SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 25
Makalah Individu
Akhlak
Disusun untuk Memenuhi Tugas Agama Islam sebagai UK 4
Dosen Pengampu : Drs. Imam Suyanto, M.Pd.
Disusun Oleh
Nama : Rosiana Nur Fazri
NIM : K7113188
Kelas : 1/B
No.Urut : 9
PROGRAM STUDI S1 PGSD KAMPUS KEBUMEN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT karena atas nikmat dan karunia-Nya penulis
dapat menyusun makalah dengan judul “Akhlak”. Tujuan ditulisnya makalah ini
adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Agama Islam sebagai UK 4.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada:
1. Ayah dan Ibunda tercinta, yang selalu memberikan doa kepada penulis.
2. Drs. Imam Suyanto, M.Pd., selaku dosen mata kuliah Agama Islam.
3. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.
Seperti kata pepatah “Tak ada gading yang tak retak” begitu juga dengan
makalah ini. Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dan masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dari para
pembaca demi perbaikan dan peningkatan makalah ini di masa mendatang.
Kebumen, 1 Januari 2014
Rosiana Nur Fazri
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak dan Ruang Lingkupnya ................................... 3
B. Perbedaan Akhlak dengan Moral dan Etika................................... 6
C. Akhlak terhadap Allah .................................................................. 6
D. Akhlak terhadap Makhluk.............................................................. 9
E. Akhlak terhadap Lingkungan Hidup.............................................. 15
F. Faktor-Faktor yang Memperkuat Akhlak....................................... 19
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 21
B. Saran............................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA
Kebumen, 2 Januari 2014
Rosiana Nur Fazri
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Akhlak merupakan salah satu pondasi dasar ajaran islam yang memiliki
kedudukan yang penting. Akhlak merupakan hasil dari proses implementasi aqidah
dan akhlak dalam kehidupan sehari-hari kita. Akhlak yang baik akan terwujud
apabila kita memiliki aqidah dan syariah yang baik.
Kajian tentang akhlak memiliki tujuan untuk memberikan pemahaman yang
baik tentang akhlak Islam (moral knowing), ruang lingkupnya, dan komitmen
(moral feeling) untuk dapat menerapkan akhlak yang mulia dalam kehidupan
sehari-hari(moral action). Dengan akhlak yang baik, diharapkan kita dapat
memiliki sikap, moral, etika, dan karakter keagamaan yang baik yang dapat
dijadikan bekal untuk menjalani kehidupan di tengah masyarakat dengan bidang
ilmunya masing-masing.
Oleh karena itu, penulis menyusun makalah dengan judul Akhlak ini sebagai
salah satu bahan kajian.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, dapat ditarik beberapa
rumusan masalah:
1. Apa pengertian akhlak dan ruang lingkupnya?
2. Apa perbedaan akhlak dengan moral dan etika?
3. Apa dan bagaimana akhlak terhadap Allah?
4. Apa dan bagaimana akhlak terhadap makhluk?
5. Apa dan bagaimana akhlak terhadap lingkungan hidup?
6. Apa sajakah faktor-faktor yang memperkuat akhlak?
2
C. Tujuan
Makalah ini disusun untuk mengetahui:
1. Pengertian akhlak dan ruang lingkupnya.
2. Perbedaan akhlak dengan moral dan etika.
3. Akhlak terhadap Allah.
4. Akhlak terhadap makhluk.
5. Akhlak terhadap lingkungan hidup.
6. Faktor-faktor yang memperkuat akhlak.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak dan Ruang Lingkupnya
Akhlak yakni keadaan yang melekat pada jiwa manusia yang melahirkan
perbuatan yang mungkin baik maupun buruk.
Kata akhlak yang berasal dari bahasa Arab al-akhlaq (yang berarti tabiat,
perangai, dan kebiasaan) banyak ditemukan dalam hadis Nabi saw.
Salah satunya adalah:
Artinya:
“Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya aku
hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”.(HR. Ahmad).
Sedangkan dalam al-Quran hanya ditemukan bentuk tunggal dari akhlaq yaitu
khuluq (QS. al-Qalam 68: 4).
Artinya:
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”(QS. al-
Qalam 68: 4).
4
Akhlak menempati posisi
yang sangat penting dalam Islam.
Akhlak merupakan pohon Islam
yang berakarkan akidah,
bercabangkan dahan dan
berdaunkan syariah.
Akhlak dibagi menjadi dua:
1. Akhlak terhadap Al – Khaliq (Allah).
2. Akhlak terhadap semua makhluk (ciptaan Allah).
Akhlak manusia itu bermacam-macam, seperti yang dikemukakan dalam al-
Qur’an:
Artinya:
“Sesungguhnya usaha kamu hai manusia, pasti amat beragam.”(QS. al- Lail 92: 4).
Baik dan buruk akhlak manusia sangat tergantung pada tata nilai yang dijadikan
pedoman. Abul A’la al-Maududi membagi sistem moralitas menjadi dua yaitu:
Pertama, sistem moral yang berdasar kepada kepercayaan kepada Tuhan dan
kehidupan setelah mati.
Kedua, sistem moral yang tidak mempercayai Tuhan dan timbul dari sumber-
sumber sekuler (al-Maududi, 1971: 9).
Sistem moral yang berdasar pada gagasan keimanan pada Tuhan dan akhirat
dapat ditemukan pada sistem moral Islam. Hal ini karena Islam menghendaki
5
dikembangkannya al-akhlaq al-karimah yang pola perilakunya dilandasi dan
mewujudkan nilai Iman, Islam, dan Ihsan. Iman sebagai al-quwwah al-dakhiliyyah,
kekuatan dari dalam yang membimbing orang terus bermuraqabah (mendekatkan
diri kepada Tuhan) dan muhasabah terhadap perbuatan yang akan, sedang, dan
sudah dikerjakan. Dan ubudiyah adalah merupakan jalan untuk merealisasikan
tujuan akhlak. Cara pertama untuk merealisasikan akhlak bahkan hanya dengan
mengikatkan jiwa dengan ukuran-ukuran peribadatan kepada Allah. Akhlak tidak
nampak dalam perilaku tanpa mengikuti aturan- aturan yang ditetapkan oleh Allah
Swt. (Hawa, 1977: 72).
Sedangkan sistem moral yang kedua adalah sistem yang dibuat atau hasil
pemikiran manusia (secular moral philosophies), dengan mendasarkan pada
sumber-sumber sekuler, baik itu murni dari hukum yang ada dalam kehidupan,
intuisi manusia, pengalaman, maupun akhlak manusia (Faisal Ismail, 1998: 181).
Sistem moral ini merupakan topik pembicaraan para filosof yang sering menjadi
masalah penting bagi manusia, sebab sering terjadi perbedaan pendapat mengenai
ketetapan baik dan buruknya perilaku, sehingga muncullah berbagai aturan perilaku
dengan ketetapan ukuran baik buruk yang berbeda. Sebagai contoh aturan
Hedonisme menekankan pada kebahagiaan, kenikmatan, dan kelezatan hidup
duniawi. Aliran intuisi menggunakan kekuatan batiniyah sebagai tolok ukur yang
kebenarannya bersifat nisbi menurut Islam. Aliran adat kebiasan memegangi adat
kebiasaan yang sudah dipraktekkan oleh kelompok masyarakat tanpa menilai dari
sumber nilai universal (al-Quran).
Akhlak yang baik disebut akhlak mahmudah (akhlak terpuji) yaitu perbuatan
baik terhadap Allah, sesama manusia dan makhluk lainnya, seperti pemaaf,
penyantun, dermawan, sabar, rohmah (kasih sayang), lemah lembut dan lainnya.
Akhlak yang buruk disebut akhlak madzmumah (akhlak tercela) yaitu perbuatan
buruk terhadap Allah, sesama manusia dan makhluk lainnya, seperti: pendendam,
kikir, keras hati, pemarah dan lainnya.
6
B. Perbedaan Akhlak dengan Moral dan Etika
Akhlak berbeda dengan moral dan etika. Perbedaannya dapat dilihat dari
sumber yang menentukan mana yang baik dan mana yang buruk.
Moral artinya ajaran tentang baik dan buruk yang diterima umum, mengenai
perbuatan, sikap, kewajiban, budi pekerti, dan akhlak.
Sedangkan, etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk serta
tentang kewajiban moral dan akhlak.
C. Akhlak terhadap Allah
Akhlak terhadap Allah meliputi:
1. Mencintai Allah melebihi cinta kepada apapun dan siapapun
Kita harus menomorsatukan Allah SWT, segala yang kita lakukan seyogyanya
harus karena Allah dan semata-mata untuk memperoleh keridhaan-Nya.
Cinta adalah kesadaran diri, perasaan jiwa, dan dorongan hati yang
menyebabkan seseorang terpaut hatinya kepada yang dicintainya dengan penuh
semangat dan kasih sayang. Bagi seorang mukmin sejati cinta pertama dan utama
adalah cinta kepada Allah swt. Allah lebih dicintai dari segalanya.
Dengan cinta kita mendapatkan ridhaNya dan dengan bersikap ridha
terhadap apa yang Allah swt berikan/tentukan kita mengharapkan cintaNya.
2. Melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya
Untuk membuktikan bahwa kita cinta kepada Allah SWT adalah dengan cara
melaksanakan perintah dan larangan-Nya.
7
3. Mengharapkan keridhaan Allah
Ridha adalah menerima dengan sepenuh hati tanpa penolakan sedikitpun segala
sesuatu yang datang dari Allah swt, baik berupa perintah, larangan, ataupun
petunjuk-petunjuk-Nya dengan senang hati.
4. Mensyukuri nikmat dan karunia Allah
Dengan mensyukuri nikmat dan karunianya kita dapat menjalani hidup dengan
ikhlas dan percaya terhadap takdir Allah. Syukur yaitu memuji sang pemberi
nikmat atas kebaikan yang telah dilakukannya. Syukurnya seorang hamba berkisar
atas tiga hal, yang jika ketiganya tidak berkumpul maka tidaklah dinamakan syukur.
