SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 72
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Industri Kreatif
Riset dan Pengembangan
Togar M. Simatupang
Sekolah Bisnis dan Manajemen
Institut Teknologi Bandung
Rabu, 28 Mei 2008
Kilasan
• Apakah industri kreatif itu?
• Apa yang dimaksud dengan riset dan pengembangan
(R&D)?
• Mengapa R&D termasuk dalam industri kreatif?
• Apa fungsi riset dan pengembangan dalam peningkatan
daya saing industri kreatif Indonesia?
• Apa peran lembaga riset nasional?
• Apa peran perguruan tinggi?
• Apa kebijakan yang dibutuhkan untuk mendorong riset
dan pengembangan?
• Apakah fungsi pendidikan dalam riset dan
pengembangan?
2
Industri Kreatif

3
Industri Kreatif
• Industri yang unsur utamanya adalah kreativitas,
keahlian dan talenta yang berpotensi meningkatkan
kesejahteraan melalui penawaran kreasi intelektual.
• Industri kreatif terdiri dari penyediaan produk kreatif
langsung kepada pelanggan dan pendukung penciptaan
nilai kreatif pada sektor lain yang secara tidak langsung
berhubungan dengan pelanggan.
• Produk kreatif mempunyai ciri-ciri: siklus hidup yang
singkat, risiko tinggi, margin yang tinggi,
keanekaragaman tinggi, persaingan tinggi, dan mudah
ditiru.

4
Komponen Industri Kreatif

TEKNOLOGI

SENI

Industri Kreatif:
Modal Intelektual
BISNIS

BUDAYA

5
Asal-usul Istilah Industri Kreatif
• Istilah “industri kreatif” pertama kali digunakan oleh
Partai Buruh Inggris pada tahun 1997.
• Analisis pertama dari dampak ekonomi yang ditimbulkan
sektor kreatif di Inggris dilakukan tahun 1998 oleh
Departemen Kebudayaan, Media, dan Olah Raga Inggris.
• Industri kreatif Inggris ini menyumbang sekitar 7,9
persen penerimaan nasionalnya atau £ 76,6 milyar pada
tahun 2000.
• Pemerintah Inggris menetapkan 13 sektor usaha yang
tergolong sebagai industri kreatif, yakni (1) periklanan,
(2) kesenian dan barang antik, (3) kerajinan tangan, (4)
desain, (5) tata busana, (6) film dan video, (7) perangkat
lunak hiburan interaktif, (8) musik, (9) seni pertunjukan,
(10) penerbitan, (11) jasa komputer, (12) televisi, dan
(13) radio.
6
Sumber: UK Creative Industries Fact File
Ukuran Industri Kreatif Dunia
Tahun 1999

Source: Howkins, J. (2001),
The Creative Economy,
Penguin Press, London.
7
Industri Kreatif di Indonesia
• Departemen Perdagangan mencatat 14 cakupan bidang
ekonomi kreatif: (1) Jasa periklanan; (2) Arsitektur; (3)
Seni rupa; (4) Kerajinan; (5) Desain; (6) Mode (fashion);
(7) Film; (8) Musik; (9) Seni pertunjukan; (10)
Penerbitan; (11) Riset dan pengembangan; (12)
Software; (13) TV dan Radio; (14) Video game
• Industri Kreatif merupakan pilar utama dalam
mengembangkan sektor ekonomi kreatif yang
memberikan dampak yang positif bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara.
8
Sektor Industri Kreatif menurut Mari Elka Pangestu
(Bisnis Indonesia, 24/10/2007)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Periklanan
Arsitektur
Pasar Seni dan Antik
Kerajinan
Desain
Desain Fesyen
Film, Video, dan Fotografi
Permainan Interaktif
Musik
Seni Pertunjukan
Penerbitan dan Percetakan
Jasa Komputer dan Piranti Lunak
Televisi dan Radio
Riset dan Pengembangan
9
Indikator Keberhasilan Industri
Kreatif Indonesia
Daya Saing
Kreatif
Kesejahteraan
Sosial

* Perdagangan
* Turisme
Sumberdaya
Manusia
Kualitas
Kehidupan

Lingkungan Pajak
dan Peraturan

Kinerja Ekonomi

Komunitas
Produktif

* Teknologi
* Talenta

Klaster Industri

Prasarana
Fisik

Fondasi

Akses
Permodalan

Program
Kapasitas
Kepemimpinan

Pemasaran

Industri
Penghela

Insentif dan
Sumberdaya

10
Indeks Kreativitas Ekonomi
• Kreativitas ekonomi menunjukkan daya saing dan
pertumbuhan masa depan suatu negara. Forum
Ekonomi Dunia (the World Economic Forum)
menggunakan indeks kreativitas ekonomi (Economic
Creativity Index) untuk mengukur seberapa baik
pemerintah dan sektor swasta dalam sebuah negara
mamfasilitasi transfer dan adopsi teknologi serta apakah
negara tersebut merupakan pusat inovasi. Faktor-faktor
yang dipertimbangkan termasuk akses modal ventura,
tingkat regulasi pemerintah, perlindungan kekayaan
intelektual, dan kualitas pendidikan.
• Amerika Serikat berada pada peringkat teratas dengan
nilai 2,02. Spanyol berada di peringkat tengah (No. 30)
dengan skor 0,28.
11
Indeks Kreativitas Ekonomi
Inovasi Teknologi
Indeks Teknologi
Transfer Teknologi
Indeks Kreativitas
Ekonomi

Kemudahan
Membuka Bisnis Baru
Ketersediaan Modal
Ventura

Indeks Ventura
Baru

Akses Permodalan
agunan kecil

Source: World Economic Forum Competitiveness Report for 2000

12
Economic Creativity Index 2000
for selective countries

Source: World Economic Forum Competitiveness Report for 2000

13
Riset dan Pengembangan

14
Riset & Pengembangan
Kegiatan kreatif yang terkait dengan
usaha inovatif yang menawarkan
penemuan ilmu dan teknologi dan
penerapan ilmu dan pengetahuan tersebut
untuk perbaikan produk dan kreasi produk
baru, proses baru, material baru, alat baru,
metode baru, dan teknologi baru yang
dapat memenuhi kebutuhan pasar.
15
Riset dan Pengembangan
• R&D terdiri dari 3 unsur: riset dasar yang
menghasilkan pengetahuan ilmiah baru tanpa
tujuan aplikasi, riset terapan yang
memanfaatkan pengetahuan yang sudah ada
untuk menemukan atau memperbaiki proses
atau produk tertentu, dan pengembangan yang
mengkomersialisasikan aplikasi baru atau
perbaikan.
• Pengeluaran R&D mayoritas pada riset terapan
dan pengembangan.
• Inovasi adalah hasil dari riset dan
pengembangan
16
Definisi Inovasi (1)
• Cara baru menerapkan pengetahuan atau
aplikasi yang telah ada dalam
memecahkan masalah atau situasi baru.
• Pengembangan dapat dimulai dari
produksi pengetahuan atau identifikasi
kebutuhan.
• Sistem mempunyai kapasitas mendorong
produksi pengetahuan dan menyerap
pengetahuan yang ada.
17
Definisi Inovasi (2)
• Pengubahan pengetahuan menjadi produk
baru atau yang lebih baik yang menambah
nilai kepada pelanggan.
• Kata kunci pemanfaatan pengetahuan
untuk tujuan komersial.
• Persaingan pasar adalah pendorong
utama melakukan inovasi.

