SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 17
LAPORAN PRAKTIKUM 
DASAR AGROTEKNOLOGI 
Oleh : 
Sandi Purnama Jaya 
13011017 
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI 
FAKULTAS AGROINDUSTRI 
UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA 
YOGYAKARTA 
2013 
LAPORAN PRAKTIKUM 
DASAR AGROTEKNOLOGI 
Disusun Oleh : 
Sandi Purnama Jaya 
1
13011017 
Laporan telah diterima sebagai persyaratan yang diperlukan dalam 
menempuh praktikum Dasar Agroteknologi 
Yogyakarta, 30 Desember 2013 
Mengetahui/Menyetujui 
Dosen Pengampu 
Dr.Ir. F.Didiet Heru Swasono, M.P 
Ir. Tyastuti Purwani, M.P 
KATA PENGANTAR 
Puji syukur Saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan 
segala rahmat beserta hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan 
penyusunan laporan praktikum Dasar Agroteknologi 
Laporan ini disusun guna untuk memenuhi persyaratan agar dapat 
mengikuti responsi Dasar Agroteknologi dan lulus pada Mata kuliah Dasar 
Agroteknologi fakultas Agroindustri Univesitas Mercu Buana Yogyakarta. 
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan 
yang berasal dari berbagai pihak. Oleh karena nya, dalam kesempatan ini penulis 
mengucapkan terima kasih kepada : 
Bapak Dr.Ir. F.Didiet Heru Swasono, M.P dan Ibu Ir. Tyastuti Purwani, M.P 
selaku doosen pengajar mata kuliah Dasar Agroteknologi 
Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari bahwa laporan ini masih 
jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis senantiasa menerima saran dan 
masukan nya yang bersifat membangun sehingga memperbaiki dan 
menyempurnakan laporan ini. 
2
3 
Yogyakarta,20 Januari 2013 
Penyusun 
Sandi Purnama Jaya 
DAFTAR ISI 
Halaman judul ........................................................................................................i 
Halaman Pengesahan ............................................................................................ii 
Kata Pengantar ....................................................................................................iii 
Daftar Isi .................................................................................................................i 
I Teknik pengukuran daun dan tanaman kedela................................................1 
Latar Belakang.......................................................................................................1 
Tujuan.....................................................................................................................2 
II. Landasan Teori.................................................................................................3 
Dasar Teori.............................................................................................................3 
III.Metodologi Pelaksanaan..................................................................................5 
Waktu dan Tempat................................................................................................5 
Alat dan Bahan.......................................................................................................5 
Cara Kerja..............................................................................................................5 
Hasil Pengamatan...................................................................................................6 
IV. Pembahasan....................................................................................................10 
V.Kesimpulan.......................................................................................................13 
Daftar Pustaka......................................................................................................14
BAB I 
TEKNIK PENGUKURAN LUAS DAUN DAN TANAMAN KEDELAI 
4 
Latar Belakang 
Daun merupakan organ tubuh tanaman yang penting, karena pada daun 
terdapat komponen dan sekaligus tempat berlangsungnya proses fotosintesis, 
respirasi, dan transpirasiyang menentukan arah pertumbuhan dan perkembangan 
suatu tanaman. Oleh karena itu luas daun merupakan salah satu parameter penting 
dalam analisis pertumbuhan tanaman. Indek luas daun, laju tumbuh relatif, dan 
laju fotosintesis merupakan parameter yang erat terkait dengan luas daun. 
Faktor yang penting untuk diperhatikan dalam mengukur luas daun adalah 
ketepatan hasil pengukuran dan kecepatan pengukuran. Masing-masing faktor 
tersebut memiliki kepentingan sendiri dalam penggunaannya, seperti pada 
pengukuran laju fotosintesis dan proses metabolisme lain tentunya ketepatan 
pengukuran yang diperlukan. Untuk pengukuran indek luas daun tentunya 
kecepatan pengukuran yang diperlukan. Namun demikian ketepatan dan 
kecepatan pengukuran sangat tergantung pada alat dan cara atau teknik 
pengukuran. 
Pengukuran luas daun dapat dilakukan dengan memetik daun maupun 
tanpa memetik daun. Bilamana pengukuran harus dilakukan dengan cara memetik 
daun bersangkutan, maka tanaman mengalami kerusakan daun. Daun-daun 
tersebut kemudian diukur dengan menggunakan alat Leaf Area Meter (LAM) 
ataupun Metode Timbang. Sebaliknya pengukuran dengan tanpa memetik daun, 
maka tanaman akan tetap tumbuh baik karena daundaun tidak berkurang atau 
bahkan habis terpetik. Pengukuran daun dengan tidak memetik daun dapat 
dilakukan dengan menggunakan persamaan atau rumus. 
Pengukuran luas daun dengan tidak harus memetik daun merupakan teknik 
pengukuran yang lebih baik karena tanaman tidak rusak dan pengukuran cepat 
serta tidak mensyaratkan peralatan yang mungkin sulit tersedianya. Pada karet 
digunakan persamaan regresi terhadap ukuran panjang dan lebar daun (Suhendry
dan Alwi, 1987; Lim dan Narayanan, 1972). Pada beberapa tanaman pangan 
seperti jagung dan kedelai digunakan faktor koreksi terhadap luas daun yang 
diperoleh dari pengukuran panjang dan lebar daun (Pearce et.al., 1988) demikian 
pula pada daun nangka (Goonasekera, 1978). 
B. Tujuan Praktikum 
Untuk mengetahui dan mempelajari Metode Pengukuran dan yang tepat dengan 
menggunakan beberapa metode yang biasa di gunkan dalam pengukuran luas 
daun 
5
BAB II 
6 
LANDASAN TEORI 
Daun merupakan organ fotosintesis utama dalam tubuh tanaman, yang 
merupakan tempat terjadinya proses perubahan energi cahaya menjadi energy 
