1. 51
Penyimpangan KDM
Pencetus :
Allergen
Olahraga
Cuaca
Emosi
Imun
respon
menjadi
aktif
Pelepasan mediator
humoral
Histamine
SRS-A
Serotonin
Kinin
Bronkospasme
Edema mukosa
Sekresi
meningkat
inflamasi
Penghambat
kortikosteroid
Nyeri pada
saluran napas.
bersihan jalan napas
inefektif
Gangguan pertukaran gas
( Sesak napas )
BB
menurun
Kelemahan
fisik
Gangguan pemenuruhan
kebutuhan istrahat dan
tidur
2. 52
KONSEPDASARASUHANKEPERAWATA
Pengkajian Umum
1) Biodata
a) Identitas Klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, suku/bangsa,
pekerjaan, tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengkajian, nomor
register, diagnosa medik,danalamat.
b) Identitas PenanggungJawab
Meliputi nama, umur, agama, pendidikan, jenis kelamin,
pekerjaan, hubungandenganklien, danalamat.
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
3. 53
a) Keluhan utama : Merupakan keluhan yang di rasakan klien saat di
lakukan pengkajian. Biasanya keluhan utama pada klien dengan
Asma Bronchiale adalah :Sesak napas,batukberdahak.
b) Riwayat Keluhan Utama
Menggambarkan keluhan saat dilakukan pengkajian yang
mencakup pengumpulan informasi tentang gejala-gejala terakhir
juga sampai manifestasi penyakit sebelumnya dikembangkan
denganmenggunakan konsepPQRST.
(1) Paliative/provokarif (P) : apa yang menyebabkan bertambah
atau berkurangnya keluhan. Pada penderita asma bronchiale
yang menyebabkan sesak napas adalah adanya penumpukkan
mukosa dalam saluran pernapasannya sedangkan yang
mempercepat keluhan yaitu pada saat melakukan aktivitas
seperti bangun tidur dan yang meringankan keluhan yaitu
pada saat baring dengan posisi semifowler atau duduk
(tergantungdari keluhanmasing-masing klien).
(2) Qualitas/kuantitas (Q) : bagaimana bentuk atau gambaran
keluhan dan sejauh mana tingkat keluhan. Pada penderita
asma bronchiale biasanya keluhan dirasakan hilang timbul.
4. 54
Kualitas sesak yang dirasakan pada umumnya sedang atau
tergantungberatpenyakit.
(3) Region/Radiasi (R) : lokasi keluhan yang dirasakan dan
penyebarannya. Pada penderita asma bronchiale keluhan
dirasakan pada daerahdada.
(4) Skala/Saverity (S) : intensitas keluhan apakah sampai
mengganggu atau tidak. Pada penderita asma bronchiale
keluhan yang dirasakan sangat mengganggu aktivitas
keseharian, dimana pernapasan cepat yaitu lebih dari 24 kali /
menit.
(5) Timing (T) : kapan waktu mulai terjadinya keluhan dan sudah
berapa lama kejadian ini berlangsung. Pada saat serangan
terjadi. Pada penderita asma bronchiale keluhan dirasakan
padasaat melakukan aktivitas.
c) Riwayat Kesehatan Dahulu
Pada riwayat kesehatan dahulu, pernakah klien menderita
penyakit yang sama, apakah klien pernah mengalami penyakit
yang berat atau suatu penyakit tertentu yang memungkinkan
5. 55
akan berpengaruh pada kesehatannya sekarang, apakah klien
mempunyai riwayat riwayat alergi.
d) Riwayat Kesehatan Keluarga
Dengan menggunakan genogram tiga generasi, apakah dalam
keluarga klien ada anggota keluarga yang pernah menderita
penyakityang sama dengankli
PENGKAJIANPRIMER
1.AIRWAY
Terdapat sumbatan pada jalan nafas : secret / lendir,
pernafasan supra eksternal
2.BREATHING
Look : simetris kiri dan kanan , adanya retraksi pada fosa
supraklavikula menggunakan otot bantu nafas tambahan (
ototaksesori )
LISTEN : terdengar suara nafas tambahan (whezing dan
ronchi ), adanya secret yang menumpuk pada rongga
pernafasan
FEEL :terasa hembusan nafas .fase ekspirasi memanjang,
6. 56
3. CIRCULATION : TD : 130/80 mmHg, N : 120 x/m
,sianosis,konjungtiva anemis,
4.Disability :E4,V5,M6
PNGAJIANSEKUNDER
a) Keadaan Umum
Yang perlu diperhatikan pada keadaan umum pasien
meliputi penampilan, postur tubuh dan gaya bicara,karenapasien
denganasma bronchiale biasanya akan mengalami kelemahan.
b) Kesadaran :padaumumnya composmentis.
