1. Usman Kusumah dan Amalia S
ISSN : 1507 - 5896
Analisis Pengaruh biaya produksi dan penjualan Air bersih terhadap laba Bersih
(Studi Kasus PT PDAM Tirtanadi)
Usman Kusumah
Staf Pengajar Jurusan Akuntansi FE Universitas Siliwangi
Amalia Suzanti
Alumni Jurusan Akuntansi FE Universitas Siliwangi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari biaya produksi
air bersih, yang terdiri dari biaya sumber air bersih dan biaya pengolahan air bersih, dan
penjuaian air bersih terhadap Laba Bersih pada PDAM Tirtanadi. Ketiga variabel tersebut
merupakan alat ukur yang dijadikan penulis untuk mengetahui nilai Laba Bersih. Penelitian yang
dilaksanakan adalah berbentuk statistik deskriptif dan kausal. Penelitian statistik deskriptif
merupakan penelitian yang meliputi kegiatan-kegiatan pengumpulan data, penyusunan data,
penentuan nilai dan fungsi statistik dan penyajian data. Penelitian kausal raerupakan penelitian
yang meliputi kegiatan menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel
lainnya, atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Metode analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linier berganda. Model regresi digunakan
untuk mengetahui adanya ketergantungan secara statistik variabel terikat yaitu Laba Bersih,
terhadap variabel bebas. Pengerjaan model regresi dilakukan dengan bantuan aplikasi komputcr
program SPSS (Statistical Product and Service Solution)Versi 12.0. Hasil penelitian
menunjukkan nilai R2 sebesar 0,916. Ini berarti sebesar 91.60% Laba Bersih dipengaruhi oleh
variabel biaya produksi dan variabel penjuaian air bersih, selebihnya sebesar 8,40% dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak disebutkan dalam model Hasil pengujian hipotesis parsial
menunjukkan ketiga variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap Laba Bersih pada tingkat
signifikansi 5 %.
Keyword : Biaya produksi,penjualan, laba
1. Pendahuluan
Laporan keuangan menyajikan informasi
mengenai posisi keuangan perusahaan serta
hasil usaha perusahaan serta hasil usaha
perusahaan kepada para pemakai data
keuangan perusahaan pada waktu tertentu .
Informasi keuangan yang disajikan dalam
laporan keuangan akan menjadi lebih
berguna apabila laporan keuangan tersebut
dianalisis.analisis
terhadap
laporan
keuangan dilakukan untuk menilai apakah
perusahaan telah beroprasi secara efektif
Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 4, No. 1, 2009
dan efisien. Analisis terhadap laporan
keuangan juga memberikan sumbangan
kepada
pihak
manajemen
dalam
pengambilan keputusan, dan keputusan inin
akan mempengaruhi pihak manjemen dalam
menyusun
perencanaan
perusahaan
selanjutnya dalam usaha pencapaian tujuan
utama perusahaan yaitu mencapai laba yang
optimal.
Laporan laba rugi merupakan salah
satu laporan keuangan yang menunjukan
hasil yang telah dicapai oleh perushaan
Page 1
2. Usman Kusumah dan Amalia S
melalui laba atau rugi yang dihasilkan oleh
perusahaan. Laba yang dihasilkan dari
operasi perusahaan dapat digunakan untuk
mengukur keberhasilan perusahaan.
Perusahaan PT. PDAM Tirtanadi
merupakan perusahaan milik pemerintah
Propinsi Sumatra Utara yang melakukan
usaha dibidang produksi dan penyaluran
produksi dan penyaluran air bersihdan
pengelolaan air limbah.
Permintaan
berbagai
kelompok
masyarakat kota Medan dan sekitarnya
terhadap air bersih mengalami peningkatan
dari tahun ke tahun. Kondisi ini mendorong
pendapatan yang utama, retribusi air limbah,
dan pendapat lain-lain. Usur biaya terdiri
atas biaya sumber air bersih, biaya
pengolahan air bersih. Adapun biaya sumber
air bersih dan biaya pengolahan air bersih,
keduanya merupakan biaya produksi air
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Laporan Laba Rugi
Laporan keuangan adalah dokumendokumen yang melaporkan kegiatan bisnis
atau organisasi kedalam satuan moneter.
