2. Sejarah
• Penyakit tumbuhan ada sejak tanaman pertama
kali dibudidayakan
• Laporan pertama 4000 SM bangsa Mesir
mengalami kelaparan karena tanaman gandum
terserang embun tepung (powdery mildew) dan
penyakit blas (blast)
• Penyakit dihubungkan dengan hal-hal bersifat
supranatural
• 1675-1676 ditemukan mikroskop
• Mulai terungkap bahwa penyakit tumbuhan
disebabkan oleh mikroorganisme
• Cendawan, nematoda, virus, protozoa, bakteri,
fitoplasma, viroid
3. Sejarah
• Ilmu penyakit tumbuhan disebut fitopatologi
berkembang tahun 1845-1846
• Pemicu berkembangnya fitopatologi: bencana
kelaparan di Irlandia menyebabkan 1 juta orang
mati dan 1,5 juta bermigrasi ke Amerika Serikat
• Bapak fitopatologi modern: Julius Kuehn
• Menulis buku fitopatologi pertama 1858:
Diseases of Cultivated Crops, Their Causes and
Their Control
• Tokoh penyakit tumbuhan Indonesia: Prof. Dr.
Toyib Hadiwijaya (IPB) dan Prof. Dr. Haryono
Semangun (UGM)
4. Definisi
• Penyakit tumbuhan adalah gangguan fisiologi
merugikan, disebabkan oleh faktor penyebab
primer yang terus-menerus, ditunjukkan melalui
aktivitas fisiologi abnormal dan diekspresikan
dalam kondisi patologik khas disebut gejala
(symptom)
• Penyebab primer yakni: penyebab biotik
(cendawan, nematoda dll) dan abiotik (suhu,
kelembaban, curah hujan, intensitas cahaya, pH,
kekurangan hara, polusi udara, keracunan
pestisida)
5. • Aktifitas fisiologi misalnya: pembelahan sel, transportasi
hara dan glukosa, fotosintesis, reproduksi, penyimpanan
cadangan makanan
• Untuk setiap penyakit tanaman mempunyai ekspresi yang
khas disebut gejala. Misalnya penyakit busuk pangkal oleh
Ganoderma, daun tombak 4-5 buah tidak membuka,
terjadi nekrotik pada pangkal batang, tanaman mati
• Gejala ada 2: Gejala Morfologi dan Gejala Histologi
• Gejala morfologi mudah dikenali dengan panca indra:
dilihat, diraba, dirasa dan dicium
• Gejala histologi diketahui dengan pemeriksaan
mikroskopik jaringan yang sakit
6. Gejala morfologi dikelompokkan dalam 3 tipe gejala
1. Nekrotik = rusaknya protoplasma sel diikuti matinya sel,
jaringan, organ atau seluruh tumbuhan. Contoh: spot,
hawar (blight), busuk (rot), rebah kecambah (damping-
off), mati pucuk (die-back), kanker batang
2. Hipoplasia = kegagalan tanaman untuk berkembang
penuh. Contoh: kerdil, menguning, mosaik, albikasi,
rosetting
3. Hyperplasia = pertumbuhan luar biasa dalam ukuran,
warna. Contoh: puru, bintil, akar gada, kudis, akar
rumput, daun keriting
7. • Penjelasan Istilah Gejala Penyakit Tumbuhan
1. Etiolasi: perpanjangan sel berlebihan akibat
kurangnya cahaya matahari
2. Klorosis: menguning
3. Mosaik: pola warna hijau dan kuning dengan batas
jelas di daun
4. Mottle: pola warna hijau dan kuning dengan batas
tidak jelas di daun
5. Layu: tanaman kering
6. Veinclearing: pembuluh daun menjadi transparan
7. Busuk: kematian jaringan (busuk kering, busuk
basah)
8. Akar gada: ukuran akar membesar seperti gada
11. Gejala Penyakit Tumbuhan
7. Puru: Terbentuk bulatan di atas daun
8. Bercak: Nekrotik yang bersifat lokal, bentuk
bulat/lonjong/tidak beraturan. Beberapa bercak
dapat bergabung menjadi bercak yang meluas
9. Hawar (blight): matinya jaringan secara cepat
dan luas
10. Kanker: area nekrotik yang tenggelam atau
cekung misal pada cabang, ranting
11. Mumifikasi: buah atau jaringan tanaman
menjadi mengkerut dan mati seperti mumi