(1) Keadaan umum : Klien nampak lemah
7. 57
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda Vital : TD : 130/80 mmHg
N : 120 x/menit
P : 30 X/menit
S : 36,6°C
(2) Sistem pernapasan
Inspeksi :
Bentuk hidung simetris kiri dan kanan,tidak ada secret tidak
ada polip, tidak ada pernapasan cuping hidung ,terpasang O2 5
ltr/mnt, bentuk dada simetris kiri dan kanan, irama pernapasan
cepat dengan frekuensi 30 x/mnt.
Palpasi :
Suhu kulit lembab, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa.
Perkusi : terdengar resonan
Auskultasi : terdengar ronchi dan wheezing.
(3) Sistem kardiovaskuler
Inspeksi :
Konjungtiva merah muda, mata nampak sayup, raut muka
pucat, sclera putih, tidak terdapat clubing finger tidak terdapat
peningkatan JVD.
8. 58
Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan, teraba denyutan pada apex jantung,
CRT kurang lebih 3 detik, akral teraba hangat, nadi 80 x/menit
Perkusi : Redup pada area jantung
Auskultasi :Terdengar bunyi jantung SI dan S2, irama
regular.
(4) Sistem pencernaan
Inspeksi :
Mucosa bibir lembab, lidah dan gigi bersih, sebagian gigi
sudah tanggal, tidak terdapat caries, pergerakan lidah kesegala
arah, fungsi menyunyah dan menelan baik, bentuk abdomen
datar.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, massa tidak ada
Perkusi : Terdengar tympani.
Auskultasi : perilstatik usus 8 x/menit.
(5) Sistem perkemihan
Inspeksi :
Tidak ada oedema preorbital
Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan pada kandung kemih, tidak nyeri tekan.
(6) Sistem indera
9. 59
Inspeksi: Mata simetris kiri dan kanan, mata nampak sayu,
konjungtiva merah mudah, sclera putih, pupil isokor diameter 2
mm, lubang hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada secret,
tidak ada polip, telinga simetris kiri dan kanan, tida ada
serumen, lidah bersih, pergerakan baik.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada mata, hidung, telinga dan
lidah.
(7) Sistem integumen
Inspeksi :
Distribusi rambut merata,warna rambut hitam, warna kulit
sawo mataang, tekstur baik, tidak ada lesih, turgor kulit baik.
Palpasi : suhu tubuh hangat, kuku nampak bersih, tidak mudah
patah.
(8) Sistem muculoskeletal
Inspeksi :
Tidak ada edema, ekstermitas atas dan bawah simetris,
pergerakan baik, kekuatan otot 5 5
5 5
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan massa
Perkusi :
Refleks trisep +/+, bisep +/+
10. 60
Patella +/+, tendon achiles +/+
Babinski -/-
(9) Sistem endokkrin
Tidak terdapat thyroid dan parathyroid, tidak terdapat tanda –
tanda gangguan hpertiroid.
(10) Sistem reproduksi
Tidak dilakukan.
(11) Sistem imun
Tidak alergi terhadap obat – obatan maupun makanan
(12) Sistem persarafan
a. Fungsi serebral
1) Status mental
a) Klien dapat berorientasi terhadap orang, tempat
dan waktu
b) Bahasa jelas
2) Kesadaran : Composmentis (Glasgow scala : 15)
a) Eyes dapat membuka mata dengan spontan (4)
b) Motorik dapat berespon terhadap perintah dengan
baik (6)
c) Verbal dapat berkomunikasi dengan baik (5)
3) Bicara
11. 61
a) Dapat berbicara
b) Klien dapat mengikuti ucapan yang diperintahkan
(reseptive)
c) Bicara jelas (reseditif)
b. Fungsi cranial
N.I. (Olfaktorius) : Klien dapat membedakan bau
N.II. (Optikus): Visus 6/6, klien dapat membaca papan
nama perawat.