Laporan keuangan merupakan hasil akhir
dari suatu proses pencatataan, yang
merupakan suatu ringkasan dari transaksitransaksi keuangan yang terjadi selama
tahun
buku
suatu
perusahaan,yang
digunakan sebagai alat untuk komunikasi
antara data keuangan perusahaan dengan
pihak-pihak yang berkepentingan dengan
data keuangan tersebut. Ikatan akuntan
Indonesia (2004 : 2) menyatakan bahwa
“Laporan keuangan merupakan bagian dari
proses pelaporan keuangan.”
Setiap tahunnya perusahaan perlu
memperhitungkan hasil usaha perusahaan
yang dituangkan dalam bentuk laporan laba
rugi. Hasil usaha tersebut diperoleh dengan
cara membandingkan pendapatan dan beban
selama jangka waktu tertentu.Besaranya laba
atau rugio akan diketahui dari hasil
Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 4, No. 1, 2009
ISSN : 1507 - 5896
jumlah pendapatan usaha PDAM Tirtanadi
mengalami perubahaan. Kondisi ini juga
mendorong
perubahan
dalam
laba
perusahaan.
Perubahaan laba PDAM Tirtanadi
dalam enam tahun berturut-turut mengalami
penurunan maupun kenaikan yang berbedabeda. Perubahaan yang tidak stabil ini
tentunya diharapkan oleh perusahaan, karena
laba adalah jumlah yang tersisa untuk beban
operasi, pajak penghasilan dan laba setelah
pajak. Laba PDAM Tirtanadi dipengaruhi
oleh unsur pendapatan dan biaya. Unsur
pendapatan terdiri dari atas penjualan air
bersih
sebagai
pe
bersih. Adanya pengaruh dari unsur-unsur
tersebut memberi pengertian bahwa
perubahan pada unsur-unsur tersebut dapat
mengakibatkan pula perubahan pada laba.
perbandingan
tersebut.
Laba
bersih
dihasilkan apabila total pendapatan lebih
besar dari total beban, sedangkan rugi
bersih terjadi apabila total pendapatan lebih
kecil dari pada total beban.
2.2. Pengertian Biaya produksi
Istilah biaya (cost) tidaklah sama dengan
beban (expense). Biaya adalah pengeluaranpengeluaran atau nilai pengorbanan untuk
memperoleh barang atau jasa yang berguna
untuk masa yang akan datang, atau
mempunyai manfaat melebihi satu periode
akuntansi.
Produksi adalah kegiatan suatu
perusahaan untuk memperoses dan merubah
bahan baku menjadi barang jadi melalui
penggunaan tenaga kerja dan fasilitas
produk lainnya. Bahwa dapat dikatkan biaya
produksi biaya yang berasal dari penyediaan
bahan baku sampai biaya yang dikeluarkan
untuk memproduksi nahan baku sehingga
menjadi barang jadi yang siap untuk di jual.
Hassen dan Mowen (2005 : 45) menyatakan
Page 2
3. Usman Kusumah dan Amalia S
“ Biaya produksi adalah biaya yang
berkaitan dengan pembuatan barang dan
penyidaan jasa”. Biaya diklasifikas ikan
dalam tiga unsur yaitu biaya bahan baku
langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead pabrik.
1. Biaya Bahan langsung
Yaitu biaya untuk bahan baku yang
merupakan bagian yang integral,
dapat dilihat dari atau diukur secara
jelas dan mudah, serta dapat
ditelusuri baik fisik maupun nilainya
dalam barang jadi.
2. Biaya tenaga kerja Langsung
Yaitu Biaya untuk tenaga kerja yang
mengenai secara langsung, baik
menggunakan tangan atau mesin,
ikut dalam proses produksi untuk
menghasilkan produk atau barang
jadi.