kimia dan tempat produksi karbohidrat (glukosa) yang diwujudkan dalam bentuk 
bahan kering. Dalam analisis pertumbuhan tanaman, perkembangan daun menjadi 
perhatian utama. Berbagai ukuran dapat digunakan, seperti pengukuran indeks 
luas daun (ILD), nisbah luas daun (NLD) dan nisbah berat daun (NBD) pada 
waktu tertentu. Perubahan-perubahan selama pertumbuhan mencerminkan 
perubahan bagian yang aktif berfotosintesis (Sumarsono, ) 
Beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur luas daun antara 
lain : metode kertas mili meter, area meter, fotografi, gravimetric dan plong. 
Metode kertas millimeter. Metode ini dapat diterapkan cukup efektif 
pada daun dengan bentuk daun relatif sederhana dan teratur. Pada dasarnya, daun 
digambar pada kertas millimeter yang dapat dengan mudah dikerjakan dengan 
meletakkan daun diatas kertas millimeter dan pola daun diikuti. Luas daun ditaksir 
berdasarkan jumlah kotak yang terdapat dalam pola daun. Sekalipun metode ini 
cukup sederhana, waktu yang dibutuhkan untuk mengukur suatu luasan daun 
relatif lama, sehingga ini tidak cukup praktis diterapkan apabila jumlah sampel 
banyak. 
Area meter. Merupakan alat pengukur luas daun dengan cara meletakkan 
semua daun yang telah dirompes di atas alat berjalan area meter. Jalankan alat, 
luas daun dapat dibaca (menggunakan leaf area meter). Keuntungan hasil lebih 
akurat, namun alatnya mahal. 
Fotografi. Metode ini sangat jarang digunakan, dengan metode ini, daun-daun 
tanaman ditempelkan pada suatu bidang datar yang berwarna terang (putih) 
dipotret bersama-sama dengan suatu penampang atau lempengan (segi empat) 
yang telah diketahui luasnya. Luas hasil foto daun dan lempengan acuan dapat
diukur. Luas daun kemudian dapat ditaksir berdasarkan perbandingan luas hasil 
foto seluruh daun dengan luas lempenganm acuan tersebut. 
Gravimetri. Metode pengukuran luas daun dengan perbandingan dapat 
dilakukan dengan menggunakan kertas yang seragam. Daun yang akan diukur 
luasnya digambar pada kertas, digunting kemudian ditimbang. Luas daun dapat 
ditentukan dengan membandingkan berat potongan ketras dengan berat kertas 
yang sudah diketahui luasnya. 
Plong. Metode pengukuran luas daun ini hampir sama dengan gravimetri, 
tetapi pada metode ini tidak menggunakan kertas. 
7
BAB III 
METODE PELAKSANAAN 
A.Waktu dan Tempat 
Praktikum Dasar-Dasar Agroteknologi ini dilaksanakan pada Hari Kamis 
Tanggal. Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Universitas Mercu Buana 
Yogyakarta 
B. Bahan dan Alat 
8 
 Sampel Tanaman Kedelai 
 Timbangan Analitik 
 Oven 
 Gunting 
 Kertas Milimeter 
 Penggaris 
C. Teknik Pelaksanaan 
a.Metode kertas millimeter. Metode ini dapat diterapkan cukup efektif 
pada daun dengan bentuk daun relatif sederhana dan teratur. Pada dasarnya, daun 
digambar pada kertas millimeter yang dapat dengan mudah dikerjakan dengan 
meletakkan daun diatas kertas millimeter dan pola daun diikuti. Luas daun ditaksir 
berdasarkan jumlah kotak yang terdapat dalam pola daun. Sekalipun metode ini 
cukup sederhana, waktu yang dibutuhkan untuk mengukur suatu luasan daun 
relatif lama, sehingga ini tidak cukup praktis diterapkan apabila jumlah sampel 
banyak. 
b.Gravimetri. Metode pengukuran luas daun dengan perbandingan dapat 
dilakukan dengan menggunakan kertas yang seragam. Daun yang akan diukur 
luasnya digambar pada kertas, digunting kemudian ditimbang. Luas daun dapat 
ditentukan dengan membandingkan berat potongan ketras dengan berat kertas 
yang sudah diketahui luasnya
9 
D. Hasil Pengamatan 
Tabel 1.1 Metode Pengukuran Panjang X Lebar 
PERHITUNGAN PANJANG X LEBAR 
TANAMAN 
DAUN 
ATAS 
LUAS 
TENGAH 
LUAS 
BAWAH 
LUAS 
RATA RATA 
P L P L P L 
1 
A 9,4 7,6 71,44 10,6 6,5 68,9 9 6,5 58,5 66,28 
B 7,3 5,6 40,88 9,5 6,9 65,55 10 6,9 69 58,47666667 
C 5,3 5 26,5 8,3 5,7 47.31 8,5 5,7 48,45 40,7533333 
2 
A 5,2 2,8 14,56 9,9 6,5 64,35 9 6,7 60,3 46,40333333 
B 5,2 3,4 17,68 7,9 5,8 45,82 4,2 2,5 10,5 24,66666667 
C 8,5 3,6 30,6 8,4 6,3 52,92 41,76 
3 
A 9,3 5,1 47,43 9,2 6,1 56,12 8,1 6,1 49,41 50,98667 
B 7,6 4,8 36,48 7,7 5,6 43,12 6,3 4 25,2 34,93333333 
C 8 5,7 45,6 7,8 5,7 44,46 6,3 5,1 32,13 40,73 
4 
A 7,3 4,3 31,39 7,1 5,4 38.34 4,5 3,2 14,4 2,8043333 
B 6,4 4,4 28,16 6,1 4,9 29,89 3,1 2,5 7,75 21,93333333 
C 5,5 4,3 23,26 6,2 4,7 29,14 4,4 3,1 13,64 22,01333333 
5 
A 8,6 4,9 42,14 6,7 4,8 32.16 4,5 3,2 14,4 29,56666666 
B 6,8 4,5 30.6 5,4 4,5 24,3 3,1 2,5 7,75 20,88333333 
C 6,9 4,8 33,12 5,3 4,6 24,38 4,4 3,1 13,64 23,71333333
10 
Perhitungan Metode Kertas Milimeter 
TANAMAN 
LUAS LUAS LUAS 
ATAS TENGAH BAWAH RATA RATA 
1A 43 46 41 43,33333333 
1B 28 50 30 36 
1C 42 37 32 37 
2A 12 48 42 34 
2B 14 34 6 18 
2C 18 35 
26,5 
3A 40 38 39 39 
3B 37 33 24 31,33333333 
3C 30 37 18 28,33333333 
4A 19 27 19 21,66666667 
4B 11 23 7 13,66666667 
4C 17 20 12 16,33333333 
5A 31 23 22 25,33333333 
5B 7 18 2 9 
5C 23 20 6 16,33333333 
Tabel 1.2 Metode Pengukuran Kertas Milimeter
11 
Perhitungan Berat Daun 
TANAMAN 
BERAT BERAT BERAT 
ATAS TENGAH BAWAH RATA RATA 
1A 0,17 0,21 0,15 0,176666667 
1B 0,25 0,3 0,1 0,216666667 
1C 0,17 0,16 0,13 0,153333333 
2A 0,04 0,15 0,17 0,12 
2B 0,06 0,1 0,05 0,07 
2C 0,06 0,13 0,095 
3A 0,15 0,15 0,11 0,136666667 
3B 0,23 0,13 0,13 0,163333333 
3C 0,09 0,19 0,16 0,28 
4A 0,18 0,12 0,12 0,14 
4B 0,05 0,1 0,07 0,073333333 
4C 0,08 0,08 0,06 0,073333333 
5A 0,12 0,09 0,1 0,103333333 
5B 0,05 0,07 0,03 0,05 
5C 0,12 0,08 0,03 0,076667 
Tabel 1.3 Perhitungan Berat Daun
12 
NO X1 Y1 X1 
2 Y1 
2 X1.X2 
1 66,28 0,176666667 4393,0384 0,03121111123 11,70946669 
2 58,47666667 0,216666667 3419,52054483 0,04694444459 12,66994446 
3 40,7533333 0,153333333 1660,834175506 0,02351111101 6,248844426 
4 46,40333333 0,12 2154,66144413 0,0144 5,5684 
5 24,66666667 0,07 608,444444608 0,0049 1,726666667 
6 41,76 0,095 1743,8976 0,0090225 6,96817825 
7 50,98667 0,136666667 2599,64051768 0,01867777787 6,96817825 
8 34,93333333 0,163333333 1220,33777754 0,02667777767 1,138135779 
9 40,73 0,28 1658,9329 0,0784 11,4044 
10 2,8043333 0,14 7,86428525749 0,0196 0,392606662 
11 21,93333333 0,073333333 481,071110964 0,00537777773 1,608444437 
12 22,01333333 0,073333333 484,586844297 0,00537777773 1,614311104 
