SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 28
Askep Pasien-Pelaksanaan Ronde Keperawatan Ruang Tulip IC
RSUD Ulin Banjarmasin
A. IDENTITAS
Nama : Ny. J.
Umur : 44 tahun.
Status : Menikah.
Pendidikan : S1 Ekonomi.
Pekerjaan : Pedagang.
Alamat : Penarung, Palangka Raya.
MRS : 3 Oktober 2015.
B. DIAGNOSA
CKB GCS 6 + EDH a
/I Temporal (S).
C. KELUHAN UTAMA
Keluarga Klien mengatakan klien mengalami penurunan kesadaran sejak
kecelakaan bermotor.
D. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Keluarga klien mengatakan klien datang dengan keluhan penurunan
kesadaran yang disebebkan kecelakaan bermotor. Pada saat kejadian pada
pukul 8 pagi klien naik motor di bonceng bersama suaminya, kemudian klien
ditabrak mobil dari arah belakang. Klien terjatuh ke belakang dan helm yang
dipakai klien terlepas sehingga kepala klien terbentur aspal. Setelah kejadian
itu klien langsung dibawa ke RSUD Ulin.
E. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Keluarga Klien mengatakan klien tidak mempunyai riwayat penyakit yang
berat.
1
F. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Keluarga klien mengatakan mempunyai riwayat darah tinggi (Hipertensi).
G. PEMERIKSAAN FISIK (TANGGAL: 17/ 10/2015)
Tanda-Tanda Vital:
Tekanan Darah : 110/80mmHg
Nadi : 112x/menit
Temperatur/suhu tubuh : 36,9 o
C
Sistem Pernapasan (B1-Breath)
Klien tampak sesak, menggunakan otot bantu nafas, tidak menggunakan
cuping hidung, post trakeostomi, tampak memakai oksigen di leher (post
trakeostomi) 3 lpm, tampak klien sering batuk dan ada sekret. Suara nafas
terdengar Gorgling.
SPO2
: 93% belum terpasang oksigen
RR : 32 x/menit
Sistem Kardiovaskuler (B2-Bleed)
Terdengar irama jantung regular, bunyi jantung S1 dan S2 tunggal, CRT <2
detik, akral teraba hangat 36,4 o
C, Nadi teraba lemah dan cepat 112x/menit,
tidak ditemukan adanya sianosis.
Sistem Persarafan (B3-Brain)
Kesadaran: Sopor.
GCS: E2 M2 V1
- Babinski : (-/-)
- Cheddok : (-/-)
- Oppenheim : (-/-)
- Schafren : (-/-)
- Gordon : (-/-)
- Gonda : (-/-)
- Hoffman : (-/-)
2
Sistem Pencernaan (B4-Bladder)
Selama perawatan di ruang Tulip IC, klien diberikan asupan nutrisi berupa
diet cairan 150 cc/hari dibantu dengan selang NGT. Untuk BAB klien dibantu
dengan popok yang diganti 1 kali/hari. Konsistensi BAB klien adalah cair dan
berwarna kuning pucat.
Sistem Perkemihan (B5-Bowel)
klien terpasang kateter/Urine bag sejak pertama klien di rawat di RS. 2000
CC/24 jam dengan konsistensi kuning pekat.
Sistem Muskuloskeletal dan integument (B6-Bone)
Mobilisasi klien lemah pada ekstremitas kiri dan bergerak jika dirangsang
nyeri pada ekstremitas kanan. Keluarga klien juga mengatakan kulit kaki klien
tampak kering, teraba kasar, dan pecah-pecah di telapak kaki sebelah kanan.
Saat pengkajian ekstremitas kanan klien tampak lemah dan tidak bisa
menahan gravitasi. Serta teraba kering dan kasar pada telapak kaki klien
sebelah kanan. Terdapat lesi pada tubuh bagian belakang klien. Terdapat luka
jahitan dikepala bagian kiri.
Skala kekuatan otot :
1111 2222
1111 2222
Sistem Endoktrin
Tidak ditemukan pembesaran kelenjar tiroid pada klien
Personal Hygiene
Tampak keluarga klien menyeka/membersihkan tubuh klien 2x/hari. Keluarga
klien juga mengatakan klien gosok gigi 2x/hari.
3
Psikologi Spiritual
Klien menerima keadaan seperti saat ini dan menganggap keadaan saat ini
adalah cobaab, klien berharap cepat sembh dan selalu berdoa. Klien masih
kesulitan dalam melakukan ibadah sholat karena kondisi klien yang lemah dan
keterbatasan gerak.
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium tanggal : 15/10/2015
pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan keterangan
KIMIA KLINIK
GAS DARAH
pH
PO2
HCO3
DE (Base Excess)
PCO2
7,404
78,0 *(-)
23,7
95,2
-0,8
38,7
mmHg
meq/I
%
Mmol/L
mmHg
7,350
83,0-108,0
22,0-28,0
94,0-98,0
-2,0-2,0
35-48
I. TERAPI
Terapi tanggal: 24 /10/2015
IVFD RL 30 tpm
Levofloxacin 1 x 500 mg
Paracetamol tablet per 6 jam
Citicolin 3 x 500 mg
Fenitoin 2 x 100 mg
J. ANALISA DATA/DIAGNOSA KEPERAWATAN
No. Data Problem Etiologi
1. DS : Keluarga Klien mengatakan klien
merasakan nyeri di bagian
punggung belakang dan tidak bisa
menggerakkan kedua kaki klien.
DO : - klien tampak meringis
- Klien tampak gelisah
- Nadi : 85 x/m
- Pengkajiaan karakterisitik Nyeri
Nyeri Akut Agen Cidera fisik
(Tertimpa Buah
Sawit)
4
P : Nyeri karena trauma pada
tulang belakang (lumbal)
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: nyeri di area punggung
belakang sampai kedua kaki
klien
S : skala nyeri 3
T : hilang timbul(15 menit)
2.
DS : keluarga klien mengatakan kondisi
saat ini lemah dan hanya tidur di
bed, klien juga mengatakan tidak
bisa menggerakkan kedua kaki
klien.
DO : - Klien tampak hanya tirah baring
- Klien tampak tidak bisa
menggerakkan kedua kaki
- Skala kekuatan otot
4444 4444
1111 1111
- Skala Aktivitas : 5 (dibantu penuh
oleh keluarga.
Hambatan Mobilitas
Fisik
Kerusakan Neuron,
fungsi motorik dan
sensorik.
3.
DS : keluarga klien mengatakan kulit kaki
klien tampak kering, teraba kasar,
dan pecah-pecah di telapak kaki.
DO : - Tampak tampak kering, teraba
kasar, dan pecah-pecah di
telapak kaki Klien
Kerusakan Integritas
kulit
Penurunan
immobilitas,
penurunan sensori.
K. RENCANA TINDAKAN
No.
Diagnosa
keperawatan
Perencanaan
Tujuan/Kriteria
Hasil
Intervensi Rasional
1. Nyeri
berhubungan
dengan Agen
Cidera Fisik
(tertimpa buah
sawit)
Setelah dilakukan
asuhan 1 x shif jaga
diharapakan klien
dapat beradaptasi
dengan nyeri dengan
kriteria hasil :
1.Kaji
karakterisitik
nyeri
2.Beri tindakan
kenyamanan
misalnya
1. Mengetahui skala dan
intensitas nyeri.
2. Tindakan alternatif
mengontrol nyeri dan
mengurangi tingkat
5
1. melaporkan
secara verbal
penurunan rasa
nyeri.
2. Dapat
mengidentifikasi
cara mengatasi
nyeri.
3. Skala nyeri
perubahan
posisi, masase,
kompres
hangat/dingin
sesuai indikasi.
3.Dorong
penggunaan
tekhnik relaksasi
(tarik nafas
dalam)
4.Kolaborasi
pemberian
analgetik sesuai
indikasi.
5.Observasi reaksi
nonverbal dari
ketidaknyamana
n.
6.Evaluasi
pengalaman
nyeri di masa
lampau.
7.Kontrol
lingkungan yan
dapat
mempengaruhi
nyeri seperti
suhu ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan.
8.Evaluasi
keefektifan
kontrol nyeri.
emosional klien.
3. Meningkatkan rasa
kontrol dan dapat
meningkatkan
kemampuan koping.
4. Tekhnik farmakologi
untuk menghilangkan
spasme dan
menghilangkan ansietas
dan meningkatkan
istirahat.
2. Hambatan
Mobilitas Fisik
berhubungan
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan 3x24
1.Kaji fungsi-
fungsi sensori
dan motoric
1.Menentapkan/menentukan
kemampuan dan
keterbatasan klien.
6
dengan
Kerusakan
Neuron, fungsi
motorik dan
sensorik
jam diharapakan :
1. Klien dapat
mempertahankan
kekuatan otot.
2. Klien dapat
mempertahankan
keamanan pada
saat di tempat
tidur.
3. Klien dapat
beradaptasi
terhadap
perubahan
kemampuan
untuk bergerak di
tempat tidur.
klien.
2.Bantu klien
dalam
mempertahankan
posisi tubuh,
tentukan jadwal
pergantian posisi
sesuai anjuran.
3.Identifikasi
tingkat
ketergantungan
klien dengan
skala aktivitas.
4.Anjurkan kepada
keluarga klien
untuk selalu
berada
disamping klien
untuk selalu
berada
disamping klien
untuk memenuhi
ADL klien.
2.Melatih kekuatan otot dan
mencegah terjadinya resiko
Dekubitus.
3.Menunjang koontinuitas
dan mempertahankan
tingkat kemandirian.
4.Untuk mempermudah
kebutuhan sehari-hari
klien.
3. Kerusakan
integritas Kulit
berhubungan
dengan
Penurunan
immobilitas,
penurunan
sensori.
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan 3x24
jam diharapakan:
1. Tidak terjadi
perlukaan/lesi di
kulit.
2. Keadaan kulit
klien utuh, bebas
dari kemerahan.
3. Bebas dari
infeksi pada
lokasi yang
tertekan
1. Inspeksi dan
dokumentasikan
kondisi pada
kulit, catat
apabila ada
perubahan.
2. Pertahankan
kebersihan dan
kekeringan
tempat tidur dan
tubuh klien.
3. Kolaborasi
dengan keluarga
klien dalam
melakukan
tindakan
1. Sebagai indicator
keefektifan perawatan
kulit.
2. Lingkungan yang lembab
dan kotor mempermudah
terjadinya kerusakan kulit.
3. Meningkatkan
kesejahteraan dan
kenyamanan klien.
7
kenyamanan.
L. EVALUASI
No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi
1. Minggu, 18
Oktober 2015
09.1
5
I
S : Keluarga klien mengatakan kaki masih terasa sakit dan kesemutan
O: - kondisi klien tampak lemah
- Klien masih tampak meringis.
- N : 87 X/M
- Karakterisitik Nyeri:
P : Nyeri karena trauma pada
tulang belakang (lumbal)
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien
S : skala nyeri 3
T : hilang timbul(15 menit)
A: masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
2. Minggu, 18
Oktober 2015
09.3
0
II
S : Keluarga klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak
bisa menggerakkan kedua kaki
O: - kondisi klien tampak lemah
- ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga
- Skala kekuatan otot
4444 4444
1111 1111
- Skala Aktivitas : 5
A: masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
3. Minggu, 18
Oktober 2015
09.4
5
III
S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering dan
terkelupas
O : - Tampak kaki terkelupas
- Kaki teraba kering dan keras’
A : masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi
1. Minggu, 18
Oktober 2015
16.0
0
I S : Keluarga klien mengatakan kaki masih terasa sakit dan kesemutan
O: - kondisi klien tampak lemah
- Klien masih tampak meringis.
8
- N : 81 X/M
- Karakterisitik Nyeri:
P : Nyeri karena trauma pada
tulang belakang (lumbal)
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien
S : skala nyeri 3
T : hilang timbul(15 menit)
A: masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
2. Minggu, 18
Oktober 2015
16.1
0
II
S : Keluarga klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak
bisa menggerakkan kedua kaki
O: - kondisi klien tampak lemah
- ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga
- Skala kekuatan otot
4444 4444
1111 1111
- Skala Aktivitas : 5
A: masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
3. Minggu, 18
Oktober 2015
16.2
0
III
S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering dan
terkelupas
O : - Tampak kaki terkelupas
- Kaki teraba kering dan keras’
A : masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi
1. Minggu, 18
Oktober 2015
21.3
0
I S : Keluarga klien mengatakan kaki masih terasa sakit dan kesemutan
O: - kondisi klien tampak lemah
- Klien masih tampak meringis.
- N : 79 X/M
- Karakterisitik Nyeri:
P : Nyeri karena trauma pada
tulang belakang (lumbal)
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien
S : skala nyeri 3
9
T : hilang timbul(15 menit)
A: masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
2. Minggu, 18
Oktober 2015
21.4
0
II
