SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 8
Peningkatan Hasil Belajar Teori Dasar Elektronika dengan Menyisipkan Kompetensi
  Dasar Perakitan Komputer pada Siswa Kelas X AV 1 ( Audio Video ) SMKN 39 dengan
                            Menggunakan Metode Discovery
                                              Ermawan Sulistyo
                    Alumni Angkatan 2010 Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika
                                            Bambang Dharmaputra
                                       Dosen Teknik Elektro FT-UNJ
                                         Satrio Iman Pratomo (Editor)
            Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika (2008)


        The purpose of this study was to seek an increase in learning outcomes Mastering the basics by
        inserting Electronics Assembly Basic Computer Competency Discovery method. Based on the results
        of observation studies have     been conducted,       it  appears    that the     use    of    Discovery in
        research methods proven to improve the quality of student learning. Therefore, this learning model can
        be used      for     variety of     subjects learning    models basic      theory     of    electronics that
        require cognitive and creativity of students.

Kata Kunci : Metode Discovery, Kompetensi Dasar, Peningkatan Hasil Belajar.


               Latar Belakang                                sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh
                                                             siswa,   berupa    penguasaan    terhadap
SMK (Sekolah Menengah Kejuruan)                              seperangkat kompetensi tertentu.
kelompok teknologi industri sebagai suatu
lembaga formal yang memiliki tugas dan                       Pada tahun 2006 untuk siswa kelas X semua
tanggung jawab dalam penyelenggaraan                         sekolah wajib menyusun KTSP tanpa
sistem pendidikan yang mengacu pada                          pengecualian, sehingga tuntutan masyarakat
perkembangan teknologi di dunia industri.                    terhadap pendidikan di sekolah berbeda-
                                                             beda. Akan tetapi satuan pendidikan boleh
Salah satu sekolah menengah kejuruan yang                    mengadopsi atau mengadaptasi model KTSP
telah melaksanakan KTSP (Kurikulum                           yang tersedia dengan mempertimbangkan
Tingkat Satuan Pendidikan) adalah SMKN                       kebutuhan dan potensi peserta didik serta
39 Jakarta Pusat. Secara khusus pemerintah                   kondisi sumber daya pendidikan sekolah
telah merancang struktur kurikulum yang                      yang bersangkutan.
sangat baik mencakup mata pelajaran umum
dan mata pelajaran kejuruan. Dimana, telah                   SMKN 39 merupakan salah satu bagian dari
disusun bahwa program pendidikan dan                         pendidikan formal yang memiliki 3 (tiga)
pelatihan dibagi tiga, yaitu Normatif,                       program studi. Salah satu diantaranya yaitu
Adaptif, dan Produktif.                                      audio video. Program studi audio video
                                                             mempunyai beberapa kompetensi yang
Berbeda dalam kurikulum 2004, dimana                         seluruhnya dijadikan judul mata diklat.
KBK merupakan sebuah konsep kurikulum                        Salah satu dari mata diklat itu yaitu Teori
yang menekankan pada pengembangan                            Dasar    Elektronika     dengan     Standar
kemampuan (kompetensi) melakukan tugas-                      Kompetensi      Menguasai       Dasar-dasar
tugas dengan standar performansi tertentu,



Peningkatan Hasil Belajar Teori Dasar Elka SMKN 39 dgn Menggunakan Metode Discovery (Satrio Iman P)             (1)
Elektronika. Mata Diklat ini diberikan pada                   Kegunaan Penelitian
kelas X semester 1.
                                                   Dari hasil penelitian yang dilakukan
Realitas yang ada di tingkat sekolah               diharapkan dapat bermanfaat bagi :
menengah kejuruan memperlihatkan banyak
siswa yang menganggap bahwa proses                     1. Guru karena dapat menumbuhkan
pembelajaran Teori Dasar Elektronika dalam                kebiasaan menulis, berpikir analitis,
hal    teori   sebagai    sesuatu     yang                dan ilmiah.
membosankan,         monoton,       kurang             2. Guru dikelas karena dapat membantu
menyenangkan, kurang variatif, dan keluhan                memperbaiki mutu pelajaran, serta
lainnya sehingga mengakibatkan hasil                      dapat meningkatkan rasa percaya diri
belajar siswa pada standar kompetensi                     dan memungkinkan guru secara aktif
Menguasai Dasar-dasar Elektronika tidak                   mengembangkan keterampilan dan
memenuhi KKM yang diminta sekolah                         pengetahuannya.
sebesar 72 dengan kata lain hasil yang                 3. Guru Elektronika yang diharapkan
diperoleh tidak maksimal. Selain itu                      apat dijadikan salah satu bahan
berdasarkan tuntutan dari dunia industry                  pertimbangan dan sebagai salah satu
mengharapkan sekolah agar mempelajari                     alternatif dalam proses pembelajaran
ilmu pengetahuan terbaru yang sedang                      dikelas guna meningkatkan hasil
berkembang saat ini.                                      belajar siswanya, mengingat banyak
                                                          sumber       belajar    yang   dapat
          Perumusan Masalah                               merangsang kreativitas siswa karena
                                                          guru bukan satu-satunya sumber
Dengan mempertimbangkan latar belakang,                   ilmu pengetahuan.
identifikasi masalah, dank arena adanya                4. Mahasiswa yang ingin meneliti
tuntutan dari siswa serta hasil diskusi                   tentang peningkatan hasil belajar
dengan guru kolaborator, maka pada                        siswa SMK sehingga peneliti
penelitian ini masalah dibatasi pada : “                  berharap penelitian yang telah
Bagaimanakah meningkatkan hasil belajar                   disusun ini dapat menjadi bahan
teori dasar elektronika dengan menyisipkan                masukan dan referensi untuk
Kompetensi Dasar Perakitan Komputer                       penelitian sejenis.
menggunakan metode Discovery? “                        5. Bagi peneliti sebagai calon pendidik
                                                          dalam bidang Elektronika agar dapat
            Tujuan Penelitian
                                                          menambah wawasan pengetahuan
Dalam melakukan penelitian ini penulis                    untuk menangani masalah-masalah
bertujuan untuk mengupayakan adanya                       yang terjadi dalam pembelajaran
peningkatan hasil belajar Menguasai Dasar-                TDE, sehingga dapat menerapkan
dasar Elektronika dengan menyisipkan                      metode yang tepat dalam proses
Kompetensi Dasar Perakitan Komputer                       belajar-mengajar sehingga mampu
menggunakan metode Discovery dengan                       mengembangkan dan meningkatkan
cara mencari dan membuat informasi                        kemampuan mengajar.
tersebut dari berbagai sumber yang ada.                6. Bagi siswa, hasil penelitian ini
                                                          diharapkan dapat menjadi motivasi
                                                          untuk lebih giat belajar agar hasil
                                                          belajar     yang     diperoleh lebih
                                                          memuaskan, serta kelak kompetensi
                                                          ini dapat dipergunakan didunia kerja

