SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 11
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara 
intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam 
usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat 
berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan, metode 
kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya ini 
disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan 
(leadership) (Siagian, 1980) 
Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan dimensi 
keterampilan teknis dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan personal menjadi 
terpinggirkan. Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada 
kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan 
keterampilan personalnya. Keterampilan personal tersebut meliputi kemampuan untuk 
memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam kontribusinya membentuk 
dinamika organisasi, kemampuan melakukan modifikasi perilaku, kemampuan memahami 
dan memberi motivasi, kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan 
komunikasi yang efektif, kemampuan memahami relasi antar konsep kepemimpinan-kekuasaan- 
politik dalam organisasi, kemampuan memahami genealogi konflik dan 
negosiasinya, serta kemampuan mengkonstruksikan budaya organisasi yang ideal. 
Upaya membangun keterampilan personal tersebut selaras dengan perkembagan kekinian 
rumpun kajian Organizational Studies (Teori Organisasi, Perilaku Organisasi, Manajemen 
SDM, dan Kepemimpinan), yang menemukan kontekstualisasinya dalam semangat 
pendekatan human relations. Organisasi birokrasi publik pun idealnya tidak terlepas dari 
arah perkembangan ini. Dalam hal ini, paradigma organisasi birokratik-weberian yang 
berkarakter (terlalu) impersonal dan dingin, mendapatkan tantangan serius dari 
paradigma post-birokrasi yang lebih humanis 
Kreativitas penting bagi pengambil keputusan, hal ini memungkinkan pengambil keputusan 
untuk lebih sepenuhnya menghargai dan memahami masalah, termasuk melihat masalah-masalah 
yang tidak dapat dilihat orang lain, namum kenyataannya banyak pemimpin dalam 
pengambilan keputusan tidak memperhatikan perilaku pemimpin yang baik. Ada beberapa 
hal yang perlu diperhatikan agar kepemimpinan dapat berperan dengan baik, antara lain:
1. Yang menjadi dasar utama dalam efektivitas kepemimpinan bukan pengangkatan atau 
penunjukannya, melainkan penerimaan orang lain terhadap kepemimpinan yang 
bersangkutan 
2. Efektivitas kepemimpinan tercermin dari kemampuannya untuk tumbuh dan 
berkembang 
3. Efektivitas kepemimpinan menuntut kemahiran untuk “membaca” situasi 
4. Perilaku seseorang tidak terbentuk begitu saja, melainkan melalui pertumbuhan dan 
perkembangan 
5. Kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi dapat tercipta bila setiap anggota mau 
menyesuaikan cara berfikir dan bertindaknya untuk mencapai tujuan organisasi. 
B. Rumusan Masalah 
Pada makalah ini penulis akan membahas masalah : 
1. Peran kepemimpinan 
2. Hakekat pengambilan keputusan 
3. Peran kepemimpinan dalam pengambilan keputusan 
C. Tujuan Penulisan 
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 
1. Untuk mengetahui peran kepemimpinan 
2. Untuk mengetahui hakekat dalam pengambilan keputusan 
3. Untuk mengetahui peran kepemimpinan dalam pengambilan keputusan
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Pengertian Peran Kepemimpinan 
Sebelum membahas tentang pembagian peran kepemimpinan terlebih dahulu kita akan 
memaparkan tentang pengertian peran kepemimpinan itu sendiri. Kepemimpinan adalah 
adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke 
arah pencapaian tujuan. Dalam pengertian lain kepemimpinan adalah kemampuan dan 
keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan satuan kerja untuk 
mempengaruhi orang lain, terutama bawahannya, untuk berfikir dan bertindak 
sedemikian rupa sehingga melalui perilaku yang positif ia memberikan sumbangan nyata 
dalam pencapaian tujuan organisasi. Sedangkan pengertian peran adalah perilaku yang 
diatur dan diharapkan dari seseorang dalam posisi tertentu. Jadi dari keterangan di 
atas dapat disimpulkan bahwa peranan kepemimpinan adalah seperangkat perilaku yang 
diharapkan dilakukan oleh seseorang sesuai kedudukannya sebagai seorang 
pemimpin. Beberapa peran/fungsi kepemimpinan adalah sebagai berikut: 
1. Fungsi Perencanaan 
Seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi dan bagi 
diri sendiri selaku penanggung jawab tercapainya tujuan organisasi. 
Manfaat – manfaat tersebut antara lain: 
a. Perencanaan merupakan hasil pemikiran dan analisa situasi dalam pekerjaanuntuk 
memutuskan apa yang akan dilakukan 
b. Perencanaan berarti pemikiran jauh ke depan disertai keputusan – keputusan yang 
berdasarkan atas fakta – fakta yang diketahui 
c. Perencanaan berarti proyeksi atau penempatan diri ke situasi pekerjaan yang akan 
dilakukan dan tujuan atau target yang akan dicapai. 
Perencanaan meliputi dua hal, yaitu: 
a. Perencanaan tidak tertulis yang akan digunakan dalam jangka pendek, pada keadaan 
darurat, dan kegiatan yang bersifat terus menerus. 
b. Perencanaan tertulis yang akan digunakan untuk menentukan kegiatan – kegiatan yang 
akan dilakukan atas dasar jangka panjang dan penentukan prosedur – prosedur yang 
diperlukan.
Setiap rencana yang baik akan berisi: 
a. Maksud dan tujuan yang tetap dan dapat dipahami 
b.Penggunaan sumber – sumber enam M secara tepat 
c. Cara dan prosedur untuk mencapai tujuan tersebut 
2. Fungsi memandang ke depan 
Seorang pemimpin yang senantiasa memandang ke depan berarti akan mampu mendorong 
apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap kemungkinan. Hal ini memberikan 
jaminan bahwa jalannya proses pekerjaan ke arah yang dituju akan dapat berlangusng 
terus menerus tanpa mengalami hambatan dan penyimpangan yang merugikan. Oleh 
sebab seorang pemimpin harus peka terhadap perkembangan situasi baik di dalam 
maupun diluar organisasi sehingga mampu mendeteksi hambatan-hambatan yang muncul, 
baik yang kecil maupun yang besar. 
3. Fungsi pengembangan loyalitas 
Pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara pengikut, tetapi juga unutk para 
pemimpin tingkat rendah dan menengah dalam organisai. Untuk mencapai kesetiaan ini, 
seseorang pemimpin sendiri harus memberi teladan baik dalam pemikiran, kata-kata, 
maupun tingkah laku sehari – hari yang menunjukkan kepada anak buahnya pemimpin 
sendiri tidak pernah mengingkari dan menyeleweng dari loyalitas segala sesuatu tidak 
akan dapat berjalan sebagaimana mestinya. 
4. Fungsi Pengawasan 
Fungsi pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti kemampuan 
pelaksanaan rencana. Dengan adanya pengawasan maka hambatan – hambatan dapat 
segera diketemukan, untuk dipecahkan sehingga semua kegiatan kembali berlangsung 
menurut rel yang elah ditetapkan dalam rencana . 
5. Fungsi mengambil keputusan 
Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. 
Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. 
Bahkan ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Metode pengambilan 
keputusan dapat dilakukan secara individu, kelompok tim atau panitia, dewan, komisi, 
referendum, mengajukan usul tertulis dan lain sebagainya. 
6. Fungsi memberi motivasi 
Seorang pemipin perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap anak buahnya. Pemimpin 
harus dapat memberi semangat, membesarkan hati, mempengaruhi anak buahnya agar 
rajinbekerja dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap organisasi yang dipimpinnya.
Pemberian anugerah yang berupa ganjaran, hadiah, piujian atau ucapan terima kasih 
sangat diperlukan oleh anak buah sebab mereka merasa bahwa hasil jerih payahnya 
diperhatikan dan dihargai oleh pemimpinnya. 
Di lain pihak, seorang pemimpin harus berani dan mampu mengambil tindakan terhadap 
anak buahnya yang menyeleweng, yang malas dan yang telah berbuat salah sehingga 
merugikan organisasi, dengan jalan memberi celaan, teguran, dan hukuman yang setimpal 
dengan kesalahannya. Untuk melaksanakan fungsi fungsi ini sebaik- baiknya, seorang 
pemimpin perlu menyelenggarakan daftar kecakapan dan kelakuan baik bagi semua 
pegawai sehingga tercatat semua hadiah maupun hukuman yang telah diberikan kepada 
mereka. 
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kepemimpinan dapat berperan 
dengan baik, antara lain: 
1. Yang menjadi dasar utama dalam efektivitas kepemimpinan bukan pengangkatan atau 
penunjukannya, melainkan penerimaan orang lain terhadap kepemimpinan yang 
bersangkutan 
2. Efektivitas kepemimpinan tercermin dari kemampuannya untuk tumbuh dan 
berkembang 
3. Efektivitas kepemimpinan menuntut kemahiran untuk “membaca” situasi 
4. Perilaku seseorang tidak terbentuk begitu saja, melainkan melalui pertumbuhan dan 
perkembangan 
5. Kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi dapat tercipta bila setiap anggota mau 
menyesuaikan cara berfikir dan bertindaknya untuk mencapai tujuan organisasi. 
B. Hakekat Pengambilan Keputusan 
Pengambilan keputusan adalah tindakan pemilihan alternatif. Hal ini berkaian dengan 
fungsi manajemen.. Misalnya, saat manajer merencanakan, mengelola, mengontrol, 
mereka membuat keputusan. Akan tetapi, ahli teori klasik tidak menjelaskan 
pengambilan keputusan tersebut secara umum. Pelopor teori manajemen seperti Fayol 
dan Urwick membahas pengambilan keputusan mengenai pengaruhnya pada delegasi dan 
otoritas, sementara bapak manajemen-Frederick W. Taylor- hanya menyinggung metode 
ilmiah sebagai pendekatan untuk pengambilan keputusan. Seperti kebanyakan aspek 
teori organisasi modern, analisis awal pengambilan keputusan dapat ditelusuri pada 
Chester Barnard. Dalam The Functions of the Exec Barnard memberikan analisis 
komprehensif mengenai pengambilan keputusan menyatakan "Proses keputusan ... 
merupakan teknik untuk mempersempit pilihan."
Kebanyakan pembahasan proses pengambilan keputusan terbagi dalam beberapa langkah. 
Hal ini dapat ditelusuri dari ide yang dikembangkan Herbert A. Simon, ahli teori 
kepufusan dan organisasi yang memenangkan hadiah Nobel, yang mengonseptualisasikan 
tiga tahap utama dalam proses pengambilan keputusan: 
1. Aktivitas inteligensi. Berasal dari pengertian militer "intelligence," Simon 
mendeskripsikan tahap awal ini sebagai penelusuran kondisi lingkungan yang memerlukan 
pengambilan keputusan. 
2. Aktivitas desain. Selama tahap kedua, mungkin terjadi tindakan penemuan, 
pengembangan, dan analisis masalah. 
3. Aktivitas memilih. Tahap ketiga dan terakhir ini merupakan pilihan sebenarnya-memilih 
tindakan tertentu dari yang tersedia 
Berhubungan dengan tahap-tahap tersebut, tetapi lebih empiris (yaitu, menelusuri 
keputusan sebenarnya dalam organisasi), adalah langkah pengambilan keputusan menurut 
Mintzberg dan koleganya: 
1. Tahap identifikasi, di mana pengenalan masalah atau kesempatan muncul dan diagnosis 
dibuat. Diketahui bahwa masalah yang berat mendapatkan diagnosis yang ekstensif dan 
sistematis, tetapi masalah yang sederhana tidak. 
2. Tahap pengembangan, di mana terdapat pencarian prosedur atau solusi standar yang 
ada untuk mendesain solusi yang baru. Diketahui bahwa proses desain merupakan proses 
pencarian dan percobaan di mana pembuat keputusan hanya mempunyai ide solusi ideal 
yang tidak jelas. 
3. Tahap seleksi, di mana pilihan solusi dibuat. Ada tiga cara pembentukan seleksi: 
dengan penilainn pembuat keputusan, berdasarkan pengalaman atau intuisi, bukan analisis 
logis; dengan analisis alternatif yang logis dan sistematis; dan dengan tawar-menawar 
saat seleksi melibatkan kelompok pembuat keputusan dan semua manuver politik yang 
ada. Sekali keputusan diterima secara formal, otorisasi pun kemudian dibuat. 
Gambar 1. Tahap Pengambilan Keputusan dalam Organisasi Menurut Mintzberg 
Gambar 1 merangkum tahap pengambilan keputusan berdasarkan penelitian Mintzberg. 
Baik terekspresi dalam tahap Simon maupun Mintzberg, terdapat langkah awal yang
dapat diidentifikasi yang menghasilkan aktivitas pemilihan dalam pengambilan keputusan. 
Perlu dicatat bahwa pengambilan keputusan merupakan proses dinamis, terdapat banyak 
celah berupa umpan balik dalam setiap tahap. "Celah umpan balik dapat disebabkan oleh 
masalah waktu, politik, ketidaksetujuan antarmanajer, ketidakmampuan untuk 
mengidentifikasi alternatif yang tepat atau mengimplementasikan solusi, pergantian 
manajer, atau munculnya alternatif baru secara tiba-tiba. Yang penting adalah 
pengambilan keputusan merupakan proses dinamis. Proses dinamis ini mempunyai 
implikasi perilaku dan strategis pada organisasi. Penelitian empiris terbaru 
mengindikasikan bahwa proses keputusan yang mencakup pembuatan pilihan strategis 
menghasilkan keputusan yang baik dalam organisasi tetapi masih terdapat banyak 
masalah, yakni manajer mengambil keputusan yang salah. Kembali ke peranan dominan 
yang dimainkan teknologi informasi dalam analisis dan praktik pengambilan keputusan 
yang efektif, relevansi studi dan aplikasi perilaku organisasi ini adalah apa yang disebut 
perilaku pengambilan keputusan. 
C. Peran Kepemimpinan Dalam Pengambilan Keputusan 
Kepemimpinan seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap 
pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab 
terhadap hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin. Sehingga jika seorang pemimpin 
tidak mampu membuat keputusan, seharusnya dia tidak dapat menjadi pemimpin. 
Dilain hal, pengambilan keputusan dalam tinjauan perilaku mencerminkan karakter bagi 
seorang pemimpin. Oleh sebab itu, untuk mengetahui baik tidaknya keputusan yang 
diambil bukan hanya dinilai dari konsekuensi yang ditimbulkannya. Melainkan melalui 
berbagai pertimbangan dalam prosesnya. Kegiatan pengambilan keputusan merupakan 
salah satu bentuk kepemimpinan, sehingga: 
1. Teori keputusan meupakan metodologi untuk menstrukturkan dan menganalisis situasi 
