SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 86
Notulensi proses.
                                 Kursus Knowledge Manajemen
                            Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                       Yayasan SatuDunia

Hari I

Idaman

Pertama saya mengucapkan terimakasih atas terselenggaranya kursus Knowledge
Manajemen ini. Kedua, saya juga minta maaf kalau kursus ini bersifat mendadak sehingga
saya belum sempat untuk menyiapkan kursus ini. Namun kalau tidak dipaksakan bisa hingga
2012.

Bahan pertama ada di panduan kursusnya, materi lain akan ditambahkan baik yang bersifat
softcopy atau hardcopy. Mengenai kursus ini ada dua pendekatan ; pertama, saya
merancang setelah melihat situasi peserta dsb, bahwa kursus ini bersifat riset dan rintisan.
Mengapa saya bilang rintisan, karena kursus ini baik yang diselenggarakan oleh corporate
atau NGO, kursus yang dilakukan selama 4 hari itu belum pernah ada, yang ada hanya
seminar sehari mengenai Knowledge Manajemen (KM).

Untuk kursus sendiri itu baru dan sedang berkembang, sedangkan kursus KM untuk NGO itu
tidak pernah ada. Jadi ini awal kursus pertama bagi NGO dan kita masih menyelidiki juga.

Kedua, pendekatan organisasi. Jadi yang ikut dalam kursus ini bukan individu melainkan
organisasi, kehadiran individu dalam kursus ini merupakan vocalpoin yang mewakili
organisasinya, tapi yang menerima manfaat adalah organisasinya.

Mengenai pendekatan lain yaitu kursus vs belajar. KM sesuatu yang dipelajari cukup
panjang, ada S1. S2 bukan sesuatu yang dilakukan dengan sangat singkat, dilakukan selama
4-5 hari. Disatu sisi memang begitu. Disisi lain kita memiliki waktu 4 hari, kalau lebih dari itu
kita (NGO) tidak memiliki waktu. Jadi bagaimana kita menjembatani mengenai hal itu? Maka
dari itu, orang-orang mempunyai rencana belajar, yang bisa dipelajari disini apa dan disana
apa. Untuk menjembataini kesenjangan mengenai kebutuhan untuk mempelajari KM
dengan keterbatasan waktu. Karena kalau untuk mengelola pengetahuan di organisasinya
orang tidak cukup dengan hanya belajar 4 hari, begitu juga pada kursus lainnya.

Materi dalam kursus KM merupakan sebuah matrik, kita pada dasarnya hendak menjelajahi
bagaimana perspektif orang terhadap pengetahuan. Kemudian, Kita akan mencoba
memahami ; cara pandang dan pemahaman. Setelah memahami, maka pemahaman itu
digunakan untuk memetakan, misalnya di organisasi saya masalahnya ada dan bagaimana
proses-prosesnya. Kemudian, kita akan mengintegrasikan. Kita mengubah cara manajemen
di kantor kita supaya memuat atau mengakomodir unsur-unsur pengetahuan.

Apa yang dijelajahi mengenai cara pandang, dipetakan dan pengintegrasian? Dari sudut
pandang what we do with the subyek tapi wilayah subyek itu sendiri kita mencoba
memahami mengenai konsep dasar pengetahuan, kemudian kita melihat bagaimana
pengetahuan itu berlangsung dan beroperasi di wilayah organisasi, bagaimana pengetahuan

                                                                                               1
Notulensi proses.
                               Kursus Knowledge Manajemen
                          Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                     Yayasan SatuDunia

berlangsung di masyarakat dan bagaimana pengetahuan berlangsung di komunitas. Paling
kecil kita melihat bagaimana pengetahuan beroperasi di organisasi.

Kemudian di bagi menjadi 4 unit ;

   1. Konsep dasar

   2. Organisasi

   3. Komunitas

   4. Masyarakat

Materi ini bersifat optional kalau ada waktunya. Kalau tidak ada waktu kita tinggalkan. Cara
bekerjanya pada unit 1 kita akan mempelajari konsep dasar pengetahuan dan kita akan
mereview organisasi masing-masing yaitu OMS. Kita bisa chek pada panduan peserta. Pada
unit satu dasar, pengetahuan dan organisasi, pengetahuan dan komunitas, kemudian
rangkuman.

Kita masuk unit 1 yang menjabarkan proses belajar kursus dan meninjau ulang mengenai
kinerja OMS kemudian meninjau ulang mengenai konsep dasar informasi dan manajemen,
karena sebelum masuk pengetahuan kita harus tahu mengenai organisasian dan pengalihan
tertentu mengenai organisasi masyarakat sipil.

Untuk review organisasi, disini ada JATAM dan WALHI. Mereview kita memiliki pemahaman
mengenai kerja CSO dengan mengajukan pertanyaan.

Pertanyaan dasar yang mencakup organisasi dan kinerja OMS di masyarakat ;

   1. Apakah Walhi/JATAM melakukan pekerjaan lain kampanye dan advokasi atau
      pekerjaan lainnya?

   2. Informasi data yang terkait dengan kerjanya ?

   3. Penerima manfaat ?

   4. Perubahan yang diupayakan ?

Jawaban dari Walhi

Eko ;

   1. Walhi melakukan kampanye dan Advokasi. Pada tataran nasional lebih banyak
      melakukan kerja kampanye mengenai isu lingkungan seperti Hutan dan tambang.
      Kerja-kerja advokasi di nasional dengan melihat policy yang dikeluarkan oleh negara,
      sementara ditingkat daerah bisa langsung ke masyarakat yang terkena dampak

                                                                                          2
Notulensi proses.
                               Kursus Knowledge Manajemen
                          Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                     Yayasan SatuDunia

        maupun yang memiliki kepentingan terhadap penyelamatan mengenai akses budaya
        alamnya.

   `    Lainnya, masuk dalam scoope kampanye, soal publikasi untuk menginformasi kondisi
        di daerah,mengenai dampak dari kebijakan yang terjadi pada tingkat daerah.

   2. Informasi yang digunakan mengenai laporan, data masyarakat dan instansi
      pemerintah serta data lapangan dan riset yang dilakukan oleh kawan-kawan di
      daerah.

Idaman

Ceritakan proses kampanye tambang dan hutan yang dilakukan (arah dan sasarannya) oleh
WALHI?

Eko ;

Kita mendorong untuk adanya UU Minerba yang ada sekarang mengesampingkan hak
masyarakat disekitar tambang untuk lebih akomodatif dan berpihak kepada masyarakat
seputar tambang

Idaman ;

Publikasi yang dilakukan agar UU Minerba lebih akomodatif dan berpihak, namun kerja yang
dilakukan adalah kampany, bukan advokasi?

Eko ;

Kita melakukan kampanye dan advokasi

Idaman ;

Ada dua pekerjaan yang dilakukan pertama, mempengaruhi kebijakan dengan melakukan
kampanye, sementara apa yang dilakukan dalam kerja advokasi?

Eko ;

Kalau di Walhi salah satu advokasi adalah mengkampanyekan isu UU Minerba ini. Yang harus
dilakukan adalah pelatihan advokasi sendiri.

Idaman ;

Kalau dsua-duanya dilakukan kampanye dan advokasi, kampanye-nya seperti apa?

Eko ;



                                                                                      3
Notulensi proses.
                              Kursus Knowledge Manajemen
                         Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                    Yayasan SatuDunia

Kampanyenya kita mempublikasikan bahwa UU Minerba ini tidak berpihak pada masyarakat
dan berpihak pada pemilik modal.

Idaman ;

Kalau Hutan ?

Eko ;

Advokasi yang dilakukan seperti yang dilakukan di Riau dan Jambi, kita melihat konsesi
perusahaan yang mengancam pada ekosistem tertentu, HTI dan perkebunan yang
mengancam lahan gambut.

Idaman ;

Kalau JATAM bagaimana?

Luluk ;

   1. Kita melakukan kampanye dan advokasi. Untuk Kampanye, ada dua hal yang disasar
      yaitu sebagai penggalangan dukungan publik dan kedua, sebagai informasi alternatif.
      Mengapa menjadi informasi alternatif? karena informasi mengenai tambang yang
      dilakukan oleh media mainstream dan itu dari sumber tertentu yang bais
      kepentingan. Kita ingin memberikan informasi alternatif yang sumbernya dari
      masyarakat yang terkena dampak dan dipublikasikan secara luas. Untuk kerja
      advokasi, kita melakukan advokasi kebijakan baik di nasional maupun daerah. Kalau
      di Nasional kita melakukan advokasi mengenai UU Minerba dengan menggandeng
      anggota dewan (DPR) seperti Soni Keraf dan PAN melalui Amien Rais dan Catur Sapto
      Edi. Kita mencoba memberikan mainstream mengenai bagaimana daya rusak
      tambang meski menurut kami hal ini belum maksimal, karena di dalam gedung DPR
      ada lobby-lobby yang sukar untuk dihitung tingkat keberhasilannya, ada beberapa hal
      yang masuk dan hal yang tidak bisa kita campuri. Lainnya kita berusaha menurunkan
      informasi daya rusak tambang agar dipahami oleh masyarakat luas. Karena informasi
      tambang sulit dipahami khususnya masyarakat perkotaan karena kawasan yang
      terjadi di hulu dan kita tidak mengkonsumsi barang-barang dari tambang itu sendiri.

   2. Informasi dan data ; selama ini yang dilakukan oleh JATAM kita membuat database
      sendiri di internal JATAM. Saat ini kita sedang mengencangkan kembali database JIS
      yang sempat vakum. Struktur baru 2010 banyak memiliki campaigner dan ada di
      situs-situs. Kita ingin database yang ada terintegrasi dengan data nasional sehingga
      informasi bisa cepat dimasukan pada kawan-kawan nasional dan cepat
      dikampanyekan dan informasi nasional bisa cepat diberikan pada kawan-kawan
      daerah baik melalui email dll. Sebagai contoh kita membantu advokasi kawan-kawan

                                                                                        4
Notulensi proses.
                            Kursus Knowledge Manajemen
                       Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                  Yayasan SatuDunia

   di Kalimantan Barat terkait dengan tambang batu bara. Kita melaporkan pada
   menteri lingkungan hidup, disitu menteri lingkungan hidup telah menurunkan
   timnya, ternyata timnya tidak diketahui masyarakat sehingga kita menghubungkan
   pada masyarakat, dan kita bertanya ketika ada surat bahwa tim sudah turun melalui
   fax dan data tidak maksimal sehingga data nasional dan situs saling bertukar
   informasi.



Idaman ;

Ada kesulitan tertentu tidak dari JATAM/Walhi dalam melakukan kerja advokasi dan
kampanye?

Eko ;

Kalau di Walhi memang kita telah membangun sistem, kendala yang dihadapi bagaimana
mempercepat proses penyampaian informasi ke daerah. Menurut saya kendalanya lebih
banyak pada soal teknis. Kita menginginkan update informasi seperti update status di
facebook, Cuma kita masih belum bisa sampai seperti itu. Saya tidak tahu kendalanya
dimana, apakah kita tidak bisa mengairahkan kemauan bahwa ini penting untuk di
update.

Idaman ;

Walaupun infrastruktur tersedia?

Eko ;

Paling tidak kalau hal seperti itu kejadian kita sudah menyiapkan tempatnya.

Idaman ;

Infrastruktur dalam hal ini sebetulnya di daerah A atau B juga ada facebook, namun ada
behaviournya. Itu analisis yang harus dilakukan perwira informasi di lembaganya, melihat
persoalannya. Dugaan saya ada juga persoalan bukan ditingkat Walhi, namun ditingkat
daerah atau masyarakat yaitu penajaman perubahan. Karena saya melihat istilah
advokasi dan kampanye agak kurang begitu operasional dan tajam di tingkat masyarakat,
ditingkat nasional iya, tapi sampai ke masyarakat tidak begitu tajam

Ada salah satu eksekutif daerah Walhi di daerah x pada tingkat manajerial bertemu
dengan saya dan organisasi lain di sebuah meeting panjang. Dia ketika diminta
menjelaskan ED di daerahmu pekerjaannya apa? Dia bilang advokasi yang dilakukan
dengan pemuda setempat melakukan diskusi mengenai informasi kesadaran lingkungan

                                                                                      5
Notulensi proses.
                           Kursus Knowledge Manajemen
                      Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                 Yayasan SatuDunia

hidup. Hasilnya Kita memberikan leaflet dst, itu dimaknai sebagai advokasi. Pada tingkat
masyarakat terjadi kerancuan mengenai istilah advokasi dan kampanye. Ada beberapa
pandangan yang berbicara advokasi dan kampanye, dari berbagai pandangan itu ada
benang merah yang membedakan advokasi dan kampanye secara tegas, tidak
memisahkan melainkan membedakan. Fokusnya pada perubahan. Advokasi dan
kampanye dua-duanya soal perubahan. Kalau advokasi kebijakan yang dirubah adalah
kebijakannya kalau advokasi kasus yang dirubah adalah status hukum. Kalau kampanye
yang dirubah pandangan, sikap dan perilaku. Ini harus bisa dijabarkan dengan tajam
hingga tingkat daerah/masyarakat. Saya akan mensuplay worksheet buat Walhi dan
JATAM, PR untuk di isi. Ketika kampanye pada beberapa organisasi memandang
kampanye adalah dengan membuat leaflet dst, sebetulnya yang disebut harusnya
perubahannya. Ketika ada kampanye tambang sebenarnya perubahan apa yang
diharapkan pada sasaran kampanye. Contoh kampanye mengenai demam berdarah. Ada
perubahan cara pandang dari demam itu sekedar hawa panas yang bisa turun sendiri
hingga pada pandangan bahwa ada banyak macam demam yang berbahaya yaitu
demam berdarah. Sikapnya berubah lebih hati-hati dalam menyikapi demam, dari yang
dahulunya membiarkan pada saat demam, sekarang memeriksakan demam. Perilakunya
diharapkan melakukan 3 M. Jadi dia dijabarkan perubahan cara pandang apa yang
diharapkan, sikap yang diinginkan dan perilaku yang diharapkan. Misalnya kampanye
tambang, harus ke masyarakat desa atau kota?

Daus

Masyarakat korban

Idaman

Perubahan sikap apa yang harus berubah atau masyarakat korban adalah orang yang di
advokasi kasusnya, maka akan berbeda. Misalnya Masyarakat korban haknya terambil,
mereka berubah status. Statusnya berubah mereka kehilangan dan akses, berarti yang
harus dirubah adalah statusnya. Bahwa mereka Mengerti menjadi hal yang nomer 2.

Saya pernah ketemu dengan organisasi buruh migran. Saya bertanya? “apa kerja kalian?”
“kami melakukan advokasi?” “Kasus apa yang sedang ditangani?” “Ada kasus 2 buruh
migran mereka tidak dibayar gajinya setelah mereka bekerja berbulan-bulan.” Berarti ini
advokasi kasus. “Sudah berapa lama kalian melakukan advokasi?” “8 bulan” . “Terus,
setelah kerja selama 8 bulan ini, apakah mereka sudah dibayar gajinya?” “belum” “Kalau
begitu kerja advokasimu gagal?” “oh, tidak, karena kasus ini kita angkat di media,
Disnakertrans, Pemda.” “ Itu keberhasilannya? Kenapa dibicarakan ke Pemda.” “Supaya
ada perubahan perlindungan” “Perlindungan apa ?” “Pemda datang dan mengawal dan
supaya mereka terlindungi secara hukum” “berarti hukumnya perlu dirubah, kalau begitu


                                                                                      6
Notulensi proses.
                           Kursus Knowledge Manajemen
                      Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                 Yayasan SatuDunia

setelah bekerja sudah ada UU di tempat tujuan maupun pemberangkatan seperti
Perda?” “Belum” “Berarti kerjanya gagal juga” “Oh, tidak, kita sukses sekali, karena
diantara buruh migran membahas soal ini dan mendiskusikan secara kritis mengenai hal
ini dan menceritakan mengenai resiko disana” akhirnya kerja dia sebetulnya yang mana?
Advokasi kasus, kebijakan atau penyadaran. Terus aku bertanya perubahan perilaku apa
ketika melakukan penyadaran, “Ukuran penyadaran perubahan sikap dan perilaku apa
yang terjadi?” “Itu susah dikendalikan karena perubahan perilaku” “Kalau begitu yang di
dapat apa?” “Itu menjadi pembelajaran buat kita”. Kalau itu tidak dipertajam akan
merancukan pekerjaan. Kira-kira bisa terlihat perbedaan kampanye dan advokasi.

Kita akan berpindah ke pengetahuan, kita bisa melihat pada modul pengetahuan.

Luluk

Kalau di tempat saya ada gap pengetahuan antara teman-teman di tingkat nasional dan
kawan-kawan pada tingkat daerah (situs). Ketika kawan-kawan di nasional sudah
kencang, tapi teman-teman di daerah masih bertanya, apa ini?. Ini menjadi
permasalahan pada kami.

Kedua, pengetahuan masih ada di kepala teman-teman di daerah.

Idaman

Kita akan membahas itu. Pertama informasi, pengertian informasi disini ada modul yang
saya sertakan dan itu bisa dipakai training di daerah dan menchek pemahaman di
daerah. Mungkin anda mengerti tapi kawan-kawan di daerah belum tentu dan kita akan
memiliki pengertian yang sama mengenai informasi dan data.

Kita akan membuka modul 4.4.0.2. pokok bahasan memahami pengetahuan. Kita akan
masuk dalam pengertian dasar pengetahuan, kita tidak akan berdebat mengenai definisi
formal karena bisa dipelajari nanti. Kita akan memulai sesuatu yang sederhana, cara
mengetahui pengetahuan kita berangkat dari informasi terlebih dahulu. Kalau kita tahu
bahwa informasi itu akan membuat keputusan maka kita akan membedakan informasi
dan pengetahuan. Kalau informasi ada maka kita akan mengambil keputusan. Contoh
kalau saya memiliki informasi mengenai pemberangkatan kereta api, anda bisa
memutuskan akan berangkat naik kereta jam berapa. Informasi akan berujung
pengambilan keputusan, sementara pengetahuan akan berujung pada kompetensi. Anda
bisa saja memiliki informasi mengenai komputer, anda tahu komputer, namun anda tahu
memiliki kompetensi mengenai komputer itu berbeda. Misalnya sepak bola. Anda tahu
kiper seperti apa namun anda belum tentu bisa menjadi kiper. Itu ilustrasi perbedaan
antara informasi dan pengetahuan.



                                                                                     7
Notulensi proses.
                             Kursus Knowledge Manajemen
                        Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                   Yayasan SatuDunia

Kemudian bersemayam, biasanya ada direkaman dan dokumen. Pengetahuan ada dua
istana pertama ada di rekaman atau eksplisit kemudian ada di benak atau pengetahuan
tacit. Ada pengetahuan atau kemampuan yang tidak tersurat atau tertulis. Contohnya
disini siapa yang bisa menyetir mobil atau mengikat tali sepatu. Kalau saya memberikan
kertas satu lembar dan kamu tidak boleh menggambar melainkan menuliskan bagaimana
cara untuk mengikat tali sepatu agar menjadi contoh bagi orang yang tidak bisa mengikat
tali sepatu, bisa mengikuti petunjuk tertulis, kira-kira bisa tidak diikuti? Jadi pengetahuan
mengenai mengikat tali sepatu itu semua orang bisa melakukan namun dia sulit untuk
dieksplisitkan. Ada kemampuan yang belum dieksplisitkan dan bisa dieksplisitkan dan
ada kemampuan yang sulit untuk dieksplisitkan seperti mengikat tali sepatu. Meski ada
orang yang ingin mengeksplisitkan namun dia tidak bisa dituliskan dan hanya bisa
diperagakan. Tingkat kemampuan pengetahuan untuk bisa dieksplisitkan berbeda-beda.

Daus

Jadi memang ada pengetahuan yang fitrahnya tidak bisa dieksplisitkan dan ada
pengetahuan yang bisa dieksplisitkan?

Idaman

Karena keterbatasan bahasa, kosakata sehingga sulit untuk dieksplisitkan. Kalau anda
belajar sosiologi dengan diktat, maka anda akan mengerti namun berbeda jika anda
belajar berenang, diktat saja tidak cukup untuk anda mempelajarinya jika tidak ada
gambarnya. Ada gambarnya pun anda tidak sejago pelatihnya, berbeda dengan anda
belajar di kolam renang dengan pelatihnya. Kadar kemampuannya akan berbeda, karena
keterbatasan bahasa, itu berbagai tingkat dan kita akan melihat hal itu. Ada indikasi
seperti itu.

Kemudian ada Indikasi itu, indikasi merupakan hal yang sangat penting bahwa ketika kita
memiliki informasi, indikasinya ada database, laporan, dokumentasi. Itu menandai
adanya sebuah informasi. Namun pengetahuan tidak bisa diindikasikan dengan adanya
database, laporan dan dokumentasi.

Adanya pengetahuan itu indikasinya ada improvisasi, inovasi dan generate. Improvisasi
itu berasal dari kata to improve (memperbaiki). Kita memperbaiki cara, jadi ada cara A
dan situasinya berubah dan kita akan memperbaikinya meski pada dasarnya sama.
Contohnya orang menggoreng-gorengan kemudian dimasukan dan diangkat, kemudian
dengan cara yang sama kalau di KFC menggoreng di kentang masih digoreng dikentang
kemudian disendokin tapi tidak dicemplungin dan dimasukan namun ada kontainer
kentang, itu caranya diperbaiki supaya lebih efisien. Adanya improvisasi menandakan
adanya pengetahuan.


                                                                                           8
Notulensi proses.
                              Kursus Knowledge Manajemen
                         Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                    Yayasan SatuDunia

   Inovasi dari kata Nova (baru), jadi inovasi adalah cara yang baru dan tidak bertumpu
   dengan cara yang lama. Cara melakukan sesuatu yang sama sekali baru dan
   meninggalkan cara lama. Kalau improvisasi memperbaiki cara lama, biasanya tidak susah
   untuk dilakukan, namun inovasi merupakan cara yang benar-benar baru. Contohnya
   drum, dia memiliki bas drum, senar drum, simbal. Bas kaki kanan dan senar drum tangan
   kiri dan kanan simbal. Kalau anda naik kereta dan pengamen itu menggunakam drum.
   Drumnya dua kiri kanan dan kakinya tidak main. Itu bukan improvisasi lagi namun inovasi
   cara pemain drum, berarti ada pengetahuan cara menggunakan drum.

   Kemudian Replikasi. Replikasi itu yang direplikasi adalah kompetensi, contohnya dulu di
   Binus tahun 1990, jaman masih menggunakan kartu telpon. Lalu kartu telpon itu bisa
   diotak-atik sehingga kartunya bisa digunakan tanpa batas. Ada dua orang yang kuliah di
   Binus, katakanlah si Badu dan Hasan dia yang menguasai kartu itu, setelah satu tahun
   orang tidak mencari Badu dan Hasan namun teman-temannya bisa melakukannya, jadi
   kompetensinya dalam mengotak-atik kartu telpon terreplikasi pada orang lain. replikasi
   ini bisa kesamping dan ke bawah. Ke samping itu bisa teman-temannya sementara yang
   ke bawah itu kawan-kawan mudanya.

   Itu yang paling dasar pengetahuan sudah diketahui.

Game I

[Masing-masing group diberikan dua kartu. Satu tentang gambar dan kedua mengenai
perintah beserta nilai dari perintah tersebut. Masing-masing group memainkan kartu
dengan cara menjelaskan gambar dengan kartu perintah yang bernilai. Penjelasan dari
sebuah group merupakan indikasi kompetensi atas gambar]

Game II

[Kelompok melakukan pemetaan pengetahuan yang ada pada organisasi di masing-masing
dan mempresentasikan hasil dari pemetaan organisasinya]

Kelompok I

Setelah melakukan diskusi dengan kelompok, kami memutuskan untuk membuat indikator
dari beberapa pengetahuan yang bisa dideskripsikan ;

Position Paper

Indikator

   1. Saya tahu persis mengenai hal tersebut

   2. Saya tahu fungsi dan jenis position paper

                                                                                        9
Notulensi proses.
                                Kursus Knowledge Manajemen
                           Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                      Yayasan SatuDunia

    3. Saya bisa membuat position paper

    4. Saya memiliki reputasi dalam membuat dan mengajarkan position paper

Press Release

Indikator hampir sama dengan yang diatas, yang berbeda ada pada poin ke 2 yaitu saya tahu
media atau wartawan yang menjadi target press release itu sendiri. Apakah regional,
nasional atau internasional. Wartawan juga baik online maupun offline.

Film kasus

Indikatornya itu ;

    1. Saya tahu mengenai hal tersebut

    2. Saya tahu target dan sasaran dari film kasus

    3. Saya bisa membuat film kasus tersebut (untuk keperluan kampanye, kita membuat
       film realitas agar mendapat empati di masyarakat)

    4. Saya bisa mengajarkan pihak lain untuk membuat film tersebut

    5. Saya memiliki reputasi untuk membuat film tersebut.

Online campaigner indikatornya sama, yang berbeda adalah target kampanye online kita
siapa. Karena pengguna internet indonesia tidak banyak dan belum meluas.

Artikel dan opini di media ; indikatornya sama, yang berbeda kita me ngetahui segmen
pembaca yang akan kita kirimi.

Festival Film ;

Indikator

    1. Saya tahu persis jenis film

    2. Saya tahu target dan sasaran dari film

    3. Saya dapat membangun jaringan dengan komunitas film.

    4. Saya mengetahui saluran informasi untuk menggandeng publik, cara apa saja untuk
       mendatangkan orang.

    5. Saya memiliki reputasi dalam membuat dan mengajarkan.

Kelompok II


                                                                                      10
Notulensi proses.
                              Kursus Knowledge Manajemen
                         Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                    Yayasan SatuDunia

Aris

Kita memulai menginventarisir pengetahuan dari cord organisasi masing-masing.

