1. PROFIL GMC UI
DISAMPAIKAN DALAM PRESENTASI BSO DEPARTEMEN DI FMIPA UI
Selasa, 27 Januari 2004.
1. UMUM 3. PECINTA ALAM
Siapakah pecinta alam itu ? pertanyaan ini
Seringkali keaktifan mahasiswa dalam juga akan menyangkut dengan apa saja yang dipelajari
berbagai kegiatan atau organisasi di lingkungan kampus di dalam kelompok pecinta alam ? apa yang
oleh sebagian orang dianggap hanya membuang waktu dikerjakan pecinta alam ? apa yang didapat dengan
serta memperlambat kelulusan saja, bahkan bagi ikut serta kelompok pecinta alam ? apakah peran yang
mahasiswa yang tergabung dalam organisasi pecinta diberikannya kepada diri sendiri, kepada orang lain,
alam kadang mendapat julukan “mapala (mahasiswa masyarakat, negara dan bangsa ? apa bedanya dengan
paling lama lulus bukan mahasiswa pecinta alam) “. kelompok petualang ? apa bedanya dengan petugas
PHPA /Kehutanan ? dan apakah yang namanya
Anggapan mengenai mahasiswa aktif seperti di kelompok pecinta alam yang berwawasan
atas biasanya timbul karena bagi mereka tujuan utama geografi/GMC ?
saat menapaki jenjang perguruan tinggi adalah mencari Keberadaan pecinta alam di Indonesia
ilmu ,belajar dan mendapatkan gelar sarjana secepat sebagai organisasi yang bergiat di alam, ternyata
mungkin. Sayangnya mereka terjebak dalam kalimat sangat menarik perhatian para pemuda, pelajar,
“mencari ilmu” yang diartikan dengan belajar segiat mahasiswa bahkan karyawan/orang yang sudah
mungkin di kelas, mendengarkan dosen dan membaca bekerja. Lazimnya sebuah organisasi atau kelompok
buku di perpustakaan, sangatlah sempit. Karena dimanapun mereka berada akan bergaul dengan
sebenarnya mencari ilmu bukan hanya seperti di atas, organisasi atau masyarakat yang ada, begitu pula
namun dapat dicari dalm berbagai kegiatan, oganisasi, pecinta alam. Disinilah eksistensi suatu organisasi
bahkan dari alam sekalipun. akan diakui oleh kelompok lain paling tidak diakui
oleh sesama pecinta alam keberadaannya, sehingga
Sebenarnya untuk jenjang S1 yang harus muncul pertanyaan perlukah pecinta alam diakui ?.
terbentuk adalah pola berfikir sistematis atau disebut
pola berfikir sarjana. Adapun pola berfikir sistematis Siapakah Pecinta alam itu ?
akan terbentuk jika mahasisiwa tidak hanya aktif di
bangku kuliah, namun juga aktif di berbagai kegiatan Dari kata pecinta didapat pengertian orang
dan organisasi kemahasisiwaan. Dimana dalam kegiatan yang mencintai, sedangkan dari kata alam didapat
dan organisasi kemahasiswaan, akan terbentuk mental pengertian segala yang ada di dunia. Jadi pecinta alam
seseorang dalam menghadapi hambatan, rintangan, adalah orang yang mencintai segala yang ada di dunia
masalah dan masyarakat luas di masa yang akan datang, ini. Betapa luasnya yang kita cintai, sehingga kadang
percaya diri, kepribadian dan rasa tanggung jawab kala sebutan pecinta alam terasa berat dan besar sekali
terhadap diri sendiri, orang tua, dan lingkungannya. untuk disandang. Kasus – kasus seperti mencintai diri
sendiri yang kadang terabaikan dengan terlena
Selanjutnya sesuai dengan judul di atas, pada mengikuti pergaulan sehingga terjerumus kedalam
bagian lain akan dibahas mengenai apa dan bagaimana lingkungan yang biasa mabuk-mabukan, mengisap
organisasi, pecinta alam dan GMC UI. heroin/putaw, dll. Bahkan ada yang ingin memasuki
kelompok pecinta alam harus bertengkar dulu dengan
2. ORGANISASI orang tuanya karena tidak mendapat izin, memalsukan
tanda tangan izin orang tua, dll. Padahal diri kita
Definisi organisasi saat ini sangat banyak sindiri dan orang tua termasuk yang harus dicintai.