yang tidak pasti atau berisiko, dalam konteks ini keputusan lebih bersifat perspektif 
daripada deskriptif 
2. Pengambilan keputusan adalah proses mental dimana seorang manajer memperoleh dan 
menggunakan data dengan menanyakan hal lainnya, menggeser jawaban untuk menemukan 
informasi yang relevan dan menganalisis data; manajer, secara individual dan dalam tim, 
mengatur dan mengawasi informasi terutama informasi bisnisnya 
3. Pengambilan keputusan adalah proses memlih di antara alternatif-alternatif tindakan 
untuk mengatasi masalah.
Dalam pelaksanaannya, pengambilan keputusan dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu: 
proses dan gaya pengambilan keputusan. 
1. Proses pengambilan keputusan 
Prosesnya dilakukan melalui beberapa tahapan seperti: 
a. Identifikasi masalah 
b. Mendefinisikan masalah 
c. Memformulasikan dan mengembangkan alternative 
d. Implementasi keputusan 
e. Evaluasi keputusan 
2. Gaya pengambilan keputusan 
Selain proses pengambilan keputusan, terdapat juga gaya pengambilan keputusan. Gaya 
adalah lear habit atau kebiasaan yang dipelajari. 
Gaya pengambilan keputusan merupakan kuadran yang dibatasi oleh dimensi: 
1. Cara berpikir, terdiri dari: 
a. Logis dan rasional; mengolah informasi secara serial 
b. Intuitif dan kreatif; memahami sesuatu secara keseluruhan. 
2. Toleransi terhadap ambiguitas 
a. Kebutuhan yang tinggi untuk menstruktur informasi dengan cara meminimalkan 
ambiguitas 
b. Kebutuhan yang rendah untuk menstruktur informasi, sehingga dapat memproses 
banyak pemikiran pada saat yang sama. 
Kombinasi dari kedua dimensi diatas menghasilkan gaya pengambilan keputusan seperti: 
1. Direktif = toleransi ambiguitas rendah dan mencari rasionalitas. Efisien, mengambil 
keputusan secara cepat dan berorientasi jangka pendek 
2. Analitik = toleransi ambiguitas tinggi dan mencari rasionalitas. Pengambil keputusan 
yang cermat, mampu menyesuaikan diri dengan situasi baru 
3. Konseptual = toleransi ambiguitas tinggi dan intuitif. Berorientasi jangka panjang, 
seringkali menekan solusi kreatif atas masalah 
4. Behavioral = toleransi ambiguitas rendah dan intuitif. Mencoba menghindari konflik 
dan mengupayakan penerimaan.
Berdasarkan uraian di atas, maka berikut adalah upaya-upaya yang perlu ditempuh 
seperti: 
1. Cerna masalah 
Sejalan dengan peran kepemimpinan, maka terdapat perbedaan antara permasalahan 
tentang tujuan dan metode. Dalam kondisi seperti ini peran pemimpin adalah mengambil 
inisiatif dalam hubungannya dengan tujuan dan arah daripada metode dan cara. 
2. Identifikasi alternativ 
Kemampuan untuk memperoleh alternativ yang relevan sebanyak-banyaknya. 
3. Tentukan proritas 
Memilih diantara banyak alternativ adalah esensi dari kegiatan pengambilan keputusan. 
4. Ambil langkah 
Upaya pengambilan keputusan tidak berhenti pada tataran pilihan, melainkan berlanjut 
pada langkah implementasi dan evaluasi guna memberikan umpan balik. 
Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. 
Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. 
Bahkan ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Metode pengambilan 
keputusan dapat dilakukan secara individu, kelompok tim atau panitia, dewan, komisi, 
referendum, mengajukan usul tertulis dan lain sebagainya. 
Dalam setiap pengambilan keputusan selalu diperlukan kombinasi yang sebaik -baiknya 
dari : 
a. Perasaan, firasat atau intuisi 
b. Pengumpulan, pengolahan, penilaian dan interpretasi fakta-fakta secara rasional – 
sistematis. 
c. Pengalaman baik yang langusng maupun tidak langsung. 
d. Wewenang formal yang dimiliki oleh pengambil keputusan. 
Dalam pengambilan keputusan seorang pemimpin dapat menggunakan metode – metode 
sebagai berikut: 
a. Keputusan–keputusan yang sifatnya sederhana individual artinya secara sendirian. 
b. Keputusan–keputusan yang sifatnya seragam dan diberikan secara terus menerus 
dapat diserahkan kepada orang – orang yang terlatih khusus untuk itu atau dilakukan 
dengan menggunakan komputer. 
c. Keputusan–keputusan yang bersifat rumit dan kompleks dalam arti menjadi tanggung 
jawab masyarkat lebih baik diambil secara kelompok atau majelis. 
Keputusan-keputusan yang bersifat rumit dan kompleks sebab masalahnya menyangkut 
perhitungan–perhitungan secara teknis agae diambil dengan bantuan seorang ahli dalam 
bidang yang akan diambil keputusannya.
BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
Pengambilan keputusan adalah tindakan pemilihan alternatif. Hal ini berkaian dengan 
fungsi manajemen. Menurut Herbert A. Simon, ahli teori keputusan dan organisasi 
mengonseptualisasikan tiga tahap utama dalam proses, pengambilan keputusan: 
(1) Aktivitas inteligens 
(2) Aktivitas desain 
(3) Aktivitas memilih 
Tahap ketiga dan terakhir ini merupakan pilihan sebenarnya-memilih tindakan tertentu 
dari yang tersedia. Sedangkan Mintzberg dan koleganya mengemukakan tentang 
langkah-langkah pengambilan keputusan, yaitu: 
(1) Tahap identifikasi 
(2) Tahap pengembangan 
(3) Tahap seleksi. 
Pemimpin adalah seseorang yang melaksanakan beberapa hal yang benar atau sering 
disebut“people who do the right thing”. Sementara manajer adalah seseorang yang 
harus melaksanakan sesuatu secara benar atau disebut “people who do things right”. 
Kepemimpinan seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap 
pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab 
terhadap hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin. Sehingga jika seorang pemimpin 
tidak mampu membuat keputusan, seharusnya dia tidak dapat menjadi pemimpin. 
Salah satu peran kepemimpinan yang harus dijalankan oleh seorang pemimpin adalah 
peran membangkitkan semangat kerja. Peran ini dapat dijalankan dengan cara 
memberikan pujian dan dukungan. Pujian dapat diberikan dalam bentuk penghargaan dan 
insentif. Sebagai sumber inspirasi, seorang pemimpin tidak hanya menunjukkan dalam 
kata dan ucapan saja, melainkan juga tindakan dan perilaku sehari-hari. Orang berharap 
seorang pemimpin yang menunjukkan optimisme, segar, antusias, energik, dan berpikir 
positif pada masa depan. Kepemimpinan yang inspiratif memberikan banyak orang 
kemampuan untuk menggali makna dan menemukan tujuan hidup. 
B. Saran 
Hendaknya pembaca jika menjadi seorang pemimpin dalam suatu organisasi dapat 
mengambil keputusan yang tepat dan menerapkan gaya kepmimpinan sesuai dengan 
situasi dengan berbagai pertimbangan yang telah diperhutungkan secara matang.
DAFTAR PUSTAKA 
Pudjo Sumedi,(2010). Organisasi dan Kepemimpinan, Jakarta, Uhamka Press. 
Ardana, Komang, dkk. 2008. Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: Graha Ilmu. 
Rivai, Veithzal, 2007. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo 
Persada.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Refresh _Leadership Concept
Refresh _Leadership ConceptRefresh _Leadership Concept
Refresh _Leadership ConceptKanaidi ken
 
