SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 62
Downloaden Sie, um offline zu lesen
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI
DENGAN KOMPLIKASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KAB. MUNA PERIODE JANUARI – JULI
TAHUN 2016
Karya Tulis Ilmiah
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan
diAkademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Oleh:
Erna Dalia
PSW.1B.2013.0009
YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA
2016
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
Identifikasi Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi dengan Komplikasi
di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna
Periode Januari – Juli
Tahun 2016
Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Sartina, SST Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
Mengetahui,
Direktur Akbid Paramata Raha
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
Identifikasi Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi dengan Komplikasi
di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna
Periode Januari – Juli
Tahun 2016
Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Sartina, SST Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
Mengetahui,
Direktur Akbid Paramata Raha
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
Identifikasi Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi dengan Komplikasi
di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna
Periode Januari – Juli
Tahun 2016
Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Sartina, SST Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
Mengetahui,
Direktur Akbid Paramata Raha
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal penelitian ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Proposal
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
TIM PENGUJI
1. Sutriawati, SKM., M. Kes (……………………………….)
2. Sartina, SST (……………………………….)
3. Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes (……………………………….)
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Sartina, SST Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
Mengetahui,
Direktur Akbid Paramata Raha
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal penelitian ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Proposal
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
TIM PENGUJI
1. Sutriawati, SKM., M. Kes (……………………………….)
2. Sartina, SST (……………………………….)
3. Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes (……………………………….)
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Sartina, SST Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
Mengetahui,
Direktur Akbid Paramata Raha
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal penelitian ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Proposal
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
TIM PENGUJI
1. Sutriawati, SKM., M. Kes (……………………………….)
2. Sartina, SST (……………………………….)
3. Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes (……………………………….)
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Sartina, SST Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
Mengetahui,
Direktur Akbid Paramata Raha
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS DIRI :
Nama : Erna Dalia
NIM : Psw.2013.IB.0009
Tempat / TanggalLahir : Lasunapa, 15 Desember 1994
JenisKelamin : Perempuan
Suku / Bangsa : Muna / Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Desa Lasunapa
II. PENDIDIKAN
A. SD : SD Negeri 7 Katobu 2001 – 2007
B. SMP : SMP Negeri 7 Raha 2007– 2010
C. SMA : SMA Negeri 2 Raha 2010– 2013
D. Sejak tahun 2013 mengikutiPendidikan Diploma III Akademi Kebidanan
Paramata Raha Kabupaten Muna dan Insya Allah akan menyelesaikannya
tahun 2016
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Tidak ada kata yang paling indah selain mengucap puji dan syukur kepada
Sang Maha Pencipta Allah SWT, karena hanya karena rahmat dan ridhoNya sehingga
Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul ”Identifikasi Karakteristik Ibu yang melahirkan
Bayi dengan Komplikasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Periode
Januari-Juli tahun 2016, dapat diselesaikan pada waktunya”.
Penghargaan yang tinggi dan ucapan terimakasih yang tiada henti penulis
haturkan kepada Ibu Sartina, SST selaku Pembimbing I dan Rosminah Mansyarif,
S.Si.T., M.Kes. selaku Pembimbing II atas kesediaannya baik berupa waktu,
bimbingan, motivasi, petunjuk, pengarahan dan dorongan baik moril maupun materil
yang begitu sangat berharga.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini dengan penuh kerendahan
hati, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapak La Ode Muhlisi, M.Kes selaku Ketua Yayasan Pendidikan Sowite
Kabupaten Muna yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
mengikuti pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna.
2. Ibu Sutriawati, SKM, M. Kes selaku penguji Karya Tulis Ilmiah atas keikhlasan
dan bimbingannya yang sangat berharga dan tiada henti.
3. Seluruh jajaran Dosen dan para Staf Akademi Kebidanan Paramata Raha yang
telah memberikan petunjuk dan bimbingan selama mengikuti pendidikan dan
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Kepala Ruangan Rekam Medik Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna
yang telah banyak membantu penulis dalam pengambilan Data untuk penyusunan
karya tulis ilmiah ini.
5. Orang tuaku Ayahanda La Dalia dan Ibunda Wa Runa yang paling kucintai, yang
telah memberikan segala dukungan baik moril maupun material serta do’a restu
dan kasih sayangnya yang tidak pernah putus selama mengikuti pendidikan di
Akademi Kebidanan Paramata Raha hingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
Semoga Allah tetap menjaga orang-orang yang paling kucintai dalam balutan
rohmat dan hidayah-Nya.
6. Teman-teman seangkatan yang namanya tak dapat saya sebutkan satu per satu,
terima kasih atas semangat yang kalian berikan selama ini.
Semoga Allah SWT, memberikan imbalan yang setimpal atas segala
kebaikan dalam mewujudkan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa
Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari sempurna baik dari segi materi maupun
penulisannya
Wassalamu `alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Raha, Juli 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................. i
Lembar Persetujuan.......................................................................................... ii
Lembar Pengesahan.......................................................................................... iii
Riwayat Hidup.................................................................................................. iv
Kata Pengantar................................................................................................. v
Daftar Isi.......................................................................................................... vii
Daftar Tabel...................................................................................................... ix
Daftar Lampiran................................................................................................ x
Intisari............................................................................................................... xi
Bab I Pendahuluan................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 3
1. Tujuan Umum....................................................................... 3
2. Tujuan Khusus ..................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 4
1. Manfaat Teoritis.................................................................... 4
2. Manfaat Praktis..................................................................... 4
Bab II Tinjauan Pustaka ........................................................................... 6
A. Telaah Pustaka ………………………………………………… 6
1. Ibu yang melahirkan………………………………………… 6
2. Bayi ……………………………………………… 7
3. Komplikasi pada bayi baru lahir ………………………… 7
4. Karakteristik Ibu….……………………………..……………26
B. Landasan Teori…………………………………………………. 28
C. Kerangka Konsep ……………………………………………. 30
D. Pertanyaan Penelitian…………………………………………… 30
Bab III Metode Penelitian .......................................................................... 31
A. Jenis Penelitan ........................................................................... 31
B. Subjek Penelitian ........................................................................ 31
1. Populasi ................................................................................ 31
2. Sampel ................................................................................. 31
C. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 31
D. Identifikasi Variabel Penelitian.............................................. 31
E. Definisi Operasional ................................................................... 32
F. Instrumen Penelitian .................................................................. 32
G. Pengolahan dan Cara Analisis Data ........................................... 32
1. Pengolahan data ................................................................... 32
2. Analisis data ......................................................................... 34
H. Jalannya Penelitian ..................................................................... 35
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan……………………………….. 36
A. Hasil Penelitian………………………………………………... 36
B. Pembahasan…………………………………………………….. 41
1. Umur……………………………………………………….. 41
2. Paritas………………………………………………………. 42
3. Gestasi………………………………………………………. 44
Bab V Kesimpulan dan Saran………………………………………….… 46
A. Kesimpulan……………………………………………………… 46
B. Saran……………………………………………………………… 46
Daftar Pustaka................................................................................................ 48
Lampiran – Lampiran
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Defenisi Operasional dan Kriteria Obyektif……………………… 33
Tabel 2. Distribusi Frekuensi berdasarkan Umur…………………………. 40
Tabel 3. Distribusi Frekuensi berdasarkan Paritas……………………….. 41
Tabel 4. Distribusi Frekuensi berdasarkan Gestasi………………………. 41
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan
tinggi, disepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah dan tulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Raha, Juli 2016
Erna Dalia
INTISARI
Erna Dalia(Psw.2013.IB.0009) “Identifikasi Karakteristik Ibu yang melahirkan Bayi
dengan Komplikasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Periode Januari-
Juli Tahun 2016” di bawah bimbingan Sartina dan Rosminah Mansyarif.
Latar belakang: beberapa penyebab kematian bayi dapat bermula dari masa
kehamilan. Penyebab bayi yang terbanyak adalah di sebabkan karena pertumbuhan
janin yang lambat, kekurangan gizi pada janin, kelahiran prematur, dan berat badan
lahir rendah (BBLR) sedangkan penyebab lainnya yang cukup banyak terjadi adalah
kejadian kurangnya oksigen dalam rahim (hipoksia intrauterus) dan kegagalan nafas
secara spontan dan teratur saat lahir atau beberapa saat lahir, berdasarkan data yang
diperoleh dari Rekam medik Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Periode
Januari-Juli sebanyak 58 orang. Berdasarkan Umur, Beresiko sebanyak 31 orang,
tidak beresiko sebanyak 27 orang, Berdasarkan Paritas, < 2 sebanyak 43 orang, ≥ 2
sebanyak 15 orang, Berdasarkan Gestasi, Beresiko sebanyak 17 orang, Tidak beresiko
sebanyak 41 orang
Metode penelitian: Penelitian ini merupakan jenis penelitian Deskriptif teknik
pengambilan sampel dengan menggunakan teknik Total Sampling.
Hasil penelitian: Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 58
responden Ibu yang melahirkan Bayi Komplikasi dengan Umur berisko sebanyak 31
Orang (53,45%), paritas ≤ 2 sebanyak 43 orang (74,14), gestasi tidak beresiko
sebanyak 41 orang (70,68%).
Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 58 responden
Ibu yang melahirkan Bayi Komplikasi dengan Umur berisko (53,45%), umur tidak
beresiko (46,55%), ibu yang melahirkan bayi komplikasi dengan paritas ≤ 2 (74,14),
paritas ≥ 2 (58,86%), ibu yang melahirkan bayi komplikasi dengan gestasi beresiko
(29,31%), gestasi tidak beresiko (70,68%).
Kata kunci: komplikasi Bayi, Paritas, Umur dan Gestasi
Daftar Pustaka :15 (2009 – 2016)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Periode setelah lahir merupakan awal kehidupan yang tidak menyenangkan
bagi bayi.Hal itu disebabkan oleh lingkungan kehidupan sebelumnya (intrauterus)
dengan kehidupansekarang (ekstrauterus ) yang sangat berbeda. Bayi yang dilahirkan
prematur ataupun bayi yangdilahirkan dengan penyulit/komplikasi, tentu proses
adaptasi kehidupan tersebut menjadi lebihsulit untuk dilaluinya. Bahkan sering kali
menjadi pemicu timbulnya komplikasi lain yangmenyebabkan bayi tersebut tidak
mampu melanjutkan kehidupan ke fase berikutnya(meninggal). Bayi seperti ini yang
disebut dengan istilah bayi resiko tinggi (Vhe Key, 2013)
Dalam profil kesehatan Indonesia dijelaskan bahwa beberapa penyebab
kematian bayi dapat bermula dari masa kehamilaan. Penyebab bayi yang terbanyak
adalah disebabkan karena pertumbuhan janin yang lambat, kekurangan gizi pada
janin, kelahiran premature, dan berat badan lahir rendah (BBLR) sedangkan
penyebab lainnya yang cukup banyak terjadi adalah kejadian kurangnya oksigen
dalam rahim (hipoksia intauterus) dan kegagalan nafas secara spontan dan teratur
saat lahir atau beberapa saat setelah lahir (Hamzah, 2013)
Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2012 menyebutkan bahwa
kematian bayi masih pada angka 32 per 1000 kelahiran hidup,dan hal tersebut terjadi
pada minggu pertama kelahirannya, paling besar diakibatkan karena gangguan pada
sistem pernafasannya yang mencapai 36,9%. Salah satu penyebab gangguan sistem
pernafasan pada bayi adalah RDNyang mencapai 14% .
Berdasarkan data tahun 2013 di Kabupaten Muna jumlah bayi lahir hidup
5899 bayi dan dengan jumlah bayi lahir mati 70 bayi. Jumlah kejadian kematian bayi
0-7 hari adalah 41 bayi yang disebabkan oleh asfiksia 8 bayi (19,51%), BBLR 2 bayi
(4,88%), kelainan konegenital 6 bayi (14,63%) dan lain – lain 25 bayi (60,98%),.
Pada tahun 2014 jumlah bayi lahir hidup 5647 dan dari jumlah tersebut kasus RDN
pada tahun ini tidak ada dengan jumlah bayi lahir mati 66 bayi. Jumlah kejadian
kematian bayi 0-7 hari 44 bayi yang disebabkan oleh asfiksia 11 (25%), BBLR 13
bayi (29,54%) dan lain – lain 20 bayi (45,45%). Sedangkan pada tahun 2015 jumlah
bayi lahir hidup 4245 dengan jumlah bayi lahir mati 58 bayi. Dimana jumlah kejadian
kematian bayi 16 bayi yang disebabkan oleh asfiksia 11 (66,67%), BBLR 5 bayi
(33,33%)(Dinkes Kab. Muna, 2015)
Berdasarkan survey data awal di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Muna bahwa tahun 2014 jumlah bayi baru lahir 319 orang, jumlah kematian 26
orang yang disebabkan oleh BBLR 13 orang (50%), prematuritas 4 orang (15,38%),
RDN 3 orang (11,53%), bayi cukup bulan 1 orang (3,84%), asfiksia 2 orang
(7,69%), curiga sepsis 1 orang (3,84%), HDN 1 orang (3,84%) dan kejang
neonatorum 1 orang (3,84%). Pada tahun 2015 jumlah bayi baru lahir 542 orang
jumlah kematian 25 orang yang disebabkan oleh BBLR 8 orang (32%), RDN 5
orang (20%), asfiksia 3 orang (12%), sepsis neonatorum 2 orang (8%), dehidrasi
berat 2 orang (8%), kejang neontaorum 1 orang(4%), bayi cukup bulan 2 orang (8%),
labio palatokisis bilateral 1 orang (4%), UBS dispnue 1 orang (4%) sedangkan pada
tahun 2016 periode Januari – Mei jumlah neonatus yaitu 196 bayi. Pada periode ini
jumlah kematian bayi baru lahir 11 orang yang disebabkan oleh BBLR , sepsis
neonatorum, asfiksia,bayi cukup bulan, suspek HDN serta premature (RSUD Kab.
Muna, 2014 s.d 2015)
Berdasarkan hal yang telah dikemukakan tersebut bahwa kematian akibat
komplikasi masih banyak di Kabupaten Muna, maka hal ini diperlukan deteksi dini
dan pencegahan awal untuk mengurangi kematian setiap tahunnya. Oleh sebab itu
pengenalan faktor harus dipahami agar mengurangi angka morbiditas dan mortalitas
dari kejadian komplikasi pada bayi, karena jika diberikan asuhan dengan cepat maka
dapat tertolong, namun bila tidak dapat ditangani dengan baik maka akan terjadi
komplikasi dan kematian yang semakin banyak. Berdasarkan hal tersebut, maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Identifikasi Karakteristik Ibu
yang Melahirkan Bayi dengan Komplikasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kab.
Muna periode Januari – Juli tahun 2016”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah “Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi dengan Komplikasi di Rumah
Sakit Umum Daerah Kab. Muna periode Januari – Juli tahun 2016.”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui karakteristik ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi di
Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Muna periode Januari – Juli tahun 2016
2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui karakteristik ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi
berdasarkan umur di Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Muna Periode Januari
– Juli tahun 2016
2. Mengetahui karakteristik ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi
berdasarkan usia gestasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Muna periode
Januari – Juli tahun 2016
3. Mengetahui karakteristik ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi
berdasarkan paritas di Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Muna periode
Januari – Juli tahun 2016
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya konsep atau teori yang
menyokong perkembangan ilmu pengetahuan khusus serta sebagai referensi bagi
peneliti selanjutnya dan sumbangan pengembangan dan penyempurnaan ilmu
pengetahuan yang sudah ada yang terkait dengan karakteristik ibu yang
melahirkan bayi dengan komplikasi.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi Rumah sakit
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber informasi
penentu kebijakan baik di Rumah sakit , Departemen Kesehatan, Dinas
Kesehatan, dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program
kesejahteraan ibu dan anak yang terkait dengan permasalahan ibu yang
melahirkan bayi dengan komplikasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kab.
Muna periode Januari – Juli tahun 2016
b. Manfaat bagi pendidikan
Sebagai tambahan literatur dan referensi bagi mahasiswa kebidanan dalam
rangka peningkatan pengetahuan khususnya tentang ibu yang melahirkan bayi
dengan komplikasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Muna periode Januari
– Juli tahun 2016
c. Manfaat bagi peneliti
Sebagai wahana latihan untuk menambah wawasan dalam pembuatan Karya
Tulis Ilmiah dan bahan pengetahuan bagi peneliti tentang permasalahan bayi
khususnya yang berhubungan dengan ibu yang melahirkan bayi dengan
komplikasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Muna periode Januari – Juli
tahun 2016
d. Manfaat bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian diharapkan menjadi salah satu sumber informasi dalam
memperkaya wawasan ilmu pengetahuan dan bahan kepustakaan sekaligus
dapat dijadikan acuan untuk penelitian yang berhubungan ibu yang
melahirkan bayi dengan komplikasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kab.
Muna periode Januari – Juli tahun 2016
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Ibu yang melahirkan
Melahirkan adalah ujung dari proses penantian yang panjang selama
kehamilan. Pada manusia usia kehamilan hingga melahirkan rata-rata 280 hari.
Ada perbedaan penyebutan untuk menggambarkan usia kehamilan, dokter
kandungan menyebut 40 minggu dihitung dari hari pertama mens terakhir dan
berpedoman bahwa 1 bulan adalah 28 hari. Orang awam sering menyebut 9 bulan
10 hari dengan anggapan 1 bulan 30 hari.Semuanya tepat, tergantung dari mana
pedoman atau patokan yang dianut. Persalinan adalah proses keluarnya janin dari
dalam rahim ke dunia luar.
Proses Persalinan dapat dilakukan melalui jalan lahir/vagina (persalinan
pervaginam) atau persalinan melalui sayatan pada dinding perut dan dinding
rahim (persalinan perabdominam) atau dikenal dengan bedah sesar (seksio
sesarea).Pada manusia 90 % persalinan dapat dilakukan melalui jalan lahir, hanya
sebagian kecil yang membutuhkan persalinan melalui operasi/ bedah sesar.
Persalinan melalui vagina sering kali awam disebut persalinan normal.
Memang benar namun ada perbedaan antara persalinan normal dengan persalinan
spontan. Pada persalinan pervaginam dapat dilakukan secara spontan
(menggunakan tenaga dan usaha ibu sendiri) atau menggunakan bantuan alat
khusus. Sedangkan pada persalinan normal adalah persalinan spontan pada
presentasi kepala (kepala keluar lebih dahulu) (Anonim, 2010)
2. Bayi
Bayi adalah masa tahapan pertama kehidupan seorang manusia setelah
terlahir dari rahim seorang ibu.Pada masa ini, perkembangan otak dan fisik bayi
selalu menjadi perhatian utama, terutama pada bayi yang terlahir prematur
maupun bayi yang terlahir cukup bulan namun memiliki berat badan rendah. Baik
ibu maupun bapak dan orang-orang terdekat si bayi juga harus selalu mengawasi
serta memberikan perawatan yang terbaik bagi bayi sampai bayi berumur 1 tahun
(Iwansyah, 2012)
3. Komplikasi pada bayi baru lahir
a. Berat badan lahir rendah (BBLR)
1) Pengertian
Bayi berat badan lahir rendah (BBLR), adalah bayi yang lahir dengan
berat badan kurang dari 2500 gr. Umumnya bayi yang normal berat
badannya telah mencapai 2500 gr pada usia kehamilan sekitar 38 minggu.
2) Penyebab
Bayi berat badan lahir rendah terjadi karena adanya gangguan
pertumbuhan bayi sewaktu dalam kandungan yang disebabkan oleh
penyakit ibu, seperti adanya kelainan plasenta, infeksi hypertensi dan
keadaan-keadaan lain yang mengakibatkan suplai makan ke bayi jadi
berkurang
3) Penanganan
(a) Prematuritas murni
Yaitu bayi dengan berat badan lahir rendah dengan masa gestasi
kurang dari 37 minggu
(1) Berat lahir kurang dari 1500 gr
Dirawat dalam inkubator, pertahankan suhu tubuh antara 36,5 –
370
C. Bila tidak ada SGNN dapat diberi minum peroral susu
rendah laktosa/ ASI dengan menghisap sendiri atau dengan pipa
nasogastric
(2) Berat lahir lebih dari 1500 gr
Tanpa asfiksia, tidak ada tanda-tanda sindroma gawat napas
neonatus (SGNN) dan reflek isap baik rawat gabung dengan
metode kangguru dan langsung diberi ASI/LLM
(b) Dismatur
Yaitu berat badan lahir rendah dengan masa kehamilannya atau masa
gestasinya lebih dari 37 minggu:
 Berat lahir kurang dari 1500 gr.
Dirawat dalam inkubator, pertahankan suhu tubuh antara 36,5 –
370
C. Bila refleks hisap baik dan tidak ada SGNN dan refleks
hisap baik langsung diberi minum LLM/ASI peroral lebih dini (2
jam setelah lahir).Bila refleks hisap kurang diberikan minum
melalui pipa nasogastrik.
 Berat lahir lebih dari 1500 gr
Tanpa asfiksia, tidak ada tanda-tanda SGNN dan reflek hisap baik
rawatgabung dan langsung diberi LLM/ASI lebih dini (2 jam
setelah lahir).
(c) Bayi dengan masa gestasi kurang dari 37 minggu dan kecil untuk masa
kehamilan.
Penatalaksanaannya sama dengan bayi prematur dengan berat lahir kurang dari
1500 gr. Tindak lanjut:
(1) Observasi ketat TTV dan kemampuan minum serta pertambahan berat badan
(2) Awasi komplikasi yang mungkin timbul:Hypotermia, hypoglemia,
hypokalsemia, polisitemia, hyperbilirubinea, pendarahan peri-intra
ventikuler, perdarahan paru dan enterokolitis nekrotikan dan infeksi.
b. Sindroma Gawat Napas
1) Pengertian
Kegawatan pernapasan adalah keadaan kekurangan oksigen yang terjadi
dalam jangka waktu relatif lama sehingga mengaktifkan metabolism anaerob
yang menghasilkan asam laktat.Apabila keadaan asidosis memburuk dan
terjadi penurunan aliran darah ke otak maka akan terjadi kerusakan otak dan
