SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 36
STRATEGI MEMPERKUAT PANCASILA
SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA
Untuk Menghadapi Radikalisme Global
Dr. Saafroedin Bahar
Lembaga Ketahanan Nasional, 22 Juli 2014
Topik Bahasan
• Ideologi
• Pancasila sebagai Ideologi
• Komposisi Umat Islam Indonesia
• Gerakan Radikal.
• Gerakan Radikal Islam di Indonesia
• Strategi Memperkuat Pancasila sebagai Ideologi
Bangsa untuk Menghadapi Radikalisme Global
• Kesimpulan dan Penutup.
1. IDEOLOGI
Edisi 10 Mei 2007 4
APAKAH IDEOLOGI ITU ?
Ideologi adalah rumusan yang lugas
mengenai berbagai masalah, bersifat
mengikat bagi para penganutnya, dan
berkisar pada suatu nilai dasar sebagai inti.
(Edward Shils, 1972)
Edisi 10 Mei 2007 5
Tantangan Terbesar Ideologi
Ortodoksi
(Ajaran yang benar)
Ortopraksis
(Amalan yang benar)O
t
Sistem Nilai
Institusi
Edisi 10 Mei 2007 6
Sembilan unsur ideologi
menurut Edward Shils (1972)
• Rumusannya lugas
• Terintegrasi secara sengaja di sekitar satu kepercayaan moral atau
kognitif
• Mengakui kaitannya dengan masa lampau dan sekarang
• Menutup masuknya unsur atau variasi baru
• Keharusan untuk melaksanakannya dalam sikap, perilaku, dan
perbuatan penganutnya
• Adanya rasa senang kepada ideologi itu
• Keharusan adanya konsensus dari semua pengikutnya
• Diundangkan secara legal
• Dihubungkan dengan satu badan yang didirikan untuk menegakkan
pola kepercayaan itu
Edisi 10 Mei 2007 7
Rujukan Keabsahan dalam Implementasi
Ideologi
• Tiga aspek keabsahan suatu konsep – termasuk
ideologi - dalam implementasinya:
* Keabsahan filsafati (filosofische gelding)
* Keabsahan hukum (yuridische gelding)
* Keabsahan sosiologis (sociologische gelding)
2. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
Lokasi, Status, Substansi, dan
Implementasi Pancasila
• Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945, dijelaskan dalam Penjelasan Umum
Undang-Undang Dasar 1945.
• Merupakan “ Staatsfundamentalnorm”.
• Menyatu dengan substansi Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 lainnya.
• Ditindaklanjuti dengan produk legislasi -
“Stufenbautheorie des Rechts”.
Edisi 10 Mei 2007 10
Hubungan Konvensi Montevideo 1933,
Pancasila, dengan Negara
PANCASILA
1945
REPUBLIK
INDONESIA
RAKYAT WILAYAH PEMERINTAHAN
KONVENSI
MONTEVIDEO
1933
PERJANJIAN
INTERNASIONAL
LAINNYA
Syllogisme Pancasila
• Pancasila adalah Dasar Negara Republik Indonesia, yang
mencakup Rakyat, Wilayah, dan Pemerintah.
• Tujuan Negara Republik Indonesia adalah suatu negara yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur;
• Tugas Pemerintah adalah melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteran umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
• Karena itu, Pancasila harus menjadi rujukan dalam
pelaksanaan Tujuan Negara dan Tugas Pemerintah.
Edisi 10 Mei 2007 11
Edisi 10 Mei 2007 12
PANCASILA
PANCASILA DAN SISTEM HUKUM NASIONAL
Menurut Prof. Dr. A Hamid S. Attamimi, SH (1990)
SISTEM
HUKUM
INDONESIA
CITA
HUKUM
SISTEM
NORMA
HUKUM
konstitutive Rechtsidee &
regulative Rechtsidee
Staatsfundamentalnorm
Staatsgrundsetze
formell Gesetz
Verordnung & autonome
Satzung usw
PEMB
UUD 1945
BATANG
TUBUH UUD 1945
TAP MPR
HUKUM DASAR
TAK TERTULIS
UNDANG-UNDANG
PERATURAN PELAKSANAAN
& PERATURAN OTONOM, DLL
Edisi 10 Mei 2007 13
+ Rumusannya lugas
? Terintegrasi secara sengaja di sekitar satu kepercayaan moral atau
kognitif
+ Mengakui kaitannya dengan masa lampau dan sekarang
? Menutup masuknya unsur atau variasi baru
? Keharusan untuk melaksanakannya dalam sikap, perilaku, dan
perbuatan penganutnya
? Adanya rasa senang kepada ideologi itu
? Keharusan adanya konsensus dari semua pengikutnya
+ Diundangkan secara legal
? Dihubungkan dengan satu badan yang didirikan untuk
menegakkan pola kepercayaan itu
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
Sebuah penilaian
Edisi 10 Mei 2007 14
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
Sebuah kompromi
• Pancasila adalah ideologi terbuka (Presiden
Soeharto, BP-7 Pusat, 1985)
Edisi 10 Mei 2007 15
Tantangan Terbesar Ideologi Pancasila
Ortodoksi
(Ajaran yang benar)
Ortopraksis
(Amalan yang benar)O
t
Sistem Nilai
Institusi
Masalah Ortodoksi Pancasila
• Mengintegrasikan tiga tahap perkembangan dalam
perumusan Pancasila: pidato 1 Juni 1945, draft
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945,
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 [ dikaitkan
dengan Penjelasan Umum Undang-Undang Dasar
1945]
• Penegasan Pancasila sebagai Ideologi Negara dalam
salah satu Pasal Undang-Undang Dasar 1945,
sekaligus menegasikan ideologi-ideologi lainnya.
Edisi 10 Mei 2007 17
MASALAH-MASALAH ORTOPRAKSIS PANCASILA/1
• Rangkaian Amandemen Undang-Undang Dasar 1945
dalam kurun Reformasi antara Tahun 1999 – 2002.
* Penyesuaian kelembagaan dengan tuntutan zaman yang sudah
jauh berubah.
* Tidak mengubah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
sebagai Dasar Negara
* Menambah 300 % substansi pasal-pasal yang tercantum
dalam Batang Tubuh, yang menyangkut hak asasi manusia,
hubungan antara cabang legislatif, eksekutif, dan yudikatif,
serta penegasan tentang wilayah.
* Terkesan dilaksanakan tanpa suatu grand design.
* Masih memerlukan harmonisasi, baik konseptual, institusional,
maupun redaksional
Edisi 10 Mei 2007 18
MASALAH-MASALAH ORTOPRAKSIS
PANCASILA/2
• Masalah Wilayah a.l.
* Perbatasan dengan negara tetangga.
. Republik Indonesia tidak mempunyai Coast Guard dan
Border Patrol, padahal hukum internasional menganut
asas effective occupation.
* Sebagian besar pulau belum ada nama.
* Kehancuran lingkungan hidup dan sumber daya alam.
* Klaim berganda antara negara dan masyarakat
hukum adat terhadap tanah ulayat.
Edisi 10 Mei 2007 19
MASALAH-MASALAH ORTOPRAKSIS PANCASILA/3
• Masalah Rakyat, a.l.
* Kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, walaupun Indonesia
[pernah] mempunyai sumber daya alam yang kaya.
* Kemajemukan etnik, ras, agama, yang sering menimbulkan
konflik horisontal
* Termarginalisasi oleh rangkaian kebijakan Pemerintah, sehingga
mendorong timbulnya rangkaian protes dan unjuk rasa
* Secara teoretikal memiliki kedaulatan tertinggi, namun tidak
berdaya dalam proses perumusan serta pelaksanaan kebijakan
negara, baik secara langsung maupun melalui partai-partai
politik.
Edisi 10 Mei 2007 20
MASALAH-MASALAH ORTOPRAKSIS
PANCASILA/4
• Masalah Pemerintahan, a.l.
* Terkendala oleh birokrasi yang amat kaku.
* Teralienasi dari Rakyat Indonesia yang majemuk.
* [Terkesan tanpa idealisme, dan cenderung ke arah
pragmatisme dan neo liberalisme ]
* Rivalitas dan kolusi antara cabang legislatif dan
eksekutif.
* Korupsi, kolusi, dan nepotisme.
* Sistem presidensial atau parlementer ?
* Negara kesatuan atau federal ?
