Dokumen tersebut membahas tentang model bisnis canvas dan diversifikasi. Model bisnis canvas digunakan untuk menggambarkan, memvisualisasikan, menilai, dan mengubah model bisnis perusahaan melalui 9 blok yang saling terkait yaitu segmentasi pelanggan, proposisi nilai, saluran, hubungan pelanggan, arus pendapatan, sumber daya kunci, aktivitas kunci, kerja sama, dan struktur biaya. Diversifikasi dilakukan untuk meminimalkan risiko dengan
1. CANVAS BUSINESS MODEL
MODUL 09
Di rangkum oleh:
Salam Imam Taifur (55117120045)
Dosen pengampu : Prof. Dr.Ir. Hapzi Ali, MM,CMA
FAKULTAS PASCA SARJANA
JURUSAN MAGISTER MANAGEMENT
MATA KULIAH STRATEGIC MANAGEMENT
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2018
2. Manfaat perusahaan terkait dengan model bisnis
1) Model bisnis dapat dipakai untuk menunjukkan seberapa radikal
suatu perubahan dilakukan dan konsekuensinya
2) Model bisnis memudahkan para perencana dan pengambil
keputusan di perusahaan melihat
3) Model bisnis dapat dipakai untuk membantu menguji konsistensi
hubungan antar komponen
4) Model bisnis dapat digunakan untuk membantu menguji pasar dan
asumsi yang digunakan untuk mengembangkan bisnis
1. Business Model Canvas
Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur, mencetuskan suatu
konsep yang penyederhanaan konsep bisnis yang dapat diterapkan di
segala jenis industry. Konsep tersebut disebut sebagai model bisnis
Business Model Canvas (BMC) adalah bahasa yang sama untuk
menggambarkan, memvisualisasikan, menilai, dan mengubah model
bisnis (Osterwalder dan Pigneur, 2012:12)
Bisnis Model Canvas ini memiliki ciri khas dengan 9 blok model
yang jika disatukan akan menjadi satu kesatuan bisnis:
1) Customers Segment
Konsep model bisnis menempatkan pelanggan pada urutan
pertama karena melihat bahwa perusahaan harus berorientasi
pada pelanggan
2) Value Proposition
Saat ini pelanggan sedang bingung menentukan apa yang akan
mereka konsumsi dan bagaimana mereka mendapatkannya. Nilai
produk memenuhi kebutuhan konsumen secara keseluruhan
3) Customer Relationship
Ketika pelanggan telah menangkap nilai yang tawarkan
perusahaan, maka perusahaan harus mempertahankan hubungan
tersebut dalam waktu yang lama
4) Channel
Saat perusahaan telah memiliki nilai produk yang ditawarkan, maka
tugas yang harus dilakukan adalah menyampaikan nilai tersebut
pada konsumen.
3. 5) Revenue Stream
Ketika pelanggan semakin loyal, maka perusahaan wajib
memikirkan bagaimana model penerimaan pendapatan yang
menguntungkan bagi perusahaan maupun pelanggan
6) Key Resource
Key resources berkaitan dengan bahan baku dan saluran pemasok
yang dibutuhkan dalam proses produksi.
7) Key Activities
perusahaan harus mengidentifikasi aktifitas kunci dari perusahaan
dan menjaga aktifitas tersebut tetap terjaga konsistensi dan
kerahasiaannya
8) Key Partnership
Semua stakeholder tersebut harus diidentifikasi dan dikelola agar
memberikan dampak positif bagi perusahaan.
9) Cost Structure
Menngkondisikan operasional efektif dan efisien sehingga HPP
serendah mungkin untuk menghasilkan profit yang optimal.
Tahapan Menyusun BMC Menurut Osterwalder dalam Tim PPM
Manajemen (2012:39), adalah :
1) Tentukan Customer Segments Customer Segments berisi
mengenai siapa customer dari perusahaan tersebut. Karena hanya
customer yang menguntungkanlah yang akan menghidupi
perusahaan.
2) Tentukan Value Propositions Value Propositions berisi keunikan
produk
3) Tentukan Channels Channels menjelaskan bagaimana perusahaan
mengkomunikasikan, mengantar, dan berinteraksi dengan
pelanggannya.
