Dokumen tersebut merangkum tentang pentingnya sifat sabar bagi umat Islam. Sabar dijelaskan sebagai kekuatan untuk menahan diri dari larangan dan tetap teguh dalam iman ketika diuji. Umat diminta untuk menerima ujian dari Allah dengan ikhlas serta berusaha menyelesaikan masalah, bukan hanya pasrah. Sabar akan membawa pahala dan rahmat ilahi.
1. Assalamu'alaikum Wr. Wb
Bapak-bapak, Ibu-ibu, dan saudara-saudara sekalian yang saya hormati
Pertama kali, marilah kita memanjatkan puji syukur yang tiada terhingga kepada Allah SWT.
Karena Dia telah memberi kita karunia dan nikmat yang sangat besar yaitu umur yang panjang,
kesehatan yang baik, dan kesempatan yang luang sehingga kita semua bisa menghadiri acara
...........................
Tanpa ijin dari Allah tak mungkin kita bisa hadir dan bermuwajahah di tempat ini.
Kedua kalinya, semoga keselamatan dan kesejahteraan tetap di limpahkan Allah kepada panutan
kita semua, yakni Rasulullah saw, berikut para keluarganya, para sahabatnya, para ulama-ulama
dan segenap pengikutnya, umat Islam sekalian. Amin
Para Bapak, Ibu dan saudara-saudara sekalian.
Seorang muslim harus memiliki ahlak kenabian, yaitu akhlakul karimah. Selama kita tidak
mempunyai budi pekerti yang baik, maka belumlah dikatakan beriman. Salah satu dari sekian
banyak akhlakul karimah adalah sabar. Karena sabar adalah ciri orang yang mukmin.
Sabar merupakan kekuatan dan daya positif yang mendorong jiwa untuk menunaikan kewajiban.
Di samping itu, sabar adalah suatu kekuatan yang mampu menghalangi seseorang dalam
melakukan kemaksiatan.
Rasulullah saw. bersabda, "Sabar adalah cahaya," artinya bahwa kesabaran itu merupakan
hidayah yang datang dari Allah. Yakni sebuah penerang yang membimbing seseorang untuk
dapat mengenal Tuhan dan rasulNya, serta mengetahui maupun mengamalkan ajaran-ajaranNya,
perintah-perintahNya dan menjauhi semua laranganNya. Oleh karena itu seseorang yang tetap
tegak bertahan sehingga dapat menundukan dorongan hawa nafsu secara terus menerus, maka ia
termasuk orang yang sabar.
Sayidina Ali bin Abu Thaiib pernah berpesan, "Seseorang tidak boleh takut kecuali kepada
dosanya, tidak boleh berharap kecuali kepada Tuhannya. Jika belajar tidak boleh malu
seandainya ia tidak tahu. Tidak boleh malu menyatakan "aku tidak bisa". Dan ketahuilah bahwa
sabar dalam menghadapi segala masalah seperti kepala di badan, lalu jika kepala itu terlepas dari
badannya, maka rusaklah badan tersebut. Demikian juga jika sabar lepas dari suatu urusan, maka
rusaklah urusan itu."
Bapak-bapak, Ibu-ibu dan saudara-saudara yang dirahmati Allah.
Untuk mengukur sejauh mana kadar keimanan dan kesabaran seseorang, maka Allah lalu
melimpahkan suatu ujian. Hanya saja ujian tersebut ada yang ringan dan ada yang berat.
Ujian atau cobaan itu adakalanya berupa kenikmatan, misalnya harta benda, jabatan dan
sebagainya. Ada pula dalam bentuk yang tidak menyenangkan, seperti musibah dan penderitaan.
Terhadap ujian itu, baik yang mengandung kenikmatan atau musibah, maka sifat sabar adalah
sesuatu yang dapat menjadikan penawar. Sabar akan memancarkan sinar yang memelihara
seseorang sehingga ia tidak jatuh kepada kekufuran. Sebab banyak kasus, orang yang ditimpa
musibah kemudian imannya menjadi lemah lalu kufur (murtad). Karena itulah, sebagai seorang
muslim kita wajib meneguhkan hati dalam menghadapi cobaan dari Allah. Marilah kita hadapi
semua itu dengan tenang dan sabar. Dalam masalah ini, menyadari bahwa Allah Maha Kuasa dan
Maha Rahman akan dapat menumbuhkan sifat sabar di dalam hati. Tanamkan suatu keyakinan
bahwa Allah yang memberi ujian kepada kita dan Allah juga yang memberi Rahmat. Setiap
kesulitan dan cobaan hidup, apapun bentuknya, adalah datang dari Allah. Sekali-kali manusia
tidak dapat menolak dan tidak pula dapat memaksa agar Allah memberi rahmatNya.
