SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 12
MAKALAH PROBABILITAS
Disajikan untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Teknik Proyeksi Bisnis
Dosen Pembimbing :
Drs. Anang Dwi P, MM
Disusun Oleh Kelompok 7 :
1. Reni Tri Irawati 13106620047 Manajemen
2. Rohmat Fengki Wibowo 13106620048 Manajemen
3. Ryan Anggara 13106620049 Manajemen
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM BALITAR
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam hidup kita sering mengalamai hal-hal yang mungkin pernah kita alami. Dari
kejadian yang pernah kita alami tersebut kadang kita bisa memberikan pandangan kepada orang
lain yang sedang mengalami kejadian seperti kita dulu.
Bagi mereka yang lebih kreatif kejadian yang pernah dialaminya dimasa lalu atau bahkan
kejadian yang dialami orang lain dijadikan ramalan untuk masa depan seseorang yang
dipandangnya menyerupai seseorang tadi. Kadang kita dalam hidup ini perlu yakin adanya
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dikemudian hari ketika kita melakukan suatu
kegiatan. Hal ini diperlukan untuk menjadikan perhatian dan pertimbangan dalam kita melankah
yang kita ambil dari kejadian-kejadian sebelumnya.
Sebagai gambaran yang realistis adalah ketika ada teman kita yang terjatuh ketika
melewati jembatan A, maka kita sebagai orang yang ingin melewati jembatan A mesti perlu
dipertimbangkan tentang kejadian sebelumnya. Bisa jadi kita akan mengalami seperti orang-
orang sebelumnya ketika melewati jambatan tersebut.
Dalam makalah ini, kami ingin menguak tentang kemungkinan-kemungkinan dalam
hidup yang didasarkan pada kejadian-kejadian dimasa lalu. Makalah yang kami buat ini
membahas :
a. Pengertian Probabilitas
b. Manfaat Probabilitas dalam penelitian
c. Pendekatan Probabilitas
d. Hokum Probabilitas
e. Contoh Soal Probabilitas
DAFTAR ISI
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Probabilitas
Probabilitas adalah suatu nilai yang digunakan untuk mengukur tingkat
terjadinya suatu kejadian yang acak. Kata probabilitas itu sendiri sering disebut dengan
peluang atau kemungkinan. Probabilitas secara umum merupakan peluang bahwa sesuatu
akan terjadi.
Dalam mempelajari probabilitas, ada tiga kata kunci yang harus diketahui yaitu :
1. Eksperimen,
2. Hasil (outcome)
3. Kejadian atau peristiwa (event)
Contoh :
Dari eksperimen pelemparan sebuah dadu. Hasil (outcome) dari pelemparan sebuah dadu
tersebut kemungkian akan keluar biji satu atau biji dua atau biji tiga dan seterusnya. Kumpulan
dari beberapa hasil tersebut dikenal sebagai kejadian (even).
Probabilitas biasanya dinyatakan dengan bilangan desimal (seperti 0,50, 0,20 atau
0,89) atau bilangan pecahan seperti 5/100, 20/100, 75/100. Nilai dari probabilitas berkisar antara
0 sampai dengan 1. Jika semakin dekat nilai probabilitas ke nilai 0, maka semakin kecil juga
kemungkinan suatu kejadian akan terjadi. Jika semakin dekat nilai probabilitas ke nilai 1, maka
semakin besar peluang suatu kejadian akan terjadi.
B. Manfaat Probabilitas Dalam Penelitian
Manfaat probabilitas dalam kehidupan sehari-hari adalah membantu kita dalam
mengambil suatu keputusan, serta meramalkan kejadian yang mungkin terjadi. Jika kita tinjau
pada saat kita melakukan penelitian, probabilitas memiliki beberapa fungsi antara lain;
1. Membantu peneliti dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat. Pengambilan
keputusan yang lebih tepat dimagsudkan tidak ada keputusan yang sudah pasti karena
kehidupan mendatang tidak ada yang pasti kita ketahui dari sekarang, karena informasi
yang didapat tidaklah sempurna.
2. Dengan teori probabilitas kita dapat menarik kesimpulan secara tepat atas hipotesis yang
terkait tentang karakteristik populasi.
3. Menarik kesimpulan secara tepat atas hipotesis (perkiraan sementara yang belum teruji
kebenarannya) yang terkait tentang karakteristik populasi pada situssi ini kita hanya
mengambil atau menarik kesimpulan dari hipotesis bukan berarti kejadian yang akan
dating kita sudah ketehaui apa yang akan tertjadi.
4. Mengukur derajat ketidakpastian dari analisis sampel hasil penelitian dari suatu populasi.
Contoh:
Ketika diadakannya sensus penduduk 2000, pemerintah mendapatkan data