3. Biaya Overhead Pabrik
Yaitu
semua
biaya
untuk
memproduksi suatu produk selain
dari biaya bahan langsung dengan
produk atau barang jadi yang
dihasilkan.
2.3 Pengertian Penjualan
Penjualan mempunyai arti dalam
ruang
lingkup
yang
lebih
sempit
dibandingkan dengan pemasaran yaitu
penjualan
merupakan
bagian
dari
pemasaran.
Penjualan
merupakan
pemberian suatu barang atau jasa dari satu
pihak kepada pihak lainya dengan
mendapatkan ganti uang dari pihak yang
menerima barang atau jasa tersebut.
Ikatan Akuntan Indonesia (2004 :
23.1) menyatakan “ pendapatan adalah
penghasilan yang timbul dari aktivitas
perusahaan yang biasa dan dikenal dengan
sebutan yang berbeda seperti penjualan,
penghasilan jasa, bunga, deviden, royalty,
dan sewa”.
.
2.4 Laba
Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 4, No. 1, 2009
ISSN : 1507 - 5896
Laba
merupakan
merupakan
kelebihan pendapatan, hasil, atau harga jual
diatas biaya-biaya yang terlibat; setiap
manfaat keuangan yang berasal dari suatu
kegiatan komersial, dari praktek suatu
profesi, atau dari suatu transaksi pribadi
(Kamus istilah akuntansi, 1985). Menurut
Sastradipoera dalam Gumayantika (2008),
laba adalah jumlah yang tersisa setelah biaya
tetap dan biaya variabel dikurangkan dari
penerimaan, kelebihan pendapatan (income)
di atas pengeluaran (expenditure). Jadi untuk
mengetahui terlebih dahulu nilai seluruh
pendapatan dan nilai biaya secara
keseluruhan. Laba yang diperoleh suatu
perusahaan menunjukkan sejauh mana
manajemen
perusahaan
berhasil
mengorganisasi bisnis dan sebaliknya.
2.5 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan
sintesis atau ekstrapolasi dari tinjauan teori
yang mencerminkan keterkaitan antar
variable yang di teliti dan merupakan
tuntunan untuk memecahkan masalah
penelitian serta merumuskan hipotesis. Jadi
kerangka konseptual berguna dalam
menjelasaklan
tentang
hal-hal
yang
berhubungan variable ataupun masalah yang
ada dalam penelitian.
Kerangka konseptual penelitian
dapat berrbentuk bagan alur, model
matematik
yang di
sertai
denagn
penjelasan.Adapun kerangka konseptual
dalam penelitian ini dapat di gambarkan
melalui bagan atau alur berikut yang di
sertai penjelasan kualitatif.
Page 3
4. Usman Kusumah dan Amalia S
PDAM Tirtanadi
Perubahan Laba tidak Sesuai harapan
1.
2.
3.
4.
Bagaimanakah pengaruh biaya sumber
air bersih terhadap laba pada PDAM
Tirtanadi?
Bagaimanakah
pengaruh
biaya
pengolahan air bersih terhadap laba
pada PDAM Tirtanadi?
Bagimanakah pengaruh penjualan air
bersih terhadap laba pada PDAM
tirtanadi?
Bagaimanakah pengaruh bersama dari
biaya terhadap laba pada PDAM
Tirtanadi?
Data biaya Sumber Air Bersih
Data Biaya pengolahan Air Bersih
Data Penjualan Air bersih
Pengujian Regresi Linier Berganda
Y= a + B1 X1+B2 X2+B3 X3+€
Kesimpulan dan Saran
Gambar 1.1
Bagan Kerangka konseptual
2.6 Hipotesis Penelitian
Adapun Hipotesis yang akan di uji dalam
penelitian ini adalah :
1. Biaya sumber air berpengaruh
signifikan terhadap laba
2. Biaya pengelolaan air bersih
berpengaruh terhadap laba
3. Penjualan air bersih berpengaruh
terhadap laba
Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 4, No. 1, 2009
ISSN : 1507 - 5896
4. Biaya sumber air bersih, biaya
pengelolaan air bersih, dan penjualan
air bersih secara serentak /bersamasama
berpengaruh
signifikan
terhadap laba.
