SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 9
Tahap peneguhan hubungan interpersonal.


        Hubungan interpersonal tidaklah bersifat statis, tetapi selalu berubah (dinamis), maka
untuk     memperteguh      hubungan    interpersonal   diperlukan   suatu   tindakan    untuk
mengembalikan keseimbangan (equilibrium). Menurut Argyle. M (1983), ada tiga faktor
utama untuk memelihara keseimbangan hubungan interpersonal, yaitu :
1) Keakraban, ini merupakan pemenuhan kebutuhan tentang kasih sayang dan ini dapat
   tercipta bila kedua belah pihak sepakat hingga tingkatan keakraban tertentu, misalkan
   hubungan emosional antara dokter dengan pasien terbatas pada tingkatan pelayanan
   kesehatannya Menurut Argyle, jika dua orang melakukan keakraban yang yang berbeda
   sesuai konsep diri yang dimiliki masing-masing, maka interpersonal menjadi tidak serasi
   lagi. Katakanlah si David menggunakan tehnik sosial berdiri dan berbicara lebih dekat,
   lebih sering memandang dan tersenyum kepada si Barbara, maka Barbara menganggap
   David terlalu agresif, sedangkan David menganggap Barbara acuh tak acuh dan
   sombong.
2) Kesepakatan, adalah kesepakatan tentang siapa yang akan mengontrol siapa, kapan dan
   bilamana. Jika kedua belah pihak mempunyai perbedaan dalam mengambil kesimpulan,
   maka siapa yang berbicara lebih banyak (dominan) dan menentukan. Konflik akan
   terjadi bila masing-masing merasa lebih dominan, dan tidak ada yang bersedia
   mengalah.
3) Ketepatan respons, artinya respons X harus diikuti oleh respons Y yang sesuai, misalkan
   dalam suatu percakapan pertanyaan harus disambut dengan jawaban, penjelasan,
   argumentasi, alasan, lelucon, tertawa, dan sebagainya. Bentuk respons tidak selalu
   verbal (ucapan), tetapi bisa nonverbal (gerak tubuh, ekspresi). Jika ucapan saya
   direspons dengan menunjukan ekspresi kurang percaya, maka hubungan interpersonal
   akan terganggu. Tubbs dan Moss mengatakan dalam konteks ini kita dapat membagi
   respons kedalam dua kelompok yaitu; Confirmasi dan Disconfirmasi. Konfirmasi adalah
   ; Any behavior that causes another person to value himself more”. Sedangkan
   Diskonfirmasi adalah; ” Behavior that cause a person to value himself less”. Artinya;
   Konfirmasi akan memperteguh hubungan interpersonal, sedangkan diskonfirmasi justru
   akan merusaknya. Ketika saya menonton film bersama seorang teman, saya memberikan
respons negatif kepada pemeran utama film tersebut, sedangkan teman saya justru
       memberikan respons positif, maka respon saya merupakan diskonfirmasi (respons yang
       merusak) (Argyle. M, 1983).



Menurut Willian Brooks dan Philip Emmert dalam Jalaluddin Rakhmat (2011), kesan
pertama sangat menentukan, karena itu hal-hal yang pertama kelihatan sangat
menentukan kesan pertama.

   1. Peneguhan hubungan

Hubungan interpersonal tidak bersifat statis, tetapi selalu berubah. Untuk memelihara dan
memperteguh hubungan interpersonal, perubahan memerlukan adanya tindakan-tindakan tertentu
untuk mengembalikan keseimbangan. Terdapat empat faktor yang sangat penting dalam
memelihara keseimbangan, yaitu:

       Keakraban

Keakraban merupakan pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang. Hubungan interpersonal akan
terpelihara apabila kedua belah pihak sepakat tentang keakraban yang diperlukan.

       Kontrol

Kontrol disini mencakup kesepakatan tentang siapa yang akan mengontrol siapa, dan bilamana.
Konflik terjadi pada umumnya bila masing-masing ingin berkuasa, atau tidak ada pihak yang
mau mengalah.

       Ketepatan respons

Ketepatan respons artinya respons A harus diikuti respons B yang sesuai. Respons ini bukan saja
berkenaan dengan pesan verbal

   1. .   Faktor-faktor yang menumbuhkan hubungan interpersonal dalam komunikasi
      interpersonal

Terdapat tiga faktor yang dapat menumbuhkan hubungan interpersonal dalam komunikasi
interpersonal, yaitu:

   1. Percaya (trust)

Dari semua faktor, faktor percaya adalah yang paling penting. Menurut Giffin dalam Jalaluddin
Rakhmat (2011), percaya didefinisikan sebagai mengandalkan perilaku orang untuk mencapai
tujuan yang dikehendaki, yang pencapaiannya tidak pasti dan dalam situasi yang penuh risiko.
Definisi tersebut menyebutkan adanya tiga unsur percaya, yaitu:
Ada situasi yang menimbulkan risiko
       Orang yang menaruh kepercayaan kepada orang lain berarti menyadari bahwa akibat-
       akibatnya bergantung pada perilaku orang lain
       Orang yang yakin bahwa perilaku orang lain akan berakibat baik baginya

       2. Sikap suportif

Sikap suportif adalah sikap yang mengurangi sikap defensif dalam komunikasi. Orang yang
bersikap defensif bila ia tidak menerima, tidak jujur, dan tidak empatis. Komunikasi defensif
dapat terjadi karena faktor-faktor personal (ketakutan, kecemasan, harga diri yang rendah,
pengalaman defensif, dsb) dan faktor situasional (perilaku komunikasi orang lain). Jack R. Gibb
dalam Jalaluddin Rakhmat (2011) menyebutkan ada enam perilaku yang menimbulkan perilaku
suportif.