2. Para hadirin rahimakumullah.
Dalam Al-Qur'an diterangkan bahwa Allah berfirman:
ِيذَّلا اَذ ْنَم ْلُقِ َّاَّلل ُِوند ْنِم ْمُهَل َنُود ِجَي ََلَو ًةَمْحَر ْمُكِب َداَرَأ ْوَأ اًءوُس ْمُكِب َداَرَأ ْنِإ ِ َّاَّلل َنِم ْمُكُم ِصْعَي
اًير َِصن ََلَو ًّايِلَو
Artinya:
Katakanlah: "Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir) Allah jika Dia menghendaki
bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?" Dan orang-orang munafik itu tidak
memperoleh bagi mereka pelindung dan penolong selain Allah. (Al-Ahzab ayat 17)
Orang yang mampu belajar dalam menghadapi ujian atau cobaan, maka derajat kemuliaanya
akan ditinggikan oleh Allah. Sabar yang dimaksudkan ialah bertahan pada iman dan tidak
mengeluh dalam merasakan cobaan yang tidak menyenangkan itu.
Diriwayatkan bahwa seorang sahabat bernama Khabab sedang menghadapi cobaan. Ia
mendatangi Rasulullah, yang ketika itu duduk bersandar surban di bawah naungan Ka'bah.
Kepada Rasulullah. Khabab mengeluh dan menceritakan tentang hidupnya yang selalu
menderita. Bertubi-tubi musibah telah menimpanya.
Katanya kepada Rasulullah, "Wahai Rasul, doakanlah agar Allah menolong kami sehingga kami
terlepas dari ujian hidup!"
Rasulullah menjawab, "Perlu engkau ketahui wahai Khabab, bahwa dijaman dahulu, yaitu
jamannya umat sebelum kita, terkadang mereka disiksa dengan cara tubuhnya ditanam di dalam
liang atau dibelah dengan gergaji. Meskipun demikian, mereka tetap memegang teguh agamanya
dan tidak merubah pendiriannya sedikitpun."
Rasulullah saw. kemudian mengemukakan firman Allah:
اَو ِسُفْنَ ْاْلَو ِلاَوْمَ ْاْل َنِم ٍصْقَنَو ِوعُجْلاَو ِف َْوخْلا َنِم ٍءْيَشِب ْمُكَّنَوُلْبَنَلَوَني ِرِباَّصال ِِرشَبَو ِتاَرَمَّثل
َنوُع ِاجَر ِهْيَلِإ اَّنِإَو ِ َّ َِّلل اَّنِإ واُلاَق ٌةَبي ِصُم ْمُهْتَباَصَأ اَذِإ َنِيذَّلا
َنُودَتْهُمْلا ُمُه َكِئََٰلوُأَو ۖ ٌةَمْحَرَو ْمِهِبَر ْنِم ٌاتَوَلَص ْمِهْيَلَع َكِئََٰلوُأ
Artinya:
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang
yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna
lillaahi wa innaa ilaihi raaji´uun". Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan
rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (Al-Baqarah
Ayat: 155 - 157)
Jika cobaan atau ujian hidup dihadapi dengan sabar, ikhlas, tidak berkeluh kesah, tetapi
berikhtiar mencari jalan pemecahannya secara baik, maka Allah pasti memudahkan bagi kita
dalam urusan ini. Disamping dapat memcahkan masalah yang kita hadapi, tentu Allah akan
memudahkan bagi kita terhadap masalah hisab. Allah akan memberi pahala, memberkati
kehidupan sehingga timbangan amal pahala kita lebih berat dibanding dengan dosa kita. Jadi jika
seseorang itu mampu menghadapi ujian dengan sabar dan ikhlas, maka ia termasuk orang yang
tulus dalam menempuh ujian itu. Jika tidak sabar, berarti ia gagal dan masuk dalam golongan
orang yang berputus asa.
3. Para hadirin rahimakumullah,
Banyak orang beranggapan bahwa kesabaran itu berarti merendahkan diri dan menyerahkan
kepada keadaan begitu saja. Kesabaran berarti membiarkan diri hanyut dalam kondisi atau
menghentikan usaha tanpa berusaha mencari jalan keluarnya, tanpa mau memperbaiki dan
melakukan usaha.
Sebenarnya anggapan seperti itu tidaklah benar. Sabar yang dimaksud oleh agama adalah Ikhlas
dalam menghadapi cobaan atau ujian dengan cara baik, berusaha mencari jalan keluar yaitu
ihktiar, dan tetap bertahan untuk teguh dalam iman serta tidak berkurang amal shalih yang
dijalankan.
Demikianlah akhlakul karimah berupa kesabaran yang harus kita tanamkan dalam jiwa ini. Agar
kita melatihnya setiap saat dalam pergaulan sehari-hari. Jika kita menjadi orang yang sabar,
Insya Allah akan disukai orang lain di tengah-tengah masyarakat.
Demikianlah pidato singkat yang bisa saya sampaikan dalam kesempatan ini. Jika ada kesalahan,
maka hal itu karena khilaf dan kebodohan ilmu saya. Mohon maaf atas segala kekuarangnya.
Bilahit taufiq wal hidayah. wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuhu.