SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 18
Struktur Baja dan Detailling 1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggunaan baut dan mur sangat banyak digunakan,sebab fungsi dari baut adalah
sebagai alat penyambungatau pengikat komponen yang satu dengan yang lainnya,agar
menjadi satu kesatuan yang kokoh dan terbentuksesuai dengan keinginan perancangnya.
Teknik penyambungan dengan menggunakan baut dan murrelatif lebih aman, karena
lebih mudah dipasang dandibongkar kembali apabila diperlukan untuk melakukanhal-hal
seperti perawatan, perbaikan dan lain-lain.Pemilihan baut-mur sebagai alat pengikat
dalamindustri transportasi, misalnya pacta kapallaut, mobil ataupun pesawat terbang,
harus dilakukan secara cermat dan seksama untuk mendapatkan mutu atau kekuatan baut
yang sesuai dengan konstruksi yang akan disambung. Pemilihan ini tentunya hams
dilandasi dengan pengujian dan penelitian agar didapatkan hasil yang optimal. Akan
tetapi teknik penyambungan dengan baut walaupun telah melalui pengujian dan
penelitian,penurunan kekuatan tetap saja terjadi pacta bagian yang disambung terutama
pada daerah lubang dan bagian ulir dan baut, hal ini disebabkan karena ulir baut
mempakan bentuk takikan yang dapat memperlemah konstruksi.
Baut dan mur sepertinya hanya sekadar benda berulir. Di balik rupanya, ternyata
menyimpan beragam fakta dan cerita yang harus dikenali. Salah aplikasi bisa timbul
masalah saat berkendara.
Perkembangan zaman yang disertai oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK) yang pesat dewasa ini menciptakan era globalisasi dan keterbukaan yang
menuntut setiap individu untuk ikut serta didalamnya,sehingga sumber daya manusia
harus menguasai IPTEK serta mampu mengaplikasikannya dalam setiap
kehidupan.Pengelasan merupakan bagian tak terpisahkan dari pertumbuhan peningkatan
industri karena memegang peran utama dalam rekayasa dan reparasi produksi
logam.Hampir tidak mungkin pembangunan suatu pabrik tanpa melibatkan unsur
pengelasan.Pada era industrialisasi dewasa ini teknik pengelasan telah
banyak dipergunakan secara luas pada penyambungan batang-batang pada
konstruksi bangunan baja dan konstruksi mesin.
Struktur Baja dan Detailling 2
Luasnya penggunaan teknologi ini disebabkan karena bangunan dan mesin yang
dibuat dengan teknik penyambungan menjadi ringan dan lebih sederhana dalam proses
pembuatannya.Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam bidang konstruksi sangat
luas, meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, pipa saluran dan lain sebagainya.Di
samping itu proses las dapat juga dipergunakan untuk reparasi misalnya untuk mengisi
lubang-lubang pada coran, membuat lapisan keras pada perkakas, mempertebal bagian-
bagian yang sudah aus dan lain-lain.Pengelasan bukan tujuan utama dari konstruksi,
tetapi merupakan sarana untuk mencapai pembuatan yang lebih baik.Karena itu
rancangan las harus betul-betul memperhatikan kesesuaian antara sifat-sifat las yaitu
kekuatan dari sambungan dan memperhatikan sambungan yang akan dilas, sehingga
hasil dari pengelasan sesuai dengan yang diharapkan.Dalam memilih proses pengelasan
harus dititik beratkan pada proses yang paling sesuai untuk tiap-tiap sambungan las yang
ada pada konstruksi.Dalam hal ini dasarnya adalah efisiensi yang tinggi, biaya yang
murah, penghematan tenaga dan penghematan energi sejauh mungkin.Mutu dari hasil
pengelasan di samping tergantung dari pengerjaan lasnya sendiri dan juga sangat
tergantung dari persiapan sebelum pelaksanaan pengelasan, karena pengelasan adalah
proses penyambungan antara dua bagian logam atau lebih dengan menggunakan energi
panas.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian dan Macam - Macam Baut dan las
2. Bagaimanakah Terjadinya Kerusakan pada baut dan las
3. Bagaimana konstruksi pengelasan pada rangka baja
4. Bagaimana penyambungan menggunakan baut pada rangka baja
Struktur Baja dan Detailling 3
C. Tujuan dan Manfaat
1. Mampu menggunakan atau mengoperasikan mesin-mesin las.
2. Mengetahui jenis-jenis elektroda yang digunakan dalam pengelasan.
3. Mengenal dan dapat memahami mesin las listrik.
4. Mahasiswa dapat mengetahui teori-teori tentang pengelasan.
5. Untuk mengetahui penjelaskan dan Macam - Macam Baut (Bolts) dan Mur (Nuts).
6. Untuk mengetahui Terjadinya Kerusakan BautPada Sistem Transportasi Alat Angkat
BAB 2
LANDASAN TEORI
A. Definisi Mur dan Baut
Mur dan Baut merupakan alat pengikat yang sangat penting. Untuk mencegah
kecelakaan atau kerusakan pada mesin, sebab fungsi dari mur & baut adalah sebagai alat
penyambung atau pengikat komponen yang satu dengan yang lainnya, agar menjadi satu
kesatuan yang kokoh dan terbentuk sesuai dengan keinginan perancangnya. Teknik
penyambungan dengan menggunakan baut dan mur relatif lebih aman, karena lebih
mudah dipasang dan dibongkar kembali apabila diperlukan untuk melakukan hal-hal
seperti perawatan, perbaikandan lain-lain.
Pemilihan Mur dan Baut sebagai alat pengikat harus dilakukan dengan seksama
untuk mendapatkan ukuran yang sesuai.Untuk menentukan ukuran Mur dan baut,
berbagai faktor harus diperhatikan seperti sifat gaya yang bekerja pada baut, syarat kerja,
kekuatan bahan, kelas ketelitian dan lain sebagainya.
B. Definisi Las
Las menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994), " adalah penyambungan besi
dengan cara membakar. Dalam referensi-referensi teknis, terdapat beberapa definisi dari
Las, yakni sebagai berikut :
Struktur Baja dan Detailling 4
Berdasarkan defenisi dari Deutche Industrie Normen (DIN) dalam Harsono
dkk(1991:1), mendefinisikan bahwa " las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam
paduan yang dilakukan dalam keadaan lumer atau cair ". Sedangkan menurut maman
suratman (2001:1) mengatakan tentang pengertian mengelas yaitu salah satu cara
menyambung dua bagian logam secara permanen denaga menggunakan tenaga panas.
Sedangkan Sriwidartho, Las adalah suatu cara untuk menyambung benda padat
dengan dengan jalan mencairkannya melalui pemanasan.
Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kerja las adalah
menyambung dua bagian logam atau lebih dengan menggunkan energi panas.
BAB 3
PEMBAHASAN
A. Pengertian Baut
Baut digunakan secara luas dalam industri kendaraan bermotor. Pada kendaraan
bermotor terdapat banyak sekali komponen yang dibuat secara terpisah, kemudian
disatukan menggunakan baut dan mur agar memudahkan dilakukan pelepasan kembali
saat diperlukan, misalnya untuk melakukan pekerjaan perbaikan atau penggantian