perbandingan antara jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki berbanding jumlah
penduduk berjenis kelamin perempuan adalah memiliki perbandingan 5:6, sedangkan
hasil sensus pada tahun 2010 menunjukan hasil perbandingan jumlah penduduk berjenis
kelamin pria berbanding jumlah penduduk berjenis kelamin wanita adalah 5:7. Maka
pemerintah dapat mengambil keputusan bahwa setiap tahunnya dari tahun 2000 hingga
2010 jumlah wanita berkembang lebih pesat daripada jumlah penduduk pria.
C. Pendekatan Probabilitas
Konsep-konsep probabilitas tidak hanya penting oleh karena terapan-teranpannya yang
langsung pada masalah-masalah bisnis akan tetapi juga karena probabilitas adalah dasar dari
sampel-sampel dan inferences tentang populasi yang dapat dibuat dari suatu sampel.
PENDEKATAN PERHITUNGAN PROBABILITAS Ada 3 (tiga) pendekatan konsep untuk
mendefinisikan probabilitas dan menentukan nilai-nilai probabilitas, yaitu :(1). Pendekatan
Klasik(2). Pendekatan Frekuensi Relatif, dan(3). Pendekatan Subyektif
1. PENDEKATAN KLASIK
Probabilitas diartikan sebagai hasil bagi dari banyaknya peristiwa yang dimaksud
dengan seluruh peristiwa yang mungkin menurut pendekatan klasik, probabilitas
dirumuskan :
keterangan :
P(A) = probabilitas terjadinya kejadian A.
x = peristiwa yang dimaksud.
n = banyaknya peristiwa.
Contoh :
Dua buah dadu dilempar ke atas secara bersamaan. Tentukan probabilitas
munculnya angka berjumlah 5.
Penyelesaian :
Hasil yang dimaksud (x) = 4, yaitu (1,4), (4,1), (2,3). (3,2)
Hasil yang mungkin (n) = 36, yaitu (1,1), (1,2), (1,3). ….., (6,5), (6,6).
= 0,11
2. PENDEKATAN FREKUENSI RELATIP (EMPERICAL APPROACH)
Menurut pendekatan frekuensi relatif, probabilitas diartikan sebagai proporsi
waktu terjadinya suatu peristiwa dalam jangka panjang, jika kondisi stabil atau frekuensi
relatif dari suatu peristiwa dalam sejumlah besar percobaan.
Nilai probabilitas ditentukan melalui percobaan, sehingga nilai probabilitas itu
merupakan limit dari frekuensi relatif peristiwa tersebut. Menurut pendekatan frekuensi
relatif, probabilitas dirumuskan :
keterangan :
P(Xi) = probabilitas peristiwa i.
fi = frekuensi peristiwa i.
n = banyaknya peristiwa yang bersangkutan.
Contoh :
Dari hasil ujian statistik, 65 mahasiswa STMIK MDP, didapat nilai-nilai sebagai
berikut.
X 5,0 6,5 7,4 8,3 8,8 9,5
F 11 14 13 15 7 5
x = nilai statistik.
Tentukan probabilitas salah seorang mahasiswa yang nilai statistiknya 8,3.
Penyelesaian :
Frekuensi mahasiswa dengan nilai 8,3 (f) = 15
Jumlah mahasiswa (n) = 65.
= 0,23
3. PENDEKATAN SUBYEKTIP (PERSONALISTIC APPROACH)
Menurut pendekatan subjektif, probabilitas diartikan sebagai tingkat kepercayaan
individu yang didasarkan pada peristiwa masa lalu yang berupa terkaan saja.
Contoh :
Seorang direktur akan memilih seorang supervisor dari empat orang calon yang telah
lulus ujian saringan. Keempat calon tersebut sama pintar, sama lincah, dan semuanya dapat
dipercaya. Probabilitas tertinggi(kemungkinan diterima) menjadi supervisor ditentukan secara
subjektif oleh sang direktur.
Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat disusun suatu pengertian umum mengenai
probabilitas, yaitu sebagai berikut :
Probabilitas adalah suatu indeks atau nilai yang digunakan untuk menentukan tingkat
terjadinya suatu kejadian yang bersifat random (acak).
Oleh karena probabilitas merupakan suatu indeks atau nilai maka probabilitas memiliki
batas-batas yaitu mulai dari 0 sampai dengan 1 ( 0 £ P £ 1).
- Jika P = 0, disebut probabilitas kemustahilan, artinya kejadian atau peristiwa tersebut tidak
akan terjadi.
- Jika P = 1, disebut probabilitas kepastian, artinya kejadian atau peristiwa tersebut pasti terjadi.
- Jika 0 < P < 1, disebut probabilitas kemungkinan, artinya kejadian atau peristiwa tersebut dapat
atau tidak dapat terjadi.
D. Hukum Probabilitas
Hukum Pertambahan
Asas perhitungan probabilitas dengan berbagai kondisi yang harus diperhatikan:
1. Hukum Pertambahan
terdapat 2 kondisi yang harus diperhatikan yaitu:
a. Mutually Exclusive (saling meniadakan)
Rumus: P (A U B) = P (A atau B)= P (A) + P (B)
Contoh:
Probabilitas untuk keluar mata 2 atau mata 5 pada pelemparan satu kali sebuah dadu adalah:
P(2 U 5) = P (2) + P (5) = 1/6 + 1/6 = 2/6
b. Non Mutually Exclusive (dapat terjadi bersama)
- Peristiwa Non Mutually Exclusive (Joint)
dua peristiwa atau lebih dapat terjadi bersamasama (tetapi tidak selalu bersama)
Contoh penarikan kartu as dan berlian
P (A U B) =P(A) + P (B) – P(A ∩B)
BA A ∩B
Non Mutually Exclusive
Peristiwa terjadinya A dan B merupakan gabungan antara peristiwa A dan peristiwa B. Akan
tetapi karena ada elemen yang sama dalam peristiwa A dan B, gabungan peristiwa A dan B perlu
dikurangi peristiwa di mana A dan B memiliki elemen yang sama. Dengan demikian, probabilitas
pada keadaan di mana terdapat elemen yang sama antara peristiwa A dan B maka probabilitas A
atau B adalah probabilitas A ditambah probabilitas B dan dikurangi probabilitas elemen yang
sama dalam peristiwa A dan B.
HUKUM PERKALIAN
Terdapat dua kondisi yang harus diperhatikan apakah kedua peristiwa tersebut saling bebas atau
bersyarat.
a. Peristiwa Bebas (Independent)
Apakah kejadian atau ketidakjadian suatu peristiwa tidak mempengaruhi peristiwa lain.
Contoh:
Sebuah coin dilambungkan 2 kali maka peluang keluarnya H pada lemparan pertama dan pada
lemparan kedua saling bebas.
P(A ∩B) = P (A dan B) = P(A) x P(B)
Peristiwa Bebas (Hk Perkalian)
F. CONTOH SOAL PROBABILITAS
1. Seorang Direktur Bank mengatakan bahwa dari 1000 nasabahnya terdapat 150 orang yang
tidak puas dengan pelayanan bank. Pada suatu hari kita bertemu dengan salah seorang nasabah.
Berapa probabilitasnya bahwa nasabah tersebut tidak puas ?
Penyelesaian :
Dik : n = 1000
x = 150
Jika A adalah nasabah yang tidak puas, maka :
P(A) = 150 / 1000 = 0.15 atau 15%
Jasdi probabilitas bahwa kita bertemu dengan nsabah yang tidak puas adalah 15%.
2. Peluang seorang mahasiswa lulus matematika 2/3, dan peluang lulus biologi 4/9. Bila
peluang lulus paling sedikit satu mata kuliah 4/5 berapakah peluangnya lulus dalam kedua mata
kuliah?
Penyelesaian :
Misalkan A menyatakan kejadian lulus matematika dan B kejadian lulus Biologi maka menurut
teorema 1
P(AΩB) = P(A) + P(B)-P(AUB)
= 2/3 + 4/9 – 4/5
= 14/45
Contoh soal 1:
Sebuah dadu dilambungkan dua kali, peluang keluarnya mata 5 untuk kedua kalinya adalah:
P (5 ∩ 5) = 1/6 x 1/6 = 1/36
Contoh soal 2:
Sebuah dadu dan koin dilambungkan bersama-sama, peluang keluarnya hasil lambungan berupa
sisi H pada koin dan sisi 3 pada dadu adalah:
P (H) = ½, P (3) = 1/6
P (H ∩ 3) = ½ x 1/6 = 1/12
b. Peristiwa tidak bebas (Hk. Perkalian)
Peristiwa tidak bebas > peristiwa bersyarat (Conditional Probability).
Dua peristiwa dikatakan bersyarat apabila kejadian atau ketidakjadian suatu peristiwa akan
berpengaruh terhadap peristiwa lainnya.
Contoh:
Dua buah kartu ditarik dari set kartu bridge dan tarikan kedua tanpa memasukkan kembali kartu
pertama, maka probabilitas kartu kedua sudah tergantung pada kartu pertama yang ditarik.
Simbol untuk peristiwa bersyarat adalah P (B│A) -> probabilitas B pada kondisi A
P(A ∩B) = P (A) x P (B│A)
Contoh soal:
Dua kartu ditarik dari satu set kartu bridge, peluang untuk yang tertarik keduanya kartu as adalah
sebagai berikut: Peluang as I adalah 4/52 -> P (as I) = 4/52
Peluang as II dengan syarat as I sudah tertarik adalah 3/51
P (as II │as I) = 3/51
P (as I ∩ as II) = P (as I) x P (as II│ as I)
= 4/52 x 3/51 = 12/2652 =1/221
CONTOH SOAL PROBABILITAS
1. Seorang Direktur Bank mengatakan bahwa dari 1000 nasabahnya terdapat 150 orang yang
tidak puas dengan pelayanan bank. Pada suatu hari kita bertemu dengan salah seorang nasabah.
Berapa probabilitasnya bahwa nasabah tersebut tidak puas ?
Penyelesaian :
Dik : n = 1000
x = 150
Jika A adalah nasabah yang tidak puas, maka :
P(A) = 150 / 1000 = 0.15 atau 15%
Jasdi probabilitas bahwa kita bertemu dengan nsabah yang tidak puas adalah 15%.
2. Peluang seorang mahasiswa lulus matematika 2/3, dan peluang lulus biologi 4/9. Bila
peluang lulus paling sedikit satu mata kuliah 4/5 berapakah peluangnya lulus dalam kedua mata
kuliah?
Penyelesaian :
Misalkan A menyatakan kejadian lulus matematika dan B kejadian lulus Biologi maka menurut
teorema 1
P(AΩB) = P(A) + P(B)-P(AUB)
= 2/3 + 4/9 – 4/5
= 14/45
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3
Az'End Love
 
Distribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poissonDistribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poisson
Narwan Ginanjar
 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode Simpleks
Reza Mahendra
 
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiMatriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Rohantizani
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameter
matematikaunindra
 
Distribusi multinomial
Distribusi multinomialDistribusi multinomial
Distribusi multinomial
MarwaElshi
 
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomi
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomiKuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomi
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomi
Mukhrizal Effendi
 
Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen
Makalah pengambilan keputusan dalam manajemenMakalah pengambilan keputusan dalam manajemen
Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen
Marobo United
 
STANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSIS
STANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSISSTANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSIS
STANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSIS
Ermawati Syahrudi
 

Was ist angesagt? (20)

STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITASSTATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
 
Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3
 
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis KorelasiMinggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
 
Distribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poissonDistribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poisson
 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode Simpleks
 
Contoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSS
Contoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSSContoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSS
Contoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSS
 
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiMatriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
 
Kurva Normal
Kurva NormalKurva Normal
Kurva Normal
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameter
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinu
 
Distribusi multinomial
Distribusi multinomialDistribusi multinomial
Distribusi multinomial
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
 
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomi
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomiKuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomi
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomi
 
Materi P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi NormalMateri P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi Normal
 
Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannya
Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannyaContoh soal statistika & peluang beserta jawabannya
Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannya
 
Pendugaan Parameter
Pendugaan ParameterPendugaan Parameter
Pendugaan Parameter
 
Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen
Makalah pengambilan keputusan dalam manajemenMakalah pengambilan keputusan dalam manajemen
Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen
 
Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2
 
STANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSIS
STANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSISSTANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSIS
STANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSIS
 
Distribusi frekuensi
Distribusi frekuensiDistribusi frekuensi
Distribusi frekuensi
 

Ähnlich wie Makalah probabilitas

Probabilitas by alydya
Probabilitas by alydyaProbabilitas by alydya
Probabilitas by alydya
Marlyd Talakua
 
Makalah statistika
Makalah statistikaMakalah statistika
Makalah statistika
Nida Hilya
 

Ähnlich wie Makalah probabilitas (20)