4) Tentukan Customer Relationships Customer Relationships yang
penekanannya adalah maintain relationship dengan pelanggan
lama dan membuat hubungan dengan pelanggan.
5) Tentukan Revenue Streams Revenue Streams menjelaskan
darimana sumber pendapatan yang didapat oleh perusahaan.
4. 6) Tentukan Key Resources yang menjelaskan sumber daya apa saja
yang perusahaan baik tenaga kerja, uang maupun raw material
7) Tentukan Key Activities menguraikan aktivitas kunci yang bisa
mengarahkan perusahaan sukses dalam pencapaian
objektivitasnya.
8) Tentukan Key Partnerships yang menjelaskan tentang mitra dan
semua yang terkait dengan partnership
9) Cost Structure Cost untuk menjaga cost yang timbul menjadi
effisien
1.1. Dua Sisi Kanvas Bisnis
a. Sisi Konsumen
sisi yang menjelaskan dari persepsi konsumen.
b. Sisi Perusahaan
sisi yang menunjukka persepsi perusahaan untuk menciptakan effisiensi
dengan tujuan pencapaian yang diharapkan oleh konsumen
a. Visual Thinking
memberdayakan dan memvisualisasi ide pada 9 blok model bisnis
canvas.
b. Iterasi dengan cepat
memvalidasi ide atas fakta yang merupakan hasil obesrvasi atas
realitas di market.
c. Dengan cepat melihat kaitan dari 9 komponen bisnis
menguraikan keterkaitan komponen 9 bisnis model canvas
d. Memaksa tim untuk dengan ringkas menyampaikan pikirannya
membuat semua tem member mampu menjelaskan secara singkat
tentang ide yang dituangkan dan langkah berikutnya.
e. Bentuk visual dari bisnis model canvas memudahkan startup untuk
membaginya dengan partner, rekan kerja
1.2. Keuntungan Bisnis Model Canvas
5. Berikut beberapa keuntungan menggunakan bisnis model canvas :
1. Bisa dipakai untuk semua jenis model bisnis, travelling, restoran, hotel,
perkebunan, mining dan lain sebagainya.
2. Mempercepat mengetahui keseluruhan kekuatan dan kekuragan
bisnis.
3. Proses analisa kebutuhan dan profit dilakukan secara cepat.
4. Memetakan bisnis untuk mengetahui kelemahan semenjak dini dan
memahami kekuatan bisnis dari sudut pandang yang benar.
5. Pemetaan business model canvas menggambarkan secara sistematis
bisnis yang kemudian dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
pengembangan manajemen stratejis bisnis.
1.3. Cara Memanfaatkan Bisnis Model Canvas
Berikut cara memanfaatkan bisnis mode canvas :
1. Membangun Relasi Konsumen
2. Meningkatkan Penjualan
3. Menghadapi Pesaing
4. Memastikan Bisnis Berjalan
5. Mempunyai Sistem Bisnis
1.4. Model Bisnis Diri Anda
Model bisnis dapat diterapkan pada sesorang sebagai panduan dalam
a. Segmen pelanggan
Yang dimaksud pelanggan di sini adalah siapa orang yang dapat anda
bantu atau orang yang membutuhkan keahlian anda untuk tujuan tertentu.
b. Proposisi nilai
Proposisi nilai adalah keahlian apa yang anda miliki yang dibutuhkan oleh
orang lain.
c. Saluran komunikasi dan distribusi
keahlian yang dimilki harus dapat dikomunikasikan ke orang
d. Hubungan pelanggan
hubungan dengan orang lain harus dipelihara walaupun tidak selalu
mnghasilkan uang
6. e. Arus pendapatan
pemanfaatan keahlian sebagai jalan untuk memperoleh penghasilan
sebagai profesional.
f. Aktifitas utama
menjadikan keahlian terus berkembang sesuai trend yang terjadi
g. Sumber daya utama
menjaga keahlian dan ketersediaan sarana yang mensuport keahliannya
h. Kerjasama utama
menjaga hubungan dengan masyarakat sekitar sebagai fungsi mahluk.
i. Struktur biaya
saat keahlian di komersialisasi makan struktur biaya sama halnya yang
terjadi di perusahaan
2. Diversification
Diversifikasi adalah penyebaran modal di berbagai aset dengan tingkat
pendapatan dan risiko yang berbeda guna meminimalkan tingkat risiko
dan mengurangi kerugian. Membagi modal di berbagai aset membuat
perusahaan lebih aman dalam operasionalnya
2.1. Diversification Strategy
Diversifikasi menjadi pilihan yang menarik bagi perusahaan ketika
perusahaan menghadapi persaingan yang sangat ketat dan pertumbuhan
pasar yang cepat. Menurut argumen pasar modal efisien, diversifikasi
perusahaan dapat menciptakan nilai perusahaan (George dan Kabir,
2005).