N.III (Okulamotorius) : Pupil ishokor (refleks pupil saat
kena cahaya mengecil).
N. IV (Troclearis) : Mata dapat digerakkan ke atas dan ke
bawah dengan mengikuti obyek.
N.V. (Trigeminus)
1) Sensorik : Klien dapat merasakan sentuhan kertas pada
pipi sambil mata klien tertutup.
2) Motorik : Klien dapat mengatupkan rahang dan
mengunyah dengan baik
N. VI (Abdusen) : Mata dapat digerakkan ke lateral kiri
dan kanan dengan mengikuti objek.
N.VII (Fasialis)
12. 62
a) Sensorik : Fungsi pengecapan baik, dapat
membedakan rasa manis, asam dan asin.
b) Mororik : Klien dapat mengangkat alis secara
bersamaan
N.VIII (Akustik) : Klien dapat mendengar gesekan tangan
perawat dengan jarak 10 cm
N.IX. (Glosa pherengeal) : Refleks muntah baik
N.X. (Vagus) : Refleks menelan dan muntah (+)
N.XI. (Asesorys) : Dapat mengangkat kedua bahu dan
menggerakkan leher kesemua arah
N.XII. (Hipoglosus) : Gerakan lidah baik simetris kiri dan
kanan
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK ASMA BRONKIAL
1. Laboratorium
a. Lekositosis dengan neutrofil yang meningkat menunjukkan adanya
infeksi
b. Eosinofil darah meningkat > 250/mm3 , jumlah eosinofil ini menurun
denganpemberian kortikosteroid.
13. 63
2. Analisa gasdarah
Hanya dilakukan pada penderita dengan serangan asma berat atau status
asmatikus.Pada keadaan ini dapat terjadi hipoksemia, hiperkapnia dan
asidosis respiratorik.Pada asma ringan sampai sedang PaO2 normal
sampai sedikit menurun, PaCO2 menurun dan terjadi alkalosis
respiratorik.Pada asma yang berat PaO2 jelas menurun, PaCO2 normal
atau meningkatdan terjadi asidosis respiratorik.
3. Radiologi
Pada serangan asma yang ringan, gambaran radiologik paru biasanya
tidak menunjukkan adanya kelainan. Beberapa tanda yang menunjukkan
yang khas untuk asma adanya hiperinflasi, penebalan dinding bronkus,
vaskulasrisasi paru.]
4. Uji kulit:
Untukmenunjukkanadanya alergi
Prinsip umum pengobatanasma bronchial adalah :
a. Menghilangkan obstruksijalan napasdengan segera
b. Mengenal dan menghindari factor yang dapat mencetuskan serangan
asma
14. 64
c. Memberikan penerangan kepada penderita ataupun keluarganya
mengenai penyakit asma, baik pengobatannya maupun tentang
perjalanan penyakitnya, sehingga penderita mengerti tujuan pengobatan
yangdiberikan.
Pengobatanpadaasma bronchialterbagi atas 2yaitu :
a. Pengobatannonfarmakologik
Memberikan penyuluhan
Menghindari factor pencetus
Pemberian cairan
Fisiotherapy
Beri O2 bilaperlu
b. Pengobatanfarmakologik
1. Salbutamol 2mg3x1
2. Amoxicilin 500mg 3x1
3. Amboroxol30mg 3x1
4. Dexametason 1 amp/jam IV
5. Ventolis Nebulizer 1kali
6. O25ltr/mnt.
KLASIFIKASIDATA
15. 65
Datasubyektif
- Klien mengatakan sesak nafas.
- Klien mengatakan batukberlendir.
- Klien mengatakan susah tidur.
- Klien mengatakan sering terbangunsaat tidur.
- Klien mengatakan cemas terhadap penyakitnya.
Dataobyektif
- Klien nampak sesak.
- Klien nampak batukberlendir.
- Klien nampak gelisah.
- KUlemah
- Muka pucat
- Mata nampak sayu
- Ronchi (+),Whezing(+).