S : Keluarga klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak
bisa menggerakkan kedua kaki
O: - kondisi klien tampak lemah
- ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga
- Skala kekuatan otot
4444 4444
1111 1111
- Skala Aktivitas : 5
A: masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
3. Minggu, 18
Oktober 2015
21.5
0
III
S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering dan
terkelupas
O : - Tampak kaki terkelupas
- Kaki teraba kering dan keras’
A : masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
M. Catatan Perkembangan
1. Catatan Perkembangan I
No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi
1. Senin,
19 Oktober
2015
I
S : Keluarga klien mengatakan kaki masih terasa sakit dan kesemutan
O: - kondisi klien tampak lemah
- Klien masih tampak meringis.
- N : 88 X/M
- Karakterisitik Nyeri:
P : Nyeri karena trauma pada
tulang belakang (lumbal)
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien
S : skala nyeri 3
T : hilang timbul(15 menit)
A: masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
2. Senin,
19 Oktober
II
S : Keluarga klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak
bisa menggerakkan kedua kaki
10
2015 O: - kondisi klien tampak lemah
- ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga
- Skala kekuatan otot
4444 4444
1111 1111
- Skala Aktivitas : 5
A: masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
3. Senin,
19 Oktober
2015 III
S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering dan terkelupas
O : - Tampak kaki terkelupas
- Kaki teraba kering dan keras’
A : masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi
1. Senin,
19 Oktober
2015
I
S : Keluarga klien mengatakan kaki masih terasa sakit dan kesemutan
O: - kondisi klien tampak lemah
- Klien masih tampak meringis.
- N : 88 X/M
- Karakterisitik Nyeri:
P : Nyeri karena trauma pada
tulang belakang (lumbal)
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien
S : skala nyeri 3
T : hilang timbul(15 menit)
A: masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
2. Senin,
19 Oktober
2015
II S : Keluarga klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak
bisa menggerakkan kedua kaki
O: - kondisi klien tampak lemah
- ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga
- Skala kekuatan otot
4444 4444
1111 1111
- Skala Aktivitas : 5
A: masalah belum teratasi
11
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
3. Senin,
19 Oktober
2015 III
S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering dan terkelupas
O : - Tampak kaki terkelupas
- Kaki teraba kering dan keras’
A : masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi
1. Senin,
19 Oktober
2015
I
S : Keluarga klien mengatakan kaki masih terasa sakit dan kesemutan
O: - kondisi klien tampak lemah
- Klien masih tampak meringis.
- N : 88 X/M
- Karakterisitik Nyeri:
P : Nyeri karena trauma pada
tulang belakang (lumbal)
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien
S : skala nyeri 3
T : hilang timbul(15 menit)
A: masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
2. Senin,
19 Oktober
2015
II
S : Keluarga klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak
bisa menggerakkan kedua kaki
O: - kondisi klien tampak lemah
- ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga
- Skala kekuatan otot
4444 4444
1111 1111
- Skala Aktivitas : 5
A: masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
3. Senin,
19 Oktober
2015 III
S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering dan terkelupas
O : - Tampak kaki terkelupas
- Kaki teraba kering dan keras’
A : masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
2. Catatan Perkembangan II
12
No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi
1. Selasa,
20 Oktober
2015
09.2
0
I
S : Keluarga klien mengatakan kadang-kadang kakinya masih terasa
sakit dan kesemutan
O: - kondisi klien tampak lemah
-Klien masih tampak meringis.
- N : 92 X/M
- Karakterisitik Nyeri:
P : Nyeri karena trauma pada
tulang belakang (lumbal)
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien
S : skala nyeri 2
T : hilang timbul(15 menit)
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
2. Selasa,
20 Oktober
2015
09.3
5
II
S : Keluarga Klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak
bisa menggerakkan kedua kaki
O: - kondisi klien masih tampak lemah
- ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga
- Skala kekuatan otot
4444 4444
1111 1111
- Skala Aktivitas : 5
A: masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
3. Selasa,
20 Oktober
2015
09.4
5
III
S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering dan
terkelupas
O : - Tampak kaki terkelupas
-Kaki teraba kering dan keras’
A : masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi
1. Selasa,
20 Oktober
2015
15.0
0
I S : Keluarga klien mengatakan kadang-kadang kakinya masih terasa
sakit dan kesemutan
O: - kondisi klien tampak lemah
-Klien masih tampak meringis.
- N : 84 X/M
- Karakterisitik Nyeri:
13
P : Nyeri karena trauma pada
tulang belakang (lumbal)
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien
S : skala nyeri 2
T : hilang timbul(15 menit)
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
2. Selasa,
20 Oktober
2015
15.0
5
II
S : Keluarga Klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak
bisa menggerakkan kedua kaki
O: - kondisi klien masih tampak lemah
- ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga
- Skala kekuatan otot
4444 4444
1111 1111
- Skala Aktivitas : 5
A: masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
3. Selasa,
20 Oktober
2015
15
III
S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering dan
terkelupas
O : - Tampak kaki terkelupas
-Kaki teraba kering dan keras’
A : masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi
1. Selasa,
20 Oktober
2015
21.3
0
I S : Keluarga klien mengatakan kadang-kadang kakinya masih terasa
sakit dan kesemutan
O: - kondisi klien tampak lemah
-Klien masih tampak meringis.
- N : 78 X/M
- Karakterisitik Nyeri:
P : Nyeri karena trauma pada
tulang belakang (lumbal)
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien
S : skala nyeri 2
T : hilang timbul(15 menit)
14
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
2. Selasa,
20 Oktober
2015
21.3
5
II
S : Keluarga Klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak
bisa menggerakkan kedua kaki
O: - kondisi klien masih tampak lemah
- ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga
- Skala kekuatan otot
4444 4444
1111 1111
- Skala Aktivitas : 5
A: masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
3. Selasa,
20 Oktober
2015
21.4
5
III
S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering dan
terkelupas
O : - Tampak kaki terkelupas
-Kaki teraba kering dan keras’
A : masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
3. Catatan Perkembangan III
No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi
1. Rabu,
21 Oktober
2015
09.1
5
I
S : Keluarga klien mengatakan kadang-kadang kakinya masih terasa
sakit dan kesemutan jika ingin digerakkan
O: - kondisi klien tampak lemah
-Klien masih tampak meringis.
- N : 92 X/M
- Karakterisitik Nyeri:
P : Nyeri karena trauma pada
tulang belakang (lumbal)
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien
S : skala nyeri 2
T : hilang timbul(15 menit)
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
2. Rabu,
21 Oktober
09.2
0
II
S : Keluarga Klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak
bisa menggerakkan kedua kaki
15
2015 O: - kondisi klien masih tampak lemah
- Klien tampak hanya berbaring di tempat tidur
- ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga
- Skala kekuatan otot
4444 4444
1111 1111
- Skala Aktivitas : 5
A: masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
3. Rabu,
21 Oktober
2015
09.2
5
III
S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering, kasar dan
terkelupas
O : - Tampak kaki terkelupas
- Tampak ada lesi di telapak kaki klien
-Kaki teraba kering dan keras
A : masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1, 2, 3
No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi
1. Rabu,
21 Oktober
2015
14.4
5
I
S : Keluarga klien mengatakan kadang-kadang kakinya masih terasa
sakit dan kesemutan jika ingin digerakkan
O: - kondisi klien tampak lemah
-Klien masih tampak meringis.
- N : 84 X/M
- Karakterisitik Nyeri:
P : Nyeri karena trauma pada
tulang belakang (lumbal)
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien
S : skala nyeri 2
T : hilang timbul(15 menit)
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
2. Rabu,
21 Oktober
2015
14.5
0
II S : Keluarga Klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak
bisa menggerakkan kedua kaki
O: - kondisi klien masih tampak lemah
- Klien tampak hanya berbaring di tempat tidur
- ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga
16
- Skala kekuatan otot
4444 4444
1111 1111
- Skala Aktivitas : 5
A: masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
3. Rabu,
21 Oktober
2015
14.5
5
III
S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering, kasar dan
terkelupas
O : - Tampak kaki terkelupas
- Tampak ada lesi di telapak kaki klien
-Kaki teraba kering dan keras
A : masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1, 2, 3
No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi
1. Rabu,
21 Oktober
2015
21.3
0
I
S : Keluarga klien mengatakan kadang-kadang kakinya masih terasa
sakit dan kesemutan jika ingin digerakkan
O: - kondisi klien tampak lemah
-Klien masih tampak meringis.
- N : 84 X/M
- Karakterisitik Nyeri:
P : Nyeri karena trauma pada tulang belakang (lumbal)
Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : Nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien
S : Skala nyeri 2
T : hilang timbul(15 menit)
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
2. Rabu,
21 Oktober
2015
21.4
0
II S : Keluarga Klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak
bisa menggerakkan kedua kaki
O: - kondisi klien masih tampak lemah
- Klien tampak hanya berbaring di tempat tidur
- ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga
- Skala kekuatan otot
4444 4444
17
1111 1111
- Skala Aktivitas : 5
A: masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
3. Rabu,
21 Oktober
2015
21.5
0
III
S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering, kasar dan
terkelupas
O : - Tampak kaki terkelupas
- Tampak ada lesi di telapak kaki klien
-Kaki teraba kering dan keras
A : masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1, 2, 3
4. Catatan Perkembangan IV
No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi
1. Kamis,
22 Oktober
2015
09.2
0
I