3. METODE PENELITIAN
Data yang dikumpulkan dari
penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder merupakan data yang telah diolah
lebih lanjut dan disajikan, baik oleh pihak
pengumpul data atau oleh pihak lain
misalnya dalam bentuk tabel, diagram, dan
lain-lain (Juanda, 2003).
4. ANALISIS HASIL PENELITIAN
4. 1 Analisis Korelasi
Analisis korelasi pearson product
moment digunakan untuk mengetahui
hubungan dana pihak ketiga dan kredit
bermasalah terhadap laba PT Bank X.
Dari hasil analisis korelasi, terlihat bahwa
variabel yang memiliki pengaruh linear yang
paling kuat terhadap laba adalah penjualan
dengan nilai korelasi 0,972 dengan pengaruh
yang negatif atau berlawanan arah.
Sedangkan variabel biaya produksi terhadap
laba mempunyai nilai korelasi 0,532 yang
berarti bahwa antara biaya produksi dan laba
mempunyai korelasi yang sedang dengan
pengaruh positif atau searah.
4.2 Analisis Regresi Linear Berganda
Untuk menganalisis pengaruh dana
pihak ketiga dan kredit bermasalah terhadap
laba dilakukan analisis regresi berganda.
Laba
akan dijadikan peubah tidak bebas (Y) yang
dipengaruhi oleh biaya produksi dan nilai
penjualan (X1, X2) yang menjadi peubah
bebas. Persamaan yang dihasilkan adalah
sebagai berikut:
Y = 10036961 + 0,0440 X1 – 1,13E+08 X2
Keterangan :
Y : Laba
X1 : Biaya produksi
X2 : Penjualan Air bersih
Page 4
5. Usman Kusumah dan Amalia S
Dari persamaan hasil regresi linear berganda
di atas, dapat disimpulkan bahwa Biaya
produksi (variabel X ) mempunyai pengaruh
positif terhadap laba (variabel Y) dimana
setiap kenaikan variabel X (akan
mengakibatkan kenaikan pada variabel Y
(laba). Sedangkan untuk nilai Penjualan
(variabel X ) mempunyai pengaruh negatif
terhadap laba dimana setiap kenaikan
variabel X (nilai penjualan) akan
mengakibatkan penurunan pada variabel Y
(laba). Pada persamaan regresi terlihat
bahwa koefisien sebesar 0,0440, artinya
bahwa kenaikan DPK sebesar
satu satuan akan menaikan laba sebesar
0,0440.
Sedangkan
untuk
koefisien
penjualan sebesar 1,13E+08 mempunyai arti
bahwa kenaikan NPL sebesar satu satuan
akan menurunkan laba sebesar 1,13E+08.
4.3 Dampak Perubahan
SecaraKeseluruhan (Uji F)
Uji F dilakukan untuk melihat
pengaruh keseluruhan variable independen
terhadap variabel dependen. Perhitungannya
menggunakan
Minitab
14.
Untuk
mengetahui apakah variable independen
secara keseluruhan mempengaruhi variabel
variabel
dependen pada tingkat signifikansi tertentu
dilakukan langkahlangkah sebagai berikut :
1. Perumusan hipotesis
H : β = 0, , ,
Hipotesis nol (H ) yang hendak diuji adalah
apakah semua parameter dalam model sama
dengan nol. Artinya, semua variabel
independen bukan merupakan penjelas yang
signifikan terhadap variabel dependen.
H:∃≠0,,,
Hipotesis alternatifnya (H ), tidak semua
parameter secara simultan sama dengan nol.
Artinya, paling sedikit terdapat satu variabel
independen merupakan penjelas yang
signifikan terhadap variabel dependen.
2. Menentukan F tabel
Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 4, No. 1, 2009
ISSN : 1507 - 5896
Dengan taraf nyata (α = 5%), yaitu tingkat
kesalahan yang masih dapat ditolerir.