makalah kepemimpinan
makalah kepemimpinanmakalah kepemimpinan
makalah kepemimpinaniswakil
 
Manajemen, Manajer dan Kepemimpinan
Manajemen, Manajer dan KepemimpinanManajemen, Manajer dan Kepemimpinan
Manajemen, Manajer dan KepemimpinanDwi Mardianti
 
Organisasi dan Kepemimpinan
Organisasi dan KepemimpinanOrganisasi dan Kepemimpinan
Organisasi dan Kepemimpinanhattaalwi
 
Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...
Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...
Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...Netta Samosir
 
Mj102 022032-956-9
Mj102 022032-956-9Mj102 022032-956-9
Mj102 022032-956-9Sri Mulyani
 
Makalah Dasar Manajemen "Kepemimpinan"
Makalah Dasar Manajemen "Kepemimpinan"Makalah Dasar Manajemen "Kepemimpinan"
Makalah Dasar Manajemen "Kepemimpinan"Sintya M
 
Makalah Leadership
Makalah LeadershipMakalah Leadership
Makalah Leadershiphazhiyah
 
Makalah kepemimpinan leadership Pdf
Makalah kepemimpinan leadership PdfMakalah kepemimpinan leadership Pdf
Makalah kepemimpinan leadership Pdfifulmoch
 
Makalah manajemen Kepemimpinan
Makalah manajemen Kepemimpinan Makalah manajemen Kepemimpinan
Makalah manajemen Kepemimpinan indah pertiwi
 

Was ist angesagt? (19)

Makalah manajemen kepemimpinan (2)
Makalah manajemen kepemimpinan (2)Makalah manajemen kepemimpinan (2)
Makalah manajemen kepemimpinan (2)
 
Refresh _Leadership Concept
Refresh _Leadership ConceptRefresh _Leadership Concept
Refresh _Leadership Concept
 
makalah kepemimpinan
makalah kepemimpinanmakalah kepemimpinan
makalah kepemimpinan
 
Managerial & Leadership Style
Managerial & Leadership StyleManagerial & Leadership Style
Managerial & Leadership Style
 
Manajemen, Manajer dan Kepemimpinan
Manajemen, Manajer dan KepemimpinanManajemen, Manajer dan Kepemimpinan
Manajemen, Manajer dan Kepemimpinan
 
Organisasi dan Kepemimpinan
Organisasi dan KepemimpinanOrganisasi dan Kepemimpinan
Organisasi dan Kepemimpinan
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...
Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...
Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...
 
Kepemimpinan dalam manajemen
Kepemimpinan dalam manajemenKepemimpinan dalam manajemen
Kepemimpinan dalam manajemen
 
Mj102 022032-956-9
Mj102 022032-956-9Mj102 022032-956-9
Mj102 022032-956-9
 
Bab 7 an 015 kepimpinan
Bab 7 an 015 kepimpinanBab 7 an 015 kepimpinan
Bab 7 an 015 kepimpinan
 
Makalah Dasar Manajemen "Kepemimpinan"
Makalah Dasar Manajemen "Kepemimpinan"Makalah Dasar Manajemen "Kepemimpinan"
Makalah Dasar Manajemen "Kepemimpinan"
 
Makalah Leadership
Makalah LeadershipMakalah Leadership
Makalah Leadership
 
Makalah i
Makalah iMakalah i
Makalah i
 
Makalah kepemimpinan leadership Pdf
Makalah kepemimpinan leadership PdfMakalah kepemimpinan leadership Pdf
Makalah kepemimpinan leadership Pdf
 
Kepemimpinan ppt
Kepemimpinan pptKepemimpinan ppt
Kepemimpinan ppt
 
Gaya kepemimpinan
Gaya kepemimpinanGaya kepemimpinan
Gaya kepemimpinan
 
Makalah manajemen Kepemimpinan
Makalah manajemen Kepemimpinan Makalah manajemen Kepemimpinan
Makalah manajemen Kepemimpinan
 
Manajemen organisasi
Manajemen organisasiManajemen organisasi
Manajemen organisasi
 

Andere mochten auch

Презентация предложений АПФ для Тульской области
Презентация предложений АПФ для Тульской областиПрезентация предложений АПФ для Тульской области
Презентация предложений АПФ для Тульской областиАлександр Бражко
 
ಅಲ್ಲಾಹನ ದರಷ್ಟಾಂತಗಳನ್ನು ಕಡೆಗಣೆಸಬೇಡಿರಿ 4
ಅಲ್ಲಾಹನ ದರಷ್ಟಾಂತಗಳನ್ನು ಕಡೆಗಣೆಸಬೇಡಿರಿ 4ಅಲ್ಲಾಹನ ದರಷ್ಟಾಂತಗಳನ್ನು ಕಡೆಗಣೆಸಬೇಡಿರಿ 4
ಅಲ್ಲಾಹನ ದರಷ್ಟಾಂತಗಳನ್ನು ಕಡೆಗಣೆಸಬೇಡಿರಿ 4FAHIM AKTHAR ULLAL
 
