SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 4
KEHAMILAN REMAJA
Dr. Retno Budiati Farid, SpOGK
Dibawakan pada acara Simposium Kesehatan Reproduksi
Bagian Obgin Subdivisi Fetomaternal
PMCC-Makassar, 10 Desember 2005

Sekitar 1 milyar manusia – hampir 1 diantara 6 manusia di bumi ini – adalah remaja; 85%
diantaranya hidup di negara berkembang. Banyak sekali remaja yang sudah aktif secara
seksual (meski tidak selalu atas pilihan sendiri), dan di berbagai daerah atau wilayah, kira-kira
separuh dari mereka sudah menikah. Kegiatan seksual menempatkan remaja pada tantangan
risiko terhadap berbagai masalah kesehatan reproduksi. Setiap tahun kira-kira 15 juta remaja
berusia 15-19 tahun melahirkan, 4 juta melakukan aborsi, dan hampir 100 juta terinfeksi
Penyakit Menular Seksual (PMS) yang dapat disembuhkan. Secara global, 40% dari semua
kasus infeksi HIV terjadi pada kaum muda yang berusia 15-24 tahun. Perkiraan terakhir
adalah, setiap hari 7000 remaja terinfeksi HIV. Risiko kesehatan ini dipengaruhi oleh berbagai
faktor yang saling berhubungan, misalnya tuntunan untuk kawin muda dan hubungan seksual,
akses terhadap pendidikan dan pekerjaan, ketidaksetaraan gender, kekerasan seksual dan
pengaruh media massa maupun gaya hidup yang populer.
Kehamilan merupakan saat yang menyenangkan dan dinanti-nantikan tetapi juga menjadi saat
kegelisahan dan keprihatinan.
Setiap wanita hamil menghadapi risiko komplikasi, dengan tidak memandang usia. Tetapi
pada remaja, morbiditas dan mortalitas dapat menjadi lebih besar terutama di wilayah di
pelayanan medis masih sangat kurang.
Sebagian besar faktor risiko yang dialami pada kehamilan remaja adalah faktor sosial ekonomi
terutama karena sebagian besar merupakan suatu kehamilan yang tidak direncanakan.
Definisi
Kehamilan remaja atau kehamilan pada usia belasan tahun umumnya mengacu pada
kehamilan pada wanita usia 19 tahun. Walaupun semua wanita di bawah 20 tahun adalah usia
belasan tahun, ada perbedaan biologi yang signifikan antara wanita usia 16 tahun ke bawah
dengan 17 tahun ke atas, karena kedua kelompok wanita ini berada pada tahap berbeda
dalam pertumbuhan dan pematangan.
Faktor-faktor risiko
Beberapa faktor risiko terdapat pada kehamilan remaja; dapat diklasifikasikan dalam 2
kelompok: faktor sosial ekonomi dan faktor biologi.
Secara umum, sebagian besar remaja secara psikologis belum dewasa dan belum punya
penghasilan. Sebagian masih sekolah dan tinggal bersama orang tua. Menikah dan
membangun sebuah keluarga belum terpikirkan. Sebagian besar kehamilan pada usia remaja
di luar perkawinan, atau hubungan yang belum stabil. Kebanyakan merupaka kehamilan
karena ‘kecelakaan’ atau tak dikehendaki. Mereka berisiko kehilangan-kehilangan dukungan
sosial dan ekonomi dan kadang kehilangan tempat tinggal, terutama jika mereka melarikan diri
dari rumah. ‘Antenatal care’ biasanya terlambat atau tidak sama sekali. Semua kondisi ini
merupakan faktor risiko terhadap hasil luaran yang kurang baik.
Secara biologis, sebagian remaja masih dalam tahap pertumbuhan fisik, dan bisa terjadi
kompetisi dengan janin mereka dalam masalah gizi. Secara teori, fisik ibu yang masih kecil
dan belum dewasa dapat berefek saat persalinan berkenaan dengan ukuran panggul yang
masih kecil. Gaya hidup sebagian remaja yaitu merokok, mengkonsumsi alkohol, kekerasan,
dan cenderung terjangkit penyakit menular seksual. Bagaimanapun, faktor-faktor ini dapat
dipengaruhi latar belakang budaya dan etnis, juga berhubungan dengan defisiensi nutrisi,
terutama asupan besi. Pemberian obat-obatan yang tak aman untuk kehamilan juga dapat
