SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 41
Downloaden Sie, um offline zu lesen
MENULIS KARYA ILMIAH
Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Oleh
Kelas : 5 KIA/KIB
Kelompok : 6
Maulana 061440420827
Rizka Nurdianti 061440420830
Andi Fitra Safitri 061440421744
Rando Suhendra 061440421758
Feny Ayu Lestari 061440422037
Dosen Pembimbing : M. Yusuf, S.Pd., M.Pd
PRODI SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2016
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini
disusun untuk dijadikan referensi yang lengkap dan menyeluruh tentang “Menulis Karya
Tulis”.
Makalah ini disusun secara khusus dan sistematik untuk memenuhi tugas dari Mata
Kuliah “Bahasa Indonesia”. Adapun penyusunannya dilakukan secara kelompok. Pada
makalah ini akan membahas pengertian karya tulis, jenis-jenis dan prinsip karya tulis,
sistematika, langkah0langkah dan teknik penulisan, fungsi dan ciri-ciri karya tulis, serta
syarat-syarat dalam penulisan karya tulis ilmiah.
Substansi yang terdapat dalam makalah ini berasal dari beberapa referensi buku dan
literature-literatur lain, ditambah pula dari sumber-sumber lain yang berasal dari media
elektronik melalui pengambilan bahan dari internet. Sistematika penyusunan makalah ini
terbentuk melalui kerangka yang berdasarkan acuan atau sumber dari buku maupun literatur-
literatur lainnya.
Makalah yang berjudul “Menulis Karya Tulis” ini dapat dijadikan sebagai bahan
pembelajaran bagi mahasiswa, dosen atau masyarakat umum dan juga sebagai bahan
pembanding dengan makalah lain yang secara substansial mempunyai kesamaan. Tentunya
dari konstruksi yang ada dalam makalah ini, yang merupakan tugas mata kuliah “Bahasa
Indonesia” banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis berharap diberikan kritikan
dan saran, agar penulis dapat lebih baik lagi dalam penulisan berikutnya. Dan tak lupa kami
ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak M. Yusuf, S.Pd., M.Pd selaku guru pembimbing
Bahasa Indonesia yang memberikan bimbingan, saran, dan dorongan serta masukan kepada
penulis.
Akhirnya, semoga makalah ini dapat memberi manfaat dan pengetahuan bagi kita
semua, terutama mengenai materi Karya Tulis Ilmiah.
Palembang, November 2016
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ................................................................................................................. i
Kata Pengantar..................................................................................................................... ii
Daftar Isi.............................................................................................................................. iii
Bab I Pendahuluan............................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan ................................................................................................. 2
1.5 Metode Penulisan .................................................................................................. 2
Bab II Pembahasan.............................................................................................................. 3
2.1 Pengertian Karya Ilmiah........................................................................................ 3
2.2 Prinsip-prinsip Karya Ilmiah................................................................................. 6
2.3 Jenis-jenis Karya Ilmiah Ditinjau dari Bentuknya ................................................ 6
2.4 Jenis-jenis Karya Ilmiah Ditinjau dari Pembacanya ............................................. 11
2.5 Persyaratan Karya Tulis Ilmiah............................................................................. 13
2.6 Ciri-ciri Karya Ilmiah............................................................................................ 15
2.7 Fungsi dan Tujuan Karya Tulis Ilmiah.................................................................. 18
2.8 Teknik Penulisan................................................................................................... 18
2.9 Sistematika Struktur Karya Tulis .......................................................................... 23
2.10 Langkah-langkah Menulis Karya Ilmiah............................................................... 28
2.11 Mengakses Informasi dari Internet........................................................................ 32
2.12 Catatan Penting dalam Membaca Referensi.......................................................... 33
BAB III Penutup.................................................................................................................. 16
3.1 Kesimpulan............................................................................................................ 34
3.2 Saran...................................................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 36
Hasil Diskusi ...................................................................................................................... 37
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Aktivitas kepenulisan tak bisa dilepaskan dari rangkaian aktivitas pembelajaran. Bagi
para penuntut ilmu, menulis adalah salah satu cara mengakselerasi peningkatan pemahaman
karena menulis berarti menuangkan kembali semua ilmu dan pengetahuan tentang suatu tema
yang pernah ditampung dalam pikiran.
Ada sebuah analogi antara menuntut dan menulis dengan sistem pencernaan. Saat
menerima ilmu pengetahuan, otak menerima input ‘makanan’. Ilmu dan pengetahuan yang
merupakan ‘makanan’ tersebut akan diolah dan dicerna oleh ‘alat pencernaan’, yaitu di dalam
otak manusia. Dari hasil proses ‘pencernaan’ akan diperoleh kesimpulan baru, wawasan baru,
atau sistematika pengetahuan baru yang kemudian disimpan rapi dalam memori. Pengetahuan
dan ilmu tersebut disimpan dalam ingatan dan siap di-recall jika sewaktu-waktu diperlukan.
Namun, jangan sampai pengetahuan yang tersimpan dalam memori ini dibiarkan begitu saja
tanpa sering digunakan. Jika demikian, suatu saat memori tersebut akan mengalami degradasi
sehingga data-data pengetahuan yang dimiliki akan lenyap sedikit demi sedikit. Menulis
merupakan salah satu cara untuk memperkuat penyimpanan di memori ingatan. Dengan
menulis, simpanan pengetahuan itu dikeluarkan lagi dan dirangkai atau dikombinasikan
menghasilkan pemahaman baru yang lebih mendalam.
Bagaimana dengan kalangan akademisi yang kesehariannya berkecimpung dengan
ilmu pengetahuan melalui kegiatan-kegiatan akademik dan ilmiah mereka? Semestinya itu
semua disempurnakan dengan produk-produk tulisan sebagai output dari kegiatan-kegiatan
yang dilakukan sehingga dapat melipatgandakan manfaat ilmu yang diperoleh. Dalam hal ini,
tulisan ilmiahlah salah satu produknya.
Penulisan karya ilmiah memerlukan persyaratan formal dan materiil. Persyaratan
formal menyangkut kebiasaan yang harus diikut dalam penulisan, sedangkan persyaratan
materiil menyangkut isi tulisan. Sebuah tulisan akan mudah dipahami dan menarik apabila isi
dan cara penulisannya memenuhi persyaratan. Dalam makalah ini, akan dibahas dasar-dasar
teori penulisan karya ilmiah sebagai output ilmu pengetahuan yang seharusnya dipahami oleh
tiap-tiap mahasiswa ‘kalangan akademis’.
2
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini antara lain :
1. Apakah karya tulis ilmiah itu?
2. Apa saja jenis-jenis karya ilmiah serta prinsip-prinsip karya ilmiah tersebut?
3. Bagaimana sistematika struktur karya ilmiah?
4. Bagaimana langkah-langkah dan teknik penulisan karya ilmiah?
5. Apa fungsi dan ciri-ciri karya tulis ilmiah ?
6. Bagaimana mengetahui karya tulis ilmiah yang baik ?
7. Apa saja syarat-syarat dalam penulisan karya tulis ilmiah ?
8. Bagaimana karakteristik Bahasa dalam karya tulis ilmiah ?
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui apa itu karya tulis ilmiah.
2. Mengetahui jenis-jenis dan prinsip-prinsip karya ilmiah.
3. Memahami sistematika struktur karya ilmiah.
4. Memahami langkah-langkah penulisan dan teknik penulisan karya ilmiah.
5. Memahami fungsi dan ciri-ciri karya tulis ilmiah.
6. Memahami karya tulis ilmiah yang baik.
7. Mengetahui syarat-syarat dan karakteristik Bahasa dalam karya tulis ilmiah.
1.4. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini antara lain :
1. Memberikan pemahaman mengenai karya ilmiah.
2. Dapat dijadikan referensi pembelajaran mata kuliah Bahasa Indonesia, khususnya materi
“Menulis Karya Ilmiah”
1.5. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode kepustakaan
yakni mengumpulkan data yang diperlukan dari bahan-bahan referensi seperti buku, makalah,
dan jurnal yang bersangkutan dengan topik yang akan dibahas oleh penulis serta tambahan
bahan dari internet.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Karya Ilmiah
Karya tulis ilmiah disebut juga dengan karya ilmiah atau karangan ilmiah. Karya
ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut
metodologi penulisan yang baik dan benar (Haryanto, 2000). Karangan ilmiah adalah suatu
karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil
pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu
dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan
kebenaran dan keilmuannya (Zaenal, 1998).
Menurut Brotowijoyo dalam Arifin (1985:8) karangan ilmiah adalah karangan ilmu
pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis berdasarkan metodologi penulisan yang baik
dan benar. Sementara menurut UM dalam Lindawati (2009:34) “Karya Ilmiah adalah karya
tulis atau bentuk lainnya yang telah diakui dalam bidang pengetahuan, teknologi, atau seni
yang ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah, dan telah mengikuti pedoman atau
konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan”.
Pengertian karya ilmiah/karya tulis ilmiah (KTI) menurut Parlindungan Pardede
adalah tulisan yang mengungkapkan buah pikiran, yang diperoleh dari hasil pengamatan,
penelitian, atau peninjauan terhadap sesuatu yang disusun menurut metode dan sistematika
tertentu, dan yang isi dan kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.
Tidak jauh berbeda dengan Parlindungan Pardede, Halda Aditya mengemukakan
bahwa artikel ilmiah merupakan tulisan yang berisi laporan sistematis mengenai hasil kajian
atau hasil penelitian yang disajikan bagi masyarakat ilmiah tertentu, yang merupakan audiens
khusus dengan tujuan menyampaikan hasil kajian dan kontribusi penulis artikel kepada
mereka untuk dipikirkan, dikaji kembali, dan diperdebatkan, baik secara lisan ataupun secara
tertulis Kemudian, Anne Ahira memberikan pengertian tentang artikel ilmiah sebagai
karangan (atau karya tulis, penulis) yang memuat data dan fakta yang diperoleh dari hasil
penelitian, pengamatan, peninjauan dan disampaikan secara runtut sesuai dengan metode
penulisan karya ilmiah yang baku
Karya ilmiah (scientific paper) juga merupakan laporan tertulis yang memaparkan
hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan
4
acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian
selanjutnya. Dengan demikian, karya ilmiah merupakan tulisan yang sangat perlu dengan
beberapa alasan mendasar, antara lain :
 Aktualisasi diri dalam proses pembelajaran
Aktivitas belajar bukan hanya terpaku dengan mengumpulkan ilmu pengetahuan dan
wawasan semata. Namun, hal yang penting dalam pembelajaran adalah praktek dan
implementasi ilmu yang telah diperoleh agar mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
ada dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang muncul. Untuk itu, dibutuhkanlah
pengamatan dan analisis agar semua pertanyaan atau permasalahan yang timbul dapat
diselesaikan. Dari proses pembelajaran akan dilahirkan banyak ide, solusi, serta alternatif
penyelesaian terhadap berbagai persoalan yang ada. Dalam hal ini, menulis karya ilmiah
merupakan sarana untuk melatih diri dalam mengungkapkan pikiran-pikiran secara tertib,
sistematis dan dapat dipertanggung jawabkan.