Tiga hal itu yaitu mengakui nikmat dalam batin, membicaraknnya secara lahir, dan
menjadikannya sebagai sarana taat kepada Allah.
5. Memohon dan bertaubat hanya kepada Allah
Memohon ampun dan bertaubat hanya kepada Allah SWT. Seseorang disebut
telah bertobat dengan baik jika seseorang tersebut benar-benar merasa berdosa,
bertaubat dan tidak mengulang kembali kesalahannya serta selalu tertib
melaksanakan perinta Allah. Taubat yang demikian disebut Taubat Nasuha.
Sebagai seorang manusia biasa, kita juga tidak akan pernah luput dari sifat lalai
dan lupa. Karena hal ini memang merupakan tabiat manusia. Oleh karena itulah,
etika kita kepada Allah, manakala sedang terjerumus dalam “kelupaan” sehingga
berbuat kemaksiatan kepada-Nya adalah dengan segera bertaubat kepada Allah
SWT. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman dalamQS. Ali Imran 3 : 135:
8
Artinya:
”Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau
menganiaya diri mereka sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun
terhadap dosa-dosa mereka. Dan siapakah yang dapat mengampuni dosa selain
Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itusedang mereka
mengetahui.”
6. Tawakal kepada Allah
Adalah membebaskan diri dari segala kebergantungan kepada selain Allah dan
menyerahkan keputusan segala sesuatunya kepadanya. Allah berfirman dalam
surah Hud: 123,
Artinya :
”Dan kepunyaan Allah lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya
lah dikembalikan urusan- urusan semuanya, maka sembahlah Dia, dan
bertawakallah kepada-Nya. Dan sekali- kali Tuhanmu tidah lalai dari apa yang
kamu kerjakan.”
Tawakal harus diawali dengan kerja keras dan usaha maksimal ( ikhtiar ).
Tidaklah dinamai tawakal kalau hanya pasrah menunggu nasib sambil berpangku
tangan tanpa melakukan apa- apa.
9
D. Akhlak terhadap Makhluk
Akhlak terhadap makhluk diantaranya:
1. Akhlak terhadap Rosulullah
Akhlak ini dapat diwujudkan dengan cara mencintai Rasulullah, senantiasa
bershalawat untuk Rasulullah, dan menjadikannya tauladan yang dengan otomatis
membuat kita mengikuti segala anjuran dan sunnah beliau serta tidak melanggar
apa yang sudah dilarangnya.
Rosululullah merupakan suritauladan yang baik, seperti yang ada dalam firman
Allah:
Artinya:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat
dan dia banyak menyebut Allah.” (Al Ahzab 33: 21)
2. Akhlak terhadap Orang tua
Akhlak kepada orang tua yaitu dengan cara berbuat baik kepada orang tua, yang
meliputi tidak membantah perintah orang tua, tidak membentak, harus berkata
dengan perkataan yang mulia, harus merendahkan hati di hadapan orang tua, dan
mendoakannya.
Lebih bertambah umur kedua orang tua, hendaknya lebih diperhatikan oleh
anak – anaknya.
Hal diatas sesuai dengan Firman Allah dalam Qs. Al – Isra: 23:
10
Artinya:
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia
dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika
salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut
dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada
keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah
kepada mereka perkataan yang mulia.”
Diperintahkan kepada setiap anak agar selalu merendahkan diri kepada kedua
orang tua dengan penuh kasih sayang dan mendoakannya, sesuai dengan firman
Allah dalam QS. Al – Isra : 24,
Artinya:
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka
berdua telah mendidik aku waktu kecil”.
Disunahkan agar tetap berbuat baik kepada kedus orang tua walaupun keduanya
atau salah satunya telah meninggal yaitu dengan :
1) Mendo’akan rahmat bagi keduanya
2) Memohon ampun atas dosa – dosa keduanya
11
3)Melaksanakan janjinya yang belum dilaksanakan
4)Menyambung shillaturrahmi kepada sahabat – sahabat orang tua.
(hal diatas sesuai dengan HR.Abu Daud )
3. Akhlak terhadap diri sendiri
Akhlak terhadap diri sendiri dapat diwujudkan dengan cara memelihara
kesucian diri misalnya dengan menutup aurat, berkata jujur dan berperilaku adil
pada diri sendiri dan orang lain, selalu mengerjakan sesuatu dengan ikhlas, malu
untuk berbuat jahat, dan menghindari perasaan iri, dan dendam.
Beberapa contoh penyakit hati yang perlu dihindari:
a. Dengki, Orang pendengki adalah orang yang paling rugi. Ia tidak mendapatkan
apapun dari sifat buruknya itu. Bahkan pahala kebaikan yang dimilikinya akan
terhapus. Islam tidak membenarkan kedengkian. Rasulullah bersabda: "Abu
Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "hati-hatilah
pada kedengkian karena kedengkian menghapuskan kebajikan, seperti api yang
melahap minyak." (H.R. Abu Dawud)
b. Munafik, Orang munafik adalah orang yang berpura-pura atau ingkar. Apa yang
mereka ucapkan tidak sama dengan apa yang ada di hati dan tindakannya.
Adapun tanda-tanda orang munafik ada tiga. Hal ini dijelaskan dalam hadits,
yaitu:
‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫هريرة‬ ‫ابي‬ ‫عن‬‫قا‬‫ل‬:‫قال‬‫المنافقين‬ ‫"ايت‬ ‫صلعم‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬
‫خان‬ ‫اؤتمن‬ ‫وإذا‬ ‫أخلف‬ ‫وعد‬ ‫وإذا‬ ‫كذب‬ ‫حدث‬ ‫إذا‬ ,‫ثالث‬
Dari Abu hurairah r.a. Rasulullah berkata: " tanda-tanda orang munafik ada tiga,
jika ia berbicara ia berdusta, jika berjanji ia mengingkari, dan jika diberi amanat
ia berkhianat." (H.R. Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan an-Nisa'i)
12
4. Akhlak terhadap keluarga karib kerabat
Akhlak terhadap keluarga karib kerabat diimplementasikan dengan cara
membangun kasih sayang dalam keluarga, selalu melaksanakan kewajiban dan
mendapatkan hak yang semestinya, dan senantiasa menjaga silaturahmi dengan
anggota keluarga.
Sabda Rosululullah:
(َ‫ي‬ْ‫ر‬ْ‫َك‬‫م‬ْ َ‫ي‬ْ‫ر‬ْ‫َك‬‫م‬ْ َ‫ه‬َ‫ل‬َ‫ه‬ِ، ‫و‬‫أ‬‫ن‬‫ا‬ َ‫ي‬ْ‫ر‬ْ‫َك‬‫م‬ْ ‫أل‬َ‫ل‬َ‫ه‬ِ)
"Sebaik-baik kalian adalah orang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah
yang paling baik di antara kalian terhadap keluargaku." (HR. Tirmidzi)
Banyak manusia -sangat disayangkan sekali- terkadang berakhlak baik terhadap
orang lain, akan tetapi ia tidak berakhlak baik terhadap keluarganya. Ini merupakan
kesalahan yang sangat fatal dan keterbalikan dari hakekat sebenarnya (sebagaimana
yang dikatakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam). Karena bagaimana
mungkin engkau berakhlak baik bersama orang yang jauh (kekerabatannya), dan
engkau berakhlak buruk bersama kerabat sendiri? Kadang seseorang menjawab:
Karena kerabat dekat mereka dapat dipercaya.
5. Akhlak terhadap tetangga
Akhlak terhadap tetangga dapat diwujudkan dengan cara menjaga silaturahmi,
menghindari permusuhan dan perselisihan, saling menghargai dan menghormati,
tolong menolong, dan tenggang rasa.
Berbuat baik kepada tetangga juga menjadi perhatian serius dalam ajaran Islam.
Perhatikan firman Allah Ta’ala:
ِ‫ب‬ُ‫ن‬ُ‫ج‬ْ‫ال‬ ِ‫ار‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ‫ى‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬ُ‫ق‬ْ‫ال‬ ‫ِي‬‫ذ‬ ِ‫ار‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫ين‬ِ‫ك‬‫ا‬َ‫س‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ‫ى‬َ‫م‬‫َا‬‫ت‬َ‫ي‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ‫ى‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬ُ‫ق‬ْ‫ال‬ ‫ِي‬‫ذ‬ِ‫ب‬ َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ن‬‫ا‬َ‫س‬ْ‫ح‬ِ‫إ‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫و‬
ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ي‬َ‫أ‬ ْ‫ت‬َ‫ك‬َ‫ل‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ِ‫ل‬‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫س‬‫ال‬ ِ‫ْن‬‫ب‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫ب‬ْ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ِ‫ب‬ ِ‫اح‬َّ‫ص‬‫ال‬ َ‫و‬
13
Artinya :
“…Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak
yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman
sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,.” (An-Nisa:36)
Nabi SAW dalam beberapa hadits mengingatkan kita agar selalu berbuat baik
kepada tetangga, di antaranya adalah:
Ibnu Umar dan Aisyah ra berkata keduanya, “Jibril selalu menasihatiku untuk
berlaku dermawan terhadap para tetangga, hingga rasanya aku ingin memasukkan
tetangga-tetangga tersebut ke dalam kelompok ahli waris seorang muslim”. (H.R.
Bukhari-Muslim)
Abu Dzarr ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Hai Abu Dzarr jika
engkau memasak sayur, maka perbanyaklah kuahnya, dan perhatikan (bagilah)
tetanggamu (H.R. Muslim)
Abu Hurairah berkata bahwa Nabi SAW bersabda, “Demi Allah tidak beriman,
demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman. Ditanya: Siapa ya Rasulullah?
Jawab Nabi, “Ialah orang yang tidak aman tetangganya dari gangguannya” (H.R.
Bukhari-Muslim)
Abu Hurairah berkata bahwa Nabi SAW bersabda, “Siapa yang beriman kepada
Allah dan hari Akhir hendaklah memuliakan tetangganya. (H.R. Bukhari-Muslim)
Hak-hak ketetanggaan tidak ditujukan bagi tetangga kalangan muslim saja. Tentu
saja tetangga yang muslim mempunyai hak tambahan lain lagi yaitu juga sebagai
saudara (ukhuwah Islamiyah). Tetapi dalam hubungan dengan hak-hak
ketetanggaan semuanya sejajar:
14
Berbuat baik dan memuliakan tetangga adalah pilar terciptanya kehidupan sosial
yang harmonis. Apabila seluruh kaum muslimin menerapkan perintah Allah Taala
dan Nabi SAW ini, sudah barang tentu tidak akan pernah terjadi kerusuhan, tawuran
ataupun konflik di kampung-kampung dan di desa-desa.
Beberapa kiat praktis memuliakan tetangga adalah:
a. Sering bertegur sapa, tanyailah keadaan kesehatan mereka.
b. Berikanlah kepada mereka sebagian makanan
c. Berikan oleh-oleh buat mereka, apabila kita bepergian jauh.
d. Bantulah mereka apabila sedang mengalami musibah ataupun
menyelenggarakan hajatan.
e. Berikanlah anak-anak mereka sesuatu yang menyenangkan, berupa makanan
ataupun mainan.
f. Sesekali undanglah mereka makan bersama di rumah.
g. Berikanlah hadiah kaset, buku bacaan yang mendorong mereka untuk lebih
memahami Islam.
h. Ajaklah mereka sesekali ke dalam suatu acara pengajian atau majelis ta’lim,
atau pergilah bersama memenuhi suatu undangan walimah (apabila mereka juga
diundang)
6. Akhlak terhadap masyarakat
Akhlak kepada masyarakat dapat diwujudkan dengan cara menghormati nilai
dan norma yang ada, memuliakan tamu, menolong dalam kebaikan, menepati janji,
membantu para fakir miskin, bermusyawarah guna mencapai mufakat, dan
mencegah terjadinya perbuatan jahat (munkar).
7. Akhlak terhadap umat
Umat muslim yang ada di dunia ini terdapat berjuta-juta jiwa, kita sebagai
sesama muslim harus saling mendoakan untuk keselamatan dan iman dimanapun
mereka berada.
15
E. Akhlak terhadap Lingkungan Hidup
Akhlak terhadap bukan manusia, Antara lain:
1. Memelihara kelestarian lingkungan hidup
Kita harus mau dan mampu menjaga kelestarian lingkungan hidup karena
sejatinya kita diturunkan kebumi ini dengan amanah sebagai khalifah di bumi.
Allah SWT memilih manusia untuk mengelola bumi dengan segala isinya
karena kelebihan manusia dan kehendak Allah SWT yang tidak dimiliki oleh
makhluk lain, yakni kecerdasan yang dimilikinya.
Artinya :
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (Q.S Al- Baqarah
3 : 30).
Kita dapat mengimplementasikan akhlak terhadap lingkungan hidup khususnya
melestarikan alam dengan cara:
a. Berpartisipasi dalam Program Hijau
Program hijau semakin banyak variasinya. Banyaknya acara tersebut sudah
seharusnya bukan sekedar acara sensasional atau seremonial tanpa makna, namun
16
lebih dari itu. Acara –acara tersebut perlu penghayatan, sebab aktifitas tanpa
penghayatan tidak akan efektif. Setiap individu mestinya dapat memilih dari
berbagai program hijau yang sesuai dengan kemampuan dan karakteristik dirinya.
Ibu rumah tangga dapat melaksanakan program hijau dari aktifitas di rumah tangga
seperti pengelolaan sampah rumah tangga, Pak Sopir dapat berpartisipasi dengan
membatasi emisi kendaraan bermotornya, pengelola super market perlu mengganti
kantong plastik dengan kantong yang dapat didaur ulang, dan lain sebagainya. Jika
setiap profesi melaksanakan program hijau sesuai dengankarakteristik profesi yang
dijalaninya maka akhlak yang baik lingkungan akan terbentuk bermula dari akhlak
yang baik profesi.
b. Program Reward and Punishment
Akhlak yang baik terhadap lingkungan juga dapat dibentuk melalui program
rewardand punishment. Pemerintah dapat memberi reward kepada siapa saja yang
berprestasi dalam menjaga kelestarian lingkungan, dan program ini telah
dilaksanakan. Namun program punishment terhadap siapa saja yang melakukan
aktifitas yang dapat atau berpotensi merusak lingkungan belum dilakukan dengan
tegas
Bahkan yang jelas-jelas melakukan pengrusakan secara besar-besaran
seringkali kasusnya mengambang dan jelas karena dikalahkan oleh agenda politik.
Hukuman yang tidak tegas sangat menghambat program akhlak yang baik
lingkungan. Terwujudnya akhlak yang baik terhadap lingkungan adalah modal
utama dalam menjaga dan melestarikan lingkungan.
2. Memanfaatkan alam:
Kita dapat memanfaatkan alam yang bersumber dari :
a. Hewan
b. Nabati
c. Fauna dan Flora
17
Dengan cara yang bijak kita dapat memanfaatkan alam dengan baik sekaligus
melestarikannya sehingga kita tidak merugikan alam yang telah memberikan
banyak hal yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Kita sebagai umat Islam harus sadar untuk memelihara kelestarian lingkungan
hidup, menjaga dan memanfaatkan alam terutama hewani dan nabati, flora
danfauna yang sengaja diciptakan oleh Allah untuk kepentingan manusia dan tidak
perlu merusaknya.
Artinya :
“Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai
atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan
hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu
mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.”
(Al- Baqarah 2: 22)
18
Artinya :
“(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu
teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk
menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-
orang yang rugi.” (Al Baqarah 2: 27)
3. Sayang kepada semua makhluk
Rasa sayang harus kita pupuk tidak hanya kepada sesama manusia tapi juga
kepada semua makhluk termasuk terhadap alam. Alam diciptakan oleh Allah SWT
:
Artinya :
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan
siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia,
dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia
hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala
jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan
bumi sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum
yang memikirkan.” (Q.S Al-Baqarah 2 : 164)
19
F. Faktor-Faktor yang Memperkuat Akhlak
1. Mantapnya keimanan.
Tidak diragukan lagi bahwa mantapnya keimanan seseorang akan memperkuat
akhlaknya. Akan tetapi, keimanan manusia naik turun sehingga perlu pembinaan
terus-menerus.
2. terbimbing oleh seorang guru yang saleh.
Seorang guru yang saleh terbukti mampu mengalahkan segala factor yang
melemahkan tindakan akhlaki. Atas bimbingan guru yang saleh, Umar bin Abdul
Aziz mencapai ketinggian akhlak dan menjadi pemimpin yang sejajar deng Khulaf
al Rasyidin, padahal baik ayahnya, keluarga besarnya, ataupun lingkungan
pergaulannya adalah di istana yang jauh dari akhlak Islam.
3. memiliki pengetahuan agama yang cukup dan benar.
Pengetahuan agama terbukti memperkokoh keimanan, sekaligus peribadatan
dan akhlak.
4. memiliki falsafah hidup yang baik, yang sesuai dengan substansi ajaran Islam.
Islam mengajarkan kepada manusia agar memiliki orientasi hidup dunia dan
akhirat. Karena bagaimanapun hidup di dunia ini hanya sementara, dan kita akan
kembali ke akhirat. Oleh karena itu, kita tidak boleh hidup ini hanya semata-mata
mencari kesenangan dunia.
5. memiliki lingkungan pergaulan yang baik.
Betapa banyak pemuda pedesaan yang religious menjadi buruk akhlaknya
karena berpindah ke kota dan bergaul dengan para pemuda yang berakhlak buruk.
20
6. visioner.
Seseorang yang memiliki wawasan ke depan akan mempertimbangkan segala
sikap dan tindakannya. Ia tidak akan terjebak dengan perilaku anti akhlaki karena
akan merusak citra dirinya, sekaligus merusak masa depannya.
7. memiliki pekerjaan dan aktivitas yang krudensial.
Pekerjaan menjadi guru misalnya saja, cukup dihormati oleh masyarakat dan
mendatangkan penghasilan yang lumayan. Pekerjaan sejenis ini cukup memperkuat
tindakan-tindakan akhlaki.
8. terpenuhinya kebutuhan pokok.
Terpenuhinya kebutuhan pokok cukup membuat tentram diri dan keluarga yang
menjadi tanggungannya. Dengan tentramnya jiwa, maka tindakan-tindakan akhlaki
pun dapat dilakukan.
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan:
1. Akhlak adalah keadaan yang melekat pada jiwa manusia yang melahirkan
perbuatan yang mungkin baik maupun buruk.
2. Akhlak berbeda dengan moral dan etika. Perbedaannya dapat dilihat dari
sumber yang menentukan mana yang baik dan mana yang buruk.
3. Akhlak meliputi akhlak kepada Allah, makhluk dan non makhluk.
4. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi akhlak seperti mantapnya
keimanan, terbimbing oleh seorang guru yang saleh, memiliki pengetahuan
agama yang cukup dan benar, memiliki falsafah hidup yang baik, yang
sesuai dengan substansi ajaran Islam, memiliki lingkungan pergaulan yang
baik, Visioner, memiliki pekerjaan dan aktivitas yang krudensial, serta
terpenuhinya kebutuhan pokok
B. Saran
Sebaiknya kita harus melakukan pengkajian dan pembinaan akhlak secara
kontinu agar selalu dapat memiliki akhlak yang baik menurut Islam meskipun tidak
dapat dipungkiri bahwa dalam kehidupan banyak godaan dan iman kita yang tidak
selalu stabil, kadang naik dan kadang turun.
22
DAFTAR PUSTAKA
Marzuki.2012. Konsep Akhlak Islam. Diunduh dari http://staff.uny.ac.id pada
tanggal 31 Desember 2013
Syafe’i, Mahmud. 2009. Bahan Ajar Pendidikan Agama Islam. Bandung: UPI Press
Suyanto, Imam. 2012. Hand Out Perkuliahan Pendidikan Agama Islam. Surakarta:
UNS Press
Saputri, Dianita Susilo. 2012. Implementasi Akhlak. Diunduh dari
http://diadianita.blogspot.com/2012/12/implementasi-akhlak.html pada tanggal
31 Desember 2013

