SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 8
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ILLEUS
A. DEFINISI
1. Illeus obstruktif
Merupakan suatu sinonoma yang berbahaya dan membutuhkan tindakan
segera menurut letak obstruksinya dibagi dalam 2 golongan:
a. Obstruksi tinggi, jika mengenai usus halus
b. Obstruksi rendah, bila mengenai usus besar
2. Illeus paralytica
Gangguan pasase usus oleh karena paralytic usus di mana syaraf dari usus
sebagian, seluruhnya tidak bekerja.
B. ETIOLOGI
1. Illeus obstruktif
a. Kelainan di dalam lumen akibat benda asing
b. Kelainan di dalam dinding seperti heman, stenosis, resiao congenital
strictora.
c. Kelainan di luar dinding usus
2. Illeus paralytica
a. Konsumsi obat-obatan
b. Konsumsi alkohol
c. Kimiawi
d. Post operatif
e. Sepsis
C. MANIFESTASI KLINIK
1. Nyeri abdomen
2. Muntah
3. Obstipasi/diare
4. Perut kembung
5. Kejang hilang timbul
72
D. KOMPLIKASI
1. Kemungkinan terjadinya hernia
2. Karsinoma kolon
3. Prostat
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan feses
2. pemeriksaan kontras radiologis
3. Proktoskopi
4. Enema baitum dan kolonoskopi
5. Manometri dan elektromiografi
F. PENATALAKSANAAN
1. Sasaran pengobatan untuk menghilangkan nyeri abdomen, mengontrol
diare/konstipasi
2. Diet diprogramkan untuk menentukan tipe makanan apa yang mungkin
bertindak sebagai iritan
3. Diet tinggi serat untuk membantu mengontrol diare dan konstipasi
4. Latihan

direncanakan

untuk

membantu

mengurangi

ansietas

dan

meningkatkan motilitas usus
5. Antidepresi dapat membantu dalam mengobati ansietas dasar dan depresi
6. Antikolinergis dan penyekat saluran kalsium diprogram untuk menurunkan
spasme otot halus, menurunkan kram-kram dan konstipasi

73
G. ANALISA DATA PRE OPERASI
No
1

Data
DS:
- Klien mengeluh
nyeri pada
abdomen
DO:
- Klien nampak
kesakitan
- Nyeri pada skala 8
- Nyeri tekan

2

DS:
- Klien mengeluh
lemas
DO:
- Klien tampak
lemas
- Distensi abdomen
- Kelopak mata
cekung
- Bibir kering

3

DS:
- Klien mengeluh
perut mual, badan
lemas
DO:
- Keadaan umum
klien tampak
lemah
- Distensi abdomen
- Porsi makan tidak
dihabiskan

Kemungkinan Penyebab
Peristaltik usus menurun
↓
Distensi abdomen
↓
Perangsangan saraf nyeri
↓
Korteks cerebri
↓
Nyeri dipersepsikan

Masalah
Nyeri

Peristaltik usus menurun
↓
Akumulasi cairan dan gas
↓
Ketegangan akibat pengaruh
peningkatan tekanan intralumen
↓
Peningkatan cairan dari intralumen ke
rongga abdomen
↓
Cairan yang ada dalam intravaskuler
berkurang
Peristaltik usus menurun

Kekurangan
volume
cairan dan
elektrolit

Distensi abdomen
↓
Penekanan pada
lambung
↓
Timbul rasa
mual

74

Distensi dan
absorbsi
terganggu
↓
Penurunan
suplai nutrisi
dalam jaringan
↓
Metabolisme
menurun
↓
Lemah

Nutrisi
kurang dari
kebutuhan
H. ANALISA DATA POST OPERASI
No
1.

Data
DS:
- Klien mengeluh
nyeri pada luka
operasi
DO:
- Nyeri 4 – 6
(sedang)
- Ekspresi wajah
meringis
- Memegang area
nyeri

2.

DS: DO:
- Adanya luka insisi
pada daerah perut

3.