terjadi karena ketidak acuhan baik terhadap kehamilan ataupun pengaruhnya terhadap
pertumbuhan janin. Faktor-faktor risiko ini dapat terjadi bersamaan. Dalam suatu studi,
walaupun ‘Klinik Kehamilan Remaja’ tersedia, ada keterlambatan antara saat diagnosis
kehamilan dengan ‘obstetric care’, 50% dari mereka menderita PMS. Secara keseluruhan,
kehamilan pada usia remaja memiliki kondisi yang secara signifikan berkonsekuensi terhadap
kehamilannya.
Komplikasi antenatal
Dalam sebuah penelitian, didapatkan primipara , 19 tahun dibandingkan primipara usia 20-24
tahun, tidak meningkatkan hasil luaran yang kurang baik. 12 tahun kemudian, kehamilan
remaja secara signifikan meningkatkan insiden anemia, infeksi saluran kemih dan hipertensi
dalam kehamilan. Tak ada perbedaan timbulnya pre-eklampsia, eklampsia atau perdarahan
antepartum, sedangkan kejadian perpanjangan masa kehamilan secara signifikan berkurang.
Sebuah penelitian di Hongkong telah menunjukkan ibu-ibu usia ≤ 19 tahun dibandingkan
dengan yang lebih tua usianya, tidak meningkatkan komplikasi kehamilan kecuali persalinan
preterm. Didapatkan juga insiden yang sama pada perdarahan antepartum dan pre-eklampsia,
tetapi ketuban pecah dini dan DM pada kehamilan lebih rendah pada ibu-ibu remaja.
Persalinan preterm
Satu komplikasi mayor yang hampir secara konsisten ditemukan adalah timbulnya kelahiran
preterm. Penelitian dari Swedia melaporkan bahwa rata-rata kelahiran preterm dengan usia
kehamilan , 32 minggu berhubungan terbalik dengan umur ibu: 5,9% pada usia 13-15 tahun,
2,5% pada usia 16-17 tahun, 1,7% pada usia 18-19 tahun dan 1,1% pada usia 20-24 tahun.
Faktor risiko lain misalnya merokok, penyalahgunaan obat-obatan, defisiensi gizi, PHS,
vaginitis, anemia, pre-eklampsia dan tekanan psikososial. Faktor risiko dasar yang tak kalah
penting adalah derajat pertumbuhan atau kematangan remaja tersebut. Sebuah penelitian di
Hongkong menemukan bahwa kejadian kelahiran preterm berhubungan terbalik dengan tinggi
badan ibu. Fisik yang belum matang dan tubuh yang pendek dapat menjelaskan kejadian
kelahiran preterm.
Persalinan dengan alat dan operasi seksi sesarea
Pada sebuah tinjauan 12 tahun di UK, ibu usia ≤ 19 tahun dibandingkan dengan usia 20-24
tahun, kelompok pertama hanya setengahnya yang seksio sesarea (6,3% vs 11,3%)
dibandingkan kelompok kedua, tetapi persalinan dengan alat dua kali lipat (11,7% vs 5,0%).
Sebuah penelitian di AS, tak ada perbedaan signifikan pada persalinan, sementara walaupun
lebih pendek pada nullipara , 15 tahun penggunaan oksitosin lebih sedikit, dan tak ada
perbedaan angka ekstraksi forsep, dibandingkan dengan usia 20-29 tahun. Di Hongkong, usia
19 tahun, persalinan dengan alat dan seksio sesarea memiliki angka lebih rendah dibanding
yang lebih tua pada rumah sakit yang sama. Penemuan yang sama diperoleh pada remaja
nullipara, kejadian persalinan dengan alat dan seksio sesarea menurun dibandingkan dengan
nullipara usia 20-24 tahun.
Komplikasi dan kematian perinatal
Sukanich dkk melaporkan tak ada peningkatan morbiditas dan mortalitas perinatal dilaporkan
pada kehamilan remaj, adalah dihubungkan dengan tinggi badan. Sebagian besar ririko
mortalitas neonatal disebabkan tingginya kejadian kelahiran preterm pada kehamilan remaja.
Hal ini meliputi kelahiran preterm, pertumbuhan janin terhambat, berat lahir kurang, kematian
perinatal, persalinan dengan tindakan, dan seksio sesarea. Meskipun demikian, sebagian dari
komplikasi ini, seperti eklampsia, dapat dipengaruhi oleh etnis, juga dipengaruhi oleh gaya
hidup remaja tersebut.
Kesimpulan
Beberapa alasan penting untuk mengurangi kehamilan remaja:
•