 Publikasi hasil penelitian / kegiatan ilmiah
Hasil penelitian yang dipublikasikan akan dapat menjadi referensi bagi kalangan
akademisi atau ilmuwan lain dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang terus-menerus.
Dengan demikian, penulisan karya tulis ilmiah dapat memberikan sumbangan pada
perkembangan ilmu pengetahuan.
 Pendidikan masyarakat
Ilmu yang senantiasa berkembang dengan temuan-temuan baru akan menjadi sia-sia jika
tidak tersebar luas, hanya menjadi milik kalangan ilmuwan secara eksklusif. Padahal tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan adalah digunakan untuk kesejahteraan umat manusia. Oleh
karena itu, hasil-hasil kegiatan akademis dan keilmuan hendaknya disampaikan kepada
seluruh lapisan masyarakat sehingga seiring berjalannya waktu masyarakat bisa mengikuti
perkembangan ilmu dan dapat menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan.
Sebagai suatu tulisan yang sistematis, karya ilmiah memiliki beberapa karakteristik, yaitu:
a. Mengacu kepada teori
Artinya karya ilmiah wajib memiliki teori yang dijadikan sebagai landasan berpikir /
kerangka pemikiran / acuan dalam pembahasan masalah. Fungsi teori antara lain:
 Tolak ukur pembahasan dan penjawaban persoalan
 Dijadikan data sekunder / data penunjang ( data utama ; fakta )
 Digunakan untuk menjelaskan, mengekspos dan mendeskripsikan suatu gejala
 Digunakan untuk mendukung dan memperkuat pendapat penulis.
5
b. Berdasarkan fakta
Artinya setiap informasi dalam kerangka ilmiah selalu apa adanya, sebenarnya dan
konkret.
c. Logis
Artinya setiap keterangan dalam kerangka ilmiah selalu dapat ditelusuri, diselidiki dan
diusut alasan-alasannya, rasional dan dapat diterima akal.
d. Objektif
Artinya dalam kerangka ilmiah semua keterangan yang diungkapkan tidak pernah
subjektif, senantiasa faktual dan apa adanya, serta tidak diintervensi oleh kepentingan baik
pribadi maupun golongan.
e. Sistematis
Baik penulisan / penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah disajikan secara
rutin, teratur, kronologis, sesuai dengan prosedur dan sistem yang berlaku, terurut, dan
tertib.
f. Sahih / Valid
Artinya baik bentuk maupun isi karangan ilmiah sudah sah dan benar menurut aturan
ilmiah yang berlaku.
g. Jelas
Artinya setiap informasi dalam karangan ilmiah diungkapkan sejernih-jernihnya,
gamblang, dan sejelas-jelasnya sehingga tidak menimbulkan pertanyaan dan keraguan-
raguan dalam benak pembaca.
h. Seksama
Baik penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah dilakukan secara cermat, teliti,
dan penuh kehati-hatian agar tidak mengandung kesalahan betapa pun kecilnya.
i. Tuntas
Pembahasan dalam karangan ilmiah harus sampai ke akar-akarnya. Jadi, supaya karangan
tuntas, pokok masalah harus dibatasi tidak boleh terlalu luas.
j. Bahasanya Baku
Bahasa dalam kerangka ilmiah harus baku artinya harus sesuai dengan bahasa yamg
dijadikan tolak ukur / standar bagi betul tidaknya penggunaan bahasa.
6
2.2. Prinsip-prinsip Karya Ilmiah
Untuk dapat membedakan apakah suatu karya tulis tergolong ilmiah atau nonilmiah,
terdapat prinsip-prinsip dalam sebuah karya ilmiah. Prinsip-prinsip karya ilmiah tersebuat,
yaitu :
1. Objektivitas
Pada prinsip yang pertama ini, penulis diharuskan untuk tidak mengemukakan
pendapatnya. Penulis harus bersikap jujur, terbuka, dan mengesampingkan perasaannya.
Segala sesuatu yang ditulisakan penulis harus apa adanya.
2. Empiris
Prinsip yang kedua, segala sesuatu yang dikemukakan penulis harus berdasarkan fakta.
3. Rasional
Pada prinsip yang ketiga, penulis membahas sesuatu harus berdasarkan rasio atau dapat
diterima akal sehat, baik proses maupun cara penulisannya.
4. Dedukatif dan Induktif
Pada prinsip yang terakhir, membahas mengenail penyimpulan penemuan. Dalam
penelitian digunakan hipotesis (sesuatu yang dianggap benar untuk mengutarakan
pendapat, tetapi kebenarannya belum bisa dibuktikan) untuk menuntun penelitian dalam
mengumpulkan data (deduktif). Setelah data terkumpul, peneliti mempelajari datanya satu
per satu, peneliti mengemukakan penemuannya melalui pendekatan induktif
(Hardjodipuro, 1982).
2.3. Jenis-Jenis Karya Ilmiah Ditinjau dari Bentuknya
Pada dasarnya karya ilmiah merupakan bentuk dokumentasi dan publikasi dari hasil-
hasil pemikiran dan penelitian. Bila ditinjau dari segi bentuknya karya ilmiah terdiri dari
beberapa jenis, antara lain :
 Artikel
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Heri Jauhari (2001:66), “Artikel adalah
karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dan
sebagainya”. Artikel merupakan salah satu karya tulis ilmiah yang paling sederhana dengan
bahasan yang aktual dan umumnya kontroversial. Dari pemilihan judul, sistematika penulisan
sampai isi, sebuah artikel lebih sederhana dari karya tulis ilmiah lainnya. Begitupun pemilihan
kata dan ragam bahasa yang digunakan lebih santai. Walaupun demikian, dalam artikel tetap
diperlukan penyelesaian yang memadai serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
7
Seperti halnya karya ilmiah lainnya, artikel terdiri atas pendahuluan, isi, dan penutup.
Sistematika ketiga untur ini tidak diatur secara baku seperti pada makalah, laporan, skripsi,
tesis, dan disertasi. Sistematika penulisan artikel tidak ditandai dengan bagian-bagian atau
bab, hanya ditandai dengan peralihan paragraf.
 Makalah
Makalah merupakan karya ilmiah yang pendek dibandingkan dengan karya ilmiah
lainnya (laporan, skripsi, tesis, dan laporan penelitian). Biasanya, makalah dibuat karena
tugas, permintaan, dan keinginan sendiri untuk kemudian dibacakan di muka aumum atau
dimuat pada suatu media cetak. Makalah hampir sama dengan artikel. Hal yang membedakan
terletak pada masalah yang diangkat, tidak harus aktual dan kontroversial, serta sistematika
yang lebih baku.
 Laporan
Laporan adalah karya tulis ilmiah yang memaparkan data hasil temuan di lapangan
atau instansi perusahaan. Jenis karya ilmiah ini merupakan karya ilmiah untuk jenjang
diploma III (DIII).
 Proposal Penelitian
Secara umum, proposal penelitian tidak jauh berbeda dengan penulisan laporan,
kecuali pada bab hasil dan penutup. Untuk proposal, bab hasil diganti dengan bab rencana
kerja yang berisi jadwal dan komponen pembiayaan; bab penutup diisi dengan janji-janji
keuntungan yang bakal diperoleh apabila penelitian tersebut dilaksanakan. Selain itu, pada
proposal belum ada halaman abstract atau intisari.
 Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan
pendapat orang lain (karya ilmiah S I). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar sarjana
langsung (observasi lapangan) skripsi tidak langsung (studi kepustakaan).
Penulisan skripsi berbeda dengan penulisan laporan. Jika laporan tidak
mengemukakan penafsiran, maka skripsi bertolak dari keinginan untuk mengemukakan
penafsiran dan analisa kenyataan-kenyataan. Skripsi tidak membiarkan kenyataan-kenyataan
itu sebagaimana adanya. la bergerak lebih jauh. Dengan demikian maka skripsi harus
mengemukakan kenyataan-kenyataan itu dengan dasar logika. Artinya ia harus
memandangnya dari konstruksi sebab-akibat. Tidak sekedar mengetahui kenyataan tetapi
memahami kenyataan tersebut dalam hubungan sebab-akibat. Agar supaya penafsiran dan
analisa dalam skripsi itu tepat, diperlukan laporan tentang peristiwa dan kenyataan yang sah
8
yang tidak mungkin diragukan lagi. Tetapi skripsi tidak memuaskan diri dengan kenyataan
dan peristiwa belaka, bagaimanapun sahnya kenyataan dan peristiwa itu.
Sebuah skripsi, sama seperti sebuah tesis, harus dapat mengemukakan persoalan.
Tetapi berbeda dengan sebuah tesis, sebuah skripsi tidak bermaksud untuk memecahkan
persoalan yang dikemukakannya. Pemecahan masalah itu tidak diperlukan di dalam skripsi,
karena skripsi tidak akan sampai. kepada perumusan kesimpulan atau tesis. Cukuplah jika ia
dapat mengemukakan kenyataan peristiwa yang diolah dari laporan yang sah dengan
sistimatis dan dengan maksud untuk mengemukakan masalah-masalah yang akan dianalisa
dengan dasar-dasar logika. Mengemukakan dan mengidentifikasi suatu masalah bukanlah
sesuatu pekerjaan yang mudah. Kesalahan dalam merumuskan masalah, berarti turunnya nilai
skripsi, dan tentu saja nilai ànalisa skripsi itu. Untuk mengemukakan kenyataan peristiwa,
masalah-masalah, dan analisa diperlukan suatu sistimatika formil dan disiplin teoritis. Nilai
masalah dan nilai analisa sebuah skripsi sama pentingnya dengan nilai masalah dan nilai
analisa dalam tesis.
 Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah yang mengungkapkan pengetahuan baru dengan
melakukan pengujian terhadap suatu hipotesis. Tesis ini sifatnya lebih mendalam dari skripsi
(karya ilmiah S II). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar magister.
Tesis berbeda dengan skripsi dalam suatu hal yang amat penting. Jika skripsi tidak
ditujukan untuk memecahkan masalah, inaka tesis justru bermaksud untuk memecahkan
masalah itu. Perbedaan ini amat fundamentil. Akan tetapi persamaannya akan tampak dalam
beberapa hal seperti berikut ini: (1) Baik skripsi maupun tesis berdasarkan laporan kenyataan
peristiwa yang sah dan sistimatis, (2) Baik skripsi maupun tesis mengemukakan masalah yang
harus benar dan memenuhi syarat-syarat untuk suatu masalah, (3) Baik skripsi maupun tesis
terikat kepada sistimatika formil, (4) Baik skripsi maupun tesis harus tunduk kepada hukum-
hukum dan azas-azas logika ilmiah, (5) Baik skripsi maupun tesis harus berdasarkan dan
melalui metodologi yang benar.
Kelima persamaan, dan juga karakteristik, dari skripsi memperlihatkan bahwa dalam
hal-hal itu nilai skripsi tidak kalah dalamnya dengan tesis. Akan tetapi di samping persamaan
yang telah dikemukakan di atas, antara tesis dan skripsi terdapat perbedaan-perbedaan.
Perbedaan-perbedaan yang terpenting antara tesis dan skripsi: (1) Tesis bermaksud dan
didorong oleh tujuan untuk memecahkan persoalan yang dikemukakannya, sedangkan skripsi
tidak berdasarkan tujuan untuk memecahkan masalah itu; (2) Analisa yang terdapat di dalam
9
karangan tesis bertujuan untuk mengambil kesimpulan dalam bentuk dalil, generalisasi,
hukum, atau tesis, sedangkan skripsi tidak bermaksud untuk menyusun dalil, generalisasi,
hukum, atau tesis; (3) Tinjauan atau wawasan tesis adalah lebih luas dari pada skripsi.
Materi tesis diisi dengan dasar-dasar teoritis yang erat hubungannya (langsung dan
sebagai pendukung) térhadap judul tesis. Selanjutnya hal itu dapat dielaborasi dengan laporan
riset dan analisa terhadap tujuan yang diselidiki dalam hubungannya dengan hipotesa yang
sejalan dengan proses pembuktian. Data yang dapat dikumpulkan, dianalisa dan diinterpretasi.
Dalam hal ini’ tesis berbeda dengan laporan. Lain dari itu tesis harus memiliki masalah yang
jelas yang akan ditangani’penulis karangan tesis itu. Masalah harus dicari, diidentifikasi dan
dirumuskan dengan tepat. Karena tesis itu mengemukakan masalah, maka tesis tersebut harus
memiliki peralatan yang cocok untuk menunjang pemecahan masalah itu.
Dalam menghadapi masalah yang telah dirumuskan, karangan tesis mesti dapat
menganalisanya dengan peralatan logika. Tesis dikemukakan dengan suatu metode dan
sistimatika tertentu. Karena nilai tesis itu terletak dalam perumusah kesimpulan, maka
kesimpulan yang diperolehnya harus didasarkan kepada pembuktian-pembuktian yang tidak
mungkin dibantah kebenaran-nya. Untuk mencapai kesimpulan ini dapat dimulai dengan
metode induktif, yaitu dengan melalui penuturan deskriptif dan analisa. Atau dapat pula
‘dengan metode deduktif, yaitu dimulai dengan dalil-dalil yang umum atau generalisasi
substantif.
Hakekat tesis itu berdasaikan arti tesis yang sebenamya. Seperti kita ketahui, istilah
tesis dapat diartikan ke dalam dua pengertian: (1) Tesis didefinisikan sebagai sebuah hipotesa,
sebagai ketetapan atau pemyataan yang dikembangkan dan dipertahankan, jika mungkin, oleh
argumentasi. Dari pandangan ini, sebuah tesis adalah percobaan pemecahan untuk masalah;
dan (2) Sebuah tesis didefinisikan sebagai karangan formil yang fungsinya adalah untuk
menyampaikan suatu argumen logis yang mendukung suatu pandangan spesifik, terutama,
suatu pemecahan untuk suatu masalah. Seperti hipotesa yang dikemukakannya, argumentasi
yang disampaikan itu haruslah hasil pemikiran dan berdasarkan penyelidikan penulis sendiri.
 Disertasi
Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan teori atau dalil baru yang
dapat dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan objektif (karya ilmiah S III). Karya
ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar doktor. Fungsi disertasi adalah untuk menyelenggarakan
suatu diskusi yang sistimatis tentang suatu subyek atau pokok karangan. Ruang lingkupnya
lebih luas dari pada tesis, dan gaya formilnya tidak begitu kaku. Maksud sebuah disertasi
10
adalah untuk mengemukakan suatu kritik, penjelasan, atau penjernihan. Yaitu untuk
mengemukakan suata pandangan yang merupakan dalil. Membuat disertasi adalah untuk
memperbincangkan, atau membantah, dengan cara ilmu pengetahuan. Bertentangan dengan
logika numgenai alasan atau penalaran ilmiah formil di dalam tesis, penulis disertasi
menangani pokok atau subyek karangan kuranglebih bersifat didaktis. Ini jangan diartikan
bahwa disertasi itu tidak berdasarkan penalaran atau logika ilmiah.
Tesis dan disertasi yang baik menunjukkan hasil dari penyelidikan intelektuil. Dasar-
dasar keduanya akan berdiri kukuh jika studi, pemikiran, penyelidikan, renungan dan
pengertian-tulah menghasilkan hipotesa atau pemikiran yang dapat diselidiki. Seandainya
penyelidik melengkapkan dirinya dengan jaminan tentang kebenaran untuk penjernihan dan
pemecahan penyelidikan, maka tesis dan disertasi dapat disusun.
Suatu tesis ditulis untuk mengukuhkan kebenaran suatu pemecahan terhadap masalah,
dengan argumentasi yang formil dan logis dalam pembuktian. Esensi sebuah tesis adalah
analisa konseptuil atau empiris, deduksi dan kesimpulan. Sebuah disertasi sedikit banyak
adalàh karangan formil dalam analisa, interpretasi, penilaian, dan penjelasan pokok, subyek,
atau ilmu pengetahuan atau pendapat. la dapat bermaksud untuk menjernihkan ilmu
pengetahuan atau menentukan pendapat. Sebuah disertasi dapat berbentuk kritik, nórmatif,
dugaan, atau bahkan spekulatif. Membuat sebuah disertasi berarti menghubungkan suatu
proses tentang argumentasi dari premise kepada kesimpulan.
Penulis disertasi dapat menggunakan premise yang diambil dari pemikiran logis yang
tidak memiliki dasar empiris.16 Di dalam kata pengantar buku disertasi, Risk, Uncertainty
and Profit, tulisan Frank H. Knight, yang mendapat hadiah disertasi doktoral, terdapat
ucapan: “Adalah, sedikit yang secara fundamentil baru di dalam buku ini. la menggambarkan
suatu percobaan untuk menyata-kan prinsip-prinsip esensiil dari doktrin ekonomi
konvensionil lebih tepat, dan untuk menunjukkan implikasi-implikasinya-lebih jelas, dari
pada yang telah dikerjakan sebelumnya. Yaitu obyeknya adalah penjernihan, bukan
pembehtukan kembali; ia adalah suatu studi dalam “teori murni”. Àdalah tidak tepat jika di
dalam tesis, penulis yang bersangkutan, mengadakan spekulasi bahwa dalam suatu saat per-
ekonomian liberalistis akan mendekati perekonomian sosialistis dan sebaliknya perekonomian
sosialistis akan mendekati perekonomian liberalistis. Tetapi sebuah disertasi dapat
mendiskusikan suatu spekulasi tentang pertanyaan apakah perekonomian liberalistis dan
perekonomian sosialistis akan saling mendekat. Dalam diskusi itu ia dapat mengemukakan
argumentasi yang timbul dari segala bukti yang ada dalam segala aspek. Ia dapat sampai
11
kepada kesimpulan yang definitif melalui proses penalaran dan logika yang datang dari
premise Perbedaan antara tesis dan disertasi bukan terletak pada jenis karangan tetapi pada
tingkat yang perlu dicapai. Perbedaan itu akan tampak pula dalam hasil yang dicapãi oleh
tesis dan skripsi, seperti halnya hasil yang perlu dicapai oleh laporan dan skripsi. Laporan,
skripsi, tesis dan disertasi mempunyai karakteristik yang berbeda karena yang kemudian
adalah lebih jauh dan yang sebelumnya.
2.4. Jenis-jenis Karya Ilmiah Ditinjau dari Pembacanya
Ditinjau dari sasarannya atau pembacanya, karya ilmiah dapat dibedakan atas a) karya
ilmiah biasa dan b) karya ilmiah populer. Karya ilmiah biasa adalah karya ilmiah yang
ditujukan kepada masyarakat tertentu/ professional, sedangkan karya ilmiah yang ditujukan
kepada masyarakat umum disebut kaya ilmiah popular (Amir, 2007:41).
a) Membaca Tulisan Ilmiah
Dalam membaca tulisan ilmiah, pembaca perlu memahami unsure – unsure
kebahasaan yang membangun tulisan itu, yaitu huruf, kata, kalimat dan paragraph. Kesatuan
beberapa huruf membentuk kata, kesatuan beberapa kata membentuk kalimat dan kesatuan
beberapa kalimat membentuk paragraph, dan kesatuan beberapa paragraph membentuk
wacana (dalam hal ini disebut tulisan).
Karena suatu tulisan dibangun dari beberapa paragraph, pembaca perlu memiliki
pengetahuan tentang paragraph. Pada bagian terdahulu telah diuraikan tentang organisasi
gagasan dalam paragraph dan antar paragraph. Maksud utama membaca paragraph sebuah
tulisan adalah untuk mengetahui gagasan/ide pokoknya. Dengan demikian, pembaca dapat
mengikuti alur berpikir penulis. Cara menentukan ide pokok dapat dilihat dari kata (yang ada
pada kalimat utama) yang diulangi kembali diganti dengan kata ganti persona atau kata yang
sama arti diikuti kata ganti penunjuk pada kalimat – kalimat penjelas.
b) Karya ilmiah populer
Sebagaimana telah dikemukakan pada bagian terdahulu, tulisan ilmiah yang ditujukan
kepada masyarakat umum disebut tulisan ilmiah popular (Amir, 2007:41). Melengkapi
pendapat Amir, Soeseno (1993: 1) mengemukakan bahwa tulisan ilmiah popular adalah
tulisan ilmiah yang disajikan dengan penuturan yang mudah dimengerti.
Istilah popular digunakan untuk menyatakan sesuatu yang akrab dan menyenangkan
bagi populous (rakyat/masyarakat) atau disukai oleh orang kebanyakan karena menarik dan
12
mudah dipahami. Oleh karena itu, dalam penuturannya, tulisan ilmiah popular harus lebih
sederhana daripada tulisan ilmiah biasa.
Tulisan ilmiah popular dapat dibedakan atas tiga jenis. Pertama, tulisan ilmiah popular
deskriptif yang membeberkan suatu pengetahuan sebagai kumpulan fakta begitu saja dengan
tujuan meningkatkan pengetahuan untuk pembaca. Tulisan ilmiah popular seperti ini biasanya
membeberkan fakta apa adanya, atau penemuan mutakhir di bidang ilmu tertentu, tanpa
banyak mempersoalkan bagaimana jalannya proses penemuan atau hakikat hal yang
dibeberkan itu.