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Power point kd 3.6 jujur
Power point kd 3.6 jujurPower point kd 3.6 jujur
Power point kd 3.6 jujurlilifatri
 
makalah penelitian kualitatif
makalah penelitian kualitatifmakalah penelitian kualitatif
makalah penelitian kualitatifYoski Haryono
 
Akhlak Tercela power point
Akhlak Tercela power pointAkhlak Tercela power point
Akhlak Tercela power pointsknramadhaniah
 
5 Karakter Kader Pilihan
5 Karakter Kader Pilihan5 Karakter Kader Pilihan
5 Karakter Kader PilihanAbdul Hakim
 
RPP QURBAN DAN AQIQAH
RPP QURBAN DAN AQIQAHRPP QURBAN DAN AQIQAH
RPP QURBAN DAN AQIQAHEvaariva
 
makalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawufmakalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawufMuhammad Husein
 
202521144 makalah-shalat-jumat-2-glmbang
202521144 makalah-shalat-jumat-2-glmbang202521144 makalah-shalat-jumat-2-glmbang
202521144 makalah-shalat-jumat-2-glmbangSunrise James
 
Bagaimana agama menjamin kebahagiaan
Bagaimana agama menjamin kebahagiaanBagaimana agama menjamin kebahagiaan
Bagaimana agama menjamin kebahagiaandindaa99
 
1. Sirah Nabawiyah: mukoddimah
1. Sirah Nabawiyah: mukoddimah1. Sirah Nabawiyah: mukoddimah
1. Sirah Nabawiyah: mukoddimahMuhammad Jamhuri
 
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+dwilaksmid
 
Rasul Idolaku.pdf
Rasul Idolaku.pdfRasul Idolaku.pdf
Rasul Idolaku.pdfmisteraans
 
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAMMAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAMHerry Rachmat Safi'i
 
[XII] Aqidah Akhlak - Adab pergaulan dalam islam
[XII] Aqidah Akhlak - Adab pergaulan dalam islam[XII] Aqidah Akhlak - Adab pergaulan dalam islam
[XII] Aqidah Akhlak - Adab pergaulan dalam islamAlifia Putri Yudanti
 
Soal latihan bab sholat sunnah
Soal latihan bab sholat sunnahSoal latihan bab sholat sunnah
Soal latihan bab sholat sunnahadifalsafi
 
makalah observasi sekolah
makalah observasi sekolahmakalah observasi sekolah
makalah observasi sekolahHildadp
 
Makalah akhlak
Makalah akhlakMakalah akhlak
Makalah akhlakasky M
 

Was ist angesagt? (20)

Power point kd 3.6 jujur
Power point kd 3.6 jujurPower point kd 3.6 jujur
Power point kd 3.6 jujur
 
makalah penelitian kualitatif
makalah penelitian kualitatifmakalah penelitian kualitatif
makalah penelitian kualitatif
 
Akhlak Tercela power point
Akhlak Tercela power pointAkhlak Tercela power point
Akhlak Tercela power point
 
Kumpulan Artikel Islami
Kumpulan Artikel IslamiKumpulan Artikel Islami
Kumpulan Artikel Islami
 
5 Karakter Kader Pilihan
5 Karakter Kader Pilihan5 Karakter Kader Pilihan
5 Karakter Kader Pilihan
 
RPP QURBAN DAN AQIQAH
RPP QURBAN DAN AQIQAHRPP QURBAN DAN AQIQAH
RPP QURBAN DAN AQIQAH
 
Naskah mc wisuda 2014
Naskah mc wisuda 2014Naskah mc wisuda 2014
Naskah mc wisuda 2014
 
Aqidah akhlak mi.sd
Aqidah akhlak mi.sdAqidah akhlak mi.sd
Aqidah akhlak mi.sd
 
makalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawufmakalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawuf
 
202521144 makalah-shalat-jumat-2-glmbang
202521144 makalah-shalat-jumat-2-glmbang202521144 makalah-shalat-jumat-2-glmbang
202521144 makalah-shalat-jumat-2-glmbang
 
Bagaimana agama menjamin kebahagiaan
Bagaimana agama menjamin kebahagiaanBagaimana agama menjamin kebahagiaan
Bagaimana agama menjamin kebahagiaan
 
1. Sirah Nabawiyah: mukoddimah
1. Sirah Nabawiyah: mukoddimah1. Sirah Nabawiyah: mukoddimah
1. Sirah Nabawiyah: mukoddimah
 
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
 
Rasul Idolaku.pdf
Rasul Idolaku.pdfRasul Idolaku.pdf
Rasul Idolaku.pdf
 
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAMMAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
 
[XII] Aqidah Akhlak - Adab pergaulan dalam islam
[XII] Aqidah Akhlak - Adab pergaulan dalam islam[XII] Aqidah Akhlak - Adab pergaulan dalam islam
[XII] Aqidah Akhlak - Adab pergaulan dalam islam
 
Soal latihan bab sholat sunnah
Soal latihan bab sholat sunnahSoal latihan bab sholat sunnah
Soal latihan bab sholat sunnah
 
Makalah Peran Guru dalam Pembelajaran
Makalah Peran Guru dalam PembelajaranMakalah Peran Guru dalam Pembelajaran
Makalah Peran Guru dalam Pembelajaran
 
makalah observasi sekolah
makalah observasi sekolahmakalah observasi sekolah
makalah observasi sekolah
 
Makalah akhlak
Makalah akhlakMakalah akhlak
Makalah akhlak
 

Andere mochten auch

Writing form for speaking english
Writing form for speaking englishWriting form for speaking english
Writing form for speaking englishRossiana Fazri
 
Writing form for speaking english
Writing form for speaking englishWriting form for speaking english
Writing form for speaking englishRossiana Fazri
 
Profil sumatera barat ditinjau dari astagatra
Profil sumatera barat ditinjau dari astagatraProfil sumatera barat ditinjau dari astagatra
Profil sumatera barat ditinjau dari astagatraRossiana Fazri
 