DS:
- Klien mengatakan
mual, mulut terasa
pahit
DO:
- Porsi makan tidak
dihabiskan, 4-5
sendok
- Bising usus 5x/i
- Tampak lemah/
loyo

Kemungkinan Penyebab
Insisi pada daerah perut
↓
Inkontiunitas jaringan
↓
Pengeluaran zat-zat kimia, bradikinin,
serotonin prostaglandin sebagai
stimulasi nyeri
↓
Stimulasi ditangkap oleh reseptor
nyeri syaraf bebas
↓
Thalamus sebagai pusat sensori otak
↓
Dihantarkan ke korteks cerebri di
mana intensitas lokasi nyeri ditentukan
↓
Nyeri dipersepsikan
↓
Nyeri
Adanya luka insisi pada perut
↓
Memudahkan masuknya kuman
patogen
↓
Risiko infeksi
Dampak post op
↓
Immobilisasi
↓
Penurunan sirkulasi darah ke
gastrointestinal tract
↓
Motilitas usus terganggu/lemah
↓
Nutrisi inadekuat

75

Masalah
Nyeri

Risiko
infeksi

Perubahan
pemenuhan
kebutuhan
nutrisi:
kurang dari
kebutuhan
I. PERENCANAAN KEPERAWATAN PRE OPERASI
No
1.

Diagnosa Keperawatan
Nyeri berhubungan dengan distensi

Rencana Keperawatan
T : nyeri berkurang/teratasi

abdomen ditandai dengan:

K : - Klien mengatakan tidak nyeri

DS:

tekan

- Klien mengeluh nyeri pada perut
kanan jika ditekan

- Ekspresi wajah tenang dan
tampak rileks

DO:

I : - Kaji nyeri seperti lokasi,

- Klien nampak kesakitan

intensitas dan karakteristik

- Nyeri pada skala 8 (0 – 10)

- Observasi TTV

- Nyeri tekan

- Berikan posisi yang nyaman

- Nyeri apabila batuk, bersin, berjalan

- Ajarkan teknik relaksasi

atau nafas dalam

seperti nafas dalam
- Berikan analgetik sesuai
indikasi

2

Gangguan keseimbangan cairan
berhubungan dengan peningkatan
cairan dari intralumen ke rongga

T : Pemenuhan kebutuhan cairan
terpenuhi
K : - Badan klien tidak lemas

abdomen ditandai dengan:

- Kelopak mata tidak cekung

DS:

- Bibir tidak kering

- Klien mengeluh badannya lemah

I : - Kaji intake dan output

DO:

- Anjurkan klien banyak minum

- Klien tampak lemah

- Observasi TTV

- Klien mata cekung

- Kolaborasi pemberian infus

- Mukosa bibir kering

3

Nutrisi kurang dari kebutuhan

T : Kebutuhan nutrisi terpenuhi
76
berhubungan dengan gangguan proses
digesti dan absorbsi karena illeus,

K : - BB normal
- Porsi makanan dihabiskan

ditandai dengan:
DS:

I : - Berikan penjelasan tentang

- Klien mengeluh lemas, dan mual

pentingnya nutrisi dan

DO:

pemasangan mangslang

- KU lemah

- Kolaborasi pemberian obat

- Distensi abdomen

anti mual

- Porsi makanan tidak dihabiskan

- Timbang BB

- Klien nampak kurus

- Anjurkan makan sering tapi
sedikit

77
J. PERENCANAAN KEPERAWATAN POST OPERASI
No
1.

Diagnosa Keperawatan
Nyeri berhubungan dengan

Rencana Keperawatan
T : Nyeri dapat berkurang/teratasi

terputusnya kontinuitas jaringan

K : - Skala nyeri 0

ditandai dengan:

- Ekspresi wajah tenang

DS:

- Melaporkan tidak nyeri lagi

- Klien mengeluh nyeri pada luka
operasi

I : - Kaji intensitas, lokasi dan
karakteristik nyeri

DO:

- Berikan posisi yang nyaman

- Nyeri 4 – 6 (sedang)

- Ajarkan teknik relaksasi

- Ekspresi wajah meringis

seperti nafas dalam

- Memegangi area nyeri

- Observasi TTV
- Berikan obat analgetik sesuai
indikasi

2.

