SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 38
Perlindungan Tanaman
Penyakit Kelapa Sawit
Sat Rahayuwati
Sejarah
• Penyakit tumbuhan ada sejak tanaman pertama
kali dibudidayakan
• Laporan pertama 4000 SM bangsa Mesir
mengalami kelaparan karena tanaman gandum
terserang embun tepung (powdery mildew) dan
penyakit blas (blast)
• Penyakit dihubungkan dengan hal-hal bersifat
supranatural
• 1675-1676 ditemukan mikroskop
• Mulai terungkap bahwa penyakit tumbuhan
disebabkan oleh mikroorganisme
• Cendawan, nematoda, virus, protozoa, bakteri,
fitoplasma, viroid
Sejarah
• Ilmu penyakit tumbuhan disebut fitopatologi
berkembang tahun 1845-1846
• Pemicu berkembangnya fitopatologi: bencana
kelaparan di Irlandia menyebabkan 1 juta orang
mati dan 1,5 juta bermigrasi ke Amerika Serikat
• Bapak fitopatologi modern: Julius Kuehn
• Menulis buku fitopatologi pertama 1858:
Diseases of Cultivated Crops, Their Causes and
Their Control
• Tokoh penyakit tumbuhan Indonesia: Prof. Dr.
Toyib Hadiwijaya (IPB) dan Prof. Dr. Haryono
Semangun (UGM)
Definisi
• Penyakit tumbuhan adalah gangguan fisiologi
merugikan, disebabkan oleh faktor penyebab
primer yang terus-menerus, ditunjukkan melalui
aktivitas fisiologi abnormal dan diekspresikan
dalam kondisi patologik khas disebut gejala
(symptom)
• Penyebab primer yakni: penyebab biotik
(cendawan, nematoda dll) dan abiotik (suhu,
kelembaban, curah hujan, intensitas cahaya, pH,
kekurangan hara, polusi udara, keracunan
pestisida)
• Aktifitas fisiologi misalnya: pembelahan sel, transportasi
hara dan glukosa, fotosintesis, reproduksi, penyimpanan
cadangan makanan
• Untuk setiap penyakit tanaman mempunyai ekspresi yang
khas disebut gejala. Misalnya penyakit busuk pangkal oleh
Ganoderma, daun tombak 4-5 buah tidak membuka,
terjadi nekrotik pada pangkal batang, tanaman mati
• Gejala ada 2: Gejala Morfologi dan Gejala Histologi
• Gejala morfologi mudah dikenali dengan panca indra:
dilihat, diraba, dirasa dan dicium
• Gejala histologi diketahui dengan pemeriksaan
mikroskopik jaringan yang sakit
Gejala morfologi dikelompokkan dalam 3 tipe gejala
1. Nekrotik = rusaknya protoplasma sel diikuti matinya sel,
jaringan, organ atau seluruh tumbuhan. Contoh: spot,
hawar (blight), busuk (rot), rebah kecambah (damping-
off), mati pucuk (die-back), kanker batang
2. Hipoplasia = kegagalan tanaman untuk berkembang
penuh. Contoh: kerdil, menguning, mosaik, albikasi,
rosetting
3. Hyperplasia = pertumbuhan luar biasa dalam ukuran,
warna. Contoh: puru, bintil, akar gada, kudis, akar
rumput, daun keriting
• Penjelasan Istilah Gejala Penyakit Tumbuhan
1. Etiolasi: perpanjangan sel berlebihan akibat
kurangnya cahaya matahari
2. Klorosis: menguning
3. Mosaik: pola warna hijau dan kuning dengan batas
jelas di daun
4. Mottle: pola warna hijau dan kuning dengan batas
tidak jelas di daun
5. Layu: tanaman kering
6. Veinclearing: pembuluh daun menjadi transparan
7. Busuk: kematian jaringan (busuk kering, busuk
basah)
8. Akar gada: ukuran akar membesar seperti gada
Hipoplasia: Mottle
disebabkan oleh
Virus
Foto Agrios 2005
Nekrotik: Busuk disebabkan
oleh candawan
Hiperplasia: Akar
Gada disebabkan
oleh NematodaFoto Agrios 2005
Nekrotik: kangker disebabkan
oleh candawan Foto Agrios 2005
Gejala Penyakit Tumbuhan
7. Puru: Terbentuk bulatan di atas daun
8. Bercak: Nekrotik yang bersifat lokal, bentuk
bulat/lonjong/tidak beraturan. Beberapa bercak
dapat bergabung menjadi bercak yang meluas
9. Hawar (blight): matinya jaringan secara cepat
dan luas
10. Kanker: area nekrotik yang tenggelam atau