18
Model Penawaran dan Permintaan
• Penawaran pengetahuan untuk memenuhi
permintaan pasar.
• Schumpeter (1934) memperkenalkan istilah
perusakan kreatif (creative destruction) untuk
menggambarkan proses inovasi yang terjadi
dengan siklus waktu setiap 50-60 tahun.
• Ekonomi yang sehat bukan berada dalam
keseimbangan tetapi selalu terganggu oleh
inovasi teknologi.
19
Manfaat R&D
• Meningkatkan persediaan pengetahuan
• Meningkatkan keterampilan pekerja
pengetahuan
• Menghasilkan instrumentasi ilmiah dan
metodologi
• Meningkatkan jejaring sosial
• Menodorong munculnya bisnis baru
20
Jenis Inovasi
• Inovasi produk/jasa = pengembangan produk
atau jasa yang bernilai tambah bagi pelanggan.
• Inovasi proses = pengembangan proses
produksi atau distribusi yang dapat menekan
biaya, meningkatkan produktivitas, dan
meningkatkan kepuasan kerja.
• Inovasi strategi = pengembangan model bisnis
dalam memenuhi kebutuhan baru pelanggan
atau pasar baru
• Inovasi nilai = pengembangan dalam penciptaan
nilai bagi pelanggan
21
Tingkatan Inovasi
• Inovasi bertahap (kontinu, evolusioner,
atau kecil)
• Inovasi semi radikal
• Inovasi terobosan (radikal, revolusioner,
atau besar)

22
Inovasi McDonald
Inovasi

Produk

Proses

Strategi

Terobosan

Bic Mac

Waralaba
Produksi

Ekspansi
global

Semi
Radikal

Paket
hemat

Universitas
Hamburger

Sarapan
pagi

Bertahap

Es krim

Memasak
kentang
goreng

Akuisisi
23
Model Inovasi
•
•
•
•
•

Sistem Usulan
Tim Perbaikan Kontinu
Tim Ventura Baru
Inkubator
Tim Inovasi

24
Kreativitas dalam Riset dan
Pengembangan
• Kreativitas adalah daya cipta gagasan-gagasan baru.
• Kreativitas bersifat pribadi.
• Kreativitas penting dalam riset antara lain menetapkan
fokus kajian, menyusun hipotesis, sampai pada
penarikan kesimpulan.
• Inovasi bersifat kelompok.
• Inovasi sudah menyangkut proses seleksi dan berwujud
produk, proses, atau strategi
• Penghubung antara kreativitas dan inovasi adalah
desain atau cetak biru.
• R&D sendiri adalah proses yang terjadi dalam
menghasilkan suatu inovasi
25
Sumber Pertumbuhan Ekonomi
• Modal manusia
• R&D
• Inovasi

26
R&D Untuk Pembangunan

Kemampuan
Inovatif

Produktivitas
(Daya Saing)

Kesejahteraan

• Inovasi bukan sekedar penemuan ilmiah
• Tidak ada industri berteknologi rendah, yang ada adalah
perusahaan berteknologi rendah
27
Pergeseran Peran dalam
Pembangunan Ekonomi
Model Lama

Model Baru

Pemerintah mendorong
pembangunan ekonomi
melalui keputusan
kebijakan dan insentif

Pembangunan ekonomi
adalah proses kolaborasi
yang melibatkan
pemerintah dalam
berbagai lapisan, sektor
usaha, institusi riset,
dan perguruan tinggi

28
Peningkatan Kapasitas R&D
Adopsi, transfer,
dan adaptasi
pengetahuan
yang dihasilkan

Kapasitas pekerja
pengetahuan dalam
melakukan inovasi

Kapasitas Pemerintah
Nasional dan Lokal
dalam menyusun dan
melaksanakan
kebijakan R&D

Kapasitas lembaga R&D,
lembaga pelatihan, dan
perguruan tinggi

Pemanfaatan
teknologi
dan menghasilkan
Inovasi baru

Kapasitas industri
memanfaatkan
pengetahuan dalam
membuat produk yang
berdaya saing

29
R&D Indonesia

30
Posisi R&D Indonesia
• Rata-rata negara Asia membelanjakan 2%
dari PDB untuk kegiatan R&D.Indonesia
hanya mengalokasikan 0,05% dari PDB
untuk R&D di tahun 2005
• Indeks Daya Saing Indonesia berada di
urutan ke-50 dari 131 negara (Global
Competitiveness Report tahun 2006-2007)

31
Belanja R&D Negara Maju
Tahun 2004, persentase PDB
4.6

Israel
4

Sweden
3.5

Finland
3.2

Japan
2.9

Iceland
2.7

US
Korea

2.6

Denmark

2.6

Switzerland

2.6

Germany

2.5

Source: IMD, World Competitiveness Yearbook 2006

32
Indeks Daya Saing 2007-2008

33
Misi IPTEK 2025
Mewujudkan masyarakat Indonesia yang
cerdas, kreatif dan kompetitif dalam suatu
peradaban berbasis pengetahuan
(Knowledge Based Society)

34
Apa prasyaratnya?
•
•
•
•

Visi
Budaya inovasi
Komitmen
Sumberdaya manusia yang andal dengan
motivasi tinggi

35
Sistem Inovasi Nasional

36
Sistem Inovasi
Permintaan (Demand)
Konsumen (permintaan akhir)
Produsen (permintaan antara)

Sistem Politik

Sistem Pendidikan
dan Litbang

Sistem Industri

Pemerintah

Pendidikan dan
Pelatihan Profesi

Perusahaan
Besar

Penadbiran
(Governance)

Pendidikan Tinggi
dan Litbang

Intermediaries
Lembaga Riset
Brokers

Litbang Pemerintah

UKM “Matang/
Mapan”

PPBT

Kebijakan RPT

Supra- dan Infrastruktur Khusus
Standar dan
Norma

Dukungan Inovasi dan
Bisnis

HKI dan
Informasi

Perbankan
Modal Ventura

Framework Conditions
Kondisi Umum dan Lingkungan Kebijakan pada Tataran Internasional, Pemerintah Nasional, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah
Kabupaten/Kota
Budaya
Kebijakan Industri/
Kebijakan Keuangan
• Sikap dan nilai
Kebijakan Ekonomi
Sektoral
• Keterbukaan terhadap
• Kebijakan ekonomi makro
pembelajaran dan perubahan
Kebijakan Promosi &
Infrastruktur Umum/
• Kebijakan moneter
• Kecenderungan terhadap
Investasi
Dasar
• Kebijakan fiskal
Inovasi dan kewirausahaan
• Kebijakan pajak
• Mobilitas
Alamiah
• Kebijakan perdagangan
SDA (Natural Endowment)
• Kebijakan persaingan

37

RPT = Riset dan Pengembangan Teknologi
PPBT = Perusahaan Pemula (Baru) Berbasis Teknologi.
Fokus INOVASI
Teknologi

Teknologi Dalam
Negeri

Lemlitbang
Publik

Sources of
Knowledge
Input for
Innovation

7

Within firm

34

Kebijakan
Jalur 3

59

Other firms

Kebijakan
Jalur 2

Universitas

Percentage
(%)

Public Institute

Teknologi Luar
Negeri

Industri
Kebijakan
Jalur 1

Masyarakat

Fokus

Sources : Pavitt (1984)
38
Penentu Proses Inovasi
• Pengetahuan dipertahankan dan
disebarluaskan oleh lembaga pendidikan
• Kreasi pengetahuan (penemuan, invensi,
dan inovasi) adalah hasil kegiatan riset
dan pengembangan.
• Komersialisasi pengetahuan yang
mengubah pengetahuan menjadi barang
atau jasa komersial adalah peran sektor
usaha
39
Peran Lembaga Riset

