Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
pena pendidikan 13
1. PENDIDIKAN SEKS
TERNYATA
Edisi Khusus/Tahun II/Mei-Juni 2007/Rp 40.000,-
MUBAZIR
REFERENSI TERPERCAYA DUNIA PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 BANGIL
JAWARA UJIAN
NASIONAL
JURUS PAMUNGKAS
MEMBERANTAS
BUTA AKSARA
PERTARUHAN
REFORMASI
PENDIDIKAN
COVER_PENA01_VOL02_EDISI KHUSUS.1 1 5/17/2007 7:33:00 AM
2. Majalah PENA Pendidikan
Referensi Terpercaya Dunia Pendidikan
PT. REKA GAGAS CIPTA
Jl. Pengadegan Barat Raya 22 Jakarta 12710, T/F: +62 21 7973957 Email: rekagagascipta@yahoo.com
COVER_PENA01_VOL02_EDISI KHUSUS.2 2 5/17/2007 7:33:26 AM
3. Telah Hadir BUNDEL PENA Pendidikan
12
M
aj a
Ha
ala R
ny
h p3
da 0
lam 0.
1
BU 0,-
00
ND
EL
Ingin mengoleksi Majalah PENA Pendidikan dari awal tapi sulit mencari edisi lama?
Telah tersedia Majalah PENA Pendidikan dalam bentuk Bundel.
Buruan!!! Hubungi:
021-7973957 dengan Yuli Lestari
Jl. Pengadegan Barat Raya 22 Jakarta 12710 T/F: +62 21 7973957
PT. REKA GAGAS CIPTA Email: rekagagascipta@yahoo.com
COVER_PENA01_VOL02_EDISI KHUSUS.3 3 5/17/2007 7:33:44 AM
4. Jangan Remehkan
Taman Kanak-kanak
TAMAN YANG
PALING INDAH
Penulis : Saiful Anam
Penerbit : Wajatri
Cetakan : April 2007
Tebal : XX + 228 halaman k
ana
k-k
ana
nK
a
Tam
Siapapun mengakui bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
termasuk di dalamnya pendidikan taman kanak-kanak (TK),
merupakan layanan pendidikan yang sangat penting. Pendidikan
TK berperan besar dalam membentuk kepribadian seseorang.
Bahkan, berbagai penelitian membuktikan bahwa anak-anak
yang mengenyam pendidikan TK pada umumnya memiliki prestasi
pendidikan yang lebih baik saat menempuh studi pada jenjang
pendidikan berikutnya. Selain itu, setelah dewasa mereka juga
memiliki pendapatan ekonomi yang lebih tinggi.
Sayangnya, hingga kini kondisi pendidikan TK kita masih harus
diperbaiki. Inilah tantangan serius yang dihadapi Direktorat
Pembinaan TK dan SD, Departemen Pendidikan Nasional,
yaitu bagaimana terus berupaya meningkatkan pemerataan
dan perluasan akses. Selain itu, Direktorat Pembinaan TK dan
SD juga mesti meningkatkan mutu dan relevansi, termasuk di
dalamnya meluruskan berbagai kekeliruan yang terjadi dalam
kegiatan pembelajaran di TK, misalnya memaksakan pengajaran
baca-tulis-hitung secara klasikal.
Buku yang penulisannya menggunakan pendekatan jurnalistik
ini berusaha memeaparkan perjalanan pembangunan pendidikan
TK di Indonesia serta berbagai program yang telah dan akan
digulirkan Direktorat Pembinaan TK dan SD. Selain itu juga
dikemukakan pandangan dari akademisi, pengamat, anggota
legislatif, penyelenggara TK hingga guru.
COVER_PENA01_VOL02_EDISI KHUSUS.4 4 5/17/2007 7:33:51 AM
5. Salam Pena
T
AK terasa rentang waktu satu tahun terlampaui. Hari Pendidikan
Nasional (Hardiknas), 2 Mei 2006 lalu, PENA PENDIDIKAN hadir
menyapa masyarakat pendidikan. Kini, di hari penuh makna bagi
insan pendidikan, Peringatan Hardiknas tahun ini PENA PENDIDIKAN
menjumpai Anda dengan sajian Edisi Khusus.
Di hari jadi ini memang tidak dirayakan dengan pesta. Kami
menyambutnya dengan sujud syukur dan dalam suasana bersahaja.
Bersyukur karena majalah ini bisa tetap “langggeng” dengan dukungan
reporter, penulis, dan tenaga disain yang berenergi, dinamis, dan mampu
bekerja ekstra keras. Juga tenaga kesekretariatan, keuangan, dan bagian
umum yang turut menyumbang andil membesarkan majalah ini.
Bukan sekadar bangga bisa bertahan dan melewati usia satu tahun.
Bangga karena PENA PENDIDIKAN bukan sekadar penggembira keberadaan
sejumlah media pendidikan di Tanah Air. Bangga karena beragam tulisan
kami mendapat sambutan. Kami tak mabuk sanjung dan puja-puji. Ucap terima
kasih kami haturkan atas masukan, kritikan, dan protes dari pembaca. Yang bisa membuat kami terlecut berusaha lebih baik lagi di
penerbitan selanjutnya.
Kami juga bangga PENA PENDIDIKAN bisa mengunjungi sebagian besar kota dan kabupaten di Indonesia, meski belum mampu
menjangkau seluruh kabupaten/kota sebanyak 441.
Edisi Khusus ini juga menandai evolusi perubahan tampilan majalah. Logo lama terkesan kegemukan dan bertipografi huruf yang
terkesan tua. Kini, logo PENA PENDIDIKAN lebih ramping, dinamis dan modern. Tampilan disain dan warna tak lagi mengumbar garis-
garis kaku dan warna lugas. Disain lebih kami perlunak dengan warna-warna medium, dan mengurangi nuansa kaku.
Sejumlah tulisan panjang kami pilih berdasarkan tema-tema yang menjadi pembicaraan hangat di masyarakat. Yakni sertifikasi
guru, wajib belajar, buta aksara, pendidikan anak usia dini, buku paket, kurikulum, ujian nasional, olimpiade sains, jaringan pendidikan
nasional, peran daerah, dan peran swasta.
