaan antara present participle dan gerund dalam bahasa Inggris. Present participle berfungsi sebagai kata kerja dan kata sifat, sedangkan gerund hanya berfungsi sebagai kata benda. Perbedaan utama antara present participle dan gerund adalah present participle dapat diikuti oleh kata kerja "to be" sedangkan gerund tidak.
1. Connectives untuk Teks Discussion
Connectives yang dimaksud disni adalah kata-kata seperti also, furthermore, moreover, but,
however, in contrast, on the other hand dan lainya. Connective atau transitional word saat
belajar grammar bahasa Inggris didefinisikan sebagai kata atau frase yang menghubungkan
antara clause atau kalimat.
Connectives diatas biasanya digunakan untuk tulisan berjenis discussion text. Sebagaimana
kita ketahui bersama bahwa discussion text adalah jenis text yang mengupas masalah dari 2
sudut pandang yang berbeda. 1 pendapat setuju dan 1 pendapat lagi tidak menyetujui
terhadap masalah yang sedang dibicarakan.
Connectives atau transitional words dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan
kesamaan atau kemiripan maknanya. Dalam hubunganya dengan teks berjenis discussion,
connective yang dipakai adalah:
Connectives for Addition
Connectives Arti
And
In addition to
Furthermore
Moreover
Besides
Than
Too
Also
Both…and…
Another
Equally important
First
Second
Again
Further
Last
Finally
Not only-but also
As well as
In the second place
Next
Likewise
Similarly
In fact
As a result
Consequently
In the same way
For example
For instance
Thus
Dan
Di samping
Selanjutnya
Apalagi, lebih dari itu
Selain itu
Selain
Juga
Juga
Baik…dan…
Lagi
Sama pentingnya
Pertama
Kedua
Sekali lagi
Lanjut
Terakhir
Akhirnya
Tidak hanya-tetapi juga
Serta seperti
Di tempat kedua
Selanjutnya
Juga
Sama
Pada kenyataannya
Sebagai hasilnya
Akibatnya
Dengan cara yang sama
Misalnya
Misalnya
Dengan demikian
2. Therefore Oleh karena itu
Connectives for Contrast
Connectives Arti
On the contrary
Contrarily
Notwithstanding
But
However
Nevertheless
In spite of
In contrast
Yet
On one hand
On the other hand
Rather
Or
Nor
Conversely
At the same time
While this may be true
Sebaliknya
Sebaliknya
Meskipun
Tetapi
Bagaimanapun
Bagaimanapun
Meskipun
Sebaliknya
Namun
Di satu sisi
Di sisi lain
Lebih tepatnya
Atau
Bukan juga
Sebaliknya
Pada saat yang sama
Sementara ini mungkin benar
Connectives atau transitional words sangat perlu dipelajari ketika belajar compound atau
complex sentence dalam stuktur bahasa Inggris. Seperti diketahui bersama, bahwa jenis teks
discussion bahasa Inggris memaparkan suatu perdebatan dan mengakomodasi 2 pendapat
yang berlawanan. Untuk itu supaya tulisan essay berjenis diskusi ini enak dibaca, connective
for discussion seperti ini sangat diperlukan.
. –>.
Apa kabarteman-temanBelajarBahasaInggrisOnline?Semogasemuadalamkeadaansehat.Saatini
kitaakan membahastentanggerundsdanpresentparticiple. Gerunds adalah kata kerja (verb) yang
ditambah dengan ing (Verb + ing) dan berfungsi sebagai kata benda (noun). Misalnya cooking,
swimming,singing,dancing.Bilakitaamati, gerundini miripsekali denganpresentparticiple.Karena
baik gerunds maupun present participle sama-sama terbentuk dengan menambahkan ing setelah
kata kerja (verb + ing). Bila kita tidak mengetahui perbedaannya tentu amat sulit menentukan
apakah verb + ing tersebut gerund atau present participle. Saya akan mencoba menjelaskan
perbedaan antara present participle dan gerund.