Probabilitas new
Probabilitas newProbabilitas new
Probabilitas new
 
Probabilitas
ProbabilitasProbabilitas
Probabilitas
 
kel8 stabis.pptx
kel8 stabis.pptxkel8 stabis.pptx
kel8 stabis.pptx
 
Probabilitas by alydya
Probabilitas by alydyaProbabilitas by alydya
Probabilitas by alydya
 
Makalah statistika
Makalah statistikaMakalah statistika
Makalah statistika
 
P5 Statistika.pptx
P5 Statistika.pptxP5 Statistika.pptx
P5 Statistika.pptx
 
Hitung Perataan I.pptx
Hitung Perataan I.pptxHitung Perataan I.pptx
Hitung Perataan I.pptx
 
Ek107 122215-675-6
Ek107 122215-675-6Ek107 122215-675-6
Ek107 122215-675-6
 
probobilitas
probobilitasprobobilitas
probobilitas
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 4 : Konsep Probabilitas, Distribusi Prob...
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 4 : Konsep Probabilitas, Distribusi Prob...ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 4 : Konsep Probabilitas, Distribusi Prob...
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 4 : Konsep Probabilitas, Distribusi Prob...
 
Bahan ajar statistik bisnis
Bahan ajar statistik bisnisBahan ajar statistik bisnis
Bahan ajar statistik bisnis
 
Statistika Probabilitas
Statistika ProbabilitasStatistika Probabilitas
Statistika Probabilitas
 
Probabilitas
ProbabilitasProbabilitas
Probabilitas
 
KEL.3_UKURAN VARIASI_6D.pptx
KEL.3_UKURAN VARIASI_6D.pptxKEL.3_UKURAN VARIASI_6D.pptx
KEL.3_UKURAN VARIASI_6D.pptx
 
Probabilitas
Probabilitas Probabilitas
Probabilitas
 
Probabilitas lanjutan
Probabilitas lanjutanProbabilitas lanjutan
Probabilitas lanjutan
 
TEORI-PROBABILITAS.pdf
TEORI-PROBABILITAS.pdfTEORI-PROBABILITAS.pdf
TEORI-PROBABILITAS.pdf
 
Laporan praktikum teori peluang 1
Laporan praktikum teori peluang 1Laporan praktikum teori peluang 1
Laporan praktikum teori peluang 1
 
Presentasi bab 07
Presentasi bab 07Presentasi bab 07
Presentasi bab 07
 
Ekonomi teknik tugas besar
Ekonomi teknik tugas besarEkonomi teknik tugas besar
Ekonomi teknik tugas besar
 

Kürzlich hochgeladen

Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
galuhmutiara
 

Kürzlich hochgeladen (15)

Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 

Makalah probabilitas

  • 1. MAKALAH PROBABILITAS Disajikan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Proyeksi Bisnis Dosen Pembimbing : Drs. Anang Dwi P, MM Disusun Oleh Kelompok 7 : 1. Reni Tri Irawati 13106620047 Manajemen 2. Rohmat Fengki Wibowo 13106620048 Manajemen 3. Ryan Anggara 13106620049 Manajemen JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM BALITAR 2015
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam hidup kita sering mengalamai hal-hal yang mungkin pernah kita alami. Dari kejadian yang pernah kita alami tersebut kadang kita bisa memberikan pandangan kepada orang lain yang sedang mengalami kejadian seperti kita dulu. Bagi mereka yang lebih kreatif kejadian yang pernah dialaminya dimasa lalu atau bahkan kejadian yang dialami orang lain dijadikan ramalan untuk masa depan seseorang yang dipandangnya menyerupai seseorang tadi. Kadang kita dalam hidup ini perlu yakin adanya kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dikemudian hari ketika kita melakukan suatu kegiatan. Hal ini diperlukan untuk menjadikan perhatian dan pertimbangan dalam kita melankah yang kita ambil dari kejadian-kejadian sebelumnya. Sebagai gambaran yang realistis adalah ketika ada teman kita yang terjatuh ketika melewati jembatan A, maka kita sebagai orang yang ingin melewati jembatan A mesti perlu dipertimbangkan tentang kejadian sebelumnya. Bisa jadi kita akan mengalami seperti orang- orang sebelumnya ketika melewati jambatan tersebut. Dalam makalah ini, kami ingin menguak tentang kemungkinan-kemungkinan dalam hidup yang didasarkan pada kejadian-kejadian dimasa lalu. Makalah yang kami buat ini membahas : a. Pengertian Probabilitas b. Manfaat Probabilitas dalam penelitian c. Pendekatan Probabilitas d. Hokum Probabilitas e. Contoh Soal Probabilitas
  • 4. BAB 2 PEMBAHASAN A. Pengertian Probabilitas Probabilitas adalah suatu nilai yang digunakan untuk mengukur tingkat terjadinya suatu kejadian yang acak. Kata probabilitas itu sendiri sering disebut dengan peluang atau kemungkinan. Probabilitas secara umum merupakan peluang bahwa sesuatu akan terjadi. Dalam mempelajari probabilitas, ada tiga kata kunci yang harus diketahui yaitu : 1. Eksperimen, 2. Hasil (outcome) 3. Kejadian atau peristiwa (event) Contoh : Dari eksperimen pelemparan sebuah dadu. Hasil (outcome) dari pelemparan sebuah dadu tersebut kemungkian akan keluar biji satu atau biji dua atau biji tiga dan seterusnya. Kumpulan dari beberapa hasil tersebut dikenal sebagai kejadian (even). Probabilitas biasanya dinyatakan dengan bilangan desimal (seperti 0,50, 0,20 atau 0,89) atau bilangan pecahan seperti 5/100, 20/100, 75/100. Nilai dari probabilitas berkisar antara 0 sampai dengan 1. Jika semakin dekat nilai probabilitas ke nilai 0, maka semakin kecil juga kemungkinan suatu kejadian akan terjadi. Jika semakin dekat nilai probabilitas ke nilai 1, maka semakin besar peluang suatu kejadian akan terjadi. B. Manfaat Probabilitas Dalam Penelitian Manfaat probabilitas dalam kehidupan sehari-hari adalah membantu kita dalam mengambil suatu keputusan, serta meramalkan kejadian yang mungkin terjadi. Jika kita tinjau pada saat kita melakukan penelitian, probabilitas memiliki beberapa fungsi antara lain; 1. Membantu peneliti dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat. Pengambilan keputusan yang lebih tepat dimagsudkan tidak ada keputusan yang sudah pasti karena
  • 5. kehidupan mendatang tidak ada yang pasti kita ketahui dari sekarang, karena informasi yang didapat tidaklah sempurna. 2. Dengan teori probabilitas kita dapat menarik kesimpulan secara tepat atas hipotesis yang terkait tentang karakteristik populasi. 3. Menarik kesimpulan secara tepat atas hipotesis (perkiraan sementara yang belum teruji kebenarannya) yang terkait tentang karakteristik populasi pada situssi ini kita hanya mengambil atau menarik kesimpulan dari hipotesis bukan berarti kejadian yang akan dating kita sudah ketehaui apa yang akan tertjadi. 