Kami sengaja memilih tema sertifikasi guru sebagai bahasan utama. Guru yang total berjumlah sekitar 2,7 juta merupakan ujung
tombak bagi peningkatan mutu pendidikan. Namun justru guru merupakan masalah terbesar dalam dunia pendidikan kita. Kualifikasi
dan kompetensi mereka memperihatinkan. Kesejahteraannya jauh dari layak. Kehadiran UU No.14/2005 tentang
Guru dan Dosen memang telah memberi harapan. Tapi rupanya banyak pihak yang
belum bersedia menerima secara lapang dada melihat guru nantinya “naik
kelas”. Buktinya implementasi UU Guru dan Dosen berjalan alot. Permendiknas
yang mengatur tentang sertifikasi guru memang sudah keluar awal Mei ini. Tapi
semua itu masih menunggu pembuktian.
Selain tema-tema terpilih itu tadi, kami juga memotret sejumlah profil
sekolah, kepala sekolah, dan pengawas sekolah. Sekolah yang terpilih adalah
terbaik dalam nilai Ujian Nasional 2006. Sedangkan kepala sekolah dan
pengawas sekolah adalah mereka yang dianugerahi penghargaan berprestasi
dan berdedikasi pada 2006.
Edisi ini sengaja berlabel Mei-Juni 2007 karena tanggal terbit kami menyesuaikan
dengan seremoni puncak peringatan Hardiknas 2007 yang dipusatkan di Candi
Prambanan, Yogyakarta, 26 Mei ini. Sehingga berita-berita reguler hingga
pertengahan Mei ini masih bisa kami tulis. Selamat membaca!
PEMIMPIN UMUM: Iwan Qodar Himawan PEMIMPIN REDAKSI/PEMIMPIN PERUSAHAAN: Saiful
Edisi Khusus/Tahun II/Mei-Juni 2007
Anam REDAKTUR PELAKSANA: Dipo Handoko SIDANG REDAKSI: Iwan Qodar Himawan, Saiful
Anam, Dipo Handoko, Ayu N. Andini, Eva Rohilah, Fetty Shinta Lestari, Murnita Dian Kartini, Robi
Sugara KORESPONDEN DALAM NEGERI: Suhartono (Balikpapan), Mukti Ali (Malang), M. Arief
Fathoni (Jogjakarta), Jatmiko (Surabaya), R. L. Hakim (Bandung) KORESPONDEN LUAR NEGERI:
Miranti Hirschmann (Jerman), Asmayani Kusrini (Belgia), Jenni Wang (Spanyol), Frieska Evita
Ayurananda (Thailand), Alfian (Belanda) ARTISTIK & DESAIN KOM. VISUAL: Prambudi, Sugiono
SEKRETARIAT REDAKSI: Yuli Lestari IKLAN: Sari Hidayat KEUANGAN: Ahadian Febrie PENERBIT: PT Reka Gagas Cipta DIREKTUR UTAMA: Iwan
Qodar Himawan DIREKTUR: Saiful Anam GENERAL MANAJER OPERASIONAL: Dipo Handoko BANK PT REKA GAGAS CIPTA: Bank Niaga cab. BEJ
Jakarta Rek. 064.01.6285.006 Surat untuk seluruh bagian dialamatkan: Pena Pendidikan Jl Pengadegan Barat Raya 22 JAKARTA 12770, Telp/Faks:
Edisi 13/Tahun II/Mei 2007
+6221 797 957, E-mail: rekagagascipta@yahoo.com ISSN 1907 - 429
Mei-Juni 2007 Pena Pendidikan
LO_PENA01_VOL02_EDISI KHUSUS_3-63 3 5/17/2007 6:24:48 AM
6. Suara Pembaca
FENOMENA P
ernah saya mendengar berita tentang
akan diberdayakannya taman baca di
Indonesia. Saya seorang mahasiswi
TAMAN
yang saat ini sedang mengadakan riset
tentang menjamurnya taman baca. Ini
menarik, sebab dari tahun ke tahun ada kans
BACA
kenaikan jumlah, yang meskipun sedikit
tapi ada.
Ini bisa jadi sebuah fenomena yang lahir
dari kekhawatiran banyak pihak tentang
menurunnya minat baca di negeri ini. Sebuah langkah bagus juga, tapi sayangnya
apakah ini berarti menurunnya fungsi perpustakaan?
Sebab yang saya tahu, di taman baca itu juga diperkenalkan dengan bermacam
ketrampilan yang disenangi anak-anak. Jadi semacam memperkenalkan budaya
membaca dengan cara yang berbeda, tidak sekedar membaca tulisan.
Hanya sekedar masukan saran, bagaimana kalau Pena Pendidikan mengangkat
fenomena ini? Salam.
Indah Ratriana
Mahasiswi Jurusan Kearsipan
Edisi Khusus/Tahun II/Mei-Juni 2007
Cover : Prambudi Ciputat, Tangerang
Foto : Prambudi
SAYA INGIN BERLANGGANAN MAJALAH PENA PENDIDIKAN.
Majalah PENA Pendidikan adalah majalah dengan content berita-
berita dunia pendidikan yang sangat menarik untuk dijadikan
Referensi Terpercaya Dunia Pendidikan dan collectible item
* Formulir ini boleh di perbanyak (fotokopi). Berikan kesempatan kepada saudara atau
kolega Anda. Beri tanda pada pilihan Anda
METODE PEMBAYARAN:
Nama lengkap :
Tempat/tanggal lahir : Transfer Bank
Alamat rumah : BANK NIAGA KANTOR
CABANG BEJ JAKARTA
No. A/C: 064.01.63285.006
Telpon/fax :
a/n PT. REKA GAGAS CIPTA
Ponsel :
Bayar di tempat (cash)
Email :
khusus untuk DKI JAKARTA
ONGKOS KIRIM PER EDISI:
PAKET LANGGANAN:
Jabodetabek Rp 2.000,-
Edisi : Harga Normal :
06 Rp 120.000,-
Jawa
P. Rp 5.000,-
Rp 110.000,-
Harga Khusus :
P. Jawa Rp 7.000,-
Luar
Edisi : Harga Normal :
12 Rp 240.000,-
Rp 200.000,-
Harga Khusus :
Berlangganan Mulai Edisi
Kirim formulir ini (beserta bukti pembayaran untuk berlangganan) ke alamat redaksi PENA Pendidikan:
Jl. Pengadegan Barat Raya 22 Jakarta 12770, Tel/Fax: (021) 797 3957 atau Email: redaksipena@rekacipta.com
4 Pena Pendidikan Mei-Juni 2007
LO_PENA01_VOL02_EDISI KHUSUS_3-64 4 5/17/2007 6:24:51 AM
7. Suara Pembaca
BELAJAR DARI NAGABONAR
RALAT Kemarin saya baru saja menonton film
Nagabonar (Jadi) 2. Ketika banyak orang
Pada PENA PENDIDIKAN Edisi 12, April 2007 lalu, tulisan pada rubrik Peristiwa
tertawa terbahak-bahak saya justru menan-
Rumah Ceria Dukuh Jembangan, pada alenia ke-5 baris ke-4 tertulis: “Mereka
gis. Ada satu adegan di mana airmata saya
menggandeng Japan International Corporation Agency (JAICA), LSM asal
tak tertahan lagi. Sebuah dialog dari Na-
Jepang...” Seharusnya yang benar adalah “....Japan International Corporation
gabonar (yang diperankan Dedy Mizwar):
Agency (JICA), LSM asal Jepang...” Dengan demikian kesalahan telah kami
”Jenderal turunkan tanganmu Jenderal, apa
perbaiki.
