SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 17
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lain.Manusia juga 
membentuk kelompok-kelompok bersama untuk menjaga kelangsungan hidup dan mencapai 
tujuannya. 
Kita hidup dalam sebuah keluarga dan merupakan bagian dari keluarga tersebut. Kita juga 
hidup dalam suatu suatu masyarakat internasional dan menjadi bagian dari masyarakat 
tersebut. 
Secara internasional, kehidupan negara pun demikian. Sulit bagi suatu negara untuk 
mempunyai berbagai macam kebutuhan yang harus dipenuhi untuk memakmurkan rakyatnya. 
Oleh karena itu,untuk memenuhi kebutuhannya setiap Negara tidak mungkin bisa 
memenuhinya sendiri dari sumber daya yang dimilikinya,karena sifatnya yang terbatas. 
Setiap negara membutuhkan bantuan negara lain untuk menutupi kekurangan sumber daya 
yang dimiliki Negara tersebut.Oleh karena itu,setiap Negara tentunya harus mengembangkan 
hubungan atau kerja sama dengan Negara lain. 
B. Rumusan Masalah 
Bertitik tolak dari latar belakang diatas,maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut; 
1. Mendeskripsikan pengertian hubungan internasional 
2. Menguraikan pentingnya hubungan internasional 
3. Mengidentifikasikan Hakikat hubungan internasional 
4. Mengidentifikasikan sarana-sarana hubungan internasional bagi suatu Negara,serta 
menghargai kerja sama dan perjanjian internasional yang bermanfaat bagi Indonesia. 
i
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. HAKIKAT HUBUNGAN INTERNASIONAL 
Negara Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, berhak menentukan nasibnya 
sendiri serta politik luar negerinya. Kita menyadari bahwa bangsa dan negara tidak mungkin 
sanggup memenuhi semua kebutuhan warganya. 
Oleh sebab itu, kerja sama dengan bangsa lain dalam bentuk hubungan internasional mutlak 
diperlukan dalam segala bidang dengan dilandasi oleh prinsip persamaan derajat sebagai 
bangsa yang merdeka. 
1. Pengertian Hubungan Internasional 
Hubungan internasional merupakan salah satu jawaban bagi persoalan yang sedang dialami 
oleh suatu Negara.ketika suatu Negara mengalami kekurangan dalam suatu bidang misalnya 
kekurangan tenaga ahli untuk membangun negerinya maka dengan hubungan internasinal 
tersebut Negara mampu mengatasi persoalan yang dihadapi negaranya dengan meminta 
bantuan kepada Negara lain.oleh karena itu,hubungan internasional mempunyai kedudukan 
yang sangat penting dalam kehidupan suatu Negara yang beradab. 
Secara umum hubungan interrnasional diartikan sebagai hubungan bersifat global yang 
meliputi semua hubungan yang terja dengan melampaui batas-batas ketatanegaraan. 
Pandangan para ahli yang mencoba memberikan makna tentang konsep hubungan 
internasional,diantaranya; 
1. T'ygve Nathiessen menyatakan bahwa hubungan internasionial merupakan bagian dari 
ilmu politik dank arena itu komponen-komponen hubungan internasional meliputi politik 
internasional,organisasi dan administrasi internasional,dan hukum internasional. 
2. Charles A. Mc Clelland mengungkapkan bahwa hubungan internasional adalah studi 
tentang keadaan-keadaan relevan yang mengelilingi interaksi. 
3. Buku Rencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar Negeri RI (Renstram),mencantumkan 
definisi hubungan internasional sebagai hubungan antar bangsa dalam segala aspeknya 
yang dilakukan oleh suatu Negara untuk mencapai kepentingan nasional negara tersebut. 
4. Encyclopedia americana, mendeskripsikan hubungan internasional sebagai hubungan 
politis,budaya,ekonomi,maupun pertahan dan keamanan. 
5. Warsito Sunaryo,memandang bahwa hubungan internasional merupkan studi tentang 
interaksi antar jenis kesatuan sosial-sosial tertentu,termasuk studi tentang keadaan yang 
relevan yang mengelilingi interaksi.adapun yang dimaksud dengan kesatuan-kesatuan 
sosial tertentu,bisa diartikan sebagai Negara ,bangsa,maupun organisasi Negara 
sepanjang bersifat internasional. 
i
Konsepsi hubungan internasional oleh para ahli sering dianggap sama atau dipersamakan 
dcngan konsepsi politik luar negeri,hubungan luar negeri,dan politik internasional.ketiga 
politik tersebut memiliki makna yang berbeda satu sama lain,akan tetapi memiliki persamaan 
yang cukup mendasar dalam hal ruang lingkupnya yang melampaui batas-batas 
Negara(lingkup internasional). 
Untuk memperluas pcmahanran kita, berikut dipaparkan makna dari ketiga konsep 
Tersebut; 
1. Politik luar negeri adalah seperangkat cara yang dlilakukan oleh suatu negara untuk 
mengadakan hubungan dengan Negara lain dengan tujuan untuk tercapainya tujuan 
Negara serta kepentingan nasional Negara yang bersangkutan. 
2. Hubungan luar negeri adalah keseluruhan hubungan yang dijalankan oleh suatu negara 
dengan semua pihak yang tidak tunduk pada kedaulatannya. 
3. Politik internasional adalah politik antarnegara yang rnencakup kepentingan dan tindakan 
beberapa atau semua Negara,serta proses interaksi antarnegara maupun antar Negara 
dengan organisasi internasional. 
2. Pentingnya Hubungan Internasional 
Suatu bangsa yang merdeka tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari Negara lain. Untuk 
rnenjaga kelangsungan hidupnya dan mempertahankan kemerdekaannya Negara tersebut 
yang membutuhkan dukungan dari Negara lain.untuk mendapat duuukungan tersebut,suatu 
Negara harus mengadakan hubungan yang baik dengan dengan Negara lain,misalnya ketika 
awal berdirinya kesatuan republik Indonesia untuk memperoleh pengakuan dan dukungan 
dari Negara lain terhadap kemerdekaan para pendiri Negara kita mengadakan hubungan 
dengan Australia,Amerika Serikat,Belgia,Mesir,dan sebagai alhasil dari Negara kita 
sehingga Negara kita dapat berdiri tegak dan mempertahankan kemerdekaannya sampai 
sekarang. 
Setiap Negara yang merdeka memiliki sumber daya atau sumber kekuatan yang berbeda. Di 
dunia ini,tidak menutup kemungkinan Negara yang akan sumber daya alam,tetapi sangat 
kekurangan tenaga ahli atau ilmuwan untuk mengelolah sumber daya alam,begitu pula 
sebaliknya ada Negara yang memiliki tenaga ahli atau ilmuwan yang banyak tetapi miskin 
sumber daya alam. 
Kedua kondisi tersebut menyebabkan setiap Negara mernbutuhkan keberadaan negara lain, 
sehingga terciptalah hubungan di antara Negara tersebut. 
Proses hubungan internasional baik yang bersifat bilateral maupun multilateral dipengaruhi 
oleh potensi yang dimiliki oleh setiap Negara. Potensi tersebut antara lain adalah kekuatan 
nasional, jumlah penduduk, surnber daya, dan letak geografis. Potensi tersebut menjelma 
sebagai kekuatan bagi suatu Negara, Apabila suatu Negara memiliki kekuatan dalarn 
keernpat potensi tersebut, maka negara tersebut dapat dikatakan sebagai negara maju dan 
i
cenderung tidak mengadakan hubungan internasional. Namun.jika keernpat potensi tersebut 
lernah, maka suatu negara cenderung akan sangat rnembutuhkan hubungan internasional. 
Akan tetapi dalam kenyataannya, tidak ada negara yang tidak membutuhkan hubungan 
dengan ncgara lain. Bahkan negara-negara industri maju pun mernbutuhkan negara-negara 
Iain yang belum maju untuk memasarkan produk-produk mereka. Selain itu, negara maju 
biasanya rnernbutuhkan bahan-bahan mentah untuk industri yang biasanya tersedia 
di negara-negara yang sedang berkembang. Dengan demikian antara negara maju dengan 
Negara berkembang bahkan dengan negara miskin sekalipun terjalin hubungan internasional 
yang sifatnya saling menguntungkan. 
Secara umum, titik berat dalam hubungan internasional antara lain adalah bidang pertahanan 
dan keamanan, ekonomi, sosial kebudayaan bahkan ideologi.Bidang-bidang tersebut pada 
umumnya menjadi faktor yang melatarbelakangi terjadinya hubungan internasional , 
Misalnya dalam bidang ekonomi terutama dalam bidang perdagangan, kita mengenal negara-negara 
yang tergabung dalam Group of 8 (8 kelompok Negara maju), kemudian kita 
mengenal juga organisasi perdagangan internasional yang biasa disebut World T'rade 
Organization (WTO), dan sebagainya.Sementara itu dalam bidang 
pertahanan, negara-negara Eropa dan Amerika Serikat membentuk North Atlantic Treaty 
Organization(NATO). 
Suatu negara dapat mengadakan hubungan internasional manakala kemerdekaan dan 
kedaulatannya telah diakui baik secara de facto maupun de jure oleh negara lain. Perlunya 
kerja sama dalam bentuk hubungan internasional antara lain karena faktor-faktor berikut: 
a. Faktor internal,yaitu adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya baik melalui 
kudeta maupun intervensi dari negara lain. 
b. Faktor eksternal,yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa suatu 
Negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerja sama dengan negara Iain. 
Ketergantungan tersebut terutama dalam upaya memecahkan masalah-masalah ekonorni, 
politik, hokum,sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan. 
Bagaimana hubungan internasional yang dibangun oleh bangsa Indonesia? Apa arti penting 
hubungan internasional bagi bangsa Indonesia? Pola hubungan internasional yang dibangun 
oleh Bangsa lndonesia dapat dilihat dari kebijakan politik luar negeri Indonesia. Bangsa 