Ada 3 bentuk strategi diversifikasi yakni : strategi diversifikasi konsentris,
horizontal, dan konglomerat.
a. Strategi Diversifikasi Konsentris (Concentric Diversification Strategy)
Dijalankan dengan menambah produk baru yang masih terkait dengan
produk yang ada saat ini baik keterkaitan dalam kesamaan teknologi,
pemanfaatan fasilitas bersama, ataupun jaringan pemasaran yang sama.
Pedoman keberhasilan strategi diversifikasi konsentris adalah :
a) Bersaing dalam industri yang tidak atau rendah pertumbuhannya.
b) Adanya produk baru yang terkait dengan produk yang ada saat ini
dapat menaikkan penjualan produk yang ada.
7. c) Produk baru ditawarkan pada harga yang kompetitif.
d) Produk yang ada saat ini berada pada tahap penurunan dalam daur
hidup produk Memiliki tim manajemen yang kuat.
Contoh diversifikasi konsentris (Concentric Diversification Strategy) :
Perusahaan mobil seperti Suzuki dan Honda juga memproduksi sepeda
motor.
b. Strategi Diversifikasi Horizontal (Horizontal Diversification Strategy)
Strategi diversifikasi horizontal adalah strategi menambah atau
menciptakan produk baru yang tidak terkait dengan produk saat ini
kepada pelanggan saat ini. Pedoman yang akan menjamin keberhasilan
strategi diversifikasi horizontal adalah :
a) Tambahan produk baru akan meningkatkan revenue secara signifikan.
b) Tingkat kompetisi yang tajam dalam industri yang tidak tumbuh, margin
dan return rendah.
c) Saluran distribusi yang ada saat ini dapat dimanfaatkan.
Contoh diversifikasi horizontal (Horizontal Diversification Strategy) :
PT. Garuda Indonesia Airways memiliki jaringan hotel di Indonesia yaitu
PT. Aerowisata.
c. Strategi Diversifikasi Konglomerasi (Conglomerate Diversification
Strategy)
Penambahan produk baru dan dipasarkan pada pasar baru yang tak
terkait dengan yang ada saat ini. Ide dasar strategi ini terutama
pertimbangan profit. Untuk menjamin strategi diversifikasi konglomerasi
efektif, ada beberapa pedoman yang perlu diikuti, yakni:
a) Terjadi penurunan penjualan dan profit.
b) Kemampuan manajerial dan modal untuk berkompetisi dalam industri
baru.
c) Tercipta sinergi financial antara perusahaan yang diakuisisi dengan
yang mengakuisisi pasar bagi produk saat ini sudah jenuh.
d) Ada peluang untuk membeli atau memperoleh bisnis baru yang tak
terkait yang memiliki peluang investasi yang menarik.
e) Jika ada tindakan antitrust atas bisnis yang terkonsentrasi pada bisnis
tunggal.
8. 2.2. Related / Concentration Diversification Strategies
Diversifikasi yang terkait strategi melibatkan diversifikasi ke dalam bisnis
yang dimiliki beberapa jenis strategik cocok.
2.3. Unrelated / Conglomerate Diversification
Strategi offensive yang satu ini tidak membatasi diri pada industri mana
yang sebelumnya mereka kuasai,
Strategi yang satu ini sangat populer pada era 80-an. Banyak sekali
contoh dalam strategi ini antara lain : Group Bakrie, Group Salim
2.4. Diversifikasi Produk
Diversifikasi Produk adalah upaya yang dilakukan
pengusaha/produsen/perusahaan untuk mengusahakan atau
memasarkan beberapa produk yang sejenis dengan produk yang sudah
dipasarkan sebelumnya. Terdapat beberapa sumber menyatakan bahwa
pengertian diversifikasi produk yaitu antara lain :
1. Kotler (2001Ea:69) menyatakan konsep diversifikasi produk merupakan
salah satu cara untuk meningkatkan kinerja bisnis yang ada dengan jalan
mengidentifikasi peluang untuk menambah bisnis menarik yang tidak
berkaitan dengan bisnis perusahaan saat ini.