Pengetahuan       Tacit           Eksplisit            Indikator            Score
Kemampuan         Menjadi bagian                       Mengetahui           50
memanfaatkan      pekerjaan    di                      penggunaan
jejaring sosial   KSO                                  jejaring sosial (FB,
untuk                                                  twitter)
membangun         Pengelolaan
desiminasi        sumber daya
informasi,
penggalangan
publik
Pengembangan      Trainer    untuk Modul,              Menguasai         50
website sebagai   pengembangan panduan                 pembuatan,
media             web (replikasi)                      pengelolaan
pertukaran                                             sebagai     media
informasi                                              bertukar
                                                       informasi
Advokasi kasus CO (community Modul CO                  Walhi             40
dalam bentuk organizer       Pelatihan                 menginisiasi
pengorganisasi                                         munculnya      OR
komunitas                                              (Organisasi
                                                       Rakyat/komunitas
                                                       korban)
Advokasi kasus Lembaga              Modul              Penggunaan class
melalui      jalur anggota Walhi    Pelatihan          action      dalam
Litigasi Kasus                      Para legal         kasus     Lapindo
                                                       dan semen Gresik

                                                    PTUN        dalam
                                                    kasus Indo Rayon
Manajemen         Pengelolaan       Dokumen         Mampu              Loss
Sumber daya       SDM               pengalangan     menggalang dana
                                    dana    publik, publik
                                    direct
                                    campaigner      Manajemen
                                                    Volunteer
Memproduksi                         Modul           Mampu              50
informasi                                           memproduksi dan
                                    Panduan         mengajarkan
                                                    modul-modul
                                                    produksi
                                                    informasi (berita,

                                                                                    11
Notulensi proses.
                               Kursus Knowledge Manajemen
                          Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                     Yayasan SatuDunia

                                                        indepth      Report
                                                        dst)
Pengembangan IT Support
SMS    gateway
untuk
diseminasi dan
kampanye
publik


Idaman ;

Ada komentar dari yang lain? kalau tidak ada saya memiliki pertanyaan, apakah dalam
menggambarkan ini sebetulnya anda membedakan antara data, informasi dan pengetahuan.
Kita semakin melihat pengetahuan, kita melihat pengetahuan ada spektrum yang kontinum
tidak terpotong-potong melainkan kontinum yang mulus dari data, menjadi informasi
kemudian pengetahuan.

Kalau kamu tahu informasi tentang tetapi kalau anda terus mampu membuat kemudian
mengajarkan, oleh karena itu yang menarik ketika anda belajar secara mandiri, anda akan
melihat mengenai tipe knowledge, jadi ada declaratif knowledge. Penggolongannya macam-
macam, ada yang digolongkan berdasarkan declarate knowledge vs prosedural. Declarate
knowledge itu kalau anda tahu tentang contohnya ada tahu tentang position paper, sejarah
mengenai position paper dst. Tapi juga ada prosedural knowledge. Prosedur knowledge ini
anda mengetahui tahapan-tahapan disekitar benda ini. Kalau anda tahu mengenai motor
mungkin anda hanya pada declarate knowledge, namun jika anda tahu cara menggunakan
motor, anda tahu bagaimana melihat motor yang bagus mesinnya, cacat apanya dan
bagusnya dimana, itu sudah prosedural dan lebih tinggi tingkat pengetahuannya.

Ada cara lain melihat soal the now about, kemudian know how dan yang paling tinggi adalah
know why. Contohnya dari know why, mengapa position paper, release dan film kasus?
Mana yang dipakai, mengapa ini dipakai, mengapa orang harus belajar ini dan diajari.

Know how itu kalau anda menandakan sebagai cord akan ada ukuran-ukurannya. Karena
kelompok II menyebutkan, kita memegang cord tentang pengembangan website, jejaring
sosial dst. Ketika anda melemparkan sesuatu ke jejaring sosial, ada berapa orang yang
menyatakan dukungan dengan klik aktifisme, berapa yang kasih comment, berapa menit di
comment dan dari siapa? Apakah akan menjadi diskusi atau hanya empati saja. Kalau
comment anda belum dibegitukan dengan ukuran berapa yang kasih comment dst.

Ada poin dalam presentasi mengenai Community Organising. Kalau CO begitu intens yang
dilakukan oleh jaringan Walhi maka knowledge itu kuat sekali, karena di replikasikan terus
menerus. Ada nama-nama/istilah utama di CO. Kalau kita bicara mengenai entertainment

                                                                                       12
Notulensi proses.
                                Kursus Knowledge Manajemen
                           Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                      Yayasan SatuDunia

prime time, nama Tukul Arwana. Kalau Komunisme orang bicara Marx dst. Kalau bicara
perubahan iklim akan ada istilah carbon trading, REDD dst.

Kembali ke CO ada kata kunci apa? Pendampingan, organisasi rakyat, empowerment,
pendidikan kritis dan semua yang dikatakan itu tidak ada hubungannya dengan CO. Pernah
dengar konflik vs confrontation. Persoalannya CO, itu ada persoalan CO vs EO. Kapan satu
kerja dinamakan CO dan EO. Kalau saya diminta oleh Djarum untuk mengadakan acara dan
saya diminta meng-EO dengan target pengunjung. Kalau di Jakarta saya membawa penduduk
korban tambang dan membawa ke Komnas HAM adalah kerja EO.

Di EO ada pendampingan. Pendampingan itu adalah istilah pelarian, karena tidak memiliki
jenis kerja yang jelas. Apa yang anda kerjakan pada jenis livelihood? Ketika orang di tanya
ada orang yang tidak melakukan jenis kerja maka dia menyebutkan kerjanya adalah
pendampingan. Pendampingan itu bisa menjadi bagian dari advokasi kasus dengan
menyediakan lawyer untuk kasusnya. Jadi kalau CO tidak ada hubungannya dengan
pendampingan, karena pendampingan merupakan konsep yang tidak jelas.

Kalau cord itu Kita harus menchek apakah itu cord atau hanya sekedar claim? Kita menamai
ada pendekatan TOT, CO kemudian di duplikasikan sebanyak-banyaknya, namun apakah
terjaga CO-nya. Namun saya tidak akan membahas CO lebih mendalam. Salah satu
persoalannya bahwa eksplisitnya hilang. Jadi dari Tacit ke eksplisit kemudian ke tacit kembali
ke eksplisit, makin ke bawah dan mengecil makin tereduksi dan CO mengalami hal ini. Buku
CO yang paling dasar buku Alinski dan Maglaya, semua ada ringkasannya. Kalau buku CO di
Indonesia ada 3 ; pertama, Roem Tohpatimasang, Alinski dan Maglaya, habis itu tidak
pernah ada lagi. Ini menunjukkan bahwa pengetahuan juga bisa surut. Know why-nya juga
hilang, pertanyaannya apakah pendekatan Co itu masih relevan atau tidak? Karena
pendekatan CO dikritik orang India, bahwa CO bukan satu-satunya kebenaran lebih baik
membuat partai politik, jadi ada perdebatan mengenai hal itu. Itu contoh bagaimana
pengetahuan harus dikerja hingga kesitu.

Mengenai web, kalau bisa mendirikan website sendiri, itu bukan indikasi dari cord
knowledge. Berapa orang yang minta dibuatkan web? Dan kau membuat web orang lain.
persoalannya memang ada organisasi yang belum memiliki web, personal saja banyak yang
memiliki web. Jadi kalau membuat web itu tidak bisa menjadi indikasi dan belum menjadi
cord competensi. Cord kompetensi indikasinya orang meminta anda untuk membuatkan
website mereka menjadi bagus dengan ukuran-ukuran tertentu.

Kemudian kami menyediakan informasi yang terdiri dari liputan, opini, berita dst. Kalau
website anda punya posting, yang anda post-kan di website anda, ada macam-macam tidak
hanya informasi, bisa opinion, liputan, data, news, information. Apakah anda bisa melihat
perbedaan ini dan kapan anda taruh diwebsite, anda tahu persis bahwa ini opinion, data,


                                                                                           13
Notulensi proses.
                                Kursus Knowledge Manajemen
                           Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                      Yayasan SatuDunia

information dst. Kalau anda punya kursus kemudian di taruh di website, apakah news,
information, data?

Kalau anda mengatakan even, tanggal sekian dst maka akan ada keputusan namun kalau
anda menyatakan bahwa anda sedang mengikuti kursus, keputusan apa yang akan di ambil?
Kamu akan melihat banyak juga liputan, khasnya SatuDunia itu jurnalistik mimikri, kira-kira di
koran seperti ini, kemudian ada pernyataan dari narasumber dan dijadikan headline
“Perlindungan TKI rendah”. “perlindungan TKI masih rendah papar Husein dalam salah satu
acara, namun hingga tulisan selesai tidak dijelaskan acara apa dan tanggal berapa dan siapa
yang menyelenggarakan. Kalau anda lihat resensi buku bentuknya essay, ada isi di website
yang essay-nya panjang kemudian di bawahnya ada box kecil mengenai judul buku, penerbit
dst.

Kemudian kita masuk ke materi baru. Kapan kita tahu pengetahuan, data dan informasi.
Apakah ini sudah menjadi pengetahuan, bagaimana kita men-cheknya dan bagaimana cara
men-cheknya? Kita tadi ada istilah replikasi, inovasi dan improvisasi namun bagaimana jalan
menuju hal itu.

Ada pengetahuan mengenai musik di kalangan pemuda di Indonesia sehingga ada drum
seperti yang ada di KRL. Pertanyaannya bagaimana bisa ada inovasi yang seperti itu? KM
akan melihat kapan dia dari declarate ke prosedural, kapan pengetahuan menjadi inovasi
dst. Manajemen SDM ada pada jaman Chalid, saat itu ada sayap ekonomi dan sayap politik.
Salah satu sayap ekonomi kemudian ED diajak bicara kemudian hal itu dijadikan buku. Waktu
proses itu dibangun konsultasi dengan ED berkonsultasi dengan saya dan bukunya saya yang
mengedit. Kapan itu terjadi dan pertanyaan berikutnya bagaimana proses-proses supaya
menjadi pengetahuan yang utuh.

Jadi namanya the building block of knowledge, ini bangunan pengetahuannya, tentu saja ini
bangunan dasar. Ada siklus, pertama itu Experience, ada pengalaman-pengalaman itu dalam
pekerjaan kita akan terbagi antara yang gagal dan berhasil. Kalau pengalaman ini dicapai
belum menjadi informasi melainkan masih data. Kita belum menyebut why, karena belum
cukup analisisnya. Kalau gagal dan berhasil bisa terjebak menjadi subyektif, maka diperlukan
metodologi tertentu sehingga gagal dan berhasilnya dikunci pada pemahaman yang sama.
Contoh dalam metodologis ada result base, outcome mapping dan ini yang akan
menentukan orang gagal dan berhasil. Dengan metodologi kamu bisa menentukan gagal dan
berhasil kemudian tercatat. Kalau tidak dipenuhi gagal dan berhasil maka tidak akan masuk
ke tahap berikutnya. Kalau berhasil kita tidak perlu menganalisis dan kita mengumpulkan
dan melihat prosedurnya. Ketika dikumpulkan dan tidak dianalisis maka akan kita sebut best
practices, ini hanya petunjuk dan tidak dijelaskan mengapa begitu. Kalau anda melihat di
majalah setengah halaman ada tips memilih duren, tidak ada penjelasan mengapa memilih



                                                                                           14
Notulensi proses.
                                Kursus Knowledge Manajemen
                           Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                      Yayasan SatuDunia

duren seperti ini dengan bau seperti ini, melainkan hanya dijelaskan mengenai langkah-
langkahnya saja.

Kalau kita analisis best practices ini hanya kumpulan data saja, sortir data yang berhasil atau
extraksi data. Ketika menjadi pengetahuan maka orang akan membuat penyimpulan dari
best practices dan kegagalan ketika itu dianalisis pola yang ada dibaliknya, akhirnya kita akan
mendapatkan lesson learn. Best practice untuk jangka pendek dan pengetahuan di
lapangan, sementara lesson learn itu untuk perencanaan jangka panjang. Apabila best
practices dilakukan maka ini menjadi separuh jalan dari pengetahuan. Proses pengetahuan
tidak tereplikasi, tidak eksplisit dst biasanya tidak ada proses analisis gagal dan berhasil.
Pengelolaan teknis data dan informasi juga harus beres, artinya ada 100 kasus selama 20
tahun yang ditangani oleh WALHI, di 33 propinsi, di 20 sektor. Kalau anda mencari informasi
kasus pada tahun berapa, siapa pencatatnya dan tidak ditemukan maka kemudian tidak bisa
dianalisis. Maka bangunan database ada sistematika data, bangunan database hal ini
dilakukan agar data mudah untuk ditemukan kembali. Ini masih informasi menuju
knowledge namun kalau hal ini tidak bisa dilakukan dengan baik maka tidak akan mencapai
pengetahuan. Kalau SatuDunia berdiri ditengah-tengah CSO, mau memfasilitasi berbagi
informasi dan data, harus tajam mana data, kalau data akurat atau tidak, orang
berekspektasi apa. Entitas dan relasinya harus jelas, misalnya saya ingin mengetahui NGO
yang bergerak di HAM siapa saja, pernah ada kegiatan apa saja dan diikuti siapa saja, itu
semua harus tahu dan itu information dan data.

Codification, berasal dari kata kode. Kode itu ada korespondensi satu-satu, satu kode
melambangkan apa. Penamaan kode itu bersifat konsisten. Contohnya kue, ada yang
menyebut roti, bread dst. Pengetahuan mengenai kue kering dan basah yang dilakukan di
tempat kursus itu cukup jelas. Selama belum konsisten maka belum ada kodifikasi, kalau ada
kodifikasi maka ada consisten reference. Di lingkungan hidup, perjalana dari 1960- dari Bumi
hingga Summit memiliki istilah yang jelas ada REDD, kalau itu tidak jelas maka akan repot.
Kodifikasi ada indikasinya kodifikasi harus eksplisit, lihat buku-buku-nya, apakah satu sama
lain memiliki pemahaman yang sama/konsisten, apakah bukunya diuji. Contoh lihat buku
mengenai kampanye dikumpulkan baik komunikasi kampanye, action campaigne dijadikan
satu dan dianalisis dibuat panduan induknya yang mereview buku hingga lengkap maka anda
menguji dan kodifikasinya teruji. Kemudian tiap langkah bisa dilihat berjalan atau tidak.
Kalau itu sudah jalan maka ada next building-nya. Ketika istilah-istilah itu sudah memiliki
standarisasi disebut Body Of Knowledge (BOK)

BOK merupakan step berikut dari kodifikasi. BOK itu secara umum diterima oleh profesi
tersebut, misalnya akuntansi ada norma, ada bukunya dst. Itu merupakan bagian dari buku
besar akuntansi dan itu sudah menjadi BOK, karena sudah dilengkapi dan dikategori
sistematis dan dia menjadi cord dari sebuah profesi.


                                                                                            15
Notulensi proses.
                                Kursus Knowledge Manajemen
                           Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                      Yayasan SatuDunia

BOK bisa digunakan untuk mengukur kompetensi. Kalau kita mengukur akuntan publik, dia
dilantik maka di ujinya dengan BOK akuntansi.

Rini

Kalau ISO itu masuk BOK?

Idaman

ISO itu standar menurut apa? Standar itu disepakati oleh beberapa pihak, lalu ada
konsorsium yang memiliki perwakilan yang bersepakat. Misalnya ada Internasional
standarisation organisasi. Dia hanya melakukan standarisasi saja. ISO sekian menurut
standarisasi apa. Tapi badan standarisasi tidak harus ISO, ada badan yang lain. dia yang
menentukan standar kutipan. Jadi ada biro standar yang berbeda-beda

Biro standar akan bekerja menyepakati salah satu BOK ini. Misalnya BOK standar
pemeriksaan akuntansi, standarnya IAI, ikatan profesi itu adalah kewenangan yang kemudian
bisa ikut berpengaruh dalam penentuan standar itu. Salah satu tanda bahwa dia generally
accepted oleh profesi adalah bahwa organisasi profesi mengakuinya.

Ada pertanyaan mengenai hal ini

Anwari ;

Tadi saya ingin kenapa kodifikasi itu tidak masuk pada definisi saja, namun sepertinya masuk
juga istilahnya?

Idaman

Definisi itu masuk dalam bentuk kodifikasi. Kodifikasi itu tidak hanya definisi saja melainkan
ada juga notasi. Misalnya aturan lalu lintas itu kodifikasi dalam bentuk simbol-simbol dan itu
konsisten dan itu bukan definisi melainkan notasi.

Musik itu ada notasinya, not balok itu kodifikasi namun juga ada definisi-nya. Apa yang
namanya tempo, pembawaannya dst.

Ada pengetahuan yang tacit dan eksplisit, ada pengetahuan yang eksplisitnya lebih rendah
dari tacitnya dan juga sebaliknya. Pengetahuan bisa direplikasi secara persis, contohnya
kalau kita melihat juru hipnotis dari tahun ke tahun seperti itu. Jadi tacitnya si A itu ada
eksplisitnya dan dipelajari oleh si B, kemudian si A naik daun. Kemudian si B naik daun tapi
ketika si A mengambil eksplisit menjadi tacit dia akan mengembangkan, apakah akan
dijadikan eksplisit lagi oleh dia, itu akan mengembangkan ilmunya lebih tinggi lagi. Kemudian
apakah dari tacitnya bertambah atau tidak?

Aris

                                                                                           16
Notulensi proses.
                                Kursus Knowledge Manajemen
                           Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                      Yayasan SatuDunia

Kalau BOK dari ilmu jaman dahulu/ilmu tradisional seperti Ma Erot, kemudian menurun
keahliannya meski tidak sejago Ma Erot?

Idaman

BOK itu aksesibel tidak. Misalnya BOK ilmu muda dan tua tidak mempengaruhi BOK, ilmu
Cheda ilmu yang tua namun BOK-nya jalan terus. Ilmu tradisional akupuntur itu sampai
sekarang jalan terus, tapi BOK belum tentu bentuknya eksplisit atau ada yang dibentuk di
tacit juga (disiplin). Disiplin dalam arti ini berarti bahwa ada tahapan tidak bisa ilmu
dijalankan bila tidak mempelajari ilmu sebelumnya sehingga pengetahuannya tertransfer
dari tacit ke tacit.

Daus

Tidak dipertanyakan mengapa harus tahapan ini bukan itu?

Idaman

Itu BOK-nya. Aturan-aturannya karena ada kategorisasi sistematis.

Aris

Seperti tari topeng di Indramayu dihanya memiliki satu murid dan bahkan anaknya tidak
diberitahukan mengenai tari topeng tersebut.

Idaman

Jadi dia menurunkan tacit knowledgenya secara utuh. Jadi, ada keuntungan tacit dan
eksplisit. Kalau anda menurunkan dari tacit ke eksplisit belum tentu semuanya
tereksplisitkan, belum tentu yang menjadi eksplisit menjadi tacit, selalu ada reduksi. Kalau
energimu habis untuk menuliskannya, lalu energimu masih tersisa untuk mengontrol
bagaimana eksplisit itu diserap lagi? Sudah benar atau tidak. Ada bypass yaitu dari tacit ke
tacit lagi dan itu membutuhkan waktu kebersamaan yang sangat panjang. Kalau diperguruan
silat atau santri itu mondok. Tacit ke tacit itu tidak bisa banyak dan muridnya hanya 1-2 atau
10.

Reduksi akan selalu terjadi misalnya ada transformasi dan knowledge itu berhubungan
dengan perubahan. Kalau untuk kursus civil society, apa lembaga masyarakat sipil itu. Harus
ada tinjauan ulang. Saya tidak tahu apakah sudah ada kodifikasi yang sama antara organisasi
masyarakat sipil vs ornop/NGO pada kenyataannya apa? Mengapa ada istilah demikian,
apakah NGO melakukan livelihood karena ada kekosongan dari negara, tugas NGO ada
dimana? Ada modul mengenai masyarakat sipil.




                                                                                           17
Notulensi proses.
                               Kursus Knowledge Manajemen
                          Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                     Yayasan SatuDunia

Kita sudahi dulu kursus ini, materi hari ini adalah bagaimana pengertian pengetahuan dan
bangunan dasar pengetahuan. Unit 1 mengenai pengertian dasar. Hari II kemudian kita akan
mensintesiskan dahulu mengenai organization and knowledge, namun sebelumnya kita akan
melakukan analisis e learning point ;

   1. Today, what important, new, signifikan poin that I learned (apa poin baru yang saya
      pelajari hari ini?)

   2. Bisa saya bawa ke organisasi saya untuk apa-apa dan bagaimana

   3. Tantangan yang akan dihadapi

Rini

e-learning hari ini yang saya dapat mengenai bangunan pengetahuan. Saya melihat
pentingnya proses monitoring dan evaluasi yang lebih tertata di SatuDunia. Mulai bagaimana
mencatat experience hingga mendokumentasikan dan itu yang belum ada di SatuDunia.
Proses tersebut belum terjaga dan terjadi dengan baik.

Tantangannya, pertama mengenai kesadaran pentingnya menjaga proses tersebut. Kedua,
kemampuan dan kapasitas SDM sendiri dalam melakukan proses tersebut

Anwari

Yang menurut saya penting dalam kursus hari ini adalah bagaimana kita memetakan kembali
pengetahuan yang kita miliki baik di organisasi maupun di individu, setelah kita mengetahui,
kita juga harus menilai posisi atau kedalaman pengetahuan yang kita miliki. Keperluannya
untuk menentukan meningkatkan atau mendalami

Saya akan membawa ini ke organisasi untuk keperluan peningkatan atau kedalaman dan
mempraktekkannya sehingga bisa dilihat. Kadar pengetahuan di organisasi itu berbeda-beda
meski memulainya sama

Luluk

Yang paling penting buat saya hari ini mengenai kodifikasi. Ini nanti menjadi hal baru buat
saya dan ini menjadi pembelajaran untuk kampanye JATAM untuk ditemukan mengenai key
word yang lebih luas. Karena selama istilah-istilah yang digunakan sangat sulit untuk
dipahami sehingga butuh cara bagaimana bisa dipahami.

Tantangannya adalah susah untuk membuat kodifikasi dan BOK untuk kampanye JATAM agar
benar-benar di pahami publik, sekarang saja kita kampanye mengenai daya rusak tambang
untuk menggantikan AMDAL. Karena dampak tambang secara keseluruhan dan ini yang



                                                                                         18
Notulensi proses.
                               Kursus Knowledge Manajemen
                          Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                     Yayasan SatuDunia

dilakukan, sehingga kursus ini membantu untuk menurunkan istilah-istilah yang sulit
dipahami.



Eko

Poin penting yang saya dapat adalah bangunan dasar pengetahuan. Bagaimana Walhi dapat
memilah best practices dan lesson learn-nya. Karena saya pikir dari Emil hingga sekarang,
banyak sekali pengetahuan best practices yang pernah terjadi dan bisa didokumentasikan.
Lesson learn yang digunakan untuk mendukung-kerja-kerja Walhi itu sendiri. Itu yang sampai
sekarang belum terdokumentasikan dan dipahami bahwa itu hal yang berbeda dan
didokumentasikan dengan baik dan saya yakin ini bisa dibawa ke Walhi dan ini menjadi
wacana di Walhi untuk di analisis dalam advokasi yang dilakukan oleh kawan-kawan

Mencari sumber atau pelaku yang terkait dan terlibat dalam sebuah kerja Walhi, mencoba
untuk menggali kembali, karena tidak semua pelakunya ada di Walhi

Daus

Yang penting buat saya adalah mengetahui tahapan pengetahuan yaitu ada declarate dan
prosedural. Yang bisa dibawa dalam organisasi adalah bisa men-chek tingkat pengetahuan
yang ada pada organisasi. Kenapa ini penting? karena kita bisa melihat tingkatan
pengetahuan mana yang mendesak untuk dipublikasikan dan dipertukarkan di organisasi
masyarakat.

Pendekatannya adalah masih terlibat di SatuDunia dan mengumpulkan data-data dan kita
butuh waktu untuk merekapnya.

Misan

Proses penting hari ini adalah pengetahuan tacit dan eksplisit. Saya baru sadar bahwa ini
penting untuk di replikasi dan improvisasikan. Kegunaan untuk organisasi buat di kemitraan
bagaimana informasi di SatuDunia dapat dipetakan. Harapan ke depan bisa membantu
adakerjaan yang tepat untuk lebih sistematis

Kendalanya, apakah SatuDunia sadar bahwa seberapa penting pengetahuan ini digali.

Arman

KM di NGO sangat berguna karena mobilitasnya sangat tinggi, bagi saya di SatuDunia itu
bagaimana eksplisit pengetahuan seseorang dapat menjadi pembelajaran untuk orang
berikutnya.

Tantangannya bagaimana menerapkan KM di organisasi

                                                                                       19
Notulensi proses.
                               Kursus Knowledge Manajemen
                          Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                     Yayasan SatuDunia

Aris

Adanya pemahaman baru mengenai pengetahuan yang dibuat dari pengalaman kegagalan
yang bisa dibuat menjadi best practices dan lesson lear dan dikodifikasi hingga menjadi BOK.
Saya terbayang dari pemahaman baru itu untuk membuat bagaimana lesson lear dan best
practices yang dialami oleh SatuDunia. Karena selama ini ketika SatuDunia berusaha
mengajak organisasi lain untuk bertukar informasi, kita kurang mendokumentasikan lesson
learn maupun best practices-nya yang akan membantu proses SatuDunia

Saya terbayang akan muncul banyak kendala, data dan informasi yang dimiliki masih
berserak dan bahkan belum ada, ketika tidak ada pengetahuan dalam bentuk tacit dan
ingatan masih pendek. Merekonstruksi hal itu membutuhkan waktu dan usaha yang lebih
keras.

Rinda

Dari bangunan pengetahuan yang dijelaskan, saya mendapat informasi sebaiknya di
dokumentasikan agar muncul inovasi dan replikasi dikemudian hari. Dari kegagalan kita
menggunakan data tersebut dan pengalaman itu akan diolah dan dikumpulkan dapat
menjadi replikasi dan improvisasi lagi.

Yang bisa saya improvisasi antara lain kumpulan kegiatan yang pernah dilakukan di
SatuDunia. Sebaiknya dikumpulkan dengan baik dan tambahan riset. Yang nanti akan
menjadi best practices dan lesson lear yang lebih baik.

Kendala yang dihadapi adalah level analisa apa yang diperlukan dalam pengetahuan. Apakah
hanya riset atau riset mendalam. Level pengetahuannya seperti apa?

Idaman

Komentar untuk Aris tadi untuk menangkap itu. Ini metode kecil KLP adalah salah satu best
practices untuk menangkap learning, agar dapat ditangkap. Mengapa dibatasi satu, kalau
banyak nantinya tidak terlalu tajam, mending hanya satu namun dapat merangkum
semuanya. Tinggal bagaimana kamu merancang dengan mitra dan pembicaraan dengan
mitra dapat merangkum itu semua. Ini hanya contoh kecil saja.

Kalau level of analisis komentar saya,analisis metode adalah salah satu bagian dari riset
knowledge ada banyak analisis, baik kritis, social analisis dst itu metode riset itu mungkin
advance course. Kalau kau dipandu dan membuat modulnya.

Sementara untuk hari ini capaiannya unit 1 kita memahami pengertian dasar dan besok kita
akan mempelajari alat-alat yang berada pada organisasi. Besok beberapa materi akan
ditambahkan bisa di soft copy dan hardcopy


                                                                                         20
Notulensi proses.
                                        Kursus Knowledge Manajemen
                                   Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                              Yayasan SatuDunia




Hari II

Idaman

Pada kursus hari kedua ini, kita kedatangan dari organisasi KIARA, sambil memperkenalkan
diri mengapa ada divisi pengelolaan pengetahuan, mengapa tidak divisi penerbitkan,
silahkan diceritakan.