komponen. Baut biasanya digunakan berpasangan dengan mur. Bagian batang baut yang
berulir dimaksudkan untuk menepatkan dengan celah lubang mur.
Untuk mengurangi efek gesekan antara kepala baut dengan benda kerja dapat
ditambahkan ring/washer di antara kepala baut dan permukaan benda kerja. Washer
berbentuk spiral dapat digunakan pada baut untuk membantu mencegah kekuatan
sambungan berkurang yang disebabkan baut mengendor akibat getaran.
Konstruksi baut terdiri atas batang berbentuk silinder yang memiliki kepala pada
salah satu ujungnya, dan terdapat alur di sepanjang (ataupun hanya di bagian ujung)
batang silinder tersebut. Baut terbuat dari bahan baja lunak, baja paduan, baja tahan karat
ataupun kuningan. Dapat pula baut dibuat dari bahan logam atau paduan logam lainnya
untuk keperluankeperluan khusus.
Bentuk kepala baut yang umum digunakan adalah :
a. segi enam (hexagon head)
Struktur Baja dan Detailling 5
Kepala baut berbentuk segi enam merupakan bentuk yang paling banyak
digunakan.
b. segi empat (square head).
Baut dengan kepala berbentuk segi empat pada umumnya digunakan untuk
industri berat dan pekerjaan konstruksi.
B. Pengertian Las dan Pengelasan
Pengelasan adalah suatu proses penyambungan logam dimana logam menjadi satu
akibat panas dengan atau tanpa tekanan, atau dapat didefinisikan sebagai akibat dari
metalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara atom.Sebelum atom-atom
tersebut membentuk ikatan, permukaan yang akan menjadi satu perlu bebas dari gas yang
terserap atau oksida-oksida.Berdasarkan klasifikasinya pengelasan di bagi dalam 2 kelas
utama yaitu:
a. Pengelasan cair: cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan sampai mencair
dengan sumber panas dari busur listrik atau semburan api gas yang terbakar.
b. Pengelasan tekan: cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan kemudian ditekan
hingga menjadi satu
Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam kontruksi sangat luas,
meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana tekan, pipa pesat, pipa saluran dan
sebagainya. Disamping untuk pembuatan, proses las dapat juga dipergunakan untuk
reparasi misalnya untuk mengisi lubang-lubang pada coran. Membuat lapisan las pada
perkakas mempertebal bagian-bagian yang sudah aus dan macam-macam reparasi
lainnya.
Struktur Baja dan Detailling 6
C. Jenis-Jenis Baut
1. Carriage bolts
Atau juga disebut plow bolts banyak digunakan pada kayu. Bagian kepala
carriage bolts berbentuk kubah dan pada bagian leher baut berbentuk empat persegi.
Pada saat baut dikencangkan, konstruksi leher baut yang berbentuk empat persegi
tersebut akan menekan masuk ke dalam kayu sehingga menghasilkan ikatan yang
sangat kuat.
Carriage bolts dibuat dari berbagai bahan logam dan terdapat berbagai ukuran
yang memungkinkan penggunaannya dalam berbagai pekerjaan.
2. Flangebolts
Merupakan jenis baut yang pada bagian bawah kepala bautnya terdapat bubungan
(flens). Flens yang terdapat pada bagian bawah kepala baut didesain untuk
memberikan kekuatan baut seperti halnya bila menggunakan washer. Dengan
Struktur Baja dan Detailling 7
kelebihannya tersebut maka penggunaan flange bolts akan memudahkan mempercepat
selesainya pekerjaan.
3. Hexbolts
Merupakan baut yang sangat umum digunakan pada pekerjaan konstruksi maupun
perbaikan. Ciri umum dari hex bolts adalah bagian kepala baut berbentuk segi enam
(hexagonal). Hex bolts dibuat dari berbagai jenis bahan, dan setiap bahan memiliki
karakter dan kemampuan yang berbeda. Cara terbaik yang dapat dilakukan dalam
memilih hex bolts yang akan digunakan adalah dengan memilih bahan hex bolts
disesuaikan dengan persyaratan persyaratan teknis dari konstruksi yang akan dikerjakan.
Beberapa bahan yang digunakan untuk hex bolts diantaranya : stainless steel, carbon
steel, dan alloy steel yang disepuh cadmium atau zinc untuk mencegah karat.
4. Lag bolts
Struktur Baja dan Detailling 8
Merupakan baut dengan ujung baut berbentuk lancip, menyerupai konstruksi
sekrup. Lag bolts kebanyakan digunakan pada pekerjaan konstruksi lapangan.
5. Shoulder bolts
Merupakan baut yang pada umumnya digunakan sebagai sumbu putar. Konstruksi
shoulder bolts memungkinkan digunakan pada sambungan maupun aplikasi yang dapat
bergerak, bergeser, bahkan berputar. Shoulder bolts dapat digunakan pada berbagai
komponen yang terbuat dari logam, kayu, dan bahan-bahan lainnya. Dikarenakan sering
digunakan sebagai sumbu tumpuan, maka shoulder bolts dibuat dari bahan logam yang
memiliki ketahanan terhadap gesekan.
D. Jenis-Jenis Las
1. Las Listrik Dengan Elektroda Karbon (Arc Welding)
Busur listrik yang terjadi diantara ujung elektroda karbon dan logam atau
diantara dua ujung elektroda karbon akan memanaskan dan mencairkan logam yang
akan dilas. Sebagai bahan tambah dapat dipakai elektroda dengan fluksi atau elektroda
yang berselaput fluksi.
Arc Welding
Struktur Baja dan Detailling 9
2. Las Listrik Dengan Ekktroda Berselaput ( SMAW )
Las tistrik ini menggunakan alektroda berselaput sebagai bahan tambah. Busur
listrik yang terjadi diantara ujung elektroda dan bahan dasar akan mencairkan ujung
elektroda dan sebagian bahan dasar. Selaput elektroda yang turut terbakar akan
mencair dan menghasilkan gas yang melindungi ujung elektroda, kawah Ias, busur
Iistri dan daerah Ias di sekitar busur listrik terhadap pengaruh udara luar. Cairan
selaput elektroda yang membeku akan menutupi permukaan Ias yang juga berfungsi
sebagai pelindung terhadap pengaruh luar.
Gbr. Dibawah ini adalah sirkuit Ias listrik dengan elektroda berselaput dimana G
adalah sumber tenaga arus searah dan elektroda dihubungkan ke terminal negetif
sedang bahan ke terminal positif.
Sirkuit Las Listrik
Dalam Gbr. Dibawah ini ditunjukkan pemindahan cairan logam dari elektroda
ke bahan dasar dimana gas dari pembakaran selaput elektroda melindungi daerah ini.
Pemindahan Cairan Logam dari Elektroda ke Base Metal
Struktur Baja dan Detailling 10
Las Iistrik TIG menggunakan elektroda wolfram yang bukan merupakan
bahan tambah. Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda wolfram dan bahan
dasar adalah marupakan sumber panas untuk pengelasan. Titik cair dari alektroda
wolfram sedemikian tingginya sampai 3410o sehingga tidak ikut mencair pada saat
terjadi busur listrik. Tangkai Ias dilengkapi dangan nosel keramik untuk penyembur
gas pelindung yang melindungi daerah Ias dari pengaruh luar pada saat pangelasan.
Sebagai bahan tambah dipakai elektroda tanpa selaput yang digerakkan dan
didekatkan ke busur lirtrik yang terjadi antara elektroda wolfram dengan bahan dasar.
