SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 30
Menyusun Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

Share51 Friday Wage, 7 March 2008 — Pendidikan

Pengertian

Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan proses pembelajaran yang holistik dan
bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya terhadap
konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural), sehingga siswa
memiliki pengetahuan/ ketrampilan yang dinamis dan fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri
secara aktif pemahamannya.

CTL disebut pendekatan kontektual karena konsep belajar yang membantu guru mengaitkan
antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat.

Rasional

Dalam Contextual teaching and learning (CTL) diperlukan sebuah pendekatan yang lebih
memberdayakan siswa dengan harapan siswa mampu mengkonstruksikan pengetahuan dalam
benak mereka, bukan menghafalkan fakta. Disamping itu siswa belajar melalui mengalami bukan
menghafal, mengingat pengetahuan bukan sebuah perangkat fakta dan konsep yang siap diterima
akan tetapi sesuatu yang harus dikonstruksi oleh siswa. Dengan rasional tersebut pengetahuan
selalu berubah sesuai dengan perkembangan jaman.

Pemikiran Tentang Belajar

Proses belajar anak dalam belajar dari mengalami sendiri, mengkonstruksi pengetahuan,
kemudian memberi makna pada pengetahuan itu. Transfer belajar; anak harus tahu makna
belajar dan menggunakan pengetahuan serta ketrampilan yang diperolehnya untuk memecahkan
masalah dalam kehidupannya. Siswa sebagai pembelajar; tugas guru mengatur strategi belajar
dan membantu menghubungkan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru, kemudian
memfasilitasi kegiatan belajar. Pentingnya lingkungan belajar; siswa bekerja dan belajar
secara di panggung guru mengarahkan dari dekat.

Hakekat

Komponen pembelajaran yang efektif meliputi:
Konstruktivisme, konsep ini yang menuntut siswa untuk menyusun dan membangun makna atas
pengalaman baru yang didasarkan pada pengetahuan tertentu. Pengetahuan dibangun oleh
manusia sedikit demi sedikit, hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak secara
tiba-tiba. Strategi pemerolehan pengetahuan lebih diutamakan dibandingkan dengan seberapa
banyak siswa mendapatkan dari atau mengingat pengetahuan.
Tanya jawab, dalam konsep ini kegiatan tanya jawab yang dilakukan baik oleh guru maupun
oleh siswa. Pertanyaan guru digunakan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berpikir secara kritis dan mengevaluasi cara berpikir siswa, seangkan pertanyaan siswa
merupakan wujud keingintahuan. Tanya jawab dapat diterapkan antara siswa dengan siswa, guru
dengan siswa, siswa dengan guru, atau siswa dengan orang lain yang didatangkan ke kelas.

Inkuiri, merupakan siklus proses dalam membangun pengetahuan/ konsep yang bermula dari
melakukan observasi, bertanya, investigasi, analisis, kemudian membangun teori atau konsep.
Siklus inkuiri meliputi; observasi, tanya jawab, hipoteis, pengumpulan data, analisis data,
kemudian disimpulkan.

Komunitas belajar, adalah kelompok belajar atau komunitas yang berfungsi sebagai wadah
komunikasi untuk berbagi pengalaman dan gagasan. Prakteknya dapat berwujud dalam;
pembentukan kelompok kecil atau kelompok besar serta mendatangkan ahli ke kelas, bekerja
dengan kelas sederajat, bekerja dengan kelas di atasnya, beekrja dengan masyarakat.

Pemodelan, dalam konsep ini kegiatan mendemontrasikan suatu kinerja agar siswa dapat
mencontoh, belajr atau melakukan sesuatu sesuai dengan model yang diberikan. Guru memberi
model tentang how to learn (cara belajar) dan guru bukan satu-satunya model dapat diambil dari
siswa berprestasi atau melalui media cetak dan elektronik.

Refleksi, yaitu melihat kembali atau merespon suatu kejadian, kegiatan dan pengalaman yang
bertujuan untuk mengidentifikasi hal yang sudah diketahui, dan hal yang belum diketahui agar
dapat dilakukan suatu tindakan penyempurnaan. Adapun realisasinya adalah; pertanyaan
langsung tentang apa-apa yang diperolehnya hari itu, catatan dan jurnal di buku siswa, kesan dan
saran siswa mengenai pembelajaran pada hari itu, diskusi dan hasil karya.

Penilaian otentik, prosedur penilaian yang menunjukkan kemampuan (pengetahuan,
ketrampilan sikap) siswa secara nyata. Penekanan penilaian otentik adalah pada; pembelajaran
seharusnya membantu siswa agar mampu mempelajari sesuatu, bukan pada diperolehnya
informasi di akhr periode, kemajuan belajar dinilai tidak hanya hasil tetapi lebih pada prosesnya
dengan berbagai cara, menilai pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh siswa.

Penerapan CTL dalam pembelajaran

Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri,
menemukan sendiri dan engkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan baru. Lakukan
sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua toipik. Kembangkan sifat keingin tahuan siswa
dengan cara bertanya. Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompok).
Hadirkan model sebagai contoh dalam pembelajaran. Lakukan refleksi pada akhir pertemuan.
Lakukan penilaian otentik yang betul-betul menunjukkan kemampuan siswa.

158 tanggapan

   1. Choirul Anam — 12 March 2008 pukul 9:53 WIB
Salam kenak Pak.
   Pada intinya, gurulah yang harus pandai-pandai memotivasi, mengarahkan, dan
   memfasilitasi siswa. Jaman sudah berubah, cara belajar jaman dulu dengan jaman
   sekarang tidak sama. Diharapkan siswalah yang aktif mencari sumber-sumber informasi
   untuk dipelajari.
   Bagi sekolah negeri yang siswanya berasal dari siswa pilihan, mungkin masalah yang
   timbul tidak sebesar sekolah swasta. Yang saya mahsudkan masalah adalah motivasi
   siswa, ―mengapa saya sekolah‖. Disinilah peran guru sangat menentukan keberhasilan
   siswa.
   Yang saya temui sekarang adalah banyak guru yang pandai/kompeten dalam ilmu
   murninya, sedangkan ilmu pedagogiknya pas-pasan. Sehingga yang dihasilkan adalah
   ―robot‖ yang bernafas. Dia pandai tapi kering batinnya.
   Semoga di hari mendatang, kualitas guru kita akan semakin membaik, sehingga dapat
   menghasilkan generasi yang berkualitas, beradab, dan menyadari harga diri sebagai
   bangsa Indonesia.

   Salam

   Choitul Anam
   SMK YAPPI Gunungkidul

2. tuti — 12 March 2008 pukul 14:37 WIB

   saya setuju dengan model pengajaran dan pembelajaran di atas. hanya, penerapannya
   perlu dukungan dan kualitas dari berbagai elemen pendidikan seperi kualitas guru, waktu
   yang lebih banyak karena bersifat konstruktifistik, fasilitas pembelajaran yang
   mendukung, dana yang cukup, dll. bagaimana itu diterapkan dalam kondisi pendidikan
   Indonesia yang penuh warna seperti kesadaran masyarakat yg kurang, orientasi
   behavioristik dlm sistem pendidikan kita, segmen masyarakat kurang mampu….

3. amin — 28 March 2008 pukul 14:39 WIB

   apakah ada hubungan ctl dengan minat belajar?

4. Nawan — 11 April 2008 pukul 9:37 WIB

   Bagus2…. Pak Bandono, Pelajaran IT anak SMU 7 ditambah donk, waktu saya sekolah
   disana pelajaran IT-nya begitu minim(anak 2006).

5. khoiron — 6 May 2008 pukul 10:07 WIB

   saya sangat respek terhadap tulisan-tulisan pak bandono, terus berkarya demi kemajuan
   pendidikan bangsa, khususnya SMAN 7 yogya.
   khoiron (alumni SMA 7 lulus tahun 1996, sekarang dosen di fakultas kesehatan
   masyarakat universitas jember)
6. abdi — 10 May 2008 pukul 11:38 WIB

   tolong teori yang berhubungan dengan contextual teaching and learning mohon di kirim
   ke alamat email di atas.Tq

7. SUTITI — 17 May 2008 pukul 21:10 WIB

   Pak Bandono yang terhormat, melalui rubrik ini saya mengomentari materi bapak tentang
   CLT dalam pembelajaran.
   CLT dalam pembelajaran akan lebih berfungsi dengan baik lagi bila anak benar-benar
   aktif dalam mengikuti pelajaran.

8. citra aries — 25 May 2008 pukul 9:13 WIB

   Ass.pak bandono saya hanya ingin di bimbing untuk membuatbentuk modul pelajaran
   matematika kelas X yg baik dan benar dan mohon contohnya. Terima kasih sebelum nya

9. Azkiya — 27 May 2008 pukul 19:43 WIB

   maaf pak sebelummnya, bisa gak saya dikasitau tentang metode masyarakat
   belajarnya?yang lebih terperinci.bagaimana metode tersebut diterapkan didalam kelas,
   soalnya saya mau penelitian menggunakan metode tersebut. Terima kasih atas
   bantuannya pak.

10. septi ananda — 10 June 2008 pukul 10:06 WIB

   asslm..saya mahasiswa yang sedang membuat skripsi yang bertema tehnik memgajar para
   guru untuk memotivasi siswa belajar.saya mohon dengan sangat bapak bisa membantu
   memberi masukan dan informasi.terima kasih banyak atas perhatiannya.

11. zens — 11 June 2008 pukul 16:10 WIB

   terima kasih telah memuat tulisan tentang CTL ini. yang ingin saya tanyakan sejauh mana
   validitas ―penilaian proses‖ ini (portofolio) untuk mengukur kemampuan siswa ini?
   karena seringkali standar penilaiannya kurang begitu jelas. nilai 7, 8, 9…atau A, B, C
   terkadang keluar tanpa ukuran dan standar yang jelas. terkesan bagaimana suasana hati.
   mohon penjelasannya.

12. Heru Gusandra — 14 June 2008 pukul 14:08 WIB

   Saya mau tanya lebih jelas

13. purwati — 3 July 2008 pukul 18:48 WIB

   purwati
   assalam‘alaikum
CTL disebut pendekatan kontektual karena konsep bela-jar yang membantu guru
   mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata……
   Saya sangat setuju, namun yang perlu medapat peneka-nan adalah:(1) Persiapan sebelum
   menggunakan model ini, perlu diperhatikan karakteristik pebelajar, karakteristik materi
   serta lingkungan, (2) Memberi motivasi kepada pebelajar bahwa yang belajar (how to
   learn not how to teaher), oleh sebab itu perhatian secara individual sangat diperlukan.
   Bertanyalah dalam hati sudahkan 35 – 40 orang dalam satu kelas hafal namanya mudah-
   mudahan begitu.
   wasalam

14. Nafisa — 7 July 2008 pukul 18:17 WIB

   Pak Bandono,
   Salam kenal
   Senang sekali saya mendapati web pak Bandono ini. Kebetulan saya sedang mempelajari
   lebih dalam tentang bagaimana CTL ini bisa diterapkan di negara kita dengan segala
   stenghts and weaknesses yang kita punya.
   CTL dikenal juga dengan sebutan Context-based (CB) approach. Beberapa negara
   tentunya memiliki preference sendiri untuk menyebutkan pendekatan ini; Chemistry in
   Context (USA), Salters Advanced Chemistry (the United Kingdom), Industrial Chemistry
   (Israel), Chemie im Kontext (Germany), dan Context-concept Approach (The
   Netherlands). Pendektan kontekstual ini rupanya sudah menjadi isu yang popular di
   negara-negara tersebut karena terbukti selain mampu memberikan ―meaningful
   knowledge‖ kepada siswa, juga telah mampu memberikan achievement yang cukup
   significant.
   Ide dasar bangunan dari pendekatan ini adalah ―need-to-know‖ basis dari siswa kita.
   Dengan berawal dari keingintahuan itulah diharapkan siswa kita memiliki motivasi
   belajar yang lebih tinggi. Tentunya pendekatan ini akan lebih optimum diaplikasikan
   dalam kelas kita ketika kita sebagai guru memiliki motivasi, keinginan, serta kepercayaan
   diri bahwa kita mampu memberikan pengajaran yang terbaik untuk anak didik kita.
   Resources, facilities, labs or apalah namanya memang sudah menjadi rahasia umum
   merupakan kendala yang dapat menghambat proses ini. Namun yakinlah, facilitas or
   resources itu tidak selamanya membutuhkan dana yang banyak. Alam dan lingkungan
   sekitar kita merupakan sumber utama proses pembelajaran pendekatan konteks ini. Itulah
   sebabnya mengapa pendekatan ini dinamakan pendekatan kontekstual.
   Dengan adanya isu otonomi pendidikan sekarang ini serta diberlakukannya KTSP, saya
   kira pendekatan CTL atau CB ini sangat mungkin untuk dilakukan.

15. GANTYO S — 21 July 2008 pukul 11:18 WIB

   salam komando pak dari batalyon 2 kasi 2 ops

16. najwa — 22 July 2008 pukul 15:04 WIB
pak, saya sedang menyusun skripsi judulnya the effect of modelling technique on
   students‘ descriptive writing, bagaiamana menurut bpk,apakah writing bisa di
   modelkan??

17. najwa — 22 July 2008 pukul 15:06 WIB

   pak, bisa tidak teknik modelling diterapkan dalam mengajar descriptive writing

18. rohman saepudin — 8 August 2008 pukul 11:19 WIB

   pak guru saya minta tolong untuk dijeleskan kelebihan dan kekurangan dari metode
   CTL? Setiap metode pasti selain ada kelebihan pasti ada kekurangan nya juga kan.

19. yosue — 9 August 2008 pukul 11:12 WIB

   Maturnuwun informasinya Paklik Bandono…
   bisa bwt refrensi lo…

20. Rusdi — 31 August 2008 pukul 16:14 WIB

   pak bandono saya mau tanya metode CTL ini kalau dalam mengajar bahasa inggris mana
   yang paling cocok jika kita gunakan dalam reading, writing, listening dan vocabulary ?

21. Nick — 3 September 2008 pukul 11:33 WIB

   salam kenal bapak bandono, saya adalah seorang mahasiswa yang igin meneliti tentang
   kefektifan penerapan metode CTL dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan anak SD.
   saya mohon petunjuk dari bapak, kira-kira langkah apa sajakah yang dapa saya tempuh
   untuk melaksanakan penelitian tersebut. terima kasih sebelumnya. Wassallam

22. widi — 12 September 2008 pukul 15:56 WIB

   Salam kenal pak Bandono, saya ingin tahu bagaimana langkah-langkah pembelajaran
   dengan menggunakan CTL, mohon bantuan juga diberikan penjelasan tentang pengertian
   model, tehnik, strategi, pendekatan dan metode, terus terang ini masih membingungkan
   saya, tolong informasinya dikiri ke alamat email diatas.terimakasih sebelumnya.

23. husniaty — 21 September 2008 pukul 9:55 WIB

   awalnya sy tdk begitu paham dgn CTL. tp dr penjelasan singkat Bpk, sy bisa sedikit
   paham. sy ingin brtanya, penelitian apa yg bisa diangkat dr CTL ini? mohon dijawab.
   terima kasih

24. irmayeti — 15 October 2008 pukul 19:59 WIB

   pak bisa jelaskan tentang pembelajaran komunitas
25. mulyadi — 19 October 2008 pukul 10:58 WIB

   Salam kenal dan hormat saya pak Bandono, tulisan anda amat menarik untuk terus
   dipelajari dan menjadi diskusi yang hidup bagi para pendidik. Saya sangat apresiate
   terhahap siapapun anak bangsa yang berusaha mencari terobosan demi meningkatnya
   kualitas pendidikan di Indonesia. Model-model belajar harus terus digali dan
   dipraktekkan baru kita akan mengetahui nilai manfaatnya. Terima kasih Pak terus
   berkarya dan jangan puas. Mulyadi SMKN 2 Kota Tasikmalaya

26. asma — 19 October 2008 pukul 20:20 WIB

   pak bisa tidak dijelaskan mengenai model pembelajaran PBTE, kalau bisa tolong apa
   singkatan dari PBTE

27. Adi Purnomo — 30 October 2008 pukul 7:18 WIB

   Mohon penjelasannya pak mengenai penerapan CTL dilingkungan Mahasiswa.. Terima
   kasih

28. iput — 1 November 2008 pukul 14:31 WIB

   pa‘ saya mw tanya lebih lanjut,gmana dengan peneparan ctl ini kepada anak SD.lebih
   tepatnya seperti apa dan pelajaran yang ingin diberikan adalah mengenain pelajaran boga
   (4 sehat 5 sempurna )makanan sehat dan bergizi..mksh y pa

29. Awalluddin, S.Pd. M.Si — 18 November 2008 pukul 12:42 WIB

   Salam kenal,

   Saya seorang mantan guru IPS Sejarah. Mengawali karier sebagai guru tahun 1997
   hingga 2007. Tmt 2 Januari 2008 pindah tugas menjadi pegawai struktural pada Kantor
   Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Selatan. Saya tertarik dengan tulisan Bapak tentang
   CTL. Saya pernah mengaitkan antara CTL dengan eksistensi museum khususnya untuk
   pembelajaran sejarah. Tentang hal ini mohon saran, tanggapan atau pendapat bapak.
   terima kasih. Jika diizinkan saya akan link situs Bapak ini ke blog saya.

30. arif hidayat — 20 November 2008 pukul 11:01 WIB

   saya tertarik dengan Metode CTL yang bapak utarakan diatas, tapi saya belum begitu
   paham tentang metode CTL yang akan diterapkan pada sekolah SMK khususnya jurusan
   Teknik Sipil/Bangunan. Bagaimanakah caar pererapannyan pak? mohon bimbingannya
   karena saya sedang melakukan penelitian untuk skripsi di SMK

31. erma syifaul hasanah — 24 November 2008 pukul 18:44 WIB
Assalamu‘alaikum. Salam kenal Pak Bandono. Saya mengakui bahwa tulisan anda
   menarik, tetapi sayang kurang lengkap dan komplit. Maka dari itu apabila bapak
   memiliki teori-teori yang lebih lengkap mengenai metode pembelajaran CTL harap
   dikirim pada alamat email saya. Terimakasih. Semoga dengan apa yang bapak tulis ini
   bisa mengubah metode pengajaran guru yang kurang bervariasi. Wasalamu‘alaikum

32. vicky — 28 November 2008 pukul 22:14 WIB

   salam kenal pak! saya mhssw smster 7 di salah satu PTN di SBY, saya ingin menyusun
   skripsi yg intinya ingin ―menerapkan pembelajaran kontekstual dengan menggunakan
   media modul‖, apakah hal itu mungkin ?? kalau bisa tolong berikan landasan teori yang
   bisa mendukung tema yang saya angkat ini.. harap tanggapan dari bapak, mohon dikirim
   ke email saya. terima kasih

33. beby — 4 December 2008 pukul 2:08 WIB

   pak….
   saya di curuh guru saya buat cari kelemahan dan kelebihan CTL.
   di cini ko gugh ada yach???????????????????????
   pyuhhh….
   cape‘ ah.
   padahal besok di kumpulinnn
   tp g apa dech.
   numpang lewat ajah yach…
   jgan malah yachh
   peace….. ^_<

34. beby — 4 December 2008 pukul 2:12 WIB

   18

   lagi
   lagi

   eh tunggu..
   bpk guru matematika yach??????

