2. Prilaku Manusia Sangat Berbeda
Antara satu sama Lainnya. Prilaku itu
sendiri adalah suatu fungsi dari
interaksi antara seseorang individu
dengan lingkungannya.
5. 1.
Pendekatan Kognitif menekankan mental
internal seperti berpikir dan menimbang.
2.
Pendekatan penguatan (reinforcemennt)
menekankan pada peranan lingkungan
dalam prilaku manusia.
3.
Pendekatan Psikoanalitis menekankan
peranan sistem personalitas di dalam
menentukan sesuatu prilaku.
6. 1.
Pendekatan Kognitif, Prilaku dikatakan timbul dari ketidak
seimbangan atau ketidak sesuaian pada struktur
kognitif, yang dapat dihasilkan persepsi lingkungan.
2.
Pendekatan penguatan (reinforcemennt) menyatakan
bahwa prilaku itu ditentukan oleh stimuli lingkungan baik
sebelum terjadinya prilaku maupun sebagai hasil dari
prilaku.
3.
Pendekatan Psikoanalitis, prilaku itu ditimbulkan oleh
tegangan (tensions) yang dihasilkan oleh tidak tercapainya
keinginan.
7. 1.
Pendekatan Kognitif, menyatakan bahwa kognisif
(pengetahuan dan pengalaman adalah proses mental, yang
saling menyempurnakan dengan struktur kognisi yang ada.
2.
Pendekatan penguatan (reinforcemennt), lingkungan yang
beraksi dalam diri individu mengundang respon yang
ditentukan oleh sejarah.
3.
Pendekatan Psikoanalitis, keinginan dan harapan
dihasilkan dalam Id kemudian diproses oleh Ego dibawah
pengamatan superego.
8. 1.
Pendekatan Kognitif, tidak menghitung masa lalu
(ahistoric). Pengalaman masa lalu hanya menentukan pada
struktur kognitif, dan prilaku adalah suatu fungsi
perrnyataan dari masa sekarang dari sietem kognitif
seseorang, tanpa memperhatikan proses masuknya dalam
sistem.
2.
Dalam teori reinforcemennt bersifat historic. Suatu respon
seseorang pada suatu stimulus tertentu adalah menjadi
suatu fungsi dari sejarah lingkungannya.
3.
Menurut Pendekatan Psikoanalitis, masa lalu seseorang
dapat menjadikan suatu penentu yang relatif penting bagi
prilakunya.
9. 1.
Pendekatan Kognitif memang ada aneka ragam tingkatan
kesadaran, tetapi didalam kegiatan mental yang sadar
seperti
mengetahui,
berpikir
dan
memahami, dipertimbangkan sangat penting.
2.
Dalam teori reinforcemennt tidak ada perbedaan antara
sadar dan tidak. Biasanya aktifitas mental dipertimbangkan
menjadi bentuk lain dari prilaku dan tidak dihubungkan
dengan kasus kekuasaan apapun.
3.
Pendekatan Psikoanalitis, hampir sebagian besar aktivitas
mental adalah tidak sadar. Aktifitas tidak sadar dari Id dan
superego secara luas menentukan perilaku.
10. 1.
Dala Pendekatan Kognitif data atas sikap, nilai, pengertian
dan pengharapan pada dasarnya dikumpulkan lewat survey
dan kuestioner.
2.
Pendekatan reinforcement mengukur stimuli lingkungan
dan respon materi atau fisik yang dapat diamati, lewat
observasi langsung atau dengan pertolongan sarana
teknologi.
3.
Pendekatan Psikoanalitis, menggunakan data exspresi dari
keinginan, harapan, dan bukti penekanan dan bloking dari
keinginan tersebut lewat analisa mimpi, asosiasi
bebas, teknik proyektif, dan hipnotis.
11. Dalam ilmu management, seorang
manager harus mengetahui prilaku
individu. Dimana setiap individu
ini tentu saja memiliki karakteristik
individu
yang
menentukan
terhadap prilaku individu. Yang
pada
akhirnya
menghasilkan
sebuah motivasi individu.
13. Yaitu karakteristik pribadi, seperti
umur, jenis kelamin, dan status
kawin yang objektif dan mudah
diperoleh dari rekaman pribadi.
1.
2.
3.
Umur (age)
Jenis kelamin (gender)
Status kawin ( martial status)
14. Yaitu kapasitas individu untuk mengerjakan
berbagai tugas dalam suatu pekerjaan.
Kemampuan intelektual, merupakam kemampuan
yang diperlukan untuk mengerjakan kegiatan
mental,
misalnya
:
berpikir, menganalisis, memahami. Yang mana
dapat diukur dalam berbentuk tes (tes IQ).
Setiap orang mempunyai kemampuan yang
berbeda.
Kemampuan fisik, merupakan kemampuan yang
diperlukan untuk melakukan tugas yang
menuntut stamina, kecekatan dan kekuatan.
15. Merupakan cara individu bereaksi dan berinteraksi
dengan orang lain. Kepribadian berbentuk dari
faktor
keturunan,
juga
lingkungan
(budaya, norma keluarga dan pengaruh
lainnya), dan juga situasi.
Ciri
dari kepribadian adalah : merupakan
karakteristik yang bertahan , yang membedakan
prilaku seorang individu , seperti sifat
malu, agresif, mangalah, malas, ambisius, malas
.
16. Adalah bagaimana kita dapat menjelaskan dan
meramalkan prilaku, dan pahami bagaimana
orang belajar.
Belajar adalah setiap perubahan yang relatif permanen
dari prilaku yang terjadi sebagai hasil pengalaman.
Belajar melibatkan perubahan (baik ataupun
buruk) perubahan harus relatif permanen belajar
langsung jika ada perubahan tindakan / prilaku
beberapa bentuk pengalaman diperlakukan untuk
belajar. Pengalaman dapat diperoleh lewat
pengamatan langsung atau tidak langsung
(membaca) atau lewat praktek.
17. Merupakan suatu proses dengan nama individu –
individu mengorganisasikan dan menafsirkan
kesan – kesan indera mereka agar memberikan
makna bagi lingkungan.
Distori persepsi (penyimpangan persepsi)
Persepsi selektif, orang – orang yang secara selektif
menafsirkan apa yang mereka saksikan
berdasarkan
kepentingan,
latar
belakang, pengalaman, dan sikap.
18. Adalah pernyataan atau pertimbangan
evaluatif (menguntungkan atau tidak
menguntungkan
)
mengenai
objek, orang dan peristiwa. Sikap
mencerminkan bagaimana seseorang
merasakan mengenai sesuatu. Dalam
prilaku organisasi, pemahaman atas
sikap
penting,
karna
sikap
mempengaruhi prilaku kerja.
19. Adalah suatu sikap namun seorang
individu
terhadap
pekerjaannya, atau perasaan senang
atau tidak senang terhadap
pekerjaannya, kepuasaan kerja
mempengaruhi sikap.
20. Isi didalam powerpoint ini tentu masih
jauh dari kesempurnaan. namun kami
menyadari bahwa “ Tiada mawar yang
tak berduri “. Oleh karena itu dengan
tulus dan rendah hati kami mengharap
kritik dan saran dari pembimbing yakni
dosen, para mahasiswa dan pembaca
guna perbaikan dan penyempurnaan
dalam powerpoint yang kami buat.