       3. Sikap terbuka

Sikap terbuka sangat berpengaruh dalam menumbuhkan nkomunikasi interpersonal yang efektif.
Lawan dari sikap terbuka adalah dogmatisme. Menurut Brooks dan Emmert dalam Jalaluddin
Rakhmat (2011)

Hambatan dalam melakukan proses anamnesa

       Macam-macam rasa takut:
       1. Rasa takut obyektif
           Adalah rasa takut yang di sebabkan rangsangan fisik secara langsung.
       2. Rasa takut subyektif
           Adalah rasa takut yang disebabkan oleh perasaan atau gambaran yang di terima oleh
           pasien.
       3. Rasa takut sugesti
           Rasa takut yang di peroleh dengan meniru dari orang lain yang secara halus tanpa di
           sadari oleh kedua belah pihak.



   Perilaku orang tua yang tidak mendukung proses anamnesa1

   a. Over effection (terlalu memanjakan anak)
   b. Over protection (melindungi anak berlebihan)
   c. Over indulgence (memenuhi keinginan anak tanpa mengenal batas)
   d. Over anxiety (kehawatiran yang berlebihan)
e. Over authority (sikap terlalu keras)
   f. Under effection (sikap kurang kasih sayang)
   g. Rejection (sikap menolak)

   Menurut Gassel, terdapat 3 falsafah yang di anut orang tua terhadap anak antara lain:

   1. Otoriter (disiplin keras)
       Pahan ini menghendaki kesempurnaan dalam segala hal.
   2. Liberal
       Orang tua sedikit campur tangan dalam pendidikan anak nya sehingga anak akan
       mengetahui apa yang terbaik baginya.
   3. Developmental
       Paham ini merupakan kombinasi kedua paham di atas.
(Gassel, 2007)

Tahap Hubungan Interpersonal
       Hubungan interpersonal dapat tercipta melalui tiga tahap yaitu; Pembentukan hubungan
interpersonal, peneguhan hubungan interpersonal dan pemutusan hubungan interpersonal
(hubungan interpersonal diakhiri).
         Beberapa peneliti hubungan interpersonal, seperti New Comb, Berger, Zunin dan
   Duck, mengatakan ada 2 fase dalam proses perkenalan;
   Fase pertama      : Fase kontak awal (initial contact phase), ditandai dengan kontak mata,
                     dan saling menangkap pesan dan reaksi teman bicaranya. Disamping itu
                     masing-masing pihak berusaha saling mengamati dan mempelajari
                     identitas teman bicaranya. Bila mereka mulai ada kesamaan, maka
                     mulailah proses pengungkaapan diri, ini disebut ”Reciprocal scanning”
                     (saling menyelidiki). Bila tidak ada kesamaan, masing-masing pihak
                     berusaha menyembunyikan identitas diri, sehingga tahap perkenalan tidak
                     akan berlanjut.
   Fase kedua        : Fase menggali data pribadi, di sini kedua belah pihak berusaha
                     secepatnya menggali identitas pribadi (data demografi) seperti; nama, usia,
                     alamat, pekerjaan, hobi dan lain-lain. Contoh; terbentuknya duet penyanyi
                     akibat adanya kesamaan hobi. Dengan data demografis orang berusaha
membentuk kesan tentang siapa dan bagaimana gambaran teman
                      bicaranya. Misalkan kita segera memberikan kesan dari cara dan logat
                      bicara yang berat dari seseorang, itu menandakan bahwa ia bukan dari
                      suku Jawa asli, kemungkinan dari Sumatera (Jalaluddin Rakhmat, 2005).
   Ciri geografis asal usul orang juga akan terbawa dalam perilaku komunikasinya, misalkan
   orang daerah pesisir logat bicaranya akan lebih kasar dari pada orang yang berasal dari
   daerah pegunungan.
   Menurut Charles. R. Berger, informasi dari seseorang pada tahap perkenalan dapat
   dikelompokkan dalam 7 kategori, yaitu :
   1) Informasi Demografis : Nama, Usia, Alamat dan Pekerjaan.
   2) Sikap dan pendapat individu terhadap individu yang lain
   3) Rencana yang akan dilakukan terkait dengan kegiatan
   4) Kepribadian, tanggapan dan sikap individu, misalkan; bagaimana tanggapan anda
      tentang figur calon Presiden yang akan datang.
   5) Perilaku masa lalu individu, misalkan mengapa anda dahulu lebih tekun belajar
      dibandingkan saat ini.
   6) Tentang orang lain, misalkan apakah anda mengenal betul ciri- ciri dan latar belakang
      Mr. Barnard.
   7) Tentang hobi dan minat.
   (Berger. C. R, 1973).


2. Tahap peneguhan hubungan interpersonal.
           Hubungan interpersonal tidaklah bersifat statis, tetapi selalu berubah (dinamis), maka
   untuk     memperteguh      hubungan    interpersonal   diperlukan   suatu   tindakan    untuk
   mengembalikan keseimbangan (equilibrium). Menurut Argyle. M (1983), ada tiga faktor
   utama untuk memelihara keseimbangan hubungan interpersonal, yaitu :
   4) Keakraban, ini merupakan pemenuhan kebutuhan tentang kasih sayang dan ini dapat
      tercipta bila kedua belah pihak sepakat hingga tingkatan keakraban tertentu, misalkan
      hubungan emosional antara dokter dengan pasien terbatas pada tingkatan pelayanan
      kesehatannya Menurut Argyle, jika dua orang melakukan keakraban yang yang berbeda
      sesuai konsep diri yang dimiliki masing-masing, maka interpersonal menjadi tidak serasi
lagi. Katakanlah si David menggunakan tehnik sosial berdiri dan berbicara lebih dekat,
       lebih sering memandang dan tersenyum kepada si Barbara, maka Barbara menganggap
       David terlalu agresif, sedangkan David menganggap Barbara acuh tak acuh dan
       sombong.
   5) Kesepakatan, adalah kesepakatan tentang siapa yang akan mengontrol siapa, kapan dan
       bilamana. Jika kedua belah pihak mempunyai perbedaan dalam mengambil kesimpulan,
       maka siapa yang berbicara lebih banyak (dominan) dan menentukan. Konflik akan
       terjadi bila masing-masing merasa lebih dominan, dan tidak ada yang bersedia
       mengalah.
   6) Ketepatan respons, artinya respons X harus diikuti oleh respons Y yang sesuai, misalkan
       dalam suatu percakapan pertanyaan harus disambut dengan jawaban, penjelasan,
       argumentasi, alasan, lelucon, tertawa, dan sebagainya. Bentuk respons tidak selalu
       verbal (ucapan), tetapi bisa nonverbal (gerak tubuh, ekspresi). Jika ucapan saya
       direspons dengan menunjukan ekspresi kurang percaya, maka hubungan interpersonal
       akan terganggu. Tubbs dan Moss mengatakan dalam konteks ini kita dapat membagi
       respons kedalam dua kelompok yaitu; Confirmasi dan Disconfirmasi. Konfirmasi adalah
       ; Any behavior that causes another person to value himself more”. Sedangkan
       Diskonfirmasi adalah; ” Behavior that cause a person to value himself less”. Artinya;
       Konfirmasi akan memperteguh hubungan interpersonal, sedangkan diskonfirmasi justru
       akan merusaknya. Ketika saya menonton film bersama seorang teman, saya memberikan
       respons negatif kepada pemeran utama film tersebut, sedangkan teman saya justru
       memberikan respons positif, maka respon saya merupakan diskonfirmasi (respons yang
       merusak) (Argyle. M, 1983).


3. Pemutusan hubungan interpersonal.
         Walaupun kita dapat menyimpulkan bahwa ketiga tahap terbentuknya hubungan
   interpersonal yang baik tidak mungkin berakhir, namun beberapa peneliti mengungkapkan
   bahwa pemutusan hubungan interperpersonal suatu ketika dapat terjadi tanpa kesepakatan
   kedua belah pihak. R. D. Nye dalam bukunya ”Conflict among humans”, mengatakan
   bahwa ada lima sumber konflik yang mengakibatkan hubungan interpersonal terputus, yaitu
   :
1) Adanya kompetisi. Disini salah satu pihak berusaha memperoleh      keuntungan dengan
      mengorbankan kepentingan orang lain, misalkan dengan menunjukkan kelebihan dalam
      bidang tertentu.
   2) Adanya Dominasi. Disini satu pihak berusaha mengendalikan pihak lain dengan
      merendahkan pendapat pihak yang lain.
   3) Adanya Kegagalan. Disini salah satu pihak menyalahkan pihak yang lain yang dianggap
      menimbulkan kegagalan.
   4) Provokasi. Disini salah satu pihak berusaha selalu mempengaruhi dan memaksa pihak
      lain agar mau mengikuti keinginannya.
   5) Perbedaan nilai. Disini kedua belah pihak tidak sepakat dan sepaham terhadap nilai yang
      dianut masing-masing pihak.


      Manfaat anamnesa
   1. Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan klien.
   2. Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien
   3. Untuk menilai keadaan kesehatan klien.
   4. Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langkah-langkah berikutnya.
Cara pendekatan pada perawatan anak

   1. Komunikasi
      Komunikasi dibagi 2 yakni :
      a) Komunikasi eksplisit atau obyektif
             Komunikasi yang informasinya disampaikan secara verbal misalnya
             Memberikan reward, sugesti, dan rayuan.
      b) Komunikasi implicit atau subyektif
             Informasi yang disampaikan secara non verbal seperti ekspresi wajah,tekanan
             suara, sentuhan tangan, suasana ruang tunggu.


             Cara membuka komunikasi terhadap anak :
          1. Abaikan segala gejala tidak kooperatif yang mula–mula ditunjukan anak
          2. Mulai dengan prosedur yang paling mudah dan cepat dikerjakan baru dilanjutkan
             paling sulit
3. Hindarkan hal-hal yang membuat anak takut misalnya : alat-alat atau obat-obat,
              kata-kata menakutkan, persiapan yang berlebihan.


              Berusaha menggunakan konsep T.S.D :
              Menurut ADDELSTON (1959) pertama yang mencoba cara T.S.D
                  a. Tell (Ceritakan)
                     Anak diberitahu apa yang akan dilakukan pada dirinya dengan bahasa
                     yang dimengerti anak.
                  b. Show (Tunjukan)
                     Menunjukan      obyek   sesuai   yang   diterangkan   sebelumnya    tanpa
                     menimbulkan rasa takut misalnya menunjukan alat yang akan digunakan
                     dan kalau perlu di pegang pasien .
                  c. Do (Kerjakan)
                     Melakukan tindakan pada anak sesuai yang dikatakan dan tunjukan pada
                     anak.



