3. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia, berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
Pembukaan UUD 1945
Arah dan Tujuan Nasional
Pembentukan NKRI
4. 1. Ancaman Terhadap Wibawa Negara
Wibawa negara merosot ketika negara tidak memberikan
rasa aman kepada segenap warga negara, tidak mampu
mendeteksi ancaman terhadap kedaulatan wilayah,
masyarakat tidak percaya kepada institusi publik, dan
pemimpin tidak memiliki kredibilitas yang cukup untuk
menjadi teladan dalam menjawab harapan publik terhadap
perubahan kearah yang lebih baik.
Tiga Problem Pokok
Bangsa Indonesia
5. 2. Melemahnya Sendi Perekonomian Nasional
Belum terselesaikannya persoalan kemiskinan,
kesenjangan sosial, kesenjangan antar wilayah, kerusakan
lingkungan hidup, dan ketergantungan dalam hal pangan,
energi, keuangan dan teknologi
Tiga Problem Pokok
Bangsa Indonesia
13. 3. Intoleransi & Krisis Kepribadian Bangsa
Terkikisnya karakter Indonesia sebagai bangsa pejuang,
memudarnya solidaritas dan gotong royong. Di sisi lain
jati diri bangsa terkoyak oleh merebaknya konflik
sektarian dan berbagai bentuk intoleransi.
Tiga Problem Pokok
Bangsa Indonesia
14. Untuk dapat menyelesaikan tiga problem diatas kita perlu
meneguhkan kembali jalan Ideologis sebagai penggerak,
pemersatu perjuangan dan bintang pengarah pembangunan
nasional kedepan yaitu PANCASILA dan TRISAKTI
VISI:
“Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”
Pancasila, Trisakti & Visi
18. Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) masih
rendah (2013)
Pengangguran/pekerja
sektor informal masih
tinggi
Indonesia: 0,629,
Ranking: 121;
Malaysia: 0,769,
Ranking: 64;
Thailand: 0,69,
Ranking: 103;
Phillipines: 0,65,
Rangking: 114,
Singapore: 0,895,
Ranking: 18
Pengangguran
7.39 juta;
Pekerja informal
59,58% dari total
pekerja
Tenaga Informal
Buruh tidak
dibayar: 18.045.767
Pekerja lulus SD
55,3 juta (46,80%)
Tenaga kerja
tidak pernah ikut
training
94,33%
Minimnya pendidikan
dan ketrampilan
tenaga kerja
Kualitas Manusia Indonesia yang
Rendah, Tertinggal dan Belum Sejahtera
19. Pembangunan Manusia Indonesia agar
Berkualitas Tinggi, Maju dan Sejahtera
I
Indonesia Pintar
Peningkatan Kualitas
Pendidikan dan
Pelatihan
Indonesia Sehat
Peningkatan
Layanan
Kesehatan
Masyarakat
Indonesia Sejahtera
Peningkatan
Kesejahteraan
Masyarakat
Indonesia Kerja
Perluasan
Kesempatan Kerja
20. 1PEMBANGUNAN MANUSIA
INDONESIA PINTAR
Wajib Belajar 12 Tahun Bebas Pungutan
Beasiswa kepada siswa berprestasi ke Diploma, S1 hingga S3
Target: Rakyat Pintar
Revolusi mental : dimulai
dengan pendidikan dasar,
70% kurikulum adalah budi
pekerti dan pendidikan
karakter dan nasionalisme
(nation and character
building)
Pendidikan tinggi: 60%
politeknik, 40% keilmuan
Riset dasar didanai APBN
21. 2PEMBANGUNAN MANUSIA
INDONESIA KERJA
Pembangunan 100 Technopark
Pengembangan Produk Unggulan untuk Tiap Klaster Daerah dengan pendekatan
ekoregion
Proyek infrastruktur padat karya
Penambahan iuran BPJS kesehatan yang berasal dari APBN dan APBD
Mencipatakan pertumbuhan ekonomi berkualitas (15 juta lap kerja)
Mekanisme proteksi tenaga kerja DN dalam pelaksanaan Masyarakat Ekonomi Asean
Isentif diberikan bagi perusahan yang memberikan hak kepada pekerja untuk dapat
membeli saham perusahaan
Pengangguran turun menjadi 4%, dan
pemberdayaan pekerja
22. 3PEMBANGUNAN MANUSIA
INDONESIA SEHAT Rakyat Sehat
Kartu Indonesia Sehat , BPJS Kesehatan
50,000 Rumah Sehat dan 6000 Puskesmas
dengan Fasilitas Rawat Inap
Air Bersih untuk Seluruh Rakyat
INDONESIA SEJAHTERA
Program rumah, kampung deret atau
rumah susun murah yang disubsidi
Subsidi pangan untuk rakyat
Elektrifikasi 100%
Jaminan Sosial untuk Seluruh Rakyat
di Tahun 2019
Target: Rakyat Sejahtera-
Kemiskinan Turun Menjadi 5-6%
24. Kualitas Infrastruktur & Jalur Logistik yang
Rendah = Daya Saing Ekonomi yang Rendah
Biaya Logistik (% terhadap GDP)
• Buruknya infrastruktur di Indonesia membuat biaya logistik menjadi sangat tinggi,
mencapai 24,6% GDP, jauh lebih tinggi dari negara lain;
• Tingginya biaya logistik membuat ekonmi kita sulit untuk berkompetisi dengan negara lain
• Investasi di bidang infrastruktur harus dijadikan priorita utama;
25. Soeharto
Gus Dur
Mega
SBY1 SBY2
APBN (1990 – 2013) In Rp Triliun Alokasi APBN (1990 – 2013)
Rp 36 tn
Rp 338 tn
Rp 1,658 tn
(USD 180 bn)
Real
Nominal
20% APBN untuk subsidi yang dinikmati orang kaya, sedangkan hanya 10% untuk
infrastruktur. Dampaknya, kualitas infra kita buruk, biaya logitik mahal dan daya saing
ekonomi lemah.
