Selama lebih dari lima tahun ikut berperan dalam sister hospital RS Panti Rapih dan RSUD Ende, kami menarik pelajaran bahwa strategi tertentu diperlukan agar dapat melakukan benchmark mutu antar unit kerja maupun antar unit karya dengan baik. Presentasi ini membantu saya menjelaskan konsep tersebut dengan harapan dapat dipakai di lingkungan Yayasan Panti Rapih maupun di lingkup PERDHAKI Jateng - DIY.
3. Mutu dan Pengukuran
3
Pelayanan kesehatan perlu terus mengembangkan diri agar
pelayanan yang diberikannya efektif, efisien, mudah diakses,
berpusat pada pasien, berkeadilan, dan aman (WHO 2006)
Mutu diukur dengan indikator, umumnya berupa pecahan
dengan pembilang (numerator) dan penyebut (denominator)
sehingga mudah dipantau dan dibandingkan (Collopy 2000;
Takaki et al. 2013)
Rujukan nasional: Standar Pelayanan Minimal RS.
4. Benchmark
4
Proses evaluasi dan identifikasi komparatif terhadap
faktor-faktor yang menyebabkan kinerja tinggi suatu
organisasi / unit. Mulai dari memilih objek sampai
implementasi perubahan (Ettorchi-Tardy et al 2012).
5. Magang RSUD Ende
• Salah satu benchmark
• Pengelolaan sistem mikro,
bukan peningkatan mutu
• Kegiatan di RS Panti Rapih
• Pengamatan
• Penulisan buku log
• Bimbingan
• Penulisan rencana aksi
• Presentasi rencana aksi
• Kegiatan di RSUD Ende
• Penerapan rencana aksi
• Monitoring dan evaluasi
5
6. Tools Magang
Pengamatan di tempat pembelajaran:
Kondisi di unit pembelajar:
Gap yang ada:
Rencana aksi:
6
9. Prasyarat
• Champion
• Muncul spontan, informal, mendorong inovasi dan perubahan,
melampaui apa yang diharapkan, untuk kebaikan organisasi.
Menunjukkan komitmen personal pada peran (Hendy & Barlow 2011)
• On Off the Job
• Berkaitan dengan pengalaman konkret.
• Mentor
• Penanggung jawab di unit pembelajar.
• Kemitraan
• Saling menguntungkan, sinergi dan otonomi, partisipasi setara,
sukarela, langsung, kontinyu, dan berbasis nilai (Brinkerhoff 2012)
9
10. Kesimpulan
• Mutu adalah salah satu urusan
terpenting rumah sakit dewasa ini.
• Salah satu cara peningkatan mutu
adalah dengan benchmark.
• Model magang dan supervisi yang teruji
pada sister hospital RS Panti Rapih –
RSUD Ende berpotensi menjadi metode
standar.
• Prasyarat metode tersebut adalah
champion, on-off-the-job, mentor, dan
semangat kemitraan.
10
11. “ … only dead fish swim with the
stream.”
- Malcolm Muggeridge
11
12. Referensi
Brinkerhoff, JM 2002, ‘Government–Nonprofit Partnership: A Defining
Framework’, Public Admin. Dev. 22, 19–30 (2002).
Collopy, BT 2000, 'Clinical indicators in accreditation: an effective stimulus to
improve patient care', International Journal for Quality in Health Care, vol 12,
no. 3, pp. 211-216.
Ettorchi-Tardy, A, Levif, M, Michel, P 2012, ‘Benchmarking: A Method for
Continuous Quality Improvement in Health’, Healthcare Policy Vol.7 No.4,
2012, pp. e101-e119.
Hendy, J, Barlow, J 2012, ‘The role of the organizational champion in achieving
health system change’, Social Science & Medicine 74 (2012) 348-355
Kolb, DA 1984, Experiential learning: experience as the source of learning and
development, Prentice Hall, Englewood Cliffs, NJ.
Takaki, O, Takeuki, I, Takahashi, K, Izumi, N, Murata, K, Ikeda, M & Hasida, K
2013, 'Graphical representation of quality indicators based on medical service
ontology', Springer Plus, vol 2, no. 274, pp. 1-20.
World Health Organization 2006, Quality of care : a process for making strategic
choices in health systems , World Health Organization, Geneve, Switzerland.
12
13. TERIMA KASIH &
SAMPAI JUMPA LAGI!
Presentasi ini disiapkan dengan perangkat lunak berlisensi resmi dan
dapat diunduh secara gratis di http://slideshare.net/robertusarian
13