2. Effendi (1996:109) mengemukakan bahwa diversifikasi produk
didefinisikan sebagai suatu perluasan pemilihan barang dan jasa yang
dijual oleh perusahaan dengan jalan menambah produk baru atau jasa
ataupun memperbaiki tipe, warna, mode, ukuran, jenis dari produk yang
sudah ada dalam rangka memperoleh laba maksimal.
3. Sedangkan Tjiptono (2001:132) mengemukakan definisi dari
diversifikasi produk yaitu upaya mencari dan mengembangkan produk
atau pasar yang baru, atau keduanya
2.5. Tujuan Diversifikasi Produk
Tujuan utama diversifikasi ini adalah untuk meningkatkan keuntungan
dan membagi Harberg dan Rieple menyatakan diversifikasi dilaksanakan
dengan beberapa tujuan, yakni:
Pertumbuhan dan nilai tambah. Tujuan ini dapat terpenuhi ketika
investasi yang dilakukan perusahaan memberikan keuntunga bagi
perusahaan,
Meratakan resiko. Tujuan ini dimaksudkan bahwa dengan berinvestasi
pada beberapa usaha maka resiko yang dimiliki satu usaha tidak
9. berpengaruh secara total terhadap perusahaan karena dapat diimbangi
oleh return dari usaha lainnya
Mencegah monopoli pesaing. Penguasaan pada usaha yang memiliki
sumber daya strategis selain dapat memberikan nilai tambah juga
mencegah penguasaan oleh pesaing
Mencapai sinergi. Kombinasi antara segmen usaha diharapkan memiliki
kemampuan untuk mencapai sesuatu, yang tidak mungkin dicapai bila
usaha tersebut bekerja sendiri-sendiri
Mengendalikan pemasok dan distributor. Ini bertujuan memudahkan
perusahaan dalam mengendalikan harga dan mutu agar dapat bersaing
Pemenuhan ambisi dari personel manajer Saat perusahaan melakukan
diversifikasi usaha, maka ruang lingkup tugas manajer juga biasanya
semakin besar.
2.6. Bentuk Diversifikasi
Terdapat berbagai cara yang bisa dilakukan sebuah perusahaan terkait
diversifikasi atas produknya
Dilihat dari bentuknya dapat dibagi menjadi dua, vertikal dan horizontal :
1. Diversifikasi Vertikal
2. Diversifikasi Horizontal
2.7. Manfaat Diversifikasi
a) Meningkatkan Profitabilitas dan Daya Saing
b) Meminimalisir Resiko
.3. Balance Scoreacrd
Balanced Scorecard atau BSC merupakan suatu sistem manajemen
strategi (Strategic Based Responsibility Accounting System) yang
menjelaskan mengenai misi serta strategi dari suatu perusahaan ke dalam
tujuan operasional dan tolok ukur kinerja perusahaan tersebut.
Scorecard sendiri memiliki makna kartu skor. Maksudnya yaitu kartu skor
yang akan di gunakan dalam merencanakan skor yang di wujudkan pada
masa yang akan datang. Sedangkan balanced memiliki makna
berimbang, yang artinya dalam mengukur kinerja seseorang atau suatu
organisasi harus di ukur secara seimbang dari dua sudut pandang seperti
keuangan dan non keuangan, jangka panjang dan jangka pendek, intern
dan ekstern.
10. Balanced Scorecard merupakan suatu mekanisme pada sistem
manajemen yang mampu menerjemahkan visi serta strategi organisasi ke
dalam suatu tindakan yang nyata di lapangan. Sehingga balanced
scorecard menjadi salah satu alat manajemen yang terbukti membantu
banyak perusahaan dalam mengimplementasikan strategi bisnisnya.
