1. Dokumen tersebut membahas tentang transformasi struktural ekonomi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti basis ekonomi awal, ukuran pasar domestik, distribusi pendapatan, karakteristik industrialisasi, sumber daya alam, dan kebijakan perdagangan luar negeri.
2. Kemudian juga membahas dampak krisis ekonomi 1997/1998 di Indonesia yang menyebabkan penurunan PDB hingga 13% dan penurunan produksi di sektor
2. Perubahan Struktur Ekonomi, Umum Disebut Transformasi
Struktural, Dapat Didefisinikan Sebagai Suatu Rangkaian
Perubahan Yang Saling Tekait Satu Dengan Yang Lainnya Dalam
Komposisi AD, Perdagangan Luar Negri (Ekspor Dan Impor), AS (
Produksi Dan Menggunakan Faktor-faktor Produksi Yang
Diperlukan Mendukung Proses Pembanggunan Ekonomi Yang
Berkelanjutan) ( Chenery, 1979).
3. 1. Teori Arthur Lewis (Teori Migrasi)
Pada Dasarnya Membahas Proses Pembangunan Ekonomi Yang
Terjadi Di Perdesaan Dan Perkotaan.
Perekonomian Negara Terbagi Menjadi Dua, Yaitu Perekonomiaan
Tradisioanal Dipedesaan Yang Didominasi Oleh Sektor Pertaniaan
Dan Perekonomiaan Modern Diperkotaan Dengan Industry
Sebagai Sektor Utama. Dipedesaan, Karena Pertumbuhan
Penduduknya Tinggi Maka Terjadi Kelebihan Suplai Tenaga Kerja,
Dan Tingkat Hidup Masyaraktnya Berbeda Pada Kondisi
Subsistens Akibat Perekonomian Yang Sifatnya Juga Subsistens.
4. 2. Teori Hollis Chenery (teori transformasi
structural).
Teori Chenery, Dikenal Dengan Teori Pattern Of Development,
Menfokuskan Pada Perubahan Struktur Dalam Tahapan Proses
Perubahan Ekonomi Di NSB, Yang Mengalami Transformasi Dari
Pertanian Tradisional (Subsistens) Ke Sector Industri Sebagai
Mesin Utama Penggerak Pertumbuhan Ekonomi. Hasil Penelitian
Empiris Yang Dilakukan Oleh Chenery Dan Syrquin (1975)
Mengindentifikasi Bahwa Sejalan Dengan Peningkatan
Pendapatan Masyarakat Perkapita Yang Membawa Perubahan
Dalam Pola Dalam Permintaan Konsumen Dari Penekanan Pada
Makanan Dan Barang-barang Manufaktur Dan Jasa.
Perubahan Struktur Ekonomi Berbarengan Dengan Pertumbuhan
Pdb Yang Merupahkan Total Pertumbuhan Nilai Tambah Bruto
(NTB) Dari Semua Sector Ekonomi.
5. Jumlah Dari Empat Factor Yang
Dinyatakan Sama
1. Kenaikan Permintaan Domestik, Yang Memuat Permintaan
Langsung Untuk Produk Industri Manufaktur Plus Efek Tidak
Langsung Dari Kenaikan Permintaan Domestik Untuk
Produk Sektor-sektor Lainnya Terhadap Industri Manufaktur.
2. Perluasan Exspor (Pertumbuhan Dan Diversifikasi) Atau
Efek Total Dari Kenaikan Jumlah Ekspor Terhadap Produk
Industri Manufaktur.
3. Substitusi Imfor Atau Efek Total Dari Kenaikan Proporsi
Permintaan Di Tiap Sektor Yang Dipenuhi Lewat Produksi
Domestik Terhadap Output Industri Manufaktur.
4. Perubahan Teknologi, Atau Efek Total Dari Perubahan
Koefisien Infut- outfut Di Dalam Perekonomian Akibat
Kenaikan Upah Dan Tingkat Pendapatan Terhadap Sektor
Industri Manufaktur.
6. a. Kondisi Dan Struktur Awal Ekonomi Dalam Negeri (Basis Ekonomi)
Suatu Negara Yang Pada Awal Pembangunan Ekonomi/Industrialisasinya
Sudah Memiliki Industri-industri Dasar. Seperti Mesin,besi Dan Baja Yang
Relatif Kuat Akan Mengalami Proses Industrialisasi Yang Lebih Cepat
Dibandingkan Negara Yang Hanya Memiliki Industri-industri Ringan,
Seperti Tekstil, Pakaian Jadi, Alas Kaki, Makanan, Dan Mimuman.
B. Besarnya Pasar Dalam Negeri
Besarnya Pasar Domestic Ditentukan Oleh Kombinasi Antara Jumlah
Populasi Dan Tingkat Pendapatan Riil Perkapita.
C. Pola Distribusi Pendapataan
Factor Ini Sangat Mendukung Factor Pasar Dan Tingkat Pendapatan Rata-
rata Perkapita Naik Pesat. Tetapi Kalau Distribusinya Sangat Pincang,
Kenaikan Pendapatan Tersebut Tidak Terlalu Berarti Bagi Pertumbuhan
Industri-industri Selain Industri-industri Yang Membuat Barang-barang
Sederhana Makanan Dan Minuman. Sepatu Dan Pakaian Jadi (Tekstil).
7. D. Karakteristik Dari Industrialisasi
Pelaksanaan Atau Strategi Pengembangan Industry Yang
Ditetapkan, Jenis Industry Yang Diunggulkan, Pola
Pembangunan Industry, Dan Insentif Yang Diberikan.
E. Keberadaan SDA
Negara Yang Kaya SDA Mengalami Pertumbuhan Ekonomi
Yang Lebih Rendah Atau Terlambat Melakukan Industrialisasi Atau
Tidak Berhasil Melakukan Diversifikasi Ekonomi (Perubahan
Struktur) Daripada Negara Yang Miskin SDA.
F. Kebijakan Perdagangan Luar Negri
Negara Yang Menerapkan Kebijakan Ekonomi Tertutup (Inward
Looking), Pola Dan Hasil Industrialisasi Berbeda Dibandingkan
Di Negara-negara Yang Menerapkan Kebijakan Ekonomi Terbuka
(Outward Looking).
8. Kalau Dilihat Sejak Awal Era Pemerintahan Orde Baru Hingga
Sekarang, Dapat Dikatakan Bahwa Proses Perubahan Struktur
Ekonomi Indonesia Cukup Pesat. Namun Demikian, Penurunan
Rasio Output Pertanian Terhadap PDB Tersebut Tidak Berarti
Bahwa Volume Produksi Di Sektor Tersebut Berkurang Selama
Periode Tersebut (Pertumbuhan Rata-rata PerTahun Negatif).
Penurunan Tersebut Disebabkan Oleh Laju Pertumbuhan Output
(Rata-rata Per Tahun Total) Di Sektor Tersebut Relatif Lebih
Rendah Dibandingkan Laju Pertumbuhan Output Dari Sektor
Industri.
9. Krisis Ekonomi Yang Melanda Indonesia Menjelang Akhir Tahun
1997 Dan Mencapai Klimaksnya Pada Tahun 1998 Sangat Memukul
Perekonomian Indonesia. Pada Tahun 1998 PDB Merosot Tajam Hingga
13% Yang Membuat Pendapatan Per Kapita Juga Menurun Drastis.
Merosotnya PDB Hingga 13% Bukan Suatu Hal Yang Kecil, Mengingat
Bahwa Sepanjang Sejarah Indonesia Sejak 1945 Hingga 1996 Ekonomi
Indonesia Belum Pernah Mengalami PDB Hingga 13%.
Dari Sisi Suplai, Sektor Industri Manufaktur Dan Sektor Konstruksi
(Bangunan), Yang Pada Era Orde Baru Bukan Saja Berkembang Sangat
Pesat, Tetapi Juga Sebagai Motor Utama Pertumbuhan Ekonomi Juga
Mengalami Penurunan Produksi Yang Signifikan. Krisis Ekonomi Tersebut
Diawali Oleh Krisis Keuangan Dan Yang Terakhir Ini Disebabkan Oleh
Krisis Rupiah.
Menjelang Pertengahan 1997, Ekonomi Dari Negara-negara Asia ,
Khususnya Indonesia, Thailand, Malaysia, Dan Korea Selatan, Mulai
Menunjukkan Kecenderungan Memanas, Yang Salah Satu Tandanya
Adalah Laju Inflasi Yang Mulai Merangkak Naik. Dan Menjelang Tahun
1998 Semakin Defisit Dan Ini Biasanya Menimbulkan Kenaikan Utang,
Khususnya Dari Luar Negeri.
10. 1) Ekspor Diperkuat,
2) Ketergantungan Pada ULN, Impor, Dan Investasi
Jangka Pendek Atau Yang Bermotivasi Spekulasi
Dihilangkan,
3) Sektor Perbankan Diperkuat,
4) Menerapkan Kembali Mekanisme Penentuan Kurs
Berdasarkan Sistem Bebas Terkendali, Dan
5) Menyiapkan Cara/Kebijakan Penanggulangan Krisis Yang
Bagus Dengan Memerhatikan Semua Faktor Yang Secara
Teori Sangat Memungkinkan Munculnya Suatu Krisis Serupa