13 29,56666666 0,103333333 874.187777383 0,01067777771 3,055222212 
14 20,88333333 0,05 436,113610971 0,0025 1,044166667 
15 23,71333333 0,076667 562,322177619 0,00587782889 1,818030126
BAB IV 
PEMBAHASAN 
Perbandingan Luas Daun pada daun menyirip (dalam praktikum ini menggunakan 
daun padi) dengan metode langsung(Kertas milimeter) dan metode regresi 
ternyata hasil Luas Daun padi lebih besar yang menggunakan metode regresi jika 
dibandingkan dengan metode langsung. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor 
diantaranya : 
Tingkat Kevalidan 
a. Metode regresi dalam praktiknya hanya mengukur panjang dan lebar daun 
dan dikalikan untuk mendapatkan luas daun kemudian dimasukkan dalam 
rumus y=a+bx. Pengukuran panjang dan lebar ini dapat dikatakan kurang 
begitu valid karena tingkat ketelitian penggaris/mistar rendah padahal jikia 
terjadi sedikit kesalahan pengukuran maka hasil akan berubah juga. 
b. Penggunaan metode Langsung (menggunakan kertas milimeter) pada 
penghitungan luas daun padi hasilnya lebih valid karena secara nyata 
kotak-kotak pada kertas milimeter dihitung satu per satu secara lebih 
terperinci sehingga tingkat keakuratan lebih baik dibanding penggunaan 
metode regresi. 
c. Pada penghitungan Luas Daun metode Gravimetri dan metode regresi 
untuk daun majemuk ( Daun Resede ) diperoleh data bahwa Luas Daun 
metode gravimetri lebih kecil dibandingkan dengan metode regresi. Ini 
artinya metode gravimetri lebih akurat jika dibanding dengan metode 
regresi. 
d. Metode gravimetri merupakan metode yang simple karena perlakuan yang 
dilakukan hanya menimbang berat daun menggunakan timbangan Ohaus 
kemudian dikonfersi kedalam pola kertas dengan Luasan dan berat 
tertentu dan menghitung menggunakan rumus 퐿 = 
13 
a 
b 
x 100. Sehingga 
hasil lebih akurat, penghitungan tidak begitu rumit, lebih efisien (hemat
waktu/efisien) sebab menggunakan rumus konfersi yang merupakan 
perbandingan antara berat dengan Luas. 
e. Pada penghitungan Luas Daun ( Daun Tunggal/ daun jambu ) 
menggunakan metode yaitu metode Gravimetri, langsung dan regresi . 
Dari ketiga metode ini diperoleh data bahwa rata-rata Luas Daun metode 
gravimetri < metode Langsung < metode Regresi. 
f. Metode regresi kurang akurat dan kurang valid untuk digunakan dalam 
peghitungan luas daun sebab penghitunganya hanya menggunakan 
pengukuran panjang x lebar yang hasilnyapun tentu kurang rinci/ akurat 
sebab pengukuran kurang spesifik dan kurang mendetail pada tiap bagian 
daun, dimana dalam kenyataan di lapangan lebar daun pada bagian ujung, 
tengah, dan pangkal besarnya berbeda-beda begitu pula panjang daun 
antara sisi tepi dan tengahpun juga berbeda-beda yaitu relatif lebih besar 
dan lebih panjang pada daerah daun bagian tengah. Oleh sebab itu hasil 
panjang dan lebar daun yang didapatkan relatif lebih besar sehingga hasil 
Luas Daun juga besar padahal penghitungan seperti ini kurang begitu valid 
sebab penghitungan tidak mewakili keseluruhan ukuran daun yang 
digunakan. 
g. Luas daun yang didapat menggunakan metode Langsung ( penggunaan 
kertas milimeter) sedikit lebih akurat dibandingkan dengan metode regresi 
sebab dengan pengunaan kertas milimeter bisa dihitung luas daun melalui 
ukuran kotak-kotak daun pada kertas yang sudah diplotkan. Namun 
penghitungan kotak-kotak ini kurang efisien sebab memerlukan waktu 
yang relatif lama, dibutuhkan ketelitian tingkat tinggi pula dalam 
penghitungannya. Padahal kalau metode ini digunakan dalam 
penghitungan sampel dalam skala besar sudah pasti kurang efisien. 
Terlebih lagi apabila terdapat kotak kertas yang terpotong sebagian ( tidak 
utuh ) ini akan mempersulit perhitungan semisal ada yang kotaknya 
terpotong terlalu sedikit atau terlalu banyak sehingga susah untuk 
diidentifikasi kepastian angkanya dan dibulatkan. 
14
h. Metode gravimetri memperlihatkan tingkat keakuratan yang paling baik 
saat digunakan pada daun jambu maupun daun resede, ini berarti metode 
gravimetri adalah metode yang paling bagus digunakan untuk 
penghitungan Luas Daun dibandingkan dengan metode regresi dan 
langsung. Pada metode gravimetri ini penggunaan kertas konfersi adalah 
homogen atau sama dimana berat daun jambu dikonfersi kedalam kertas 
sehingga diketahui luasan kertas dan berat pola daun pada kertas kemudian 
dimasukkan dalam rumus untuk pencarian Luas daun. Cara ini adalah 
metode yang lebih simpel, efektif, dan efisien. 
15
KESIMPULAN 
1. Dari kegiatan praktikum ini dalam penghitungan luas daun digunakan 
daun padi (Daun menyirip) dengan menggunakan metode langsung dan 
regresi. 
2. Pada daun resede (Daun Majemuk) menggunakan metode penghitungan 
luas daun secara gravimetri dan regresi. 
3. Sedangkan pada daun jambu (Daun tunggal) menggunakan ketiga metode 
penghitungan luas daun yaitu metode gravimetri, regresi, dan langsung. 
4. Penghitungan Luas Daun secara langsung dilakukan dengan cara 
menghitung daun yang sudah diplot pada kertas milimeter secara 
langsung. 
5. Pada metode regresi dilakukan dengan cara memasukkan luas daun dari 
hasil perkalian panjang dan lebar daun ke dalam rumus Y=a+bx. 
6. Metode gravimetri merupakan penghitungan penghitungan luas daun yang 
menggunakan berat konversi daun ke dalam kertas yang memiliki pola dan 
luasan tertentu. 
7. Dari ketiga metode yang digunakan dalam praktikum ini, metode 
gravimetri merupakan metode yang paling baik atau paling akurat 
digunakan dalam penghitungan luas daun. 
16
DAFTAR PUSTAKA 
Anonim, 2012a. Kedelai. http.i d.wikipedia.org Diakses tanggal 16 Januari 2013. 
Anonim,2003. Petunjuk Praktikum Dasar Perlindungan Tanaman. Universitas 
Wangsa Manggala. Yogyakarta. 
Asparno Mardjuki. 1994, Pertanian dan masalahnya, Andi Ofset. Yogyakarta. 
Citrosoepomo Gembong. 2000. Morfologi Tumbuhan. Gajah Mada University. 
Yogyakarta 
Blad, B. L. Dan D. G. Baker. 1972. Orientation and distribution of leaves within 
Soybeans canopies. Agron. J. 64 : 26 – 29. 
Harjadi.2000.Reaksi Fotosintesis. Semarang press.Semarang. 
Malcom B. wilkins. 1992. Fisiologi Tumbuhan . Bumi aksara. Jakarta. 
Mardjuki.2004.Energi Matahari. UGM Yogyakarta. 
Prawirohartono.2003. Pertanian dan Masalahnya. Angkasa Bandung. 
17

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihNur Haida
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...UNESA
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambahSofyan Dwi Nugroho
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihTidar University
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)UNESA
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiGoogle
 
Laporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalimat lisnawati
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanGoogle
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANRepository Ipb
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahUNESA
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Biology Education
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...UNESA
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaAgustin Dian Kartikasari
 

Was ist angesagt? (20)

Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
 
Anatomi daun
Anatomi daunAnatomi daun
Anatomi daun
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasi
 
Laporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awal
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
 
Makalah herbarium
Makalah herbariumMakalah herbarium
Makalah herbarium
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
Filotaksis daun
Filotaksis daunFilotaksis daun
Filotaksis daun
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
 

Andere mochten auch

Laporan dasar agroteknologi acara 1
Laporan dasar agroteknologi acara 1Laporan dasar agroteknologi acara 1
Laporan dasar agroteknologi acara 1edhie noegroho
 
Analisis pertumbuhan tanaman
Analisis pertumbuhan tanamanAnalisis pertumbuhan tanaman
Analisis pertumbuhan tanamanyogafatan
 
Lembar kerja siswa
Lembar kerja siswaLembar kerja siswa
Lembar kerja siswaAzhari Munif
 
11. sma kelas xii rpp kd 3.6;4.6 arus bolak balik (karlina 1308233)
11. sma kelas xii rpp kd 3.6;4.6 arus bolak balik (karlina 1308233)11. sma kelas xii rpp kd 3.6;4.6 arus bolak balik (karlina 1308233)
11. sma kelas xii rpp kd 3.6;4.6 arus bolak balik (karlina 1308233)eli priyatna laidan
 
Laporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + Luas
Laporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + LuasLaporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + Luas
Laporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + LuasLaras Kun Rahmanti Putri
 
estimasi permintaan
estimasi permintaanestimasi permintaan
estimasi permintaanmas karebet
 
Laporan hasil praktikum
Laporan hasil praktikumLaporan hasil praktikum
Laporan hasil praktikumVirgiana Anggi
 
Pemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di Sd
Pemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di SdPemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di Sd
Pemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di SdNASuprawoto Sunardjo
 
Penanaman Cara Hidroponik dan Aeroponik
Penanaman Cara Hidroponik dan AeroponikPenanaman Cara Hidroponik dan Aeroponik
Penanaman Cara Hidroponik dan AeroponikJennie Ong
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 
Web Services Catalog
Web Services CatalogWeb Services Catalog
Web Services CatalogRudolf Husar
 
Plus Eight Star Web20 Orange Labs
Plus Eight Star Web20 Orange LabsPlus Eight Star Web20 Orange Labs
Plus Eight Star Web20 Orange LabsBenjamin Joffe
 
API Exhibit
API ExhibitAPI Exhibit
API Exhibitpointerj
 
case study on bride burning
case study on bride burningcase study on bride burning
case study on bride burningPriyansha Gupta
 

Andere mochten auch (20)

Laporan dasar agroteknologi acara 1
Laporan dasar agroteknologi acara 1Laporan dasar agroteknologi acara 1
Laporan dasar agroteknologi acara 1
 
Analisis pertumbuhan tanaman
Analisis pertumbuhan tanamanAnalisis pertumbuhan tanaman
Analisis pertumbuhan tanaman
 
Lembar kerja siswa
Lembar kerja siswaLembar kerja siswa
Lembar kerja siswa
 
Model rpp ipa fisika
Model rpp ipa fisikaModel rpp ipa fisika
Model rpp ipa fisika
 
Metode pengambilan data serangga
Metode pengambilan data seranggaMetode pengambilan data serangga
Metode pengambilan data serangga
 
11. sma kelas xii rpp kd 3.6;4.6 arus bolak balik (karlina 1308233)
11. sma kelas xii rpp kd 3.6;4.6 arus bolak balik (karlina 1308233)11. sma kelas xii rpp kd 3.6;4.6 arus bolak balik (karlina 1308233)
11. sma kelas xii rpp kd 3.6;4.6 arus bolak balik (karlina 1308233)
 
Laporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + Luas
Laporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + LuasLaporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + Luas
Laporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + Luas
 
estimasi permintaan
estimasi permintaanestimasi permintaan
estimasi permintaan
 
Rpp rangkaian ac
Rpp rangkaian acRpp rangkaian ac
Rpp rangkaian ac
 
Laporan hasil praktikum
Laporan hasil praktikumLaporan hasil praktikum
Laporan hasil praktikum
 
Jenis alat ukur berat
Jenis alat ukur beratJenis alat ukur berat
Jenis alat ukur berat
 
Iuw 3 pengukuran jarak
Iuw   3 pengukuran jarakIuw   3 pengukuran jarak
Iuw 3 pengukuran jarak
 
Pemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di Sd
Pemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di SdPemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di Sd
Pemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di Sd
 
Penanaman Cara Hidroponik dan Aeroponik
Penanaman Cara Hidroponik dan AeroponikPenanaman Cara Hidroponik dan Aeroponik
Penanaman Cara Hidroponik dan Aeroponik
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
Web Services Catalog
Web Services CatalogWeb Services Catalog
Web Services Catalog
 
Ank 48
Ank 48Ank 48
Ank 48
 
Plus Eight Star Web20 Orange Labs
Plus Eight Star Web20 Orange LabsPlus Eight Star Web20 Orange Labs
Plus Eight Star Web20 Orange Labs
 
API Exhibit
API ExhibitAPI Exhibit
API Exhibit
 
case study on bride burning
case study on bride burningcase study on bride burning
case study on bride burning
 

Ähnlich wie Laporan Praktikum Pengukuran luas daun

RPP FISIKA X BESARAN DAN SATUAN KURIKULUM, 2013
RPP FISIKA X BESARAN DAN SATUAN  KURIKULUM, 2013RPP FISIKA X BESARAN DAN SATUAN  KURIKULUM, 2013
RPP FISIKA X BESARAN DAN SATUAN KURIKULUM, 2013ajeng karina
 
Pengukuran diameter pohon
Pengukuran diameter pohonPengukuran diameter pohon
Pengukuran diameter pohonida lestari
 