12. Blast: nekrotik mendadak dan cepat pada tunas
muda, buah muda
14. Proses Terjadinya Penyakit
• Proses terjadinya penyakit tumbuhan diterangkan
berdasarkan “ konsep segitiga penyakit”
Intensitas
penyakit
Tanaman inang rentan
15. Konsep Segitiga Penyakit
• Penyakit tanaman hanya akan timbul jika terjadi
hubungan saling mendukung dari ke-3 komponen
yaitu patogen virulen jumlahnya cukup, tanaman
inang rentan, dan kondisi lingkungan (suhu,
kelembaban) sesuai untuk perkembangan
penyakit
• Interaksi dari ke-3 komponen tersebut akan
memicu terjadinya penyimpangan proses fisiologi
tanaman
16. Komponen 1: Peyebab Penyakit
• Penyebab penyakit yaitu faktor biotik dan abiotik
• Patogenisitas adalah ukuran kualitatif kemampuan
patogen menimbulkan penyakit. Dikenal istilah
patogenik (menimbulkan penyakit) dan non
patogenik (tidak menimbulkan penyakit)
• Virulensi adalah ukuran kuantitatif untuk
membedakan derajad petogenisitas suatu patogen.
Dikenal kisaran patogen yang virulen sampai
avirulen
17. Sebagian besar patogen adalah parasit, karena
memperoleh nutrisi dari tanaman inang. Patogen
yang hanya hidup di dalam tanaman inang disebut
parasit obligat.
Sebagian patogen dapat meneruskan hidupnya secara
saprofitik pada sisa-sisa tanaman yang diserangnya
disebut saprofit fakultatif.
Ada patogen lemah yang sebagian besar hidupnya
sebagai saprofit (mengambil nutrisi dari bahan
organik tak hidup) tetapi dalam keadaan tertentu
dapat memarasit tanaman tidak sehat disebut parasit
fakultatif
18. Komponen 2: Tanaman Inang
• Tanaman inang dapat berinteraksi dengan patogen
disebut rentan (susceptible)
• Tanaman tidak dapat berinteraksi dengan patogen
disebut kebal (immune) atau disebut juga bukan
inang (non-host)
• Tanamn yang secara mutlak atau sebagian dapat
menghambat perkembangan infeksi penyakit
disebut tahan (resisteni)
Komponen 3: Lingkungan
Lingkungan menguntungkan untuk perkembangan
penyakit
Suhu optimal, adanya lapisan air, kelembaban
tinggi
21. Tanda Penyakit
Adalah bagian tubuh patogen yang dapat digunakan
sebagai identitas tambahan selain gejala
1. Tanda penyakit merupakan bagian tubuh patogen.
Cendawan bagian tubuhnya: spora, konidia,
sklerotia, rhizomorf, tubuh buah, miselium
2. Tanda penyakit merupakan seluruh tubuh patogen.
Misalnya sel bakteri, ose bakteri, partikel virus,
nematoda, fitoplasma, benalu, gummosis
22. Identifikasi Penyakit Tumbuhan
• Identifikasi penyakit dengan melihat gejala, tanda
penyakit yang di cocokan dengan buku identifikasi
• Jika penyakit belum dilaporkan sebelumnya, harus
dilakukan uji lab menggunakan “postulat Koch” yaitu
1. Patogen berasosiasi dengan tanaman sakit
2. Patogen diisolasi lalu ditumbuhkan dalam biakan
murni. Parasit obligat dibiakankan di tumbuhan
rentan. Parasit non-obligat pada media buatan
3. Kultur patogen diinokulasikan pada tanaman sehat
harus menghasilkan penyakit yang sama
4. Patogen direisolasi, kemudian dibiakkan dalam biakan
murni menghasilkan patogen yang sama
24. Virus
• Virus bukan organisme karena tidak melakukan
metabolisme sendiri. Virus disebut partikel bukan sel
• Hanya bisa dilihat dng mikroskop elektron
• Virus terdiri dari selubung protein dan asam nukleat (DNA
atau RNA)
• Perpindahan virus dibantu vektor: serangga, tungau,
nematoda, tali putri, cendawan, serbuk sari. Virus secara
mekanik dengan sap, terbawa benih, perbanyakan
vegetatif.