T.S.D bias diterapkan untuk semua jenis perawatan pada anak kecuali melakukan suntikan

Untuk menunjukan keefektifan maka di perlukan peraturan yaitu:

`1. Meletakan tangan di pangkuan
2. Tetap diam di kursi
3. Menciptakan suasana yang kondusif

              (Addelston, 1959)
Yulia

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Komunikasi
KomunikasiKomunikasi
Komunikasiadharifa
 
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIANTEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIANTeddy Ayomi
 
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu BuanaHubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu BuanaTiara II
 
Psikologi komunikasi - Sistem Komunikasi Interpersonal (Atraksi Interpersona...
Psikologi komunikasi  - Sistem Komunikasi Interpersonal (Atraksi Interpersona...Psikologi komunikasi  - Sistem Komunikasi Interpersonal (Atraksi Interpersona...
Psikologi komunikasi - Sistem Komunikasi Interpersonal (Atraksi Interpersona...Maulida Alchoirunisa
 
Teori Penetrasi Sosial
Teori Penetrasi SosialTeori Penetrasi Sosial
Teori Penetrasi Sosialmankoma2012
 
Menerima dan Memahami Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi Sosial
Menerima dan Memahami Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi SosialMenerima dan Memahami Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi Sosial
Menerima dan Memahami Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi Sosialatone_lotus
 
Hubungan Antarpribadi dalam Psikologi Sosial
Hubungan Antarpribadi dalam Psikologi SosialHubungan Antarpribadi dalam Psikologi Sosial
Hubungan Antarpribadi dalam Psikologi Sosialaisy12
 
Uncertainty Reduction Theory
Uncertainty Reduction TheoryUncertainty Reduction Theory
Uncertainty Reduction Theorymankoma2012
 
konsep diri interpersonal
konsep diri interpersonalkonsep diri interpersonal
konsep diri interpersonalIndra Irawan
 
KOMUNIKASI DAN INTERAKSI SOSIAL Dinamika sosio budaya dalam hubungan interper...
KOMUNIKASI DAN INTERAKSI SOSIAL Dinamika sosio budaya dalam hubungan interper...KOMUNIKASI DAN INTERAKSI SOSIAL Dinamika sosio budaya dalam hubungan interper...
KOMUNIKASI DAN INTERAKSI SOSIAL Dinamika sosio budaya dalam hubungan interper...Amin Upsi
 
Psikologi sosial - intimate relationship
Psikologi sosial -  intimate relationshipPsikologi sosial -  intimate relationship
Psikologi sosial - intimate relationshipBagus Aji
 
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu BuanaHubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu BuanaTiara II
 
Psikologi sosial - agresi
Psikologi sosial -  agresiPsikologi sosial -  agresi
Psikologi sosial - agresiBagus Aji
 
Persepsi Inti Komunikasi
Persepsi Inti KomunikasiPersepsi Inti Komunikasi
Persepsi Inti KomunikasiNofri Aldi
 
Komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonalKomunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonalMifta Nech
 
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal wordLingga - Universitas Riau
 
Hubungan/Interaksi Sosial
Hubungan/Interaksi SosialHubungan/Interaksi Sosial
Hubungan/Interaksi SosialRuki
 
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10Sely Ai
 

Was ist angesagt? (20)

Komunikasi
KomunikasiKomunikasi
Komunikasi
 
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIANTEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
 
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu BuanaHubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
 
Psikologi komunikasi - Sistem Komunikasi Interpersonal (Atraksi Interpersona...
Psikologi komunikasi  - Sistem Komunikasi Interpersonal (Atraksi Interpersona...Psikologi komunikasi  - Sistem Komunikasi Interpersonal (Atraksi Interpersona...
Psikologi komunikasi - Sistem Komunikasi Interpersonal (Atraksi Interpersona...
 
Teori Penetrasi Sosial
Teori Penetrasi SosialTeori Penetrasi Sosial
Teori Penetrasi Sosial
 
Menerima dan Memahami Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi Sosial
Menerima dan Memahami Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi SosialMenerima dan Memahami Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi Sosial
Menerima dan Memahami Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi Sosial
 
Hubungan Antarpribadi dalam Psikologi Sosial
Hubungan Antarpribadi dalam Psikologi SosialHubungan Antarpribadi dalam Psikologi Sosial
Hubungan Antarpribadi dalam Psikologi Sosial
 
Uncertainty Reduction Theory
Uncertainty Reduction TheoryUncertainty Reduction Theory
Uncertainty Reduction Theory
 
konsep diri interpersonal
konsep diri interpersonalkonsep diri interpersonal
konsep diri interpersonal
 
KOMUNIKASI DAN INTERAKSI SOSIAL Dinamika sosio budaya dalam hubungan interper...
KOMUNIKASI DAN INTERAKSI SOSIAL Dinamika sosio budaya dalam hubungan interper...KOMUNIKASI DAN INTERAKSI SOSIAL Dinamika sosio budaya dalam hubungan interper...
KOMUNIKASI DAN INTERAKSI SOSIAL Dinamika sosio budaya dalam hubungan interper...
 
Psikologi sosial - intimate relationship
Psikologi sosial -  intimate relationshipPsikologi sosial -  intimate relationship
Psikologi sosial - intimate relationship
 
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu BuanaHubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
 
Psikologi sosial - agresi
Psikologi sosial -  agresiPsikologi sosial -  agresi
Psikologi sosial - agresi
 
PERSEPSI SOSIAL
PERSEPSI SOSIALPERSEPSI SOSIAL
PERSEPSI SOSIAL
 
Persepsi Inti Komunikasi
Persepsi Inti KomunikasiPersepsi Inti Komunikasi
Persepsi Inti Komunikasi
 
Komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonalKomunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonal
 
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
 
Hubungan/Interaksi Sosial
Hubungan/Interaksi SosialHubungan/Interaksi Sosial
Hubungan/Interaksi Sosial
 