Review makalah inovasi kurikulum
Review makalah inovasi kurikulumReview makalah inovasi kurikulum
Review makalah inovasi kurikulumRossiana Fazri
 
Penggunaan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
Penggunaan persamaan dan pertidaksamaan kuadratPenggunaan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
Penggunaan persamaan dan pertidaksamaan kuadratRossiana Fazri
 
Review makalah pembinaan kurikulum di sd
Review makalah pembinaan kurikulum di sdReview makalah pembinaan kurikulum di sd
Review makalah pembinaan kurikulum di sdRossiana Fazri
 
Halaman depan makalah
Halaman depan makalahHalaman depan makalah
Halaman depan makalahAba Abdillah
 
kata pengantar Makalah Laporan Penelitian Pengaruh cahaya terhadap pertumbuha...
kata pengantar Makalah Laporan Penelitian Pengaruh cahaya terhadap pertumbuha...kata pengantar Makalah Laporan Penelitian Pengaruh cahaya terhadap pertumbuha...
kata pengantar Makalah Laporan Penelitian Pengaruh cahaya terhadap pertumbuha...Agoeng R Aiueo
 
Makalah Agama Islam Kelas X. Semester Genap
Makalah Agama Islam Kelas X. Semester GenapMakalah Agama Islam Kelas X. Semester Genap
Makalah Agama Islam Kelas X. Semester GenapLianita Dian
 

Andere mochten auch (12)

Writing form for speaking english
Writing form for speaking englishWriting form for speaking english
Writing form for speaking english
 
Writing form for speaking english
Writing form for speaking englishWriting form for speaking english
Writing form for speaking english
 
Profil sumatera barat ditinjau dari astagatra
Profil sumatera barat ditinjau dari astagatraProfil sumatera barat ditinjau dari astagatra
Profil sumatera barat ditinjau dari astagatra
 
Review makalah inovasi kurikulum
Review makalah inovasi kurikulumReview makalah inovasi kurikulum
Review makalah inovasi kurikulum
 
Penggunaan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
Penggunaan persamaan dan pertidaksamaan kuadratPenggunaan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
Penggunaan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
 
Makalah individu ip
Makalah individu ipMakalah individu ip
Makalah individu ip
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 
Review makalah pembinaan kurikulum di sd
Review makalah pembinaan kurikulum di sdReview makalah pembinaan kurikulum di sd
Review makalah pembinaan kurikulum di sd
 
Halaman depan makalah
Halaman depan makalahHalaman depan makalah
Halaman depan makalah
 
kata pengantar Makalah Laporan Penelitian Pengaruh cahaya terhadap pertumbuha...
kata pengantar Makalah Laporan Penelitian Pengaruh cahaya terhadap pertumbuha...kata pengantar Makalah Laporan Penelitian Pengaruh cahaya terhadap pertumbuha...
kata pengantar Makalah Laporan Penelitian Pengaruh cahaya terhadap pertumbuha...
 
Cover kliping
Cover klipingCover kliping
Cover kliping
 
Makalah Agama Islam Kelas X. Semester Genap
Makalah Agama Islam Kelas X. Semester GenapMakalah Agama Islam Kelas X. Semester Genap
Makalah Agama Islam Kelas X. Semester Genap
 

Ähnlich wie Makalah individu agama

MAKALAH akhlak.docx
MAKALAH akhlak.docxMAKALAH akhlak.docx
MAKALAH akhlak.docxweyonfitra
 
MAKALAH akhlak.docx
MAKALAH akhlak.docxMAKALAH akhlak.docx
MAKALAH akhlak.docxweyonfitra
 
Makalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul KarimahMakalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul KarimahYusuf Prasetyo
 
Corak aqidah-dalam-kehidupan-1
Corak aqidah-dalam-kehidupan-1Corak aqidah-dalam-kehidupan-1
Corak aqidah-dalam-kehidupan-1Yuli Yanti
 
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docx
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docxMakalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docx
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docxKarmila38
 
ppt tugas islam KELOMPOK 3.pptx
ppt tugas islam KELOMPOK 3.pptxppt tugas islam KELOMPOK 3.pptx
ppt tugas islam KELOMPOK 3.pptxmisselnabilah
 
makalah akhlak tasawuf
makalah akhlak tasawufmakalah akhlak tasawuf
makalah akhlak tasawufNIsa' Chanysaa
 
Ahklak
AhklakAhklak
Ahklak555
 
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam KehidupanEksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam KehidupanOki Ma'arif
 
Makalah etika, moral dan akhlak
Makalah etika, moral dan akhlakMakalah etika, moral dan akhlak
Makalah etika, moral dan akhlakFarichah Riha
 

Ähnlich wie Makalah individu agama (20)

MAKALAH akhlak.docx
MAKALAH akhlak.docxMAKALAH akhlak.docx
MAKALAH akhlak.docx
 
MAKALAH akhlak.docx
MAKALAH akhlak.docxMAKALAH akhlak.docx
MAKALAH akhlak.docx
 
Makalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul KarimahMakalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul Karimah
 
Akhlak Dalam Islam
Akhlak Dalam IslamAkhlak Dalam Islam
Akhlak Dalam Islam
 
Makalah Akhlak Dalam Kehidupan
Makalah Akhlak Dalam KehidupanMakalah Akhlak Dalam Kehidupan
Makalah Akhlak Dalam Kehidupan
 
Topik 6 ( tugas 4 )
Topik 6 ( tugas 4 )Topik 6 ( tugas 4 )
Topik 6 ( tugas 4 )
 
Corak aqidah-dalam-kehidupan-1
Corak aqidah-dalam-kehidupan-1Corak aqidah-dalam-kehidupan-1
Corak aqidah-dalam-kehidupan-1
 
Etika dalam agama dan adat istiadat
Etika dalam agama dan adat istiadatEtika dalam agama dan adat istiadat
Etika dalam agama dan adat istiadat
 
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docx
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docxMakalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docx
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docx
 
Tugas topik 6
Tugas topik 6Tugas topik 6
Tugas topik 6
 
Tugas topik 6[1]
Tugas topik 6[1]Tugas topik 6[1]
Tugas topik 6[1]
 
Tugas topik 6
Tugas topik 6Tugas topik 6
Tugas topik 6
 
Tugas topik 6
Tugas topik 6Tugas topik 6
Tugas topik 6
 
ppt tugas islam KELOMPOK 3.pptx
ppt tugas islam KELOMPOK 3.pptxppt tugas islam KELOMPOK 3.pptx
ppt tugas islam KELOMPOK 3.pptx
 
konsep asas islam
konsep asas islamkonsep asas islam
konsep asas islam
 
makalah akhlak tasawuf
makalah akhlak tasawufmakalah akhlak tasawuf
makalah akhlak tasawuf
 
Ahklak
AhklakAhklak
Ahklak
 
Akhlak islami
Akhlak islamiAkhlak islami
Akhlak islami
 
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam KehidupanEksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
 
Makalah etika, moral dan akhlak
Makalah etika, moral dan akhlakMakalah etika, moral dan akhlak
Makalah etika, moral dan akhlak
 