Mida

Mengapa ada divisi manajemen pengetahuan? Itu terkait dengan proses pengelolaan
informasi, di NGO itu kaya informasi mulai dari NGO dan praktisi masyarakat, fungsi saya
adalah mengelola informasi mengenai hal ini.

Kalau background saya lebih pada persoalan yang menjadi irisan dari satu negara dengan
negara lain (hubungan internasional), jadi lebih mudah menchapture mana informasi yang
sebenarnya menjadi bagian nasional dan internasional. Pernah kita mewakili suara dari
nelayan dan kita menyuarakan kepentingan nelayan baik pada tingkat nasional dan
internasional.

Jadi fungsi saya adalah menyediakan informasi, publikasi buku, artikel dst yang menjadi
campaigne KIARA.

Idaman

Sosialisasi (tacit (tc) – tacit)         Eksternalisasi (TC- eksplisit (TC))

Internalisasi (EX – Tc)                  Combinasi (Ex – TC)




Kemarin kita mempelajari Tacit dan eksplisit ; ada tacit yang bisa dijadikan eksplisit,
kemudian dari eksplisit menjadi tacit. Kalau orang membuat buku panduan maka dari tacit
ke eksplisit (eksternalisasi). Kalau anda diberikan buku panduan dan kamu mempelajarinya
maka internalisasi. Kemudian bisa dari tacit ke tacit, misalnya orang nyantri atau pelatih
(sosialisasi), kombinasi gabungan dari semuanya. Yang merumuskan hal ini adalah orang



                                                                                       21
Notulensi proses.
                                 Kursus Knowledge Manajemen
                            Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                       Yayasan SatuDunia

Jepang yaitu Ichikoro nonaka dan Takuji, dia bilang ada proses dari tacit ke eksplisit dan
eksplisit ke tacit.

Kemudian ada siklus di dalamnya, selama ada siklus yang terus menerus akan terjadi sebuah
inovasi. Kalau sudah terintenalisasi maka pengetahuan itu bisa disosialisasikan, karena dia
sudah memiliki kompetensi dan pengetahuan. Jika ini tumbuh maka ada pentahuan baru.

Eksternalisasi ini dari tacit ke eksplisit adalah kodifikasi pengetahuan. Ketika dikombinasikan
antara pengetahuan satu dengan yang lain akan menuju konsep dan pelan-pelan menjadi
BOK yang memiliki ukuran/standar, konsep dan diinternalisasikan menjadi pengetahuan baru
dan siklus ini dijaga terus kalau di corporasi. Tinggal kemudian dicari apa alat-alat yang
berada di organisasi, baik proses, ruang, kegiatan, situasi dan prosedur. Alat-alat dari tacit ke
eksplisit itu bisa alat yang konseptual dan teknologis. Seperti mainmapp, metaplan,
wikipedia. Wikipedia adalah alat pengetahuan ketika orang mulai mengisi, definisi
pengetahuan bersama-sama. Kemudian ada hirarki pengetahuannya.

Aplikasi teknologi itu modus operasi bahwa semua perusahaan akan membuat website,
karena situasinya seperti itu. Kemudian ada alat-alat teknologis dan kelembagaan. Ada
kegiatan ke lembaga. Kalau kita diorganisasi apakah ekssternalisasi dibutuhkan atau tidak.
Apakah internalisasi dilakukan atau tidak dst. Kalau anda membuat seminar, diskusi,
sarasehan dst, bisa jadi ini masuk dalam sosialisasi. Kalau ada training 10 hari dst. SECI
adalah chek list dari organisasi. Bagaimana organisasi mengirimkan anggota dalam
mengikuti training dan apa artefaknya.

Sekarang kita latihan dengan kerja kelompok, kemarin ada pengetahuan tacit, eksplisit,
kodifikasi, improvisasi, inovasi, SECI, BOK dst. Katakanlah ini konsep dan bekerja dalam
kelompok dengan artefak. Anda akan diberi barang-barang dan saya akan menyediakan 11
video klip dan anda tonton bersama-sama, kemudian memilih satu atau 2, entah bagaimana
caranya kamu mempresentasikan. Pilih satu atau dua video, mana inovasi, improvisasi
misalnya pada menit sekian ada adegan inovasi, apapun istilah pengetahuan yang diajarkan
kemarin.

[Peserta dibagi kelompok untuk melihat video dan menentukan istilah dari adegan yang ada
dalam video serta mempresentasikannya. Durasi 1 jam]

Presentasi Kelompok

Rinda ;

Pada video yang saya pilih, adegannya kiper menangkap bola dengan tidak lazim. Kita bisa
melihat kiper melalui tacitnya menjadi sebentuk eksplisit .

Daus

                                                                                              22
Notulensi proses.
                                Kursus Knowledge Manajemen
                           Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                      Yayasan SatuDunia

Kita menganggap video ini sebuah dokumen, maka dokumen ini menjadi sebuah
pengetahuan eksplisit, kalau kita mau mempelajari pengetahuan mengenai kiper dan
kemudian masuk dalam tacit kita.

Di video ini ada inovasi, karena lazimnya kiper menangkap bola dengan tangan bukan
dengan kaki.

Kemudian menit 007. Mereka membaca sebuah sistem bersama baik lirik dan alat musiknya.
Kalau kita mendengarkan irama musik itu misalnya kapan gong ditabuh itu tidak setiap saat,
tetapi ada waktu tertentu gong akan dibunyikan. Kita melihatnya ada semacam kodifikasi.

Kedua, kalau kita ingin belajar maka video ini merupakan bentuk eksplisit menuju ke tacit
dan menjadi sebuah bentuk internalisasi.

Dalam adegan video ini juga sama ada kodifikasi karena ada beberapa notasi yang dikutip.
Kita melihatnya ada inovasi disini, karena pengamen dimiliki oleh pemilik restoran, lazimnya
pengamen tidak menjadi bagian pemilik warung.

008 ; adegan tari ini melakukan gerakan apa saja yang penting senang. Kemudian ada
kodifikasi karena gerakan tari ini dan musiknya memiliki notasi yang jelas. Inovasi terjadi
ketika ada reog dimana gerakannya sangat spektakuler. Kalau kita lihat dulu merak dan
macan namun sekarang tidak lagi.

Ray

Ada adegan kiper menangkap bola dengan gerakan akrobatik yaitu dengan kaki merupakan
bentuk dari tacit ke eksplisit karena layaknya bermain bola menangkap dengan kaki
merupakan hal yang sangat lazim

Kemudian, Seorang yang mengajarkan biola kepada muridnya merupakan dari bentuk tacit
ke tacit atau melakukan sosialisasi. Kemudian di adegan lain orang bermain bola dengan
bebas free lifestyle adalah bentuk dari kombinasi.

Luluk

Ada video klip ini merupakan bentuk eksternalisasi dan internalisasi. Memberikan
pengajaran pada muridnya adalah bentuk eksternalisasi dan bagi muridnya adalah bentuk
dari internalisasi.

Idaman

Eksternalisasi itu dari tacit ke eksplisit, pertanyaannya apakah dia mengeksplisitkan terlebih
dahulu, kemudian masuk ke tacit?

Luluk

                                                                                           23
Notulensi proses.
                               Kursus Knowledge Manajemen
                          Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                     Yayasan SatuDunia

Itu juga masuk dalam improvisasi karena tidak satu jalur saja. Kemudian ada kodifikasi
mengenai cara menggunakan biola.

Misan

Disini kami menganalisa bahwa adegan ini adalah sosialisasi, karena pengetahuannya dari
tacit ke tacit. Dia mengajarkan cara melipat pakaian. Kedua, improvisasi, karena dia
mengajarkan melipat pakaian dengan cara yang tidak biasa. Kemudian ada tacit karena
pengetahuannya tanpa dituliskan, kami tidak menganggap ini sebuah dokumen. Yang
terakhir adalah lesson learn dari cara melipat baju yang biasa menjadi cara melipat baju
yang mudah dan tepat.



Idaman

Improvisasi karena ada cara baru, apakah dalam adegan ini ada fenomena lesson learn-nya?

Rinda

Tidak ada lesson learn. Karena tidak ada why-nya dan masih bersifat best practices.

Idaman

Best practices itu ketika ada cara yang lebih baik namun tidak disebutkan mengapa.
Contohnya ketika ada kegagalan-kegagalan dan dikatakan fenomena ini karena faktornya A
dst. Kalau ada penjelasan mengapa ini gagal dan berhasil. Dalam adegan ini apakah ada
penjelasan why melipat buku, namun hanya menjelaskan begini cara melipat baju.

Daus

Tadi ada yang disebut mengenai improvisasi dan inovasi. Saya ingin mengetahui adegan
mana improvisasi dan inovasi

Idaman

Kalau dalam soal cara, kita akan melihat dalam konteks baju atau cara melihat. Kalau dalam
cara melipat ini merupakan cara baru, jadi ini merupakan inovasi dalam melipat baju.
Namun dalam memperlakukan baju, dia melakukan improvisasi.

Mida

Tadi dalam soal lesson learn itu tidak hanya soal why saja melainkan soal how. Misalnya kita
mengalami dan ada pengalaman yang dialami teman kita. Jadi ketika di chapture baik



                                                                                         24
Notulensi proses.
                                Kursus Knowledge Manajemen
                           Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                      Yayasan SatuDunia

ditulisan atau artikel. Akhirnya menjadi lesson learn, jadi menurut saya itu bukan soal why
saja melainkan juga soal how

Idaman

Soal mengadopsi atau mengakuisi how yang baru.

Mida

Lesson learn itu tidak hanya why saja melainkan ada what, where, when dan how.

Idaman

Itu hanya membedakan lesson learn, best practices, information, data. Itu materi kemarin,
jadi yang namanya bangunan pengetahuan ada juga level knowledge. Jadi ada informasi, ada
knowledge ini adalah spektrum. Jadi dalam knowledge ada declaratif dan prosedural, ada
berbagai cara penggolongan. Kalau kita bilang about, know what, jadi kalau tanya spidol,
maka kamu bilang itu untuk menulis know what, kalau know about kalau melihat gitar,
pengetahuan mengenai gitar classic merk pleta, kayunya sudah lapuk dan itu gitar tua dan
muda, ketika kita mengetahui hal itu lepas dari best practices atau lesson learn kemudian
masuk ke know how, saya tahu menggunakan dst. Kemudian masuk ke know why, jadi ada
yang bermain gitar mereka memiliki know how dan mereka tahu bagaimana knpw why-nya.
Mereka tahu cara memainkan gitar namun juga melakukan inovasi saat bertukar tangan.
Know how dengan cara A namun kamu tahu why dengan cara itu kemudian menjadi how
baru. Kembali ke pertanyaan kamu, KM ini merupakan alat baru. Jadi ada experience ada
resensi dibuku bahwa lesson learn dan best practices itu sama, padahal berbeda. Ada
experiences yang berhasil dan ada yang gagal. Kalau berhasil saja yang diambil maka dia
tidak dianalisis, tingkatnya hanya itu. Misalnya cara memilih duren, bagaimana menyimpan
beras supaya awet dia tidak melakukan analisis, karena mengambil yang berhasil saja. Kalau
yang gagal kita pelajari dan yang berhasil kita pelajari maka kita akan tahu why dia gagal dan
why dia berhasil, maka yang namanya lesson learn mengandung why juga how. Best
practices bisa satuan kalau lesson learn itu isinya lebih mendalam dan dibangun dari
pengalaman. Kalau misalnya kasus kecil ada lesson learnya ada namun lebih mendalam
kalau dibangun dari pengalaman yang panjang.

Misan

Kita melihat fenomena marchine band merupakan bentuk tacit. Kemudian dari tekniknya
menjadi inovasi baru, ada perbedaan dari drum band yang biasa kita lihat. Satu lagi ada
eksternalisasi dari pertunjukkan itu.

Idaman



                                                                                           25
Notulensi proses.
                               Kursus Knowledge Manajemen
                          Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                     Yayasan SatuDunia

Eksternalisasi itu dari tacit ke eksplisit, apakah ada tacit knowledge mereka jadi panduan,
jadi tidak ada eksternalisasi. Apakah ada proses transfer pengetahuan dari drum band itu.
Mungkin dia hanya menikmati saja. Kalau di video ini ada inovasi, apanya?

Misan

Cara membawa dan bajunya.

Idaman

Jadi ini marching band dari taruna angkatan udara. Taruna AU akan melakukan marching
ketika ada acara tertentu. Kalau dia menggunakan baju seperti elang, AU selalu memakai itu,
dan bahwa garis yang terdepan hanya attensi pembuka jalan, itu sudah ada sejak 1963.

Kemudian bicara tacit ke eksplisit, ada keterampilan tacit, masing-masing orang dalam
marching band itu merupakan tacit dan seragam. Artinya pengetahuan tacit yang memiliki
standar pada level pengetahuan yang sama. Jadi ada pengetahuan tacit yang dimiliki oleh
banyak orang namun memiliki standar yang sama, itu ada pengetahuan yang sistematik,
disini kodifikasi tidak dikatakan juga pengetahuannya tidak dieksplisitkan, tetapi kemampuan
tacit yang begitu seragam berarti ada pengetahuan yang sistematik dan tertata. Kalau saya
bilang ada perjalanan perubahan masyarakat mengenai advokasi yang tidak memiliki
kesamaan gerak maka BOK dan kodifikasinya semrawut.

Tadi ada yang bilang mengenai keroncong yang ada seragamnya, apakah ini orang restoran
yang belajar keroncong atau orang keroncong yang dipakai seragam?

Forum

Bisa dua-duanya namun lebih cenderung orang keroncong yang dipakai seragam

Idaman

Ada beberapa improvisasi dan inovasi. Disini ada 3 alat musik yang dipakai. Cara permainan
yang disebut keroncong. Keroncong yang asli itu ada 7 alat musik ; gitar, ukulele, bas, cuk
dan cak, serum, fluit dan biola

Kita break dahulu kemudian kita akan lanjutkan kembali

Break

Idaman

Kita belajar KM harus menentukan KM yang mana yang akan kita pelajari. Karena
mempelajari definisi KM bisa sampai satu bulan, karena setidaknya ada 53 definisi KM dari
sumber yang berbeda.

                                                                                         26
Notulensi proses.
                                 Kursus Knowledge Manajemen
                            Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                       Yayasan SatuDunia

Ada berbagai definisi, ada Davenport dan Prusak (1998) yang banyak populer dan digunakan
mengenai definisi dari KM menyatakan sebagai berikut ;

Knowledge is ... a fluid of mix of framed experience, values, contextual information, and expert
insight that provides a framework for evaluating and incorporating new experience and information.

Menurut Davenport, pertama adalah fluid mix yaitu campuran yang cair. Jadi seperti
spektrum bukan dikotomi yang tersekat. Seperti pada contoh adegan melipat baju, ada
improvisasinya adalah memperlakukan baju dan inovasinya cara melipat baju. Jadi dalam
konteks apa dia menjadi sebuah inovasi dan improvisasi, dikonteks mana dia informasi dan
dikonteks mana menjadi data, kita bisa membedakan. Bahwa informasi itu beda, know how,
what merupakan sesuatu yang beda namun dalam konteks tertentu menjadi sebuah
spektrum dan menurut Davenport KM itu adalah fluid mix, jadi kita tidak terpaku tetap, kita
bisa melihat dari sudut pandang mana. KM merupakan campuran dari unsur experience,
values, contextual information dan expert insight. Ini memiliki kedalaman yang berbeda-
beda, experience itu mentah belum terkategorisasi tetapi ketika dibilang expert insight itu
sudah lebih prediktif, itu posteriori yaitu dia bisa melihat lebih dalam dan tidak nampak,
sementara contextual information adalah dia yang memberi konteks. Contohnya pada suatu
hari kita membaca berita ada tawuran. Suatu hari di Jakarta ada 5 tawuran pada suatu
tempat yang berbeda, besoknya tidak ada buntutnya itu pas habis sidang soal century di
DPR yang cukup memanas dan besoknya ada tawuran. Kalau kita tidak melihat konteksnya
maka kita tidak melihat ada kaitan tentang media, pengalihan berita dst. Ketika dulu tahun
2001 ada konflik horizontal, kalau dianalisis secara urut, Gusdur pas naik jadi presiden kalau
menembak orang itu seenaknya saja tanpa basa-basi, “dia bilang ini” dia menyebut nama di
depan umum. Ketika Gusdur menembak kiri dan kanan biasanya ada konflik yang
menganggu dia. itu bagaimana memberi konteks.

Kemudian ada values, nilai yang dipegang dan dipercayai. Sesuatu yang dipercayai sebagai
kebenaran dan digunakan sebagai tuntunan/panduan dalam menyusun tindakan. Ada nilai
democrazy dan egalitarinisme. Egalitarianisme, kita percaya bahwa semua orang memiliki
kesamaan derajat, meskipun Daus lebih tidak ganteng dari Idaman dan jauh lebih miskin,
tetapi Daus memiliki harkat kemanusiaan yang sama. Keadilan sosial itu values, kita akan
melihat ada values yang melandasi hal itu. Ketika kita bilang Fitra membuat Seknas
Transparansi anggaran, ketika anda menelusuri ke visi dan misinya maka akan ada values
yang melatarbelakanginya, baik di organisasi, sekelompok orang maupun komunitas. Ada
berbagai values, kalau anda masuk keilmuan akan ada banyak values yang dijalankan.

Kenapa disebut frame experience? experience itu berada dalam sebuah kerangka yang
ditentukan oleh values, contextual information tetapi juga ditentukan oleh cita-cita
perubahan yang diinginkan. Misalnya Fitra bagian dari apa? Fitra bagian dari good
government, kedaulatan rakyat. Lalu pengalaman dari rakyat dikerangkakan apa

                                                                                                27
Notulensi proses.
                               Kursus Knowledge Manajemen
                          Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                     Yayasan SatuDunia

hubungannya dengan perubahan itu, perjalanan menuju tercapainya perubahan yang dicita-
citakan. Dengan frame itu capaian-capaian kita bisa melihat dimana ada keberhasilan dan
kegagalan. Kalau ada organisasi besar yang menyatakan keberhasilan dari kegiatannya
demonstrasi. Banyaknya orang bisa menjadi keberhasilan, bisa juga tidak.

Kita sudah bisa mengukur, apakah di organisasi atau komunitas anda ada frame experience
tidak? Apakah sudah dibangun kerangka yang mengkategorikan pengalaman dan kerangka
itu berdasarkan apa? Bisa saja tidak sadar berdasarkan, dalam kegiatan kita sering
menyatakan bahwa acara kita gagal dengan ukuran bahwa kita sudah bekerja 24 jam. Kita
bisa saja menilai keberhasilan dari effort yang dijalankan. Framenya apa result base dst.
Apakah kita mengidentifikasikan values.

Inilah yang dimaksud oleh Davenport mengenai KM. Dimana fluid mix ini kekinian dan ke
masa lalu-an menyediakan kerangka lagi, karena fluid mix menjadi kerangka untuk
mengevaluasi dan mengikutsertakan pengalaman baru dan informasi baru, jadi ini menatap
ke depan. Ketika koridor kebebasan sipil dibuka, maka menjadi pengalaman baru di tanah
negeri ini, pasca orde baru, pengalaman itu di incorporate tidak oleh gerakan pro dem atau
gerakan politik, dipahami tidak? Kalau tidak diisi ruangnya akan diisi oleh orang-orang
gerakan politik formal itu Gerindra, Hanura dst itu alat formal. Jadi situasi baru itu gagal
ditangkap karena kita tidak memiliki values, information. Kalau kita menggunakan definisi
Davenport ini cukup simple dan bisa ditarik per-elemen.

Daus

Ada struktur experience dan frame experience bagaimana membedakannya?

Idaman

Ada structure experience dan frame experience. Kalau structure experience itu urusannya
dalam kegiatan pendidikan. Jadi ada cara orang belajar dengan diceramahin dan mengalami
pengalaman. Kalau kita menjadi guru, kita akan melakukan proses belajar berarti kita akan
membangun pengalaman tertentu, tapi kalau kita diamkan saja membiarkan murid sendiri
untuk pergi maka akan mengalami pengalaman yang berbeda-beda dan tidak ada ujungnya.
Maka pengalaman yang kita sediakan acak dan akan menghasilkan pengalaman yang
berbeda-beda. Kita akan memberikan pengalaman dan terkendali dengan rentang waktu
yang jelas. Misalnya ada 11 film, maka semua akan mengalami menonton film dan akan
terjadi diskusi. Itu yang dinamakan pengalaman yang terstruktur. Pengalaman yang
terstruktur adalah cara mendesign kegiatan.

Kalau frame experience, kita melihat pengalaman dengan kerangka dalam melihat
pengalaman itu. Dengan davenport ini kita bisa mengukur apakah knowledge di manage
atau tidak dengan kerangka yang makro.

                                                                                         28
Notulensi proses.
                               Kursus Knowledge Manajemen
                          Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                     Yayasan SatuDunia

Sekarang yang di manage adalah organisasinya terlebih dahulu baru kemudian komunitas,
kalau organisasinya amburadul bagaimana dengan komunitasnya. Kita letakkan dia dalam
manajemen organisasi.

Ini adalah sebuah matrik yang menunjukkan elemen-elemen yang ada dalam manajemen
organisasi yang dibedakan dari aspek organisasi. Kalau organisasi ada leadership, networking
dst. Ini adalah unsur-unsur bagaimana memanage knowledge di aspek tertentu.

Kolom pertama ; ada level dari yang paling bawah hingga paling tinggi, level itu seberapa
jauh/advance organisasi tahu tentang dan menggunakan pengetahuan. Level terendah
adalah awarness, jadi baru sadar ada pengetahuan. Awarness pada NGO belum tentu
mendalam, mungkin masih belum bisa membedakan pengetahuan dan informasi dst.

Level berikutnya reaction, kalau sudah awarness kemudian ada respon dari itu, misalnya
dibentuknya divisi manajemen pengetahuan meski tidak tahu apa yang harus dikerjakannya.
Kemudian mencari tahu dan mencari konsultan yang ekspert di bidangnya.

Level berikutnya adalah action, kalau reaksi itu biasanya jangka pendek, sementara action
jangka panjang.

Level selanjutnya adalah menerapkan dengan konsisten. Konsisten ini bukan berarti terus
menerus tetapi memiliki pola yang dapat dipertanggung jawabkan.

Level 5 adalah cara kerja. Dari level-level itu memiliki tanda-tandanya yang terlihat pada
sebelah kanan. Leadership behaviour, networking dst. Matrik ini menarik untuk ditelusuri.
Misalnya bagaimana leadership dijalankan, bagaiman membangun networking dst.

Ada kerangka manajemen, kemudian dengan parameter ini, tinjaulah dunia NGO pada
umumnya, kemudian spesifik pada organisasi yang pernah anda kenal, atau organisasi anda.
Anda bebas memilih organisasinya, satu kelompok ada 3 orang.

[Peserta dibagi menjadi 4 kelompok untuk meninjau NGO dan organisasinya dengan matrik
KM self assessment]

Presentasi Kelompok

Aris

Kondisi NGO secara umum, kelompok kami melihatnya berada pada level 2. Kenapa? Kita
akan melihat indikator yang dibangun oleh Mas Idaman. Pada level KM strategi, sudah
banyak organisasi menyatakan membagikan apa dan bagaimana itu penting, contohnya ada
banyak NGO membangun website dan sharing hal-hal yang mereka kuasai dan dianggap
penting.


                                                                                         29
Notulensi proses.
                               Kursus Knowledge Manajemen
                          Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                     Yayasan SatuDunia

Untuk leadership, beberapa manajer memberi waktu untuk berbagi dan belajar namun
hanya sedikit dukungan dari atas yang terlihat. Support memberikan waktu banyak dilakukan
oleh manager ketika ada undangan pelatihan, tapi ketika pelatihan itu berbayar dan
membutuhkan sumber daya tidak saja waktu, kadang kala manager itu masih agak rumit
untuk mengiyakan.

Networking ; adanya jaringan ad hoc untuk mengenal individu satu dengan yang lain. kita
melihat ini susah terjadi karena di NGO sudah ada kelompok belajar atau jaringan belajar
dan ada NGO yang berkonsentrasi dalam membangun jaringan misalnya prakarsa rakyat,
SatuDunia yang mencoba memfasilitasi hal seperti itu. Ada jaringan yang dibentuk oleh
kelompok itu, misalnya SatuDunia membuat Kopdar Admin website.

Learning, before, during dan after ; orang belajar sebelum melakukan ini cenderung belum
melakukan, karena biasanya orang akan tabrak dulu urusan kemudian. Point kedua, Mereka
menangkap apa yang mereka pelajari bagi orang lain untuk mengakses, ini tidak dilakukan
kebanyakan organisasi, kebanyakan masih berada di tacit, mereka memiliki lesson learn
namun tidak dieksplisitkan. Mereka menganggap ini penting tapi kemudian tidak dijawab.
Pada prakteknya beberapa melakukan akses itu, beberapa orang menangkap lesson learn itu
namun tidak secara umum

Chapturing knowledge ; Tim menangkap pelajaran yang dipelajari setelah suatu proyek. Tim
mencari pengetahuan sebelum memulai suatu proyek. Indikatornya meskipun dipaksakan
karena ini donor driven namun diakhir proyek ada laporan yang di dalamnya ada lesson
learn, termasuk dalam memulai proyek ketika mengajukan proposal, ada pengetahuan awal
atau hal yang terkait dengan proyek yang akan dijalankan.
Akses kebanyak pengetahuan meskipun tidak diringkas. Kondisi saat ini sudah mulai banyak
pengetahuan khususnya di online, fenomena storage online semacam for share disitu
banyak pengetahuan, NGO mengakses mengenai hal itu tapi tidak mensarikan kepada orang
lain.
Kemudian kondisi NGO spesifik kita memilih SatuDunia, kita menganggap SatuDunia berada
pada level 3 (Action). Poinnya tidak ada kerangka dan artikulasi strategis. Kita mengakui
belum ada kerangka dan artikulasi strategi dari KM, tapi disini ada poin deskripsi pekerjaan
menangkap pengetahuan dan berbagi, secara struktural sudah ada KSO (Knowledge Sharing
Officer), deskripsinya sudah ada dan orang-orang menggunakan sejumlah alat untuk
membantu belajar dan berbagi, kita menggunakan alat-alat teknologi dan pola pendekatan
secara institusi.