QUICK REVIEW -History of Europe
QUICK REVIEW -History of EuropeQUICK REVIEW -History of Europe
QUICK REVIEW -History of Europeammunair
 
Tabla de integrales + derivadas
Tabla de integrales + derivadasTabla de integrales + derivadas
Tabla de integrales + derivadasEDWARD ORTEGA
 
Tabla de integrales 2
Tabla de integrales 2Tabla de integrales 2
Tabla de integrales 2EDWARD ORTEGA
 
исследовательская деятельность как средство развития познавательной активност...
исследовательская деятельность как средство развития познавательной активност...исследовательская деятельность как средство развития познавательной активност...
исследовательская деятельность как средство развития познавательной активност...adelina_73
 
Institution research
Institution researchInstitution research
Institution researchHamimTak
 
CLASES EXCEL: TABLAS DINAMICAS
CLASES EXCEL: TABLAS DINAMICASCLASES EXCEL: TABLAS DINAMICAS
CLASES EXCEL: TABLAS DINAMICASgruponibin
 
Financial Management - Nonprofits
Financial Management - NonprofitsFinancial Management - Nonprofits
Financial Management - NonprofitsElli Malki
 
если хочешь быть здоровым
если хочешь быть здоровымесли хочешь быть здоровым
если хочешь быть здоровымadelina_73
 
Newsletter - Chelsea Hall
Newsletter - Chelsea HallNewsletter - Chelsea Hall
Newsletter - Chelsea HallChelsea Hall
 

Andere mochten auch (15)

Презентация предложений АПФ для Тульской области
Презентация предложений АПФ для Тульской областиПрезентация предложений АПФ для Тульской области
Презентация предложений АПФ для Тульской области
 
Resume (1)
Resume (1)Resume (1)
Resume (1)
 
ಅಲ್ಲಾಹನ ದರಷ್ಟಾಂತಗಳನ್ನು ಕಡೆಗಣೆಸಬೇಡಿರಿ 4
ಅಲ್ಲಾಹನ ದರಷ್ಟಾಂತಗಳನ್ನು ಕಡೆಗಣೆಸಬೇಡಿರಿ 4ಅಲ್ಲಾಹನ ದರಷ್ಟಾಂತಗಳನ್ನು ಕಡೆಗಣೆಸಬೇಡಿರಿ 4
ಅಲ್ಲಾಹನ ದರಷ್ಟಾಂತಗಳನ್ನು ಕಡೆಗಣೆಸಬೇಡಿರಿ 4
 
QUICK REVIEW -History of Europe
QUICK REVIEW -History of EuropeQUICK REVIEW -History of Europe
QUICK REVIEW -History of Europe
 
E scola já
E scola jáE scola já
E scola já
 
Evolucion del-celular
Evolucion del-celularEvolucion del-celular
Evolucion del-celular
 
107182674 asme-ptc-4-1-1964-1
107182674 asme-ptc-4-1-1964-1107182674 asme-ptc-4-1-1964-1
107182674 asme-ptc-4-1-1964-1
 
Tabla de integrales + derivadas
Tabla de integrales + derivadasTabla de integrales + derivadas
Tabla de integrales + derivadas
 
Tabla de integrales 2
Tabla de integrales 2Tabla de integrales 2
Tabla de integrales 2
 
исследовательская деятельность как средство развития познавательной активност...
исследовательская деятельность как средство развития познавательной активност...исследовательская деятельность как средство развития познавательной активност...
исследовательская деятельность как средство развития познавательной активност...
 
Institution research
Institution researchInstitution research
Institution research
 
CLASES EXCEL: TABLAS DINAMICAS
CLASES EXCEL: TABLAS DINAMICASCLASES EXCEL: TABLAS DINAMICAS
CLASES EXCEL: TABLAS DINAMICAS
 
Financial Management - Nonprofits
Financial Management - NonprofitsFinancial Management - Nonprofits
Financial Management - Nonprofits
 
если хочешь быть здоровым
если хочешь быть здоровымесли хочешь быть здоровым
если хочешь быть здоровым
 
Newsletter - Chelsea Hall
Newsletter - Chelsea HallNewsletter - Chelsea Hall
Newsletter - Chelsea Hall
 

Ähnlich wie Makalah kepemimpinan2

Ähnlich wie Makalah kepemimpinan2 (20)

Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
Bab i glen kepemimpinan
Bab i glen kepemimpinanBab i glen kepemimpinan
Bab i glen kepemimpinan
 
Tugas msdm leadership(kepemimpinan)
Tugas msdm leadership(kepemimpinan)Tugas msdm leadership(kepemimpinan)
Tugas msdm leadership(kepemimpinan)
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
Kepemimpinan-dan-Manajemen-Organisasi.ppt
Kepemimpinan-dan-Manajemen-Organisasi.pptKepemimpinan-dan-Manajemen-Organisasi.ppt
Kepemimpinan-dan-Manajemen-Organisasi.ppt
 
10kepemimpinan-leadership.pptx
10kepemimpinan-leadership.pptx10kepemimpinan-leadership.pptx
10kepemimpinan-leadership.pptx
 
Dr riki
Dr rikiDr riki
Dr riki
 
Kepemimpinan (sosiologi)
Kepemimpinan (sosiologi)Kepemimpinan (sosiologi)
Kepemimpinan (sosiologi)
 
Fungsi pergerakan
Fungsi pergerakanFungsi pergerakan
Fungsi pergerakan
 
Leadership
LeadershipLeadership
Leadership
 
Isi kepemimpinan
Isi kepemimpinanIsi kepemimpinan
Isi kepemimpinan
 
10.kepemimpinan yang effektif
10.kepemimpinan yang effektif10.kepemimpinan yang effektif
10.kepemimpinan yang effektif
 
Kepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan dalam organisasiKepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan dalam organisasi
 
Pengurusan islam
Pengurusan islamPengurusan islam
Pengurusan islam
 
kepemdlmorg.terb.norgannnaok..nmgnjh.pptx
kepemdlmorg.terb.norgannnaok..nmgnjh.pptxkepemdlmorg.terb.norgannnaok..nmgnjh.pptx
kepemdlmorg.terb.norgannnaok..nmgnjh.pptx
 
Kepemimpinan dalam perilaku organisasi
Kepemimpinan dalam perilaku organisasiKepemimpinan dalam perilaku organisasi
Kepemimpinan dalam perilaku organisasi
 
Bab3 pd
Bab3 pdBab3 pd
Bab3 pd
 
Bang pim pertemuan 5 2016 2017
Bang pim pertemuan 5 2016 2017Bang pim pertemuan 5 2016 2017
Bang pim pertemuan 5 2016 2017
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Artikel tentang Kepemimpinan
Artikel tentang KepemimpinanArtikel tentang Kepemimpinan
Artikel tentang Kepemimpinan
 

Mehr von Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Kürzlich hochgeladen