3. 1. Present participle
Presentparticipleadalahkatakerja (verb) yang ditambah ing (verb + ing). Fungsi present participle
ini bisa sebagai kata kerja dan juga bisa sebagai adjective.
Sebagai kata kerja (verb)
Apabilakitamenjumpaikatakerja(verb) +ing,dan verb+ ing tersebutdigunakanbersamaandengan
tobe atau terletak setelah tobe (is, am, are, was, were, been) maka verb + ing tersebut adalah
present participle yang berfungsi sebagai kata kerja.
Contoh:
I am sitting.
She is singing.
Toni was sleeping when I called her.
She has been watching TV for an hour.
Coba perhatikancontoh-contohdi atas, setelah tobe terdapat Verb + ing, fungsi verb+ ing tersebtu
adalahsebagai kata kerja(verb), karena terletak setelah tobe. Biasanya kita menggunakan present
participle yang berfungsi sebagai kata kerja adalah pada present/past continuous tense, present
perfect continuous tense, dll.
Kesimpulan:jadipresentpsrticiple yang berfungsisebagaikata kerja,bila verb + ing tersebutterletak
setelah tobe.
Sebagai kata sifat (adjective)
4. Presentparticipleyangberfungsisebagai katasifat(adjective) bilaverb+ing tersebuttidakditemani
oleh tobe atau tidak terletak bersebelahan dengan tobe.
Contoh:
The train arriving at the station now is an hour late.
The students talking in the class look very happy.
Perhatikanduacontoh kalimat di atas, pada kedua kalimat tersebut terdapat verb + ing, dan fungsi
present participle pada kalimat tersebut adalah sebagai adjective karena tidak diletakkan
bersebelahan denga tobe.
Berikut ini analisa dua contoh kalimat di atas:
arrivingadalah adjective karenatidakditemani olehbe.Sedangkan,Subjectkalimatdiatas
adalahtrain dan verbnyaadalah is.
talkingadalahadjective karenatidakditemani olehbe.Subjectdari kalimatdiatasadalah
studentsdanverbnyaadalahlook.
Present participle (verb + ing) yang berfungsi sebagai kata sifat (adjective) bisa juga diletakkan
sebelum kata benda, contoh: a boring man, a drawing book, dan lain sebagainya.
2. Gerunds
Gerunds sangatlahberbedadenganpresentparticiple. Sesuai penjelasan di atas, present participle
bisaberfungsi sebagai katakerjadanjugaadjective,akantetapi gerundhanyabisaberfungsi sebagai
kata benda. Dengan kata lain gerunds adalah kata kerja (verb) yang ditambah ing dan berfungsi
sebagai kata benda atau kata kerja yang dibendakan/diubah menjadi kata benda dengan
menambahkan ing.
1. Gerunds as subject
5. 2. Gerunds as object
3. Gerunds as subjective complement
4. Gerunds as object of preposition
5. Gerunds as appositive
6. Gerunds after “No”
7. Gerunds after possessive adjective
Silahkan klik di sini untuk membaca penjelasan lengkap mengenai gerunds
Kesimpulan perbedaan gerunds dan present participle:
1. Gerunds hanya dapat berfungsi sebagai noun (kata benda), sedangkan present participle
berfungsi sebagai verb (kata kerja) dan juga adjective (kata sifat).
2. Bila anda menemukan verb + ing setelah tobe maka itu adalah present participle yang
berfungsi sebagai kata kerja. Bila anda menemukan verb + ing setelah tobe dan berfungsi
sebagai subjective complement atau pelengkap subjek maka itu adalah gerund. Bila anda
menemukanverb+ ing yang terletak sebelum kata benda, misalnya: a drawing book, maka
verb + ing tersebut adalah present participle yang berfungsi sebagai adjective, bukan
gerunds.
3. Bila anda menemukan verb + ing di awal kalimat yang berfungsi sebagai subjek, misalnya:
Cooking is her hobby. Swimming is better than running. Maka verb + ing tersebut adalah
gerund.