Jenis kedua, tulisan ilmiah popular bentuk deskriptif yang diserati tentang jalannya
proses pembentukan,riwayat pembentukan, penjelasan mangapa dan bagaimana sesuatu bisa
terjadi . Jenis ketiga, tulisan ilmiah popular deskriptif yang disertai proses terjadinya sesuatu,
alasan maengapa bias terjadi, ditambah dengan msalah yang muncul dan pemecahan masalah
itu.
Untuk dapat memahami jenis tulisan ilmiah popular dalam kegiatan membaca, perlu
dipahami hal-hal yang terkait dengan pemahaman gagasan/ide pokok dalam paragraph
sebagaimana tulisan ilmiah. Pada umumnya, tulisan ilmiah dapat dibagi menjadi dua bagian,
yaitu tulisan ilmiah populer dan tulisan ilmiah murni.
Ciri-ciri dan karakteristik tulisan ilmiah populer, antara lain:
 Adanya pesan yang dipergunakan untuk menarik perhatian pembaca, yang dapat juga
dikatakan bersifat persuasif. Hal ini disebabkan karena pada umumnya pembaca yang
ditargetkan ialah umum atau bukan spesialis di bidang ahli mengenai topik bahasan yang
ditulis.
 Isi tulisan diusahakan untuk memikat pembaca agar yang bersangkutan tetap terus
membaca tulisan tersebut sampai selesai.
 Penulis melakukan kontekstualisasi data hasil riset ke dalam tulisan tersebut sehingga
data dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca umum.
 Bahasa yang dipergunakan bersifat umum dan tidak menggunakan terminologi khusus
yang hanya dipahami oleh ilmuwan atau kelompok tertentu.
 Biasanya struktur kalimat yang dipergunakan ialah kalimat aktif.
 Gaya penulisan tidak baku.
 Umumnya, informasi dipaparkan dalam bentuk narasi.
 Uraian dipaparkan ke dalam bentuk umum yang dapat menarik, balk aspek intelektual
pembaca maupun menyentuh emosi pembaca yang bersangkutan.
13
 Secara implisit, kadang mengandung pesan tertentu berupa keinginan penulis agar
pembaca melakukan tindakan tertentu.
Ciri-ciri tulisan ilmiah murni, antara lain:
 Penulis berusaha memaparkan data apa adanya secara objektif.
 Temuan kajian ditulis dalam bentuk sistematis, terstruk-tur, dan baku.
 Penulis banyak menggunakan bahasa dan terminologi khusus atau disebut “jargon
ilmiah” yang hanya dapat dipahami oleh ilmuwan yang sama bidang ilmunya dengan
pokok bahasan yang ditulis.
 Umumnya, menggunakan struktur kalimat pasif.
 Gaya penulisan yang dipakai bersifat baku.
 Tulisan digunakan untuk memaparkan informasi dalam bentuk khusus yang hanya
digunakan untuk menarik kemampuan intelektual pembaca.
 Tulisan bersifat bebas dari opini penulis.
 Terdapat jarak antara penulis dengan hal-hal yang dikaji
2.5. Persyaratan Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah merupakan perwujudan kegiatan ilmiah yang dikomunikasikan
lewat bahasa tulisan. Karya tulis ilmiah adalah karangan atau karya tulis yang menyajikan
fakta dan ditulis dengan menggunakan metode penulisan yang baku. Hal-hal yang harus ada
dalam karya ilmiah antara lain:
1. Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
2. Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang
menyangganya.
3. Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4. Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar, yang tersusun
mendukung alur pikir yang teratur.
5. Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung dalam
hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6. Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan),
deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).
14
Karya ilmiah adalah suatu karya tulis yang membahas suatu permasalahan.
Pembahasan dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang
didapat dari suatu penelitian. Karya tulis ilmiah harus memiliki gagasan ilmiah bahwa dalam
tulisan tersebut harus memiliki permasalahan dan pemecahan masalah yang menggunakan
suatu alur pemikiran dalam pemecahan masalah. Alur pemikiran tersebut tertuang dalam
metode penelitian. Metode penelitian ilmiah pada hakikatnya merupakan operasionalisasi dari
metode keilmuan. Dengan kata lain bahwa struktur berpikir yang melatarbelakangi langkah-
langkah dalam penelitian ilmiah adalah metode keilmuan.
Metode penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan pemecahan masalah
memiliki pengertian sebagai berikut:
1. Penelitian adalah usaha yang sistematik dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah
spesifik yang memerlukan pemecahan.
2. Cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu.
3. Cara ilmiah dilandasi oleh metode rasional dan metode empiris serta metode kesisteman.
4. Penelitian meliputi proses pemeriksaan, penyelidikan, pengujian dan eksperimen yang
harus diilakukan secara sistematik, tekun, kritis, objektif, dan logis.
5. Penelitian dapat didefinisikan sebagai pemeriksaan atau penyelidikan ilmiah sistematik,
terorganisasi didasarkan data dan kritis mengenai masalah spesifik yang dilakukan secara
objektif untuk mendapatkan pemecahan masalah atau jawaban dari masalah tersebut.
Metode penulisan karya tulis ilmiah mengacu pada metode pengungkapan fakta yang
biasanya berasal dari hasil penelitian dengan berbagai metode yang digunakan. Karya tulis
ilmiah dapat juga disebut sebagai laporan hasil penelitian. Laporan hasil penelitian ditulis
sesuai dengan tujuan laporan tersebut dibuat atau ditujuan untuk keperluan yang dibutuhkan.
Laporan hasil penelitian dapat ditulis dalam dua macam, yaitu sebagai dokumentasi dan
sebagai publikasi. Perbedaan kedua karya tulis ilmiah ini terletak pada format penulisan.
Karya tulis ilmiah sebagian besar merupakan publikasi hasil penelitian. Dengan demikian
format yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini ditentukan oleh isi penelitian yang
menggambarkan metode atau sistematika penelitian. Metode penelitian secara garis besar
dapat dibagi dalam empat macam yaitu yang disusun berdasarkan hasil penelitian kuantitatif,
hasil penelitian kualitatif, hasil kajian pustaka, dan hasil kerja pengembangan. Karya tulis
ilmiah yang berupa hasil penelitian inid apat dibedakan berdasarkan sasaran yang dituju oleh
penulis. Karya tulis ilmiah untuk kepentingan masyarakat akademik berupa skripsi, tesis, dan
disertasi. Karya tulis ilmiah untuk kepentingan masyarakat akademik bersifat teknis, berisi
15
apa yang diteliti secara lengkap, mengapa hal itu diteliti, cara melakukan penelitian, hasil-
hasil yang diperoleh, dan kesimpulan penelitian. Isinya disajikan secara lugas dan. objektif.
Karya tulis ilmiah untuk kepentingan masyarakat umum biasanya disajikan dalam bentuk
artikel yang lebih cenderung menyajikan hasil penelitian dan aplikasi dari hasil penelitian
tersebut dalam subtansi keilmuannya.
Dari berbagai macam bentuk karya tulis ilmiah, karya tulis ilmiah memiliki
persyaratan khusus. Persyaratan karya tulis ilmiah adalah:
1. Karya tulis ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis atau menyajikan aplikasi
hukum alam pada situasi spesifik.
2. Karya tulis ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur dan tidak bersifat terkaan.
Dalam pengertian jujur terkandung sikap etik penulis ilmiah yakni mencantukan rujukan
dan kutipan yang jelas.
3. Karya tulis ilmiah disusun secara sistematis setiap langkah direncanakan secara terkendali,
konseptual dan prosedural.
4. Karya tulis ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan pemahaman dan alasan yang
indusif yang mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan.
5. Karya tulis ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukungan dan pembuktian
berdasarkan suatu hipotesis
6. Karya tulis ilmiah hanya mengandung kebenaran faktual sehingga tidak akan memancing
pertanyaan yang bernada keraguan. Penulis karya ilmiah tidak boleh memanipulasi fakta,
serta tidak bersifat ambisius dan berprasangka, penyajian tidak boleh bersifat emotif.
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam menulis karya ilmiah memerlukan persiapan yang
dapat dibantu dengan menyusun kerangka tulisan. Di samping itu, karya tulis ilmiah harus
menaati format yang berlaku.
2.6. Ciri-Ciri Karya Ilmiah
Secara singkat dikemukakan Parlindungan Pardede bahwa sekalipun karya ilmiah
berragam jenisnya namun secara umum mempunyai ciri-ciri: (a) accurate (keterangan yang
diberikan didasarkan pada data faktual dan dapat diuji kebenarannya), (b) brief (ringkas dan
tidak boleh bertele-tele, bahasanya lugas atau denotatif, mengikuti kaidah-kaidah bahasa yang
berlaku, kata dan ungkapan yang bermakna ganda harus dihindarkan), (c) clear (jelas dan
tuntas serta berbagai aspek yang berkaitan dengan masalah dipaparkan secara proporsional),
(d) ethical (ditulis secara etis, mengikuti notasi ilmiah secara ajeg/konsisten, seperti:
16
pencantuman sumber informasi apabila dikutip dari sumber lain dengan menyebutkan nama
sumber data atau informasi secara jujur, dan (e) logical (logis dengan menggunakan cara
berpikir analitik, deduktif, atau induktif; semua keterangan yang digunakan mempunyai
alasan yang masuk akal).
Suatu tulisan dapat dikatakan sebagai karya Ilmiah menurut Sardy S. apabila memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
a) menyajikan fakta atau fenomena secara objektif tentang alam, teknologi, sosial, dan
seni/budaya secara sistematis dan logis,
b) bersifat orisinil, kreatif, dan handal,
c) menggunakan metode ilmiah sesuai dengan konsensus ilmu pengetahuan selingkung-
bidang,
d) teruji melalui verifikasi dan falsifikasi, baik untuk hasil penelitian eksperimental, maupun
non-eksperimental,
e) menghasilkan temuan/model/terminologi/koreksi baru/tesis atau teori, dan
f) bermanfaat bagi kesejahteraan dan peradaban manusia (Penulisan Karya ilmiah & Etika
Riset dlm bentuk ppt.).
Dari berbagai pengertian dan ragam karya ilmiah/karya tulis ilmiah yang dikemukakan
di dalam Modul ini, maka yang dimaksudkan adalah terbatas pada artikel ilmiah yang
dipublikasikan melalui jurnal ilmiah. Mengapa? Pembatasan pembahasan karya ilmiah/ karya
tulis ilmiah hanya pada artikel ilmiah dimaksudkan agar para peserta pelatihan yang akan
menjadi tenaga fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran Pertama, memfokuskan
dirinya untuk belajar menulis artikel ilmiah untuk dipublikasikan melalui jurnal ilmiah.