cekung misal pada cabang, ranting
11. Mumifikasi: buah atau jaringan tanaman
menjadi mengkerut dan mati seperti mumi
12. Blast: nekrotik mendadak dan cepat pada tunas
muda, buah muda
Skematik tanaman sehat (sisi kiri) dan tanaman sakit (sisi kanan
Foto Agrios 2005
Perbandingan Ukuran PatogenFoto Agrios 2005
Proses Terjadinya Penyakit
• Proses terjadinya penyakit tumbuhan diterangkan
berdasarkan “ konsep segitiga penyakit”
Intensitas
penyakit
Tanaman inang rentan
Konsep Segitiga Penyakit
• Penyakit tanaman hanya akan timbul jika terjadi
hubungan saling mendukung dari ke-3 komponen
yaitu patogen virulen jumlahnya cukup, tanaman
inang rentan, dan kondisi lingkungan (suhu,
kelembaban) sesuai untuk perkembangan
penyakit
• Interaksi dari ke-3 komponen tersebut akan
memicu terjadinya penyimpangan proses fisiologi
tanaman
Komponen 1: Peyebab Penyakit
• Penyebab penyakit yaitu faktor biotik dan abiotik
• Patogenisitas adalah ukuran kualitatif kemampuan
patogen menimbulkan penyakit. Dikenal istilah
patogenik (menimbulkan penyakit) dan non
patogenik (tidak menimbulkan penyakit)
• Virulensi adalah ukuran kuantitatif untuk
membedakan derajad petogenisitas suatu patogen.
Dikenal kisaran patogen yang virulen sampai
avirulen
Sebagian besar patogen adalah parasit, karena
memperoleh nutrisi dari tanaman inang. Patogen
yang hanya hidup di dalam tanaman inang disebut
parasit obligat.
Sebagian patogen dapat meneruskan hidupnya secara
saprofitik pada sisa-sisa tanaman yang diserangnya
disebut saprofit fakultatif.
Ada patogen lemah yang sebagian besar hidupnya
sebagai saprofit (mengambil nutrisi dari bahan
organik tak hidup) tetapi dalam keadaan tertentu
dapat memarasit tanaman tidak sehat disebut parasit
fakultatif
Komponen 2: Tanaman Inang
• Tanaman inang dapat berinteraksi dengan patogen
disebut rentan (susceptible)
• Tanaman tidak dapat berinteraksi dengan patogen
disebut kebal (immune) atau disebut juga bukan
inang (non-host)
• Tanamn yang secara mutlak atau sebagian dapat
menghambat perkembangan infeksi penyakit
disebut tahan (resisteni)
Komponen 3: Lingkungan
 Lingkungan menguntungkan untuk perkembangan
penyakit
 Suhu optimal, adanya lapisan air, kelembaban
tinggi
Kondisi lingkungan mendukung perkembangan patogen
Foto Sat R 2016
Tanda Penyakit
Adalah bagian tubuh patogen yang dapat digunakan
sebagai identitas tambahan selain gejala
1. Tanda penyakit merupakan bagian tubuh patogen.
Cendawan bagian tubuhnya: spora, konidia,
sklerotia, rhizomorf, tubuh buah, miselium
2. Tanda penyakit merupakan seluruh tubuh patogen.
Misalnya sel bakteri, ose bakteri, partikel virus,
nematoda, fitoplasma, benalu, gummosis
Identifikasi Penyakit Tumbuhan
• Identifikasi penyakit dengan melihat gejala, tanda
penyakit yang di cocokan dengan buku identifikasi
• Jika penyakit belum dilaporkan sebelumnya, harus
dilakukan uji lab menggunakan “postulat Koch” yaitu
1. Patogen berasosiasi dengan tanaman sakit
2. Patogen diisolasi lalu ditumbuhkan dalam biakan
murni. Parasit obligat dibiakankan di tumbuhan
rentan. Parasit non-obligat pada media buatan
3. Kultur patogen diinokulasikan pada tanaman sehat
harus menghasilkan penyakit yang sama
4. Patogen direisolasi, kemudian dibiakkan dalam biakan
murni menghasilkan patogen yang sama
Patogen Utama TumbuhanFoto Agrios 2005
Virus
• Virus bukan organisme karena tidak melakukan
metabolisme sendiri. Virus disebut partikel bukan sel
• Hanya bisa dilihat dng mikroskop elektron
• Virus terdiri dari selubung protein dan asam nukleat (DNA