Derajat bebas pembilang = k-1 = 2-1 = 1
Derajat bebas penyebut = n-k = 9-2 = 7
Dengan demikian F tabel sebesar F 0,05
(7,1) = 5,59
3. Menentukan besarnya F hitung
Hasil perhitungan menggunakan program
ninitab menunjukkan nilai F hitung adalah
53,71.
4. Membandingkan F hitung dengan F tabel
a. Jika F hitung > F tabel atau F hitung < -F
tabel, maka H ditolak dan H diterima.
b. Jika –F tabel < F hitung < F tabel, maka H
diterima dan H ditolak Hasil uji
menunjukkan bahwa F hitung > F tabel,
yaitu 53,71>5,59.
Dengan
dengan demikian, maka H ditolak dan H
diterima, sehingga Biaya produksi dan nilai
penjualan secara keseluruhan berpengaruh
secara signifikan terhadap laba pada taraf
nyata 5%. Kelayakan model regresi yang
telah dibuat juga dapat dilihat pada hasil uji
analysis of variance (ANOVA). ANOVA
merupakan uji hipotesis kesesuaian model
dengan data yang ada (Iriawan dan Astuti,
2006). Hipotesis yang digunakan sama
dengan hipotesis uji F, dengan daerah
penolakan p-value < α.
Dari hasil uji ANOVA menggunakan α
sebesar 0,05, di dapat pvalue = 0 sehingga
model regresi yang dibuat nyata (tolak H ).
5. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian
mengenai pengaruh biaya produksi dan
penjualan terhadap laba pada PDAM
Tirtanadi, maka dapat di ambil kesimpulan :
1. Variabel biaya sumber produksi air
bersih berpengaruh negative dan
signifikan terhadap laba.
2. Variabel biaya pengolahan air bersih
berpengaruh negative dan signifikan
terhadap laba.
Page 5
6. Usman Kusumah dan Amalia S
3. Variabel penjualan air bersih
berpengaruh pisitif dan signifikan
terhadap laba.
2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, penulis
memberikan saran :
1. Peningkatan laba PDAM dapat di
lakukan
dengan
peningkatan
penjualan yang di sertai dengan
efisiensi biaya produksi.
2. Penulis menyarankan agar tidak
menjadikan analisa penelitian ini
sebagai satu-satunya alat analisis
dalam usaha untuk meningkatkan
laba perusahaan, karena seabiknya
dilakukan pula analisis dengan
model-model analisis lainnya.
3. Variabel bebas yang digunakan
hanyalah tiga variable bebas dari
tujuh variable; yang mempengaruhi
laba. Untuk itu penulis menyarankan
agar
variable
lain
juga
diperhitungkan dalam penelitianpenelitian selanjutnya sehingga dapat
di peroleh hasil yang memuaskan.
ISSN : 1507 - 5896
Carter, William K., Usry Miltonb F, 2004.
Akuntansi Biaya, Edisi ketiga belas,
Alih
Bahasa
:
Tim
Penerjemah Selemba Empat, Jakarta.
Harahap, Sofyan Syafri, 2001. Analisis
Kritis Atas Laporan Keuangan, Cetakan
Kedua, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Hasan, Iqbal M, 2002. Pokok-pokok Materi
Metodologi Penelitian, Penerbitan
Ghalia Indonesia, Jakarta.
Kartadinata, abas, 2002. Akuntansi dan
analisa Biaya , PT Rineka Cipta, Jakarta.
Munawir,
S,
2001.
AnalisaLaporan
Keuangan, cetakan Keduabelas, PT Liberty,
Yogyakarta.
Purwanto, Suharyadi, 2004. Statistika Untuk
Ekonomi dan Keuangan Modern,
Salemba Empat, Jakarta
Sugiyono, 2003. Motode Penelitian Bisnis,
Cetakan
Kelima,
DAFTAR PUSTAKA
alvabeta, Bandung.
Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 4, No. 1, 2009
Page 6