2                           Pevote, Vol. 5, No. 7, April 2010 : 1-8
sehingga mendapatkan          pekerjaan          memberikan kepuasan yang sifatnya
        yang lebih baik.                                 intrinsik, situasi proses belajar mengajar
                                                         juga lebih merangsang siswa.
                Kajian Teori
                                                         Sedangkan untuk kerugiannya adalah waktu
Metode Discovery                                         yang diperlukan lebih banyak bagi siswa
                                                         yang lama mengerjakan tugas dapat merasa
Metode pembelajaran Discovery menuntut
                                                         rendah diri, kadang-kadang siswa memiliki
siswa untuk aktif, sehingga apa yang didapat
                                                         kecenderungan untuk segera menyelesaikan
siswa seolah-olah itu adalah hasil
                                                         dan menemukan sesuatu tanpa landasan
penemuannya. Menurut Garin yang dikutip
                                                         yang cukup kuat sehingga beban guru
oleh M. Amin Discovery adalah suatu
                                                         bertambah berat, sebab mereka harus
proses mental dimana siswa atau individu
                                                         mempersiapkan bahan dan peralatan sebaik-
mengasimilasikan       konsep-konsep     dan
                                                         baiknya termasuk menghadapi siswa dikelas
prinsip-prinsip.
                                                         dengan kemajuan belajar yang berbeda-
Menurut Encyclopedia of Educational                      beda.
Research, discovery merupakan suatu
strategi yang unik dapat diberi bentuk oleh                              Teori Belajar
guru dalam berbagai cara, termasuk                       Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu
mengajarkan keterampilan menyelidiki dan                 proses usaha yang dilakukan individu untuk
memecahkan masalah sebagai alat bagi                     memperoleh suatu perubahan tingkah laku
siswa untuk mencapai tujuan pendidikannya.               yang baru secara keseluruhan. Menurut
                                                         Hamalik, belajar adalah pertumbuhan dalam
Di dalam metode discovery guru berperan
                                                         diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-
sebagai pembimbing belajar dan fasilitator.
                                                         cara bertingkah laku yang baru berkat
Sebagai     pembimbing     guru      harus
                                                         pengalaman dan latihan.
merencanakan, mengorganisasikan, dan
mengontrol    kegiatan   belajar    siswa.               Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam
Merencanakan berarti menentukan tujuan                   pengertian belajar antara lain perubahan
belajar, apa yang harus dilakukan siswa                  yang terjadi secara sadar yakni kegiatan
dengan sedikit bimbingan dari guru untuk                 belajar yang dilakukan oleh siswa harus
mencari untuk menemukan suatu jawaban                    didasari oleh dorongan motivasi yang murni
dan mengenali suatu masalah melalui ;                    dan bersumber dari dalam dirinya sendiri,
mendefinisikan masalah, memformulasikan                  kemudian perubahan yang bersifat kontinyu
konsep, mengumpulkan data, membuat                       dan fungsional yaitu, perubahan dalam
laporan, menguji hipotesis, menarik                      belajar bersifat positif dan aktif, perubahan
kesimpulan, menetapkan kesimpulan.                       belajar bukan bersifat sementara, perubahan
                                                         dalam belajar bertujuan atau terarah, serta
Keuntungan discovery seperti dinyatakan
                                                         perubahan mencakup seluruh aspek tingkah
Bruner yang dikutip oleh Amin sebagai
                                                         laku.
berikut, siswa akan memahami konsep-
konsep dasar, ide-ide yang baik membantu                 Berdasarkan teori yang telah dikemukakan
dalam menggunakan daya ingat dan transfer                maka, belajar adalah suatu perubahan yang
pada situasi-situasi proses belajar yang baru,           terjadi dalam diri seseorang dimana
mendorong siswa untuk berpikir inisiatif dan             perubahan tersebut terjadi secara sadar yang
merumuskan          hipotesisnya       sendiri,


Peningkatan Hasil Belajar Teori Dasar Elka SMKN 39 dgn Menggunakan Metode Discovery (Satrio Iman P)   (3)
didasari oleh keinginan dari dalamnya               Teori Belajar Tuntas (Mastery Learning)
sendiri.
                                                    Pendekatan belajar tuntas adalah suatu
Teori Belajar Menurut Konstruktivisme               usahah dalam pendidikan yang bertujuan
                                                    memotivasi     peserta   didik    mencapai
 Menurut Teori Belajar Konstruktivisme,             penguasaan (mastery level) terhadap
pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu          kompetensi tertentu. Dengan menempatkan
saja dari pikiran guru ke pikiran siswa.            pembelajaran tuntas (Mastery Learning)
Artinya, bahwa siswa harus aktif secara             sebagai salah satu prinsip utama dalam
mental         membangun          struktur          mendukung pelaksanaan Kurikulum Tingkat
pengetahuannya berdasarkan kematangan               Satuan Pendidikan berarti pembelajaran
kognitif yang dimiliknya. Seymour Papert            tuntas merupakan sesuatu yang harus
mengatakan Konstruktivisme adalah teori             dipahami dan dilaksanakan dengan sebaik-
pengetahuan yang berpendapat bahwa                  baiknya oleh seluruh warga sekolah.
manusia menghasilkan pengetahuan dan
makna dari pengalaman mereka.                       Prinsip-prinsip utama pembelajaran tuntas
                                                    adalah :
Sedangkan        menurut         Vygotsky
mengemukakan bahwa siswa belajar melalui                1. Kompetensi yang harus dicapai
interaksi teman sebaya atau teman yang                     peserta didik dirumuskan dengan
lebih mampu. Vygotsky menekankan juga                      urutan yang hirarkis.
pada pentingnya hubungan antara individu                2. Evaluasi yang digunakan adalah
dan lingkungan social dalam pembentukan                    penilaian acuan patokan, dan setiap
pengetahuan yang menurutnya interaksi                      kompetensi       harus     diberikan
sosial yaitu interaksi individu tersebut                   feedback.
dengan orang lain merupakan faktor                      3. Pemberian pembelajaran remedial
terpenting    yang      dapat     memicu                   serta bimbingan yang diperlukan.
perkembangan kognitif seseorang.                        4. Pemberian program pengayaan bagi
                                                           peserta didik yang mencapai
Menurut      pandangan        Konstruktivisme              ketuntasan belajar lebih awal.
keberhasilan      belajar     bukan     hanya              (Gentile & Lalley : 2003).
bergantung lingkungan atau kondisi belajar
melainkan juga pada pengetahuan awal                 Perbedaan antara Pembelajaran Tuntas
siswa. Pengetahuan itu tidak dapat                     dengan Pembelajaran Konvensional
dipindahkan secara utuh dari pikiran guru ke
siswa, namun secara aktif dibangun oleh             Pembelajaran       tuntas      adalah     pola
siswa sendiri melalui pengalaman nyata, hal         pembelajaran yang menggunakan prinsip
ini sesuai dengan apa yang dilakukan oleh           ketuntasan secara individual. Dalam hal
Piaget yaitu belajar merupakan proses               pemberian kebebasan belajar, serta untuk
adaptasi    terhadap      lingkungan     yang       mengurangi kegagalan peserta didik dalam
melibatkan      asimilasi,     yaitu   proses       belajar, strategi belajar tuntas menganut
bergabungnya stimulus kedalam struktur              pendekatan individual, dalam arti meskipun
kognitif. Bila stimulus baru tersebut masuk         kegiatan     belajar     ditujukan     kepada
kedalam struktur kognitif diasimilasikan,           sekelompok peserta didik (klasikal), tetapi
maka akan terjadi proses adaptasi yang              mengakui      dan melayani         perbedaan-
disebut kesinambungan dan struktur kognitif         perbedaan perorangan          peserta    didik
menjadi bertambah.                                  sedemikian      rupa,     sehingga     dengan
                                                    penerapan         pembelajaran          tuntas

4                            Pevote, Vol. 5, No. 7, April 2010 : 1-8
memungkinkan berkembangnya potensi                           2. Analisis       Kelayakan         Hipotesis
masing-masing peserta didik secara optimal.                     Tindakan.