Sebagai gas pelindung dipakai argon, helium ateau campuran dari kedua gas tersebut
yang pemekaiannya tergsntung dari jenis logem yang akan dilas. Tangkai las TIG
biasanya didinginkan dengan air yang bersirkulasi. Proses Ias listrik TIG ditunjukkan
pada Gbr dibawah ini
Las SMAW
3. Las Listrik GMAW / MIG
Las listrik GMAW / MIG adalah las busur listrik dimana panas yang
ditimbulkan oleh busur listrik antara ujung elektroda dan bahan dasar, karena
adanya Arus Listrik.
Elektrodanya adalah merupakan gulungan kawat yang berbentuk rol yang
gerakannya diatur oleh pasangan roda gigi yang digerakkan oleh motorl listrik. 
Kecepatan gerakan elektroda dapat diatur sesuai dengan keperluan. Tangkai
Ias dilengkapi dengan nosal logam untuk menyemburkan gas pelindung yang
dialirkan dari botol gas malalui selang gas. Gas yang dipakai adalah C02 untuk
Struktur Baja dan Detailling 11
pengelasan baja lunak dan baja, argon atau campuran argon dan helium untuk
pengelasan Aluminium dan baja tahan karat
Proses pengelasan MIG ini dapat secara semi otomatik atau otomatik. Semi
otomatik dimaksudkan pengelasan secara manual sedangkan otomatik adalah
pengelasan di mana seluruh pekerjaan Ias dilaksanakan secara otomatik. Proses Ias
MIG ditunjukkan pada Gbr. di bawah ini. dimana elektroda keluar melalui tangkai
las bersama dengan gas pelindung.
Las GMAW
4. Las Listrik Submerged
Las listrik submerged yang umumnya otamatik atau semi otomatik
menggunakan fluksi serbuk untuk pelindung dari pengaruh udara luar. Busur listrik
diantara ujung elektroda dan bahan dasar berada didalam timbunan fluksi serbuk
sehingga tidak terjadi sinar las keluar separti biasanya pada Ias listrik lainnya.
Dalam hal ini operator Ias tidak perlu menggunakan kaca pelindung mata (helm
Ias).
Pada waktu pengelasan, fluksi serbuk akan mencair dan membeku menutup
Iapisan Ias. Sebagian fluksi serbuk yang tidak mencair dapat dipakai lagi setelah
dibersihkan dari terak-terak Ias.
Struktur Baja dan Detailling 12
Elektroda yang merupakan kawat tanpa selaput berbentuk gulungan (rol)
digerakkan maju oleh pasangan roda gigi. pasangan roda gigi yang diputar oleh
motor listrik dapat diatur kecepatannya sesuai dengan kebutuhan pengelasan .
Las Submerged
Struktur Baja dan Detailling 13
E. Keuntungan dan Kekurangan Menggunakan Sambungan Baut dan Las Pada
Konstruksi Sambungan Baja.
1. Keuntungan Menggunakan Sambungan Baut
a) Lebih mudah dalam pemasangan/penyetelan konstruksi di lapangan.
b) Konstruksi sambungan dapat dibongkar-pasang.
c) Dapat dipakai untuk menyambung dengan jumlah tebal baja > 4d ( tidak seperti
paku keling dibatasi maksimum 4d ).
d) Dengan menggunakan jenis Baut Pass maka dapat digunakan untuk konstruksi
berat /jembatan.
2. Kekurangan Menggunakan Sambungan Baut
a) Baut mudah mengakibatkan baja menjadi pecah karena kuat tekannya terlalu
tinggi.
b) Baut mudah mengalami pencicilan leher pada kepala bautnya (Necked Out).
c) Berbicara mengenai tenaga pemasangan yang dilakukan manual, sangat mudah
mengalami kesalahan teknis, mulai dari pengencangan baja sampai kelonggaran
baut pada sambungan.
Berikut ini gambar pemasangan sambungan baut pada kuda-kuda baja:
Struktur Baja dan Detailling 14
Struktur Baja dan Detailling 15
3. Keuntungan Menggunakan Sambungan Las
a) Pertemuan baja pada sambungan dapat melumer bersama elektrode las dan
menyatu dengan lebih kokoh (lebih sempurna).
b) Konstruksi sambungan memiliki bentuk lebih rapi.
c) Konstruksi baja dengan sambungan las memiliki berat lebih ringan.
d) Dengan las berat sambungan hanya berkisar 1 – 1,5% dari berat konstruksi,
sedang dengan paku keling / baut berkisar 2,5 – 4% dari berat konstruksi.
e) Pengerjaan konstruksi relatif lebih cepat (tak perlu membuat lubanglubang
pk/baut, tak perlu memasang potongan baja siku / pelat penyambung, dan
sebagainya ).
f) Luas penampang batang baja tetap utuh karena tidak dilubangi, sehingga
kekuatannyautuh.
4. Kekurangan Menggunakan Sambungan Las.
a) Kekuatan sambungan las sangat dipengaruhi oleh kualitas pengelasan. Jika
pengelasannya baik maka keuatan sambungan akan baik, tetapi jika
pengelasannya jelek/tidak sempurna maka kekuatan konstruksi juga tidak baik
bahkan membahayakan dan dapat berakibat fatal. Salah satu sambungan las cacat
lambat laun akan merembet rusaknya sambungan yang lain dan akhirnya
bangunan dapat runtuh yang menyebabkan kerugian materi yang tidak sedikit
bahkan juga korban jiwa. Oleh karena itu untuk konstruksi bangunan berat seperti
jembatan jalan raya / kereta api di Indonesia tidak diijinkan menggunakan
sambungan las.
b) Konstruksi sambungan tak dapat dibongkar-pasang.
Struktur Baja dan Detailling 16
Berikut ini gambar sambungan las:
Struktur Baja dan Detailling 17
BAB 4
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sambungan berfungsi menyatukan elemen-elemen dan menyalurkan beban dari
satu bagian ke bagian yang lain.
Baut adalah alat sambung dengan batang bulat dan berulir, salah satu ujungnya
dibentuk kepala baut ( umumnya bentuk kepala segi enam ) dan ujung lainnya dipasang
mur/pengunci.
Dalam pemakaian di lapangan, baut dapat digunakan untuk membuat konstruksi
sambungan tetap, sambungan bergerak, maupun sambungan sementara yang dapat
dibongkar/dilepas kembali.
Bentuk uliran batang baut untuk baja bangunan pada umumnya ulir segi tiga (ulir
tajam) sesuai fungsinya yaitu sebagai baut pengikat. Sedangkan bentuk ulir segi empat
(ulir tumpul) umumnya untuk baut-baut penggerak atau pemindah tenaga misalnya
dongkrak atau alat-alat permesinan yang lain.
Las adalah menyambung dengan cara memanaskan baja hingga mencapai suhu
lumer (meleleh) dengan ataupun tanpa bahan pengisi, yang kemudian setelah dingin akan
menyatu dengan baik.
Suatu proses penyambungan logam menjadi satu akibat panas dengan atau tanpa
pengaruh tekanan atau dapat juga didefinisikan sebagaiikatan metalurgi yang ditimbulkan
oleh gaya tarik menarik antara atom.
B. Saran
1. Bagi dosen
a. Agar lebih meningkatkan mutu pembelajaran.
b. Agar lebih sering memberikan tugas-tugas yang bermanfaat bagi mahasiswa.
1. Bagi Penulis
a. Dapat dijadikan sebagai sarana latihan dalam menuangkan gagasan dan ide ke
dalam bentuk tulisan.
b. Dapat menambah wawasan dan pengalaman dalam melakukan atau mempelajari
teknik-teknik sambungan baja menggunakan baut maupun las
Struktur Baja dan Detailling 18
DAFTAR PUSTAKA
Construction Material, their Nature and Behavior. Edited by. J.M. ILLSTON, E&FN Spon An
Imprint of Chapman& Hall.
Structure, Daniel L. Schoedeck
Konstruksi Baja, Podma