Remaja pada umumnya kurang memperhatian anak-anaknya

•

Kehamilan pada remaja lebih berbahaya dan traumatis

•

Banyak kehamilan remaja yang berakhir dengan abortus

•

Secara langsung kehamilan remaja meningkatkan angka pertumbuhan penduduk

•

Yang terpenting adalah sebagian besar kehamilan remaja tidak dikehendaki

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Power Point 'Makalah Tugas Bu Ayu'
Power Point 'Makalah Tugas Bu Ayu'Power Point 'Makalah Tugas Bu Ayu'
Power Point 'Makalah Tugas Bu Ayu'
chakaixing
 
Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku sek...
Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku sek...Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku sek...
Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku sek...
Operator Warnet Vast Raha
 
1. pemateri kesehatan reproduksi remaja pada mos 0
1. pemateri kesehatan reproduksi remaja pada mos 01. pemateri kesehatan reproduksi remaja pada mos 0
1. pemateri kesehatan reproduksi remaja pada mos 0
Agit Fusg
 
Tingkat kesuburan
Tingkat kesuburanTingkat kesuburan
Tingkat kesuburan
Aya Ndutt
 
1. konsep kesehatan reproduksi
1. konsep kesehatan reproduksi1. konsep kesehatan reproduksi
1. konsep kesehatan reproduksi
Rizky Agustina
 
Kesehatan reproduksi
Kesehatan reproduksiKesehatan reproduksi
Kesehatan reproduksi
randi_nawar
 
SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA DI D...
SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA DI D...SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA DI D...
SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA DI D...
BeliaLesmana
 

Was ist angesagt? (20)

Pengelolaan pik remaja
Pengelolaan pik remajaPengelolaan pik remaja
Pengelolaan pik remaja
 
Kesehatan reproduksi-remaja
Kesehatan reproduksi-remajaKesehatan reproduksi-remaja
Kesehatan reproduksi-remaja
 
Power Point 'Makalah Tugas Bu Ayu'
Power Point 'Makalah Tugas Bu Ayu'Power Point 'Makalah Tugas Bu Ayu'
Power Point 'Makalah Tugas Bu Ayu'
 
Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku sek...
Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku sek...Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku sek...
Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku sek...
 
Makalah isbd
Makalah isbdMakalah isbd
Makalah isbd
 
Kesehatan reproduksi-remaja
Kesehatan reproduksi-remajaKesehatan reproduksi-remaja
Kesehatan reproduksi-remaja
 
1. pemateri kesehatan reproduksi remaja pada mos 0
1. pemateri kesehatan reproduksi remaja pada mos 01. pemateri kesehatan reproduksi remaja pada mos 0
1. pemateri kesehatan reproduksi remaja pada mos 0
 
ppt..seks bebas dan HIV/AIDS
ppt..seks bebas dan HIV/AIDSppt..seks bebas dan HIV/AIDS
ppt..seks bebas dan HIV/AIDS
 
Tingkat kesuburan
Tingkat kesuburanTingkat kesuburan
Tingkat kesuburan
 
1. konsep kesehatan reproduksi
1. konsep kesehatan reproduksi1. konsep kesehatan reproduksi
1. konsep kesehatan reproduksi
 