             Kerangka Berpikir
                                                                 Setelah     menetapkan      alternatif
Metode mengajar yang digunakan guru                              hipotesis yang terbaik, hipotesis ini
dalam proses belajar mengajar merupakan                          masih     perlu    dikaji    kembali
faktor yang sangat dominan dalam                                 kelayakannya dikaitkan dengan
menentukan berhasilnya proses belajar                            kemungkinan         pelaksanaannya.
mengajar. Semakin baik metode mengajar                           Hipotesis tindakan adalah suatu
yang digunakan guru dalam proses belajar                         perkiraan tentang tindakan yang
mengajar maka akan semakin baik pula                             diduga        dapat        mengatasi
peningkatan hasil belajar siswa. Metode                          permasalahan dan tindakan tersebut
belajar yang baik apabila guru dapat                             dilakukan        dengan          cara
melibatkan siswa secara langsung dalam                           mengintervensi kegiatan agar dapat
proses belajar mengajar itu, sehingga seolah-                    memperbaiki proses pembelajaran.
olah siswalah yang menemukan konsep itu
dan siswa akan merasa bangga akan hal itu
dan konsep yang ditemukannya tadi akan                   Berdasarkan kajian teori dan kerangka
mudah diingat dan sukar hilang dalam                     berpikir diatas, maka dapat dirumuskan
struktur kognitif siswa.                                 Hipotesis Tindakan sebagai berikut :
                                                         “Apabila dalam menjelaskan materi
             Hipotesis Tindakan                          pelajaran menguasai dasar-dasar Elektronika
                                                         guru menerangkannya disertai dengan
Berdasarkan     masalah     yang     telah               memberikan       contoh-contoh     konkret,
dirumuskan, guru perlu membuat rencana                   memberikan penugasan berupa pencarian
tindakan atau yang sering disebut rencana                infomasi tentang materi yang belum dibahas
perbaikan.     Langkah-langkah      dalam                melalui berbagai sumber dan membuat
menyusun rencana tersebut adalah sebagai                 kelompok kerja untuk praktikum, maka hasil
berikut :                                                belajar siswa akan meningkat”.

    1. Rumuskan cara perbaikan yang                      Proses Hasil        Belajar     Teori        Dasar
       ditempuh dalam bentuk hipotesis                   Elektronika
       tindakan.

                                                         Sebelum guru mengajar, sadar atau tidak
        Hipotesis tindakan adalah dugaan                 guru berkata dalam hatinya “ Apa
        guru tentang cara yang terbaik untuk             manfaatnya bagi siswa setelah mempelajari
        mengatasi masalah. Dugaan atau                   materi ini?” mulai dari pekerjaan siswa
        hipotesis ini dibuat berdasarkan                 dikelas secara berkelompok maupun tugas
        kajian berbagai teori, kajian hasil              personal yang diberikan untuk dikerjakan
        penelitian yang pernah dilakukan                 dirumah,      segala      pekerjaan     harus
        dalam masalah yang serupa, diskusi               menjanjikan manfaat bagi diri siswa atau
        dengan teman sejawat, serta refleksi             siswa tidak akan memiliki motivasi untuk
        pengalaman sendiri sebagai guru.                 belajar. Hasil belajar siswa di sekolah dapat
                                                         dirumuskan sebagai berikut :


Peningkatan Hasil Belajar Teori Dasar Elka SMKN 39 dgn Menggunakan Metode Discovery (Satrio Iman P)     (5)
HB = X – Y                                           Discovery, dimana siswa mendapatkan tugas
                                                     dari guru untuk mencari dan membuat
                                                     informasi tentang materi yang akan dibahas
Dimana :                                             melalui berbagai sumber yang dimaksudkan
                                                     agar siswa turut aktif mencari informasi
HB : Hasil Belajar Siswa                             selain dari buku pelajaran yang berkaitan
                                                     dengan materi.
                                                     Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas X
X : Apa yang diperoleh siswa                         AV 1 SMKN Jakarta Pusat semester ganjil
                                                     tahun ajaran 2009/2010.
Y : Apa yang dilupakan siswa
                                                                   Hasil Penelitian

Jadi HB itu akan tinggi jika X tinggi dan Y          Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 39
rendah, dan inilah tugas guru untuk                  Jakarta Pusat yang beralamat di Jl. Cempaka
mengelola pembelajarannya. Kebanyakan                Putih Tengah VI No. 2 Jakarta Pusat. Kelas
kita hanya menganggap bahwa X itu adalah             yang dipakai sebagai objek penelitian adalah
materi apa yang diberikan guru kepada                kelas X AV 1 dengan jumlah siswa
murid, padahal itu dapat diperoleh siswa             sebanyak 34 orang, yang terdiri dari 26
dari berbagai sumber. Misalnya lewat                 orang siswa dan 8 orang siswa siswi. Kelas
perpustakaan, penugasan, praktikum di                X AV 1 dipilih berdasarkan hasil wawancara
sekolah, internet, dan berbagai sumber yang          bahwa kelas X AV 1 tersebut khusus dipilih
dikelola guru, guru harus menjadi inspirasi          karena kolaborator ingin menggunakan
muridnya untuk giat mencari ilmu dari                suatu metode pembelajaran yang baru.
berbagai sumber, bukan mendiktekan materi
ajar yang mungkin sudah ketinggalan dan              Perencanaan Tindakan (Planning)
tidak menarik lagi.
                                                     Perencanaan pembelajaran pada siklus
            Metodologi Penelitian                    pertama yang dilaksanakan pada tanggal 7
Penelitian dilakukan di SMKN 39 Jakarta              Oktober 2009 telah didiskusikan terlebih
Pusat terhadap siswa kelas X AV ( Audio              dahulu dengan kepala program studi
Video) 1 yang berjumlah 34 orang yang                (Kaprodi), guru pamong sebagai kolaborator
terdiri dari 26 siswa dan 8 siswi, tahun             dan berpegang kepada program kerja guru
ajaran 2009/2010 pada semester ganjil. Jenis         pamong dan akan dilakukan di kelas X
penelitian yang dilakukan adalah Penelitian          Audio Video 1 (untuk selanjutnya disingkat
Tindakan Kelas. Penelitian ini menggunakan           AV).
pendekatan kualitatif untuk mendapatkan
data dan analisisnya melalui kajian-kajian           Pelaksanaan Tindakan (Action)
reflektif, partisipatif, dan kolaboratif.
Pengembangan program didasarkan pada                 Peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai
data-data dan informasi dari siswa, guru, dan        dengan perencanaan yang telah dibuat
setting sosial kelas secara ilmiah melalui           berdasarkan RPP. Pada siklus 1 peneliti
tiga tahapan siklus penelitian tindakan kelas.       mengadakan pembelajaran
Untuk meningkatkan hasil belajar dan                 dengan alokasi waktu 4 x 45 menit. Pada
aktifitas siswa dilakukan penelitian tindakan        pertemuan pertama diberikan pre test
kelas (PTK) dengan menggunakan metode                sebanyak 10 soal sebelum pelajaran

6                             Pevote, Vol. 5, No. 7, April 2010 : 1-8
berlangsung. Pre rest di buat dalam bentuk               3. Dalam menyampaikan materi peneliti
pilihan ganda dengan jumlah soal 10 butir                dituntut lebih tenang dan jangan terlalu
dan waktu mengerjakan 10 menit, soal                     cepat.
dibuat berdasarkan indicator yang dibuat                 4. Peneliti harus lebih jelas dalam
oleh guru.                                               memberikan pengarahan tentang tugas yang
                                                         akan diberikan kepada siswa
Pengamatan Tindakan (observing)                          5. Peneliti harus lebih tegas menegur siswa
                                                         yang mengobrol selama proses pembelajaran
Selama siswa melakukan diskusi presentasi                di kelas. Peneliti merubah posisi duduk
tugas yang telah mereka buat dirumah secara              siswa yang sering bercanda di belakang
berkelompok, peneliti bekerjasama dengan                 menjadi di depan dengan alasan untuk
guru    kolaborator     untuk      melakukan             memfokuskan siswa tersebut terhadap
pengamatan pelaksanaan tindakan kelas                    materi pelajaran yang akan disampaikan
siklus 1 dengan mengamati aktivitas siswa                bagi siswa yang berbicara tentang hal yang
dalam diskusi presentasi tersebut.                       tidak berhubungan dengan pelajaran.