Kualitas APBN yang Rendah = Kualitas
Jaringan Logistik Yang Rendah
26. Meningkatkan Produktivitas Ekonomi
Indonesia yang Masih Rendah
• Serbuan barang asing semakin banyak
dan luas;
• Infrastruktur (termasuk pasar
tradisional) dan logistik yang rusak dan
tidak efisien dan biaya logistik yang
mahal dibandingkan negara lain;
• Pelayanan perizinan yang tidak efisien
• Biaya logistik Indonesia 26% dari PDB,
Malaysia 13% dan Singapura 8% (Bank
Dunia)
• Pasar tradisional menyusut 29% (2007-
2011) kondisi banyak yang sudah tua
(95% berumur diatas 25 tahun),
sementara pasar modern tumbuh 75%
27. Program Nyata
Membangun Infrastruktur
• Pembangunan sistem transportasi umum
massal terintegrasi yang berimbang baik di
lautan, udara maupun darat
• 2000 Kilometer jalan baru/perbaikkan di
Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan
Papua
• 10 Pelabuhan baru/renovasi dan
infrastruktur pendukungnya, 10 dry port
• Pembangunan sarana angkutan KA 2 lajur di
Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi
• 10 Bandara baru/renovasi
• 10 Kawasan Industri Baru/pengembangan
• TARGET: Biaya Logistik Turun 5%
28. Program Nyata
Membangun Infrastruktur
• Pembangunan/Modernisasi 5000 Pasar
Tradisional di Seluruh Indonesia
• Pembangunan 500 SENTRA PERIKANAN
sebagai tempat pelelangan ikan terpadu
dengan penyimpanan dan pengolahan
produk perikanan
• TARGET: Ekonomi Rakyat Berkembang
29. Mendorong Investasi Untuk Meningkatkan
Daya Saing Ekonomi
• Layanan Satu Atap, efisiensi perijinan bisnis menjadi 15 Hari
• Dukungan fiskal (penurunan tarif pajak, tax amnesty) dan non-fiskal untuk
mendorong investasi
• Gerakan peningkatan tabungan nasional (inklusi keuangan menjangkau 50%
penduduk)
• Peningkatan investasi kegiatan bisnis yang terkait dengan ekspor barang
• Memberikan insentif pada industri yang menghasilkan bahan baku atau barang
modal
• Mendorong diversifikasi investasi portofolio asing dengan denominasi rupiah
• Meningkatkan investasi pemerintah, BUMN/BUMD, swasta baik nasional atau asing
• Meningkatkan kepastian hukum dan penegakan hukum;
• Konsistensi kebijakan antar kementerian/lembaga/pemerintah pusat dan daerah
• Membangun kemitraan yang efektif antara badan pemerintahan ataupun swasta
• TARGET: INVESTASI = ~40% GDP
30. Mendorong Investasi Untuk Meningkatkan
Daya Saing Ekonomi
Rata2: USD 6 miliar/tahun
Rata2: USD 19 miliar/tahun
• Krisis global membuat FDI
mengalir lebih deras ke
Indonesia.