Risiko infeksi berhubungan dengan

T : Infeksi tidak terjadi

adanya luka operasi ditandai dengan

K : - Luka utuh, tidak ada pus

DS:

(tanda-tanda infeksi)

DO:

- Luka sembuh

- Luka insisi panjangnya ± 20 cm
- Operasi pada saluran cerna

I : - Kaji tanda-tanda infeksi
- Pertahankan teknik septik dan

- Operasi hari ketiga

antiseptik dalam perawatan
luka operasi
- Libatkan klien dan keluarga
untuk merawat luka
- Berikan antibiotik sesuai
indikasi

3.

Pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang
78

T : Nutrisi terpenuhi
dari kebutuhan berhubungan dengan

K : - Mual berkurang/tidak ada

adanya rasa mual ditandai dengan:

- Perasaan pahit tidak ada

DS:

- Porsi makan dihabiskan

- Klien mengatakan mual, mulut
terasa pahit

I : - Jelaskan dan bantu tindakan
untuk mengurangi mual

DO:

- Sajikan makanan dalam

- Porsi makan tidak dihabiskan hanya
4 – 5 sendok

keadaan hangat
- Anjurkan untuk makan sedikit

- Tampak lemah/loyo

tapi sering
- Kolaborasi pemberian vitamin

79

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt? (20)

Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
 
Analisa data ggk
Analisa data ggkAnalisa data ggk
Analisa data ggk
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIA
 
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan
Asuhan keperawatan
 
Pengkajian sist. perkemihan
Pengkajian sist. perkemihan Pengkajian sist. perkemihan
Pengkajian sist. perkemihan
 
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien AnemiaAsuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
 
Askep diare bu arma print lengkap
Askep diare bu arma print lengkapAskep diare bu arma print lengkap
Askep diare bu arma print lengkap
 
Analisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantungAnalisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantung
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSI
 
6. asuhan keperawatan pada haemoroid
6. asuhan keperawatan pada haemoroid6. asuhan keperawatan pada haemoroid
6. asuhan keperawatan pada haemoroid
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Askep post sc
Askep post scAskep post sc
Askep post sc
 
Ii. askep hipertensi
Ii. askep hipertensiIi. askep hipertensi
Ii. askep hipertensi
 
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITISASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
 
Askep diabetes mellitus
Askep diabetes mellitusAskep diabetes mellitus
Askep diabetes mellitus
 
Analisa data
Analisa dataAnalisa data
Analisa data
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Lk
LkLk
Lk
 
Askep kolik renal
Askep kolik renalAskep kolik renal
Askep kolik renal
 

Ähnlich wie 9. asuhan keperawatan pada illeus

Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan ulkus peptikum.....
Asuhan keperawatan ulkus peptikum.....Asuhan keperawatan ulkus peptikum.....
Asuhan keperawatan ulkus peptikum.....Yesi Tika
 
tugas dr.Kukuh SpB skenario 2-2.pptx
tugas dr.Kukuh SpB skenario 2-2.pptxtugas dr.Kukuh SpB skenario 2-2.pptx
tugas dr.Kukuh SpB skenario 2-2.pptxRIyan291522
 
Laporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien denganLaporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien denganYabniel Lit Jingga
 
Asuhan keperawatan pada cancer lambung
Asuhan keperawatan pada cancer lambungAsuhan keperawatan pada cancer lambung
Asuhan keperawatan pada cancer lambungHenny Mufida
 
Askep apendisitis
Askep apendisitisAskep apendisitis
Askep apendisitisWarnet Raha
 
Askep apendisitis
Askep apendisitisAskep apendisitis
Askep apendisitisWarnet Raha
 
PATOFISIOLOGI DAN ASUHAN KEPERAWATAN GERD.pptx
PATOFISIOLOGI  DAN ASUHAN  KEPERAWATAN  GERD.pptxPATOFISIOLOGI  DAN ASUHAN  KEPERAWATAN  GERD.pptx
PATOFISIOLOGI DAN ASUHAN KEPERAWATAN GERD.pptx21036IgnatiaLarissa
 
