1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Arti kata Gaya dalam kehidupan sehari-hari agak berbeda dengan pengertian gaya dalam ilmu
fisika. Gaya adalah besaran fisika berupa tarikan atau dorongan. Gaya termasuk besaran
vektor karena selain memiliki nilai juga memiliki arah. Pergerakan pada tubuh terjadi karena
adanya gaya yang bekerja. Ada gaya yang bekerja pada tubuh dan gaya yang bekerja di
dalam tubuh. Perbedaannya adalah kalau gaya pada tubuh dapat kita ketahui (gaya berat
tubuh), sedangkan gaya dalam tubuh seringkali tanpa disadari (gaya otot jantung, gaya otot
paru-paru).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan gaya ?
2. Bagaimana aplikasi gaya dalam dunia kesehatan?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari gaya.
2. Mengetahui aplikasi gaya dalam dunia kesehatan.
D. Manfaat Penulisan
1. Memenuhi tugas yang diberikan Dosen.
2. Menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa.
ii
2. BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Gaya
Aristoteles dan pengikutnya meyakini bahwa keadaan alami objek di bumi tak bergerak dan
bahwasannya objek-objek tersebut cenderung ke arah keadaan tersebut jika dibiarkan begitu
saja. Aristoteles membedakan antara kecenderungan bawaan objek-objek untuk menemukan
“tempat alami” mereka (misal benda berat jatuh), yang menuju “gerak alami”, dan tak alami
atau gerak terpaksa, yang memerlukan penerapan kontinyu gaya. Namun teori ini meskipun
berdasarkan pengalaman sehari-hari bagaimana objek bergerak (misal kuda dan pedati),
memiliki kesulitan perhitungan yang menjengkelkan untuk proyektil, semisal penerbangan
panah. Beberapa teori telah dibahas selama berabad-abad, dan gagasan pertengahan akhir
bahwa objek dalam gerak terpaksa membawa gaya dorong bawaan adalah pengaruh
pekerjaan Galileo.
Galileo melakukan eksperimen dimana batu dan peluru meriam keduanya digelindingkan
pada suatu kecuraman untuk membuktikan kebalikan teori gerak Aristoteles pada awal abad
17. Galileo menunjukkan bahwa benda dipercepat oleh gravitasi yang mana tak gayut
massanya dan berargumentasi bahwa objek mempertahankan kecepatan mereka jika tidak
dipengaruhi oleh gaya - biasanya gesekan. Isaac Newton dikenal sebagai pembantah secara
tegas untuk pertama kalinya, bahwa secara umum, gaya konstan menyebabkan laju
perubahan konstan (turunan waktu) dari momentum. Secara esensi, ia memberi definisi
matematika pertama kali dan hanya definisi matematika dari kuantitas gaya itu sendiri sebagai turunan waktu momentum: F = dp/dt.
Pada tahun 1784 Charles Coulomb menemukan hukum kuadrat terbalik interaksi antara
muatan listrik menggunakan keseimbangan torsional, yang mana adalah gaya fundamental
kedua. Gaya nuklir kuat dan gaya nuklir lemah ditemukan pada abad ke 20. Dengan
pengembangan teori medan kuantum dan relativitas umum, disadari bahwa “gaya” adalah
konsep berlebihan yang muncul dari kekekalan momentum (momentum 4 dalam relativitas
dan momentum partikel virtual dalam elektrodinamika kuantum). Dengan demikian sekarang
ini dikenal gaya fundamental adalah lebih akurat disebut “interaksi fundamental”.
B. Jenis Gaya
Meskipun terdapat dengan jelas banyak tipe gaya di alam semesta, mereka seluruhnya
berbasis pada empat gaya fundamental. Gaya nuklir kuat dan gaya nuklir lemah hanya
beraksi pada jarak yang sangat pendek dan bertanggung jawab untuk "mengikat" nukleon
tertentu dan menyusun nuklir. Gaya elektromagnetik beraksi antara muatan listrik dan gaya
ii
3. gravitasi beraksi antara massa. Prinsip perkecualian Pauli bertanggung jawab untuk
kecenderungan atom untuk tak "bertumpang tindih" satu sama lain, dan adalah jadinya
bertanggung jawab untuk "kekakuan" materi, namun hal ini juga bergantung pada gaya
elektromagnetik yang mengikat isi-isi setiap atom. Seluruh gaya yang lain berbasiskan pada
keempat gaya ini. Sebagai contoh, gesekan adalah perwujudan gaya elektromagnetik yang
beraksi antara atom-atom dua permukaan, dan prinsip perkecualian Pauli, yang tidak
memperkenankan atom-atom untuk menerobos satu sama lain.