35. Rissa zahra salsabila — 17 December 2008 pukul 15:17 WIB

   maaf sebelumnya saya ingin mengetahui bagaimana cara menyusun RPP dan LKS CTL
   untuk penerapan dalam kelas, atau instrumen lain yang menunjang, untuk pendidikan
   saya yaitu guru bidang studi biologi saya tertarik dengan metode ini karena komponen
   CTl sendiri banyak dan dapat mengurangi tingkat kejenuhan siswa dalm pembelajaran
   biologi…

36. Suprianto Bima — 19 December 2008 pukul 19:40 WIB
Assalamu‘alakum pak? Saya dari kota Bima, kebetulan juga saya baru merintis SD
   Swasta, sekarang berjalan 2th ini, dan keinginan saya SD ini harus beda dg SD yg
   lain,bagaimana cara memulai program CTL di tempat kami ini pak? Atas partisifasinya
   kami haturkan trimakasih.

37. ritma — 23 December 2008 pukul 9:43 WIB

   Assalamuakaikum. salam kenal pak Bandono. saya mahasiswi smester 7 di salah satu
   PTN. saya ingin bertanya tentang pembelajaran CTL, saya masih bingung tentang
   pelaksanaan pembelajaran CTL seperti apa (dalam Fisika)? mohon dengan sangat
   penjelasannya, dan semoga ini bisa dijadikan dasar buat penulisan skripsi saya, karena
   manurut saya metode CTL ini sangatlah bagus, siswa dapat mengetahui kegunaan materi
   yang kita ajarkan dalam kehidupan sehari-hari.
   kalau saya ingin menerapakn pembelajaran CTL dengan TGT,apakah bisa untuk diteliti?
   mohon sarannya.
   terima kasih.

38. Nia — 25 December 2008 pukul 8:19 WIB

   Salam kenal…
   Pak Bandono, saya mau menayakan apakah model pembelajaran Problem Based
   Teaching berasal dari CTL juga, jika iya dari metode yang mana??
   Mohon jawabannya.

39. ermi Suryani — 25 December 2008 pukul 11:27 WIB

   assalamualaikum Wr Wb
   salam kenal……..saya sangat tertarik dengan pembelajaran CTL, dan rencana saya
   InsyaAllah mau mengangkat pe,belajaran CTL dalam skripsi saya, bisa nggak saya
   dibantu dalam langkah-kangkah pembelajaran CTL ini (Khususnya dalam pembelajaran
   kimia)
   Syukran ^_^

40. Pardjono — 31 December 2008 pukul 5:09 WIB

   Apakah tidak terbalik pak. Pendekatan konstruktivisme strateginya CTL? Karena
   konstruktivisme prinsip (azas) yang lebih umum, dan operasionalisasinya antara lain
   dengan pendekatan CTL

41. Nita — 2 January 2009 pukul 19:46 WIB

   Ass…..
   Salam Kenal, saya tertarik dengan tulisan bapak, saya ingin menulis disertasi tentang
   pembelajaran ctl pada mp kimia di kelas dua sma, apa bapak bisa bantu saya untuk teori-
   teori yang berkaitan dengan ctl tsb , saya tunggu infonya kirimkan kea email tersebut
diatas, trimakasih
   wss…

42. Nita — 2 January 2009 pukul 19:47 WIB

   Ass…..
   Salam Kenal, saya tertarik dengan tulisan bapak, saya ingin menulis disertasi tentang
   pembelajaran ctl pada mp kimia di kelas dua sma, apa bapak bisa bantu saya untuk teori-
   teori yang berkaitan dengan ctl tsb , dan juga tro tentang metode konvensional, saya
   tunggu infonya kirimkan ke email tersebut diatas, trimakasih
   wss…

43. Nita — 2 January 2009 pukul 19:48 WIB

   idem

44. Azumi — 8 January 2009 pukul 15:24 WIB

   Ass…tulisan Bapak sangat membantu saya dalam memahami arti dan penerapan CTL,
   terima kasih.
   Saya mau bertanya bagaimana penerapan CTL terhadap anak-anak ekonomi koperasi ?
   tolong sebutkan juga obyek-obyek yang bisa digunakan dalam menerapkan CTL !!
   sekali lagi terima kasih……

45. Titi Sumarni, S.Pd — 8 January 2009 pukul 23:52 WIB

   Ass, Pak Bandono. Saya seorang guru Mapel Seni Budaya SMP. Mohon penjelasan Bpk.
   mengenai perbedaan antara, pendekatan mengajar, strategi mengajar, model mengajar
   dan teknik mengajar, serta bentuk pembelajaran lain selain CTL

46. Yuli Rindarningsih — 15 January 2009 pukul 12:55 WIB

   Ass. Pak Bandono. Saya sedang membuat Tessis. mohon penjelasan Bpk. Apakah
   pembelajaran dengan menggunakan inkuiri termasuk pembelajaran CTL. Dan landasana
   teorinya apa yang digunakan untuk penggunaan metode inkuiri.judul tesiss saya ‖
   Pengaruh perbedaan pembelajaran konvensional dan inkuiri terhadap pembelajaran IPA.
   trimakasih.

47. Hikmatullah — 16 January 2009 pukul 13:27 WIB

   Pak.. salam kenal saya mahasiswa IAIN SERANG smt 7.saya skrg sdang kbingungan
   mencari judul skripsi mdh2an Bpk bsa membantu, terima kasih..

48. martha marpaung — 24 January 2009 pukul 12:34 WIB
saya binggung untuk menerapkan CTL dalam pembelajaran IPA khusus materi sistem
   tata surya untuk kelas 6 SD.oleh karna bapak sangat menguasai tentang CTL, saya
   mohon bantuan bapak untuk mengimplementasikannya dilapangan,jika bapak tidak
   keberatan saya juga mohon bantuannya untuk membalas imail saya beserta contoh RPP
   untuk sistem tata surya tersebut, dengan demikian dapat memudahkan saya sebagai
   pedoman dalam mengimplementasikannya.
   sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.

49. ikah-yogya — 27 January 2009 pukul 9:41 WIB

   assalamualaikum….
   salam kenal pak bandono sekeluarga. pak… tulisan bapak tentang CTL sanagt bagus,
   saya sedang ingin mengadakan penelitian tentang penerapan CTL pada pembelajaran
   kimia.kira-kira metode maupun strategi yang cocok dengan pendekatan pembelajaran ini
   apa yah pak?jawaban sangat diharapkan… trimakasih,

50. ikah-yogya — 27 January 2009 pukul 9:45 WIB

   eh…. ada yang kurang tulisan bapak tentang kelanjutan dari perkembengan CTL saya
   tunggu. kalo bisa sekalian contoh metode maupun strateginya.. terimakasih. semoga
   bapak sekeluarga diberkahi-Nya. amienn….

   wassalamu‘alaikum…

51. febrian — 31 January 2009 pukul 3:16 WIB

   Bagaimana penerapannya dalam pembuatan media pembelajaran berbasis ctl? pls email
   saya ya…

52. Bambang Bamby Prayitno — 4 February 2009 pukul 10:02 WIB

   Ass. Salam Kenal baut Mr. Bandono. Kok pas saya di jogja gak ketemu bapak ya ????
   Mungkin jurusannya ga sama krn saya di IKIP Karang malang. Sori , intermezo.
   Bisa memberi saran tentang penerapannya dalam kelas bahasa inggris di SD, Pak? Saya
   di SD Nurul Hikmah Pamekasan mohon bimbinngannya.
   Trima kasih

53. joko — 7 February 2009 pukul 9:04 WIB

   tulisan bapk bagus, tapi ada ndak indikator dr ctl yang dapat digunakan untuk mengukur
   penalaran? trims

54. lia — 7 February 2009 pukul 13:46 WIB

   Begini pak saya mo nanya menurt bapak apakah pendekatan ctl dapat diterapkan dengan
   segala metode seperti metode demonstrasi ?
55. alvionia — 19 February 2009 pukul 13:48 WIB

   terima kasih atas metode pembelajarannya, namun apakah bapak bisa memberitahu saya
   langkah pertama dalam mengajarkan bahasa inggris dalam sebuah english club?
   saya baru berumur 16 tahun, namun saya sudah di minta untuk mengajarkan bahasa
   inggris di sebuah english club, apa yang harus saya lakukan untuk pertama kalinya pak?
   apakah anda punya solusi jitu untuk mengatasi kejenuhan mereka dalam belajar bahasa
   inggris? mohon di balas melalui email saya….
   trims

56. betty — 27 February 2009 pukul 11:52 WIB

   saya mau tanya pak, menurut anda, model pembelajaran apa yang paling cocok untuk
   materi pembelajaran matematika denagn materi PERBANDINGAN, (pelajaran kelas
   VII)..
   saya kira dengan model CTL akan sangat bagus, tapi apabila menggunakan model
   pembelajaran TGT, apakah menurut anda akan bisa dikembangkan?
   saya sangat mengharapkan tanggapan dari bapak! terima kasih .. ^ ^

57. sayyid — 2 March 2009 pukul 21:49 WIB

   aslm. saya rasa dengan model ctl ini menambah ilmu bagi kita semua insya allah bisa
   memudahkan kita untuk kegiatan belajar-mengajar. gak nyambung ya…! afwam . wsal

58. riana — 12 March 2009 pukul 12:00 WIB

   assalamu alaikum ….salam kenal pak handono saya ingin melihat model 2x pembelajaran
   dalam CTL …………..ko ga ada ya pak….padahal tgs itu mo dikumpul minggu
   ini,,,,,,,,,tlg dibuat ya pak

59. Ali Wafa — 15 March 2009 pukul 9:37 WIB

   terima kasih atas tulisan yg anda buat ini. tulisan ini sangat bermanfaat sebagai tambahan
   referensi dalam pembuatan skripsi saya.

60. Sony — 19 March 2009 pukul 11:59 WIB

   Salam kenal pak Bandono,
   Saya tertarik dengan judul tulisan Bapak, tetapi isinya sayang teoritis sekali.
   Kita sebagai guru sudah sering mendengar ulasan seperti tulisan Bapak tetapi utk
   penerapan di kelas, sungguh sangat sulit sekali.
   Kalau Bapak berkenan tolong dong pak tulis lagi contoh prosedur pembelajaran CTL dari
   salah satu mata pelajaran yang siap diaplikasikan di kelas, misal Matematika, atau Sains,
   atau IPS….
   Terima kasih.
   Sony, Bandar Lampung
61. muhammad fajri — 19 March 2009 pukul 21:23 WIB

   luar biasa…
   salam kenal sebelumnya…
   memang kita akui diantara sekian banyak model pendekatan dalam proses pembelajaran,
   pendekatan kontekstual saya pikir bisa mewakili proses pembelajaran dengan
   menghadapkan siswa pada satu objek secara langsung (bila dimungkinkan), dengan
   pendekatan yang diantaranya mempunyai 7 komponen pokok ini akan dapat
   memudahkan bagi guru untuk mengeksplorasi dan mengembangkan materi pembelajaran
   yang sangat mungkin sekali dalam standar isi.
   mohon maaf pak, bisa saya tahu referensi dari artikel bapak ini…

62. budiadi — 20 March 2009 pukul 11:27 WIB

   Ytk. Bpk Bendono
   sya lagi susun skripsi tentang CTL. bisa minta tolong Bpk Bendono jelaskan secara rinci
   kelebihan dan kelemahan CTL. apakah CTL bisa diterapkan untuk anak usia kelas 1- 4
   SD. mereka khan sulit berinkuiri.
   tnx. Bp Bendono

63. Siswandi — 30 March 2009 pukul 9:59 WIB

   CTL memang pembelajaran yang mengasikkan dan menyenangkan apalagi kalo kita pake
   dalam speaking tapi saya minta tolong sama bapak, bagaimana cara CTL kita terapkan
   dalam writing karena saya mau buat pake PTK dengan pendekatan lewat CTL. saya
   mohon bantuan bapak. terima kasih

64. Raja Saleh — 7 April 2009 pukul 11:42 WIB

   Saya Mohon kesediaan bapak untuk dapat mengirimkan saya tentang kelebihan dan
   kelemahan CTL ini.
   Saya sudah berusaha mencarinya di buku2 dan internet. namun hingga saat ini saya
   belum menemukannya.
   mungkin saya yang kurang referensi tentang CTL.
   Untuk itu saya mohonkan kepada bapak

   Terima Kasih atas kebaikan bapak.

65. yeni fitria — 22 April 2009 pukul 9:24 WIB

   Yth
   Drs. Bandono, MM

   saya mahasiswa PLB, saya sedang mengerjakan skripsi ttg CTL untuk pelajaran IPA
   kelas V bagi siswa tunarungu.
Saya Mohon kesediaan bapak untuk dapat mengirimkan saya tentang kelebihan dan
   kelemahan CTL serta contoh prosedur pembelajaran CTL untuk pelajaran IPA.

   saya tunggu balasan dari Bapak Bandono.
   –terima kasih–

66. Purnomo — 27 April 2009 pukul 14:45 WIB

   Bolehkah saya minta bantuan referensi buku-buku tentang CTL

67. leli — 28 April 2009 pukul 13:12 WIB

   pak,maunya model-model yang lain lagi, mana tahu ada yang terbaru,n jangan sikit-sikit
   kasih tulisannya, makin banyak ilmu disebar makin berkembang jaringan pahalanya,
   macam MLM aja.

68. andi — 29 April 2009 pukul 14:46 WIB

   selamat sore Pak, saya sedang mencari kabar tentang guru SD saya dulu. nama beliau yuli
   rindarningsih.saya menemukan nama itu bertanya kepada bapak(15 januari 2009)apakah
   boleh minta alamat e-mailnya untuk mencari tahu?terima kasih sebelumnya .

69. rina — 2 May 2009 pukul 11:43 WIB

   Ass. Bapak saya mau bertanya apakah dalam pembelajaran CTL ketujuh pilar yang
   menjadi konsep dalam CTL mesti diterapkan dalam KBM semuanya ? Bagaimana
   hubungan dengan tuntutan life skill anak SMP yang difokuskan pada life skill sosial
   berupa pembelajaran kooperatif dan life skill akademik berupa problem solving, itu sudah
   mewakili terlaksananya pembelajaran yang kontekstual ? Saya pikir ini baru sebagian
   dari tujuh pilar CTL. Bagaimana menurut Bapak ? Sudah tepatkah PBM yang saya
   lakukan ? Apalagi kalau sudah ke penilaian autentik berat sekali tugas saya di kelas,
   apalagi jumlah muridnya lebih dari 40 orang. Apa perbedaan penilaian autentik dengan
   evaluasi ? Mohon penjelasannya,was.

70. Ettin Maira — 23 May 2009 pukul 15:38 WIB

   Assalamualaikum wa.wb…
   Saya mahasiswa Akta IV STAIN di Sumatra Barat, saya sangat senang dengan adanya
   web Bapak ini yang membahas tentang Model Pembelajaran CTL sesuai dengan mata
   kuliah yang sedang saya pelajari sekarang. Yang ingin saya tanyakan ke Bapak tentang
   bagaimana Model Pembelajaran CTL pada Mata Pelajaran TIK di SMP…? Bagaimana
   Model RPP nya Pak…?
   Sebelumnya saya ucapkan terima kasih..
   Assalamualaikum.

71. yulie — 27 May 2009 pukul 10:55 WIB
bisa dikirim rpp nya!

72. Wahyu Aji — 1 June 2009 pukul 13:21 WIB

   setuju pak!

73. Lilis — 2 June 2009 pukul 18:23 WIB

   Sore pak, saya mahasiswi darp aplembang,tolong dijelaskan konsep teaching reading in
   CTL, bagaimana cara dan langkahnya serta tlg dikirimkan rpp tentang reading, trims

74. Zulhajidan — 4 June 2009 pukul 10:56 WIB

   Saya sangat setuju dengan pembelajar berbasis CTL, tapi guru selalu menganggap CTL
   itu hal sulit dilaksakan dengan alasan latar belakang anak berbeda, sarana belajar tidak
   memadai, waktu belajar kurang, dll.
   Trims

75. lintang — 17 June 2009 pukul 11:15 WIB

   Ass.
   saya kesulitan dalam menyusun RPP tentang contexstual teaching and learning, mohon
   bantuannya. terimakasih.

76. meida — 18 June 2009 pukul 0:23 WIB

   ass.
   pak.. akku maw tanya kalau untuk anak usia dini apakah ctl ini bisa di pergunakan??
   trims..

77. mas_bakrie — 30 June 2009 pukul 15:19 WIB

   Bpk/Ibu guru ytc…pembelajaran siswa di kelas sdh seharusnya tdk terpancang pada 1
   model/pendekatan pembelajaran saja. Yg paling penting adl kita mengetahui inti dari
   proses pembelajaran itu sendiri. Baik teori Quantum Learning/Teaching, Accelerated
   Learning dsb mempunyai prinsip yg sama yaitu bgmn caranya kita melakukan proses
   pembelajaran di kelas yg dpt membuat siswa merasa enjoy, jauh dari rasa ancaman,
   tertekan dan semua emosi negatif yg dpt mengganggu pencapaian proses belajarnya.
   Apapun yg bpk/ibu lakukan, usahakan dpt memberdayakan segala gaya belajar siswa shg
   siswa mengalami ―lompatan‖ ilmu. Menurut H Gardner dan Bobbi de Porter : siswa adl
   manusia unik dgn kelebihan dan kekhasannya masing-masing. Jadi mari kita berlomba
   untuk ―melayani‖ siswa dgn berbagai ragam gaya belajarnya. Selamat Berjuang (rujukan
   : Sekolahnya Manusia/Munif Chatib; http://pkab.wordpress.com

78. asrifin — 9 July 2009 pukul 21:05 WIB
asswrb.
   ada yang ingin saya tanyakan ―apakah di sekolah tempat saya mengajar lingkungannya
   jauh dari informasi atau daerah terpencil apakah ctl dapat diterpkan sedangkan ctl
   memerlukan alat dan keadaan yangs esuai seperti lingkunga?‖

79. Anda — 10 July 2009 pukul 14:40 WIB

   Saya kesulitan dalam menyusun RPP Biologi SMA tentang contexstual teaching and
   learning, mohon bantuannya. terimakasih.

80. Nadia — 5 August 2009 pukul 9:25 WIB

   assalamu‘alaikum… pak, saya ingin menanyakan, apakah ada kelebihan dan kekurangan
   dari CTL itu sendiri? terima kasih sebelumnya pak,,

81. meila — 6 August 2009 pukul 16:39 WIB

   ass pak,,
   sya ingin menanyakan, ‗apakah pendekatan ctl ini cocok digunakan dalam pembuatan
   modul pembelajaran..?/makasih pak.

82. ILYASIN — 12 August 2009 pukul 8:37 WIB

   CTL PERLU DIUPAYAKAN REALITANYA DI KELAS DI SELURUH INDONESIA
   . TANTANGAN KE DEPAN KITA HARUS DAPAT BERSAING DENGAN
   SEKOLAH-SEKOLAH DI SELURUH DUNIA.

83. ifan — 5 September 2009 pukul 8:14 WIB

   asswr.wb pak,
   saya ingin contoh rpp geografi smp yang menggunakan pembelajaran
   ctl.mohon bantuannya dan trims atas infonya.

84. rini — 15 September 2009 pukul 22:41 WIB

   assalamu‘alaikum warahmatullah

   saya ingin tagu ctl itu sama dengan pakem ya pak?
   dan pakem itu pendekatan atau model pembelajaran?
   sebenarnya apa sih beda model dengan pendekatan? kalo bisa dengan sumbernya ya pak.
   terimakasih
   wasalam

85. indry — 16 September 2009 pukul 21:41 WIB
Salam kenal pak
   pak saya sangat tertaik dg tulisan anda ttg pembelajaran dg pendekatan ctl,walaupun saya
   blm pernah mempraktekkannya. kebetulan th ini saya akan menyelesaikan tesis dg judul
   ―efektivitas pembelajaran matematika dengan pendekatan ctl dan media flowchart
   berbasis teknologi informasi melalui permainan diagram alur peta pikiran siswa‖ apa
   yang harus saya lakukan di dalam kbm,dan apa saja yg hrs saya persiapkan pak? mohon
   petunjuknya!

86. MUZAKIR — 3 October 2009 pukul 11:57 WIB

   saya sangat berterimakasih kepada bapak yang telah menulis tentang pembelajaran
   kontekstual dan ini sangat membantu saya. akan tetapi akan lebih bagus lagi kalau
   disajikan dalam pdf. saya menantikan tulisan bapak yang selanjutnya. terima kasih

87. angga — 12 October 2009 pukul 14:43 WIB

   butuh sintaks nya pak..

88. 5u54nto's Blog — 16 October 2009 pukul 22:15 WIB

   [...] By susanto Menyusun Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning
   (CTL) [...]

89. Supriyanto — 28 October 2009 pukul 12:05 WIB

   Ass.
   Setelah membaca banyak komentar dari rekan-rekan guru, timbullah pertanyaan dalam
   diri saya dan sedih rasanya.
   Mengapa sih masih banyak guru, setiap di suguhkan suatu metode atau pendekatan baru
   selalu diambil negatifnya. Kapan pendidikan kita akan maju?
   Guru yang bijak tentu akan menelaah hal-hal yang baru, mencoba, mengalaminya,
   menganalisis kelebihan dan kekurangannya, kemudian kelebihannya itu yang kita
   kembangkan.
   Coba bayangkan, kita disuruh menemukan sendiri juga malas, disuruh pakai juga tidak
   mau terus maunya apa… ? Gitu guru profesional….. Ayo dalam kondisi apapun,
   lakukanlah yang terbaik bagi anak-anak bangsa, bersemangatlah dalam bekerja … Allah
   SWT akan tahu siapa yang bekerja sungguh- sungguh dan siapa yang tidak. Allah akan
   mengatur rejekinya. Keyakinan yang akan membuat kita bersemangat.
   Wass.

90. H. Lukman Effendi, S.Kom. — 5 November 2009 pukul 7:36 WIB

   Assalamu‘alaikum……
   Pak salam salam hangat untuk Bapak…..Pak saya Lukman alumni SMAN 7
   Yogyakarta…..
   masih ingat saya ga Pak….
Pak Budi masih ngajar Pak….?
   Konsep pembelajaran Contextual Teaching Learning sangat bagus…….
   Bapak masih di SMA N 7 Yogyakarta…..?
   Saya berharap bisa lebih bersilaturohmi dengan Bapak……..

91. santoso — 10 November 2009 pukul 16:01 WIB

   Tulisan bapak sangat bermanfaat dalam memahami dan mengembangkan model
   pembljaran CTL, Trima kasih…

92. adista — 11 November 2009 pukul 17:02 WIB

   pa dhe,

   baguuuZ sEtuju, manTeb, , ,

   LanjuTkan,

93. Drs. Bandono, MM — 12 November 2009 pukul 8:21 WIB

   Terima kasih komennya kadang-kadang teman2 guru masih banyak yang bingung untuk
   pelaksanakaannya. Biasanya mereka belum mencoba tetapi sudah ketakutan dulu dan
   kebingungan

94. rohmat — 29 November 2009 pukul 21:57 WIB

   assalamu‘alaikum, pak
   saya mau bertanya,
   bagaimana contoh penerapan CTL pada pembelajaran bertani?
   terimakasih.
   (mohon jawabannya dikirim ke email di atas)

95. sri insan s — 6 December 2009 pukul 10:42 WIB

   aslm… pa saya mahasiswa PGSD, saya mau menyusun skripsi dan dalam skripsinya saya
   menggunakan metode CTL untuk materi pembelajaran cahaya. kira-kira bagaimana
   prosedur penerapannya?dan kelemahan serta kelebihan metode ini jika di gunakan dalam
   materi tersebut. terimakasih sebelumnya pa. dan balasanya mohon di kitim ke alamat e-
   mail saya.

96. anna — 9 December 2009 pukul 16:34 WIB

   pak saya mau tanya bagaimana cara mengukur keberhasilan dari pengaplikasian
   pendekatan CTL ini?
   pak saya juga minta tolong, bagaimana lebih jelasnya kegiatan guru dan murid saat KBM
   dalam pelajaran IPA kelas 5 semester genap (2) pokok bahasan daur air. terimakasih.
97. Tri Indriyastuti — 11 December 2009 pukul 14:12 WIB

   Assalamu‘alaikum, Pak…..
   Saya menu bertanya?
   Bagaimana langlah pembelajaran menulis karangan di SD dengan menggunakan
   poendekatan CTL?
   Mohon penjelasanny.
   Terimakasih
   Wassalamu‘aliakum

98. Erni Puspitasari — 23 December 2009 pukul 20:28 WIB

   Assalamu‘alaikum,

   Pak, apakah CTL ini bisa kita terapkan di kelas VI. Sementara metode yg sering kita
   gunakan khusus untuk kls VI adalah drill mengingat mereka akan menghadapi UASBN .
   Kemudian bisakah saya mendapatkan model RPP yang tepat untuk CTL ini ?

   Trm ksh

99. Haifan Najah — 24 December 2009 pukul 8:24 WIB

   Assalamu‘alaikum pak,
   Salam sejahtera untuk pak Bandono,,
   saya mahasiswa jurusan BK angkatan 2009.sebelumnya saya kuliah di UIN Sunan
   Kalijaga lulus 2005. saya senang bisa kuliah di UPY, karena saya bisa kuliah sambil
   kerja. walau tempat kerja saya jauh dari jogja yi di Purbalingga, Jawa Tengah. Seminggu
   sekali saya harus pulang ke jogja. hari senin sampai rabu saya ngajar di purbalingga,
   kamis sampai minggu saya ke jogja untuk kuliah.memang berat rasanya, tapi semuanya
   ini saya jalani dengan santai,sabar dan dengan niat ibadah untuk mencari ilmu,benar-
   benar MENCARI ILMU, bukan untuk mencari ijazah untuk keperluan sertifikasi, seperti
   yang pernah pak bandono sampaikan saat perkuliahan di SMP.kalaupun ilmu yang saya
   dapat sedikit namun saya yakin pahala yang saya dapatkan tidak sedikit,tentunya dengan
   niat yang ikhlas.namun saya agak kecewa dengan sistem perkuliaahan di UPY terutama
   di jurusan BK apalagi kelas sore. perkuliaahan banyak yang kosong, sering ganti jadwal
   tanpa ada pemberitahuan yang jelas pada mahasiswa, pelayanan tidak maksimal
   contohnya saat UTS tidak ada jadwal resmi yang ditempel di papan pengumuman
   sehingga menyulitkan mahasiswa untuk mendapat informasi, bahkan karena ingin segera
   mendapat informasi yg jelas sempat ada mahasiswa yang nyelonong ke ruang ketua
   jurusan dan mengambil jadwal yang belum resmi,akibatnya ketua jurusan marah-marah
   kepada semua mahasiswa,kalau jadwal ditempel jauh hari sebelum pelaksanaan ujian
   tentunya semua itu tidak akan terjadi. saya senang bisa mengikuti perkuliaahan pak
   bandono, karena walaupun berstatus dosen tidak tetap tetapi pak bandono bisa bersikap
   dan bertindak sebagai dosen,bukan ―pura-pura‖ menjadi dosen atau dosen-dosenan yang
   katanya dosen tapi sering meninggalkan mahasiswanya tanpa kejelasan.atau ngajar tapi
   cuma ngomong/crito‖ngalor ngidul‖ gak jelas.mudah-mudahan pak bandono bisa terus
memberikan pengabdian yang terbaik pada dunia pendidikan,terutama di Universitas
   PGRI Yogyakarta.
   sekian tanggapan / unek-unek saya. mohon tanggapan balik dari pak bandono juga
   motivasinya ya pak… terima kasih.
   facebook: haifan annajah; email: lek_iphan@ymail.com.
   Wassalamu‘alaikum..

100.      Rida — 24 December 2009 pukul 9:47 WIB

   Salam kenal pa, saya seorang mhs di salah satu PTN.sya ingin tanya kekurangan dan
   kelebihan CTL?mohon pnjelasanya.

101.      evi — 27 December 2009 pukul 10:54 WIB

   assalamu‘alaikum….
   pak saya mau bertanya, untuk metode dari CTL itu sendiri itu apa saja ya pak? mohon
   dijelaskan yg lebih konkrit lg karena saya belum faham betul tentang CTL.
   Maturnuwun…….. wassalamu‘alaikum…

102.      windu — 4 January 2010 pukul 16:18 WIB

   salam kenal pak, sy mahasiswa UNJ.. sy sedang menyusun skripsi berhubungan dengan
   CTL.. mg bpk bisa bntu..

103.      zakiyyatun nisa — 13 January 2010 pukul 12:29 WIB

   assalamualaikum…

   salam kenal dari saya Pak..
   saya kiky, mahasiswa UPI jurusan bahasa jepang..
   saya tertarik untuk menyusun skripsi tentang CTL dalam kaitannya dengan pembelajaran
   menulis..

   mohon dijelaskan lagi apa sebenarnya CTL itu dan bagaimana kekurangan/kelebihannya,
   karena saya pun masih belum begitu paham..

   terima kasih atas bantuannya pak..

104.      adi — 13 January 2010 pukul 21:17 WIB

   maaf pak…
   tolong kasih contoh seperti apa CTL itu..?

   terima kasih.

105.      Domu — 13 January 2010 pukul 22:32 WIB
pak saya kurang paham mengenai model ini bisa tolong di jelaskan secara terperinci juga
   mengenai kekurangan dan kelebuhannya…….
   trims

106.      yadi,sma"17"1YK — 1 February 2010 pukul 21:51 WIB

   As w w. Pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning ),akan dilakukan
   dengan sungguh sungguh oleh bapak / ibu guru ,karena masuk pada instrumen supervisi
   pengawas,bahkan pakai skore 4,3,2,1 he he he.mulai Feb 2010.
   Walaupun standar proses lahir 2006,para alumnus UNY dulu IKIP sudah sangat
   menguasai ctl sejak kuliah metodik didaktik,betul khan.Sugeng mucal kemawon.Wass w
   w.

107.      Nita Auliyanti — 28 February 2010 pukul 17:02 WIB

   Asw,,,
   Sebelumnya Saya Ucapkan Terima Kasih ya pak,,,
   Artikel yang bapak tulis, cukup membantu saya dalam memahami metode CTL dalam
   proses pembelajaran,,
   Thanks ya pak,, mungkin bisa menjai salah satu bahan referensi Q untuk membuat
   skripsi,,

108.      winarni — 12 March 2010 pukul 14:55 WIB

   asm…
   pak,saya sedang melakukan penelitian untuk skripsi saya.saya membutuhkan info ttg
   metode inkuiri dan langkah-langkah metode inkuiri. mohon bantuannya.
   email:winarni_basuki@yahoo.com

109.      daeng taher lampe — 13 March 2010 pukul 21:15 WIB

   terima kasih pak bandono atas informasi nya tentang metode kontekstual;
   i really hope that i can apply this strategy for my students at SMA PGRI BERAU and
   SMA MUHAMMADIYAH BERAU.
   would you like to visit berau ?

110.      daeng taher lampe — 13 March 2010 pukul 21:16 WIB

   terima kasih pak bandono atas informasi nya tentang metode kontekstual;
   i really hope that i can apply this strategy for my students at SMA PGRI BERAU and
   SMA MUHAMMADIYAH BERAU.
   would you like to visit berau ?

111.      asep ismail pamungkas — 30 March 2010 pukul 10:05 WIB

   jazaakallah pak…
112.      asep ismail pamungkas — 30 March 2010 pukul 10:08 WIB

   assalamualaikum,
   kalau tidak keberatan, boleh gak saya minta penguraiannya tentang metode khusus
   pembelajaran akidah akhlak, qurdis, fiqih usul fiqih dan sejarah islam.
   hatur nuhun

113.      YESSY ISTIANA — 6 April 2010 pukul 9:03 WIB

   untuk pembelajarn kontekstual, memang sangat mendukung proses pembelajaran. karena
   siswa secara langsung mengalami/melakukan percobaan/inkuiri.pembelajaran juga
   bermakna bagi siswa.tetapi, kelemahannya kurang efisien, artinya memerlukan waktu
   yang lebih banyak.

114.      Afifah Zakiyah — 9 April 2010 pukul 14:34 WIB

   senang banget dan trmksh sy dpt bljr ttg CTL, slm sy mengajar sy berusaha
   mempraktekkan hal ini,tp sy blm paham buat RPP model ini, bs bantu sy br contoh rpp
   pembelajaran bhs arab/fiqh untk sd, trmksh ats bantuannya

115.      isnazaghi — 14 April 2010 pukul 10:47 WIB

   Assalamualaikum pak,sy mahasiswi yang sdg skripsi dan mengambil judul ttg CTL,tp
   msh bingung bagaimana penerapannya dalam writing skill? makasih pak….

116.      iis ritanti — 18 April 2010 pukul 16:12 WIB

   aslm, pak saya mau tanya. apa kelebihaN model pembelajaran CTL jika dibandingkan
   dengan pembelajaran RME? terima kasih

117.      ayu — 29 April 2010 pukul 12:15 WIB

   askum. pak saya ayu. mahasiswa fkip seni rupa uns.. yang saya ingin tanyakan adalah..
   apakah ctl dapat diterapkan pada pembelajaran seni rupa. mohon balasannya.
   terimakasih.

118.      ais — 5 May 2010 pukul 15:08 WIB

   aslmkm.beda pendekatan CTL dengan RME apa? Mohon dibalas ke alamat email saya.
   trmksh.

119.      mahfuzah saniah — 16 May 2010 pukul 12:18 WIB

   assalamu‘alaikum, pak
   saya mau bertanya,
bagaimana contoh penerapan CTL pada pembelajaran sejarah?
   terimakasih.

120.      djuartono — 19 May 2010 pukul 11:12 WIB

   masyarakat juga perlu mengetahui bagaimana belajar yang efektif dan benar, karena 2/3
   waktu yang siswa punya berada di keluarga/masyrakat. kalau hanya sekolah/guru yang
   bertanggung jawab akan sulit bahkan bisa mustahil, kewenangan guru sekarang sangat
   terbatas.

121.      Ripki Apriyan — 20 May 2010 pukul 8:08 WIB

   trimakasih pa.artikel ini sangat mmbantu saya dlm mnyusun skripsi S1 pendidikan gru
   SD d UPI Tsm. sX lg trimaksih bnyak. mdh2 lbih brmnfaat

122.      drs. jamil, M.pd — 25 May 2010 pukul 13:06 WIB

   Sangat menarik sebagai refrens bagi tenaga pengajar (Guru dan Dosen) untuk
   implementasinya dilapangan diperlukan keberanian dan kemampuan tersendiri. Salam
   jamil Makassar

123.      drs. jamil, M.pd — 25 May 2010 pukul 13:10 WIB

   Bisa menjadi kajian guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran mengenai kelebihan
   dan kekurangannya

124.      satria — 28 May 2010 pukul 21:56 WIB

   asslmkm,,,saya mau tanya pembelajaran di indonesia bisa dikatakan masih kuno yaitu
   masih bnyak menggunakan pembelajaran konvensional, namun di dalam penerapannya
   pembelajaran konvensional itu sendiri jg sering dikombinasikan dengan pendekatan lain
   sesuai materi yang akan disampaikan misalnya guru menggunakan media belajar, guru
   memberikan tugas, dan sebagainya. apakah pembelajaran yang demikian itu sudah bisa
   dikatakan pembelajaran dengan model CTL? mohon dijelaskan bagaimana suatu
   pembelajaran itu sudah dapat dikatakan sebagai pembelajaran dengan menggunakan
   model CTL.,trmksh.

125.      zoelfa — 23 June 2010 pukul 11:31 WIB

   Bapak Bandono yang saya hormati.. saya tertarik membaca postingan bapak tentang
   CTL, dan skarang saya sedang menyusun skripsi tentang aplikasi CTL dalam kurikulum
   KTSP,, saya mohon bantuan bapak untuk memberi penjelasan sedikit tentang bagaimana
   aplikasi CTL dalam kurikulum KTSP.. Terima kasih

126.      iza — 24 June 2010 pukul 9:24 WIB
assalamu‘alaikum.. pak Bandono yth, saya mahasiswi yang sedang mnyusun skripsi
   mengunakan metode ctl dlm peningkatan vocabulary siswa, kesulitan saya adalah
   bagaimana menyajikan model test yang tepat dg judul skripsi yang saya maksud di atas.
   mohon penjelasan bapa, thanx before.. wassalamu‘alaikum

127.      NIKMAT — 24 June 2010 pukul 19:38 WIB

   ass.slm kenal p‘bandono.sy(nikmat)mau sharing dgn bpk tentang komperasi pendekatan
   kontekstual dgn pendekatan konvensional.sy lg nyusun proposal tesis dgn judul studi
   komperasi hasil belajar fisika melalui pendekatan kontekstual dgn pendekatan
   konvensional pada siswa MAN 2 Model Palu…please p.bandono bantuannya.d tgg
   infonya pak..wslm

128.      Ade Rusliana — 29 June 2010 pukul 21:23 WIB

   Masih ingat saya mas..?

129.      WAWAN — 15 July 2010 pukul 20:25 WIB

   trimakasih, informasi baru buat saya menenal CTL. Saya merasa bangga pada Bapak bisa
   berbagi pengetahuan dengan sesama . trimakasih.

130.      Ideliani — 21 July 2010 pukul 11:13 WIB

   Saya seorang guru TIK pak, bisa kasih ide untuk pembelajarn TIK khususnya internet
   dengan CTL?. trima kasih banyak untuk jawabannya.

131.      resistanCe — 22 July 2010 pukul 18:20 WIB

   banyak belajar tentang metode CTL dari postingan anda…terimakasih banyak pak

132.      andri — 17 September 2010 pukul 12:11 WIB

   makasih materinya bagus, tapi konsep demonstrasinya kok cuma dikit bgt…

133.      Fatkhul — 22 September 2010 pukul 16:37 WIB

   terimakasih…….dan saya sangat setuju, saya hanya berharap semoga semua guru di
   seluruh indonesia sadar betul bahwa tugasnya adalah mencerdaskan anak bangsa tidak
   sebagai lahan mencari penghasilan terutama bagai yang sudah bersertifikasi

   wassalam

134.      Fatkhul — 22 September 2010 pukul 16:38 WIB
terimakasih…….dan saya sangat setuju, saya hanya berharap semoga semua guru di
   seluruh indonesia sadar betul bahwa tugasnya adalah mencerdaskan anak bangsa tidak
   sebagai lahan mencari penghasilan terutama bagai yang sudah bersertifikasi

   wassalam

135.      MARTINUS SUTRISNO — 12 October 2010 pukul 23:43 WIB

   salam kenal pak…….
   saya mahasiswa UNESA(universitas negeri surabaya)
   nama: MARTINUS SUTRISNO
   asal NTT/MANGGARAI FLORES
   Menurut saya pak,pada dasarnyanya pembelajaran karakteristik itu memiliki
   karakteristik, sebagai berikut:
   1. Melakukan hubungan yang bermakna (making meaningful connections).
   Siswa dapat mengatur diri sendiri sebagai orang yang belajar secara aktif dalam
   mengembangkan minatnya secara individual, orang yang dapat bekerja secara sendiri
   atau bekerja dalam kelompok dan orang yang belajar sambil berbuat (learning by doing).
   2. Melakukan kegiatan-kegiatan yang signifikan (doing significant work).
   Siswa membuat hubungan-hubungan antara sekolah dan berbagai konteks yang ada
   dalam kehidupan nyata sebagai pelaku bisnis dan sebagai anggota masyarakat.
   3. Belajar yang diatur sendiri (self-regulated learning).
   Siswa melakukan pekerjaan yang signifikan: ada tujuannya, ada urusannya dengan orang
   lain, ada hubungannya dengan penentuan pilihan, dan ada produknya/hasilnya yang
   sifatnya nyata.
   4. Bekerja sama (collaborating).
   Siswa dapat bekerja sama. Guru membantu siswa bekerja secara efektif dalam kelompok,
   membantu mereka memahami bagaimana saling mempengaruhi dan saling
   berkomunikasi.
   5. Berpikir kritis dan kreatif (critical and creatif thinking).
   Siswa dapat menggunakan tingkat berpikir yang lebih tinggi secara kritis dan kreatif:
   dapat menganalisis, membuat sintesis, memecahkan masalah, membuat keputusan, dan
   menggunakan logika dan bukti-bukti.
   6. Mengasuh dan memelihara pribadi siswa (nurturing the individual).
   Siswa memelihara pribadinya: mengetahui, memberi perhatian, memiliki harapan-
   harapan yang tinggi, memotivasi dan memperkuat diri sendiri. Siswa tidak dapat berhasil
   tanpa dukungan orang dewasa. Siswa menghormati temannya dan juga orang dewasa.
   7. Mencapai standar yang tinggi (riching hight standards).
   Siswa mengenal dan mencapai standar yang tinggi: mengidentifikasi tujuan dan
   memotivasi siswa untuk mencapainya. Guru memperlihatkan kepada siswa cara
   mencapai apa yang disebut ―excellence‖.
   8. Menggunakan penilaian autentik (using authentic assessment).
   Siswa mengggunakan pengetahuan akademis dalam konteks dunia nyata untuk suatu
   tujuan yang bermakna. Misalnya siswa boleh menggambarkan informasi akademis yang
   telah mereka pelajari dalam pelajaran sains, kesehatan, pendidikan, matematika, dan
   pelajaran bahasa Inggris dengan mendesain sebuah mobil, merencanakan menu sekolah,
atau membuat penyajian perihal emosi manusia.
   Secara operasional, terdapat tujuh komponen utama penerapan CTL di kelas. Ketujuh
   komponen utama itu adalah konstruktivisme (contructivisme), bertanya (Questioning),
   menemukan (Inquiry), masyarakat belajar (Learning community), pemodelan (modeling),
   refleksi (reflection), dan penilaian sebenarnya (authentic assessment) (Nurhadi, dkk,
   2003: 31). Oleh kerena itu, sebuah kelas dapat dikatakan menggunakan pendekatan CTL
   jika telah menerapkan tujuh komponen tersebut dalam kegiatan pembelajarannya.

136.      MARTINUS SUTRISNO — 12 October 2010 pukul 23:48 WIB

   salam kenal pak…….
   saya mahasiswa UNESA(universitas negeri surabaya)
   nama: MARTINUS SUTRISNO
   asal NTT/MANGGARAI FLORES
   Menurut saya pak,pada dasarnya pembelajaran kontekstual itu memiliki karakteristik,
   sebagai berikut:

   1. Melakukan hubungan yang bermakna (making meaningful connections).
   Siswa dapat mengatur diri sendiri sebagai orang yang belajar secara aktif dalam
   mengembangkan minatnya secara individual, orang yang dapat bekerja secara sendiri
   atau bekerja dalam kelompok dan orang yang belajar sambil berbuat (learning by doing).
   2. Melakukan kegiatan-kegiatan yang signifikan (doing significant work).
   Siswa membuat hubungan-hubungan antara sekolah dan berbagai konteks yang ada
   dalam kehidupan nyata sebagai pelaku bisnis dan sebagai anggota masyarakat.
   3. Belajar yang diatur sendiri (self-regulated learning).
   Siswa melakukan pekerjaan yang signifikan: ada tujuannya, ada urusannya dengan orang
   lain, ada hubungannya dengan penentuan pilihan, dan ada produknya/hasilnya yang
   sifatnya nyata.
   4. Bekerja sama (collaborating).
   Siswa dapat bekerja sama. Guru membantu siswa bekerja secara efektif dalam kelompok,
   membantu mereka memahami bagaimana saling mempengaruhi dan saling
   berkomunikasi.
   5. Berpikir kritis dan kreatif (critical and creatif thinking).
   Siswa dapat menggunakan tingkat berpikir yang lebih tinggi secara kritis dan kreatif:
   dapat menganalisis, membuat sintesis, memecahkan masalah, membuat keputusan, dan
   menggunakan logika dan bukti-bukti.
   6. Mengasuh dan memelihara pribadi siswa (nurturing the individual).
   Siswa memelihara pribadinya: mengetahui, memberi perhatian, memiliki harapan-
   harapan yang tinggi, memotivasi dan memperkuat diri sendiri. Siswa tidak dapat berhasil
   tanpa dukungan orang dewasa. Siswa menghormati temannya dan juga orang dewasa.
   7. Mencapai standar yang tinggi (riching hight standards).
   Siswa mengenal dan mencapai standar yang tinggi: mengidentifikasi tujuan dan
   memotivasi siswa untuk mencapainya. Guru memperlihatkan kepada siswa cara
   mencapai apa yang disebut ―excellence‖.
   8. Menggunakan penilaian autentik (using authentic assessment).
   Siswa mengggunakan pengetahuan akademis dalam konteks dunia nyata untuk suatu
tujuan yang bermakna. Misalnya siswa boleh menggambarkan informasi akademis yang
   telah mereka pelajari dalam pelajaran sains, kesehatan, pendidikan, matematika, dan
   pelajaran bahasa Inggris dengan mendesain sebuah mobil, merencanakan menu sekolah,
   atau membuat penyajian perihal emosi manusia.
   Secara operasional, terdapat tujuh komponen utama penerapan CTL di kelas. Ketujuh
   komponen utama itu adalah konstruktivisme (contructivisme), bertanya (Questioning),
   menemukan (Inquiry), masyarakat belajar (Learning community), pemodelan (modeling),
   refleksi (reflection), dan penilaian sebenarnya (authentic assessment) (Nurhadi, dkk,
   2003: 31). Oleh kerena itu, sebuah kelas dapat dikatakan menggunakan pendekatan CTL
   jika telah menerapkan tujuh komponen tersebut dalam kegiatan pembelajarannya.

137.      jito — 13 October 2010 pukul 11:56 WIB

   makasih pak atas tulisan2nya

138.      muchamad yunus — 19 October 2010 pukul 8:49 WIB

   assalamu wr.Wb.
   maaf p bandono instrumen yang cocok dengan model CTL apa saja?

139.      sari_partini — 21 October 2010 pukul 20:29 WIB

   trimakasih bapak…

140.      Decy Susanty — 27 October 2010 pukul 10:31 WIB

   Assalamu‘alaikum.Wr.Wb..,
   salaam kenal pak Bandono..,
   sya Decy Susanty..,
   mahasiswa Universitas Borneo Tarakan (UBT)..,
   kalimantan Timur..,
   terima kasih pak bandono atas informasi nya tentang Model Pembelajaran Contextual
   Teaching and learning..,
   info ini sangat berguna buat sya..,
   saolx sya lgi dapet tugas dri dosen sya mempresentasikan tentang metode pemblajaran
   CTL ini..,
   saya hanya berharap semoga metode ini bisa di aplikasikan ke seluruh sekolah di Tanah
   Air kita khususnya kota tarakan dan Bunyu..,
   doain sya ya pak semoga presentasi sya berjalan dengan lancar..,
   amiinnn..,
   makaci paK…,

141.      M. ZAINI BAKHTYAR — 3 November 2010 pukul 14:19 WIB

   askm pak…
   ne saya m. zaini bakhtyar bisa dpagl zen..
saya dari UIN MALIKI Malang,,mau tanya pak . apakah CTL bisa diterapkan pada
   semua mata pelajaran…???
   he,,he..

142.      John L Raambi — 7 November 2010 pukul 16:57 WIB

   selamat sore pak
   Apakah CTL ini bisa diterapkan juga di SD kelas I s.d Kelas VI? makasih pak

143.      mery — 11 November 2010 pukul 13:32 WIB

   pak,,kontekstual itu sendiri apa di materi sistem persamaan linear dua variabel….saya
   mash binggung kontekstual atau CTL itu menerapkan dlm kehidupan sehari2…dan tolng
   conth rpp dan silabus nya pak?? saya ucapkan termksh….

144.      nurullaili — 12 November 2010 pukul 10:54 WIB

   assamualaikum salam kenal pak sy dr mahasiswa STKIP NTB LOTIM sy setuju dengan
   model pembelajaran CTL,sgt bgus bs jd pegangan kt nanti…..pak bs jelasn sdkt ndk dgn
   model pembelajarn ne bagaimana kelemahan nya

145.      rosmanida — 14 November 2010 pukul 9:30 WIB

   salamkenal cekgu. saya sdh berkali kali pelatihan CTL.tp blm pas lagi digunakan dlm kls
   B. Ing. tlg doakanya

146.      winni Siti alawiah — 26 November 2010 pukul 17:31 WIB

   saya izin untuk mengutip sedikit mengenai pembelajaran model CTL ini untuk bahan
   materi kuliah…terima kasih

147.     Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) « Rudi nurcahyo
   — 2 December 2010 pukul 15:27 WIB

   [...] Menyusun Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) [...]

148.      naila nurdiansah — 7 December 2010 pukul 12:06 WIB

   assalamu‘alaikum

   alhamdulillah, terima kasih telah berbagi ilmu

149.      awaxbadan — 21 December 2010 pukul 11:50 WIB

   bagus buat +an referensi bagi para guru………
   thanks pak..
150.      Ratna — 6 January 2011 pukul 8:53 WIB

   thankz ilmunya pak
   ada yg lain ga sperti TPR, make a match, jigsaw n kawan2.
   ada tugas dari dosen di suruh buat lima metode pembelajaran, masih bingung. Mohon
   bantuannya yah pak

151.      kia queenza — 11 January 2011 pukul 11:34 WIB

   ya………….. saya seyuju dengan strategi pembelajaran tsb,,,,,,,,,,,!
   dan saya mohon izin menyalinnya untuk bahan makalah kuliah saya…………. terima
   kasih pak……… wassalamu alaikum.

152.      sulisetiawati — 14 January 2011 pukul 16:26 WIB

   assalamoe‘alaikum,
   saya mahasiswi IAIN STS Jambi semester akhir yang sedang menyusun skripsi yang
   berhubungan dengan model pembelajaran ctl,kalau ana bleh minta tolong, tolong kirim
   ke e-email ana tentang buku-buku yang berhubungan dengan ctl……..
   terima kasih sebelumnya,
   wassalam.

153.      evi — 17 January 2011 pukul 8:30 WIB

   asalamualaikum, pa saya sangat senang dengan pembelajaran CTL, saya guru biologi,
   saya mohon penjelasannya dari bapak bagamana membuat RPP yang didalamnya
   terdapat 7komponen Kontekstual? dimana saya dapat membeli buku CTL yang ASli
   bukan terjemahan?terimakasih pak tas bimbingannya?

154.      kiaose — 20 January 2011 pukul 14:15 WIB

   Mohon ijin tuk publish artikel ini di http://ctladonara.wordpress.com/
   Trims

155.      attha — 12 February 2011 pukul 14:15 WIB

   ass pak.. saya salah satu mahasiswa STKIP padang. senang bisa membaca artikel dari
   bapak. saya sedang menyusun skripsi yang berjudul penerapan metode penemuan
   terbimbing dengan menggunakan hand out berbasis CTL. yang ingin saya tanyakan, kira2
   bagaimana bentuk hand out yang berbasis CTL tersebut, misalnya untuk pembelajaran
   matematika tentang lingkaran di kelas VIII. kalau bapak punya contoh hand out berbasis
   CTL tersebut, mohon untuk d kirimkan ke email saya. terimakasih pak..

156.      topo broto — 5 March 2011 pukul 15:50 WIB

   sae pak menambah wawasan seorang guru
157.      topo broto — 5 March 2011 pukul 15:53 WIB

   saya mohon ijin untuk mengutip sebagian isi…untuk pendukung ptk saya, trima ksih pak

158.      ayu — 8 March 2011 pukul 9:26 WIB

   selamat pagi…..
   pak mohon bantuanya saya mahasiswa angkatan pertama dalam prodi geografi dan saya
   skrang lagi susun skripsi mengenai ctl dalam materi tanah pada kelas X.mohon
   penjelasanx secara lebih rinci mengenai sintaks ctl dan rpp pada materi tanah dan seperti
   apa penerapanx dlm pembelajaranx! mohon bnatuanya sebelumya makasi tolong dikirim
   di imel zazukybali@yahoo.c

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Sidang pkl yang pake foto
Sidang pkl yang pake fotoSidang pkl yang pake foto
Sidang pkl yang pake foto
Kamil Mazid
 
Upaya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pkn dengan menggunakan m...
Upaya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pkn dengan menggunakan m...Upaya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pkn dengan menggunakan m...
Upaya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pkn dengan menggunakan m...
guest533a419
 
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Operator Warnet Vast Raha
 

Was ist angesagt? (20)

Kaedah pengajaran dan pembelajaran tradisional
Kaedah pengajaran dan pembelajaran tradisionalKaedah pengajaran dan pembelajaran tradisional
Kaedah pengajaran dan pembelajaran tradisional
 
Cara Belajar Siswa Aktif
Cara Belajar Siswa AktifCara Belajar Siswa Aktif
Cara Belajar Siswa Aktif
 
Sidang pkl yang pake foto
Sidang pkl yang pake fotoSidang pkl yang pake foto
Sidang pkl yang pake foto
 
Model ASSURE (Kajian Kes)
Model ASSURE (Kajian Kes)Model ASSURE (Kajian Kes)
Model ASSURE (Kajian Kes)
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Contoh ptk paud
Contoh ptk paudContoh ptk paud
Contoh ptk paud
 
Jurnal ptk
Jurnal ptkJurnal ptk
Jurnal ptk
 
Ptk pai sma
Ptk pai smaPtk pai sma
Ptk pai sma
 
implementasi pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada pembelajaran ipa di sd ...
implementasi pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada pembelajaran ipa di sd ...implementasi pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada pembelajaran ipa di sd ...
implementasi pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada pembelajaran ipa di sd ...
 
Pembelajaran Tradisional VS Pembelajaran Atas Talian
Pembelajaran Tradisional VS Pembelajaran Atas TalianPembelajaran Tradisional VS Pembelajaran Atas Talian
Pembelajaran Tradisional VS Pembelajaran Atas Talian
 
Buku BSE Kelas 02 sd tematik 4 hidup bersih dan sehat guru 2017
Buku BSE Kelas 02 sd tematik 4 hidup bersih dan sehat guru 2017Buku BSE Kelas 02 sd tematik 4 hidup bersih dan sehat guru 2017
Buku BSE Kelas 02 sd tematik 4 hidup bersih dan sehat guru 2017
 
Upaya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pkn dengan menggunakan m...
Upaya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pkn dengan menggunakan m...Upaya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pkn dengan menggunakan m...
Upaya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pkn dengan menggunakan m...
 
Refleksi MTE3109
Refleksi MTE3109Refleksi MTE3109
Refleksi MTE3109
 
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
 
Pembelajaran
PembelajaranPembelajaran
Pembelajaran
 
Proces Penelitian ACTION Kelas doc
Proces Penelitian ACTION Kelas docProces Penelitian ACTION Kelas doc
Proces Penelitian ACTION Kelas doc
 
Ptk kelas 1 ips
Ptk kelas 1 ipsPtk kelas 1 ips
Ptk kelas 1 ips
 
Desain judul ptk
Desain judul ptkDesain judul ptk
Desain judul ptk
 
Pkp wa boy
Pkp wa boyPkp wa boy
Pkp wa boy
 
Pkp wa boy
Pkp wa boyPkp wa boy
Pkp wa boy
 

Andere mochten auch

Resumo_Mediastino
Resumo_MediastinoResumo_Mediastino
Resumo_Mediastino
Wilson Lima
 
Tamakas quintana roo español
Tamakas quintana roo españolTamakas quintana roo español
Tamakas quintana roo español
Mauricio Muñoz
 
Resumo Osso Frontal e Osso Occipital
Resumo Osso Frontal e Osso OccipitalResumo Osso Frontal e Osso Occipital
Resumo Osso Frontal e Osso Occipital
Wilson Lima
 

Andere mochten auch (17)

Resumo_Mediastino
Resumo_MediastinoResumo_Mediastino
Resumo_Mediastino
 
News of the world current events keynote
News of the world current events keynoteNews of the world current events keynote
News of the world current events keynote
 
Programação 10 anos da Lei Maria da Penha - TJPE
Programação 10 anos da Lei Maria da Penha - TJPEProgramação 10 anos da Lei Maria da Penha - TJPE
Programação 10 anos da Lei Maria da Penha - TJPE
 
Villa agosto 2013
Villa agosto 2013Villa agosto 2013
Villa agosto 2013
 
Handwriting model
Handwriting modelHandwriting model
Handwriting model
 
Lula
LulaLula
Lula
 
Google search with the 3 rs
Google search with the 3 rsGoogle search with the 3 rs
Google search with the 3 rs
 
Tamakas quintana roo español
Tamakas quintana roo españolTamakas quintana roo español
Tamakas quintana roo español
 
Resumo Osso Frontal e Osso Occipital
Resumo Osso Frontal e Osso OccipitalResumo Osso Frontal e Osso Occipital
Resumo Osso Frontal e Osso Occipital
 
Liminar libera Uber no Recfe - 7/10/2016
Liminar libera Uber no Recfe - 7/10/2016Liminar libera Uber no Recfe - 7/10/2016
Liminar libera Uber no Recfe - 7/10/2016
 
Manual candidato 2016-2017
Manual candidato 2016-2017Manual candidato 2016-2017
Manual candidato 2016-2017
 
Ad art osis
Ad art osisAd art osis
Ad art osis
 
Pesquisa eleitoral de Caruaru
Pesquisa eleitoral de CaruaruPesquisa eleitoral de Caruaru
Pesquisa eleitoral de Caruaru
 
Apresentação petrobras
Apresentação petrobrasApresentação petrobras
Apresentação petrobras
 
Protocolo sobre Ocupações - Acordo
Protocolo sobre Ocupações - AcordoProtocolo sobre Ocupações - Acordo
Protocolo sobre Ocupações - Acordo
 
Quadro de vagas 29 11 2016
Quadro de vagas 29 11 2016Quadro de vagas 29 11 2016
Quadro de vagas 29 11 2016
 
Serial number soft
Serial number softSerial number soft
Serial number soft
 

Ähnlich wie Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning

Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docxLk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
JunaiHunter
 
1 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
1 pengembangan model pembelajaran ctl smp--20061 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
1 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
sriyandi djoeweri
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
Syam Sheya
 
Pembelajaran Berbasis Kontekstual 1
Pembelajaran Berbasis Kontekstual 1Pembelajaran Berbasis Kontekstual 1
Pembelajaran Berbasis Kontekstual 1
smpbudiagung
 
jurnal 1 modul 3.pdf
jurnal 1 modul 3.pdfjurnal 1 modul 3.pdf
jurnal 1 modul 3.pdf
ZakiCell1
 
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIFSTRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Muhamad Yogi
 
Pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualPendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstual
Romi Afrizal
 

Ähnlich wie Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning (20)

Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docxLk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
 
makalah Ctl dan paikem
makalah Ctl dan paikem makalah Ctl dan paikem
makalah Ctl dan paikem
 
Model Pembelajaran CTL.pptx
Model Pembelajaran CTL.pptxModel Pembelajaran CTL.pptx
Model Pembelajaran CTL.pptx
 
Soal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasanSoal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasan
 
Tugas Desain Pembelajaran
Tugas Desain PembelajaranTugas Desain Pembelajaran
Tugas Desain Pembelajaran
 
2. laporan ptk yunus
2. laporan ptk yunus2. laporan ptk yunus
2. laporan ptk yunus
 
1 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
1 pengembangan model pembelajaran ctl smp--20061 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
1 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
 
Pembelajaran pakem
Pembelajaran pakemPembelajaran pakem
Pembelajaran pakem
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
 
UPAYA MWNINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KEATIF DAN ...
UPAYA MWNINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KEATIF DAN ...UPAYA MWNINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KEATIF DAN ...
UPAYA MWNINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KEATIF DAN ...
 
Mengamati strategi pembelajaran terpadu
Mengamati strategi pembelajaran terpaduMengamati strategi pembelajaran terpadu
Mengamati strategi pembelajaran terpadu
 
Pembelajaran Berbasis Kontekstual 1
Pembelajaran Berbasis Kontekstual 1Pembelajaran Berbasis Kontekstual 1
Pembelajaran Berbasis Kontekstual 1
 
Upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran pkn pada materi menjaga keutu...
Upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran pkn pada materi menjaga keutu...Upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran pkn pada materi menjaga keutu...
Upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran pkn pada materi menjaga keutu...
 
Tugas5
Tugas5Tugas5
Tugas5
 
ARTIKEL UNTUK DIANALISIS.pdf
ARTIKEL  UNTUK DIANALISIS.pdfARTIKEL  UNTUK DIANALISIS.pdf
ARTIKEL UNTUK DIANALISIS.pdf
 
jurnal 1 modul 3.pdf
jurnal 1 modul 3.pdfjurnal 1 modul 3.pdf
jurnal 1 modul 3.pdf
 
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIFSTRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
 
Ptk ips kelas ii
Ptk ips kelas iiPtk ips kelas ii
Ptk ips kelas ii
 
Pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualPendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstual
 
Proposal nonny
Proposal nonnyProposal nonny
Proposal nonny
 

Kürzlich hochgeladen

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 

Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning

  • 1. Menyusun Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Share51 Friday Wage, 7 March 2008 — Pendidikan Pengertian Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan proses pembelajaran yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya terhadap konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural), sehingga siswa memiliki pengetahuan/ ketrampilan yang dinamis dan fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya. CTL disebut pendekatan kontektual karena konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat. Rasional Dalam Contextual teaching and learning (CTL) diperlukan sebuah pendekatan yang lebih memberdayakan siswa dengan harapan siswa mampu mengkonstruksikan pengetahuan dalam benak mereka, bukan menghafalkan fakta. Disamping itu siswa belajar melalui mengalami bukan menghafal, mengingat pengetahuan bukan sebuah perangkat fakta dan konsep yang siap diterima akan tetapi sesuatu yang harus dikonstruksi oleh siswa. Dengan rasional tersebut pengetahuan selalu berubah sesuai dengan perkembangan jaman. Pemikiran Tentang Belajar Proses belajar anak dalam belajar dari mengalami sendiri, mengkonstruksi pengetahuan, kemudian memberi makna pada pengetahuan itu. Transfer belajar; anak harus tahu makna belajar dan menggunakan pengetahuan serta ketrampilan yang diperolehnya untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya. Siswa sebagai pembelajar; tugas guru mengatur strategi belajar dan membantu menghubungkan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru, kemudian memfasilitasi kegiatan belajar. Pentingnya lingkungan belajar; siswa bekerja dan belajar secara di panggung guru mengarahkan dari dekat. Hakekat Komponen pembelajaran yang efektif meliputi: Konstruktivisme, konsep ini yang menuntut siswa untuk menyusun dan membangun makna atas pengalaman baru yang didasarkan pada pengetahuan tertentu. Pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak secara tiba-tiba. Strategi pemerolehan pengetahuan lebih diutamakan dibandingkan dengan seberapa banyak siswa mendapatkan dari atau mengingat pengetahuan.
  • 2. Tanya jawab, dalam konsep ini kegiatan tanya jawab yang dilakukan baik oleh guru maupun oleh siswa. Pertanyaan guru digunakan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir secara kritis dan mengevaluasi cara berpikir siswa, seangkan pertanyaan siswa merupakan wujud keingintahuan. Tanya jawab dapat diterapkan antara siswa dengan siswa, guru dengan siswa, siswa dengan guru, atau siswa dengan orang lain yang didatangkan ke kelas. Inkuiri, merupakan siklus proses dalam membangun pengetahuan/ konsep yang bermula dari melakukan observasi, bertanya, investigasi, analisis, kemudian membangun teori atau konsep. Siklus inkuiri meliputi; observasi, tanya jawab, hipoteis, pengumpulan data, analisis data, kemudian disimpulkan. Komunitas belajar, adalah kelompok belajar atau komunitas yang berfungsi sebagai wadah komunikasi untuk berbagi pengalaman dan gagasan. Prakteknya dapat berwujud dalam; pembentukan kelompok kecil atau kelompok besar serta mendatangkan ahli ke kelas, bekerja dengan kelas sederajat, bekerja dengan kelas di atasnya, beekrja dengan masyarakat. Pemodelan, dalam konsep ini kegiatan mendemontrasikan suatu kinerja agar siswa dapat mencontoh, belajr atau melakukan sesuatu sesuai dengan model yang diberikan. Guru memberi model tentang how to learn (cara belajar) dan guru bukan satu-satunya model dapat diambil dari siswa berprestasi atau melalui media cetak dan elektronik. Refleksi, yaitu melihat kembali atau merespon suatu kejadian, kegiatan dan pengalaman yang bertujuan untuk mengidentifikasi hal yang sudah diketahui, dan hal yang belum diketahui agar dapat dilakukan suatu tindakan penyempurnaan. Adapun realisasinya adalah; pertanyaan langsung tentang apa-apa yang diperolehnya hari itu, catatan dan jurnal di buku siswa, kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran pada hari itu, diskusi dan hasil karya. Penilaian otentik, prosedur penilaian yang menunjukkan kemampuan (pengetahuan, ketrampilan sikap) siswa secara nyata. Penekanan penilaian otentik adalah pada; pembelajaran seharusnya membantu siswa agar mampu mempelajari sesuatu, bukan pada diperolehnya informasi di akhr periode, kemajuan belajar dinilai tidak hanya hasil tetapi lebih pada prosesnya dengan berbagai cara, menilai pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh siswa. Penerapan CTL dalam pembelajaran Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan engkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan baru. Lakukan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua toipik. Kembangkan sifat keingin tahuan siswa dengan cara bertanya. Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompok). Hadirkan model sebagai contoh dalam pembelajaran. Lakukan refleksi pada akhir pertemuan. Lakukan penilaian otentik yang betul-betul menunjukkan kemampuan siswa. 158 tanggapan 1. Choirul Anam — 12 March 2008 pukul 9:53 WIB
  • 3. Salam kenak Pak. Pada intinya, gurulah yang harus pandai-pandai memotivasi, mengarahkan, dan memfasilitasi siswa. Jaman sudah berubah, cara belajar jaman dulu dengan jaman sekarang tidak sama. Diharapkan siswalah yang aktif mencari sumber-sumber informasi untuk dipelajari. Bagi sekolah negeri yang siswanya berasal dari siswa pilihan, mungkin masalah yang timbul tidak sebesar sekolah swasta. Yang saya mahsudkan masalah adalah motivasi siswa, ―mengapa saya sekolah‖. Disinilah peran guru sangat menentukan keberhasilan siswa. Yang saya temui sekarang adalah banyak guru yang pandai/kompeten dalam ilmu murninya, sedangkan ilmu pedagogiknya pas-pasan. Sehingga yang dihasilkan adalah ―robot‖ yang bernafas. Dia pandai tapi kering batinnya. Semoga di hari mendatang, kualitas guru kita akan semakin membaik, sehingga dapat menghasilkan generasi yang berkualitas, beradab, dan menyadari harga diri sebagai bangsa Indonesia. Salam Choitul Anam SMK YAPPI Gunungkidul 2. tuti — 12 March 2008 pukul 14:37 WIB saya setuju dengan model pengajaran dan pembelajaran di atas. hanya, penerapannya perlu dukungan dan kualitas dari berbagai elemen pendidikan seperi kualitas guru, waktu yang lebih banyak karena bersifat konstruktifistik, fasilitas pembelajaran yang mendukung, dana yang cukup, dll. bagaimana itu diterapkan dalam kondisi pendidikan Indonesia yang penuh warna seperti kesadaran masyarakat yg kurang, orientasi behavioristik dlm sistem pendidikan kita, segmen masyarakat kurang mampu…. 3. amin — 28 March 2008 pukul 14:39 WIB apakah ada hubungan ctl dengan minat belajar? 4. Nawan — 11 April 2008 pukul 9:37 WIB Bagus2…. Pak Bandono, Pelajaran IT anak SMU 7 ditambah donk, waktu saya sekolah disana pelajaran IT-nya begitu minim(anak 2006). 5. khoiron — 6 May 2008 pukul 10:07 WIB saya sangat respek terhadap tulisan-tulisan pak bandono, terus berkarya demi kemajuan pendidikan bangsa, khususnya SMAN 7 yogya. khoiron (alumni SMA 7 lulus tahun 1996, sekarang dosen di fakultas kesehatan masyarakat universitas jember)
  • 4. 6. abdi — 10 May 2008 pukul 11:38 WIB tolong teori yang berhubungan dengan contextual teaching and learning mohon di kirim ke alamat email di atas.Tq 7. SUTITI — 17 May 2008 pukul 21:10 WIB Pak Bandono yang terhormat, melalui rubrik ini saya mengomentari materi bapak tentang CLT dalam pembelajaran. CLT dalam pembelajaran akan lebih berfungsi dengan baik lagi bila anak benar-benar aktif dalam mengikuti pelajaran. 8. citra aries — 25 May 2008 pukul 9:13 WIB Ass.pak bandono saya hanya ingin di bimbing untuk membuatbentuk modul pelajaran matematika kelas X yg baik dan benar dan mohon contohnya. Terima kasih sebelum nya 9. Azkiya — 27 May 2008 pukul 19:43 WIB maaf pak sebelummnya, bisa gak saya dikasitau tentang metode masyarakat belajarnya?yang lebih terperinci.bagaimana metode tersebut diterapkan didalam kelas, soalnya saya mau penelitian menggunakan metode tersebut. Terima kasih atas bantuannya pak. 10. septi ananda — 10 June 2008 pukul 10:06 WIB asslm..saya mahasiswa yang sedang membuat skripsi yang bertema tehnik memgajar para guru untuk memotivasi siswa belajar.saya mohon dengan sangat bapak bisa membantu memberi masukan dan informasi.terima kasih banyak atas perhatiannya. 11. zens — 11 June 2008 pukul 16:10 WIB terima kasih telah memuat tulisan tentang CTL ini. yang ingin saya tanyakan sejauh mana validitas ―penilaian proses‖ ini (portofolio) untuk mengukur kemampuan siswa ini? karena seringkali standar penilaiannya kurang begitu jelas. nilai 7, 8, 9…atau A, B, C terkadang keluar tanpa ukuran dan standar yang jelas. terkesan bagaimana suasana hati. mohon penjelasannya. 12. Heru Gusandra — 14 June 2008 pukul 14:08 WIB Saya mau tanya lebih jelas 13. purwati — 3 July 2008 pukul 18:48 WIB purwati assalam‘alaikum
  • 5. CTL disebut pendekatan kontektual karena konsep bela-jar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata…… Saya sangat setuju, namun yang perlu medapat peneka-nan adalah:(1) Persiapan sebelum menggunakan model ini, perlu diperhatikan karakteristik pebelajar, karakteristik materi serta lingkungan, (2) Memberi motivasi kepada pebelajar bahwa yang belajar (how to learn not how to teaher), oleh sebab itu perhatian secara individual sangat diperlukan. Bertanyalah dalam hati sudahkan 35 – 40 orang dalam satu kelas hafal namanya mudah- mudahan begitu. wasalam 14. Nafisa — 7 July 2008 pukul 18:17 WIB Pak Bandono, Salam kenal Senang sekali saya mendapati web pak Bandono ini. Kebetulan saya sedang mempelajari lebih dalam tentang bagaimana CTL ini bisa diterapkan di negara kita dengan segala stenghts and weaknesses yang kita punya. CTL dikenal juga dengan sebutan Context-based (CB) approach. Beberapa negara tentunya memiliki preference sendiri untuk menyebutkan pendekatan ini; Chemistry in Context (USA), Salters Advanced Chemistry (the United Kingdom), Industrial Chemistry (Israel), Chemie im Kontext (Germany), dan Context-concept Approach (The Netherlands). Pendektan kontekstual ini rupanya sudah menjadi isu yang popular di negara-negara tersebut karena terbukti selain mampu memberikan ―meaningful knowledge‖ kepada siswa, juga telah mampu memberikan achievement yang cukup significant. Ide dasar bangunan dari pendekatan ini adalah ―need-to-know‖ basis dari siswa kita. Dengan berawal dari keingintahuan itulah diharapkan siswa kita memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi. Tentunya pendekatan ini akan lebih optimum diaplikasikan dalam kelas kita ketika kita sebagai guru memiliki motivasi, keinginan, serta kepercayaan diri bahwa kita mampu memberikan pengajaran yang terbaik untuk anak didik kita. Resources, facilities, labs or apalah namanya memang sudah menjadi rahasia umum merupakan kendala yang dapat menghambat proses ini. Namun yakinlah, facilitas or resources itu tidak selamanya membutuhkan dana yang banyak. Alam dan lingkungan sekitar kita merupakan sumber utama proses pembelajaran pendekatan konteks ini. Itulah sebabnya mengapa pendekatan ini dinamakan pendekatan kontekstual. Dengan adanya isu otonomi pendidikan sekarang ini serta diberlakukannya KTSP, saya kira pendekatan CTL atau CB ini sangat mungkin untuk dilakukan. 15. GANTYO S — 21 July 2008 pukul 11:18 WIB salam komando pak dari batalyon 2 kasi 2 ops 16. najwa — 22 July 2008 pukul 15:04 WIB
  • 6. pak, saya sedang menyusun skripsi judulnya the effect of modelling technique on students‘ descriptive writing, bagaiamana menurut bpk,apakah writing bisa di modelkan?? 17. najwa — 22 July 2008 pukul 15:06 WIB pak, bisa tidak teknik modelling diterapkan dalam mengajar descriptive writing 18. rohman saepudin — 8 August 2008 pukul 11:19 WIB pak guru saya minta tolong untuk dijeleskan kelebihan dan kekurangan dari metode CTL? Setiap metode pasti selain ada kelebihan pasti ada kekurangan nya juga kan. 19. yosue — 9 August 2008 pukul 11:12 WIB Maturnuwun informasinya Paklik Bandono… bisa bwt refrensi lo… 20. Rusdi — 31 August 2008 pukul 16:14 WIB pak bandono saya mau tanya metode CTL ini kalau dalam mengajar bahasa inggris mana yang paling cocok jika kita gunakan dalam reading, writing, listening dan vocabulary ? 21. Nick — 3 September 2008 pukul 11:33 WIB salam kenal bapak bandono, saya adalah seorang mahasiswa yang igin meneliti tentang kefektifan penerapan metode CTL dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan anak SD. saya mohon petunjuk dari bapak, kira-kira langkah apa sajakah yang dapa saya tempuh untuk melaksanakan penelitian tersebut. terima kasih sebelumnya. Wassallam 22. widi — 12 September 2008 pukul 15:56 WIB Salam kenal pak Bandono, saya ingin tahu bagaimana langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan CTL, mohon bantuan juga diberikan penjelasan tentang pengertian model, tehnik, strategi, pendekatan dan metode, terus terang ini masih membingungkan saya, tolong informasinya dikiri ke alamat email diatas.terimakasih sebelumnya. 23. husniaty — 21 September 2008 pukul 9:55 WIB awalnya sy tdk begitu paham dgn CTL. tp dr penjelasan singkat Bpk, sy bisa sedikit paham. sy ingin brtanya, penelitian apa yg bisa diangkat dr CTL ini? mohon dijawab. terima kasih 24. irmayeti — 15 October 2008 pukul 19:59 WIB pak bisa jelaskan tentang pembelajaran komunitas
  • 7. 25. mulyadi — 19 October 2008 pukul 10:58 WIB Salam kenal dan hormat saya pak Bandono, tulisan anda amat menarik untuk terus dipelajari dan menjadi diskusi yang hidup bagi para pendidik. Saya sangat apresiate terhahap siapapun anak bangsa yang berusaha mencari terobosan demi meningkatnya kualitas pendidikan di Indonesia. Model-model belajar harus terus digali dan dipraktekkan baru kita akan mengetahui nilai manfaatnya. Terima kasih Pak terus berkarya dan jangan puas. Mulyadi SMKN 2 Kota Tasikmalaya 26. asma — 19 October 2008 pukul 20:20 WIB pak bisa tidak dijelaskan mengenai model pembelajaran PBTE, kalau bisa tolong apa singkatan dari PBTE 27. Adi Purnomo — 30 October 2008 pukul 7:18 WIB Mohon penjelasannya pak mengenai penerapan CTL dilingkungan Mahasiswa.. Terima kasih 28. iput — 1 November 2008 pukul 14:31 WIB pa‘ saya mw tanya lebih lanjut,gmana dengan peneparan ctl ini kepada anak SD.lebih tepatnya seperti apa dan pelajaran yang ingin diberikan adalah mengenain pelajaran boga (4 sehat 5 sempurna )makanan sehat dan bergizi..mksh y pa 29. Awalluddin, S.Pd. M.Si — 18 November 2008 pukul 12:42 WIB Salam kenal, Saya seorang mantan guru IPS Sejarah. Mengawali karier sebagai guru tahun 1997 hingga 2007. Tmt 2 Januari 2008 pindah tugas menjadi pegawai struktural pada Kantor Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Selatan. Saya tertarik dengan tulisan Bapak tentang CTL. Saya pernah mengaitkan antara CTL dengan eksistensi museum khususnya untuk pembelajaran sejarah. Tentang hal ini mohon saran, tanggapan atau pendapat bapak. terima kasih. Jika diizinkan saya akan link situs Bapak ini ke blog saya. 30. arif hidayat — 20 November 2008 pukul 11:01 WIB saya tertarik dengan Metode CTL yang bapak utarakan diatas, tapi saya belum begitu paham tentang metode CTL yang akan diterapkan pada sekolah SMK khususnya jurusan Teknik Sipil/Bangunan. Bagaimanakah caar pererapannyan pak? mohon bimbingannya karena saya sedang melakukan penelitian untuk skripsi di SMK 31. erma syifaul hasanah — 24 November 2008 pukul 18:44 WIB
  • 8. Assalamu‘alaikum. Salam kenal Pak Bandono. Saya mengakui bahwa tulisan anda menarik, tetapi sayang kurang lengkap dan komplit. Maka dari itu apabila bapak memiliki teori-teori yang lebih lengkap mengenai metode pembelajaran CTL harap dikirim pada alamat email saya. Terimakasih. Semoga dengan apa yang bapak tulis ini bisa mengubah metode pengajaran guru yang kurang bervariasi. Wasalamu‘alaikum 32. vicky — 28 November 2008 pukul 22:14 WIB salam kenal pak! saya mhssw smster 7 di salah satu PTN di SBY, saya ingin menyusun skripsi yg intinya ingin ―menerapkan pembelajaran kontekstual dengan menggunakan media modul‖, apakah hal itu mungkin ?? kalau bisa tolong berikan landasan teori yang bisa mendukung tema yang saya angkat ini.. harap tanggapan dari bapak, mohon dikirim ke email saya. terima kasih 33. beby — 4 December 2008 pukul 2:08 WIB pak…. saya di curuh guru saya buat cari kelemahan dan kelebihan CTL. di cini ko gugh ada yach??????????????????????? pyuhhh…. cape‘ ah. padahal besok di kumpulinnn tp g apa dech. numpang lewat ajah yach… jgan malah yachh peace….. ^_< 34. beby — 4 December 2008 pukul 2:12 WIB 18 lagi lagi eh tunggu.. bpk guru matematika yach?????? 35. Rissa zahra salsabila — 17 December 2008 pukul 15:17 WIB maaf sebelumnya saya ingin mengetahui bagaimana cara menyusun RPP dan LKS CTL untuk penerapan dalam kelas, atau instrumen lain yang menunjang, untuk pendidikan saya yaitu guru bidang studi biologi saya tertarik dengan metode ini karena komponen CTl sendiri banyak dan dapat mengurangi tingkat kejenuhan siswa dalm pembelajaran biologi… 36. Suprianto Bima — 19 December 2008 pukul 19:40 WIB
  • 9. Assalamu‘alakum pak? Saya dari kota Bima, kebetulan juga saya baru merintis SD Swasta, sekarang berjalan 2th ini, dan keinginan saya SD ini harus beda dg SD yg lain,bagaimana cara memulai program CTL di tempat kami ini pak? Atas partisifasinya kami haturkan trimakasih. 37. ritma — 23 December 2008 pukul 9:43 WIB Assalamuakaikum. salam kenal pak Bandono. saya mahasiswi smester 7 di salah satu PTN. saya ingin bertanya tentang pembelajaran CTL, saya masih bingung tentang pelaksanaan pembelajaran CTL seperti apa (dalam Fisika)? mohon dengan sangat penjelasannya, dan semoga ini bisa dijadikan dasar buat penulisan skripsi saya, karena manurut saya metode CTL ini sangatlah bagus, siswa dapat mengetahui kegunaan materi yang kita ajarkan dalam kehidupan sehari-hari. kalau saya ingin menerapakn pembelajaran CTL dengan TGT,apakah bisa untuk diteliti? mohon sarannya. terima kasih. 38. Nia — 25 December 2008 pukul 8:19 WIB Salam kenal… Pak Bandono, saya mau menayakan apakah model pembelajaran Problem Based Teaching berasal dari CTL juga, jika iya dari metode yang mana?? Mohon jawabannya. 39. ermi Suryani — 25 December 2008 pukul 11:27 WIB assalamualaikum Wr Wb salam kenal……..saya sangat tertarik dengan pembelajaran CTL, dan rencana saya InsyaAllah mau mengangkat pe,belajaran CTL dalam skripsi saya, bisa nggak saya dibantu dalam langkah-kangkah pembelajaran CTL ini (Khususnya dalam pembelajaran kimia) Syukran ^_^ 40. Pardjono — 31 December 2008 pukul 5:09 WIB Apakah tidak terbalik pak. Pendekatan konstruktivisme strateginya CTL? Karena konstruktivisme prinsip (azas) yang lebih umum, dan operasionalisasinya antara lain dengan pendekatan CTL 41. Nita — 2 January 2009 pukul 19:46 WIB Ass….. Salam Kenal, saya tertarik dengan tulisan bapak, saya ingin menulis disertasi tentang pembelajaran ctl pada mp kimia di kelas dua sma, apa bapak bisa bantu saya untuk teori- teori yang berkaitan dengan ctl tsb , saya tunggu infonya kirimkan kea email tersebut
  • 10. diatas, trimakasih wss… 42. Nita — 2 January 2009 pukul 19:47 WIB Ass….. Salam Kenal, saya tertarik dengan tulisan bapak, saya ingin menulis disertasi tentang pembelajaran ctl pada mp kimia di kelas dua sma, apa bapak bisa bantu saya untuk teori- teori yang berkaitan dengan ctl tsb , dan juga tro tentang metode konvensional, saya tunggu infonya kirimkan ke email tersebut diatas, trimakasih wss… 43. Nita — 2 January 2009 pukul 19:48 WIB idem 44. Azumi — 8 January 2009 pukul 15:24 WIB Ass…tulisan Bapak sangat membantu saya dalam memahami arti dan penerapan CTL, terima kasih. Saya mau bertanya bagaimana penerapan CTL terhadap anak-anak ekonomi koperasi ? tolong sebutkan juga obyek-obyek yang bisa digunakan dalam menerapkan CTL !! sekali lagi terima kasih…… 45. Titi Sumarni, S.Pd — 8 January 2009 pukul 23:52 WIB Ass, Pak Bandono. Saya seorang guru Mapel Seni Budaya SMP. Mohon penjelasan Bpk. mengenai perbedaan antara, pendekatan mengajar, strategi mengajar, model mengajar dan teknik mengajar, serta bentuk pembelajaran lain selain CTL 46. Yuli Rindarningsih — 15 January 2009 pukul 12:55 WIB Ass. Pak Bandono. Saya sedang membuat Tessis. mohon penjelasan Bpk. Apakah pembelajaran dengan menggunakan inkuiri termasuk pembelajaran CTL. Dan landasana teorinya apa yang digunakan untuk penggunaan metode inkuiri.judul tesiss saya ‖ Pengaruh perbedaan pembelajaran konvensional dan inkuiri terhadap pembelajaran IPA. trimakasih. 47. Hikmatullah — 16 January 2009 pukul 13:27 WIB Pak.. salam kenal saya mahasiswa IAIN SERANG smt 7.saya skrg sdang kbingungan mencari judul skripsi mdh2an Bpk bsa membantu, terima kasih.. 48. martha marpaung — 24 January 2009 pukul 12:34 WIB
  • 11. saya binggung untuk menerapkan CTL dalam pembelajaran IPA khusus materi sistem tata surya untuk kelas 6 SD.oleh karna bapak sangat menguasai tentang CTL, saya mohon bantuan bapak untuk mengimplementasikannya dilapangan,jika bapak tidak keberatan saya juga mohon bantuannya untuk membalas imail saya beserta contoh RPP untuk sistem tata surya tersebut, dengan demikian dapat memudahkan saya sebagai pedoman dalam mengimplementasikannya. sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih. 49. ikah-yogya — 27 January 2009 pukul 9:41 WIB assalamualaikum…. salam kenal pak bandono sekeluarga. pak… tulisan bapak tentang CTL sanagt bagus, saya sedang ingin mengadakan penelitian tentang penerapan CTL pada pembelajaran kimia.kira-kira metode maupun strategi yang cocok dengan pendekatan pembelajaran ini apa yah pak?jawaban sangat diharapkan… trimakasih, 50. ikah-yogya — 27 January 2009 pukul 9:45 WIB eh…. ada yang kurang tulisan bapak tentang kelanjutan dari perkembengan CTL saya tunggu. kalo bisa sekalian contoh metode maupun strateginya.. terimakasih. semoga bapak sekeluarga diberkahi-Nya. amienn…. wassalamu‘alaikum… 51. febrian — 31 January 2009 pukul 3:16 WIB Bagaimana penerapannya dalam pembuatan media pembelajaran berbasis ctl? pls email saya ya… 52. Bambang Bamby Prayitno — 4 February 2009 pukul 10:02 WIB Ass. Salam Kenal baut Mr. Bandono. Kok pas saya di jogja gak ketemu bapak ya ???? Mungkin jurusannya ga sama krn saya di IKIP Karang malang. Sori , intermezo. Bisa memberi saran tentang penerapannya dalam kelas bahasa inggris di SD, Pak? Saya di SD Nurul Hikmah Pamekasan mohon bimbinngannya. Trima kasih 53. joko — 7 February 2009 pukul 9:04 WIB tulisan bapk bagus, tapi ada ndak indikator dr ctl yang dapat digunakan untuk mengukur penalaran? trims 54. lia — 7 February 2009 pukul 13:46 WIB Begini pak saya mo nanya menurt bapak apakah pendekatan ctl dapat diterapkan dengan segala metode seperti metode demonstrasi ?
  • 12. 55. alvionia — 19 February 2009 pukul 13:48 WIB terima kasih atas metode pembelajarannya, namun apakah bapak bisa memberitahu saya langkah pertama dalam mengajarkan bahasa inggris dalam sebuah english club? saya baru berumur 16 tahun, namun saya sudah di minta untuk mengajarkan bahasa inggris di sebuah english club, apa yang harus saya lakukan untuk pertama kalinya pak? apakah anda punya solusi jitu untuk mengatasi kejenuhan mereka dalam belajar bahasa inggris? mohon di balas melalui email saya…. trims 56. betty — 27 February 2009 pukul 11:52 WIB saya mau tanya pak, menurut anda, model pembelajaran apa yang paling cocok untuk materi pembelajaran matematika denagn materi PERBANDINGAN, (pelajaran kelas VII).. saya kira dengan model CTL akan sangat bagus, tapi apabila menggunakan model pembelajaran TGT, apakah menurut anda akan bisa dikembangkan? saya sangat mengharapkan tanggapan dari bapak! terima kasih .. ^ ^ 57. sayyid — 2 March 2009 pukul 21:49 WIB aslm. saya rasa dengan model ctl ini menambah ilmu bagi kita semua insya allah bisa memudahkan kita untuk kegiatan belajar-mengajar. gak nyambung ya…! afwam . wsal 58. riana — 12 March 2009 pukul 12:00 WIB assalamu alaikum ….salam kenal pak handono saya ingin melihat model 2x pembelajaran dalam CTL …………..ko ga ada ya pak….padahal tgs itu mo dikumpul minggu ini,,,,,,,,,tlg dibuat ya pak 59. Ali Wafa — 15 March 2009 pukul 9:37 WIB terima kasih atas tulisan yg anda buat ini. tulisan ini sangat bermanfaat sebagai tambahan referensi dalam pembuatan skripsi saya. 60. Sony — 19 March 2009 pukul 11:59 WIB Salam kenal pak Bandono, Saya tertarik dengan judul tulisan Bapak, tetapi isinya sayang teoritis sekali. Kita sebagai guru sudah sering mendengar ulasan seperti tulisan Bapak tetapi utk penerapan di kelas, sungguh sangat sulit sekali. Kalau Bapak berkenan tolong dong pak tulis lagi contoh prosedur pembelajaran CTL dari salah satu mata pelajaran yang siap diaplikasikan di kelas, misal Matematika, atau Sains, atau IPS…. Terima kasih. Sony, Bandar Lampung
  • 13. 61. muhammad fajri — 19 March 2009 pukul 21:23 WIB luar biasa… salam kenal sebelumnya… memang kita akui diantara sekian banyak model pendekatan dalam proses pembelajaran, pendekatan kontekstual saya pikir bisa mewakili proses pembelajaran dengan menghadapkan siswa pada satu objek secara langsung (bila dimungkinkan), dengan pendekatan yang diantaranya mempunyai 7 komponen pokok ini akan dapat memudahkan bagi guru untuk mengeksplorasi dan mengembangkan materi pembelajaran yang sangat mungkin sekali dalam standar isi. mohon maaf pak, bisa saya tahu referensi dari artikel bapak ini… 62. budiadi — 20 March 2009 pukul 11:27 WIB Ytk. Bpk Bendono sya lagi susun skripsi tentang CTL. bisa minta tolong Bpk Bendono jelaskan secara rinci kelebihan dan kelemahan CTL. apakah CTL bisa diterapkan untuk anak usia kelas 1- 4 SD. mereka khan sulit berinkuiri. tnx. Bp Bendono 63. Siswandi — 30 March 2009 pukul 9:59 WIB CTL memang pembelajaran yang mengasikkan dan menyenangkan apalagi kalo kita pake dalam speaking tapi saya minta tolong sama bapak, bagaimana cara CTL kita terapkan dalam writing karena saya mau buat pake PTK dengan pendekatan lewat CTL. saya mohon bantuan bapak. terima kasih 64. Raja Saleh — 7 April 2009 pukul 11:42 WIB Saya Mohon kesediaan bapak untuk dapat mengirimkan saya tentang kelebihan dan kelemahan CTL ini. Saya sudah berusaha mencarinya di buku2 dan internet. namun hingga saat ini saya belum menemukannya. mungkin saya yang kurang referensi tentang CTL. Untuk itu saya mohonkan kepada bapak Terima Kasih atas kebaikan bapak. 65. yeni fitria — 22 April 2009 pukul 9:24 WIB Yth Drs. Bandono, MM saya mahasiswa PLB, saya sedang mengerjakan skripsi ttg CTL untuk pelajaran IPA kelas V bagi siswa tunarungu.
  • 14. Saya Mohon kesediaan bapak untuk dapat mengirimkan saya tentang kelebihan dan kelemahan CTL serta contoh prosedur pembelajaran CTL untuk pelajaran IPA. saya tunggu balasan dari Bapak Bandono. –terima kasih– 66. Purnomo — 27 April 2009 pukul 14:45 WIB Bolehkah saya minta bantuan referensi buku-buku tentang CTL 67. leli — 28 April 2009 pukul 13:12 WIB pak,maunya model-model yang lain lagi, mana tahu ada yang terbaru,n jangan sikit-sikit kasih tulisannya, makin banyak ilmu disebar makin berkembang jaringan pahalanya, macam MLM aja. 68. andi — 29 April 2009 pukul 14:46 WIB selamat sore Pak, saya sedang mencari kabar tentang guru SD saya dulu. nama beliau yuli rindarningsih.saya menemukan nama itu bertanya kepada bapak(15 januari 2009)apakah boleh minta alamat e-mailnya untuk mencari tahu?terima kasih sebelumnya . 69. rina — 2 May 2009 pukul 11:43 WIB Ass. Bapak saya mau bertanya apakah dalam pembelajaran CTL ketujuh pilar yang menjadi konsep dalam CTL mesti diterapkan dalam KBM semuanya ? Bagaimana hubungan dengan tuntutan life skill anak SMP yang difokuskan pada life skill sosial berupa pembelajaran kooperatif dan life skill akademik berupa problem solving, itu sudah mewakili terlaksananya pembelajaran yang kontekstual ? Saya pikir ini baru sebagian dari tujuh pilar CTL. Bagaimana menurut Bapak ? Sudah tepatkah PBM yang saya lakukan ? Apalagi kalau sudah ke penilaian autentik berat sekali tugas saya di kelas, apalagi jumlah muridnya lebih dari 40 orang. Apa perbedaan penilaian autentik dengan evaluasi ? Mohon penjelasannya,was. 70. Ettin Maira — 23 May 2009 pukul 15:38 WIB Assalamualaikum wa.wb… Saya mahasiswa Akta IV STAIN di Sumatra Barat, saya sangat senang dengan adanya web Bapak ini yang membahas tentang Model Pembelajaran CTL sesuai dengan mata kuliah yang sedang saya pelajari sekarang. Yang ingin saya tanyakan ke Bapak tentang bagaimana Model Pembelajaran CTL pada Mata Pelajaran TIK di SMP…? Bagaimana Model RPP nya Pak…? Sebelumnya saya ucapkan terima kasih.. Assalamualaikum. 71. yulie — 27 May 2009 pukul 10:55 WIB
  • 15. bisa dikirim rpp nya! 72. Wahyu Aji — 1 June 2009 pukul 13:21 WIB setuju pak! 73. Lilis — 2 June 2009 pukul 18:23 WIB Sore pak, saya mahasiswi darp aplembang,tolong dijelaskan konsep teaching reading in CTL, bagaimana cara dan langkahnya serta tlg dikirimkan rpp tentang reading, trims 74. Zulhajidan — 4 June 2009 pukul 10:56 WIB Saya sangat setuju dengan pembelajar berbasis CTL, tapi guru selalu menganggap CTL itu hal sulit dilaksakan dengan alasan latar belakang anak berbeda, sarana belajar tidak memadai, waktu belajar kurang, dll. Trims 75. lintang — 17 June 2009 pukul 11:15 WIB Ass. saya kesulitan dalam menyusun RPP tentang contexstual teaching and learning, mohon bantuannya. terimakasih. 76. meida — 18 June 2009 pukul 0:23 WIB ass. pak.. akku maw tanya kalau untuk anak usia dini apakah ctl ini bisa di pergunakan?? trims.. 77. mas_bakrie — 30 June 2009 pukul 15:19 WIB Bpk/Ibu guru ytc…pembelajaran siswa di kelas sdh seharusnya tdk terpancang pada 1 model/pendekatan pembelajaran saja. Yg paling penting adl kita mengetahui inti dari proses pembelajaran itu sendiri. Baik teori Quantum Learning/Teaching, Accelerated Learning dsb mempunyai prinsip yg sama yaitu bgmn caranya kita melakukan proses pembelajaran di kelas yg dpt membuat siswa merasa enjoy, jauh dari rasa ancaman, tertekan dan semua emosi negatif yg dpt mengganggu pencapaian proses belajarnya. Apapun yg bpk/ibu lakukan, usahakan dpt memberdayakan segala gaya belajar siswa shg siswa mengalami ―lompatan‖ ilmu. Menurut H Gardner dan Bobbi de Porter : siswa adl manusia unik dgn kelebihan dan kekhasannya masing-masing. Jadi mari kita berlomba untuk ―melayani‖ siswa dgn berbagai ragam gaya belajarnya. Selamat Berjuang (rujukan : Sekolahnya Manusia/Munif Chatib; http://pkab.wordpress.com 78. asrifin — 9 July 2009 pukul 21:05 WIB
  • 16. asswrb. ada yang ingin saya tanyakan ―apakah di sekolah tempat saya mengajar lingkungannya jauh dari informasi atau daerah terpencil apakah ctl dapat diterpkan sedangkan ctl memerlukan alat dan keadaan yangs esuai seperti lingkunga?‖ 79. Anda — 10 July 2009 pukul 14:40 WIB Saya kesulitan dalam menyusun RPP Biologi SMA tentang contexstual teaching and learning, mohon bantuannya. terimakasih. 80. Nadia — 5 August 2009 pukul 9:25 WIB assalamu‘alaikum… pak, saya ingin menanyakan, apakah ada kelebihan dan kekurangan dari CTL itu sendiri? terima kasih sebelumnya pak,, 81. meila — 6 August 2009 pukul 16:39 WIB ass pak,, sya ingin menanyakan, ‗apakah pendekatan ctl ini cocok digunakan dalam pembuatan modul pembelajaran..?/makasih pak. 82. ILYASIN — 12 August 2009 pukul 8:37 WIB CTL PERLU DIUPAYAKAN REALITANYA DI KELAS DI SELURUH INDONESIA . TANTANGAN KE DEPAN KITA HARUS DAPAT BERSAING DENGAN SEKOLAH-SEKOLAH DI SELURUH DUNIA. 83. ifan — 5 September 2009 pukul 8:14 WIB asswr.wb pak, saya ingin contoh rpp geografi smp yang menggunakan pembelajaran ctl.mohon bantuannya dan trims atas infonya. 84. rini — 15 September 2009 pukul 22:41 WIB assalamu‘alaikum warahmatullah saya ingin tagu ctl itu sama dengan pakem ya pak? dan pakem itu pendekatan atau model pembelajaran? sebenarnya apa sih beda model dengan pendekatan? kalo bisa dengan sumbernya ya pak. terimakasih wasalam 85. indry — 16 September 2009 pukul 21:41 WIB
  • 17. Salam kenal pak pak saya sangat tertaik dg tulisan anda ttg pembelajaran dg pendekatan ctl,walaupun saya blm pernah mempraktekkannya. kebetulan th ini saya akan menyelesaikan tesis dg judul ―efektivitas pembelajaran matematika dengan pendekatan ctl dan media flowchart berbasis teknologi informasi melalui permainan diagram alur peta pikiran siswa‖ apa yang harus saya lakukan di dalam kbm,dan apa saja yg hrs saya persiapkan pak? mohon petunjuknya! 86. MUZAKIR — 3 October 2009 pukul 11:57 WIB saya sangat berterimakasih kepada bapak yang telah menulis tentang pembelajaran kontekstual dan ini sangat membantu saya. akan tetapi akan lebih bagus lagi kalau disajikan dalam pdf. saya menantikan tulisan bapak yang selanjutnya. terima kasih 87. angga — 12 October 2009 pukul 14:43 WIB butuh sintaks nya pak.. 88. 5u54nto's Blog — 16 October 2009 pukul 22:15 WIB [...] By susanto Menyusun Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) [...] 89. Supriyanto — 28 October 2009 pukul 12:05 WIB Ass. Setelah membaca banyak komentar dari rekan-rekan guru, timbullah pertanyaan dalam diri saya dan sedih rasanya. Mengapa sih masih banyak guru, setiap di suguhkan suatu metode atau pendekatan baru selalu diambil negatifnya. Kapan pendidikan kita akan maju? Guru yang bijak tentu akan menelaah hal-hal yang baru, mencoba, mengalaminya, menganalisis kelebihan dan kekurangannya, kemudian kelebihannya itu yang kita kembangkan. Coba bayangkan, kita disuruh menemukan sendiri juga malas, disuruh pakai juga tidak mau terus maunya apa… ? Gitu guru profesional….. Ayo dalam kondisi apapun, lakukanlah yang terbaik bagi anak-anak bangsa, bersemangatlah dalam bekerja … Allah SWT akan tahu siapa yang bekerja sungguh- sungguh dan siapa yang tidak. Allah akan mengatur rejekinya. Keyakinan yang akan membuat kita bersemangat. Wass. 90. H. Lukman Effendi, S.Kom. — 5 November 2009 pukul 7:36 WIB Assalamu‘alaikum…… Pak salam salam hangat untuk Bapak…..Pak saya Lukman alumni SMAN 7 Yogyakarta….. masih ingat saya ga Pak….
  • 18. Pak Budi masih ngajar Pak….? Konsep pembelajaran Contextual Teaching Learning sangat bagus……. Bapak masih di SMA N 7 Yogyakarta…..? Saya berharap bisa lebih bersilaturohmi dengan Bapak…….. 91. santoso — 10 November 2009 pukul 16:01 WIB Tulisan bapak sangat bermanfaat dalam memahami dan mengembangkan model pembljaran CTL, Trima kasih… 92. adista — 11 November 2009 pukul 17:02 WIB pa dhe, baguuuZ sEtuju, manTeb, , , LanjuTkan, 93. Drs. Bandono, MM — 12 November 2009 pukul 8:21 WIB Terima kasih komennya kadang-kadang teman2 guru masih banyak yang bingung untuk pelaksanakaannya. Biasanya mereka belum mencoba tetapi sudah ketakutan dulu dan kebingungan 94. rohmat — 29 November 2009 pukul 21:57 WIB assalamu‘alaikum, pak saya mau bertanya, bagaimana contoh penerapan CTL pada pembelajaran bertani? terimakasih. (mohon jawabannya dikirim ke email di atas) 95. sri insan s — 6 December 2009 pukul 10:42 WIB aslm… pa saya mahasiswa PGSD, saya mau menyusun skripsi dan dalam skripsinya saya menggunakan metode CTL untuk materi pembelajaran cahaya. kira-kira bagaimana prosedur penerapannya?dan kelemahan serta kelebihan metode ini jika di gunakan dalam materi tersebut. terimakasih sebelumnya pa. dan balasanya mohon di kitim ke alamat e- mail saya. 96. anna — 9 December 2009 pukul 16:34 WIB pak saya mau tanya bagaimana cara mengukur keberhasilan dari pengaplikasian pendekatan CTL ini? pak saya juga minta tolong, bagaimana lebih jelasnya kegiatan guru dan murid saat KBM dalam pelajaran IPA kelas 5 semester genap (2) pokok bahasan daur air. terimakasih.
  • 19. 97. Tri Indriyastuti — 11 December 2009 pukul 14:12 WIB Assalamu‘alaikum, Pak….. Saya menu bertanya? Bagaimana langlah pembelajaran menulis karangan di SD dengan menggunakan poendekatan CTL? Mohon penjelasanny. Terimakasih Wassalamu‘aliakum 98. Erni Puspitasari — 23 December 2009 pukul 20:28 WIB Assalamu‘alaikum, Pak, apakah CTL ini bisa kita terapkan di kelas VI. Sementara metode yg sering kita gunakan khusus untuk kls VI adalah drill mengingat mereka akan menghadapi UASBN . Kemudian bisakah saya mendapatkan model RPP yang tepat untuk CTL ini ? Trm ksh 99. Haifan Najah — 24 December 2009 pukul 8:24 WIB Assalamu‘alaikum pak, Salam sejahtera untuk pak Bandono,, saya mahasiswa jurusan BK angkatan 2009.sebelumnya saya kuliah di UIN Sunan Kalijaga lulus 2005. saya senang bisa kuliah di UPY, karena saya bisa kuliah sambil kerja. walau tempat kerja saya jauh dari jogja yi di Purbalingga, Jawa Tengah. Seminggu sekali saya harus pulang ke jogja. hari senin sampai rabu saya ngajar di purbalingga, kamis sampai minggu saya ke jogja untuk kuliah.memang berat rasanya, tapi semuanya ini saya jalani dengan santai,sabar dan dengan niat ibadah untuk mencari ilmu,benar- benar MENCARI ILMU, bukan untuk mencari ijazah untuk keperluan sertifikasi, seperti yang pernah pak bandono sampaikan saat perkuliahan di SMP.kalaupun ilmu yang saya dapat sedikit namun saya yakin pahala yang saya dapatkan tidak sedikit,tentunya dengan niat yang ikhlas.namun saya agak kecewa dengan sistem perkuliaahan di UPY terutama di jurusan BK apalagi kelas sore. perkuliaahan banyak yang kosong, sering ganti jadwal tanpa ada pemberitahuan yang jelas pada mahasiswa, pelayanan tidak maksimal contohnya saat UTS tidak ada jadwal resmi yang ditempel di papan pengumuman sehingga menyulitkan mahasiswa untuk mendapat informasi, bahkan karena ingin segera mendapat informasi yg jelas sempat ada mahasiswa yang nyelonong ke ruang ketua jurusan dan mengambil jadwal yang belum resmi,akibatnya ketua jurusan marah-marah kepada semua mahasiswa,kalau jadwal ditempel jauh hari sebelum pelaksanaan ujian tentunya semua itu tidak akan terjadi. saya senang bisa mengikuti perkuliaahan pak bandono, karena walaupun berstatus dosen tidak tetap tetapi pak bandono bisa bersikap dan bertindak sebagai dosen,bukan ―pura-pura‖ menjadi dosen atau dosen-dosenan yang katanya dosen tapi sering meninggalkan mahasiswanya tanpa kejelasan.atau ngajar tapi cuma ngomong/crito‖ngalor ngidul‖ gak jelas.mudah-mudahan pak bandono bisa terus
  • 20. memberikan pengabdian yang terbaik pada dunia pendidikan,terutama di Universitas PGRI Yogyakarta. sekian tanggapan / unek-unek saya. mohon tanggapan balik dari pak bandono juga motivasinya ya pak… terima kasih. facebook: haifan annajah; email: lek_iphan@ymail.com. Wassalamu‘alaikum.. 100. Rida — 24 December 2009 pukul 9:47 WIB Salam kenal pa, saya seorang mhs di salah satu PTN.sya ingin tanya kekurangan dan kelebihan CTL?mohon pnjelasanya. 101. evi — 27 December 2009 pukul 10:54 WIB assalamu‘alaikum…. pak saya mau bertanya, untuk metode dari CTL itu sendiri itu apa saja ya pak? mohon dijelaskan yg lebih konkrit lg karena saya belum faham betul tentang CTL. Maturnuwun…….. wassalamu‘alaikum… 102. windu — 4 January 2010 pukul 16:18 WIB salam kenal pak, sy mahasiswa UNJ.. sy sedang menyusun skripsi berhubungan dengan CTL.. mg bpk bisa bntu.. 103. zakiyyatun nisa — 13 January 2010 pukul 12:29 WIB assalamualaikum… salam kenal dari saya Pak.. saya kiky, mahasiswa UPI jurusan bahasa jepang.. saya tertarik untuk menyusun skripsi tentang CTL dalam kaitannya dengan pembelajaran menulis.. mohon dijelaskan lagi apa sebenarnya CTL itu dan bagaimana kekurangan/kelebihannya, karena saya pun masih belum begitu paham.. terima kasih atas bantuannya pak.. 104. adi — 13 January 2010 pukul 21:17 WIB maaf pak… tolong kasih contoh seperti apa CTL itu..? terima kasih. 105. Domu — 13 January 2010 pukul 22:32 WIB
  • 21. pak saya kurang paham mengenai model ini bisa tolong di jelaskan secara terperinci juga mengenai kekurangan dan kelebuhannya……. trims 106. yadi,sma"17"1YK — 1 February 2010 pukul 21:51 WIB As w w. Pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning ),akan dilakukan dengan sungguh sungguh oleh bapak / ibu guru ,karena masuk pada instrumen supervisi pengawas,bahkan pakai skore 4,3,2,1 he he he.mulai Feb 2010. Walaupun standar proses lahir 2006,para alumnus UNY dulu IKIP sudah sangat menguasai ctl sejak kuliah metodik didaktik,betul khan.Sugeng mucal kemawon.Wass w w. 107. Nita Auliyanti — 28 February 2010 pukul 17:02 WIB Asw,,, Sebelumnya Saya Ucapkan Terima Kasih ya pak,,, Artikel yang bapak tulis, cukup membantu saya dalam memahami metode CTL dalam proses pembelajaran,, Thanks ya pak,, mungkin bisa menjai salah satu bahan referensi Q untuk membuat skripsi,, 108. winarni — 12 March 2010 pukul 14:55 WIB asm… pak,saya sedang melakukan penelitian untuk skripsi saya.saya membutuhkan info ttg metode inkuiri dan langkah-langkah metode inkuiri. mohon bantuannya. email:winarni_basuki@yahoo.com 109. daeng taher lampe — 13 March 2010 pukul 21:15 WIB terima kasih pak bandono atas informasi nya tentang metode kontekstual; i really hope that i can apply this strategy for my students at SMA PGRI BERAU and SMA MUHAMMADIYAH BERAU. would you like to visit berau ? 110. daeng taher lampe — 13 March 2010 pukul 21:16 WIB terima kasih pak bandono atas informasi nya tentang metode kontekstual; i really hope that i can apply this strategy for my students at SMA PGRI BERAU and SMA MUHAMMADIYAH BERAU. would you like to visit berau ? 111. asep ismail pamungkas — 30 March 2010 pukul 10:05 WIB jazaakallah pak…
  • 22. 112. asep ismail pamungkas — 30 March 2010 pukul 10:08 WIB assalamualaikum, kalau tidak keberatan, boleh gak saya minta penguraiannya tentang metode khusus pembelajaran akidah akhlak, qurdis, fiqih usul fiqih dan sejarah islam. hatur nuhun 113. YESSY ISTIANA — 6 April 2010 pukul 9:03 WIB untuk pembelajarn kontekstual, memang sangat mendukung proses pembelajaran. karena siswa secara langsung mengalami/melakukan percobaan/inkuiri.pembelajaran juga bermakna bagi siswa.tetapi, kelemahannya kurang efisien, artinya memerlukan waktu yang lebih banyak. 114. Afifah Zakiyah — 9 April 2010 pukul 14:34 WIB senang banget dan trmksh sy dpt bljr ttg CTL, slm sy mengajar sy berusaha mempraktekkan hal ini,tp sy blm paham buat RPP model ini, bs bantu sy br contoh rpp pembelajaran bhs arab/fiqh untk sd, trmksh ats bantuannya 115. isnazaghi — 14 April 2010 pukul 10:47 WIB Assalamualaikum pak,sy mahasiswi yang sdg skripsi dan mengambil judul ttg CTL,tp msh bingung bagaimana penerapannya dalam writing skill? makasih pak…. 116. iis ritanti — 18 April 2010 pukul 16:12 WIB aslm, pak saya mau tanya. apa kelebihaN model pembelajaran CTL jika dibandingkan dengan pembelajaran RME? terima kasih 117. ayu — 29 April 2010 pukul 12:15 WIB askum. pak saya ayu. mahasiswa fkip seni rupa uns.. yang saya ingin tanyakan adalah.. apakah ctl dapat diterapkan pada pembelajaran seni rupa. mohon balasannya. terimakasih. 118. ais — 5 May 2010 pukul 15:08 WIB aslmkm.beda pendekatan CTL dengan RME apa? Mohon dibalas ke alamat email saya. trmksh. 119. mahfuzah saniah — 16 May 2010 pukul 12:18 WIB assalamu‘alaikum, pak saya mau bertanya,
  • 23. bagaimana contoh penerapan CTL pada pembelajaran sejarah? terimakasih. 120. djuartono — 19 May 2010 pukul 11:12 WIB masyarakat juga perlu mengetahui bagaimana belajar yang efektif dan benar, karena 2/3 waktu yang siswa punya berada di keluarga/masyrakat. kalau hanya sekolah/guru yang bertanggung jawab akan sulit bahkan bisa mustahil, kewenangan guru sekarang sangat terbatas. 121. Ripki Apriyan — 20 May 2010 pukul 8:08 WIB trimakasih pa.artikel ini sangat mmbantu saya dlm mnyusun skripsi S1 pendidikan gru SD d UPI Tsm. sX lg trimaksih bnyak. mdh2 lbih brmnfaat 122. drs. jamil, M.pd — 25 May 2010 pukul 13:06 WIB Sangat menarik sebagai refrens bagi tenaga pengajar (Guru dan Dosen) untuk implementasinya dilapangan diperlukan keberanian dan kemampuan tersendiri. Salam jamil Makassar 123. drs. jamil, M.pd — 25 May 2010 pukul 13:10 WIB Bisa menjadi kajian guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran mengenai kelebihan dan kekurangannya 124. satria — 28 May 2010 pukul 21:56 WIB asslmkm,,,saya mau tanya pembelajaran di indonesia bisa dikatakan masih kuno yaitu masih bnyak menggunakan pembelajaran konvensional, namun di dalam penerapannya pembelajaran konvensional itu sendiri jg sering dikombinasikan dengan pendekatan lain sesuai materi yang akan disampaikan misalnya guru menggunakan media belajar, guru memberikan tugas, dan sebagainya. apakah pembelajaran yang demikian itu sudah bisa dikatakan pembelajaran dengan model CTL? mohon dijelaskan bagaimana suatu pembelajaran itu sudah dapat dikatakan sebagai pembelajaran dengan menggunakan model CTL.,trmksh. 125. zoelfa — 23 June 2010 pukul 11:31 WIB Bapak Bandono yang saya hormati.. saya tertarik membaca postingan bapak tentang CTL, dan skarang saya sedang menyusun skripsi tentang aplikasi CTL dalam kurikulum KTSP,, saya mohon bantuan bapak untuk memberi penjelasan sedikit tentang bagaimana aplikasi CTL dalam kurikulum KTSP.. Terima kasih 126. iza — 24 June 2010 pukul 9:24 WIB
  • 24. assalamu‘alaikum.. pak Bandono yth, saya mahasiswi yang sedang mnyusun skripsi mengunakan metode ctl dlm peningkatan vocabulary siswa, kesulitan saya adalah bagaimana menyajikan model test yang tepat dg judul skripsi yang saya maksud di atas. mohon penjelasan bapa, thanx before.. wassalamu‘alaikum 127. NIKMAT — 24 June 2010 pukul 19:38 WIB ass.slm kenal p‘bandono.sy(nikmat)mau sharing dgn bpk tentang komperasi pendekatan kontekstual dgn pendekatan konvensional.sy lg nyusun proposal tesis dgn judul studi komperasi hasil belajar fisika melalui pendekatan kontekstual dgn pendekatan konvensional pada siswa MAN 2 Model Palu…please p.bandono bantuannya.d tgg infonya pak..wslm 128. Ade Rusliana — 29 June 2010 pukul 21:23 WIB Masih ingat saya mas..? 129. WAWAN — 15 July 2010 pukul 20:25 WIB trimakasih, informasi baru buat saya menenal CTL. Saya merasa bangga pada Bapak bisa berbagi pengetahuan dengan sesama . trimakasih. 130. Ideliani — 21 July 2010 pukul 11:13 WIB Saya seorang guru TIK pak, bisa kasih ide untuk pembelajarn TIK khususnya internet dengan CTL?. trima kasih banyak untuk jawabannya. 131. resistanCe — 22 July 2010 pukul 18:20 WIB banyak belajar tentang metode CTL dari postingan anda…terimakasih banyak pak 132. andri — 17 September 2010 pukul 12:11 WIB makasih materinya bagus, tapi konsep demonstrasinya kok cuma dikit bgt… 133. Fatkhul — 22 September 2010 pukul 16:37 WIB terimakasih…….dan saya sangat setuju, saya hanya berharap semoga semua guru di seluruh indonesia sadar betul bahwa tugasnya adalah mencerdaskan anak bangsa tidak sebagai lahan mencari penghasilan terutama bagai yang sudah bersertifikasi wassalam 134. Fatkhul — 22 September 2010 pukul 16:38 WIB
  • 25. terimakasih…….dan saya sangat setuju, saya hanya berharap semoga semua guru di seluruh indonesia sadar betul bahwa tugasnya adalah mencerdaskan anak bangsa tidak sebagai lahan mencari penghasilan terutama bagai yang sudah bersertifikasi wassalam 135. MARTINUS SUTRISNO — 12 October 2010 pukul 23:43 WIB salam kenal pak……. saya mahasiswa UNESA(universitas negeri surabaya) nama: MARTINUS SUTRISNO asal NTT/MANGGARAI FLORES Menurut saya pak,pada dasarnyanya pembelajaran karakteristik itu memiliki karakteristik, sebagai berikut: 1. Melakukan hubungan yang bermakna (making meaningful connections). Siswa dapat mengatur diri sendiri sebagai orang yang belajar secara aktif dalam mengembangkan minatnya secara individual, orang yang dapat bekerja secara sendiri atau bekerja dalam kelompok dan orang yang belajar sambil berbuat (learning by doing). 2. Melakukan kegiatan-kegiatan yang signifikan (doing significant work). Siswa membuat hubungan-hubungan antara sekolah dan berbagai konteks yang ada dalam kehidupan nyata sebagai pelaku bisnis dan sebagai anggota masyarakat. 3. Belajar yang diatur sendiri (self-regulated learning). Siswa melakukan pekerjaan yang signifikan: ada tujuannya, ada urusannya dengan orang lain, ada hubungannya dengan penentuan pilihan, dan ada produknya/hasilnya yang sifatnya nyata. 4. Bekerja sama (collaborating). Siswa dapat bekerja sama. Guru membantu siswa bekerja secara efektif dalam kelompok, membantu mereka memahami bagaimana saling mempengaruhi dan saling berkomunikasi. 5. Berpikir kritis dan kreatif (critical and creatif thinking). Siswa dapat menggunakan tingkat berpikir yang lebih tinggi secara kritis dan kreatif: dapat menganalisis, membuat sintesis, memecahkan masalah, membuat keputusan, dan menggunakan logika dan bukti-bukti. 6. Mengasuh dan memelihara pribadi siswa (nurturing the individual). Siswa memelihara pribadinya: mengetahui, memberi perhatian, memiliki harapan- harapan yang tinggi, memotivasi dan memperkuat diri sendiri. Siswa tidak dapat berhasil tanpa dukungan orang dewasa. Siswa menghormati temannya dan juga orang dewasa. 7. Mencapai standar yang tinggi (riching hight standards). Siswa mengenal dan mencapai standar yang tinggi: mengidentifikasi tujuan dan memotivasi siswa untuk mencapainya. Guru memperlihatkan kepada siswa cara mencapai apa yang disebut ―excellence‖. 8. Menggunakan penilaian autentik (using authentic assessment). Siswa mengggunakan pengetahuan akademis dalam konteks dunia nyata untuk suatu tujuan yang bermakna. Misalnya siswa boleh menggambarkan informasi akademis yang telah mereka pelajari dalam pelajaran sains, kesehatan, pendidikan, matematika, dan pelajaran bahasa Inggris dengan mendesain sebuah mobil, merencanakan menu sekolah,
  • 26. atau membuat penyajian perihal emosi manusia. Secara operasional, terdapat tujuh komponen utama penerapan CTL di kelas. Ketujuh komponen utama itu adalah konstruktivisme (contructivisme), bertanya (Questioning), menemukan (Inquiry), masyarakat belajar (Learning community), pemodelan (modeling), refleksi (reflection), dan penilaian sebenarnya (authentic assessment) (Nurhadi, dkk, 2003: 31). Oleh kerena itu, sebuah kelas dapat dikatakan menggunakan pendekatan CTL jika telah menerapkan tujuh komponen tersebut dalam kegiatan pembelajarannya. 136. MARTINUS SUTRISNO — 12 October 2010 pukul 23:48 WIB salam kenal pak……. saya mahasiswa UNESA(universitas negeri surabaya) nama: MARTINUS SUTRISNO asal NTT/MANGGARAI FLORES Menurut saya pak,pada dasarnya pembelajaran kontekstual itu memiliki karakteristik, sebagai berikut: 1. Melakukan hubungan yang bermakna (making meaningful connections). Siswa dapat mengatur diri sendiri sebagai orang yang belajar secara aktif dalam mengembangkan minatnya secara individual, orang yang dapat bekerja secara sendiri atau bekerja dalam kelompok dan orang yang belajar sambil berbuat (learning by doing). 2. Melakukan kegiatan-kegiatan yang signifikan (doing significant work). Siswa membuat hubungan-hubungan antara sekolah dan berbagai konteks yang ada dalam kehidupan nyata sebagai pelaku bisnis dan sebagai anggota masyarakat. 3. Belajar yang diatur sendiri (self-regulated learning). Siswa melakukan pekerjaan yang signifikan: ada tujuannya, ada urusannya dengan orang lain, ada hubungannya dengan penentuan pilihan, dan ada produknya/hasilnya yang sifatnya nyata. 4. Bekerja sama (collaborating). Siswa dapat bekerja sama. Guru membantu siswa bekerja secara efektif dalam kelompok, membantu mereka memahami bagaimana saling mempengaruhi dan saling berkomunikasi. 5. Berpikir kritis dan kreatif (critical and creatif thinking). Siswa dapat menggunakan tingkat berpikir yang lebih tinggi secara kritis dan kreatif: dapat menganalisis, membuat sintesis, memecahkan masalah, membuat keputusan, dan menggunakan logika dan bukti-bukti. 6. Mengasuh dan memelihara pribadi siswa (nurturing the individual). Siswa memelihara pribadinya: mengetahui, memberi perhatian, memiliki harapan- harapan yang tinggi, memotivasi dan memperkuat diri sendiri. Siswa tidak dapat berhasil tanpa dukungan orang dewasa. Siswa menghormati temannya dan juga orang dewasa. 7. Mencapai standar yang tinggi (riching hight standards). Siswa mengenal dan mencapai standar yang tinggi: mengidentifikasi tujuan dan memotivasi siswa untuk mencapainya. Guru memperlihatkan kepada siswa cara mencapai apa yang disebut ―excellence‖. 8. Menggunakan penilaian autentik (using authentic assessment). Siswa mengggunakan pengetahuan akademis dalam konteks dunia nyata untuk suatu
  • 27. tujuan yang bermakna. Misalnya siswa boleh menggambarkan informasi akademis yang telah mereka pelajari dalam pelajaran sains, kesehatan, pendidikan, matematika, dan pelajaran bahasa Inggris dengan mendesain sebuah mobil, merencanakan menu sekolah, atau membuat penyajian perihal emosi manusia. Secara operasional, terdapat tujuh komponen utama penerapan CTL di kelas. Ketujuh komponen utama itu adalah konstruktivisme (contructivisme), bertanya (Questioning), menemukan (Inquiry), masyarakat belajar (Learning community), pemodelan (modeling), refleksi (reflection), dan penilaian sebenarnya (authentic assessment) (Nurhadi, dkk, 2003: 31). Oleh kerena itu, sebuah kelas dapat dikatakan menggunakan pendekatan CTL jika telah menerapkan tujuh komponen tersebut dalam kegiatan pembelajarannya. 137. jito — 13 October 2010 pukul 11:56 WIB makasih pak atas tulisan2nya 138. muchamad yunus — 19 October 2010 pukul 8:49 WIB assalamu wr.Wb. maaf p bandono instrumen yang cocok dengan model CTL apa saja? 139. sari_partini — 21 October 2010 pukul 20:29 WIB trimakasih bapak… 140. Decy Susanty — 27 October 2010 pukul 10:31 WIB Assalamu‘alaikum.Wr.Wb.., salaam kenal pak Bandono.., sya Decy Susanty.., mahasiswa Universitas Borneo Tarakan (UBT).., kalimantan Timur.., terima kasih pak bandono atas informasi nya tentang Model Pembelajaran Contextual Teaching and learning.., info ini sangat berguna buat sya.., saolx sya lgi dapet tugas dri dosen sya mempresentasikan tentang metode pemblajaran CTL ini.., saya hanya berharap semoga metode ini bisa di aplikasikan ke seluruh sekolah di Tanah Air kita khususnya kota tarakan dan Bunyu.., doain sya ya pak semoga presentasi sya berjalan dengan lancar.., amiinnn.., makaci paK…, 141. M. ZAINI BAKHTYAR — 3 November 2010 pukul 14:19 WIB askm pak… ne saya m. zaini bakhtyar bisa dpagl zen..
  • 28. saya dari UIN MALIKI Malang,,mau tanya pak . apakah CTL bisa diterapkan pada semua mata pelajaran…??? he,,he.. 142. John L Raambi — 7 November 2010 pukul 16:57 WIB selamat sore pak Apakah CTL ini bisa diterapkan juga di SD kelas I s.d Kelas VI? makasih pak 143. mery — 11 November 2010 pukul 13:32 WIB pak,,kontekstual itu sendiri apa di materi sistem persamaan linear dua variabel….saya mash binggung kontekstual atau CTL itu menerapkan dlm kehidupan sehari2…dan tolng conth rpp dan silabus nya pak?? saya ucapkan termksh…. 144. nurullaili — 12 November 2010 pukul 10:54 WIB assamualaikum salam kenal pak sy dr mahasiswa STKIP NTB LOTIM sy setuju dengan model pembelajaran CTL,sgt bgus bs jd pegangan kt nanti…..pak bs jelasn sdkt ndk dgn model pembelajarn ne bagaimana kelemahan nya 145. rosmanida — 14 November 2010 pukul 9:30 WIB salamkenal cekgu. saya sdh berkali kali pelatihan CTL.tp blm pas lagi digunakan dlm kls B. Ing. tlg doakanya 146. winni Siti alawiah — 26 November 2010 pukul 17:31 WIB saya izin untuk mengutip sedikit mengenai pembelajaran model CTL ini untuk bahan materi kuliah…terima kasih 147. Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) « Rudi nurcahyo — 2 December 2010 pukul 15:27 WIB [...] Menyusun Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) [...] 148. naila nurdiansah — 7 December 2010 pukul 12:06 WIB assalamu‘alaikum alhamdulillah, terima kasih telah berbagi ilmu 149. awaxbadan — 21 December 2010 pukul 11:50 WIB bagus buat +an referensi bagi para guru……… thanks pak..
  • 29. 150. Ratna — 6 January 2011 pukul 8:53 WIB thankz ilmunya pak ada yg lain ga sperti TPR, make a match, jigsaw n kawan2. ada tugas dari dosen di suruh buat lima metode pembelajaran, masih bingung. Mohon bantuannya yah pak 151. kia queenza — 11 January 2011 pukul 11:34 WIB ya………….. saya seyuju dengan strategi pembelajaran tsb,,,,,,,,,,,! dan saya mohon izin menyalinnya untuk bahan makalah kuliah saya…………. terima kasih pak……… wassalamu alaikum. 152. sulisetiawati — 14 January 2011 pukul 16:26 WIB assalamoe‘alaikum, saya mahasiswi IAIN STS Jambi semester akhir yang sedang menyusun skripsi yang berhubungan dengan model pembelajaran ctl,kalau ana bleh minta tolong, tolong kirim ke e-email ana tentang buku-buku yang berhubungan dengan ctl…….. terima kasih sebelumnya, wassalam. 153. evi — 17 January 2011 pukul 8:30 WIB asalamualaikum, pa saya sangat senang dengan pembelajaran CTL, saya guru biologi, saya mohon penjelasannya dari bapak bagamana membuat RPP yang didalamnya terdapat 7komponen Kontekstual? dimana saya dapat membeli buku CTL yang ASli bukan terjemahan?terimakasih pak tas bimbingannya? 154. kiaose — 20 January 2011 pukul 14:15 WIB Mohon ijin tuk publish artikel ini di http://ctladonara.wordpress.com/ Trims 155. attha — 12 February 2011 pukul 14:15 WIB ass pak.. saya salah satu mahasiswa STKIP padang. senang bisa membaca artikel dari bapak. saya sedang menyusun skripsi yang berjudul penerapan metode penemuan terbimbing dengan menggunakan hand out berbasis CTL. yang ingin saya tanyakan, kira2 bagaimana bentuk hand out yang berbasis CTL tersebut, misalnya untuk pembelajaran matematika tentang lingkaran di kelas VIII. kalau bapak punya contoh hand out berbasis CTL tersebut, mohon untuk d kirimkan ke email saya. terimakasih pak.. 156. topo broto — 5 March 2011 pukul 15:50 WIB sae pak menambah wawasan seorang guru
  • 30. 157. topo broto — 5 March 2011 pukul 15:53 WIB saya mohon ijin untuk mengutip sebagian isi…untuk pendukung ptk saya, trima ksih pak 158. ayu — 8 March 2011 pukul 9:26 WIB selamat pagi….. pak mohon bantuanya saya mahasiswa angkatan pertama dalam prodi geografi dan saya skrang lagi susun skripsi mengenai ctl dalam materi tanah pada kelas X.mohon penjelasanx secara lebih rinci mengenai sintaks ctl dan rpp pada materi tanah dan seperti apa penerapanx dlm pembelajaranx! mohon bnatuanya sebelumya makasi tolong dikirim di imel zazukybali@yahoo.c