40
Peran Lembaga Riset
• Sebagai simpul sumberdaya dalam
kegiatan R&D
• Peningkatan kapasitas menjawab
tantangan klien

41
Peran Perguruan Tinggi

42
Peran Perguruan Tinggi
• Kurun waktu akhir abad ke-19 sampai ke-20, perguruan
tinggi merupakan produsen ilmu pengetahuan yang
susah disentuh langsung oleh masyarakat. Peraturan
universitas berubah menjadi tinjauan kualitas dan
pengakuan akademis yang kemudian dikenal sebagai
norma akademis universitas.
• Abad ke-21, menurut pendapat Etzkovits dan
Leydesdorff (2000) bergerak menuju model
kewirausahaan dan meningkat perannya dalam
perkembangan ekonomi melalui eksploitasi produk ilmu
pengetahuan. Relevansi ekonomi dan sosial harus
menjadi bagian integral dari sistem normatif akademis.
• Sekarang universitas bukan lagi merupakan institusi
yang memproduksi ilmu pengetahuan tetapi bersama
industri dan pemerintah menjadi sebuah institusi bagi
penerapan pengetahuan produksi kepada masyarakat. 43
Peran Sektor Usaha
• Komitmen untuk meningkatkan
kemampuan dalam mengembangkan
produk dan jasa
• Industri perlu menyediakan proyek-proyek
penelitian untuk mahasiswa program
sarjana, magister, dan doktor
• Industri dan universitas perlu kerjasama
dalam R&D terapan yang menghasilkan
produk baru yang lebih berdaya saing.
44
Model Triple Helix
• Interaksi antara Akademi, Bisnis, dan
Government (ABG)
• Pusat Kerjasama (Cooperations Centers) di
universitas
• Aliansi Strategis (Strategic Alliance) di industri
• Pusat Inovasi Nasional (National Innovation
Center) di pemerintahan.
• Kerjasama saling berbagi di antara ABG ada
tiga jenis yakni: berbagi biaya (cost sharing),
berbagi sumberdaya (resources sharing), dan
berbagi pengetahuan (brain/knowledge sharing).
45
Fungsi R&D

46
Fungsi R&D
• Pengetahuan tentang kebijakan industri kreatif yang
efektif
• Pengetahuan tentang penawaran dan permintaan
produk dan jasa industri kreatif
• Pengetahuan tentang cara meningkatkan kualitas
produk, efisiensi produksi, kecepatan penyampaian, dan
interaksi hubungan pelanggan
• Pengetahuan tentang inovasi sosial dan kewirausahaan
kreatif
• Pengetahuan tentang sumber pendanaan, penanganan
risiko bisnis, pengaturan keuangan, dan urusan asuransi
• Pengetahuan tentang kebutuhan pasar luar negeri dan
strategi penetrasi pasar
• Dan lain-lain
47
Peran R&D dalam industri kreatif
lainnya
RANTAI PENAWARAN

RANTAI PERMINTAAN

IKLIM INDUSTRI KREATIF

R&D &
Akses Informasi

Kejelasan & Jaminan
Regulasi & Hukum

Komunitas Kreatif

Rantai Nilai Industri Kreatif
Penciptaan Nilai

Kreasi

Penyampaian Nilai

Produksi

Distribusi

Industri Pendukung dan Terkait

Komunikasi Nilai

Pemasaran

48
Kebijakan

49
Isu-Isu Kebijakan (1)
• Kompetisi bisnis semakin tajam, kegiatan R&D menjadi
penentu produk yang berdaya saing tinggi dan dapat
diterima pasar. Tetapi, upaya kegiatan R&D yang
dilakukan sektor usaha masih minim.
• Nilai investasi R&D sektor swasta masih kecil.
• Sektor usaha lebih memilih mengadopsi teknologi yang
sudah terbukti daripada mengembangkannya.
• Lembaga riset pemerintah yang kurang produktif.
• Duplikasi riset dan pengembangan yang dilakukan oleh
lembaga-lemebaga riset tanpa berakhir menjadi produk
atau teknologi.
• Dana R&D pemerintah yang sangat terbatas.
• Indonesia hanya menjadi pasar teknologi asing.
50
Isu-Isu Kebijakan
• Hubungan kerjasama R&D antara sektor usaha dan
perguruan tinggi sangat lemah.
• Hubungan kerjasama R&D antar perguruan tinggi juga
sangat lemah.
• Banyak terdapat kebijakan seperti tarif dan peraturan
daerah yang menghambat industri manufaktur lokal.
• Perusahaan-perusahaan asing sudah mulai menguasai
pasar R&D Indonesia dengan bekal sertifikasi dan
pengetahuan yang lebih teruji.
• Tidak ada dorongan dari pemerintah untuk jaminan
investasi teknologi yang menguasai hajat hidup orang
banyak.

51
Reformasi
•
•
•
•

Sistem keuangan
Sistem kelembagaan
Kerangka regulasi
Sistem kolaborasi

52
Inovasi Berbasis Komunitas
• Cara baru mengumpulkan kebutuhan
pelanggan
• Kerjasama R&D
• Kerjasama pemasaran
• Bekerja secara virtual dan ruang belajar

53
Usulan Kebijakan
•
•
•
•
•
•

•

Pemerintah dapat mendorong sektor usaha agar menyisihkan keuntungan
bagi kegiatan R&D dengan memberikan insentif (pengurangan pajak,
kebapeanan, penghapusan pajak, dll.).
Sistem inovasi nasional lebih menekankan riset-riset unggulan domestik
yang tuntas sampai menjadi produk atau proses berbasis sumber daya
alam atau budaya lokal.
Pemerintah perlu mendorong promosi kemandirian R&D domestik yang
dapat meningkatkan daya saing produk industri kreatif lainnya.
Pemerintah perlu mendorong R&D nasional untuk mengisi peluang
permintaan sumberluar (outsourcing) dari perusahaan-perusahaan atau
lembaga-lembaga riset luar negeri.
Dana R&D sebaiknya dikompetisikan melalui sejenis Dewan Riset &
Pengembangan Nasional yang lebih terpadu (seperti National Science
Foundation di USA).
Penyelarasan peraturan pemerintah pusat dan daerah yang berpihak pada
sektor usaha yang melakukan inovasi, menciptakan kemandirian
penguasaan teknologi, melaksanakan transfer teknologi, dan melestarikan
inovasi warisan budaya atau budaya lokal.
Pemerintah perlu mendorong penciptaan iklim yang kondusif terhadap HaKI
termasuk merek dagang, logo, resep, desain, dll.

54
Saran Pengembangan R&D

55
Saran Pengembangan R&D (1)
• Pemerintah perlu menerapkan strategi yang jelas
mengenai pembangunan ekonomi kreatif berbasis R&D.
• Prioritas kerjasama R&D haruslah tepat dan menuju
kemandirian teknologi dengan orientasi pada kebutuhan
saat ini dan prospek masa depan.
• Reformasi kebijakan R&D perlu dijalankan secara
konsisten.
• Pembangunan pusat-pusat R&D dengan target yang
jelas dan mendukung sistem inovasi kota.
• Pengembangan bisnis R&D swasta dengan tenaga ahli
domestik.
• Perguruan tinggi bertanggung jawab dalam upaya
pemanfaatan teknologi untuk kesejahteraan rakyat.
56
Saran Pengembangan R&D (2)
• Kerjasama ABG dalam membangun kemampuan R&D
yang mendorong berkembangnya industri kreatif
nasional.
• Pemerintah perlu mendorong terbentuknya komunitas
kreatif dalam berbagai sektor: R&D, fesyen, musik,
desain, animasi, dll.
• Pemerintah perlu mendorong R&D terpadu dengan
target kinerja yang jelas.
• Seluruh bangsa mempersiapkan diri untuk mempercepat
proses-proses mekanisme innovasi menuju suatu target
posisi ekonomi kreatif yang mandiri pada tahun 2025.

57
Peran Pendidikan dalam Riset dan
Pengembangan

58
Pertanyaan Mendasar
Bagaimana pendidikan dapat
menciptakan sumber daya insani
yang peduli akan riset dan
pengembangan?