organ lain. Selanjutnya dapat terjadi depresi pernapasan yang
dimanifestasikan dengan apneu yang memanjang dan bahkan dapat
menyebabkan kematian
Kegawatan pernapasan dapat terjadi pada bayi aterm maupun pada bayi
preterm, yaitu bayi dengan berat lahir cukup maupun dengan berat lahir
rendah (BBLR).Bayi dengan BBLR yang preterm mempunyai potensi
kegawatan lebih besar karena belum maturnya fungsi organ-organ tubuh.
Kegawatan pernapasan ini menimbulkan dampak negatif bagi tubuh
bayi berupa terjadinya kekurangan oksigen pada tubuh (hipoksia ). Tubuh
bayi akan beradaptasi dengan cara mengaktifkan metabolism anaerob yang
menghasilkan asam laktat.Apabila hipoksia berlanjut, gerakan akan berhenti,
denyut jantung mulai menurun dan tonus otot neuromuskuler berkurang
secara berangsur-angsur. Pada fase ini akan terjadi apneu primer. Apabila
hipoksia berlanjut, denyut jantung terus menurun, tekanan darah akan
semakin menurun, bayi tidak bereaksi terhadap rangsangan dan tidak
menunjukkan upaya pernapasan secara spontan. Pada fase iniakan terjadi
apneu sekunder dan akan terjadi kematian bila tidak segera dilakukan
resusitasi dengan pernapasan buatan.
Secara klinis keadaan apneu primer atau apneu sekunder sulit
dibedakan.Hal ini berarti bahwa dalam menghadapi bayi dengan kondisi
apneu, harus dianggap bahwa bayi mengalami apneu sekunderdan harus
segera dilakukan resusitasi.Resusitasi bertujuan memberikan ventilasi yang
adekuat, pemberian oksigen dan curah jantung yang cukup untuk
menyalurkan oksigen ke otak, jantung dan alat vital lainnya. Tindakan
resusitasi mengikuti tahapan yang dikenal sebagai ABC Resusitasi yaitu:
A : Airway, mempertahankan saluran napas terbuka melliputi kegiatan
meletakkan bayi dengan posisi sedikit ekstensi, menghisap mulut dan hidung
bayi.
B : Breathing,memberikan napas buatan meliputi kegiatan melakukan
rangsang taktil untuk memulai pernapasan, melakukan ventilasi tekanan
positif dengan sungkup dan balon.
C : Circulation,mempertahankan sirkulasi (peredaran) darah meliputi
kegiatan mempertahankan sirkulasi darah dengan cara kompres dada.
4) Etiologi
Penyebab kegagalan pernapasan pada neonatus yang terdiri dari faktor
ibu, faktor plasenta, faktor janin dan faktor persalinan.
a) Faktor ibu
Meliputi hipoksia pada ibu, usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari
35 tahun, gravida empat atau lebih, sosial ekonomi rendah, maupun
penyakit pembuluh darah ibu yang mengganggu pertukaran gas janin
seperti hipertensi, penyakit jantung, diabetes mellitus dan lain-lain.
b) Faktor plasenta
Meliputi solusio plasenta, perdarahan plasenta, plasenta kecil, plasenta
tipis, plasenta tida menempel pada tempatnya.
c) Faktor janin atau neonatus
Meliputi tali pusat menumbung, tali pusat melilit leher, kompresi tali pusat
antara janin dan jalan lahir, gemeli, prematur, kelainan kongenital pada
neonatus dan lain-lain.
d) Faktor persalinan
Meliputi partus lama, partus dengan tindakan dan lain-lain.
c. Hiperbilirubinemia
1) Pengertian
Hiperbilirubinemia adalah berlebihnya kadar bilirubin dalam darah
lebih dari 10 mg% pada minggu pertama yang mengakibatkan jaundice, warna
kuning yang terlihat jelas pada kulit, mukosa, sklera dan urin, serta organ lain,
sedangkan pada bayi normal kadar bilirubin serum totalnya 5mg%.
2) Etiologi
Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh bermacam-macam
keadaan.Penyebab yang tersering ditemukan disini adalah hemolisis yang
timbul akibat inkompatibilitas golongan darah ABO atau defisiensi enzim
G6PD. Hemolisis ini dapat timbul karena adanya perdarahan tertutup (sefal
hematoma, perdarahan subaponeoratik) atau inkompatilibitas golongan darah
Rh. Infeksi memegang peranan penting dakam terjadinya Hiperbilirubinemia:
keadaan ini terutama terjadi pada penderita sepsis dan gastroenteritis.
Beberapa faktor lain yag juga nmerupakan penyebab Hiperbilirubinemia
adalah hipoksia atau anoksia, dehidrasi dan asidosis, hipoglikemia dan
polisitemia.
Kejadian yang sering ditemukan adalah apabila terdapat penambahan
beban bilirubin pada sel hepar yang terlalu berlebihan. Halini dapat ditemukan
bila terdapat peningkatan penghancuran eritrosit, polisitemia, memendeknya
umur eritrosit janin atau bayi, meningkatnya bilirubin dari sumber lain atau
terdapatnya peningkatan sirkulasi enterohepatik.
Keadaan lain yang memperlihatkan peningkatan kadar bilirubin adalah
apabila ditemukan gangguan konjugasi hepar (defisiensi enzim glukoronil
transferase) atau bayi yang menderita gangguan eksresi, misalnya penderita
hepatitis neonatal atau sumbatan saluran empedu intra atau ekstra
hepatik.Pada derajat tertentu, bilirubin iniakan bersifat toksit dan merusak
jaringan tubuh.Toksisitas ini terutama ditemukan pada bilirubin indirek yang
bersifat sukar larut dalam air tapi mudah larut dalam lemak.Sifat ini
memungkinkan terjadinya efek patologik pada sel otak ini disebut kernikterus
atau ensefalopati biliaris.
Bilirubin indirek akan mudah melalui sawar darah otak apabila pada
bayi terdapat keadaan imaturitas, berat badan lahir rendah, hipoksia ,
hiperkarbia, hipoglikemia dan kelainan susunan saraf pusat yang terjadi
karena trauma atau infeksi.
3) Klasifikasi
(a) Ikterus fisiologis
Ikterus yang timbul pada hari kedua dan ketiga serta tidak mempunyai
dasar patologis dan tidak ada kemungkinan menjadi kernikterus. Ikterus
akan menghilang dengan sendirinya pada minggu pertama kelahiran bayi
atau pada hari ke 10.
Bayi dapat diklasifikasikan pada ikterus fisiologis jika:
(1) Iktrus timbul pada hari kedua dan ketiga
(2) Kadar bilirubin indirek tidak melebihi dari 10 mg% pada bayi cukup
bulan dan 12,5 mg% pada bayi kurang bulan
(3) Peningkatan kecepatan kadar bilirubin idak melebihi 5 mg% per hari
(4) Kadar bilirubin indirek tidak melebihi 1 mg%
(5) Tidak berhubungan pada keadaan patologis
(b) Ikterus patologis
Bayi dapat diklasifikasikan pada ikterus patologis jika:
(1) Ikterus terjadi dalam 24 jam pertama setelah kelahiran
(2) Kadar bilirubin melebihi 10 mg% pada bayi cukup bulan atau 12,5
mg% pada bayi kurang bulan
(3) Peningkatan kadar bilirubin lebih dari 5 mg% per hari. Ikterus
menetap setelah dua minggu pertama
(4) Kadar bilirubin direk melebihi 1 mg%
(5) Berkaitan dengan proses hemolitik
4) Penatalaksanaan
Hiperbilirubinemia ringan tidak memerlukan pengobatan. Bayi dianjurkan
untuk lebih banyak menyusu sehingga mempercepat pembuangan isi usus
dan dapat mengurangi penyerapan kembali bilirubin dari usus sehingga
menurunkan kadar bilirubin dalam darah. Jika kadar bilirubin sangat
tinggi dianjurkan dengan terapi tukar yaitu darah bayi ditukar dengan
darah segar untuk membuang bilirubin dalam darah bayi pada darah
sebelumnya.
d. Hipotermia dan hipertermia
1) Hipotermia
a) Pengertian
Suhu normal pada neonatus berkisar antara 360
C-37,500
C pada suhu
ketiak. Gejala awal hipotermia apabila suhu <360
C atau kedua kaki dan
tangan teraba dingin. Bila seluruh tubuh bayi teraba dingin, maka bayi
sudah mengalami hipotermia sedang (suhu 320
C - <360
C). Disebut
hipotermia berat bila suhu tubuh <320
C. Untuk mengukur suhu tubuh
pada hipotermia diperlukan thermometer ukuran rendah (low reading
thermometer) sampai 250
C. Disamping sebagai suatu gejala, hipotermia
dapat merupakan awal penyakit yang berakhir dengan kematian.
Yang menjadi prinsip kesulitan sebagai akibat hipotermia adalah
meningkatnya konsumsi oksigen (terjadi hipoksia ), terjadinya metabolik
asidosis sebagai konsekuensi glikolisis dengan akibat hipoglikemia.
Hilangnya kalori tampakdengan turunnya berat badan yang dapat
ditanggulangi dengan meningkatkan intake kalori.
b) Etiologi dan faktor presipitasi
Prematuritas, asfiksia, sepsis, kondisi neurologil seperti meningitis dan
perdarahan cerebral, pengeringan yang tidak adekuat setelah kelahiran,
eksposure suhu lingkungan yang dingin.
c) Tanda-tanda klinis hipotermia :
(1) Hipotermia sedang
Kaki teraba dingin, kemampuan menghisap lemah, tangisan lemah,
kulit berwarna tidak rata atau disebut kutis marmorata.
(2) Hipotermia berat
Sama dengan hipotermia sedang, ditambah dengan pernapasan lambat
dan tidak teratur, bunyi jantung lambat, kadang timbul asidosis
metabolic
(3) Stadium lanjut hipotermia
Muka, ujung kaki dan tangan berwarna merah terang, bagian tubuh
lainnya pucat, kulit mengeras, merah dan timbul edema terutama pada
punggung, kaki dan tangan (sklerema)
d) Penanganan
Penanganan hipotermia ditujukan untuk:
(1) Mencegah hipotermia
(2) Mengenal bayi dengan hipotermia
(3) Mengenal resiko hipotermia
(4) Tindakan pada hipoermia
2) Hipertermia
a) Pengertian
Keadaan ini terjadi bila bayi diletakkan dekat dengan sumber panas,
dalam ruangan yang udaranya panas, terlalu banyak pakai dan selimut.
b) Gejala hipertermia pada bayi baru lahir:
Suhu tubuh bayi >37,50
C frekuensi panas bayi lebih 60 kali permenit
terdapatnya tanda-tanda dehidrasi seperti berat badan menurun, tugor
kulit kurang, jumlah urin berkurang
e. Asfiksia
1) Pengertian
Asfiksia neonatorum adalah keadaan bayi baru lahir yang tidak dapat bernapas
secara spontan dan teratur dalam 1 menit setelah lahir.
2) Etiologi
a) Faktor ibu
Biasanya terjadi pada bayi yang dilahirkan ibu dengan komplikasi, seperti
diabetes mellitus, preeklamsia berat, eritroblastosis fetalis, kelahiran
kurang bulan.
b) Faktor janin
Faktor yang terdapat pada janin atau bayi seperti adanya gangguan aliran
ke tali pusat yang menumbung atau tali pusat melilit leher.Terjadinya
depresi pernapasan pada bayi karena obat atau analgetik yang diberikan
pada ibuadanya gangguan tumbuh kembang intrauterin dan kelainan
bawaan (aplasia paru, atresia saluran nafas), asfiksianeonatus akan terjadi
apabila saat lahir mengalami gangguan pertukaran gas dan transport O2
sehingga bayi kekurangan persediaan O2 dan kesulitan pengeluaran CO2
Pada bayi dengan asfiksia bisa terjadi sindrom gangguan
napas.Aspirasi mekonium, infeksi dan kejang merupakan komplikasi yang
sering terjadi pasca asfiksia.Pada bayi dengan asfiksia dapat pula
ditemukan komplikasi lain yaitu gangguan fungsi jantung, renjatan
neonatus, gangguan fungsi ginjal, lebih merupakan indikator maturitas
tumbuh kembang bayi.
Akibat yang mungkin muncul pada bayi asfiksia secara
keseluruhan mengalami kematian 10-20%, sedangkan 20-45% dari yang
hidup mengalami kelainan neurologi, kira-kira 60%-nya dengan gejala
sisa berat. Sisa normal. Gejala sisa neurologik berupa cerebral palsy,
mental retardasi, epilepsi, microceflus, hidrocefalus dan lain-lain.
c) Penatalaksanaan
(1) Resusitasi dengan langkah mengikuti ABC yaitu:
A: pertahankan perjalanan napas bebas, jika perlu dengan intubasi
endotrakeal.
B: bangkitkan napas spontan dengan stimulasi taksil dan tekanan positif
menggunakan ambu bag and mask atau lewat pipa endotrakeal
C: pertahankan sirkulasi jika perlu dengan konpresi dada dan obat-obatan
(2) Pada asfiksia ringan, berikan bantuan napas dengan oksigen 100% melalui
bag and mask selama 15-30 detik.
(3) Pada asfiksia berat dapat terjadi syok kardiogenik. Pada keadaan ini diberikan
dopamin per infus 5-20 mg/KgBB/mnt.
(4) Bila terdapat riwayat pemberian analgesik narkotik pada ibu hamil berika
narcan 0,1 mg/KgBB dapat diberikan secara subkutan intramuskular,
intravena atau melalui pipa endotrakeal.
(5) Pemeriksaan penunjang, laboratorium biasanya ditemukan penurunan kadar
hematokrit dan peninggian trombosit akibat hiperaktivitas sumsum tulang.
Fungsi lumbal untuk menunjukan adanya cairan spinal yang bercampur darah
disertai dengan peninggian jumlah sel darah merah dan protein, serta
penurunan glukosa. Untuk memantau berbagai perubahan yang terjadi akibat
pendarahan.
f. Kejang
1) Pengertian
Kejang pada neonatus didefinisikan sebagai suatu gangguan terhadap
fungsi neurilogis seperti tingkah laku, motorik, atau fungsi
otonom.Kebanyakan kejang pada BBL timbul selama beberapa hari. Sebagian
kecil dari bayi tersebut akan mengalami kejang lanjutan dalam kehidupan
kelak. Kejang pada neonatus relatif sering dijumpai dengan manifestasi klinis
yang bervariasi. Timbulnya sering merupakan gejala awal dari gangguan
neurologi dan dapat terjadi gangguan pada kognitif dan perkembangan jangka
panjang
2) Etiologi
a) Bayi tidak menangis pada waktu lahir adalah penyebab yang paling sering.
Timbul dalam 24 jam kehidupan pada kebanyakan kasus.
b) Pendarahan otak, dapat timbul sebagai akibat dari kekurangan oksigen
atau trauma pada kepala. Pendarahan subdural yang biasanya diakibatkan
oleh trauma dapat menimbulkan kejang.
c) Gangguan metabolik.
(1) Kekurangan kadar gula darah (Hipoglikemia), sering timbul dengan
gangguan pertumbuhan daam kandungan dan pada bayi dengan ibu
penderita diabetes melitus (DM). Jangka waktu antara hipoglikemia
dan waktu sebelum pemberian awal pengobatan merupakan waktu
timbulnya kejang.
(2) Kekurangan kalsium (hipokalsemia), sering ditemukan pada bayi
berat badan lahir rendah, bayi dengan ibu penderita DM, bayi
asfiksia, bayi dengan ibu penderitqa hiperparatiroidisme.
(3) Kekurangan natrium (Hiponatremia)
(4) Kelebihan natrium (Hipernatremia), biasanya timbul bersamaan
dengan dehidrasi atau pemakaian bikarbonat berlebihan.
(5) Kelainan metabolik lain seperti:
(a) Ketergantungan piridoksin mengakibatkan kejang yang resistan terhadap
antikonvulsan. Bayi dengan kelainan ini mengalami kejang intrauterin
dan lahir dengan meconium staining.
(b) Gangguan asam amino, kejang pada bayi dngan gangguan asam amino
sering disertai dengan manivestasi neurologi. Hyperamonemia dan
asidosis sering timbul pada gangguan asam amino.
g. Infeksi
Infeksi sekunder akibat bakteri atau nonbakteri dapat timbul pada bayi dalam
kandungan, selama persalinan, atau pada periode perinatal.
1) Macam – macam infeksi bakteri
a) Infeksi bakteri
Meningitis akibat infksi group B streptococus, escherechcoli, atau listeria
monocytogenes sering menyertai kejang selama minggu pertama
kehidupan
b) Infeksi non bacterial
Penyebab non bakterial seperti toxoplasmosis dan infeksi oleh herpes
simpleks, cytomegalovirus dan rubella dapat menyebabkan infeksi
intrakranial dan kejang.
2) Penatalaksanaan
Bayi yang mengalami kejang dapat dilakukan tindakan diantaranya:
(a) Memasukkan tong spatel atau sudip lidah yang telah dibungkus dengan
kassa steril pada saat bayi kejang agar jalan napas tidak tertutup oleh lidah
(b) Mengurangi rangsangan pada bayi seperti cahaya
(c) Memberikan pengobatan anti kunvulsan
(d) Untuk menghindari infeksi dapat diberikan antibiotik serta perawatan tali
pusat dengan menggunakan teknik septik
h. Kelainan atau cacat bawaan
1) Labioskizis
a) Pengertian
Labioskizis adalah suatu kelainan bawaan terdapatnya celah pada bibir
atau ketidaksempurnaan penyambungan bibir selama masa perkembangan
janin dimasa kehamilan.
b) Faktor penyebab:
(1) Faktor herediter
Faktor ini menyangkut dengan mutasi gen, kelainan kromosom pada
saat pembentukan bibir dalam masa kehamilan pada saat embrio,
biasanya terjadi pada trimester I kehamilan.Resiko lebih tinggi pada
bayi yang memiliki saudara kandung atau orang tua yang mengalami
kelainan ini, dapat diturunkan baik melewati ayah maupun ibu.
(2) Faktor lingkungan
Faktor ini berkaitan dengan usia ibu, ibu mengkonsumsi obat-obatan
pada saat kehamilan seperti fenstitin, flufenamat, nutrisi ibu yang jelek
pada saat kehamilan, infeksi oleh virus rubella pada saat kehamilan,
terpapar radiasi, strees emosional yang tinggi, trauma pada trimester I
kehamilan serta pada ibu yang mengalami hyperemesis gravidarum
berat.
c) Penanganan
Pada bayi dengan kelainan bawaan bibir sumbing harus menjalani
operasi. Operasi dapat dilakukan jika telah memenuhi syarat, yaitu berat badan
bayi lebih dari 5 kg, haemoglobin lebih dari 10 gr% serta umur harus lebih dari
10 minggu atau 3 bulan. Penanganan bayi dengan bibir sumbing melibatkan
banyak multi disiplin ilmu dan tenaga ahli diantaranya ahli bedah plasik, ahli
THT, dokter gigi untuk memantau kelainan pertumbuhan gigi, terapi untuk
memanau perkembangan berbicara anak, psikolog untuk mengatasi masalah
psikologi anak terutama menyangkut rasa rendah diri pada anak.
Bayi yang mengalami bibir sumbing akan mengalami gangguan fungsi
berupa kesulitan menghisap ASI, terutama jika kelainan mencapai langi-langi
mulut. Jika keadaan demikian penanganan dalam memenuhi kebutuhan ASI ibu
dapat dilakukan dengan memompa ASI terlebih dahulu, kemudian diberikan
dengan sendok atau dengan botol berlubang pada bayi dengan posisi tubuhnya
ditegakkan serta menempel pada dada ibu.
2) Labiopalatoskizis
a) Pengertian
Labiopalatoskizis adalah suatu kelainan bawaan terdapatnya celah bibir
serta pada garis tengah palato atau ketidaksempurnaan penyambungan bibir
sampai ke langit-langit selama masa perkembangan janin dimasa
kehamilan.
b) Faktor penyebab
Faktor penyebab hampir sama dengan labiokizis yaiu terjadinya kegagalan
pada fase embrio dimasa kehamilan. Faktor hereditas (mutasi gen dan
kromosom) serta faktor lingkungan.
c) Penanganan
Bayi akan menjalani operasi setelah memenuhi persyaratan yang sama dengan
Labioskizis, serta melibatkan banyak atau multi disiplin ilmu. Pembedahan
pada palato dilakukan pada waktu 6 bulan atau 5 tahun, atau dapat juga
dilakukan pada usia 6 bulan dan 2 tahun tergantung pada derajat kecacatan
awal.
i. Hydrocephalus
1) Pengertian
Hydrocephalus adalah keadaan patologis otak yang mengakibatkan
bertambahnya cairan serebro spinal (CSS) dengan atau penuh tekanan
intrakranial yang meninggi sehingga terjadi pelebaran ruangan tempat
mengalirnya cairan serebro spinal tersebut.
2) Klasifikasi:
a) Hydrocephalus yang didapat secara kongenital
Merupakan hydrocephalus yang diderita bayi sejak bayi dilahirkan.
Keadaan ini mengakibatkan otak bayi terbentuk kecil pada saat lahir
karena desakan oleh banyaknya cairan didalam kepala bayi yang
mengakibatkan tingginya tekanan intrakranial sehingga pertumbuhan sel
otak bayi menjadi terganggu.
b) Hydrocephalus yang didapat setelah bayi lahir
Merupakan hydrocephalus yang didapat oleh bayi setelah lahir yang
disebabkan oleh penyaki-penyakit tertentu seperti TBC yang menyerang
otak. Pada hydrocephalus yang didapat setelah lahir, pembentukan otak
telah sempurna, tetapi kemudian terjadi tekanan intrakranial sehingga
pertumbuhan dan perkembangan otak terganggu.
3) Penanganan
(a) Non pembedahan
Pemberian asetazolamida dan isosorbide atau furasemid untuk
mengurangi cairan serebro spinal.
(b) Pembedahan
Pengangkatan yang menyebabkan obstruksi seperti neoplasma,
kistahematoma. Sebagian besar bayi dengan hydrocephalus
memerlukan pemasangan shunt. Pemasangan shunt yang bertujuan
untuk mengalirkan cairan serebro spinal yang berlebihan dari ventikel
ke ruang ekstra kranial, misal ke rongga peritonium, atrium kanan dan
rongga pleura.
3. Karakteristik ibu
a. Umur
Usia reproduksi yang optimal bagi seorang ibu adalah 20-35 tahun.
Pada usia kurang dari 20 tahun, rahim dan panggul ibu belum tumbuh
mencapai ukuran dewasa dan pada usia lebih dari 35 tahun organ kandungan
sudah tua sehingga jalan lahir telah kaku dan mudah terjadi komplikasi
Menurut hasil penelitian Nyoman Nuada Di RS Sanglah Denpasar pada tahun
1999 ditemukan 84% ibu yang melahirkan bayi komplikasi berusia kurang
dari 20 tahun dan usia lebih dari 35 tahun (umur risiko tinggi) (Intan, 2009)
b. Gestasi
Usia gestasi (usia kehamilan) adalah istilah umum yang digunakan
selama masa kehamilan untuk menggambarkan seberapa jauh perkembangan
kehamilan tersebut dan diukur dalam satuan minggu, sejak hari pertama siklus
menstrual wanita hingga waktu tertentu (National Institute of Health, 2013).
Pada masa gestasi ini dibutuhkan nutrisi yang cukup memenuhi kebutuhan
nutrisi bagi perkembangan janin yang sempurna (Abu-Saad dan Fraser, 2010).
Adapun klasifikasi bayi berdasarkan usia gestasi adalah sebagai berikut
(Hatfield, 2014
1) Preterm infant atau bayi prematur, yaitu bayi yang lahir pada usia tidak
mencapai 37 minggu.
2) Term infantatau bayi cukup bulan (mature/atermyaitu bayi yang dilahirkan
pada umur kehamilan antara37-42 minggu.
c) Post term infantatau bayi lebih bulan (posterm/postmatureyaitu bayi yang
lahir pada usia kehamilan sesudah 42 minggu.
Berdasarkan penelitian Yuliva, dkk. (2009)di RSUP DR. M. Djamil
Padang diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia
kehamilan dengan berat lahir bayi (p value=0.038) dan hal tersebut
menunjukan hubungan yang kurang kuat (r=0.113) serta berpola positif.
Artinyasemakin tua umur kehamilan, maka semakin berat bayi yangdilahirkan
dan sebaliknya, apabila semakin muda umur kehamilan berpotensi
menyebabkan kurang sempurna pertumbuhan dan perkembangan dari organ-
organ tubuh janin didalam kandungan yang berakibat beratbayi yang
dilahirkan akan berkurang. Selain itu, usia kehamilan < 36 minggu merupakan
faktor yang berpengaruh terhadap BBLR (Mumbare, dkk., 2012). Akan tetapi,
hasil penelitian tersebut berlawanan dengan hasil penelitian Jammeh, dkk.
(2011), di mana bayi yang dilahirkan pada usia< 37 minggu tidak
berhubungan dengan kejadian BBLR.
c. Paritas
Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah dialami oleh ibu sebelum
kehamilan atau persalinan. Paritas dikelompokkan menjadi 4 golongan yaitu:.
1) Nulipara, golongan ibu dengan paritas 0 (wanita yang belum pernah
melahirkan bayi).
2) Primipara, golongan ibu dengan paritas 1 (ibu yang telah pernah melahirkan
bayi sebanyak 1 kali)
3) Multipara, golongan ibu dengan paritas 2-5 (ibu yang telah pernah melahirkan
bayi sebanyak 2 hingga 5 kali)
4) Grande Multipara, golongan ibu dengan paritas >5 (ibu yang telah pernah
melahirkan bayi sebanyak lebih dari 5 kali) (Intan, 2009)
B. Landasan Teori
Melahirkan adalah ujung dari proses penantian yang panjang selama
kehamilan. Pada manusia usia kehamilan hingga melahirkan rata-rata 280 hari. Ada
perbedaan penyebutan untuk menggambarkan usia kehamilan, dokter kandungan
menyebut 40 minggu dihitung dari hari pertama mens terakhir dan berpedoman
bahwa 1 bulan adalah 28 hari. Orang awam sering menyebut 9 bulan 10 hari dengan
anggapan 1 bulan 30 hari.Semuanya tepat, tergantung dari mana pedoman atau
patokan yang dianut. Persalinan adalah proses keluarnya janin dari dalam rahim ke
dunia luar.
Bayi – bayi dengan risiko tinggi diantaranya BBLR , Sindroma Gawat Napas,
Hiperbilirubinemia, Hipotermia dan hipertermia, Asfiksia, Kejang, Infeksi, kelainan
atau cacat bawaan, Hydrocephalus
Umur adalah usiareproduksi yang optimal bagi seorang ibu adalah 20-35
tahun. Pada usia kurang dari 20 tahun, rahim dan panggul ibu belum tumbuh
mencapai ukuran dewasa dan pada usia lebih dari 35 tahun organ kandungan sudah
tua sehingga jalan lahir telah kaku dan mudah terjadi komplikasi Menurut hasil
penelitian Nyoman Nuada Di RS Sanglah Denpasar pada tahun 1999 ditemukan 84%
ibu yang melahirkan bayi komplikasi berusia kurang dari 20 tahun dan usia lebih dari
35 tahun (umur risiko tinggi) (Intan, 2009)
Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah dialami oleh ibu sebelum
kehamilan atau persalinan. Paritas dikelompokkan menjadi 4 golongan yaitu:.,
Nullipara, golongan ibu dengan paritas 0 (wanita yang belum pernah melahirkan
bayi), primipara, golongan ibu dengan paritas 1 (ibu yang telah pernah melahirkan
bayi sebanyak 1 kali), multipara, golongan ibu dengan paritas 2-5 (ibu yang telah
pernah melahirkan bayi sebanyak 2 hingga 5 kali) ,grande multipara, golongan ibu
dengan paritas >5 (ibu yang telah pernah melahirkan bayi sebanyak lebih dari 5 kali)
(Intan, 2009). Paritas menurut BKKBN, jumlah anak lahir hidup dikelompokkan
menjadi 2, yaitu: 0-2 orang paritas rendah dan 3 orang atau lebih paritas tinggi.
Keputusan untuk menambah jumlah anak diserahkan kepada keputusan suami istri
dan disesuaikan dengan standar BKKBN yaitu jumlah anak kurang sama dengan dua
(Nurhan, R, 2013)
Usia gestasi (usia kehamilan) adalah istilah umum yang digunakan selama