3.1. Sudut Pandang (Perspektif) dalam Balanced Scorecard
Adapun beberapa perspektif yang ada pada balanced scorecard, yaitu:
a. Perspektif Keuangan
BSC dapat menjelaskan lebih lanjut tentang pencapaian visi yang
berperan di dalam mewujudkan pertambahan kekayaan tersebut (Mulyadi
dan Johny Setyawan, 2000) sebagai berikut :
1) Peningkatan customer 'yang puas sehingga meningkatkan laba
(melalui peningkatan revenue).
2) Peningkatan produktivitas dan komitmen karyawan sehingga
meningkatkanlaba (melalui peningkatan cost effectiveness).
3) Peningkatan kemampuan perasahaan untuk menghasilkan financial
returns dengan mengurangi modal yang digunakan atau melakukan
investasi daiam proyek yang menghasilkan return yang tinggi.
Menurut Kaplan dan Norton, siklus bisnis terbagi 3 tahap, yaitu:
bertumbuh (growth), bertahan (sustain), dan menuai (harvest),
b. Perspektif Pelanggan.
Di dalam perspektif pelanggan, suatu perusahaan butuh menentukan
terlebih dahulu segmen pasar serta pelanggan yang akan menjadi target
organisasi. Kemudian manajer wajib menentukan alat ukur terbaik dalam
mengukur kinerja di setiap unit operasi dalam
upaya mencapai target finansialnya
manajer harus menentukan alat ukur yang terbaik untuk mengukur kinerja
dari tiap unit opetasi dalam upaya mencapai target finansialnya.
Selanjutnya apabila suatu unit bisnis ingin mencapai kinerja keuangan
yang superior dalam jangka panjang, mereka harus menciptakan dan
menyajikan suatu produk baru/jasa yang bernilai lebih baik kepada
pelanggan mereka (Kaplan, dan Norton, 1996).
Produk dikatakan bernilai apabila manfaat yang diterima produk lebih
tinggi daripada biaya perolehan
Ada 2 kelompok pengukuran dalam
11. perspektif pelanggan, yaitu:
1) Kelompok pengukuran inti icore measurement group).
Kelompok pengukuran ini digunakan untuk mengukur bagaimana
perusahaan memenuhi kebutuhan pelanggan dalam mencapai kepuasan,
2) Kelompok pengukuran nilai pelanggan {customer value proposition).
Kelompok pengukuran ini digunakan untuk mengetahui bagaimana
perusahaan mengukur nilai pasar yang mereka kuasai dan pasar yang
potensial yang mungkin bisa mereka masuki.
Kelompok pengukuran nilai pelanggan terdiri dari :
a) Atribut produk/jasa, yang meliputi: fungsi, harga, dan kualitas produk.
b) Hubungan dengan pelanggan, yang meliputi:
c) Citra dan reputasi, yang menggambarkan faktor intangible bagi
perusahaan untuk menarik pelanggan untuk berhubungan dengan
perusahaan, atau membeli produk.
c. Perspektif Proses Bisnis Internal
Perspektif ini menampilkan proses kritis yang memungkinkan suatu unit
usaha dalam memberi value proposition yang bisa menarik serta
mempertahankan pelanggannya pada segmen pasar yang diinginkan dan
memuaskan harapan para pemegang saham melalui flnancial retums
(Simon, 1999).. Secara umum terdapat tiga pedoman dasarnya yaitu,
Proses inovasi, Proses operasi, Pelayanan purna jual.
Tiap-tiap perusahaan mempunyai seperangkat proses penciptaan nilai
yang unik bagi pelanggannya. Secara umum, Kaplan dan Norton (1996)
membaginya dalam 3 prinsip dasar, yaitu:
1) Proses inovasi.
Proses inovasi adalah bagian terpenting dalam keseluruhan proses
produksi. Tetapi ada juga perusahaan yang menempatkan inovasi di luar
proses produksi.
2) Proses operasi.
Proses operasi adalah aktivitas yang dilakukan perusahaan,
3. Pelayanan purna jual.
Adapun pelayanan purna jual yang dimaksud di sini, dapat berupa
garansi, penggantian untuk produk yang rusak, dll.
12. d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mencakup 3 prinsip
kapabilitas yang terkait dengan kondisi intemal perusahaan, yaitu:
1). Kapabilitas pekerja.