Persepsi Sosial
 Persepsi Sosial Persepsi Sosial
Persepsi Sosial
 
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
 

Ähnlich wie Yulia

Listening to non verbal messages 4520210014-muhammad aldiansyah
Listening to non verbal messages 4520210014-muhammad aldiansyahListening to non verbal messages 4520210014-muhammad aldiansyah
Listening to non verbal messages 4520210014-muhammad aldiansyahMuhammadAldiansyah22
 
Hubungan personal
Hubungan personalHubungan personal
Hubungan personalamirdapir
 
makalah Komunikasi Interpersonal ok.pdf
makalah Komunikasi Interpersonal ok.pdfmakalah Komunikasi Interpersonal ok.pdf
makalah Komunikasi Interpersonal ok.pdfAlyaraisa Alpasha
 
TUGAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (B)
TUGAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (B)TUGAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (B)
TUGAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (B)ErhanReza
 
1_HUBUNGAN DALAM KOMUNIKASI.ppt
1_HUBUNGAN DALAM KOMUNIKASI.ppt1_HUBUNGAN DALAM KOMUNIKASI.ppt
1_HUBUNGAN DALAM KOMUNIKASI.pptAnggaWinata5
 
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdfBhinekaTemplate
 
Relationship Development
Relationship DevelopmentRelationship Development
Relationship Developmentminasstirith
 
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal wordMakalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal wordLingga - Universitas Riau
 
Hubungan Antar Manusia
Hubungan Antar ManusiaHubungan Antar Manusia
Hubungan Antar Manusiapjj_kemenkes
 
Komunikasi Efektif Dengan Pendekatan Myers-Briggs Type Indicator (MBTI)
Komunikasi Efektif Dengan Pendekatan Myers-Briggs Type Indicator (MBTI)Komunikasi Efektif Dengan Pendekatan Myers-Briggs Type Indicator (MBTI)
Komunikasi Efektif Dengan Pendekatan Myers-Briggs Type Indicator (MBTI)STIKOM Indonesia Maju
 
Interaksi_sosial_pptx.pptx
Interaksi_sosial_pptx.pptxInteraksi_sosial_pptx.pptx
Interaksi_sosial_pptx.pptxheruheru31
 
DASAR-DASAR KOMUNIKASI INTERPERSONAL.ppt
DASAR-DASAR KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pptDASAR-DASAR KOMUNIKASI INTERPERSONAL.ppt
DASAR-DASAR KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pptHamkaMaliki
 
Asserting and influencing
Asserting and influencing Asserting and influencing
Asserting and influencing DeaFitraNingrum
 
Listening to non verbal messages shaka mutaqin-4520210060
Listening to non verbal messages shaka mutaqin-4520210060Listening to non verbal messages shaka mutaqin-4520210060
Listening to non verbal messages shaka mutaqin-4520210060ShakaMutaqin
 
LISTENING TO NON-VERBAL MESSAGES BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL B
LISTENING TO NON-VERBAL MESSAGES BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL BLISTENING TO NON-VERBAL MESSAGES BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL B
LISTENING TO NON-VERBAL MESSAGES BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL BSyahraniAdrianty
 
Pelatihan Komunikasi Efektif.ppt
Pelatihan Komunikasi Efektif.pptPelatihan Komunikasi Efektif.ppt
Pelatihan Komunikasi Efektif.pptDownloadFilm5
 

Ähnlich wie Yulia (20)

Listening to non verbal messages 4520210014-muhammad aldiansyah
Listening to non verbal messages 4520210014-muhammad aldiansyahListening to non verbal messages 4520210014-muhammad aldiansyah
Listening to non verbal messages 4520210014-muhammad aldiansyah
 
Hubungan personal
Hubungan personalHubungan personal
Hubungan personal
 
makalah Komunikasi Interpersonal ok.pdf
makalah Komunikasi Interpersonal ok.pdfmakalah Komunikasi Interpersonal ok.pdf
makalah Komunikasi Interpersonal ok.pdf
 
Interaksi_sosial_pptx.pptx
Interaksi_sosial_pptx.pptxInteraksi_sosial_pptx.pptx
Interaksi_sosial_pptx.pptx
 
TUGAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (B)
TUGAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (B)TUGAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (B)
TUGAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (B)
 
1_HUBUNGAN DALAM KOMUNIKASI.ppt
1_HUBUNGAN DALAM KOMUNIKASI.ppt1_HUBUNGAN DALAM KOMUNIKASI.ppt
1_HUBUNGAN DALAM KOMUNIKASI.ppt
 
Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi Antar PribadiKomunikasi Antar Pribadi
Komunikasi Antar Pribadi
 
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf
 
Relationship Development
Relationship DevelopmentRelationship Development
Relationship Development
 
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi InterpersonalKomunikasi Interpersonal
Komunikasi Interpersonal
 
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal wordMakalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
 
Asimen interpersonal
Asimen interpersonalAsimen interpersonal
Asimen interpersonal
 
Hubungan Antar Manusia
Hubungan Antar ManusiaHubungan Antar Manusia
Hubungan Antar Manusia
 
Komunikasi Efektif Dengan Pendekatan Myers-Briggs Type Indicator (MBTI)
Komunikasi Efektif Dengan Pendekatan Myers-Briggs Type Indicator (MBTI)Komunikasi Efektif Dengan Pendekatan Myers-Briggs Type Indicator (MBTI)
Komunikasi Efektif Dengan Pendekatan Myers-Briggs Type Indicator (MBTI)
 
Interaksi_sosial_pptx.pptx
Interaksi_sosial_pptx.pptxInteraksi_sosial_pptx.pptx
Interaksi_sosial_pptx.pptx
 