Gaya-gaya dalam pegas dimodelkan oleh hukum Hooke adalah juga hasil gaya
elektromagnetik dan prinsip perkecualian Pauli yang beraksi bersama-sama untuk
mengembalikan objek ke posisi keseimbangan. Gaya sentrifugal adalah gaya percepatan yang
muncul secara sederhana dari percepatan rotasi kerangka acuan. Pandangan mekanika
kuantum modern dari tiga gaya fundamental pertama (seluruhnya kecuali gravitasi) adalah
bahwa partikel materi (fermion) tidak secara langsung berinteraksi dengan satu sama lain
namun agaknya dengan mempertukarkan partikel virtual (boson). Hasil pertukaran ini adalah
apa yang kita sebut interaksi elektromagnetik (gaya Coulomb adalah satu contoh interaksi
elektromagnetik). Dalam relativitas umum, gravitasi tidaklah dipandang sebagai gaya.
Melainkan, objek yang bergerak secara bebas dalam medan gravitasi secara sederhana
mengalami gerak inersia sepanjang garis lurus dalam ruang-waktu melengkung didefinisikan sebagai lintasan ruang-waktu terpendek antara dua titik ruang-waktu. Garis
lurus ini dalam ruang-waktu dipandang sebagai garis lengkung dalam ruang, dan disebut
lintasan balistik objek. Sebagai contoh, bola basket yang dilempar dari landasan bergerak
dalam bentuk parabola sebagaimana ia dalam medan gravitasi serba sama. Lintasan ruangwaktunya (ketika dimensi ekstra ct ditambahkan) adalah hampir garis lurus, sedikit
melengkung (dengan jari-jari kelengkungan berorde sedikit tahun cahaya).
Turunan waktu perubahan momentum dari benda adalah apa yang kita labeli sebagai "gaya
gravitasi". Contoh:
• Objek berat dalam keadaan jatuh bebas. Perubahan momentumnya sebagaimana dp/dt =
mdv/dt = ma =mg (jika massa m konstan), jadi kita sebut kuantitas mg "gaya gravitasi" yang
beraksi pada objek. Hal ini adalah definisi berat (W = mg) objek.
• Objek berat di atas meja ditarik ke bawah menuju lantai oleh gaya gravitasi (yakni
beratnya). Pada waktu yang sama, meja menahan gaya ke bawah dengan gaya ke atas yang
sama (disebut gaya normal), menghasilkan gaya netto nol, dan tak ada percepatan. (Jika objek
adalah orang, ia sesungguhnya merasa aksi gaya normal terhadapnya dari bawah.)
• Objek berat di atas meja dengan lembut didorong dalam arah menyamping oleh jari-jari.
• Akan tetapi, ia tidak pindah karena gaya dari jari-jari tangan pada objek sekarang dilawan
oleh gaya baru gesekan statis, dibangkitkan antara objek dan permukaan meja.
• Gaya baru terbangkitkan ini secara pasti menyeimbangkan gaya yang dikerahkan pada
ii
4. objek oleh jari, dan lagi tak ada percepatan yang terjadi.
• Gesekan statis meningkat atau menurun secara otomatis. Jika gaya dari jari-jari dinaikkan
(hingga suatu titik), gaya samping yang berlawanan dari gesekan statis meningkat secara
pasti menuju titik dari posisi sempurna.
• Objek berat di atas meja didorong dengan jari cukup keras sehingga gesekan statis tak dapat
membangkitkan gaya yang cukup untuk menandingi gaya yang dikerahkan oleh jari, dan
objek mulai terdorong melintasi permukaan meja. Jika jari dipindah dengan kecepatan
konstan, ini perlu untuk menerapkan gaya yang secara pasti membatalkan gaya gesek kinetik
dari permukaan meja dan kemudian objek berpindah dengan kecepatan konstan yang sama.
Kecepatan adalah konstan hanya karena gaya dari jari dan gesekan kinetik saling
menghilangkan satu sama lain. Tanpa gesekan, objek terus-menerus bergerak dipercepat
sebagai respon terhadap gaya konstan.
• Objek berat mencapai tepi meja dan jatuh. Sekarang objek, yang dikenai gaya konstan dari
beratnya, namun dibebaskan dari gaya normal dan gaya gesek dari meja, memperoleh dalam
kecepatannya dalam arah sebanding dengan waktu jatuh, dan jadinya (sebelum ia mencapai
kecepatan dimana gaya tahanan udara menjadi signifikan dibandingkan dengan gaya
gravitasi) laju perolehan momentum dan kecepatannya adalah konstan. Fakta ini pertama kali
ditemukan oleh Galileo.