atau RNA)
• Perpindahan virus dibantu vektor: serangga, tungau,
nematoda, tali putri, cendawan, serbuk sari. Virus secara
mekanik dengan sap, terbawa benih, perbanyakan
vegetatif.
virus
virus
Foto Agrios 2005
Bakteri
• Organisme bersel tunggal yang tidak mempunyai
membran inti
• Bakteri patogen tumbuhan berbentuk batang,
dinding selnya terbungkus kapsul lendir, tidak
membentuk spora, mempunyai alat gerak flagella,
bersifat gram negatif
• Sel bakteri berkembag biak dengan membelah diri
• Bakteri menginfeksi tanaman secara pasif melalui
luka, lubang alami (stomata, pori air) dan serangga
vekor
• Genus patogen: Agrobacterium, Clavibacter,
Erwinia, Psudomonas, Xanthomonas dan
Streptomyces
bakteri
Genus Bakteri Penyebab Penyakit TumbuhanFoto Agrios 2005
Cendawan
• Mikroorganisme berinti sejati (eukariot), berbentuk
benang, tidak berklorofil, berkembang biak dengan
spora
• Tubuh somatik berupa benang tunggal disebut hifa
dan bila sudah bercabang-cabang disebut miselium
• Cendawan menginfeksi dengan spora, melalui luka,
lubang alami, serangga vektor, dan beberapa dapat
menembus langsung permukaan tanaman.
• Spora disebarkan oleh air, angin, terbawa benih,
terbawa perbanyakan tanaman, terbawa tanah
Cara masuknya cendawan ke dalam tumbuhan
Mikroskop elektron penetrasi spora cendawan
Foto Agrios 2005
Nematoda
• Cacing parasit mikroskopik
• Tubuh seperti belut, panjang 0,3 – 1 mm, diameter 15-
35µm, transparan, tidak beruas
• Bagian mulut terdapat alat spt tombak, disebut stilet,
berfungsi menusuk dan menghisap cairan makanan dari sel
tanaman inang
• Nematoda mampu menembus permukaan tanaman
• Hidup sebagai ektoparasit atau endoparasit
• Siklus hidup: telur, 4 stadia larva, dewasa
• Berkembang biak secara kawin, beberapa partenogenetik
• Menyebar secar aktif atau pasif dengan terbawa tanah,
angin, air, benih, bahan tanaman, alat pertanian
Foto Agrios 2005
Fitoplasma
• Tanaman terserang berwarna kuning seperti
terkena virus tapi tidak ditemukan virus
• Tidak mempunyai inti sel (prokariote) spt bakteri
• Fitoplasma hanya terdiri dari membran sel,
sedangkan bakteri terdiri membran sel dan dinding
sel
• Fitoplasma rentan thd antibiotik tetrasiklin
• Berbentuk heliks
• Penyebab penyakit peach yellow, pear decline
FitoplasmaBakteri
Lethal Yellowing pada Kelapa
Foto Agrios 2005
Viroid
• Asam nukleat RNA berbentuk sirkular, tanpa
pelindung, utas tunggal
• Merupakan partikel kecil penyebab penyakit
tumbuhan
• Viroid hanya ditemukan di tanaman, tidak
ditemukan sebagai penyakit manusia dan hewan
Protozoa
• Protozoa mempunyai flagella untuk bergerak,
menginfeksi floem
• Organisme bersel satu eukariot dng tingkah seperti
hewan
• Penyebab penyakit sudden wilt
• Dibawa oleh vektor serangga
Penyakit Sudden Wilt Kelapa Sawit
protozoa
Foto by PPKS
Agrios GN. 2005. Plant Pathology Fifth Edition. Elsevier Academic Press:
USA
Purba RY. 2009. Penyakit-Penyakit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)
di Indonesia. Pusat Penelitian Kelapa Sawit: Medan.
Sinaga MS. 2000. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Jurusan Hama
dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Supramana. 2004. Pengantar Perlindungan Tanaman HPT 210 (Bagian
Penyakit Tumbuhan). Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan,
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
Tjahjono B. 1995. Fitopatologi Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman
Bagian II. Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian,
Institut Pertanian Bogor
Daftar Pustaka