Lembaga Negara yang Bertanggungjawab dalam
Melaksanakan Pancasila
• Berdasar alinea keempat Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945: Pemerintahan Negara, yang
terdiri dari:
a. Cabang Legislatif: Dewan Perwakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan Daerah, Majelis Permusyawaratan
Rakyat.
b. Cabang Eksekutif : Presiden Republik Indonesia.
c. Cabang Yudikatif : Mahkamah Agung, Mahkamah
Konstitusi.
Edisi 10 Mei 2007 22
DUA JENIS KEPEMIMPINAN YANG DIPERLUKAN
INDONESIA SEBAGAI BANGSA YANG
BERMASYARAKAT MAJEMUK
• The Solidarity Makers
• The Administrators
(Herbert Feith)
Komposisi Umat Islam Indonesia
• Umat Islam Indonesia terdiri dari:
a. “Mainstream” yang moderat, sesuai
dengan budaya Indonesia.
b. “ Splinter groups” yang radikal, oleh
karena pengaruh gerakan radikal dari Timur
Tengah.
“ Radical Muslims in Indonesia only constitute a
small minority”.
( Sumber: “ Indonesia-Investments”, http:www.indonesia-
investments.com/doing-business/risks/radical-islam/item245
Edisi 10 Mei 2007 24
5.
LSI: Mayoritas Idealkan Pancasila (1)
Posted by: "Don Manurung" donmanurung@yahoo.com donmanurung
Fri Aug 25, 2006 3:11 pm (PST)
LSI: Mayoritas Idealkan Pancasila
Media Indonesia, Thursday, Aug. 24, 2006 Posted: 6:34:24PM
Mayoritas masyarakat Islam lebih memilih penerapan hukum nasional ketimbang aturan hukum lain,"
ujar Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA kepada wartawan di Jakarta, Kamis
(24/8). Survei itu dilakukan di 33 provinsi pada 28 Juli-3 Agustus 2006. LSI mencatat 69,6% responden
lebih mengidealkan Pancasila dan hanya sebagian kecil yang menginginkan Indonesia seperti negara
demokrasi di Barat maupun negara Islam di Timur Tengah.
LSI melakukan survei di 33 provinsi mulai 28 Juli - 3 Agustus 2006 dengan responden sebanyak 700
orang, dengan metoe "multi-stage random sampling" dan wawancara tatap muka dengan "margin of
error" sekitar 3,8 persen.
67,4 persen publik yang beragama Islam berpandangan yang sama tentang sistem kenegaraan
berdasarkan Pancasila, sedang umat Kristiani 81,7 persen dan agama lainnya 90,9 persen.
Persepsi ini juga merata di berbagai latar belakang politik, termasuk di kalangan pemilih partai yang
berbasiskan Islam, seperti PPP (55,2 persen), walau tidak sebesar di parpol yang berbasiskan
kebangsaan, seperti PDIP (79 persen), Golkar (74,1 persen) dan Partai Demokrat (71,4 persen).
Mengidealkan sistem kenegaraan Pancasila, karena 66,7 persen publik merasa bahwa Pancasila adalah
ideologi simbolik yang lebih cocok dengan keberagaman yang ada, baik dari suku, agama, adat, ras
maupun golongan.
3. KOMPOSISI UMAT ISLAM
INDONESIA.
Kemajemukan Umat Islam Indonesia
• “ Much variety can be found in Indonesian Islam in
their perceptions regarding the role that that Islam
should play within Indonesian politics and society.
Although around 88 percent of Indonesian
population is Muslim, Indonesia is not an Islamic
state ruled by Islamic law. As most Indonesians can
be labelled moderate Muslims, the majority thus
approves a secular democracy and a pluralist
society.”
Sumber : Indonesia-Investments, http://www.indonesia-investments.com/doing-
business/risks/item245.
4. GERAKAN RADIKAL.
Struktur Gerakan Radikal
• Gerakan Radikal Berbasis Agama.
1) Gerakan Radikal Berbasis Agama Islam ( dibahas
pada bagian berikut).
2) Gerakan Radikal Berbasis Agama Lainnya
( seperti Gerakan Radikal Buddhis di Sri Lanka dan
Myanmar.
Gerakan Radikal Berbasis Filsafat dan Ideologi.
* 1) Gerakan Radikal Anarkisme.
2) Gerakan Radikal Komunisme/Marxisme-
Leninisme.
Gerakan Radikal Berbasis Filsafat dan
Ideologi: Komunisme/Marxisme-Leninisme
• Historis materialisme: agama adalah candu
bagi rakyat’
• Dunia terbagi dalam dua kubu yang tidak bisa
didamaikan.
• Pertentangan kelas yang abadi: borjuis vs
proletar, salah satu harus hancur
• Diktatur Proletariat.
• Revolusi permanen
Edisi 10 Mei 2007 29
5. GERAKAN RADIKAL ISLAM DI
INDONESIA.
Konteks Sejarah dan Proporsi Gerakan Radikal
Radical Islamic movements in Indonesia are not a new phenomenon but have been
present since the colonial era. The underlying reasons for a Muslim to radicalize
an be ( a mixture of ) political exclusion, feelings that great injustice has been done
owards the Muslim community or feelings of Western domination ( which results in resentm
the West ). It is also important to note that Indonesian radical
movements have their origins in reform movements in the Middle East.”
“ Today, these links to the Middle East are still very important for present radical Indonesian
ovements ( …) , for both ideological support and for financial funding”.
“Radical Muslims in Indonesia only constitute a small minority”.
umber : Indonesia-Investments, http://www.indonesia-investments.com/doing-
usiness/risks/item245.
6. STRATEGI.
Strategi Dasar Memperkuat Pancasila
• Penyegaran kembali pemahaman Pancasila di seluruh jajaran
Pemerintahan Negara, merujuk pada original intent para
Pendiri Negara dalam BPUPKI-PPKI pada tahun 1945.
• Membentuk Kader Inti Kebangsaan.
• Penegasan dan penegakan norma hukum terhadap ideologi
yang bertentangan dengan Pancasila ( seperti TAP-
XXV/MPR/1966, Undang-undang Nomor 27 Tahun 1999).
• Pembentukan Lembaga Negara yang bertanggungjawab
dalam pembinaan ideologi.
• Merevitalisasi Kursus Kewaspadaan Nasional Lemhannas.
• Menyusun Program Legislasi Nasional dan Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang merupakan
pelaksanaan Pancasila.
Strategi Khusus untuk Menghadapi
Radikalisme Global
• Tiadakan akar penyebab timbulnya
radikalisme sebagai akibat kekeliruan
kebijakan Pemerintahan.
• Memperkuat Mainstream Umat Islam untuk
Menghadapi Splinter Groups yang radikal
dalam batang tubuhnya sendiri.
7. KESIMPULAN DAN PENUTUP.
Kesimpulan dan Penutup
• Perlu ada penegasan konstitusional bahwa Pancasila adalah ideologi Bangsa, dan
menegasikan ideologi lainnya.
• Perlu ada lembaga Negara yang membina Pancasila sebagai ideologi.
• Pancasila sebagai Ideologi bisa diperkuat dengan dua kegiatan pokok, yaitu 1)
menyegarkan dan menjabarkan pemahaman terhadap sistem nilainya; dan 2)
menindaklanjutinya secara konsisten dan konsekwen.
• Mayoritas Bangsa Indonesia pada umumnya dan Umat Islam Indonesia pada
khususnya bersikap moderat dan menerima Pancasila.
• Gerakan radikal Islam di Indonesia berasal dari gerakan reform agama Islam di
Timur Tengah.
• Kaum radikal Islam hanya merupakan minoritas.
• Strategi dasar dalam menghadapi kaum radikal Islam adalah dengan memperkuat
mayoritas umat Islam yang moderat untuk menetralisasikan minoritas radikal.
• Selain dari radikalisme berbasis agama perlu diwaspadai radikalisme berbasis
filsafat dan ideologi.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatRika Mouri
 
Makalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsaMakalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsaWarnet Raha
 
Mobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukMobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukSiti Sahati
 
Cara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan ManusiaCara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan ManusiaRandy Wrihatnolo
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Dadang Solihin
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeCut Endang Kurniasih
 
Review UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Review UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil NegaraReview UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Review UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil NegaraW. Riany
 
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMutiara Shifa
 
PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )
PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )
PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )Dheea Resta
 
PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGDadang Solihin
 
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaBab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaSyaiful Ahdan
 
Barang publik dan klasifikasi barang
Barang publik dan klasifikasi barangBarang publik dan klasifikasi barang
Barang publik dan klasifikasi barangBasuki Rahmat
 
Nilai dan Norma Konstitusi UUD NRI 1945 dan Konstitusionalitas Ketentuan Peru...
Nilai dan Norma Konstitusi UUD NRI 1945 dan Konstitusionalitas Ketentuan Peru...Nilai dan Norma Konstitusi UUD NRI 1945 dan Konstitusionalitas Ketentuan Peru...
Nilai dan Norma Konstitusi UUD NRI 1945 dan Konstitusionalitas Ketentuan Peru...Fitri Ayu Kusuma Wijayanti
 
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesiaPancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesiaNena Puji
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasiSugeng Budiharsono
 
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanDadang Solihin
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintahAbid Zamzami
 

Was ist angesagt? (20)

Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
 
Makalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsaMakalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsa
 
Mobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukMobilitas Penduduk
Mobilitas Penduduk
 
Cara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan ManusiaCara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
 
Review UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Review UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil NegaraReview UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Review UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
 
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 
PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )
PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )
PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )
 
PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANG
 
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaBab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
 
Barang publik dan klasifikasi barang
Barang publik dan klasifikasi barangBarang publik dan klasifikasi barang
Barang publik dan klasifikasi barang
 
Nilai dan Norma Konstitusi UUD NRI 1945 dan Konstitusionalitas Ketentuan Peru...
Nilai dan Norma Konstitusi UUD NRI 1945 dan Konstitusionalitas Ketentuan Peru...Nilai dan Norma Konstitusi UUD NRI 1945 dan Konstitusionalitas Ketentuan Peru...
Nilai dan Norma Konstitusi UUD NRI 1945 dan Konstitusionalitas Ketentuan Peru...
 
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesiaPancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
 
Proyeksi penduduk
Proyeksi pendudukProyeksi penduduk
Proyeksi penduduk
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
 
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
 
Hukum agraria
Hukum agraria   Hukum agraria
Hukum agraria
 

Andere mochten auch

10.pancasila sebagai ideologi kebudayaan
10.pancasila sebagai ideologi kebudayaan10.pancasila sebagai ideologi kebudayaan
10.pancasila sebagai ideologi kebudayaanTino Saptono
 
Terorisme Mengancam Keamanan Nasional (B.D.O Siagian, Universitas Pertahanan ...
Terorisme Mengancam Keamanan Nasional (B.D.O Siagian, Universitas Pertahanan ...Terorisme Mengancam Keamanan Nasional (B.D.O Siagian, Universitas Pertahanan ...
Terorisme Mengancam Keamanan Nasional (B.D.O Siagian, Universitas Pertahanan ...Okt Unhan
 
Seksi bina ideologi dan wawasan kebangsaan mempunyai tugas pokok melaksanakan...
Seksi bina ideologi dan wawasan kebangsaan mempunyai tugas pokok melaksanakan...Seksi bina ideologi dan wawasan kebangsaan mempunyai tugas pokok melaksanakan...
Seksi bina ideologi dan wawasan kebangsaan mempunyai tugas pokok melaksanakan...Al Gazali
 
Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara
Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negaraImplementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara
Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negaraKiki Amelia
 
Keragaman ideologi serta dampak terhadap pergerakan bangsa indonesia
Keragaman ideologi serta dampak terhadap pergerakan bangsa indonesiaKeragaman ideologi serta dampak terhadap pergerakan bangsa indonesia
Keragaman ideologi serta dampak terhadap pergerakan bangsa indonesiaayu larissa
 
Pemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesiaPemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesiaTrisna Nurdiaman
 
Makalah Pancasila sebagai sumber nilai & paradigma pembangunan
Makalah Pancasila sebagai sumber nilai & paradigma pembangunanMakalah Pancasila sebagai sumber nilai & paradigma pembangunan
Makalah Pancasila sebagai sumber nilai & paradigma pembangunanNurul Fahmi
 
Presentasi terorisme
Presentasi terorismePresentasi terorisme
Presentasi terorismeadi setyawan
 
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunanMakalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunanFahmy Metala
 
Sri Suwanti - Peran lsm dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasi
Sri Suwanti - Peran lsm dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasiSri Suwanti - Peran lsm dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasi
Sri Suwanti - Peran lsm dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasiSri Suwanti
 
Buku panduan manual tata cara lppd 2015
Buku panduan manual tata cara lppd 2015Buku panduan manual tata cara lppd 2015
Buku panduan manual tata cara lppd 2015Supangat Moker
 
Contoh program kerja tahunan ks.
Contoh program kerja tahunan ks.Contoh program kerja tahunan ks.
Contoh program kerja tahunan ks.Dhony S
 

Andere mochten auch (12)

10.pancasila sebagai ideologi kebudayaan
10.pancasila sebagai ideologi kebudayaan10.pancasila sebagai ideologi kebudayaan
10.pancasila sebagai ideologi kebudayaan
 
Terorisme Mengancam Keamanan Nasional (B.D.O Siagian, Universitas Pertahanan ...
Terorisme Mengancam Keamanan Nasional (B.D.O Siagian, Universitas Pertahanan ...Terorisme Mengancam Keamanan Nasional (B.D.O Siagian, Universitas Pertahanan ...
Terorisme Mengancam Keamanan Nasional (B.D.O Siagian, Universitas Pertahanan ...
 
Seksi bina ideologi dan wawasan kebangsaan mempunyai tugas pokok melaksanakan...
Seksi bina ideologi dan wawasan kebangsaan mempunyai tugas pokok melaksanakan...Seksi bina ideologi dan wawasan kebangsaan mempunyai tugas pokok melaksanakan...
Seksi bina ideologi dan wawasan kebangsaan mempunyai tugas pokok melaksanakan...
 
Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara
Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negaraImplementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara
Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara
 
Keragaman ideologi serta dampak terhadap pergerakan bangsa indonesia
Keragaman ideologi serta dampak terhadap pergerakan bangsa indonesiaKeragaman ideologi serta dampak terhadap pergerakan bangsa indonesia
Keragaman ideologi serta dampak terhadap pergerakan bangsa indonesia
 
Pemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesiaPemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesia
 
Makalah Pancasila sebagai sumber nilai & paradigma pembangunan
Makalah Pancasila sebagai sumber nilai & paradigma pembangunanMakalah Pancasila sebagai sumber nilai & paradigma pembangunan
Makalah Pancasila sebagai sumber nilai & paradigma pembangunan
 
Presentasi terorisme
Presentasi terorismePresentasi terorisme
Presentasi terorisme
 
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunanMakalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
 
Sri Suwanti - Peran lsm dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasi
Sri Suwanti - Peran lsm dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasiSri Suwanti - Peran lsm dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasi
Sri Suwanti - Peran lsm dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasi
 
Buku panduan manual tata cara lppd 2015
Buku panduan manual tata cara lppd 2015Buku panduan manual tata cara lppd 2015
Buku panduan manual tata cara lppd 2015
 
Contoh program kerja tahunan ks.
Contoh program kerja tahunan ks.Contoh program kerja tahunan ks.
Contoh program kerja tahunan ks.
 