KapabiLitas pekerja adalah merupakan bagian kontribusi pekerja pada
perusahaan. Sehubungan dengan kapabilitas pekerja, ada 3 hal yang
harus diperhatikan oleh manajemen :
a) Kepuasan pekerja.
b) Retensi pekerja.
c) Produktivitas pekerja.
adalah untuk menghubungkan output yang dihasilkan oleh pekerja
dengan jumlah pekerja yang seharusnya untuk menghasilkan output
tersebut.
2) Kapabilitas sistem informasi.
3) Iklim organisasi yang mendorong timbulnya motivasi, dan
pemberdayaan adalah penting untuk menciptakan pekerja yang
berinisiatif. Adapun yang menjadi tolak ukur hal tersebut di atas adalah
jumlah saran yang diberikan pekerja
3.2. Keunggulan Balance Scorecard
Konsep Balanced Scorecard selanjutnya akan disingkat BSC. BSC
adalah pendekatan terhadap strategi manajemen yang dikembangkan
oleh Drs.Robert Kaplan (Harvard Business School) and David Norton
pada awal tahun 1990. BSC berasal dari dua kata yaitu balanced
(berimbang) dan scorecard (kartu skor). Balanced (berimbang) berarti
adanya keseimbangan antara performance keuangan dan non-keuangan,
performance jangka pendek dan performance jangka panjang, antara
performance yang bersifat internal dan performance yang bersifat
eksternal
BSC menjawab kebutuhan tersebut melalui sistem manajemen strategi
kontemporer, yang terdiri dari empat perspektif yaitu: keuangan,
pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan.
Keunggulan pendekatan BSC dalam sistem perencanaan strategis
(Mulyadi, 2001, p.18) adalah mampu menghasilkan rencana strategis,
yang memiliki karakteristik sebagai berikut (1) komprehensif, (2) koheren,
(3)seimbang dan (4) terukur.
13. enerapan Canvas business Model di perusahaan tempat kami bekerja
1) Customers Segment menjadikan pelanggan sebagai prioritas dengan
penyeuain produk berdasar segmentasi nya
2) Value Proposition, Nilai produk memenuhi kebutuhan konsumen secara
keseluruhan penerapan dalam hal ini adalah memenuhi keinginan
pelanggan untuk produk produk custom, contoh adalah pembuatan desain
produk atap yang sesuai
3) Customer Relationship Ketika pelanggan telah menangkap nilai yang
tawarkan perusahaan, maka perusahaan harus mempertahankan
hubungan tersebut dalam waktu yang lama, hal yang dilakukan adalah
gathering dan temu pelanggan, dimana selain memberikan award juga
sebagai ajang untuk menyerap informasi dari end user
4) Channel Saat perusahaan telah memiliki nilai produk yang ditawarkan,
maka tugas yang harus dilakukan adalah menyampaikan nilai tersebut
pada konsumen. Membentuk divisi customer care yang didalamnya juga
terdapat aktivitas solution
5) Revenue Stream
Ketika pelanggan semakin loyal, maka perusahaan wajib memikirkan
bagaimana model penerimaan pendapatan yang menguntungkan bagi
perusahaan maupun pelanggan. Menjadikan beberapa sumber revenue,
dipetakan secara jelas dan untuk pengamanannya dibuat sistem financing
distributionship
6) Key Resource
Key resources berkaitan dengan bahan baku dan saluran pemasok yang
dibutuhkan dalam proses produksi. Memiliki mitra yang cukup baik dalam
jumlah maupun kualitas supplier untuk pengamanan pasokan
7) Key Activities
perusahaan harus mengidentifikasi aktifitas kunci dari perusahaan dan
menjaga aktifitas tersebut tetap terjaga konsistensi dan kerahasiaannya
8) Key Partnership
Semua stakeholder tersebut harus diidentifikasi dan dikelola agar
memberikan dampak positif bagi perusahaan.