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 

Kürzlich hochgeladen (20)

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 

Makalah kepemimpinan2

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan, metode kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya ini disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan (leadership) (Siagian, 1980) Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan dimensi keterampilan teknis dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan personal menjadi terpinggirkan. Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan keterampilan personalnya. Keterampilan personal tersebut meliputi kemampuan untuk memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam kontribusinya membentuk dinamika organisasi, kemampuan melakukan modifikasi perilaku, kemampuan memahami dan memberi motivasi, kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan komunikasi yang efektif, kemampuan memahami relasi antar konsep kepemimpinan-kekuasaan- politik dalam organisasi, kemampuan memahami genealogi konflik dan negosiasinya, serta kemampuan mengkonstruksikan budaya organisasi yang ideal. Upaya membangun keterampilan personal tersebut selaras dengan perkembagan kekinian rumpun kajian Organizational Studies (Teori Organisasi, Perilaku Organisasi, Manajemen SDM, dan Kepemimpinan), yang menemukan kontekstualisasinya dalam semangat pendekatan human relations. Organisasi birokrasi publik pun idealnya tidak terlepas dari arah perkembangan ini. Dalam hal ini, paradigma organisasi birokratik-weberian yang berkarakter (terlalu) impersonal dan dingin, mendapatkan tantangan serius dari paradigma post-birokrasi yang lebih humanis Kreativitas penting bagi pengambil keputusan, hal ini memungkinkan pengambil keputusan untuk lebih sepenuhnya menghargai dan memahami masalah, termasuk melihat masalah-masalah yang tidak dapat dilihat orang lain, namum kenyataannya banyak pemimpin dalam pengambilan keputusan tidak memperhatikan perilaku pemimpin yang baik. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kepemimpinan dapat berperan dengan baik, antara lain:
  • 2. 1. Yang menjadi dasar utama dalam efektivitas kepemimpinan bukan pengangkatan atau penunjukannya, melainkan penerimaan orang lain terhadap kepemimpinan yang bersangkutan 2. Efektivitas kepemimpinan tercermin dari kemampuannya untuk tumbuh dan berkembang 3. Efektivitas kepemimpinan menuntut kemahiran untuk “membaca” situasi 4. Perilaku seseorang tidak terbentuk begitu saja, melainkan melalui pertumbuhan dan perkembangan 5. Kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi dapat tercipta bila setiap anggota mau menyesuaikan cara berfikir dan bertindaknya untuk mencapai tujuan organisasi. B. Rumusan Masalah Pada makalah ini penulis akan membahas masalah : 1. Peran kepemimpinan 2. Hakekat pengambilan keputusan 3. Peran kepemimpinan dalam pengambilan keputusan C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui peran kepemimpinan 2. Untuk mengetahui hakekat dalam pengambilan keputusan 3. Untuk mengetahui peran kepemimpinan dalam pengambilan keputusan
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Peran Kepemimpinan Sebelum membahas tentang pembagian peran kepemimpinan terlebih dahulu kita akan memaparkan tentang pengertian peran kepemimpinan itu sendiri. Kepemimpinan adalah adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan. Dalam pengertian lain kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan satuan kerja untuk mempengaruhi orang lain, terutama bawahannya, untuk berfikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku yang positif ia memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan organisasi. Sedangkan pengertian peran adalah perilaku yang diatur dan diharapkan dari seseorang dalam posisi tertentu. Jadi dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa peranan kepemimpinan adalah seperangkat perilaku yang diharapkan dilakukan oleh seseorang sesuai kedudukannya sebagai seorang pemimpin. Beberapa peran/fungsi kepemimpinan adalah sebagai berikut: 1. Fungsi Perencanaan Seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi dan bagi diri sendiri selaku penanggung jawab tercapainya tujuan organisasi. Manfaat – manfaat tersebut antara lain: a. Perencanaan merupakan hasil pemikiran dan analisa situasi dalam pekerjaanuntuk memutuskan apa yang akan dilakukan b. Perencanaan berarti pemikiran jauh ke depan disertai keputusan – keputusan yang berdasarkan atas fakta – fakta yang diketahui c. Perencanaan berarti proyeksi atau penempatan diri ke situasi pekerjaan yang akan dilakukan dan tujuan atau target yang akan dicapai. Perencanaan meliputi dua hal, yaitu: a. Perencanaan tidak tertulis yang akan digunakan dalam jangka pendek, pada keadaan darurat, dan kegiatan yang bersifat terus menerus. b. Perencanaan tertulis yang akan digunakan untuk menentukan kegiatan – kegiatan yang akan dilakukan atas dasar jangka panjang dan penentukan prosedur – prosedur yang diperlukan.
  • 4. Setiap rencana yang baik akan berisi: a. Maksud dan tujuan yang tetap dan dapat dipahami b.Penggunaan sumber – sumber enam M secara tepat c. Cara dan prosedur untuk mencapai tujuan tersebut 2. Fungsi memandang ke depan Seorang pemimpin yang senantiasa memandang ke depan berarti akan mampu mendorong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap kemungkinan. Hal ini memberikan jaminan bahwa jalannya proses pekerjaan ke arah yang dituju akan dapat berlangusng terus menerus tanpa mengalami hambatan dan penyimpangan yang merugikan. Oleh sebab seorang pemimpin harus peka terhadap perkembangan situasi baik di dalam maupun diluar organisasi sehingga mampu mendeteksi hambatan-hambatan yang muncul, baik yang kecil maupun yang besar. 3. Fungsi pengembangan loyalitas Pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara pengikut, tetapi juga unutk para pemimpin tingkat rendah dan menengah dalam organisai. Untuk mencapai kesetiaan ini, seseorang pemimpin sendiri harus memberi teladan baik dalam pemikiran, kata-kata, maupun tingkah laku sehari – hari yang menunjukkan kepada anak buahnya pemimpin sendiri tidak pernah mengingkari dan menyeleweng dari loyalitas segala sesuatu tidak akan dapat berjalan sebagaimana mestinya. 4. Fungsi Pengawasan Fungsi pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti kemampuan pelaksanaan rencana. Dengan adanya pengawasan maka hambatan – hambatan dapat segera diketemukan, untuk dipecahkan sehingga semua kegiatan kembali berlangsung menurut rel yang elah ditetapkan dalam rencana . 5. Fungsi mengambil keputusan Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. Bahkan ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Metode pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individu, kelompok tim atau panitia, dewan, komisi, referendum, mengajukan usul tertulis dan lain sebagainya. 6. Fungsi memberi motivasi Seorang pemipin perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap anak buahnya. Pemimpin harus dapat memberi semangat, membesarkan hati, mempengaruhi anak buahnya agar rajinbekerja dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap organisasi yang dipimpinnya.