59
Pendidikan
Pasal 31
(1) Tiap-tiap Warga Negara berhak
mendapat pengajaran
(3) Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional, yang meningkatkan keimanan
dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
yang diatur dengan undang-undang
60
Pendidikan
Pasal 31
(5) Pemerintah memajukan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajuan
peradaban serta kesejahteraan umat
manusia.

61
Kebudayaan
Pasal 32
(1) Negara memajukan kebudayaan
nasional Indonesia ditengah peradaban
dunia dengan menjamin kebebasan
masyarakat dalam memelihara dan
mengembangkan nilai-nilai budayanya.

62
Peran Pendidikan
Problem Pendidikan
• Pembodohan
• Penindasan
• Ketidakberdayaan
• Keterbelakangan
• Mitos

Solusi Pendidikan
• Pencerdasan
• Pembebasan
• Keberdayaan
• Peradapan
• Ilmu pengetahuan
dan teknologi

63
Strategi Pendidikan
• Pendidikan berbasis budaya dan
mengembangkan budaya riset dan
pengembangan
• Riset dan Pengembangan dipandang
sebagai budaya yang memberdayakan
individu dan masyarakat mengembangkan
nilai-nilai baru bukan sebagai program
yang bersifat diskret
64
Empat Pilar Ekonomi Pengetahuan

65
Tridarma Perguruan Tinggi
Pendidikan
• Menjamin sumberdaya manusia
• Menyediakan lulusan terpelajar
• Menawarkan kesempatan pembelajar sepanjang
hayat
Riset
• Melakukan riset dasar dan terapan
Pengabdian kepada masyarakat
• Mengembangkan basis inovasi
• Menyediakan kepakaran dan saran-saran
66
Peran Perguruan Tinggi
• Berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi
dan inovasi.
• Mengembangkan masyarakat
pengetahuan.
• Menjawab tantangan global dalam konteks
regional.

67
Peran Pendidikan
Masyarakat Pengetahuan

Lembaga Pendidikan

Pengembangan,
Penguasaan, dan
Pemanfaatan
Teknologi

Pendidikan dan
Pelatihan

Investasi

Pembelajaran
dalam pelatihan
dan pendidikan

Produktivitas dan
Nilai Tambah

Pertumbuhan
Ekonomi yang
Berkelanjutan

68
Peran Pendidikan
•
•
•
•
•

Penemuan Pengetahuan
R&D
Pengembangan Pengetahuan
R&D
Penguasaan atau Adopsi Pengetahuan
R&D
Pemanfaatan Pengetahuan
R&D
Diseminasi Pengetahuan (peningkatan akses
terhadap pengetahuan)
• Peningkatan Kompetensi
• Standar Pendidikan dan Pelatihan (e.g.,
sertifikasi, akreditasi, jaminan mutu).
69
Strategi Pendidikan =
R&D Sebagai Budaya
• Peningkatan kemampuan R&D sejak usia muda dengan
merangsang keingintahuan yang tinggi.
• Pembelajaran yang berbasis pada R&D dengan
memberikan kesempatan melakukan eskperimen.
• Peningkatan motivasi peserta didik untuk berwirausaha
dengan mengandalkan kemampuan R&D.
• Penghargaan yang tinggi terhadap kegiatan dan hasil
R&D dengan adanya kontes, festival, anugerah,
perlindungan HaKI, dll.
• Keterampilan mengkomunikasikan hasil-hasil R&D.
• Negosiasi dengan pemerintah dan sektor usaha untuk
mendukung kegiatan R&D.
• Mendorong para alumni untuk belajar sepanjang hayat
(life-long learning).
70
Penutup
• Pendidikan adalah salah satu pilar utama dalam
membangun masyarakat pengetahuan.
• Perguruan tinggi harus berperan dalam sistem
inovasi nasional yang mendorong peningkatan
daya saing.
• Pendidikan dipandang sebagai proses
peningkatan budaya R&D.
• Budaya R&D perlu diperkenalkan sejak usia
belia supaya kritis, berdaya juang tinggi, berjiwa
kepeloporan, dan beretika.
71
Terima Kasih

72

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Memprakarsai Pengembangan Sistem Inovasi Daerah
Memprakarsai Pengembangan Sistem Inovasi DaerahMemprakarsai Pengembangan Sistem Inovasi Daerah
Memprakarsai Pengembangan Sistem Inovasi DaerahTatang Taufik
 
Industri Kreatif Jawa Barat
Industri Kreatif Jawa BaratIndustri Kreatif Jawa Barat
Industri Kreatif Jawa BaratTogar Simatupang
 
Innovation tachnology in industry
Innovation tachnology in industryInnovation tachnology in industry
Innovation tachnology in industryMahammad Khadafi
 
Daerah Cerdas dan Berkelanjutan 1 Maret 2014 Tatang A. Taufik
Daerah Cerdas dan Berkelanjutan 1 Maret 2014   Tatang  A. TaufikDaerah Cerdas dan Berkelanjutan 1 Maret 2014   Tatang  A. Taufik
Daerah Cerdas dan Berkelanjutan 1 Maret 2014 Tatang A. TaufikTatang Taufik
 
Melacak Ekonomi Kreatif Ala Indonesia1252
Melacak Ekonomi Kreatif Ala Indonesia1252Melacak Ekonomi Kreatif Ala Indonesia1252
Melacak Ekonomi Kreatif Ala Indonesia1252guest8b8a33
 

Was ist angesagt? (7)

Memprakarsai Pengembangan Sistem Inovasi Daerah
Memprakarsai Pengembangan Sistem Inovasi DaerahMemprakarsai Pengembangan Sistem Inovasi Daerah
Memprakarsai Pengembangan Sistem Inovasi Daerah
 
Bandung Kota Kreatif
Bandung Kota KreatifBandung Kota Kreatif
Bandung Kota Kreatif
 
Industri Kreatif Jawa Barat
Industri Kreatif Jawa BaratIndustri Kreatif Jawa Barat
Industri Kreatif Jawa Barat
 
Wirausaha pert 3
Wirausaha pert 3Wirausaha pert 3
Wirausaha pert 3
 
Innovation tachnology in industry
Innovation tachnology in industryInnovation tachnology in industry
Innovation tachnology in industry
 
Daerah Cerdas dan Berkelanjutan 1 Maret 2014 Tatang A. Taufik
Daerah Cerdas dan Berkelanjutan 1 Maret 2014   Tatang  A. TaufikDaerah Cerdas dan Berkelanjutan 1 Maret 2014   Tatang  A. Taufik
Daerah Cerdas dan Berkelanjutan 1 Maret 2014 Tatang A. Taufik
 
Melacak Ekonomi Kreatif Ala Indonesia1252
Melacak Ekonomi Kreatif Ala Indonesia1252Melacak Ekonomi Kreatif Ala Indonesia1252
Melacak Ekonomi Kreatif Ala Indonesia1252
 

Ähnlich wie Industrikreatifrisetdanpengembangan 1211940221444366-9

2. identifikasi peluang usaha (ekonomi kreatif).pptx
2. identifikasi peluang usaha (ekonomi kreatif).pptx2. identifikasi peluang usaha (ekonomi kreatif).pptx
2. identifikasi peluang usaha (ekonomi kreatif).pptxlialia873676
 
Memahami konsep kreativitas.pptx
Memahami konsep kreativitas.pptxMemahami konsep kreativitas.pptx
Memahami konsep kreativitas.pptxAnnaPatricia17
 
07022023 01 BM185204 Pengantar Manajemen Teknologi Inovasi.pdf
07022023 01 BM185204  Pengantar Manajemen Teknologi  Inovasi.pdf07022023 01 BM185204  Pengantar Manajemen Teknologi  Inovasi.pdf
07022023 01 BM185204 Pengantar Manajemen Teknologi Inovasi.pdfssuser4cc5871
 