Leadershipnya. KM dipandang sebagai tanggung jawab tim khusus, kita memiliki tim khusus,
beberapa pemimpin melakukan pembicaraan tetapi tidak selalu berjalan. Iya selalu
dibicarakan namun tidak semuanya berjalan


                                                                                         30
Notulensi proses.
                               Kursus Knowledge Manajemen
                          Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                     Yayasan SatuDunia

Networking ; orang-orang membangun jalinan untuk mendapatkan hasil. Semacam Kopdar
untuk berbagi pengetahuan dan skill khususnya manajemen website. Jaringannya kita
ciptakan

Untuk learning before, during after ; orang dapat dengan mudah mengetahui apa yang
diketahui oleh organisasi. Ini yang belum dilakukan, karena orang yang ingin mengetahui apa
yang diketahui belum terchapture di website, di hal-hal yang kita lakukan di online. Contoh
berbagi dan menggunakan dikenali ; kita melihatnya proses berbagi melalui kopdar sudah
dilakukan. Rekan membantu rekan melintasi batas organisasi ; ini bahasanya masih rancu.
Kita asumsikan bahwa satudunia memfasilitasi kursus kepada mitra merupakan bentuk
rekan-membantu rekan.

Chapturingnya ; Jaringan bertanggung jawab atas pengetahuan, mengumpulkan subjek
pengetahuan mereka di satu tempat dalam format umum. Satudunia memiliki satuportal
yang difungsikan untuk berbagi pengetahuan dan memiliki jaringan. SatuDunia sebagai
anggota jaringan sudah bertanggung jawab dalam berbagi pengetahuan khususnya indepht
reporting.


Pencarian sebelum melakukan dianjurkan ; Sebelum membuat pengetahuan kita sebelumnya
melakukan penelitian.
Rinda
Poin pertama pembahasan mengenai strategi KM, kami merasa saat ini NGO di indonesia
berada pada level 2 reaction. Deskripsinya hampir sama dengan kelompok sebelumnya dan
kebanyakan kita NGO dari hasil di tim, belajar membutuhkan sesuatu dan kebanyakan
menerapkan atau membuat lesson learn di organisasinya.
Poin 2 ; kita membahas NGO tidak satu suara karena Mas Yudi membahas mengenai
Greenpeace, saya, Misan dan Arman membahas mengenai SatuDunia. Kami merasa
SatuDunia masuk pada level ketiga, meski pada beberapa indikator SatuDunia belum
melakukan secara sempurna.
KM Strategi SatuDunia sudah memenuhi kemudian leadershipnya sudah ada indikator yang
sesuai kurang lebih ada SOP. Kemudian networking orang-orang membangun jaringan untuk
mendapatkan hasil, sudah memulai. Learning before, during dan after. orang dapat dengan
mudah mengetahui apa yang diketahui oleh organisasi, itu belum dilakukan dengan
sempurna, sebenarnya di Satuportal ada box even namun kadang-kadang kita tidak begitu
update even dan beberapa dimasukan di SatuDunia.net. untuk rekan membantu rekan
bahasa sangat rancu.


Idaman


                                                                                        31
Notulensi proses.
                                Kursus Knowledge Manajemen
                           Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                      Yayasan SatuDunia

Kalau ada proses-proses dimana pengetahuan di share dan pengetahuan digunakan sebagai
satu alat untuk menghadapi persoalan. Apakah di organisasi ada masalah dan diatasi dengan
pengetahuan. Ada yang berbasis prosedur, reaksi tanpa dasar dan tradisi. Jika ada sesuatu di
organisasi ditanngapi sesuai dengan tradisi.
Disini poinnya adalah sharing and using. Apakah pengetahuan dipakai, bukan tradisi yang
dipakai atau contekkan. Ketika pengetahuan digunakan, apakah ada kesadaran atau deteksi,
apakah organisasi mengenali atau mendeteksi pengetahuan. Kalau organisasi belum siapa
kearah sana, ya berjalan saja. Katakanlah sebuah organisasi, ada staff dan ada salah satu staf
analisanya lebih tajam dan dia memutuskan sebuah langkah-langkah, yang lain cuek saja dan
tidak mengenali. Kalau di poin ini menyebutkan ada kesadaran, mengenali dan mendeteksi,
itu maksud kalimatnya.
Pear itu kolegial, pear itu bisa sesama profesi, seumur-an. Kemudian sekat-sekat organisasi
itu bisa di tembus, asalkan mereka saling membantu, misalnya di twitter, ada teman itu pear.
Atau di komunitas pecinta KRL itu, pear.


Rinda
Lalu untuk membantu rekan melintasi batas organisasi sudah dilakukan di divisi kemitraan,
dimana mitra yang lintas isu dan di manage kebutuhannya oleh divisi kemitraan walaupun
sebenarnya mereka sebenarnya tidak berjejaring.
Chapturing knowledge ; SatuDunia telah berhasil dalam berbagi pengetahuan melalui
website, milis, twitter. Kemudian Pencarian sebelum melakukan dianjurkan itu juga kita
mengalami kebinggungan sehingga tidak dibahas.
Ada yang berbeda sedikit dari Mas Yudi, dia mengambil sampel organisasi Greenpeace yang
berada pada level 4. Kalau di level 4 saya merasa keberhasilan organisasi itu keberhasilannya
tidak pada organisasi saja melainkan sudah di mix dengan kebutuhan bisnis di bidang
tersebut. Pada level 4 di learning, before, during, after ; Greenpeace itu sudah berhasil
melakukan indikator ‘pelanggan’ berpartisipasi dalam sesi review. Greenpeace per 3 bulan
sekali donor itu melakukan pertemuan melalui gathering.


Yudi
Bukan donor tapi supporting. Kalau Greenpeace artefaknya lengkap walaupun jadi seperti
birokrasi dan mereka menggunakan intranet semua mengenai Greenpeace ada. Training
semua ada modulnya.
Kalau antar organisasi dia sangat egois. Kita kalau ingin mengeruk pengetahuan dari
Greenpeace agak susah.


Mida

                                                                                           32
Notulensi proses.
                              Kursus Knowledge Manajemen
                         Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                    Yayasan SatuDunia

Frame Experience

ORNOP secara umum sudah memiliki banyak pengalaman, akan tetapi pengalaman tersebut
belum terdokumentasikan dengan baik, belum terstruktur, belum dikelola, dan tidak
memiliki frame experience yang jelas (level 3).

Values

CSO sudah memiliki nilai-nilai (values) yang mendasari gerakan advokasi, yang
termanifestasikan dalam bentuk program dan kegiatan yang dijalankan. (level 5).

Contextual Information

CSO secara umum, cukup memahami konteks informasi yang ada (level 3), konteks informasi
sering dijadikan pijakan dalam menjalankan advokasinya.

Expert Insight

NGO secara umum berupaya menerapkan Expert Insight akurat, namun memiliki kelemahan
di level tertentu. Misalnya, kampanye publik (Level 3).



KIARA

Frame Experience

KIARA dan anggota jaringan memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan, khususnya
tentang komunitas, dan telah terdokumentasi dengan baik dalam bentuk publikasinya akan
tetapi belum bisa menjangkau publik luas (level 4).



Values

KIARA sudah memiliki nilai-nilai (values) yang mendasari gerakan advokasi, yang
termanifestasikan dalam bentuk program dan kegiatan yang dijalankan. Contoh, adanya nilai
“keadilan,” gerakan advokasi adalah mendorong perwujudan nilai-nilai keadilan terhadap
hak-hak nelayan dan komunitas pesisir (level 5).

Contextual Information

KIARA memahami konteks informasi yang ada (level 4), konteks informasi selalu dijadikan
pijakan dalam menjalankan advokasinya.

Expert Insight

                                                                                      33
Notulensi proses.
                               Kursus Knowledge Manajemen
                          Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                     Yayasan SatuDunia

Adanya pemahaman sejarah pengelolaan wilayah pesisir dan laut NKRI, nilai-nilai
kemasyarakatan, sehingga mampu menerjemahkannya ke dalam berbagai ruang, mulai dari
pembuatan kebijakan, advokasi, kampanye, program dan publikasi publik. (level 3).

Opik
Kalau saya menambahkan, dilihat dari kelompok sebelumnya, kita mengidentifikasi dari
definisi yang dibuat oleh Davenport dan masuk ke Self Assessment Cuma lebih ke leveling
tidak masuk ke indikatornya. Kemudian kita mengidentifikasi ke definisi yang dibuat seperti
values, expert insight.


Idaman
Ada komentar lain sebelum masuk ke bahan berikutnya. KIARA berdiri tahun berapa?


Mida
2003


Idaman
Menurutmu organisasi mana saja yang konsen dalam bidang perikanan?


Mida
WALHI juga konsen, ada campaigne soal pangan, kelautan dan perikanan, energi dan iklim.
Selain itu ada Bina Desa dan Telapak. Telapak itu lebih pada social enterprice,
pengembangan perekonomian komunitasnya seperti transplantasi karang.




Idaman
Jadi kalau saya mengomentari mengenai ada satu BOK yang sedang terbangun perlahan-
lahan yang merupakan irisan dari berbagai BOK lainnya. Jadi ada BOK environmentalisme
kemudian nanti dipecah lagi tentang konservasi habitat. Tapi ini bicara habitat murni, namun
ketika ada orang kemudian muncul suistainable development, konsep itu muncul dengan
kemudian ada turunannya kehutanan berbasis komunitas dan itu menjadi BOK baru dimana
ada definisi, kemudian ada praktisnya, bahkan ada best practices-nya. Di tiap-tiap itu ada
perdebatan, karena ada values yang berbeda. Jadi world bank mengurusi kehutanan juga
soal tutupan hutan dan illegal logging, kemudian yang baru mengenai REDD, terjadi
perdebatan, satu offside, satu tidak offside, kemudian makin lama makin melengkapi
termasuk akhirnya, dia meluas ke soal kelautan dan perikanan. Dia akan merunut terus ke

                                                                                         34
Notulensi proses.
                               Kursus Knowledge Manajemen
                          Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                     Yayasan SatuDunia

belakang ke jaman tahun 1970-an ketika orang mulai konsen dengan alam, kemudian ada
juga yang melihat ekonomi tahun 1960-an, ekonomi extraktif dan kapan mulai muncul
pendekatan seperti itu. Kemudian melihat paradigmatik yang diubah, bahkan ketika
feminisme dan gender mulai melihat bahwa pembagian kerja domestik publik, ekonomic,
domestik antara perempuan dan laki-laki sejak manusia bergeser dari masyarakat nomadic
dan berburu, ketika mereka bercocok tanam, mereka duduk diam di suatu tempat tertentu
karena terikat dengan tanahnya. Pada waktu sebelum menemukan bercocok tanam, laki-laki
dan perempuan sama-sama tidak di dalam rumah karena mereka berjalan terus mendirikan
kemah dan semua jalan. Ketika ada tempat tinggal yang menetap dan cocok tanam yang
harus ditunggu sebelum di panen.
Demikian juga kalau di perikanan tidak bisa dilepaskan dari kelautan, tidak bisa dilepaskan
kebijakan maritim ke darat ketika rezim orde baru naik dan di dukung oleh angkatan darat,
kemudian resources di tarik untuk dibagi ke angkatan darat yang menguasai sebagai basis
dukungan kekuasaan rezim Soeharto. Bahkan bisa ditarik lagi hingga jaman mataram dan
bahkan bisa dilihat dari novel Pramoedya tentang Arus Balik. Itu contoh bagaimana BOK
akan dibangun makin lama makin lengkap dan mendalam.
Kemudian mengenai database hubungan spektrum dari data, informasi dan pengetahuan.
Ada JATAM, WALHI dan KIARA. Kita bisa melihat dari tambang. Apakah data ada? Kita harus
membedakan antara data, informasi, opini, slogan hingga ke ideologi. Itu adalah entitas dan
makhluk yang berbeda. Kita lihat tambang, apakah ada di Indonesia sebuah Situs, dimana
kita bisa akses list propinsi, Kabupaten. Kita punya 33 Propinsi, 400 Kabupaten. Kalau kita
straight di satu propinsi bisa tidak ada list daftar tambang, yang ditambang apa? Luasnya
berapa? Nama tambang, dibuka tahun berapa? Saya belum pernah melihat mengenai hal
itu, ini data yang konsisten. Kemudian ada informasi mengenai daya rusak tambang
contohnya begini dst. Tapi data urut yang konsisten dan aksesable belum ada. Kemudian di
tingkat informasi, laporan tahunan dan sektoral. Kita harus memiliki informasi dan data yang
bisa buat orang akan membuat informasi dan tambang, di sekitar NGO data ini masih miskin.
Banyak NGO yang menggunakan kata kunci database namun kontennya tidak difokuskan, dia
memasukkan berita begitu banyak kemudian dibilang database, kalau kita bicara orang
database namun tidak mengerti dengan entitas dan relasi, mana atribut dan relasi ini
tambang berhubungan dengan lokasi dst.
Kemudian soal perikanan itu yang menarik di Indonesia. Indonesia memiliki 81 ribu km
panjang garis pantai, stok ikan lautnya 6,1 juta ton per tahun, dia punya 594 titik penjualan
ikan primer terdiri dari pelabuhan nusantara, hingga tempat pelelangan ikan. Nelayan dari
laut membawa ikan dan di Indonesia ada jumlahnya 126 species yang berada di laut, jenis
ikan perenang cepat dst.
Ada satu cerita ikan pelapis itu ikan yang berenang dengan cepat. Kalau nelayan jual ikan di
TPI dengan cara lelang. TPI itu tanah dan infrastrukturnya milik Pemda, pelelangan itu
difasilitasi oleh koperasi Mina, dan koperasi Mina akan mengutip penjualan itu 2% dan 2%

                                                                                          35
Notulensi proses.
                               Kursus Knowledge Manajemen
                          Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                     Yayasan SatuDunia

dibagi dua 1% untuk koperasi Mina dan 1% untuk Pemda sebagai retribusi. Maka setiap
bulannya koperasi akan membuat laporan ke Pemda. Pemda kemudian setor ke Kanwil
Perikanan dan 2 bulan sekali Kanwil merekap, dari Kanwil kemudian di kirim ke Jakarta ke
Perikanan Pusat itu 6 bulan, akhirnya data tanggapan ikan itu perikanan hanya punya
setahun sekali, padahal ikan geraknya harian, pasar juga harian. Maka informasi mengenai
ikan yang ditanggap seberapa itu tidak ada. Kemudian ada proposal sistem informasi
perikanan. Lalu ada uang, kemudian orang datang semua. Perusahaan swasta datang, ada
konsorsium antara anggaran negara dan uang dari UNDP dst. Kemudian dibuat kerangka
rancangan sistem informasi perikanan nasional. 594 TPI itu dicatat dan dibuat online, jadi
tiap TPI dipakai komputer dan sambungan internet dan transaksinya menggunakan alat
transaksi elektronik kemudian bisa masuk datanya, terus datanya langsung masuk dan
dipusatkan sehingga data ketahuan. Ini pertempuran ekonomi dengan kepentinhgam
masyarakat ketika di chek sebenarnya apa yang terjadi? Ternyata akan ada invest dengan
dana yang besar, kemudian butuh sambungan internet dan butuh orang yang akan
mengoperasionalkan hal itu. Orang itu akan di training beberapa hari. Akhirnya diputuskan
itu akan dilakukan bertahap setelah jadi, potongannya dari penjualan itu dinaikkan menjadi
5%. Nelayan dipotong 2,5% dan pembeli dipotong 2,5%, setelah proyek ini selesai yang
bayar nelayan. Pengadaan hardware dan software dibayar kemudian trainingnya, kemudian
bank ikut bermain dengan memberikan pinjaman ke konsorsium ini dan dia membuat ATM
dan uangnya dibayar lewat ATM. Pertanyaannya, ada penangkapan ikan tahun 2000, ada
perusahaan ikan yang besar-besar, jadi dia memiliki kapal dan dia menangkap ikan tapi tidak
dibawa ke TPI. Misalnya di Irian –Biak di dekat perusahaan Pelni ada pelabuhan yang
besarnya 4 kali lipat lebih besar dari Pelni yang dimiliki perusahaan Perancis, Transpage.
Sehari ada kapal yang datang dari laut. Kapal itu merapat tidak menurunkan ikan melainkan
kaleng tanpa label, jadi dia menangkap ikan Tuna, Makarel langsung dikalengin tanpa label.
Kemudian muncul kapal Perancis dan dibawa keluar. Jadi ikannya tidak melalui TPI lagi.
Kemudian sekarang di ambil oleh Jayanti Group. Ketika sistem informasi itu dibangun,
kemudian potongannya jadi naik 2,5% namun nelayan itu tidak mengakses data itu, karena
dia tidak memiliki laptop dan tidak memiliki waktu untuk itu. Akhirnya yang mengakses data
itu adalah perusahaan besar. Mereka duduk manis di depan screen komputer mengakses
data tangkapan ikan itu. Dia yang memakai namun yang membayar nelayan. World bank dan
beberapa pihak ikut membantu itu. Kemudian ada konsorsium yang dibangun namanya
partnership, antara perusahaan swasta dan departemen perikanan. Tentu saja itu tidak
berhasil dibuat. Kalau kita memiliki struktural siapa yang diuntungkan dan values yang ada
dibaliknya, bagaimana melihat proyek-proyek itu, waktu itu belum ada LSM yang bermain
dibidang perikanan. Sekarang sistem informasi perikanan nasional itu bagaimana?


Mida



                                                                                        36
Notulensi proses.
                                Kursus Knowledge Manajemen
                           Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                      Yayasan SatuDunia

Sebenarnya sistem informasi perikanan nasional dan sumber daya ikan itu tanggung jawab
menteri perikanan dan kelautan, sampai sekarang data yang digunakan tahun 1999 untuk
sumber daya ikan, makanya untuk advokasi ada baiknya menggunakan data dari VAO, karena
menggunakan satelit, yang terindentifikasi belum yang tidak teridentifikasi. Tiap tahunnya
Indonesia bisa memproduksi 9-10 juta ton per tahun, yang kena illegal fishing itu 2-4 juta ton
per tahun.
Greenpeace internasional ada campaigne mengenai illegal fishing. Makanya tidak bisa
dipercaya data itu, kita melihat laporan BPK terakhir menyatakan bahwa sekitar 9 miliar
dana pembuatan informasi sumber dana ikan di korupsi oleh Kementerian Kelautan dan
Perikanan.
Terkait dengan penangganan Illegal Fishing memang tidak ada sikap tegas dari Kementerian
Perikanan dan Kelautan termasuk Dirjen kelautan bagian pengawasan itu dipecat karena
tidak becus.
Makanya programnya banyak yang karikatif dan berbasis daratan. Saya melihat terlalu
banyak harapan masyarakat terhadap LSM, padahal kapasitas itu pertama dari penyediaan
informasi, advokasi, bantuan hukum, jadi kalau kita mengharapkan lebih dari kapasitas kita.
Jadi agak jomlang, sebenarnya harus lihat kapasitas dan ketika tuntutan semakin besar, kita
harus bisa melihat kewenangan kementerian masing-masing, kewenangannya apa, jangan-
jangan kita sudah mengambil alih kewenangan kementerian, misalnya penguatan komunitas
nelayan soal BBM, apakah Kementerian bicara soal BBM terakhir ketika harga BBM naik dan
subsidi di batasi, kita berbicara soal itu. Jadi tidak boleh bicara ah NGO kerjanya seperti ini,
padahal kita melakukan apa yang bisa kita lakukan dan kita bisa.


Idaman
Pada tahun 2000 ada persoalan BBM, ada arragement, dimana nelayan itu dapat BBM
dengan harga khusus, kemudian ada penunjukkan perusahaan tertentu yang memiliki
kewenangan untuk mendistribusikan BBM untuk nelayan. Jadi dia boleh mengambil di depot
pertamina dan dia membawa titik-titik tertentu di tempat nelayan. Kemudian dia dapat itu
dia mengambil BBM, ditulis disitu mengambil sekian ton, kemudian ke nelayan jauh lebih
kecil itu, sebagian dipindahin di daerah teluk nigung dan teluk durian, kemudian masuk ke
kapal dan dijual ke Singapura.
Besok kita akan libur selama seminggu dan kita akan pindah ke bidang tertentu yaitu
community. Saya akan mengirim bahan-bahan kursus melalui email.
Ini adalah pergeseran dari pendekatan KM dari generasi ke generasi. Jadi menurut Charil
2002, dari perusahaan yang menerapkan KM ada tiga generasi yang berbeda. Paling awal
adalah pendekatan yang berorientasi pada record. Jadi proses kapitalisasi dan kapitalistik.
Proses kapitalisasi itu menyimpan dan mengakumulasi stok data dan pengetahuan. Jadi yang
dikuatkan online storage, materi disimpan menjadi repositori. Kemudian KM dianggap pada

                                                                                             37
Notulensi proses.
                                 Kursus Knowledge Manajemen
                            Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010
                                       Yayasan SatuDunia

umumnya sebagai alat untuk mengidentifikasi, menyimpan, mengorganisasi,
menemukembali, kumpulan pengetahuan dari sebuah organisasi. Jadi dia adalah storage and
search of the knowledge. Jadi pengetahuan itu disimpan dan bisa ditemukan kembali.
Berikutnya tidak berorientasi pada record dan sebagai sirkulasi, jadi kepentingan KM sudah
bukan stok lagi melainkan sirkulasi, mereka mencoba KM itu sirkulasi bukan menumpuk.
Kalau ada orang yang ingin knowledge kuat, misalnya jangan sampai berhenti disini, dia
harus sirkulasi, kalau dari individu harus sirkulate ke organisasi dst. Perbedaannya disini, tadi
itu ada difusi pengalaman, pengalamanku dan pengalamanmu akan dikombinasikan akan
menemukan pandangan baru. Kemudian ada persoalan kodifikasi menjadi penting, tentu
saja menyimpan dan menemukembali tidak bisa ditinggalkan. Itu generasi ke dua
Generasi terakhir itu alignment, supaya sejajar. Jadi antara gerak cita-citaku dan cita-citamu
tersinergikan sehingga mencapai satu keberlanjutan, sehingga ketika kau pergi namun
semangatmu akan dilanjutkan. Strategi untuk mengidentifikasikan, mensinergikan,
mengembangkan universum nilai. Orang itu akan dianggap berpijak pada berbagai nilai, lalu
ada universum dimana ada nilai-nilai itu dan semua itu dianggap sebagai sesuatu yang
memperkaya untuk keberlanjutan organisasi dan kumpulan orang-orang. Maka dia akan
mensistematiskan dan mengembangkan nilai secara strategis. Karena nilai itu akan terwujud
kedalam bagaimana orang bekerja dan belajar, karena dalam teori pengetahuan dasar ada
ditingkat know what, know about, know how, know why, care to know. Ketika ada orang
yang menguasai tentang perikanan, soal sejarah 65, ketika kita bertanya mengapa kamu
tahu? mempelajari itu? mengapa kamu intens mempelajari itu? Karena aku tergerak
sehingga saya menyelidiki, itu sebuah dorongan, apa yang membuat orang belajar. Pada
tingkat alignment, seorang manajer KM mengidentifikasi sampai apa yang mendorong orang
belajar, nilai apa dan proses-prosesnya apa, ini yang paling advance.
Ini adalah 3 pendekatan KM yang berbeda generasinya, bukan berarti ini saling
menghilangkan. Institusi seperti google, you tube, itu dia bisa tidak berangkat dari
mengumpulkan sendiri karena orang akan setor ke dia. juga facebook, jadi facebook tidak
diam. Anda mengisi interest, minat apa, profile diisi, ketika mengisi latarbelakang, maka itu
menjadi database dan di ekstraksi,kemudian kamu online jam berapa dan dia memiliki
potret demografis, jadi dia memiliki pengetahuan mengenai orang indonesia seperti apa. Dia
bisa dijual data kepada marketing dan dia bisa melakukan analisis juga, ini adalah bentuk
pendekatan KM, kalau anda cukup waktu kita akan melihat KM UNDP, CIFOR, kita bisa
melihat dia ada dimana dan dengan ideologi apa.
Ini hanya pengetahuan tambahan saja, nanti kita akan belajar-alat-alat pengetahuan. Ada
pertanyaan mengenai hal ini.


Rini



                                                                                              38
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi
Knowledge Manajemen Kursus Notulensi

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie Knowledge Manajemen Kursus Notulensi

Pemberdayaan komunitas untuk meningkatkan kemandirian rehabilitant di masyarakat
Pemberdayaan komunitas untuk meningkatkan kemandirian rehabilitant di masyarakatPemberdayaan komunitas untuk meningkatkan kemandirian rehabilitant di masyarakat
Pemberdayaan komunitas untuk meningkatkan kemandirian rehabilitant di masyarakatBagus Utomo
 
201131063 umi nurkholifah PPT layanan Informasi
201131063 umi nurkholifah PPT layanan Informasi201131063 umi nurkholifah PPT layanan Informasi
201131063 umi nurkholifah PPT layanan Informasiumiawibyzt
 
Materi evolusi manajemen
Materi evolusi manajemenMateri evolusi manajemen
Materi evolusi manajemenrichard871
 
Laporan Akhir HC Sosial
Laporan Akhir HC SosialLaporan Akhir HC Sosial
Laporan Akhir HC Sosialnurulhdayah
 
Modul Projek Berdemokrasi dalam Berdiskusi.pdf
Modul Projek Berdemokrasi dalam Berdiskusi.pdfModul Projek Berdemokrasi dalam Berdiskusi.pdf
Modul Projek Berdemokrasi dalam Berdiskusi.pdfMuhammadbahrulUla
 
Proposal Pelatihan Advokasi Nasional PPMI 2012 (Peserta)
Proposal Pelatihan Advokasi Nasional PPMI 2012 (Peserta)Proposal Pelatihan Advokasi Nasional PPMI 2012 (Peserta)
Proposal Pelatihan Advokasi Nasional PPMI 2012 (Peserta)Randi Triyudanto
 
Kampanye Earth Hour dan Ramah Lingkungan (studi eksplanatif pengaruh tingkat ...
Kampanye Earth Hour dan Ramah Lingkungan (studi eksplanatif pengaruh tingkat ...Kampanye Earth Hour dan Ramah Lingkungan (studi eksplanatif pengaruh tingkat ...
Kampanye Earth Hour dan Ramah Lingkungan (studi eksplanatif pengaruh tingkat ...Kurniawan Bramanta
 
Modul Tyas & Rizqa.pdf
Modul Tyas & Rizqa.pdfModul Tyas & Rizqa.pdf
Modul Tyas & Rizqa.pdfmochsidqi
 
1#perkembangan penyuluhan
1#perkembangan penyuluhan1#perkembangan penyuluhan
1#perkembangan penyuluhanHamdani Fauzi
 
Implementasi Model Organisasi Pada Komunitas Pelajar Peduli (KPP)
Implementasi Model Organisasi Pada Komunitas Pelajar Peduli (KPP)Implementasi Model Organisasi Pada Komunitas Pelajar Peduli (KPP)
Implementasi Model Organisasi Pada Komunitas Pelajar Peduli (KPP)AliUdin11
 
Prosedur Pemberdayaan Masyarakat Khusus
Prosedur Pemberdayaan Masyarakat KhususProsedur Pemberdayaan Masyarakat Khusus
Prosedur Pemberdayaan Masyarakat KhususWiandhariEsaBBPKCilo
 

Ähnlich wie Knowledge Manajemen Kursus Notulensi (20)

Pemberdayaan komunitas untuk meningkatkan kemandirian rehabilitant di masyarakat
Pemberdayaan komunitas untuk meningkatkan kemandirian rehabilitant di masyarakatPemberdayaan komunitas untuk meningkatkan kemandirian rehabilitant di masyarakat
Pemberdayaan komunitas untuk meningkatkan kemandirian rehabilitant di masyarakat
 
Zpb panduan
Zpb panduanZpb panduan
Zpb panduan
 
201131063 umi nurkholifah PPT layanan Informasi
201131063 umi nurkholifah PPT layanan Informasi201131063 umi nurkholifah PPT layanan Informasi
201131063 umi nurkholifah PPT layanan Informasi
 
Zpm203 informasi
Zpm203 informasiZpm203 informasi
Zpm203 informasi
 
Zpm203 informasi
Zpm203 informasiZpm203 informasi
Zpm203 informasi
 
Materi evolusi manajemen
Materi evolusi manajemenMateri evolusi manajemen
Materi evolusi manajemen
 
Laporan Akhir HC Sosial
Laporan Akhir HC SosialLaporan Akhir HC Sosial
Laporan Akhir HC Sosial
 
Fasilitasi.pptx
Fasilitasi.pptxFasilitasi.pptx
Fasilitasi.pptx
 
Modul Projek Berdemokrasi dalam Berdiskusi.pdf
Modul Projek Berdemokrasi dalam Berdiskusi.pdfModul Projek Berdemokrasi dalam Berdiskusi.pdf
Modul Projek Berdemokrasi dalam Berdiskusi.pdf
 
Proposal Pelatihan Advokasi Nasional PPMI 2012 (Peserta)
Proposal Pelatihan Advokasi Nasional PPMI 2012 (Peserta)Proposal Pelatihan Advokasi Nasional PPMI 2012 (Peserta)
Proposal Pelatihan Advokasi Nasional PPMI 2012 (Peserta)
 
Kampanye Earth Hour dan Ramah Lingkungan (studi eksplanatif pengaruh tingkat ...
Kampanye Earth Hour dan Ramah Lingkungan (studi eksplanatif pengaruh tingkat ...Kampanye Earth Hour dan Ramah Lingkungan (studi eksplanatif pengaruh tingkat ...
Kampanye Earth Hour dan Ramah Lingkungan (studi eksplanatif pengaruh tingkat ...
 