Sedangkan untuk mengetahui atau mendalami berbagai ragam/jenis karya ilmiah/ karya tulis
ilmiah lainnya, peserta pelatihan dapat mempelajarinya secara tersendiri melalui berbagai
sumber. Oleh karena itu, penggunaan istilah karya ilmiah/karya tulis ilmiah dalam uraian
selanjutnya hendaknya diartikan secara terbatas sebagai artikel ilmiah yang dipublikasikan
melalui jurnal ilmiah.
Ciri-ciri karya ilmiah non-teknis konkret antara lain:
1. Informatif.
2. Bernada populer tanpa defensi istilah-istilah yang spesifik da sistematis.
3. Temanya spesifik dan konkret.
4. Bahasa figuratif hanya digunakan untuk menghangatkan masalah.
5. Ditujukan bagi pembaca dengan pengetahuan ilmiah dasar
17
Ciri-ciri karya ilmiah teknis umum antara lain:
1. Seluruhnya informatif.
2. Kata-kata istilah teknis tanpa definisi.
3. Tidak mengejar keuntungan pribadi.
4. Tidak bersifat penilaian, namun meletakkan masalah secara umum.
5. Konkret, dengan susunan dan nada yang normal.
6. Tidak ada ajakan emosional dan ditujukan kepada pembaca berpengetahuan teknis.
Ciri-ciri karya ilmiah abstrak formal antara lain:
1. Berbentuk rangkuman umum.
2. Informatif.
3. Non teknis.
4. Tidak mengejar keuntungan pribadi dan tulus.
5. Mengetengahkan ide-ide orang lain, tetapi tanpa dukungan bukti.
6. Nada dan bahasanya formal.
7. Tidak ada ajakan emosional.
8. Isi dan istilah-istilah yang digunakan pun populer.
Ciri-ciri karya spesifik historis antara lain:
1. Informatif.
2. Berdasar pada sumber sejarah.
3. Tanpa ajakan emosional.
4. Tidak mengejar keuntungan pribadi.
5. Tulus.
6. Tidak memuat penilaian.
7. Konkret dan spesifik.
8. Semi teknis.
9. Bahasa dan susunannya diatur secara formal
Karya tulis ilmiah yang baik :
1. actual
2. mengandung unsur baru
3. kerangka atau sistematika tulisan
4. gaya penulisan
5. bahan pendukung
18
2.7. Fungsi dan Tujuan Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah berfungsi sebagai sebagai dokumen ilmu, sebagai alat komunikasi
antar penemu ilmu pengetahuan dan pemakai ilmu pengetahuan. Selain itu fungsi karya tulis
ilmiah terdiri dari :
1. fungsi ilmiah
2. fungsi sosial
3. Fungsi ekspresi
4. fungsi ritual
5. fungsi instrumental
Penulisan karya ilmiah (makalah, skripsi, tesis, dan disertasi) bertujuan :
1. melatih mahasiswa mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk
tuliah ilmiah yang sitematis dan metodologis
2. menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa sehingga tidak hanya menjadi
konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi produsen (penghasil) pemikiran
dan karya tulis dalam bidang ilmu, terutama setelah menyelesaikan studinya.
3. membangun dan mengembangkan wahana transformasi pengetahuan dengan masyarakat,
atau orang yang berminat membacanya
4. membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi
dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan
memperoleh pengetahuan dan pendidikan di jurusannya.
2.8. Teknik Penulisan
Teknik Penulisan merupakan faktor penting dalam membuat karya ilmiah yang
terstandar dan seragam.
A. Bahan dan Ukuran, mencakup naskah, sampul dan warna sampul.
1. Naskah dibuat di atas kertas HVS ukuran A4 dan bobot 80 gram, serta tidak
diperkenankan penulisan bolak-balik.
2. Sampul dibuat dari kertas buffalo atau yang sejenisnya dan diperkuat dengan karton
dan dilapisi dengan plastik. Tulisan yang terdapat pada sampul sama dengan yang
terdapat pada halaman judul.
3. Warna sampul adalah kuning muda
B. Tatacara Pengetikan, mencakup jenis huruf yang digunakan, batas tepi/margin, jarak
baris/spasi dan format.
19
1. Jenis Huruf, pada naskah isi karya ilmiah diketik dengan komputer dengan
menggunakan huruf Times New Roman 13 Huruf miring diperbolehkan untuk tujuan
tertentu. Lambang, huruf Yunani, atau tanda-tanda yang tidak dapat diketik, harus
ditulis dengan rapi memakai tinta hitam.
2. Batas tepi (margin) terdiri dari:
a. Margin Atas : 4 cm
b. Margin Kiri : 4 cm
c. Margin Kanan : 3 cm
d. Margin Bawah : 3 cm
3. Jarak Baris atau spasi dalam teks adalah 2 spasi. Jarak baris dalam kalimat judul, sub
judul, sub bab, judul tabel, judul gambar dan ringkasan/abstrak adalah 1 spasi.
4. Bilangan dan satuan
a. Bilangan diketik dengan angka kecuali pada awal kalimat, misalnya 100 kg beras.
b. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, misalnya berat badan
45,5 kg.
c. Satuan dinyatakan dengan singkatan baku tanpa titik dibelakangnya, misalnya cm,
m, kg, ha
5. Format Pengisian Ruang,
Format penulisan adalah bertipe ”portrait”. Ruangan yang terdapat pada halaman
naskah harus diisi penuh (Model Justify pada MS-Word) artinya pengetikan harus dari
batas tepi kiri sampai ke batas tepi kanan, kecuali kalau akan mulai dengan alinea
baru, persamaan, tabel, gambar, sub judul atau hal-hal khusus.
6. Alinea Baru,
Setiap memulai alinea baru, kata pertama diketik ke kanan masuk 5 ketukan. Setiap
bab dimulai pada halaman baru, diketik dengan huruf kapital tebal dan diletakkan
ditengah-tengah bagian atas. Sub bab diketik dengan huruf kecil tebal kecuali pada
huruf pertama pada setiap kata ditulis dengan huruf kapital.
7. Judul, sub judul, dan anak sub judul
a. Judul harus ditulis dengan huruf besar (kapital) semua dan diatur supaya simetris
ditengah, dengan jarak 4 cm dari tepi atas tanpa diakhiri dengan titik.
b. Sub-judul ditulis dengan rata kiri, semua kata dimulai dengan huruf besar (kapital),
kecuali kata penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat
pertama sesudah sub judul dimulai dengan alinea baru.
20
c. Anak sub-judul diketik mulai dari batas tepi kiri, tetapi hanya huruf pertama pada
kata pertama saja yang berupa huruf besar, tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat
pertama sesudah anak sub judul dimulai dengan alinea baru.
C. Penomoran
1. Bagian awal karya ilmiah diberi nomor halaman dengan angka Romawi kecil dan
ditempatkan di tengah bagian bawah halaman.
2. Bagian utama dan akhir karya ilmiah diberi nomor halaman dengan menggunakan
angka Arab. Nomor halaman ditempatkan disebelah kanan atas, kecuali kalau pada
bab baru maka nomor halaman dihilangkan tetapi tetap masuk dalam hitungan
keseluruhan halaman.
3. Penomoran Bab dan Sub bab, dapat dipilih satu dari dua alternatif yang ada dengan
catatan penomoran tersebut harus konsisten hingga bab terakhir. Adapun alternatif
penomoran dapat dilakukan dengan menggunakan kombinasi huruf angka atau digital.
D. Tabel
Tabel harus dimuat dalam 1 halaman dan tidak boleh dipisahkan dihalaman
berikutnya. Oleh karena itu tabel yang disajikan bersama dengan teks, jangan terlalu
kompleks. Apabila diperlukan maka posisi tabel diperkenankan diubah dari format tulisan
”portrait” menjadi ”landscape”. Dalam keadaan tertentu, huruf dalam tabel dapat diperkecil
namun harus masih dapat dibaca. Tabel yang disajikan harus merupakan tabel yang dibahas,
bilamana tidak dibahas dalam teks tetapi dirasakan perlu maka dicantumkan pada lampiran.
Tabel yang melebihi HVS A4 dapat diatasi dengan cara merekatkan kertas A4 lainnya dan
kemudian dilipat.
Tabel diberi nomor urut dengan angka Arab, dan penulisan kata tabel diawali dengan
huruf kapital contoh: Tabel 1. Bilamana di tabel terdapat singkatan atau tanda khusus, maka
perlu disajikan keterangan di bawah tabel. Tabel yang dikutip dari pustaka, juga dituliskan
sumbernya yang berisi nama penulis dan tahun publikasi dalam tanda kurung. Contoh tabel
dapat dilihat pada Lampiran 1.
E. Gambar
Gambar meliputi grafik, diagram, foto ataupun peta. Gambar diberi nomor urut dengan
angka Arab dan penulisan kata gambar diawali dengan huruf kapital dan diletakkan dibawah
isi gambar Contoh: Gambar 1. Gambar yang dikutip dari pustaka, juga dituliskan sumbernya
yang berisi nama penulis dan tahun publikasi dalam tanda kurung.
21
F. Rumus
Cara menulis rumus matematika diupayakan dalam satu baris dan diberi nomor Arab
didalam kurung pada setiap rumusannya. Dianjurkan penulisan rumus menggunakan fasilitas
”equation editor” yang terdapat pada MS-Word. Apabila rumus yang digunakan dalam
keseluruhan naskah hanya ada 1 maka tidak perlu diberi nomor. Penulisan rumus dimulai 8
ketukan dari batas kiri
G. Bahasa
Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia ragam ilmiah dengan ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Bahasa Indonesia yang digunakan adalah bahasa Indonesia ragam baku.
2. Penggunaan kalimat efektif yang bercirikan:
a. Bentuk gramatikal singkat namun memuat pesan yang cukup padat.
b. Menghindari bentuk yang berlebih
c. Adanya kesepadanan antara struktur gramatik dengan alur pikir.
3. Menghindari bentuk bahasa yang bermakna ambigu
4. Penggunaan kata dan istilah yang bermakna lugas dan menghindari pemakaian kata dan
istilah yang bermakna kias.
5. Menghindari penonjolan persona dengan tujuan untuk menjaga objektifitas tulisan.
6. Adanya keselarasan dan keruntutan antar proposisi dan antar alinea
H. Tatacara Pengutipan
Kutipan pustaka disajikan dalam teks (textnote) dengan mengikuti kaidah penulisan
nama dan tahun penelitian, dimana nama penulis yang ditulis adalah hanya nama keluarga.
