1. saya sebagai penggas grup ini mencoba menjelaskan berbagai budaya yang ada di muna dan harus
benar benar kita lestarikan karena mempunyai filosofi tertentu yang sama sekali tidak bertentangan
dengan ajaran islam cuma kadang kita hanya melihat sepintas tanpa mengetahui dari arti
kebudayaan di muna
1. karia yang bertujuan
memberikan isyarat kepada seorang gadis bahwa apa bila esok lusa sudah menikah maka dia harus
lebih banyak tinggal dalam rumah untuk mengurusi rumah tangga ketimbang banya berkeliaran
diluar rumah. Kalaupun seorang perempuan itu kebetulan kerja kantoran berbisnis maka seharusnya
tugas pokoknya sbagai ibu rumah tangga tidak boleh di abaikan.
Selama dalam kamar kaghombo terdapat banyak pelajaran atau gambaran kehidupan masa depan
seorang perempuan yang kadang kala dirasakan sedikit menderita karena berbeda dengan
kebiasaan yang dia alami selama ini. Semua penderitaan itu mengandung makna bahwa bila esok
lusa sudah menikah maka kehidupan yang akan dialami tidak selamanya akan senang terus, tapi
terkadang kita susah dan terkadang kita bahagia. misalnya : mereka harus makan dan minum sedikit
sedikit.hal ini bukan saja supaya tidak buang air besar selama dalam kamar kaghombo tetapi
mengandung makna secara hakikih bahwa bila esok lusa sudah menikah, maka harus pandai
menghemat, tidak serakah dan harus pandai mansyukuri penghasilan suami .
Dalam kamar kaghombo/pingitan ini harus berjumlah lebih dari 1 orang, atau kalau cuman 1 orang
maka dia harus di temani 1 buah kelapa pengganti orang lain. Ini juga mengandung nilai hakikih
bahwa esok lusa setelah menikah harus pandai pandai bemasyarakat, karena dalam kehidupan
selalu saja membutuhkan orang lain.
Selama dalam kaghombo kalau mau buang air kecil , haruslah disiapkan di tempat yang terisi tanah
/bukan di WC. Hal ini mengandung nilai hakikih bahwa apabila esok lusa sudah menikah dan
kebetulan tejadi kejanggalan dalam rumah tangga maka seorang istri tidak boleh membeberkan
kejanggalan kejanggalan rumah tangganya itu keluar rumah, atau tidak boleh di tau orang lain
termasuk kepada kedua orang tuanya sendiri dan adik serta kakaknya dan haruslah semua
kejanggalan kejanggalan dalam rumah tangganya tersebut di sembunyi sampai dibawah masuk di
dalam tanah/kubur ketika telah meninggal.
Katandano wite dilakukan setelah berpakaian cantik dan akan siap-siap untuk menari linda.
Katandano wite ini dilakukan dengan memberikan tanda dengan tanah pada setiap pergelangan kaki
dan tangan serta pada bagian dahi. Hal ini mengandung nilai hakiki bahwa wahai anakku apabila
esok lusa kamu akan , dan telah mendapatkan kecukupan harta atau kenikmatan-kenikmatan, maka
jangan lupa bahwa di tanah ini bakal akan kamu kembali kepadanya. Jadi jangan terlenna dengan
kesenangan itu, pikirkan juga persiapanmu untuk kembali ke sana.
Akhir dari karia ini adalah menari linda. Hal ini mengandung makna hakiki bahwa kehidupan ini kalau
hidup susah maka tidak selamanya akan hidup susah . Suatu saat akan berganti juga dengan
kesenangan. Kehidupan ini bagaika roda berputar , dimana suatu saat kita hidup susah dan pasti
dilain saat kita juga akan bahagia.
2. ziarah kubur
dengan adanya ziarah kubur kita akan selalu ingat dengan kematian bahwa hidup di dunia ini bukan
selama-lamanya tetapi suatu saat kita pasti akan mengalami kematian juga. dan kita mendoakan si
mayat agar dapat diterima amalannya dan diampuni dosanya oleh yang maha kuasa. bukan untuk
meminta pertolongan kepada si mayat.
2. 3. Ewa Wuna
dalam bahasa Muna berarti Silat. Ewa Wuna dipentaskan sebagai tari penyambutan dimainkan oleh
6 orang terdiri dari 2 orang pemain badik atau kris dan 3 orang penari bermain parang, tombak dan
bendera. Permainan ini diiringi oleh musik Rambi Wuna juga dimainkan 5 orang pengiring musik.
Seluruh pemain berusaha menyerang akan tetapi terhalang oleh seorang pemain Petombi
(pemegang bendera) sehingga seluruh pemain terhindar dari bahaya. Hal ini berarti rasa
kemanusiaan lebih berarti dari pada ketajaman senjata demi kedamaian dan persatuan.
4. baca- baca / haroa
haroa mengandung makna tertentu yaitu sebagai rasa syukur kita kepada maha pencipta karena kita
masih diberikan kenikmatan baik kenikmatan jasmani maupun rohani serta dapat menjali
silaturahmi bersama keluarga karena dengan adanya haroa dapat berkumpul sama-sama sehingga
silaturahmi tetap terjaga sesama keluarga.
adapun dalam prosesnya ada pembakaran kemenyah / dupa adalah salah satu kelengkapan bahwa
dalam kehidupan manusia tanpa ada tanah, asap, dan air tidak akan bisa hidup serta bertujuan juga
untuk memperharum ruangan bukan untuk mengundang roh halus yang sebagai mana dilakukan
oleh budaya budha.
5. Katoba
merupakan pintu awal bagi seorang anak memasuki dunia dewasa. Di Muna baik anak laki-laki
maupun anak perempuan belum diwajibkan melaksanakan ibadah sholat sebelum dikangkilo. Anak-
anak yang belum ditoba dianggap belum dewasa dan belum suci secara lahiriah maupun secara
batiniah. Setelah ditoba, mereka diwajibkan berbuat dan mempraktekkan hal-hal yang baik di dalam
lingkungan keluarga, masyarakat termasuk melaksanakan kewajibannya sebagai hamba Allah atau
umat Nabi Muhammad yaitu melaksanakan perintah ibadah sholat untuk kepentingan di dunia
maupun untuk kepentingan di akhirat kelak.
Melalui katoba , anak-anak dinasehati agar mengetahui perbuatan apa yang disenangi dan yang
tidak disenangi oleh Allah SWT, Nabi Muhammad, orang tua, kakak, sesama umur, maupun dibawah
umur kita. Perbuatan baik harus dilaksanakan, perbuatan jahat harus ditinggalkan, yang tua
dihormati, yang sesama dihargai, dan yang adik disayangi serta dipelihara.
Pendidikan religius khususnya pendidikan agama Islam dalam katoba tidak sama dengan yang
diajarkan dalam lembaga pendidikan formal seperti belajar mengetahui isi ajaran Islam seperti
tentang tata cara sholat, memahami rukun Islam, rukun sholat, tetapi yang diajarkan dalam katoba
adalah bagaimana seseorang memahami persyaratan dirinya agar sah menjadi Islam.
Adapun fungsi religius yang ada dalam tuturan katoba sebagai berikut:
Dosahada be debasa doa
mengucapkan dua kalimat syahadat dan membaca doa
Oe mosahano be pata mosahano
‘hal air suci/air yang sah dan air yang tidak suci/tidak sah
Saratino toba‘syarat tobat