Pendidikan seksualitas berbasis sekolah
Pendidikan seksualitas berbasis sekolahPendidikan seksualitas berbasis sekolah
Pendidikan seksualitas berbasis sekolah
 
Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi
Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi
Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi
 
Kesehatan reproduksi
Kesehatan reproduksiKesehatan reproduksi
Kesehatan reproduksi
 
Epidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan DiniEpidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan Dini
 
Konsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
Konsep gender dalam Kesehatan ReproduksiKonsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
Konsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
 
Elemen-elemen Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Elemen-elemen Pelayanan Kesehatan Reproduksi Elemen-elemen Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Elemen-elemen Pelayanan Kesehatan Reproduksi
 
Masalah kespro remaja
Masalah kespro remajaMasalah kespro remaja
Masalah kespro remaja
 
Alam remaja
Alam remajaAlam remaja
Alam remaja
 
SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA DI D...
SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA DI D...SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA DI D...
SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA DI D...
 
BAYI TABUNG (NORMA DUALLO)
BAYI TABUNG (NORMA DUALLO)BAYI TABUNG (NORMA DUALLO)
BAYI TABUNG (NORMA DUALLO)
 

Andere mochten auch

Remaja Hamil Luar Nikah: Isu dan Etika Profesional Kaunselor Sekolah
Remaja Hamil Luar Nikah: Isu dan Etika Profesional Kaunselor SekolahRemaja Hamil Luar Nikah: Isu dan Etika Profesional Kaunselor Sekolah
Remaja Hamil Luar Nikah: Isu dan Etika Profesional Kaunselor Sekolah
Ann Suhana
 
Dalil dalil hak-dan_kedudukan_anak_luar_nikah_-
Dalil dalil hak-dan_kedudukan_anak_luar_nikah_-Dalil dalil hak-dan_kedudukan_anak_luar_nikah_-
Dalil dalil hak-dan_kedudukan_anak_luar_nikah_-
Siti Syahirah
 
Akta pendaftaran kelahiran dan kematian 1957
Akta pendaftaran kelahiran dan kematian 1957Akta pendaftaran kelahiran dan kematian 1957
Akta pendaftaran kelahiran dan kematian 1957
hayati Zolkepli
 
Remaja Hamil Luar Nikah: Isu dan Etika Profesional Kaunselor Sekolah
Remaja Hamil Luar Nikah: Isu dan Etika Profesional Kaunselor SekolahRemaja Hamil Luar Nikah: Isu dan Etika Profesional Kaunselor Sekolah
Remaja Hamil Luar Nikah: Isu dan Etika Profesional Kaunselor Sekolah
Ann Suhana
 
kehamilan tidak diinginkan (aborsi)
kehamilan tidak diinginkan (aborsi)kehamilan tidak diinginkan (aborsi)
kehamilan tidak diinginkan (aborsi)
Juwita Wulandari
 
Taklimat mbwn johor ppdjb_3.3.2011
Taklimat mbwn johor ppdjb_3.3.2011Taklimat mbwn johor ppdjb_3.3.2011
Taklimat mbwn johor ppdjb_3.3.2011
Sahmizawati Kamis
 
Teenage pregnancy
Teenage pregnancyTeenage pregnancy
Teenage pregnancy
cmor0_0
 
Effects of teenage pregnancy
Effects of teenage pregnancyEffects of teenage pregnancy
Effects of teenage pregnancy
DrTeachermiss
 
Teenage pregnancy presentation
Teenage pregnancy presentationTeenage pregnancy presentation
Teenage pregnancy presentation
Rachael Baldock
 
Teen Pregnancy Powerpoint
Teen Pregnancy PowerpointTeen Pregnancy Powerpoint
Teen Pregnancy Powerpoint
Leanne Potts
 
Teen Pregnancy Powerpoint
Teen Pregnancy PowerpointTeen Pregnancy Powerpoint
Teen Pregnancy Powerpoint
marcginsberg
 

Andere mochten auch (20)