Weitere Àhnliche Inhalte

Was ist angesagt?

10 penyaluran-tulangan-beton
10 penyaluran-tulangan-beton10 penyaluran-tulangan-beton
10 penyaluran-tulangan-betonRais Fadli
 
Tabel profil baja
Tabel profil bajaTabel profil baja
Tabel profil bajaBriando1992
 
Konstruksi baja4
Konstruksi baja4Konstruksi baja4
Konstruksi baja4Fajar Istu
 
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIKSTRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIKMOSES HADUN
 
Perencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaPerencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaFajar Istu
 
Kuat tarik baja mengacu SNI 1729:2020
Kuat tarik baja mengacu SNI 1729:2020Kuat tarik baja mengacu SNI 1729:2020
Kuat tarik baja mengacu SNI 1729:2020Shaleh Afif Hasibuan
 
Konstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-bautKonstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-bautJunaida Wally
 
Dasar dasar proses pengelasan
Dasar dasar proses pengelasanDasar dasar proses pengelasan
Dasar dasar proses pengelasanBhekti Agus Ryanto
 
Memotong dengan gas
Memotong dengan gasMemotong dengan gas
Memotong dengan gasAngga Sikumbang
 
2 sambungan paku keling
2 sambungan paku keling2 sambungan paku keling
2 sambungan paku kelingFrederikus Konrad
 
03 tegangan regangan (2)
03   tegangan regangan (2)03   tegangan regangan (2)
03 tegangan regangan (2)tekpal14
 
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBARATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBARMOSES HADUN
 
Definisi tegangan
Definisi teganganDefinisi tegangan
Definisi teganganMuslih Mustofa
 
Sni 7973 2013 spesifikasi desain untuk konstruksi kayu
Sni 7973 2013  spesifikasi desain untuk konstruksi kayuSni 7973 2013  spesifikasi desain untuk konstruksi kayu
Sni 7973 2013 spesifikasi desain untuk konstruksi kayuIrbah Mahdiah Ulfa
 
81540598 simbol-pengelasan
81540598 simbol-pengelasan81540598 simbol-pengelasan
81540598 simbol-pengelasanFathu Rahman
 
Perencanaan struktur baja
Perencanaan struktur bajaPerencanaan struktur baja
Perencanaan struktur bajaAmi_Roy
 
BETON-2 PELAT.ppt
BETON-2 PELAT.pptBETON-2 PELAT.ppt
BETON-2 PELAT.pptnamakuBENTO2
 
Step by step desain kolom menggunakan software pca col
Step by step desain kolom menggunakan software pca colStep by step desain kolom menggunakan software pca col
Step by step desain kolom menggunakan software pca colAfret Nobel
 

Was ist angesagt? (20)

10 penyaluran-tulangan-beton
10 penyaluran-tulangan-beton10 penyaluran-tulangan-beton
10 penyaluran-tulangan-beton
 
Tabel profil baja
Tabel profil bajaTabel profil baja
Tabel profil baja
 
Konstruksi baja4
Konstruksi baja4Konstruksi baja4
Konstruksi baja4
 
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIKSTRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
 
Perencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaPerencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-baja
 
Kuat tarik baja mengacu SNI 1729:2020
Kuat tarik baja mengacu SNI 1729:2020Kuat tarik baja mengacu SNI 1729:2020
Kuat tarik baja mengacu SNI 1729:2020
 
Konstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-bautKonstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-baut
 
Sambungan las
Sambungan lasSambungan las
Sambungan las
 
Dasar dasar proses pengelasan
Dasar dasar proses pengelasanDasar dasar proses pengelasan
Dasar dasar proses pengelasan
 
Memotong dengan gas
Memotong dengan gasMemotong dengan gas
Memotong dengan gas
 
2 sambungan paku keling
2 sambungan paku keling2 sambungan paku keling
2 sambungan paku keling
 
03 tegangan regangan (2)
03   tegangan regangan (2)03   tegangan regangan (2)
03 tegangan regangan (2)
 
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBARATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
 
Rekayasa Struktur Baja 1 (pendahuluan baja)
Rekayasa Struktur Baja 1 (pendahuluan baja)Rekayasa Struktur Baja 1 (pendahuluan baja)
Rekayasa Struktur Baja 1 (pendahuluan baja)
 
Definisi tegangan
Definisi teganganDefinisi tegangan
Definisi tegangan
 
Sni 7973 2013 spesifikasi desain untuk konstruksi kayu
Sni 7973 2013  spesifikasi desain untuk konstruksi kayuSni 7973 2013  spesifikasi desain untuk konstruksi kayu
Sni 7973 2013 spesifikasi desain untuk konstruksi kayu
 
81540598 simbol-pengelasan
81540598 simbol-pengelasan81540598 simbol-pengelasan
81540598 simbol-pengelasan
 
Perencanaan struktur baja
Perencanaan struktur bajaPerencanaan struktur baja
Perencanaan struktur baja
 
BETON-2 PELAT.ppt
BETON-2 PELAT.pptBETON-2 PELAT.ppt
BETON-2 PELAT.ppt
 
Step by step desain kolom menggunakan software pca col
Step by step desain kolom menggunakan software pca colStep by step desain kolom menggunakan software pca col
Step by step desain kolom menggunakan software pca col
 

Ähnlich wie Perbedaan menggunakan sambungan_baut_dan

Konsep sambungan struktur baja
Konsep sambungan struktur bajaKonsep sambungan struktur baja
Konsep sambungan struktur bajaNunu Nurul
 
Makalah penyangga baja konstruksi D4 Mesin ITS
Makalah penyangga baja konstruksi D4 Mesin ITSMakalah penyangga baja konstruksi D4 Mesin ITS
Makalah penyangga baja konstruksi D4 Mesin ITSAndhanaAdhyaksa
 
Analisa las listrik dan asitilin
Analisa las listrik dan asitilinAnalisa las listrik dan asitilin
Analisa las listrik dan asitilinYusuf Saputra
 
Kbb_UII_Arsi 14_ a_ baja_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a_ baja_kiki cs_okkyKbb_UII_Arsi 14_ a_ baja_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a_ baja_kiki cs_okkyKiki Zakiyah
 
Materi i teknik mesin m6 kb1
Materi i teknik mesin m6 kb1Materi i teknik mesin m6 kb1
Materi i teknik mesin m6 kb1PPGhybrid3
 
ELEMEN PENGIKAT PERMANEN.docx
ELEMEN PENGIKAT PERMANEN.docxELEMEN PENGIKAT PERMANEN.docx
ELEMEN PENGIKAT PERMANEN.docxAmaliaJuaddy
 
macam macam sambungan pada struktur baja.pptx
macam macam sambungan pada struktur baja.pptxmacam macam sambungan pada struktur baja.pptx
macam macam sambungan pada struktur baja.pptxAdhimasTirta
 
Konstruksi Bahan Bangunan-Baja
Konstruksi Bahan Bangunan-BajaKonstruksi Bahan Bangunan-Baja
Konstruksi Bahan Bangunan-BajaRezza Imul Maghfiroh
 
Jurnal modif profil balok baja ali hasan
Jurnal modif profil balok baja ali hasanJurnal modif profil balok baja ali hasan
Jurnal modif profil balok baja ali hasanAli Hasan
 