Kutipan yang bersumber dari jurnal tidak perlu mencantumkan halaman, sedangkan kutipan
dari buku teks harus dicantumkan halaman. Variasi dari pengutipan adalah sebagai berikut:
1. Nama penulis pada bagian permulaan kalimat
Contoh: Brickley (1983) melakukan penelitian mengenai deviden baik yang regular
maupun special designated dividend (SDD) dalam hubungannya dengan peningkatan
kekayaan bagi pemegang saham. (kutipan jurnal)
2. Nama penulis pada bagian tengah kalimat
Contoh: Pemikiran awal yang menyatakan bahwa kebijakan deviden memiliki
kandungan informasi dinyatakan oleh Bhattacharya (1979) dengan mengasumsikan
bahwa investor luar badan usaha memiliki informasi yang terbatas dan terdapatnya
perbedaan tingkat pajak atas deviden dan capital gain
22
3. Nama penulis pada bagian akhir kalimat
Contoh: Pembayaran deviden ini juga memberikan implikasi mengenai keyakinan
pihak manajemen bahwa pendapatan yang diperoleh dimasa yang akan datang akan
cukup untuk mempertahankan kebijakan pembayaran deviden yang telah dilakukan
(Megginson, 1997, p.100). (kutipan buku teks)
4. Penulis 2 orang
Jika penulis terdiri dari 2 orang, maka kedua-duanya harus dicantumkan.
Contoh: Miller dan Rock (1985) menyatakan bahwa dengan terdapatnya information
assymetric antara pihak manajemen dengan investor luar, ......
5. Penulis lebih dari 2 orang
Jika penulis terdiri lebih dari 2 orang, maka yang dicantumkan hanya nama penulis
pertama diikuti dengan dkk atau et al.
Contoh: Pada sisi lain, Brav et al. (2005) melakukan survey mengenai kebijakan
pembayaran deviden pada abad 21.
6. Yang diacu lebih dari 2 sumber
a. Jika nama penulis masuk dalam uraian, semua sumber disebutkan.
Contoh: Model outcome yang didukung oleh temuan empiris yang dilakukan oleh
Han et al. (1999), Short et al. (2002), Grienstein dan Michaely (2003)
dan Gugler (2003), menyatakan hubungan positif antara kepemilikan
institusi dengan kebijakan pembayaran deviden
b. Jika nama penulis tidak masuk dalam uraian, maka antara sumber-sumber dipasang
tanda titik koma.
Contoh: ..... untuk meneliti faktor lain yang berpengaruh terhadap harga saham
antara lain adalah set kesempatan investasi (Miller dan Modigliani, 1961;
Myers, 1977; Lang dan Litzenberger, 1989; Howe, He dan Kao, 1992;
serta Kaestner dan Liu, 1998)
7. Pengutipan dari sumber kedua
Pengutipan dari sumber kedua harus menyebutkan nama penulis asli dan nama penulis
buku atau majalah yang dibaca.
Contoh: Biale (1984) dalam Asrofi (1986) mengemukakan........
8. Pengutipan Tidak Langsung
Pengutipan tidak langsung dengan meringkasnya dari satu buku/artikel namun berbeda
halaman, dilakukan dengan menulis nama penulis asli dan menyebut halamannya.
23
Contoh : kepercayaan bahwa fungsi sesuai dengan hukum membuat ilmu pengetahuan
menjadi niscaya (Wiener, 1967, 262-263)
9. Pengutipan Langsung
a. Pengutipan langsung kurang dari 5 baris, langsung dimasukkan dalam kalimat dan
diberikan lambang double quotations. Penulisan kutipan langsung dalam bahasa
Inggris/non-bahasa Indonesia menggunakan huruf italics dengan jarak spasi 2.
Contoh: Menurut Megginson (2000)”The CAPM establishes direct link between
required return on debt and equity and betas of these securities”.
b. Pengutipan langsung yang lebih atau sama dengan 5 baris, dilakukan dengan membuat
paragrapah baru yang dimulai dari 8 ketukan dari batas kiri. Penulisan kutipan langsung
dalam bahasa Inggris/non-bahasa Indonesia menggunakan huruf italics dengan jarak
spasi 1. Contoh: Barret (2000) menjelaskan seni moderen sebagai
When mankind no longer lives spontaneously turned toward God or the supersensible
world –when, to echo the words of Yeats. The Ladder is gone by which we would climb
to a higher reality—the artist too must stand face to face with a flat and inexplicable
world.
2.9. Sistematika Struktur Karya Ilmiah
Karya ilmiah memiliki kerangka yang merupakan pengelompokan dan pengamatan
jenis fakta dan sifatnya menjadi kesatuan yang bertautan. Adapun kerangka karya ilmiah,
yaitu :
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Pembatasan Masalah
1.3 Tujuan dan Manfaat
BAB II LANDASAN TEORI/ TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 …
2.2 …
BAB III METODE PENULISAN
3.1 …
3.2 …
BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS
4.1 …
4.2 …
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 …
5.2 …
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
24
Berikut ini akan dijelaskan satu per satu mengenai sistematika struktur karya ilmiah.
a. Halaman Judul
Halaman judul memberikan identitas umum terhadap karya ilmiah yang dibuat. Sebuah
judul pada dasarnya menggambarkan kelengkapan menganalisis, jangkauan wilayah,
domain penelitian, waktu dan metode yang dipakai serta kesimpulan yang didapat.
Contoh Halaman Judul :
USULAN PROGRAM KREAKTIVITAS MAHASISWA
PENGELOLAAN LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT MENJADI BIOETANOL
SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIFF
BIDANG KEGIATAN
PKM GAGASAN TERTULIS (PKM-GT)
Diusulkan Oleh :
Eka Febriyanti NIM 0611 3040 1011 Tahun Angkatan 2011
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
2013
b. Lembar Pengesahan
Lembar Pengesahan berisi identitas tulisan disertai dengan tanda tangan sebagai bukti
pengesah suatu karya ilmiah.
25
Contoh Lembar Pengesahan :
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit Menjadi Bioetanol
Sebagai Energi Alternatif
2. Bidang Kegiatan : ( X ) Gagasan Tertulis ( ) Penelitian
3. Bidang Ilmu : Teknologi dan Rekayasa
4. Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap : Fitria Puspasari
b. NIM : 0611 3040 1013
c. Jurusan : Teknik Kimia
d. Politeknik : Politeknik Negeri Sriwijaya
5. Anggota Pelaksana : 2 orang
6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap : Idha Silviyati, ST
b. NIP : NIP. 19610704 198903 2 002
c. Alamat Rumah dan No. Tel/HP : Jl. Lunjuk Jaya, Gg. Melati, No. 45, RT. 50, Palembang
08127104759
Palembang, 22 Oktober 2010
Menyetujui
Ketua Jurusan Teknik Kimia Polsri Ketua Pelaksana Kegiatan
Ir. Robert Junaidi, M.T Fitria Puspasari
NIP. 196007 1991 031001 NIM. 0609 3040 0369
Direktur Politeknik Negeri Sriwijaya Dosen Pendamping
RD. Kusumanto, S.T., M.M Idha Silviyati, S.T
NIP. 196603111992031004 NIP. 19610704 198903 2 02
26
c. Kata Pengantar
Berisi tentang ucapan puji syukur, rasa terimakasih penulis kepada siapapun yang terlibat
atau yang membantu dalam penulisan karya ilmiah penulis tersebut. Contoh kata
pengantar dapat dilihat dalam kata pengantar makalah ini.
d. Daftar Isi
Merupakan penyusunan isi sesuai halaman untuk memudahkan pembaca mengetahui
klasifikasi dan keseluruhan isi tulisan.
e. Daftar Tabel
Merupakan penyususan tabel atau data statistik sesuai halaman untuk memudahkan
penelurusan tabel terkait.
f. Bab I Pendahuluan
Berisi paparan tentang apa yang menjadi masalah dengan latar belakangnya
 Latar belakang, merupakan diskripsi masalah, data awal yang mendukung adanya
masalah dan akar timbulnya masalah. Mengapa dan apa yang mendorong peneliti
memilih topik penelitian ini. Contoh latar belakang dapat dilihat pada bab
pendahuluan makalah ini.
 Rumusan masalah, ditulis untuk menspesifikan masalah yang akan dibahas dalam
karya tulis. Masalah yang dirumuskan harus merupakan pengkhususan masalah
utama yang harus dijawab pada bab kesimpulan. Contoh rumusan masalah dapat
dilihat pada bab pendahuluan makalah ini.
 Batasan masalah, ditulis untuk membatasi masalah penelitian. Sebab, jika tidak
dibatasi, masalah tersebut mungkin tidak sesuai kemampuan penulis, baik dari segi
pengetahuan, ekonomi, maupun waktu.
Contoh batasan masalah :
Mengingat banyaknya masalah yang menyebabkan sukarnya membuat karya
ilmiah, penulis membatasi diri dengan hanya mengambil masalah yang berhubungan
dengan tata tulis saja. Adapun masalah-masalah tata tulis ilmiah yang dikaji antara ,ain :
1. Unsur-unsur karya ilmiah.
2. Langkah-langkah penulisan karya ilmiah.
3. Pembentukan paragraf.
 Tujuan dan manfaat
Tujuan penelitian biasanya untuk mengetahui sejumlah fenomena tertentu. Sementara
manfaat penelitian yakni sesuatu yang bisa dirasakan dan dilaksanakan. Manfaat
27
penelitian terdiri atas manfaat yang bersifat teoritis dan manfaat yang bersifat praktis.
Contoh tujuan dan manfaat dapat dilihat pada bab pendahuluan makalah ini.
g. Bab II Landasan Teori/ Tinjauan Pustaka
Landasan teori/ tinjauan pustaka ataupun telaahan pustaka merupakan paparan tentang
kerangka acuan atau objek yang digunakan dalam memecahkan masalah. Bab ini berisi
gambaran teori-teori yang pernah ada yang berkaitan dengan masalah yang digarap,
mengemukakan asumsi-asumsi dasar sebagai landasan berpikir, dan hipotesis bila ada.
Contoh telaahan pustaka dapat dilihat pada karya ilmiah terlampir.
h. Bab III Metode Penulisan
Paparan mengenai apa yang dilakukan dalam suatu penelitian (langkah-langkah) yang
dilakukan sebelum melakukan suatu penelitian dan dikemas dalam bagian metode
penelitian. Atau dapat berupa prosedur pengumpulan, pengolahan, dan analisis data
dalam suatu karya tulis. Contoh metode penulisan dapat dilihat dalam karya ilmiah
terlampir.
i. Bab IV Analisis dan Sintesis
Jawaban terhadap pertanyaan apa yang dikemukakan umumnya dibahas dalam bagian
temuan atau hasil. Hasil-hasil penelitian harus mampu berfungsi sebagai alat pembuktian.
Contoh analisis dan sintesis dapat dilihat pada karya ilmiah terlampir.
j. Bab V Simpulan dan Saran
Simpulan merupakan pernyataan singkat yang mengungkapkan hasil penyelidikan
secara menyeluruh. Saran merupakan pernyataan yang bertujuan untuk penyempurnaan
hasil akhir penyelidikan.