26. Bakteri
• Organisme bersel tunggal yang tidak mempunyai
membran inti
• Bakteri patogen tumbuhan berbentuk batang,
dinding selnya terbungkus kapsul lendir, tidak
membentuk spora, mempunyai alat gerak flagella,
bersifat gram negatif
• Sel bakteri berkembag biak dengan membelah diri
• Bakteri menginfeksi tanaman secara pasif melalui
luka, lubang alami (stomata, pori air) dan serangga
vekor
• Genus patogen: Agrobacterium, Clavibacter,
Erwinia, Psudomonas, Xanthomonas dan
Streptomyces
29. Cendawan
• Mikroorganisme berinti sejati (eukariot), berbentuk
benang, tidak berklorofil, berkembang biak dengan
spora
• Tubuh somatik berupa benang tunggal disebut hifa
dan bila sudah bercabang-cabang disebut miselium
• Cendawan menginfeksi dengan spora, melalui luka,
lubang alami, serangga vektor, dan beberapa dapat
menembus langsung permukaan tanaman.
• Spora disebarkan oleh air, angin, terbawa benih,
terbawa perbanyakan tanaman, terbawa tanah
32. Nematoda
• Cacing parasit mikroskopik
• Tubuh seperti belut, panjang 0,3 – 1 mm, diameter 15-
35µm, transparan, tidak beruas
• Bagian mulut terdapat alat spt tombak, disebut stilet,
berfungsi menusuk dan menghisap cairan makanan dari sel
tanaman inang
• Nematoda mampu menembus permukaan tanaman
• Hidup sebagai ektoparasit atau endoparasit
• Siklus hidup: telur, 4 stadia larva, dewasa
• Berkembang biak secara kawin, beberapa partenogenetik
• Menyebar secar aktif atau pasif dengan terbawa tanah,
angin, air, benih, bahan tanaman, alat pertanian
34. Fitoplasma
• Tanaman terserang berwarna kuning seperti
terkena virus tapi tidak ditemukan virus
• Tidak mempunyai inti sel (prokariote) spt bakteri
• Fitoplasma hanya terdiri dari membran sel,
sedangkan bakteri terdiri membran sel dan dinding
sel
• Fitoplasma rentan thd antibiotik tetrasiklin
• Berbentuk heliks
• Penyebab penyakit peach yellow, pear decline
36. Viroid
• Asam nukleat RNA berbentuk sirkular, tanpa
pelindung, utas tunggal
• Merupakan partikel kecil penyebab penyakit
tumbuhan
• Viroid hanya ditemukan di tanaman, tidak
ditemukan sebagai penyakit manusia dan hewan
Protozoa
• Protozoa mempunyai flagella untuk bergerak,
menginfeksi floem
• Organisme bersel satu eukariot dng tingkah seperti
hewan
• Penyebab penyakit sudden wilt
• Dibawa oleh vektor serangga
38. Agrios GN. 2005. Plant Pathology Fifth Edition. Elsevier Academic Press:
USA
Purba RY. 2009. Penyakit-Penyakit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)
di Indonesia. Pusat Penelitian Kelapa Sawit: Medan.
Sinaga MS. 2000. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Jurusan Hama
dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Supramana. 2004. Pengantar Perlindungan Tanaman HPT 210 (Bagian
Penyakit Tumbuhan). Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan,
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
Tjahjono B. 1995. Fitopatologi Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman
Bagian II. Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian,
Institut Pertanian Bogor
Daftar Pustaka