2. Tujuan Pembelajaran :
1. Mengenal potensi bahaya pada tempat Kerja
2. Menjelaskan defenisi bahaya
3. Menjelaskan pertolongan pertama pada
kecelakaan.
4. Menjelaskan tujuan pertolongan pertama
pada kecelakaan
5. Menjelaskan peralatan pertolongan pertama
Kesehatan dan keselamatan kerja
3. PENGENALAN BAHAYA PADA AREA
KERJA
Bila ditinjau dari awal perkembangan usaha
keselamatan kerja diperusahaan/industri,
manusia menganggap bahwa kecelakaan terjadi
karena musibah, namun sebenarnya setiap
kecelakaan disebabkan oleh salah satu faktor
sebagai berikut, baik secara sendiri-sendiri atau
bersama-sama, yaitu
Kesehatan dan keselamatan kerja
4. Tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri
(unsafe act)
a. Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam
melakukan pekerjaan.
b. Tidak menggunakan pelindung diri yang
disediakan.
c. Sengaja melanggar peraturan keselamatan
yang diwajibkan.
d. Berkelakar/bergurau dalam bekerja dan
sebagainya.
•
Kesehatan dan keselamatan kerja
5. Keadaan tidak aman dari lingkungan kerja (unsafe
condition)
a. Mesin-mesin yang rusak tidak diberi
pengamanan, kontruksi kurang aman, bising
dan alat-alat kerja yang kurang baik dan rusak.
b. Lingkungan kerja yang tidak aman bagi
manusia (becek atau licin, ventilasi atau
pertukaran udara , bising atau suara-suara
keras, suhu tempat kerja, tata ruang kerja/
kebersihan dan lain-lain).
Kesehatan dan keselamatan kerja
6. Defenisi Bahaya
Bahaya adalah suatu keadaan dimana seseorang
dapat celaka/cidera karenanya, bahaya
ditimbulkan dari tindakan pekerja yang tidak
aman maupun lingkungan kerja yang tidak
aman.
Kesehatan dan keselamatan kerja
7. Bahaya Bersifat Umum
Bahaya bersifat umum adalah bahaya yang
bersifat immaterial yang ditimbulkan dari proses
kerja, misalnya :
• Pekerja tidak memenuhi keselamatan kerja
• Pekerja tidak beristirahat
• Pekerja memaksakan diri untuk bekerja padahal
kondisinya tidak baik
• Terjadinya miskomunikasi yang berakhir menjadi
konflik
Kesehatan dan keselamatan kerja
8. Bahaya Bersifat Khusus
Bahaya Bersifat khusus adalah bahaya yang
bersifat material bahaya yang ditimbulkan dari
sarana dan prasarana tempat kerja, misalnya :
• Gedung yang tinggi dan pondasi yang tidak
seimbang
• Struktur tanah yang tidak sesuai dengan
Standar IMB
• Instalasi listrik yang tidak teratur
Kesehatan dan keselamatan kerja
9. Peringatan merupakan tanda-tanda atau kode yang
digunakan sebelum bahaya terjadi, yaitu sebagai usaha
pencegahan agar jangan sampai terjadi bahaya
Tanda Gambar
• Tanda Gambar adalah gambar-gambar peringatan larangan.
Misalnya :
• Gambar puntung rokok, dilarang merokok ditempat kerja
• Gambar tengkorak, barang beracun
• Gambar membuang sampah, anjuran membuang sampah pada
tempatnya
Tanda-Tanda Peringatan Bahaya
Kesehatan dan keselamatan kerja
10. Tanda Warna Lampu
• Tanda Warna Lampu adalah lampu yang
digunakan sebagai tanda peringatan keamanan.