16. 66
- Pernapasan 30 x/mnt.
- Irama pernapasan cepat.
- Terpasang O25ltr/mnt.
- Klien sering bertanya tentangpenyakitnya.
a. Analisa data
Tabel 3.4.Analisa Data
Data Etiologi Masalah
1 2 3
DataSubyetif :
- Klien mengatakan sesak nafas.
- Klien mengatakan batuk
berlendir.
DataObyetif:
- Klien nampak batuk berlendir.
- Ronchi (+),wheezing(+).
Reaksi
antigen/antibody
↓
Reaksi inflamasi
saluran nafas
↓
Radang/oedema
padajalan nafas
↓
Sekresi meningkat
↓
Peningkatan
mukus/sekret pada
jalan nafas
↓
Bersihan jalan nafas
tidakefektif
Bersihan jalan
nafas tidak
efektif
17. 67
Datasubyektif :
Klien mengatakan sesak nafas
Dataobyektif :
- Klien nampak sesak.
- Pernapasan 30 x/mnt.
- Irama pernapasan cepat.
- Terpasang O25ltr /mnt.
Obstruksisaluran
nafas padabronchus
↓
Bronchospasme
↓
Penyempitan jalan
nafas secara
periodic dan
reversible
↓
Sesaknafas
↓
Pola nafas tidak
efektif
Pola nafas tidak
efektif
DataSubjektif :
- Keluarga klien mengatakan klien
susah tidur
- Klien mengatakan sering
terbangunsaat tidur.
DataObjektif:
- Klien nampak lemah
- Mata nampak sayu
Rangsangan
peningkatanrespon
bronchusdan
trachea
↓
Manifestasi dari
penyempitan
↓
Sesakdan batuk
↓
Mempengaruhi
ssistem saraf pusat
dankortekscerebri
↓
Merangsang
sirkulasi pusatjaga
↓
Gangguanpola
tidur
18. 68
Gangguanpola
istrahat dantidur
DataSubjektif :
Klien mengatakan cemas terhadap
penyakitnya.
DataObjektif:
- Klien nampak gelisah.
- Klien sering bertanya tentang
penyakitnya.
Perubahan status
kesehatan
Kurang terpapar
informasi
Kurang
pengetahuan
↓
Kopingin efektif
Kecemasan
Kecemasan
b. Prioritas masalah
1. Bersihan jalan tidak efektif berhubungan dengan peningkatan
produksisecret.
2. Pola nafas tidakefektif berhubungandenganpenumpukansecret.
3. Gangguan pemenuhan istrahat dan tidur berhubungan dengan sesak
danbatuk.
4. Kecemasan berhubungandengankurangterpaparnya informasi.
19. 69
1. DiagnosaKeperawatan
a. Bersihan jalan tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi
secret ditandai dengan:
DataSubyetif :
- Klien mengatakan sesak nafas.
- Klien mengatakan batuk
berlendir.
DataObyetif:
- Klien nampakbatuk berlendir.
- Ronchi (+), wheezing(+).
b. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan secret
ditandai dengan:
Datasubyektif :
Klien mengatakan sesak nafas
20. 70
Dataobyektif :
- Klien nampak sesak.
- Pernapasan 30 x/mnt.
- Irama pernapasan cepat.
- Terpasang O25ltr /mnt.
c. Gangguan pemenuhan istrahat dan tidur berhubungan dengansesakdan
batukditandaidengan :
DataSubjektif :
- Keluarga klien mengatakan klien susah tidur
- Klien mengatakan sering terbangunsaat tidur.
DataObjektif:
- Klien nampak lemah
- Mata nampak sayu
21. 71
d. Kecemasan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi ditandai
dengan:
DataSubjektif :
Klien mengatakan cemas terhadappenyakitnya.
DataObjektif:
- Klien nampak gelisah.
- Klien sering bertanya tentangpenyakitnya.
22. 72
2. Perencanaan
Nama :Tn.A Tglmasuk RS :20 Agustus2010
Umur :51tahun TglPengkajia :20 Agustus2010
Jenis kelamin :Laki-laki No.Register :091232
Alamat :Jln.Rambutan No.4DKec. Katobu Diagnosa medic :Asma Bronchiale
Table 3.5 Perencanaan
NO Diagnosa Keperawatan
Rencana Tindakan Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1 Bersihan jalan nafas tidakefektif
berhubuungandengan
peningikatan produksisekret
ditandai dengan:
DS:
DataSubyetif :
- Klien mengatakan sesak nafas.