DASAR-DASAR KOMUNIKASI INTERPERSONAL.ppt
DASAR-DASAR KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pptDASAR-DASAR KOMUNIKASI INTERPERSONAL.ppt
DASAR-DASAR KOMUNIKASI INTERPERSONAL.ppt
 
Asserting and influencing
Asserting and influencing Asserting and influencing
Asserting and influencing
 
Listening to non verbal messages shaka mutaqin-4520210060
Listening to non verbal messages shaka mutaqin-4520210060Listening to non verbal messages shaka mutaqin-4520210060
Listening to non verbal messages shaka mutaqin-4520210060
 
LISTENING TO NON-VERBAL MESSAGES BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL B
LISTENING TO NON-VERBAL MESSAGES BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL BLISTENING TO NON-VERBAL MESSAGES BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL B
LISTENING TO NON-VERBAL MESSAGES BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL B
 
Pelatihan Komunikasi Efektif.ppt
Pelatihan Komunikasi Efektif.pptPelatihan Komunikasi Efektif.ppt
Pelatihan Komunikasi Efektif.ppt
 

Kürzlich hochgeladen

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 

Kürzlich hochgeladen (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 

Yulia

  • 1. Tahap peneguhan hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal tidaklah bersifat statis, tetapi selalu berubah (dinamis), maka untuk memperteguh hubungan interpersonal diperlukan suatu tindakan untuk mengembalikan keseimbangan (equilibrium). Menurut Argyle. M (1983), ada tiga faktor utama untuk memelihara keseimbangan hubungan interpersonal, yaitu : 1) Keakraban, ini merupakan pemenuhan kebutuhan tentang kasih sayang dan ini dapat tercipta bila kedua belah pihak sepakat hingga tingkatan keakraban tertentu, misalkan hubungan emosional antara dokter dengan pasien terbatas pada tingkatan pelayanan kesehatannya Menurut Argyle, jika dua orang melakukan keakraban yang yang berbeda sesuai konsep diri yang dimiliki masing-masing, maka interpersonal menjadi tidak serasi lagi. Katakanlah si David menggunakan tehnik sosial berdiri dan berbicara lebih dekat, lebih sering memandang dan tersenyum kepada si Barbara, maka Barbara menganggap David terlalu agresif, sedangkan David menganggap Barbara acuh tak acuh dan sombong. 2) Kesepakatan, adalah kesepakatan tentang siapa yang akan mengontrol siapa, kapan dan bilamana. Jika kedua belah pihak mempunyai perbedaan dalam mengambil kesimpulan, maka siapa yang berbicara lebih banyak (dominan) dan menentukan. Konflik akan terjadi bila masing-masing merasa lebih dominan, dan tidak ada yang bersedia mengalah. 3) Ketepatan respons, artinya respons X harus diikuti oleh respons Y yang sesuai, misalkan dalam suatu percakapan pertanyaan harus disambut dengan jawaban, penjelasan, argumentasi, alasan, lelucon, tertawa, dan sebagainya. Bentuk respons tidak selalu verbal (ucapan), tetapi bisa nonverbal (gerak tubuh, ekspresi). Jika ucapan saya direspons dengan menunjukan ekspresi kurang percaya, maka hubungan interpersonal akan terganggu. Tubbs dan Moss mengatakan dalam konteks ini kita dapat membagi respons kedalam dua kelompok yaitu; Confirmasi dan Disconfirmasi. Konfirmasi adalah ; Any behavior that causes another person to value himself more”. Sedangkan Diskonfirmasi adalah; ” Behavior that cause a person to value himself less”. Artinya; Konfirmasi akan memperteguh hubungan interpersonal, sedangkan diskonfirmasi justru akan merusaknya. Ketika saya menonton film bersama seorang teman, saya memberikan
  • 2. respons negatif kepada pemeran utama film tersebut, sedangkan teman saya justru memberikan respons positif, maka respon saya merupakan diskonfirmasi (respons yang merusak) (Argyle. M, 1983). Menurut Willian Brooks dan Philip Emmert dalam Jalaluddin Rakhmat (2011), kesan pertama sangat menentukan, karena itu hal-hal yang pertama kelihatan sangat menentukan kesan pertama. 1. Peneguhan hubungan Hubungan interpersonal tidak bersifat statis, tetapi selalu berubah. Untuk memelihara dan memperteguh hubungan interpersonal, perubahan memerlukan adanya tindakan-tindakan tertentu untuk mengembalikan keseimbangan. Terdapat empat faktor yang sangat penting dalam memelihara keseimbangan, yaitu: Keakraban Keakraban merupakan pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang. Hubungan interpersonal akan terpelihara apabila kedua belah pihak sepakat tentang keakraban yang diperlukan. Kontrol Kontrol disini mencakup kesepakatan tentang siapa yang akan mengontrol siapa, dan bilamana. Konflik terjadi pada umumnya bila masing-masing ingin berkuasa, atau tidak ada pihak yang mau mengalah. Ketepatan respons Ketepatan respons artinya respons A harus diikuti respons B yang sesuai. Respons ini bukan saja berkenaan dengan pesan verbal 1. . Faktor-faktor yang menumbuhkan hubungan interpersonal dalam komunikasi interpersonal Terdapat tiga faktor yang dapat menumbuhkan hubungan interpersonal dalam komunikasi interpersonal, yaitu: 1. Percaya (trust) Dari semua faktor, faktor percaya adalah yang paling penting. Menurut Giffin dalam Jalaluddin Rakhmat (2011), percaya didefinisikan sebagai mengandalkan perilaku orang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, yang pencapaiannya tidak pasti dan dalam situasi yang penuh risiko. Definisi tersebut menyebutkan adanya tiga unsur percaya, yaitu:
  • 3. Ada situasi yang menimbulkan risiko Orang yang menaruh kepercayaan kepada orang lain berarti menyadari bahwa akibat- akibatnya bergantung pada perilaku orang lain Orang yang yakin bahwa perilaku orang lain akan berakibat baik baginya 2. Sikap suportif Sikap suportif adalah sikap yang mengurangi sikap defensif dalam komunikasi. Orang yang bersikap defensif bila ia tidak menerima, tidak jujur, dan tidak empatis. Komunikasi defensif dapat terjadi karena faktor-faktor personal (ketakutan, kecemasan, harga diri yang rendah, pengalaman defensif, dsb) dan faktor situasional (perilaku komunikasi orang lain). Jack R. Gibb dalam Jalaluddin Rakhmat (2011) menyebutkan ada enam perilaku yang menimbulkan perilaku suportif. 3. Sikap terbuka Sikap terbuka sangat berpengaruh dalam menumbuhkan nkomunikasi interpersonal yang efektif. Lawan dari sikap terbuka adalah dogmatisme. Menurut Brooks dan Emmert dalam Jalaluddin Rakhmat (2011) Hambatan dalam melakukan proses anamnesa Macam-macam rasa takut: 1. Rasa takut obyektif Adalah rasa takut yang di sebabkan rangsangan fisik secara langsung. 2. Rasa takut subyektif Adalah rasa takut yang disebabkan oleh perasaan atau gambaran yang di terima oleh pasien. 3. Rasa takut sugesti Rasa takut yang di peroleh dengan meniru dari orang lain yang secara halus tanpa di sadari oleh kedua belah pihak. Perilaku orang tua yang tidak mendukung proses anamnesa1 a. Over effection (terlalu memanjakan anak) b. Over protection (melindungi anak berlebihan) c. Over indulgence (memenuhi keinginan anak tanpa mengenal batas) d. Over anxiety (kehawatiran yang berlebihan)
  • 4. e. Over authority (sikap terlalu keras) f. Under effection (sikap kurang kasih sayang) g. Rejection (sikap menolak) Menurut Gassel, terdapat 3 falsafah yang di anut orang tua terhadap anak antara lain: 1. Otoriter (disiplin keras) Pahan ini menghendaki kesempurnaan dalam segala hal. 2. Liberal Orang tua sedikit campur tangan dalam pendidikan anak nya sehingga anak akan mengetahui apa yang terbaik baginya. 3. Developmental Paham ini merupakan kombinasi kedua paham di atas. (Gassel, 2007) Tahap Hubungan Interpersonal Hubungan interpersonal dapat tercipta melalui tiga tahap yaitu; Pembentukan hubungan interpersonal, peneguhan hubungan interpersonal dan pemutusan hubungan interpersonal (hubungan interpersonal diakhiri). Beberapa peneliti hubungan interpersonal, seperti New Comb, Berger, Zunin dan Duck, mengatakan ada 2 fase dalam proses perkenalan; Fase pertama : Fase kontak awal (initial contact phase), ditandai dengan kontak mata, dan saling menangkap pesan dan reaksi teman bicaranya. Disamping itu masing-masing pihak berusaha saling mengamati dan mempelajari identitas teman bicaranya. Bila mereka mulai ada kesamaan, maka mulailah proses pengungkaapan diri, ini disebut ”Reciprocal scanning” (saling menyelidiki). Bila tidak ada kesamaan, masing-masing pihak berusaha menyembunyikan identitas diri, sehingga tahap perkenalan tidak akan berlanjut. Fase kedua : Fase menggali data pribadi, di sini kedua belah pihak berusaha secepatnya menggali identitas pribadi (data demografi) seperti; nama, usia, alamat, pekerjaan, hobi dan lain-lain. Contoh; terbentuknya duet penyanyi akibat adanya kesamaan hobi. Dengan data demografis orang berusaha
  • 5. membentuk kesan tentang siapa dan bagaimana gambaran teman bicaranya. Misalkan kita segera memberikan kesan dari cara dan logat bicara yang berat dari seseorang, itu menandakan bahwa ia bukan dari suku Jawa asli, kemungkinan dari Sumatera (Jalaluddin Rakhmat, 2005). Ciri geografis asal usul orang juga akan terbawa dalam perilaku komunikasinya, misalkan orang daerah pesisir logat bicaranya akan lebih kasar dari pada orang yang berasal dari daerah pegunungan. Menurut Charles. R. Berger, informasi dari seseorang pada tahap perkenalan dapat dikelompokkan dalam 7 kategori, yaitu : 1) Informasi Demografis : Nama, Usia, Alamat dan Pekerjaan. 2) Sikap dan pendapat individu terhadap individu yang lain 3) Rencana yang akan dilakukan terkait dengan kegiatan 4) Kepribadian, tanggapan dan sikap individu, misalkan; bagaimana tanggapan anda tentang figur calon Presiden yang akan datang. 5) Perilaku masa lalu individu, misalkan mengapa anda dahulu lebih tekun belajar dibandingkan saat ini. 6) Tentang orang lain, misalkan apakah anda mengenal betul ciri- ciri dan latar belakang Mr. Barnard. 7) Tentang hobi dan minat. (Berger. C. R, 1973). 2. Tahap peneguhan hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal tidaklah bersifat statis, tetapi selalu berubah (dinamis), maka untuk memperteguh hubungan interpersonal diperlukan suatu tindakan untuk mengembalikan keseimbangan (equilibrium). Menurut Argyle. M (1983), ada tiga faktor utama untuk memelihara keseimbangan hubungan interpersonal, yaitu : 4) Keakraban, ini merupakan pemenuhan kebutuhan tentang kasih sayang dan ini dapat tercipta bila kedua belah pihak sepakat hingga tingkatan keakraban tertentu, misalkan hubungan emosional antara dokter dengan pasien terbatas pada tingkatan pelayanan kesehatannya Menurut Argyle, jika dua orang melakukan keakraban yang yang berbeda sesuai konsep diri yang dimiliki masing-masing, maka interpersonal menjadi tidak serasi