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan PeritonitisAskep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan PeritonitisKampus-Sakinah
 
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIAKasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIADyah Ervy
 

Ähnlich wie 9. asuhan keperawatan pada illeus (20)

Kolelitiasis AKPER PEMKAB MUNA
Kolelitiasis AKPER PEMKAB MUNA Kolelitiasis AKPER PEMKAB MUNA
Kolelitiasis AKPER PEMKAB MUNA
 
Kolelitiasis
KolelitiasisKolelitiasis
Kolelitiasis
 
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
 
Askep husna 2 b AKPER PEMKAB MUNA
Askep husna  2 b  AKPER PEMKAB MUNA Askep husna  2 b  AKPER PEMKAB MUNA
Askep husna 2 b AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan ulkus peptikum.....
Asuhan keperawatan ulkus peptikum.....Asuhan keperawatan ulkus peptikum.....
Asuhan keperawatan ulkus peptikum.....
 
tugas dr.Kukuh SpB skenario 2-2.pptx
tugas dr.Kukuh SpB skenario 2-2.pptxtugas dr.Kukuh SpB skenario 2-2.pptx
tugas dr.Kukuh SpB skenario 2-2.pptx
 
Laporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien denganLaporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien dengan
 
Askep gastitis
Askep gastitisAskep gastitis
Askep gastitis
 
CR Naura - Intususepsi.pptx
CR Naura - Intususepsi.pptxCR Naura - Intususepsi.pptx
CR Naura - Intususepsi.pptx
 
Lp dispepsia
Lp dispepsiaLp dispepsia
Lp dispepsia
 
askep kolitis
askep kolitisaskep kolitis
askep kolitis
 
askep intususepsi
askep intususepsiaskep intususepsi
askep intususepsi
 
Inkontinensia urin AKPER PEMKAB MUNA
Inkontinensia urin AKPER PEMKAB MUNA Inkontinensia urin AKPER PEMKAB MUNA
Inkontinensia urin AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan pada cancer lambung
Asuhan keperawatan pada cancer lambungAsuhan keperawatan pada cancer lambung
Asuhan keperawatan pada cancer lambung
 
Inkontenensia urin
Inkontenensia urinInkontenensia urin
Inkontenensia urin
 
Askep apendisitis
Askep apendisitisAskep apendisitis
Askep apendisitis
 
Askep apendisitis
Askep apendisitisAskep apendisitis
Askep apendisitis
 
PATOFISIOLOGI DAN ASUHAN KEPERAWATAN GERD.pptx
PATOFISIOLOGI  DAN ASUHAN  KEPERAWATAN  GERD.pptxPATOFISIOLOGI  DAN ASUHAN  KEPERAWATAN  GERD.pptx
PATOFISIOLOGI DAN ASUHAN KEPERAWATAN GERD.pptx
 
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan PeritonitisAskep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
 
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIAKasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIA
 

Mehr von Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Mehr von Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