Ähnlich wie PANCASILA] Strategi Memperkuat Pancasila sebagai Ideologi Bangsa untuk Menghadapi Radikalisme Global

Materi nilai nilai ideologi pancasila dengan gambar
Materi nilai nilai ideologi pancasila dengan gambarMateri nilai nilai ideologi pancasila dengan gambar
Materi nilai nilai ideologi pancasila dengan gambarmasdoel Manisrenggo
 
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan Cloudys04
 
Hand out siswa
Hand out siswaHand out siswa
Hand out siswarhyea
 
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negaraPancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negaraAnnisa Suci Priyanti
 
Bab i kd iv pancasila sebagai ideologi terbuka
Bab i kd iv pancasila sebagai ideologi terbukaBab i kd iv pancasila sebagai ideologi terbuka
Bab i kd iv pancasila sebagai ideologi terbukaAanZaman
 
Kuliah 3 filsafat pancasila bag 2
Kuliah 3 filsafat pancasila bag 2Kuliah 3 filsafat pancasila bag 2
Kuliah 3 filsafat pancasila bag 2pt.ccc
 
makna dan fungsi pancasila
makna dan fungsi pancasilamakna dan fungsi pancasila
makna dan fungsi pancasilamiftah_rahmat
 
Pilar pilar kebangsaan
Pilar pilar kebangsaanPilar pilar kebangsaan
Pilar pilar kebangsaanMuslihin Hilim
 
Pancasil sebagai ideologi bangsa (modul pancasila)
Pancasil sebagai ideologi bangsa (modul pancasila)Pancasil sebagai ideologi bangsa (modul pancasila)
Pancasil sebagai ideologi bangsa (modul pancasila)fikri asyura
 
revitalisasi nilai pancasila.ppt
revitalisasi nilai pancasila.pptrevitalisasi nilai pancasila.ppt
revitalisasi nilai pancasila.pptbajingan2
 
Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara
Pancasila sebagai dasar dan ideologi negaraPancasila sebagai dasar dan ideologi negara
Pancasila sebagai dasar dan ideologi negaraYosaVitaloka
 
Kajian bahan sem 1 siswa
Kajian bahan sem 1 siswaKajian bahan sem 1 siswa
Kajian bahan sem 1 siswakeindahan_devie
 

Ähnlich wie PANCASILA] Strategi Memperkuat Pancasila sebagai Ideologi Bangsa untuk Menghadapi Radikalisme Global (20)

WAWASAN KEBANGSAAN.pptx
WAWASAN KEBANGSAAN.pptxWAWASAN KEBANGSAAN.pptx
WAWASAN KEBANGSAAN.pptx
 
Materi nilai nilai ideologi pancasila dengan gambar
Materi nilai nilai ideologi pancasila dengan gambarMateri nilai nilai ideologi pancasila dengan gambar
Materi nilai nilai ideologi pancasila dengan gambar
 
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
 
PPKn
PPKnPPKn
PPKn
 
Bahan makalah kwn
Bahan makalah kwnBahan makalah kwn
Bahan makalah kwn
 
Menampilkan sikap positif terhadap pancasila sbg ideologi terbuka
Menampilkan sikap positif terhadap pancasila sbg ideologi terbukaMenampilkan sikap positif terhadap pancasila sbg ideologi terbuka
Menampilkan sikap positif terhadap pancasila sbg ideologi terbuka
 
Hand out siswa
Hand out siswaHand out siswa
Hand out siswa
 
Materi Pancasila
Materi PancasilaMateri Pancasila
Materi Pancasila
 
Kelompok edi prasojo
Kelompok edi prasojoKelompok edi prasojo
Kelompok edi prasojo
 
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negaraPancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
 
Bab i kd iv pancasila sebagai ideologi terbuka
Bab i kd iv pancasila sebagai ideologi terbukaBab i kd iv pancasila sebagai ideologi terbuka
Bab i kd iv pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Kuliah 3 filsafat pancasila bag 2
Kuliah 3 filsafat pancasila bag 2Kuliah 3 filsafat pancasila bag 2
Kuliah 3 filsafat pancasila bag 2
 
makna dan fungsi pancasila
makna dan fungsi pancasilamakna dan fungsi pancasila
makna dan fungsi pancasila
 
Pilar pilar kebangsaan
Pilar pilar kebangsaanPilar pilar kebangsaan
Pilar pilar kebangsaan
 
Pancasil sebagai ideologi bangsa (modul pancasila)
Pancasil sebagai ideologi bangsa (modul pancasila)Pancasil sebagai ideologi bangsa (modul pancasila)
Pancasil sebagai ideologi bangsa (modul pancasila)
 
Pancasila dalam kehidupan
Pancasila dalam kehidupanPancasila dalam kehidupan
Pancasila dalam kehidupan
 
revitalisasi nilai pancasila.ppt
revitalisasi nilai pancasila.pptrevitalisasi nilai pancasila.ppt
revitalisasi nilai pancasila.ppt
 
Print 1
Print 1Print 1
Print 1
 
Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara
Pancasila sebagai dasar dan ideologi negaraPancasila sebagai dasar dan ideologi negara
Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara
 
Kajian bahan sem 1 siswa
Kajian bahan sem 1 siswaKajian bahan sem 1 siswa
Kajian bahan sem 1 siswa
 

Mehr von Saafroedin Bahar

Pembangunan karakter utk generasi penerus
Pembangunan karakter utk generasi penerusPembangunan karakter utk generasi penerus
Pembangunan karakter utk generasi penerusSaafroedin Bahar
 