- Klien mengatakan batuk
berlendir.
DataObyetif:
- - Klien nampakbatuk berlendir.
Tupan:
Setelah diberikan tindakan
keperawatan selama 3hari
bersihan jalan nafas kembali
efektif.
Tupen:
Setelah diberikan tindakan
keperawatan selama 1hari
penumpukansecret saluran nafas
berkurangdengan kriteria :
- Batuk berkurang.
1. Asukultasi bunyi
nafas.
2. Observasi
karakteristik batuk
1. Beberapa derajat
spasme bronchus
terjadi dengan
obstruksijalan nafas
dandapat
dimanifestasikan
denganadanya bunyi
nafas.
2. Batuk sebagai
variabel adanya
sumbatan jalan nafas
23. 73
- - Ronchi (+),wheezing(+). - Sesakberkurang.
- Ronchi (-),wheezing(-). 3. Berikan posisiyang
nyaman.
4. Pertahankan
masukan cairan
sesuai indikasi.
5. Berikan obatsesuai
indikasi.
bagian bawah.
3. Peninggian kepala
tempattidur
mempermudah
fungsi pernafasan.
4. Hidrasi membantu
mengencerkan
secret.
5. Pengobatanyang
akurat mengurangi /
menghilangkan
gejala.
2 Pola nafas tidak efektif
berhubungandengan
penumpukansekret ditandai
dengan
Datasubyektif :
Klien mengatakan sesak nafas
Dataobyektif :
Tupan:
Setelah diberikan tindakan
keperawatan selama 3hari pola
nafas kembali efektif.
Tupen:
Setelah diberikan tindakan
keperawatan selama 1hari
1. Kaji frekuensi
kedalaman
pernafasan dan
ekspansi dada.
2. Tinggikan kepala
danbantu
mengubahposisi.
1. Dispnoeterjadi
karena peningkatan
kerja keras.
2. Posisi yangtinggi
memungkinkan
ekspansi parudan
24. 74
- Klien nampak sesak.
- Pernapasan 30 x/mnt.
- Terpasang O25ltr /mnt.
penumpukansecret saluran nafas
berkurangdengan kriteria :
- Sesakberkurang.
- Jalan nafas bersih.
- Pernafasan normal (14-16
x/mnt)
3. Anjurkan pasien
untuknafas dalam
danbatuk.
4. Berikan oksigen
tambahan.
memudahkan
pernafasan.
3. Dapatmeningkatkan
banyaknyasputum.
4. Memaksimalkan
bernafas dan
menurunkan sesak
nafas.
3 Gangguanpemenuhan istrahat
dantidur berhubungandengan
sesak danbatukditandai dengan:
DataSubjektif :
- Keluarga klien mengatakan klien
susah tidur
- Klien mengatakan sering
terbangunsaat tidur.
DataObjektif:
- Klien nampak lemah
- Mata nampak sayu
Tupan:
Setelah diberikan tindakan
keperawatan selama 3hari
kebutuhanistrahat dantidurklien
terpenuhi.
Tupen:
Setelah diberikan tindakan
keperawatan selama 1hari waktu
klien tidurmeningkat dengan
criteria :
- Klien dapattidurnyenyak.
1. Kaji factor pencetus
timbulnya
gangguanistrahat
dantidur.
2. Batasi aktivitas
3. Ciptakan
lingkunganyang
tenangdan
1. Factor pencetus
sedapatmungkin
dihindari.
2. Akanmemberi
kesempatan untuk
lebih banyak
beritsrahat.
3. Memberikan rasa
aman dannyaman
untukberistraahat.
4. Menciptakaan
25. 75
- Mata tidaksayup. nyaman.
4. Batasi pengunjung
danpenunggu
pasien.
lingkunganyang
nyaman dantenang.
Kecemasan berhungandengan
kurangterpaparnya informasi
ditandai dengan:
DataSubjektif :
Klien mengatakan cemas terhadap
penyakitnya.
DataObjektif:
Klien nampak gelisah.