Indonesia dalam membina hubungan dengan negara Iain menerapkan prinsip politik luar 
negeri yang bebas aktif dan diabadikan bagi kepentingan nasional, terutama kepentingan 
pernbangunan di segala bidang serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan 
kemerdekaan, perclamerian abadi, dan keadilan sosial. 
Pembangunan hubungan internasional bangsa Indonesia ditujukan untuk peningkatan 
persahabatan-dan kerja sama bilateral, regional, dan multilateral melalui berbagai rnacam 
forum sesuai dengan kepentingan dan kemampuan nasional. Selain itu bagi Bangsa 
Indonesia, 
i
hubungan internasional diarahkan untuk: 
1. Pembentukan satu negara Republik Indonesia yang berbentuk negara kesatuan dan 
i 
Negara kebangsaan yang demokratis. 
2. Pembentukan satu masyarakat yang adil dan makmur secara material ataupun spiritual 
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 
3. Pembentukan satu persahabatan yang baik antara Republik Indoncsia dan semua negara 
di dunia,terutama sekali dengan negara-negara Afrika dan Asia atas dasar bekerjasama 
membentuk satu dunia baru yang bersih dari imperialisme dan kolonialisme menuju 
llcrdamaian dunia yang sempurna. 
4. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara. 
5. Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar kernakmuran 
rakyat,apabila barang-barang itu tidak atau belum dihasilkan sendiri. 
6. Meningkatkan perdamaian internasional karena hanya dalam keadaan damai, Indonesia 
dapat membangun dan memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk memperbesar 
kemakmuran rakyat. 
7. meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang tersimpul 
di dalam Pancasila, dasar dan filsafat negara kita. 
3. Asas-Asas Hubungan Internasional 
Pada umumnya hubungan internasional dilakukan oleh setiap negara untuk 
mewujudkan kepentingan nasionalnya. Untuk mencapai hal tersebut perlu dibangun 
hubungan internasional yang menekankan aspek persamaan harkat, derajat, dan martabat 
sebagai sesama bangsa yang merdeka. 
Menurut Hugo de Groot, dalam hubungan internasional asas persamaan derajat 
merupakan dasar yang menjadi kemauan bebas dan persetujuan dari beberapa atau semua 
negara. Tujuannya adalah untuk kepentingan bersama dari mereka yang menyatukan diri di 
dalamnya. Dalam hubungan internasional, dikenal beberapa asas yang didasarkan pada 
daerah dan ruang lingkup berlakunya ketentuan hukum bagi daerah dan warga negara 
masing-masing. Ada tiga asas dalam hubungan internasional yang saling mempengaruhi, 
yaitu sebagai berikut: 
a. Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara atas daerahnya. Menurut asas ini, negara 
melaksanakan hukum bagi semua orang dan semua barang yang ada di wilayahnya. Jadi 
terhadap semua barang atau orangyang berada di luar wilayah tersebut berlaku hukum asing 
(internasional) sepenuhnya. 
b. Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara terhadap warga negaranya. Menurut asas ini, 
setiap warga negara di manapun ia berada tetap mendapat perlakuan hukum dari negaranya. 
Asas ini mempunyai kekuatan extrateritorial. Artinya hukum dari negara tersebut tetap 
berlaku juga bagi warga negaranya, walaupun berada di negara asing.
c. Asas ini didasarkan pada wewenang negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan 
dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam hal ini, negara dapat menyesuaikan diri dengan 
semua keadaan dan peristiwa yang berkaitan dengan kepentingan umum. Jadi, hukum tidak 
terikat pada batas-batas wilayah suatu negara. 
Ketiga asas di atas harus diperhatikan oleh setiap negara yang membangun hubungan 
internasional, supaya hubungan tersebut dapat memberikan keuntungan bagi semua pihak 
serta tujuan dari hubungan tersebut dapat tercapai. Apabila ketiga asas tersebut tidak 
diperhatikan, maka akan timbul kekacauan hukum dalam hubungan internasional. Oleh 
karena itu, antara satu negara dengan negara lain harus menciptakan hubungan yang teratur 
dan tertib yang berdasarkan kepada ketentuan hukum internasional. Akan tetapi walaupun 
demikian, dewasa ini kerapkali masih terjadi persoalan antarbangsa yang perlu dipecahkan. 
Misalnya, persoalandwi kewarganegaraan, batas-batas negara, pengakuan kepemilikan atas 
wilayah atau pulau tertentu, wajib militer, dan wajib pajak. 
4. Sasaran Hubungan Internasional 
Hubungan antar bangsa atau yang lebih dikenal dengan hubungan internasional mempunyai 
sasaran utama yang disepakati oleh semua negara yang membangun hubungan tersebut. 
Sasaran tersebut adalah terciptanya perdamaian dunia. Berkaitan dengan hal tersebut, terdapat 
beberapa aliran yang memberikan pandangan mengenai sasaran dari hubungan internasional, 
di antaranya: 
a. Aliran idealisme, yang berpandangan bahwa: 
1) Setiap bangsa memiliki kepentingan yang sama terhadap perdamaian dunia. 
2) Setiap bangsa yang mengganggu perdamaian dunia, berarti bangsa tersebut telah 
bertingkah laku tidak rasional dan tidak bermoral 
3) Realitas manusia akan semakin kompleks. Begitu juga dengan kualitas manusia akan 
semakin baik. 
4) Perdamain merupakan suatu proses yang tidak dapat dihalangi realisasinya oleh kekuatan 
apapun. 
5) Perdamaian merupakan hal mutlak dalam hubungan internasional 
b.Aliran realisme, yang berpandangan bahwa: 
1) Kunci dari masalah politik internasional adalah kekuatan politik (power politics) 
2) Otoritas (kewenangan) yang efektifdari suatu negara hanya dapat berdiri atas kekuatan 
nasional yang nyata. 
3) Ketertiban internasional merupakan suatu tatanan yang mustahil terjadi dan tidak dapat 
dipercaya. 
i
4) Perwujudan masyarakat internasional yang berdasarkan hubungan internasional hanyalah 
khayalan belaka futopid, selama kepentingan nasional yang merupakan penggerak politik 
internasional masih saling bertabrakan. 
i 
c. Aliran Neorealisme 
Menurut aliran ini, hubungan internasional selain berdasarkan pada kalkulasi 
kekuatan dan kekuasaan, juga harus berdasarkan pertimbangan moral Dengan demikian, 
aliran ini memadukan pandangan dari aliran idealisme dan realisme. 
d.Aliran Polemologi (studi perdamaian), yang berpandangan bahwa: 
1. Sumber konflik banyak terletak pada ketidakseimbangan di bidang ekonomi dan 
potensi militer. 
2. Untuk memperoleh jalan keluar dalam memecahkan konflik, dapat dilakukan dengan 
jalan mempertajam konflik. 
3. Persamaan dan kesempatan untuk menikmati kemakmuran harus diciptakan oleh 
setiap penguasa Negara. 
4. Masalah "dunia ketiga" harus dijadikan sasaran penyelidikan dalam setiap studi 
perdamaian. 
e.Aliran Perdamaian dan Ideologi 
Aliran ini berpandangan bahwa aspek ideologis harus diletakkan di samping 
kepentingan nasional sebagai faktor utama yang menentukan hubungan internasional. 
B. HAKIKAT PERJANJIAN INTERNASIONAL 
1. Pengertian Perjanjian Internasional 
a. Mochtar Kusumaatmadja, menyatakan bahwa perjanjian internasional adalah 
perjanjian yang diadakan antarbangsa yang bertujuan untuk menciptakan akibat-akibat 
hukum tertentu. 
b. Oppenheimer-Lauterpacht, mengungkapkan bahwa perjanjian internasional adalah 
suatu persetujuan antarnegara yang menimbulkan hak dan kewajiban diantara pihak-pihak 
yang mengadakannya. 
c. Konvensi Wina tahun 1969, merumuskan perjanjian internasional sebagai suatu 
perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau lebih yang bertujuan untuk 
mengadakan akibat-akibat hukum tertentu. 
Secara umum perjanjian internasional dapat diartikan sebagai perjanjian antarnegara atau 
negara dengan organisasi internasional yang menimbulkan akibat hukum tertentu berupa 
hak dan kewajiban diantara pihak-pihak yang mengadakan perjanjian tersebut. 
Kedudukan perjanjian internasional dianggap sangat penting, karena :
a. Perjanjian internasional lebih menjamin kepastian hukum sebab perjanjian internasional 
i 
diadakan secara tertulis. 
b. Perjanjian internasional mengatur masalah-masalah kepentingan bersama di antara para 
subjek hukum internasional. 
Asas perjanjian internasional : 
a. Pacta Sunt Servada, setiap perjanjian yang telah dibuat harus ditaati. 
b. Egality Rights, yaitu pihak yang saling mengadakan hubungan mempunyai kedudukan 
yang sama 
c. Reciprositas, tindakan suatu negara terhadap negara lain dapat dibalas setimpal. 
d. Bonafides, perjanjian yang dilakukan harus didasari oleh itikad baik. 
e. Courtesy, yaitu asas saling menghormati dan saling menjaga kehormatan negara. 
f. Rebus sig Stantibus, dapat digunakan terhadap perubahan yang mendasar dalam keadaan 
yang bertalian dengan perjanjian itu. 
2. Istilah-istilah Perjanjian Internasional 
a. Traktat (treaty), yaitu suatu perjanjian antara dua negara atau lebih untuk mencapai 
hubungan hukum mengenai objek hukum (kepentingan) yang sama. Misalnya, 
Perjanjian Celah Timor. 
b. Persetujuan (agreement), yaitu suatu perjanjian/persetujuan antara dua negara atau 
lebih yang mempunyai akibat hukum seperti dalam traktat. Misalnya agreement 
tentang ekspor impor komoditas tertentu. 
c. Konvensi (convention), yaitu suatu perjanjian yang bersifat multilateral. Misalnya, 
Konvensi Hukum Laut Internasional. 
d. Protokol (protocol) yaitu suatu perjanjian yang kurang resmi dibandingkan traktat 