Inovasi Perencanaan dalam rangka Akselerasi Pembangunan Daerah
Inovasi Perencanaan dalam rangka Akselerasi Pembangunan DaerahInovasi Perencanaan dalam rangka Akselerasi Pembangunan Daerah
Inovasi Perencanaan dalam rangka Akselerasi Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
TECHNOPRENEURSHIP Pertemuan ke-1.ppt
TECHNOPRENEURSHIP Pertemuan ke-1.pptTECHNOPRENEURSHIP Pertemuan ke-1.ppt
TECHNOPRENEURSHIP Pertemuan ke-1.pptAnsarLawi1
 
PPT MANAJEMEN INOVASI.pptx
PPT MANAJEMEN INOVASI.pptxPPT MANAJEMEN INOVASI.pptx
PPT MANAJEMEN INOVASI.pptxMilaSari69
 
P14 MGT INOVASI.pptx
P14 MGT INOVASI.pptxP14 MGT INOVASI.pptx
P14 MGT INOVASI.pptxdasephidayah1
 
Pres Orasi Ilmiah Stt Wk 19 Mei2008
Pres Orasi Ilmiah Stt Wk 19 Mei2008Pres Orasi Ilmiah Stt Wk 19 Mei2008
Pres Orasi Ilmiah Stt Wk 19 Mei2008Tatang Taufik
 
Global Center of Excellence and International Cooperation for Creative Econom...
Global Center of Excellence and International Cooperation for Creative Econom...Global Center of Excellence and International Cooperation for Creative Econom...
Global Center of Excellence and International Cooperation for Creative Econom...Togar Simatupang
 
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptxPPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptxAhmadArul1
 
Inovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi InformasiDadang Solihin
 
BMP EKMA4473 Pengembangan Produk
BMP EKMA4473 Pengembangan ProdukBMP EKMA4473 Pengembangan Produk
BMP EKMA4473 Pengembangan ProdukMang Engkus
 
Pengembangan Inovasi dalam Mendukung Pembangunan Bangsa
Pengembangan Inovasi dalam Mendukung Pembangunan BangsaPengembangan Inovasi dalam Mendukung Pembangunan Bangsa
Pengembangan Inovasi dalam Mendukung Pembangunan BangsaDadang Solihin
 

Ähnlich wie Industrikreatifrisetdanpengembangan 1211940221444366-9 (20)

2. identifikasi peluang usaha (ekonomi kreatif).pptx
2. identifikasi peluang usaha (ekonomi kreatif).pptx2. identifikasi peluang usaha (ekonomi kreatif).pptx
2. identifikasi peluang usaha (ekonomi kreatif).pptx
 
Memahami konsep kreativitas.pptx
Memahami konsep kreativitas.pptxMemahami konsep kreativitas.pptx
Memahami konsep kreativitas.pptx
 
ITB untuk indonesia
ITB untuk indonesiaITB untuk indonesia
ITB untuk indonesia
 
07022023 01 BM185204 Pengantar Manajemen Teknologi Inovasi.pdf
07022023 01 BM185204  Pengantar Manajemen Teknologi  Inovasi.pdf07022023 01 BM185204  Pengantar Manajemen Teknologi  Inovasi.pdf
07022023 01 BM185204 Pengantar Manajemen Teknologi Inovasi.pdf
 
Inovasi Perencanaan dalam rangka Akselerasi Pembangunan Daerah
Inovasi Perencanaan dalam rangka Akselerasi Pembangunan DaerahInovasi Perencanaan dalam rangka Akselerasi Pembangunan Daerah
Inovasi Perencanaan dalam rangka Akselerasi Pembangunan Daerah
 
TECHNOPRENEURSHIP Pertemuan ke-1.ppt
TECHNOPRENEURSHIP Pertemuan ke-1.pptTECHNOPRENEURSHIP Pertemuan ke-1.ppt
TECHNOPRENEURSHIP Pertemuan ke-1.ppt
 
PPT MANAJEMEN INOVASI.pptx
PPT MANAJEMEN INOVASI.pptxPPT MANAJEMEN INOVASI.pptx
PPT MANAJEMEN INOVASI.pptx
 
P14 MGT INOVASI.pptx
P14 MGT INOVASI.pptxP14 MGT INOVASI.pptx
P14 MGT INOVASI.pptx
 
Pres Orasi Ilmiah Stt Wk 19 Mei2008
Pres Orasi Ilmiah Stt Wk 19 Mei2008Pres Orasi Ilmiah Stt Wk 19 Mei2008
Pres Orasi Ilmiah Stt Wk 19 Mei2008
 
Global Center of Excellence and International Cooperation for Creative Econom...
Global Center of Excellence and International Cooperation for Creative Econom...Global Center of Excellence and International Cooperation for Creative Econom...
Global Center of Excellence and International Cooperation for Creative Econom...
 
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptxPPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi Informasi
 
Bandung Kota Kreatif
Bandung Kota KreatifBandung Kota Kreatif
Bandung Kota Kreatif
 
Orasi likmi
Orasi likmiOrasi likmi
Orasi likmi
 
Industrikreatifindonesia 1211012001754877-8
Industrikreatifindonesia 1211012001754877-8Industrikreatifindonesia 1211012001754877-8
Industrikreatifindonesia 1211012001754877-8
 
BMP EKMA4473 Pengembangan Produk
BMP EKMA4473 Pengembangan ProdukBMP EKMA4473 Pengembangan Produk
BMP EKMA4473 Pengembangan Produk
 
Pengembangan Inovasi dalam Mendukung Pembangunan Bangsa
Pengembangan Inovasi dalam Mendukung Pembangunan BangsaPengembangan Inovasi dalam Mendukung Pembangunan Bangsa
Pengembangan Inovasi dalam Mendukung Pembangunan Bangsa
 
Retorika Industri Kreatif
Retorika Industri KreatifRetorika Industri Kreatif
Retorika Industri Kreatif
 
industri_kreatif.ppt
industri_kreatif.pptindustri_kreatif.ppt
industri_kreatif.ppt
 
Wirausaha pert 3
Wirausaha pert 3Wirausaha pert 3
Wirausaha pert 3
 

Mehr von Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Mehr von Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Industrikreatifrisetdanpengembangan 1211940221444366-9