4. Bila anda menemukan verb + ing setelah prepositions, misalnya: I will watch TV before
eating. Maka verb + ing teresebut adalah gerund as object of preposition bukan present
participle.
5. Bila anda menemukan verb + ing setelah possessive adjective maka itu adalah gerund.
6. Should / Ought to
Sebaiknya / seharusnya
Should is a modal verb used to give advice and recommendation.
"Should" adalah "kata kerja modal" untuk memberi nasehat dan rekomendasi (saran).
- You should see a doctor.
- You should keep your promises.
- Should we buy her a present?
- Kamu sebaiknya pergi ke dokter
- Kamu seharusnya menepati janji-janjimu
- Apakah kita sebaiknya membelikan ia hadiah
Should can also be used for obligation. For example:
"Should" dapat juga digunakan untuk kemestian (kewajiban). Sebagai contoh:
- I should call my Mum tomorrow.
- He should apologize to Mary.
- Saya harus menelepon ibuku besok.
- Dia mesti meminta maaf ke Mary.
Should is also used for when something is expected.
"Should" juga digunakan ketika sesuatu diharapkan.
- Tony should arrive here at 12.00.
- It's 12.30, and Tony should be here.
- This book is wrong, the answer should be "A".
- Tony seharusnya tiba di sini pukul 12.00
- Sekarang jam 12.30, dan Tony seharusnya di sini.
- Buku ini keliru, jawabannya mestinay "A".
Note that have to inflects like a normal verb, it can have different tenses and uses auxiliary
verbs for questions and negatives. For example:
Perlu diingat bahwa "have to" (harus, mesti) berfungsi seperti sebuah kata kerja normal, ia
dapat mempunyai "tenses" yang berbeda dan menggunakan "auxiliary verb" (kata kerja
bantu misalnya do/does) untuk kalimat ingkar dan kalimat tanya. Contoh:
- Do we have to go out tonight?
- You don't have to come with us.
- Apakah kita harus pergi malam ini?
- Engkau tidak mesti datang bersama kami.
Must doesn't use auxiliary verbs or different tenses.
"Must" tidak menggunakan "auxiliary verb" atau tenses yang berbeda.
- Must we go out tonight? (This sounds rather British, I really don't want to go out tonight.)
- We mustn't forget the tickets. (No auxiliary verb "to do", just add not.)
- Apakah kita mesti pergi malam ini? (Ungkapan ini bergaya British, saya benar-benar tidak
ingin pergi malam ini)
- Kita tidak boleh lupa (membawa) tiket. (Tanpa auxiliary verb "to do", cukup ditambah
"not")
Ought to
Harus
7. Ought to can be used instead of should. It is less common than should and sounds rather
British.
"Ought to" dapat digunakan sebagai pengganti "should". Ia kurang umum digunakan
dibanding "should" dan terdengar agak bergaya British.
- You ought to say thank you for the present. (You should say thank you for the present)
- Engkau harus mengucapkan terimakasih atas hadiah itu. (Engkau sebaiknya mengucapkan
terimakasih atas hadiah itu)
Negatives and questions are less common and even more British.
Kalimat negatif dan tanya kurang umum digunakan dan bahkan lebih bergaya British.
- We ought not to be late for the meeting.
- Kita tidak boleh terlambat mengikuti rapat.
Questions are often made with "Do you think.."
Kalimat tanya lebih sering dibentuk dengan "Do you think..."
- Do you think I ought to get up earlier?
- Apakah saya harus bangun lebih pagi?
Questions with just ought to are rare.
Kalimat tanya dengan hanya "ought to" adalah janggal.
- Ought I to get up earlier?
- Haruskah saya bangun lebih pagi?
Skenario Drama:
1. Tema Drama: Kedisiplinan
2. Ritma Cerita Drama:
I) Exposisi: Reza
: Dodit
: Pak satpam
: Bayu
: Riska
: Sinta
I) Permasalahan
Reza terlambat datang ke sekolah karena pada malam harinya bergadang hingga tengah
malam.