atau konvensi dan pada umumnya tidak dibuat oleh kepala negara. Contohnya, 
Protokol Den Haag tahun 1930. 
e. Piagam (statuta), yaitu himpunan peraturan yang ditetapkan sbagai persetujuan 
internasional. Misalnya, Statuta of The International Court of Justice, pada tahun 
1945 Piagam Kebebasan Transit yang dilampirkan pada Convention of Barcelona 
tahun 1921. 
f. Charter, yaitu suatu piagam yang digunakan untuk membentuk badan tertentu. 
g. Deklarasi (Declaration), suatu perjanjian yang bertujuan untuk memperjelas atau 
menyatakan adanya hukum yang berlaku atau menciptakan hukum baru. 
h. Modus vivendi, suatu dokumen yang mencatat persetujuan internasional yang bersifat 
sementara, sampai berhasil diwujudkan secara permanen. 
i. Covenant, yaitu istilah yang digunakan untuk menyebut anggaran dasar Liga Bangsa- 
Bangsa.
j. Ketentuan Penutup (final act), dokumen yang mencatat ringkasan hasil konfrensi. 
k. Ketentuan umum (general act), traktat yang bersifat resmi dan tidak resmi. 
l. Pertukaran nota, metode yang tidak resmi, tetapi akhir-akhir ini banyak digunakan. 
Biasanya pertukaran nota dilakukan oleh wakil-wakil militer dan negara serta bersifat 
multilateral. 
m. Pakta (pact), suatu perjanjian oleh beberapa negara secara khusus dan membutuhkan 
i 
ratifikasi. 
3. Klasifikasi Perjanjian Internasional 
a. Menurut subjeknya, terdiri dari : 
1. Perjanjian antar negara yang dilakukan oleh banyak negara yang merupakan subjek 
hukum internasional. 
2. Perjanjian antara negara dengan subjek hukum internasional lainnya. 
3. Perjanjian antar-subjek hukum internasional selain negara. 
b. Menurut jumlah pihak yang mengadakan perjanjian, terdiri dari : 
1. Perjanjian bilateral, artinya perjanjian antara dua negara. 
2. Perjanjian multilateral, artinya perjanjian yang melibatkan banyak negara. 
c. Menurut isisnya, terdiri dari : 
1. Segi politis, seperti pakta pertahanan dan pakta perdamaian. Misalnya, NATO, 
ANZUS, dan SEATO. 
2. Segi ekonomi, seperti bantuan ekonomi dan keuangan. Misalnya, CGI, IMF, IBRD 
dan sebagainya. 
3. Segi hukum, seperti status kewarganegaraan (Indonesia-Cina) 
4. Segi batas wilayah, seperti laut teritorial, batas alam daratan, dan sebagainya. 
5. Segi kesehatan, seperti masalah karantina, penanggulangan wabah penyakit, dan 
sebagainya. 
d. Menurut proses pembentukannya, terdiri dari : 
1. Perjanjian bersifat penting yang dibuat melalui proses perundingan, penandatanganan, 
dan ratifikasi. 
2. Perjanjian bersifat sederhana yang dibuat melalui dua tahap, yaitu perundingan dan 
penandatanganan. 
e. Menurut sifat pelaksanaan perjanjian terdiri dari : 
1. Perjanjian yang menentukan (dispositive treaties), yaitu perjanjian yang maksud dan 
tujuannya dianggap sudah tercapai sesuai isi perjanjian itu. 
2. Perjanjian yang dilaksanakan (executory treaties), yaitu perjanjian yang 
pelaksanaannya tidak sekali, melainkan dilanjutkan secara terus menerus selama 
jangka waktu perjanjian berlaku.
i 
f. Menurut fungsinya, terdiri dari : 
a. Perjanjian yang membentuk hukum (law making treaties). 
b. Perjanjian yang bersifat khusus (treaty contract). 
4. Tahap-tahap Perjanjian Internasional 
a. Perundingan (Negotiation) 
Perjanjian internasional dilakukan oleh seorang pejabat negara yang memiliki kuasa penuh 
(full powers). 
b.Penandatanganan (Signature) 
Setelah rencana perjanjian dalam bentuk rumusan atau naskah disetujui maka dokumen itu 
siap untuk ditandatangani. 
c. Pengesahan (Ratification) 
Pengesahan/ratifikasi adalah suatu persetujuan atau pengesahan oleh suatu lembaga 
kenegaraan yang diaggap mewakili seluruh rakyat. 
d. Pengumumuman (Declaration) 
Setelah suatu perjanjian disahkan melalui proses ratifikasi oleh setiap negara peserta, 
berikutnya adalah perlu adanya pendaftaran dan pengumuman di organisasi internasional 
(PBB). 
5. Pembatalan dan Berakhirnya Perjanjian Internasional 
Berdasarkan Konvensi Wina tahun 1969, suatu perjanjian internasional dapat dinyatakan 
batal karna hal-hal berikut: 
a. Terjadi pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan hukum nasional oleh salah satu negara 
peserta. 
b. Adanya unsur kesalahan pada saat perjanjian itiu dibuat. 
c. Adanya unsur penipuan dari negara peserta tertentu terhadap negara peserta yang lain 
pada waktu pembentukan perjanjian. 
d. Terdapat penyalahgunaan atau kecurangan (corruption), baik melalui kelicikan atau 
penyuapan. 
e. Adanya unsur paksaan terhadap wakil suatu negara peserta. Paksaan tersebut baik 
dengan ancaman atau dengan penggunaan kekuatan. 
f. Bertentangan dengan kaidah dasar hukum internasional.
BAB III 
PENUTUP 
i 
A. Kesimpulan 
Dengan demikian, berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai 
tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan hubungan internasional, bangsa Indonesia harus 
senantiasa meningkatkan kualitas kerja sama internasional yang dibangun dengan negara lain. 
Untuk mencapai hal tersebut, bangsa Indonesia harus mampu meningkatkan kualitas dan 
kinerja aparatur luar negeri agar mampu melakukan diplomasi yang pro-aktif dalam segala 
bidang untuk membangun citra positif Indonesia di dunia internasional. Selain itu, juga harus 
mampu memberikan perlindungan dan pembelaan terhadap warga negara dan kepentingan 
Indonesia, serta memanfaatkan setiap peluang yang positif bagi kepentingan nasional. 
B. Saran 
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya 
membangun sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA 
 Starke, J. G., Pengantar Hukum Internasional, Sinar Grafika, Jakarta, 1997. 
 Batra, T. S., Institusi Internasional, Some Legal Essay, ( New Delhi : Bookhive, 1982 
 Suryokusumo, Sumaryo, Hukum Organisasi Internasional, UI PRESS, Jakarta, 1990. 
 Bowett, D. W., Hukum Organisasi Internasional, Sinar Grafika, Jakarta, 1991. 
 Prodjodikoro Wirjono, S.H., Dr., Asas – Asas Hukum Publik Internasional, 
i 
PEMMAS, Jakarta, 1967.
KATA PENGANTAR 
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan 
karunia nya serta kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “HAKIKAT 
HUBUNGAN INTERNASIONAL” 
Makalah ini merupakan tugas Individu. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Guru serta 
semua pihak yang ikut membantu dalam pembuatan makalah ini, sehingga akhirnya makalah 
ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari tidak ada gading yang tak retak’’ penulis mohon 
maaf apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah ini. 
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan kita semua. Penulis 
juga mohon kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. 
i 
Raha, Februari 2014 
Penulis
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i 
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii 
BAB I PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1 
1.2 Tujuan .............................................................................................................. 2 
BAB II PEMBAHASAN 
2.1 Definisi PHBS di Rumah Tangga .......................................................... 3 
2.2 Manfaat PHBS di Rumah Tangga ......................................................... 3 
2.3 Sasaran PHBS di Rumah Tangga .......................................................... 4 
2.4 Indikator PHBS di rumah tangga............................................................4 
i 
BAB III PENUTUP 
3.1Kesimpulan ............................................................................................. 7 
3.2 Saran ...................................................................................................... 7 
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8
MAKALAH 
HUBUNGAN ILMU EKONOMI DENGAN 
KEMAKMURAN SUATU NEGARA 
OLEH : 
NAMA : YUSVIANTI KLEANINGSIH 
KELAS : X5 
SMA NEGERI 1 RAHA 
2014 
i
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR........................................................................................................... i 
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii 
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1 
a. Latar Belakang.......................................................................................................... 1 
b. Tujuan Penulisan....................................................................................................... 1 
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 2 
A. Pengertian Ilmu Ekonomi................................................................................................. 2 
B. Mengapa Belajar Ilmu Ekonomi....................................................................................... 3 
C. Hubungan Ilmu Ekonomi dengan Kemakmuran Suatu Negara........................................ 4 
BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 7 
3.1. Kesimpulan.................................................................................................................... 7 
3.2. Saran.................................................................................................................................7 
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 8 
i
i