Klien sering bertanya tentang
penyakitnya
Tupan:
Setelah diberikan tindakan
keperawatan selama 3hari klien
tidakcemas.
Tupen:
Setelah diberikan tindakan
keperawatan selama 1hari
kecemasan berkurangdengan
kriteia ;
Klien tenang.
1. Jelaskan tentang
proses penyakit
individu.
2. Diskusikan tentang
penggunaanobat.
3. Diskusikan factor
lingkunganyang
meningkatkan
kondisi.
1. Menurunkan
ancietas dandapat
menimbulkan
perbaikan
2. Pemahaman tentang
penggunaanobat
dapatmengurangi
ancietas dan
menimbulkan
huubnganaling
percaya.
3. Factor lingkungan
dapatmenimbulkan
peningkatan
produksisecret dan
hambatan jalan
27. 77
4. ImplementasiDanEvaluasi
Table 3.6Implementasi danEvaluasi
NO
DX
Kep
Hari/
Tanggal
Jam Implementasi Jam Evaluasi
1 1 07.30
07.40
07.45
07.50
11.30
1. Mengasukultasi bunyi
nafas.
Hasil :
Terdengar bunyinafas
tambahan ronchidan
wheezing.
2. Mengobservasi
karakteristik batuk
Hasil :
Klien masih batuk
berlendir.
3. Memberikan posisi yang
nyaman.
Hasil :
Klien nampak istrahat
denganposisi terlentang
dengankepala dditinggikan.
4. Mempertahankan masukan
cairan sesuai indikasi.
Hasil :
Klien dapatminum air
hangatsedikit demi sedikit.
5. Penatalaksaanpemberian
obatsesuai indikasi.
13.00 S:
Klien mengatakan
masih sesak.
Klien mengatakan
masih berlendir.
O :
Klien nampak sesak
Klien nampak
batukberlendir.
Terdengar ronchi
danwheezing.
A:
Tujuan belum
tercapai
P:
Lanjutkan
intervensi
1,2,3,4,5.
28. 78
Hasil :
- Salbutamol2 mg1tab/oral
- Amoxicillin 500mg1 tab
- Amboroxol30mg 1tab.
- Dexametason 1 amp/jam
IV
- VentolinNebulizer 1kali.
2 II 08.20
08.30
08.35
08.40
1. Mengkaji frekuensi
kedalaman pernafasan dan
ekspansi dada.
Hasil :
Ekspansi dadatidakada,
ferkuensi nafas 28 x/mnt.
2. Meninggikan kepala dan
bantumengubahposisi.
Hasil :
Klien dalam posisi semi
fowler.
3. Menganjurkan pasien
untuknafas dalam dan
batuk.
Klien dapatmelakukan
nafas nafas dalam batuk.
4. Memberikan oksigen
tambahan.
Hasil ;
Oksigentetapterpasang 5
ltr/mnt.
13.30 S:
Klien mengatakan
masih sesak.
O :
Klien nampak
sesak.
Frekuensi nafas 28
x/mnt.
KUlemah.
A:
Tujuan belum
tercapai.
P;
Lanjutkan
intervensi no
1,2,3,4.
29. 79
3 III Ju 08.45
08.55
09.00
10.00
1. Mengkaji factor pencetus
timbulnya gangguan
istrahat dantidur.
Hasil :
Klein tidak tidurkarena
sesak danbatuk.
2. Membatasi aktivitas
Hasil :
Klien tetapistrahat
ditempattanpa aktivitas.
3. Menciptakan lingkungan
yangtenang dannyaman.
Hasil :
Lingkungandalan keadaann
yangnyaman dan tenang.
4. Membatasi pengunjungdan
penunggupasien.
Hasil :Nampakpembesuk
masuk secara bergantian.
13.00 S:
Klien mengatakan
susah tidur.
O :
KUmasih lemah.
Mata sayu
A:
Tujuan belum
tercapai.
P:
Lanjutkan
intervensi 1,2,3,4.
4 IV 1. Menjelaskan tentangproses
penyakitindividu.
Hasil :
Nampak klien memahami
penjelasan yangdiberikan.
2. Mendiskusikan tentang
penggunaanobat.