Modul statistik 2019 2020
Modul statistik 2019 2020 Modul statistik 2019 2020
Modul statistik 2019 2020 iankurniawan019
 
Makalah metlit populasi dan sempel
Makalah metlit populasi dan sempelMakalah metlit populasi dan sempel
Makalah metlit populasi dan sempelAstika Rahayu
 
Permit review-icel-indonesian
Permit review-icel-indonesianPermit review-icel-indonesian
Permit review-icel-indonesianAksi SETAPAK
 
OPTIMASI PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI...
OPTIMASI PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI...OPTIMASI PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI...
OPTIMASI PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI...Uofa_Unsada
 
186587270 tesis-sistem-pendukung-keputusan
186587270 tesis-sistem-pendukung-keputusan186587270 tesis-sistem-pendukung-keputusan
186587270 tesis-sistem-pendukung-keputusanAbdul Gumbs
 
Adoc.tips modifikasi bentuk-kasuran-dan-sistem-pengeceran-bi
Adoc.tips modifikasi bentuk-kasuran-dan-sistem-pengeceran-biAdoc.tips modifikasi bentuk-kasuran-dan-sistem-pengeceran-bi
Adoc.tips modifikasi bentuk-kasuran-dan-sistem-pengeceran-biafwasayidah
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)Luhur Moekti Prayogo
 
Rpp pengukuran panjang
Rpp pengukuran panjangRpp pengukuran panjang
Rpp pengukuran panjanglitaaldila
 
1.1 Informasi umum - www.ilmuguru.org.docx
1.1 Informasi umum - www.ilmuguru.org.docx1.1 Informasi umum - www.ilmuguru.org.docx
1.1 Informasi umum - www.ilmuguru.org.docxYeniAgustina14
 
1014 p1-spk-teknik survei dan pemetaan.docx
1014 p1-spk-teknik survei dan pemetaan.docx1014 p1-spk-teknik survei dan pemetaan.docx
1014 p1-spk-teknik survei dan pemetaan.docxWinarto Winartoap
 
Makalah aplikasi integral dalam menghitung volume keranjang buah jeruk
Makalah aplikasi integral dalam menghitung volume keranjang buah jerukMakalah aplikasi integral dalam menghitung volume keranjang buah jeruk
Makalah aplikasi integral dalam menghitung volume keranjang buah jerukMutiaagustin15
 
Perangkat kd 3.1 ALAT UKUR FISIKA . KLS 7 MTSN DENANYAR
Perangkat kd 3.1 ALAT UKUR FISIKA . KLS 7 MTSN DENANYARPerangkat kd 3.1 ALAT UKUR FISIKA . KLS 7 MTSN DENANYAR
Perangkat kd 3.1 ALAT UKUR FISIKA . KLS 7 MTSN DENANYARHisbulloh Huda
 
Modul praktikum pengantar perjalanan wisata serius
Modul praktikum pengantar perjalanan wisata seriusModul praktikum pengantar perjalanan wisata serius
Modul praktikum pengantar perjalanan wisata seriussamerdanta sinulingga
 
Laporan praktikum simriver - Protista
Laporan praktikum simriver - ProtistaLaporan praktikum simriver - Protista
Laporan praktikum simriver - ProtistaDewi Ayu Maryati
 
Tugas Apus Apusan SETS RPP Objek IPA
Tugas Apus Apusan SETS RPP Objek IPATugas Apus Apusan SETS RPP Objek IPA
Tugas Apus Apusan SETS RPP Objek IPAAbdul Jamil
 

Ähnlich wie Laporan Praktikum Pengukuran luas daun (20)

Laporan resmi(1)
Laporan resmi(1)Laporan resmi(1)
Laporan resmi(1)
 
RPP FISIKA X BESARAN DAN SATUAN KURIKULUM, 2013
RPP FISIKA X BESARAN DAN SATUAN  KURIKULUM, 2013RPP FISIKA X BESARAN DAN SATUAN  KURIKULUM, 2013
RPP FISIKA X BESARAN DAN SATUAN KURIKULUM, 2013
 
Pengukuran diameter pohon
Pengukuran diameter pohonPengukuran diameter pohon
Pengukuran diameter pohon
 
Modul statistik 2019 2020
Modul statistik 2019 2020 Modul statistik 2019 2020
Modul statistik 2019 2020
 
Rpp ipa
Rpp ipaRpp ipa
Rpp ipa
 
Makalah metlit populasi dan sempel
Makalah metlit populasi dan sempelMakalah metlit populasi dan sempel
Makalah metlit populasi dan sempel
 
Permit review-icel-indonesian
Permit review-icel-indonesianPermit review-icel-indonesian
Permit review-icel-indonesian
 
OPTIMASI PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI...
OPTIMASI PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI...OPTIMASI PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI...
OPTIMASI PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI...
 
186587270 tesis-sistem-pendukung-keputusan
186587270 tesis-sistem-pendukung-keputusan186587270 tesis-sistem-pendukung-keputusan
186587270 tesis-sistem-pendukung-keputusan
 
Adoc.tips modifikasi bentuk-kasuran-dan-sistem-pengeceran-bi
Adoc.tips modifikasi bentuk-kasuran-dan-sistem-pengeceran-biAdoc.tips modifikasi bentuk-kasuran-dan-sistem-pengeceran-bi
Adoc.tips modifikasi bentuk-kasuran-dan-sistem-pengeceran-bi
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
 
Rpp pengukuran panjang
Rpp pengukuran panjangRpp pengukuran panjang
Rpp pengukuran panjang
 
Model RPP IPA
Model RPP IPAModel RPP IPA
Model RPP IPA
 
1.1 Informasi umum - www.ilmuguru.org.docx
1.1 Informasi umum - www.ilmuguru.org.docx1.1 Informasi umum - www.ilmuguru.org.docx
1.1 Informasi umum - www.ilmuguru.org.docx
 
1014 p1-spk-teknik survei dan pemetaan.docx
1014 p1-spk-teknik survei dan pemetaan.docx1014 p1-spk-teknik survei dan pemetaan.docx
1014 p1-spk-teknik survei dan pemetaan.docx
 
Makalah aplikasi integral dalam menghitung volume keranjang buah jeruk
Makalah aplikasi integral dalam menghitung volume keranjang buah jerukMakalah aplikasi integral dalam menghitung volume keranjang buah jeruk
Makalah aplikasi integral dalam menghitung volume keranjang buah jeruk
 
Perangkat kd 3.1 ALAT UKUR FISIKA . KLS 7 MTSN DENANYAR
Perangkat kd 3.1 ALAT UKUR FISIKA . KLS 7 MTSN DENANYARPerangkat kd 3.1 ALAT UKUR FISIKA . KLS 7 MTSN DENANYAR
Perangkat kd 3.1 ALAT UKUR FISIKA . KLS 7 MTSN DENANYAR
 
Modul praktikum pengantar perjalanan wisata serius
Modul praktikum pengantar perjalanan wisata seriusModul praktikum pengantar perjalanan wisata serius
Modul praktikum pengantar perjalanan wisata serius
 
Laporan praktikum simriver - Protista
Laporan praktikum simriver - ProtistaLaporan praktikum simriver - Protista
Laporan praktikum simriver - Protista
 
Tugas Apus Apusan SETS RPP Objek IPA
Tugas Apus Apusan SETS RPP Objek IPATugas Apus Apusan SETS RPP Objek IPA
Tugas Apus Apusan SETS RPP Objek IPA
 

Kürzlich hochgeladen

Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxRizkya19
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbaiqtryz
 
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis databaiqtryz
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...rofinaputri
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptAnggitBetaniaNugraha
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankYunitaReykasari
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...TitinSolikhah2
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfArfan Syam
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )RifkiAbrar2
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024SDNTANAHTINGGI09
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energiZulfiWahyudiAsyhaer1
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiMemenAzmi1
 

Kürzlich hochgeladen (12)

Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energi
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 

Laporan Praktikum Pengukuran luas daun

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM DASAR AGROTEKNOLOGI Oleh : Sandi Purnama Jaya 13011017 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS AGROINDUSTRI UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013 LAPORAN PRAKTIKUM DASAR AGROTEKNOLOGI Disusun Oleh : Sandi Purnama Jaya 1
  • 2. 13011017 Laporan telah diterima sebagai persyaratan yang diperlukan dalam menempuh praktikum Dasar Agroteknologi Yogyakarta, 30 Desember 2013 Mengetahui/Menyetujui Dosen Pengampu Dr.Ir. F.Didiet Heru Swasono, M.P Ir. Tyastuti Purwani, M.P KATA PENGANTAR Puji syukur Saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat beserta hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan praktikum Dasar Agroteknologi Laporan ini disusun guna untuk memenuhi persyaratan agar dapat mengikuti responsi Dasar Agroteknologi dan lulus pada Mata kuliah Dasar Agroteknologi fakultas Agroindustri Univesitas Mercu Buana Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan yang berasal dari berbagai pihak. Oleh karena nya, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : Bapak Dr.Ir. F.Didiet Heru Swasono, M.P dan Ibu Ir. Tyastuti Purwani, M.P selaku doosen pengajar mata kuliah Dasar Agroteknologi Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis senantiasa menerima saran dan masukan nya yang bersifat membangun sehingga memperbaiki dan menyempurnakan laporan ini. 2
  • 3. 3 Yogyakarta,20 Januari 2013 Penyusun Sandi Purnama Jaya DAFTAR ISI Halaman judul ........................................................................................................i Halaman Pengesahan ............................................................................................ii Kata Pengantar ....................................................................................................iii Daftar Isi .................................................................................................................i I Teknik pengukuran daun dan tanaman kedela................................................1 Latar Belakang.......................................................................................................1 Tujuan.....................................................................................................................2 II. Landasan Teori.................................................................................................3 Dasar Teori.............................................................................................................3 III.Metodologi Pelaksanaan..................................................................................5 Waktu dan Tempat................................................................................................5 Alat dan Bahan.......................................................................................................5 Cara Kerja..............................................................................................................5 Hasil Pengamatan...................................................................................................6 IV. Pembahasan....................................................................................................10 V.Kesimpulan.......................................................................................................13 Daftar Pustaka......................................................................................................14
  • 4. BAB I TEKNIK PENGUKURAN LUAS DAUN DAN TANAMAN KEDELAI 4 Latar Belakang Daun merupakan organ tubuh tanaman yang penting, karena pada daun terdapat komponen dan sekaligus tempat berlangsungnya proses fotosintesis, respirasi, dan transpirasiyang menentukan arah pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Oleh karena itu luas daun merupakan salah satu parameter penting dalam analisis pertumbuhan tanaman. Indek luas daun, laju tumbuh relatif, dan laju fotosintesis merupakan parameter yang erat terkait dengan luas daun. Faktor yang penting untuk diperhatikan dalam mengukur luas daun adalah ketepatan hasil pengukuran dan kecepatan pengukuran. Masing-masing faktor tersebut memiliki kepentingan sendiri dalam penggunaannya, seperti pada pengukuran laju fotosintesis dan proses metabolisme lain tentunya ketepatan pengukuran yang diperlukan. Untuk pengukuran indek luas daun tentunya kecepatan pengukuran yang diperlukan. Namun demikian ketepatan dan kecepatan pengukuran sangat tergantung pada alat dan cara atau teknik pengukuran. Pengukuran luas daun dapat dilakukan dengan memetik daun maupun tanpa memetik daun. Bilamana pengukuran harus dilakukan dengan cara memetik daun bersangkutan, maka tanaman mengalami kerusakan daun. Daun-daun tersebut kemudian diukur dengan menggunakan alat Leaf Area Meter (LAM) ataupun Metode Timbang. Sebaliknya pengukuran dengan tanpa memetik daun, maka tanaman akan tetap tumbuh baik karena daundaun tidak berkurang atau bahkan habis terpetik. Pengukuran daun dengan tidak memetik daun dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan atau rumus. Pengukuran luas daun dengan tidak harus memetik daun merupakan teknik pengukuran yang lebih baik karena tanaman tidak rusak dan pengukuran cepat serta tidak mensyaratkan peralatan yang mungkin sulit tersedianya. Pada karet digunakan persamaan regresi terhadap ukuran panjang dan lebar daun (Suhendry
