1. Perbandingan anatra Budaya Kaizan dan Nilai Islam
Sebagai Alternativ untuk Meningkatkan Pelayanan Publik di Indonesia
Comparation between Kaizen Culture and Islamic Value
as Alternative for Improving Public Service Quality in Indonesia
Muhammad Husnul Maab1 & …..
Para pakar Ilmu administrasi berulang kali menyampaikan adanya reformasi bagi pemerintahan
Indonesia, namun hingga saat ini citra pemerintah di mata masyarakat masih tetap buruk.
Prosedur pelayanan yang berbelit-belit, kebijakan yang tidak memihak pada kepentingan publik,
serta pelayanan yang kurang ramah, merupakan cerminan dari buruknya birokrasi pemerintahan.
Paradigma “good governance” yang diterapkan mengakibatkan kinerja pemerintah terfokus pada
pelanggan atau stakeholder. padahal, stakeholder sangat beragam kepentingan dan tingkat
kepuasannya, selain itu dari sisi pemerintahan terbentur dengan pelayanan yang procedural dan
kurang fleksibel, sehingga stakeholder memilih untuk melalui jalan pintas, dan itupun juga
biasanya didahului dengan penawaran dari pihak pelayan publik.
Sedangkan dari sisi internal, pembagian kerja seringkali memberatkan pegawai di jajaran
menengah ke bawah, sedangkan tugas yang berat itu tidak diimbangi dengan insentif yang
memadahi. Otoritas pimpinan juga masih sangat kuat, dan itu pun dijalankan untuk memenuhi
kebutuhan pribadi, bukan tujuan organisasi. Permasalahan internal itulah yang mendorong para
pemangku jabatan dan pelayan publik memiliki kecenderungan untuk berbuat curang.
Padahal, Indonesia adalah Negara yang berketuhanan, yang percaya dengan pahala dan dosa.
Apalagi mayoritas dari warga Indonesia adalah pemeluk aga Islam. Tetapi mengapa justru
perilaku para birokrat sama sekali tidak mencerminkan perilaku yang islami?. Sangat jauh
berbeda dengan semangat orang jepang dengan budaya Kaizen yang dalam memberikan
pelayanan publik sangat kental dengan nilai keramahan, tanggap terhadap klien, mengedepankan
kerjasama dan berusaha meningkatkan kualitas kerja secara terus menerus
Berdasarkan permaslahan di atas, paper ini bermaksud membandingkan nilai-nilai yang
terkandung dalam budaya Kaizen dan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam sebagai
alternative untuk meningkatkan kualitas pelayanan Publik di Indonesia
Kata kunci: Kaizen (quality culture), nilai islam (religious value), Pelayanan Publik
(spirituality of public service)
1 Mahasiswa Program Magister Ilmu Administrasi dan Penerima Beasiswa Unggulan dari Biro Perencanaan dan
Kerjasama Luar Negeri, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia