Dokumen ini membahas tentang penyakit patah pangkal pelepah pada tanaman kelapa sawit. Penyakit ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti kekeringan, umur tanaman, dan varietas tanaman tertentu. Gejalanya berupa patahnya pangkal pelepah yang menyebabkan kerusakan jaringan. Penyakit ini dapat dicegah dengan irigasi pada masa kekeringan dan pemupukan.
2. Patah Patah Pangkal Pelepah (frond base fracture)
Deskripsi Penyakit
Disebut juga penyakit sengkleh
Penyakit ditemui di areal tertentu kemudian menyebar.
Katagori penyakit berat: pelepah sehat hanya tersisa 16-20
buah, selebihnya sengkleh (total pelepah 48)
Kerugian ekonomi tidak nyata, kecuali bila terjadi
pembusukan stalk tandan buah
Ditemukan pada tanaman dewasa umur > 9 tahun
Tanaman sehat dan tanaman patah pangkal pelepah (PPP)
mempunyai: kadar hara tanah, hara daun, kadar serat
lignin, selulosa hampir sama
3. Deskripsi Penyakit
Kasus PPP ditemukan pada tanaman dengan siklus
produksi buah tinggi
Gejala awal PPP: pangkal pelepah menjadi datar, kerena
beban berat pelepah menyebabkan patah, biasanya 0,5-
0,7 m dari batang
Pelepah patah tergantung di sekeliling batang
Pelapah patah tetap berwarna hijau dan tampak hidup
untuk satu periode yang panjang
6. Deskripsi Penyakit
Gejala PPP berat pada tanaman varietas Dumpy
Tingkat patah Dumpy sangat ekstensif hingga hanya 10
pelepah saja yang tetap tegak
Pelepah patah ini membentuk satu sarung tebal
mengelilingi batang
Hanya sedikit tandan buah di ketiak-ketiak pelepah
Pelepah yang baru patah tidak menunjukkan gejala
pembusukan di bagian dalam
Kerusakan jaringan merupakan pertanda akibat tekanan
mekanis
7. Deskripsi Penyakit
Patah menyebabkan kerutan dan kerak-kerak kecil di
bagian bawah tempat patahnya pelepah.
Patahan ini menjadi jalan masuk berbagai
mikroorganisme, misalnya patogen lemah.
Patogen kemudian menyebabkan jaringan bagian dalam
rakhis menjadi rusak , busuk, warna coklat kehitaman,
agak basah.
Kerusakan berat menyebabkan 50-75% bunga betina
gagal menghasilkan tandan buah matang
9. Deskripsi Penyebab
• Belum diketahui alasan ilmiah yang tepat terjadinya PPP
• Tidak ada pengaruh genetis terhadap terjadinya PPP
• PPP disebabkan siklus pembuahan intensif.
• Kekurangan air saat musim kemarau menjadi pemicu
munculnya PPP
10. Deskripsi Penyebab
• Dalam satu penelitian, intensitas gejala meningkat
sejalan dengan meningkatnya hasil per individu
tanaman.
• 30-40% tanaman menunjukkan gejala gangguan bila
hasil per pohon lebih dari 200 kg/tahun
• Penelitian lain, kadar Ca daun merupakan faktor
penting. Tanaman bergejala umumnya mempunyai
rasio K/Mg yang tinggi dan kandungan Ca rendah (<
0,25%) dibandingkan tanaman normal. Unsur Ca
diketahui penting dalam membentuk kekuatan jaringan.
11. Deskripsi Penyebab
• Pengukuran panjang dan berat pelepah
memberikan petunjuk adanya aspek-aspek
mekanis penyakit PPP
• Panjang pelepah sawit DXP biasa dan Dumpy
relatif sama, namun berat pelepah 32% lebih
tinggi pada tanaman Dumpy.
• Secara umum Dumpy VS sawit biasa:
1. Rakhis lebih berat 37%
2. Helaian daun lebih berat 15%
3. Pangkal pelepah lebih lebar 29%
12. Deskripsi Penyebab
• Dari lesio sering diisolasi cendawan Marasmius
palmivorus, Fusarium sp. dan kadangkala Phytophthora
sp.
• Pembusukan merupakan efek sekunder, namun
kematian pelepah patah dipercepat oleh penyebaran
jamur ke dalam jaringan.
13. Faktor Pendorong Patah Pangkal Pelepah
1. Kekeringan. Patah pelepah banyak ditemukan pada
daerah dng bulan kering lebih dari 3 bulan, CH < 60
mm/bulan, defisit air > 200 mm/tahun, deret hari panas
terpanjang > 20 hari
2. Umur tanaman. Tanaman umur > 9 tahun lebih rentan
3. Varietas tanaman. Tanaman yang memiliki pelepah
panjang (Dumphy) lebih rentan mengalami PPP
4. Tanaman dalam fase produksi tinggi
5. Kondisi tanah. PPP ditemukan pada jenis tanah berpasir
14. Teori proses terjadinya patah pangkal pelepah
1. Tanaman mempunyai produksi buah tinggi sedang
mengalami cekaman kekeringan. Tekanan turgor sel
menurun sehingga aktivitas pembelahan, pembesaran
sel dan pertumbuhan jaringan terhambat
2. Untuk mengurangi kehilangan air, tanaman melakukan
pengurangan luas daun dan percepatan pengguguran
daun. Respon yang terjadi berupa patahnya pangkal
pelepah
3. Daun yang telah patah tidak bisa tegak kembali
15. Pengendalian
1. Hindari penunasan pelepah sengkleh yang masih segar
2. Melakukan irigasi saat terjadi kekeringan
3. Segera melakukan pemupukan setelah terjadi
kekeringan
4. Pengaliran limbah cair ke kebun
18. Daftar Pustaka
Purba RY. 2009. Penyakit-Penyakit Kelapa Sawit (Elaeis
guineensis Jacq.) di Indonesia. Pusat Penelitian Kelapa
Sawit: Medan
Tim Peneliti Ilmu Tanah dan Agronomi. 2016. Fakta
tentang patah pelepah pada kelapa sawit. PPKS note
edisi Maret. Pusat Penelitian Kelapa Sawit: Medan
Sutarta ES, Wiratmoko D, Darmosarkoro W. 2007. The
Implementation of Sustainability Oil Palm Industri in
Indonesia. Indonesia Oil Palm Research Institute:
Medan