S : Keluarga klien mengatakan kadang-kadang kakinya masih terasa
sakit jika ingin digerakkan
O: - kondisi klien tampak lemah
- Mata klien tampak sayu
-Klien masih tampak meringis.
- N : 80 X/M
- Karakterisitik Nyeri:
P : Nyeri karena trauma pada tulang belakang (lumbal)
Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : Nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien
S : Skala nyeri 2
T : hilang timbul(10 menit)
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
2. kamis,
22 Oktober
2015
09.3
0
II S : Keluarga Klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak
bisa menggerakkan kedua kaki
O: - kondisi klien masih tampak lemah
- Klien tampak hanya berbaring di tempat tidur
- ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga
18
- Skala kekuatan otot
4444 4444
1111 1111
- Skala Aktivitas : 5
A: masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
3. kamis,
22 Oktober
2015
09.4
0
III
S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering, kasar dan
terkelupas
O : - Tampak kaki terkelupas
- Tampak ada lesi di telapak kaki klien
-Kaki teraba kering dan keras
A : masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1, 2, 3
No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi
1. Kamis,
22 Oktober
2015
14.4
5
I
S : Keluarga klien mengatakan kadang-kadang kakinya masih terasa
sakit jika ingin digerakkan
O: - kondisi klien tampak lemah
- Mata klien tampak sayu
-Klien masih tampak meringis.
- N : 84 X/M
- Karakterisitik Nyeri:
P : Nyeri karena trauma pada tulang belakang (lumbal)
Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : Nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien
S : Skala nyeri 2
T : hilang timbul(10 menit)
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
2. kamis,
22 Oktober
2015
14.5
5
II S : Keluarga Klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak
bisa menggerakkan kedua kaki
O: - kondisi klien masih tampak lemah
- Klien tampak hanya berbaring di tempat tidur
- ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga
- Skala kekuatan otot
4444 4444
19
1111 1111
- Skala Aktivitas : 5
A: masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
3. kamis,
22 Oktober
2015
15.0
5
III
S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering, kasar dan
terkelupas
O : - Tampak kaki terkelupas
- Tampak ada lesi di telapak kaki klien
-Kaki teraba kering dan keras
A : masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1, 2, 3
No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi
1. Kamis,
22 Oktober
2015
21.3
5
I
S : Keluarga klien mengatakan kadang-kadang kakinya masih terasa
sakit jika ingin digerakkan
O: - kondisi klien tampak lemah
- Mata klien tampak sayu
-Klien masih tampak meringis.
- N : 80 X/M
- Karakterisitik Nyeri:
P : Nyeri karena trauma pada tulang belakang (lumbal)
Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : Nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien
S : Skala nyeri 2
T : hilang timbul(10 menit)
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
2. kamis,
22 Oktober
2015
21.4
5
II S : Keluarga Klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak
bisa menggerakkan kedua kaki
O: - kondisi klien masih tampak lemah
- Klien tampak hanya berbaring di tempat tidur
- ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga
- Skala kekuatan otot
4444 4444
1111 1111
- Skala Aktivitas : 5
A: masalah belum teratasi
20
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
3. kamis,
22 Oktober
2015
21.5
5
III
S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering, kasar dan
terkelupas
O : - Tampak kaki terkelupas
- Tampak ada lesi di telapak kaki klien
-Kaki teraba kering dan keras
A : masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1, 2, 3
5. Catatan Perkembangan V
No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi
1. Jum’at,
23 Oktober
2015
09.1
5
I
S : Keluarga klien mengatakan kadang-kadang kaki klien masih
terasa sakit jika ingin digerakkan
O: - kondisi klien tampak lemah
-Mata klien tampak sayu
-Klien tampak sesekali meringis.
- N : 79 X/M
- Karakterisitik Nyeri:
P : Nyeri karena trauma pada
tulang belakang (lumbal)
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien
S : skala nyeri 2
T : hilang timbul (15 menit)
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
2. Jum’at,
23 Oktober
2015
09.2
0
II
S : Keluarga Klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak
bisa menggerakkan kedua kaki
O: - kondisi klien masih tampak lemah
- Klien tampak hanya berbaring di tempat tidur
- ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga
- Skala kekuatan otot
4444 4444
1111 1111
- Skala Aktivitas : 5
A: masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
3. Jum’at, 09.3 III S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering, kasar dan
21
23 Oktober
2015
0 terkelupas
O : - Tampak kaki terkelupas
- Lesi tampak berkurang
-Kaki teraba kering dan keras
A : masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1, 2, 3
No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi
1. Jum’at,
23 Oktober
2015
14.3
5
I
S : Keluarga klien mengatakan kadang-kadang kaki klien masih
terasa sakit jika ingin digerakkan
O: - kondisi klien tampak lemah
-Mata klien tampak sayu
-Klien tampak sesekali meringis.
- N : 76 X/M
- Karakterisitik Nyeri:
P : Nyeri karena trauma pada
tulang belakang (lumbal)
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien
S : skala nyeri 2
T : hilang timbul (15 menit)
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
2. Jum’at,
23 Oktober
2015
14.4
5
II
S : Keluarga Klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak
bisa menggerakkan kedua kaki
O: - kondisi klien masih tampak lemah
- Klien tampak hanya berbaring di tempat tidur
- ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga
- Skala kekuatan otot
4444 4444
1111 1111
- Skala Aktivitas : 5
A: masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
3. Jum’at,
23 Oktober
2015
14.5
0
III S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering, kasar dan
terkelupas
O : - Tampak kaki terkelupas
22
- Lesi tampak berkurang
-Kaki teraba kering dan keras
A : masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 1, 2, 3
No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi
1. Jum’at,
23 Oktober
2015
21.4
5
I
S : Keluarga klien mengatakan kadang-kadang kaki klien masih
terasa sakit jika ingin digerakkan
O: - kondisi klien tampak lemah
-Mata klien tampak sayu
-Klien tampak sesekali meringis.
- N : 79 X/M
- Karakterisitik Nyeri:
P : Nyeri karena trauma pada
tulang belakang (lumbal)
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien
S : skala nyeri 2
T : hilang timbul (15 menit)
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
2. Jum’at,
23 Oktober
2015
21.5
5
II
S : Keluarga Klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak
bisa menggerakkan kedua kaki
O: - kondisi klien masih tampak lemah
- Klien tampak hanya berbaring di tempat tidur
- ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga
- Skala kekuatan otot
4444 4444
1111 1111
- Skala Aktivitas : 5
A: masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
3. Jum’at,
23 Oktober
2015
22.0
0
III S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering, kasar dan
terkelupas
O : - Tampak kaki terkelupas
- Lesi tampak berkurang
-Kaki teraba kering dan keras
A : masalah belum teratasi
23
P : Intervensi dilanjutkan 1, 2, 3
Gambaran Kasus Spinal Cord Injury pada Tn. M di Ruang Bedah Saraf
II Tulip IC RSUD Ulin Banjarmasin.
Trauma pada tulang belakang (spinal cors injury) adalah cedera yang
mengenai servikal, vertebralis, dan lumbalis dari suatu trauma yang mengenai
tulang belakang (Mutttaqin, 2008). Trauma spinal adalah injuri/cedera/trauma
yang terjadi pada spinal, meliputi spinal collumna maupun spinal cord, dapat
mengenai elemen tulang, jaringan lunak, dan struktur saraf pada cervicalis,
vertebralis dan lumbalis akibat trauma berupa jatuh dari ketinggian,
kecelakaan lalu lintas, kecelakaan olah raga, dan sebagainya. Trauma spinalis
menyebabkan ketidakstabilan kolumna vertebral (fraktur atau pergeseran satu
24
atau lebih tulang vertebra) atau injuri saraf yang aktual maupun potensial
(Price, 2011).
Paraplegia merupakan paralysis permanen dari tubuh yang disebabkan
oleh luka atau penyakit yang dipengaruhi oleh medulla spinalis.
Pada luka medulla spinalis tulang belakang, biasanya rusak di suatu
tempat di sepanjang tulang belakang tersebut akan sembuh, tetapi jaringan
saraf pada medulla spinalis tidak dapat sembuh. Kerusakan saraf inilah yang
menyebabkan kehilangan permanent pada fungsi dan berakibat pada kondisi
yang disebut paraplegia.
Pada kasus yang dialami oleh Tn. M, klien mengalami trauma pada
bagian tulang belakang klien, area yang terkena adalah pada Vertebra Cervival
dan torakal dengan rincian sebagai berikut : (CT Scan RSUD Ulin, 1
Oktober 2015).
1. Tampak malalignment antara Vth 6-7, pergeseran Vth 6 ke lateral
kanan.
(Tampak ketidaklurusan pada Vetrebra Thoracal pada Ruas 6 dan 7 dan
terjadi pergeseran pada vertebra Thoracal pada Ruas 7 ke sisi kanan
menjauh dari garis tengah tubuh (Median)).
2. Tampak fraktur kompresi Vth 7 dan fraktur avulse Vth 2.
(tampak Retak pada tulang belakang yang disebabkan oleh tekanan pada
Vertebra Thoracal 7, dan terlepasnya fragmen 9 (Ruas) tulang pada
Vertebra Thoracal 2).
3. Tampak fraktur prosesus Spinosus kanan VC7.
(tampak adanya fraktur pada prosessus spinosus sebelah kanan pada
Vertebra Cervicalis 7(Vertebre Prominens).
4. Tampak fraktur costae 2-3 kanan; costae 3-5 kiri.
(tampak adanya fraktur pada tulang iga nomor 2 dan 3 sebelah kanan dan
fraktur tulang iga pada fraktur tulang iga pada nomor 2 sampai 5 sebelah
kiri)
25
5. Tampak fraktur Pedicles kiri Vth 2-3 kanan.
(tampak fraktur pada tulang Pedicle di Vertebra Thoracalis ruas 2 sampai
3 sebelah kanan)
Kesimpulan:
Fraktur multiple costae 2-3 kanan; costae 3-5 kiri; prosesus spinosus
kanan VC7.
Fraktur kompresi Vth7 disertai Spondylolisis.
Fraktur avulse corpus Vth2.
Dari rincian dan kesimpulan diatas, klien mengalami trauma yang
mengakibatkan multiple fraktur yang berat terutama pada area tulang belakang
(Verterbra) klien. Berdasarkan kesimpulan pada hasil CT Scan, pergeseran
pada tulang belakang Vertebra Thoracal (Vth 6-7) dan fraktur pedicle Vth 2-3
mengakibatkan hilangnya sensasi dari bawah pusar sampai ujung kaki dan
mengakibatkan kelumpuhan pada kedua kaki. Fraktur kompresi Vth 7 dan
fraktur avulse Vth 2 mengakibatkan kelumpuhan dan kehilangan sensasi dari
dada sampai pinggang klien. Pada Vertebra Cervicalis 7 (VC 7)
mengakibatkan kelemahan pada lengan dan pergelangan tangan.
26
27
28

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Askep anak kejang demam
Askep anak kejang demamAskep anak kejang demam
Askep anak kejang demam
Eka Yuliana
 
Resume hd tn.y
Resume hd tn.yResume hd tn.y
Resume hd tn.y
DINARIZ
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Christian Paomey
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
ﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
Asuhan keperawatan pada tn
Asuhan keperawatan pada tnAsuhan keperawatan pada tn
Asuhan keperawatan pada tn
Dwi Ap
 
Stroke non hemoragik
Stroke non hemoragikStroke non hemoragik
Stroke non hemoragik
mamasaugi
 

Was ist angesagt? (20)

format pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasformat pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitas
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Askep anak kejang demam
Askep anak kejang demamAskep anak kejang demam
Askep anak kejang demam
 
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisi
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
 
Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiTugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
 
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
 
1. asuhan keperawatan pada bph
1. asuhan keperawatan pada bph1. asuhan keperawatan pada bph
1. asuhan keperawatan pada bph
 
Askep Demam Thypoid
Askep Demam ThypoidAskep Demam Thypoid
Askep Demam Thypoid
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
Resume hd tn.y
Resume hd tn.yResume hd tn.y
Resume hd tn.y
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Asuhan keperawatan pada tn
Asuhan keperawatan pada tnAsuhan keperawatan pada tn
Asuhan keperawatan pada tn
 
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
 
Stroke non hemoragik
Stroke non hemoragikStroke non hemoragik
Stroke non hemoragik
 
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem MuskuloskeletalPengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
 
Laporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritisLaporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritis
 

Andere mochten auch (7)

Bab 2 ronde keperawatan
Bab 2 ronde keperawatanBab 2 ronde keperawatan
Bab 2 ronde keperawatan
 
Resume Keperawatan Keluarga
Resume Keperawatan KeluargaResume Keperawatan Keluarga
Resume Keperawatan Keluarga
 
Ronde keperawatan
Ronde keperawatanRonde keperawatan
Ronde keperawatan
 
Skenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSkenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terima
 
SKENARIO RONDE KEPERAWATAN
SKENARIO RONDE KEPERAWATANSKENARIO RONDE KEPERAWATAN
SKENARIO RONDE KEPERAWATAN
 
Pengkajian keperawatan keluarga
Pengkajian keperawatan keluargaPengkajian keperawatan keluarga
Pengkajian keperawatan keluarga
 
Ankit Patel - Tableau Developer
Ankit Patel - Tableau DeveloperAnkit Patel - Tableau Developer
Ankit Patel - Tableau Developer
 

Ähnlich wie Resume pasien ny. j

ASKEP KELOMPOK STROKE.docx
ASKEP KELOMPOK STROKE.docxASKEP KELOMPOK STROKE.docx
ASKEP KELOMPOK STROKE.docx
jihan913544
 
Appendiktomy
AppendiktomyAppendiktomy
Appendiktomy
mamasaugi
 
Bab iii a pengkajian diagnosa AKPER PEMKAB MUNA
Bab iii a pengkajian diagnosa AKPER PEMKAB MUNA Bab iii a pengkajian diagnosa AKPER PEMKAB MUNA
Bab iii a pengkajian diagnosa AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
ASKEP KEL.MATERNITAS VK BOYOLALI.docx
ASKEP KEL.MATERNITAS VK BOYOLALI.docxASKEP KEL.MATERNITAS VK BOYOLALI.docx
ASKEP KEL.MATERNITAS VK BOYOLALI.docx
yella8
 