4. Mengukur derajat ketidakpastian dari analisis sampel hasil penelitian dari suatu populasi. Contoh: Ketika diadakannya sensus penduduk 2000, pemerintah mendapatkan data perbandingan antara jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki berbanding jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan adalah memiliki perbandingan 5:6, sedangkan hasil sensus pada tahun 2010 menunjukan hasil perbandingan jumlah penduduk berjenis kelamin pria berbanding jumlah penduduk berjenis kelamin wanita adalah 5:7. Maka pemerintah dapat mengambil keputusan bahwa setiap tahunnya dari tahun 2000 hingga 2010 jumlah wanita berkembang lebih pesat daripada jumlah penduduk pria. C. Pendekatan Probabilitas Konsep-konsep probabilitas tidak hanya penting oleh karena terapan-teranpannya yang langsung pada masalah-masalah bisnis akan tetapi juga karena probabilitas adalah dasar dari sampel-sampel dan inferences tentang populasi yang dapat dibuat dari suatu sampel. PENDEKATAN PERHITUNGAN PROBABILITAS Ada 3 (tiga) pendekatan konsep untuk mendefinisikan probabilitas dan menentukan nilai-nilai probabilitas, yaitu :(1). Pendekatan Klasik(2). Pendekatan Frekuensi Relatif, dan(3). Pendekatan Subyektif 1. PENDEKATAN KLASIK Probabilitas diartikan sebagai hasil bagi dari banyaknya peristiwa yang dimaksud dengan seluruh peristiwa yang mungkin menurut pendekatan klasik, probabilitas dirumuskan :
  • 6. keterangan : P(A) = probabilitas terjadinya kejadian A. x = peristiwa yang dimaksud. n = banyaknya peristiwa. Contoh : Dua buah dadu dilempar ke atas secara bersamaan. Tentukan probabilitas munculnya angka berjumlah 5. Penyelesaian : Hasil yang dimaksud (x) = 4, yaitu (1,4), (4,1), (2,3). (3,2) Hasil yang mungkin (n) = 36, yaitu (1,1), (1,2), (1,3). ….., (6,5), (6,6). = 0,11 2. PENDEKATAN FREKUENSI RELATIP (EMPERICAL APPROACH) Menurut pendekatan frekuensi relatif, probabilitas diartikan sebagai proporsi waktu terjadinya suatu peristiwa dalam jangka panjang, jika kondisi stabil atau frekuensi relatif dari suatu peristiwa dalam sejumlah besar percobaan. Nilai probabilitas ditentukan melalui percobaan, sehingga nilai probabilitas itu merupakan limit dari frekuensi relatif peristiwa tersebut. Menurut pendekatan frekuensi relatif, probabilitas dirumuskan : keterangan : P(Xi) = probabilitas peristiwa i. fi = frekuensi peristiwa i. n = banyaknya peristiwa yang bersangkutan. Contoh : Dari hasil ujian statistik, 65 mahasiswa STMIK MDP, didapat nilai-nilai sebagai berikut. X 5,0 6,5 7,4 8,3 8,8 9,5 F 11 14 13 15 7 5 x = nilai statistik. Tentukan probabilitas salah seorang mahasiswa yang nilai statistiknya 8,3.
  • 7. Penyelesaian : Frekuensi mahasiswa dengan nilai 8,3 (f) = 15 Jumlah mahasiswa (n) = 65. = 0,23 3. PENDEKATAN SUBYEKTIP (PERSONALISTIC APPROACH) Menurut pendekatan subjektif, probabilitas diartikan sebagai tingkat kepercayaan individu yang didasarkan pada peristiwa masa lalu yang berupa terkaan saja. Contoh : Seorang direktur akan memilih seorang supervisor dari empat orang calon yang telah lulus ujian saringan. Keempat calon tersebut sama pintar, sama lincah, dan semuanya dapat dipercaya. Probabilitas tertinggi(kemungkinan diterima) menjadi supervisor ditentukan secara subjektif oleh sang direktur. Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat disusun suatu pengertian umum mengenai probabilitas, yaitu sebagai berikut : Probabilitas adalah suatu indeks atau nilai yang digunakan untuk menentukan tingkat terjadinya suatu kejadian yang bersifat random (acak). Oleh karena probabilitas merupakan suatu indeks atau nilai maka probabilitas memiliki batas-batas yaitu mulai dari 0 sampai dengan 1 ( 0 £ P £ 1). - Jika P = 0, disebut probabilitas kemustahilan, artinya kejadian atau peristiwa tersebut tidak akan terjadi. - Jika P = 1, disebut probabilitas kepastian, artinya kejadian atau peristiwa tersebut pasti terjadi. - Jika 0 < P < 1, disebut probabilitas kemungkinan, artinya kejadian atau peristiwa tersebut dapat atau tidak dapat terjadi. D. Hukum Probabilitas Hukum Pertambahan Asas perhitungan probabilitas dengan berbagai kondisi yang harus diperhatikan: 1. Hukum Pertambahan terdapat 2 kondisi yang harus diperhatikan yaitu: a. Mutually Exclusive (saling meniadakan)