sekali, namun pada intinya tetap sama, yaitu : suatu
sisitem yang melibatkan lebih dari satu komponen yang Dengan kasus-kasus seperti itu sebutan
mencoba bersatu untuk mencapai tujuan bersama. . pecinta alam terasa berat, sehingga lebih enak jika
Sistem yang dimaksud adalah cara/metode yang disebut dengan penikmat alam atau pengamat alam
digunakan, sedangkan komponen yang dimaksud adalah atau penggiat alam bebas. Dalam bahasa
sesuatu yang utuh, dapat berupa kelompok orang inggris pun petualangan lebih enak di dengar dengan
dengan hobi yang sama atau keahlian yang sama dan sebutan adventure, natural activity, outdoor activity,
lain sebagainya. outdoor adventure lain halnya dengan natural loved.
Selanjutnya dengan contoh kasus di atas, kalau masih
GMC UI Sebagai Organisasi Kepecintaalaman yang Berorientasi Geografi 1
2. berani menamakan diri pecinta alam apa konsekuensi Dengan motivasi seperti di atas,
yang harus diembannya ? maka gambaran apa yang didapat dengan ikut
kelompok pecinta alam semakin jelas. Sebagai
Apa yang dipelajari di dalam kelompok pecinta gambaran, kategOri yang ada pada anggota pecinta
alam ? alam MAPALA UI antara lain : mengikuti hobi,
Ada yang mengatakan “cinta itu memberi dan menjadi atlet/kompetisi, ikut ekspedisi, menjalankan
menerima”, selanjutnya yang menjadi pertanyaan adalah organisasi, dan menjadi profesi/bisnis. Dalam hal ini
apa yang dapat diberikan kepada alam dan apa yang yang akan disorot adalah profesi yang mempunyai
dapat diterima dari alam ?. Kadang kala pecinta alam sifat profesionalisme dan bisnis yang menguntungkan.
sering lupa bahwa mencintai alam itu ada persyaratan– Sebagai contoh adalah pecinta alam sebagai
persyaratan yang harus dipenuhi. Bagaimana bisa fotografer, pecinta alam sebagai jurnalis, pecinta alam
mencintai jika tidak pernah kenal, dengar , atau lihat ?. sebagai guiding, pecinta alam sebagai peneliti dan
pecinta alam sebagai agen perjalanan, dll. Dengan
Adapun persyaratan yang harus dipenuhi profesi seperti itu, disamping hobi tersalurkan
tersebut dapat berupa pegetahuan internal (diri sendiri) danapun untuk menjalankan hobi tersebut didapat,
yang berupa: motivasi, keberanian, skill/keahlian dalam sehingga tidak akan menyusahkan orang tua.
bentuk manajemen perjalanan, kebiasaan yang diraih
dengan sering berlatih, pengetahuan mengenai alam, Apakah peran pecinta alam yang diberikan
pengetahuan tentang alat, kesehatan, relationship, kepada diri sendiri dan kepada orang lain, masyarakat,
leadership dan lain sebagainya. Selain itu persyaratan bangsa, negara dan dunia
lainnya adalah pengetahuan eksternal (dari alam) yang
berupa : pertolongan dan bantuan alam, bahaya alam, Berbicara mengenai peran pecinta alam akan
pengetahuan yang diberikan oleh alam dan sangat panjang, sebab setiap benda di alam ini pasti
peralatan/perlengkapan sebagai alat bantu. ada perannya. Yang patut di perhatikan adalah
kantribusi dari peran tersebut, positif ataukah negatif
Dengan dibekali kedua pengetahuan di atas, di dalam kehidupan ini.
maka saat pecinta alam beranjak ke alam apa yang dapat
diberikan kepada alam dan apa yang dapat diterima dari Adapun peran positif pecinta alam bagi diri
alam akan semakin jelas, sehingga hal-hal yang tidak pribadi adalah sebagai tempat penyaluran hobi,
kita inginkan tidak akan terjadi seperti kebakaran hutan, pembentukan kepribadian, membentuk mental dll.