• Objek berat suspended pada timbangan. Karena objek tidak bergerak (sehingga turunan
waktu dari momentumnya adalah nol) maka selama percepatan jatuh bebas g ia harus
mengalami percepatan yang diarahkan sama dan berlawanan a = -g dikarenakan aksi pegas.
• Percepatan ini dikalikan dengan massa objek adalah apa yang kita labeli sebagai "gaya
reaksi pegas" yang mana secara nyata sama dan berlawanan dengan berat objek mg.
• Mengetahui massa (katakanlah, 1 kg) dan percepatan jatuh bebas (katakanlah, 9,8
meter/detik2) kita dapat menentukan timbangan dengan tanda "9,8 N". Pasang beragam
massa (2 kg, 3 kg, ...) kita dapat mengkalibrasi timbangan dan kemudian menggunakan skala
tertentu ini untuk mengukur banyak gaya yang lain (gesek, gaya reaksi, gaya listrik, gaya
magnetik, dst).
C. Aplikasi Gaya Dalam Dunia Kesehatan
Hubungan fundamental pada mekanika klasik tercakup dalam hukum tentang gerak yang
dikemukakan oleh Isaac Newton, seorang ilmuwan Inggris. Newton sangat berjasa dalam
mempelajari hubungan antara gaya dan gerak. Penerapannya dalam terapan kesehatan antara
lain sebagai berikut :
1. Gaya Berat Tubuh & Posisi Duduk yang menyehatkan Tulang Belakang
Punggung adalah salah satu organ tubuh yang bekerja nonstop selama 24 jam. Dalam
keadaan tidur pun, punggung tetap menjalankan fungsinya untuk menjaga postur tubuh.
Punggung tersusun dari 24 buah tulang belakang (vertebrae), dimana masing-masing
ii
5. vertebrae dipisahkan satu sama lain oleh bantalan tulang rawan atau diskus.
Seluruh rangkaian tulang belakang ini membentuk tiga buah lengkung alamiah, yang
menyerupai huruf S.Lengkung paling atas adalah segmen servikal (leher), yang dilanjutkan
dengan segmen toraks (punggung tengah), dan segmen paling bawah yaitu lumbar (punggung
bawah). Lengkung lumbar inilah yang bertugas untuk menopang berat seluruh tubuh dan
pergerakan.
Berdasarkan data British Chiropractic Association, sekitar 32% populasi dunia menghabiskan
waktu lebih dari 10 jam sehari untuk duduk di depan meja kerja. Separuh dari populasi
tenrsebut tidak pernah meninggalkan meja kerja, bahkan saat makan siang. Sementara itu,
dua pertiga populasi menambah porsi duduk tegak saat berada di rumah. Postur tubuh yang
baik menurut Barbara Dorsch akan dicapai jika telinga, bahu, dan pinggul berada dalam satu
garis lurus ke bawah.
Duduk dalam posisi tegak 90 derajat, kerap menyebabkan timbulnya pergerakan sendi
belakang sehingga posisi tubuh tidak seimbang. Maka itu, posisi duduk santai dengan postur
miring 135 derajat adalah posisi terbaik. Dalam posisi ini, tulang belakang akan berada dalam
posisi ideal, di mana tulang belakang bagian bawah akan berbentuk seperti huruf S.
Kelebihan dari posisi ini adalah:
Posisi duduk dengan sudut kemiringan 135 derajat akan memperbaiki sirkulasi darah di
bagian bawah tubuh, sehingga dapat terhindar dari gangguan varises, selulit, dan
penggumpalan darah di kaki serta mengurangi kelelahan di kaki.
Duduk dengan posisi kemiringan 135 derajat juga akan menghasilkan mobilitas yang lebih
baik, mudah bergerak di atas kursi, dan lebih mudah untuk naik turun kursi.
2. Traksi dalam Praktik Klinik
Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk menangani kerusakan
atau gangguan pada tulang dan otota. Tujuan dari traksi adalah untuk menangani fraktur,
dislokasim atau spasme otot dalam usaha untuk memperbaiki deformitas dan mmpercepat
penyembuhan. Ada dua tipe utama dari traksi : traksi skeletal dan traksi kulit, dimana
didalamnya terdapat sejumlah penanganan.
