Hiu adalah kelompok ikan yang memiliki kerangka tulang rawan dan bernapas menggunakan insang. Mereka berukuran dari 22 cm hingga 12 meter dan memiliki peran penting dalam mitologi Hawaii sebagai dewa laut dan pelindung manusia.
1. Hiu
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Untuk kapal perang RI dengan nomor lambung 804, lihat KRI Hiu.
?
Ikan Hiu
Rentang fosil: Devonian awal – Baru-baru
ini
Hiu samudra berujung putih, Carcharhinus
longimanus
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Upafilum: Vertebrata
Kelas: Chondrichthyes
Upakelas: Elasmobranchii
Superordo: Selachimorpha
Ordo
Carcharhiniformes
Heterodontiformes
Hexanchiformes
Lamniformes
Orectolobiformes
Pristiophoriformes
Squaliformes
Squatiniformes
Ikan Hiu adalah sekelompok (superordo Selachimorpha) ikan dengan kerangka tulang rawan
yang lengkap [1] dan tubuh yang ramping. Mereka bernapas dengan menggunakan lima liang
insang (kadang-kadang enam atau tujuh, tergantung pada spesiesnya) di samping, atau dimulai
sedikit di belakang, kepalanya. Hiu mempunyai tubuh yang dilapisi kulit dermal denticles untuk
2. melindungi kulit mereka dari kerusakan, dari parasit, dan untuk menambah dinamika air.[1]
Mereka mempunyai beberapa deret gigi yang dapat digantikan.
Hiu mencakup spesies yang berukuran sebesar telapak tangan. Hiu pigmi, Euprotomicrus
bispinatus, sebuah spesies dari laut dalam yang panjangnya hanya 22 cm, hingga hiu paus,
Rhincodon typus, ikan terbesar yang mampu tumbuh hingga sekitar 12 meter dan yang, seperti
ikan paus, hanya memakan plankton melalui alat penyaring di mulutnya. Hiu banteng,
Carcharhinus leucas, adalah yang paling terkenal dari beberapa spesies yang berenang di air laut
maupun air tawar (jenis ini ditemukan di Danau Nikaragua, di Amerika Tengah) dan di delta-
delta.[2]
Daftar isi
1 Ciri-ciri fisik
o 1.1 Kerangka
2 Hiu dalam mitologi
o 2.1 Mitos
o 2.2 Film
3 Lihat pula
4 Rujukan
o 4.1 Rujukan umum
5 Pranala luar
Ciri-ciri fisik
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Ciri-ciri fisik hiu
Kerangka
Kerangka hiu sangat berbeda dibandingkan dengan ikan-ikan bertulang seperti misalnya ikan
kod, karena terbuat dari tulang muda (tulang rawan), yang sangat ringan dan lentur, meskipun
tulang muda di ikan-ikan hiu yang lebih tua kadang-kadang sebagian bisa mengapur, sehingga
membuatnya lebih keras dan lebih seperti tulang. Rahang hiu beraneka ragam dan diduga telah
berevolusi dari rongga insang yang pertama. Rahang ini tidak melekat pada cranium dan
mempunyai deposit mineral tambahan yang memberikannya kekuatan yang lebih besar.[3]
Hiu umumnya lambat mencapai kedewasaan seksualnya dan menghasilkan sedikit sekali
keturunan dibandingkan dengan ikan-ikan lainnya yang dipanen. Ini telah menimbulkan
keprihatinan di antara para biologiwan karena meningkatnya usaha yang dilakukan untuk
menangkapi ikan hiu selama ini, dan banyak spesies yang kini dianggap terancam punah.
Beberapa organisasi, seperti misalnya Shark Trust, melakukan kampanye untuk membatasi
penangkapan hiu.
3. Hiu dalam mitologi
Hiu sangat menonjol dalam mitologi Hawaii. Ada cerita-cerita tentang manusia hiu yang
mempunyai rahang hiu di belakang mereka. Mereka dapat berubah bentuk antara hiu dan
manusia pada waktu-waktu yang mereka inginkan. Sebuah tema umum dalam cerita-cerita ini
adalah bahwa manusia-manusia hiu ini akan memperingatkan orang-orang yang ke pantai bahwa
di perairan itu terdapat hiu. Orang-orang yang ke pantai itu akan menertawai dan mengabaikan
peringatan-peringatan mereka dan akan tetap berenang, dan karena itu kemudian mereka
dimakan oleh manusia hiu yang sama, yang memberikan peringatan kepada mereka agar tidak
turun ke air.
Mitologi Hawaii juga mengandung banyak dewa hiu. Mereka percaya bahwa hiu adalah penjaga
samudra, dan mereka disebut Aumakua:[4]
Kamohoali'i – Dewa hiu yang paling terkenal dan dihormati. Ia lebih tua dan menyukai
saudara dari Pele,[5] dan menolong serta berjalan bersamanya ke Hawaii. Ia mampu
mengambil rupa manusia dan ikan. Sebuah tebing yang tinggi di kawah Kilauea dianggap
sebagai salah satu tempatnya yang paling suci. Di salah satu tempat itu, ia mempunyai
sebuah he'iau (kuil) yang dipersembahkan baginya di setiap potong tanah yang menjorok
ke laut di pulau Moloka'i.
Ka'ahupahau – Dewi ini dilahirkan sebagai manusia, dengan ciri khasnya karena
rambutnya yang merah. Ia belakangan berubah ke dalam bentuk hiu dan diyakini
melindungi rakyat yang hidup di O'ahu dari ikan-ikan hiu. Ia juga diyakini hidup dekat
Pearl Harbor.
Kaholia Kane – Ini adalah dewa hiu dari ali'i Kalaniopu'u dan diyakini tinggal di sebuah
gua di Puhi, Kaua'i.
Kane'ae – Dewi hiu yang berubah menjadi manusia agar dapat mengalami suka cita
menari.
Kane'apua – Yang paling umum, ia diyakini sebagai saudara laki-laki dari Pele dan
Kamohoali'i. Ia adalah dewa yang suka mempermainkan orang yang melakukan banyak
tindakan kepahlawanan, termasuk menenangkan dua bukit legendaris yang konon
bertabrakan sehingga menghancurkan perahu-perahu yang berusaha melewatinya.
Kawelomahamahai'a – Asalnya manusia, ia kemudian diubah menjadi hiu.
Keali'ikau 'o Ka'u – Ia adalah sepupu dari Pele dan anak laki-laki dari Kua. Ia disebut
pelindung rakyat Ka'u. Ia pernah mengadakan hubungan dengan seorang gadis manusia,
yang melahirkan seekor hiu hijau.
Kua – ini adalah dewa hiu yang utama dari rakyat Ka'u, dan diyakini merupakan nenek
moyang mereka.
Kuhaimoana – Ia adalah saudara laki-laki dari Pele dan tinggal di pulau Ka'ula.
Panjangnya konon 55 m dan merupakan suami dari Ka'ahupahau.
Kauhuhu – Ia adalah raja hiu yang kejam yang hidup di sebuah gua di Kipahulu di pulau
Maui. Kadang-kadang ia pindah ke gua yang lain di sisi angin bertiup dari pulau
Moloka'i.
Kane-i-kokala – Sejenis dewa hiu yang menyelamatkan orang-orang yang karam
kapalnya dengan membawa mereka ke pantai. Orang-orang yang menyembahnya tidak
mau memakannya, menyentuh atau melintasi asap kokala, ikannya yang suci.
4. Dalam budaya-budaya Samudra Pasifik lainnya, Dakuwanga adalah dewa hiu yang juga
merupakan pemakan jiwa-jiwa yang tersesat.
Di Yunani kuno, orang dilarang makan daging hiu pada festival-festival perempuan.
Mitos
Ada mitos yang populer bahwa hiu kebal terhadap penyakit dan kanker; namun hal ini tidak
benar. Ada penyakit dan parasit yang memengaruhi hiu. Bukti bahwa hiu setidak-tidaknya tahan
terhadap kanker dan penyakit boleh dikatakan hanya anekdot dan kalaupun ada, sedikit sekali
studi ilmiah atau statistik yang membuktikan bahwa hiu dapat meningkatkan kekebalan terhadap
penyakit. Namun sekarang sudah ada beberapa perusahaan obat-obatan yang memproduksi
minyak hati ikan hiu (Squalene) untuk meningkatkan kesehatan hati dan jantung.