Remaja Hamil Luar Nikah: Isu dan Etika Profesional Kaunselor Sekolah
Remaja Hamil Luar Nikah: Isu dan Etika Profesional Kaunselor SekolahRemaja Hamil Luar Nikah: Isu dan Etika Profesional Kaunselor Sekolah
Remaja Hamil Luar Nikah: Isu dan Etika Profesional Kaunselor Sekolah
 
Dalil dalil hak-dan_kedudukan_anak_luar_nikah_-
Dalil dalil hak-dan_kedudukan_anak_luar_nikah_-Dalil dalil hak-dan_kedudukan_anak_luar_nikah_-
Dalil dalil hak-dan_kedudukan_anak_luar_nikah_-
 
Akta pendaftaran kelahiran dan kematian 1957
Akta pendaftaran kelahiran dan kematian 1957Akta pendaftaran kelahiran dan kematian 1957
Akta pendaftaran kelahiran dan kematian 1957
 
Remaja Hamil Luar Nikah: Isu dan Etika Profesional Kaunselor Sekolah
Remaja Hamil Luar Nikah: Isu dan Etika Profesional Kaunselor SekolahRemaja Hamil Luar Nikah: Isu dan Etika Profesional Kaunselor Sekolah
Remaja Hamil Luar Nikah: Isu dan Etika Profesional Kaunselor Sekolah
 
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPTKEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
 
Unsafe abortion 2
Unsafe abortion 2Unsafe abortion 2
Unsafe abortion 2
 
Unsafe abortion
Unsafe abortionUnsafe abortion
Unsafe abortion
 
kehamilan tidak diinginkan (aborsi)
kehamilan tidak diinginkan (aborsi)kehamilan tidak diinginkan (aborsi)
kehamilan tidak diinginkan (aborsi)
 
Taklimat mbwn johor ppdjb_3.3.2011
Taklimat mbwn johor ppdjb_3.3.2011Taklimat mbwn johor ppdjb_3.3.2011
Taklimat mbwn johor ppdjb_3.3.2011
 
Teenage pregnancy seminar
Teenage pregnancy seminarTeenage pregnancy seminar
Teenage pregnancy seminar
 
PPT Abortus
PPT AbortusPPT Abortus
PPT Abortus
 
Teenage pregnancy
Teenage pregnancyTeenage pregnancy
Teenage pregnancy
 
Teen pregnancy ppt
Teen pregnancy ppt Teen pregnancy ppt
Teen pregnancy ppt
 
Effects of teenage pregnancy
Effects of teenage pregnancyEffects of teenage pregnancy
Effects of teenage pregnancy
 
Teenage pregnancy presentation
Teenage pregnancy presentationTeenage pregnancy presentation
Teenage pregnancy presentation
 
Teen Pregnancy Powerpoint
Teen Pregnancy PowerpointTeen Pregnancy Powerpoint
Teen Pregnancy Powerpoint
 
Teenage Pregnancy Presentation
Teenage Pregnancy PresentationTeenage Pregnancy Presentation
Teenage Pregnancy Presentation
 
Akte kelahiran 28 nov
Akte kelahiran 28 novAkte kelahiran 28 nov
Akte kelahiran 28 nov
 
Teen Pregnancy Powerpoint
Teen Pregnancy PowerpointTeen Pregnancy Powerpoint
Teen Pregnancy Powerpoint
 
Format APA: Panduan Asas dan Mudah
Format APA: Panduan Asas dan MudahFormat APA: Panduan Asas dan Mudah
Format APA: Panduan Asas dan Mudah
 

Ähnlich wie 2. kehamilan remaja

Gambaran penyebab kematian maternal di rumah sakit
Gambaran penyebab kematian maternal di rumah sakitGambaran penyebab kematian maternal di rumah sakit
Gambaran penyebab kematian maternal di rumah sakit
Operator Warnet Vast Raha
 
Modul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Uwes Chaeruman
 
referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
Adeline Dlin
 

Ähnlich wie 2. kehamilan remaja (20)

Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,
Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,
Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,
 