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Penyimpanan kemasan
Penyimpanan kemasanPenyimpanan kemasan
Penyimpanan kemasan
Ruliana Umar
 
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYAPENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
diana novitasari
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
fahmiganteng
 
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortelMakalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortel
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)
Mohammad Muttaqien
 

Was ist angesagt? (20)

Hubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan TanamanHubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan Tanaman
 
Faktor faktor yang mempengaruhi unsur hara dalam tanah
Faktor faktor yang mempengaruhi unsur hara dalam tanahFaktor faktor yang mempengaruhi unsur hara dalam tanah
Faktor faktor yang mempengaruhi unsur hara dalam tanah
 
Pengendalian hama
Pengendalian hamaPengendalian hama
Pengendalian hama
 
Penyimpanan kemasan
Penyimpanan kemasanPenyimpanan kemasan
Penyimpanan kemasan
 
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYAPENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
 
Pathogen Tanaman
Pathogen TanamanPathogen Tanaman
Pathogen Tanaman
 
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
 
Dipt 06 patologi
Dipt 06 patologiDipt 06 patologi
Dipt 06 patologi
 
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanpraktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
 
patogen pada jamur bulai jagung
patogen pada jamur bulai jagungpatogen pada jamur bulai jagung
patogen pada jamur bulai jagung
 
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGEN
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGENPERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGEN
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGEN
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
 
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortelMakalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortel
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)
 
PPT Kultur Jaringan
PPT Kultur JaringanPPT Kultur Jaringan
PPT Kultur Jaringan
 
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramLaporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
 
Morf anggrek
Morf anggrekMorf anggrek
Morf anggrek
 
Penyakit blas padi
Penyakit blas padiPenyakit blas padi
Penyakit blas padi
 
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
 

Andere mochten auch

6[1].8 importance of healthy ds
6[1].8 importance of healthy ds6[1].8 importance of healthy ds
6[1].8 importance of healthy ds
cikgushaik
 
form 4 biology chap 4 pt6
form 4 biology chap 4 pt6form 4 biology chap 4 pt6
form 4 biology chap 4 pt6
cikgushaik
 
7[1].1 the respiratory process in energy production
7[1].1   the respiratory process in energy production7[1].1   the respiratory process in energy production
7[1].1 the respiratory process in energy production
cikgushaik
 
form 4 biology chap5 pt2
form 4 biology chap5 pt2form 4 biology chap5 pt2
form 4 biology chap5 pt2
cikgushaik
 
form 4 Biology chap6 pt7
form 4 Biology chap6 pt7form 4 Biology chap6 pt7
form 4 Biology chap6 pt7
cikgushaik
 
form 4 biology chap6 pt4
form 4 biology chap6 pt4form 4 biology chap6 pt4
form 4 biology chap6 pt4
cikgushaik
 
form 4 biology chap6 pt1
form 4 biology chap6 pt1form 4 biology chap6 pt1
form 4 biology chap6 pt1
cikgushaik
 

Andere mochten auch (20)

Patah pangkal pelepah
Patah pangkal pelepahPatah pangkal pelepah
Patah pangkal pelepah
 
4 penyakit non infeksius 1 defisiensi hara
4 penyakit non infeksius 1 defisiensi hara4 penyakit non infeksius 1 defisiensi hara
4 penyakit non infeksius 1 defisiensi hara
 
5. Penyakit Kelapa Sawit Non Infeksius 3 Kelainan Genetik
5. Penyakit Kelapa Sawit Non Infeksius 3 Kelainan Genetik5. Penyakit Kelapa Sawit Non Infeksius 3 Kelainan Genetik
5. Penyakit Kelapa Sawit Non Infeksius 3 Kelainan Genetik
 
Defisiensi pupuk
Defisiensi pupukDefisiensi pupuk
Defisiensi pupuk
 
5 penyakit non infeksius 2 defisiensi hara
5 penyakit non infeksius 2 defisiensi hara5 penyakit non infeksius 2 defisiensi hara
5 penyakit non infeksius 2 defisiensi hara
 
Penyakit Kelapa Sawit Non Infeksius Karena Faktor Lingkungan
Penyakit Kelapa Sawit Non Infeksius Karena Faktor LingkunganPenyakit Kelapa Sawit Non Infeksius Karena Faktor Lingkungan
Penyakit Kelapa Sawit Non Infeksius Karena Faktor Lingkungan
 