Prinsip Traksi adalah menarik tahanan yang diaplikasikan pada bagian tubuh, tungkai, pelvis
atau tulang belakang dan menarik tahanan yang diaplikasikan pada arah yang berlawanan
yang disebut dengan countertraksi. Tahanan dalam traksi didasari pada hokum ketiga
(Footner, 1992 and Dave, 1995). Traksi dapat dicapai melalui tangan sebagai traksi manual,
penggunaan talim splint, dan berat sebagaimana pada traksi kulit serta melalui pin, wire, dan
tongs yang dimasukkan kedalam tulang sebagai traksi skeletal (Taylor, 1987 and Osmond,
1999).
Traksi dapat dilakukan melalui kulit atau tulang. Kulit hanya mampu menanggung beban
traksi sekitar 5 kg pada dewasa. Jika dibutuhkan lebih dari ini maka diperlukan traksi melalui
tulang. Traksi tulang sebaiknya dihindari pada anak-anak karena growth plate dapat dengan
ii
6. mudah rusak akibat pin tulang.
Indikasi traksi kulit diantaranya adalah untuk anak-anak yang memerlukan reduksi tertutup,
traksi sementara sebelum operasi, traksi yang memerlukan beban 5 kg. Akibat traksi kulit
yang kelebihan beban di antaranya adalah nekrosis kulit, obstruksi vaskuler, oedem distal,
serta peroneal nerve palsy pada traksi tungkai.Traksi tulang dilakukan pada dewasa yang
memerlukan beban > 5 kg, terdapat kerusakan kulit, atau untuk penggunaan jangka waktu
lama. Kontratraksi diperlukan untuk melawan gaya traksi, yaitu misalnya dengan
memposisikan tungkai lebih tinggi pada traksi yang dilakukan di tungkai.
ii
7. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Arti kata gaya dalam kehidupan sehari-hari agak berbeda dengan pengertian gaya dalam ilmu
fisika. Gaya adalah besaran fisika berupa tarikan atau dorongan. Gaya termasuk besaran
vector karena selain memiliki nilai juga memiliki arah. Pergerakan pada tubuh terjadi karena
adanya gaya yang bekerja. Perbedaannya adalah kalau gaya dalam tubuh dapat kita ketahui
sedangkan gaya dalam tubuh seringkali tanpa disadari.
B. Saran
Sebaiknya mahasiswa kesehatan maupun kebidanan mengetahui dan emmahami aplikasi
gaya ini dalam dunia kesehatan karena gaya dapat dimanfaatkan sebagai terapi penyembuhan
dan cara kerjanya sehingga mampu menerapkannya dalam praktik.
ii
8. DAFTAR PUSTAKA
1. By http://deetha-nezz.blogspot.com/2011/06/aplikasi-gaya-dalam-duniakesehatan.htm
2. http://sadam-damchin.blogspot.com/2012/05/makalah-aplikasi-gaya-dalamdunia.html
3. Http://www.scribd.com/doc/119448688/makalah-fisika-kesehatan-aplikasi-gayadalam-dunia-kesehatan
ii
9. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas berkat,
rahmat dan hidayah-Nya kami bias menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kami buat guna
memenuhi tugas dari dosen.
Makalah ini membahas tentang “APLIKASI GAYA DALAM DUNIA KESEHATAN”,
semoga dengan makalah yang kami susun ini kita sebagai mahasiswa kebidanan dapat
menambah dan memperluas pengetahuan kita.
Kami mengetahui makalah yang kami susun ini masih sangat jauh dari sempurna, maka dari
itu kami masih mengharapkan kritik dan saran dari bapak/ibu selaku dosen-dosen
pembimbing kami serta temen-temen sekalian, karena kritik dan saran itu dapat membangun
kami dari yang salah menjadi benar.
Semoga makalah yang kami susun ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita, akhir
kata kami mengucapkan terima kasih.
Raha, 24 Februari 2014
Wa Ode Minartin
ii
10. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………….....…........
i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………......
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………….. ………....................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan................................................................................................ 1
D. Manfaat..............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Gaya.......……..……………………………………......................... 2
B. Jenis Gaya........................…………………………………............................... 2
C. Aplikasi Gaya dalam dunia kesehatan...................………................................ 4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………….................... 7
3.2 Saran................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 8
ii
11. MAKALAH
APLIKASI GAYA DALAM DUNIA KESEHATAN
DI SUSUN OLEH:
NAMA
: WA ODE MINARTIN
NIM
: 2013.IB.0047
TINGKAT
: I A.
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA
2014
ii