II) Komplikasi
Dodit teman sekelas reza yang juga datang terlambat mengajaknya bolos masuk jam
pelajaran pertama
III) Catatan I
Reza dan Dodit kepergok oleh Bu Riska ketika akan pergi ke kantin untuk bolos
IV) Catatan II
Bu Riska membawa mereka ke guru matematika yaitu Bu Sinta, dan mereka pun memberikan
hukuman push up kepada Reza dan Dodit agar ada efek jera
8. V) Kesimpulan
Reza dan Dodit menyadari kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya
lagi
3. Karakter
Protagonis: Reza
Antagonis: Dodit
Tritagonis: Bu Rizka (guru BP)
Figuran: Bayu, Pak Satpam, Sinta
4. Latar
a. Tempat/Depan kantin, depan kelas
b. Waktu/ Kejadian pagi hari
c. Sosial
Reza datang ke sekolah terlambat karena semalam bermain game online hingga larut malam.
Naskah Drama
Disuatu pagi hari sekitar jam 07.30. Suasana sekolah sudah mulai sepi karena semua siswa
sudah masuk kelas, pintu gerbang sekolah pun hampir di tutup.
Reza : pak satpam tunggu (sahut reza sambil berlari menuju pintu gerbang)
Pak satpam : kamu? Jam berapa ini, jam segini baru dateng
Reza : maaf Pak, saya kesiangan, tolong bukakan pintu nya pak, please!!!!
Tiba-tiba datang temen sekelas reza yaitu dodit yang pada pagi itu juga datang terlambat
Dodit : tunggu.....(melambaikan tangan kearah pak satpam sambil berlari)
Pak satpam : kamu juga datang terlambat, ngga punya jam apa di rumah
Dodit : maaf pak, ijinin kami masuk pak, sekali ini aja, please!!!
Reza dan dodit pun sedikit memelas agar bisa di beri ijin masuk oleh pak satpam
Pak satpam : ya udah, masuk, tapi awas jangan di ulangi lagi, nanti saya di tegur kepala
sekolah
Siap pak...(sahut mereka berdua)
Di tengah perjalanan masuk kelas yang terletak di lantai dua, mereka berdua sedikit
melakukan pembicaraan, Dodit sambil berjalan santai sedangkan reza sedikit tergesa-gesa
sambil berjalan cepat, tiba-tiba Dodit merencanakan sesuatu agar tidak masuk kelas jam
pertama.
Dodit : santai aja kali za....buru-buru amat
Reza : yah, lu....udah telat masih bisa bilang santai
Dodit : memang sekarang jam berapa?
9. Reza : 07. 45 menit, mana pelajaran matematika lagi
Dodit : wah, hampir telat 1 jam nih kita
Reza : itu lu tau Dit...
Dodit : gw punya ide nih...gimana kalo kita bolos jam pelajaran pertama
Reza : ah....gila lu, ngga mau gw
Dodit : yaelah lu, kaku amat, emang lu mau kena hukuman sama Bu Sinta guru matematika
kita? emang lu mau juga di sorakin sama temen-temen gara-gara kita di strap di depan kelas?
Reza : hmmmm....iya juga sih, kaga mau lah gw
Dodit : ya udah, mendingan lu ikut gw aja ke kantin, sambil nunggu pelajaran selanjutnya
ngopi-ngopi aja dulu kita....hehe
Reza : ok deh....gw juga belum sarapan soalnya, tapi lu yang traktir ya....
Dodit : iya deh...
Akhirnya mereka berdua pun lebih memilih untuk pergi ke kantin ketimbang harus memasuki
kelas. sambil mengendap-ngendap, mereka pun berjalan menuju arah kantin. Dan ketika
sudah hampir sampai di depan kantin, tiba-tiba ke pergok Bu Riska (guru BP) di depan
tangga. Kebetulan lokasi kantin bersebelahan dengan tangga menuju lantai atas.