Makalah individu agama

  • 1. Makalah Individu Akhlak Disusun untuk Memenuhi Tugas Agama Islam sebagai UK 4 Dosen Pengampu : Drs. Imam Suyanto, M.Pd. Disusun Oleh Nama : Rosiana Nur Fazri NIM : K7113188 Kelas : 1/B No.Urut : 9 PROGRAM STUDI S1 PGSD KAMPUS KEBUMEN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT karena atas nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyusun makalah dengan judul “Akhlak”. Tujuan ditulisnya makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Agama Islam sebagai UK 4. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada: 1. Ayah dan Ibunda tercinta, yang selalu memberikan doa kepada penulis. 2. Drs. Imam Suyanto, M.Pd., selaku dosen mata kuliah Agama Islam. 3. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini. Seperti kata pepatah “Tak ada gading yang tak retak” begitu juga dengan makalah ini. Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dari para pembaca demi perbaikan dan peningkatan makalah ini di masa mendatang. Kebumen, 1 Januari 2014 Rosiana Nur Fazri
  • 3. iii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.................................................................................. i KATA PENGANTAR ............................................................................... ii DAFTAR ISI.............................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1 B. Rumusan Masalah.......................................................................... 1 C. Tujuan ............................................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Akhlak dan Ruang Lingkupnya ................................... 3 B. Perbedaan Akhlak dengan Moral dan Etika................................... 6 C. Akhlak terhadap Allah .................................................................. 6 D. Akhlak terhadap Makhluk.............................................................. 9 E. Akhlak terhadap Lingkungan Hidup.............................................. 15 F. Faktor-Faktor yang Memperkuat Akhlak....................................... 19 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................... 21 B. Saran............................................................................................... 21 DAFTAR PUSTAKA Kebumen, 2 Januari 2014 Rosiana Nur Fazri
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhlak merupakan salah satu pondasi dasar ajaran islam yang memiliki kedudukan yang penting. Akhlak merupakan hasil dari proses implementasi aqidah dan akhlak dalam kehidupan sehari-hari kita. Akhlak yang baik akan terwujud apabila kita memiliki aqidah dan syariah yang baik. Kajian tentang akhlak memiliki tujuan untuk memberikan pemahaman yang baik tentang akhlak Islam (moral knowing), ruang lingkupnya, dan komitmen (moral feeling) untuk dapat menerapkan akhlak yang mulia dalam kehidupan sehari-hari(moral action). Dengan akhlak yang baik, diharapkan kita dapat memiliki sikap, moral, etika, dan karakter keagamaan yang baik yang dapat dijadikan bekal untuk menjalani kehidupan di tengah masyarakat dengan bidang ilmunya masing-masing. Oleh karena itu, penulis menyusun makalah dengan judul Akhlak ini sebagai salah satu bahan kajian. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, dapat ditarik beberapa rumusan masalah: 1. Apa pengertian akhlak dan ruang lingkupnya? 2. Apa perbedaan akhlak dengan moral dan etika? 3. Apa dan bagaimana akhlak terhadap Allah? 4. Apa dan bagaimana akhlak terhadap makhluk? 5. Apa dan bagaimana akhlak terhadap lingkungan hidup? 6. Apa sajakah faktor-faktor yang memperkuat akhlak?
  • 5. 2 C. Tujuan Makalah ini disusun untuk mengetahui: 1. Pengertian akhlak dan ruang lingkupnya. 2. Perbedaan akhlak dengan moral dan etika. 3. Akhlak terhadap Allah. 4. Akhlak terhadap makhluk. 5. Akhlak terhadap lingkungan hidup. 6. Faktor-faktor yang memperkuat akhlak.
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Akhlak dan Ruang Lingkupnya Akhlak yakni keadaan yang melekat pada jiwa manusia yang melahirkan perbuatan yang mungkin baik maupun buruk. Kata akhlak yang berasal dari bahasa Arab al-akhlaq (yang berarti tabiat, perangai, dan kebiasaan) banyak ditemukan dalam hadis Nabi saw. Salah satunya adalah: Artinya: “Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”.(HR. Ahmad). Sedangkan dalam al-Quran hanya ditemukan bentuk tunggal dari akhlaq yaitu khuluq (QS. al-Qalam 68: 4). Artinya: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”(QS. al- Qalam 68: 4).
  • 7. 4 Akhlak menempati posisi yang sangat penting dalam Islam. Akhlak merupakan pohon Islam yang berakarkan akidah, bercabangkan dahan dan berdaunkan syariah. Akhlak dibagi menjadi dua: 1. Akhlak terhadap Al – Khaliq (Allah). 2. Akhlak terhadap semua makhluk (ciptaan Allah). Akhlak manusia itu bermacam-macam, seperti yang dikemukakan dalam al- Qur’an: Artinya: “Sesungguhnya usaha kamu hai manusia, pasti amat beragam.”(QS. al- Lail 92: 4). Baik dan buruk akhlak manusia sangat tergantung pada tata nilai yang dijadikan pedoman. Abul A’la al-Maududi membagi sistem moralitas menjadi dua yaitu: Pertama, sistem moral yang berdasar kepada kepercayaan kepada Tuhan dan kehidupan setelah mati. Kedua, sistem moral yang tidak mempercayai Tuhan dan timbul dari sumber- sumber sekuler (al-Maududi, 1971: 9). Sistem moral yang berdasar pada gagasan keimanan pada Tuhan dan akhirat dapat ditemukan pada sistem moral Islam. Hal ini karena Islam menghendaki
  • 8. 5 dikembangkannya al-akhlaq al-karimah yang pola perilakunya dilandasi dan mewujudkan nilai Iman, Islam, dan Ihsan. Iman sebagai al-quwwah al-dakhiliyyah, kekuatan dari dalam yang membimbing orang terus bermuraqabah (mendekatkan diri kepada Tuhan) dan muhasabah terhadap perbuatan yang akan, sedang, dan sudah dikerjakan. Dan ubudiyah adalah merupakan jalan untuk merealisasikan tujuan akhlak. Cara pertama untuk merealisasikan akhlak bahkan hanya dengan mengikatkan jiwa dengan ukuran-ukuran peribadatan kepada Allah. Akhlak tidak nampak dalam perilaku tanpa mengikuti aturan- aturan yang ditetapkan oleh Allah Swt. (Hawa, 1977: 72). Sedangkan sistem moral yang kedua adalah sistem yang dibuat atau hasil pemikiran manusia (secular moral philosophies), dengan mendasarkan pada sumber-sumber sekuler, baik itu murni dari hukum yang ada dalam kehidupan, intuisi manusia, pengalaman, maupun akhlak manusia (Faisal Ismail, 1998: 181). Sistem moral ini merupakan topik pembicaraan para filosof yang sering menjadi masalah penting bagi manusia, sebab sering terjadi perbedaan pendapat mengenai ketetapan baik dan buruknya perilaku, sehingga muncullah berbagai aturan perilaku dengan ketetapan ukuran baik buruk yang berbeda. Sebagai contoh aturan Hedonisme menekankan pada kebahagiaan, kenikmatan, dan kelezatan hidup duniawi. Aliran intuisi menggunakan kekuatan batiniyah sebagai tolok ukur yang kebenarannya bersifat nisbi menurut Islam. Aliran adat kebiasan memegangi adat kebiasaan yang sudah dipraktekkan oleh kelompok masyarakat tanpa menilai dari sumber nilai universal (al-Quran). Akhlak yang baik disebut akhlak mahmudah (akhlak terpuji) yaitu perbuatan baik terhadap Allah, sesama manusia dan makhluk lainnya, seperti pemaaf, penyantun, dermawan, sabar, rohmah (kasih sayang), lemah lembut dan lainnya. Akhlak yang buruk disebut akhlak madzmumah (akhlak tercela) yaitu perbuatan buruk terhadap Allah, sesama manusia dan makhluk lainnya, seperti: pendendam, kikir, keras hati, pemarah dan lainnya.
  • 9. 6 B. Perbedaan Akhlak dengan Moral dan Etika Akhlak berbeda dengan moral dan etika. Perbedaannya dapat dilihat dari sumber yang menentukan mana yang baik dan mana yang buruk. Moral artinya ajaran tentang baik dan buruk yang diterima umum, mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, budi pekerti, dan akhlak. Sedangkan, etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk serta tentang kewajiban moral dan akhlak. C. Akhlak terhadap Allah Akhlak terhadap Allah meliputi: 1. Mencintai Allah melebihi cinta kepada apapun dan siapapun Kita harus menomorsatukan Allah SWT, segala yang kita lakukan seyogyanya harus karena Allah dan semata-mata untuk memperoleh keridhaan-Nya. Cinta adalah kesadaran diri, perasaan jiwa, dan dorongan hati yang menyebabkan seseorang terpaut hatinya kepada yang dicintainya dengan penuh semangat dan kasih sayang. Bagi seorang mukmin sejati cinta pertama dan utama adalah cinta kepada Allah swt. Allah lebih dicintai dari segalanya. Dengan cinta kita mendapatkan ridhaNya dan dengan bersikap ridha terhadap apa yang Allah swt berikan/tentukan kita mengharapkan cintaNya. 2. Melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya Untuk membuktikan bahwa kita cinta kepada Allah SWT adalah dengan cara melaksanakan perintah dan larangan-Nya.