Misalnya :
• Lampu berwarna hijau adalah menunjukkan
keadaan aman atau boleh berlalu-lintas
• Lampu berwarna kuning adalah tanda hati-hati
atau harus waspada
• Lampu berwarna merah adalah tanda harus
berhenti berlalu lintas dan tanda kawasan yang
mengandung listrik berbahaya
• Lampu berkedip dengan sirine adalah tanda telah
terjadinya bahaya atau hal-hal yang
mencurigakan
Kesehatan dan keselamatan kerja
11. Tanda Kata-kata
Tanda kata-kata adalah suatu peringatan yang
tertulis secara singkat, padat, dan jelas. Misalnya
:
• “YANG TIDAK BERKEPENTINGAN DILARANG
MASUK”
• “MATIKAN PONSEL”
• “DILARANG MEROKOK”
• “SIMPAN TAS PADA TEMPAT PENITIPAN”
• “PINTU DARURAT”
Kesehatan dan keselamatan kerja
12. • Menggelengkan kepala kekiri dan kekanan
adalah menjawab tidak
• Berkedip dengan cepat adalah isyarat
melarang
• Menempelkan telunjuk dimulut adalah
menyuruh diam
• Mengedepankan telapak tangan dimuka
adalah melarang
Tanda Isyarat Tubuh
Kesehatan dan keselamatan kerja
13. Menghindari cara kerja yang tidak aman dapat
dilakukan dengan cara :
• Bekerja dengan memakai alat pelindung diri
• Bekerja sesuai dengan SOP
• Bekerja saat tubuh sedang sehat
• Beristirahatlah saat tubuh mulai lelah
• Berkonsentrasi dalam melakukan pekerjaan
• Tidak terburu-buru dalam melakukan
pekerjaan
• Tidak bergurau saat bekerja
Tindakan Menghindari Cara Kerja Yang Tidak Aman
Kesehatan dan keselamatan kerja
14. Pengendalian Bahaya Ditempat Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja melindungi
para pegawai dari bahaya ditempat kerja.
Sebagian besar kecelakaan ditempat kerja dapat
dicegah dengan menggunakan beberapa prinsip,
misalnya mengurangi penyebab bahaya,
mengganti bahan berbahaya, mengendalikan
sumber bahaya, menggunakan peralatan
pelindung diri, melakukan kerja yang aman.
Kesehatan dan keselamatan kerja
15. Mengurangi Penyebab Bahaya
Mengurangi penyebab bahaya dapat
Ditempuh dengan
• Menghilangkan bahan kimia berbahaya
• Menghilangkan suara mesin agar telinga
pekerja tidak rusak
Kesehatan dan keselamatan kerja
16. Mengganti Bahan Berbahaya
Pencegahan bahaya dapat diatasi dengan mengganti
bahan berbahaya, contohnya :
• Menggunakan pembersih yang tidak mudah terbakar
• Menggunakan alat hidrolik dan pneumatik sebagai
pengganti alat listrik
• Mengganti alat pembersih sikat penghilang karat
• Menggunakan alat pengangkat sebagai pengganti cara
manual
• Menggunakan dongkrak hidrolik sebagai pengganti
dongkrak ulir
Kesehatan dan keselamatan kerja
17. Mengendalikan Sumber Bahaya
Jika bahaya tidak dapat dikurangi maka cara
terbaik berikutnya adalah dengan mengendalikan
sumber bahaya. Contohnya :
• Bidang pemesinan diberi pengaman di bidang
yang bergerak
• Memberi saluran lokal ventilasi gas buang
kendaraan
• Otomatisasi sistem kerja manual
• Mengurangi kecepatan RPM mesin
Kesehatan dan keselamatan kerja
18. Menggunakan Alat Pelindung Diri
Menggunakan alat pelindung diri dianggap
usaha terakhir dalam mengendalikan bahaya
ditempat kerja. Seorang pekerja diwajibkan
memakai alat pelindung diri agar tidak celaka
namun masih saja ada pekerja yang tidak
memakai alat pelindung diri. Berikut beberapa
alasan mengapa pekerja tidak menggunakan
alat pelindung diri, antara lain :
Kesehatan dan keselamatan kerja
19. • Alat pelindung diri membuat pekerja tidak
nyaman menggunakannya
• Alat pelindung diri harus sesuai dengan
ukuran pekerja
• Pekerja tidak memiliki pengetahuan fungsi alat
pelindung diri
Kesehatan dan keselamatan kerja
20. Melakukan Kerja Yang Aman
• Memberi asuransi kepada pekerja
• Melatih para pegawai dalam pentingnya
kesehatan dan keselamatan kerja
• Mengadakan jadwal kerja/shift (pagi, siang,
malam)
• Mewajibkan pekerja untuk menggunakan alat
pelindung diri
• Memeberikan sanksi terhadap pekerja yang
tidak menggunakan alat pelindung diri
Kesehatan dan keselamatan kerja
21. Pengertian Pertolongan Pertama
Pemberian pertolongan segera kepada
penderita sakit atau cedera, kecelakaan yang
memerlukan penanganan medis dasar.