Modul 1-pengenalan-jembatan-baja
Modul 1-pengenalan-jembatan-bajaModul 1-pengenalan-jembatan-baja
Modul 1-pengenalan-jembatan-bajaIrham AF I
 
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingElemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingDewi Izza
 
Struktur dan Konstruksi I : Mengenal Dinding Logam (Seng)
Struktur dan Konstruksi I : Mengenal Dinding Logam (Seng)Struktur dan Konstruksi I : Mengenal Dinding Logam (Seng)
Struktur dan Konstruksi I : Mengenal Dinding Logam (Seng)Ega Abdi Satrio
 
Sistem struktur rangka ruang (space frame)
Sistem struktur rangka ruang (space frame)Sistem struktur rangka ruang (space frame)
Sistem struktur rangka ruang (space frame)Ratna Dhani
 
Modul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdf
Modul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdfModul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdf
Modul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdfDonKabo1
 
Kuliah - 2 Teknologi baja dan logam lain [Autosaved].ppt
Kuliah - 2 Teknologi baja dan logam lain [Autosaved].pptKuliah - 2 Teknologi baja dan logam lain [Autosaved].ppt
Kuliah - 2 Teknologi baja dan logam lain [Autosaved].pptAriWibowo373720
 
108540956 bab-5-laporan-kp-metode-kerja-bekisting-aluma-system-pada-balok-portal
108540956 bab-5-laporan-kp-metode-kerja-bekisting-aluma-system-pada-balok-portal108540956 bab-5-laporan-kp-metode-kerja-bekisting-aluma-system-pada-balok-portal
108540956 bab-5-laporan-kp-metode-kerja-bekisting-aluma-system-pada-balok-portalMuslimin Salim
 
makalah Ring “PENGGUNAAN RING DI BERBAGAI KONSTRUKSI MESIN DAN PERALATAN” ELE...
makalah Ring “PENGGUNAAN RING DI BERBAGAI KONSTRUKSI MESIN DAN PERALATAN” ELE...makalah Ring “PENGGUNAAN RING DI BERBAGAI KONSTRUKSI MESIN DAN PERALATAN” ELE...
makalah Ring “PENGGUNAAN RING DI BERBAGAI KONSTRUKSI MESIN DAN PERALATAN” ELE...Fariq Abdullah dachlan
 
Jurnal jembatan
Jurnal jembatan Jurnal jembatan
Jurnal jembatan E Sanjani
 
7. Jembatan komposit_Teknik Sipil_Institut Transportasi dan Logistik Trisakti...
7. Jembatan komposit_Teknik Sipil_Institut Transportasi dan Logistik Trisakti...7. Jembatan komposit_Teknik Sipil_Institut Transportasi dan Logistik Trisakti...
7. Jembatan komposit_Teknik Sipil_Institut Transportasi dan Logistik Trisakti...PEMIJURHIMAKA
 

Ähnlich wie Perbedaan menggunakan sambungan_baut_dan (20)

Konsep sambungan struktur baja
Konsep sambungan struktur bajaKonsep sambungan struktur baja
Konsep sambungan struktur baja
 
Makalah penyangga baja konstruksi D4 Mesin ITS
Makalah penyangga baja konstruksi D4 Mesin ITSMakalah penyangga baja konstruksi D4 Mesin ITS
Makalah penyangga baja konstruksi D4 Mesin ITS
 
Analisa las listrik dan asitilin
Analisa las listrik dan asitilinAnalisa las listrik dan asitilin
Analisa las listrik dan asitilin
 
Kbb_UII_Arsi 14_ a_ baja_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a_ baja_kiki cs_okkyKbb_UII_Arsi 14_ a_ baja_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a_ baja_kiki cs_okky
 
Materi i teknik mesin m6 kb1
Materi i teknik mesin m6 kb1Materi i teknik mesin m6 kb1
Materi i teknik mesin m6 kb1
 
ELEMEN PENGIKAT PERMANEN.docx
ELEMEN PENGIKAT PERMANEN.docxELEMEN PENGIKAT PERMANEN.docx
ELEMEN PENGIKAT PERMANEN.docx
 
macam macam sambungan pada struktur baja.pptx
macam macam sambungan pada struktur baja.pptxmacam macam sambungan pada struktur baja.pptx
macam macam sambungan pada struktur baja.pptx
 
Konstruksi Bahan Bangunan-Baja
Konstruksi Bahan Bangunan-BajaKonstruksi Bahan Bangunan-Baja
Konstruksi Bahan Bangunan-Baja
 
Jurnal modif profil balok baja ali hasan
Jurnal modif profil balok baja ali hasanJurnal modif profil balok baja ali hasan
Jurnal modif profil balok baja ali hasan
 
Modul 1-pengenalan-jembatan-baja
Modul 1-pengenalan-jembatan-bajaModul 1-pengenalan-jembatan-baja
Modul 1-pengenalan-jembatan-baja
 
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingElemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
 
Struktur dan Konstruksi I : Mengenal Dinding Logam (Seng)
Struktur dan Konstruksi I : Mengenal Dinding Logam (Seng)Struktur dan Konstruksi I : Mengenal Dinding Logam (Seng)
Struktur dan Konstruksi I : Mengenal Dinding Logam (Seng)
 
Sistem struktur rangka ruang (space frame)
Sistem struktur rangka ruang (space frame)Sistem struktur rangka ruang (space frame)
Sistem struktur rangka ruang (space frame)
 
Modul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdf
Modul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdfModul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdf
Modul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdf
 
Kuliah - 2 Teknologi baja dan logam lain [Autosaved].ppt
Kuliah - 2 Teknologi baja dan logam lain [Autosaved].pptKuliah - 2 Teknologi baja dan logam lain [Autosaved].ppt
Kuliah - 2 Teknologi baja dan logam lain [Autosaved].ppt
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
108540956 bab-5-laporan-kp-metode-kerja-bekisting-aluma-system-pada-balok-portal
108540956 bab-5-laporan-kp-metode-kerja-bekisting-aluma-system-pada-balok-portal108540956 bab-5-laporan-kp-metode-kerja-bekisting-aluma-system-pada-balok-portal
108540956 bab-5-laporan-kp-metode-kerja-bekisting-aluma-system-pada-balok-portal
 
makalah Ring “PENGGUNAAN RING DI BERBAGAI KONSTRUKSI MESIN DAN PERALATAN” ELE...
makalah Ring “PENGGUNAAN RING DI BERBAGAI KONSTRUKSI MESIN DAN PERALATAN” ELE...makalah Ring “PENGGUNAAN RING DI BERBAGAI KONSTRUKSI MESIN DAN PERALATAN” ELE...
makalah Ring “PENGGUNAAN RING DI BERBAGAI KONSTRUKSI MESIN DAN PERALATAN” ELE...
 
Jurnal jembatan
Jurnal jembatan Jurnal jembatan
Jurnal jembatan
 
7. Jembatan komposit_Teknik Sipil_Institut Transportasi dan Logistik Trisakti...
7. Jembatan komposit_Teknik Sipil_Institut Transportasi dan Logistik Trisakti...7. Jembatan komposit_Teknik Sipil_Institut Transportasi dan Logistik Trisakti...
7. Jembatan komposit_Teknik Sipil_Institut Transportasi dan Logistik Trisakti...
 