  • 1. Industri Kreatif Riset dan Pengembangan Togar M. Simatupang Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung Rabu, 28 Mei 2008
  • 2. Kilasan • Apakah industri kreatif itu? • Apa yang dimaksud dengan riset dan pengembangan (R&D)? • Mengapa R&D termasuk dalam industri kreatif? • Apa fungsi riset dan pengembangan dalam peningkatan daya saing industri kreatif Indonesia? • Apa peran lembaga riset nasional? • Apa peran perguruan tinggi? • Apa kebijakan yang dibutuhkan untuk mendorong riset dan pengembangan? • Apakah fungsi pendidikan dalam riset dan pengembangan? 2
  • 4. Industri Kreatif • Industri yang unsur utamanya adalah kreativitas, keahlian dan talenta yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan melalui penawaran kreasi intelektual. • Industri kreatif terdiri dari penyediaan produk kreatif langsung kepada pelanggan dan pendukung penciptaan nilai kreatif pada sektor lain yang secara tidak langsung berhubungan dengan pelanggan. • Produk kreatif mempunyai ciri-ciri: siklus hidup yang singkat, risiko tinggi, margin yang tinggi, keanekaragaman tinggi, persaingan tinggi, dan mudah ditiru. 4
  • 5. Komponen Industri Kreatif TEKNOLOGI SENI Industri Kreatif: Modal Intelektual BISNIS BUDAYA 5
  • 6. Asal-usul Istilah Industri Kreatif • Istilah “industri kreatif” pertama kali digunakan oleh Partai Buruh Inggris pada tahun 1997. • Analisis pertama dari dampak ekonomi yang ditimbulkan sektor kreatif di Inggris dilakukan tahun 1998 oleh Departemen Kebudayaan, Media, dan Olah Raga Inggris. • Industri kreatif Inggris ini menyumbang sekitar 7,9 persen penerimaan nasionalnya atau £ 76,6 milyar pada tahun 2000. • Pemerintah Inggris menetapkan 13 sektor usaha yang tergolong sebagai industri kreatif, yakni (1) periklanan, (2) kesenian dan barang antik, (3) kerajinan tangan, (4) desain, (5) tata busana, (6) film dan video, (7) perangkat lunak hiburan interaktif, (8) musik, (9) seni pertunjukan, (10) penerbitan, (11) jasa komputer, (12) televisi, dan (13) radio. 6 Sumber: UK Creative Industries Fact File
  • 7. Ukuran Industri Kreatif Dunia Tahun 1999 Source: Howkins, J. (2001), The Creative Economy, Penguin Press, London. 7
  • 8. Industri Kreatif di Indonesia • Departemen Perdagangan mencatat 14 cakupan bidang ekonomi kreatif: (1) Jasa periklanan; (2) Arsitektur; (3) Seni rupa; (4) Kerajinan; (5) Desain; (6) Mode (fashion); (7) Film; (8) Musik; (9) Seni pertunjukan; (10) Penerbitan; (11) Riset dan pengembangan; (12) Software; (13) TV dan Radio; (14) Video game • Industri Kreatif merupakan pilar utama dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif yang memberikan dampak yang positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. 8
  • 9. Sektor Industri Kreatif menurut Mari Elka Pangestu (Bisnis Indonesia, 24/10/2007) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Periklanan Arsitektur Pasar Seni dan Antik Kerajinan Desain Desain Fesyen Film, Video, dan Fotografi Permainan Interaktif Musik Seni Pertunjukan Penerbitan dan Percetakan Jasa Komputer dan Piranti Lunak Televisi dan Radio Riset dan Pengembangan 9
  • 10. Indikator Keberhasilan Industri Kreatif Indonesia Daya Saing Kreatif Kesejahteraan Sosial * Perdagangan * Turisme Sumberdaya Manusia Kualitas Kehidupan Lingkungan Pajak dan Peraturan Kinerja Ekonomi Komunitas Produktif * Teknologi * Talenta Klaster Industri Prasarana Fisik Fondasi Akses Permodalan Program Kapasitas Kepemimpinan Pemasaran Industri Penghela Insentif dan Sumberdaya 10
  • 11. Indeks Kreativitas Ekonomi • Kreativitas ekonomi menunjukkan daya saing dan pertumbuhan masa depan suatu negara. Forum Ekonomi Dunia (the World Economic Forum) menggunakan indeks kreativitas ekonomi (Economic Creativity Index) untuk mengukur seberapa baik pemerintah dan sektor swasta dalam sebuah negara mamfasilitasi transfer dan adopsi teknologi serta apakah negara tersebut merupakan pusat inovasi. Faktor-faktor yang dipertimbangkan termasuk akses modal ventura, tingkat regulasi pemerintah, perlindungan kekayaan intelektual, dan kualitas pendidikan. • Amerika Serikat berada pada peringkat teratas dengan nilai 2,02. Spanyol berada di peringkat tengah (No. 30) dengan skor 0,28. 11
  • 12. Indeks Kreativitas Ekonomi Inovasi Teknologi Indeks Teknologi Transfer Teknologi Indeks Kreativitas Ekonomi Kemudahan Membuka Bisnis Baru Ketersediaan Modal Ventura Indeks Ventura Baru Akses Permodalan agunan kecil Source: World Economic Forum Competitiveness Report for 2000 12
  • 13. Economic Creativity Index 2000 for selective countries Source: World Economic Forum Competitiveness Report for 2000 13
  • 15. Riset & Pengembangan Kegiatan kreatif yang terkait dengan usaha inovatif yang menawarkan penemuan ilmu dan teknologi dan penerapan ilmu dan pengetahuan tersebut untuk perbaikan produk dan kreasi produk baru, proses baru, material baru, alat baru, metode baru, dan teknologi baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar. 15
  • 16. Riset dan Pengembangan • R&D terdiri dari 3 unsur: riset dasar yang menghasilkan pengetahuan ilmiah baru tanpa tujuan aplikasi, riset terapan yang memanfaatkan pengetahuan yang sudah ada untuk menemukan atau memperbaiki proses atau produk tertentu, dan pengembangan yang mengkomersialisasikan aplikasi baru atau perbaikan. • Pengeluaran R&D mayoritas pada riset terapan dan pengembangan. • Inovasi adalah hasil dari riset dan pengembangan 16
  • 17. Definisi Inovasi (1) • Cara baru menerapkan pengetahuan atau aplikasi yang telah ada dalam memecahkan masalah atau situasi baru. • Pengembangan dapat dimulai dari produksi pengetahuan atau identifikasi kebutuhan. • Sistem mempunyai kapasitas mendorong produksi pengetahuan dan menyerap pengetahuan yang ada. 17
  • 18. Definisi Inovasi (2) • Pengubahan pengetahuan menjadi produk baru atau yang lebih baik yang menambah nilai kepada pelanggan. • Kata kunci pemanfaatan pengetahuan untuk tujuan komersial. • Persaingan pasar adalah pendorong utama melakukan inovasi. 18
  • 19. Model Penawaran dan Permintaan • Penawaran pengetahuan untuk memenuhi permintaan pasar. • Schumpeter (1934) memperkenalkan istilah perusakan kreatif (creative destruction) untuk menggambarkan proses inovasi yang terjadi dengan siklus waktu setiap 50-60 tahun. • Ekonomi yang sehat bukan berada dalam keseimbangan tetapi selalu terganggu oleh inovasi teknologi. 19
  • 20. Manfaat R&D • Meningkatkan persediaan pengetahuan • Meningkatkan keterampilan pekerja pengetahuan • Menghasilkan instrumentasi ilmiah dan metodologi • Meningkatkan jejaring sosial • Menodorong munculnya bisnis baru 20
  • 21. Jenis Inovasi • Inovasi produk/jasa = pengembangan produk atau jasa yang bernilai tambah bagi pelanggan. • Inovasi proses = pengembangan proses produksi atau distribusi yang dapat menekan biaya, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan kepuasan kerja. • Inovasi strategi = pengembangan model bisnis dalam memenuhi kebutuhan baru pelanggan atau pasar baru • Inovasi nilai = pengembangan dalam penciptaan nilai bagi pelanggan 21