masa kehamilan untuk menggambarkan seberapa jauh perkembangan kehamilan
tersebut dan diukur dalam satuan minggu, sejak hari pertama siklus menstrual wanita
hingga waktu tertentu (National Institute of Health, 2013). Pada masa gestasi ini
dibutuhkan nutrisi yang cukup memenuhi kebutuhan nutrisi bagi perkembangan janin
yang sempurna (Abu-Saad dan Fraser, 2010).
C. Kerangka Konsep
Gambar 1. Kerangka Konsep
Keterangan :
: Variabel Independent
: Variabel Dependent
: Hubungan variabel yang diteliti
D. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana gambaran ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi berdasarkan
umur di Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Muna Periode Januari – Juli tahun
2016?
2. Bagaimana gambaran ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi berdasarkan
paritas di Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Muna periode Januari – Juli 2016?
3. Bagaimana gambaran ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi berdasarkan
Gestasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Muna periode Januari – Juli tahun
2016
Ibu yang melahirkan bayi
dengan komplikasi
Umur
Paritas
Gestasi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yakni penelitian yang
menggambarkan dan menerangkan masalah penelitian yang terjadi yakni
mengidentifikas karakteristik Ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi di RSUD
Kabupaten Muna (Nursalam, 2016).
B. Subyek Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian adalah semua ibu yang melahirkan dengan bayi
komplikasidi RSUD Raha Kabupaten Muna pada tahun 2016 periode Januari –
Juni sebanyak 58 orang
2. Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik total sampling
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di RSUD Kabupaten Muna pada tanggal 28-30 Juli
2016.
D. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah Bayi komplikasi,sedangkan variabel
independen dalam penelitian ini yaitu umur, paritas dan gestasi
E. Defenisi Operasional dan Kriteria Obyektif
Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif dapat memudahkan pada Tabel 1
Tabel 1.Defenisi Operasional dan Kriteria Obyektif
N
o
Variabel
Defenisi
operasional
Kriteria obyektif
Alat
ukur
Skala
1. 1
.
Dependent
Bayi dengan
komplikasi
Bayi – bayi yang
lahir dengan
komplikasi yang
tertulis di buku
rekam medik
sesuai diagnosa
dokter,Asfiksia,
BBLR,Premature
,Sepsis,RDN,
Cheklist Nominal
2. 2
.
Independent
Umur
Umur ibu yang
tercatat di buku
rekam medik
Tidak berisiko : 20-
35
Beresiko : <
20 dan > 35
Cheklist Nominal
a. Paritas Jumlah anak ibu
yang hidup yang
tercatat d buku
rekam medik
<2 orang paritas
rendah
>3 orang paritas
tinggi
Cheklist Nominal
b. Gestasi Umur kehamilan
ibu yang tercatat
di buku rekam
medik
Aterm : 37 – 42
minggu
Preterm dan posterm
: < 37 dan > 42
minggu
Cheklist Nominal
F. Instrumen Penelitian
Untuk pengambilan data dalam penelitian ini yaitu data sekunder dengan cara
pengambilan data melalui rekam medik. Alat pengumpulan data yang digunakan
adalah lembar checklist .
G. Pengoalahan dan Cara Analisis Data
1. Pengolahan Data
Proses pengolahan data (data processing) ini terdiri dari 3 (tiga) jenis kegiatan,
yakni :
a. Memeriksa data (Editing Data)
Memeriksa data hasil pengumpulan data, yang berupa daftar
pertanyaan, kartu, buku dan lain-lain. Kegiatan ini meiputi hal-hal berikut:
1) Perhitungan dan penjumlahan
Adalah menghitung lembaran-lembaran kuisioner atau daftar
pertanyaan yang telah diisi dan kembali.Kegiatan ini dimaksudkan untuk
mengetahui apakah jumlahnya telah sesuai dengan jumlah yang
disebarkan atau ditentukan.
2) Koreksi
Yang termasuk kegiatan koreksi ini adalah untuk melihat hal-hal
sebagai berikut :
a) Memeriksa kelengkapan data
b) Memeriksa kesinambungan data
c) Memeriksa keseragaman data
b. Memberi Kode (Coding Data)
Untuk memudahkan pengolahan data, maka semua jawaban atau
data hasil penelitian dianggap sangat perlu untuk disederhanakan agar
supaya pada saat pengolahan data dapat dilakukan dengan mudah. Salah
satu cara untuk menyederhanakan data hasil penelitian tersebut adalah
dengan memberikan simbol-simbol tertentu untuk masing-masing data
yang sudah diklasifikasikan.
c. Tabulasi Data (tabulating)
Yang dimaksud dengan tabulasi data, yakni menyusun dan
mengorganisir data sedemikian rupa, sehingga akan dapat dengan mudah
untuk dilakukan penjumlahan, disusun dan disajikan dalam bentuk tabel
atau grafik. Dalam pelaksanaannya dilakukan dengan cara manual
elektronis/komputerisasi (Putri Ariani, A, 2014)
2. Analisis Data
Dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat yaitu untuk
mendeskripsikan kategori sampel terkait dengan variabel penelitian dalam
bentuk presentase dengan menggunakan rumus statistik:
P =
f
n
x 100%
Keterangan :
P = Presentase
f = Jumlah jawaban yang benar
n = Jumlah soal (Putri Ariani, A, 2014)
H. Jalannya Peneiltian
Jalannya penelitian yang telah dilakukan dibagi dalam beberapa tahap, yaitu:
1. Tahap Persiapan
Pelaksanaan penelitian dimulai dengan mempersiapkan/mengurus izin penelitian
kepada institusi dan melaporkannya di KesBang Pol sebelum memulai kegiatan
pengumpulan data di lapangan.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Membawa surat izin penelitian kepada Kepala Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Muna, kemudian melakukan pengambilan data penelitian di Ruang
Kebidanan pada tanggal 17 Juli 2016. Responden dalam penelitian ini adalah ibu
yang melahirkan bayi dengan komplikasi yang tercatat dalam buku register di
Ruangan Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna berjumlah 58
responden. Kemudian data sekunder dipindahkan kelembar cheklis untuk
mengetahui jumlah massing-masing faktor penyebab kejadian ibu yang
melahirkan bayi komplikasi di Ruangan Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Muna Tahun 2016. Setelah data sekunder dikumpulkan kemudian
diolah dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sesuai variabel yang
diteliti.
3. Tahap Akhir
a. Menyusun laporan hasil penelitian yang meliputi hasil penelitian dan
pembahasan berdasarkan variable yang diteliti dan data yang ada dihubungkan
dengan teori-teori yang terkait
b. Data yang dikumpulkan kemudian diolah, dianalisis dan disajikan secara
deskriptif dalam bentuk narasi dan tabel
c. Penyajian hasil penelitian dalam bentuk tertulis dilanjutkan dengan ujian hasil
penelitian dan perbaikan atau revisi sesuai hasil ujian hasil
d. Penyerahan laporan hasil penelitian yang telah diperbaiki atau revisi kepada
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
4. Tahap Pengolahan Data
Data yang dikumpulkan kemudian diolah, dianalisis dan disajikan secara
deskriptid sederhana dalam bentuk narasi, tabel dan gambar.
5. Tahap Penulisan Laporan
Pada tahap ini disajikan laporan sebagai tahap akhir penulisan ini
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
a. Letak Geografis
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Propinsi Sulawesi
tenggara terletak di ibukota kabupaten tepatnya di jalan Sultan Syahrir
Kelurahan Laende Kecamatan Katobu Kabupaten Muna Propinsi Sulawesi
Tenggara. Lokasi ini mudah dijangkau dengan kendaraan umum dengan batas
sebagai berikut, sebelah utara Jl. Basuki Rahmat, sebelah TimurJl.Sultan
Hasanudin, sebelah selatanJl. Laode Pandu, sebelah BaratJl. Ir. Juanda
b. Sejarah Singkat
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna didirikan pada masa
penjajahan Belanda oleh mantri yang berkebangsaan Belanda. Pada saat itu
mantri berkebangsaan belanda hanya dibantu oleh seorang asistennya dan dua
orang perawat. Setelah 11 tahun berlalu mantri tersebut pulang kembali ke
negerinya dan tepat pada tahun 1928 beliau diganti oleh seorang dokter dari
Jawa yang bernama dokter Soeparjo. Masyarakat muna mengenal dokter
Soeparjo dengan sebutan dokter jawa. Beliau tamatan dari sekolah belanda
yaitu Nederlandhes In Launshe Aonzen School (NIAS).
Masa kepemimpinan dokter Soeparjo hanya berlangsung selama tujuh
tahun, kemudian beliau digantikan oleh dokter berkebangsaan Belanda
bernama dokter Hyaman. Selang 5 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1940
seorang dokter asal China bernama dokter Pang Ing Ciang menggantikan
kepemimpinan dokter Hyaman. Pada masa kepemimpinan dokter Pang Ing
Ciang sangat disukai oleh masyarakat Muna sebab beliau sangat
memperhatikan kesehatan masyarakat Muna pada saat itu.
Pada tahun 1949, saat peralihan pemerintahan Belanda ke pemerintahan
Republik Indonesia masa pemerintahan dokter Pang Ing Cian berakhir dan
beliau diganti oleh dokter berkebangsaan Belanda bernama dokter Post.
Dokter Post mempunyai dua orang asisten sehingga sebagian besar
pekerjaannya diserahkan pada kedua asistennya. Namun kepemimpinan
dokter Post tidak berlangsung lama, beliau hanya satu tahun lamanya.
Pada tahun 1950 dokter Post digantikan oleh dokter Lemens yang
berasal dari Belgia. Dokter Lemens memimpin selama 10 tahun yakni pada
tahun 1950 sampai dengan tahun 1960. Pada tahun 1965 dilakukan rehabilitasi
yang di prakarsai oleh Bupati Muna Laode Rasyid, SH. Ini merupakan
rehabilitasi pertama selama Rumah sakit tersebut didirikan tahun 1965-1970.
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna dipimpin oleh dokter Ibrahim
Ahtar Nasution. Masa kepemimpinannya berlangsung selama 3 tahun dan
sejak itu tahun masa kepemimpinan Rumah Sakit Umum Kabupaten Muna
ditetapkan setiap 3 tahun sekali memimpin.
Saat ini Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna dijadikan sebagai
salah satu rumah sakit yang merupakan lahan praktek dan kajian ilmiah bagi
mahasiswa Akademi Keperawatan Kabupaten Muna dan Mahasiswa Akademi
Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna.
c. Lingkungan Fisik
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Propinsi Sulawesi Tenggara
berdiri diatas lahan seluas 10.740 Ha.
d. Fasilitas pelayanan kesehatan
Fasilitas/sarana pelayanan kesehatan yang ada di Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Muna Propinsi Sulawesi Tenggara adalah Pelayanan
kesehatan rawat jalan yakni poliklinik penyakit dalam, poliklinik umum,
poliklinik kebidanan dan penyakit kandungan, poliklinik gigi dan mulut, poli
anak, poli mata, poliklinik bedah, poliklinik saraf, poliklinik dalam, instalasi
rehabilitasi medik, dan instalasi gawat darurat, poliklinik mata, poliklinik
THT, dan poliklinik psikiatri. Pelayanan kesehatan rawat inap yakni
kebidanan dan kandungan, perawatan bayi/perinatologi dan perawatan umum,
ICU. Pelayanan medik yakni fisioterapi, rontgen, apotik, laboratorium klinik
dan instalasi gizi.
e. Ketenagaan
Jumlah ketenagaan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna
saat ini adalah 449 orang (terdiri atas paramedis dan non paramedis). Dengan
jumlah bidan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna adalah
sebesar128 orang, yang bekerja di Ruang kebidanan sebesar38 orang dan
terdapat 2 orang dokter ahli kandungan.
2. Analisis Data
Data sekunder register di Ruang Bersalin RSUD Kabupaten Muna tahun
Periode Januari - Juni tahun 2016, terdapat 58 kasus ibu yang melahirkan bayi
dengan komplikasi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 58 orang dengan
kasus ibu yang melahirkan dengan komplikasi.
Data yang diperoleh dengan cara manual dan komputerisasi,selanjutnya
hasil pengolahan data disajikan dalam bentuk tabel. Analisis data terdiri atas
analisis univariat.Analisis univariat untuk mendeskripsikan masing-masing
variabel dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil pengolahan data diuraikan
dianalisi secara univariatsecara deskriptif sederhana berupa presentasi.
Distribusi frekuensi ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi
berdasarakan umur, paritas, dan gestasi di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Muna Periode Januari - Juni tahun 2016 dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut:
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan
Komplikasi berdasarkan Umur di Ruang Kebidanan
Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Muna
Periode Januari - Juni tahun 2016
Umur ibu Frekuensi (f) Presentase (%)
Beresiko 31 53,45
Tidak beresiko 27 46,55
Jumlah 58 100
Berdasarkan Tabel 2. memperlihatkan bahwa dari jumlah 58 ibu yang
melahirkan bayi dengan komplikasi berdasarkan umur beresiko sebesar
(53,45%), tidak beresiko sebesar (46,55%).
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan
Komplikasi berdasarkan Paritas di Ruang Kebidanan
Rumah Sakit Umum DaerahKab. Muna
Periode Januari - Juni tahun 2016
Paritas Frekuensi (f) Presentase (%)
≤ 2 43 74,14
≥ 3 15 25,86
Jumlah 58 100
Berdasarkan Tabel 3. memperlihatkan bahwa dari jumlah 58 ibu yang
melahirkan bayi dengan komplikasi berdasarkan paritas ≤ 2sebesar
(74,14%), tidak paritas ≥ 2sebesar (25,86%).
Tabel 4.Distribusi Frekuensi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan
Komplikasi berdasarkan Gestasi di Ruang Kebidanan
Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Muna
Periode Januari - Juni tahun 2016
Usia gestasi Frekuensi (f) Presentase (%)
Beresiko
(<37
minggu >42
minggu)
17 29,31
Tidak
beresiko
(aterm)
41 70,68
Jumlah 58 100
Berdasarkan Tabel 4. memperlihatkan bahwa dari jumlah 58 ibu
yang melahirkan bayi dengan komplikasi berdasarkan usia gestasi beresiko
sebesar (29,31%), dan tidak beresiko sebesar (70,68%)
B. Pembahasan
1. Umur
Berdasarkan hasil penelitian bahwa dari jumlah 58 ibu yang melahirkan
bayi dengan komplikasi berdasarkan umur beresiko (<20 tahun, >35 tahun) tidak
beresiko sebesar (46,55%). Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
Intan (2009) usia reproduksi yang optimal bagi seorang ibu adalah 20-35 tahun.
Pada usia kurang dari 20 tahun, rahim dan panggul ibu belum tumbuh mencapai
ukuran dewasa dan pada usia lebih dari 35 tahun organ kandungan sudah tua
sehingga jalan lahir telah kaku dan mudah terjadi komplikasi.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Nyoman Nuada Di RS Sanglah
Denpasar pada tahun 2ditemukan 84% ibu yang melahirkan bayi komplikasi
berusia kurang dari 20 tahun dan usia lebih dari 35 tahun (umur risiko tinggi).
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian Jammeh, dkk.
(2011), di mana bayi yang dilahirkan pada usia < 37 minggu tidak berhubungan
dengan kejadian BBLR. Namun penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian
Yuliva, dkk. (2009) di RSUP DR. M. Djamil Padang diketahui bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara usia kehamilan dengan berat lahir bayi (p
value=0.038) dan hal tersebut menunjukan hubungan yang kurang kuat (r=0.113)
serta berpola positif. Artinya semakin tua umur kehamilan, maka semakin berat
bayi yangdilahirkan dan sebaliknya, apabila semakin muda umur kehamilan
berpotensi menyebabkan kurang sempurna pertumbuhan dan perkembangan dari
organ-organ tubuh janin didalam kandungan yang berakibat berat bayi yang
dilahirkan akan berkurang. Selain itu, usia kehamilan < 36 minggu merupakan
faktor yang berpengaruh terhadap BBLR (Mumbare, dkk., 2012).
2. Paritas
Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah dialami oleh ibu sebelum
kehamilan atau persalinan. Paritas dikelompokkan menjadi 4 golongan yaitu
Nulipara, golongan ibu dengan paritas 0 (wanita yang belum pernah melahirkan
bayi), primipara, golongan ibu dengan paritas 1 (ibu yang telah pernah melahirkan
bayi sebanyak 1 kali), multipara, golongan ibu dengan paritas 2-5 (ibu yang telah
pernah melahirkan bayi sebanyak 2 hingga 5 kali) , grande multipara, golongan
ibu dengan paritas >5 (ibu yang telah pernah melahirkan bayi sebanyak lebih dari
5 kali) (Intan, 2009). Paritas menurut BKKBN, jumlah anak lahir hidup
dikelompokkan menjadi 2, yaitu: 0-2 orang paritas rendah dan 3 orang atau lebih
paritas tinggi. Keputusan untuk menambah jumlah anak diserahkan kepada
keputusan suami istri dan disesuaikan dengan standar BKKBN yaitu jumlah anak
kurang sama dengan dua (Nurhan, R, 2013)
Menurut Institute Medicine dalam Sastrawinata (2004) menyatakan ibu
dengan paritas tinggi (melahirkan lebih dari 3 kali) cenderung mengalami
komplikasi dalam kehamilan yang akhirnya berpengaruh pada hasil persalinan.
Ibu dengan paritas di atas 3, secara fisik sudah mengalami kemunduran untuk
menjalani kehamilan yang tidak mudah. Paritas tinggi merupakan paritas rawan
karena banyak kejadian obstetri patologi yang bersumber pada paritas tinggi,
antara lain preeklampsi, perdarahan antenatal sampai atonia uteri. Hal ini
disebabkan pada ibu yang lebih dari satu kali mengalami kehamilan dan
persalinan fungsi reproduksi telah mengalami penurunan (Sunitri, 2008).
Berdasarkan hasil penelitian bahwa dari jumlah 58 ibu yang melahirkan
bayi dengan komplikasi berdasarkan paritas ≤ 2 sebesar (74,14%), ≥ 2 sebesar
(25,86%).
3. Usia Gestasi
Penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh National Institute
of Health, (2013) usia gestasi (usia kehamilan) adalah istilah umum yang
digunakan selama masa kehamilan untuk menggambarkan seberapa jauh
perkembangan kehamilan tersebut dan diukur dalam satuan minggu, sejak hari
pertama siklus menstrual wanita hingga waktu tertentu Pada masa gestasi ini
dibutuhkan nutrisi yang cukup memenuhi kebutuhan nutrisi bagi perkembangan
janin yang sempurna. Selain menurut Abu-Saad dan Fraser (2010) klasifikasi bayi
berdasarkan usia gestasi adalah preterm infant atau bayi prematur, yaitu bayi yang
lahir pada usia tidak mencapai 37 minggu., term infant atau bayi cukup bulan
(mature/aterm yaitu bayi yang dilahirkan pada umur kehamilan antara 37 -42
minggu, post term infant atau bayi lebih bulan (posterm/postmature yaitu bayi
yang lahir pada usia kehamilan sesudah 42 minggu.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa dari jumlah 58 ibu yang melahirkan
bayi dengan komplikasi berdasarkan usia gestasi beresiko sebesar (29,31%), dan
tidak beresiko sebesar (70,68%). Pada waktu lahir bayi mempunyai berat badan
sekitar 2 kg dan panjang badan 50 cm secara umum berat bayi lahir yang normal
yaitu antara 2500-4000 gram, jika kurang dari 2500 gram dikatakan berat badan
lahir rendah, klasifikasi bayi menurut umur kehamilan dibagi dalam 3 kelompok
yaitu bayi kurang bulan yaitu bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37
minggu, bayi cukup bulan yaitu bayi dengan masa kehamilan 37 minggu sampai
dengan 42 minggu, dan bayi lebih bulan yaitu dengan masa kehamilan mulai 42
minggu atau lebih. Penentuan masa gestasi, penting untuk menentukan apakah
kehamilan cukup bulan atau justru telah lewat waktu. Ini erat kaitannya dengan
tingkat morbiditas dan mortalitas janin. Bayi yang memang belum cukup bulan,
sangat rentan terhadap ancaman kematian kalau harus dilahirkan sebelum
waktunya mengingat organ-organ tubuhnya belum berkembang sempurna.
Hal ini disebabkan dari Data yang diperoleh bahwa ibu yang melahirkan
bayi komplikasi yang cukup bulan mengalami perdarahan antepartum,
preeklampsi berat, eklamsia, serta hipertensi,. Dan faktor dari persalinan yaitu,
persalinan buatan/persalinan anjuran, dan partus lama yaitu persalinan lebih dari
18 jam.
BAB V
KEIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa :
1. Gambaran karakteristik ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi berdasarkan
umur di Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Muna Periode Januari – Juli tahun
2016 sebagian besar pada umur berisiko sebesar (53,45%).
2. Gambaran karakteristik ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi berdasarkan
usia gestasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Muna periode Januari – Juli
tahun 2016 yang terbanyak pada usia gestasi tidak beresiko sebesar (70,68%).
3. Gambaran karakteristik ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi berdasarkan
paritas di Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Muna periode Januari – Juli tahun
2016 yang terbanyak pada paritas ≤ 2 sebesar (74,14%).
B. Saran
Dari 3 karakteristik ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi yaitu: Asfiksia,
BBLR, Premature, Sepsis, RDN di harapkan bisa terjadi penurunan agar tidak
terjadi kasus yang bisa menimbulkan angka morbiditas dan mortalitas bayi, maka
Penulis menyarankan Petugas Rumah Sakit memberikan pelayanan yang baik lagi
bagi bayi baru lahir dengan komplikasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Muna. Dan di harapkan bagi peneliti berikutnya dapat meneliti lebih lanjut
tentang ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi dengan menggunakan
metode dan sampel yang lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim(2010) Ibu Yang Melahirkanhttp://drprima.com/kehamilan/proses-
melahirkanpersalinan-pada-manusia.html
Hamzah, Asiah(2013). Sosiologis Pengasuhan Anak. Makassar : Katalog Dalam
terbitan (KDT)
Iwansyah (2012) Gambaran Pengetahuan Ibu Terhadap Efek samping Imunisasi
Dasar Pada Bayi Umur 0-9 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Kassi-Kassi
Kelurahan MappalaKota Makassar. http://iwansyah.com/2013/09/
Gambaran- Pengetahuan -Ibu –Terhadap- Efek samping- Imunisasi Dasar -
Pada –Bayi- Umur 0-9 Bulan- Di Wilayah- Kerja -Puskesmas -Kassi-Kassi -
Kelurahan Mappala–Kota- Makassar.html Diakses tanggal 18 juli 2016
Manuaba, Suryasaputra SKD., Manuaba, Chandaranita., Manuaba, Fajar., Manuaba,
IBG. (2010) Buku Ajar Ginekologi.Jakarata : EGC
Muslihatun, Wafi Nur. (2010) Asuhan Neonatus Bayi Dan Balita.Yogyakarta :
Fitramaya
Nugroho, Taufan. (2010) Kasus Emergency Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika
Nurhan, R (2013) Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Keikutsertaan Pasangan Usia
Subur Dalam Keluarga Berencana (KB) di RT 06 RW 01 Desa Perawang
Barat Kec. Tualang tahun 2013. Dharma Husada
Pekanbaru.http://midwifeeline.co.id/2013 07 01 archive.html. Diakses tanggal
18 Juli 2016
Prawiroharjdo, Sarwono (2009). Ilmu kebidanan . Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Putri Ariani, Ayu (2014) Aplikasi Metodologi Penelitian Kebidanan dan Kesehatan
Reproduksi. Jakarta : Nuha Medika
Ragil Mumbare, (2013) Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi dengan Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR) di Rumah Sakit Krakatau Medika Tahun 2013.
http://dokumen.tips/documents/karakteristik-ibu-yang-melahirkan-bayi-
dengan- bblr-di-rskm-tahun-2013,html.Diakses tanggal 20 Juli 2016
Ranie (2013) Soap Ikterus. http://askep-ikterus.2012.ranie
Sudarti dan Afroh Fauziah (2013) Neonatus dengan Risiko Tinggi . Yogyakarta :
Nuha Medika
Vhe Key (2013). Deteksi Dini Komplikasi “Pada Bayi Baru Lahir
’http://vhecxkey.com/2013/04/deteksi-dini-komplikasi-pada-bayi-
baru.htmlDiakses tanggal agustus 2016
Master Tabel
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI
DENGAN KOMPLIKASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KAB.MUNA PERIODE JANUARI – JULI
TAHUN 2016
No
Ibu yang melahirkan
Bayidengankomplikas
i
Umur Paritas Gestasi
Beresiko Tidak
beresiko
Rendah Tinggi Beresiko Tdk
bersiko
1 Ny. WD √ √ √
2 Ny. H √ √ √
3 Ny. S √ √ √
4 Ny. A √ √ √
5 Ny. I √ √ √
6 Ny. Y √ √ √
7 Ny. E √ √ √
8 Ny. H √ √ √
9 Ny. R √ √ √
10 Ny. J √ √ √
11 Ny. WD √ √ √
12 Ny. Y √ √ √
13 Ny. S √ √ √
14 Ny. H √ √ √
15 Ny. F √ √ √
16 Ny. H √ √ √
17 Ny. S √ √ √
18 Ny. H √ √ √
19 Ny. H √ √
20 Ny. L √ √ √
21 Ny. M √ √
22 Ny. F √
23 Ny. F √ √
24 Ny. A √ √ √
25 Ny. S √ √ √
26 Ny. E √ √ √
27 Ny. I √ √ √
28 Ny. N √ √ √
29 Ny. N √ √ √
30 Ny. L √ √ √
31 Ny. S √ √ √
32 Ny. M √ √ √
33 Ny. Z √ √ √
34 Ny. H √ √ √
35 Ny. U √ √ √
36 Ny. Z √ √ √
37 Ny. W √ √ √
38 Ny. W √ √ √
39 Ny. W √ √ √
40 Ny. H √ √ √
41 Ny. S √ √ √
42 Ny. W √ √
43 Ny. M √ √ √
44 Ny. R √ √ √
45 Ny. S √ √ √
46 Ny. L √ √ √
47 Ny. G √ √ √
48 Ny. S √ √ √
49 Ny. H √ √ √
50 Ny. A √ √ √
51 Ny. W √ √ √
52 Ny. S √ √ √
53 Ny. Y √ √ √
54 Ny. R √ √ √
55 Ny. S √ √ √
56 Ny. H √ √ √
57 Ny. S √ √ √
58 Ny. H √ √ √
Kti erna dahlia