Refleksi                                                                  Kesimpulan
                                                      1. Pembelajaran      dengan    menggunakan
Setelah peneliti melaksanakan proses                     metode Discovery dapat menambah ilmu
pembelajaran dan pengamatan, langkah                     pengetahuan,      keahlian,  kemampuan
selanjutnya adalah mengadakan refleksi,                  bertanya siswa, sikap menghargai pendapat
merenungkan dan mendiskusikan hasil dari                 orang lain, dan menuntut siswa untuk
siklus 1 dengan kolaborator, apakah                      dapat menguasai kompetensi yang akan
tindakan yang dilakukan sesuai dengan                    dicapai sehingga dapat meningkatkan
rencana yang telah dibuat, apa kelebihan dan             kemampuan akademiknya dalam raport.
apa kekurangan perencanaan serta tindakan
yang telah dilakukan, serta bagaimana rata-           2. Pembelajaran     dengan    menggunakan
rata hasil belajar mata pelajaran Menguasai              metode Discovery membuat siswa menjadi
Teori Dasar Elektronika siswa setelah                    lebih aktif dan memberikan kesempatan
diberikan tindakan.                                      siswa untuk saling berbagi informasi dan
                                                         pengetahuan sehingga timbul suatu
Kesimpulan Penelitian                                    interaksi dan menumbuhkan kerjasama.
                                                      3. Melalui metode Discovery membuat siswa
Dari hasil diskusi dengan guru kolaborator               lebih berani mengutarakan pendapat dan
untuk merancang tindakan siklus 2 (dua),                 mengajukan     pertanyaan  pada    saat
hal-hal yang perlu dilakukan oleh peneliti               pembelajaran dikelas.
antara lain :
1. Guru harus terbiasa menghadapi situasi             4. mendorong     motivasi  siswa    untuk
dalam kelas sehingga dapat membantu siswa                menemukan jawaban atau solusi dari
yang bermasalah dalam pembelajaran pada                  permasalahan yang ada. Hal itu membuat
saat diskusi presentasi.                                 siswa    lebih     memahami      materi
2. Agar lebih meningkatkan keaktifan siswa               pembelajaran, dan meningkatkan hasil
dalam      pembelajaran,   peneliti  harus               belajar.
memberikan pujian pada siswa yang
bertanya dan mampu menjawab pertanyaan.



Peningkatan Hasil Belajar Teori Dasar Elka SMKN 39 dgn Menggunakan Metode Discovery (Satrio Iman P)   (7)
Saran
1. Buku Pelajaran dan Guru bukan satu-
   satunya sumber pembelajaran karena
   dengan memberinya tugas mencari dan
   membuat solusi dari suatu permasalahan
   dapat memperkuat pemahaman dan
   keaktifan siswa dalam kegiatan belajar
   mengajar.
2. Sebelum diaktifkan atau dimulai suatu
   pelajaran harus dipahami dulu silabus dan
   RPP karena guru dituntut untuk mengolah
   materi pembelajaran menjadi kegiatan
   belajar mengajar sesuai dengan standar
   kompetensi kelulusan suatu kurikulum dan
   tuntutan dunia industri.
3. Materi pengajaran teori hendaknya
   diberikan pemahaman dasar-dasar yang
   kuat dan dapat diaplikasikan sesuai
   perkembangan teknologi. sedangkan media
   untuk praktik hendaknya diperbaharui
   mengikuti perkembangan zaman dan
   teknologi sehingga pengalaman siswa
   selama pembelajaran yang berlangsung
   disekolah dapat diaplikasikan dengan baik
   dilingkungan kerja nantinya.
                Daftar Pusaka

  Ortrun Zuber-Skerritt. 1992 Action Research
         In Higher Education Example and
         Reflections. London N1 9JN, Kogan.
  Salmeto. 1991 Proses Belajar Mengajar
         dalam Sistem Kredit Semester (SKS).
         Jakarta: Bumi Aksara.
  Suwarsih Madya. 2006 Teori dan Praktek
         penelitian    Tindakan.    Bandung:
         Alfabeta.
  Wayan Sadia. 1993 Jurnal Dampak
         Pengajaran Fisika dengan Metode
         Discovery Inquiry terhadap Sikap
         Ilmiah, Konsep Diri, dan Sikap
         Mandiri serta Hubungannya dengan
         Prestasi Belajar Fisika SMA di Bali.
         Majalah Ilmiah UNUD 19: 113 –
         117.
  8                           Pevote, Vol. 5, No. 7, April 2010 : 1-8

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt? (18)

Proposal ptk metlit
Proposal ptk metlitProposal ptk metlit
Proposal ptk metlit
 
Proposal tugas metlit
Proposal tugas metlitProposal tugas metlit
Proposal tugas metlit
 
Proposal Tugas Metlit (PTK)
Proposal Tugas Metlit (PTK)Proposal Tugas Metlit (PTK)
Proposal Tugas Metlit (PTK)
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
1 pbk lanjutan
1 pbk lanjutan1 pbk lanjutan
1 pbk lanjutan
 
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
 
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
 
Jurnal muhamad marzuki (5215083425)
Jurnal muhamad marzuki (5215083425)Jurnal muhamad marzuki (5215083425)
Jurnal muhamad marzuki (5215083425)
 
Pembelajaran berbantuan komputer
Pembelajaran berbantuan komputerPembelajaran berbantuan komputer
Pembelajaran berbantuan komputer
 
Tugas 1, 2 dan 3 Ahmad Hakim (5215 08 3416))
Tugas 1, 2 dan 3 Ahmad Hakim (5215 08 3416))Tugas 1, 2 dan 3 Ahmad Hakim (5215 08 3416))
Tugas 1, 2 dan 3 Ahmad Hakim (5215 08 3416))
 
Mod aplikasi
Mod aplikasiMod aplikasi
Mod aplikasi
 
Jurnal danial
Jurnal danialJurnal danial
Jurnal danial
 
Makalah seminar
Makalah seminarMakalah seminar
Makalah seminar
 
Jurnal bahasa indonesia JAN MANENDRO
Jurnal bahasa indonesia JAN MANENDRO Jurnal bahasa indonesia JAN MANENDRO
Jurnal bahasa indonesia JAN MANENDRO
 
Pengembangan Modul
Pengembangan ModulPengembangan Modul
Pengembangan Modul
 
Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika Matematika
 
913
913913
913
 
Kerja kursus edu 3026(pjj- UPSI)
Kerja kursus edu 3026(pjj- UPSI)Kerja kursus edu 3026(pjj- UPSI)
Kerja kursus edu 3026(pjj- UPSI)
 

Andere mochten auch (13)

Is managing your business a nightmare
Is managing your business a nightmareIs managing your business a nightmare
Is managing your business a nightmare
 
Noiz Cyber Investigation 2011
Noiz Cyber Investigation 2011Noiz Cyber Investigation 2011
Noiz Cyber Investigation 2011
 
1.contoh instrumen bahagian a kertas 1 bt 036
1.contoh instrumen bahagian a kertas 1 bt 0361.contoh instrumen bahagian a kertas 1 bt 036
1.contoh instrumen bahagian a kertas 1 bt 036
 
Games Analytics and players segmentation
Games Analytics and players segmentationGames Analytics and players segmentation
Games Analytics and players segmentation
 
Delibera consiglio n.5 scioglimento convenzione segreteria
Delibera consiglio n.5 scioglimento convenzione segreteriaDelibera consiglio n.5 scioglimento convenzione segreteria
Delibera consiglio n.5 scioglimento convenzione segreteria
 
Pediatric Trauma Drill PTFD 7 14
Pediatric Trauma Drill PTFD 7 14Pediatric Trauma Drill PTFD 7 14
Pediatric Trauma Drill PTFD 7 14
 
Statistical software for Sampling from Finite Populations: an analysis using ...
Statistical software for Sampling from Finite Populations: an analysis using ...Statistical software for Sampling from Finite Populations: an analysis using ...
Statistical software for Sampling from Finite Populations: an analysis using ...
 