Simpulan memuat hasil sesuai dengan tujuan penelitian, penulis harus dapat
menjelaskan kepentingan akan temuannya, bukan merupakan pengulangan yang telah
dibahas pada bagian pembahasan, harus menceritakan pada pembaca mengapa temuan ini
penting, dan bagaimana temuan ini berkontribusikan terhadap pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta penelitian apa yang harus dilakukan kemudian.
Simpulan dan saran dapat dilihat pda karya ilmiah terlampir.
k. Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel- artikel, dan
bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau
sehagian dan karangan yang tengah digarap. Berikut ini merupakan contoh dari
28
bagaimana penulisan daftar pustaka pada penulisan makalah, skripsi atau penelitian dan
lain sebagainya.
 Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari internet
Albarda, Aji.2004. Membava untuk Menulis, (http://ajialbarda.com, diunduh 3 August
2008).
 Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari buku
Peranginangin, Kasiman. 2006. Aplikasi Web dengan PHP. Yogyakarta: Penerbit Andi
Offset.
l. Lampiran
Lampiran merupakan dokumen tambahan yang ditambahkan (dilampirkan) ke dokumen
utama. Lampiran dapat berupa teks, seperti dokumen pendukung (misalnya daftar riwayat
hidup), diagram, atau maupun berupa gambar. Contoh lampiran dalam karya tulis dapat
dilihat dalam karya ilmiah terlampir.
2.10. Langkah-Langkah Menulis Karya Ilmiah
Hal yang sering menjadi kendala dalam menulis karya ilmiah bagi sebagian besar
kaum pelajar adalah memunculkan ide. Sebenarnya, ide bisa diperoleh di mana saja, dari apa
saja. Ada berbagai alternatif yang dapat menjadi sumber ide. Beberapa di antaranya adalah
observasi dan mencermati kejadian melalui eksporasi langsung atau media massa. Ketika
berekplorasi, akan ditemukan berbagai masalah yang perlu diselesaikan, atau hal-hal yang
harus dijawab dan dibuktikan. Hal ini dapat menjadi dasar bagi dilaksanakannya penelitian
untuk menyelesaikan masalah yang terjadi, atau menjawab pertanyaan yang ada. Menulis
karya ilmiah dapat dimulai dari :
a. Penentuan topik
Dalam suatu tulisan, topik merupakan landasan yang dapat dipergunakan oleh seorang
penulis untuk menyampaikan maksudnya. Banyak hal yang dapat dipergunakan sebagai
sumber penentuan topik sebuah tulisan, misalnya: pengalaman, keluarga, karier, alam sekitar,
masalah kemasyarakatan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, cita-cita, dan sebagainya.
Syarat-syarat perumusan topik:
1. Topik harus menarik perhatian penulis
Untuk dapat menghasilkan karangan yang baik dengan data yang lengkap, seorang penulis
harus memilih topik yang menarik perhatiannya. Topik yang tidak disenangi akan menim-
29
bulkan keengganan penulis dalam menyelesaikan tulisan sehingga pencarian data dan
informasi untuk melengkapi tulisan akan dilakukan dengan terpaksa.
2. Topik harus diketahui oleh penulis
Seorang penulis sebelum memulai menulis seyogyanya sudah mempunyai pengetahuan
tentang hal-hal atau prinsip-prinsip dasar dari topik yang dipilih. Berdasarkan prinsip-prinsip
dasar tersebut, seorang penulis dapat mengembangkan tulisannya menjadi suatu tulisan
menarik, dengan cara melengkapi tulisan tersebut melalui penelitian kepustakaan maupun
penelitian lapangan.
3. Topik yang dipilih sebaiknya:
 Tidak terlalu baru
Topik yang terlalu baru memang menarik untuk ditulis, akan tetapi seringkali penulis
mengalami hambatan dalam memperoleh data kepustakaan yang akan dipakai sebagai
landasan atau penunjang. Data kepustakaan yang diperoleh mungkin terbatas pada berita
dalam surat kabar atau majalah populer.
 Tidak terlalu teknis
Karangan yang terlalu teknis kurang dapat menonjolkan segi ilmiah. Tulisan semacam ini
biasanya bersifat sebagai petunjuk tentang bagaimana tata cara melakukan sesuatu, tanpa
mengupas teori-teori yang ada.
 Tidak terlalu kontroversial
Suatu tulisan yang mempunyai topik krontroversial menguraikan hal-hal di luar hal yang
menjadi pendapat umum. Tulisan semacam ini sering menimbulkan permasalahan bagi
penulisnya.
b. Penentuan Tema
Sebuah tulisan dikatakan baik apabila tema dikembangkan secara terinci dan jelas.
Adanya gagasan sentral, rincian yang teratur dan susunan kalimat yang jelas akan
menghasilkan tulisan yang menarik dan enak dibaca. Di samping itu, seorang penulis juga
harus menampilkan keaslian tulisannya. Keaslian tersebut dapat dilihat dari beberapa hal,
misalnya pokok permasalahan, sudut pandangan, cara pendekatan atau gaya bahasa dan
tulisannya.
c. Judul
Apabila topik dan tema sudah ditentukan barulah penulis merumuskan judul karya
tulisnya. Judul yang dirumuskan sifatnya tentatif, karena selama proses penulisan ada
kemungkinan judul berubah.
30
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam merumuskan judul:
5. Judul hendaknya relevan dengan tema dan bagian-bagian dari tulisan tersebut;
6. Judul menimbulkan rasa ingin tahu seorang lain untuk membaca tulisan itu (bersifat
provokatif);
7. Judul tidak mempergunakan kalimat yang terlalu panjang, jika judul terlalu panjang, dapat
dibuat judul utama dan judul tambahan (subjudul);
8. Pada penulisan tertentu (yang ada hubungan sebab-akibat) seyogyanya judul harus
memiliki independent variable (variabel bebas) dan dependent variable (variahel terikat).
d. Mengenali Target Pembaca
Untuk memaksimalkan manfaat tulisan bagi pembaca, perlu dibuat asumsi tingkat
pengetahuan target pembaca tulisan tersebut. Untuk tugas akhir, cukup aman mengasumsikan
target pembacanya adalah sesama mahasiswa dari jurusan yang sama.
e. Pengumpulan Data
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:
 mencari informasi/data dari kepustakaan;
 menyusun daftar angket;
 melakukan wawancara;
 melakukan pengamatan di lapangan;
 melakukan percobaan di laboratorium.
f. Seberapa Panjang
Meskipun kadang disebutkan dalam panduan penulisan laporan tugas akhir (skripsi,
thesis, desertasi), jumlah halaman hanya lah merupakan petunjuk tentang kedalaman dan
keluasan materi yang dikehendaki. Pada umumnya tidak ada ketentuan baku dari jumlah
halaman naskah tulisan tugas akhir. Kuncinya, pastikan tiap kalimat berguna bagi pembaca.
g. Penulisan dan Penyusunan Data
Menulis merupakan suatu proses kreatif yang banyak melibatkan cara berpikir divergen
(menyebar) daripada konvergen (memusat). Seperti layaknya pelukis yang memiliki imajinasi
lukisan, penulis memiliki banyak gagasan dalam menuliskannya. Kendati secara teknis ada
kriteria-kriteria yang dapat diikutinya, tapi wujud yang akan dihasilkan sangat bergantung
pada kepiawaian penulis dalam mengungkapkan gagasan. Banyak orang mempunyai ide-ide
bagus di benaknya sebagai hasil dari pengamatan, penelitian, diskusi, atau membaca. Namun,
begitu ide tersebut dilaporkan secara tertulis, laporan itu terasa amat kering, kurang
menggigit, dan membosankan. Fokus tulisannya tidak jelas, gaya bahasa monoton, pilihan
31
katanya (diksi) kurang tepat dan tidak kena sasaran, serta variasi kata dan kalimatnya kering.
Sebagai proses kreatif yang berlangsung secara kognitif, penyusunan sebuah tulisan memuat
empat tahap, yaitu:
(1) Tahap Persiapan (prapenulisan)
Tahap persiapan atau prapenulisan adalah ketika penulis menyiapkan diri, mengumpulkan
informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah informasi, menarik tafsiran
dan inferensi terhadap realitas yang dihadapi, berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain
yang memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya.
(2) Tahap Inkubasi
Tahap inkubasi adalah ketika penulis memproses informasi yang dimiliki sedemikian rupa
hingga ditemukan pemecahan masalah atau jalan keluar yang dicari. Proses inkubasi ini
analog dengan ayam yang mengerami telurnya sampai telur menetas menjadi anak ayam.
Proses ini seringkali terjadi secara tidak disadari, dan memang berlangsung dalam kawasan
bawah sadar (subconscious) yang pada dasarnya melibatkan proses perluasan pikiran
(expanding of the mind). Proses ini dapat berlangsung beberapa detik sampai bertahun-tahun.
Biasanya, ketika seorang penulis melalui proses ini seakan-akan ia mengalami kebingungan
dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Oleh karena itu, tidak jarang seorang penulis yang
tidak sabar mengalami frustrasi karena tidak menemukan pemecahan atas masalah yang
dipikirkannya. Kendatipun demikian, sesungguhnya di bawah sadar penulis tersebut sedang
mengalami proses pengeraman yang menanti saatnya untuk segera “menetas”.
(3) Tahap Iluminasi
Tahap iluminasi adalah ketika datangnya inspirasi atau insight, yaitu gagasan datang tiba-tiba
dalam pikiran. Iluminasi tidak mengenal tempat atau waktu, bisa datang ketika duduk di kursi,
sedang mengendarai mobil, sedang berbelanja, dan lain-lain. Jika hal-hal itu terjadi, sebaiknya
gagasan yang muncul dan amat dinantikan itu segera dicatat, jangan dibiarkan hilang kembali
sebab momentum itu biasanya tidak berlangsung lama. Seringkali orang menganggap
iluminasi ini sebagai ilham. Secara kognitif, apa yang dikatakan ilham tidak lebih dari proses
berpikir kreatif. Ilham tidak datang dari kevakuman tetapi dari usaha dan ada masukan
sebelumnya terhadap referensi kognitif seseorang
(4) Tahap Verifikasi/ Evaluasi.
Tahap terakhir yaitu verifikasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi itu
diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin ada bagian
yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal yang perlu ditambahkan, dan lain-lain. Mungkin
32
juga ada bagian yang mengandung hal-hal yang peka, sehingga perlu dipilih kata-kata atau
kalimat yang lebih sesuai, tanpa menghilangkan esensinya.
Penyusunan data dapat diartikan menyeleksi, mengolah, dan menganalisis data dengan
menggunakan teknik-teknik atau metode yang telah ditentukan. Setelah data disusun lalu
diadakan pengetikan data (penelitian).
h. Pemeriksaan
Pemeriksaan data (penelitian) dapat dilakukan melalui tahapan penerapan bahasa berikut:
 penyusunan paragraf,
 penerapan kalimat baku,
 penerapan diksi/pilihan kata, dan
 penerapan EYD.