yang kau hormati dari mereka yang tidak
REDAKSI
mengacuhkanmu!” (kira-kira seperti itu dia-
lognya). Nagabonar naik ke patung Jenderal
(LAGI-LAGI) MASALAH Sudirman untuk menurunkan tangannya.
benar-benar mendapat pengawasan.
PENDIDIKAN Sebuah satir yang lembut, namun begitu
Horor ini sebenarnya tidak hanya berkutat
mengena. Film ini sarat pendidikan dan satir
pada segi kekerasan saja. Para praja hampir
Membicarakan masalah pendidikan
yang tidak memaksa orang untuk menerima
menyelesaikan studi harus waswas karena
mungkin tidak akan habis-habisnya. Ya,
sesuai apa yang disampaikan, namun justru
ancaman penutupan kampus.
dengan keadaan yang ada sekarang ini,
membebaskan orang untuk berpikir sesuai
Segala kejahatan kampus itu lahirnya
ditandai dengan demo di sejumlah tempat
dengan persepsinya masing-masing.
dari heritage yang diturunkan secara turun
yang pada dasarnya menuntut pendidikan
Pelajaran demi pelajaran ada di tiap
temurun dari angkatan pertama. Kejahatan
murah. Kemarin teman saya bercerita,
adegannya, diselipkan dalam humor yang
itu terjadi karena ada unsur “harus dilakukan”
tentang sekolah anaknya yang masih
sangat edukatif. Dari bagaimana menghormati
lepas dari urusan “balas dendam”.
memungut bayaran padahal sudah ada
pendapat orang lain, menghormati orang
Sistem adalah faktor utama, bagaimana
dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah).
yang lebih tua, menghormati leluhur, sampai
p a ra m a n u s i a p i l i h a n i n i d i b e nt u k
Ternyata pihak sekolah sengaja memungut
rela berkorban.
menjadi “mesin pembunuh.” Saran saya,
biaya sebesar Rp 15.000,00 per bulan untuk
Metode belajar nasionalisme seperti
Pena Pendidikan bisa mengulasnya lebih
perbaikan dan penambahan sarpras (sarana
ini bisa diadopsi guru. Belajar tak melulu
mendalam. Bukan dari segi kekerasannya,
prasarana) sekolah seperti tiang sekolah, WC
dengan membaca dan menghafal buku
tapi dari segi sistem dan pendidikan, dan
sekolah, dll. Masalahnya, sekolah negeri lain
tebal. Belajarlah dari film, yang benar-
psikologinya. Semoga bermanfaat.
yang masih berada di satu komplek dengan
benar fokus pada sejarah seperti Gie, dan
sekolah anaknya tidak memungut biaya
Drs. Rijadi Kartosemito Nagabonar (Jadi) 2 ini. Marilah mencintai
tambahan apapun.
Dusun Joho Lor, Giriwono sejarah. Seperti kata Bung Karno: Jasmerah,
Lalu saya berpikir, ada ketidakadilan, dua
Wonogiri, Jateng Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah!
sekolah dalam satu lingkup wilayah begitu
jauh berbeda keadaannya. Apalagi masalah
sulukhanggoraras@yahoo.com
fasilitas/ sarana dan prasarana yang ada
Peminat pendidikan, wartawan, penulis
di sekolah. Bukankah seharusnya sarpras
INFO BUKU Depok, Jawa Barat
sekolah harus diseragamkan di semua
Beberapa kali membaca resensi buku di
wilayah, tanpa ada perbedaan itu desa atau
majalah Pena Pendidikan, saya tertarik untuk
kota? Perbedaan Uang Pangkal juga menjadi
memberi saran. Mengapa buku-buku yang
pertanyaan. Tentu lain halnya dengan
dibahas adalah buku yang bersifat formal
sekolah swasta, yang sah-sah saja menerima
saja? Mungkin lebih sesuai jika yang dibahas
sumbangan dari pihak mana pun.
buku-buku pendidikan yang sifatnya lebih
pop. Novel sejarah misalnya, panduan
Nanang Baidowi, SS bahasa, atau buku-buku sastra. Buku-buku
m
co
B2PLKDN Bandung dongeng rakyat juga menarik. Mungkin
g I.
lAn
Jl. Gatot Subroto 170, Bandung 40275 bisa jadi panduan dalam memberikan
pA
KA
pengajaran bagi siswa. Itu juga termasuk
lingkup pendidikan kan? Sekedar saran,
salam.
HOROR IPDN
Ajeng Andarini
Diganti nama ataupun tidak, masalah
Mahasiswi
kekerasan di dunia pendidikan lekat sekali
Margonda Raya, Depok
dengan IPDN. Sebuah institusi pendidikan
pencetak calon-calon birokrat malah dijejali
dengan perkuliahan model premanisme Saran Anda kami tampung. Terimakasih
dan anarkhisme. Model pembelajaran harus atas kesetiaannya. Salam.
5
Mei-Juni 2007 Pena Pendidikan
LO_PENA01_VOL02_EDISI KHUSUS_3-65 5 5/17/2007 6:24:57 AM
8. Daftar Isi
PENA PENDIDIKAN MEI-JUNI 2007
10
22
BAHASAN UTAMA WAJIB BELAJAR
Angin Surga Yang Menanti Pembuktian Maunya Sih Tuntas Berkualitas, Tapi …
Dunia pendidikan Indonesia memasuki reformasi yang sangat Program Wajib Belajar pendidikan dasar menorehkan prestasi
fundamental, terutama menyangkut peningkatan mutu guru mengagumkan. Dalam waktu relatif singkat Wajib Belajar
(pendidik). Kehadiran Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Enam Tahun berhasil dicapai. Kini tuntas Wajib Belajar Sembilan
tentang Guru dan Dosen menjelma menjadi pemantik yang Tahun mesti tercapai pada 2009. Dari 1,5 juta anak usia 1-15
menggerakkan gerbong raksasa sekitar 2,7 juta guru menuju ke tahun, daya tampung SMP/MTs hanya 10,5 juta. Soal kualitas?
gerbang kemajuan. Sayangnya, tahap meraih sertifikat pendidik Tunggu dulu...
bak melewati jalan panjang. Peraturan Mendiknas tentang sertifikasi
akhirnya turun sebagai acuan pelaksanaan uji sertifikasi.
3 SALAM
6 SUARA
10 BAHASAN UTAMA
• Angin Surga Yang Menanti Pembuktian
• Memoles Mutu Guru Demi Mutu Lulusan
• Reinkarnasi Menuju Penjaminan Mutu
22 WAJIB BELAJAR
114 26 BUTA AKSARA
30 PAUD
34 BUKU PAKET
INTERNASIONAL
38 KURIKULUM
Amerika Serikat: Menggoyang Kampanye Pantang
Program kampanye ‘’jangan berhubungan seks sebelum
42 UJIAN NASIONAL
menikah’’ ternyata mubazir. Tetap saja remaja Amerika tak
perawan di usia 15 tahun. Presiden George Bush bersikeras
46 OLIMPIADE NASIONAL
melanjutkan.
6 Pena Pendidikan Mei-Juni 2007
LO_PENA01_VOL02_EDISI KHUSUS_3-66 6 5/17/2007 6:25:12 AM
9. DAFTAR ISI
PENA PENDIDIKAN MEI-JUNI 2007
26
70
BUTA AKSARA SEKOLAH
Strategi Jitu Menghapus “Si Buta” Perguruan Taman Siswa
Nama Besar Taman Siswa Masih Adakah?
Tahun ini pemerintah menargetkan 2,2 juta penduduk melek
huruf. Menipiskan separuh jumlah buta aksara nasional dari Ketika hak akan pendidikan hanya menjadi milik penjajah
total 1 jutaan. Aspek geografis hingga sosiologis menjadi Belanda dan kaum bangsawan, Raden Mas Suwardi Suryaningrat
alias Ki Hajar Dewantara, mendirikan Perguruan Nasional Taman
penghalang. Titik berat pada Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa
Siswa, 85 tahun silam. Pada mulanya, perguruan ini menekankan
Barat, Sulawesi Selatan dan NTT. Hanya untuk mendongkrak
pendidikan rasa kebangsaan agar anak didiknya mampu
indek pembangunan manusia (HDI)?
merebut kemerdekaan
50 JARDIKNAS 90 KEPALA SEKOLAH 110 PENGAWAS SEKOLAH
• Drs H A Sholeh Dimyathi, MF, MM: • Inggris: Visi Ambisius Lembaga Bayi
52 BADAN HUKUM PENDIDIKAN Dengan Imtak Menengahi Tawuran • Amerika Serikat: Menggoyang
• Drs Tamsir: Membentuk Warga Kampanye Pantang
54 PENDIDIKAN ISLAM Sekolah Sebagai TeamWork
118 PERISTIWA
• Drs Suwarni: Ibarat Membangun
58 PERAN DAERAH Petilasan • Penghargaan Baru Pengajar Konstitusi
• Soedarini: Keluarga Ningrat ke • Formula Cerdas Mencapai Target
62 PERAN SWASTA Sekolah Luar Biasa • Kepekaan Sosial Siswa Jakarta
• Mengakrabkan Ilmu Pengetahuan
66 FIGUR 100 PENGAWAS SEKOLAH
• Inu Kencana: Tak Gentar Meski • Masyhur Ashari, SPd: Jangan
124 APASIAPA
Melarat Menghitung uang di Kantung Orang
• Drs Sudarno: Kisah Pengawas Luar • Darnie M Daud Rektor Universitas
70 SEKOLAH Biasa Syah Kuala Aceh
• SD Percobaan Malang • Salma Hayek
104 DIKLAT
• SMP 5 Yogyakarta • Sumarna Surapranata
• SMA 1 Bangil Pasuruan • LPMP Yogyakarta: Ibarat Menarik • Nurul Arifin
• SMA 1 Cimalaka, Semedang Gerbong Lama
126 CATATAN PENA
• SMA 2 Karawang
109 BUKU
• SMA 1 Cimahi, Bandung • Saiful Anam: Inu Kencana
• INS Kayutanam • Menerobos Kemacetan Visi
• Taman Siswa Pendidikan
7
Mei-Juni 2007 Pena Pendidikan
LO_PENA01_VOL02_EDISI KHUSUS_3-67 7 5/17/2007 6:25:22 AM
10. Advertorial
siap dipindahkan ke tempat
MILIKI
mana saja. Akhirnya saya
belum memanfaatkan
Taperum,” kata Asih.
Taperum itu sendiri
RUMAH
merujuk Keputusan
Presiden Nomor 14 Tahun
199 tentang Tabungan
Perumahan Pegawai Negeri
DENGAN
Sipil. Besaran iuran per
bulan disesuaikan menurut
golongan/pangkat.
Golongan I besarnya Rp
TAPERUM
.000, golongan II sebesar Rp
5.000, golongan III sebesar
Rp 7.000 dan golongan IV
sebesar Rp 10.000.
Sementara untuk dana
Sejak 1993, Bapertarum-PNS sudah bantuan, masih menurut
penjelasan Toeti, juga
membantu hampir 2 juta PNS memiliki
disesuaikan dengan
rumah sendiri. Dari bantuan uang golongan. Golongan
muka Kredit Pemilikan Rumah hingga I jumlah bantuannya Rp
pinjaman biaya membangun rumah. 1.200.000, golongan II
sebesar Rp 1.500.000,00,
golongan III Rp 1.800.000,
Menteri Negara Perumahan Rakyat, Yusuf Asy’ari
dan golongan IV/a dan IV/
b Rp 2.100.000,00. “Para
S
peserta Taperum ini tersebar di seluruh
jajarannya akan memperbanyak penyebaran
EBAGIAN besar Pegawai Negeri Sipil
Indonesia, dan dari tiga golongan layanan
informasi di berbagai media, baik cetak
(PNS) tak asing mendengar nama
masing-masing mempunyai daerah
dan elektronik. Juga pemuatan sejumlah
Tabungan Perumahan Rakyat PNS
advertorial mengenai Taperum PNS di penyebaran yang berbeda-beda,” katanya.
alias Taperum-PNS. Pengelolanya Badan
Rumah yang bisa dimiliki dari bantuan
majalah terbitan departemen/kementerian,
Pertimbangan Tabungan Perumahan
Taperum hanya di lokasi PNS bekerja. Sebab
konferensi pers, serta menghadiri undangan
(Bapertarum). Meski populer di kalangan
sesuai tujuan utama Taperum, memang
dari berbagai daerah untuk keperluan
PNS, namanya mungkin agak asing bagi
memudahkan PNS dalam bekerja. “Nah bagi
sosialisasi di daerah-daerah. “Agenda 2007,
masyarakat luas.
kami akan membuat website dan layanan yang suka berpindah-pindah tugas, uangnya
Namun, jangan sepelekan dana yang
call centre Taperum PNS,” kata Toeti. Selain akan dikembalikan setelah pensiun,” kata
mengalir dari Taperum PNS. Data Bapertarum
Toeti.
itu, kata Toeti. “Agar PNS bisa mengakses
mencatat sejak 199 hingga Februari 2007,
Taperum sendiri bisa dimanfaatkan
langsung.”
sedikitnya ada 512.76 PNS memanfaatkan
dalam dua bentuk. Pertama untuk bantuan
Taperum untuk membayar uang muka
Tugas Berpindah dan uang muka KPR yang diberikan kepada PNS
Kredit Pemilikan rumah (KPR) senilai Rp
aktif atau suami/istri PNS. Sedangkan yang
827.149.4.825. Sebanyak 472.90 PNS
Prosedur kedua, berupa bantuan biaya membangun
memanfaatkan pinjaman Taperum senilai
rumah yang diberikan kepada PNS aktif
Rp 82.854.88.080 untuk membangun Panggilan tugas yang berpindah-pindah
atau suami/istri PNS yang memiliki tanah
rumah. memang menjadi penghalang PNS segera
sendiri di lokasi tempat bekerja. Sedangkan
Angka-angka yang cukup fantastis. memiliki rumah. Asih, 45 tahun, misalnya.
bagi pegawai yang tidak akan membeli
Sebab mengingat jumlah PNS sendiri yang Guru SD Negeri 08, Kramat Sentiong, Jakarta
rumah, uangnya akan dikembalikan setelah
totalnya sekira 4 jutaan orang. Artinya, Pusat, itu mengenal betul program Taperum.
pensiun dengan nama Pengembalian
pegawai yang merasakan manfaat Taperum Sebab puluhan tahun gajinya dipotong untuk
Tabungan.
jumlahnya hampir satu jutaan. “PNS yang tabungan perumahan.
Mereka yang minta pengembalian
belum memanfaatkan Taperum terganjal Sayangnya, perempuan kelahiran
tabungan jumlahnya cukup besar. Data dari
oleh sosialisasi, prosedur, dan tugas pegawai Bukittinggi, Sumatera Barat ini keburu
yang berpindah-pindah,” kata Toeti Ariati dipindah-pindah tugas mengajar. Terakhir tahun 199 hingga Februari 2007 mencatat
Sussongko, Kepala Bapertarum. kali, Asih bahkan dipindah ke Jakarta, sebanyak 81.7 PNS dengan nilai uang Rp
Untuk menggenjot sosialisasi, Toeti dan beberapa tahun lalu. “Sebagai PNS harus 482.216.684.82.
8 Pena Pendidikan Mei-Juni 2007
LO_PENA01_VOL02_EDISI KHUSUS_3-68 8 5/17/2007 6:25:24 AM
11. Advertorial
Pinjaman Rp 10 juta diambil. “KPR Swadaya adalah program
(menurun).
dari pemerintah yang dilaksanakan oleh
Jangka waktu pengembalian disesuaikan
Bapertarum juga mengeluarkan produk
Kementrian Negara Perumahan Rakyat lewat
dengan jangka waktu KPR. Pinjaman berupa
layanan baru berupa pinjaman. Program
bank pelaksana yang ditunjuk,” ungkap Toeti.
biaya membangun, besar dan bunganya
pinjaman itu berupa pinjaman uang muka
juga sama dengan pinjaman untuk uang
kepada PNS yang membeli rumah lewat
muka KPR. Hanya jangka waktu peminjaman
fasilitas KPR. Besarnya pinjaman maksimal
disamakan dengan KPR swadaya yang
Rp 10 juta dengan bunga 7,5% anuitas RoBI SUgARA mURnITA DIAn KARTInI
Wawancara menteri negara perumahan Rakyat Yusuf Asy’ari
UNTUK GURU ADA BANTUAN
D gajinya rata-rata Rp 4 juta.
diakui insentif bukan satu-satunya faktor.
I Kabinet Indonesia Bersatu yang sudah
Prinsipnya, kalau penghasilannya Rp 1-1,5
Menarik bagi si A belum tentu bagi si B.
dirombak, namanya tetap bertahan. Kata
juta, apalagi di bawahnya, pasti berat untuk
Para guru berharap, pemerintah memberi
Menteri Negara Perumahan Rakyat, Muhammad
mencicil. Kita harapkan untuk menyewa.
subsidi.
Yusuf Asy’ari, jadi menteri atau tidak sepenuhnya
Untuk membantu mereka, kami punya ide
Jelas, pemerintah mengupayakan memberi
merupakan kewenangan Presiden. “Kalau kita
sewa-beli. Orang yang berminat akan menyewa
subsidi bunga, dananya dari APBN. Saya belum
dapat beslit dari Presiden, ya jadi menteri. Kalau
dulu, misalnya 5 tahun. Dalam komponen
tahu persisnya berapa, karena baru Desember
tidak, ya tidak jadi,” katanya.
sewa itu terdapat cicilan untuk uang muka.
depan penjualan dimulai. Yang sudah ada,
Akhir April lalu, di tengah santernya berita
Setelah 5 tahun, baru ada akad kredit. Tapi
pemerintah mengalokasikan Rp 300 miliar
perombakan kabinet, Yusuf Asy’ari tampil dalam
untuk menjalankan ini, pemerintah harus
untuk rumah sederhana.
seminar yang diadakan Partai Keadilan Sejahtera,
punya uang untuk membeli bangunan agar
partai yang menyorongkan namanya menjadi
Bantuan apa yang mau diberikan pemerintah bisa disewa selama 5 tahun. Memang banyak
menteri. Seusai seminar itu, Yusuf mojok di
untuk prajurit dan pegawai negeri? pernik-perniknya.
salah satu tempat untuk berbincang-bincang
Bagi mereka ada tambahan fasilitas. Prajurit
dengan PENA Pendidikan seputar rumah bagi
Ribet ya?
kan memiliki YKPP, Yayasan Kesejahteraan
pegawai negeri, termasuk guru, dan sejumlah
Perumahan Prajurit. Sedang untuk pegawai Memang ribet. Makanya, kami juga harus
isyu lainnya. Petikannya:
negeri, ada Bapertarum PNS. Kalau PNS, ada berpikir keras. Apalagi di era otonomi daerah
sumbangan sampai sekitar Rp 10 juta. Bagi ini. Masing-masing bupati merasa paling berhak
Banyak guru berminat membeli rumah susun,
prajurit juga ada bantuan uang muka. Sehingga mengurus daerahnya.
agar tempat tinggalnya dekat dengan lokasi
kalau prajurit atau PNS mau menempati rumah
kerja. Sebetulnya rencana pembangunan
Adakah korslet dengan departemen lain?
susun, mereka bisa mendapat subsidi bunga
seribu menara itu kapan selesai?
dari APBN, plus bantuan dari Bapertarum atau Ada. Kalau saya bilang tidak ada, itu bohong.
Seribu menara itu diharapkan selesai dalam
YKPP. Tapi yang penting, kami masih bisa saling
lima tahun. Diharapkan 2009 selesai. Kita
Pegawai negeri seperti guru yang gajinya di berkomunikasi.
usahakan ke depan, pembangunannya makin
kisaran Rp 2 juta mengeluh. Mereka merasakan Kalau rumah susun Berland, Jakarta, jadi
cepat. Setelah pembangunan di Jakarta, kami
rumah susun yang paling kecil sekalipun dibangun, tentu banyak guru yang bisa tinggal
berharap, Surabaya, Makassar, dan Medan. Insya
harganya terlalu mahal. di sana?
Allah, pelaksanaannya tidak jauh lagi.
Keluhan itu bisa dimaklumi. Dengan Betul. Masalahnya, kompleks Berland itu
Tapi Peraturan Pemerintah belum juga
gaji sebesar itu, pasti berat untuk membayar masih menghadapi masalah sosialisasi. Warga
diumumkan? Padahal PP inilah yang jadi payung
cicilan rumah. Apalagi bila si pegawai negeri pemilik tanah di situ banyak yang masih keberatan.
untuk memangkas biaya.
sudah memiliki anak. Karena itu, pemerintah Tapi pemerintah bertekad, pembangunan rusun
Kalau itu, tanya Presiden dong. Saya tidak
akan mengembangkan social housing. Yang di Berland tetap dilaksanakan. Daerahnya kan
bisa memaksa presiden. Di situ diatur agar rumah
dibangun pemerintah, disewakan bagi mereka. kumuh. Dengan diremajakan, banyak yang
susun dimasukkan dalam komoditas kelompok
Bisa sewa yang pulih biaya, atau yang tidak. mendapatkan manfaatnya. Termasuk para guru
barang strategis, sehingga tidak dipungut PPN
Kalau pulih biaya, artinya uang sewanya juga dan prajurit penghuninya.
(pajak pertambahan nilai). Menteri Keuangan
mencukupi untuk perawatan. Kalau tidak pulih
berpendapat, hal seperti ini lebih bagus bila diatur
Kenapa sih namanya rusun? Kesannya
biaya, artinya pemerintah harus menomboki
dengan PP. Lebih kuat dasar hukumnya.
kumuh. Kok bukan disebut apartemen saja?
kekurangannya.
Tapi sebetulnya pegawai negari tidak Memang, ada rencana begitu. Seperti semua
Hambatannya di mana?
miskin-miskin amat. Pegawai negeri itu juga kendaraan roda empat, disebutnya mobil. Kalau
Pernik-perniknya banyak. Saya berharap,
kelompoknya bervariasi. Kalau kita bicara guru, semua rumah susun disebut apartemen bagus
adanya insentif ini bisa mempercepat
di Jakarta, mereka lumayan. Anda tahu, mereka saja.
pembangunan rumah susun. Walau, harus
9
Mei-Juni 2007 Pena Pendidikan
LO_PENA01_VOL02_EDISI KHUSUS_3-69 9 5/17/2007 6:25:25 AM
12. Bahasan Utama
HASAn HAmKA
Fasli Jalal saat kunjungan ke Papua
Dunia pendidikan Indonesia kini memasuki reformasi sangat fundamental, terutama menyangkut
peningkatan mutu guru (pendidik). Kehadiran UU No 14/2005 tentang Guru dan Dosen telah
menjelma menjadi pemantik yang menggerakkan “gerbong raksasa” sekitar 2,7 juta guru menuju
ke gerbang kemajuan.
S
didirikan, anak-anak di daerah itu belajar
sebelah timur laut dan berjarak sekitar 20
enyum merekah senantiasa
di bawah pohon selama kurang lebih 1,5
km dari pusat kota Lombok Barat (Lobar).
menghiasi bibir Musa Sofyan. Kepala
tahun.
Musa Sofyan diangkat sebagai Kepala
Sekolah Dasar Negeri 02 Mekarsari,
Sekilas, jarak dari SD 02 Mekarsari ke
SD 02 Mekarsari sejak 2002. Tapi ia sekaligus
Desa Mekarsari, Kecamatan Gunungsari,
dua SD Filial tersebut tak begitu jauh.
mengepalai dua SD Filial (cabang), yaitu SD
Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa
Tetapi, untuk menuju ke dua sekolah itu
Filial Ranjok dan SD Filial Sempeni. Kedua
Tenggara Barat (NTB), itu hampir tidak
harus melalui jalan naik turun gunung.
SD tersebut terletak di lereng gunung, dan
pernah mengeluh dalam menjalankan
Kendaraan yang bisa lewat hanya sepeda
berjarak masing-masing sekitar 5 dan 7
tugasnya sehari-hari meski harus keluar
motor. Jika hujan mengguyur, praktis jalan
kilometer dari SD 02 Mekarsari sebagai SD
masuk hutan untuk menjumpai anak
sulit dilewati lantaran licin.
induk. Sebelum kedua SD Filial tersebut
didiknya. SD Negeri 02 Mekarsari terletak
10 Pena Pendidikan Mei-Juni 2007
LO_PENA01_VOL02_EDISI KHUSUS_3-610 10 5/17/2007 6:25:27 AM
13. Agama Islam Negeri
Negeri Selong, Lombok Timur. Berbagai
Musa Sofyan sendiri sudah langganan
(PGAN) Mataram
penghargaan dan kegiatan pelatihan
jatuh saat mengendarai sepeda motonya
pernah diikuti. Tapi entah mengapa, dalam
menuju dua SD tersebut. “Kalau dihitung- tahun 197.