Permasalahan pokok ekonomi
Permasalahan pokok ekonomiPermasalahan pokok ekonomi
Permasalahan pokok ekonomi
 
Modul Tyas & Rizqa.pdf
Modul Tyas & Rizqa.pdfModul Tyas & Rizqa.pdf
Modul Tyas & Rizqa.pdf
 
Sos pend
Sos pendSos pend
Sos pend
 
Yayasan Sahabat Kertas
Yayasan Sahabat Kertas Yayasan Sahabat Kertas
Yayasan Sahabat Kertas
 
1#perkembangan penyuluhan
1#perkembangan penyuluhan1#perkembangan penyuluhan
1#perkembangan penyuluhan
 
Implementasi Model Organisasi Pada Komunitas Pelajar Peduli (KPP)
Implementasi Model Organisasi Pada Komunitas Pelajar Peduli (KPP)Implementasi Model Organisasi Pada Komunitas Pelajar Peduli (KPP)
Implementasi Model Organisasi Pada Komunitas Pelajar Peduli (KPP)
 
Prosedur Pemberdayaan Masyarakat Khusus
Prosedur Pemberdayaan Masyarakat KhususProsedur Pemberdayaan Masyarakat Khusus
Prosedur Pemberdayaan Masyarakat Khusus
 
MATERI CERAMAH.pptx
MATERI CERAMAH.pptxMATERI CERAMAH.pptx
MATERI CERAMAH.pptx
 
MENYIMAK YANG BAIK
MENYIMAK YANG BAIKMENYIMAK YANG BAIK
MENYIMAK YANG BAIK
 

Mehr von SatuDunia Foundation

Ubah kebijakan media dan telematika di indonesia upload
Ubah kebijakan media dan telematika di indonesia uploadUbah kebijakan media dan telematika di indonesia upload
Ubah kebijakan media dan telematika di indonesia uploadSatuDunia Foundation
 
Policy Paper NGOs Kebijakan Telematika
Policy Paper NGOs Kebijakan TelematikaPolicy Paper NGOs Kebijakan Telematika
Policy Paper NGOs Kebijakan TelematikaSatuDunia Foundation
 
Indepth report belajar dari gerakan sosial digital di indonesia
Indepth report belajar dari gerakan sosial digital di indonesiaIndepth report belajar dari gerakan sosial digital di indonesia
Indepth report belajar dari gerakan sosial digital di indonesiaSatuDunia Foundation
 
Indepth report belajar dari kasus lapindo
Indepth report belajar dari kasus lapindoIndepth report belajar dari kasus lapindo
Indepth report belajar dari kasus lapindoSatuDunia Foundation
 
Konglomerasi media di Era Digital dan Kebebasan Informasi
Konglomerasi media di Era Digital dan Kebebasan InformasiKonglomerasi media di Era Digital dan Kebebasan Informasi
Konglomerasi media di Era Digital dan Kebebasan InformasiSatuDunia Foundation
 
Laporan akhir tahun ruu konvergensi telematika 2011
Laporan akhir tahun ruu konvergensi telematika 2011Laporan akhir tahun ruu konvergensi telematika 2011
Laporan akhir tahun ruu konvergensi telematika 2011SatuDunia Foundation
 
Presentation media briefing (firdaus cahyadi)
Presentation media briefing (firdaus cahyadi)Presentation media briefing (firdaus cahyadi)
Presentation media briefing (firdaus cahyadi)SatuDunia Foundation
 
Warta tkpkd lombok tengah edisi ii
Warta tkpkd lombok tengah edisi iiWarta tkpkd lombok tengah edisi ii
Warta tkpkd lombok tengah edisi iiSatuDunia Foundation
 
2 peta-jalan-percepatan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-di-indonesia -...
2 peta-jalan-percepatan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-di-indonesia -...2 peta-jalan-percepatan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-di-indonesia -...
2 peta-jalan-percepatan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-di-indonesia -...SatuDunia Foundation
 
1 laporan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-indonesia-2010 -201011181321...
1 laporan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-indonesia-2010 -201011181321...1 laporan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-indonesia-2010 -201011181321...
1 laporan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-indonesia-2010 -201011181321...SatuDunia Foundation
 
Konvergensi industri media dan hak publik
Konvergensi industri media dan hak publikKonvergensi industri media dan hak publik
Konvergensi industri media dan hak publikSatuDunia Foundation
 

Mehr von SatuDunia Foundation (20)

Posterkursuskm 02-2012
Posterkursuskm 02-2012Posterkursuskm 02-2012
Posterkursuskm 02-2012
 
Ubah kebijakan media dan telematika di indonesia upload
Ubah kebijakan media dan telematika di indonesia uploadUbah kebijakan media dan telematika di indonesia upload
Ubah kebijakan media dan telematika di indonesia upload
 
Policy Paper NGOs Kebijakan Telematika
Policy Paper NGOs Kebijakan TelematikaPolicy Paper NGOs Kebijakan Telematika
Policy Paper NGOs Kebijakan Telematika
 
Indepth report belajar dari gerakan sosial digital di indonesia
Indepth report belajar dari gerakan sosial digital di indonesiaIndepth report belajar dari gerakan sosial digital di indonesia
Indepth report belajar dari gerakan sosial digital di indonesia
 
A-Z Konvergensi Telematika
A-Z Konvergensi TelematikaA-Z Konvergensi Telematika
A-Z Konvergensi Telematika
 
Komik publikasi KM 2012
Komik publikasi KM 2012 Komik publikasi KM 2012
Komik publikasi KM 2012
 
Indepth report belajar dari kasus lapindo
Indepth report belajar dari kasus lapindoIndepth report belajar dari kasus lapindo
Indepth report belajar dari kasus lapindo
 
Konglomerasi media di Era Digital dan Kebebasan Informasi
Konglomerasi media di Era Digital dan Kebebasan InformasiKonglomerasi media di Era Digital dan Kebebasan Informasi
Konglomerasi media di Era Digital dan Kebebasan Informasi
 
Mapping Media Policy in Indonesia
Mapping Media Policy in IndonesiaMapping Media Policy in Indonesia
Mapping Media Policy in Indonesia
 
Laporan akhir tahun ruu konvergensi telematika 2011
Laporan akhir tahun ruu konvergensi telematika 2011Laporan akhir tahun ruu konvergensi telematika 2011
Laporan akhir tahun ruu konvergensi telematika 2011
 
Presentation media briefing (firdaus cahyadi)
Presentation media briefing (firdaus cahyadi)Presentation media briefing (firdaus cahyadi)
Presentation media briefing (firdaus cahyadi)
 
120216 digital (mujtaba hamdi)
120216 digital (mujtaba hamdi)120216 digital (mujtaba hamdi)
120216 digital (mujtaba hamdi)
 
Warta tkpkd lombok tengah edisi ii
Warta tkpkd lombok tengah edisi iiWarta tkpkd lombok tengah edisi ii
Warta tkpkd lombok tengah edisi ii
 
Id mdgr2007 bahasa
Id mdgr2007 bahasaId mdgr2007 bahasa
Id mdgr2007 bahasa
 
Id mdgr2007 advokasi_bahasa
Id mdgr2007 advokasi_bahasaId mdgr2007 advokasi_bahasa
Id mdgr2007 advokasi_bahasa
 
2 peta-jalan-percepatan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-di-indonesia -...
2 peta-jalan-percepatan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-di-indonesia -...2 peta-jalan-percepatan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-di-indonesia -...
2 peta-jalan-percepatan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-di-indonesia -...
 
1 laporan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-indonesia-2010 -201011181321...
1 laporan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-indonesia-2010 -201011181321...1 laporan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-indonesia-2010 -201011181321...
1 laporan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-indonesia-2010 -201011181321...
 
Mereka berani melawan pemiskinan
Mereka berani melawan pemiskinanMereka berani melawan pemiskinan
Mereka berani melawan pemiskinan
 
Sapa edisi 1 desember 2011
Sapa edisi 1 desember 2011Sapa edisi 1 desember 2011
Sapa edisi 1 desember 2011
 
Konvergensi industri media dan hak publik
Konvergensi industri media dan hak publikKonvergensi industri media dan hak publik
Konvergensi industri media dan hak publik
 