Hidup bersama ganoderma
Hidup bersama ganodermaHidup bersama ganoderma
Hidup bersama ganoderma
 
Seleksi Bibit Kelapa Sawit dembibitan
Seleksi Bibit Kelapa Sawit dembibitanSeleksi Bibit Kelapa Sawit dembibitan
Seleksi Bibit Kelapa Sawit dembibitan
 
Kelapa Sawit Timbulkan Busuk Pangkal Batang
Kelapa Sawit Timbulkan Busuk Pangkal BatangKelapa Sawit Timbulkan Busuk Pangkal Batang
Kelapa Sawit Timbulkan Busuk Pangkal Batang
 
A) Variation
A) VariationA) Variation
A) Variation
 
Penyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipas
Penyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipasPenyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipas
Penyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipas
 
6[1].8 importance of healthy ds
6[1].8 importance of healthy ds6[1].8 importance of healthy ds
6[1].8 importance of healthy ds
 
form 4 biology chap 4 pt6
form 4 biology chap 4 pt6form 4 biology chap 4 pt6
form 4 biology chap 4 pt6
 
7[1].1 the respiratory process in energy production
7[1].1   the respiratory process in energy production7[1].1   the respiratory process in energy production
7[1].1 the respiratory process in energy production
 
form 4 biology chap5 pt2
form 4 biology chap5 pt2form 4 biology chap5 pt2
form 4 biology chap5 pt2
 
form 4 Biology chap6 pt7
form 4 Biology chap6 pt7form 4 Biology chap6 pt7
form 4 Biology chap6 pt7
 
form 4 biology chap6 pt4
form 4 biology chap6 pt4form 4 biology chap6 pt4
form 4 biology chap6 pt4
 
form 4 biology chap6 pt1
form 4 biology chap6 pt1form 4 biology chap6 pt1
form 4 biology chap6 pt1
 
budidaya kelapa sawit
budidaya kelapa sawitbudidaya kelapa sawit
budidaya kelapa sawit
 
Bakteri patogen ppoa pdf
Bakteri patogen ppoa pdfBakteri patogen ppoa pdf
Bakteri patogen ppoa pdf
 

Ähnlich wie 1. Penyakit Kelapa Sawit_Pendahuluan

Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Fadloli Akhmad
 
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Fadloli Akhmad
 
Mikro kuliah 1
Mikro kuliah 1Mikro kuliah 1
Mikro kuliah 1
AYATzee
 
Pengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanaman
Pengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanamanPengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanaman
Pengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanaman
Leman Shah Mizatie
 
Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9
Basyrowi Arby
 
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
itatriewahyuni
 
Mikrobiologi 1
Mikrobiologi 1Mikrobiologi 1
Mikrobiologi 1
SLIM_FKM
 

Ähnlich wie 1. Penyakit Kelapa Sawit_Pendahuluan (20)

Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
 
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
 
Mikro kuliah 1
Mikro kuliah 1Mikro kuliah 1
Mikro kuliah 1
 
1. PPT Diagnosis Penyakit Tanaman (Materi Kuliah).pptx
1. PPT Diagnosis Penyakit Tanaman (Materi Kuliah).pptx1. PPT Diagnosis Penyakit Tanaman (Materi Kuliah).pptx
1. PPT Diagnosis Penyakit Tanaman (Materi Kuliah).pptx
 
Makalah_6 Makalah tugas pratikum perlintan 2
Makalah_6 Makalah tugas pratikum perlintan 2Makalah_6 Makalah tugas pratikum perlintan 2
Makalah_6 Makalah tugas pratikum perlintan 2
 
Lap postulatkoch adz
Lap postulatkoch adzLap postulatkoch adz
Lap postulatkoch adz
 
Pengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanaman
Pengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanamanPengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanaman
Pengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanaman
 
Laporan pengenalan penyakit
Laporan pengenalan penyakitLaporan pengenalan penyakit
Laporan pengenalan penyakit
 
5 topic1
5 topic15 topic1
5 topic1
 
Sc5 topik9
Sc5 topik9Sc5 topik9
Sc5 topik9
 
5 topic1
5 topic15 topic1
5 topic1
 
Postulat koch
Postulat kochPostulat koch
Postulat koch
 
Dipt 09 faktor
Dipt 09 faktorDipt 09 faktor
Dipt 09 faktor
 
1.1 pengelasan mikroorganisma
1.1 pengelasan mikroorganisma1.1 pengelasan mikroorganisma
1.1 pengelasan mikroorganisma
 
Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9
 
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMANLAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
 
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
 
Mikroorganisme
MikroorganismeMikroorganisme
Mikroorganisme
 
PENYAKIT-I.ppt
PENYAKIT-I.pptPENYAKIT-I.ppt
PENYAKIT-I.ppt
 
Mikrobiologi 1
Mikrobiologi 1Mikrobiologi 1
Mikrobiologi 1
 

1. Penyakit Kelapa Sawit_Pendahuluan

  • 2. Sejarah • Penyakit tumbuhan ada sejak tanaman pertama kali dibudidayakan • Laporan pertama 4000 SM bangsa Mesir mengalami kelaparan karena tanaman gandum terserang embun tepung (powdery mildew) dan penyakit blas (blast) • Penyakit dihubungkan dengan hal-hal bersifat supranatural • 1675-1676 ditemukan mikroskop • Mulai terungkap bahwa penyakit tumbuhan disebabkan oleh mikroorganisme • Cendawan, nematoda, virus, protozoa, bakteri, fitoplasma, viroid
  • 3. Sejarah • Ilmu penyakit tumbuhan disebut fitopatologi berkembang tahun 1845-1846 • Pemicu berkembangnya fitopatologi: bencana kelaparan di Irlandia menyebabkan 1 juta orang mati dan 1,5 juta bermigrasi ke Amerika Serikat • Bapak fitopatologi modern: Julius Kuehn • Menulis buku fitopatologi pertama 1858: Diseases of Cultivated Crops, Their Causes and Their Control • Tokoh penyakit tumbuhan Indonesia: Prof. Dr. Toyib Hadiwijaya (IPB) dan Prof. Dr. Haryono Semangun (UGM)
  • 4. Definisi • Penyakit tumbuhan adalah gangguan fisiologi merugikan, disebabkan oleh faktor penyebab primer yang terus-menerus, ditunjukkan melalui aktivitas fisiologi abnormal dan diekspresikan dalam kondisi patologik khas disebut gejala (symptom) • Penyebab primer yakni: penyebab biotik (cendawan, nematoda dll) dan abiotik (suhu, kelembaban, curah hujan, intensitas cahaya, pH, kekurangan hara, polusi udara, keracunan pestisida)
  • 5. • Aktifitas fisiologi misalnya: pembelahan sel, transportasi hara dan glukosa, fotosintesis, reproduksi, penyimpanan cadangan makanan • Untuk setiap penyakit tanaman mempunyai ekspresi yang khas disebut gejala. Misalnya penyakit busuk pangkal oleh Ganoderma, daun tombak 4-5 buah tidak membuka, terjadi nekrotik pada pangkal batang, tanaman mati • Gejala ada 2: Gejala Morfologi dan Gejala Histologi • Gejala morfologi mudah dikenali dengan panca indra: dilihat, diraba, dirasa dan dicium • Gejala histologi diketahui dengan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang sakit
  • 6. Gejala morfologi dikelompokkan dalam 3 tipe gejala 1. Nekrotik = rusaknya protoplasma sel diikuti matinya sel, jaringan, organ atau seluruh tumbuhan. Contoh: spot, hawar (blight), busuk (rot), rebah kecambah (damping- off), mati pucuk (die-back), kanker batang 2. Hipoplasia = kegagalan tanaman untuk berkembang penuh. Contoh: kerdil, menguning, mosaik, albikasi, rosetting 3. Hyperplasia = pertumbuhan luar biasa dalam ukuran, warna. Contoh: puru, bintil, akar gada, kudis, akar rumput, daun keriting
  • 7. • Penjelasan Istilah Gejala Penyakit Tumbuhan 1. Etiolasi: perpanjangan sel berlebihan akibat kurangnya cahaya matahari 2. Klorosis: menguning 3. Mosaik: pola warna hijau dan kuning dengan batas jelas di daun 4. Mottle: pola warna hijau dan kuning dengan batas tidak jelas di daun 5. Layu: tanaman kering 6. Veinclearing: pembuluh daun menjadi transparan 7. Busuk: kematian jaringan (busuk kering, busuk basah) 8. Akar gada: ukuran akar membesar seperti gada
  • 9. Nekrotik: Busuk disebabkan oleh candawan Hiperplasia: Akar Gada disebabkan oleh NematodaFoto Agrios 2005
  • 10. Nekrotik: kangker disebabkan oleh candawan Foto Agrios 2005