9) Cost Structure, terus mengupayakan proses produksi yang efisien
14. Pengamatan perusahaan dalam menerapkan balance score card
Pengamatan penerapan balance scorecard pada PT XL Axiata
Persepsi keuangan
Perhitungan rasio lancar
Tahun current asset current liabilities hasil
2011 3,387,237 8,728,212 0,39x
2012 3,658,985 8,739,996 0,42x
2013 5,844,114 7,931,046 0,74
Perusahaan memiliki kemampuan membayar hutang lancar dengan aset
lancar
Perhitungan rasio lancar
Tahun current asset Inv current
liabilities hasil
2011 3,387,237 66,595
8,728,212 0,38x
2012 3,658,985 49,087
8,739,996 0,41x
2013 5,844,114 49,218
7,931,046 0,73X
Terjadi kenaikan ratio di tahun 2013, dibandingkan 2011 sehingga
perusahaan berkemampuan lebih cepat untuk membayar hutang jangka
pendek
Untuk aspek lain
Tahun ROA ROE
2011 9,1% 20,7%
2012 7,7% 17,9%
2013 2,6% 6,8%
Terjadi penurunan ROA dibandingkan ditahun 2013 dibandingkan tahun
2011,aset yang di investasikan lebih besar daripada tingkat
15. pengembalian, dan menurunnya ROE di tahun 2013 dibandingan tahun
2011 mengambarkan tingkat pengembalian ke pemegang saham lebih
rendah
Perspektif pelanggan perihal pangsa pasar
Rating respond pelanggan terkait dengan pasar
Sangat tidak setuju 2%
Tidak setuju 25%
Ragu / Ragu 23%
Setuju 39%
Sangat setuju 11%
Perspektif pelanggan terkait pangsa pasar XL memiliki nilai yang cukup
baik (setuju 39%)
Retensi pelanggan
Sangat tidak setuju 0%
Tidak setuju 14%
Ragu / Ragu 26%
Setuju 44%
Sangat setuju 15%
Perspektif pelanggan terkait retensi XL memiliki nilai yang cukup baik
(setuju 44%), pelanggan masih setia menggunakan XL
Profitabilitas pelanggan
XL mengalamai penurunan profit, di tahun 2011 laba bersih 2,8 T dan di
tahun 2013 laba bersih 1.7T
Pesrspektif Bisnis Internal
XL melakukan inovasi untuk tujuan kepuasan pelanggan :
1. Jangkauan XL Hot Rod ke 29 kota
2. Xlalu, yang memungkinkan pelanggan mengunduh lagu favorit
dengan harga ekonomis
3. XL nonton, yang membuat pelanggan mudah untuk menonton fil m
melalui online strreaming
16. Proses operasi
Fokus pengukuran kinerja perusahaan terkait dengan operasi
Jumlah BTS 3G
2011 15,068 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2011
sejumlah 4,910
Layana purna Jual
Meningkatnya jumlah XL center di tahun 2013 m3njadi 113 XL center
yang tersebar ke seluruh Indonesia
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
Diperoleh hasil pengukuran sebagai berikut, dimana 46 % responden
setuju
Sangat tidak setuju 0%
Tidak setuju 4%
Ragu Ragu 30%
Setju 46%
Sangan Setuju 20%
Retensi Karyawan, 46% setuju mengenai kesetiaan karyawan kepada XL
Sangat tidak setuju 0%
Tidak setuju 12%
Ragu Ragu 25%
Setju 41%
Sangan Setuju 22%
Produktivitas kerja, 35 % karyawan setuju bahwa karyawan bekerja
dengan produktif
Sangat tidak setuju 3%
Tidak setuju 17%
Ragu Ragu 25%
17. Setuju 35%
Sangat Setuju 21%
Sumber: Kartika Dewi, AntonKarya Surya Jurnal penerapan balance
scorecard untuk menilai kinerja PT XL AXIATA TBK
Daftar pustaka
1. Pearce, J. A & Robinson, R.B (PR), Strategic Management;
Formulation, Implementation and Control, Irwin Mc Graw-Hill
Inc., Singapore, 2013
2. Thompson, A. A & Strickland, A.J (TS), Strategic
Management; Concepts and Cases, 11th edition, Irwin Mc
Graw-Hill Inc., Singapore, 2008
3. Hitt, M.A et, al. (H), Strategic Management; Competitiveness
and Globalization, West Publishing Company, St. Paul,
2009
Tambahan:
1. Hitt, Michael A, and Ireland, R. Duanne, Hoskisson,
2001, Manajemen Strategis, Konsep Daya Saing dan Globalisasi,
Buku1, Penerbit Sal