pemilihan guru maupun kepala sekolah
hitung, dari setiap tiga kali saya ke SD H.AkbarAli, Kepala
berdedikasi nasional tahun 2006 lalu ia tak
Filial Ranjok maupun Sempeni, sekali Subdin Pendidikan Dasar
masuk dalam pilihan.
pasti jatuh. Beruntung sampai sekarang Dinas Pendidikan dan K e b u d a y a a n
H. Warni Jasmuddin, BA, kolega Musa
saya masih selamat,” kata ayah tiga anak Kabupaten Lombok Barat mengungkapkan,
Sofyan di Lombok Barat, juga setali tiga SD Filial Ranjok, Sempeni, dan Batupemali
kelahiran Lombok Timur, 1 Desember
uang. Jasmuddin adalah Kepala SD Negeri
1960 itu. Ia berharap agar kelak kedua hanya sebagian saja dari 2 SD Filial di
02 Penimbung, Kecamatan Gunungsari,
SD Filial tersebut dapat menjadi sekolah Lombok Barat. Untuk mendukung SD Filial,
Lombok Barat. Ia juga mengepalai SD Filial
mandiri. Saat ini SD Filial Ranjok dan SD sejak tahun 2004 pemerintah Kabupaten
Batupemali, yang berjarak sekitar 4 km dari
Filial Sempeni masing-masing memiliki Lombok Barat memberikan bantuan block
SD 02 Penimbung sebagai sekolah induk.
188 dan 118 murid. grant yang besarnya Rp 20 juta setiap
SD Filial Batupemali baru berdiri sejak 2004,
SD Filial Ranjok berdiri di tengah-tengah sekolah per tahun. “Khusus tahun 2007
sehingga masih memiliki murid sampai
rerimbunan pepohonan. Di sekililingnya ini ditingkatkan menjadi Rp 50 juta per
kelas III. Ada tiga guru yang bertugas,
tumbuh puluhan pohon aren. Murid- sekolah. Dananya diambil dari APBD,”timpal
yaitu Suhaidi, Mursidi, dan Heni Hidayati.
muridnya kalau ke sekolah ada yang Akhmad Nawawi, Kepala Dinas Pendidikan
Mereka berasal dari Batupemali. Suhaidi
mengenakan sepatu, tapi banyak pula dan Kebudayaan Kabupaten Lombok
dan Mursidi merupakan guru kontrak,
yang memakai sandal jepit. Penduduk Barat kepada PENA. Ia menambahkan,
sedangkan Heni berstatus guru honorer.
di kampung Ranjok pada umumnya total jumlah SD di Lombok Barat saat ini
Ada hal menarik di SD Filial Batupemali.
hidup miskin. Kebutuhan ekonominya sebanyak 450 sekolah ditambah 2 filial.
Kalau murid-murid ditanya cita-citanya
mengandalkan hasil hutan, seperti kayu, Guru berdedikasi luar biasa seperti
kelak jadi apa, hampir semua menjawab
buah-buahan, ubi-ubian, hingga dedaunan Musa Sofyan dan Warni Jasmuddin ini
jadi guru.“Soalnya, anak-anak di Batupemali
yang dijual ke pasar dengan jalan kaki. banyak dijumpai di daerah-daerah lain.
hanya mengenal guru sebagai profesi yang
Hampir 100% penduduknya buta aksara. Lihatlah bagaimana seorang Hj. Nur Dewi
kerjanya sehari-hari mengenakan celana
Tapi mereka sangat antusias menyambut sering terombang-ambing diguncang
panjang. Orangtuanya sehari-hari kan
kehadiran SD tersebut. ombak raksasa di tengah lautan dalam
mengenakan celana pendek. Mereka tidak
SD ini mempunyai 6 guru, terdiri dari menjalankan tugasnya sebagai guru
pernah mengenal atau melihat profesi lain
5 guru kontrak (dibayar pemda) dan sekaligus Kepala SD Negeri Bahuluang di
seperti dokter, polisi, tentara, pengacara,
satu guru honor (dibayar sekolah). Gaji Pulau Selayar, Sulawesi Selatan. Pantas
karena tidak pernah ada yang datang ke
guru kontrak besarnya Rp 550.000 per jika ia terpilih sebagai salah satu guru
situ. Mereka juga tidak pernah melihat
bulan, sedangkan imbalan guru honorer berdedikasi nasional 2006.
karena di rumahnya tidak ada televisi,”
Rp 250.000 per bulan. Para guru SD Filial Pada sisi lain, simak pula bagaimana
kata Jasmuddin, lulusan Pendidikan Guru
Ranjok semuanya berasal dari kampung seorang Ahmad Furqon begitu terpacu
setempat dan tak ada satupun yang lulusan
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Musa Sofyan, Kepala Sekolah Filial, Ranjok
(LPTK). Mereka adalah Abror (lulusan
Madrasah Aliyah/MA), Mahnun (lulusan
MA), Muhammad Hamdi (lulusan SMA),
Sunaini (lulusan MA), Artiani (lulusan MA),
dan Saparma (lulusan SMA).
Setiap pekan Musa Sofyan
menyempatkan berkunjung ke SD Filial
Ranjok maupun Sempeni. Lantaran para
gurunya tak ada yang punya latar belakang
pendidikan keguruan, maka kedatangan
Musa Sofyan juga sekaligus mengajari
bagaimana para guru muda itu mengajar
dengan benar. Ia memberi contoh
mengajar murid-muridnya, sementara
para guru muda itu menyimaknya.
Musa Sofyan mengawali profesinya
SAIfUl AnAm
sebagai guru SD sejak tahun 1979 setelah
lulus dari Sekolah Pendidikan Guru (SPG)
11
Mei-Juni 2007 Pena Pendidikan
LO_PENA01_VOL02_EDISI KHUSUS_3-611 11 5/17/2007 6:25:30 AM
14. Bahasan Utama
SAIfUl AnAm
benar dari 40 soal yang disediakan.
muridnya. Naudzubillahi Mindzalik!