Knowledge Manajemen Kursus Notulensi

  • 1. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia Hari I Idaman Pertama saya mengucapkan terimakasih atas terselenggaranya kursus Knowledge Manajemen ini. Kedua, saya juga minta maaf kalau kursus ini bersifat mendadak sehingga saya belum sempat untuk menyiapkan kursus ini. Namun kalau tidak dipaksakan bisa hingga 2012. Bahan pertama ada di panduan kursusnya, materi lain akan ditambahkan baik yang bersifat softcopy atau hardcopy. Mengenai kursus ini ada dua pendekatan ; pertama, saya merancang setelah melihat situasi peserta dsb, bahwa kursus ini bersifat riset dan rintisan. Mengapa saya bilang rintisan, karena kursus ini baik yang diselenggarakan oleh corporate atau NGO, kursus yang dilakukan selama 4 hari itu belum pernah ada, yang ada hanya seminar sehari mengenai Knowledge Manajemen (KM). Untuk kursus sendiri itu baru dan sedang berkembang, sedangkan kursus KM untuk NGO itu tidak pernah ada. Jadi ini awal kursus pertama bagi NGO dan kita masih menyelidiki juga. Kedua, pendekatan organisasi. Jadi yang ikut dalam kursus ini bukan individu melainkan organisasi, kehadiran individu dalam kursus ini merupakan vocalpoin yang mewakili organisasinya, tapi yang menerima manfaat adalah organisasinya. Mengenai pendekatan lain yaitu kursus vs belajar. KM sesuatu yang dipelajari cukup panjang, ada S1. S2 bukan sesuatu yang dilakukan dengan sangat singkat, dilakukan selama 4-5 hari. Disatu sisi memang begitu. Disisi lain kita memiliki waktu 4 hari, kalau lebih dari itu kita (NGO) tidak memiliki waktu. Jadi bagaimana kita menjembatani mengenai hal itu? Maka dari itu, orang-orang mempunyai rencana belajar, yang bisa dipelajari disini apa dan disana apa. Untuk menjembataini kesenjangan mengenai kebutuhan untuk mempelajari KM dengan keterbatasan waktu. Karena kalau untuk mengelola pengetahuan di organisasinya orang tidak cukup dengan hanya belajar 4 hari, begitu juga pada kursus lainnya. Materi dalam kursus KM merupakan sebuah matrik, kita pada dasarnya hendak menjelajahi bagaimana perspektif orang terhadap pengetahuan. Kemudian, Kita akan mencoba memahami ; cara pandang dan pemahaman. Setelah memahami, maka pemahaman itu digunakan untuk memetakan, misalnya di organisasi saya masalahnya ada dan bagaimana proses-prosesnya. Kemudian, kita akan mengintegrasikan. Kita mengubah cara manajemen di kantor kita supaya memuat atau mengakomodir unsur-unsur pengetahuan. Apa yang dijelajahi mengenai cara pandang, dipetakan dan pengintegrasian? Dari sudut pandang what we do with the subyek tapi wilayah subyek itu sendiri kita mencoba memahami mengenai konsep dasar pengetahuan, kemudian kita melihat bagaimana pengetahuan itu berlangsung dan beroperasi di wilayah organisasi, bagaimana pengetahuan 1
  • 2. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia berlangsung di masyarakat dan bagaimana pengetahuan berlangsung di komunitas. Paling kecil kita melihat bagaimana pengetahuan beroperasi di organisasi. Kemudian di bagi menjadi 4 unit ; 1. Konsep dasar 2. Organisasi 3. Komunitas 4. Masyarakat Materi ini bersifat optional kalau ada waktunya. Kalau tidak ada waktu kita tinggalkan. Cara bekerjanya pada unit 1 kita akan mempelajari konsep dasar pengetahuan dan kita akan mereview organisasi masing-masing yaitu OMS. Kita bisa chek pada panduan peserta. Pada unit satu dasar, pengetahuan dan organisasi, pengetahuan dan komunitas, kemudian rangkuman. Kita masuk unit 1 yang menjabarkan proses belajar kursus dan meninjau ulang mengenai kinerja OMS kemudian meninjau ulang mengenai konsep dasar informasi dan manajemen, karena sebelum masuk pengetahuan kita harus tahu mengenai organisasian dan pengalihan tertentu mengenai organisasi masyarakat sipil. Untuk review organisasi, disini ada JATAM dan WALHI. Mereview kita memiliki pemahaman mengenai kerja CSO dengan mengajukan pertanyaan. Pertanyaan dasar yang mencakup organisasi dan kinerja OMS di masyarakat ; 1. Apakah Walhi/JATAM melakukan pekerjaan lain kampanye dan advokasi atau pekerjaan lainnya? 2. Informasi data yang terkait dengan kerjanya ? 3. Penerima manfaat ? 4. Perubahan yang diupayakan ? Jawaban dari Walhi Eko ; 1. Walhi melakukan kampanye dan Advokasi. Pada tataran nasional lebih banyak melakukan kerja kampanye mengenai isu lingkungan seperti Hutan dan tambang. Kerja-kerja advokasi di nasional dengan melihat policy yang dikeluarkan oleh negara, sementara ditingkat daerah bisa langsung ke masyarakat yang terkena dampak 2
  • 3. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia maupun yang memiliki kepentingan terhadap penyelamatan mengenai akses budaya alamnya. ` Lainnya, masuk dalam scoope kampanye, soal publikasi untuk menginformasi kondisi di daerah,mengenai dampak dari kebijakan yang terjadi pada tingkat daerah. 2. Informasi yang digunakan mengenai laporan, data masyarakat dan instansi pemerintah serta data lapangan dan riset yang dilakukan oleh kawan-kawan di daerah. Idaman Ceritakan proses kampanye tambang dan hutan yang dilakukan (arah dan sasarannya) oleh WALHI? Eko ; Kita mendorong untuk adanya UU Minerba yang ada sekarang mengesampingkan hak masyarakat disekitar tambang untuk lebih akomodatif dan berpihak kepada masyarakat seputar tambang Idaman ; Publikasi yang dilakukan agar UU Minerba lebih akomodatif dan berpihak, namun kerja yang dilakukan adalah kampany, bukan advokasi? Eko ; Kita melakukan kampanye dan advokasi Idaman ; Ada dua pekerjaan yang dilakukan pertama, mempengaruhi kebijakan dengan melakukan kampanye, sementara apa yang dilakukan dalam kerja advokasi? Eko ; Kalau di Walhi salah satu advokasi adalah mengkampanyekan isu UU Minerba ini. Yang harus dilakukan adalah pelatihan advokasi sendiri. Idaman ; Kalau dsua-duanya dilakukan kampanye dan advokasi, kampanye-nya seperti apa? Eko ; 3
  • 4. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia Kampanyenya kita mempublikasikan bahwa UU Minerba ini tidak berpihak pada masyarakat dan berpihak pada pemilik modal. Idaman ; Kalau Hutan ? Eko ; Advokasi yang dilakukan seperti yang dilakukan di Riau dan Jambi, kita melihat konsesi perusahaan yang mengancam pada ekosistem tertentu, HTI dan perkebunan yang mengancam lahan gambut. Idaman ; Kalau JATAM bagaimana? Luluk ; 1. Kita melakukan kampanye dan advokasi. Untuk Kampanye, ada dua hal yang disasar yaitu sebagai penggalangan dukungan publik dan kedua, sebagai informasi alternatif. Mengapa menjadi informasi alternatif? karena informasi mengenai tambang yang dilakukan oleh media mainstream dan itu dari sumber tertentu yang bais kepentingan. Kita ingin memberikan informasi alternatif yang sumbernya dari masyarakat yang terkena dampak dan dipublikasikan secara luas. Untuk kerja advokasi, kita melakukan advokasi kebijakan baik di nasional maupun daerah. Kalau di Nasional kita melakukan advokasi mengenai UU Minerba dengan menggandeng anggota dewan (DPR) seperti Soni Keraf dan PAN melalui Amien Rais dan Catur Sapto Edi. Kita mencoba memberikan mainstream mengenai bagaimana daya rusak tambang meski menurut kami hal ini belum maksimal, karena di dalam gedung DPR ada lobby-lobby yang sukar untuk dihitung tingkat keberhasilannya, ada beberapa hal yang masuk dan hal yang tidak bisa kita campuri. Lainnya kita berusaha menurunkan informasi daya rusak tambang agar dipahami oleh masyarakat luas. Karena informasi tambang sulit dipahami khususnya masyarakat perkotaan karena kawasan yang terjadi di hulu dan kita tidak mengkonsumsi barang-barang dari tambang itu sendiri. 2. Informasi dan data ; selama ini yang dilakukan oleh JATAM kita membuat database sendiri di internal JATAM. Saat ini kita sedang mengencangkan kembali database JIS yang sempat vakum. Struktur baru 2010 banyak memiliki campaigner dan ada di situs-situs. Kita ingin database yang ada terintegrasi dengan data nasional sehingga informasi bisa cepat dimasukan pada kawan-kawan nasional dan cepat dikampanyekan dan informasi nasional bisa cepat diberikan pada kawan-kawan daerah baik melalui email dll. Sebagai contoh kita membantu advokasi kawan-kawan 4
  • 5. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia di Kalimantan Barat terkait dengan tambang batu bara. Kita melaporkan pada menteri lingkungan hidup, disitu menteri lingkungan hidup telah menurunkan timnya, ternyata timnya tidak diketahui masyarakat sehingga kita menghubungkan pada masyarakat, dan kita bertanya ketika ada surat bahwa tim sudah turun melalui fax dan data tidak maksimal sehingga data nasional dan situs saling bertukar informasi. Idaman ; Ada kesulitan tertentu tidak dari JATAM/Walhi dalam melakukan kerja advokasi dan kampanye? Eko ; Kalau di Walhi memang kita telah membangun sistem, kendala yang dihadapi bagaimana mempercepat proses penyampaian informasi ke daerah. Menurut saya kendalanya lebih banyak pada soal teknis. Kita menginginkan update informasi seperti update status di facebook, Cuma kita masih belum bisa sampai seperti itu. Saya tidak tahu kendalanya dimana, apakah kita tidak bisa mengairahkan kemauan bahwa ini penting untuk di update. Idaman ; Walaupun infrastruktur tersedia? Eko ; Paling tidak kalau hal seperti itu kejadian kita sudah menyiapkan tempatnya. Idaman ; Infrastruktur dalam hal ini sebetulnya di daerah A atau B juga ada facebook, namun ada behaviournya. Itu analisis yang harus dilakukan perwira informasi di lembaganya, melihat persoalannya. Dugaan saya ada juga persoalan bukan ditingkat Walhi, namun ditingkat daerah atau masyarakat yaitu penajaman perubahan. Karena saya melihat istilah advokasi dan kampanye agak kurang begitu operasional dan tajam di tingkat masyarakat, ditingkat nasional iya, tapi sampai ke masyarakat tidak begitu tajam Ada salah satu eksekutif daerah Walhi di daerah x pada tingkat manajerial bertemu dengan saya dan organisasi lain di sebuah meeting panjang. Dia ketika diminta menjelaskan ED di daerahmu pekerjaannya apa? Dia bilang advokasi yang dilakukan dengan pemuda setempat melakukan diskusi mengenai informasi kesadaran lingkungan 5
  • 6. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia hidup. Hasilnya Kita memberikan leaflet dst, itu dimaknai sebagai advokasi. Pada tingkat masyarakat terjadi kerancuan mengenai istilah advokasi dan kampanye. Ada beberapa pandangan yang berbicara advokasi dan kampanye, dari berbagai pandangan itu ada benang merah yang membedakan advokasi dan kampanye secara tegas, tidak memisahkan melainkan membedakan. Fokusnya pada perubahan. Advokasi dan kampanye dua-duanya soal perubahan. Kalau advokasi kebijakan yang dirubah adalah kebijakannya kalau advokasi kasus yang dirubah adalah status hukum. Kalau kampanye yang dirubah pandangan, sikap dan perilaku. Ini harus bisa dijabarkan dengan tajam hingga tingkat daerah/masyarakat. Saya akan mensuplay worksheet buat Walhi dan JATAM, PR untuk di isi. Ketika kampanye pada beberapa organisasi memandang kampanye adalah dengan membuat leaflet dst, sebetulnya yang disebut harusnya perubahannya. Ketika ada kampanye tambang sebenarnya perubahan apa yang diharapkan pada sasaran kampanye. Contoh kampanye mengenai demam berdarah. Ada perubahan cara pandang dari demam itu sekedar hawa panas yang bisa turun sendiri hingga pada pandangan bahwa ada banyak macam demam yang berbahaya yaitu demam berdarah. Sikapnya berubah lebih hati-hati dalam menyikapi demam, dari yang dahulunya membiarkan pada saat demam, sekarang memeriksakan demam. Perilakunya diharapkan melakukan 3 M. Jadi dia dijabarkan perubahan cara pandang apa yang diharapkan, sikap yang diinginkan dan perilaku yang diharapkan. Misalnya kampanye tambang, harus ke masyarakat desa atau kota? Daus Masyarakat korban Idaman Perubahan sikap apa yang harus berubah atau masyarakat korban adalah orang yang di advokasi kasusnya, maka akan berbeda. Misalnya Masyarakat korban haknya terambil, mereka berubah status. Statusnya berubah mereka kehilangan dan akses, berarti yang harus dirubah adalah statusnya. Bahwa mereka Mengerti menjadi hal yang nomer 2. Saya pernah ketemu dengan organisasi buruh migran. Saya bertanya? “apa kerja kalian?” “kami melakukan advokasi?” “Kasus apa yang sedang ditangani?” “Ada kasus 2 buruh migran mereka tidak dibayar gajinya setelah mereka bekerja berbulan-bulan.” Berarti ini advokasi kasus. “Sudah berapa lama kalian melakukan advokasi?” “8 bulan” . “Terus, setelah kerja selama 8 bulan ini, apakah mereka sudah dibayar gajinya?” “belum” “Kalau begitu kerja advokasimu gagal?” “oh, tidak, karena kasus ini kita angkat di media, Disnakertrans, Pemda.” “ Itu keberhasilannya? Kenapa dibicarakan ke Pemda.” “Supaya ada perubahan perlindungan” “Perlindungan apa ?” “Pemda datang dan mengawal dan supaya mereka terlindungi secara hukum” “berarti hukumnya perlu dirubah, kalau begitu 6
  • 7. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia setelah bekerja sudah ada UU di tempat tujuan maupun pemberangkatan seperti Perda?” “Belum” “Berarti kerjanya gagal juga” “Oh, tidak, kita sukses sekali, karena diantara buruh migran membahas soal ini dan mendiskusikan secara kritis mengenai hal ini dan menceritakan mengenai resiko disana” akhirnya kerja dia sebetulnya yang mana? Advokasi kasus, kebijakan atau penyadaran. Terus aku bertanya perubahan perilaku apa ketika melakukan penyadaran, “Ukuran penyadaran perubahan sikap dan perilaku apa yang terjadi?” “Itu susah dikendalikan karena perubahan perilaku” “Kalau begitu yang di dapat apa?” “Itu menjadi pembelajaran buat kita”. Kalau itu tidak dipertajam akan merancukan pekerjaan. Kira-kira bisa terlihat perbedaan kampanye dan advokasi. Kita akan berpindah ke pengetahuan, kita bisa melihat pada modul pengetahuan. Luluk Kalau di tempat saya ada gap pengetahuan antara teman-teman di tingkat nasional dan kawan-kawan pada tingkat daerah (situs). Ketika kawan-kawan di nasional sudah kencang, tapi teman-teman di daerah masih bertanya, apa ini?. Ini menjadi permasalahan pada kami. Kedua, pengetahuan masih ada di kepala teman-teman di daerah. Idaman Kita akan membahas itu. Pertama informasi, pengertian informasi disini ada modul yang saya sertakan dan itu bisa dipakai training di daerah dan menchek pemahaman di daerah. Mungkin anda mengerti tapi kawan-kawan di daerah belum tentu dan kita akan memiliki pengertian yang sama mengenai informasi dan data. Kita akan membuka modul 4.4.0.2. pokok bahasan memahami pengetahuan. Kita akan masuk dalam pengertian dasar pengetahuan, kita tidak akan berdebat mengenai definisi formal karena bisa dipelajari nanti. Kita akan memulai sesuatu yang sederhana, cara mengetahui pengetahuan kita berangkat dari informasi terlebih dahulu. Kalau kita tahu bahwa informasi itu akan membuat keputusan maka kita akan membedakan informasi dan pengetahuan. Kalau informasi ada maka kita akan mengambil keputusan. Contoh kalau saya memiliki informasi mengenai pemberangkatan kereta api, anda bisa memutuskan akan berangkat naik kereta jam berapa. Informasi akan berujung pengambilan keputusan, sementara pengetahuan akan berujung pada kompetensi. Anda bisa saja memiliki informasi mengenai komputer, anda tahu komputer, namun anda tahu memiliki kompetensi mengenai komputer itu berbeda. Misalnya sepak bola. Anda tahu kiper seperti apa namun anda belum tentu bisa menjadi kiper. Itu ilustrasi perbedaan antara informasi dan pengetahuan. 7
  • 8. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia Kemudian bersemayam, biasanya ada direkaman dan dokumen. Pengetahuan ada dua istana pertama ada di rekaman atau eksplisit kemudian ada di benak atau pengetahuan tacit. Ada pengetahuan atau kemampuan yang tidak tersurat atau tertulis. Contohnya disini siapa yang bisa menyetir mobil atau mengikat tali sepatu. Kalau saya memberikan kertas satu lembar dan kamu tidak boleh menggambar melainkan menuliskan bagaimana cara untuk mengikat tali sepatu agar menjadi contoh bagi orang yang tidak bisa mengikat tali sepatu, bisa mengikuti petunjuk tertulis, kira-kira bisa tidak diikuti? Jadi pengetahuan mengenai mengikat tali sepatu itu semua orang bisa melakukan namun dia sulit untuk dieksplisitkan. Ada kemampuan yang belum dieksplisitkan dan bisa dieksplisitkan dan ada kemampuan yang sulit untuk dieksplisitkan seperti mengikat tali sepatu. Meski ada orang yang ingin mengeksplisitkan namun dia tidak bisa dituliskan dan hanya bisa diperagakan. Tingkat kemampuan pengetahuan untuk bisa dieksplisitkan berbeda-beda. Daus Jadi memang ada pengetahuan yang fitrahnya tidak bisa dieksplisitkan dan ada pengetahuan yang bisa dieksplisitkan? Idaman Karena keterbatasan bahasa, kosakata sehingga sulit untuk dieksplisitkan. Kalau anda belajar sosiologi dengan diktat, maka anda akan mengerti namun berbeda jika anda belajar berenang, diktat saja tidak cukup untuk anda mempelajarinya jika tidak ada gambarnya. Ada gambarnya pun anda tidak sejago pelatihnya, berbeda dengan anda belajar di kolam renang dengan pelatihnya. Kadar kemampuannya akan berbeda, karena keterbatasan bahasa, itu berbagai tingkat dan kita akan melihat hal itu. Ada indikasi seperti itu. Kemudian ada Indikasi itu, indikasi merupakan hal yang sangat penting bahwa ketika kita memiliki informasi, indikasinya ada database, laporan, dokumentasi. Itu menandai adanya sebuah informasi. Namun pengetahuan tidak bisa diindikasikan dengan adanya database, laporan dan dokumentasi. Adanya pengetahuan itu indikasinya ada improvisasi, inovasi dan generate. Improvisasi itu berasal dari kata to improve (memperbaiki). Kita memperbaiki cara, jadi ada cara A dan situasinya berubah dan kita akan memperbaikinya meski pada dasarnya sama. Contohnya orang menggoreng-gorengan kemudian dimasukan dan diangkat, kemudian dengan cara yang sama kalau di KFC menggoreng di kentang masih digoreng dikentang kemudian disendokin tapi tidak dicemplungin dan dimasukan namun ada kontainer kentang, itu caranya diperbaiki supaya lebih efisien. Adanya improvisasi menandakan adanya pengetahuan. 8
  • 9. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia Inovasi dari kata Nova (baru), jadi inovasi adalah cara yang baru dan tidak bertumpu dengan cara yang lama. Cara melakukan sesuatu yang sama sekali baru dan meninggalkan cara lama. Kalau improvisasi memperbaiki cara lama, biasanya tidak susah untuk dilakukan, namun inovasi merupakan cara yang benar-benar baru. Contohnya drum, dia memiliki bas drum, senar drum, simbal. Bas kaki kanan dan senar drum tangan kiri dan kanan simbal. Kalau anda naik kereta dan pengamen itu menggunakam drum. Drumnya dua kiri kanan dan kakinya tidak main. Itu bukan improvisasi lagi namun inovasi cara pemain drum, berarti ada pengetahuan cara menggunakan drum. Kemudian Replikasi. Replikasi itu yang direplikasi adalah kompetensi, contohnya dulu di Binus tahun 1990, jaman masih menggunakan kartu telpon. Lalu kartu telpon itu bisa diotak-atik sehingga kartunya bisa digunakan tanpa batas. Ada dua orang yang kuliah di Binus, katakanlah si Badu dan Hasan dia yang menguasai kartu itu, setelah satu tahun orang tidak mencari Badu dan Hasan namun teman-temannya bisa melakukannya, jadi kompetensinya dalam mengotak-atik kartu telpon terreplikasi pada orang lain. replikasi ini bisa kesamping dan ke bawah. Ke samping itu bisa teman-temannya sementara yang ke bawah itu kawan-kawan mudanya. Itu yang paling dasar pengetahuan sudah diketahui. Game I [Masing-masing group diberikan dua kartu. Satu tentang gambar dan kedua mengenai perintah beserta nilai dari perintah tersebut. Masing-masing group memainkan kartu dengan cara menjelaskan gambar dengan kartu perintah yang bernilai. Penjelasan dari sebuah group merupakan indikasi kompetensi atas gambar] Game II [Kelompok melakukan pemetaan pengetahuan yang ada pada organisasi di masing-masing dan mempresentasikan hasil dari pemetaan organisasinya] Kelompok I Setelah melakukan diskusi dengan kelompok, kami memutuskan untuk membuat indikator dari beberapa pengetahuan yang bisa dideskripsikan ; Position Paper Indikator 1. Saya tahu persis mengenai hal tersebut 2. Saya tahu fungsi dan jenis position paper 9
  • 10. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia 3. Saya bisa membuat position paper 4. Saya memiliki reputasi dalam membuat dan mengajarkan position paper Press Release Indikator hampir sama dengan yang diatas, yang berbeda ada pada poin ke 2 yaitu saya tahu media atau wartawan yang menjadi target press release itu sendiri. Apakah regional, nasional atau internasional. Wartawan juga baik online maupun offline. Film kasus Indikatornya itu ; 1. Saya tahu mengenai hal tersebut 2. Saya tahu target dan sasaran dari film kasus 3. Saya bisa membuat film kasus tersebut (untuk keperluan kampanye, kita membuat film realitas agar mendapat empati di masyarakat) 4. Saya bisa mengajarkan pihak lain untuk membuat film tersebut 5. Saya memiliki reputasi untuk membuat film tersebut. Online campaigner indikatornya sama, yang berbeda adalah target kampanye online kita siapa. Karena pengguna internet indonesia tidak banyak dan belum meluas. Artikel dan opini di media ; indikatornya sama, yang berbeda kita me ngetahui segmen pembaca yang akan kita kirimi. Festival Film ; Indikator 1. Saya tahu persis jenis film 2. Saya tahu target dan sasaran dari film 3. Saya dapat membangun jaringan dengan komunitas film. 4. Saya mengetahui saluran informasi untuk menggandeng publik, cara apa saja untuk mendatangkan orang. 5. Saya memiliki reputasi dalam membuat dan mengajarkan. Kelompok II 10
  • 11. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia Aris Kita memulai menginventarisir pengetahuan dari cord organisasi masing-masing. Pengetahuan Tacit Eksplisit Indikator Score Kemampuan Menjadi bagian Mengetahui 50 memanfaatkan pekerjaan di penggunaan jejaring sosial KSO jejaring sosial (FB, untuk twitter) membangun Pengelolaan desiminasi sumber daya informasi, penggalangan publik Pengembangan Trainer untuk Modul, Menguasai 50 website sebagai pengembangan panduan pembuatan, media web (replikasi) pengelolaan pertukaran sebagai media informasi bertukar informasi Advokasi kasus CO (community Modul CO Walhi 40 dalam bentuk organizer Pelatihan menginisiasi pengorganisasi munculnya OR komunitas (Organisasi Rakyat/komunitas korban) Advokasi kasus Lembaga Modul Penggunaan class melalui jalur anggota Walhi Pelatihan action dalam Litigasi Kasus Para legal kasus Lapindo dan semen Gresik PTUN dalam kasus Indo Rayon Manajemen Pengelolaan Dokumen Mampu Loss Sumber daya SDM pengalangan menggalang dana dana publik, publik direct campaigner Manajemen Volunteer Memproduksi Modul Mampu 50 informasi memproduksi dan Panduan mengajarkan modul-modul produksi informasi (berita, 11
  • 12. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia indepth Report dst) Pengembangan IT Support SMS gateway untuk diseminasi dan kampanye publik Idaman ; Ada komentar dari yang lain? kalau tidak ada saya memiliki pertanyaan, apakah dalam menggambarkan ini sebetulnya anda membedakan antara data, informasi dan pengetahuan. Kita semakin melihat pengetahuan, kita melihat pengetahuan ada spektrum yang kontinum tidak terpotong-potong melainkan kontinum yang mulus dari data, menjadi informasi kemudian pengetahuan. Kalau kamu tahu informasi tentang tetapi kalau anda terus mampu membuat kemudian mengajarkan, oleh karena itu yang menarik ketika anda belajar secara mandiri, anda akan melihat mengenai tipe knowledge, jadi ada declaratif knowledge. Penggolongannya macam- macam, ada yang digolongkan berdasarkan declarate knowledge vs prosedural. Declarate knowledge itu kalau anda tahu tentang contohnya ada tahu tentang position paper, sejarah mengenai position paper dst. Tapi juga ada prosedural knowledge. Prosedur knowledge ini anda mengetahui tahapan-tahapan disekitar benda ini. Kalau anda tahu mengenai motor mungkin anda hanya pada declarate knowledge, namun jika anda tahu cara menggunakan motor, anda tahu bagaimana melihat motor yang bagus mesinnya, cacat apanya dan bagusnya dimana, itu sudah prosedural dan lebih tinggi tingkat pengetahuannya. Ada cara lain melihat soal the now about, kemudian know how dan yang paling tinggi adalah know why. Contohnya dari know why, mengapa position paper, release dan film kasus? Mana yang dipakai, mengapa ini dipakai, mengapa orang harus belajar ini dan diajari. Know how itu kalau anda menandakan sebagai cord akan ada ukuran-ukurannya. Karena kelompok II menyebutkan, kita memegang cord tentang pengembangan website, jejaring sosial dst. Ketika anda melemparkan sesuatu ke jejaring sosial, ada berapa orang yang menyatakan dukungan dengan klik aktifisme, berapa yang kasih comment, berapa menit di comment dan dari siapa? Apakah akan menjadi diskusi atau hanya empati saja. Kalau comment anda belum dibegitukan dengan ukuran berapa yang kasih comment dst. Ada poin dalam presentasi mengenai Community Organising. Kalau CO begitu intens yang dilakukan oleh jaringan Walhi maka knowledge itu kuat sekali, karena di replikasikan terus menerus. Ada nama-nama/istilah utama di CO. Kalau kita bicara mengenai entertainment 12
  • 13. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia prime time, nama Tukul Arwana. Kalau Komunisme orang bicara Marx dst. Kalau bicara perubahan iklim akan ada istilah carbon trading, REDD dst. Kembali ke CO ada kata kunci apa? Pendampingan, organisasi rakyat, empowerment, pendidikan kritis dan semua yang dikatakan itu tidak ada hubungannya dengan CO. Pernah dengar konflik vs confrontation. Persoalannya CO, itu ada persoalan CO vs EO. Kapan satu kerja dinamakan CO dan EO. Kalau saya diminta oleh Djarum untuk mengadakan acara dan saya diminta meng-EO dengan target pengunjung. Kalau di Jakarta saya membawa penduduk korban tambang dan membawa ke Komnas HAM adalah kerja EO. Di EO ada pendampingan. Pendampingan itu adalah istilah pelarian, karena tidak memiliki jenis kerja yang jelas. Apa yang anda kerjakan pada jenis livelihood? Ketika orang di tanya ada orang yang tidak melakukan jenis kerja maka dia menyebutkan kerjanya adalah pendampingan. Pendampingan itu bisa menjadi bagian dari advokasi kasus dengan menyediakan lawyer untuk kasusnya. Jadi kalau CO tidak ada hubungannya dengan pendampingan, karena pendampingan merupakan konsep yang tidak jelas. Kalau cord itu Kita harus menchek apakah itu cord atau hanya sekedar claim? Kita menamai ada pendekatan TOT, CO kemudian di duplikasikan sebanyak-banyaknya, namun apakah terjaga CO-nya. Namun saya tidak akan membahas CO lebih mendalam. Salah satu persoalannya bahwa eksplisitnya hilang. Jadi dari Tacit ke eksplisit kemudian ke tacit kembali ke eksplisit, makin ke bawah dan mengecil makin tereduksi dan CO mengalami hal ini. Buku CO yang paling dasar buku Alinski dan Maglaya, semua ada ringkasannya. Kalau buku CO di Indonesia ada 3 ; pertama, Roem Tohpatimasang, Alinski dan Maglaya, habis itu tidak pernah ada lagi. Ini menunjukkan bahwa pengetahuan juga bisa surut. Know why-nya juga hilang, pertanyaannya apakah pendekatan Co itu masih relevan atau tidak? Karena pendekatan CO dikritik orang India, bahwa CO bukan satu-satunya kebenaran lebih baik membuat partai politik, jadi ada perdebatan mengenai hal itu. Itu contoh bagaimana pengetahuan harus dikerja hingga kesitu. Mengenai web, kalau bisa mendirikan website sendiri, itu bukan indikasi dari cord knowledge. Berapa orang yang minta dibuatkan web? Dan kau membuat web orang lain. persoalannya memang ada organisasi yang belum memiliki web, personal saja banyak yang memiliki web. Jadi kalau membuat web itu tidak bisa menjadi indikasi dan belum menjadi cord competensi. Cord kompetensi indikasinya orang meminta anda untuk membuatkan website mereka menjadi bagus dengan ukuran-ukuran tertentu. Kemudian kami menyediakan informasi yang terdiri dari liputan, opini, berita dst. Kalau website anda punya posting, yang anda post-kan di website anda, ada macam-macam tidak hanya informasi, bisa opinion, liputan, data, news, information. Apakah anda bisa melihat perbedaan ini dan kapan anda taruh diwebsite, anda tahu persis bahwa ini opinion, data, 13
  • 14. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia information dst. Kalau anda punya kursus kemudian di taruh di website, apakah news, information, data? Kalau anda mengatakan even, tanggal sekian dst maka akan ada keputusan namun kalau anda menyatakan bahwa anda sedang mengikuti kursus, keputusan apa yang akan di ambil? Kamu akan melihat banyak juga liputan, khasnya SatuDunia itu jurnalistik mimikri, kira-kira di koran seperti ini, kemudian ada pernyataan dari narasumber dan dijadikan headline “Perlindungan TKI rendah”. “perlindungan TKI masih rendah papar Husein dalam salah satu acara, namun hingga tulisan selesai tidak dijelaskan acara apa dan tanggal berapa dan siapa yang menyelenggarakan. Kalau anda lihat resensi buku bentuknya essay, ada isi di website yang essay-nya panjang kemudian di bawahnya ada box kecil mengenai judul buku, penerbit dst. Kemudian kita masuk ke materi baru. Kapan kita tahu pengetahuan, data dan informasi. Apakah ini sudah menjadi pengetahuan, bagaimana kita men-cheknya dan bagaimana cara men-cheknya? Kita tadi ada istilah replikasi, inovasi dan improvisasi namun bagaimana jalan menuju hal itu. Ada pengetahuan mengenai musik di kalangan pemuda di Indonesia sehingga ada drum seperti yang ada di KRL. Pertanyaannya bagaimana bisa ada inovasi yang seperti itu? KM akan melihat kapan dia dari declarate ke prosedural, kapan pengetahuan menjadi inovasi dst. Manajemen SDM ada pada jaman Chalid, saat itu ada sayap ekonomi dan sayap politik. Salah satu sayap ekonomi kemudian ED diajak bicara kemudian hal itu dijadikan buku. Waktu proses itu dibangun konsultasi dengan ED berkonsultasi dengan saya dan bukunya saya yang mengedit. Kapan itu terjadi dan pertanyaan berikutnya bagaimana proses-proses supaya menjadi pengetahuan yang utuh. Jadi namanya the building block of knowledge, ini bangunan pengetahuannya, tentu saja ini bangunan dasar. Ada siklus, pertama itu Experience, ada pengalaman-pengalaman itu dalam pekerjaan kita akan terbagi antara yang gagal dan berhasil. Kalau pengalaman ini dicapai belum menjadi informasi melainkan masih data. Kita belum menyebut why, karena belum cukup analisisnya. Kalau gagal dan berhasil bisa terjebak menjadi subyektif, maka diperlukan metodologi tertentu sehingga gagal dan berhasilnya dikunci pada pemahaman yang sama. Contoh dalam metodologis ada result base, outcome mapping dan ini yang akan menentukan orang gagal dan berhasil. Dengan metodologi kamu bisa menentukan gagal dan berhasil kemudian tercatat. Kalau tidak dipenuhi gagal dan berhasil maka tidak akan masuk ke tahap berikutnya. Kalau berhasil kita tidak perlu menganalisis dan kita mengumpulkan dan melihat prosedurnya. Ketika dikumpulkan dan tidak dianalisis maka akan kita sebut best practices, ini hanya petunjuk dan tidak dijelaskan mengapa begitu. Kalau anda melihat di majalah setengah halaman ada tips memilih duren, tidak ada penjelasan mengapa memilih 14