  • 22. Tingkatan Inovasi • Inovasi bertahap (kontinu, evolusioner, atau kecil) • Inovasi semi radikal • Inovasi terobosan (radikal, revolusioner, atau besar) 22
  • 24. Model Inovasi • • • • • Sistem Usulan Tim Perbaikan Kontinu Tim Ventura Baru Inkubator Tim Inovasi 24
  • 25. Kreativitas dalam Riset dan Pengembangan • Kreativitas adalah daya cipta gagasan-gagasan baru. • Kreativitas bersifat pribadi. • Kreativitas penting dalam riset antara lain menetapkan fokus kajian, menyusun hipotesis, sampai pada penarikan kesimpulan. • Inovasi bersifat kelompok. • Inovasi sudah menyangkut proses seleksi dan berwujud produk, proses, atau strategi • Penghubung antara kreativitas dan inovasi adalah desain atau cetak biru. • R&D sendiri adalah proses yang terjadi dalam menghasilkan suatu inovasi 25
  • 26. Sumber Pertumbuhan Ekonomi • Modal manusia • R&D • Inovasi 26
  • 27. R&D Untuk Pembangunan Kemampuan Inovatif Produktivitas (Daya Saing) Kesejahteraan • Inovasi bukan sekedar penemuan ilmiah • Tidak ada industri berteknologi rendah, yang ada adalah perusahaan berteknologi rendah 27
  • 28. Pergeseran Peran dalam Pembangunan Ekonomi Model Lama Model Baru Pemerintah mendorong pembangunan ekonomi melalui keputusan kebijakan dan insentif Pembangunan ekonomi adalah proses kolaborasi yang melibatkan pemerintah dalam berbagai lapisan, sektor usaha, institusi riset, dan perguruan tinggi 28
  • 29. Peningkatan Kapasitas R&D Adopsi, transfer, dan adaptasi pengetahuan yang dihasilkan Kapasitas pekerja pengetahuan dalam melakukan inovasi Kapasitas Pemerintah Nasional dan Lokal dalam menyusun dan melaksanakan kebijakan R&D Kapasitas lembaga R&D, lembaga pelatihan, dan perguruan tinggi Pemanfaatan teknologi dan menghasilkan Inovasi baru Kapasitas industri memanfaatkan pengetahuan dalam membuat produk yang berdaya saing 29
  • 31. Posisi R&D Indonesia • Rata-rata negara Asia membelanjakan 2% dari PDB untuk kegiatan R&D.Indonesia hanya mengalokasikan 0,05% dari PDB untuk R&D di tahun 2005 • Indeks Daya Saing Indonesia berada di urutan ke-50 dari 131 negara (Global Competitiveness Report tahun 2006-2007) 31
  • 32. Belanja R&D Negara Maju Tahun 2004, persentase PDB 4.6 Israel 4 Sweden 3.5 Finland 3.2 Japan 2.9 Iceland 2.7 US Korea 2.6 Denmark 2.6 Switzerland 2.6 Germany 2.5 Source: IMD, World Competitiveness Yearbook 2006 32
  • 33. Indeks Daya Saing 2007-2008 33
  • 34. Misi IPTEK 2025 Mewujudkan masyarakat Indonesia yang cerdas, kreatif dan kompetitif dalam suatu peradaban berbasis pengetahuan (Knowledge Based Society) 34
  • 37. Sistem Inovasi Permintaan (Demand) Konsumen (permintaan akhir) Produsen (permintaan antara) Sistem Politik Sistem Pendidikan dan Litbang Sistem Industri Pemerintah Pendidikan dan Pelatihan Profesi Perusahaan Besar Penadbiran (Governance) Pendidikan Tinggi dan Litbang Intermediaries Lembaga Riset Brokers Litbang Pemerintah UKM “Matang/ Mapan” PPBT Kebijakan RPT Supra- dan Infrastruktur Khusus Standar dan Norma Dukungan Inovasi dan Bisnis HKI dan Informasi Perbankan Modal Ventura Framework Conditions Kondisi Umum dan Lingkungan Kebijakan pada Tataran Internasional, Pemerintah Nasional, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota Budaya Kebijakan Industri/ Kebijakan Keuangan • Sikap dan nilai Kebijakan Ekonomi Sektoral • Keterbukaan terhadap • Kebijakan ekonomi makro pembelajaran dan perubahan Kebijakan Promosi & Infrastruktur Umum/ • Kebijakan moneter • Kecenderungan terhadap Investasi Dasar • Kebijakan fiskal Inovasi dan kewirausahaan • Kebijakan pajak • Mobilitas Alamiah • Kebijakan perdagangan SDA (Natural Endowment) • Kebijakan persaingan 37 RPT = Riset dan Pengembangan Teknologi PPBT = Perusahaan Pemula (Baru) Berbasis Teknologi.
  • 38. Fokus INOVASI Teknologi Teknologi Dalam Negeri Lemlitbang Publik Sources of Knowledge Input for Innovation 7 Within firm 34 Kebijakan Jalur 3 59 Other firms Kebijakan Jalur 2 Universitas Percentage (%) Public Institute Teknologi Luar Negeri Industri Kebijakan Jalur 1 Masyarakat Fokus Sources : Pavitt (1984) 38
  • 39. Penentu Proses Inovasi • Pengetahuan dipertahankan dan disebarluaskan oleh lembaga pendidikan • Kreasi pengetahuan (penemuan, invensi, dan inovasi) adalah hasil kegiatan riset dan pengembangan. • Komersialisasi pengetahuan yang mengubah pengetahuan menjadi barang atau jasa komersial adalah peran sektor usaha 39
  • 41. Peran Lembaga Riset • Sebagai simpul sumberdaya dalam kegiatan R&D • Peningkatan kapasitas menjawab tantangan klien 41
  • 43. Peran Perguruan Tinggi • Kurun waktu akhir abad ke-19 sampai ke-20, perguruan tinggi merupakan produsen ilmu pengetahuan yang susah disentuh langsung oleh masyarakat. Peraturan universitas berubah menjadi tinjauan kualitas dan pengakuan akademis yang kemudian dikenal sebagai norma akademis universitas. • Abad ke-21, menurut pendapat Etzkovits dan Leydesdorff (2000) bergerak menuju model kewirausahaan dan meningkat perannya dalam perkembangan ekonomi melalui eksploitasi produk ilmu pengetahuan. Relevansi ekonomi dan sosial harus menjadi bagian integral dari sistem normatif akademis. • Sekarang universitas bukan lagi merupakan institusi yang memproduksi ilmu pengetahuan tetapi bersama industri dan pemerintah menjadi sebuah institusi bagi penerapan pengetahuan produksi kepada masyarakat. 43
  • 44. Peran Sektor Usaha • Komitmen untuk meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan produk dan jasa • Industri perlu menyediakan proyek-proyek penelitian untuk mahasiswa program sarjana, magister, dan doktor • Industri dan universitas perlu kerjasama dalam R&D terapan yang menghasilkan produk baru yang lebih berdaya saing. 44
  • 45. Model Triple Helix • Interaksi antara Akademi, Bisnis, dan Government (ABG) • Pusat Kerjasama (Cooperations Centers) di universitas • Aliansi Strategis (Strategic Alliance) di industri • Pusat Inovasi Nasional (National Innovation Center) di pemerintahan. • Kerjasama saling berbagi di antara ABG ada tiga jenis yakni: berbagi biaya (cost sharing), berbagi sumberdaya (resources sharing), dan berbagi pengetahuan (brain/knowledge sharing). 45
  • 47. Fungsi R&D • Pengetahuan tentang kebijakan industri kreatif yang efektif • Pengetahuan tentang penawaran dan permintaan produk dan jasa industri kreatif • Pengetahuan tentang cara meningkatkan kualitas produk, efisiensi produksi, kecepatan penyampaian, dan interaksi hubungan pelanggan • Pengetahuan tentang inovasi sosial dan kewirausahaan kreatif • Pengetahuan tentang sumber pendanaan, penanganan risiko bisnis, pengaturan keuangan, dan urusan asuransi • Pengetahuan tentang kebutuhan pasar luar negeri dan strategi penetrasi pasar • Dan lain-lain 47
  • 48. Peran R&D dalam industri kreatif lainnya RANTAI PENAWARAN RANTAI PERMINTAAN IKLIM INDUSTRI KREATIF R&D & Akses Informasi Kejelasan & Jaminan Regulasi & Hukum Komunitas Kreatif Rantai Nilai Industri Kreatif Penciptaan Nilai Kreasi Penyampaian Nilai Produksi Distribusi Industri Pendukung dan Terkait Komunikasi Nilai Pemasaran 48