PPT kehamilan usia dini.ppt
PPT kehamilan usia dini.pptPPT kehamilan usia dini.ppt
PPT kehamilan usia dini.ppt
 
Pernikahan dini
Pernikahan diniPernikahan dini
Pernikahan dini
 
Css persalinan preterm (1)
Css persalinan preterm (1)Css persalinan preterm (1)
Css persalinan preterm (1)
 
ppt pembahasan soal kasus.pptx
ppt pembahasan soal kasus.pptxppt pembahasan soal kasus.pptx
ppt pembahasan soal kasus.pptx
 
Gambaran penyebab kematian maternal di rumah sakit
Gambaran penyebab kematian maternal di rumah sakitGambaran penyebab kematian maternal di rumah sakit
Gambaran penyebab kematian maternal di rumah sakit
 
Modul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
 
Kesehatan_Reproduksi.pptx
Kesehatan_Reproduksi.pptxKesehatan_Reproduksi.pptx
Kesehatan_Reproduksi.pptx
 
74 136-1-sm
74 136-1-sm74 136-1-sm
74 136-1-sm
 
referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
 
1.b. BBLR dan PJT.pptx
1.b. BBLR dan PJT.pptx1.b. BBLR dan PJT.pptx
1.b. BBLR dan PJT.pptx
 
Masa Antara
Masa Antara Masa Antara
Masa Antara
 
ABORSI DALAM TINJAUAN ETIKA, HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM
ABORSI DALAM TINJAUAN ETIKA, HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAMABORSI DALAM TINJAUAN ETIKA, HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM
ABORSI DALAM TINJAUAN ETIKA, HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM
 
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Reproduksi-Pertemuan-10.pdf
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Reproduksi-Pertemuan-10.pdfPPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Reproduksi-Pertemuan-10.pdf
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Reproduksi-Pertemuan-10.pdf
 
KEHAMILAN PADA REMAJA, KEL 2 JIGSAW.pptx
KEHAMILAN PADA REMAJA, KEL 2 JIGSAW.pptxKEHAMILAN PADA REMAJA, KEL 2 JIGSAW.pptx
KEHAMILAN PADA REMAJA, KEL 2 JIGSAW.pptx
 
05. ADELA RESA PUTRI - 1920332005 - IMPACTS OF FAMILY PLANNING ON NUTRITION.pptx
05. ADELA RESA PUTRI - 1920332005 - IMPACTS OF FAMILY PLANNING ON NUTRITION.pptx05. ADELA RESA PUTRI - 1920332005 - IMPACTS OF FAMILY PLANNING ON NUTRITION.pptx
05. ADELA RESA PUTRI - 1920332005 - IMPACTS OF FAMILY PLANNING ON NUTRITION.pptx
 
KB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi Kehamilan
KB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi KehamilanKB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi Kehamilan
KB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi Kehamilan
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Bab i aborsi
Bab i aborsiBab i aborsi
Bab i aborsi
 