Hasil :
Klien mengerti tentang
13.30
.
S:
Klien mengatakan
sudahmengerti
danmemahami
tentang
penyakitnya.
O :
Klien nampak
tenang.
30. 80
manfaat penggunaan obat.
3. Mendiskusikan factor
lingkunganyang
meningkatkan kondisi.
Hasil :
Klien mengerti tentang
pentingnyalingkungan
dalam menghilangkan
kecemasan.
4. Memberikan informasi
tentangpembatasan
istrahat.
Hasil :
Klien nampak mengerti
tentanginformasi yang
diberikan.
A:
Tujuan tercapai.
P:Pertahankan
intervensi.
5. CatatanPerkembangan
Table 3.7Catatan Perkembangan
No
No
DX
Hari/
Tanggal
Jam Catatan Perkembangan
1 I Sabtu,
21Agustus
2010
07.30 S:
- Klien mengatakan sesak berkurang.
- Klien mengatakan batukberlendir
berkurang.
O :
31. 81
07.35
08.00
08,15
08.30
08.45
13.00
- Klien nampak sesak
- Klien nampak batukberlendir.
- Terdengar ronchi danwheezing.
A:Tujuan belum tercapai
P:Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5.
I:1.Mengasukultasi bunyinafas
2. Mengobservasi karakteristik batuk
3. Memberikan posisi yangnyaman
4. Mempertahankan masukan cairan
sesuai indikasi
5. Penatalaksaanpemberian obatsesuai
indikasi
E:Tujuan belum tercapai, lanjutkan
intervensi 1,2,3,4,5.
2 II Sabtu,
21 Agustus
2010
08.00
08.15
0820.
08.30
S:
Klien mengatakan sesak berkurang.
O :
- Frekuensi nafas 26x/mnt.
- KUlemah.
A:
Tujuan belumtercapai.
P;
Lanjutkanintervensi no1,2,3,4.
I:
1. Mengkaji frekuensi kedalaman
pernafasan dan ekspansi dada.
2. Meninggikan kepala danbantu
mengubahposisi.
32. 82
08.45
09.00
13.15
3. Menganjurkan pasien untuknafas
dalam danbatuk.
3. Klien dapatmelakukan nafas nafas
dalam batuk.
4. Memberikan oksigentambahan.
E:
Tujuan belumtercapai, lanjutkan
intervensi 1,2,3,4.
3 III Sabtu,
21Agustus
2010
10.00
10.15
10.30
13.30
S:
Klien mengatakan tidur sedikitdemi
sedikit.
O :
- KUmasih lemah.
- Mata sayu
A:
Tujuan belumtercapai.
P:
Lanjutkanintervensi 1,2,3,4.
I:
1. Mengkaji factor pencetus timbulnya
gangguanistrahat dantidur.
2. Membatasi aktivitas
3. Menciptakan lingkungan yangtenang
dannyaman.
4. Membatasi pengunjungdanpenunggu
pasien.
E:
Tujuan belumtercapai, lanjutkan
33. 83
intervensi 1,2,3,4..
4 I Minggu,
21Agustus
2010
08.00 S:
Klien mengatakan sudah tidaksesak.
Klien mengatakan sudah tidakbatuk.
O :
Ronchi danwheezing (-).
A:Tujuan tercapai.
P:Pertahankan intervensi.
5 II Minggu,
21Agustus
2010
08.30 S:
Klien mengatakan sudah tidaksesak.
O :
- Frekuensi nafas 16x/mnt
- KUbaik.
A:Tujuan tercapai.
P;Pertahankan intervensi.
6 III Minggu,
21Agustus
2010
09.00 S:Klien mengatakan sudah dapat tidur.
O :KUbaik.
A:Tujuan tercapai.
P:Pertahankan intervensi.
34. 84
DAFTAR PUSTAKA
Brunner &Suddarth,2002.KeperawatanMedikal Bedah,EGC; Jakarta.
Joyce,M. 2008. http:/www.AsmaBronchiale.Jakarta
Purnawan,2007, Asma Bronchiale.Wordpress. Com
Price & Willson, 2006.Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyaki.Edisi 4
EGC; Jakarta
Roger, W.2000. Anatomidan Fisiologi untukPerawat.Gramedia; Jakarta