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

pkn amandemen uud
pkn amandemen uudpkn amandemen uud
pkn amandemen uudIdris Miaus
 
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1Joel mabes
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan
Permen PU Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi KawasanPermen PU Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan
Permen PU Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi KawasanPenataan Ruang
 
Kebijakan Pengelolaan Organisasi Pemerintahan
Kebijakan Pengelolaan Organisasi PemerintahanKebijakan Pengelolaan Organisasi Pemerintahan
Kebijakan Pengelolaan Organisasi PemerintahanTri Widodo W. UTOMO
 
6 birokasi dan patologi birokrasi
6 birokasi dan patologi  birokrasi6 birokasi dan patologi  birokrasi
6 birokasi dan patologi birokrasiernaardiani
 
Peran WFP terhadap ketahanan pangan di Indonesia
Peran WFP terhadap ketahanan pangan di IndonesiaPeran WFP terhadap ketahanan pangan di Indonesia
Peran WFP terhadap ketahanan pangan di IndonesiaPhIee PoeRba
 
Makalah kebijakan publik
Makalah kebijakan publikMakalah kebijakan publik
Makalah kebijakan publikMohammad Nawawi
 
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaMakalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAlyaraisa Alpasha
 
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementerMakalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementerHarlan Hariz
 
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...Eva Yusinta
 
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...Ian Setiawan
 
Kelompok sosial dan hubungan antar kelompok
Kelompok sosial dan hubungan antar kelompokKelompok sosial dan hubungan antar kelompok
Kelompok sosial dan hubungan antar kelompokNari Chaos
 
Penyusunan masterplan pasar indra sari kota pangkalan bun
Penyusunan masterplan pasar indra sari kota pangkalan bunPenyusunan masterplan pasar indra sari kota pangkalan bun
Penyusunan masterplan pasar indra sari kota pangkalan bunAgung Setiawan Pribadi
 
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu PolitikHubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu PolitikShelly Selviana
 
Analisis Ekonomi Dampak Semburan Lumpur Panas di Sidoarjo
Analisis Ekonomi Dampak Semburan Lumpur Panas di SidoarjoAnalisis Ekonomi Dampak Semburan Lumpur Panas di Sidoarjo
Analisis Ekonomi Dampak Semburan Lumpur Panas di SidoarjoRepository Ipb
 
Hak dan Kewajiban Warga Negara
Hak dan Kewajiban Warga NegaraHak dan Kewajiban Warga Negara
Hak dan Kewajiban Warga Negara'Oke Aflatun'
 

Was ist angesagt? (20)

pkn amandemen uud
pkn amandemen uudpkn amandemen uud
pkn amandemen uud
 
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1
 
Puisi lama
Puisi lamaPuisi lama
Puisi lama
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan
Permen PU Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi KawasanPermen PU Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan
Permen PU Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan
 
Kebijakan Pengelolaan Organisasi Pemerintahan
Kebijakan Pengelolaan Organisasi PemerintahanKebijakan Pengelolaan Organisasi Pemerintahan
Kebijakan Pengelolaan Organisasi Pemerintahan
 