• Pengertian Medis Dasar
Tindakan perawatan berdasarkan ilmu
kedokteran yang dapat dimiliki oleh awam atau
awam yang terlatih secara khusus. Batasannya
adalah sesuai dengan sertifikat yang dimiliki
oleh Pelaku Pertolongan Pertama.
Kesehatan dan keselamatan kerja
22. Pelaku pertolongan Pertama
Pelaku Pertolongan Pertama adalah penolong
yang pertama kali tiba di tempat kejadian, yang
memiliki kemampuan dan terlatih dalam
penanganan medis dasar.
Tujuan Pertolongan Pertama:
• Menyelamat jiwa penderita
• Mencegah cacat
• Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses
penyembuhan
Kesehatan dan keselamatan kerja
23. Peralatan Pertolongan Pertama:
a. Penutup luka
• Kasa steril
• Bantalan kasa
b. Pembalut
Contoh:
• Pembalut gulung/pita
• Pembalut segitiga/mitella
• Pembalut tubuler/tabung
• Pembalut rekat/plester
Kesehatan dan keselamatan kerja
24. c. Cairan antiseptik
Contoh:
• Alkohol 70%
• Povidone iodine 10%
d. Cairan pencuci mata
• Boorwater
e. Peralatan stabilisasi .
Contoh:
• Bidai
• Papan spinal panjang
• Papan spinal pendek
Kesehatan dan keselamatan kerja
25. f. Gunting pembalut
g. Pinset
h. Senter
i. Kapas
k. Selimut
l. Kartu penderita
m. Alat tulis
n. Oksigen
o. Tensimeter dan stestoskop
p. Tandu.
Kesehatan dan keselamatan kerja
26. Prosedur Pelaksanaan PPPK (P3K)
a. Luka Bakar
Luka bakar dapat disebabkan oleh api dan
terkena zat kimia
Pertolongan pertama :
• Rendam dalam air yang sejuk selama 10 atau
15 menit. Anda bisa gunakan kompres jika air
mengalir tidak tersedia.
• Jangan gunakan es. Ini dapat menurunkan
suhu tubuh dan menyebabkan rasa sakit dan
kerusakan kulit lebih lanjut.
Kesehatan dan keselamatan kerja
27. • Jangan memecahkan lepuhan, karena ini dapat
menyebabkan infeksi
• Tutup luka bakar dengan perban steril,
usahakan perbannya tidak terlalu kencang alias
harus lpngga. Ini bisa mencegah lengket kulit
dengan perban. Setelahnya, amankan perban
dengan kain kasa atau selotip.
Kesehatan dan keselamatan kerja
28. b. Patah Tulang
Patah tulang ada 2 yaitu patah tulang terbuka dan
patah tulang tertutup.
Langkah menangani patah tulang yaitu :
a. Jangan bergerak kecuali jika diperlukan. Untuk
mencegah cedera lebih lanjut, stabilkan daerah yang
luka dengan tetap berdiam diri. Jangan
memindahkan korban jika punggung atau lehernya
terluka. Untuk menangani daerah luka, Anda dapat
membuat bidai dengan melipat sepotong karton atau
majalah dan dengan lembut tempatkan di bawah anggota
badan. Kemudian ikat dengan hati-hati menggunakan
potongan-potongan kain.
Kesehatan dan keselamatan kerja
29. c. Pendarahan
Cara Menghentikan Pendarahan pada luka
1. Cuci tangan terlebih dahulu
2. Lakukan penekanan pada area luka
3. Mengangkat area luka sedikit ke atas
4. Bersihkan luka
5. Tutup luka dengan perban atau kain kasa
6. Oleskan salep antibiotik
7. Bawa korban ke dokter
Kesehatan dan keselamatan kerja
30. d. Gangguan pernafasan
Cara penanganan gangguan pernapasan
• Segera pindahkan penderita ke tempat yang aman dan
biarkan ia beristirahat.
• Bantu penderita menempatkan posisi tubuhnya senyaman
mungkin, baik dengan duduk, berdiri, atau berbaring.
• Longgarkan pakaian penderita.
• Jangan memberikan makanan atau minuman apa pun, dan
bantu penderita untuk mengonsumsi obat-obat pribadi
mereka, misalnya obat pereda asma.
• Dampingi penderita hingga bantuan medis datang. Hindari
berasumsi bahwa kondisinya sudah baik meski keluhannya
sudah reda.
• Jika penderita sesak napas sebelumnya mengalami cedera
pada dada dan leher, hindari gerakan yang berlebihan.
Kesehatan dan keselamatan kerja