  • 15. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia duren seperti ini dengan bau seperti ini, melainkan hanya dijelaskan mengenai langkah- langkahnya saja. Kalau kita analisis best practices ini hanya kumpulan data saja, sortir data yang berhasil atau extraksi data. Ketika menjadi pengetahuan maka orang akan membuat penyimpulan dari best practices dan kegagalan ketika itu dianalisis pola yang ada dibaliknya, akhirnya kita akan mendapatkan lesson learn. Best practice untuk jangka pendek dan pengetahuan di lapangan, sementara lesson learn itu untuk perencanaan jangka panjang. Apabila best practices dilakukan maka ini menjadi separuh jalan dari pengetahuan. Proses pengetahuan tidak tereplikasi, tidak eksplisit dst biasanya tidak ada proses analisis gagal dan berhasil. Pengelolaan teknis data dan informasi juga harus beres, artinya ada 100 kasus selama 20 tahun yang ditangani oleh WALHI, di 33 propinsi, di 20 sektor. Kalau anda mencari informasi kasus pada tahun berapa, siapa pencatatnya dan tidak ditemukan maka kemudian tidak bisa dianalisis. Maka bangunan database ada sistematika data, bangunan database hal ini dilakukan agar data mudah untuk ditemukan kembali. Ini masih informasi menuju knowledge namun kalau hal ini tidak bisa dilakukan dengan baik maka tidak akan mencapai pengetahuan. Kalau SatuDunia berdiri ditengah-tengah CSO, mau memfasilitasi berbagi informasi dan data, harus tajam mana data, kalau data akurat atau tidak, orang berekspektasi apa. Entitas dan relasinya harus jelas, misalnya saya ingin mengetahui NGO yang bergerak di HAM siapa saja, pernah ada kegiatan apa saja dan diikuti siapa saja, itu semua harus tahu dan itu information dan data. Codification, berasal dari kata kode. Kode itu ada korespondensi satu-satu, satu kode melambangkan apa. Penamaan kode itu bersifat konsisten. Contohnya kue, ada yang menyebut roti, bread dst. Pengetahuan mengenai kue kering dan basah yang dilakukan di tempat kursus itu cukup jelas. Selama belum konsisten maka belum ada kodifikasi, kalau ada kodifikasi maka ada consisten reference. Di lingkungan hidup, perjalana dari 1960- dari Bumi hingga Summit memiliki istilah yang jelas ada REDD, kalau itu tidak jelas maka akan repot. Kodifikasi ada indikasinya kodifikasi harus eksplisit, lihat buku-buku-nya, apakah satu sama lain memiliki pemahaman yang sama/konsisten, apakah bukunya diuji. Contoh lihat buku mengenai kampanye dikumpulkan baik komunikasi kampanye, action campaigne dijadikan satu dan dianalisis dibuat panduan induknya yang mereview buku hingga lengkap maka anda menguji dan kodifikasinya teruji. Kemudian tiap langkah bisa dilihat berjalan atau tidak. Kalau itu sudah jalan maka ada next building-nya. Ketika istilah-istilah itu sudah memiliki standarisasi disebut Body Of Knowledge (BOK) BOK merupakan step berikut dari kodifikasi. BOK itu secara umum diterima oleh profesi tersebut, misalnya akuntansi ada norma, ada bukunya dst. Itu merupakan bagian dari buku besar akuntansi dan itu sudah menjadi BOK, karena sudah dilengkapi dan dikategori sistematis dan dia menjadi cord dari sebuah profesi. 15
  • 16. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia BOK bisa digunakan untuk mengukur kompetensi. Kalau kita mengukur akuntan publik, dia dilantik maka di ujinya dengan BOK akuntansi. Rini Kalau ISO itu masuk BOK? Idaman ISO itu standar menurut apa? Standar itu disepakati oleh beberapa pihak, lalu ada konsorsium yang memiliki perwakilan yang bersepakat. Misalnya ada Internasional standarisation organisasi. Dia hanya melakukan standarisasi saja. ISO sekian menurut standarisasi apa. Tapi badan standarisasi tidak harus ISO, ada badan yang lain. dia yang menentukan standar kutipan. Jadi ada biro standar yang berbeda-beda Biro standar akan bekerja menyepakati salah satu BOK ini. Misalnya BOK standar pemeriksaan akuntansi, standarnya IAI, ikatan profesi itu adalah kewenangan yang kemudian bisa ikut berpengaruh dalam penentuan standar itu. Salah satu tanda bahwa dia generally accepted oleh profesi adalah bahwa organisasi profesi mengakuinya. Ada pertanyaan mengenai hal ini Anwari ; Tadi saya ingin kenapa kodifikasi itu tidak masuk pada definisi saja, namun sepertinya masuk juga istilahnya? Idaman Definisi itu masuk dalam bentuk kodifikasi. Kodifikasi itu tidak hanya definisi saja melainkan ada juga notasi. Misalnya aturan lalu lintas itu kodifikasi dalam bentuk simbol-simbol dan itu konsisten dan itu bukan definisi melainkan notasi. Musik itu ada notasinya, not balok itu kodifikasi namun juga ada definisi-nya. Apa yang namanya tempo, pembawaannya dst. Ada pengetahuan yang tacit dan eksplisit, ada pengetahuan yang eksplisitnya lebih rendah dari tacitnya dan juga sebaliknya. Pengetahuan bisa direplikasi secara persis, contohnya kalau kita melihat juru hipnotis dari tahun ke tahun seperti itu. Jadi tacitnya si A itu ada eksplisitnya dan dipelajari oleh si B, kemudian si A naik daun. Kemudian si B naik daun tapi ketika si A mengambil eksplisit menjadi tacit dia akan mengembangkan, apakah akan dijadikan eksplisit lagi oleh dia, itu akan mengembangkan ilmunya lebih tinggi lagi. Kemudian apakah dari tacitnya bertambah atau tidak? Aris 16
  • 17. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia Kalau BOK dari ilmu jaman dahulu/ilmu tradisional seperti Ma Erot, kemudian menurun keahliannya meski tidak sejago Ma Erot? Idaman BOK itu aksesibel tidak. Misalnya BOK ilmu muda dan tua tidak mempengaruhi BOK, ilmu Cheda ilmu yang tua namun BOK-nya jalan terus. Ilmu tradisional akupuntur itu sampai sekarang jalan terus, tapi BOK belum tentu bentuknya eksplisit atau ada yang dibentuk di tacit juga (disiplin). Disiplin dalam arti ini berarti bahwa ada tahapan tidak bisa ilmu dijalankan bila tidak mempelajari ilmu sebelumnya sehingga pengetahuannya tertransfer dari tacit ke tacit. Daus Tidak dipertanyakan mengapa harus tahapan ini bukan itu? Idaman Itu BOK-nya. Aturan-aturannya karena ada kategorisasi sistematis. Aris Seperti tari topeng di Indramayu dihanya memiliki satu murid dan bahkan anaknya tidak diberitahukan mengenai tari topeng tersebut. Idaman Jadi dia menurunkan tacit knowledgenya secara utuh. Jadi, ada keuntungan tacit dan eksplisit. Kalau anda menurunkan dari tacit ke eksplisit belum tentu semuanya tereksplisitkan, belum tentu yang menjadi eksplisit menjadi tacit, selalu ada reduksi. Kalau energimu habis untuk menuliskannya, lalu energimu masih tersisa untuk mengontrol bagaimana eksplisit itu diserap lagi? Sudah benar atau tidak. Ada bypass yaitu dari tacit ke tacit lagi dan itu membutuhkan waktu kebersamaan yang sangat panjang. Kalau diperguruan silat atau santri itu mondok. Tacit ke tacit itu tidak bisa banyak dan muridnya hanya 1-2 atau 10. Reduksi akan selalu terjadi misalnya ada transformasi dan knowledge itu berhubungan dengan perubahan. Kalau untuk kursus civil society, apa lembaga masyarakat sipil itu. Harus ada tinjauan ulang. Saya tidak tahu apakah sudah ada kodifikasi yang sama antara organisasi masyarakat sipil vs ornop/NGO pada kenyataannya apa? Mengapa ada istilah demikian, apakah NGO melakukan livelihood karena ada kekosongan dari negara, tugas NGO ada dimana? Ada modul mengenai masyarakat sipil. 17
  • 18. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia Kita sudahi dulu kursus ini, materi hari ini adalah bagaimana pengertian pengetahuan dan bangunan dasar pengetahuan. Unit 1 mengenai pengertian dasar. Hari II kemudian kita akan mensintesiskan dahulu mengenai organization and knowledge, namun sebelumnya kita akan melakukan analisis e learning point ; 1. Today, what important, new, signifikan poin that I learned (apa poin baru yang saya pelajari hari ini?) 2. Bisa saya bawa ke organisasi saya untuk apa-apa dan bagaimana 3. Tantangan yang akan dihadapi Rini e-learning hari ini yang saya dapat mengenai bangunan pengetahuan. Saya melihat pentingnya proses monitoring dan evaluasi yang lebih tertata di SatuDunia. Mulai bagaimana mencatat experience hingga mendokumentasikan dan itu yang belum ada di SatuDunia. Proses tersebut belum terjaga dan terjadi dengan baik. Tantangannya, pertama mengenai kesadaran pentingnya menjaga proses tersebut. Kedua, kemampuan dan kapasitas SDM sendiri dalam melakukan proses tersebut Anwari Yang menurut saya penting dalam kursus hari ini adalah bagaimana kita memetakan kembali pengetahuan yang kita miliki baik di organisasi maupun di individu, setelah kita mengetahui, kita juga harus menilai posisi atau kedalaman pengetahuan yang kita miliki. Keperluannya untuk menentukan meningkatkan atau mendalami Saya akan membawa ini ke organisasi untuk keperluan peningkatan atau kedalaman dan mempraktekkannya sehingga bisa dilihat. Kadar pengetahuan di organisasi itu berbeda-beda meski memulainya sama Luluk Yang paling penting buat saya hari ini mengenai kodifikasi. Ini nanti menjadi hal baru buat saya dan ini menjadi pembelajaran untuk kampanye JATAM untuk ditemukan mengenai key word yang lebih luas. Karena selama istilah-istilah yang digunakan sangat sulit untuk dipahami sehingga butuh cara bagaimana bisa dipahami. Tantangannya adalah susah untuk membuat kodifikasi dan BOK untuk kampanye JATAM agar benar-benar di pahami publik, sekarang saja kita kampanye mengenai daya rusak tambang untuk menggantikan AMDAL. Karena dampak tambang secara keseluruhan dan ini yang 18
  • 19. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia dilakukan, sehingga kursus ini membantu untuk menurunkan istilah-istilah yang sulit dipahami. Eko Poin penting yang saya dapat adalah bangunan dasar pengetahuan. Bagaimana Walhi dapat memilah best practices dan lesson learn-nya. Karena saya pikir dari Emil hingga sekarang, banyak sekali pengetahuan best practices yang pernah terjadi dan bisa didokumentasikan. Lesson learn yang digunakan untuk mendukung-kerja-kerja Walhi itu sendiri. Itu yang sampai sekarang belum terdokumentasikan dan dipahami bahwa itu hal yang berbeda dan didokumentasikan dengan baik dan saya yakin ini bisa dibawa ke Walhi dan ini menjadi wacana di Walhi untuk di analisis dalam advokasi yang dilakukan oleh kawan-kawan Mencari sumber atau pelaku yang terkait dan terlibat dalam sebuah kerja Walhi, mencoba untuk menggali kembali, karena tidak semua pelakunya ada di Walhi Daus Yang penting buat saya adalah mengetahui tahapan pengetahuan yaitu ada declarate dan prosedural. Yang bisa dibawa dalam organisasi adalah bisa men-chek tingkat pengetahuan yang ada pada organisasi. Kenapa ini penting? karena kita bisa melihat tingkatan pengetahuan mana yang mendesak untuk dipublikasikan dan dipertukarkan di organisasi masyarakat. Pendekatannya adalah masih terlibat di SatuDunia dan mengumpulkan data-data dan kita butuh waktu untuk merekapnya. Misan Proses penting hari ini adalah pengetahuan tacit dan eksplisit. Saya baru sadar bahwa ini penting untuk di replikasi dan improvisasikan. Kegunaan untuk organisasi buat di kemitraan bagaimana informasi di SatuDunia dapat dipetakan. Harapan ke depan bisa membantu adakerjaan yang tepat untuk lebih sistematis Kendalanya, apakah SatuDunia sadar bahwa seberapa penting pengetahuan ini digali. Arman KM di NGO sangat berguna karena mobilitasnya sangat tinggi, bagi saya di SatuDunia itu bagaimana eksplisit pengetahuan seseorang dapat menjadi pembelajaran untuk orang berikutnya. Tantangannya bagaimana menerapkan KM di organisasi 19
  • 20. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia Aris Adanya pemahaman baru mengenai pengetahuan yang dibuat dari pengalaman kegagalan yang bisa dibuat menjadi best practices dan lesson lear dan dikodifikasi hingga menjadi BOK. Saya terbayang dari pemahaman baru itu untuk membuat bagaimana lesson lear dan best practices yang dialami oleh SatuDunia. Karena selama ini ketika SatuDunia berusaha mengajak organisasi lain untuk bertukar informasi, kita kurang mendokumentasikan lesson learn maupun best practices-nya yang akan membantu proses SatuDunia Saya terbayang akan muncul banyak kendala, data dan informasi yang dimiliki masih berserak dan bahkan belum ada, ketika tidak ada pengetahuan dalam bentuk tacit dan ingatan masih pendek. Merekonstruksi hal itu membutuhkan waktu dan usaha yang lebih keras. Rinda Dari bangunan pengetahuan yang dijelaskan, saya mendapat informasi sebaiknya di dokumentasikan agar muncul inovasi dan replikasi dikemudian hari. Dari kegagalan kita menggunakan data tersebut dan pengalaman itu akan diolah dan dikumpulkan dapat menjadi replikasi dan improvisasi lagi. Yang bisa saya improvisasi antara lain kumpulan kegiatan yang pernah dilakukan di SatuDunia. Sebaiknya dikumpulkan dengan baik dan tambahan riset. Yang nanti akan menjadi best practices dan lesson lear yang lebih baik. Kendala yang dihadapi adalah level analisa apa yang diperlukan dalam pengetahuan. Apakah hanya riset atau riset mendalam. Level pengetahuannya seperti apa? Idaman Komentar untuk Aris tadi untuk menangkap itu. Ini metode kecil KLP adalah salah satu best practices untuk menangkap learning, agar dapat ditangkap. Mengapa dibatasi satu, kalau banyak nantinya tidak terlalu tajam, mending hanya satu namun dapat merangkum semuanya. Tinggal bagaimana kamu merancang dengan mitra dan pembicaraan dengan mitra dapat merangkum itu semua. Ini hanya contoh kecil saja. Kalau level of analisis komentar saya,analisis metode adalah salah satu bagian dari riset knowledge ada banyak analisis, baik kritis, social analisis dst itu metode riset itu mungkin advance course. Kalau kau dipandu dan membuat modulnya. Sementara untuk hari ini capaiannya unit 1 kita memahami pengertian dasar dan besok kita akan mempelajari alat-alat yang berada pada organisasi. Besok beberapa materi akan ditambahkan bisa di soft copy dan hardcopy 20
  • 21. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia Hari II Idaman Pada kursus hari kedua ini, kita kedatangan dari organisasi KIARA, sambil memperkenalkan diri mengapa ada divisi pengelolaan pengetahuan, mengapa tidak divisi penerbitkan, silahkan diceritakan. Mida Mengapa ada divisi manajemen pengetahuan? Itu terkait dengan proses pengelolaan informasi, di NGO itu kaya informasi mulai dari NGO dan praktisi masyarakat, fungsi saya adalah mengelola informasi mengenai hal ini. Kalau background saya lebih pada persoalan yang menjadi irisan dari satu negara dengan negara lain (hubungan internasional), jadi lebih mudah menchapture mana informasi yang sebenarnya menjadi bagian nasional dan internasional. Pernah kita mewakili suara dari nelayan dan kita menyuarakan kepentingan nelayan baik pada tingkat nasional dan internasional. Jadi fungsi saya adalah menyediakan informasi, publikasi buku, artikel dst yang menjadi campaigne KIARA. Idaman Sosialisasi (tacit (tc) – tacit) Eksternalisasi (TC- eksplisit (TC)) Internalisasi (EX – Tc) Combinasi (Ex – TC) Kemarin kita mempelajari Tacit dan eksplisit ; ada tacit yang bisa dijadikan eksplisit, kemudian dari eksplisit menjadi tacit. Kalau orang membuat buku panduan maka dari tacit ke eksplisit (eksternalisasi). Kalau anda diberikan buku panduan dan kamu mempelajarinya maka internalisasi. Kemudian bisa dari tacit ke tacit, misalnya orang nyantri atau pelatih (sosialisasi), kombinasi gabungan dari semuanya. Yang merumuskan hal ini adalah orang 21
  • 22. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia Jepang yaitu Ichikoro nonaka dan Takuji, dia bilang ada proses dari tacit ke eksplisit dan eksplisit ke tacit. Kemudian ada siklus di dalamnya, selama ada siklus yang terus menerus akan terjadi sebuah inovasi. Kalau sudah terintenalisasi maka pengetahuan itu bisa disosialisasikan, karena dia sudah memiliki kompetensi dan pengetahuan. Jika ini tumbuh maka ada pentahuan baru. Eksternalisasi ini dari tacit ke eksplisit adalah kodifikasi pengetahuan. Ketika dikombinasikan antara pengetahuan satu dengan yang lain akan menuju konsep dan pelan-pelan menjadi BOK yang memiliki ukuran/standar, konsep dan diinternalisasikan menjadi pengetahuan baru dan siklus ini dijaga terus kalau di corporasi. Tinggal kemudian dicari apa alat-alat yang berada di organisasi, baik proses, ruang, kegiatan, situasi dan prosedur. Alat-alat dari tacit ke eksplisit itu bisa alat yang konseptual dan teknologis. Seperti mainmapp, metaplan, wikipedia. Wikipedia adalah alat pengetahuan ketika orang mulai mengisi, definisi pengetahuan bersama-sama. Kemudian ada hirarki pengetahuannya. Aplikasi teknologi itu modus operasi bahwa semua perusahaan akan membuat website, karena situasinya seperti itu. Kemudian ada alat-alat teknologis dan kelembagaan. Ada kegiatan ke lembaga. Kalau kita diorganisasi apakah ekssternalisasi dibutuhkan atau tidak. Apakah internalisasi dilakukan atau tidak dst. Kalau anda membuat seminar, diskusi, sarasehan dst, bisa jadi ini masuk dalam sosialisasi. Kalau ada training 10 hari dst. SECI adalah chek list dari organisasi. Bagaimana organisasi mengirimkan anggota dalam mengikuti training dan apa artefaknya. Sekarang kita latihan dengan kerja kelompok, kemarin ada pengetahuan tacit, eksplisit, kodifikasi, improvisasi, inovasi, SECI, BOK dst. Katakanlah ini konsep dan bekerja dalam kelompok dengan artefak. Anda akan diberi barang-barang dan saya akan menyediakan 11 video klip dan anda tonton bersama-sama, kemudian memilih satu atau 2, entah bagaimana caranya kamu mempresentasikan. Pilih satu atau dua video, mana inovasi, improvisasi misalnya pada menit sekian ada adegan inovasi, apapun istilah pengetahuan yang diajarkan kemarin. [Peserta dibagi kelompok untuk melihat video dan menentukan istilah dari adegan yang ada dalam video serta mempresentasikannya. Durasi 1 jam] Presentasi Kelompok Rinda ; Pada video yang saya pilih, adegannya kiper menangkap bola dengan tidak lazim. Kita bisa melihat kiper melalui tacitnya menjadi sebentuk eksplisit . Daus 22
  • 23. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia Kita menganggap video ini sebuah dokumen, maka dokumen ini menjadi sebuah pengetahuan eksplisit, kalau kita mau mempelajari pengetahuan mengenai kiper dan kemudian masuk dalam tacit kita. Di video ini ada inovasi, karena lazimnya kiper menangkap bola dengan tangan bukan dengan kaki. Kemudian menit 007. Mereka membaca sebuah sistem bersama baik lirik dan alat musiknya. Kalau kita mendengarkan irama musik itu misalnya kapan gong ditabuh itu tidak setiap saat, tetapi ada waktu tertentu gong akan dibunyikan. Kita melihatnya ada semacam kodifikasi. Kedua, kalau kita ingin belajar maka video ini merupakan bentuk eksplisit menuju ke tacit dan menjadi sebuah bentuk internalisasi. Dalam adegan video ini juga sama ada kodifikasi karena ada beberapa notasi yang dikutip. Kita melihatnya ada inovasi disini, karena pengamen dimiliki oleh pemilik restoran, lazimnya pengamen tidak menjadi bagian pemilik warung. 008 ; adegan tari ini melakukan gerakan apa saja yang penting senang. Kemudian ada kodifikasi karena gerakan tari ini dan musiknya memiliki notasi yang jelas. Inovasi terjadi ketika ada reog dimana gerakannya sangat spektakuler. Kalau kita lihat dulu merak dan macan namun sekarang tidak lagi. Ray Ada adegan kiper menangkap bola dengan gerakan akrobatik yaitu dengan kaki merupakan bentuk dari tacit ke eksplisit karena layaknya bermain bola menangkap dengan kaki merupakan hal yang sangat lazim Kemudian, Seorang yang mengajarkan biola kepada muridnya merupakan dari bentuk tacit ke tacit atau melakukan sosialisasi. Kemudian di adegan lain orang bermain bola dengan bebas free lifestyle adalah bentuk dari kombinasi. Luluk Ada video klip ini merupakan bentuk eksternalisasi dan internalisasi. Memberikan pengajaran pada muridnya adalah bentuk eksternalisasi dan bagi muridnya adalah bentuk dari internalisasi. Idaman Eksternalisasi itu dari tacit ke eksplisit, pertanyaannya apakah dia mengeksplisitkan terlebih dahulu, kemudian masuk ke tacit? Luluk 23
  • 24. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia Itu juga masuk dalam improvisasi karena tidak satu jalur saja. Kemudian ada kodifikasi mengenai cara menggunakan biola. Misan Disini kami menganalisa bahwa adegan ini adalah sosialisasi, karena pengetahuannya dari tacit ke tacit. Dia mengajarkan cara melipat pakaian. Kedua, improvisasi, karena dia mengajarkan melipat pakaian dengan cara yang tidak biasa. Kemudian ada tacit karena pengetahuannya tanpa dituliskan, kami tidak menganggap ini sebuah dokumen. Yang terakhir adalah lesson learn dari cara melipat baju yang biasa menjadi cara melipat baju yang mudah dan tepat. Idaman Improvisasi karena ada cara baru, apakah dalam adegan ini ada fenomena lesson learn-nya? Rinda Tidak ada lesson learn. Karena tidak ada why-nya dan masih bersifat best practices. Idaman Best practices itu ketika ada cara yang lebih baik namun tidak disebutkan mengapa. Contohnya ketika ada kegagalan-kegagalan dan dikatakan fenomena ini karena faktornya A dst. Kalau ada penjelasan mengapa ini gagal dan berhasil. Dalam adegan ini apakah ada penjelasan why melipat buku, namun hanya menjelaskan begini cara melipat baju. Daus Tadi ada yang disebut mengenai improvisasi dan inovasi. Saya ingin mengetahui adegan mana improvisasi dan inovasi Idaman Kalau dalam soal cara, kita akan melihat dalam konteks baju atau cara melihat. Kalau dalam cara melipat ini merupakan cara baru, jadi ini merupakan inovasi dalam melipat baju. Namun dalam memperlakukan baju, dia melakukan improvisasi. Mida Tadi dalam soal lesson learn itu tidak hanya soal why saja melainkan soal how. Misalnya kita mengalami dan ada pengalaman yang dialami teman kita. Jadi ketika di chapture baik 24
  • 25. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia ditulisan atau artikel. Akhirnya menjadi lesson learn, jadi menurut saya itu bukan soal why saja melainkan juga soal how Idaman Soal mengadopsi atau mengakuisi how yang baru. Mida Lesson learn itu tidak hanya why saja melainkan ada what, where, when dan how. Idaman Itu hanya membedakan lesson learn, best practices, information, data. Itu materi kemarin, jadi yang namanya bangunan pengetahuan ada juga level knowledge. Jadi ada informasi, ada knowledge ini adalah spektrum. Jadi dalam knowledge ada declaratif dan prosedural, ada berbagai cara penggolongan. Kalau kita bilang about, know what, jadi kalau tanya spidol, maka kamu bilang itu untuk menulis know what, kalau know about kalau melihat gitar, pengetahuan mengenai gitar classic merk pleta, kayunya sudah lapuk dan itu gitar tua dan muda, ketika kita mengetahui hal itu lepas dari best practices atau lesson learn kemudian masuk ke know how, saya tahu menggunakan dst. Kemudian masuk ke know why, jadi ada yang bermain gitar mereka memiliki know how dan mereka tahu bagaimana knpw why-nya. Mereka tahu cara memainkan gitar namun juga melakukan inovasi saat bertukar tangan. Know how dengan cara A namun kamu tahu why dengan cara itu kemudian menjadi how baru. Kembali ke pertanyaan kamu, KM ini merupakan alat baru. Jadi ada experience ada resensi dibuku bahwa lesson learn dan best practices itu sama, padahal berbeda. Ada experiences yang berhasil dan ada yang gagal. Kalau berhasil saja yang diambil maka dia tidak dianalisis, tingkatnya hanya itu. Misalnya cara memilih duren, bagaimana menyimpan beras supaya awet dia tidak melakukan analisis, karena mengambil yang berhasil saja. Kalau yang gagal kita pelajari dan yang berhasil kita pelajari maka kita akan tahu why dia gagal dan why dia berhasil, maka yang namanya lesson learn mengandung why juga how. Best practices bisa satuan kalau lesson learn itu isinya lebih mendalam dan dibangun dari pengalaman. Kalau misalnya kasus kecil ada lesson learnya ada namun lebih mendalam kalau dibangun dari pengalaman yang panjang. Misan Kita melihat fenomena marchine band merupakan bentuk tacit. Kemudian dari tekniknya menjadi inovasi baru, ada perbedaan dari drum band yang biasa kita lihat. Satu lagi ada eksternalisasi dari pertunjukkan itu. Idaman 25
  • 26. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia Eksternalisasi itu dari tacit ke eksplisit, apakah ada tacit knowledge mereka jadi panduan, jadi tidak ada eksternalisasi. Apakah ada proses transfer pengetahuan dari drum band itu. Mungkin dia hanya menikmati saja. Kalau di video ini ada inovasi, apanya? Misan Cara membawa dan bajunya. Idaman Jadi ini marching band dari taruna angkatan udara. Taruna AU akan melakukan marching ketika ada acara tertentu. Kalau dia menggunakan baju seperti elang, AU selalu memakai itu, dan bahwa garis yang terdepan hanya attensi pembuka jalan, itu sudah ada sejak 1963. Kemudian bicara tacit ke eksplisit, ada keterampilan tacit, masing-masing orang dalam marching band itu merupakan tacit dan seragam. Artinya pengetahuan tacit yang memiliki standar pada level pengetahuan yang sama. Jadi ada pengetahuan tacit yang dimiliki oleh banyak orang namun memiliki standar yang sama, itu ada pengetahuan yang sistematik, disini kodifikasi tidak dikatakan juga pengetahuannya tidak dieksplisitkan, tetapi kemampuan tacit yang begitu seragam berarti ada pengetahuan yang sistematik dan tertata. Kalau saya bilang ada perjalanan perubahan masyarakat mengenai advokasi yang tidak memiliki kesamaan gerak maka BOK dan kodifikasinya semrawut. Tadi ada yang bilang mengenai keroncong yang ada seragamnya, apakah ini orang restoran yang belajar keroncong atau orang keroncong yang dipakai seragam? Forum Bisa dua-duanya namun lebih cenderung orang keroncong yang dipakai seragam Idaman Ada beberapa improvisasi dan inovasi. Disini ada 3 alat musik yang dipakai. Cara permainan yang disebut keroncong. Keroncong yang asli itu ada 7 alat musik ; gitar, ukulele, bas, cuk dan cak, serum, fluit dan biola Kita break dahulu kemudian kita akan lanjutkan kembali Break Idaman Kita belajar KM harus menentukan KM yang mana yang akan kita pelajari. Karena mempelajari definisi KM bisa sampai satu bulan, karena setidaknya ada 53 definisi KM dari sumber yang berbeda. 26
  • 27. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia Ada berbagai definisi, ada Davenport dan Prusak (1998) yang banyak populer dan digunakan mengenai definisi dari KM menyatakan sebagai berikut ; Knowledge is ... a fluid of mix of framed experience, values, contextual information, and expert insight that provides a framework for evaluating and incorporating new experience and information. Menurut Davenport, pertama adalah fluid mix yaitu campuran yang cair. Jadi seperti spektrum bukan dikotomi yang tersekat. Seperti pada contoh adegan melipat baju, ada improvisasinya adalah memperlakukan baju dan inovasinya cara melipat baju. Jadi dalam konteks apa dia menjadi sebuah inovasi dan improvisasi, dikonteks mana dia informasi dan dikonteks mana menjadi data, kita bisa membedakan. Bahwa informasi itu beda, know how, what merupakan sesuatu yang beda namun dalam konteks tertentu menjadi sebuah spektrum dan menurut Davenport KM itu adalah fluid mix, jadi kita tidak terpaku tetap, kita bisa melihat dari sudut pandang mana. KM merupakan campuran dari unsur experience, values, contextual information dan expert insight. Ini memiliki kedalaman yang berbeda- beda, experience itu mentah belum terkategorisasi tetapi ketika dibilang expert insight itu sudah lebih prediktif, itu posteriori yaitu dia bisa melihat lebih dalam dan tidak nampak, sementara contextual information adalah dia yang memberi konteks. Contohnya pada suatu hari kita membaca berita ada tawuran. Suatu hari di Jakarta ada 5 tawuran pada suatu tempat yang berbeda, besoknya tidak ada buntutnya itu pas habis sidang soal century di DPR yang cukup memanas dan besoknya ada tawuran. Kalau kita tidak melihat konteksnya maka kita tidak melihat ada kaitan tentang media, pengalihan berita dst. Ketika dulu tahun 2001 ada konflik horizontal, kalau dianalisis secara urut, Gusdur pas naik jadi presiden kalau menembak orang itu seenaknya saja tanpa basa-basi, “dia bilang ini” dia menyebut nama di depan umum. Ketika Gusdur menembak kiri dan kanan biasanya ada konflik yang menganggu dia. itu bagaimana memberi konteks. Kemudian ada values, nilai yang dipegang dan dipercayai. Sesuatu yang dipercayai sebagai kebenaran dan digunakan sebagai tuntunan/panduan dalam menyusun tindakan. Ada nilai democrazy dan egalitarinisme. Egalitarianisme, kita percaya bahwa semua orang memiliki kesamaan derajat, meskipun Daus lebih tidak ganteng dari Idaman dan jauh lebih miskin, tetapi Daus memiliki harkat kemanusiaan yang sama. Keadilan sosial itu values, kita akan melihat ada values yang melandasi hal itu. Ketika kita bilang Fitra membuat Seknas Transparansi anggaran, ketika anda menelusuri ke visi dan misinya maka akan ada values yang melatarbelakanginya, baik di organisasi, sekelompok orang maupun komunitas. Ada berbagai values, kalau anda masuk keilmuan akan ada banyak values yang dijalankan. Kenapa disebut frame experience? experience itu berada dalam sebuah kerangka yang ditentukan oleh values, contextual information tetapi juga ditentukan oleh cita-cita perubahan yang diinginkan. Misalnya Fitra bagian dari apa? Fitra bagian dari good government, kedaulatan rakyat. Lalu pengalaman dari rakyat dikerangkakan apa 27