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt? (12)

Kti wa ode wahyuni
Kti wa ode wahyuniKti wa ode wahyuni
Kti wa ode wahyuni
 
Kti rija
Kti rijaKti rija
Kti rija
 
Kti novita sari
Kti novita sariKti novita sari
Kti novita sari
 
Kti wa ode fitriyanti
Kti wa ode fitriyantiKti wa ode fitriyanti
Kti wa ode fitriyanti
 
Kti wa ode indrawati
Kti wa ode indrawatiKti wa ode indrawati
Kti wa ode indrawati
 
Kti fatkhi nurani h
Kti fatkhi nurani hKti fatkhi nurani h
Kti fatkhi nurani h
 
Kti nirwana akbid paramata raha
Kti nirwana akbid paramata rahaKti nirwana akbid paramata raha
Kti nirwana akbid paramata raha
 
Isran esra kti
Isran esra ktiIsran esra kti
Isran esra kti
 
Kti wa ode piana
Kti wa ode pianaKti wa ode piana
Kti wa ode piana
 
Kti arun apriliani natasya r.
Kti arun apriliani natasya r.Kti arun apriliani natasya r.
Kti arun apriliani natasya r.
 
Kti arni akbid paramata raha
Kti arni akbid paramata rahaKti arni akbid paramata raha
Kti arni akbid paramata raha
 
Kti nurniati
Kti nurniatiKti nurniati
Kti nurniati
 

Ähnlich wie Kti erna dahlia

Ähnlich wie Kti erna dahlia (20)

IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...
 
Kti haslia akbid paramata raha
Kti haslia akbid paramata rahaKti haslia akbid paramata raha
Kti haslia akbid paramata raha
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST SECTIO CAESAREA (SC) TENTANG MOBILISASI DINI DI...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST SECTIO CAESAREA (SC) TENTANG MOBILISASI DINI DI...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST SECTIO CAESAREA (SC) TENTANG MOBILISASI DINI DI...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST SECTIO CAESAREA (SC) TENTANG MOBILISASI DINI DI...
 