9. asuhan keperawatan pada illeus

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ILLEUS A. DEFINISI 1. Illeus obstruktif Merupakan suatu sinonoma yang berbahaya dan membutuhkan tindakan segera menurut letak obstruksinya dibagi dalam 2 golongan: a. Obstruksi tinggi, jika mengenai usus halus b. Obstruksi rendah, bila mengenai usus besar 2. Illeus paralytica Gangguan pasase usus oleh karena paralytic usus di mana syaraf dari usus sebagian, seluruhnya tidak bekerja. B. ETIOLOGI 1. Illeus obstruktif a. Kelainan di dalam lumen akibat benda asing b. Kelainan di dalam dinding seperti heman, stenosis, resiao congenital strictora. c. Kelainan di luar dinding usus 2. Illeus paralytica a. Konsumsi obat-obatan b. Konsumsi alkohol c. Kimiawi d. Post operatif e. Sepsis C. MANIFESTASI KLINIK 1. Nyeri abdomen 2. Muntah 3. Obstipasi/diare 4. Perut kembung 5. Kejang hilang timbul 72
  • 2. D. KOMPLIKASI 1. Kemungkinan terjadinya hernia 2. Karsinoma kolon 3. Prostat E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 1. Pemeriksaan feses 2. pemeriksaan kontras radiologis 3. Proktoskopi 4. Enema baitum dan kolonoskopi 5. Manometri dan elektromiografi F. PENATALAKSANAAN 1. Sasaran pengobatan untuk menghilangkan nyeri abdomen, mengontrol diare/konstipasi 2. Diet diprogramkan untuk menentukan tipe makanan apa yang mungkin bertindak sebagai iritan 3. Diet tinggi serat untuk membantu mengontrol diare dan konstipasi 4. Latihan direncanakan untuk membantu mengurangi ansietas dan meningkatkan motilitas usus 5. Antidepresi dapat membantu dalam mengobati ansietas dasar dan depresi 6. Antikolinergis dan penyekat saluran kalsium diprogram untuk menurunkan spasme otot halus, menurunkan kram-kram dan konstipasi 73
  • 3. G. ANALISA DATA PRE OPERASI No 1 Data DS: - Klien mengeluh nyeri pada abdomen DO: - Klien nampak kesakitan - Nyeri pada skala 8 - Nyeri tekan 2 DS: - Klien mengeluh lemas DO: - Klien tampak lemas - Distensi abdomen - Kelopak mata cekung - Bibir kering 3 DS: - Klien mengeluh perut mual, badan lemas DO: - Keadaan umum klien tampak lemah - Distensi abdomen - Porsi makan tidak dihabiskan Kemungkinan Penyebab Peristaltik usus menurun ↓ Distensi abdomen ↓ Perangsangan saraf nyeri ↓ Korteks cerebri ↓ Nyeri dipersepsikan Masalah Nyeri Peristaltik usus menurun ↓ Akumulasi cairan dan gas ↓ Ketegangan akibat pengaruh peningkatan tekanan intralumen ↓ Peningkatan cairan dari intralumen ke rongga abdomen ↓ Cairan yang ada dalam intravaskuler berkurang Peristaltik usus menurun Kekurangan volume cairan dan elektrolit Distensi abdomen ↓ Penekanan pada lambung ↓ Timbul rasa mual 74 Distensi dan absorbsi terganggu ↓ Penurunan suplai nutrisi dalam jaringan ↓ Metabolisme menurun ↓ Lemah Nutrisi kurang dari kebutuhan
  • 4. H. ANALISA DATA POST OPERASI No 1. Data DS: - Klien mengeluh nyeri pada luka operasi DO: - Nyeri 4 – 6 (sedang) - Ekspresi wajah meringis - Memegang area nyeri 2. DS: DO: - Adanya luka insisi pada daerah perut 3. DS: - Klien mengatakan mual, mulut terasa pahit DO: - Porsi makan tidak dihabiskan, 4-5 sendok - Bising usus 5x/i - Tampak lemah/ loyo Kemungkinan Penyebab Insisi pada daerah perut ↓ Inkontiunitas jaringan ↓ Pengeluaran zat-zat kimia, bradikinin, serotonin prostaglandin sebagai stimulasi nyeri ↓ Stimulasi ditangkap oleh reseptor nyeri syaraf bebas ↓ Thalamus sebagai pusat sensori otak ↓ Dihantarkan ke korteks cerebri di mana intensitas lokasi nyeri ditentukan ↓ Nyeri dipersepsikan ↓ Nyeri Adanya luka insisi pada perut ↓ Memudahkan masuknya kuman patogen ↓ Risiko infeksi Dampak post op ↓ Immobilisasi ↓ Penurunan sirkulasi darah ke gastrointestinal tract ↓ Motilitas usus terganggu/lemah ↓ Nutrisi inadekuat 75 Masalah Nyeri Risiko infeksi Perubahan pemenuhan kebutuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan
  • 5. I. PERENCANAAN KEPERAWATAN PRE OPERASI No 1. Diagnosa Keperawatan Nyeri berhubungan dengan distensi Rencana Keperawatan T : nyeri berkurang/teratasi abdomen ditandai dengan: K : - Klien mengatakan tidak nyeri DS: tekan - Klien mengeluh nyeri pada perut kanan jika ditekan - Ekspresi wajah tenang dan tampak rileks DO: I : - Kaji nyeri seperti lokasi, - Klien nampak kesakitan intensitas dan karakteristik - Nyeri pada skala 8 (0 – 10) - Observasi TTV - Nyeri tekan - Berikan posisi yang nyaman - Nyeri apabila batuk, bersin, berjalan - Ajarkan teknik relaksasi atau nafas dalam seperti nafas dalam - Berikan analgetik sesuai indikasi 2 Gangguan keseimbangan cairan berhubungan dengan peningkatan cairan dari intralumen ke rongga T : Pemenuhan kebutuhan cairan terpenuhi K : - Badan klien tidak lemas abdomen ditandai dengan: - Kelopak mata tidak cekung DS: - Bibir tidak kering - Klien mengeluh badannya lemah I : - Kaji intake dan output DO: - Anjurkan klien banyak minum - Klien tampak lemah - Observasi TTV - Klien mata cekung - Kolaborasi pemberian infus - Mukosa bibir kering 3 Nutrisi kurang dari kebutuhan T : Kebutuhan nutrisi terpenuhi 76
  • 6. berhubungan dengan gangguan proses digesti dan absorbsi karena illeus, K : - BB normal - Porsi makanan dihabiskan ditandai dengan: DS: I : - Berikan penjelasan tentang - Klien mengeluh lemas, dan mual pentingnya nutrisi dan DO: pemasangan mangslang - KU lemah - Kolaborasi pemberian obat - Distensi abdomen anti mual - Porsi makanan tidak dihabiskan - Timbang BB - Klien nampak kurus - Anjurkan makan sering tapi sedikit 77
  • 7. J. PERENCANAAN KEPERAWATAN POST OPERASI No 1. Diagnosa Keperawatan Nyeri berhubungan dengan Rencana Keperawatan T : Nyeri dapat berkurang/teratasi terputusnya kontinuitas jaringan K : - Skala nyeri 0 ditandai dengan: - Ekspresi wajah tenang DS: - Melaporkan tidak nyeri lagi - Klien mengeluh nyeri pada luka operasi I : - Kaji intensitas, lokasi dan karakteristik nyeri DO: - Berikan posisi yang nyaman - Nyeri 4 – 6 (sedang) - Ajarkan teknik relaksasi - Ekspresi wajah meringis seperti nafas dalam - Memegangi area nyeri - Observasi TTV - Berikan obat analgetik sesuai indikasi 2. Risiko infeksi berhubungan dengan T : Infeksi tidak terjadi adanya luka operasi ditandai dengan K : - Luka utuh, tidak ada pus DS: (tanda-tanda infeksi) DO: - Luka sembuh - Luka insisi panjangnya ± 20 cm - Operasi pada saluran cerna I : - Kaji tanda-tanda infeksi - Pertahankan teknik septik dan - Operasi hari ketiga antiseptik dalam perawatan luka operasi - Libatkan klien dan keluarga untuk merawat luka - Berikan antibiotik sesuai indikasi 3. Pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang 78 T : Nutrisi terpenuhi
  • 8. dari kebutuhan berhubungan dengan K : - Mual berkurang/tidak ada adanya rasa mual ditandai dengan: - Perasaan pahit tidak ada DS: - Porsi makan dihabiskan - Klien mengatakan mual, mulut terasa pahit I : - Jelaskan dan bantu tindakan untuk mengurangi mual DO: - Sajikan makanan dalam - Porsi makan tidak dihabiskan hanya 4 – 5 sendok keadaan hangat - Anjurkan untuk makan sedikit - Tampak lemah/loyo tapi sering - Kolaborasi pemberian vitamin 79