  • 5. Pemberian anugerah yang berupa ganjaran, hadiah, piujian atau ucapan terima kasih sangat diperlukan oleh anak buah sebab mereka merasa bahwa hasil jerih payahnya diperhatikan dan dihargai oleh pemimpinnya. Di lain pihak, seorang pemimpin harus berani dan mampu mengambil tindakan terhadap anak buahnya yang menyeleweng, yang malas dan yang telah berbuat salah sehingga merugikan organisasi, dengan jalan memberi celaan, teguran, dan hukuman yang setimpal dengan kesalahannya. Untuk melaksanakan fungsi fungsi ini sebaik- baiknya, seorang pemimpin perlu menyelenggarakan daftar kecakapan dan kelakuan baik bagi semua pegawai sehingga tercatat semua hadiah maupun hukuman yang telah diberikan kepada mereka. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kepemimpinan dapat berperan dengan baik, antara lain: 1. Yang menjadi dasar utama dalam efektivitas kepemimpinan bukan pengangkatan atau penunjukannya, melainkan penerimaan orang lain terhadap kepemimpinan yang bersangkutan 2. Efektivitas kepemimpinan tercermin dari kemampuannya untuk tumbuh dan berkembang 3. Efektivitas kepemimpinan menuntut kemahiran untuk “membaca” situasi 4. Perilaku seseorang tidak terbentuk begitu saja, melainkan melalui pertumbuhan dan perkembangan 5. Kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi dapat tercipta bila setiap anggota mau menyesuaikan cara berfikir dan bertindaknya untuk mencapai tujuan organisasi. B. Hakekat Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan adalah tindakan pemilihan alternatif. Hal ini berkaian dengan fungsi manajemen.. Misalnya, saat manajer merencanakan, mengelola, mengontrol, mereka membuat keputusan. Akan tetapi, ahli teori klasik tidak menjelaskan pengambilan keputusan tersebut secara umum. Pelopor teori manajemen seperti Fayol dan Urwick membahas pengambilan keputusan mengenai pengaruhnya pada delegasi dan otoritas, sementara bapak manajemen-Frederick W. Taylor- hanya menyinggung metode ilmiah sebagai pendekatan untuk pengambilan keputusan. Seperti kebanyakan aspek teori organisasi modern, analisis awal pengambilan keputusan dapat ditelusuri pada Chester Barnard. Dalam The Functions of the Exec Barnard memberikan analisis komprehensif mengenai pengambilan keputusan menyatakan "Proses keputusan ... merupakan teknik untuk mempersempit pilihan."
  • 6. Kebanyakan pembahasan proses pengambilan keputusan terbagi dalam beberapa langkah. Hal ini dapat ditelusuri dari ide yang dikembangkan Herbert A. Simon, ahli teori kepufusan dan organisasi yang memenangkan hadiah Nobel, yang mengonseptualisasikan tiga tahap utama dalam proses pengambilan keputusan: 1. Aktivitas inteligensi. Berasal dari pengertian militer "intelligence," Simon mendeskripsikan tahap awal ini sebagai penelusuran kondisi lingkungan yang memerlukan pengambilan keputusan. 2. Aktivitas desain. Selama tahap kedua, mungkin terjadi tindakan penemuan, pengembangan, dan analisis masalah. 3. Aktivitas memilih. Tahap ketiga dan terakhir ini merupakan pilihan sebenarnya-memilih tindakan tertentu dari yang tersedia Berhubungan dengan tahap-tahap tersebut, tetapi lebih empiris (yaitu, menelusuri keputusan sebenarnya dalam organisasi), adalah langkah pengambilan keputusan menurut Mintzberg dan koleganya: 1. Tahap identifikasi, di mana pengenalan masalah atau kesempatan muncul dan diagnosis dibuat. Diketahui bahwa masalah yang berat mendapatkan diagnosis yang ekstensif dan sistematis, tetapi masalah yang sederhana tidak. 2. Tahap pengembangan, di mana terdapat pencarian prosedur atau solusi standar yang ada untuk mendesain solusi yang baru. Diketahui bahwa proses desain merupakan proses pencarian dan percobaan di mana pembuat keputusan hanya mempunyai ide solusi ideal yang tidak jelas. 3. Tahap seleksi, di mana pilihan solusi dibuat. Ada tiga cara pembentukan seleksi: dengan penilainn pembuat keputusan, berdasarkan pengalaman atau intuisi, bukan analisis logis; dengan analisis alternatif yang logis dan sistematis; dan dengan tawar-menawar saat seleksi melibatkan kelompok pembuat keputusan dan semua manuver politik yang ada. Sekali keputusan diterima secara formal, otorisasi pun kemudian dibuat. Gambar 1. Tahap Pengambilan Keputusan dalam Organisasi Menurut Mintzberg Gambar 1 merangkum tahap pengambilan keputusan berdasarkan penelitian Mintzberg. Baik terekspresi dalam tahap Simon maupun Mintzberg, terdapat langkah awal yang
  • 7. dapat diidentifikasi yang menghasilkan aktivitas pemilihan dalam pengambilan keputusan. Perlu dicatat bahwa pengambilan keputusan merupakan proses dinamis, terdapat banyak celah berupa umpan balik dalam setiap tahap. "Celah umpan balik dapat disebabkan oleh masalah waktu, politik, ketidaksetujuan antarmanajer, ketidakmampuan untuk mengidentifikasi alternatif yang tepat atau mengimplementasikan solusi, pergantian manajer, atau munculnya alternatif baru secara tiba-tiba. Yang penting adalah pengambilan keputusan merupakan proses dinamis. Proses dinamis ini mempunyai implikasi perilaku dan strategis pada organisasi. Penelitian empiris terbaru mengindikasikan bahwa proses keputusan yang mencakup pembuatan pilihan strategis menghasilkan keputusan yang baik dalam organisasi tetapi masih terdapat banyak masalah, yakni manajer mengambil keputusan yang salah. Kembali ke peranan dominan yang dimainkan teknologi informasi dalam analisis dan praktik pengambilan keputusan yang efektif, relevansi studi dan aplikasi perilaku organisasi ini adalah apa yang disebut perilaku pengambilan keputusan. C. Peran Kepemimpinan Dalam Pengambilan Keputusan Kepemimpinan seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab terhadap hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin. Sehingga jika seorang pemimpin tidak mampu membuat keputusan, seharusnya dia tidak dapat menjadi pemimpin. Dilain hal, pengambilan keputusan dalam tinjauan perilaku mencerminkan karakter bagi seorang pemimpin. Oleh sebab itu, untuk mengetahui baik tidaknya keputusan yang diambil bukan hanya dinilai dari konsekuensi yang ditimbulkannya. Melainkan melalui berbagai pertimbangan dalam prosesnya. Kegiatan pengambilan keputusan merupakan salah satu bentuk kepemimpinan, sehingga: 1. Teori keputusan meupakan metodologi untuk menstrukturkan dan menganalisis situasi yang tidak pasti atau berisiko, dalam konteks ini keputusan lebih bersifat perspektif daripada deskriptif 2. Pengambilan keputusan adalah proses mental dimana seorang manajer memperoleh dan menggunakan data dengan menanyakan hal lainnya, menggeser jawaban untuk menemukan informasi yang relevan dan menganalisis data; manajer, secara individual dan dalam tim, mengatur dan mengawasi informasi terutama informasi bisnisnya 3. Pengambilan keputusan adalah proses memlih di antara alternatif-alternatif tindakan untuk mengatasi masalah.