  • 50. Isu-Isu Kebijakan (1) • Kompetisi bisnis semakin tajam, kegiatan R&D menjadi penentu produk yang berdaya saing tinggi dan dapat diterima pasar. Tetapi, upaya kegiatan R&D yang dilakukan sektor usaha masih minim. • Nilai investasi R&D sektor swasta masih kecil. • Sektor usaha lebih memilih mengadopsi teknologi yang sudah terbukti daripada mengembangkannya. • Lembaga riset pemerintah yang kurang produktif. • Duplikasi riset dan pengembangan yang dilakukan oleh lembaga-lemebaga riset tanpa berakhir menjadi produk atau teknologi. • Dana R&D pemerintah yang sangat terbatas. • Indonesia hanya menjadi pasar teknologi asing. 50
  • 51. Isu-Isu Kebijakan • Hubungan kerjasama R&D antara sektor usaha dan perguruan tinggi sangat lemah. • Hubungan kerjasama R&D antar perguruan tinggi juga sangat lemah. • Banyak terdapat kebijakan seperti tarif dan peraturan daerah yang menghambat industri manufaktur lokal. • Perusahaan-perusahaan asing sudah mulai menguasai pasar R&D Indonesia dengan bekal sertifikasi dan pengetahuan yang lebih teruji. • Tidak ada dorongan dari pemerintah untuk jaminan investasi teknologi yang menguasai hajat hidup orang banyak. 51
  • 53. Inovasi Berbasis Komunitas • Cara baru mengumpulkan kebutuhan pelanggan • Kerjasama R&D • Kerjasama pemasaran • Bekerja secara virtual dan ruang belajar 53
  • 54. Usulan Kebijakan • • • • • • • Pemerintah dapat mendorong sektor usaha agar menyisihkan keuntungan bagi kegiatan R&D dengan memberikan insentif (pengurangan pajak, kebapeanan, penghapusan pajak, dll.). Sistem inovasi nasional lebih menekankan riset-riset unggulan domestik yang tuntas sampai menjadi produk atau proses berbasis sumber daya alam atau budaya lokal. Pemerintah perlu mendorong promosi kemandirian R&D domestik yang dapat meningkatkan daya saing produk industri kreatif lainnya. Pemerintah perlu mendorong R&D nasional untuk mengisi peluang permintaan sumberluar (outsourcing) dari perusahaan-perusahaan atau lembaga-lembaga riset luar negeri. Dana R&D sebaiknya dikompetisikan melalui sejenis Dewan Riset & Pengembangan Nasional yang lebih terpadu (seperti National Science Foundation di USA). Penyelarasan peraturan pemerintah pusat dan daerah yang berpihak pada sektor usaha yang melakukan inovasi, menciptakan kemandirian penguasaan teknologi, melaksanakan transfer teknologi, dan melestarikan inovasi warisan budaya atau budaya lokal. Pemerintah perlu mendorong penciptaan iklim yang kondusif terhadap HaKI termasuk merek dagang, logo, resep, desain, dll. 54
  • 56. Saran Pengembangan R&D (1) • Pemerintah perlu menerapkan strategi yang jelas mengenai pembangunan ekonomi kreatif berbasis R&D. • Prioritas kerjasama R&D haruslah tepat dan menuju kemandirian teknologi dengan orientasi pada kebutuhan saat ini dan prospek masa depan. • Reformasi kebijakan R&D perlu dijalankan secara konsisten. • Pembangunan pusat-pusat R&D dengan target yang jelas dan mendukung sistem inovasi kota. • Pengembangan bisnis R&D swasta dengan tenaga ahli domestik. • Perguruan tinggi bertanggung jawab dalam upaya pemanfaatan teknologi untuk kesejahteraan rakyat. 56
  • 57. Saran Pengembangan R&D (2) • Kerjasama ABG dalam membangun kemampuan R&D yang mendorong berkembangnya industri kreatif nasional. • Pemerintah perlu mendorong terbentuknya komunitas kreatif dalam berbagai sektor: R&D, fesyen, musik, desain, animasi, dll. • Pemerintah perlu mendorong R&D terpadu dengan target kinerja yang jelas. • Seluruh bangsa mempersiapkan diri untuk mempercepat proses-proses mekanisme innovasi menuju suatu target posisi ekonomi kreatif yang mandiri pada tahun 2025. 57
  • 58. Peran Pendidikan dalam Riset dan Pengembangan 58
  • 59. Pertanyaan Mendasar Bagaimana pendidikan dapat menciptakan sumber daya insani yang peduli akan riset dan pengembangan? 59
  • 60. Pendidikan Pasal 31 (1) Tiap-tiap Warga Negara berhak mendapat pengajaran (3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang 60
  • 61. Pendidikan Pasal 31 (5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. 61
  • 62. Kebudayaan Pasal 32 (1) Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya. 62
  • 63. Peran Pendidikan Problem Pendidikan • Pembodohan • Penindasan • Ketidakberdayaan • Keterbelakangan • Mitos Solusi Pendidikan • Pencerdasan • Pembebasan • Keberdayaan • Peradapan • Ilmu pengetahuan dan teknologi 63
  • 64. Strategi Pendidikan • Pendidikan berbasis budaya dan mengembangkan budaya riset dan pengembangan • Riset dan Pengembangan dipandang sebagai budaya yang memberdayakan individu dan masyarakat mengembangkan nilai-nilai baru bukan sebagai program yang bersifat diskret 64
  • 65. Empat Pilar Ekonomi Pengetahuan 65
  • 66. Tridarma Perguruan Tinggi Pendidikan • Menjamin sumberdaya manusia • Menyediakan lulusan terpelajar • Menawarkan kesempatan pembelajar sepanjang hayat Riset • Melakukan riset dasar dan terapan Pengabdian kepada masyarakat • Mengembangkan basis inovasi • Menyediakan kepakaran dan saran-saran 66
  • 67. Peran Perguruan Tinggi • Berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan inovasi. • Mengembangkan masyarakat pengetahuan. • Menjawab tantangan global dalam konteks regional. 67
  • 68. Peran Pendidikan Masyarakat Pengetahuan Lembaga Pendidikan Pengembangan, Penguasaan, dan Pemanfaatan Teknologi Pendidikan dan Pelatihan Investasi Pembelajaran dalam pelatihan dan pendidikan Produktivitas dan Nilai Tambah Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan 68
  • 69. Peran Pendidikan • • • • • Penemuan Pengetahuan R&D Pengembangan Pengetahuan R&D Penguasaan atau Adopsi Pengetahuan R&D Pemanfaatan Pengetahuan R&D Diseminasi Pengetahuan (peningkatan akses terhadap pengetahuan) • Peningkatan Kompetensi • Standar Pendidikan dan Pelatihan (e.g., sertifikasi, akreditasi, jaminan mutu). 69
  • 70. Strategi Pendidikan = R&D Sebagai Budaya • Peningkatan kemampuan R&D sejak usia muda dengan merangsang keingintahuan yang tinggi. • Pembelajaran yang berbasis pada R&D dengan memberikan kesempatan melakukan eskperimen. • Peningkatan motivasi peserta didik untuk berwirausaha dengan mengandalkan kemampuan R&D. • Penghargaan yang tinggi terhadap kegiatan dan hasil R&D dengan adanya kontes, festival, anugerah, perlindungan HaKI, dll. • Keterampilan mengkomunikasikan hasil-hasil R&D. • Negosiasi dengan pemerintah dan sektor usaha untuk mendukung kegiatan R&D. • Mendorong para alumni untuk belajar sepanjang hayat (life-long learning). 70
  • 71. Penutup • Pendidikan adalah salah satu pilar utama dalam membangun masyarakat pengetahuan. • Perguruan tinggi harus berperan dalam sistem inovasi nasional yang mendorong peningkatan daya saing. • Pendidikan dipandang sebagai proses peningkatan budaya R&D. • Budaya R&D perlu diperkenalkan sejak usia belia supaya kritis, berdaya juang tinggi, berjiwa kepeloporan, dan beretika. 71