tersesat, membuang sampah sembarangan dan lain Sedangkan untuk masyarakat adalah sangat terlihat
sebagainya. pada saat kondisi terjadi bencana alam, selain oleh
pihak yang berwajib alternatif yang mempunyai dasar
Apa yang dilakukan sebagai pecinta alam ? rescue adalah pecinta alam. Selanjutnya peran
terhadap bangsa dan negara contohnya berupa
Kegiatan pecinta alam di Indonesia biasanya di ekspedisi di alam tanah air kita sendiri, yang
konotasikan dengan penggiat alam bebas atau publikasinya dapat bermanfaat sebagai promosi
petualangan, hal ini tercermin dalam keorganisasian pariwisata Indonesia, yang apabila dapat
yang terbagi menurut bidang-bidang kegiatan atau divisi dipublikasikan ke luar negeri maka secara tidak
seperti : kegiatan di darat (divisi panjat tebing, divisi langsung akan turut membantu menarik minat
mountaineering, divisi caving), kegiatan di air (divisi wisatawan mancanegara untuk berwisata ke Indonesia,
selam, divisi sailing, divisi arung jeram), dan berbagai khususnya wisata alam. Yang lebih berprestise lagi
kegiatan di udara (terbang layang, paragliding, terjun contohnya seperti penjelajahan alam di negara lain
payung), kegiatan/divisi lingkungan (berupa penelitian, seperti pendakian tujuh puncak benua (Mt. Everest
dan pengabdian masyarakat). 8848 m, Mt. Kilimanjaro 5894 m, Vinson Massif 4877
m, Mt. Mckinley 6194 m, Mt. Aconcagua 6959 m, Mt.
Apa yang didapat dengan ikut kelompok pecinta Elbrus 5633 m, dan Cartensz Pyramid 4884 m).
alam ? Dengan menancapkan bendera merah putih di tujuh
puncak benua itu, akan memberi image kepada
Pada awalnya seseorang masuk kedalam masyarakat dunia bahwa menjadi warga Indonesia
kelompok pecinta alam dikarenakan hobinya jalan-jalan sangat dijamin haknya dan diberikan kebebasan
ke alam terbuka. Kemudian berkembang lebih besar lagi berkarya. Hal ini menunjukkan juga bahwa negara
dengan timbulnya motivasi lainnya seperti ingin lebih Indonesia stabil secara politis yang akan memberikan
banyak kenalan, menghilangkan stress, belajar dampak ekonomis bagi negara-negara yang berniat
berorganisasi, mencari jati diri, membentuk kepribadian menginvestasikan dananya ke negara kita.
dan lain sebagainya. 4. GEOGRAPHICAL MOUNTAINEERING
CLUB UNIVERSITAS INDONESIA (GMC UI)
GMC UI Sebagai Organisasi Kepecintaalaman yang Berorientasi Geografi 2
3. Sejarah dan perkembangan GMC UI GMC UI sebagai organisasi merasa
dituntut untuk ikut andil menangani masalah-masalah
Pada awal berdirinya GMC UI terbentuk diatas, diawali dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat
bersamaan dengan berdirinya jurusan Geografi FMIPA eksplorasi dan pengumpulan fakta-fakta lapangan
UI dan hanya berupa kumpulan mahasiswa yang suka tentang lingkungan.
naik gunung dan menikmati kegiatan alam bebas
lainnya. Pada mulanya kedudukan GMC UI adalah Fase tahun 1991 – 2002
sebuah sub bidang KSMG (Komisariat Senat
Mahasiswa Geografi) yang langsung di bawah bidang Disini mulailah GMC UI berusaha
olahraga akan tetapi sejalan dengan perkembangan mengimplementasikan segala usaha-usaha yang telah
organisasi GMC kemudian berubah menjadi bidang dilakukan pada fase sebelumnya menjadi lebih nyata,
khusus dan yang terakhir menjadi Badan Semi Otonom berupa penjajakan dan pengidentifikasian masalah-
dengan dasar yang telah ditetapkan oleh para pendiri masalah lingkungan dan kependudukan menjadi lebih
GMC sejak tahun 1983. nyata dengan sekala mikro. Mulailah kegiatan-
kegiatan GMC UI bersifat ekspedisi dan penelitian
Perkembangan GMC sebenarnya lebih banyak yang tidak sekedar menimbulkan tantangan tetapi juga
dipengaruhi oleh perkembangan trend masalah-masalah berusaha memecahkan masalah yang nantinya
lingkungan yang dihadapi masyarakat dalam ditindaklanjuti dengan kegiatan-kegiatan yang
memelihara lingkungannya yang semakin jelas dan semakin dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat
kebutuhan akan adanya tindakan yang efektif terasa seperti Bakti Sosial.
lebih mendesak, sementara itu kompleksitas dari
masalah tersebut justru membuat upaya pencarian Fase tahun 2002-2003
penyelesaiannya makin sulit.