Bu Riska : ehmm....mau kemana kalian, ko pada bawa tas?
Dodit : eh..ibu, anu Bu, kita mau ke toilet (sambil sok akrab)
Read more: http://contohdramakomedi.blogspot.com/2014/06/contoh-naskah-drama-6-
orang.html#ixzz3VCisq3yd
1. Cover
2. Judul Makalah
3. Kata Pengantar
4. Daftar Isi
5. Bab I Pendahuluan
6. Bab II Isi
7. Bab III Penutup
8. Daftar Pustaka
Setelah kita mengetahui elemen-elemennya, kita uraikan lagi konten-konten yang ada dalam
tiap elemen diatas:
1. Cover
Cover makalah yang baik berisi:
10. Nama/ Judul Makalah
Tujuan dibuatnya makalah tersebut
Logo Lembaga/ Institusi
Penulis/ pemakalah yang mengajukan makalah tersebut
Nama Lembaga
Tahun Akademik.
2. Judul Makalah
Pada lembar ini, penulisan judul makalah hanya disertai nama penulis/ pemakalah (atau ada
juga yang tanpa nama penulis/ pemakalah).
3. Kata Pengantar
Kata pengantar adalah prakata penulis/ pemakalah untuk menyuguhkan karya tulisnya
kehadapan pembaca. KATA PENGANTAR ini berisi:
Salam pembuka
Mukadimmah/ pembuka
Sekilas proses pembuatan makalah
Ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang dianggap membantu dalam pembuatan
makalah tersebut
Penutup mukadimmah
Salam penutup
Dan terakhir, nama penulis/ pemakalah
4. Daftar Isi
DAFTAR ISI bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam pencarian materi yang ada
dalam makalah tersebut berikut halamannya.
5. Bab I Pendahuluan
Pada elemen ini, kita mulai memasuki bab-bab makalah. Dimana dalam bab ini kita
menerangkan konsep, rencana, gagasan, seputar permasalahan dan tujuan yang termuat dalam
LATAR BELAKANG.
Setelah itu, adanya RUMUSAN MASALAH, yakni masalah-masalah yang kita temukan
pada materi makalah yang kita angkat tersebut.
6. Bab II Isi
Dalam bab ini, kita mulai menguraikan isi/ materi makalah, mulai dari:
Pengertian/ definisi
Ulasan materi
Adanya alur perbandingan (kalau diperlukan)
dan Penyelesaikan masalah, berikut solusi dan kontribusi kita terhadap permasalahan
yang ada pada materi makalah yang kita angkat tersebut.
11. 7. Bab III Penutup
Pada penutup ini, kita kemukakan sambutan, terima kasih kepada pihak-pihak yang turut
membantu dalam penyelesaian makalah tersebut.
Kemudian, dalam penulisan makalah yang baik, penulis haruslah membuka kesempatan
kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran terhadap makalah kita. Hal ini bertujuan
supaya dalam pembuatan makalah berikutnya lebih baik lagi. Ungkapan ini kita tempatkan
dalam item KRITIK DAN SARAN.
8. Daftar Pustaka
Atau disebut juga DAFTAR KEPUSTAKAAN. Inilah bagian terakhir (sebelum cover
belakang) dalam penyusunan sebuah makalah. Daftar pustaka ini berisi nama-nama literature
yang kita jadikan referensi dalam pembuatan makalah tersebut.
Literature disini meliputi jurnal ilmiah, buku, majalah, surat kabar, media elektronik,
interview juga bias dari website internet. Akan tetapi, keberadaan/ keabsahan website internet
untuk dijadikan referensi karya ilmiah masih menjadi pertentangan di kalangan akademisi.
Ada kampus yang memperbolehkan, ada juga yang mengharamkan.
Alhasil, lebih baik kita menghindari literature dari internet untuk memastikan karya tulis kita
benar-benar ilmiah.