6 birokasi dan patologi birokrasi
6 birokasi dan patologi  birokrasi6 birokasi dan patologi  birokrasi
6 birokasi dan patologi birokrasi
 
Peran WFP terhadap ketahanan pangan di Indonesia
Peran WFP terhadap ketahanan pangan di IndonesiaPeran WFP terhadap ketahanan pangan di Indonesia
Peran WFP terhadap ketahanan pangan di Indonesia
 
Kelembagaan
KelembagaanKelembagaan
Kelembagaan
 
Makalah kebijakan publik
Makalah kebijakan publikMakalah kebijakan publik
Makalah kebijakan publik
 
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaMakalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementerMakalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
 
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
 
Studi kasus hukum tata negara
Studi kasus hukum tata negaraStudi kasus hukum tata negara
Studi kasus hukum tata negara
 
PROPOSAL revisi.docx
PROPOSAL revisi.docxPROPOSAL revisi.docx
PROPOSAL revisi.docx
 
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
 
Kelompok sosial dan hubungan antar kelompok
Kelompok sosial dan hubungan antar kelompokKelompok sosial dan hubungan antar kelompok
Kelompok sosial dan hubungan antar kelompok
 
Penyusunan masterplan pasar indra sari kota pangkalan bun
Penyusunan masterplan pasar indra sari kota pangkalan bunPenyusunan masterplan pasar indra sari kota pangkalan bun
Penyusunan masterplan pasar indra sari kota pangkalan bun
 
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu PolitikHubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
 
Analisis Ekonomi Dampak Semburan Lumpur Panas di Sidoarjo
Analisis Ekonomi Dampak Semburan Lumpur Panas di SidoarjoAnalisis Ekonomi Dampak Semburan Lumpur Panas di Sidoarjo
Analisis Ekonomi Dampak Semburan Lumpur Panas di Sidoarjo
 
Hak dan Kewajiban Warga Negara
Hak dan Kewajiban Warga NegaraHak dan Kewajiban Warga Negara
Hak dan Kewajiban Warga Negara
 

Ähnlich wie Makalah hakikat hubungan internasional

Makalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalMakalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalWarnet Raha
 
Makalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalMakalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalWarnet Raha
 
Makalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalMakalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaMakalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaSeptian Muna Barakati
 
Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484
Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484
Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484Viennda1
 
Makalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaMakalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaWarnet Raha
 
Makalah hubungan internasional di indonesia (2)
Makalah hubungan internasional di indonesia (2)Makalah hubungan internasional di indonesia (2)
Makalah hubungan internasional di indonesia (2)Septian Muna Barakati
 
Makalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaMakalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan internasional dengan organisasi internasional
Makalah hubungan internasional dengan organisasi internasionalMakalah hubungan internasional dengan organisasi internasional
Makalah hubungan internasional dengan organisasi internasionalAbdillah Arief
 
Pola Hubungan Internasional
Pola Hubungan InternasionalPola Hubungan Internasional
Pola Hubungan Internasionalnoussevarenna
 
Tugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia Internasional
Tugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia InternasionalTugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia Internasional
Tugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia InternasionalEltani Kurniawan
 
Makalah hubungan internasional
Makalah hubungan internasionalMakalah hubungan internasional
Makalah hubungan internasionalFenny Rosfita
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xiHubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xiapotek agam farma
 
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqih
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqihMakalah faktor kebershasilan belajar fiqih
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqihIska Nangin
 

Ähnlich wie Makalah hakikat hubungan internasional (20)

Makalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalMakalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasional
 
Makalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalMakalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasional
 
Makalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalMakalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasional
 
Makalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalMakalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasional
 
Makalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaMakalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesia
 
Bab 4 kelas xi
Bab 4 kelas xiBab 4 kelas xi
Bab 4 kelas xi
 
Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484
Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484
Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484
 
Makalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaMakalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesia
 
Makalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaMakalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesia
 
Makalah hubungan internasional di indonesia (2)
Makalah hubungan internasional di indonesia (2)Makalah hubungan internasional di indonesia (2)
Makalah hubungan internasional di indonesia (2)
 
Makalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaMakalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesia
 
Makalah hubungan internasional dengan organisasi internasional
Makalah hubungan internasional dengan organisasi internasionalMakalah hubungan internasional dengan organisasi internasional
Makalah hubungan internasional dengan organisasi internasional
 
Kata
KataKata
Kata
 
Pola Hubungan Internasional
Pola Hubungan InternasionalPola Hubungan Internasional
Pola Hubungan Internasional
 
Tugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia Internasional
Tugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia InternasionalTugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia Internasional
Tugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia Internasional
 
Hub internas
Hub internasHub internas
Hub internas
 
Makalah hubungan internasional
Makalah hubungan internasionalMakalah hubungan internasional
Makalah hubungan internasional
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xiHubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
 
Kewarganegaraan KD 4.1
Kewarganegaraan KD 4.1Kewarganegaraan KD 4.1
Kewarganegaraan KD 4.1
 
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqih
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqihMakalah faktor kebershasilan belajar fiqih
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqih
 

Mehr von Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Kürzlich hochgeladen

Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 

Makalah hakikat hubungan internasional

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lain.Manusia juga membentuk kelompok-kelompok bersama untuk menjaga kelangsungan hidup dan mencapai tujuannya. Kita hidup dalam sebuah keluarga dan merupakan bagian dari keluarga tersebut. Kita juga hidup dalam suatu suatu masyarakat internasional dan menjadi bagian dari masyarakat tersebut. Secara internasional, kehidupan negara pun demikian. Sulit bagi suatu negara untuk mempunyai berbagai macam kebutuhan yang harus dipenuhi untuk memakmurkan rakyatnya. Oleh karena itu,untuk memenuhi kebutuhannya setiap Negara tidak mungkin bisa memenuhinya sendiri dari sumber daya yang dimilikinya,karena sifatnya yang terbatas. Setiap negara membutuhkan bantuan negara lain untuk menutupi kekurangan sumber daya yang dimiliki Negara tersebut.Oleh karena itu,setiap Negara tentunya harus mengembangkan hubungan atau kerja sama dengan Negara lain. B. Rumusan Masalah Bertitik tolak dari latar belakang diatas,maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut; 1. Mendeskripsikan pengertian hubungan internasional 2. Menguraikan pentingnya hubungan internasional 3. Mengidentifikasikan Hakikat hubungan internasional 4. Mengidentifikasikan sarana-sarana hubungan internasional bagi suatu Negara,serta menghargai kerja sama dan perjanjian internasional yang bermanfaat bagi Indonesia. i
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. HAKIKAT HUBUNGAN INTERNASIONAL Negara Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, berhak menentukan nasibnya sendiri serta politik luar negerinya. Kita menyadari bahwa bangsa dan negara tidak mungkin sanggup memenuhi semua kebutuhan warganya. Oleh sebab itu, kerja sama dengan bangsa lain dalam bentuk hubungan internasional mutlak diperlukan dalam segala bidang dengan dilandasi oleh prinsip persamaan derajat sebagai bangsa yang merdeka. 1. Pengertian Hubungan Internasional Hubungan internasional merupakan salah satu jawaban bagi persoalan yang sedang dialami oleh suatu Negara.ketika suatu Negara mengalami kekurangan dalam suatu bidang misalnya kekurangan tenaga ahli untuk membangun negerinya maka dengan hubungan internasinal tersebut Negara mampu mengatasi persoalan yang dihadapi negaranya dengan meminta bantuan kepada Negara lain.oleh karena itu,hubungan internasional mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan suatu Negara yang beradab. Secara umum hubungan interrnasional diartikan sebagai hubungan bersifat global yang meliputi semua hubungan yang terja dengan melampaui batas-batas ketatanegaraan. Pandangan para ahli yang mencoba memberikan makna tentang konsep hubungan internasional,diantaranya; 1. T'ygve Nathiessen menyatakan bahwa hubungan internasionial merupakan bagian dari ilmu politik dank arena itu komponen-komponen hubungan internasional meliputi politik internasional,organisasi dan administrasi internasional,dan hukum internasional. 2. Charles A. Mc Clelland mengungkapkan bahwa hubungan internasional adalah studi tentang keadaan-keadaan relevan yang mengelilingi interaksi. 3. Buku Rencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar Negeri RI (Renstram),mencantumkan definisi hubungan internasional sebagai hubungan antar bangsa dalam segala aspeknya yang dilakukan oleh suatu Negara untuk mencapai kepentingan nasional negara tersebut. 4. Encyclopedia americana, mendeskripsikan hubungan internasional sebagai hubungan politis,budaya,ekonomi,maupun pertahan dan keamanan. 5. Warsito Sunaryo,memandang bahwa hubungan internasional merupkan studi tentang interaksi antar jenis kesatuan sosial-sosial tertentu,termasuk studi tentang keadaan yang relevan yang mengelilingi interaksi.adapun yang dimaksud dengan kesatuan-kesatuan sosial tertentu,bisa diartikan sebagai Negara ,bangsa,maupun organisasi Negara sepanjang bersifat internasional. i
  • 3. Konsepsi hubungan internasional oleh para ahli sering dianggap sama atau dipersamakan dcngan konsepsi politik luar negeri,hubungan luar negeri,dan politik internasional.ketiga politik tersebut memiliki makna yang berbeda satu sama lain,akan tetapi memiliki persamaan yang cukup mendasar dalam hal ruang lingkupnya yang melampaui batas-batas Negara(lingkup internasional). Untuk memperluas pcmahanran kita, berikut dipaparkan makna dari ketiga konsep Tersebut; 1. Politik luar negeri adalah seperangkat cara yang dlilakukan oleh suatu negara untuk mengadakan hubungan dengan Negara lain dengan tujuan untuk tercapainya tujuan Negara serta kepentingan nasional Negara yang bersangkutan. 2. Hubungan luar negeri adalah keseluruhan hubungan yang dijalankan oleh suatu negara dengan semua pihak yang tidak tunduk pada kedaulatannya. 3. Politik internasional adalah politik antarnegara yang rnencakup kepentingan dan tindakan beberapa atau semua Negara,serta proses interaksi antarnegara maupun antar Negara dengan organisasi internasional. 2. Pentingnya Hubungan Internasional Suatu bangsa yang merdeka tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari Negara lain. Untuk rnenjaga kelangsungan hidupnya dan mempertahankan kemerdekaannya Negara tersebut yang membutuhkan dukungan dari Negara lain.untuk mendapat duuukungan tersebut,suatu Negara harus mengadakan hubungan yang baik dengan dengan Negara lain,misalnya ketika awal berdirinya kesatuan republik Indonesia untuk memperoleh pengakuan dan dukungan dari Negara lain terhadap kemerdekaan para pendiri Negara kita mengadakan hubungan dengan Australia,Amerika Serikat,Belgia,Mesir,dan sebagai alhasil dari Negara kita sehingga Negara kita dapat berdiri tegak dan mempertahankan kemerdekaannya sampai sekarang. Setiap Negara yang merdeka memiliki sumber daya atau sumber kekuatan yang berbeda. Di dunia ini,tidak menutup kemungkinan Negara yang akan sumber daya alam,tetapi sangat kekurangan tenaga ahli atau ilmuwan untuk mengelolah sumber daya alam,begitu pula sebaliknya ada Negara yang memiliki tenaga ahli atau ilmuwan yang banyak tetapi miskin sumber daya alam. Kedua kondisi tersebut menyebabkan setiap Negara mernbutuhkan keberadaan negara lain, sehingga terciptalah hubungan di antara Negara tersebut. Proses hubungan internasional baik yang bersifat bilateral maupun multilateral dipengaruhi oleh potensi yang dimiliki oleh setiap Negara. Potensi tersebut antara lain adalah kekuatan nasional, jumlah penduduk, surnber daya, dan letak geografis. Potensi tersebut menjelma sebagai kekuatan bagi suatu Negara, Apabila suatu Negara memiliki kekuatan dalarn keernpat potensi tersebut, maka negara tersebut dapat dikatakan sebagai negara maju dan i
  • 4. cenderung tidak mengadakan hubungan internasional. Namun.jika keernpat potensi tersebut lernah, maka suatu negara cenderung akan sangat rnembutuhkan hubungan internasional. Akan tetapi dalam kenyataannya, tidak ada negara yang tidak membutuhkan hubungan dengan ncgara lain. Bahkan negara-negara industri maju pun mernbutuhkan negara-negara Iain yang belum maju untuk memasarkan produk-produk mereka. Selain itu, negara maju biasanya rnernbutuhkan bahan-bahan mentah untuk industri yang biasanya tersedia di negara-negara yang sedang berkembang. Dengan demikian antara negara maju dengan Negara berkembang bahkan dengan negara miskin sekalipun terjalin hubungan internasional yang sifatnya saling menguntungkan. Secara umum, titik berat dalam hubungan internasional antara lain adalah bidang pertahanan dan keamanan, ekonomi, sosial kebudayaan bahkan ideologi.Bidang-bidang tersebut pada umumnya menjadi faktor yang melatarbelakangi terjadinya hubungan internasional , Misalnya dalam bidang ekonomi terutama dalam bidang perdagangan, kita mengenal negara-negara yang tergabung dalam Group of 8 (8 kelompok Negara maju), kemudian kita mengenal juga organisasi perdagangan internasional yang biasa disebut World T'rade Organization (WTO), dan sebagainya.Sementara itu dalam bidang pertahanan, negara-negara Eropa dan Amerika Serikat membentuk North Atlantic Treaty Organization(NATO). Suatu negara dapat mengadakan hubungan internasional manakala kemerdekaan dan kedaulatannya telah diakui baik secara de facto maupun de jure oleh negara lain. Perlunya kerja sama dalam bentuk hubungan internasional antara lain karena faktor-faktor berikut: a. Faktor internal,yaitu adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya baik melalui kudeta maupun intervensi dari negara lain. b. Faktor eksternal,yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa suatu Negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerja sama dengan negara Iain. Ketergantungan tersebut terutama dalam upaya memecahkan masalah-masalah ekonorni, politik, hokum,sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan. Bagaimana hubungan internasional yang dibangun oleh bangsa Indonesia? Apa arti penting hubungan internasional bagi bangsa Indonesia? Pola hubungan internasional yang dibangun oleh Bangsa lndonesia dapat dilihat dari kebijakan politik luar negeri Indonesia. Bangsa Indonesia dalam membina hubungan dengan negara Iain menerapkan prinsip politik luar negeri yang bebas aktif dan diabadikan bagi kepentingan nasional, terutama kepentingan pernbangunan di segala bidang serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perclamerian abadi, dan keadilan sosial. Pembangunan hubungan internasional bangsa Indonesia ditujukan untuk peningkatan persahabatan-dan kerja sama bilateral, regional, dan multilateral melalui berbagai rnacam forum sesuai dengan kepentingan dan kemampuan nasional. Selain itu bagi Bangsa Indonesia, i