PPT Presus RSUD Majenang Kelompok 2.pptx
PPT Presus RSUD Majenang Kelompok 2.pptxPPT Presus RSUD Majenang Kelompok 2.pptx
PPT Presus RSUD Majenang Kelompok 2.pptx
AnggiNovitaSari6
 

Ähnlich wie Resume pasien ny. j (20)

osteoporosis-rheumatoid-arthritis-breakthrough.pptx
osteoporosis-rheumatoid-arthritis-breakthrough.pptxosteoporosis-rheumatoid-arthritis-breakthrough.pptx
osteoporosis-rheumatoid-arthritis-breakthrough.pptx
 
ASKEP KELOMPOK STROKE.docx
ASKEP KELOMPOK STROKE.docxASKEP KELOMPOK STROKE.docx
ASKEP KELOMPOK STROKE.docx
 
PPT LAN Nori novitri.pptx
PPT LAN Nori novitri.pptxPPT LAN Nori novitri.pptx
PPT LAN Nori novitri.pptx
 
Bab iii bhb
Bab iii bhbBab iii bhb
Bab iii bhb
 
Lk gangguan nutrisi
Lk gangguan nutrisiLk gangguan nutrisi
Lk gangguan nutrisi
 
Batu empedu
Batu empeduBatu empedu
Batu empedu
 
Appendiktomy
AppendiktomyAppendiktomy
Appendiktomy
 
3. rencana tindakan keperawatan
3. rencana tindakan keperawatan3. rencana tindakan keperawatan
3. rencana tindakan keperawatan
 
Bab iii a pengkajian diagnosa AKPER PEMKAB MUNA
Bab iii a pengkajian diagnosa AKPER PEMKAB MUNA Bab iii a pengkajian diagnosa AKPER PEMKAB MUNA
Bab iii a pengkajian diagnosa AKPER PEMKAB MUNA
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Bab 3 rencana askep
Bab 3 rencana askepBab 3 rencana askep
Bab 3 rencana askep
 
Bab 3 lanjutan
Bab 3 lanjutanBab 3 lanjutan
Bab 3 lanjutan
 
FORMAT PENGKAJIAN ASKEP FISTEL.docx
FORMAT PENGKAJIAN ASKEP FISTEL.docxFORMAT PENGKAJIAN ASKEP FISTEL.docx
FORMAT PENGKAJIAN ASKEP FISTEL.docx
 
Asuhan keperawtan iccu
Asuhan keperawtan iccuAsuhan keperawtan iccu
Asuhan keperawtan iccu
 
Askep hematuri
Askep hematuriAskep hematuri
Askep hematuri
 
ASKEP KEL.MATERNITAS VK BOYOLALI.docx
ASKEP KEL.MATERNITAS VK BOYOLALI.docxASKEP KEL.MATERNITAS VK BOYOLALI.docx
ASKEP KEL.MATERNITAS VK BOYOLALI.docx
 
PPT Presus RSUD Majenang Kelompok 2.pptx
PPT Presus RSUD Majenang Kelompok 2.pptxPPT Presus RSUD Majenang Kelompok 2.pptx
PPT Presus RSUD Majenang Kelompok 2.pptx
 
Askep hepatitis AKPER PEMDA MUNA
Askep hepatitis AKPER PEMDA MUNA Askep hepatitis AKPER PEMDA MUNA
Askep hepatitis AKPER PEMDA MUNA
 
Implementasi dan evaluasi
Implementasi dan evaluasiImplementasi dan evaluasi
Implementasi dan evaluasi
 
Askep oksigenasi
Askep oksigenasiAskep oksigenasi
Askep oksigenasi
 

Kürzlich hochgeladen

DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BagasTriNugroho5
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 