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
 
Kti sitti andriyani
Kti sitti andriyaniKti sitti andriyani
Kti sitti andriyani
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN D...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN D...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN D...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN D...
 
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU BERSALINDENGANPOSTTERMDI RUANG DELIMA RUMAH SA...
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU BERSALINDENGANPOSTTERMDI RUANG DELIMA RUMAH SA...IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU BERSALINDENGANPOSTTERMDI RUANG DELIMA RUMAH SA...
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU BERSALINDENGANPOSTTERMDI RUANG DELIMA RUMAH SA...
 
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEBAB TINGGINYA AKSEPTOR KB SUNTI...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEBAB TINGGINYA AKSEPTOR KB SUNTI...GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEBAB TINGGINYA AKSEPTOR KB SUNTI...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEBAB TINGGINYA AKSEPTOR KB SUNTI...
 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUANG T...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUANG T...FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUANG T...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUANG T...
 
IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA GAWAT JANIN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIM...
IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA GAWAT JANIN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIM...IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA GAWAT JANIN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIM...
IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA GAWAT JANIN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIM...
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KATO...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KATO...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KATO...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KATO...
 
Kti kiki rezky amalia akbid paramata raha
Kti kiki rezky amalia akbid paramata rahaKti kiki rezky amalia akbid paramata raha
Kti kiki rezky amalia akbid paramata raha
 
TINJAUAN EFEK SAMPING KONTRASEPSI PIL PADA AKSEPTOR KB DI KELURAHAN PALAGGA W...
TINJAUAN EFEK SAMPING KONTRASEPSI PIL PADA AKSEPTOR KB DI KELURAHAN PALAGGA W...TINJAUAN EFEK SAMPING KONTRASEPSI PIL PADA AKSEPTOR KB DI KELURAHAN PALAGGA W...
TINJAUAN EFEK SAMPING KONTRASEPSI PIL PADA AKSEPTOR KB DI KELURAHAN PALAGGA W...
 
IDENTIFIKASI INDIKASI INDUKSI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIMA RU...
IDENTIFIKASI INDIKASI INDUKSI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIMA RU...IDENTIFIKASI INDIKASI INDUKSI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIMA RU...
IDENTIFIKASI INDIKASI INDUKSI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIMA RU...
 
IDENTIFIKASI AKSEPTOR KB IMPLANT YANG MENGALAMI EFEK SAMPING DI DESA BANGUNSA...
IDENTIFIKASI AKSEPTOR KB IMPLANT YANG MENGALAMI EFEK SAMPING DI DESA BANGUNSA...IDENTIFIKASI AKSEPTOR KB IMPLANT YANG MENGALAMI EFEK SAMPING DI DESA BANGUNSA...
IDENTIFIKASI AKSEPTOR KB IMPLANT YANG MENGALAMI EFEK SAMPING DI DESA BANGUNSA...
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKES...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKES...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKES...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKES...
 
Kti siti aisah akbid paramata
Kti siti aisah akbid paramataKti siti aisah akbid paramata
Kti siti aisah akbid paramata
 
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINA...
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINA...GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINA...
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINA...
 
Kti mariani
Kti marianiKti mariani
Kti mariani
 
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WI...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WI...GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WI...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WI...
 

Mehr von Operator Warnet Vast Raha

Mehr von Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Kürzlich hochgeladen

TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
Monhik1
 
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
miftamifta7899
 
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pillsAbortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkvBENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
sonyaawitan
 
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953
 
Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 

Kürzlich hochgeladen (16)

ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑
 
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghhKELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
 
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdf
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdfSUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdf
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdf
 
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
 
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
 
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pillsAbortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
 
SITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARU
SITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARUSITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARU
SITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARU
 
PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptx
PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptxPENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptx
PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptx
 
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdf
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdfMODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdf
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdf
 
Tumbuhan dan lingkungannya power point..
Tumbuhan dan lingkungannya power point..Tumbuhan dan lingkungannya power point..
Tumbuhan dan lingkungannya power point..
 
Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953 dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...
Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953  dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953  dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...
Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953 dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...
 
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkvBENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
 
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
 
Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
 
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdfAksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
 