  • 5. hubungan internasional diarahkan untuk: 1. Pembentukan satu negara Republik Indonesia yang berbentuk negara kesatuan dan i Negara kebangsaan yang demokratis. 2. Pembentukan satu masyarakat yang adil dan makmur secara material ataupun spiritual dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3. Pembentukan satu persahabatan yang baik antara Republik Indoncsia dan semua negara di dunia,terutama sekali dengan negara-negara Afrika dan Asia atas dasar bekerjasama membentuk satu dunia baru yang bersih dari imperialisme dan kolonialisme menuju llcrdamaian dunia yang sempurna. 4. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara. 5. Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar kernakmuran rakyat,apabila barang-barang itu tidak atau belum dihasilkan sendiri. 6. Meningkatkan perdamaian internasional karena hanya dalam keadaan damai, Indonesia dapat membangun dan memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk memperbesar kemakmuran rakyat. 7. meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang tersimpul di dalam Pancasila, dasar dan filsafat negara kita. 3. Asas-Asas Hubungan Internasional Pada umumnya hubungan internasional dilakukan oleh setiap negara untuk mewujudkan kepentingan nasionalnya. Untuk mencapai hal tersebut perlu dibangun hubungan internasional yang menekankan aspek persamaan harkat, derajat, dan martabat sebagai sesama bangsa yang merdeka. Menurut Hugo de Groot, dalam hubungan internasional asas persamaan derajat merupakan dasar yang menjadi kemauan bebas dan persetujuan dari beberapa atau semua negara. Tujuannya adalah untuk kepentingan bersama dari mereka yang menyatukan diri di dalamnya. Dalam hubungan internasional, dikenal beberapa asas yang didasarkan pada daerah dan ruang lingkup berlakunya ketentuan hukum bagi daerah dan warga negara masing-masing. Ada tiga asas dalam hubungan internasional yang saling mempengaruhi, yaitu sebagai berikut: a. Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara atas daerahnya. Menurut asas ini, negara melaksanakan hukum bagi semua orang dan semua barang yang ada di wilayahnya. Jadi terhadap semua barang atau orangyang berada di luar wilayah tersebut berlaku hukum asing (internasional) sepenuhnya. b. Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara terhadap warga negaranya. Menurut asas ini, setiap warga negara di manapun ia berada tetap mendapat perlakuan hukum dari negaranya. Asas ini mempunyai kekuatan extrateritorial. Artinya hukum dari negara tersebut tetap berlaku juga bagi warga negaranya, walaupun berada di negara asing.
  • 6. c. Asas ini didasarkan pada wewenang negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam hal ini, negara dapat menyesuaikan diri dengan semua keadaan dan peristiwa yang berkaitan dengan kepentingan umum. Jadi, hukum tidak terikat pada batas-batas wilayah suatu negara. Ketiga asas di atas harus diperhatikan oleh setiap negara yang membangun hubungan internasional, supaya hubungan tersebut dapat memberikan keuntungan bagi semua pihak serta tujuan dari hubungan tersebut dapat tercapai. Apabila ketiga asas tersebut tidak diperhatikan, maka akan timbul kekacauan hukum dalam hubungan internasional. Oleh karena itu, antara satu negara dengan negara lain harus menciptakan hubungan yang teratur dan tertib yang berdasarkan kepada ketentuan hukum internasional. Akan tetapi walaupun demikian, dewasa ini kerapkali masih terjadi persoalan antarbangsa yang perlu dipecahkan. Misalnya, persoalandwi kewarganegaraan, batas-batas negara, pengakuan kepemilikan atas wilayah atau pulau tertentu, wajib militer, dan wajib pajak. 4. Sasaran Hubungan Internasional Hubungan antar bangsa atau yang lebih dikenal dengan hubungan internasional mempunyai sasaran utama yang disepakati oleh semua negara yang membangun hubungan tersebut. Sasaran tersebut adalah terciptanya perdamaian dunia. Berkaitan dengan hal tersebut, terdapat beberapa aliran yang memberikan pandangan mengenai sasaran dari hubungan internasional, di antaranya: a. Aliran idealisme, yang berpandangan bahwa: 1) Setiap bangsa memiliki kepentingan yang sama terhadap perdamaian dunia. 2) Setiap bangsa yang mengganggu perdamaian dunia, berarti bangsa tersebut telah bertingkah laku tidak rasional dan tidak bermoral 3) Realitas manusia akan semakin kompleks. Begitu juga dengan kualitas manusia akan semakin baik. 4) Perdamain merupakan suatu proses yang tidak dapat dihalangi realisasinya oleh kekuatan apapun. 5) Perdamaian merupakan hal mutlak dalam hubungan internasional b.Aliran realisme, yang berpandangan bahwa: 1) Kunci dari masalah politik internasional adalah kekuatan politik (power politics) 2) Otoritas (kewenangan) yang efektifdari suatu negara hanya dapat berdiri atas kekuatan nasional yang nyata. 3) Ketertiban internasional merupakan suatu tatanan yang mustahil terjadi dan tidak dapat dipercaya. i
  • 7. 4) Perwujudan masyarakat internasional yang berdasarkan hubungan internasional hanyalah khayalan belaka futopid, selama kepentingan nasional yang merupakan penggerak politik internasional masih saling bertabrakan. i c. Aliran Neorealisme Menurut aliran ini, hubungan internasional selain berdasarkan pada kalkulasi kekuatan dan kekuasaan, juga harus berdasarkan pertimbangan moral Dengan demikian, aliran ini memadukan pandangan dari aliran idealisme dan realisme. d.Aliran Polemologi (studi perdamaian), yang berpandangan bahwa: 1. Sumber konflik banyak terletak pada ketidakseimbangan di bidang ekonomi dan potensi militer. 2. Untuk memperoleh jalan keluar dalam memecahkan konflik, dapat dilakukan dengan jalan mempertajam konflik. 3. Persamaan dan kesempatan untuk menikmati kemakmuran harus diciptakan oleh setiap penguasa Negara. 4. Masalah "dunia ketiga" harus dijadikan sasaran penyelidikan dalam setiap studi perdamaian. e.Aliran Perdamaian dan Ideologi Aliran ini berpandangan bahwa aspek ideologis harus diletakkan di samping kepentingan nasional sebagai faktor utama yang menentukan hubungan internasional. B. HAKIKAT PERJANJIAN INTERNASIONAL 1. Pengertian Perjanjian Internasional a. Mochtar Kusumaatmadja, menyatakan bahwa perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan antarbangsa yang bertujuan untuk menciptakan akibat-akibat hukum tertentu. b. Oppenheimer-Lauterpacht, mengungkapkan bahwa perjanjian internasional adalah suatu persetujuan antarnegara yang menimbulkan hak dan kewajiban diantara pihak-pihak yang mengadakannya. c. Konvensi Wina tahun 1969, merumuskan perjanjian internasional sebagai suatu perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau lebih yang bertujuan untuk mengadakan akibat-akibat hukum tertentu. Secara umum perjanjian internasional dapat diartikan sebagai perjanjian antarnegara atau negara dengan organisasi internasional yang menimbulkan akibat hukum tertentu berupa hak dan kewajiban diantara pihak-pihak yang mengadakan perjanjian tersebut. Kedudukan perjanjian internasional dianggap sangat penting, karena :
  • 8. a. Perjanjian internasional lebih menjamin kepastian hukum sebab perjanjian internasional i diadakan secara tertulis. b. Perjanjian internasional mengatur masalah-masalah kepentingan bersama di antara para subjek hukum internasional. Asas perjanjian internasional : a. Pacta Sunt Servada, setiap perjanjian yang telah dibuat harus ditaati. b. Egality Rights, yaitu pihak yang saling mengadakan hubungan mempunyai kedudukan yang sama c. Reciprositas, tindakan suatu negara terhadap negara lain dapat dibalas setimpal. d. Bonafides, perjanjian yang dilakukan harus didasari oleh itikad baik. e. Courtesy, yaitu asas saling menghormati dan saling menjaga kehormatan negara. f. Rebus sig Stantibus, dapat digunakan terhadap perubahan yang mendasar dalam keadaan yang bertalian dengan perjanjian itu. 2. Istilah-istilah Perjanjian Internasional a. Traktat (treaty), yaitu suatu perjanjian antara dua negara atau lebih untuk mencapai hubungan hukum mengenai objek hukum (kepentingan) yang sama. Misalnya, Perjanjian Celah Timor. b. Persetujuan (agreement), yaitu suatu perjanjian/persetujuan antara dua negara atau lebih yang mempunyai akibat hukum seperti dalam traktat. Misalnya agreement tentang ekspor impor komoditas tertentu. c. Konvensi (convention), yaitu suatu perjanjian yang bersifat multilateral. Misalnya, Konvensi Hukum Laut Internasional. d. Protokol (protocol) yaitu suatu perjanjian yang kurang resmi dibandingkan traktat atau konvensi dan pada umumnya tidak dibuat oleh kepala negara. Contohnya, Protokol Den Haag tahun 1930. e. Piagam (statuta), yaitu himpunan peraturan yang ditetapkan sbagai persetujuan internasional. Misalnya, Statuta of The International Court of Justice, pada tahun 1945 Piagam Kebebasan Transit yang dilampirkan pada Convention of Barcelona tahun 1921. f. Charter, yaitu suatu piagam yang digunakan untuk membentuk badan tertentu. g. Deklarasi (Declaration), suatu perjanjian yang bertujuan untuk memperjelas atau menyatakan adanya hukum yang berlaku atau menciptakan hukum baru. h. Modus vivendi, suatu dokumen yang mencatat persetujuan internasional yang bersifat sementara, sampai berhasil diwujudkan secara permanen. i. Covenant, yaitu istilah yang digunakan untuk menyebut anggaran dasar Liga Bangsa- Bangsa.