  • 5. dan Alwi, 1987; Lim dan Narayanan, 1972). Pada beberapa tanaman pangan seperti jagung dan kedelai digunakan faktor koreksi terhadap luas daun yang diperoleh dari pengukuran panjang dan lebar daun (Pearce et.al., 1988) demikian pula pada daun nangka (Goonasekera, 1978). B. Tujuan Praktikum Untuk mengetahui dan mempelajari Metode Pengukuran dan yang tepat dengan menggunakan beberapa metode yang biasa di gunkan dalam pengukuran luas daun 5
  • 6. BAB II 6 LANDASAN TEORI Daun merupakan organ fotosintesis utama dalam tubuh tanaman, yang merupakan tempat terjadinya proses perubahan energi cahaya menjadi energy kimia dan tempat produksi karbohidrat (glukosa) yang diwujudkan dalam bentuk bahan kering. Dalam analisis pertumbuhan tanaman, perkembangan daun menjadi perhatian utama. Berbagai ukuran dapat digunakan, seperti pengukuran indeks luas daun (ILD), nisbah luas daun (NLD) dan nisbah berat daun (NBD) pada waktu tertentu. Perubahan-perubahan selama pertumbuhan mencerminkan perubahan bagian yang aktif berfotosintesis (Sumarsono, ) Beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur luas daun antara lain : metode kertas mili meter, area meter, fotografi, gravimetric dan plong. Metode kertas millimeter. Metode ini dapat diterapkan cukup efektif pada daun dengan bentuk daun relatif sederhana dan teratur. Pada dasarnya, daun digambar pada kertas millimeter yang dapat dengan mudah dikerjakan dengan meletakkan daun diatas kertas millimeter dan pola daun diikuti. Luas daun ditaksir berdasarkan jumlah kotak yang terdapat dalam pola daun. Sekalipun metode ini cukup sederhana, waktu yang dibutuhkan untuk mengukur suatu luasan daun relatif lama, sehingga ini tidak cukup praktis diterapkan apabila jumlah sampel banyak. Area meter. Merupakan alat pengukur luas daun dengan cara meletakkan semua daun yang telah dirompes di atas alat berjalan area meter. Jalankan alat, luas daun dapat dibaca (menggunakan leaf area meter). Keuntungan hasil lebih akurat, namun alatnya mahal. Fotografi. Metode ini sangat jarang digunakan, dengan metode ini, daun-daun tanaman ditempelkan pada suatu bidang datar yang berwarna terang (putih) dipotret bersama-sama dengan suatu penampang atau lempengan (segi empat) yang telah diketahui luasnya. Luas hasil foto daun dan lempengan acuan dapat
  • 7. diukur. Luas daun kemudian dapat ditaksir berdasarkan perbandingan luas hasil foto seluruh daun dengan luas lempenganm acuan tersebut. Gravimetri. Metode pengukuran luas daun dengan perbandingan dapat dilakukan dengan menggunakan kertas yang seragam. Daun yang akan diukur luasnya digambar pada kertas, digunting kemudian ditimbang. Luas daun dapat ditentukan dengan membandingkan berat potongan ketras dengan berat kertas yang sudah diketahui luasnya. Plong. Metode pengukuran luas daun ini hampir sama dengan gravimetri, tetapi pada metode ini tidak menggunakan kertas. 7
  • 8. BAB III METODE PELAKSANAAN A.Waktu dan Tempat Praktikum Dasar-Dasar Agroteknologi ini dilaksanakan pada Hari Kamis Tanggal. Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Universitas Mercu Buana Yogyakarta B. Bahan dan Alat 8  Sampel Tanaman Kedelai  Timbangan Analitik  Oven  Gunting  Kertas Milimeter  Penggaris C. Teknik Pelaksanaan a.Metode kertas millimeter. Metode ini dapat diterapkan cukup efektif pada daun dengan bentuk daun relatif sederhana dan teratur. Pada dasarnya, daun digambar pada kertas millimeter yang dapat dengan mudah dikerjakan dengan meletakkan daun diatas kertas millimeter dan pola daun diikuti. Luas daun ditaksir berdasarkan jumlah kotak yang terdapat dalam pola daun. Sekalipun metode ini cukup sederhana, waktu yang dibutuhkan untuk mengukur suatu luasan daun relatif lama, sehingga ini tidak cukup praktis diterapkan apabila jumlah sampel banyak. b.Gravimetri. Metode pengukuran luas daun dengan perbandingan dapat dilakukan dengan menggunakan kertas yang seragam. Daun yang akan diukur luasnya digambar pada kertas, digunting kemudian ditimbang. Luas daun dapat ditentukan dengan membandingkan berat potongan ketras dengan berat kertas yang sudah diketahui luasnya
  • 9. 9 D. Hasil Pengamatan Tabel 1.1 Metode Pengukuran Panjang X Lebar PERHITUNGAN PANJANG X LEBAR TANAMAN DAUN ATAS LUAS TENGAH LUAS BAWAH LUAS RATA RATA P L P L P L 1 A 9,4 7,6 71,44 10,6 6,5 68,9 9 6,5 58,5 66,28 B 7,3 5,6 40,88 9,5 6,9 65,55 10 6,9 69 58,47666667 C 5,3 5 26,5 8,3 5,7 47.31 8,5 5,7 48,45 40,7533333 2 A 5,2 2,8 14,56 9,9 6,5 64,35 9 6,7 60,3 46,40333333 B 5,2 3,4 17,68 7,9 5,8 45,82 4,2 2,5 10,5 24,66666667 C 8,5 3,6 30,6 8,4 6,3 52,92 41,76 3 A 9,3 5,1 47,43 9,2 6,1 56,12 8,1 6,1 49,41 50,98667 B 7,6 4,8 36,48 7,7 5,6 43,12 6,3 4 25,2 34,93333333 C 8 5,7 45,6 7,8 5,7 44,46 6,3 5,1 32,13 40,73 4 A 7,3 4,3 31,39 7,1 5,4 38.34 4,5 3,2 14,4 2,8043333 B 6,4 4,4 28,16 6,1 4,9 29,89 3,1 2,5 7,75 21,93333333 C 5,5 4,3 23,26 6,2 4,7 29,14 4,4 3,1 13,64 22,01333333 5 A 8,6 4,9 42,14 6,7 4,8 32.16 4,5 3,2 14,4 29,56666666 B 6,8 4,5 30.6 5,4 4,5 24,3 3,1 2,5 7,75 20,88333333 C 6,9 4,8 33,12 5,3 4,6 24,38 4,4 3,1 13,64 23,71333333
  • 10. 10 Perhitungan Metode Kertas Milimeter TANAMAN LUAS LUAS LUAS ATAS TENGAH BAWAH RATA RATA 1A 43 46 41 43,33333333 1B 28 50 30 36 1C 42 37 32 37 2A 12 48 42 34 2B 14 34 6 18 2C 18 35 26,5 3A 40 38 39 39 3B 37 33 24 31,33333333 3C 30 37 18 28,33333333 4A 19 27 19 21,66666667 4B 11 23 7 13,66666667 4C 17 20 12 16,33333333 5A 31 23 22 25,33333333 5B 7 18 2 9 5C 23 20 6 16,33333333 Tabel 1.2 Metode Pengukuran Kertas Milimeter
  • 11. 11 Perhitungan Berat Daun TANAMAN BERAT BERAT BERAT ATAS TENGAH BAWAH RATA RATA 1A 0,17 0,21 0,15 0,176666667 1B 0,25 0,3 0,1 0,216666667 1C 0,17 0,16 0,13 0,153333333 2A 0,04 0,15 0,17 0,12 2B 0,06 0,1 0,05 0,07 2C 0,06 0,13 0,095 3A 0,15 0,15 0,11 0,136666667 3B 0,23 0,13 0,13 0,163333333 3C 0,09 0,19 0,16 0,28 4A 0,18 0,12 0,12 0,14 4B 0,05 0,1 0,07 0,073333333 4C 0,08 0,08 0,06 0,073333333 5A 0,12 0,09 0,1 0,103333333 5B 0,05 0,07 0,03 0,05 5C 0,12 0,08 0,03 0,076667 Tabel 1.3 Perhitungan Berat Daun