  • 11. Gejala Penyakit Tumbuhan 7. Puru: Terbentuk bulatan di atas daun 8. Bercak: Nekrotik yang bersifat lokal, bentuk bulat/lonjong/tidak beraturan. Beberapa bercak dapat bergabung menjadi bercak yang meluas 9. Hawar (blight): matinya jaringan secara cepat dan luas 10. Kanker: area nekrotik yang tenggelam atau cekung misal pada cabang, ranting 11. Mumifikasi: buah atau jaringan tanaman menjadi mengkerut dan mati seperti mumi 12. Blast: nekrotik mendadak dan cepat pada tunas muda, buah muda
  • 12. Skematik tanaman sehat (sisi kiri) dan tanaman sakit (sisi kanan Foto Agrios 2005
  • 14. Proses Terjadinya Penyakit • Proses terjadinya penyakit tumbuhan diterangkan berdasarkan “ konsep segitiga penyakit” Intensitas penyakit Tanaman inang rentan
  • 15. Konsep Segitiga Penyakit • Penyakit tanaman hanya akan timbul jika terjadi hubungan saling mendukung dari ke-3 komponen yaitu patogen virulen jumlahnya cukup, tanaman inang rentan, dan kondisi lingkungan (suhu, kelembaban) sesuai untuk perkembangan penyakit • Interaksi dari ke-3 komponen tersebut akan memicu terjadinya penyimpangan proses fisiologi tanaman
  • 16. Komponen 1: Peyebab Penyakit • Penyebab penyakit yaitu faktor biotik dan abiotik • Patogenisitas adalah ukuran kualitatif kemampuan patogen menimbulkan penyakit. Dikenal istilah patogenik (menimbulkan penyakit) dan non patogenik (tidak menimbulkan penyakit) • Virulensi adalah ukuran kuantitatif untuk membedakan derajad petogenisitas suatu patogen. Dikenal kisaran patogen yang virulen sampai avirulen
  • 17. Sebagian besar patogen adalah parasit, karena memperoleh nutrisi dari tanaman inang. Patogen yang hanya hidup di dalam tanaman inang disebut parasit obligat. Sebagian patogen dapat meneruskan hidupnya secara saprofitik pada sisa-sisa tanaman yang diserangnya disebut saprofit fakultatif. Ada patogen lemah yang sebagian besar hidupnya sebagai saprofit (mengambil nutrisi dari bahan organik tak hidup) tetapi dalam keadaan tertentu dapat memarasit tanaman tidak sehat disebut parasit fakultatif
  • 18. Komponen 2: Tanaman Inang • Tanaman inang dapat berinteraksi dengan patogen disebut rentan (susceptible) • Tanaman tidak dapat berinteraksi dengan patogen disebut kebal (immune) atau disebut juga bukan inang (non-host) • Tanamn yang secara mutlak atau sebagian dapat menghambat perkembangan infeksi penyakit disebut tahan (resisteni) Komponen 3: Lingkungan  Lingkungan menguntungkan untuk perkembangan penyakit  Suhu optimal, adanya lapisan air, kelembaban tinggi
  • 19. Kondisi lingkungan mendukung perkembangan patogen Foto Sat R 2016
  • 20.
  • 21. Tanda Penyakit Adalah bagian tubuh patogen yang dapat digunakan sebagai identitas tambahan selain gejala 1. Tanda penyakit merupakan bagian tubuh patogen. Cendawan bagian tubuhnya: spora, konidia, sklerotia, rhizomorf, tubuh buah, miselium 2. Tanda penyakit merupakan seluruh tubuh patogen. Misalnya sel bakteri, ose bakteri, partikel virus, nematoda, fitoplasma, benalu, gummosis
  • 22. Identifikasi Penyakit Tumbuhan • Identifikasi penyakit dengan melihat gejala, tanda penyakit yang di cocokan dengan buku identifikasi • Jika penyakit belum dilaporkan sebelumnya, harus dilakukan uji lab menggunakan “postulat Koch” yaitu 1. Patogen berasosiasi dengan tanaman sakit 2. Patogen diisolasi lalu ditumbuhkan dalam biakan murni. Parasit obligat dibiakankan di tumbuhan rentan. Parasit non-obligat pada media buatan 3. Kultur patogen diinokulasikan pada tanaman sehat harus menghasilkan penyakit yang sama 4. Patogen direisolasi, kemudian dibiakkan dalam biakan murni menghasilkan patogen yang sama