WATER STATION MANAGEMENT SUITE
WATER STATION MANAGEMENT SUITEWATER STATION MANAGEMENT SUITE
WATER STATION MANAGEMENT SUITE
 
Bacaan
BacaanBacaan
Bacaan
 
Proposal skripsi metlit tugas iii
Proposal skripsi metlit tugas iiiProposal skripsi metlit tugas iii
Proposal skripsi metlit tugas iii
 
Proposal skripsi metlit nihhhhhhhh
Proposal skripsi metlit nihhhhhhhhProposal skripsi metlit nihhhhhhhh
Proposal skripsi metlit nihhhhhhhh
 
מצגת ביאליק
מצגת ביאליקמצגת ביאליק
מצגת ביאליק
 
Wp7 guide for i phone app developers
Wp7 guide for i phone app developersWp7 guide for i phone app developers
Wp7 guide for i phone app developers
 

Ähnlich wie Jurnal metlit satrio iman p ( 5215083424)

Prayekti pengembangan model_pembelajaran_interaktif1
Prayekti pengembangan model_pembelajaran_interaktif1Prayekti pengembangan model_pembelajaran_interaktif1
Prayekti pengembangan model_pembelajaran_interaktif1
Felix Baskara
 
Tugas jurnal_Dwi Utami
Tugas jurnal_Dwi UtamiTugas jurnal_Dwi Utami
Tugas jurnal_Dwi Utami
anirsu
 
Jurnal metlit dina amalia
Jurnal metlit dina amaliaJurnal metlit dina amalia
Jurnal metlit dina amalia
SODRI UNJ
 
Jurnal metlit dina amalia
Jurnal metlit dina amaliaJurnal metlit dina amalia
Jurnal metlit dina amalia
SODRI UNJ
 
Ptk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xi
Ptk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xiPtk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xi
Ptk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xi
Eko Supriyadi
 
Jurnal dina amalia (5215095035) , pevote vol 4, no.7, september 2009
Jurnal dina amalia (5215095035) , pevote vol 4, no.7, september 2009Jurnal dina amalia (5215095035) , pevote vol 4, no.7, september 2009
Jurnal dina amalia (5215095035) , pevote vol 4, no.7, september 2009
SODRI UNJ
 
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Muhamad_Marzuki
 
Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwi
Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwiTugas Jurnal Bahasa indonesia dwi
Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwi
anirsu
 
Resume Perangkat Ni Wayan Sanjiwani Utami v2.pptx
Resume Perangkat Ni Wayan Sanjiwani Utami v2.pptxResume Perangkat Ni Wayan Sanjiwani Utami v2.pptx
Resume Perangkat Ni Wayan Sanjiwani Utami v2.pptx
SanjiwaniUtami1
 
Proposal PTK Dina Amalia
Proposal PTK Dina AmaliaProposal PTK Dina Amalia
Proposal PTK Dina Amalia
richimaryadi
 
Proposal tugas metlit m.ning iskandar 5215083427-reguler-2
Proposal tugas metlit m.ning iskandar 5215083427-reguler-2Proposal tugas metlit m.ning iskandar 5215083427-reguler-2
Proposal tugas metlit m.ning iskandar 5215083427-reguler-2
muchamadningiskandar
 
(Tugas 3 Proposal tugas metlit
(Tugas 3 Proposal tugas metlit(Tugas 3 Proposal tugas metlit
(Tugas 3 Proposal tugas metlit
M Iskandar
 

Ähnlich wie Jurnal metlit satrio iman p ( 5215083424) (20)

Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
PPT.pptx
PPT.pptxPPT.pptx
PPT.pptx
 
Prayekti pengembangan model_pembelajaran_interaktif1
Prayekti pengembangan model_pembelajaran_interaktif1Prayekti pengembangan model_pembelajaran_interaktif1
Prayekti pengembangan model_pembelajaran_interaktif1
 
Tugas jurnal_Dwi Utami
Tugas jurnal_Dwi UtamiTugas jurnal_Dwi Utami
Tugas jurnal_Dwi Utami
 
Jurnal metlit dina amalia
Jurnal metlit dina amaliaJurnal metlit dina amalia
Jurnal metlit dina amalia
 
Jurnal metlit dina amalia
Jurnal metlit dina amaliaJurnal metlit dina amalia
Jurnal metlit dina amalia
 
Ptk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xi
Ptk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xiPtk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xi
Ptk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xi
 
SEMINAR PROPOSAL.pptx
SEMINAR PROPOSAL.pptxSEMINAR PROPOSAL.pptx
SEMINAR PROPOSAL.pptx
 
Jurnal dina amalia (5215095035) , pevote vol 4, no.7, september 2009
Jurnal dina amalia (5215095035) , pevote vol 4, no.7, september 2009Jurnal dina amalia (5215095035) , pevote vol 4, no.7, september 2009
Jurnal dina amalia (5215095035) , pevote vol 4, no.7, september 2009
 
Jurnal metlitadeng2011baru
Jurnal metlitadeng2011baruJurnal metlitadeng2011baru
Jurnal metlitadeng2011baru
 
Proposal PTK
Proposal PTKProposal PTK
Proposal PTK
 
TUGAS PROPOSAL PTK MASKHUN SOFWAN.docx
TUGAS PROPOSAL PTK MASKHUN SOFWAN.docxTUGAS PROPOSAL PTK MASKHUN SOFWAN.docx
TUGAS PROPOSAL PTK MASKHUN SOFWAN.docx
 
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
 
Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwi
Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwiTugas Jurnal Bahasa indonesia dwi
Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwi
 
Jurnal metlit adeng 2011 terbaru
Jurnal metlit adeng 2011 terbaruJurnal metlit adeng 2011 terbaru
Jurnal metlit adeng 2011 terbaru
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Resume Perangkat Ni Wayan Sanjiwani Utami v2.pptx
Resume Perangkat Ni Wayan Sanjiwani Utami v2.pptxResume Perangkat Ni Wayan Sanjiwani Utami v2.pptx
Resume Perangkat Ni Wayan Sanjiwani Utami v2.pptx
 
Proposal PTK Dina Amalia
Proposal PTK Dina AmaliaProposal PTK Dina Amalia
Proposal PTK Dina Amalia
 
Proposal tugas metlit m.ning iskandar 5215083427-reguler-2
Proposal tugas metlit m.ning iskandar 5215083427-reguler-2Proposal tugas metlit m.ning iskandar 5215083427-reguler-2
Proposal tugas metlit m.ning iskandar 5215083427-reguler-2
 
(Tugas 3 Proposal tugas metlit
(Tugas 3 Proposal tugas metlit(Tugas 3 Proposal tugas metlit
(Tugas 3 Proposal tugas metlit
 

Jurnal metlit satrio iman p ( 5215083424)