Masalah integrasi nasional dan ancaman disintegras2i
Masalah integrasi nasional dan ancaman disintegras2iMasalah integrasi nasional dan ancaman disintegras2i
Masalah integrasi nasional dan ancaman disintegras2iSaafroedin Bahar
 
Strategi pembangunan sosial budaya minangkabau
Strategi pembangunan sosial budaya minangkabauStrategi pembangunan sosial budaya minangkabau
Strategi pembangunan sosial budaya minangkabauSaafroedin Bahar
 
Konteks kenegaraan hak asasi manusia
Konteks kenegaraan hak asasi manusiaKonteks kenegaraan hak asasi manusia
Konteks kenegaraan hak asasi manusiaSaafroedin Bahar
 

Mehr von Saafroedin Bahar (6)

Prri
PrriPrri
Prri
 
Pembangunan karakter utk generasi penerus
Pembangunan karakter utk generasi penerusPembangunan karakter utk generasi penerus
Pembangunan karakter utk generasi penerus
 
Masalah integrasi nasional dan ancaman disintegras2i
Masalah integrasi nasional dan ancaman disintegras2iMasalah integrasi nasional dan ancaman disintegras2i
Masalah integrasi nasional dan ancaman disintegras2i
 
Prri
PrriPrri
Prri
 
Strategi pembangunan sosial budaya minangkabau
Strategi pembangunan sosial budaya minangkabauStrategi pembangunan sosial budaya minangkabau
Strategi pembangunan sosial budaya minangkabau
 
Konteks kenegaraan hak asasi manusia
Konteks kenegaraan hak asasi manusiaKonteks kenegaraan hak asasi manusia
Konteks kenegaraan hak asasi manusia
 

PANCASILA] Strategi Memperkuat Pancasila sebagai Ideologi Bangsa untuk Menghadapi Radikalisme Global