Resume pasien ny. j

  • 1. Askep Pasien-Pelaksanaan Ronde Keperawatan Ruang Tulip IC RSUD Ulin Banjarmasin A. IDENTITAS Nama : Ny. J. Umur : 44 tahun. Status : Menikah. Pendidikan : S1 Ekonomi. Pekerjaan : Pedagang. Alamat : Penarung, Palangka Raya. MRS : 3 Oktober 2015. B. DIAGNOSA CKB GCS 6 + EDH a /I Temporal (S). C. KELUHAN UTAMA Keluarga Klien mengatakan klien mengalami penurunan kesadaran sejak kecelakaan bermotor. D. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Keluarga klien mengatakan klien datang dengan keluhan penurunan kesadaran yang disebebkan kecelakaan bermotor. Pada saat kejadian pada pukul 8 pagi klien naik motor di bonceng bersama suaminya, kemudian klien ditabrak mobil dari arah belakang. Klien terjatuh ke belakang dan helm yang dipakai klien terlepas sehingga kepala klien terbentur aspal. Setelah kejadian itu klien langsung dibawa ke RSUD Ulin. E. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU Keluarga Klien mengatakan klien tidak mempunyai riwayat penyakit yang berat. 1
  • 2. F. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA Keluarga klien mengatakan mempunyai riwayat darah tinggi (Hipertensi). G. PEMERIKSAAN FISIK (TANGGAL: 17/ 10/2015) Tanda-Tanda Vital: Tekanan Darah : 110/80mmHg Nadi : 112x/menit Temperatur/suhu tubuh : 36,9 o C Sistem Pernapasan (B1-Breath) Klien tampak sesak, menggunakan otot bantu nafas, tidak menggunakan cuping hidung, post trakeostomi, tampak memakai oksigen di leher (post trakeostomi) 3 lpm, tampak klien sering batuk dan ada sekret. Suara nafas terdengar Gorgling. SPO2 : 93% belum terpasang oksigen RR : 32 x/menit Sistem Kardiovaskuler (B2-Bleed) Terdengar irama jantung regular, bunyi jantung S1 dan S2 tunggal, CRT <2 detik, akral teraba hangat 36,4 o C, Nadi teraba lemah dan cepat 112x/menit, tidak ditemukan adanya sianosis. Sistem Persarafan (B3-Brain) Kesadaran: Sopor. GCS: E2 M2 V1 - Babinski : (-/-) - Cheddok : (-/-) - Oppenheim : (-/-) - Schafren : (-/-) - Gordon : (-/-) - Gonda : (-/-) - Hoffman : (-/-) 2
  • 3. Sistem Pencernaan (B4-Bladder) Selama perawatan di ruang Tulip IC, klien diberikan asupan nutrisi berupa diet cairan 150 cc/hari dibantu dengan selang NGT. Untuk BAB klien dibantu dengan popok yang diganti 1 kali/hari. Konsistensi BAB klien adalah cair dan berwarna kuning pucat. Sistem Perkemihan (B5-Bowel) klien terpasang kateter/Urine bag sejak pertama klien di rawat di RS. 2000 CC/24 jam dengan konsistensi kuning pekat. Sistem Muskuloskeletal dan integument (B6-Bone) Mobilisasi klien lemah pada ekstremitas kiri dan bergerak jika dirangsang nyeri pada ekstremitas kanan. Keluarga klien juga mengatakan kulit kaki klien tampak kering, teraba kasar, dan pecah-pecah di telapak kaki sebelah kanan. Saat pengkajian ekstremitas kanan klien tampak lemah dan tidak bisa menahan gravitasi. Serta teraba kering dan kasar pada telapak kaki klien sebelah kanan. Terdapat lesi pada tubuh bagian belakang klien. Terdapat luka jahitan dikepala bagian kiri. Skala kekuatan otot : 1111 2222 1111 2222 Sistem Endoktrin Tidak ditemukan pembesaran kelenjar tiroid pada klien Personal Hygiene Tampak keluarga klien menyeka/membersihkan tubuh klien 2x/hari. Keluarga klien juga mengatakan klien gosok gigi 2x/hari. 3
  • 4. Psikologi Spiritual Klien menerima keadaan seperti saat ini dan menganggap keadaan saat ini adalah cobaab, klien berharap cepat sembh dan selalu berdoa. Klien masih kesulitan dalam melakukan ibadah sholat karena kondisi klien yang lemah dan keterbatasan gerak. H. PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium tanggal : 15/10/2015 pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan keterangan KIMIA KLINIK GAS DARAH pH PO2 HCO3 DE (Base Excess) PCO2 7,404 78,0 *(-) 23,7 95,2 -0,8 38,7 mmHg meq/I % Mmol/L mmHg 7,350 83,0-108,0 22,0-28,0 94,0-98,0 -2,0-2,0 35-48 I. TERAPI Terapi tanggal: 24 /10/2015 IVFD RL 30 tpm Levofloxacin 1 x 500 mg Paracetamol tablet per 6 jam Citicolin 3 x 500 mg Fenitoin 2 x 100 mg J. ANALISA DATA/DIAGNOSA KEPERAWATAN No. Data Problem Etiologi 1. DS : Keluarga Klien mengatakan klien merasakan nyeri di bagian punggung belakang dan tidak bisa menggerakkan kedua kaki klien. DO : - klien tampak meringis - Klien tampak gelisah - Nadi : 85 x/m - Pengkajiaan karakterisitik Nyeri Nyeri Akut Agen Cidera fisik (Tertimpa Buah Sawit) 4
  • 5. P : Nyeri karena trauma pada tulang belakang (lumbal) Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk R: nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien S : skala nyeri 3 T : hilang timbul(15 menit) 2. DS : keluarga klien mengatakan kondisi saat ini lemah dan hanya tidur di bed, klien juga mengatakan tidak bisa menggerakkan kedua kaki klien. DO : - Klien tampak hanya tirah baring - Klien tampak tidak bisa menggerakkan kedua kaki - Skala kekuatan otot 4444 4444 1111 1111 - Skala Aktivitas : 5 (dibantu penuh oleh keluarga. Hambatan Mobilitas Fisik Kerusakan Neuron, fungsi motorik dan sensorik. 3. DS : keluarga klien mengatakan kulit kaki klien tampak kering, teraba kasar, dan pecah-pecah di telapak kaki. DO : - Tampak tampak kering, teraba kasar, dan pecah-pecah di telapak kaki Klien Kerusakan Integritas kulit Penurunan immobilitas, penurunan sensori. K. RENCANA TINDAKAN No. Diagnosa keperawatan Perencanaan Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi Rasional 1. Nyeri berhubungan dengan Agen Cidera Fisik (tertimpa buah sawit) Setelah dilakukan asuhan 1 x shif jaga diharapakan klien dapat beradaptasi dengan nyeri dengan kriteria hasil : 1.Kaji karakterisitik nyeri 2.Beri tindakan kenyamanan misalnya 1. Mengetahui skala dan intensitas nyeri. 2. Tindakan alternatif mengontrol nyeri dan mengurangi tingkat 5
  • 6. 1. melaporkan secara verbal penurunan rasa nyeri. 2. Dapat mengidentifikasi cara mengatasi nyeri. 3. Skala nyeri perubahan posisi, masase, kompres hangat/dingin sesuai indikasi. 3.Dorong penggunaan tekhnik relaksasi (tarik nafas dalam) 4.Kolaborasi pemberian analgetik sesuai indikasi. 5.Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamana n. 6.Evaluasi pengalaman nyeri di masa lampau. 7.Kontrol lingkungan yan dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan. 8.Evaluasi keefektifan kontrol nyeri. emosional klien. 3. Meningkatkan rasa kontrol dan dapat meningkatkan kemampuan koping. 4. Tekhnik farmakologi untuk menghilangkan spasme dan menghilangkan ansietas dan meningkatkan istirahat. 2. Hambatan Mobilitas Fisik berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 1.Kaji fungsi- fungsi sensori dan motoric 1.Menentapkan/menentukan kemampuan dan keterbatasan klien. 6
  • 7. dengan Kerusakan Neuron, fungsi motorik dan sensorik jam diharapakan : 1. Klien dapat mempertahankan kekuatan otot. 2. Klien dapat mempertahankan keamanan pada saat di tempat tidur. 3. Klien dapat beradaptasi terhadap perubahan kemampuan untuk bergerak di tempat tidur. klien. 2.Bantu klien dalam mempertahankan posisi tubuh, tentukan jadwal pergantian posisi sesuai anjuran. 3.Identifikasi tingkat ketergantungan klien dengan skala aktivitas. 4.Anjurkan kepada keluarga klien untuk selalu berada disamping klien untuk selalu berada disamping klien untuk memenuhi ADL klien. 2.Melatih kekuatan otot dan mencegah terjadinya resiko Dekubitus. 3.Menunjang koontinuitas dan mempertahankan tingkat kemandirian. 4.Untuk mempermudah kebutuhan sehari-hari klien. 3. Kerusakan integritas Kulit berhubungan dengan Penurunan immobilitas, penurunan sensori. Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapakan: 1. Tidak terjadi perlukaan/lesi di kulit. 2. Keadaan kulit klien utuh, bebas dari kemerahan. 3. Bebas dari infeksi pada lokasi yang tertekan 1. Inspeksi dan dokumentasikan kondisi pada kulit, catat apabila ada perubahan. 2. Pertahankan kebersihan dan kekeringan tempat tidur dan tubuh klien. 3. Kolaborasi dengan keluarga klien dalam melakukan tindakan 1. Sebagai indicator keefektifan perawatan kulit. 2. Lingkungan yang lembab dan kotor mempermudah terjadinya kerusakan kulit. 3. Meningkatkan kesejahteraan dan kenyamanan klien. 7
  • 8. kenyamanan. L. EVALUASI No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi 1. Minggu, 18 Oktober 2015 09.1 5 I S : Keluarga klien mengatakan kaki masih terasa sakit dan kesemutan O: - kondisi klien tampak lemah - Klien masih tampak meringis. - N : 87 X/M - Karakterisitik Nyeri: P : Nyeri karena trauma pada tulang belakang (lumbal) Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk R: nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien S : skala nyeri 3 T : hilang timbul(15 menit) A: masalah belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 2. Minggu, 18 Oktober 2015 09.3 0 II S : Keluarga klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak bisa menggerakkan kedua kaki O: - kondisi klien tampak lemah - ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga - Skala kekuatan otot 4444 4444 1111 1111 - Skala Aktivitas : 5 A: masalah belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 3. Minggu, 18 Oktober 2015 09.4 5 III S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering dan terkelupas O : - Tampak kaki terkelupas - Kaki teraba kering dan keras’ A : masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi 1. Minggu, 18 Oktober 2015 16.0 0 I S : Keluarga klien mengatakan kaki masih terasa sakit dan kesemutan O: - kondisi klien tampak lemah - Klien masih tampak meringis. 8
  • 9. - N : 81 X/M - Karakterisitik Nyeri: P : Nyeri karena trauma pada tulang belakang (lumbal) Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk R: nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien S : skala nyeri 3 T : hilang timbul(15 menit) A: masalah belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 2. Minggu, 18 Oktober 2015 16.1 0 II S : Keluarga klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak bisa menggerakkan kedua kaki O: - kondisi klien tampak lemah - ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga - Skala kekuatan otot 4444 4444 1111 1111 - Skala Aktivitas : 5 A: masalah belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 3. Minggu, 18 Oktober 2015 16.2 0 III S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering dan terkelupas O : - Tampak kaki terkelupas - Kaki teraba kering dan keras’ A : masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi 1. Minggu, 18 Oktober 2015 21.3 0 I S : Keluarga klien mengatakan kaki masih terasa sakit dan kesemutan O: - kondisi klien tampak lemah - Klien masih tampak meringis. - N : 79 X/M - Karakterisitik Nyeri: P : Nyeri karena trauma pada tulang belakang (lumbal) Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk R: nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien S : skala nyeri 3 9