  • 1. Peningkatan Hasil Belajar Teori Dasar Elektronika dengan Menyisipkan Kompetensi Dasar Perakitan Komputer pada Siswa Kelas X AV 1 ( Audio Video ) SMKN 39 dengan Menggunakan Metode Discovery Ermawan Sulistyo Alumni Angkatan 2010 Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Bambang Dharmaputra Dosen Teknik Elektro FT-UNJ Satrio Iman Pratomo (Editor) Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika (2008) The purpose of this study was to seek an increase in learning outcomes Mastering the basics by inserting Electronics Assembly Basic Computer Competency Discovery method. Based on the results of observation studies have been conducted, it appears that the use of Discovery in research methods proven to improve the quality of student learning. Therefore, this learning model can be used for variety of subjects learning models basic theory of electronics that require cognitive and creativity of students. Kata Kunci : Metode Discovery, Kompetensi Dasar, Peningkatan Hasil Belajar. Latar Belakang sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh siswa, berupa penguasaan terhadap SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) seperangkat kompetensi tertentu. kelompok teknologi industri sebagai suatu lembaga formal yang memiliki tugas dan Pada tahun 2006 untuk siswa kelas X semua tanggung jawab dalam penyelenggaraan sekolah wajib menyusun KTSP tanpa sistem pendidikan yang mengacu pada pengecualian, sehingga tuntutan masyarakat perkembangan teknologi di dunia industri. terhadap pendidikan di sekolah berbeda- beda. Akan tetapi satuan pendidikan boleh Salah satu sekolah menengah kejuruan yang mengadopsi atau mengadaptasi model KTSP telah melaksanakan KTSP (Kurikulum yang tersedia dengan mempertimbangkan Tingkat Satuan Pendidikan) adalah SMKN kebutuhan dan potensi peserta didik serta 39 Jakarta Pusat. Secara khusus pemerintah kondisi sumber daya pendidikan sekolah telah merancang struktur kurikulum yang yang bersangkutan. sangat baik mencakup mata pelajaran umum dan mata pelajaran kejuruan. Dimana, telah SMKN 39 merupakan salah satu bagian dari disusun bahwa program pendidikan dan pendidikan formal yang memiliki 3 (tiga) pelatihan dibagi tiga, yaitu Normatif, program studi. Salah satu diantaranya yaitu Adaptif, dan Produktif. audio video. Program studi audio video mempunyai beberapa kompetensi yang Berbeda dalam kurikulum 2004, dimana seluruhnya dijadikan judul mata diklat. KBK merupakan sebuah konsep kurikulum Salah satu dari mata diklat itu yaitu Teori yang menekankan pada pengembangan Dasar Elektronika dengan Standar kemampuan (kompetensi) melakukan tugas- Kompetensi Menguasai Dasar-dasar tugas dengan standar performansi tertentu, Peningkatan Hasil Belajar Teori Dasar Elka SMKN 39 dgn Menggunakan Metode Discovery (Satrio Iman P) (1)
  • 2. Elektronika. Mata Diklat ini diberikan pada Kegunaan Penelitian kelas X semester 1. Dari hasil penelitian yang dilakukan Realitas yang ada di tingkat sekolah diharapkan dapat bermanfaat bagi : menengah kejuruan memperlihatkan banyak siswa yang menganggap bahwa proses 1. Guru karena dapat menumbuhkan pembelajaran Teori Dasar Elektronika dalam kebiasaan menulis, berpikir analitis, hal teori sebagai sesuatu yang dan ilmiah. membosankan, monoton, kurang 2. Guru dikelas karena dapat membantu menyenangkan, kurang variatif, dan keluhan memperbaiki mutu pelajaran, serta lainnya sehingga mengakibatkan hasil dapat meningkatkan rasa percaya diri belajar siswa pada standar kompetensi dan memungkinkan guru secara aktif Menguasai Dasar-dasar Elektronika tidak mengembangkan keterampilan dan memenuhi KKM yang diminta sekolah pengetahuannya. sebesar 72 dengan kata lain hasil yang 3. Guru Elektronika yang diharapkan diperoleh tidak maksimal. Selain itu apat dijadikan salah satu bahan berdasarkan tuntutan dari dunia industry pertimbangan dan sebagai salah satu mengharapkan sekolah agar mempelajari alternatif dalam proses pembelajaran ilmu pengetahuan terbaru yang sedang dikelas guna meningkatkan hasil berkembang saat ini. belajar siswanya, mengingat banyak sumber belajar yang dapat Perumusan Masalah merangsang kreativitas siswa karena guru bukan satu-satunya sumber Dengan mempertimbangkan latar belakang, ilmu pengetahuan. identifikasi masalah, dank arena adanya 4. Mahasiswa yang ingin meneliti tuntutan dari siswa serta hasil diskusi tentang peningkatan hasil belajar dengan guru kolaborator, maka pada siswa SMK sehingga peneliti penelitian ini masalah dibatasi pada : “ berharap penelitian yang telah Bagaimanakah meningkatkan hasil belajar disusun ini dapat menjadi bahan teori dasar elektronika dengan menyisipkan masukan dan referensi untuk Kompetensi Dasar Perakitan Komputer penelitian sejenis. menggunakan metode Discovery? “ 5. Bagi peneliti sebagai calon pendidik dalam bidang Elektronika agar dapat Tujuan Penelitian menambah wawasan pengetahuan Dalam melakukan penelitian ini penulis untuk menangani masalah-masalah bertujuan untuk mengupayakan adanya yang terjadi dalam pembelajaran peningkatan hasil belajar Menguasai Dasar- TDE, sehingga dapat menerapkan dasar Elektronika dengan menyisipkan metode yang tepat dalam proses Kompetensi Dasar Perakitan Komputer belajar-mengajar sehingga mampu menggunakan metode Discovery dengan mengembangkan dan meningkatkan cara mencari dan membuat informasi kemampuan mengajar. tersebut dari berbagai sumber yang ada. 6. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi motivasi untuk lebih giat belajar agar hasil belajar yang diperoleh lebih memuaskan, serta kelak kompetensi ini dapat dipergunakan didunia kerja 2 Pevote, Vol. 5, No. 7, April 2010 : 1-8
  • 3. sehingga mendapatkan pekerjaan memberikan kepuasan yang sifatnya yang lebih baik. intrinsik, situasi proses belajar mengajar juga lebih merangsang siswa. Kajian Teori Sedangkan untuk kerugiannya adalah waktu Metode Discovery yang diperlukan lebih banyak bagi siswa yang lama mengerjakan tugas dapat merasa Metode pembelajaran Discovery menuntut rendah diri, kadang-kadang siswa memiliki siswa untuk aktif, sehingga apa yang didapat kecenderungan untuk segera menyelesaikan siswa seolah-olah itu adalah hasil dan menemukan sesuatu tanpa landasan penemuannya. Menurut Garin yang dikutip yang cukup kuat sehingga beban guru oleh M. Amin Discovery adalah suatu bertambah berat, sebab mereka harus proses mental dimana siswa atau individu mempersiapkan bahan dan peralatan sebaik- mengasimilasikan konsep-konsep dan baiknya termasuk menghadapi siswa dikelas prinsip-prinsip. dengan kemajuan belajar yang berbeda- Menurut Encyclopedia of Educational beda. Research, discovery merupakan suatu strategi yang unik dapat diberi bentuk oleh Teori Belajar guru dalam berbagai cara, termasuk Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu mengajarkan keterampilan menyelidiki dan proses usaha yang dilakukan individu untuk memecahkan masalah sebagai alat bagi memperoleh suatu perubahan tingkah laku siswa untuk mencapai tujuan pendidikannya. yang baru secara keseluruhan. Menurut Hamalik, belajar adalah pertumbuhan dalam Di dalam metode discovery guru berperan diri seseorang yang dinyatakan dalam cara- sebagai pembimbing belajar dan fasilitator. cara bertingkah laku yang baru berkat Sebagai pembimbing guru harus pengalaman dan latihan. merencanakan, mengorganisasikan, dan mengontrol kegiatan belajar siswa. Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam Merencanakan berarti menentukan tujuan pengertian belajar antara lain perubahan belajar, apa yang harus dilakukan siswa yang terjadi secara sadar yakni kegiatan dengan sedikit bimbingan dari guru untuk belajar yang dilakukan oleh siswa harus mencari untuk menemukan suatu jawaban didasari oleh dorongan motivasi yang murni dan mengenali suatu masalah melalui ; dan bersumber dari dalam dirinya sendiri, mendefinisikan masalah, memformulasikan kemudian perubahan yang bersifat kontinyu konsep, mengumpulkan data, membuat dan fungsional yaitu, perubahan dalam laporan, menguji hipotesis, menarik belajar bersifat positif dan aktif, perubahan kesimpulan, menetapkan kesimpulan. belajar bukan bersifat sementara, perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah, serta Keuntungan discovery seperti dinyatakan perubahan mencakup seluruh aspek tingkah Bruner yang dikutip oleh Amin sebagai laku. berikut, siswa akan memahami konsep- konsep dasar, ide-ide yang baik membantu Berdasarkan teori yang telah dikemukakan dalam menggunakan daya ingat dan transfer maka, belajar adalah suatu perubahan yang pada situasi-situasi proses belajar yang baru, terjadi dalam diri seseorang dimana mendorong siswa untuk berpikir inisiatif dan perubahan tersebut terjadi secara sadar yang merumuskan hipotesisnya sendiri, Peningkatan Hasil Belajar Teori Dasar Elka SMKN 39 dgn Menggunakan Metode Discovery (Satrio Iman P) (3)
  • 4. didasari oleh keinginan dari dalamnya Teori Belajar Tuntas (Mastery Learning) sendiri. Pendekatan belajar tuntas adalah suatu Teori Belajar Menurut Konstruktivisme usahah dalam pendidikan yang bertujuan memotivasi peserta didik mencapai Menurut Teori Belajar Konstruktivisme, penguasaan (mastery level) terhadap pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu kompetensi tertentu. Dengan menempatkan saja dari pikiran guru ke pikiran siswa. pembelajaran tuntas (Mastery Learning) Artinya, bahwa siswa harus aktif secara sebagai salah satu prinsip utama dalam mental membangun struktur mendukung pelaksanaan Kurikulum Tingkat pengetahuannya berdasarkan kematangan Satuan Pendidikan berarti pembelajaran kognitif yang dimiliknya. Seymour Papert tuntas merupakan sesuatu yang harus mengatakan Konstruktivisme adalah teori dipahami dan dilaksanakan dengan sebaik- pengetahuan yang berpendapat bahwa baiknya oleh seluruh warga sekolah. manusia menghasilkan pengetahuan dan makna dari pengalaman mereka. Prinsip-prinsip utama pembelajaran tuntas adalah : Sedangkan menurut Vygotsky mengemukakan bahwa siswa belajar melalui 1. Kompetensi yang harus dicapai interaksi teman sebaya atau teman yang peserta didik dirumuskan dengan lebih mampu. Vygotsky menekankan juga urutan yang hirarkis. pada pentingnya hubungan antara individu 2. Evaluasi yang digunakan adalah dan lingkungan social dalam pembentukan penilaian acuan patokan, dan setiap pengetahuan yang menurutnya interaksi kompetensi harus diberikan sosial yaitu interaksi individu tersebut feedback. dengan orang lain merupakan faktor 3. Pemberian pembelajaran remedial terpenting yang dapat memicu serta bimbingan yang diperlukan. perkembangan kognitif seseorang. 4. Pemberian program pengayaan bagi peserta didik yang mencapai Menurut pandangan Konstruktivisme ketuntasan belajar lebih awal. keberhasilan belajar bukan hanya (Gentile & Lalley : 2003). bergantung lingkungan atau kondisi belajar melainkan juga pada pengetahuan awal Perbedaan antara Pembelajaran Tuntas siswa. Pengetahuan itu tidak dapat dengan Pembelajaran Konvensional dipindahkan secara utuh dari pikiran guru ke siswa, namun secara aktif dibangun oleh Pembelajaran tuntas adalah pola siswa sendiri melalui pengalaman nyata, hal pembelajaran yang menggunakan prinsip ini sesuai dengan apa yang dilakukan oleh ketuntasan secara individual. Dalam hal Piaget yaitu belajar merupakan proses pemberian kebebasan belajar, serta untuk adaptasi terhadap lingkungan yang mengurangi kegagalan peserta didik dalam melibatkan asimilasi, yaitu proses belajar, strategi belajar tuntas menganut bergabungnya stimulus kedalam struktur pendekatan individual, dalam arti meskipun kognitif. Bila stimulus baru tersebut masuk kegiatan belajar ditujukan kepada kedalam struktur kognitif diasimilasikan, sekelompok peserta didik (klasikal), tetapi maka akan terjadi proses adaptasi yang mengakui dan melayani perbedaan- disebut kesinambungan dan struktur kognitif perbedaan perorangan peserta didik menjadi bertambah. sedemikian rupa, sehingga dengan penerapan pembelajaran tuntas 4 Pevote, Vol. 5, No. 7, April 2010 : 1-8
  • 5. memungkinkan berkembangnya potensi 2. Analisis Kelayakan Hipotesis masing-masing peserta didik secara optimal. Tindakan. Kerangka Berpikir Setelah menetapkan alternatif Metode mengajar yang digunakan guru hipotesis yang terbaik, hipotesis ini dalam proses belajar mengajar merupakan masih perlu dikaji kembali faktor yang sangat dominan dalam kelayakannya dikaitkan dengan menentukan berhasilnya proses belajar kemungkinan pelaksanaannya. mengajar. Semakin baik metode mengajar Hipotesis tindakan adalah suatu yang digunakan guru dalam proses belajar perkiraan tentang tindakan yang mengajar maka akan semakin baik pula diduga dapat mengatasi peningkatan hasil belajar siswa. Metode permasalahan dan tindakan tersebut belajar yang baik apabila guru dapat dilakukan dengan cara melibatkan siswa secara langsung dalam mengintervensi kegiatan agar dapat proses belajar mengajar itu, sehingga seolah- memperbaiki proses pembelajaran. olah siswalah yang menemukan konsep itu dan siswa akan merasa bangga akan hal itu dan konsep yang ditemukannya tadi akan Berdasarkan kajian teori dan kerangka mudah diingat dan sukar hilang dalam berpikir diatas, maka dapat dirumuskan struktur kognitif siswa. Hipotesis Tindakan sebagai berikut : “Apabila dalam menjelaskan materi Hipotesis Tindakan pelajaran menguasai dasar-dasar Elektronika guru menerangkannya disertai dengan Berdasarkan masalah yang telah memberikan contoh-contoh konkret, dirumuskan, guru perlu membuat rencana memberikan penugasan berupa pencarian tindakan atau yang sering disebut rencana infomasi tentang materi yang belum dibahas perbaikan. Langkah-langkah dalam melalui berbagai sumber dan membuat menyusun rencana tersebut adalah sebagai kelompok kerja untuk praktikum, maka hasil berikut : belajar siswa akan meningkat”. 1. Rumuskan cara perbaikan yang Proses Hasil Belajar Teori Dasar ditempuh dalam bentuk hipotesis Elektronika tindakan. Sebelum guru mengajar, sadar atau tidak Hipotesis tindakan adalah dugaan guru berkata dalam hatinya “ Apa guru tentang cara yang terbaik untuk manfaatnya bagi siswa setelah mempelajari mengatasi masalah. Dugaan atau materi ini?” mulai dari pekerjaan siswa hipotesis ini dibuat berdasarkan dikelas secara berkelompok maupun tugas kajian berbagai teori, kajian hasil personal yang diberikan untuk dikerjakan penelitian yang pernah dilakukan dirumah, segala pekerjaan harus dalam masalah yang serupa, diskusi menjanjikan manfaat bagi diri siswa atau dengan teman sejawat, serta refleksi siswa tidak akan memiliki motivasi untuk pengalaman sendiri sebagai guru. belajar. Hasil belajar siswa di sekolah dapat dirumuskan sebagai berikut : Peningkatan Hasil Belajar Teori Dasar Elka SMKN 39 dgn Menggunakan Metode Discovery (Satrio Iman P) (5)