KĂŒrzlich hochgeladen

UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptDellaEkaPutri2
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptarifyudianto3
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdffitriAnnisa54
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Parthusien3
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxFahrizalTriPrasetyo
 
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASPOWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASMuhammadFiqi8
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxarifyudianto3
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptxilanarespatinovitari1
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptxEnginerMine
 

KĂŒrzlich hochgeladen (16)

UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASPOWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 

Perbedaan menggunakan sambungan_baut_dan

  • 1. Struktur Baja dan Detailling 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan baut dan mur sangat banyak digunakan,sebab fungsi dari baut adalah sebagai alat penyambungatau pengikat komponen yang satu dengan yang lainnya,agar menjadi satu kesatuan yang kokoh dan terbentuksesuai dengan keinginan perancangnya. Teknik penyambungan dengan menggunakan baut dan murrelatif lebih aman, karena lebih mudah dipasang dandibongkar kembali apabila diperlukan untuk melakukanhal-hal seperti perawatan, perbaikan dan lain-lain.Pemilihan baut-mur sebagai alat pengikat dalamindustri transportasi, misalnya pacta kapallaut, mobil ataupun pesawat terbang, harus dilakukan secara cermat dan seksama untuk mendapatkan mutu atau kekuatan baut yang sesuai dengan konstruksi yang akan disambung. Pemilihan ini tentunya hams dilandasi dengan pengujian dan penelitian agar didapatkan hasil yang optimal. Akan tetapi teknik penyambungan dengan baut walaupun telah melalui pengujian dan penelitian,penurunan kekuatan tetap saja terjadi pacta bagian yang disambung terutama pada daerah lubang dan bagian ulir dan baut, hal ini disebabkan karena ulir baut mempakan bentuk takikan yang dapat memperlemah konstruksi. Baut dan mur sepertinya hanya sekadar benda berulir. Di balik rupanya, ternyata menyimpan beragam fakta dan cerita yang harus dikenali. Salah aplikasi bisa timbul masalah saat berkendara. Perkembangan zaman yang disertai oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang pesat dewasa ini menciptakan era globalisasi dan keterbukaan yang menuntut setiap individu untuk ikut serta didalamnya,sehingga sumber daya manusia harus menguasai IPTEK serta mampu mengaplikasikannya dalam setiap kehidupan.Pengelasan merupakan bagian tak terpisahkan dari pertumbuhan peningkatan industri karena memegang peran utama dalam rekayasa dan reparasi produksi logam.Hampir tidak mungkin pembangunan suatu pabrik tanpa melibatkan unsur pengelasan.Pada era industrialisasi dewasa ini teknik pengelasan telah banyak dipergunakan secara luas pada penyambungan batang-batang pada konstruksi bangunan baja dan konstruksi mesin.
  • 2. Struktur Baja dan Detailling 2 Luasnya penggunaan teknologi ini disebabkan karena bangunan dan mesin yang dibuat dengan teknik penyambungan menjadi ringan dan lebih sederhana dalam proses pembuatannya.Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam bidang konstruksi sangat luas, meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, pipa saluran dan lain sebagainya.Di samping itu proses las dapat juga dipergunakan untuk reparasi misalnya untuk mengisi lubang-lubang pada coran, membuat lapisan keras pada perkakas, mempertebal bagian- bagian yang sudah aus dan lain-lain.Pengelasan bukan tujuan utama dari konstruksi, tetapi merupakan sarana untuk mencapai pembuatan yang lebih baik.Karena itu rancangan las harus betul-betul memperhatikan kesesuaian antara sifat-sifat las yaitu kekuatan dari sambungan dan memperhatikan sambungan yang akan dilas, sehingga hasil dari pengelasan sesuai dengan yang diharapkan.Dalam memilih proses pengelasan harus dititik beratkan pada proses yang paling sesuai untuk tiap-tiap sambungan las yang ada pada konstruksi.Dalam hal ini dasarnya adalah efisiensi yang tinggi, biaya yang murah, penghematan tenaga dan penghematan energi sejauh mungkin.Mutu dari hasil pengelasan di samping tergantung dari pengerjaan lasnya sendiri dan juga sangat tergantung dari persiapan sebelum pelaksanaan pengelasan, karena pengelasan adalah proses penyambungan antara dua bagian logam atau lebih dengan menggunakan energi panas. B. Rumusan Masalah 1. Pengertian dan Macam - Macam Baut dan las 2. Bagaimanakah Terjadinya Kerusakan pada baut dan las 3. Bagaimana konstruksi pengelasan pada rangka baja 4. Bagaimana penyambungan menggunakan baut pada rangka baja
  • 3. Struktur Baja dan Detailling 3 C. Tujuan dan Manfaat 1. Mampu menggunakan atau mengoperasikan mesin-mesin las. 2. Mengetahui jenis-jenis elektroda yang digunakan dalam pengelasan. 3. Mengenal dan dapat memahami mesin las listrik. 4. Mahasiswa dapat mengetahui teori-teori tentang pengelasan. 5. Untuk mengetahui penjelaskan dan Macam - Macam Baut (Bolts) dan Mur (Nuts). 6. Untuk mengetahui Terjadinya Kerusakan BautPada Sistem Transportasi Alat Angkat BAB 2 LANDASAN TEORI A. Definisi Mur dan Baut Mur dan Baut merupakan alat pengikat yang sangat penting. Untuk mencegah kecelakaan atau kerusakan pada mesin, sebab fungsi dari mur & baut adalah sebagai alat penyambung atau pengikat komponen yang satu dengan yang lainnya, agar menjadi satu kesatuan yang kokoh dan terbentuk sesuai dengan keinginan perancangnya. Teknik penyambungan dengan menggunakan baut dan mur relatif lebih aman, karena lebih mudah dipasang dan dibongkar kembali apabila diperlukan untuk melakukan hal-hal seperti perawatan, perbaikandan lain-lain. Pemilihan Mur dan Baut sebagai alat pengikat harus dilakukan dengan seksama untuk mendapatkan ukuran yang sesuai.Untuk menentukan ukuran Mur dan baut, berbagai faktor harus diperhatikan seperti sifat gaya yang bekerja pada baut, syarat kerja, kekuatan bahan, kelas ketelitian dan lain sebagainya. B. Definisi Las Las menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994), " adalah penyambungan besi dengan cara membakar. Dalam referensi-referensi teknis, terdapat beberapa definisi dari Las, yakni sebagai berikut :