  • 10. T : hilang timbul(15 menit) A: masalah belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 2. Minggu, 18 Oktober 2015 21.4 0 II S : Keluarga klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak bisa menggerakkan kedua kaki O: - kondisi klien tampak lemah - ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga - Skala kekuatan otot 4444 4444 1111 1111 - Skala Aktivitas : 5 A: masalah belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 3. Minggu, 18 Oktober 2015 21.5 0 III S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering dan terkelupas O : - Tampak kaki terkelupas - Kaki teraba kering dan keras’ A : masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan M. Catatan Perkembangan 1. Catatan Perkembangan I No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi 1. Senin, 19 Oktober 2015 I S : Keluarga klien mengatakan kaki masih terasa sakit dan kesemutan O: - kondisi klien tampak lemah - Klien masih tampak meringis. - N : 88 X/M - Karakterisitik Nyeri: P : Nyeri karena trauma pada tulang belakang (lumbal) Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk R: nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien S : skala nyeri 3 T : hilang timbul(15 menit) A: masalah belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 2. Senin, 19 Oktober II S : Keluarga klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak bisa menggerakkan kedua kaki 10
  • 11. 2015 O: - kondisi klien tampak lemah - ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga - Skala kekuatan otot 4444 4444 1111 1111 - Skala Aktivitas : 5 A: masalah belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 3. Senin, 19 Oktober 2015 III S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering dan terkelupas O : - Tampak kaki terkelupas - Kaki teraba kering dan keras’ A : masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi 1. Senin, 19 Oktober 2015 I S : Keluarga klien mengatakan kaki masih terasa sakit dan kesemutan O: - kondisi klien tampak lemah - Klien masih tampak meringis. - N : 88 X/M - Karakterisitik Nyeri: P : Nyeri karena trauma pada tulang belakang (lumbal) Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk R: nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien S : skala nyeri 3 T : hilang timbul(15 menit) A: masalah belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 2. Senin, 19 Oktober 2015 II S : Keluarga klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak bisa menggerakkan kedua kaki O: - kondisi klien tampak lemah - ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga - Skala kekuatan otot 4444 4444 1111 1111 - Skala Aktivitas : 5 A: masalah belum teratasi 11
  • 12. P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 3. Senin, 19 Oktober 2015 III S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering dan terkelupas O : - Tampak kaki terkelupas - Kaki teraba kering dan keras’ A : masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi 1. Senin, 19 Oktober 2015 I S : Keluarga klien mengatakan kaki masih terasa sakit dan kesemutan O: - kondisi klien tampak lemah - Klien masih tampak meringis. - N : 88 X/M - Karakterisitik Nyeri: P : Nyeri karena trauma pada tulang belakang (lumbal) Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk R: nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien S : skala nyeri 3 T : hilang timbul(15 menit) A: masalah belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 2. Senin, 19 Oktober 2015 II S : Keluarga klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak bisa menggerakkan kedua kaki O: - kondisi klien tampak lemah - ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga - Skala kekuatan otot 4444 4444 1111 1111 - Skala Aktivitas : 5 A: masalah belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 3. Senin, 19 Oktober 2015 III S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering dan terkelupas O : - Tampak kaki terkelupas - Kaki teraba kering dan keras’ A : masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan 2. Catatan Perkembangan II 12
  • 13. No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi 1. Selasa, 20 Oktober 2015 09.2 0 I S : Keluarga klien mengatakan kadang-kadang kakinya masih terasa sakit dan kesemutan O: - kondisi klien tampak lemah -Klien masih tampak meringis. - N : 92 X/M - Karakterisitik Nyeri: P : Nyeri karena trauma pada tulang belakang (lumbal) Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk R: nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien S : skala nyeri 2 T : hilang timbul(15 menit) A: Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 2. Selasa, 20 Oktober 2015 09.3 5 II S : Keluarga Klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak bisa menggerakkan kedua kaki O: - kondisi klien masih tampak lemah - ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga - Skala kekuatan otot 4444 4444 1111 1111 - Skala Aktivitas : 5 A: masalah belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 3. Selasa, 20 Oktober 2015 09.4 5 III S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering dan terkelupas O : - Tampak kaki terkelupas -Kaki teraba kering dan keras’ A : masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi 1. Selasa, 20 Oktober 2015 15.0 0 I S : Keluarga klien mengatakan kadang-kadang kakinya masih terasa sakit dan kesemutan O: - kondisi klien tampak lemah -Klien masih tampak meringis. - N : 84 X/M - Karakterisitik Nyeri: 13
  • 14. P : Nyeri karena trauma pada tulang belakang (lumbal) Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk R: nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien S : skala nyeri 2 T : hilang timbul(15 menit) A: Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 2. Selasa, 20 Oktober 2015 15.0 5 II S : Keluarga Klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak bisa menggerakkan kedua kaki O: - kondisi klien masih tampak lemah - ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga - Skala kekuatan otot 4444 4444 1111 1111 - Skala Aktivitas : 5 A: masalah belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 3. Selasa, 20 Oktober 2015 15 III S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering dan terkelupas O : - Tampak kaki terkelupas -Kaki teraba kering dan keras’ A : masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi 1. Selasa, 20 Oktober 2015 21.3 0 I S : Keluarga klien mengatakan kadang-kadang kakinya masih terasa sakit dan kesemutan O: - kondisi klien tampak lemah -Klien masih tampak meringis. - N : 78 X/M - Karakterisitik Nyeri: P : Nyeri karena trauma pada tulang belakang (lumbal) Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk R: nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien S : skala nyeri 2 T : hilang timbul(15 menit) 14
  • 15. A: Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 2. Selasa, 20 Oktober 2015 21.3 5 II S : Keluarga Klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak bisa menggerakkan kedua kaki O: - kondisi klien masih tampak lemah - ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga - Skala kekuatan otot 4444 4444 1111 1111 - Skala Aktivitas : 5 A: masalah belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 3. Selasa, 20 Oktober 2015 21.4 5 III S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering dan terkelupas O : - Tampak kaki terkelupas -Kaki teraba kering dan keras’ A : masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan 3. Catatan Perkembangan III No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi 1. Rabu, 21 Oktober 2015 09.1 5 I S : Keluarga klien mengatakan kadang-kadang kakinya masih terasa sakit dan kesemutan jika ingin digerakkan O: - kondisi klien tampak lemah -Klien masih tampak meringis. - N : 92 X/M - Karakterisitik Nyeri: P : Nyeri karena trauma pada tulang belakang (lumbal) Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk R: nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien S : skala nyeri 2 T : hilang timbul(15 menit) A: Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 2. Rabu, 21 Oktober 09.2 0 II S : Keluarga Klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak bisa menggerakkan kedua kaki 15
  • 16. 2015 O: - kondisi klien masih tampak lemah - Klien tampak hanya berbaring di tempat tidur - ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga - Skala kekuatan otot 4444 4444 1111 1111 - Skala Aktivitas : 5 A: masalah belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 3. Rabu, 21 Oktober 2015 09.2 5 III S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering, kasar dan terkelupas O : - Tampak kaki terkelupas - Tampak ada lesi di telapak kaki klien -Kaki teraba kering dan keras A : masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan 1, 2, 3 No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi 1. Rabu, 21 Oktober 2015 14.4 5 I S : Keluarga klien mengatakan kadang-kadang kakinya masih terasa sakit dan kesemutan jika ingin digerakkan O: - kondisi klien tampak lemah -Klien masih tampak meringis. - N : 84 X/M - Karakterisitik Nyeri: P : Nyeri karena trauma pada tulang belakang (lumbal) Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk R: nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien S : skala nyeri 2 T : hilang timbul(15 menit) A: Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 2. Rabu, 21 Oktober 2015 14.5 0 II S : Keluarga Klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak bisa menggerakkan kedua kaki O: - kondisi klien masih tampak lemah - Klien tampak hanya berbaring di tempat tidur - ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga 16
  • 17. - Skala kekuatan otot 4444 4444 1111 1111 - Skala Aktivitas : 5 A: masalah belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 3. Rabu, 21 Oktober 2015 14.5 5 III S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering, kasar dan terkelupas O : - Tampak kaki terkelupas - Tampak ada lesi di telapak kaki klien -Kaki teraba kering dan keras A : masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan 1, 2, 3 No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi 1. Rabu, 21 Oktober 2015 21.3 0 I S : Keluarga klien mengatakan kadang-kadang kakinya masih terasa sakit dan kesemutan jika ingin digerakkan O: - kondisi klien tampak lemah -Klien masih tampak meringis. - N : 84 X/M - Karakterisitik Nyeri: P : Nyeri karena trauma pada tulang belakang (lumbal) Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk R : Nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien S : Skala nyeri 2 T : hilang timbul(15 menit) A: Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 2. Rabu, 21 Oktober 2015 21.4 0 II S : Keluarga Klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak bisa menggerakkan kedua kaki O: - kondisi klien masih tampak lemah - Klien tampak hanya berbaring di tempat tidur - ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga - Skala kekuatan otot 4444 4444 17