  • 24. Virus • Virus bukan organisme karena tidak melakukan metabolisme sendiri. Virus disebut partikel bukan sel • Hanya bisa dilihat dng mikroskop elektron • Virus terdiri dari selubung protein dan asam nukleat (DNA atau RNA) • Perpindahan virus dibantu vektor: serangga, tungau, nematoda, tali putri, cendawan, serbuk sari. Virus secara mekanik dengan sap, terbawa benih, perbanyakan vegetatif.
  • 26. Bakteri • Organisme bersel tunggal yang tidak mempunyai membran inti • Bakteri patogen tumbuhan berbentuk batang, dinding selnya terbungkus kapsul lendir, tidak membentuk spora, mempunyai alat gerak flagella, bersifat gram negatif • Sel bakteri berkembag biak dengan membelah diri • Bakteri menginfeksi tanaman secara pasif melalui luka, lubang alami (stomata, pori air) dan serangga vekor • Genus patogen: Agrobacterium, Clavibacter, Erwinia, Psudomonas, Xanthomonas dan Streptomyces
  • 28. Genus Bakteri Penyebab Penyakit TumbuhanFoto Agrios 2005
  • 29. Cendawan • Mikroorganisme berinti sejati (eukariot), berbentuk benang, tidak berklorofil, berkembang biak dengan spora • Tubuh somatik berupa benang tunggal disebut hifa dan bila sudah bercabang-cabang disebut miselium • Cendawan menginfeksi dengan spora, melalui luka, lubang alami, serangga vektor, dan beberapa dapat menembus langsung permukaan tanaman. • Spora disebarkan oleh air, angin, terbawa benih, terbawa perbanyakan tanaman, terbawa tanah
  • 30. Cara masuknya cendawan ke dalam tumbuhan
  • 31. Mikroskop elektron penetrasi spora cendawan Foto Agrios 2005
  • 32. Nematoda • Cacing parasit mikroskopik • Tubuh seperti belut, panjang 0,3 – 1 mm, diameter 15- 35µm, transparan, tidak beruas • Bagian mulut terdapat alat spt tombak, disebut stilet, berfungsi menusuk dan menghisap cairan makanan dari sel tanaman inang • Nematoda mampu menembus permukaan tanaman • Hidup sebagai ektoparasit atau endoparasit • Siklus hidup: telur, 4 stadia larva, dewasa • Berkembang biak secara kawin, beberapa partenogenetik • Menyebar secar aktif atau pasif dengan terbawa tanah, angin, air, benih, bahan tanaman, alat pertanian
  • 34. Fitoplasma • Tanaman terserang berwarna kuning seperti terkena virus tapi tidak ditemukan virus • Tidak mempunyai inti sel (prokariote) spt bakteri • Fitoplasma hanya terdiri dari membran sel, sedangkan bakteri terdiri membran sel dan dinding sel • Fitoplasma rentan thd antibiotik tetrasiklin • Berbentuk heliks • Penyebab penyakit peach yellow, pear decline
  • 35. FitoplasmaBakteri Lethal Yellowing pada Kelapa Foto Agrios 2005
  • 36. Viroid • Asam nukleat RNA berbentuk sirkular, tanpa pelindung, utas tunggal • Merupakan partikel kecil penyebab penyakit tumbuhan • Viroid hanya ditemukan di tanaman, tidak ditemukan sebagai penyakit manusia dan hewan Protozoa • Protozoa mempunyai flagella untuk bergerak, menginfeksi floem • Organisme bersel satu eukariot dng tingkah seperti hewan • Penyebab penyakit sudden wilt • Dibawa oleh vektor serangga
  • 37. Penyakit Sudden Wilt Kelapa Sawit protozoa Foto by PPKS
  • 38. Agrios GN. 2005. Plant Pathology Fifth Edition. Elsevier Academic Press: USA Purba RY. 2009. Penyakit-Penyakit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Indonesia. Pusat Penelitian Kelapa Sawit: Medan. Sinaga MS. 2000. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Supramana. 2004. Pengantar Perlindungan Tanaman HPT 210 (Bagian Penyakit Tumbuhan). Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor Tjahjono B. 1995. Fitopatologi Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman Bagian II. Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor Daftar Pustaka