  • 8. Dalam pelaksanaannya, pengambilan keputusan dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu: proses dan gaya pengambilan keputusan. 1. Proses pengambilan keputusan Prosesnya dilakukan melalui beberapa tahapan seperti: a. Identifikasi masalah b. Mendefinisikan masalah c. Memformulasikan dan mengembangkan alternative d. Implementasi keputusan e. Evaluasi keputusan 2. Gaya pengambilan keputusan Selain proses pengambilan keputusan, terdapat juga gaya pengambilan keputusan. Gaya adalah lear habit atau kebiasaan yang dipelajari. Gaya pengambilan keputusan merupakan kuadran yang dibatasi oleh dimensi: 1. Cara berpikir, terdiri dari: a. Logis dan rasional; mengolah informasi secara serial b. Intuitif dan kreatif; memahami sesuatu secara keseluruhan. 2. Toleransi terhadap ambiguitas a. Kebutuhan yang tinggi untuk menstruktur informasi dengan cara meminimalkan ambiguitas b. Kebutuhan yang rendah untuk menstruktur informasi, sehingga dapat memproses banyak pemikiran pada saat yang sama. Kombinasi dari kedua dimensi diatas menghasilkan gaya pengambilan keputusan seperti: 1. Direktif = toleransi ambiguitas rendah dan mencari rasionalitas. Efisien, mengambil keputusan secara cepat dan berorientasi jangka pendek 2. Analitik = toleransi ambiguitas tinggi dan mencari rasionalitas. Pengambil keputusan yang cermat, mampu menyesuaikan diri dengan situasi baru 3. Konseptual = toleransi ambiguitas tinggi dan intuitif. Berorientasi jangka panjang, seringkali menekan solusi kreatif atas masalah 4. Behavioral = toleransi ambiguitas rendah dan intuitif. Mencoba menghindari konflik dan mengupayakan penerimaan.
  • 9. Berdasarkan uraian di atas, maka berikut adalah upaya-upaya yang perlu ditempuh seperti: 1. Cerna masalah Sejalan dengan peran kepemimpinan, maka terdapat perbedaan antara permasalahan tentang tujuan dan metode. Dalam kondisi seperti ini peran pemimpin adalah mengambil inisiatif dalam hubungannya dengan tujuan dan arah daripada metode dan cara. 2. Identifikasi alternativ Kemampuan untuk memperoleh alternativ yang relevan sebanyak-banyaknya. 3. Tentukan proritas Memilih diantara banyak alternativ adalah esensi dari kegiatan pengambilan keputusan. 4. Ambil langkah Upaya pengambilan keputusan tidak berhenti pada tataran pilihan, melainkan berlanjut pada langkah implementasi dan evaluasi guna memberikan umpan balik. Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. Bahkan ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Metode pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individu, kelompok tim atau panitia, dewan, komisi, referendum, mengajukan usul tertulis dan lain sebagainya. Dalam setiap pengambilan keputusan selalu diperlukan kombinasi yang sebaik -baiknya dari : a. Perasaan, firasat atau intuisi b. Pengumpulan, pengolahan, penilaian dan interpretasi fakta-fakta secara rasional – sistematis. c. Pengalaman baik yang langusng maupun tidak langsung. d. Wewenang formal yang dimiliki oleh pengambil keputusan. Dalam pengambilan keputusan seorang pemimpin dapat menggunakan metode – metode sebagai berikut: a. Keputusan–keputusan yang sifatnya sederhana individual artinya secara sendirian. b. Keputusan–keputusan yang sifatnya seragam dan diberikan secara terus menerus dapat diserahkan kepada orang – orang yang terlatih khusus untuk itu atau dilakukan dengan menggunakan komputer. c. Keputusan–keputusan yang bersifat rumit dan kompleks dalam arti menjadi tanggung jawab masyarkat lebih baik diambil secara kelompok atau majelis. Keputusan-keputusan yang bersifat rumit dan kompleks sebab masalahnya menyangkut perhitungan–perhitungan secara teknis agae diambil dengan bantuan seorang ahli dalam bidang yang akan diambil keputusannya.
  • 10. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pengambilan keputusan adalah tindakan pemilihan alternatif. Hal ini berkaian dengan fungsi manajemen. Menurut Herbert A. Simon, ahli teori keputusan dan organisasi mengonseptualisasikan tiga tahap utama dalam proses, pengambilan keputusan: (1) Aktivitas inteligens (2) Aktivitas desain (3) Aktivitas memilih Tahap ketiga dan terakhir ini merupakan pilihan sebenarnya-memilih tindakan tertentu dari yang tersedia. Sedangkan Mintzberg dan koleganya mengemukakan tentang langkah-langkah pengambilan keputusan, yaitu: (1) Tahap identifikasi (2) Tahap pengembangan (3) Tahap seleksi. Pemimpin adalah seseorang yang melaksanakan beberapa hal yang benar atau sering disebut“people who do the right thing”. Sementara manajer adalah seseorang yang harus melaksanakan sesuatu secara benar atau disebut “people who do things right”. Kepemimpinan seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab terhadap hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin. Sehingga jika seorang pemimpin tidak mampu membuat keputusan, seharusnya dia tidak dapat menjadi pemimpin. Salah satu peran kepemimpinan yang harus dijalankan oleh seorang pemimpin adalah peran membangkitkan semangat kerja. Peran ini dapat dijalankan dengan cara memberikan pujian dan dukungan. Pujian dapat diberikan dalam bentuk penghargaan dan insentif. Sebagai sumber inspirasi, seorang pemimpin tidak hanya menunjukkan dalam kata dan ucapan saja, melainkan juga tindakan dan perilaku sehari-hari. Orang berharap seorang pemimpin yang menunjukkan optimisme, segar, antusias, energik, dan berpikir positif pada masa depan. Kepemimpinan yang inspiratif memberikan banyak orang kemampuan untuk menggali makna dan menemukan tujuan hidup. B. Saran Hendaknya pembaca jika menjadi seorang pemimpin dalam suatu organisasi dapat mengambil keputusan yang tepat dan menerapkan gaya kepmimpinan sesuai dengan situasi dengan berbagai pertimbangan yang telah diperhutungkan secara matang.
  • 11. DAFTAR PUSTAKA Pudjo Sumedi,(2010). Organisasi dan Kepemimpinan, Jakarta, Uhamka Press. Ardana, Komang, dkk. 2008. Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: Graha Ilmu. Rivai, Veithzal, 2007. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.