2. CAKUPAN DAN ISAACUAN
ISA 560 ALINIA 4 MERINCI TUJUAN AUDITOR:
a. Memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat apakah peristiwa
antara tanggal laporan keuangan dan tanggal laporan auditor yang
memperlukan penyesuaian atau pengungkapan telah ditunjukkan
dengan benar dalam laporan keuangan sesuai dengan kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku.
b. Menanggapi dengan tepat, fakta yang diketahui auditor sesudah
tanggal laporan auditor yang jika diketahui sebelumnya dapat
menyebabkan auditor mengubah (amend ) laporan auditornya.
3. Skema Peristiwa Kemudian dan Tanggung Jawab Auditor
A = TANGGAL LAPORAN KEUANGAN
B = TANGGAL PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C = TANGGAL PELAPORAN AUDIT
D = TANGGAL DITERBITKANNYA LAPORAN KEUANGAN
BA C
D
4. Peristiwa Kemudian sampai Tanggal Laporan Auditor
1. komitmen baru/tambahan dalam bidang keuangan seperti peminjaman,
penjaminan, restrukturisasi.
2. Penjualan dan akuisis aset yang direncanakan atau telah terjadi.
3. Peningkatan modal atau penerbitan instrumen utang.
4. Perjanjian untuk penggabungan atau pembubaran usaha.
5. Penyitaan aset oleh lembaga keuangan, penegak hukum hancur karena
bencana.
5. Pemberian dua tanggal (dual auditing)
1. Peristiwa kemudian yang diketahui sesudah tanggal laporan auditor
menyebabkan pekerjaan audit tambahan, sehingga akan diterbitkan
laporan auditor yang baru. Laporan baru tidak diberi tanggal lebih awal
dari tanggal persetujuan laporan keuangan;
2. Untuk peristiwa kemudian tertentu, pekerjaan audit tambahan dapat
dibatasi hanya pada perubahan laporan keuangan seperti dijelaskan dalam
CaLK.
3. Pemberian dua tanggal menginformasikan kepada pembaca bahwa
prosedur audit sesudah tanggal laporan auditor semula terbatas pada
perubahan yang dibuat kemudian
6. Tiga Tahap dalam Proses Audit atas Kesinambungan Usaha:
1. Risk Assessment (menilai resiko)
2. Risk Response (menanggapi resiko)
3. Reporting (pelaporan)
Tujuan auditor dalam Audit Kesinambungan Usaha:
1. Memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang penggunaan
asumsi kesinambungan usaha oleh manajemen dalam membuat laporan
keuangan.
2. Menyimpulkan berdasarkan bukti audit yang diperoleh.
3. Menentukan implikasinya terhadap auditor.
7. Prosedur Penilaian Resiko
Apakah peristiwa atau
kondisi yg
menimbulkan
keragauan tentang
kesinambungan
Evaluasi tanggapan
rencana manajemen
dan atau dokumen
pendukungnya
Sudahkah manajemen
melakukan penilaian
pendahuluan
mengenaikemampuan
kesinambungan usaha entitas
identifikasi Peristiwa
yg menimbulkan
keraguan dan
dapatkan rencana
tanggapan manajemen
Bahas dengan
manajemen adanya
peristiwa/kondisi dan
dapatkan tangggapan
manajemen
Simpulkan apakah ada
ketidkpastian material
atau jika penggunaan
asumsi kesinbambungan
usaha tidak tepat
Selama audit, tetap waspada terbhadap peristiwa yg
menimbulkan keraguan tentang kesinambungan usaha
tidak
ya
tanya
8. Mengevaluasi Penilaian Manajemen dalam Entitas Kecil
Prosedur evaluasi yang di lakukan auditor, meliputi:
1. Pembahasan dengan manajemen, pembalanjaan entitas dalam jangka panjang dan
menengah
2. Menguji informasi tentang niat manajemen.
3. Melihat apakah kewajiaban manajemen untuk memeperpanjang periode
penilaiannya setidak-tidaknya 12 bulan.
4. Menayakan apakah manajemen mengetahui kondisi diluar periode penilaian
manajemen, yang menimbulkan keraguan besar mengenai kemampuan entitas
melanjutkan usahanya secara berkesinambungan.
Ketidakpastian Material
Timbul jika besaran dan peluang terjadinya sedemikian rupa sehingga auditor
berpendapat, harus ada pengungkapan tepat mengenai sifat implikasi
ketidkpastian tersebut. Agar laporan keuangan disajikan secara wajar dan
tidak menyesatkan.
9. Pelaporan
Menggunakan
asumsi usaha
berkesinambunga
n, namun ada
ketidakpastian
material
Keliru
menggunakan
asumsi
berkesinambun
gan
Apakah laporan
keuangan
mengungkapkan
secara penuh
peristiwa/kondisi
ketidakpastian
material
Pendapat WTP
dengan alinea
“penekanan hal
tertentu”
Berikan
pendapat WDP
atau TW dan
nyatakan adanya
ketidak pastian
material
Memberikan
pendapat TW
ya
tidak
10. ISA 600 mengatur audit atas laporan keuangan kombinasi (combined financial
statements) antara laporan keuanagan kantor pusat dan laporan keuangann cabang-
cabang.
Component Entitas atau kegiatan bisnis yang memiliki informasi keuangan yang
merupakan bagian dari laporan keuangan kelompok
Component auditor Auditor yang melaksanakan audit atas informasi keuangan dari
suatu component
Component management Manajemen yang bertanggung jawab atas pembuatan informasi
keuangan dari suatu component
Component materiality Materialitas untuk suatu component yang ditentukan oleh goup
engagement team
group Seluruh component yang informasi keuangannya termasuk dalam
group financial statements
Group audit Audit atas group financial statements
Group audit opinion Pendapat audit atas group financial statements
Group engagement partner Partner pada KAP yang bertanggung jawab atas group audit
engagemen
11. Kewajiban group auditor mengenai component auditor menurit ISA 600
1. Apakah component auditor mengerti dan akan memenuhi kewajiban
etika yang relevan dalam group audit dan apakah ia independen
2. Kompetensi profesional dari component auditor compotence
3. Apakah group angagement team akan dapat terlibat dalam pekerjaan
component auditor untuk memperoleh bukti yang cukup dan tepat
4. Apakah component auditor bekerja dalam lingkungan hukum dan
perundangan yang aktif mengawasi auditor.