“ Tahun lalu saya juga diberitahu
Berbagai pekerjaan sampingan itu
oleh seorang kawan. Ia bercerita bahwa
terpaksa dilakukan karena kebutuhan
soal-soal ujian nasional tahun 2006 coba
ekonominya tak tercukupi oleh gaji guru
diteskan kepada guru-guru di sebuah
yang sangat kecil. Tapi, usaha-usaha
provinsi. Ternyata, dari 40 soal, rata-rata
sampingan seperti itu pada gilirannya
hanya bisa menyelesaikan 7 koma sekian,
mencederai profesinya sebagai guru.
atau di bawah sepuluh soal. Bahkan ada
Memang, guru-guru berstatus pegawai
yang hanya bisa menyelesaikan satu soal.
negeri sipil (PNS) di sebagian daerah,
Bayangkan, ini kan mengerikan sekali,”
misalnya Provinsi DKI Jakarta, boleh
kata Fasli Jalal.
dibilang hidup relatif cukup. Selain
Rendahnya kompetensi guru
mendapat gaji sebagai PNS, mereka
berdasarkan kajian Depdiknas itu juga
juga mendapat tunjangan khusus yang
sejalan dengan hasil penelitian Prof.
besarnya Rp 2,5 juta per bulan. Total
Dr. Ki Supriyoko pada tahun 2000. Ahli
dalam sebulan mereka mengantongi
pendidikan dari Perguruan Taman Siswa,
pendapatan hampir Rp 4 juta. Tentu bisa
Yogyakarta, itu melakukan penelitian
bikin guru di provinsi lain ngiler. Tapi
Warni Jasmudin
terhadap kemampuan bernalar guru,
bagaimana dengan ribuan guru lain yang
mulai dar i SD sampai SMA. Hasil
gajinya pas-pasan, bahkan masih ada
untuk berusaha mengajar sebaik-baiknya
penelitian terhadap 8000 guru itu lantas
yang menerima honor Rp 100.000 per
di SD Negeri Polisi IV Bogor Tengah,
diklasifikasikan menjadi lima kelompok:
bulan? Banyak pula guru yang ditugaskan
Kota Bogor, Jawa Barat. Ia adalah Juara
sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah,
di pedalaman Papua terpaksa bolos
I Guru SD Berprestasi Nasional 2006. Ia
dan sangat rendah. Hasilnya, lebih
berhari-hari karena gajinya habis setelah
kini tercatat sebagai mahasiswa S-2 di
dari 50% masuk klasifikasi rendah dan
dipakai pulang ke rumahnya di dekat
sebuah universitas di Bogor. Pencipta
sangat rendah. “Kalau mereka tidak
pusat kota.
teori pembelajaran PAIKEM GEMBROT
punya penalaran bagus bagaimana bisa
Selain gaji minim, wajah buram
(Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,
mengajar dengan baik,” katanya (Saiful
guru Indonesia itu juga terlihat dari
Menyenangkan, Gembira, Bermakna, dan
Anam, Sekolah Dasar Pergulatan Mengejar
rendahnya kompetensi, kualifikasi,
Produktif ) itu berniat terus melanjutkan
Ketertinggalan, 2006).
tingkat kehadirannya di sekolah, hingga
studinya ke jenjang S-. Meski kelak
Melihat kondisi seperti itu, maka patut
distribusinya yang timpang. Dr. Fasli
bertitel doktor, toh ia bertekad tetap
dipertanyakan mutu proses pendidikan di
Jalal, Ph.D, Direktur Jenderal Peningkatan
menjadi guru SD.
LPTK yang menyiapkan calon guru. Pasti
Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
ada yang tidak beres, dan ini merupakan
(Ditjen PMPTK) Departemen Pendidikan
Kompetensi Rendah pekerjaan rumah yang tidak ringan.
Nasional mengutip hasil kajian Depdiknas
terhadap calon guru negeri tahun 2004
Sayangnya, tak semua guru memiliki
silam. Saat itu ada sekitar 1,2 juta pelamar
mental baja dan begitu mencintai
Didominasi Non Sarjana
untuk memperebutkan 64.000 formasi
pekerjaannya sebagai pendidik seperti
lowongan. “Gambaran kompetensinya
Musa Sofyan, Warni Jasmuddin, Nur Dewi, Bagaimana dengan kualifikasi guru?
sungguh memprihatinkan,” ujar Fasli.
Ahmad Furqon, atau sederetan guru Kompetensi dan kualifikasi itu berjalan
Betapa tidak. Sebagai contoh, dari 40
hebat lain. Tengok saja, pada 18 April lalu beriringan. Penyebab utama rendahnya
soal bahasa Inggris untuk calon guru SMP,
ada seorang guru SD bernama Mulyana kompetensi guru adalah kualifikasinya
ada yang hanya bisa menjawab satu soal
(42 tahun) tewas secara mengenaskan yang juga rendah. Jika para calon guru
dengan benar meski dia lulusan sarjana
setelah gantung diri. Sebagaimana dikutip berkualifikasi sarjana saja masih ada yang
pendidikan bahasa Inggris. Bahkan
sejumlah media, guru sebuah SD di hanya mampu mengerjakan satu soal
untuk bahasa Indonesia, yang merupakan
Kabupaten Karawang, Jawa Barat, itu dengan benar dari 40 soal yang harus
bahasa sehari-hari, ada calon guru SMP
diduga mengakhiri hidupnya lantaran diselesaikan, sudah bisa dibayangkan
yang hanya bisa mengerjakan dua soal
terbelit hutang. kompetensi mereka yang kualifikasinya
dengan benar dari 40 soal. Padahal calon
Guru yang tak kuat menanggung beban non sarjana. Padahal, justru sebagian
guru itu menyandang gelar sarjana
hidup seperti Mulyana sehingga sampai besar guru kita bukan sarjana.
pendidikan bahasa Indonesia.
bunuh diri memang jarang kita dengar. Data yang terekam di Depdiknas
Pada tingkat SMA, kondisinya juga tidak
Sebagian besar mereka masih memilih menunjukkan bahwa jumlah guru kita
beda. Ada calon guru mata pelajaran Fisika
bertahan hidup dengan melakukan sekitar 2,7 juta orang, negeri maupun
dan Ekonomi yang masing-masing hanya
usaha-usaha “kreatif” seperti mengajar swasta. Mereka mengajar di sekitar
bisa mengerjakan satu soal dengan benar.
di sejumlah sekolah lain, beternak ikan, 250.000 sekolah, mulai dari TK/RA hingga
Ada pula calon guru matematika yang
ngojek, makelar tanah, bahkan ada yang SMA/MA/SMK. Dari 2,7 juta guru itu, baru
hanya bisa mengerjakan dua soal dengan
nekad menjadi mucikari bagi murid- sekitar 900.000 yang berijazah sarjana
12 Pena Pendidikan Mei-Juni 2007
LO_PENA01_VOL02_EDISI KHUSUS_3-612 12 5/17/2007 6:25:33 AM