Dokumen tersebut membahas tentang reformasi sekolah di Jepang. Reformasi sekolah adalah perubahan paradigma untuk menghargai hak belajar setiap siswa, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, dan mengutamakan proses belajar daripada fasilitas fisik sekolah. Salah satu kunci reformasi adalah pembentukan komunitas belajar, di mana siswa, guru, dan masyarakat saling belajar dan bekerja s

1. SCHOOL REFORM
AND
LEARNING COMMUNITY
Menuju Sekolah Berprestasi

2. .
MANAKAH GURU JEPANG?

3. 1. MENGAPA SEKOLAH DI JEPANG ADA
YANG MENGALAMI KERUNTUHAN?
2. SAMAKAH LATAR BELAKANG
KERUNTUHAN SEKOLAH DI JEPANG
DENGAN DI INDONESIA?

4. KONDISI SEKOLAH DI JEPANG
SEBELUM REFORMASI
1.GURU SAMBIL BEKERJA DI LUAR BIDANG
PENDIDIKAN
2.PROSES PEMBELAJARAN BERLANGSUNG
SEARAH
3.GURU MEMINTA SISWA BERPRESTASI
PERSAINGAN KETAT
4.PERHATIAN GURU KE SISWA RENDAH
5.KENAKALAN REMAJA, BOLOS, PERKELAIAN,
BUNUH DIRI
KOMPETISI DALAM MEMASUKI
SEKOLAH/PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA
MENYEBABKAN SISWA MEMENTINGKAN
HAPALAN DAN TIDAK KREATIF

5. APAKAH REFORMASI SEKOLAH ITU?
SUATU PERUBAHAN PARADIGMA DAN SIKAP:
1. MENGHARGAI HAK SETIAP ORANG
UNTUK BELAJAR
2. MENGEMBANGKAN INTERAKSI YANG
SALING MENGHORMATI
3. MENGHARGAI KEANEKARAGAMAN
SISWA
4. GURU BERUSAHA PROFESIONAL,
MENGUTAMAKAN TUGAS DAN
FUNGSINYA SEBAGAI GURU
5. MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR
6. MAU MEMBUKA KELAS

6. JADI REFORMASI SEKOLAH ITU ADALAH:
1. PERUBAHAN POLA PIKIR
2. PERUBAHAN SIKAP
3. MENGUTAMAKAN BELAJAR
BUKAN:
1. PENYEDIAAN GEDUNG/FASILITAS
2. PERUBAHAN FISIK SEKOLAH

7. APAKAH KOMUNITAS BELAJAR ITU?
1. BAGAIMANA DAMPAK
PENGELOMPOKAN TERHADAP
SISWA?
2. APA DI INDONESIA ADA
PENGELOMPOKAN SISWA?

8. LEARNING COMMUNITY
KOMUNITAS BELAJAR  SALING
BELAJAR MEMBELAJARKAN:
SISWA-SISWA, SISWA-GURU, GURU-SISWA,
GURU-GURU, GURU-SEKOLAH,
SEKOLAH-MASYARAKAT
AGAR KUALITAS PENDIDIKAN
MENINGKAT
LEARNING COMMUNITY DI SD HAMANOGO:
1. MENJAMIN HAK SISWA BELAJAR
2. GURU-GURU SALING MENDUKUNG UNTUK
BERKEMBANG
3. MASYARAKAT DAN ORTU  MENGATASI
MASALAH SEKOLAH

9. LEARNING COMMUNITY DI KELAS
1. PEMBELAJARAN MEMENTINGKAN
KREATIFITAS SISWA
2. MENGUPAYAKAN SISWA KELOMPOK C
MELOMPAT MENJADI B, ATAU A
3. DALAM PEMBELAJARAN DIBUAT KELOMPOK
YANG TERDIRI DARI MAKSIMAL 4 ORANG:
HETEROGEN DITINJAU JENIS KELAMIN,
KEMAMPUAN, DSB
4. MENGGUNAKAN WAKTU BELAJAR SISWA SECARA
EFISIEN
5. MENDORONG SISWA MELAKUKAN BELAJAR
SECARA KOLABORATIF DENGAN MEMBENTUK
KELOMPOK
6. MENDORONG SISWA UNTUK:
1. BERPENDAPAT
2. BERKREASI

10. AGAR PEMBELAJARAN BERLANGSUNG
EFEKTIF
1. MENGHINDARI APPERSEPSI, PRE TES,
MOTIVASI SISWA YANG TERLALU
PANJANG, USAHAKAN TERTINGGI 5-
10’
2. MENGHINDARI SEMUA AKTIVITAS
YANG MENGGANGGU PEMBELAJARAN:
a. RAPAT GURU
b. MENGHILANGKAN PENGUMUMAN LEWAT
PENGERAS
c. MENGURANGI UPACARA YANG TERLALU
LAMA

11. 1. APA BEDA KOOPERATIF DAN
KOLABORATIF?
2. CONTOH TEKNIK KOLABORATIF:
A. HASIL DISKUSI INDIVIDUAL
B. TUNJUK INDIVIDU, BUKAN
KELOMPOK
C. PERTANYAAN TIDAK UNTUK
KELAS TAPI UNTUK INDIVIDU

12. No Kooperatif Kolaboratif
1 Belajar
berkelompok
Belajar
berkelompok
2 Siswa saling
membelajarkan
Siswa saling
membelajarkan
3 Hasil belajar
berdasar kelompok
Hasil belajar setiap
individu

15. KONDISI KELAS:
KELOMPOK A
KELOMPOK B
KELOMPOK C A

16. REFORMASI PADA GURU
1. MENERIMA KEANEKARAGAMAN SISWA
2. BUKAN MENYURUH SISWA BELAJAR TAPI
MENGUTAMAKAN GURU BELAJAR
3. AGAR TERJADI KOLABORASI ANTAR GURU
 GURU MEMBUKA KELAS
4. UNTUK MEMBUKA KELAS  LESSON
STUDY
a. Merencanakan pembelajaran bersama
b. Salah seorang guru mengajar, yang lain
mengamati
c. Melakukan refleksi