  • 9. j. Ketentuan Penutup (final act), dokumen yang mencatat ringkasan hasil konfrensi. k. Ketentuan umum (general act), traktat yang bersifat resmi dan tidak resmi. l. Pertukaran nota, metode yang tidak resmi, tetapi akhir-akhir ini banyak digunakan. Biasanya pertukaran nota dilakukan oleh wakil-wakil militer dan negara serta bersifat multilateral. m. Pakta (pact), suatu perjanjian oleh beberapa negara secara khusus dan membutuhkan i ratifikasi. 3. Klasifikasi Perjanjian Internasional a. Menurut subjeknya, terdiri dari : 1. Perjanjian antar negara yang dilakukan oleh banyak negara yang merupakan subjek hukum internasional. 2. Perjanjian antara negara dengan subjek hukum internasional lainnya. 3. Perjanjian antar-subjek hukum internasional selain negara. b. Menurut jumlah pihak yang mengadakan perjanjian, terdiri dari : 1. Perjanjian bilateral, artinya perjanjian antara dua negara. 2. Perjanjian multilateral, artinya perjanjian yang melibatkan banyak negara. c. Menurut isisnya, terdiri dari : 1. Segi politis, seperti pakta pertahanan dan pakta perdamaian. Misalnya, NATO, ANZUS, dan SEATO. 2. Segi ekonomi, seperti bantuan ekonomi dan keuangan. Misalnya, CGI, IMF, IBRD dan sebagainya. 3. Segi hukum, seperti status kewarganegaraan (Indonesia-Cina) 4. Segi batas wilayah, seperti laut teritorial, batas alam daratan, dan sebagainya. 5. Segi kesehatan, seperti masalah karantina, penanggulangan wabah penyakit, dan sebagainya. d. Menurut proses pembentukannya, terdiri dari : 1. Perjanjian bersifat penting yang dibuat melalui proses perundingan, penandatanganan, dan ratifikasi. 2. Perjanjian bersifat sederhana yang dibuat melalui dua tahap, yaitu perundingan dan penandatanganan. e. Menurut sifat pelaksanaan perjanjian terdiri dari : 1. Perjanjian yang menentukan (dispositive treaties), yaitu perjanjian yang maksud dan tujuannya dianggap sudah tercapai sesuai isi perjanjian itu. 2. Perjanjian yang dilaksanakan (executory treaties), yaitu perjanjian yang pelaksanaannya tidak sekali, melainkan dilanjutkan secara terus menerus selama jangka waktu perjanjian berlaku.
  • 10. i f. Menurut fungsinya, terdiri dari : a. Perjanjian yang membentuk hukum (law making treaties). b. Perjanjian yang bersifat khusus (treaty contract). 4. Tahap-tahap Perjanjian Internasional a. Perundingan (Negotiation) Perjanjian internasional dilakukan oleh seorang pejabat negara yang memiliki kuasa penuh (full powers). b.Penandatanganan (Signature) Setelah rencana perjanjian dalam bentuk rumusan atau naskah disetujui maka dokumen itu siap untuk ditandatangani. c. Pengesahan (Ratification) Pengesahan/ratifikasi adalah suatu persetujuan atau pengesahan oleh suatu lembaga kenegaraan yang diaggap mewakili seluruh rakyat. d. Pengumumuman (Declaration) Setelah suatu perjanjian disahkan melalui proses ratifikasi oleh setiap negara peserta, berikutnya adalah perlu adanya pendaftaran dan pengumuman di organisasi internasional (PBB). 5. Pembatalan dan Berakhirnya Perjanjian Internasional Berdasarkan Konvensi Wina tahun 1969, suatu perjanjian internasional dapat dinyatakan batal karna hal-hal berikut: a. Terjadi pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan hukum nasional oleh salah satu negara peserta. b. Adanya unsur kesalahan pada saat perjanjian itiu dibuat. c. Adanya unsur penipuan dari negara peserta tertentu terhadap negara peserta yang lain pada waktu pembentukan perjanjian. d. Terdapat penyalahgunaan atau kecurangan (corruption), baik melalui kelicikan atau penyuapan. e. Adanya unsur paksaan terhadap wakil suatu negara peserta. Paksaan tersebut baik dengan ancaman atau dengan penggunaan kekuatan. f. Bertentangan dengan kaidah dasar hukum internasional.
  • 11. BAB III PENUTUP i A. Kesimpulan Dengan demikian, berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan hubungan internasional, bangsa Indonesia harus senantiasa meningkatkan kualitas kerja sama internasional yang dibangun dengan negara lain. Untuk mencapai hal tersebut, bangsa Indonesia harus mampu meningkatkan kualitas dan kinerja aparatur luar negeri agar mampu melakukan diplomasi yang pro-aktif dalam segala bidang untuk membangun citra positif Indonesia di dunia internasional. Selain itu, juga harus mampu memberikan perlindungan dan pembelaan terhadap warga negara dan kepentingan Indonesia, serta memanfaatkan setiap peluang yang positif bagi kepentingan nasional. B. Saran Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA  Starke, J. G., Pengantar Hukum Internasional, Sinar Grafika, Jakarta, 1997.  Batra, T. S., Institusi Internasional, Some Legal Essay, ( New Delhi : Bookhive, 1982  Suryokusumo, Sumaryo, Hukum Organisasi Internasional, UI PRESS, Jakarta, 1990.  Bowett, D. W., Hukum Organisasi Internasional, Sinar Grafika, Jakarta, 1991.  Prodjodikoro Wirjono, S.H., Dr., Asas – Asas Hukum Publik Internasional, i PEMMAS, Jakarta, 1967.
  • 13. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia nya serta kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “HAKIKAT HUBUNGAN INTERNASIONAL” Makalah ini merupakan tugas Individu. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Guru serta semua pihak yang ikut membantu dalam pembuatan makalah ini, sehingga akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari tidak ada gading yang tak retak’’ penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan kita semua. Penulis juga mohon kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. i Raha, Februari 2014 Penulis
  • 14. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................ i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1 1.2 Tujuan .............................................................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi PHBS di Rumah Tangga .......................................................... 3 2.2 Manfaat PHBS di Rumah Tangga ......................................................... 3 2.3 Sasaran PHBS di Rumah Tangga .......................................................... 4 2.4 Indikator PHBS di rumah tangga............................................................4 i BAB III PENUTUP 3.1Kesimpulan ............................................................................................. 7 3.2 Saran ...................................................................................................... 7 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8
  • 15. MAKALAH HUBUNGAN ILMU EKONOMI DENGAN KEMAKMURAN SUATU NEGARA OLEH : NAMA : YUSVIANTI KLEANINGSIH KELAS : X5 SMA NEGERI 1 RAHA 2014 i
  • 16. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR........................................................................................................... i DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1 a. Latar Belakang.......................................................................................................... 1 b. Tujuan Penulisan....................................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 2 A. Pengertian Ilmu Ekonomi................................................................................................. 2 B. Mengapa Belajar Ilmu Ekonomi....................................................................................... 3 C. Hubungan Ilmu Ekonomi dengan Kemakmuran Suatu Negara........................................ 4 BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 7 3.1. Kesimpulan.................................................................................................................... 7 3.2. Saran.................................................................................................................................7 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 8 i
  • 17. i