  • 1. STRATEGI MEMPERKUAT PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA Untuk Menghadapi Radikalisme Global Dr. Saafroedin Bahar Lembaga Ketahanan Nasional, 22 Juli 2014
  • 2. Topik Bahasan • Ideologi • Pancasila sebagai Ideologi • Komposisi Umat Islam Indonesia • Gerakan Radikal. • Gerakan Radikal Islam di Indonesia • Strategi Memperkuat Pancasila sebagai Ideologi Bangsa untuk Menghadapi Radikalisme Global • Kesimpulan dan Penutup.
  • 4. Edisi 10 Mei 2007 4 APAKAH IDEOLOGI ITU ? Ideologi adalah rumusan yang lugas mengenai berbagai masalah, bersifat mengikat bagi para penganutnya, dan berkisar pada suatu nilai dasar sebagai inti. (Edward Shils, 1972)
  • 5. Edisi 10 Mei 2007 5 Tantangan Terbesar Ideologi Ortodoksi (Ajaran yang benar) Ortopraksis (Amalan yang benar)O t Sistem Nilai Institusi
  • 6. Edisi 10 Mei 2007 6 Sembilan unsur ideologi menurut Edward Shils (1972) • Rumusannya lugas • Terintegrasi secara sengaja di sekitar satu kepercayaan moral atau kognitif • Mengakui kaitannya dengan masa lampau dan sekarang • Menutup masuknya unsur atau variasi baru • Keharusan untuk melaksanakannya dalam sikap, perilaku, dan perbuatan penganutnya • Adanya rasa senang kepada ideologi itu • Keharusan adanya konsensus dari semua pengikutnya • Diundangkan secara legal • Dihubungkan dengan satu badan yang didirikan untuk menegakkan pola kepercayaan itu
  • 7. Edisi 10 Mei 2007 7 Rujukan Keabsahan dalam Implementasi Ideologi • Tiga aspek keabsahan suatu konsep – termasuk ideologi - dalam implementasinya: * Keabsahan filsafati (filosofische gelding) * Keabsahan hukum (yuridische gelding) * Keabsahan sosiologis (sociologische gelding)
  • 9. Lokasi, Status, Substansi, dan Implementasi Pancasila • Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, dijelaskan dalam Penjelasan Umum Undang-Undang Dasar 1945. • Merupakan “ Staatsfundamentalnorm”. • Menyatu dengan substansi Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 lainnya. • Ditindaklanjuti dengan produk legislasi - “Stufenbautheorie des Rechts”.
  • 10. Edisi 10 Mei 2007 10 Hubungan Konvensi Montevideo 1933, Pancasila, dengan Negara PANCASILA 1945 REPUBLIK INDONESIA RAKYAT WILAYAH PEMERINTAHAN KONVENSI MONTEVIDEO 1933 PERJANJIAN INTERNASIONAL LAINNYA
  • 11. Syllogisme Pancasila • Pancasila adalah Dasar Negara Republik Indonesia, yang mencakup Rakyat, Wilayah, dan Pemerintah. • Tujuan Negara Republik Indonesia adalah suatu negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur; • Tugas Pemerintah adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteran umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. • Karena itu, Pancasila harus menjadi rujukan dalam pelaksanaan Tujuan Negara dan Tugas Pemerintah. Edisi 10 Mei 2007 11
  • 12. Edisi 10 Mei 2007 12 PANCASILA PANCASILA DAN SISTEM HUKUM NASIONAL Menurut Prof. Dr. A Hamid S. Attamimi, SH (1990) SISTEM HUKUM INDONESIA CITA HUKUM SISTEM NORMA HUKUM konstitutive Rechtsidee & regulative Rechtsidee Staatsfundamentalnorm Staatsgrundsetze formell Gesetz Verordnung & autonome Satzung usw PEMB UUD 1945 BATANG TUBUH UUD 1945 TAP MPR HUKUM DASAR TAK TERTULIS UNDANG-UNDANG PERATURAN PELAKSANAAN & PERATURAN OTONOM, DLL
  • 13. Edisi 10 Mei 2007 13 + Rumusannya lugas ? Terintegrasi secara sengaja di sekitar satu kepercayaan moral atau kognitif + Mengakui kaitannya dengan masa lampau dan sekarang ? Menutup masuknya unsur atau variasi baru ? Keharusan untuk melaksanakannya dalam sikap, perilaku, dan perbuatan penganutnya ? Adanya rasa senang kepada ideologi itu ? Keharusan adanya konsensus dari semua pengikutnya + Diundangkan secara legal ? Dihubungkan dengan satu badan yang didirikan untuk menegakkan pola kepercayaan itu PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI Sebuah penilaian
  • 14. Edisi 10 Mei 2007 14 PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI Sebuah kompromi • Pancasila adalah ideologi terbuka (Presiden Soeharto, BP-7 Pusat, 1985)
  • 15. Edisi 10 Mei 2007 15 Tantangan Terbesar Ideologi Pancasila Ortodoksi (Ajaran yang benar) Ortopraksis (Amalan yang benar)O t Sistem Nilai Institusi
  • 16. Masalah Ortodoksi Pancasila • Mengintegrasikan tiga tahap perkembangan dalam perumusan Pancasila: pidato 1 Juni 1945, draft Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 [ dikaitkan dengan Penjelasan Umum Undang-Undang Dasar 1945] • Penegasan Pancasila sebagai Ideologi Negara dalam salah satu Pasal Undang-Undang Dasar 1945, sekaligus menegasikan ideologi-ideologi lainnya.
  • 17. Edisi 10 Mei 2007 17 MASALAH-MASALAH ORTOPRAKSIS PANCASILA/1 • Rangkaian Amandemen Undang-Undang Dasar 1945 dalam kurun Reformasi antara Tahun 1999 – 2002. * Penyesuaian kelembagaan dengan tuntutan zaman yang sudah jauh berubah. * Tidak mengubah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai Dasar Negara * Menambah 300 % substansi pasal-pasal yang tercantum dalam Batang Tubuh, yang menyangkut hak asasi manusia, hubungan antara cabang legislatif, eksekutif, dan yudikatif, serta penegasan tentang wilayah. * Terkesan dilaksanakan tanpa suatu grand design. * Masih memerlukan harmonisasi, baik konseptual, institusional, maupun redaksional
  • 18. Edisi 10 Mei 2007 18 MASALAH-MASALAH ORTOPRAKSIS PANCASILA/2 • Masalah Wilayah a.l. * Perbatasan dengan negara tetangga. . Republik Indonesia tidak mempunyai Coast Guard dan Border Patrol, padahal hukum internasional menganut asas effective occupation. * Sebagian besar pulau belum ada nama. * Kehancuran lingkungan hidup dan sumber daya alam. * Klaim berganda antara negara dan masyarakat hukum adat terhadap tanah ulayat.
  • 19. Edisi 10 Mei 2007 19 MASALAH-MASALAH ORTOPRAKSIS PANCASILA/3 • Masalah Rakyat, a.l. * Kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, walaupun Indonesia [pernah] mempunyai sumber daya alam yang kaya. * Kemajemukan etnik, ras, agama, yang sering menimbulkan konflik horisontal * Termarginalisasi oleh rangkaian kebijakan Pemerintah, sehingga mendorong timbulnya rangkaian protes dan unjuk rasa * Secara teoretikal memiliki kedaulatan tertinggi, namun tidak berdaya dalam proses perumusan serta pelaksanaan kebijakan negara, baik secara langsung maupun melalui partai-partai politik.
  • 20. Edisi 10 Mei 2007 20 MASALAH-MASALAH ORTOPRAKSIS PANCASILA/4 • Masalah Pemerintahan, a.l. * Terkendala oleh birokrasi yang amat kaku. * Teralienasi dari Rakyat Indonesia yang majemuk. * [Terkesan tanpa idealisme, dan cenderung ke arah pragmatisme dan neo liberalisme ] * Rivalitas dan kolusi antara cabang legislatif dan eksekutif. * Korupsi, kolusi, dan nepotisme. * Sistem presidensial atau parlementer ? * Negara kesatuan atau federal ?