  • 12. 12 NO X1 Y1 X1 2 Y1 2 X1.X2 1 66,28 0,176666667 4393,0384 0,03121111123 11,70946669 2 58,47666667 0,216666667 3419,52054483 0,04694444459 12,66994446 3 40,7533333 0,153333333 1660,834175506 0,02351111101 6,248844426 4 46,40333333 0,12 2154,66144413 0,0144 5,5684 5 24,66666667 0,07 608,444444608 0,0049 1,726666667 6 41,76 0,095 1743,8976 0,0090225 6,96817825 7 50,98667 0,136666667 2599,64051768 0,01867777787 6,96817825 8 34,93333333 0,163333333 1220,33777754 0,02667777767 1,138135779 9 40,73 0,28 1658,9329 0,0784 11,4044 10 2,8043333 0,14 7,86428525749 0,0196 0,392606662 11 21,93333333 0,073333333 481,071110964 0,00537777773 1,608444437 12 22,01333333 0,073333333 484,586844297 0,00537777773 1,614311104 13 29,56666666 0,103333333 874.187777383 0,01067777771 3,055222212 14 20,88333333 0,05 436,113610971 0,0025 1,044166667 15 23,71333333 0,076667 562,322177619 0,00587782889 1,818030126
  • 13. BAB IV PEMBAHASAN Perbandingan Luas Daun pada daun menyirip (dalam praktikum ini menggunakan daun padi) dengan metode langsung(Kertas milimeter) dan metode regresi ternyata hasil Luas Daun padi lebih besar yang menggunakan metode regresi jika dibandingkan dengan metode langsung. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya : Tingkat Kevalidan a. Metode regresi dalam praktiknya hanya mengukur panjang dan lebar daun dan dikalikan untuk mendapatkan luas daun kemudian dimasukkan dalam rumus y=a+bx. Pengukuran panjang dan lebar ini dapat dikatakan kurang begitu valid karena tingkat ketelitian penggaris/mistar rendah padahal jikia terjadi sedikit kesalahan pengukuran maka hasil akan berubah juga. b. Penggunaan metode Langsung (menggunakan kertas milimeter) pada penghitungan luas daun padi hasilnya lebih valid karena secara nyata kotak-kotak pada kertas milimeter dihitung satu per satu secara lebih terperinci sehingga tingkat keakuratan lebih baik dibanding penggunaan metode regresi. c. Pada penghitungan Luas Daun metode Gravimetri dan metode regresi untuk daun majemuk ( Daun Resede ) diperoleh data bahwa Luas Daun metode gravimetri lebih kecil dibandingkan dengan metode regresi. Ini artinya metode gravimetri lebih akurat jika dibanding dengan metode regresi. d. Metode gravimetri merupakan metode yang simple karena perlakuan yang dilakukan hanya menimbang berat daun menggunakan timbangan Ohaus kemudian dikonfersi kedalam pola kertas dengan Luasan dan berat tertentu dan menghitung menggunakan rumus 퐿 = 13 a b x 100. Sehingga hasil lebih akurat, penghitungan tidak begitu rumit, lebih efisien (hemat
  • 14. waktu/efisien) sebab menggunakan rumus konfersi yang merupakan perbandingan antara berat dengan Luas. e. Pada penghitungan Luas Daun ( Daun Tunggal/ daun jambu ) menggunakan metode yaitu metode Gravimetri, langsung dan regresi . Dari ketiga metode ini diperoleh data bahwa rata-rata Luas Daun metode gravimetri < metode Langsung < metode Regresi. f. Metode regresi kurang akurat dan kurang valid untuk digunakan dalam peghitungan luas daun sebab penghitunganya hanya menggunakan pengukuran panjang x lebar yang hasilnyapun tentu kurang rinci/ akurat sebab pengukuran kurang spesifik dan kurang mendetail pada tiap bagian daun, dimana dalam kenyataan di lapangan lebar daun pada bagian ujung, tengah, dan pangkal besarnya berbeda-beda begitu pula panjang daun antara sisi tepi dan tengahpun juga berbeda-beda yaitu relatif lebih besar dan lebih panjang pada daerah daun bagian tengah. Oleh sebab itu hasil panjang dan lebar daun yang didapatkan relatif lebih besar sehingga hasil Luas Daun juga besar padahal penghitungan seperti ini kurang begitu valid sebab penghitungan tidak mewakili keseluruhan ukuran daun yang digunakan. g. Luas daun yang didapat menggunakan metode Langsung ( penggunaan kertas milimeter) sedikit lebih akurat dibandingkan dengan metode regresi sebab dengan pengunaan kertas milimeter bisa dihitung luas daun melalui ukuran kotak-kotak daun pada kertas yang sudah diplotkan. Namun penghitungan kotak-kotak ini kurang efisien sebab memerlukan waktu yang relatif lama, dibutuhkan ketelitian tingkat tinggi pula dalam penghitungannya. Padahal kalau metode ini digunakan dalam penghitungan sampel dalam skala besar sudah pasti kurang efisien. Terlebih lagi apabila terdapat kotak kertas yang terpotong sebagian ( tidak utuh ) ini akan mempersulit perhitungan semisal ada yang kotaknya terpotong terlalu sedikit atau terlalu banyak sehingga susah untuk diidentifikasi kepastian angkanya dan dibulatkan. 14
  • 15. h. Metode gravimetri memperlihatkan tingkat keakuratan yang paling baik saat digunakan pada daun jambu maupun daun resede, ini berarti metode gravimetri adalah metode yang paling bagus digunakan untuk penghitungan Luas Daun dibandingkan dengan metode regresi dan langsung. Pada metode gravimetri ini penggunaan kertas konfersi adalah homogen atau sama dimana berat daun jambu dikonfersi kedalam kertas sehingga diketahui luasan kertas dan berat pola daun pada kertas kemudian dimasukkan dalam rumus untuk pencarian Luas daun. Cara ini adalah metode yang lebih simpel, efektif, dan efisien. 15
  • 16. KESIMPULAN 1. Dari kegiatan praktikum ini dalam penghitungan luas daun digunakan daun padi (Daun menyirip) dengan menggunakan metode langsung dan regresi. 2. Pada daun resede (Daun Majemuk) menggunakan metode penghitungan luas daun secara gravimetri dan regresi. 3. Sedangkan pada daun jambu (Daun tunggal) menggunakan ketiga metode penghitungan luas daun yaitu metode gravimetri, regresi, dan langsung. 4. Penghitungan Luas Daun secara langsung dilakukan dengan cara menghitung daun yang sudah diplot pada kertas milimeter secara langsung. 5. Pada metode regresi dilakukan dengan cara memasukkan luas daun dari hasil perkalian panjang dan lebar daun ke dalam rumus Y=a+bx. 6. Metode gravimetri merupakan penghitungan penghitungan luas daun yang menggunakan berat konversi daun ke dalam kertas yang memiliki pola dan luasan tertentu. 7. Dari ketiga metode yang digunakan dalam praktikum ini, metode gravimetri merupakan metode yang paling baik atau paling akurat digunakan dalam penghitungan luas daun. 16
  • 17. DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2012a. Kedelai. http.i d.wikipedia.org Diakses tanggal 16 Januari 2013. Anonim,2003. Petunjuk Praktikum Dasar Perlindungan Tanaman. Universitas Wangsa Manggala. Yogyakarta. Asparno Mardjuki. 1994, Pertanian dan masalahnya, Andi Ofset. Yogyakarta. Citrosoepomo Gembong. 2000. Morfologi Tumbuhan. Gajah Mada University. Yogyakarta Blad, B. L. Dan D. G. Baker. 1972. Orientation and distribution of leaves within Soybeans canopies. Agron. J. 64 : 26 – 29. Harjadi.2000.Reaksi Fotosintesis. Semarang press.Semarang. Malcom B. wilkins. 1992. Fisiologi Tumbuhan . Bumi aksara. Jakarta. Mardjuki.2004.Energi Matahari. UGM Yogyakarta. Prawirohartono.2003. Pertanian dan Masalahnya. Angkasa Bandung. 17