Penyusunan dan penetapan Statuta, untuk
Beranjak dari sana sedikit demi sedikit arah menyesuaikan kondisi organisasi dengan situasi
kebijakan dan orientasi kegiatan GMC berubah. Dengan kemahasiswaan semenjak UI berubah menjadi
berpegang pada tujuan organisasi yang tercantum dalam BHMN, dan adanya upaya pembenahan BSO di
AD/ART serta keyakinan dengan apa yang secara FMIPA.
individual, kelompok, lembaga atau pemerintah dapat
melakukan untuk membantu menyelesaikan masalah-
masalah lingkungan hidup dan penerapan strategi Kegiatan apa saja yang dilakukan oleh GMC
konservasi dunia. Secara kronologis perkembangan
GMC UI dapat diuraikan dibawah ini. Usaha-usaha lain yang dapat dilakukan GMC
UI terutama untuk menyebarluaskan informasi dan
Fase sebelum tahun 1983 publikasi, diadakan kegiatan-kegiatan seperti seminar,
festival musik lingkungan, lomba lintas alam yang
Dimana perhatian masyarakat terhadap lebih dekat dan lebih disenangi oleh anak muda.Akan
masalah lingkungan belum begitu serius seperti tetapi permasalahan lain timbul yang semakin
sekarang, begitu pula GMC UI dalam kegiatannya dirasakan oleh anggota GMC UI yaitu semakin
hanya melakukan kegiatan yang bersifat adventure, ketatnya akademis sehingga semakin terbatasnya
menguji kemampuan dan ketangkasan di alam bebas. kegiatan GMC UI untuk menjadi suatu organisasi
Sementara itu GMC UI sebagai suatu organisasi masih yang dimiliki masyarakat, namun demikian usaha
bisa dikatakan belum terorganisir dengan baik. anggota GMC UI tak akan habis sampai disitu, cara
lain yang bisa ditempuh ialah dengan mengirimkan
Fase tahun 1983 – 1991 berbagai tulisan/artikel hasil kegiatan GMC UI
keberbagai media massa.
Ditandai dengan pembenahan dalam GMC UI
sendiri guna memenuhi syarat sebuah organisasi yang Salah satu kegiatan GMC UI dalam
berdiri di lingkungan akademis dengan dituntut untuk menerapkan bidang keilmuan serta menajamkan daya
kritis dan di terima di kalangan mahasiswa. Diawali pikir anggotanya terhadap masalah-masalah
dengan penyusunan dan penetapan AD/ART, lingkungan secara alamiah ialah dengan melakukan
pembenahan dan perbaikan srtuktur organisasi guna berbagai ekspedisi dan penelitian. Begitu pentingnya
memperjelas pembagian wewenang dan tanggung jawab kegiatan ini sehingga dapat membedakan GMC UI
anggota GMC UI. Semetara itu diluar isu-isu dengan kelompok pecinta alam lainnya dimana GMC
lingkungan merebak dan menghangat dikalangan UI dituntut untuk berupaya sebesar mungkin
masyarakat luas. kegiatannya dapat dipakai sebagai aplikasi ilmu-ilmu
yang diperoleh anggota di bangku kuliah dan sebagai
pemenuhan tuntutan seperti layaknya suatu organisasi
GMC UI Sebagai Organisasi Kepecintaalaman yang Berorientasi Geografi 3
4. yanng berada dilingkungan akademis. Kegiatan- 14. Ekspedisi Susur Pantai Selatan Jawa
kegiatan penelitian, ekspedisi dan kegiatan lainnya yang Barat Pelabuhan Ratu – Pameungpek tahun 1996
pernah diadakan baik oleh GMC ataupun dengan 15. Ikut serta dan meraih juara pertama tingkat
bekerja sama dengan kelompok, antara lain: nasional dalam lomba konservasi sumber daya
1. Lomba Lintas Alam (LLA) I –VII tingkat SLTA se- alam tahun 1996 yang diselenggarakan oleh
Indonesia bekerja sama dengan KSMG. DepHut di Taman Nasional Gunung Leuser.