Kti erna dahlia

  • 1. IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN KOMPLIKASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAB. MUNA PERIODE JANUARI – JULI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan diAkademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna Oleh: Erna Dalia PSW.1B.2013.0009 YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA 2016
  • 2. LEMBAR PERSETUJUAN Karya Tulis Ilmiah Identifikasi Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi dengan Komplikasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Periode Januari – Juli Tahun 2016 Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna Raha, Juli 2016 Pembimbing I Pembimbing II Sartina, SST Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes Mengetahui, Direktur Akbid Paramata Raha Kabupaten Muna Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes LEMBAR PERSETUJUAN Karya Tulis Ilmiah Identifikasi Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi dengan Komplikasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Periode Januari – Juli Tahun 2016 Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna Raha, Juli 2016 Pembimbing I Pembimbing II Sartina, SST Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes Mengetahui, Direktur Akbid Paramata Raha Kabupaten Muna Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes LEMBAR PERSETUJUAN Karya Tulis Ilmiah Identifikasi Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi dengan Komplikasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Periode Januari – Juli Tahun 2016 Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna Raha, Juli 2016 Pembimbing I Pembimbing II Sartina, SST Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes Mengetahui, Direktur Akbid Paramata Raha Kabupaten Muna Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
  • 3. LEMBAR PENGESAHAN Proposal penelitian ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Proposal Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna TIM PENGUJI 1. Sutriawati, SKM., M. Kes (……………………………….) 2. Sartina, SST (……………………………….) 3. Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes (……………………………….) Raha, Juli 2016 Pembimbing I Pembimbing II Sartina, SST Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes Mengetahui, Direktur Akbid Paramata Raha Kabupaten Muna Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes LEMBAR PENGESAHAN Proposal penelitian ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Proposal Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna TIM PENGUJI 1. Sutriawati, SKM., M. Kes (……………………………….) 2. Sartina, SST (……………………………….) 3. Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes (……………………………….) Raha, Juli 2016 Pembimbing I Pembimbing II Sartina, SST Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes Mengetahui, Direktur Akbid Paramata Raha Kabupaten Muna Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes LEMBAR PENGESAHAN Proposal penelitian ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Proposal Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna TIM PENGUJI 1. Sutriawati, SKM., M. Kes (……………………………….) 2. Sartina, SST (……………………………….) 3. Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes (……………………………….) Raha, Juli 2016 Pembimbing I Pembimbing II Sartina, SST Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes Mengetahui, Direktur Akbid Paramata Raha Kabupaten Muna Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
  • 4. RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS DIRI : Nama : Erna Dalia NIM : Psw.2013.IB.0009 Tempat / TanggalLahir : Lasunapa, 15 Desember 1994 JenisKelamin : Perempuan Suku / Bangsa : Muna / Indonesia Agama : Islam Alamat : Desa Lasunapa II. PENDIDIKAN A. SD : SD Negeri 7 Katobu 2001 – 2007 B. SMP : SMP Negeri 7 Raha 2007– 2010 C. SMA : SMA Negeri 2 Raha 2010– 2013 D. Sejak tahun 2013 mengikutiPendidikan Diploma III Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna dan Insya Allah akan menyelesaikannya tahun 2016
  • 5. KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh Tidak ada kata yang paling indah selain mengucap puji dan syukur kepada Sang Maha Pencipta Allah SWT, karena hanya karena rahmat dan ridhoNya sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul ”Identifikasi Karakteristik Ibu yang melahirkan Bayi dengan Komplikasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Periode Januari-Juli tahun 2016, dapat diselesaikan pada waktunya”. Penghargaan yang tinggi dan ucapan terimakasih yang tiada henti penulis haturkan kepada Ibu Sartina, SST selaku Pembimbing I dan Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes. selaku Pembimbing II atas kesediaannya baik berupa waktu, bimbingan, motivasi, petunjuk, pengarahan dan dorongan baik moril maupun materil yang begitu sangat berharga. Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Bapak La Ode Muhlisi, M.Kes selaku Ketua Yayasan Pendidikan Sowite Kabupaten Muna yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna. 2. Ibu Sutriawati, SKM, M. Kes selaku penguji Karya Tulis Ilmiah atas keikhlasan dan bimbingannya yang sangat berharga dan tiada henti.
  • 6. 3. Seluruh jajaran Dosen dan para Staf Akademi Kebidanan Paramata Raha yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan selama mengikuti pendidikan dan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. 4. Kepala Ruangan Rekam Medik Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna yang telah banyak membantu penulis dalam pengambilan Data untuk penyusunan karya tulis ilmiah ini. 5. Orang tuaku Ayahanda La Dalia dan Ibunda Wa Runa yang paling kucintai, yang telah memberikan segala dukungan baik moril maupun material serta do’a restu dan kasih sayangnya yang tidak pernah putus selama mengikuti pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha hingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga Allah tetap menjaga orang-orang yang paling kucintai dalam balutan rohmat dan hidayah-Nya. 6. Teman-teman seangkatan yang namanya tak dapat saya sebutkan satu per satu, terima kasih atas semangat yang kalian berikan selama ini. Semoga Allah SWT, memberikan imbalan yang setimpal atas segala kebaikan dalam mewujudkan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari sempurna baik dari segi materi maupun penulisannya Wassalamu `alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh Raha, Juli 2016 Penulis
  • 7. DAFTAR ISI Halaman Judul................................................................................................. i Lembar Persetujuan.......................................................................................... ii Lembar Pengesahan.......................................................................................... iii Riwayat Hidup.................................................................................................. iv Kata Pengantar................................................................................................. v Daftar Isi.......................................................................................................... vii Daftar Tabel...................................................................................................... ix Daftar Lampiran................................................................................................ x Intisari............................................................................................................... xi Bab I Pendahuluan................................................................................... 1 A. Latar Belakang ........................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ...................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 3 1. Tujuan Umum....................................................................... 3 2. Tujuan Khusus ..................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 4 1. Manfaat Teoritis.................................................................... 4 2. Manfaat Praktis..................................................................... 4 Bab II Tinjauan Pustaka ........................................................................... 6 A. Telaah Pustaka ………………………………………………… 6 1. Ibu yang melahirkan………………………………………… 6 2. Bayi ……………………………………………… 7 3. Komplikasi pada bayi baru lahir ………………………… 7 4. Karakteristik Ibu….……………………………..……………26 B. Landasan Teori…………………………………………………. 28 C. Kerangka Konsep ……………………………………………. 30 D. Pertanyaan Penelitian…………………………………………… 30
  • 8. Bab III Metode Penelitian .......................................................................... 31 A. Jenis Penelitan ........................................................................... 31 B. Subjek Penelitian ........................................................................ 31 1. Populasi ................................................................................ 31 2. Sampel ................................................................................. 31 C. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 31 D. Identifikasi Variabel Penelitian.............................................. 31 E. Definisi Operasional ................................................................... 32 F. Instrumen Penelitian .................................................................. 32 G. Pengolahan dan Cara Analisis Data ........................................... 32 1. Pengolahan data ................................................................... 32 2. Analisis data ......................................................................... 34 H. Jalannya Penelitian ..................................................................... 35 Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan……………………………….. 36 A. Hasil Penelitian………………………………………………... 36 B. Pembahasan…………………………………………………….. 41 1. Umur……………………………………………………….. 41 2. Paritas………………………………………………………. 42 3. Gestasi………………………………………………………. 44 Bab V Kesimpulan dan Saran………………………………………….… 46 A. Kesimpulan……………………………………………………… 46 B. Saran……………………………………………………………… 46 Daftar Pustaka................................................................................................ 48 Lampiran – Lampiran
  • 9. DAFTAR TABEL Tabel 1. Defenisi Operasional dan Kriteria Obyektif……………………… 33 Tabel 2. Distribusi Frekuensi berdasarkan Umur…………………………. 40 Tabel 3. Distribusi Frekuensi berdasarkan Paritas……………………….. 41 Tabel 4. Distribusi Frekuensi berdasarkan Gestasi………………………. 41
  • 10. PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, disepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah dan tulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Raha, Juli 2016 Erna Dalia
  • 11. INTISARI Erna Dalia(Psw.2013.IB.0009) “Identifikasi Karakteristik Ibu yang melahirkan Bayi dengan Komplikasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Periode Januari- Juli Tahun 2016” di bawah bimbingan Sartina dan Rosminah Mansyarif. Latar belakang: beberapa penyebab kematian bayi dapat bermula dari masa kehamilan. Penyebab bayi yang terbanyak adalah di sebabkan karena pertumbuhan janin yang lambat, kekurangan gizi pada janin, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah (BBLR) sedangkan penyebab lainnya yang cukup banyak terjadi adalah kejadian kurangnya oksigen dalam rahim (hipoksia intrauterus) dan kegagalan nafas secara spontan dan teratur saat lahir atau beberapa saat lahir, berdasarkan data yang diperoleh dari Rekam medik Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Periode Januari-Juli sebanyak 58 orang. Berdasarkan Umur, Beresiko sebanyak 31 orang, tidak beresiko sebanyak 27 orang, Berdasarkan Paritas, < 2 sebanyak 43 orang, ≥ 2 sebanyak 15 orang, Berdasarkan Gestasi, Beresiko sebanyak 17 orang, Tidak beresiko sebanyak 41 orang Metode penelitian: Penelitian ini merupakan jenis penelitian Deskriptif teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik Total Sampling. Hasil penelitian: Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 58 responden Ibu yang melahirkan Bayi Komplikasi dengan Umur berisko sebanyak 31 Orang (53,45%), paritas ≤ 2 sebanyak 43 orang (74,14), gestasi tidak beresiko sebanyak 41 orang (70,68%). Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 58 responden Ibu yang melahirkan Bayi Komplikasi dengan Umur berisko (53,45%), umur tidak beresiko (46,55%), ibu yang melahirkan bayi komplikasi dengan paritas ≤ 2 (74,14), paritas ≥ 2 (58,86%), ibu yang melahirkan bayi komplikasi dengan gestasi beresiko (29,31%), gestasi tidak beresiko (70,68%). Kata kunci: komplikasi Bayi, Paritas, Umur dan Gestasi Daftar Pustaka :15 (2009 – 2016)
  • 12. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Periode setelah lahir merupakan awal kehidupan yang tidak menyenangkan bagi bayi.Hal itu disebabkan oleh lingkungan kehidupan sebelumnya (intrauterus) dengan kehidupansekarang (ekstrauterus ) yang sangat berbeda. Bayi yang dilahirkan prematur ataupun bayi yangdilahirkan dengan penyulit/komplikasi, tentu proses adaptasi kehidupan tersebut menjadi lebihsulit untuk dilaluinya. Bahkan sering kali menjadi pemicu timbulnya komplikasi lain yangmenyebabkan bayi tersebut tidak mampu melanjutkan kehidupan ke fase berikutnya(meninggal). Bayi seperti ini yang disebut dengan istilah bayi resiko tinggi (Vhe Key, 2013) Dalam profil kesehatan Indonesia dijelaskan bahwa beberapa penyebab kematian bayi dapat bermula dari masa kehamilaan. Penyebab bayi yang terbanyak adalah disebabkan karena pertumbuhan janin yang lambat, kekurangan gizi pada janin, kelahiran premature, dan berat badan lahir rendah (BBLR) sedangkan penyebab lainnya yang cukup banyak terjadi adalah kejadian kurangnya oksigen dalam rahim (hipoksia intauterus) dan kegagalan nafas secara spontan dan teratur saat lahir atau beberapa saat setelah lahir (Hamzah, 2013) Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2012 menyebutkan bahwa kematian bayi masih pada angka 32 per 1000 kelahiran hidup,dan hal tersebut terjadi pada minggu pertama kelahirannya, paling besar diakibatkan karena gangguan pada sistem pernafasannya yang mencapai 36,9%. Salah satu penyebab gangguan sistem
  • 13. pernafasan pada bayi adalah RDNyang mencapai 14% . Berdasarkan data tahun 2013 di Kabupaten Muna jumlah bayi lahir hidup 5899 bayi dan dengan jumlah bayi lahir mati 70 bayi. Jumlah kejadian kematian bayi 0-7 hari adalah 41 bayi yang disebabkan oleh asfiksia 8 bayi (19,51%), BBLR 2 bayi (4,88%), kelainan konegenital 6 bayi (14,63%) dan lain – lain 25 bayi (60,98%),. Pada tahun 2014 jumlah bayi lahir hidup 5647 dan dari jumlah tersebut kasus RDN pada tahun ini tidak ada dengan jumlah bayi lahir mati 66 bayi. Jumlah kejadian kematian bayi 0-7 hari 44 bayi yang disebabkan oleh asfiksia 11 (25%), BBLR 13 bayi (29,54%) dan lain – lain 20 bayi (45,45%). Sedangkan pada tahun 2015 jumlah bayi lahir hidup 4245 dengan jumlah bayi lahir mati 58 bayi. Dimana jumlah kejadian kematian bayi 16 bayi yang disebabkan oleh asfiksia 11 (66,67%), BBLR 5 bayi (33,33%)(Dinkes Kab. Muna, 2015) Berdasarkan survey data awal di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna bahwa tahun 2014 jumlah bayi baru lahir 319 orang, jumlah kematian 26 orang yang disebabkan oleh BBLR 13 orang (50%), prematuritas 4 orang (15,38%), RDN 3 orang (11,53%), bayi cukup bulan 1 orang (3,84%), asfiksia 2 orang (7,69%), curiga sepsis 1 orang (3,84%), HDN 1 orang (3,84%) dan kejang neonatorum 1 orang (3,84%). Pada tahun 2015 jumlah bayi baru lahir 542 orang jumlah kematian 25 orang yang disebabkan oleh BBLR 8 orang (32%), RDN 5 orang (20%), asfiksia 3 orang (12%), sepsis neonatorum 2 orang (8%), dehidrasi berat 2 orang (8%), kejang neontaorum 1 orang(4%), bayi cukup bulan 2 orang (8%), labio palatokisis bilateral 1 orang (4%), UBS dispnue 1 orang (4%) sedangkan pada
  • 14. tahun 2016 periode Januari – Mei jumlah neonatus yaitu 196 bayi. Pada periode ini jumlah kematian bayi baru lahir 11 orang yang disebabkan oleh BBLR , sepsis neonatorum, asfiksia,bayi cukup bulan, suspek HDN serta premature (RSUD Kab. Muna, 2014 s.d 2015) Berdasarkan hal yang telah dikemukakan tersebut bahwa kematian akibat komplikasi masih banyak di Kabupaten Muna, maka hal ini diperlukan deteksi dini dan pencegahan awal untuk mengurangi kematian setiap tahunnya. Oleh sebab itu pengenalan faktor harus dipahami agar mengurangi angka morbiditas dan mortalitas dari kejadian komplikasi pada bayi, karena jika diberikan asuhan dengan cepat maka dapat tertolong, namun bila tidak dapat ditangani dengan baik maka akan terjadi komplikasi dan kematian yang semakin banyak. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Identifikasi Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi dengan Komplikasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Muna periode Januari – Juli tahun 2016”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi dengan Komplikasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Muna periode Januari – Juli tahun 2016.”. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui karakteristik ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Muna periode Januari – Juli tahun 2016
  • 15. 2. Tujuan Khusus 1. Mengetahui karakteristik ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi berdasarkan umur di Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Muna Periode Januari – Juli tahun 2016 2. Mengetahui karakteristik ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi berdasarkan usia gestasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Muna periode Januari – Juli tahun 2016 3. Mengetahui karakteristik ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi berdasarkan paritas di Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Muna periode Januari – Juli tahun 2016 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong perkembangan ilmu pengetahuan khusus serta sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya dan sumbangan pengembangan dan penyempurnaan ilmu pengetahuan yang sudah ada yang terkait dengan karakteristik ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi. 2. Manfaat Praktis a. Manfaat bagi Rumah sakit Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber informasi penentu kebijakan baik di Rumah sakit , Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan, dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program
  • 16. kesejahteraan ibu dan anak yang terkait dengan permasalahan ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Muna periode Januari – Juli tahun 2016 b. Manfaat bagi pendidikan Sebagai tambahan literatur dan referensi bagi mahasiswa kebidanan dalam rangka peningkatan pengetahuan khususnya tentang ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Muna periode Januari – Juli tahun 2016 c. Manfaat bagi peneliti Sebagai wahana latihan untuk menambah wawasan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah dan bahan pengetahuan bagi peneliti tentang permasalahan bayi khususnya yang berhubungan dengan ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Muna periode Januari – Juli tahun 2016 d. Manfaat bagi peneliti selanjutnya Hasil penelitian diharapkan menjadi salah satu sumber informasi dalam memperkaya wawasan ilmu pengetahuan dan bahan kepustakaan sekaligus dapat dijadikan acuan untuk penelitian yang berhubungan ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Muna periode Januari – Juli tahun 2016
  • 17. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Ibu yang melahirkan Melahirkan adalah ujung dari proses penantian yang panjang selama kehamilan. Pada manusia usia kehamilan hingga melahirkan rata-rata 280 hari. Ada perbedaan penyebutan untuk menggambarkan usia kehamilan, dokter kandungan menyebut 40 minggu dihitung dari hari pertama mens terakhir dan berpedoman bahwa 1 bulan adalah 28 hari. Orang awam sering menyebut 9 bulan 10 hari dengan anggapan 1 bulan 30 hari.Semuanya tepat, tergantung dari mana pedoman atau patokan yang dianut. Persalinan adalah proses keluarnya janin dari dalam rahim ke dunia luar. Proses Persalinan dapat dilakukan melalui jalan lahir/vagina (persalinan pervaginam) atau persalinan melalui sayatan pada dinding perut dan dinding rahim (persalinan perabdominam) atau dikenal dengan bedah sesar (seksio sesarea).Pada manusia 90 % persalinan dapat dilakukan melalui jalan lahir, hanya sebagian kecil yang membutuhkan persalinan melalui operasi/ bedah sesar. Persalinan melalui vagina sering kali awam disebut persalinan normal. Memang benar namun ada perbedaan antara persalinan normal dengan persalinan spontan. Pada persalinan pervaginam dapat dilakukan secara spontan (menggunakan tenaga dan usaha ibu sendiri) atau menggunakan bantuan alat
  • 18. khusus. Sedangkan pada persalinan normal adalah persalinan spontan pada presentasi kepala (kepala keluar lebih dahulu) (Anonim, 2010) 2. Bayi Bayi adalah masa tahapan pertama kehidupan seorang manusia setelah terlahir dari rahim seorang ibu.Pada masa ini, perkembangan otak dan fisik bayi selalu menjadi perhatian utama, terutama pada bayi yang terlahir prematur maupun bayi yang terlahir cukup bulan namun memiliki berat badan rendah. Baik ibu maupun bapak dan orang-orang terdekat si bayi juga harus selalu mengawasi serta memberikan perawatan yang terbaik bagi bayi sampai bayi berumur 1 tahun (Iwansyah, 2012) 3. Komplikasi pada bayi baru lahir a. Berat badan lahir rendah (BBLR) 1) Pengertian Bayi berat badan lahir rendah (BBLR), adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gr. Umumnya bayi yang normal berat badannya telah mencapai 2500 gr pada usia kehamilan sekitar 38 minggu. 2) Penyebab Bayi berat badan lahir rendah terjadi karena adanya gangguan pertumbuhan bayi sewaktu dalam kandungan yang disebabkan oleh penyakit ibu, seperti adanya kelainan plasenta, infeksi hypertensi dan
  • 19. keadaan-keadaan lain yang mengakibatkan suplai makan ke bayi jadi berkurang 3) Penanganan (a) Prematuritas murni Yaitu bayi dengan berat badan lahir rendah dengan masa gestasi kurang dari 37 minggu (1) Berat lahir kurang dari 1500 gr Dirawat dalam inkubator, pertahankan suhu tubuh antara 36,5 – 370 C. Bila tidak ada SGNN dapat diberi minum peroral susu rendah laktosa/ ASI dengan menghisap sendiri atau dengan pipa nasogastric (2) Berat lahir lebih dari 1500 gr Tanpa asfiksia, tidak ada tanda-tanda sindroma gawat napas neonatus (SGNN) dan reflek isap baik rawat gabung dengan metode kangguru dan langsung diberi ASI/LLM (b) Dismatur Yaitu berat badan lahir rendah dengan masa kehamilannya atau masa gestasinya lebih dari 37 minggu:  Berat lahir kurang dari 1500 gr. Dirawat dalam inkubator, pertahankan suhu tubuh antara 36,5 – 370 C. Bila refleks hisap baik dan tidak ada SGNN dan refleks
  • 20. hisap baik langsung diberi minum LLM/ASI peroral lebih dini (2 jam setelah lahir).Bila refleks hisap kurang diberikan minum melalui pipa nasogastrik.  Berat lahir lebih dari 1500 gr Tanpa asfiksia, tidak ada tanda-tanda SGNN dan reflek hisap baik rawatgabung dan langsung diberi LLM/ASI lebih dini (2 jam setelah lahir). (c) Bayi dengan masa gestasi kurang dari 37 minggu dan kecil untuk masa kehamilan. Penatalaksanaannya sama dengan bayi prematur dengan berat lahir kurang dari 1500 gr. Tindak lanjut: (1) Observasi ketat TTV dan kemampuan minum serta pertambahan berat badan (2) Awasi komplikasi yang mungkin timbul:Hypotermia, hypoglemia, hypokalsemia, polisitemia, hyperbilirubinea, pendarahan peri-intra ventikuler, perdarahan paru dan enterokolitis nekrotikan dan infeksi. b. Sindroma Gawat Napas 1) Pengertian Kegawatan pernapasan adalah keadaan kekurangan oksigen yang terjadi dalam jangka waktu relatif lama sehingga mengaktifkan metabolism anaerob yang menghasilkan asam laktat.Apabila keadaan asidosis memburuk dan terjadi penurunan aliran darah ke otak maka akan terjadi kerusakan otak dan