  • 8. Rumus: P (A U B) = P (A atau B)= P (A) + P (B) Contoh: Probabilitas untuk keluar mata 2 atau mata 5 pada pelemparan satu kali sebuah dadu adalah: P(2 U 5) = P (2) + P (5) = 1/6 + 1/6 = 2/6 b. Non Mutually Exclusive (dapat terjadi bersama) - Peristiwa Non Mutually Exclusive (Joint) dua peristiwa atau lebih dapat terjadi bersamasama (tetapi tidak selalu bersama) Contoh penarikan kartu as dan berlian P (A U B) =P(A) + P (B) – P(A ∩B) BA A ∩B Non Mutually Exclusive Peristiwa terjadinya A dan B merupakan gabungan antara peristiwa A dan peristiwa B. Akan tetapi karena ada elemen yang sama dalam peristiwa A dan B, gabungan peristiwa A dan B perlu dikurangi peristiwa di mana A dan B memiliki elemen yang sama. Dengan demikian, probabilitas pada keadaan di mana terdapat elemen yang sama antara peristiwa A dan B maka probabilitas A atau B adalah probabilitas A ditambah probabilitas B dan dikurangi probabilitas elemen yang sama dalam peristiwa A dan B.
  • 9. HUKUM PERKALIAN Terdapat dua kondisi yang harus diperhatikan apakah kedua peristiwa tersebut saling bebas atau bersyarat. a. Peristiwa Bebas (Independent) Apakah kejadian atau ketidakjadian suatu peristiwa tidak mempengaruhi peristiwa lain. Contoh: Sebuah coin dilambungkan 2 kali maka peluang keluarnya H pada lemparan pertama dan pada lemparan kedua saling bebas. P(A ∩B) = P (A dan B) = P(A) x P(B) Peristiwa Bebas (Hk Perkalian) F. CONTOH SOAL PROBABILITAS 1. Seorang Direktur Bank mengatakan bahwa dari 1000 nasabahnya terdapat 150 orang yang tidak puas dengan pelayanan bank. Pada suatu hari kita bertemu dengan salah seorang nasabah. Berapa probabilitasnya bahwa nasabah tersebut tidak puas ? Penyelesaian : Dik : n = 1000 x = 150 Jika A adalah nasabah yang tidak puas, maka : P(A) = 150 / 1000 = 0.15 atau 15% Jasdi probabilitas bahwa kita bertemu dengan nsabah yang tidak puas adalah 15%. 2. Peluang seorang mahasiswa lulus matematika 2/3, dan peluang lulus biologi 4/9. Bila peluang lulus paling sedikit satu mata kuliah 4/5 berapakah peluangnya lulus dalam kedua mata kuliah?
  • 10. Penyelesaian : Misalkan A menyatakan kejadian lulus matematika dan B kejadian lulus Biologi maka menurut teorema 1 P(AΩB) = P(A) + P(B)-P(AUB) = 2/3 + 4/9 – 4/5 = 14/45 Contoh soal 1: Sebuah dadu dilambungkan dua kali, peluang keluarnya mata 5 untuk kedua kalinya adalah: P (5 ∩ 5) = 1/6 x 1/6 = 1/36 Contoh soal 2: Sebuah dadu dan koin dilambungkan bersama-sama, peluang keluarnya hasil lambungan berupa sisi H pada koin dan sisi 3 pada dadu adalah: P (H) = ½, P (3) = 1/6 P (H ∩ 3) = ½ x 1/6 = 1/12 b. Peristiwa tidak bebas (Hk. Perkalian) Peristiwa tidak bebas > peristiwa bersyarat (Conditional Probability). Dua peristiwa dikatakan bersyarat apabila kejadian atau ketidakjadian suatu peristiwa akan berpengaruh terhadap peristiwa lainnya. Contoh: Dua buah kartu ditarik dari set kartu bridge dan tarikan kedua tanpa memasukkan kembali kartu pertama, maka probabilitas kartu kedua sudah tergantung pada kartu pertama yang ditarik. Simbol untuk peristiwa bersyarat adalah P (B│A) -> probabilitas B pada kondisi A P(A ∩B) = P (A) x P (B│A) Contoh soal: Dua kartu ditarik dari satu set kartu bridge, peluang untuk yang tertarik keduanya kartu as adalah sebagai berikut: Peluang as I adalah 4/52 -> P (as I) = 4/52
  • 11. Peluang as II dengan syarat as I sudah tertarik adalah 3/51 P (as II │as I) = 3/51 P (as I ∩ as II) = P (as I) x P (as II│ as I) = 4/52 x 3/51 = 12/2652 =1/221 CONTOH SOAL PROBABILITAS 1. Seorang Direktur Bank mengatakan bahwa dari 1000 nasabahnya terdapat 150 orang yang tidak puas dengan pelayanan bank. Pada suatu hari kita bertemu dengan salah seorang nasabah. Berapa probabilitasnya bahwa nasabah tersebut tidak puas ? Penyelesaian : Dik : n = 1000 x = 150 Jika A adalah nasabah yang tidak puas, maka : P(A) = 150 / 1000 = 0.15 atau 15% Jasdi probabilitas bahwa kita bertemu dengan nsabah yang tidak puas adalah 15%. 2. Peluang seorang mahasiswa lulus matematika 2/3, dan peluang lulus biologi 4/9. Bila peluang lulus paling sedikit satu mata kuliah 4/5 berapakah peluangnya lulus dalam kedua mata kuliah? Penyelesaian : Misalkan A menyatakan kejadian lulus matematika dan B kejadian lulus Biologi maka menurut teorema 1 P(AΩB) = P(A) + P(B)-P(AUB) = 2/3 + 4/9 – 4/5 = 14/45