  • 6. HB = X – Y Discovery, dimana siswa mendapatkan tugas dari guru untuk mencari dan membuat informasi tentang materi yang akan dibahas Dimana : melalui berbagai sumber yang dimaksudkan agar siswa turut aktif mencari informasi HB : Hasil Belajar Siswa selain dari buku pelajaran yang berkaitan dengan materi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas X X : Apa yang diperoleh siswa AV 1 SMKN Jakarta Pusat semester ganjil tahun ajaran 2009/2010. Y : Apa yang dilupakan siswa Hasil Penelitian Jadi HB itu akan tinggi jika X tinggi dan Y Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 39 rendah, dan inilah tugas guru untuk Jakarta Pusat yang beralamat di Jl. Cempaka mengelola pembelajarannya. Kebanyakan Putih Tengah VI No. 2 Jakarta Pusat. Kelas kita hanya menganggap bahwa X itu adalah yang dipakai sebagai objek penelitian adalah materi apa yang diberikan guru kepada kelas X AV 1 dengan jumlah siswa murid, padahal itu dapat diperoleh siswa sebanyak 34 orang, yang terdiri dari 26 dari berbagai sumber. Misalnya lewat orang siswa dan 8 orang siswa siswi. Kelas perpustakaan, penugasan, praktikum di X AV 1 dipilih berdasarkan hasil wawancara sekolah, internet, dan berbagai sumber yang bahwa kelas X AV 1 tersebut khusus dipilih dikelola guru, guru harus menjadi inspirasi karena kolaborator ingin menggunakan muridnya untuk giat mencari ilmu dari suatu metode pembelajaran yang baru. berbagai sumber, bukan mendiktekan materi ajar yang mungkin sudah ketinggalan dan Perencanaan Tindakan (Planning) tidak menarik lagi. Perencanaan pembelajaran pada siklus Metodologi Penelitian pertama yang dilaksanakan pada tanggal 7 Penelitian dilakukan di SMKN 39 Jakarta Oktober 2009 telah didiskusikan terlebih Pusat terhadap siswa kelas X AV ( Audio dahulu dengan kepala program studi Video) 1 yang berjumlah 34 orang yang (Kaprodi), guru pamong sebagai kolaborator terdiri dari 26 siswa dan 8 siswi, tahun dan berpegang kepada program kerja guru ajaran 2009/2010 pada semester ganjil. Jenis pamong dan akan dilakukan di kelas X penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Audio Video 1 (untuk selanjutnya disingkat Tindakan Kelas. Penelitian ini menggunakan AV). pendekatan kualitatif untuk mendapatkan data dan analisisnya melalui kajian-kajian Pelaksanaan Tindakan (Action) reflektif, partisipatif, dan kolaboratif. Pengembangan program didasarkan pada Peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai data-data dan informasi dari siswa, guru, dan dengan perencanaan yang telah dibuat setting sosial kelas secara ilmiah melalui berdasarkan RPP. Pada siklus 1 peneliti tiga tahapan siklus penelitian tindakan kelas. mengadakan pembelajaran Untuk meningkatkan hasil belajar dan dengan alokasi waktu 4 x 45 menit. Pada aktifitas siswa dilakukan penelitian tindakan pertemuan pertama diberikan pre test kelas (PTK) dengan menggunakan metode sebanyak 10 soal sebelum pelajaran 6 Pevote, Vol. 5, No. 7, April 2010 : 1-8
  • 7. berlangsung. Pre rest di buat dalam bentuk 3. Dalam menyampaikan materi peneliti pilihan ganda dengan jumlah soal 10 butir dituntut lebih tenang dan jangan terlalu dan waktu mengerjakan 10 menit, soal cepat. dibuat berdasarkan indicator yang dibuat 4. Peneliti harus lebih jelas dalam oleh guru. memberikan pengarahan tentang tugas yang akan diberikan kepada siswa Pengamatan Tindakan (observing) 5. Peneliti harus lebih tegas menegur siswa yang mengobrol selama proses pembelajaran Selama siswa melakukan diskusi presentasi di kelas. Peneliti merubah posisi duduk tugas yang telah mereka buat dirumah secara siswa yang sering bercanda di belakang berkelompok, peneliti bekerjasama dengan menjadi di depan dengan alasan untuk guru kolaborator untuk melakukan memfokuskan siswa tersebut terhadap pengamatan pelaksanaan tindakan kelas materi pelajaran yang akan disampaikan siklus 1 dengan mengamati aktivitas siswa bagi siswa yang berbicara tentang hal yang dalam diskusi presentasi tersebut. tidak berhubungan dengan pelajaran. Refleksi Kesimpulan 1. Pembelajaran dengan menggunakan Setelah peneliti melaksanakan proses metode Discovery dapat menambah ilmu pembelajaran dan pengamatan, langkah pengetahuan, keahlian, kemampuan selanjutnya adalah mengadakan refleksi, bertanya siswa, sikap menghargai pendapat merenungkan dan mendiskusikan hasil dari orang lain, dan menuntut siswa untuk siklus 1 dengan kolaborator, apakah dapat menguasai kompetensi yang akan tindakan yang dilakukan sesuai dengan dicapai sehingga dapat meningkatkan rencana yang telah dibuat, apa kelebihan dan kemampuan akademiknya dalam raport. apa kekurangan perencanaan serta tindakan yang telah dilakukan, serta bagaimana rata- 2. Pembelajaran dengan menggunakan rata hasil belajar mata pelajaran Menguasai metode Discovery membuat siswa menjadi Teori Dasar Elektronika siswa setelah lebih aktif dan memberikan kesempatan diberikan tindakan. siswa untuk saling berbagi informasi dan pengetahuan sehingga timbul suatu Kesimpulan Penelitian interaksi dan menumbuhkan kerjasama. 3. Melalui metode Discovery membuat siswa Dari hasil diskusi dengan guru kolaborator lebih berani mengutarakan pendapat dan untuk merancang tindakan siklus 2 (dua), mengajukan pertanyaan pada saat hal-hal yang perlu dilakukan oleh peneliti pembelajaran dikelas. antara lain : 1. Guru harus terbiasa menghadapi situasi 4. mendorong motivasi siswa untuk dalam kelas sehingga dapat membantu siswa menemukan jawaban atau solusi dari yang bermasalah dalam pembelajaran pada permasalahan yang ada. Hal itu membuat saat diskusi presentasi. siswa lebih memahami materi 2. Agar lebih meningkatkan keaktifan siswa pembelajaran, dan meningkatkan hasil dalam pembelajaran, peneliti harus belajar. memberikan pujian pada siswa yang bertanya dan mampu menjawab pertanyaan. Peningkatan Hasil Belajar Teori Dasar Elka SMKN 39 dgn Menggunakan Metode Discovery (Satrio Iman P) (7)
  • 8. Saran 1. Buku Pelajaran dan Guru bukan satu- satunya sumber pembelajaran karena dengan memberinya tugas mencari dan membuat solusi dari suatu permasalahan dapat memperkuat pemahaman dan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. 2. Sebelum diaktifkan atau dimulai suatu pelajaran harus dipahami dulu silabus dan RPP karena guru dituntut untuk mengolah materi pembelajaran menjadi kegiatan belajar mengajar sesuai dengan standar kompetensi kelulusan suatu kurikulum dan tuntutan dunia industri. 3. Materi pengajaran teori hendaknya diberikan pemahaman dasar-dasar yang kuat dan dapat diaplikasikan sesuai perkembangan teknologi. sedangkan media untuk praktik hendaknya diperbaharui mengikuti perkembangan zaman dan teknologi sehingga pengalaman siswa selama pembelajaran yang berlangsung disekolah dapat diaplikasikan dengan baik dilingkungan kerja nantinya. Daftar Pusaka Ortrun Zuber-Skerritt. 1992 Action Research In Higher Education Example and Reflections. London N1 9JN, Kogan. Salmeto. 1991 Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester (SKS). Jakarta: Bumi Aksara. Suwarsih Madya. 2006 Teori dan Praktek penelitian Tindakan. Bandung: Alfabeta. Wayan Sadia. 1993 Jurnal Dampak Pengajaran Fisika dengan Metode Discovery Inquiry terhadap Sikap Ilmiah, Konsep Diri, dan Sikap Mandiri serta Hubungannya dengan Prestasi Belajar Fisika SMA di Bali. Majalah Ilmiah UNUD 19: 113 – 117. 8 Pevote, Vol. 5, No. 7, April 2010 : 1-8