Kala I persalinan meliputi proses pembukaan serviks uterus sampai 10 cm, terdiri dari fase laten, aktif, dan transisi. Pada fase laten pembukaan 0-3 cm, kontraksi belum teratur. Fase aktif pembukaan 1,2-1,5 cm/jam. Fase transisi pembukaan 8-10 cm dengan kontraksi 2-3 menit. Lama kala I 6-18 jam pada primipara dan 2-10 jam pada multipara.
2. Partus: Suatu proses pengeluaran hasil
konsepsi yang dapat hidup dari dalam
uterus melalui vagina ke dunia luar
Partus prematurus: Partus tetapi hasil
konsepsi belum aterm. BB; 1000-2500g
atau UK; 26-36 minggu. Aterm berarti cukup
bulan yaitu 36-42 minggu
Partus postmaturus: partus terjadi 2 minggu
atau lebih dari tanggal yang diperkirakan.
3. Gravida: Wanita yang sedang hamil.
In Partus: Sedang dalam keadaan persalinan.
Patrus normal: Bayi tunggal, cukup bulan
dilahirkan dengan letak belakang kepala, tanpa
memakai alat-alat pertolongan istimewa, tidak
melukai ibu dan bayi, dengan waktu kurang dari 24
jam
His: Kontraksi rahim yang dapat diraba dan
menimbulkan rasa nyeri di perut (mulai dari
pinggang menjalar ke perut bawah) dan sifatnya
datang timbul.
Braxton Hicks: Kontraksi ringan pada seluruh
rahim, tanpa sakit dan tanpa koordinasi.
4. Teori penurunan progesteron
Progesteron yang berfungsi mempertahankan
kehamilan, kadarnya semakin turun sehingga otot
rahim mudah dirangsang oksitoksin.
Teori oksitosin
Menjelang kelahiran kadar oksitosim makin
meningkat sehingga cukup untuk merangsang
persalinan.
5. Teori regangan otot rahim
Dengan meregangnya otot rahim dalam batas tertentu
menimbulkan kontraksi dengan sendirinya.
Teori prostaglandin
Prostaglandin yang dihasilkan oleh bagian dalam rahim
dapat menyebabkan kontraksi rahim.
6. Passege (jalan lahir)
Bagian tulang:
• Tulang koksa: ilium, iscium, pubis
• Tulang sacrum
• Tulang koksigis
Bagian lunak:
• Segmen bawah rahim
• Serviks uteri
• Vagina
• Otot-otot dasar panggul
7. Passengger (Janin)
Ukuran
Mis. Bayi sangat besar, bayi dengan hidrosefalus
sehingga tidak bisa dilakukan persalinan pervagina
Letak, sikap, presentasi, posisi
• Letak: menunjukan bagian sumbu janin berada
terhadap sumbu ibu, normalnya memanjang.
• Sikap: menunjukan hubungan bagian-bagian janin
terhadap sumbunya, khususnya terhadap tulang
punggung. Normalnya adalah sikap fleksi
(menunduk)
8. • Presentasi: menunjukan bagian terbawah
janin. Mis. Presentasi kepala, muka, belakang
kepala, bokong.
• Posisi: Menunjukan apakah bagian janin yang
ada dibagian bawah uterus di sebelah
kiri, kanan, belakang, depan terhadap sumbu
tubuh ibu
9. Power (Kekuatan)
His, sangat berperan saat kala I (pembukaan)
Hejan ibu
Berperan saat kala II (pengeluaran)
Saat mulai mengejan, ibu menambah
kekuatan uterus yang sudah optimum
tersebut dengan mengadakan kontraksi
diafragma dan otot-otot dinding abdomen.
Kekuatan akan lebih efisien jika ibu dalam
keadaan fleksi.
10. Psikologi (Kejiwaan)
Mengidentifikasi apakah ibu sudah siap untuk
melahirkan / tidak secara emosional
Jika pikiran tegang kemungkinan jalan lahir juga
tegang.
11. PERSALINAN
BENAR
PERSALINAN PALSU
His yang timbul:
Teratur
Menimbulkan nyeri pada
pinggang yang menjalar ke perut
bawah
Makin lama his makin kuat
Tanda yang timbul:
Mengeluarkan lendir bercampur
darah.
Serviks:
Terjadi pendataran / pembukaan
His yang timbul:
Tidak teratur
Hanya nyeri di perut bawah
Makin lama tidak makin
meningkat
Tanda yang timbul:
Tidak mengeluarkan lendir
bercampur darah.
Serviks:
Tidak terjadi pendataran /
pembukaan
12. Penurunan Kepala, yang terjadi pada saat
proses partus
Kemudian kepala melakukan Fleksi (lebih
rapat dengan dagu sehingga kontak dengan
sternum)
Terus melakukan Rotasi Internal, kepala
masuk pelvis dalam posisi transverse atau
diagonal. Ketika kepala mencapai dasar
pelvik, occipital berrotasi sehingga letaknya
dibawah simphisis pubis.
13. Ekstensi, Gerakan ini bertujuan agar janin dapat melalui
rongga panggul sampai luar, terjadi sesudak kepala
keluar dari lubang vagina.
Rotasi eksternal, disebut putaran restitusi, terjadi
setelah kepala keluar, merupakan kebalikan dari rotasi
internal.
Ekspulsi terjadi setelah rotasi eksternal. Seluruh badan
anak akan lahir searah dengan gerakan jalan lahir.
14. Kala I
Dari awal kontraksi hingga serviks berdilatasi sempurna
(pembukaan 10 cm). Dibagi menjadi 3 fase:
Fase laten
Mulai terjadi ontraksi uterus, pengeluaran lendir
darah sampai pembuaan serviks 3 cm, kontraksi
belum teratur 5-30 menit, durasi kontraksi 10-30
detik, kekuatan kontraksi belum kuat.
Fase aktif
Pada nulipara pembukaan sedikitnya 1,2cm/jam dan
untuk multipara 1,5cm/jam, kekuatan kontraksi
sedang tiap 2-5 menit, dengan durasi 30-90 detik
15. Fase transisi
Pembukaan 8-10cm, intensitas kontraksi
uterus 2-3 menit.
Lama total kala I pada primipara 6-18
jam, sedang pada multipara 2-10 jam