  • 21. organ lain. Selanjutnya dapat terjadi depresi pernapasan yang dimanifestasikan dengan apneu yang memanjang dan bahkan dapat menyebabkan kematian Kegawatan pernapasan dapat terjadi pada bayi aterm maupun pada bayi preterm, yaitu bayi dengan berat lahir cukup maupun dengan berat lahir rendah (BBLR).Bayi dengan BBLR yang preterm mempunyai potensi kegawatan lebih besar karena belum maturnya fungsi organ-organ tubuh. Kegawatan pernapasan ini menimbulkan dampak negatif bagi tubuh bayi berupa terjadinya kekurangan oksigen pada tubuh (hipoksia ). Tubuh bayi akan beradaptasi dengan cara mengaktifkan metabolism anaerob yang menghasilkan asam laktat.Apabila hipoksia berlanjut, gerakan akan berhenti, denyut jantung mulai menurun dan tonus otot neuromuskuler berkurang secara berangsur-angsur. Pada fase ini akan terjadi apneu primer. Apabila hipoksia berlanjut, denyut jantung terus menurun, tekanan darah akan semakin menurun, bayi tidak bereaksi terhadap rangsangan dan tidak menunjukkan upaya pernapasan secara spontan. Pada fase iniakan terjadi apneu sekunder dan akan terjadi kematian bila tidak segera dilakukan resusitasi dengan pernapasan buatan. Secara klinis keadaan apneu primer atau apneu sekunder sulit dibedakan.Hal ini berarti bahwa dalam menghadapi bayi dengan kondisi apneu, harus dianggap bahwa bayi mengalami apneu sekunderdan harus segera dilakukan resusitasi.Resusitasi bertujuan memberikan ventilasi yang
  • 22. adekuat, pemberian oksigen dan curah jantung yang cukup untuk menyalurkan oksigen ke otak, jantung dan alat vital lainnya. Tindakan resusitasi mengikuti tahapan yang dikenal sebagai ABC Resusitasi yaitu: A : Airway, mempertahankan saluran napas terbuka melliputi kegiatan meletakkan bayi dengan posisi sedikit ekstensi, menghisap mulut dan hidung bayi. B : Breathing,memberikan napas buatan meliputi kegiatan melakukan rangsang taktil untuk memulai pernapasan, melakukan ventilasi tekanan positif dengan sungkup dan balon. C : Circulation,mempertahankan sirkulasi (peredaran) darah meliputi kegiatan mempertahankan sirkulasi darah dengan cara kompres dada. 4) Etiologi Penyebab kegagalan pernapasan pada neonatus yang terdiri dari faktor ibu, faktor plasenta, faktor janin dan faktor persalinan. a) Faktor ibu Meliputi hipoksia pada ibu, usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, gravida empat atau lebih, sosial ekonomi rendah, maupun penyakit pembuluh darah ibu yang mengganggu pertukaran gas janin seperti hipertensi, penyakit jantung, diabetes mellitus dan lain-lain.
  • 23. b) Faktor plasenta Meliputi solusio plasenta, perdarahan plasenta, plasenta kecil, plasenta tipis, plasenta tida menempel pada tempatnya. c) Faktor janin atau neonatus Meliputi tali pusat menumbung, tali pusat melilit leher, kompresi tali pusat antara janin dan jalan lahir, gemeli, prematur, kelainan kongenital pada neonatus dan lain-lain. d) Faktor persalinan Meliputi partus lama, partus dengan tindakan dan lain-lain. c. Hiperbilirubinemia 1) Pengertian Hiperbilirubinemia adalah berlebihnya kadar bilirubin dalam darah lebih dari 10 mg% pada minggu pertama yang mengakibatkan jaundice, warna kuning yang terlihat jelas pada kulit, mukosa, sklera dan urin, serta organ lain, sedangkan pada bayi normal kadar bilirubin serum totalnya 5mg%. 2) Etiologi Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh bermacam-macam keadaan.Penyebab yang tersering ditemukan disini adalah hemolisis yang timbul akibat inkompatibilitas golongan darah ABO atau defisiensi enzim G6PD. Hemolisis ini dapat timbul karena adanya perdarahan tertutup (sefal hematoma, perdarahan subaponeoratik) atau inkompatilibitas golongan darah Rh. Infeksi memegang peranan penting dakam terjadinya Hiperbilirubinemia:
  • 24. keadaan ini terutama terjadi pada penderita sepsis dan gastroenteritis. Beberapa faktor lain yag juga nmerupakan penyebab Hiperbilirubinemia adalah hipoksia atau anoksia, dehidrasi dan asidosis, hipoglikemia dan polisitemia. Kejadian yang sering ditemukan adalah apabila terdapat penambahan beban bilirubin pada sel hepar yang terlalu berlebihan. Halini dapat ditemukan bila terdapat peningkatan penghancuran eritrosit, polisitemia, memendeknya umur eritrosit janin atau bayi, meningkatnya bilirubin dari sumber lain atau terdapatnya peningkatan sirkulasi enterohepatik. Keadaan lain yang memperlihatkan peningkatan kadar bilirubin adalah apabila ditemukan gangguan konjugasi hepar (defisiensi enzim glukoronil transferase) atau bayi yang menderita gangguan eksresi, misalnya penderita hepatitis neonatal atau sumbatan saluran empedu intra atau ekstra hepatik.Pada derajat tertentu, bilirubin iniakan bersifat toksit dan merusak jaringan tubuh.Toksisitas ini terutama ditemukan pada bilirubin indirek yang bersifat sukar larut dalam air tapi mudah larut dalam lemak.Sifat ini memungkinkan terjadinya efek patologik pada sel otak ini disebut kernikterus atau ensefalopati biliaris. Bilirubin indirek akan mudah melalui sawar darah otak apabila pada bayi terdapat keadaan imaturitas, berat badan lahir rendah, hipoksia , hiperkarbia, hipoglikemia dan kelainan susunan saraf pusat yang terjadi karena trauma atau infeksi.
  • 25. 3) Klasifikasi (a) Ikterus fisiologis Ikterus yang timbul pada hari kedua dan ketiga serta tidak mempunyai dasar patologis dan tidak ada kemungkinan menjadi kernikterus. Ikterus akan menghilang dengan sendirinya pada minggu pertama kelahiran bayi atau pada hari ke 10. Bayi dapat diklasifikasikan pada ikterus fisiologis jika: (1) Iktrus timbul pada hari kedua dan ketiga (2) Kadar bilirubin indirek tidak melebihi dari 10 mg% pada bayi cukup bulan dan 12,5 mg% pada bayi kurang bulan (3) Peningkatan kecepatan kadar bilirubin idak melebihi 5 mg% per hari (4) Kadar bilirubin indirek tidak melebihi 1 mg% (5) Tidak berhubungan pada keadaan patologis (b) Ikterus patologis Bayi dapat diklasifikasikan pada ikterus patologis jika: (1) Ikterus terjadi dalam 24 jam pertama setelah kelahiran (2) Kadar bilirubin melebihi 10 mg% pada bayi cukup bulan atau 12,5 mg% pada bayi kurang bulan (3) Peningkatan kadar bilirubin lebih dari 5 mg% per hari. Ikterus menetap setelah dua minggu pertama (4) Kadar bilirubin direk melebihi 1 mg% (5) Berkaitan dengan proses hemolitik
  • 26. 4) Penatalaksanaan Hiperbilirubinemia ringan tidak memerlukan pengobatan. Bayi dianjurkan untuk lebih banyak menyusu sehingga mempercepat pembuangan isi usus dan dapat mengurangi penyerapan kembali bilirubin dari usus sehingga menurunkan kadar bilirubin dalam darah. Jika kadar bilirubin sangat tinggi dianjurkan dengan terapi tukar yaitu darah bayi ditukar dengan darah segar untuk membuang bilirubin dalam darah bayi pada darah sebelumnya. d. Hipotermia dan hipertermia 1) Hipotermia a) Pengertian Suhu normal pada neonatus berkisar antara 360 C-37,500 C pada suhu ketiak. Gejala awal hipotermia apabila suhu <360 C atau kedua kaki dan tangan teraba dingin. Bila seluruh tubuh bayi teraba dingin, maka bayi sudah mengalami hipotermia sedang (suhu 320 C - <360 C). Disebut hipotermia berat bila suhu tubuh <320 C. Untuk mengukur suhu tubuh pada hipotermia diperlukan thermometer ukuran rendah (low reading thermometer) sampai 250 C. Disamping sebagai suatu gejala, hipotermia dapat merupakan awal penyakit yang berakhir dengan kematian. Yang menjadi prinsip kesulitan sebagai akibat hipotermia adalah meningkatnya konsumsi oksigen (terjadi hipoksia ), terjadinya metabolik asidosis sebagai konsekuensi glikolisis dengan akibat hipoglikemia.
  • 27. Hilangnya kalori tampakdengan turunnya berat badan yang dapat ditanggulangi dengan meningkatkan intake kalori. b) Etiologi dan faktor presipitasi Prematuritas, asfiksia, sepsis, kondisi neurologil seperti meningitis dan perdarahan cerebral, pengeringan yang tidak adekuat setelah kelahiran, eksposure suhu lingkungan yang dingin. c) Tanda-tanda klinis hipotermia : (1) Hipotermia sedang Kaki teraba dingin, kemampuan menghisap lemah, tangisan lemah, kulit berwarna tidak rata atau disebut kutis marmorata. (2) Hipotermia berat Sama dengan hipotermia sedang, ditambah dengan pernapasan lambat dan tidak teratur, bunyi jantung lambat, kadang timbul asidosis metabolic (3) Stadium lanjut hipotermia Muka, ujung kaki dan tangan berwarna merah terang, bagian tubuh lainnya pucat, kulit mengeras, merah dan timbul edema terutama pada punggung, kaki dan tangan (sklerema) d) Penanganan Penanganan hipotermia ditujukan untuk: (1) Mencegah hipotermia (2) Mengenal bayi dengan hipotermia
  • 28. (3) Mengenal resiko hipotermia (4) Tindakan pada hipoermia 2) Hipertermia a) Pengertian Keadaan ini terjadi bila bayi diletakkan dekat dengan sumber panas, dalam ruangan yang udaranya panas, terlalu banyak pakai dan selimut. b) Gejala hipertermia pada bayi baru lahir: Suhu tubuh bayi >37,50 C frekuensi panas bayi lebih 60 kali permenit terdapatnya tanda-tanda dehidrasi seperti berat badan menurun, tugor kulit kurang, jumlah urin berkurang e. Asfiksia 1) Pengertian Asfiksia neonatorum adalah keadaan bayi baru lahir yang tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur dalam 1 menit setelah lahir. 2) Etiologi a) Faktor ibu Biasanya terjadi pada bayi yang dilahirkan ibu dengan komplikasi, seperti diabetes mellitus, preeklamsia berat, eritroblastosis fetalis, kelahiran kurang bulan. b) Faktor janin Faktor yang terdapat pada janin atau bayi seperti adanya gangguan aliran ke tali pusat yang menumbung atau tali pusat melilit leher.Terjadinya
  • 29. depresi pernapasan pada bayi karena obat atau analgetik yang diberikan pada ibuadanya gangguan tumbuh kembang intrauterin dan kelainan bawaan (aplasia paru, atresia saluran nafas), asfiksianeonatus akan terjadi apabila saat lahir mengalami gangguan pertukaran gas dan transport O2 sehingga bayi kekurangan persediaan O2 dan kesulitan pengeluaran CO2 Pada bayi dengan asfiksia bisa terjadi sindrom gangguan napas.Aspirasi mekonium, infeksi dan kejang merupakan komplikasi yang sering terjadi pasca asfiksia.Pada bayi dengan asfiksia dapat pula ditemukan komplikasi lain yaitu gangguan fungsi jantung, renjatan neonatus, gangguan fungsi ginjal, lebih merupakan indikator maturitas tumbuh kembang bayi. Akibat yang mungkin muncul pada bayi asfiksia secara keseluruhan mengalami kematian 10-20%, sedangkan 20-45% dari yang hidup mengalami kelainan neurologi, kira-kira 60%-nya dengan gejala sisa berat. Sisa normal. Gejala sisa neurologik berupa cerebral palsy, mental retardasi, epilepsi, microceflus, hidrocefalus dan lain-lain. c) Penatalaksanaan (1) Resusitasi dengan langkah mengikuti ABC yaitu: A: pertahankan perjalanan napas bebas, jika perlu dengan intubasi endotrakeal.
  • 30. B: bangkitkan napas spontan dengan stimulasi taksil dan tekanan positif menggunakan ambu bag and mask atau lewat pipa endotrakeal C: pertahankan sirkulasi jika perlu dengan konpresi dada dan obat-obatan (2) Pada asfiksia ringan, berikan bantuan napas dengan oksigen 100% melalui bag and mask selama 15-30 detik. (3) Pada asfiksia berat dapat terjadi syok kardiogenik. Pada keadaan ini diberikan dopamin per infus 5-20 mg/KgBB/mnt. (4) Bila terdapat riwayat pemberian analgesik narkotik pada ibu hamil berika narcan 0,1 mg/KgBB dapat diberikan secara subkutan intramuskular, intravena atau melalui pipa endotrakeal. (5) Pemeriksaan penunjang, laboratorium biasanya ditemukan penurunan kadar hematokrit dan peninggian trombosit akibat hiperaktivitas sumsum tulang. Fungsi lumbal untuk menunjukan adanya cairan spinal yang bercampur darah disertai dengan peninggian jumlah sel darah merah dan protein, serta penurunan glukosa. Untuk memantau berbagai perubahan yang terjadi akibat pendarahan. f. Kejang 1) Pengertian Kejang pada neonatus didefinisikan sebagai suatu gangguan terhadap fungsi neurilogis seperti tingkah laku, motorik, atau fungsi otonom.Kebanyakan kejang pada BBL timbul selama beberapa hari. Sebagian kecil dari bayi tersebut akan mengalami kejang lanjutan dalam kehidupan
  • 31. kelak. Kejang pada neonatus relatif sering dijumpai dengan manifestasi klinis yang bervariasi. Timbulnya sering merupakan gejala awal dari gangguan neurologi dan dapat terjadi gangguan pada kognitif dan perkembangan jangka panjang 2) Etiologi a) Bayi tidak menangis pada waktu lahir adalah penyebab yang paling sering. Timbul dalam 24 jam kehidupan pada kebanyakan kasus. b) Pendarahan otak, dapat timbul sebagai akibat dari kekurangan oksigen atau trauma pada kepala. Pendarahan subdural yang biasanya diakibatkan oleh trauma dapat menimbulkan kejang. c) Gangguan metabolik. (1) Kekurangan kadar gula darah (Hipoglikemia), sering timbul dengan gangguan pertumbuhan daam kandungan dan pada bayi dengan ibu penderita diabetes melitus (DM). Jangka waktu antara hipoglikemia dan waktu sebelum pemberian awal pengobatan merupakan waktu timbulnya kejang. (2) Kekurangan kalsium (hipokalsemia), sering ditemukan pada bayi berat badan lahir rendah, bayi dengan ibu penderita DM, bayi asfiksia, bayi dengan ibu penderitqa hiperparatiroidisme. (3) Kekurangan natrium (Hiponatremia) (4) Kelebihan natrium (Hipernatremia), biasanya timbul bersamaan dengan dehidrasi atau pemakaian bikarbonat berlebihan.
  • 32. (5) Kelainan metabolik lain seperti: (a) Ketergantungan piridoksin mengakibatkan kejang yang resistan terhadap antikonvulsan. Bayi dengan kelainan ini mengalami kejang intrauterin dan lahir dengan meconium staining. (b) Gangguan asam amino, kejang pada bayi dngan gangguan asam amino sering disertai dengan manivestasi neurologi. Hyperamonemia dan asidosis sering timbul pada gangguan asam amino. g. Infeksi Infeksi sekunder akibat bakteri atau nonbakteri dapat timbul pada bayi dalam kandungan, selama persalinan, atau pada periode perinatal. 1) Macam – macam infeksi bakteri a) Infeksi bakteri Meningitis akibat infksi group B streptococus, escherechcoli, atau listeria monocytogenes sering menyertai kejang selama minggu pertama kehidupan b) Infeksi non bacterial Penyebab non bakterial seperti toxoplasmosis dan infeksi oleh herpes simpleks, cytomegalovirus dan rubella dapat menyebabkan infeksi intrakranial dan kejang. 2) Penatalaksanaan Bayi yang mengalami kejang dapat dilakukan tindakan diantaranya:
  • 33. (a) Memasukkan tong spatel atau sudip lidah yang telah dibungkus dengan kassa steril pada saat bayi kejang agar jalan napas tidak tertutup oleh lidah (b) Mengurangi rangsangan pada bayi seperti cahaya (c) Memberikan pengobatan anti kunvulsan (d) Untuk menghindari infeksi dapat diberikan antibiotik serta perawatan tali pusat dengan menggunakan teknik septik h. Kelainan atau cacat bawaan 1) Labioskizis a) Pengertian Labioskizis adalah suatu kelainan bawaan terdapatnya celah pada bibir atau ketidaksempurnaan penyambungan bibir selama masa perkembangan janin dimasa kehamilan. b) Faktor penyebab: (1) Faktor herediter Faktor ini menyangkut dengan mutasi gen, kelainan kromosom pada saat pembentukan bibir dalam masa kehamilan pada saat embrio, biasanya terjadi pada trimester I kehamilan.Resiko lebih tinggi pada bayi yang memiliki saudara kandung atau orang tua yang mengalami kelainan ini, dapat diturunkan baik melewati ayah maupun ibu. (2) Faktor lingkungan Faktor ini berkaitan dengan usia ibu, ibu mengkonsumsi obat-obatan pada saat kehamilan seperti fenstitin, flufenamat, nutrisi ibu yang jelek
  • 34. pada saat kehamilan, infeksi oleh virus rubella pada saat kehamilan, terpapar radiasi, strees emosional yang tinggi, trauma pada trimester I kehamilan serta pada ibu yang mengalami hyperemesis gravidarum berat. c) Penanganan Pada bayi dengan kelainan bawaan bibir sumbing harus menjalani operasi. Operasi dapat dilakukan jika telah memenuhi syarat, yaitu berat badan bayi lebih dari 5 kg, haemoglobin lebih dari 10 gr% serta umur harus lebih dari 10 minggu atau 3 bulan. Penanganan bayi dengan bibir sumbing melibatkan banyak multi disiplin ilmu dan tenaga ahli diantaranya ahli bedah plasik, ahli THT, dokter gigi untuk memantau kelainan pertumbuhan gigi, terapi untuk memanau perkembangan berbicara anak, psikolog untuk mengatasi masalah psikologi anak terutama menyangkut rasa rendah diri pada anak. Bayi yang mengalami bibir sumbing akan mengalami gangguan fungsi berupa kesulitan menghisap ASI, terutama jika kelainan mencapai langi-langi mulut. Jika keadaan demikian penanganan dalam memenuhi kebutuhan ASI ibu dapat dilakukan dengan memompa ASI terlebih dahulu, kemudian diberikan dengan sendok atau dengan botol berlubang pada bayi dengan posisi tubuhnya ditegakkan serta menempel pada dada ibu.
  • 35. 2) Labiopalatoskizis a) Pengertian Labiopalatoskizis adalah suatu kelainan bawaan terdapatnya celah bibir serta pada garis tengah palato atau ketidaksempurnaan penyambungan bibir sampai ke langit-langit selama masa perkembangan janin dimasa kehamilan. b) Faktor penyebab Faktor penyebab hampir sama dengan labiokizis yaiu terjadinya kegagalan pada fase embrio dimasa kehamilan. Faktor hereditas (mutasi gen dan kromosom) serta faktor lingkungan. c) Penanganan Bayi akan menjalani operasi setelah memenuhi persyaratan yang sama dengan Labioskizis, serta melibatkan banyak atau multi disiplin ilmu. Pembedahan pada palato dilakukan pada waktu 6 bulan atau 5 tahun, atau dapat juga dilakukan pada usia 6 bulan dan 2 tahun tergantung pada derajat kecacatan awal. i. Hydrocephalus 1) Pengertian Hydrocephalus adalah keadaan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebro spinal (CSS) dengan atau penuh tekanan intrakranial yang meninggi sehingga terjadi pelebaran ruangan tempat mengalirnya cairan serebro spinal tersebut.
  • 36. 2) Klasifikasi: a) Hydrocephalus yang didapat secara kongenital Merupakan hydrocephalus yang diderita bayi sejak bayi dilahirkan. Keadaan ini mengakibatkan otak bayi terbentuk kecil pada saat lahir karena desakan oleh banyaknya cairan didalam kepala bayi yang mengakibatkan tingginya tekanan intrakranial sehingga pertumbuhan sel otak bayi menjadi terganggu. b) Hydrocephalus yang didapat setelah bayi lahir Merupakan hydrocephalus yang didapat oleh bayi setelah lahir yang disebabkan oleh penyaki-penyakit tertentu seperti TBC yang menyerang otak. Pada hydrocephalus yang didapat setelah lahir, pembentukan otak telah sempurna, tetapi kemudian terjadi tekanan intrakranial sehingga pertumbuhan dan perkembangan otak terganggu. 3) Penanganan (a) Non pembedahan Pemberian asetazolamida dan isosorbide atau furasemid untuk mengurangi cairan serebro spinal. (b) Pembedahan Pengangkatan yang menyebabkan obstruksi seperti neoplasma, kistahematoma. Sebagian besar bayi dengan hydrocephalus memerlukan pemasangan shunt. Pemasangan shunt yang bertujuan untuk mengalirkan cairan serebro spinal yang berlebihan dari ventikel
  • 37. ke ruang ekstra kranial, misal ke rongga peritonium, atrium kanan dan rongga pleura. 3. Karakteristik ibu a. Umur Usia reproduksi yang optimal bagi seorang ibu adalah 20-35 tahun. Pada usia kurang dari 20 tahun, rahim dan panggul ibu belum tumbuh mencapai ukuran dewasa dan pada usia lebih dari 35 tahun organ kandungan sudah tua sehingga jalan lahir telah kaku dan mudah terjadi komplikasi Menurut hasil penelitian Nyoman Nuada Di RS Sanglah Denpasar pada tahun 1999 ditemukan 84% ibu yang melahirkan bayi komplikasi berusia kurang dari 20 tahun dan usia lebih dari 35 tahun (umur risiko tinggi) (Intan, 2009) b. Gestasi Usia gestasi (usia kehamilan) adalah istilah umum yang digunakan selama masa kehamilan untuk menggambarkan seberapa jauh perkembangan kehamilan tersebut dan diukur dalam satuan minggu, sejak hari pertama siklus menstrual wanita hingga waktu tertentu (National Institute of Health, 2013). Pada masa gestasi ini dibutuhkan nutrisi yang cukup memenuhi kebutuhan nutrisi bagi perkembangan janin yang sempurna (Abu-Saad dan Fraser, 2010). Adapun klasifikasi bayi berdasarkan usia gestasi adalah sebagai berikut (Hatfield, 2014 1) Preterm infant atau bayi prematur, yaitu bayi yang lahir pada usia tidak mencapai 37 minggu.
  • 38. 2) Term infantatau bayi cukup bulan (mature/atermyaitu bayi yang dilahirkan pada umur kehamilan antara37-42 minggu. c) Post term infantatau bayi lebih bulan (posterm/postmatureyaitu bayi yang lahir pada usia kehamilan sesudah 42 minggu. Berdasarkan penelitian Yuliva, dkk. (2009)di RSUP DR. M. Djamil Padang diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia kehamilan dengan berat lahir bayi (p value=0.038) dan hal tersebut menunjukan hubungan yang kurang kuat (r=0.113) serta berpola positif. Artinyasemakin tua umur kehamilan, maka semakin berat bayi yangdilahirkan dan sebaliknya, apabila semakin muda umur kehamilan berpotensi menyebabkan kurang sempurna pertumbuhan dan perkembangan dari organ- organ tubuh janin didalam kandungan yang berakibat beratbayi yang dilahirkan akan berkurang. Selain itu, usia kehamilan < 36 minggu merupakan faktor yang berpengaruh terhadap BBLR (Mumbare, dkk., 2012). Akan tetapi, hasil penelitian tersebut berlawanan dengan hasil penelitian Jammeh, dkk. (2011), di mana bayi yang dilahirkan pada usia< 37 minggu tidak berhubungan dengan kejadian BBLR. c. Paritas Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah dialami oleh ibu sebelum kehamilan atau persalinan. Paritas dikelompokkan menjadi 4 golongan yaitu:. 1) Nulipara, golongan ibu dengan paritas 0 (wanita yang belum pernah melahirkan bayi).
  • 39. 2) Primipara, golongan ibu dengan paritas 1 (ibu yang telah pernah melahirkan bayi sebanyak 1 kali) 3) Multipara, golongan ibu dengan paritas 2-5 (ibu yang telah pernah melahirkan bayi sebanyak 2 hingga 5 kali) 4) Grande Multipara, golongan ibu dengan paritas >5 (ibu yang telah pernah melahirkan bayi sebanyak lebih dari 5 kali) (Intan, 2009) B. Landasan Teori Melahirkan adalah ujung dari proses penantian yang panjang selama kehamilan. Pada manusia usia kehamilan hingga melahirkan rata-rata 280 hari. Ada perbedaan penyebutan untuk menggambarkan usia kehamilan, dokter kandungan menyebut 40 minggu dihitung dari hari pertama mens terakhir dan berpedoman bahwa 1 bulan adalah 28 hari. Orang awam sering menyebut 9 bulan 10 hari dengan anggapan 1 bulan 30 hari.Semuanya tepat, tergantung dari mana pedoman atau patokan yang dianut. Persalinan adalah proses keluarnya janin dari dalam rahim ke dunia luar. Bayi – bayi dengan risiko tinggi diantaranya BBLR , Sindroma Gawat Napas, Hiperbilirubinemia, Hipotermia dan hipertermia, Asfiksia, Kejang, Infeksi, kelainan atau cacat bawaan, Hydrocephalus Umur adalah usiareproduksi yang optimal bagi seorang ibu adalah 20-35 tahun. Pada usia kurang dari 20 tahun, rahim dan panggul ibu belum tumbuh mencapai ukuran dewasa dan pada usia lebih dari 35 tahun organ kandungan sudah tua sehingga jalan lahir telah kaku dan mudah terjadi komplikasi Menurut hasil
  • 40. penelitian Nyoman Nuada Di RS Sanglah Denpasar pada tahun 1999 ditemukan 84% ibu yang melahirkan bayi komplikasi berusia kurang dari 20 tahun dan usia lebih dari 35 tahun (umur risiko tinggi) (Intan, 2009) Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah dialami oleh ibu sebelum kehamilan atau persalinan. Paritas dikelompokkan menjadi 4 golongan yaitu:., Nullipara, golongan ibu dengan paritas 0 (wanita yang belum pernah melahirkan bayi), primipara, golongan ibu dengan paritas 1 (ibu yang telah pernah melahirkan bayi sebanyak 1 kali), multipara, golongan ibu dengan paritas 2-5 (ibu yang telah pernah melahirkan bayi sebanyak 2 hingga 5 kali) ,grande multipara, golongan ibu dengan paritas >5 (ibu yang telah pernah melahirkan bayi sebanyak lebih dari 5 kali) (Intan, 2009). Paritas menurut BKKBN, jumlah anak lahir hidup dikelompokkan menjadi 2, yaitu: 0-2 orang paritas rendah dan 3 orang atau lebih paritas tinggi. Keputusan untuk menambah jumlah anak diserahkan kepada keputusan suami istri dan disesuaikan dengan standar BKKBN yaitu jumlah anak kurang sama dengan dua (Nurhan, R, 2013) Usia gestasi (usia kehamilan) adalah istilah umum yang digunakan selama masa kehamilan untuk menggambarkan seberapa jauh perkembangan kehamilan tersebut dan diukur dalam satuan minggu, sejak hari pertama siklus menstrual wanita hingga waktu tertentu (National Institute of Health, 2013). Pada masa gestasi ini dibutuhkan nutrisi yang cukup memenuhi kebutuhan nutrisi bagi perkembangan janin yang sempurna (Abu-Saad dan Fraser, 2010).