Sosbud 3
Sosbud 3Sosbud 3
Sosbud 3
 

Mehr von Operator Warnet Vast Raha

Mehr von Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

2. kehamilan remaja

  • 1. KEHAMILAN REMAJA Dr. Retno Budiati Farid, SpOGK Dibawakan pada acara Simposium Kesehatan Reproduksi Bagian Obgin Subdivisi Fetomaternal PMCC-Makassar, 10 Desember 2005 Sekitar 1 milyar manusia – hampir 1 diantara 6 manusia di bumi ini – adalah remaja; 85% diantaranya hidup di negara berkembang. Banyak sekali remaja yang sudah aktif secara seksual (meski tidak selalu atas pilihan sendiri), dan di berbagai daerah atau wilayah, kira-kira separuh dari mereka sudah menikah. Kegiatan seksual menempatkan remaja pada tantangan risiko terhadap berbagai masalah kesehatan reproduksi. Setiap tahun kira-kira 15 juta remaja berusia 15-19 tahun melahirkan, 4 juta melakukan aborsi, dan hampir 100 juta terinfeksi Penyakit Menular Seksual (PMS) yang dapat disembuhkan. Secara global, 40% dari semua kasus infeksi HIV terjadi pada kaum muda yang berusia 15-24 tahun. Perkiraan terakhir adalah, setiap hari 7000 remaja terinfeksi HIV. Risiko kesehatan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berhubungan, misalnya tuntunan untuk kawin muda dan hubungan seksual, akses terhadap pendidikan dan pekerjaan, ketidaksetaraan gender, kekerasan seksual dan pengaruh media massa maupun gaya hidup yang populer. Kehamilan merupakan saat yang menyenangkan dan dinanti-nantikan tetapi juga menjadi saat kegelisahan dan keprihatinan. Setiap wanita hamil menghadapi risiko komplikasi, dengan tidak memandang usia. Tetapi pada remaja, morbiditas dan mortalitas dapat menjadi lebih besar terutama di wilayah di pelayanan medis masih sangat kurang. Sebagian besar faktor risiko yang dialami pada kehamilan remaja adalah faktor sosial ekonomi terutama karena sebagian besar merupakan suatu kehamilan yang tidak direncanakan. Definisi Kehamilan remaja atau kehamilan pada usia belasan tahun umumnya mengacu pada kehamilan pada wanita usia 19 tahun. Walaupun semua wanita di bawah 20 tahun adalah usia belasan tahun, ada perbedaan biologi yang signifikan antara wanita usia 16 tahun ke bawah
  • 2. dengan 17 tahun ke atas, karena kedua kelompok wanita ini berada pada tahap berbeda dalam pertumbuhan dan pematangan. Faktor-faktor risiko Beberapa faktor risiko terdapat pada kehamilan remaja; dapat diklasifikasikan dalam 2 kelompok: faktor sosial ekonomi dan faktor biologi. Secara umum, sebagian besar remaja secara psikologis belum dewasa dan belum punya penghasilan. Sebagian masih sekolah dan tinggal bersama orang tua. Menikah dan membangun sebuah keluarga belum terpikirkan. Sebagian besar kehamilan pada usia remaja di luar perkawinan, atau hubungan yang belum stabil. Kebanyakan merupaka kehamilan karena ‘kecelakaan’ atau tak dikehendaki. Mereka berisiko kehilangan-kehilangan dukungan sosial dan ekonomi dan kadang kehilangan tempat tinggal, terutama jika mereka melarikan diri dari rumah. ‘Antenatal care’ biasanya terlambat atau tidak sama sekali. Semua kondisi ini merupakan faktor risiko terhadap hasil luaran yang kurang baik. Secara biologis, sebagian remaja masih dalam tahap pertumbuhan fisik, dan bisa terjadi kompetisi dengan janin mereka dalam masalah gizi. Secara teori, fisik ibu yang masih kecil dan belum dewasa dapat berefek saat persalinan berkenaan dengan ukuran panggul yang masih kecil. Gaya hidup sebagian remaja yaitu merokok, mengkonsumsi alkohol, kekerasan, dan cenderung terjangkit penyakit menular seksual. Bagaimanapun, faktor-faktor ini dapat dipengaruhi latar belakang budaya dan etnis, juga berhubungan dengan defisiensi nutrisi, terutama asupan besi. Pemberian obat-obatan yang tak aman untuk kehamilan juga dapat terjadi karena ketidak acuhan baik terhadap kehamilan ataupun pengaruhnya terhadap pertumbuhan janin. Faktor-faktor risiko ini dapat terjadi bersamaan. Dalam suatu studi, walaupun ‘Klinik Kehamilan Remaja’ tersedia, ada keterlambatan antara saat diagnosis kehamilan dengan ‘obstetric care’, 50% dari mereka menderita PMS. Secara keseluruhan, kehamilan pada usia remaja memiliki kondisi yang secara signifikan berkonsekuensi terhadap kehamilannya.