  • 10. 7 3. Mengharapkan keridhaan Allah Ridha adalah menerima dengan sepenuh hati tanpa penolakan sedikitpun segala sesuatu yang datang dari Allah swt, baik berupa perintah, larangan, ataupun petunjuk-petunjuk-Nya dengan senang hati. 4. Mensyukuri nikmat dan karunia Allah Dengan mensyukuri nikmat dan karunianya kita dapat menjalani hidup dengan ikhlas dan percaya terhadap takdir Allah. Syukur yaitu memuji sang pemberi nikmat atas kebaikan yang telah dilakukannya. Syukurnya seorang hamba berkisar atas tiga hal, yang jika ketiganya tidak berkumpul maka tidaklah dinamakan syukur. Tiga hal itu yaitu mengakui nikmat dalam batin, membicaraknnya secara lahir, dan menjadikannya sebagai sarana taat kepada Allah. 5. Memohon dan bertaubat hanya kepada Allah Memohon ampun dan bertaubat hanya kepada Allah SWT. Seseorang disebut telah bertobat dengan baik jika seseorang tersebut benar-benar merasa berdosa, bertaubat dan tidak mengulang kembali kesalahannya serta selalu tertib melaksanakan perinta Allah. Taubat yang demikian disebut Taubat Nasuha. Sebagai seorang manusia biasa, kita juga tidak akan pernah luput dari sifat lalai dan lupa. Karena hal ini memang merupakan tabiat manusia. Oleh karena itulah, etika kita kepada Allah, manakala sedang terjerumus dalam “kelupaan” sehingga berbuat kemaksiatan kepada-Nya adalah dengan segera bertaubat kepada Allah SWT. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman dalamQS. Ali Imran 3 : 135:
  • 11. 8 Artinya: ”Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri mereka sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka. Dan siapakah yang dapat mengampuni dosa selain Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itusedang mereka mengetahui.” 6. Tawakal kepada Allah Adalah membebaskan diri dari segala kebergantungan kepada selain Allah dan menyerahkan keputusan segala sesuatunya kepadanya. Allah berfirman dalam surah Hud: 123, Artinya : ”Dan kepunyaan Allah lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya lah dikembalikan urusan- urusan semuanya, maka sembahlah Dia, dan bertawakallah kepada-Nya. Dan sekali- kali Tuhanmu tidah lalai dari apa yang kamu kerjakan.” Tawakal harus diawali dengan kerja keras dan usaha maksimal ( ikhtiar ). Tidaklah dinamai tawakal kalau hanya pasrah menunggu nasib sambil berpangku tangan tanpa melakukan apa- apa.
  • 12. 9 D. Akhlak terhadap Makhluk Akhlak terhadap makhluk diantaranya: 1. Akhlak terhadap Rosulullah Akhlak ini dapat diwujudkan dengan cara mencintai Rasulullah, senantiasa bershalawat untuk Rasulullah, dan menjadikannya tauladan yang dengan otomatis membuat kita mengikuti segala anjuran dan sunnah beliau serta tidak melanggar apa yang sudah dilarangnya. Rosululullah merupakan suritauladan yang baik, seperti yang ada dalam firman Allah: Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Al Ahzab 33: 21) 2. Akhlak terhadap Orang tua Akhlak kepada orang tua yaitu dengan cara berbuat baik kepada orang tua, yang meliputi tidak membantah perintah orang tua, tidak membentak, harus berkata dengan perkataan yang mulia, harus merendahkan hati di hadapan orang tua, dan mendoakannya. Lebih bertambah umur kedua orang tua, hendaknya lebih diperhatikan oleh anak – anaknya. Hal diatas sesuai dengan Firman Allah dalam Qs. Al – Isra: 23:
  • 13. 10 Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” Diperintahkan kepada setiap anak agar selalu merendahkan diri kepada kedua orang tua dengan penuh kasih sayang dan mendoakannya, sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al – Isra : 24, Artinya: “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. Disunahkan agar tetap berbuat baik kepada kedus orang tua walaupun keduanya atau salah satunya telah meninggal yaitu dengan : 1) Mendo’akan rahmat bagi keduanya 2) Memohon ampun atas dosa – dosa keduanya
  • 14. 11 3)Melaksanakan janjinya yang belum dilaksanakan 4)Menyambung shillaturrahmi kepada sahabat – sahabat orang tua. (hal diatas sesuai dengan HR.Abu Daud ) 3. Akhlak terhadap diri sendiri Akhlak terhadap diri sendiri dapat diwujudkan dengan cara memelihara kesucian diri misalnya dengan menutup aurat, berkata jujur dan berperilaku adil pada diri sendiri dan orang lain, selalu mengerjakan sesuatu dengan ikhlas, malu untuk berbuat jahat, dan menghindari perasaan iri, dan dendam. Beberapa contoh penyakit hati yang perlu dihindari: a. Dengki, Orang pendengki adalah orang yang paling rugi. Ia tidak mendapatkan apapun dari sifat buruknya itu. Bahkan pahala kebaikan yang dimilikinya akan terhapus. Islam tidak membenarkan kedengkian. Rasulullah bersabda: "Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "hati-hatilah pada kedengkian karena kedengkian menghapuskan kebajikan, seperti api yang melahap minyak." (H.R. Abu Dawud) b. Munafik, Orang munafik adalah orang yang berpura-pura atau ingkar. Apa yang mereka ucapkan tidak sama dengan apa yang ada di hati dan tindakannya. Adapun tanda-tanda orang munafik ada tiga. Hal ini dijelaskan dalam hadits, yaitu: ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫هريرة‬ ‫ابي‬ ‫عن‬‫قا‬‫ل‬:‫قال‬‫المنافقين‬ ‫"ايت‬ ‫صلعم‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫خان‬ ‫اؤتمن‬ ‫وإذا‬ ‫أخلف‬ ‫وعد‬ ‫وإذا‬ ‫كذب‬ ‫حدث‬ ‫إذا‬ ,‫ثالث‬ Dari Abu hurairah r.a. Rasulullah berkata: " tanda-tanda orang munafik ada tiga, jika ia berbicara ia berdusta, jika berjanji ia mengingkari, dan jika diberi amanat ia berkhianat." (H.R. Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan an-Nisa'i)
  • 15. 12 4. Akhlak terhadap keluarga karib kerabat Akhlak terhadap keluarga karib kerabat diimplementasikan dengan cara membangun kasih sayang dalam keluarga, selalu melaksanakan kewajiban dan mendapatkan hak yang semestinya, dan senantiasa menjaga silaturahmi dengan anggota keluarga. Sabda Rosululullah: (َ‫ي‬ْ‫ر‬ْ‫َك‬‫م‬ْ َ‫ي‬ْ‫ر‬ْ‫َك‬‫م‬ْ َ‫ه‬َ‫ل‬َ‫ه‬ِ، ‫و‬‫أ‬‫ن‬‫ا‬ َ‫ي‬ْ‫ر‬ْ‫َك‬‫م‬ْ ‫أل‬َ‫ل‬َ‫ه‬ِ) "Sebaik-baik kalian adalah orang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang paling baik di antara kalian terhadap keluargaku." (HR. Tirmidzi) Banyak manusia -sangat disayangkan sekali- terkadang berakhlak baik terhadap orang lain, akan tetapi ia tidak berakhlak baik terhadap keluarganya. Ini merupakan kesalahan yang sangat fatal dan keterbalikan dari hakekat sebenarnya (sebagaimana yang dikatakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam). Karena bagaimana mungkin engkau berakhlak baik bersama orang yang jauh (kekerabatannya), dan engkau berakhlak buruk bersama kerabat sendiri? Kadang seseorang menjawab: Karena kerabat dekat mereka dapat dipercaya. 5. Akhlak terhadap tetangga Akhlak terhadap tetangga dapat diwujudkan dengan cara menjaga silaturahmi, menghindari permusuhan dan perselisihan, saling menghargai dan menghormati, tolong menolong, dan tenggang rasa. Berbuat baik kepada tetangga juga menjadi perhatian serius dalam ajaran Islam. Perhatikan firman Allah Ta’ala: ِ‫ب‬ُ‫ن‬ُ‫ج‬ْ‫ال‬ ِ‫ار‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ‫ى‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬ُ‫ق‬ْ‫ال‬ ‫ِي‬‫ذ‬ ِ‫ار‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫ين‬ِ‫ك‬‫ا‬َ‫س‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ‫ى‬َ‫م‬‫َا‬‫ت‬َ‫ي‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ‫ى‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬ُ‫ق‬ْ‫ال‬ ‫ِي‬‫ذ‬ِ‫ب‬ َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ن‬‫ا‬َ‫س‬ْ‫ح‬ِ‫إ‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ي‬َ‫أ‬ ْ‫ت‬َ‫ك‬َ‫ل‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ِ‫ل‬‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫س‬‫ال‬ ِ‫ْن‬‫ب‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫ب‬ْ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ِ‫ب‬ ِ‫اح‬َّ‫ص‬‫ال‬ َ‫و‬
  • 16. 13 Artinya : “…Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,.” (An-Nisa:36) Nabi SAW dalam beberapa hadits mengingatkan kita agar selalu berbuat baik kepada tetangga, di antaranya adalah: Ibnu Umar dan Aisyah ra berkata keduanya, “Jibril selalu menasihatiku untuk berlaku dermawan terhadap para tetangga, hingga rasanya aku ingin memasukkan tetangga-tetangga tersebut ke dalam kelompok ahli waris seorang muslim”. (H.R. Bukhari-Muslim) Abu Dzarr ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Hai Abu Dzarr jika engkau memasak sayur, maka perbanyaklah kuahnya, dan perhatikan (bagilah) tetanggamu (H.R. Muslim) Abu Hurairah berkata bahwa Nabi SAW bersabda, “Demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman. Ditanya: Siapa ya Rasulullah? Jawab Nabi, “Ialah orang yang tidak aman tetangganya dari gangguannya” (H.R. Bukhari-Muslim) Abu Hurairah berkata bahwa Nabi SAW bersabda, “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaklah memuliakan tetangganya. (H.R. Bukhari-Muslim) Hak-hak ketetanggaan tidak ditujukan bagi tetangga kalangan muslim saja. Tentu saja tetangga yang muslim mempunyai hak tambahan lain lagi yaitu juga sebagai saudara (ukhuwah Islamiyah). Tetapi dalam hubungan dengan hak-hak ketetanggaan semuanya sejajar:
  • 17. 14 Berbuat baik dan memuliakan tetangga adalah pilar terciptanya kehidupan sosial yang harmonis. Apabila seluruh kaum muslimin menerapkan perintah Allah Taala dan Nabi SAW ini, sudah barang tentu tidak akan pernah terjadi kerusuhan, tawuran ataupun konflik di kampung-kampung dan di desa-desa. Beberapa kiat praktis memuliakan tetangga adalah: a. Sering bertegur sapa, tanyailah keadaan kesehatan mereka. b. Berikanlah kepada mereka sebagian makanan c. Berikan oleh-oleh buat mereka, apabila kita bepergian jauh. d. Bantulah mereka apabila sedang mengalami musibah ataupun menyelenggarakan hajatan. e. Berikanlah anak-anak mereka sesuatu yang menyenangkan, berupa makanan ataupun mainan. f. Sesekali undanglah mereka makan bersama di rumah. g. Berikanlah hadiah kaset, buku bacaan yang mendorong mereka untuk lebih memahami Islam. h. Ajaklah mereka sesekali ke dalam suatu acara pengajian atau majelis ta’lim, atau pergilah bersama memenuhi suatu undangan walimah (apabila mereka juga diundang) 6. Akhlak terhadap masyarakat Akhlak kepada masyarakat dapat diwujudkan dengan cara menghormati nilai dan norma yang ada, memuliakan tamu, menolong dalam kebaikan, menepati janji, membantu para fakir miskin, bermusyawarah guna mencapai mufakat, dan mencegah terjadinya perbuatan jahat (munkar). 7. Akhlak terhadap umat Umat muslim yang ada di dunia ini terdapat berjuta-juta jiwa, kita sebagai sesama muslim harus saling mendoakan untuk keselamatan dan iman dimanapun mereka berada.
  • 18. 15 E. Akhlak terhadap Lingkungan Hidup Akhlak terhadap bukan manusia, Antara lain: 1. Memelihara kelestarian lingkungan hidup Kita harus mau dan mampu menjaga kelestarian lingkungan hidup karena sejatinya kita diturunkan kebumi ini dengan amanah sebagai khalifah di bumi. Allah SWT memilih manusia untuk mengelola bumi dengan segala isinya karena kelebihan manusia dan kehendak Allah SWT yang tidak dimiliki oleh makhluk lain, yakni kecerdasan yang dimilikinya. Artinya : “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (Q.S Al- Baqarah 3 : 30). Kita dapat mengimplementasikan akhlak terhadap lingkungan hidup khususnya melestarikan alam dengan cara: a. Berpartisipasi dalam Program Hijau Program hijau semakin banyak variasinya. Banyaknya acara tersebut sudah seharusnya bukan sekedar acara sensasional atau seremonial tanpa makna, namun
  • 19. 16 lebih dari itu. Acara –acara tersebut perlu penghayatan, sebab aktifitas tanpa penghayatan tidak akan efektif. Setiap individu mestinya dapat memilih dari berbagai program hijau yang sesuai dengan kemampuan dan karakteristik dirinya. Ibu rumah tangga dapat melaksanakan program hijau dari aktifitas di rumah tangga seperti pengelolaan sampah rumah tangga, Pak Sopir dapat berpartisipasi dengan membatasi emisi kendaraan bermotornya, pengelola super market perlu mengganti kantong plastik dengan kantong yang dapat didaur ulang, dan lain sebagainya. Jika setiap profesi melaksanakan program hijau sesuai dengankarakteristik profesi yang dijalaninya maka akhlak yang baik lingkungan akan terbentuk bermula dari akhlak yang baik profesi. b. Program Reward and Punishment Akhlak yang baik terhadap lingkungan juga dapat dibentuk melalui program rewardand punishment. Pemerintah dapat memberi reward kepada siapa saja yang berprestasi dalam menjaga kelestarian lingkungan, dan program ini telah dilaksanakan. Namun program punishment terhadap siapa saja yang melakukan aktifitas yang dapat atau berpotensi merusak lingkungan belum dilakukan dengan tegas Bahkan yang jelas-jelas melakukan pengrusakan secara besar-besaran seringkali kasusnya mengambang dan jelas karena dikalahkan oleh agenda politik. Hukuman yang tidak tegas sangat menghambat program akhlak yang baik lingkungan. Terwujudnya akhlak yang baik terhadap lingkungan adalah modal utama dalam menjaga dan melestarikan lingkungan. 2. Memanfaatkan alam: Kita dapat memanfaatkan alam yang bersumber dari : a. Hewan b. Nabati c. Fauna dan Flora
  • 20. 17 Dengan cara yang bijak kita dapat memanfaatkan alam dengan baik sekaligus melestarikannya sehingga kita tidak merugikan alam yang telah memberikan banyak hal yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Kita sebagai umat Islam harus sadar untuk memelihara kelestarian lingkungan hidup, menjaga dan memanfaatkan alam terutama hewani dan nabati, flora danfauna yang sengaja diciptakan oleh Allah untuk kepentingan manusia dan tidak perlu merusaknya. Artinya : “Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” (Al- Baqarah 2: 22)
  • 21. 18 Artinya : “(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang- orang yang rugi.” (Al Baqarah 2: 27) 3. Sayang kepada semua makhluk Rasa sayang harus kita pupuk tidak hanya kepada sesama manusia tapi juga kepada semua makhluk termasuk terhadap alam. Alam diciptakan oleh Allah SWT : Artinya : “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (Q.S Al-Baqarah 2 : 164)
  • 22. 19 F. Faktor-Faktor yang Memperkuat Akhlak 1. Mantapnya keimanan. Tidak diragukan lagi bahwa mantapnya keimanan seseorang akan memperkuat akhlaknya. Akan tetapi, keimanan manusia naik turun sehingga perlu pembinaan terus-menerus. 2. terbimbing oleh seorang guru yang saleh. Seorang guru yang saleh terbukti mampu mengalahkan segala factor yang melemahkan tindakan akhlaki. Atas bimbingan guru yang saleh, Umar bin Abdul Aziz mencapai ketinggian akhlak dan menjadi pemimpin yang sejajar deng Khulaf al Rasyidin, padahal baik ayahnya, keluarga besarnya, ataupun lingkungan pergaulannya adalah di istana yang jauh dari akhlak Islam. 3. memiliki pengetahuan agama yang cukup dan benar. Pengetahuan agama terbukti memperkokoh keimanan, sekaligus peribadatan dan akhlak. 4. memiliki falsafah hidup yang baik, yang sesuai dengan substansi ajaran Islam. Islam mengajarkan kepada manusia agar memiliki orientasi hidup dunia dan akhirat. Karena bagaimanapun hidup di dunia ini hanya sementara, dan kita akan kembali ke akhirat. Oleh karena itu, kita tidak boleh hidup ini hanya semata-mata mencari kesenangan dunia. 5. memiliki lingkungan pergaulan yang baik. Betapa banyak pemuda pedesaan yang religious menjadi buruk akhlaknya karena berpindah ke kota dan bergaul dengan para pemuda yang berakhlak buruk.
  • 23. 20 6. visioner. Seseorang yang memiliki wawasan ke depan akan mempertimbangkan segala sikap dan tindakannya. Ia tidak akan terjebak dengan perilaku anti akhlaki karena akan merusak citra dirinya, sekaligus merusak masa depannya. 7. memiliki pekerjaan dan aktivitas yang krudensial. Pekerjaan menjadi guru misalnya saja, cukup dihormati oleh masyarakat dan mendatangkan penghasilan yang lumayan. Pekerjaan sejenis ini cukup memperkuat tindakan-tindakan akhlaki. 8. terpenuhinya kebutuhan pokok. Terpenuhinya kebutuhan pokok cukup membuat tentram diri dan keluarga yang menjadi tanggungannya. Dengan tentramnya jiwa, maka tindakan-tindakan akhlaki pun dapat dilakukan.
  • 24. 21 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan: 1. Akhlak adalah keadaan yang melekat pada jiwa manusia yang melahirkan perbuatan yang mungkin baik maupun buruk. 2. Akhlak berbeda dengan moral dan etika. Perbedaannya dapat dilihat dari sumber yang menentukan mana yang baik dan mana yang buruk. 3. Akhlak meliputi akhlak kepada Allah, makhluk dan non makhluk. 4. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi akhlak seperti mantapnya keimanan, terbimbing oleh seorang guru yang saleh, memiliki pengetahuan agama yang cukup dan benar, memiliki falsafah hidup yang baik, yang sesuai dengan substansi ajaran Islam, memiliki lingkungan pergaulan yang baik, Visioner, memiliki pekerjaan dan aktivitas yang krudensial, serta terpenuhinya kebutuhan pokok B. Saran Sebaiknya kita harus melakukan pengkajian dan pembinaan akhlak secara kontinu agar selalu dapat memiliki akhlak yang baik menurut Islam meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa dalam kehidupan banyak godaan dan iman kita yang tidak selalu stabil, kadang naik dan kadang turun.
  • 25. 22 DAFTAR PUSTAKA Marzuki.2012. Konsep Akhlak Islam. Diunduh dari http://staff.uny.ac.id pada tanggal 31 Desember 2013 Syafe’i, Mahmud. 2009. Bahan Ajar Pendidikan Agama Islam. Bandung: UPI Press Suyanto, Imam. 2012. Hand Out Perkuliahan Pendidikan Agama Islam. Surakarta: UNS Press Saputri, Dianita Susilo. 2012. Implementasi Akhlak. Diunduh dari http://diadianita.blogspot.com/2012/12/implementasi-akhlak.html pada tanggal 31 Desember 2013