Memperebutkan piala Wapres RI bekerjasama 16. Program pelatihan GPS untuk Jagawana Taman
dengan Dinas Olahraga DKI Jakarta. Nasional Gunung Halimun, bekerjasama dengan
2. Penelitian Geomorfologi TN Ujung Kulon tahun Buana Katulistiwa 1997.
1988. 17. Turut andil sebagai sukarelawan dalam
3. Penelusuran Pantai Selatan P. Jawa pemadaman api di Kalimantan Tengah, Taman
(Pameungpeuk-Cipatuja, Cipatuja-Pangandaran). Nasional Tanjung Puting, bersama Mapala UI,
4. Ekspedisi Kalimantan, berlokasi di Kecamatan BSCc, POSMA dan Organisasi pecinta alam
Selimbau, Kal-Bar. Tujuan ekspedisi yaitu lainnya, tahun 1997.
mendirikan perpustakaan bagi masyarakat 18. Ekspedisi Pembandingan penggunaan lahan
setempat, teutama bagi sekolah dasar dan lanjutan. garapan pada dua gunung kembar, dengan sampel
Lama ekspedisi 20 hari bekerjasama dengan Gunung Dempo-Merapi dan Sundoro-Sumbing.
Depsos RI tahun 1990. (2000).
5. Ekspedisi dan Studi Erosi TN Ujung Kulon tahun 19. Pelatihan GPS untuk Jagawana Taman Nasional
1991. Gede-Pangrango. (2001)
6. Ekspedisi Penelitian Masyarakat Terasing Suku 20. Kegiatan rutin dan insidentil lain, seperti
Kubu. Perhitungan laju peningkatan perambatan penerimaan anggota baru, pendakian gunung-
hutan oleh peladang berpindah di sekitar TN gunung di Indonesia, dll.
Kerinci Seblat tahun 1991. 21. Ekspedisi Gunung Rinjani, dan Lombok,
7. Ekspedisi penelitian Geomorfologi Gunung Pengumpulan bahan tulisan Geo-Writing,
Kerinci. Pengamatan kondisi fisik wilayah TNKS bekerjasama dengan Lintang 0º. (2001)
dan penentuan daerah bahaya terhadap aliran lahar 22. Mentoring Pecinta Alam SMU Dwi Warna.
G. Kerinci tahun 1991. (2001)
8. Seminar sehari “Peta Topografi dan Aktifitas Alam 23. Ikut serta dalam Program Kreativitas Mahasiswa
Bebas”. Diikuti oleh kelompok pecinta alam dari (PKM) berupa kegiatan mentoring pecinta alam
jakarta dan sekitarnya. Ruang sidang Rektorat UI, tingkat SLTA se-Jabotabek, bekerjasama dengan
29 Februari 1992. Depdiknas. (2001)
9. Pembuatan Peta dan Ploting jalur wisata G. Kerinci, 24. Pendakian Gunung-Gunung Tertinggi di Jawa
Danau Gunungtujuh dan Rawa Lodehpanjang, Tengah dan Jawa Timur. Pendataan Ulang
bekerja sama dengan World Wide Fund (WWF) for Gunung Sundoro, Sumbing, Arjuno dan Semeru.
nature, 1993. (2002)
10. Ekspedisi Penelitian Wai Ka Bu (suku Mentawai) 25. Ekspedisi peliputan audio visual kegiatan alam
dengan fokus pada masyarakat Mentawai, bebas di Gunung Gede dan Gunung Slamet.
kepulauan Mentawai propinsi Sum-Bar. Lama (2003)
penelitian 21 hari, bekerjasama dengan Depsos RI, 26. Kegiatan rutin dan insidentil lainnya, seperti
1993. penerimaan anggota baru, pendakian gunung-
11. Suara Muda Suara Cinta Lingkungan (SMSCL). gunung di Indonesia, dll.
Rangkaian kegiatan meliputi Seminar sehari
Lingkungan (bertempat di Auditorium LIPI
Jakarta), festival Musik Lingkungan (Balirung UI,
Depok) dan Penghijauan Bantaran Ci Liwung
bekerjasama dengan Kelompok Studi Geografi
(KSG) LIPI, 1993.
12. Disain Peta Wisata DKI Jakarta (Kota Area,
Golden Triangle area, Kebayoran Area, Halim
Perdana Kusuma Area dan Seribu Island).
Bekerjasama dengan PT. AS Bhakti-Koppostel,
Agustus-September 1995
13. Kerja Sosial, Penyuluhan Kesehatan Lingkungan
dan Penghijauan Lahan Kritis. Lokasi di desa
Cimenteng kecamatan Cianjur Ja-Bar. Bekerjasama
dengan KSG LIPI dan Depsos RI 1993.
GMC UI Sebagai Organisasi Kepecintaalaman yang Berorientasi Geografi 4