  • 21. Lembaga Negara yang Bertanggungjawab dalam Melaksanakan Pancasila • Berdasar alinea keempat Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945: Pemerintahan Negara, yang terdiri dari: a. Cabang Legislatif: Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Majelis Permusyawaratan Rakyat. b. Cabang Eksekutif : Presiden Republik Indonesia. c. Cabang Yudikatif : Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi.
  • 22. Edisi 10 Mei 2007 22 DUA JENIS KEPEMIMPINAN YANG DIPERLUKAN INDONESIA SEBAGAI BANGSA YANG BERMASYARAKAT MAJEMUK • The Solidarity Makers • The Administrators (Herbert Feith)
  • 23. Komposisi Umat Islam Indonesia • Umat Islam Indonesia terdiri dari: a. “Mainstream” yang moderat, sesuai dengan budaya Indonesia. b. “ Splinter groups” yang radikal, oleh karena pengaruh gerakan radikal dari Timur Tengah. “ Radical Muslims in Indonesia only constitute a small minority”. ( Sumber: “ Indonesia-Investments”, http:www.indonesia- investments.com/doing-business/risks/radical-islam/item245
  • 24. Edisi 10 Mei 2007 24 5. LSI: Mayoritas Idealkan Pancasila (1) Posted by: "Don Manurung" donmanurung@yahoo.com donmanurung Fri Aug 25, 2006 3:11 pm (PST) LSI: Mayoritas Idealkan Pancasila Media Indonesia, Thursday, Aug. 24, 2006 Posted: 6:34:24PM Mayoritas masyarakat Islam lebih memilih penerapan hukum nasional ketimbang aturan hukum lain," ujar Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA kepada wartawan di Jakarta, Kamis (24/8). Survei itu dilakukan di 33 provinsi pada 28 Juli-3 Agustus 2006. LSI mencatat 69,6% responden lebih mengidealkan Pancasila dan hanya sebagian kecil yang menginginkan Indonesia seperti negara demokrasi di Barat maupun negara Islam di Timur Tengah. LSI melakukan survei di 33 provinsi mulai 28 Juli - 3 Agustus 2006 dengan responden sebanyak 700 orang, dengan metoe "multi-stage random sampling" dan wawancara tatap muka dengan "margin of error" sekitar 3,8 persen. 67,4 persen publik yang beragama Islam berpandangan yang sama tentang sistem kenegaraan berdasarkan Pancasila, sedang umat Kristiani 81,7 persen dan agama lainnya 90,9 persen. Persepsi ini juga merata di berbagai latar belakang politik, termasuk di kalangan pemilih partai yang berbasiskan Islam, seperti PPP (55,2 persen), walau tidak sebesar di parpol yang berbasiskan kebangsaan, seperti PDIP (79 persen), Golkar (74,1 persen) dan Partai Demokrat (71,4 persen). Mengidealkan sistem kenegaraan Pancasila, karena 66,7 persen publik merasa bahwa Pancasila adalah ideologi simbolik yang lebih cocok dengan keberagaman yang ada, baik dari suku, agama, adat, ras maupun golongan.
  • 25. 3. KOMPOSISI UMAT ISLAM INDONESIA.
  • 26. Kemajemukan Umat Islam Indonesia • “ Much variety can be found in Indonesian Islam in their perceptions regarding the role that that Islam should play within Indonesian politics and society. Although around 88 percent of Indonesian population is Muslim, Indonesia is not an Islamic state ruled by Islamic law. As most Indonesians can be labelled moderate Muslims, the majority thus approves a secular democracy and a pluralist society.” Sumber : Indonesia-Investments, http://www.indonesia-investments.com/doing- business/risks/item245.
  • 28. Struktur Gerakan Radikal • Gerakan Radikal Berbasis Agama. 1) Gerakan Radikal Berbasis Agama Islam ( dibahas pada bagian berikut). 2) Gerakan Radikal Berbasis Agama Lainnya ( seperti Gerakan Radikal Buddhis di Sri Lanka dan Myanmar. Gerakan Radikal Berbasis Filsafat dan Ideologi. * 1) Gerakan Radikal Anarkisme. 2) Gerakan Radikal Komunisme/Marxisme- Leninisme.
  • 29. Gerakan Radikal Berbasis Filsafat dan Ideologi: Komunisme/Marxisme-Leninisme • Historis materialisme: agama adalah candu bagi rakyat’ • Dunia terbagi dalam dua kubu yang tidak bisa didamaikan. • Pertentangan kelas yang abadi: borjuis vs proletar, salah satu harus hancur • Diktatur Proletariat. • Revolusi permanen Edisi 10 Mei 2007 29
  • 30. 5. GERAKAN RADIKAL ISLAM DI INDONESIA.
  • 31. Konteks Sejarah dan Proporsi Gerakan Radikal Radical Islamic movements in Indonesia are not a new phenomenon but have been present since the colonial era. The underlying reasons for a Muslim to radicalize an be ( a mixture of ) political exclusion, feelings that great injustice has been done owards the Muslim community or feelings of Western domination ( which results in resentm the West ). It is also important to note that Indonesian radical movements have their origins in reform movements in the Middle East.” “ Today, these links to the Middle East are still very important for present radical Indonesian ovements ( …) , for both ideological support and for financial funding”. “Radical Muslims in Indonesia only constitute a small minority”. umber : Indonesia-Investments, http://www.indonesia-investments.com/doing- usiness/risks/item245.
  • 33. Strategi Dasar Memperkuat Pancasila • Penyegaran kembali pemahaman Pancasila di seluruh jajaran Pemerintahan Negara, merujuk pada original intent para Pendiri Negara dalam BPUPKI-PPKI pada tahun 1945. • Membentuk Kader Inti Kebangsaan. • Penegasan dan penegakan norma hukum terhadap ideologi yang bertentangan dengan Pancasila ( seperti TAP- XXV/MPR/1966, Undang-undang Nomor 27 Tahun 1999). • Pembentukan Lembaga Negara yang bertanggungjawab dalam pembinaan ideologi. • Merevitalisasi Kursus Kewaspadaan Nasional Lemhannas. • Menyusun Program Legislasi Nasional dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang merupakan pelaksanaan Pancasila.
  • 34. Strategi Khusus untuk Menghadapi Radikalisme Global • Tiadakan akar penyebab timbulnya radikalisme sebagai akibat kekeliruan kebijakan Pemerintahan. • Memperkuat Mainstream Umat Islam untuk Menghadapi Splinter Groups yang radikal dalam batang tubuhnya sendiri.
  • 35. 7. KESIMPULAN DAN PENUTUP.
  • 36. Kesimpulan dan Penutup • Perlu ada penegasan konstitusional bahwa Pancasila adalah ideologi Bangsa, dan menegasikan ideologi lainnya. • Perlu ada lembaga Negara yang membina Pancasila sebagai ideologi. • Pancasila sebagai Ideologi bisa diperkuat dengan dua kegiatan pokok, yaitu 1) menyegarkan dan menjabarkan pemahaman terhadap sistem nilainya; dan 2) menindaklanjutinya secara konsisten dan konsekwen. • Mayoritas Bangsa Indonesia pada umumnya dan Umat Islam Indonesia pada khususnya bersikap moderat dan menerima Pancasila. • Gerakan radikal Islam di Indonesia berasal dari gerakan reform agama Islam di Timur Tengah. • Kaum radikal Islam hanya merupakan minoritas. • Strategi dasar dalam menghadapi kaum radikal Islam adalah dengan memperkuat mayoritas umat Islam yang moderat untuk menetralisasikan minoritas radikal. • Selain dari radikalisme berbasis agama perlu diwaspadai radikalisme berbasis filsafat dan ideologi.