• FDI pada tahun 2013 mewakili
60% dari total investasi sebesar
USD 39 miliar;
• Tahun 2013, FDI di Indonesia
mencapai USD 23 miliar, lebih
rendah dari Singapura (USD 55
miliar), Malaysia (USD 11
miliar), Thailand (USD 8 miliar)
dan Filipina (USD 5 miliar);
• Harus lebih banyak di dorong
efficiency seeker, bukan
resources atau market seeker
32. Kemandirian Diantaranya dengan Mendorong
Sustainability & Kemandirian Energi
Konsumsi & Produksi Gas Alam, 1970 - 2012
(Miliar Cubic Meter/tahun)
Rank Countries
Bn Cubic
Meter
1 Russia 199.9
2 Norway 99.8
3 Qatar 94.8
4 Canada 92.4
5 Netherlands 57.8
6 Algeria 55.3
7 Indonesia 42.3
8 United States 32.2
9 Malaysia 30.8
10 Australia 24.7
Eksportir Gas Alam Dunia
(2012)
33. Kemandirian Diantaranya dengan Mendorong
Sustainability & Kemandirian Energi
Produksi & Konsumsi, 1981 - 2012 (Juta Ton)
Rank Countries
Mn
Tonnes
1 Indonesia 309
2 Australia 284
3 Russia 124
4 USA 97
5 Colombia 75
6 South Africa 72
7 Kazakhstan 34
Eksportir Utama Batubara
Dunia (2012)
Walaupun cadangan kita
sangat kecil, tetapi Indonesia
adalah eksportir utama
batubara dunia
34. Kemandirian Diantaranya dengan Mendorong
Sustainability & Kemandirian Energi
Produksi & Konsumsi Minyak Bumi
(Ribu Barrel/hari)
• Tahun 2012, 41% minyak
bumi yang kita konsumsi
berasal dari impor;
• Konsumsi meningkat
tajam akibat harga BBM
yang murah;
• Akhir tahun 2014, untuk
pertama kalinya separuh
(50%) minyak bumi kita
diperoleh dari impor;
• Iklim investasi yang
kurang menarik
menyebabkan
rendahnya explorasi dan
exploitasi ladang minyak
baru
35. Kemandirian Diantaranya dengan Mendorong
Sustainability & Kemandirian Energi
• Indonesia mempunyai 40%
cadangan geothermal dunia;
• Baru 4% yang di exploitasi,
bandingkan dengan Filipina
yang telah mengekploitasi
75% geothermalnya;
• Jika Indonesia
mengeksploitasi 100%
geothermal, maka seluruh
kebutuhan listrik saat ini
(35.000 MW) bisa dipenuhi
dengan geothermal saja;
• Geothermal merupakan
energi masa depan bagi
Indonesia;
37. 1. Peningkatan kapasitas dan pemberian akses terhadap sumber modal (melalui bank
pertanian), sarana produksi, infrastruktur, teknologi dan pasar
2. Pemberantasan illegal, unregulated dan unreported fishing (IIU)
3. Mengurangi intensitas penangkapan di kawasan overfishing, dan meningkatkan
intensitas penangkapan di kawasan underfishing sesuai batas kelestarian
4. Rehabilitasi kerusakan lingkungan pesisir dan lautan
5. Peningkatan luas kawasan konservasi perairan yang dikelola secara berkelanjutan
6. Penerapan best aqua-culture practices untuk komoditas-komoditas unggulan
7. Mendesain tata ruang wilayah pesisir dan lautan yang mendukung kinerja
pembangunan maritim dan perikanan
Mengembangkan Ekonomi Maritim
38. 1. Pengawasan dan penegakan hukum yang lebih efektif terhadap pelaku illegal logging,
2. Pengembangan industri hasil hutan dan produk non-kayu yang ramah lingkungan
3. Evaluasi dan Penataan Pemanfaatan sumber daya hutan yang lestari
4. Pemeliharaan proses ekologis dan sistem penyanggah Kehidupan
5. Pengawetkan sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya
6. Terselesaikan konflik kepemilikan hak pengelolaan dan Tumpangtindih perijinan
7. Tertib Peredaran Hasil Hutan dan Pencegahan Kebakaran dan Illegal logging
8. Peningkatan kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan dan keterlibatan masyarakat dalam
pembangunan Hutan Rakyat, Hutan Tanaman Industri, Agroforestry dan Hutan Kemasyarakatan
9. Pelestarian hutan Pelestarian dan perlindungan 20,63 juta ha sisa areal yang masih berhutan
serta perlindungan Flora dan Fauna yang terancam punah, khususnya yang tercatat dalam
Appendix I CITES ada 86 jenis dan Appendix II 1.549 jenis
10. Rehabilitasi 100,70 juta ha areal tidak berhutan, hutan tidak produktif dan lahan kritis
11. Penataan Rencana Pemanfaatan 1,99 juta ha areal hutan yang belum terdata
12. Tertatanya tahapan yang jelas kegiatan pemenuhan kebutuhan hasil hutan kayu dalam negeri
sebesar 46,3 m3/tahun secara bertahap.
Memanfaatkan Hutan Secara
Berkesinambungan
39. 1. Mengembangkan sistem politik anggaran hijau (green budgeting)
2. Mengembangkan dan mengimplementasikan sistem produksi dan inovasi nasional
yang ramah lingkungan
3. Edukasi konsumen untuk memahami dan mempraktekkan gaya hidup yang ramah
lingkungan
4. Memacu pembangunan pertanian yang berkelanjutan yang berbasis bio-eco-region
dengan pola pengembagan pertanian organik maupun pertanian yang hemat lahan
dan air
5. Pencanangan program Indonesia Go Organic dengan pilot project 1.000 desa organik
dari program reforma agraria sebagai sentra produksi penghasil pangan organik
hingga tahun 2019
Mempopulerkan Kebijakan Hijau