  • 4. Struktur Baja dan Detailling 4 Berdasarkan defenisi dari Deutche Industrie Normen (DIN) dalam Harsono dkk(1991:1), mendefinisikan bahwa " las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilakukan dalam keadaan lumer atau cair ". Sedangkan menurut maman suratman (2001:1) mengatakan tentang pengertian mengelas yaitu salah satu cara menyambung dua bagian logam secara permanen denaga menggunakan tenaga panas. Sedangkan Sriwidartho, Las adalah suatu cara untuk menyambung benda padat dengan dengan jalan mencairkannya melalui pemanasan. Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kerja las adalah menyambung dua bagian logam atau lebih dengan menggunkan energi panas. BAB 3 PEMBAHASAN A. Pengertian Baut Baut digunakan secara luas dalam industri kendaraan bermotor. Pada kendaraan bermotor terdapat banyak sekali komponen yang dibuat secara terpisah, kemudian disatukan menggunakan baut dan mur agar memudahkan dilakukan pelepasan kembali saat diperlukan, misalnya untuk melakukan pekerjaan perbaikan atau penggantian komponen. Baut biasanya digunakan berpasangan dengan mur. Bagian batang baut yang berulir dimaksudkan untuk menepatkan dengan celah lubang mur. Untuk mengurangi efek gesekan antara kepala baut dengan benda kerja dapat ditambahkan ring/washer di antara kepala baut dan permukaan benda kerja. Washer berbentuk spiral dapat digunakan pada baut untuk membantu mencegah kekuatan sambungan berkurang yang disebabkan baut mengendor akibat getaran. Konstruksi baut terdiri atas batang berbentuk silinder yang memiliki kepala pada salah satu ujungnya, dan terdapat alur di sepanjang (ataupun hanya di bagian ujung) batang silinder tersebut. Baut terbuat dari bahan baja lunak, baja paduan, baja tahan karat ataupun kuningan. Dapat pula baut dibuat dari bahan logam atau paduan logam lainnya untuk keperluankeperluan khusus. Bentuk kepala baut yang umum digunakan adalah : a. segi enam (hexagon head)
  • 5. Struktur Baja dan Detailling 5 Kepala baut berbentuk segi enam merupakan bentuk yang paling banyak digunakan. b. segi empat (square head). Baut dengan kepala berbentuk segi empat pada umumnya digunakan untuk industri berat dan pekerjaan konstruksi. B. Pengertian Las dan Pengelasan Pengelasan adalah suatu proses penyambungan logam dimana logam menjadi satu akibat panas dengan atau tanpa tekanan, atau dapat didefinisikan sebagai akibat dari metalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara atom.Sebelum atom-atom tersebut membentuk ikatan, permukaan yang akan menjadi satu perlu bebas dari gas yang terserap atau oksida-oksida.Berdasarkan klasifikasinya pengelasan di bagi dalam 2 kelas utama yaitu: a. Pengelasan cair: cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan sampai mencair dengan sumber panas dari busur listrik atau semburan api gas yang terbakar. b. Pengelasan tekan: cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan kemudian ditekan hingga menjadi satu Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam kontruksi sangat luas, meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana tekan, pipa pesat, pipa saluran dan sebagainya. Disamping untuk pembuatan, proses las dapat juga dipergunakan untuk reparasi misalnya untuk mengisi lubang-lubang pada coran. Membuat lapisan las pada perkakas mempertebal bagian-bagian yang sudah aus dan macam-macam reparasi lainnya.
  • 6. Struktur Baja dan Detailling 6 C. Jenis-Jenis Baut 1. Carriage bolts Atau juga disebut plow bolts banyak digunakan pada kayu. Bagian kepala carriage bolts berbentuk kubah dan pada bagian leher baut berbentuk empat persegi. Pada saat baut dikencangkan, konstruksi leher baut yang berbentuk empat persegi tersebut akan menekan masuk ke dalam kayu sehingga menghasilkan ikatan yang sangat kuat. Carriage bolts dibuat dari berbagai bahan logam dan terdapat berbagai ukuran yang memungkinkan penggunaannya dalam berbagai pekerjaan. 2. Flangebolts Merupakan jenis baut yang pada bagian bawah kepala bautnya terdapat bubungan (flens). Flens yang terdapat pada bagian bawah kepala baut didesain untuk memberikan kekuatan baut seperti halnya bila menggunakan washer. Dengan
  • 7. Struktur Baja dan Detailling 7 kelebihannya tersebut maka penggunaan flange bolts akan memudahkan mempercepat selesainya pekerjaan. 3. Hexbolts Merupakan baut yang sangat umum digunakan pada pekerjaan konstruksi maupun perbaikan. Ciri umum dari hex bolts adalah bagian kepala baut berbentuk segi enam (hexagonal). Hex bolts dibuat dari berbagai jenis bahan, dan setiap bahan memiliki karakter dan kemampuan yang berbeda. Cara terbaik yang dapat dilakukan dalam memilih hex bolts yang akan digunakan adalah dengan memilih bahan hex bolts disesuaikan dengan persyaratan persyaratan teknis dari konstruksi yang akan dikerjakan. Beberapa bahan yang digunakan untuk hex bolts diantaranya : stainless steel, carbon steel, dan alloy steel yang disepuh cadmium atau zinc untuk mencegah karat. 4. Lag bolts
  • 8. Struktur Baja dan Detailling 8 Merupakan baut dengan ujung baut berbentuk lancip, menyerupai konstruksi sekrup. Lag bolts kebanyakan digunakan pada pekerjaan konstruksi lapangan. 5. Shoulder bolts Merupakan baut yang pada umumnya digunakan sebagai sumbu putar. Konstruksi shoulder bolts memungkinkan digunakan pada sambungan maupun aplikasi yang dapat bergerak, bergeser, bahkan berputar. Shoulder bolts dapat digunakan pada berbagai komponen yang terbuat dari logam, kayu, dan bahan-bahan lainnya. Dikarenakan sering digunakan sebagai sumbu tumpuan, maka shoulder bolts dibuat dari bahan logam yang memiliki ketahanan terhadap gesekan. D. Jenis-Jenis Las 1. Las Listrik Dengan Elektroda Karbon (Arc Welding) Busur listrik yang terjadi diantara ujung elektroda karbon dan logam atau diantara dua ujung elektroda karbon akan memanaskan dan mencairkan logam yang akan dilas. Sebagai bahan tambah dapat dipakai elektroda dengan fluksi atau elektroda yang berselaput fluksi. Arc Welding
  • 9. Struktur Baja dan Detailling 9 2. Las Listrik Dengan Ekktroda Berselaput ( SMAW ) Las tistrik ini menggunakan alektroda berselaput sebagai bahan tambah. Busur listrik yang terjadi diantara ujung elektroda dan bahan dasar akan mencairkan ujung elektroda dan sebagian bahan dasar. Selaput elektroda yang turut terbakar akan mencair dan menghasilkan gas yang melindungi ujung elektroda, kawah Ias, busur Iistri dan daerah Ias di sekitar busur listrik terhadap pengaruh udara luar. Cairan selaput elektroda yang membeku akan menutupi permukaan Ias yang juga berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Gbr. Dibawah ini adalah sirkuit Ias listrik dengan elektroda berselaput dimana G adalah sumber tenaga arus searah dan elektroda dihubungkan ke terminal negetif sedang bahan ke terminal positif. Sirkuit Las Listrik Dalam Gbr. Dibawah ini ditunjukkan pemindahan cairan logam dari elektroda ke bahan dasar dimana gas dari pembakaran selaput elektroda melindungi daerah ini. Pemindahan Cairan Logam dari Elektroda ke Base Metal