  • 41. C. Kerangka Konsep Gambar 1. Kerangka Konsep Keterangan : : Variabel Independent : Variabel Dependent : Hubungan variabel yang diteliti D. Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana gambaran ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi berdasarkan umur di Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Muna Periode Januari – Juli tahun 2016? 2. Bagaimana gambaran ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi berdasarkan paritas di Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Muna periode Januari – Juli 2016? 3. Bagaimana gambaran ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi berdasarkan Gestasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Muna periode Januari – Juli tahun 2016 Ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi Umur Paritas Gestasi
  • 42. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yakni penelitian yang menggambarkan dan menerangkan masalah penelitian yang terjadi yakni mengidentifikas karakteristik Ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi di RSUD Kabupaten Muna (Nursalam, 2016). B. Subyek Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian adalah semua ibu yang melahirkan dengan bayi komplikasidi RSUD Raha Kabupaten Muna pada tahun 2016 periode Januari – Juni sebanyak 58 orang 2. Sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik total sampling C. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di RSUD Kabupaten Muna pada tanggal 28-30 Juli 2016. D. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dependent dalam penelitian ini adalah Bayi komplikasi,sedangkan variabel independen dalam penelitian ini yaitu umur, paritas dan gestasi
  • 43. E. Defenisi Operasional dan Kriteria Obyektif Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif dapat memudahkan pada Tabel 1 Tabel 1.Defenisi Operasional dan Kriteria Obyektif N o Variabel Defenisi operasional Kriteria obyektif Alat ukur Skala 1. 1 . Dependent Bayi dengan komplikasi Bayi – bayi yang lahir dengan komplikasi yang tertulis di buku rekam medik sesuai diagnosa dokter,Asfiksia, BBLR,Premature ,Sepsis,RDN, Cheklist Nominal 2. 2 . Independent Umur Umur ibu yang tercatat di buku rekam medik Tidak berisiko : 20- 35 Beresiko : < 20 dan > 35 Cheklist Nominal a. Paritas Jumlah anak ibu yang hidup yang tercatat d buku rekam medik <2 orang paritas rendah >3 orang paritas tinggi Cheklist Nominal b. Gestasi Umur kehamilan ibu yang tercatat di buku rekam medik Aterm : 37 – 42 minggu Preterm dan posterm : < 37 dan > 42 minggu Cheklist Nominal F. Instrumen Penelitian Untuk pengambilan data dalam penelitian ini yaitu data sekunder dengan cara pengambilan data melalui rekam medik. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah lembar checklist .
  • 44. G. Pengoalahan dan Cara Analisis Data 1. Pengolahan Data Proses pengolahan data (data processing) ini terdiri dari 3 (tiga) jenis kegiatan, yakni : a. Memeriksa data (Editing Data) Memeriksa data hasil pengumpulan data, yang berupa daftar pertanyaan, kartu, buku dan lain-lain. Kegiatan ini meiputi hal-hal berikut: 1) Perhitungan dan penjumlahan Adalah menghitung lembaran-lembaran kuisioner atau daftar pertanyaan yang telah diisi dan kembali.Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah jumlahnya telah sesuai dengan jumlah yang disebarkan atau ditentukan. 2) Koreksi Yang termasuk kegiatan koreksi ini adalah untuk melihat hal-hal sebagai berikut : a) Memeriksa kelengkapan data b) Memeriksa kesinambungan data c) Memeriksa keseragaman data b. Memberi Kode (Coding Data) Untuk memudahkan pengolahan data, maka semua jawaban atau data hasil penelitian dianggap sangat perlu untuk disederhanakan agar supaya pada saat pengolahan data dapat dilakukan dengan mudah. Salah
  • 45. satu cara untuk menyederhanakan data hasil penelitian tersebut adalah dengan memberikan simbol-simbol tertentu untuk masing-masing data yang sudah diklasifikasikan. c. Tabulasi Data (tabulating) Yang dimaksud dengan tabulasi data, yakni menyusun dan mengorganisir data sedemikian rupa, sehingga akan dapat dengan mudah untuk dilakukan penjumlahan, disusun dan disajikan dalam bentuk tabel atau grafik. Dalam pelaksanaannya dilakukan dengan cara manual elektronis/komputerisasi (Putri Ariani, A, 2014) 2. Analisis Data Dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat yaitu untuk mendeskripsikan kategori sampel terkait dengan variabel penelitian dalam bentuk presentase dengan menggunakan rumus statistik: P = f n x 100% Keterangan : P = Presentase f = Jumlah jawaban yang benar n = Jumlah soal (Putri Ariani, A, 2014)
  • 46. H. Jalannya Peneiltian Jalannya penelitian yang telah dilakukan dibagi dalam beberapa tahap, yaitu: 1. Tahap Persiapan Pelaksanaan penelitian dimulai dengan mempersiapkan/mengurus izin penelitian kepada institusi dan melaporkannya di KesBang Pol sebelum memulai kegiatan pengumpulan data di lapangan. 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian Membawa surat izin penelitian kepada Kepala Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna, kemudian melakukan pengambilan data penelitian di Ruang Kebidanan pada tanggal 17 Juli 2016. Responden dalam penelitian ini adalah ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi yang tercatat dalam buku register di Ruangan Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna berjumlah 58 responden. Kemudian data sekunder dipindahkan kelembar cheklis untuk mengetahui jumlah massing-masing faktor penyebab kejadian ibu yang melahirkan bayi komplikasi di Ruangan Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Tahun 2016. Setelah data sekunder dikumpulkan kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sesuai variabel yang diteliti. 3. Tahap Akhir a. Menyusun laporan hasil penelitian yang meliputi hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan variable yang diteliti dan data yang ada dihubungkan dengan teori-teori yang terkait
  • 47. b. Data yang dikumpulkan kemudian diolah, dianalisis dan disajikan secara deskriptif dalam bentuk narasi dan tabel c. Penyajian hasil penelitian dalam bentuk tertulis dilanjutkan dengan ujian hasil penelitian dan perbaikan atau revisi sesuai hasil ujian hasil d. Penyerahan laporan hasil penelitian yang telah diperbaiki atau revisi kepada Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna 4. Tahap Pengolahan Data Data yang dikumpulkan kemudian diolah, dianalisis dan disajikan secara deskriptid sederhana dalam bentuk narasi, tabel dan gambar. 5. Tahap Penulisan Laporan Pada tahap ini disajikan laporan sebagai tahap akhir penulisan ini
  • 48. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian a. Letak Geografis Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Propinsi Sulawesi tenggara terletak di ibukota kabupaten tepatnya di jalan Sultan Syahrir Kelurahan Laende Kecamatan Katobu Kabupaten Muna Propinsi Sulawesi Tenggara. Lokasi ini mudah dijangkau dengan kendaraan umum dengan batas sebagai berikut, sebelah utara Jl. Basuki Rahmat, sebelah TimurJl.Sultan Hasanudin, sebelah selatanJl. Laode Pandu, sebelah BaratJl. Ir. Juanda b. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna didirikan pada masa penjajahan Belanda oleh mantri yang berkebangsaan Belanda. Pada saat itu mantri berkebangsaan belanda hanya dibantu oleh seorang asistennya dan dua orang perawat. Setelah 11 tahun berlalu mantri tersebut pulang kembali ke negerinya dan tepat pada tahun 1928 beliau diganti oleh seorang dokter dari Jawa yang bernama dokter Soeparjo. Masyarakat muna mengenal dokter Soeparjo dengan sebutan dokter jawa. Beliau tamatan dari sekolah belanda yaitu Nederlandhes In Launshe Aonzen School (NIAS). Masa kepemimpinan dokter Soeparjo hanya berlangsung selama tujuh tahun, kemudian beliau digantikan oleh dokter berkebangsaan Belanda
  • 49. bernama dokter Hyaman. Selang 5 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1940 seorang dokter asal China bernama dokter Pang Ing Ciang menggantikan kepemimpinan dokter Hyaman. Pada masa kepemimpinan dokter Pang Ing Ciang sangat disukai oleh masyarakat Muna sebab beliau sangat memperhatikan kesehatan masyarakat Muna pada saat itu. Pada tahun 1949, saat peralihan pemerintahan Belanda ke pemerintahan Republik Indonesia masa pemerintahan dokter Pang Ing Cian berakhir dan beliau diganti oleh dokter berkebangsaan Belanda bernama dokter Post. Dokter Post mempunyai dua orang asisten sehingga sebagian besar pekerjaannya diserahkan pada kedua asistennya. Namun kepemimpinan dokter Post tidak berlangsung lama, beliau hanya satu tahun lamanya. Pada tahun 1950 dokter Post digantikan oleh dokter Lemens yang berasal dari Belgia. Dokter Lemens memimpin selama 10 tahun yakni pada tahun 1950 sampai dengan tahun 1960. Pada tahun 1965 dilakukan rehabilitasi yang di prakarsai oleh Bupati Muna Laode Rasyid, SH. Ini merupakan rehabilitasi pertama selama Rumah sakit tersebut didirikan tahun 1965-1970. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna dipimpin oleh dokter Ibrahim Ahtar Nasution. Masa kepemimpinannya berlangsung selama 3 tahun dan sejak itu tahun masa kepemimpinan Rumah Sakit Umum Kabupaten Muna ditetapkan setiap 3 tahun sekali memimpin. Saat ini Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna dijadikan sebagai salah satu rumah sakit yang merupakan lahan praktek dan kajian ilmiah bagi
  • 50. mahasiswa Akademi Keperawatan Kabupaten Muna dan Mahasiswa Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna. c. Lingkungan Fisik Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Propinsi Sulawesi Tenggara berdiri diatas lahan seluas 10.740 Ha. d. Fasilitas pelayanan kesehatan Fasilitas/sarana pelayanan kesehatan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Propinsi Sulawesi Tenggara adalah Pelayanan kesehatan rawat jalan yakni poliklinik penyakit dalam, poliklinik umum, poliklinik kebidanan dan penyakit kandungan, poliklinik gigi dan mulut, poli anak, poli mata, poliklinik bedah, poliklinik saraf, poliklinik dalam, instalasi rehabilitasi medik, dan instalasi gawat darurat, poliklinik mata, poliklinik THT, dan poliklinik psikiatri. Pelayanan kesehatan rawat inap yakni kebidanan dan kandungan, perawatan bayi/perinatologi dan perawatan umum, ICU. Pelayanan medik yakni fisioterapi, rontgen, apotik, laboratorium klinik dan instalasi gizi. e. Ketenagaan Jumlah ketenagaan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna saat ini adalah 449 orang (terdiri atas paramedis dan non paramedis). Dengan jumlah bidan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna adalah sebesar128 orang, yang bekerja di Ruang kebidanan sebesar38 orang dan terdapat 2 orang dokter ahli kandungan.
  • 51. 2. Analisis Data Data sekunder register di Ruang Bersalin RSUD Kabupaten Muna tahun Periode Januari - Juni tahun 2016, terdapat 58 kasus ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 58 orang dengan kasus ibu yang melahirkan dengan komplikasi. Data yang diperoleh dengan cara manual dan komputerisasi,selanjutnya hasil pengolahan data disajikan dalam bentuk tabel. Analisis data terdiri atas analisis univariat.Analisis univariat untuk mendeskripsikan masing-masing variabel dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil pengolahan data diuraikan dianalisi secara univariatsecara deskriptif sederhana berupa presentasi. Distribusi frekuensi ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi berdasarakan umur, paritas, dan gestasi di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Periode Januari - Juni tahun 2016 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 2. Distribusi Frekuensi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan Komplikasi berdasarkan Umur di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Muna Periode Januari - Juni tahun 2016 Umur ibu Frekuensi (f) Presentase (%) Beresiko 31 53,45 Tidak beresiko 27 46,55 Jumlah 58 100
  • 52. Berdasarkan Tabel 2. memperlihatkan bahwa dari jumlah 58 ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi berdasarkan umur beresiko sebesar (53,45%), tidak beresiko sebesar (46,55%). Tabel 3. Distribusi Frekuensi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan Komplikasi berdasarkan Paritas di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Umum DaerahKab. Muna Periode Januari - Juni tahun 2016 Paritas Frekuensi (f) Presentase (%) ≤ 2 43 74,14 ≥ 3 15 25,86 Jumlah 58 100 Berdasarkan Tabel 3. memperlihatkan bahwa dari jumlah 58 ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi berdasarkan paritas ≤ 2sebesar (74,14%), tidak paritas ≥ 2sebesar (25,86%). Tabel 4.Distribusi Frekuensi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan Komplikasi berdasarkan Gestasi di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Muna Periode Januari - Juni tahun 2016 Usia gestasi Frekuensi (f) Presentase (%) Beresiko (<37 minggu >42 minggu) 17 29,31 Tidak beresiko (aterm) 41 70,68 Jumlah 58 100 Berdasarkan Tabel 4. memperlihatkan bahwa dari jumlah 58 ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi berdasarkan usia gestasi beresiko sebesar (29,31%), dan tidak beresiko sebesar (70,68%)
  • 53. B. Pembahasan 1. Umur Berdasarkan hasil penelitian bahwa dari jumlah 58 ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi berdasarkan umur beresiko (<20 tahun, >35 tahun) tidak beresiko sebesar (46,55%). Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Intan (2009) usia reproduksi yang optimal bagi seorang ibu adalah 20-35 tahun. Pada usia kurang dari 20 tahun, rahim dan panggul ibu belum tumbuh mencapai ukuran dewasa dan pada usia lebih dari 35 tahun organ kandungan sudah tua sehingga jalan lahir telah kaku dan mudah terjadi komplikasi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Nyoman Nuada Di RS Sanglah Denpasar pada tahun 2ditemukan 84% ibu yang melahirkan bayi komplikasi berusia kurang dari 20 tahun dan usia lebih dari 35 tahun (umur risiko tinggi). Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian Jammeh, dkk. (2011), di mana bayi yang dilahirkan pada usia < 37 minggu tidak berhubungan dengan kejadian BBLR. Namun penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian Yuliva, dkk. (2009) di RSUP DR. M. Djamil Padang diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia kehamilan dengan berat lahir bayi (p value=0.038) dan hal tersebut menunjukan hubungan yang kurang kuat (r=0.113) serta berpola positif. Artinya semakin tua umur kehamilan, maka semakin berat bayi yangdilahirkan dan sebaliknya, apabila semakin muda umur kehamilan berpotensi menyebabkan kurang sempurna pertumbuhan dan perkembangan dari organ-organ tubuh janin didalam kandungan yang berakibat berat bayi yang
  • 54. dilahirkan akan berkurang. Selain itu, usia kehamilan < 36 minggu merupakan faktor yang berpengaruh terhadap BBLR (Mumbare, dkk., 2012). 2. Paritas Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah dialami oleh ibu sebelum kehamilan atau persalinan. Paritas dikelompokkan menjadi 4 golongan yaitu Nulipara, golongan ibu dengan paritas 0 (wanita yang belum pernah melahirkan bayi), primipara, golongan ibu dengan paritas 1 (ibu yang telah pernah melahirkan bayi sebanyak 1 kali), multipara, golongan ibu dengan paritas 2-5 (ibu yang telah pernah melahirkan bayi sebanyak 2 hingga 5 kali) , grande multipara, golongan ibu dengan paritas >5 (ibu yang telah pernah melahirkan bayi sebanyak lebih dari 5 kali) (Intan, 2009). Paritas menurut BKKBN, jumlah anak lahir hidup dikelompokkan menjadi 2, yaitu: 0-2 orang paritas rendah dan 3 orang atau lebih paritas tinggi. Keputusan untuk menambah jumlah anak diserahkan kepada keputusan suami istri dan disesuaikan dengan standar BKKBN yaitu jumlah anak kurang sama dengan dua (Nurhan, R, 2013) Menurut Institute Medicine dalam Sastrawinata (2004) menyatakan ibu dengan paritas tinggi (melahirkan lebih dari 3 kali) cenderung mengalami komplikasi dalam kehamilan yang akhirnya berpengaruh pada hasil persalinan. Ibu dengan paritas di atas 3, secara fisik sudah mengalami kemunduran untuk menjalani kehamilan yang tidak mudah. Paritas tinggi merupakan paritas rawan karena banyak kejadian obstetri patologi yang bersumber pada paritas tinggi, antara lain preeklampsi, perdarahan antenatal sampai atonia uteri. Hal ini
  • 55. disebabkan pada ibu yang lebih dari satu kali mengalami kehamilan dan persalinan fungsi reproduksi telah mengalami penurunan (Sunitri, 2008). Berdasarkan hasil penelitian bahwa dari jumlah 58 ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi berdasarkan paritas ≤ 2 sebesar (74,14%), ≥ 2 sebesar (25,86%). 3. Usia Gestasi Penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh National Institute of Health, (2013) usia gestasi (usia kehamilan) adalah istilah umum yang digunakan selama masa kehamilan untuk menggambarkan seberapa jauh perkembangan kehamilan tersebut dan diukur dalam satuan minggu, sejak hari pertama siklus menstrual wanita hingga waktu tertentu Pada masa gestasi ini dibutuhkan nutrisi yang cukup memenuhi kebutuhan nutrisi bagi perkembangan janin yang sempurna. Selain menurut Abu-Saad dan Fraser (2010) klasifikasi bayi berdasarkan usia gestasi adalah preterm infant atau bayi prematur, yaitu bayi yang lahir pada usia tidak mencapai 37 minggu., term infant atau bayi cukup bulan (mature/aterm yaitu bayi yang dilahirkan pada umur kehamilan antara 37 -42 minggu, post term infant atau bayi lebih bulan (posterm/postmature yaitu bayi yang lahir pada usia kehamilan sesudah 42 minggu. Berdasarkan hasil penelitian bahwa dari jumlah 58 ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi berdasarkan usia gestasi beresiko sebesar (29,31%), dan tidak beresiko sebesar (70,68%). Pada waktu lahir bayi mempunyai berat badan sekitar 2 kg dan panjang badan 50 cm secara umum berat bayi lahir yang normal
  • 56. yaitu antara 2500-4000 gram, jika kurang dari 2500 gram dikatakan berat badan lahir rendah, klasifikasi bayi menurut umur kehamilan dibagi dalam 3 kelompok yaitu bayi kurang bulan yaitu bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu, bayi cukup bulan yaitu bayi dengan masa kehamilan 37 minggu sampai dengan 42 minggu, dan bayi lebih bulan yaitu dengan masa kehamilan mulai 42 minggu atau lebih. Penentuan masa gestasi, penting untuk menentukan apakah kehamilan cukup bulan atau justru telah lewat waktu. Ini erat kaitannya dengan tingkat morbiditas dan mortalitas janin. Bayi yang memang belum cukup bulan, sangat rentan terhadap ancaman kematian kalau harus dilahirkan sebelum waktunya mengingat organ-organ tubuhnya belum berkembang sempurna. Hal ini disebabkan dari Data yang diperoleh bahwa ibu yang melahirkan bayi komplikasi yang cukup bulan mengalami perdarahan antepartum, preeklampsi berat, eklamsia, serta hipertensi,. Dan faktor dari persalinan yaitu, persalinan buatan/persalinan anjuran, dan partus lama yaitu persalinan lebih dari 18 jam.
  • 57. BAB V KEIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa : 1. Gambaran karakteristik ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi berdasarkan umur di Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Muna Periode Januari – Juli tahun 2016 sebagian besar pada umur berisiko sebesar (53,45%). 2. Gambaran karakteristik ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi berdasarkan usia gestasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Muna periode Januari – Juli tahun 2016 yang terbanyak pada usia gestasi tidak beresiko sebesar (70,68%). 3. Gambaran karakteristik ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi berdasarkan paritas di Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Muna periode Januari – Juli tahun 2016 yang terbanyak pada paritas ≤ 2 sebesar (74,14%). B. Saran Dari 3 karakteristik ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi yaitu: Asfiksia, BBLR, Premature, Sepsis, RDN di harapkan bisa terjadi penurunan agar tidak terjadi kasus yang bisa menimbulkan angka morbiditas dan mortalitas bayi, maka Penulis menyarankan Petugas Rumah Sakit memberikan pelayanan yang baik lagi bagi bayi baru lahir dengan komplikasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna. Dan di harapkan bagi peneliti berikutnya dapat meneliti lebih lanjut tentang ibu yang melahirkan bayi dengan komplikasi dengan menggunakan metode dan sampel yang lebih luas.
  • 58. DAFTAR PUSTAKA Anonim(2010) Ibu Yang Melahirkanhttp://drprima.com/kehamilan/proses- melahirkanpersalinan-pada-manusia.html Hamzah, Asiah(2013). Sosiologis Pengasuhan Anak. Makassar : Katalog Dalam terbitan (KDT) Iwansyah (2012) Gambaran Pengetahuan Ibu Terhadap Efek samping Imunisasi Dasar Pada Bayi Umur 0-9 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Kassi-Kassi Kelurahan MappalaKota Makassar. http://iwansyah.com/2013/09/ Gambaran- Pengetahuan -Ibu –Terhadap- Efek samping- Imunisasi Dasar - Pada –Bayi- Umur 0-9 Bulan- Di Wilayah- Kerja -Puskesmas -Kassi-Kassi - Kelurahan Mappala–Kota- Makassar.html Diakses tanggal 18 juli 2016 Manuaba, Suryasaputra SKD., Manuaba, Chandaranita., Manuaba, Fajar., Manuaba, IBG. (2010) Buku Ajar Ginekologi.Jakarata : EGC Muslihatun, Wafi Nur. (2010) Asuhan Neonatus Bayi Dan Balita.Yogyakarta : Fitramaya Nugroho, Taufan. (2010) Kasus Emergency Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika Nurhan, R (2013) Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Keikutsertaan Pasangan Usia Subur Dalam Keluarga Berencana (KB) di RT 06 RW 01 Desa Perawang Barat Kec. Tualang tahun 2013. Dharma Husada Pekanbaru.http://midwifeeline.co.id/2013 07 01 archive.html. Diakses tanggal 18 Juli 2016 Prawiroharjdo, Sarwono (2009). Ilmu kebidanan . Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. Putri Ariani, Ayu (2014) Aplikasi Metodologi Penelitian Kebidanan dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta : Nuha Medika Ragil Mumbare, (2013) Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Rumah Sakit Krakatau Medika Tahun 2013. http://dokumen.tips/documents/karakteristik-ibu-yang-melahirkan-bayi- dengan- bblr-di-rskm-tahun-2013,html.Diakses tanggal 20 Juli 2016 Ranie (2013) Soap Ikterus. http://askep-ikterus.2012.ranie Sudarti dan Afroh Fauziah (2013) Neonatus dengan Risiko Tinggi . Yogyakarta : Nuha Medika
  • 59. Vhe Key (2013). Deteksi Dini Komplikasi “Pada Bayi Baru Lahir ’http://vhecxkey.com/2013/04/deteksi-dini-komplikasi-pada-bayi- baru.htmlDiakses tanggal agustus 2016
  • 60. Master Tabel IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN KOMPLIKASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAB.MUNA PERIODE JANUARI – JULI TAHUN 2016 No Ibu yang melahirkan Bayidengankomplikas i Umur Paritas Gestasi Beresiko Tidak beresiko Rendah Tinggi Beresiko Tdk bersiko 1 Ny. WD √ √ √ 2 Ny. H √ √ √ 3 Ny. S √ √ √ 4 Ny. A √ √ √ 5 Ny. I √ √ √ 6 Ny. Y √ √ √ 7 Ny. E √ √ √ 8 Ny. H √ √ √ 9 Ny. R √ √ √ 10 Ny. J √ √ √ 11 Ny. WD √ √ √ 12 Ny. Y √ √ √ 13 Ny. S √ √ √ 14 Ny. H √ √ √ 15 Ny. F √ √ √ 16 Ny. H √ √ √ 17 Ny. S √ √ √ 18 Ny. H √ √ √ 19 Ny. H √ √ 20 Ny. L √ √ √ 21 Ny. M √ √ 22 Ny. F √ 23 Ny. F √ √ 24 Ny. A √ √ √ 25 Ny. S √ √ √ 26 Ny. E √ √ √ 27 Ny. I √ √ √ 28 Ny. N √ √ √ 29 Ny. N √ √ √ 30 Ny. L √ √ √ 31 Ny. S √ √ √
  • 61. 32 Ny. M √ √ √ 33 Ny. Z √ √ √ 34 Ny. H √ √ √ 35 Ny. U √ √ √ 36 Ny. Z √ √ √ 37 Ny. W √ √ √ 38 Ny. W √ √ √ 39 Ny. W √ √ √ 40 Ny. H √ √ √ 41 Ny. S √ √ √ 42 Ny. W √ √ 43 Ny. M √ √ √ 44 Ny. R √ √ √ 45 Ny. S √ √ √ 46 Ny. L √ √ √ 47 Ny. G √ √ √ 48 Ny. S √ √ √ 49 Ny. H √ √ √ 50 Ny. A √ √ √ 51 Ny. W √ √ √ 52 Ny. S √ √ √ 53 Ny. Y √ √ √ 54 Ny. R √ √ √ 55 Ny. S √ √ √ 56 Ny. H √ √ √ 57 Ny. S √ √ √ 58 Ny. H √ √ √