  • 18. 1111 1111 - Skala Aktivitas : 5 A: masalah belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 3. Rabu, 21 Oktober 2015 21.5 0 III S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering, kasar dan terkelupas O : - Tampak kaki terkelupas - Tampak ada lesi di telapak kaki klien -Kaki teraba kering dan keras A : masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan 1, 2, 3 4. Catatan Perkembangan IV No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi 1. Kamis, 22 Oktober 2015 09.2 0 I S : Keluarga klien mengatakan kadang-kadang kakinya masih terasa sakit jika ingin digerakkan O: - kondisi klien tampak lemah - Mata klien tampak sayu -Klien masih tampak meringis. - N : 80 X/M - Karakterisitik Nyeri: P : Nyeri karena trauma pada tulang belakang (lumbal) Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk R : Nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien S : Skala nyeri 2 T : hilang timbul(10 menit) A: Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 2. kamis, 22 Oktober 2015 09.3 0 II S : Keluarga Klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak bisa menggerakkan kedua kaki O: - kondisi klien masih tampak lemah - Klien tampak hanya berbaring di tempat tidur - ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga 18
  • 19. - Skala kekuatan otot 4444 4444 1111 1111 - Skala Aktivitas : 5 A: masalah belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 3. kamis, 22 Oktober 2015 09.4 0 III S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering, kasar dan terkelupas O : - Tampak kaki terkelupas - Tampak ada lesi di telapak kaki klien -Kaki teraba kering dan keras A : masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan 1, 2, 3 No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi 1. Kamis, 22 Oktober 2015 14.4 5 I S : Keluarga klien mengatakan kadang-kadang kakinya masih terasa sakit jika ingin digerakkan O: - kondisi klien tampak lemah - Mata klien tampak sayu -Klien masih tampak meringis. - N : 84 X/M - Karakterisitik Nyeri: P : Nyeri karena trauma pada tulang belakang (lumbal) Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk R : Nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien S : Skala nyeri 2 T : hilang timbul(10 menit) A: Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 2. kamis, 22 Oktober 2015 14.5 5 II S : Keluarga Klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak bisa menggerakkan kedua kaki O: - kondisi klien masih tampak lemah - Klien tampak hanya berbaring di tempat tidur - ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga - Skala kekuatan otot 4444 4444 19
  • 20. 1111 1111 - Skala Aktivitas : 5 A: masalah belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 3. kamis, 22 Oktober 2015 15.0 5 III S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering, kasar dan terkelupas O : - Tampak kaki terkelupas - Tampak ada lesi di telapak kaki klien -Kaki teraba kering dan keras A : masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan 1, 2, 3 No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi 1. Kamis, 22 Oktober 2015 21.3 5 I S : Keluarga klien mengatakan kadang-kadang kakinya masih terasa sakit jika ingin digerakkan O: - kondisi klien tampak lemah - Mata klien tampak sayu -Klien masih tampak meringis. - N : 80 X/M - Karakterisitik Nyeri: P : Nyeri karena trauma pada tulang belakang (lumbal) Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk R : Nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien S : Skala nyeri 2 T : hilang timbul(10 menit) A: Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 2. kamis, 22 Oktober 2015 21.4 5 II S : Keluarga Klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak bisa menggerakkan kedua kaki O: - kondisi klien masih tampak lemah - Klien tampak hanya berbaring di tempat tidur - ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga - Skala kekuatan otot 4444 4444 1111 1111 - Skala Aktivitas : 5 A: masalah belum teratasi 20
  • 21. P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 3. kamis, 22 Oktober 2015 21.5 5 III S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering, kasar dan terkelupas O : - Tampak kaki terkelupas - Tampak ada lesi di telapak kaki klien -Kaki teraba kering dan keras A : masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan 1, 2, 3 5. Catatan Perkembangan V No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi 1. Jum’at, 23 Oktober 2015 09.1 5 I S : Keluarga klien mengatakan kadang-kadang kaki klien masih terasa sakit jika ingin digerakkan O: - kondisi klien tampak lemah -Mata klien tampak sayu -Klien tampak sesekali meringis. - N : 79 X/M - Karakterisitik Nyeri: P : Nyeri karena trauma pada tulang belakang (lumbal) Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk R: nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien S : skala nyeri 2 T : hilang timbul (15 menit) A: Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 2. Jum’at, 23 Oktober 2015 09.2 0 II S : Keluarga Klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak bisa menggerakkan kedua kaki O: - kondisi klien masih tampak lemah - Klien tampak hanya berbaring di tempat tidur - ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga - Skala kekuatan otot 4444 4444 1111 1111 - Skala Aktivitas : 5 A: masalah belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 3. Jum’at, 09.3 III S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering, kasar dan 21
  • 22. 23 Oktober 2015 0 terkelupas O : - Tampak kaki terkelupas - Lesi tampak berkurang -Kaki teraba kering dan keras A : masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan 1, 2, 3 No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi 1. Jum’at, 23 Oktober 2015 14.3 5 I S : Keluarga klien mengatakan kadang-kadang kaki klien masih terasa sakit jika ingin digerakkan O: - kondisi klien tampak lemah -Mata klien tampak sayu -Klien tampak sesekali meringis. - N : 76 X/M - Karakterisitik Nyeri: P : Nyeri karena trauma pada tulang belakang (lumbal) Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk R: nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien S : skala nyeri 2 T : hilang timbul (15 menit) A: Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 2. Jum’at, 23 Oktober 2015 14.4 5 II S : Keluarga Klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak bisa menggerakkan kedua kaki O: - kondisi klien masih tampak lemah - Klien tampak hanya berbaring di tempat tidur - ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga - Skala kekuatan otot 4444 4444 1111 1111 - Skala Aktivitas : 5 A: masalah belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 3. Jum’at, 23 Oktober 2015 14.5 0 III S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering, kasar dan terkelupas O : - Tampak kaki terkelupas 22
  • 23. - Lesi tampak berkurang -Kaki teraba kering dan keras A : masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan 1, 2, 3 No. Hari/tanggal Jam DX Evaluasi 1. Jum’at, 23 Oktober 2015 21.4 5 I S : Keluarga klien mengatakan kadang-kadang kaki klien masih terasa sakit jika ingin digerakkan O: - kondisi klien tampak lemah -Mata klien tampak sayu -Klien tampak sesekali meringis. - N : 79 X/M - Karakterisitik Nyeri: P : Nyeri karena trauma pada tulang belakang (lumbal) Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk R: nyeri di area punggung belakang sampai kedua kaki klien S : skala nyeri 2 T : hilang timbul (15 menit) A: Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 2. Jum’at, 23 Oktober 2015 21.5 5 II S : Keluarga Klien mengatakan kondisi tubuh masih lemah dan tidak bisa menggerakkan kedua kaki O: - kondisi klien masih tampak lemah - Klien tampak hanya berbaring di tempat tidur - ADL sepenuhnya dibantu oleh keluarga - Skala kekuatan otot 4444 4444 1111 1111 - Skala Aktivitas : 5 A: masalah belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4. 3. Jum’at, 23 Oktober 2015 22.0 0 III S : keluarga klien mengatakan kaki klien teraba kering, kasar dan terkelupas O : - Tampak kaki terkelupas - Lesi tampak berkurang -Kaki teraba kering dan keras A : masalah belum teratasi 23
  • 24. P : Intervensi dilanjutkan 1, 2, 3 Gambaran Kasus Spinal Cord Injury pada Tn. M di Ruang Bedah Saraf II Tulip IC RSUD Ulin Banjarmasin. Trauma pada tulang belakang (spinal cors injury) adalah cedera yang mengenai servikal, vertebralis, dan lumbalis dari suatu trauma yang mengenai tulang belakang (Mutttaqin, 2008). Trauma spinal adalah injuri/cedera/trauma yang terjadi pada spinal, meliputi spinal collumna maupun spinal cord, dapat mengenai elemen tulang, jaringan lunak, dan struktur saraf pada cervicalis, vertebralis dan lumbalis akibat trauma berupa jatuh dari ketinggian, kecelakaan lalu lintas, kecelakaan olah raga, dan sebagainya. Trauma spinalis menyebabkan ketidakstabilan kolumna vertebral (fraktur atau pergeseran satu 24
  • 25. atau lebih tulang vertebra) atau injuri saraf yang aktual maupun potensial (Price, 2011). Paraplegia merupakan paralysis permanen dari tubuh yang disebabkan oleh luka atau penyakit yang dipengaruhi oleh medulla spinalis. Pada luka medulla spinalis tulang belakang, biasanya rusak di suatu tempat di sepanjang tulang belakang tersebut akan sembuh, tetapi jaringan saraf pada medulla spinalis tidak dapat sembuh. Kerusakan saraf inilah yang menyebabkan kehilangan permanent pada fungsi dan berakibat pada kondisi yang disebut paraplegia. Pada kasus yang dialami oleh Tn. M, klien mengalami trauma pada bagian tulang belakang klien, area yang terkena adalah pada Vertebra Cervival dan torakal dengan rincian sebagai berikut : (CT Scan RSUD Ulin, 1 Oktober 2015). 1. Tampak malalignment antara Vth 6-7, pergeseran Vth 6 ke lateral kanan. (Tampak ketidaklurusan pada Vetrebra Thoracal pada Ruas 6 dan 7 dan terjadi pergeseran pada vertebra Thoracal pada Ruas 7 ke sisi kanan menjauh dari garis tengah tubuh (Median)). 2. Tampak fraktur kompresi Vth 7 dan fraktur avulse Vth 2. (tampak Retak pada tulang belakang yang disebabkan oleh tekanan pada Vertebra Thoracal 7, dan terlepasnya fragmen 9 (Ruas) tulang pada Vertebra Thoracal 2). 3. Tampak fraktur prosesus Spinosus kanan VC7. (tampak adanya fraktur pada prosessus spinosus sebelah kanan pada Vertebra Cervicalis 7(Vertebre Prominens). 4. Tampak fraktur costae 2-3 kanan; costae 3-5 kiri. (tampak adanya fraktur pada tulang iga nomor 2 dan 3 sebelah kanan dan fraktur tulang iga pada fraktur tulang iga pada nomor 2 sampai 5 sebelah kiri) 25
  • 26. 5. Tampak fraktur Pedicles kiri Vth 2-3 kanan. (tampak fraktur pada tulang Pedicle di Vertebra Thoracalis ruas 2 sampai 3 sebelah kanan) Kesimpulan: Fraktur multiple costae 2-3 kanan; costae 3-5 kiri; prosesus spinosus kanan VC7. Fraktur kompresi Vth7 disertai Spondylolisis. Fraktur avulse corpus Vth2. Dari rincian dan kesimpulan diatas, klien mengalami trauma yang mengakibatkan multiple fraktur yang berat terutama pada area tulang belakang (Verterbra) klien. Berdasarkan kesimpulan pada hasil CT Scan, pergeseran pada tulang belakang Vertebra Thoracal (Vth 6-7) dan fraktur pedicle Vth 2-3 mengakibatkan hilangnya sensasi dari bawah pusar sampai ujung kaki dan mengakibatkan kelumpuhan pada kedua kaki. Fraktur kompresi Vth 7 dan fraktur avulse Vth 2 mengakibatkan kelumpuhan dan kehilangan sensasi dari dada sampai pinggang klien. Pada Vertebra Cervicalis 7 (VC 7) mengakibatkan kelemahan pada lengan dan pergelangan tangan. 26
  • 27. 27
  • 28. 28