  • 3. Komplikasi antenatal Dalam sebuah penelitian, didapatkan primipara , 19 tahun dibandingkan primipara usia 20-24 tahun, tidak meningkatkan hasil luaran yang kurang baik. 12 tahun kemudian, kehamilan remaja secara signifikan meningkatkan insiden anemia, infeksi saluran kemih dan hipertensi dalam kehamilan. Tak ada perbedaan timbulnya pre-eklampsia, eklampsia atau perdarahan antepartum, sedangkan kejadian perpanjangan masa kehamilan secara signifikan berkurang. Sebuah penelitian di Hongkong telah menunjukkan ibu-ibu usia ≤ 19 tahun dibandingkan dengan yang lebih tua usianya, tidak meningkatkan komplikasi kehamilan kecuali persalinan preterm. Didapatkan juga insiden yang sama pada perdarahan antepartum dan pre-eklampsia, tetapi ketuban pecah dini dan DM pada kehamilan lebih rendah pada ibu-ibu remaja. Persalinan preterm Satu komplikasi mayor yang hampir secara konsisten ditemukan adalah timbulnya kelahiran preterm. Penelitian dari Swedia melaporkan bahwa rata-rata kelahiran preterm dengan usia kehamilan , 32 minggu berhubungan terbalik dengan umur ibu: 5,9% pada usia 13-15 tahun, 2,5% pada usia 16-17 tahun, 1,7% pada usia 18-19 tahun dan 1,1% pada usia 20-24 tahun. Faktor risiko lain misalnya merokok, penyalahgunaan obat-obatan, defisiensi gizi, PHS, vaginitis, anemia, pre-eklampsia dan tekanan psikososial. Faktor risiko dasar yang tak kalah penting adalah derajat pertumbuhan atau kematangan remaja tersebut. Sebuah penelitian di Hongkong menemukan bahwa kejadian kelahiran preterm berhubungan terbalik dengan tinggi badan ibu. Fisik yang belum matang dan tubuh yang pendek dapat menjelaskan kejadian kelahiran preterm. Persalinan dengan alat dan operasi seksi sesarea Pada sebuah tinjauan 12 tahun di UK, ibu usia ≤ 19 tahun dibandingkan dengan usia 20-24 tahun, kelompok pertama hanya setengahnya yang seksio sesarea (6,3% vs 11,3%) dibandingkan kelompok kedua, tetapi persalinan dengan alat dua kali lipat (11,7% vs 5,0%). Sebuah penelitian di AS, tak ada perbedaan signifikan pada persalinan, sementara walaupun lebih pendek pada nullipara , 15 tahun penggunaan oksitosin lebih sedikit, dan tak ada
  • 4. perbedaan angka ekstraksi forsep, dibandingkan dengan usia 20-29 tahun. Di Hongkong, usia 19 tahun, persalinan dengan alat dan seksio sesarea memiliki angka lebih rendah dibanding yang lebih tua pada rumah sakit yang sama. Penemuan yang sama diperoleh pada remaja nullipara, kejadian persalinan dengan alat dan seksio sesarea menurun dibandingkan dengan nullipara usia 20-24 tahun. Komplikasi dan kematian perinatal Sukanich dkk melaporkan tak ada peningkatan morbiditas dan mortalitas perinatal dilaporkan pada kehamilan remaj, adalah dihubungkan dengan tinggi badan. Sebagian besar ririko mortalitas neonatal disebabkan tingginya kejadian kelahiran preterm pada kehamilan remaja. Hal ini meliputi kelahiran preterm, pertumbuhan janin terhambat, berat lahir kurang, kematian perinatal, persalinan dengan tindakan, dan seksio sesarea. Meskipun demikian, sebagian dari komplikasi ini, seperti eklampsia, dapat dipengaruhi oleh etnis, juga dipengaruhi oleh gaya hidup remaja tersebut. Kesimpulan Beberapa alasan penting untuk mengurangi kehamilan remaja: • Remaja pada umumnya kurang memperhatian anak-anaknya • Kehamilan pada remaja lebih berbahaya dan traumatis • Banyak kehamilan remaja yang berakhir dengan abortus • Secara langsung kehamilan remaja meningkatkan angka pertumbuhan penduduk • Yang terpenting adalah sebagian besar kehamilan remaja tidak dikehendaki