  • 28. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia hubungannya dengan perubahan itu, perjalanan menuju tercapainya perubahan yang dicita- citakan. Dengan frame itu capaian-capaian kita bisa melihat dimana ada keberhasilan dan kegagalan. Kalau ada organisasi besar yang menyatakan keberhasilan dari kegiatannya demonstrasi. Banyaknya orang bisa menjadi keberhasilan, bisa juga tidak. Kita sudah bisa mengukur, apakah di organisasi atau komunitas anda ada frame experience tidak? Apakah sudah dibangun kerangka yang mengkategorikan pengalaman dan kerangka itu berdasarkan apa? Bisa saja tidak sadar berdasarkan, dalam kegiatan kita sering menyatakan bahwa acara kita gagal dengan ukuran bahwa kita sudah bekerja 24 jam. Kita bisa saja menilai keberhasilan dari effort yang dijalankan. Framenya apa result base dst. Apakah kita mengidentifikasikan values. Inilah yang dimaksud oleh Davenport mengenai KM. Dimana fluid mix ini kekinian dan ke masa lalu-an menyediakan kerangka lagi, karena fluid mix menjadi kerangka untuk mengevaluasi dan mengikutsertakan pengalaman baru dan informasi baru, jadi ini menatap ke depan. Ketika koridor kebebasan sipil dibuka, maka menjadi pengalaman baru di tanah negeri ini, pasca orde baru, pengalaman itu di incorporate tidak oleh gerakan pro dem atau gerakan politik, dipahami tidak? Kalau tidak diisi ruangnya akan diisi oleh orang-orang gerakan politik formal itu Gerindra, Hanura dst itu alat formal. Jadi situasi baru itu gagal ditangkap karena kita tidak memiliki values, information. Kalau kita menggunakan definisi Davenport ini cukup simple dan bisa ditarik per-elemen. Daus Ada struktur experience dan frame experience bagaimana membedakannya? Idaman Ada structure experience dan frame experience. Kalau structure experience itu urusannya dalam kegiatan pendidikan. Jadi ada cara orang belajar dengan diceramahin dan mengalami pengalaman. Kalau kita menjadi guru, kita akan melakukan proses belajar berarti kita akan membangun pengalaman tertentu, tapi kalau kita diamkan saja membiarkan murid sendiri untuk pergi maka akan mengalami pengalaman yang berbeda-beda dan tidak ada ujungnya. Maka pengalaman yang kita sediakan acak dan akan menghasilkan pengalaman yang berbeda-beda. Kita akan memberikan pengalaman dan terkendali dengan rentang waktu yang jelas. Misalnya ada 11 film, maka semua akan mengalami menonton film dan akan terjadi diskusi. Itu yang dinamakan pengalaman yang terstruktur. Pengalaman yang terstruktur adalah cara mendesign kegiatan. Kalau frame experience, kita melihat pengalaman dengan kerangka dalam melihat pengalaman itu. Dengan davenport ini kita bisa mengukur apakah knowledge di manage atau tidak dengan kerangka yang makro. 28
  • 29. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia Sekarang yang di manage adalah organisasinya terlebih dahulu baru kemudian komunitas, kalau organisasinya amburadul bagaimana dengan komunitasnya. Kita letakkan dia dalam manajemen organisasi. Ini adalah sebuah matrik yang menunjukkan elemen-elemen yang ada dalam manajemen organisasi yang dibedakan dari aspek organisasi. Kalau organisasi ada leadership, networking dst. Ini adalah unsur-unsur bagaimana memanage knowledge di aspek tertentu. Kolom pertama ; ada level dari yang paling bawah hingga paling tinggi, level itu seberapa jauh/advance organisasi tahu tentang dan menggunakan pengetahuan. Level terendah adalah awarness, jadi baru sadar ada pengetahuan. Awarness pada NGO belum tentu mendalam, mungkin masih belum bisa membedakan pengetahuan dan informasi dst. Level berikutnya reaction, kalau sudah awarness kemudian ada respon dari itu, misalnya dibentuknya divisi manajemen pengetahuan meski tidak tahu apa yang harus dikerjakannya. Kemudian mencari tahu dan mencari konsultan yang ekspert di bidangnya. Level berikutnya adalah action, kalau reaksi itu biasanya jangka pendek, sementara action jangka panjang. Level selanjutnya adalah menerapkan dengan konsisten. Konsisten ini bukan berarti terus menerus tetapi memiliki pola yang dapat dipertanggung jawabkan. Level 5 adalah cara kerja. Dari level-level itu memiliki tanda-tandanya yang terlihat pada sebelah kanan. Leadership behaviour, networking dst. Matrik ini menarik untuk ditelusuri. Misalnya bagaimana leadership dijalankan, bagaiman membangun networking dst. Ada kerangka manajemen, kemudian dengan parameter ini, tinjaulah dunia NGO pada umumnya, kemudian spesifik pada organisasi yang pernah anda kenal, atau organisasi anda. Anda bebas memilih organisasinya, satu kelompok ada 3 orang. [Peserta dibagi menjadi 4 kelompok untuk meninjau NGO dan organisasinya dengan matrik KM self assessment] Presentasi Kelompok Aris Kondisi NGO secara umum, kelompok kami melihatnya berada pada level 2. Kenapa? Kita akan melihat indikator yang dibangun oleh Mas Idaman. Pada level KM strategi, sudah banyak organisasi menyatakan membagikan apa dan bagaimana itu penting, contohnya ada banyak NGO membangun website dan sharing hal-hal yang mereka kuasai dan dianggap penting. 29
  • 30. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia Untuk leadership, beberapa manajer memberi waktu untuk berbagi dan belajar namun hanya sedikit dukungan dari atas yang terlihat. Support memberikan waktu banyak dilakukan oleh manager ketika ada undangan pelatihan, tapi ketika pelatihan itu berbayar dan membutuhkan sumber daya tidak saja waktu, kadang kala manager itu masih agak rumit untuk mengiyakan. Networking ; adanya jaringan ad hoc untuk mengenal individu satu dengan yang lain. kita melihat ini susah terjadi karena di NGO sudah ada kelompok belajar atau jaringan belajar dan ada NGO yang berkonsentrasi dalam membangun jaringan misalnya prakarsa rakyat, SatuDunia yang mencoba memfasilitasi hal seperti itu. Ada jaringan yang dibentuk oleh kelompok itu, misalnya SatuDunia membuat Kopdar Admin website. Learning, before, during dan after ; orang belajar sebelum melakukan ini cenderung belum melakukan, karena biasanya orang akan tabrak dulu urusan kemudian. Point kedua, Mereka menangkap apa yang mereka pelajari bagi orang lain untuk mengakses, ini tidak dilakukan kebanyakan organisasi, kebanyakan masih berada di tacit, mereka memiliki lesson learn namun tidak dieksplisitkan. Mereka menganggap ini penting tapi kemudian tidak dijawab. Pada prakteknya beberapa melakukan akses itu, beberapa orang menangkap lesson learn itu namun tidak secara umum Chapturing knowledge ; Tim menangkap pelajaran yang dipelajari setelah suatu proyek. Tim mencari pengetahuan sebelum memulai suatu proyek. Indikatornya meskipun dipaksakan karena ini donor driven namun diakhir proyek ada laporan yang di dalamnya ada lesson learn, termasuk dalam memulai proyek ketika mengajukan proposal, ada pengetahuan awal atau hal yang terkait dengan proyek yang akan dijalankan. Akses kebanyak pengetahuan meskipun tidak diringkas. Kondisi saat ini sudah mulai banyak pengetahuan khususnya di online, fenomena storage online semacam for share disitu banyak pengetahuan, NGO mengakses mengenai hal itu tapi tidak mensarikan kepada orang lain. Kemudian kondisi NGO spesifik kita memilih SatuDunia, kita menganggap SatuDunia berada pada level 3 (Action). Poinnya tidak ada kerangka dan artikulasi strategis. Kita mengakui belum ada kerangka dan artikulasi strategi dari KM, tapi disini ada poin deskripsi pekerjaan menangkap pengetahuan dan berbagi, secara struktural sudah ada KSO (Knowledge Sharing Officer), deskripsinya sudah ada dan orang-orang menggunakan sejumlah alat untuk membantu belajar dan berbagi, kita menggunakan alat-alat teknologi dan pola pendekatan secara institusi. Leadershipnya. KM dipandang sebagai tanggung jawab tim khusus, kita memiliki tim khusus, beberapa pemimpin melakukan pembicaraan tetapi tidak selalu berjalan. Iya selalu dibicarakan namun tidak semuanya berjalan 30
  • 31. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia Networking ; orang-orang membangun jalinan untuk mendapatkan hasil. Semacam Kopdar untuk berbagi pengetahuan dan skill khususnya manajemen website. Jaringannya kita ciptakan Untuk learning before, during after ; orang dapat dengan mudah mengetahui apa yang diketahui oleh organisasi. Ini yang belum dilakukan, karena orang yang ingin mengetahui apa yang diketahui belum terchapture di website, di hal-hal yang kita lakukan di online. Contoh berbagi dan menggunakan dikenali ; kita melihatnya proses berbagi melalui kopdar sudah dilakukan. Rekan membantu rekan melintasi batas organisasi ; ini bahasanya masih rancu. Kita asumsikan bahwa satudunia memfasilitasi kursus kepada mitra merupakan bentuk rekan-membantu rekan. Chapturingnya ; Jaringan bertanggung jawab atas pengetahuan, mengumpulkan subjek pengetahuan mereka di satu tempat dalam format umum. Satudunia memiliki satuportal yang difungsikan untuk berbagi pengetahuan dan memiliki jaringan. SatuDunia sebagai anggota jaringan sudah bertanggung jawab dalam berbagi pengetahuan khususnya indepht reporting. Pencarian sebelum melakukan dianjurkan ; Sebelum membuat pengetahuan kita sebelumnya melakukan penelitian. Rinda Poin pertama pembahasan mengenai strategi KM, kami merasa saat ini NGO di indonesia berada pada level 2 reaction. Deskripsinya hampir sama dengan kelompok sebelumnya dan kebanyakan kita NGO dari hasil di tim, belajar membutuhkan sesuatu dan kebanyakan menerapkan atau membuat lesson learn di organisasinya. Poin 2 ; kita membahas NGO tidak satu suara karena Mas Yudi membahas mengenai Greenpeace, saya, Misan dan Arman membahas mengenai SatuDunia. Kami merasa SatuDunia masuk pada level ketiga, meski pada beberapa indikator SatuDunia belum melakukan secara sempurna. KM Strategi SatuDunia sudah memenuhi kemudian leadershipnya sudah ada indikator yang sesuai kurang lebih ada SOP. Kemudian networking orang-orang membangun jaringan untuk mendapatkan hasil, sudah memulai. Learning before, during dan after. orang dapat dengan mudah mengetahui apa yang diketahui oleh organisasi, itu belum dilakukan dengan sempurna, sebenarnya di Satuportal ada box even namun kadang-kadang kita tidak begitu update even dan beberapa dimasukan di SatuDunia.net. untuk rekan membantu rekan bahasa sangat rancu. Idaman 31
  • 32. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia Kalau ada proses-proses dimana pengetahuan di share dan pengetahuan digunakan sebagai satu alat untuk menghadapi persoalan. Apakah di organisasi ada masalah dan diatasi dengan pengetahuan. Ada yang berbasis prosedur, reaksi tanpa dasar dan tradisi. Jika ada sesuatu di organisasi ditanngapi sesuai dengan tradisi. Disini poinnya adalah sharing and using. Apakah pengetahuan dipakai, bukan tradisi yang dipakai atau contekkan. Ketika pengetahuan digunakan, apakah ada kesadaran atau deteksi, apakah organisasi mengenali atau mendeteksi pengetahuan. Kalau organisasi belum siapa kearah sana, ya berjalan saja. Katakanlah sebuah organisasi, ada staff dan ada salah satu staf analisanya lebih tajam dan dia memutuskan sebuah langkah-langkah, yang lain cuek saja dan tidak mengenali. Kalau di poin ini menyebutkan ada kesadaran, mengenali dan mendeteksi, itu maksud kalimatnya. Pear itu kolegial, pear itu bisa sesama profesi, seumur-an. Kemudian sekat-sekat organisasi itu bisa di tembus, asalkan mereka saling membantu, misalnya di twitter, ada teman itu pear. Atau di komunitas pecinta KRL itu, pear. Rinda Lalu untuk membantu rekan melintasi batas organisasi sudah dilakukan di divisi kemitraan, dimana mitra yang lintas isu dan di manage kebutuhannya oleh divisi kemitraan walaupun sebenarnya mereka sebenarnya tidak berjejaring. Chapturing knowledge ; SatuDunia telah berhasil dalam berbagi pengetahuan melalui website, milis, twitter. Kemudian Pencarian sebelum melakukan dianjurkan itu juga kita mengalami kebinggungan sehingga tidak dibahas. Ada yang berbeda sedikit dari Mas Yudi, dia mengambil sampel organisasi Greenpeace yang berada pada level 4. Kalau di level 4 saya merasa keberhasilan organisasi itu keberhasilannya tidak pada organisasi saja melainkan sudah di mix dengan kebutuhan bisnis di bidang tersebut. Pada level 4 di learning, before, during, after ; Greenpeace itu sudah berhasil melakukan indikator ‘pelanggan’ berpartisipasi dalam sesi review. Greenpeace per 3 bulan sekali donor itu melakukan pertemuan melalui gathering. Yudi Bukan donor tapi supporting. Kalau Greenpeace artefaknya lengkap walaupun jadi seperti birokrasi dan mereka menggunakan intranet semua mengenai Greenpeace ada. Training semua ada modulnya. Kalau antar organisasi dia sangat egois. Kita kalau ingin mengeruk pengetahuan dari Greenpeace agak susah. Mida 32
  • 33. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia Frame Experience ORNOP secara umum sudah memiliki banyak pengalaman, akan tetapi pengalaman tersebut belum terdokumentasikan dengan baik, belum terstruktur, belum dikelola, dan tidak memiliki frame experience yang jelas (level 3). Values CSO sudah memiliki nilai-nilai (values) yang mendasari gerakan advokasi, yang termanifestasikan dalam bentuk program dan kegiatan yang dijalankan. (level 5). Contextual Information CSO secara umum, cukup memahami konteks informasi yang ada (level 3), konteks informasi sering dijadikan pijakan dalam menjalankan advokasinya. Expert Insight NGO secara umum berupaya menerapkan Expert Insight akurat, namun memiliki kelemahan di level tertentu. Misalnya, kampanye publik (Level 3). KIARA Frame Experience KIARA dan anggota jaringan memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan, khususnya tentang komunitas, dan telah terdokumentasi dengan baik dalam bentuk publikasinya akan tetapi belum bisa menjangkau publik luas (level 4). Values KIARA sudah memiliki nilai-nilai (values) yang mendasari gerakan advokasi, yang termanifestasikan dalam bentuk program dan kegiatan yang dijalankan. Contoh, adanya nilai “keadilan,” gerakan advokasi adalah mendorong perwujudan nilai-nilai keadilan terhadap hak-hak nelayan dan komunitas pesisir (level 5). Contextual Information KIARA memahami konteks informasi yang ada (level 4), konteks informasi selalu dijadikan pijakan dalam menjalankan advokasinya. Expert Insight 33
  • 34. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia Adanya pemahaman sejarah pengelolaan wilayah pesisir dan laut NKRI, nilai-nilai kemasyarakatan, sehingga mampu menerjemahkannya ke dalam berbagai ruang, mulai dari pembuatan kebijakan, advokasi, kampanye, program dan publikasi publik. (level 3). Opik Kalau saya menambahkan, dilihat dari kelompok sebelumnya, kita mengidentifikasi dari definisi yang dibuat oleh Davenport dan masuk ke Self Assessment Cuma lebih ke leveling tidak masuk ke indikatornya. Kemudian kita mengidentifikasi ke definisi yang dibuat seperti values, expert insight. Idaman Ada komentar lain sebelum masuk ke bahan berikutnya. KIARA berdiri tahun berapa? Mida 2003 Idaman Menurutmu organisasi mana saja yang konsen dalam bidang perikanan? Mida WALHI juga konsen, ada campaigne soal pangan, kelautan dan perikanan, energi dan iklim. Selain itu ada Bina Desa dan Telapak. Telapak itu lebih pada social enterprice, pengembangan perekonomian komunitasnya seperti transplantasi karang. Idaman Jadi kalau saya mengomentari mengenai ada satu BOK yang sedang terbangun perlahan- lahan yang merupakan irisan dari berbagai BOK lainnya. Jadi ada BOK environmentalisme kemudian nanti dipecah lagi tentang konservasi habitat. Tapi ini bicara habitat murni, namun ketika ada orang kemudian muncul suistainable development, konsep itu muncul dengan kemudian ada turunannya kehutanan berbasis komunitas dan itu menjadi BOK baru dimana ada definisi, kemudian ada praktisnya, bahkan ada best practices-nya. Di tiap-tiap itu ada perdebatan, karena ada values yang berbeda. Jadi world bank mengurusi kehutanan juga soal tutupan hutan dan illegal logging, kemudian yang baru mengenai REDD, terjadi perdebatan, satu offside, satu tidak offside, kemudian makin lama makin melengkapi termasuk akhirnya, dia meluas ke soal kelautan dan perikanan. Dia akan merunut terus ke 34
  • 35. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia belakang ke jaman tahun 1970-an ketika orang mulai konsen dengan alam, kemudian ada juga yang melihat ekonomi tahun 1960-an, ekonomi extraktif dan kapan mulai muncul pendekatan seperti itu. Kemudian melihat paradigmatik yang diubah, bahkan ketika feminisme dan gender mulai melihat bahwa pembagian kerja domestik publik, ekonomic, domestik antara perempuan dan laki-laki sejak manusia bergeser dari masyarakat nomadic dan berburu, ketika mereka bercocok tanam, mereka duduk diam di suatu tempat tertentu karena terikat dengan tanahnya. Pada waktu sebelum menemukan bercocok tanam, laki-laki dan perempuan sama-sama tidak di dalam rumah karena mereka berjalan terus mendirikan kemah dan semua jalan. Ketika ada tempat tinggal yang menetap dan cocok tanam yang harus ditunggu sebelum di panen. Demikian juga kalau di perikanan tidak bisa dilepaskan dari kelautan, tidak bisa dilepaskan kebijakan maritim ke darat ketika rezim orde baru naik dan di dukung oleh angkatan darat, kemudian resources di tarik untuk dibagi ke angkatan darat yang menguasai sebagai basis dukungan kekuasaan rezim Soeharto. Bahkan bisa ditarik lagi hingga jaman mataram dan bahkan bisa dilihat dari novel Pramoedya tentang Arus Balik. Itu contoh bagaimana BOK akan dibangun makin lama makin lengkap dan mendalam. Kemudian mengenai database hubungan spektrum dari data, informasi dan pengetahuan. Ada JATAM, WALHI dan KIARA. Kita bisa melihat dari tambang. Apakah data ada? Kita harus membedakan antara data, informasi, opini, slogan hingga ke ideologi. Itu adalah entitas dan makhluk yang berbeda. Kita lihat tambang, apakah ada di Indonesia sebuah Situs, dimana kita bisa akses list propinsi, Kabupaten. Kita punya 33 Propinsi, 400 Kabupaten. Kalau kita straight di satu propinsi bisa tidak ada list daftar tambang, yang ditambang apa? Luasnya berapa? Nama tambang, dibuka tahun berapa? Saya belum pernah melihat mengenai hal itu, ini data yang konsisten. Kemudian ada informasi mengenai daya rusak tambang contohnya begini dst. Tapi data urut yang konsisten dan aksesable belum ada. Kemudian di tingkat informasi, laporan tahunan dan sektoral. Kita harus memiliki informasi dan data yang bisa buat orang akan membuat informasi dan tambang, di sekitar NGO data ini masih miskin. Banyak NGO yang menggunakan kata kunci database namun kontennya tidak difokuskan, dia memasukkan berita begitu banyak kemudian dibilang database, kalau kita bicara orang database namun tidak mengerti dengan entitas dan relasi, mana atribut dan relasi ini tambang berhubungan dengan lokasi dst. Kemudian soal perikanan itu yang menarik di Indonesia. Indonesia memiliki 81 ribu km panjang garis pantai, stok ikan lautnya 6,1 juta ton per tahun, dia punya 594 titik penjualan ikan primer terdiri dari pelabuhan nusantara, hingga tempat pelelangan ikan. Nelayan dari laut membawa ikan dan di Indonesia ada jumlahnya 126 species yang berada di laut, jenis ikan perenang cepat dst. Ada satu cerita ikan pelapis itu ikan yang berenang dengan cepat. Kalau nelayan jual ikan di TPI dengan cara lelang. TPI itu tanah dan infrastrukturnya milik Pemda, pelelangan itu difasilitasi oleh koperasi Mina, dan koperasi Mina akan mengutip penjualan itu 2% dan 2% 35
  • 36. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia dibagi dua 1% untuk koperasi Mina dan 1% untuk Pemda sebagai retribusi. Maka setiap bulannya koperasi akan membuat laporan ke Pemda. Pemda kemudian setor ke Kanwil Perikanan dan 2 bulan sekali Kanwil merekap, dari Kanwil kemudian di kirim ke Jakarta ke Perikanan Pusat itu 6 bulan, akhirnya data tanggapan ikan itu perikanan hanya punya setahun sekali, padahal ikan geraknya harian, pasar juga harian. Maka informasi mengenai ikan yang ditanggap seberapa itu tidak ada. Kemudian ada proposal sistem informasi perikanan. Lalu ada uang, kemudian orang datang semua. Perusahaan swasta datang, ada konsorsium antara anggaran negara dan uang dari UNDP dst. Kemudian dibuat kerangka rancangan sistem informasi perikanan nasional. 594 TPI itu dicatat dan dibuat online, jadi tiap TPI dipakai komputer dan sambungan internet dan transaksinya menggunakan alat transaksi elektronik kemudian bisa masuk datanya, terus datanya langsung masuk dan dipusatkan sehingga data ketahuan. Ini pertempuran ekonomi dengan kepentinhgam masyarakat ketika di chek sebenarnya apa yang terjadi? Ternyata akan ada invest dengan dana yang besar, kemudian butuh sambungan internet dan butuh orang yang akan mengoperasionalkan hal itu. Orang itu akan di training beberapa hari. Akhirnya diputuskan itu akan dilakukan bertahap setelah jadi, potongannya dari penjualan itu dinaikkan menjadi 5%. Nelayan dipotong 2,5% dan pembeli dipotong 2,5%, setelah proyek ini selesai yang bayar nelayan. Pengadaan hardware dan software dibayar kemudian trainingnya, kemudian bank ikut bermain dengan memberikan pinjaman ke konsorsium ini dan dia membuat ATM dan uangnya dibayar lewat ATM. Pertanyaannya, ada penangkapan ikan tahun 2000, ada perusahaan ikan yang besar-besar, jadi dia memiliki kapal dan dia menangkap ikan tapi tidak dibawa ke TPI. Misalnya di Irian –Biak di dekat perusahaan Pelni ada pelabuhan yang besarnya 4 kali lipat lebih besar dari Pelni yang dimiliki perusahaan Perancis, Transpage. Sehari ada kapal yang datang dari laut. Kapal itu merapat tidak menurunkan ikan melainkan kaleng tanpa label, jadi dia menangkap ikan Tuna, Makarel langsung dikalengin tanpa label. Kemudian muncul kapal Perancis dan dibawa keluar. Jadi ikannya tidak melalui TPI lagi. Kemudian sekarang di ambil oleh Jayanti Group. Ketika sistem informasi itu dibangun, kemudian potongannya jadi naik 2,5% namun nelayan itu tidak mengakses data itu, karena dia tidak memiliki laptop dan tidak memiliki waktu untuk itu. Akhirnya yang mengakses data itu adalah perusahaan besar. Mereka duduk manis di depan screen komputer mengakses data tangkapan ikan itu. Dia yang memakai namun yang membayar nelayan. World bank dan beberapa pihak ikut membantu itu. Kemudian ada konsorsium yang dibangun namanya partnership, antara perusahaan swasta dan departemen perikanan. Tentu saja itu tidak berhasil dibuat. Kalau kita memiliki struktural siapa yang diuntungkan dan values yang ada dibaliknya, bagaimana melihat proyek-proyek itu, waktu itu belum ada LSM yang bermain dibidang perikanan. Sekarang sistem informasi perikanan nasional itu bagaimana? Mida 36
  • 37. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia Sebenarnya sistem informasi perikanan nasional dan sumber daya ikan itu tanggung jawab menteri perikanan dan kelautan, sampai sekarang data yang digunakan tahun 1999 untuk sumber daya ikan, makanya untuk advokasi ada baiknya menggunakan data dari VAO, karena menggunakan satelit, yang terindentifikasi belum yang tidak teridentifikasi. Tiap tahunnya Indonesia bisa memproduksi 9-10 juta ton per tahun, yang kena illegal fishing itu 2-4 juta ton per tahun. Greenpeace internasional ada campaigne mengenai illegal fishing. Makanya tidak bisa dipercaya data itu, kita melihat laporan BPK terakhir menyatakan bahwa sekitar 9 miliar dana pembuatan informasi sumber dana ikan di korupsi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Terkait dengan penangganan Illegal Fishing memang tidak ada sikap tegas dari Kementerian Perikanan dan Kelautan termasuk Dirjen kelautan bagian pengawasan itu dipecat karena tidak becus. Makanya programnya banyak yang karikatif dan berbasis daratan. Saya melihat terlalu banyak harapan masyarakat terhadap LSM, padahal kapasitas itu pertama dari penyediaan informasi, advokasi, bantuan hukum, jadi kalau kita mengharapkan lebih dari kapasitas kita. Jadi agak jomlang, sebenarnya harus lihat kapasitas dan ketika tuntutan semakin besar, kita harus bisa melihat kewenangan kementerian masing-masing, kewenangannya apa, jangan- jangan kita sudah mengambil alih kewenangan kementerian, misalnya penguatan komunitas nelayan soal BBM, apakah Kementerian bicara soal BBM terakhir ketika harga BBM naik dan subsidi di batasi, kita berbicara soal itu. Jadi tidak boleh bicara ah NGO kerjanya seperti ini, padahal kita melakukan apa yang bisa kita lakukan dan kita bisa. Idaman Pada tahun 2000 ada persoalan BBM, ada arragement, dimana nelayan itu dapat BBM dengan harga khusus, kemudian ada penunjukkan perusahaan tertentu yang memiliki kewenangan untuk mendistribusikan BBM untuk nelayan. Jadi dia boleh mengambil di depot pertamina dan dia membawa titik-titik tertentu di tempat nelayan. Kemudian dia dapat itu dia mengambil BBM, ditulis disitu mengambil sekian ton, kemudian ke nelayan jauh lebih kecil itu, sebagian dipindahin di daerah teluk nigung dan teluk durian, kemudian masuk ke kapal dan dijual ke Singapura. Besok kita akan libur selama seminggu dan kita akan pindah ke bidang tertentu yaitu community. Saya akan mengirim bahan-bahan kursus melalui email. Ini adalah pergeseran dari pendekatan KM dari generasi ke generasi. Jadi menurut Charil 2002, dari perusahaan yang menerapkan KM ada tiga generasi yang berbeda. Paling awal adalah pendekatan yang berorientasi pada record. Jadi proses kapitalisasi dan kapitalistik. Proses kapitalisasi itu menyimpan dan mengakumulasi stok data dan pengetahuan. Jadi yang dikuatkan online storage, materi disimpan menjadi repositori. Kemudian KM dianggap pada 37
  • 38. Notulensi proses. Kursus Knowledge Manajemen Selasa dan rabu tanggal 5-6 Oktober 2010 Yayasan SatuDunia umumnya sebagai alat untuk mengidentifikasi, menyimpan, mengorganisasi, menemukembali, kumpulan pengetahuan dari sebuah organisasi. Jadi dia adalah storage and search of the knowledge. Jadi pengetahuan itu disimpan dan bisa ditemukan kembali. Berikutnya tidak berorientasi pada record dan sebagai sirkulasi, jadi kepentingan KM sudah bukan stok lagi melainkan sirkulasi, mereka mencoba KM itu sirkulasi bukan menumpuk. Kalau ada orang yang ingin knowledge kuat, misalnya jangan sampai berhenti disini, dia harus sirkulasi, kalau dari individu harus sirkulate ke organisasi dst. Perbedaannya disini, tadi itu ada difusi pengalaman, pengalamanku dan pengalamanmu akan dikombinasikan akan menemukan pandangan baru. Kemudian ada persoalan kodifikasi menjadi penting, tentu saja menyimpan dan menemukembali tidak bisa ditinggalkan. Itu generasi ke dua Generasi terakhir itu alignment, supaya sejajar. Jadi antara gerak cita-citaku dan cita-citamu tersinergikan sehingga mencapai satu keberlanjutan, sehingga ketika kau pergi namun semangatmu akan dilanjutkan. Strategi untuk mengidentifikasikan, mensinergikan, mengembangkan universum nilai. Orang itu akan dianggap berpijak pada berbagai nilai, lalu ada universum dimana ada nilai-nilai itu dan semua itu dianggap sebagai sesuatu yang memperkaya untuk keberlanjutan organisasi dan kumpulan orang-orang. Maka dia akan mensistematiskan dan mengembangkan nilai secara strategis. Karena nilai itu akan terwujud kedalam bagaimana orang bekerja dan belajar, karena dalam teori pengetahuan dasar ada ditingkat know what, know about, know how, know why, care to know. Ketika ada orang yang menguasai tentang perikanan, soal sejarah 65, ketika kita bertanya mengapa kamu tahu? mempelajari itu? mengapa kamu intens mempelajari itu? Karena aku tergerak sehingga saya menyelidiki, itu sebuah dorongan, apa yang membuat orang belajar. Pada tingkat alignment, seorang manajer KM mengidentifikasi sampai apa yang mendorong orang belajar, nilai apa dan proses-prosesnya apa, ini yang paling advance. Ini adalah 3 pendekatan KM yang berbeda generasinya, bukan berarti ini saling menghilangkan. Institusi seperti google, you tube, itu dia bisa tidak berangkat dari mengumpulkan sendiri karena orang akan setor ke dia. juga facebook, jadi facebook tidak diam. Anda mengisi interest, minat apa, profile diisi, ketika mengisi latarbelakang, maka itu menjadi database dan di ekstraksi,kemudian kamu online jam berapa dan dia memiliki potret demografis, jadi dia memiliki pengetahuan mengenai orang indonesia seperti apa. Dia bisa dijual data kepada marketing dan dia bisa melakukan analisis juga, ini adalah bentuk pendekatan KM, kalau anda cukup waktu kita akan melihat KM UNDP, CIFOR, kita bisa melihat dia ada dimana dan dengan ideologi apa. Ini hanya pengetahuan tambahan saja, nanti kita akan belajar-alat-alat pengetahuan. Ada pertanyaan mengenai hal ini. Rini 38