  • 10. Struktur Baja dan Detailling 10 Las Iistrik TIG menggunakan elektroda wolfram yang bukan merupakan bahan tambah. Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda wolfram dan bahan dasar adalah marupakan sumber panas untuk pengelasan. Titik cair dari alektroda wolfram sedemikian tingginya sampai 3410o sehingga tidak ikut mencair pada saat terjadi busur listrik. Tangkai Ias dilengkapi dangan nosel keramik untuk penyembur gas pelindung yang melindungi daerah Ias dari pengaruh luar pada saat pangelasan. Sebagai bahan tambah dipakai elektroda tanpa selaput yang digerakkan dan didekatkan ke busur lirtrik yang terjadi antara elektroda wolfram dengan bahan dasar. Sebagai gas pelindung dipakai argon, helium ateau campuran dari kedua gas tersebut yang pemekaiannya tergsntung dari jenis logem yang akan dilas. Tangkai las TIG biasanya didinginkan dengan air yang bersirkulasi. Proses Ias listrik TIG ditunjukkan pada Gbr dibawah ini Las SMAW 3. Las Listrik GMAW / MIG Las listrik GMAW / MIG adalah las busur listrik dimana panas yang ditimbulkan oleh busur listrik antara ujung elektroda dan bahan dasar, karena adanya Arus Listrik. Elektrodanya adalah merupakan gulungan kawat yang berbentuk rol yang gerakannya diatur oleh pasangan roda gigi yang digerakkan oleh motorl listrik. Kecepatan gerakan elektroda dapat diatur sesuai dengan keperluan. Tangkai Ias dilengkapi dengan nosal logam untuk menyemburkan gas pelindung yang dialirkan dari botol gas malalui selang gas. Gas yang dipakai adalah C02 untuk
  • 11. Struktur Baja dan Detailling 11 pengelasan baja lunak dan baja, argon atau campuran argon dan helium untuk pengelasan Aluminium dan baja tahan karat Proses pengelasan MIG ini dapat secara semi otomatik atau otomatik. Semi otomatik dimaksudkan pengelasan secara manual sedangkan otomatik adalah pengelasan di mana seluruh pekerjaan Ias dilaksanakan secara otomatik. Proses Ias MIG ditunjukkan pada Gbr. di bawah ini. dimana elektroda keluar melalui tangkai las bersama dengan gas pelindung. Las GMAW 4. Las Listrik Submerged Las listrik submerged yang umumnya otamatik atau semi otomatik menggunakan fluksi serbuk untuk pelindung dari pengaruh udara luar. Busur listrik diantara ujung elektroda dan bahan dasar berada didalam timbunan fluksi serbuk sehingga tidak terjadi sinar las keluar separti biasanya pada Ias listrik lainnya. Dalam hal ini operator Ias tidak perlu menggunakan kaca pelindung mata (helm Ias). Pada waktu pengelasan, fluksi serbuk akan mencair dan membeku menutup Iapisan Ias. Sebagian fluksi serbuk yang tidak mencair dapat dipakai lagi setelah dibersihkan dari terak-terak Ias.
  • 12. Struktur Baja dan Detailling 12 Elektroda yang merupakan kawat tanpa selaput berbentuk gulungan (rol) digerakkan maju oleh pasangan roda gigi. pasangan roda gigi yang diputar oleh motor listrik dapat diatur kecepatannya sesuai dengan kebutuhan pengelasan . Las Submerged
  • 13. Struktur Baja dan Detailling 13 E. Keuntungan dan Kekurangan Menggunakan Sambungan Baut dan Las Pada Konstruksi Sambungan Baja. 1. Keuntungan Menggunakan Sambungan Baut a) Lebih mudah dalam pemasangan/penyetelan konstruksi di lapangan. b) Konstruksi sambungan dapat dibongkar-pasang. c) Dapat dipakai untuk menyambung dengan jumlah tebal baja > 4d ( tidak seperti paku keling dibatasi maksimum 4d ). d) Dengan menggunakan jenis Baut Pass maka dapat digunakan untuk konstruksi berat /jembatan. 2. Kekurangan Menggunakan Sambungan Baut a) Baut mudah mengakibatkan baja menjadi pecah karena kuat tekannya terlalu tinggi. b) Baut mudah mengalami pencicilan leher pada kepala bautnya (Necked Out). c) Berbicara mengenai tenaga pemasangan yang dilakukan manual, sangat mudah mengalami kesalahan teknis, mulai dari pengencangan baja sampai kelonggaran baut pada sambungan. Berikut ini gambar pemasangan sambungan baut pada kuda-kuda baja:
  • 14. Struktur Baja dan Detailling 14
  • 15. Struktur Baja dan Detailling 15 3. Keuntungan Menggunakan Sambungan Las a) Pertemuan baja pada sambungan dapat melumer bersama elektrode las dan menyatu dengan lebih kokoh (lebih sempurna). b) Konstruksi sambungan memiliki bentuk lebih rapi. c) Konstruksi baja dengan sambungan las memiliki berat lebih ringan. d) Dengan las berat sambungan hanya berkisar 1 – 1,5% dari berat konstruksi, sedang dengan paku keling / baut berkisar 2,5 – 4% dari berat konstruksi. e) Pengerjaan konstruksi relatif lebih cepat (tak perlu membuat lubanglubang pk/baut, tak perlu memasang potongan baja siku / pelat penyambung, dan sebagainya ). f) Luas penampang batang baja tetap utuh karena tidak dilubangi, sehingga kekuatannyautuh. 4. Kekurangan Menggunakan Sambungan Las. a) Kekuatan sambungan las sangat dipengaruhi oleh kualitas pengelasan. Jika pengelasannya baik maka keuatan sambungan akan baik, tetapi jika pengelasannya jelek/tidak sempurna maka kekuatan konstruksi juga tidak baik bahkan membahayakan dan dapat berakibat fatal. Salah satu sambungan las cacat lambat laun akan merembet rusaknya sambungan yang lain dan akhirnya bangunan dapat runtuh yang menyebabkan kerugian materi yang tidak sedikit bahkan juga korban jiwa. Oleh karena itu untuk konstruksi bangunan berat seperti jembatan jalan raya / kereta api di Indonesia tidak diijinkan menggunakan sambungan las. b) Konstruksi sambungan tak dapat dibongkar-pasang.
  • 16. Struktur Baja dan Detailling 16 Berikut ini gambar sambungan las:
  • 17. Struktur Baja dan Detailling 17 BAB 4 PENUTUP A. Kesimpulan Sambungan berfungsi menyatukan elemen-elemen dan menyalurkan beban dari satu bagian ke bagian yang lain. Baut adalah alat sambung dengan batang bulat dan berulir, salah satu ujungnya dibentuk kepala baut ( umumnya bentuk kepala segi enam ) dan ujung lainnya dipasang mur/pengunci. Dalam pemakaian di lapangan, baut dapat digunakan untuk membuat konstruksi sambungan tetap, sambungan bergerak, maupun sambungan sementara yang dapat dibongkar/dilepas kembali. Bentuk uliran batang baut untuk baja bangunan pada umumnya ulir segi tiga (ulir tajam) sesuai fungsinya yaitu sebagai baut pengikat. Sedangkan bentuk ulir segi empat (ulir tumpul) umumnya untuk baut-baut penggerak atau pemindah tenaga misalnya dongkrak atau alat-alat permesinan yang lain. Las adalah menyambung dengan cara memanaskan baja hingga mencapai suhu lumer (meleleh) dengan ataupun tanpa bahan pengisi, yang kemudian setelah dingin akan menyatu dengan baik. Suatu proses penyambungan logam menjadi satu akibat panas dengan atau tanpa pengaruh tekanan atau dapat juga didefinisikan sebagaiikatan metalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara atom. B. Saran 1. Bagi dosen a. Agar lebih meningkatkan mutu pembelajaran. b. Agar lebih sering memberikan tugas-tugas yang bermanfaat bagi mahasiswa. 1. Bagi Penulis a. Dapat dijadikan sebagai sarana latihan dalam menuangkan gagasan dan ide ke dalam bentuk tulisan. b. Dapat menambah wawasan dan pengalaman dalam melakukan atau mempelajari teknik-teknik sambungan baja menggunakan baut maupun las
  • 18. Struktur Baja dan Detailling 18 DAFTAR PUSTAKA Construction Material, their Nature and Behavior. Edited by. J.M. ILLSTON, E&FN Spon An Imprint of Chapman& Hall. Structure, Daniel L. Schoedeck Konstruksi Baja, Podma