  • 6. lagi. Katakanlah si David menggunakan tehnik sosial berdiri dan berbicara lebih dekat, lebih sering memandang dan tersenyum kepada si Barbara, maka Barbara menganggap David terlalu agresif, sedangkan David menganggap Barbara acuh tak acuh dan sombong. 5) Kesepakatan, adalah kesepakatan tentang siapa yang akan mengontrol siapa, kapan dan bilamana. Jika kedua belah pihak mempunyai perbedaan dalam mengambil kesimpulan, maka siapa yang berbicara lebih banyak (dominan) dan menentukan. Konflik akan terjadi bila masing-masing merasa lebih dominan, dan tidak ada yang bersedia mengalah. 6) Ketepatan respons, artinya respons X harus diikuti oleh respons Y yang sesuai, misalkan dalam suatu percakapan pertanyaan harus disambut dengan jawaban, penjelasan, argumentasi, alasan, lelucon, tertawa, dan sebagainya. Bentuk respons tidak selalu verbal (ucapan), tetapi bisa nonverbal (gerak tubuh, ekspresi). Jika ucapan saya direspons dengan menunjukan ekspresi kurang percaya, maka hubungan interpersonal akan terganggu. Tubbs dan Moss mengatakan dalam konteks ini kita dapat membagi respons kedalam dua kelompok yaitu; Confirmasi dan Disconfirmasi. Konfirmasi adalah ; Any behavior that causes another person to value himself more”. Sedangkan Diskonfirmasi adalah; ” Behavior that cause a person to value himself less”. Artinya; Konfirmasi akan memperteguh hubungan interpersonal, sedangkan diskonfirmasi justru akan merusaknya. Ketika saya menonton film bersama seorang teman, saya memberikan respons negatif kepada pemeran utama film tersebut, sedangkan teman saya justru memberikan respons positif, maka respon saya merupakan diskonfirmasi (respons yang merusak) (Argyle. M, 1983). 3. Pemutusan hubungan interpersonal. Walaupun kita dapat menyimpulkan bahwa ketiga tahap terbentuknya hubungan interpersonal yang baik tidak mungkin berakhir, namun beberapa peneliti mengungkapkan bahwa pemutusan hubungan interperpersonal suatu ketika dapat terjadi tanpa kesepakatan kedua belah pihak. R. D. Nye dalam bukunya ”Conflict among humans”, mengatakan bahwa ada lima sumber konflik yang mengakibatkan hubungan interpersonal terputus, yaitu :
  • 7. 1) Adanya kompetisi. Disini salah satu pihak berusaha memperoleh keuntungan dengan mengorbankan kepentingan orang lain, misalkan dengan menunjukkan kelebihan dalam bidang tertentu. 2) Adanya Dominasi. Disini satu pihak berusaha mengendalikan pihak lain dengan merendahkan pendapat pihak yang lain. 3) Adanya Kegagalan. Disini salah satu pihak menyalahkan pihak yang lain yang dianggap menimbulkan kegagalan. 4) Provokasi. Disini salah satu pihak berusaha selalu mempengaruhi dan memaksa pihak lain agar mau mengikuti keinginannya. 5) Perbedaan nilai. Disini kedua belah pihak tidak sepakat dan sepaham terhadap nilai yang dianut masing-masing pihak. Manfaat anamnesa 1. Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan klien. 2. Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien 3. Untuk menilai keadaan kesehatan klien. 4. Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langkah-langkah berikutnya. Cara pendekatan pada perawatan anak 1. Komunikasi Komunikasi dibagi 2 yakni : a) Komunikasi eksplisit atau obyektif Komunikasi yang informasinya disampaikan secara verbal misalnya Memberikan reward, sugesti, dan rayuan. b) Komunikasi implicit atau subyektif Informasi yang disampaikan secara non verbal seperti ekspresi wajah,tekanan suara, sentuhan tangan, suasana ruang tunggu. Cara membuka komunikasi terhadap anak : 1. Abaikan segala gejala tidak kooperatif yang mula–mula ditunjukan anak 2. Mulai dengan prosedur yang paling mudah dan cepat dikerjakan baru dilanjutkan paling sulit
  • 8. 3. Hindarkan hal-hal yang membuat anak takut misalnya : alat-alat atau obat-obat, kata-kata menakutkan, persiapan yang berlebihan. Berusaha menggunakan konsep T.S.D : Menurut ADDELSTON (1959) pertama yang mencoba cara T.S.D a. Tell (Ceritakan) Anak diberitahu apa yang akan dilakukan pada dirinya dengan bahasa yang dimengerti anak. b. Show (Tunjukan) Menunjukan obyek sesuai yang diterangkan sebelumnya tanpa menimbulkan rasa takut misalnya menunjukan alat yang akan digunakan dan kalau perlu di pegang pasien . c. Do (Kerjakan) Melakukan tindakan pada anak sesuai yang dikatakan dan tunjukan pada anak. T.S.D bias diterapkan untuk semua jenis perawatan pada anak kecuali melakukan suntikan Untuk menunjukan keefektifan maka di perlukan peraturan yaitu: `1. Meletakan tangan di pangkuan 2. Tetap diam di kursi 3. Menciptakan suasana yang kondusif (Addelston, 1959)