2.11. Mengakses Informasi dari Internet
Kehadiran dan kecepatan perkembangan teknologi informasi (TI) telah menyebabkan
terjadinya perubahan dramatis dalam segala aspek kehidupan. Kehadiran TI tidak
memberikan pilihan lain kepada dunia pendidikan selain turut serta dalam memanfaatkannya.
TI memungkinkan terjadinya proses komunikasi yang bersifat global dari dan ke seluruh
penjuru dunia.
TI dapat digunakan untuk mencari beragam sumber belajar yang ada di jaringan
internet. Sumber belajar yang ada di jaringan internet memungkinkan penggunanya untuk
dapat memperoleh informasi dari berbagai bidang pengetahuan, dari berbagai penjuru dunia,
dari berbagai jenis tulisan (buku, artikel, majalah, surat kabar, iklan, dll), dari informasi
terkini (paling mutakhir). Meskipun dalam lingkup yang sangat luas, pencarian informasi dari
internet dapat dilakukan dengan mudah melalui mesin – mesin pencari informasi (search
engine).
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, sumber belajar yang tersedia di jaringan
internet belumlah terlalu banyak. Pada umumnya sumber belajar yang tersedia ditulis dalam
bahasa Inggris. Meskipun sebagian besar informasi itu ditulis dalam bahasa Inggris, dalam
peningkatan keterampilan berbahasa Indonesia, informasi – informasi itu tetap saja sangat
berarti dan dapat dimanfaatkan. Misalnya, informasi tentang peningkatan kemampuan
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis secara umum. Oleh sebab itu, dalam
pembelajaran dewasa ini, penggunaan internet sangat dianjurkan untuk memperkarya
wawasan pengetahuan sivitas akademika.
33
2.12. Catatan Penting dalam Membaca Referensi
Membaca referensi, baik berupa buku, tulisan ilmiah, maupun tulisan yang diakses
dari internet, perlu dilakukan oleh mahasiswa untuk menulis. Dalam kegiatan membaca untuk
menulis ini, pembaca perlu mencatat beberapa hal penting yang akan mungkin diperlukan saat
menulis.
Hal-hal yang perlu dicatat oleh seorang pembaca dalam kegiatan membaca referensi
adalah a) keterangan lengkap tentang sumber, b) informasi-informasi penting terkait dengan
topik bacaan, dan c) kutipan-kutipan pernyataan pakar yang dianggap perlu.
Keterangan lengkap tentang sumber, antara lain. Mencakup: nama penulis (orang atau
lembaga), tahun penulisan/tahun terbit/nama kota, nama penerbit(bila diterbitkan), alamat
website/situs dan tanggal akses (bila tulisan diakses dari internet). Keterangan lengkap
tentang sumber dipandang perlu dicatat dalamkegiatatn menulis ilmiah pernyata-pernyataan
yang dimuat harus dapat dipertanggungjawabkan dengan jalan mencantumkan sumbernya.
Hal lain ytang perlu dicatat dalam membaca referensi adalah infirnmasi-informasi
penting terkait dengan topik bacaan. Informasi-informasi ini akan berguna untuk melengkapi
dan mengembangkan gagasan-gagasan penulis dalam kegiatan menulis.
Selanjutnya, hal yang perlu dicatat adalah kutipan-kutipan pernyataan pakar yang
dianggap perlu untuk mendukung data. Hal ini dilakukan untuk memperkuat gagasan-gagasan
penulis dalam kegiatan menulis ilmiah dan untuk menghindari penjiplakan. Untuk lebih
memahami penggunaan kutipan, baik falam kegiatan membaca untuk menulis maupun
menulis karya ilmiah, berikut akan dibahas tentang kutipan.
34
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Karya ilmiah merupakan laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah
dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Berdasarkan
bentuknya, karya ilmiah terdiri dari artikel, makalah, laporan, proposal penelitian, skripi,
tesis, dan disertasi. Sebagai suatu tulisan yang sistematis, karya ilmiah memiliki struktur
umum antara lain :
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Pembatasan Masalah
1.3 Tujuan dan Manfaat
BAB II LANDASAN TEORI/
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 …
2.2 …
BAB III METODE PENULISAN
3.1 …
3.2 …
BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS
4.1 …
4.2 …
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 …
5.2 …
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Dalam menulis karya ilmiah, hal yang sering menjadi kedala bagi sebagian besar
kaum pelajar adalah memuncul ide. Untuk itu, diperlukan langkah-langkah khusus yang dapat
membantu penulisan karya ilmiah. Langkah ini dapat dimulai dari observasi terhadap
lingkungan, eksplorasi, ataupun sosialisasi untuk menemukan topik. Selanjutnya, topik
tersebut digunakan lebih spesifik menjadi tema dan dikhususkan membentuk sebuah judul.
Seorang penulis harus mengenali target pembaca untuk memaksimalkan manfaat
tulisan bagi pembaca. Dalam penulisannya nanti, hal ini akan sangat membantu dalam proses
pengumpulan data hingga penyusunan terkait dengan kedalaman dan keluasan materi yang
dikehendaki. Keluasan materi ini berkaitan dengan seberapa panjang suatu tulisan harus di
35
buat. Pada umumnya, tidak ada ketentuan baku dari jumlah halaman naskah tulisan.
Kuncinya, pastikan tiap kalimat berguna bagi pembaca. Tahap akhir dari penulisan karya
ilmiah adalah pemeriksaan hingga dapat dipublikasikan kepada pembaca.
3.2. Saran
Saran yang dapat diberikan antara lain :
1. Untuk lebih memahami struktur tiap jenis karya ilmiah, sebaiknya pembaca menelusuri
materi lebih lanjut dalam buku-buku ataupun referensi lain karena contoh yang diberikan
dalam makalah ini hanya berupa struktur secara umum yang sering dipakai dalam
penulisan makalah.
2. Untuk dapat menulis karya ilmiah dengan baik, tidak cukup hanya dengan mengetahui
teori-teori penulisan karya ilmiah saja, namun juga harus disertai dengan latihan.
3. Sebagai kalangan akademisi yang kesehariannya berkecimpung dengan ilmu pengetahuan,
semestinya ilmu yang diperoleh disempurnakan dengan produk-produk tulisan, misalnya
karya ilmiah, sebagai output dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan sehingga dapat
melipatgandakan manfaat ilmu yang diperoleh.
36
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. Cara Membuat Karya Ilmiah, (online), (http://www.bukupedia.net
/2015/10/langkah-langkah-menulis-dan-membuat-karya-ilmiah-yang-baik-dan-
benar.html, diakses pada 28 November 2016)
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 2008. Penulisan
Karya Ilmiah, (online), (https://teguhsasmitosdp1.files.wordpress.com/2010/06/32-
kode-05-b6-menulis-karya-ilmiah.pdf, diakses 30 November 2016)
Mukhlis. 2015. Pedoman karya tulis ilmiah, (online), (http://www.teoripendidikan.com
/2015/03/pedoman-penulisan-karya-ilmiah-yang.html, diakses 28 November 2016)
Puspasari, Fitria. Makalah Menulis Karya Ilmiah, (online, (https://www.scribd.com , diakses
pada 28 November 2016)
Siahaan, Sudirman. 2012. Modul Pelatihan Diklat Pengembang Teknologi Pembelajaran
Penulisan Karya Tulis Ilmiah, (online), (https://sumberbelajar.belajar.
kemdikbud.go.id, diakses pada 30 November 02016)
37
HASIL DISKUSI
o Ahmad Ardiansyah
Jelaskan fungsi karya ilmiah sebagai fungsi ritual !
Jawaban :
Mungkin saja dengan menulis dan membacakannya kegiatan ritual disampaikan.
Melalui tulisan orang menyampaikan bela sungkawa. Melalui tulisan pula orang
menyampaikan doa dan ucapan selamat. Tulisan mungkin saja telah menyebabkan orang
yang stress dan prustasi menjadi semangat dan optimis. Menulis ternyata bisa berfungsi
ritual dalam konteks ini.
o M. Maulana
Menurut kelompok anda, apakah tindakan saya benar jika saya menentukan target
pembaca terlebih dahulu sebelum menentukan topik dalam menulis suatu artikel?
Jawaban :
Untuk tindakan menentukan target pembaca terlebih dahulu juga benar dalam
menulis suatu artikel, karena langkah-langkah yang diperlukan tidak harus beruntutan
untuk di kerjakan,jadi tergantung dari individu masing-masing dalam melakukannya,
apabila menentukan target pembaca terlebih dahulu dapat lebih mudah menentukan topik
dalam menulis suatu artikel itu tidak menjadi halangan ataupun kesalahan.
o Tri Rahayu
Jelaskan perbedaan bahasa yang digunakan untuk karya tulis ilmiah dan non karya tulis
ilmiah !
Jawaban :
Karya tulis ilmiah juga bisa bisa dikatakan sebagai tulisan yang berisi
argumentasi penalaran keilmuan yang dipaparkan oleh penulis atau peneliti dan
dikomunikasikan dengan bahasa yang formal dengan sistematis-metodis dan menyajikan
fakta umum yang menyajikan fakta umum dan ditulis menggunakan metodologi
penulisan yang benar. Karya ilmiah juga menggunakan bahasa yang konkret, gaya
bahasanya formal dan sesuai dengan kode etik penulisan ilmiah. Sedangkan karya tulis
non-ilmiah adalah karya tulis atau karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang
pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari – hari, bersifat subyektif, tidak
38
didukung fakta umum dan biasanya menggunakan gaya bahasa popular atau bahasa yang
digunakan sehari – hari.
o Astri Depiana
Jelaskan perbedaan karakteristik karya ilmiah berdasarkan aspek, struktur penyaji
komponen dan substansi karya ilmiah, dan sikap penulis !
Jawaban :
Secara garis besar, struktur penyajian sebuah karya ilmiah terdiri atas bagian
pendahuluan, pokok pembahasan, dan penutup. Pengantar atau yang sering disebut
pendahuluan dapat berupa latar belakang yang menggambarkan pentingnya topik yang
akan dibahas, tujuan penulisan, dan mungkin juga ruang lingkup penulisan. Luas cakupan
bagian pembuka atau pendahuluan ini bervariasi sesuai dengan jenis karya ilmiah yang
ditulis. Ada bagian pendahuluan yang terdiri dari satu atau dua paragraf, dan pula yang
terdiri dari satu bab yang dibagi-bagi menjadi lagi menjadi subtopik. Dalam struktur
sajian karya ilmiah terdapat beberapa komponen antara lain daftar pustaka/daftar
rujukan, abstrak (saripati tulisan), daftar gambar, tabel, dan ucapan terima kasih.
Substansi karya ilmiah dapat mencakup segala bidang, dari yang paling sederhana
hingga yang paling kompleks. Salah satu ciri karya ilmiah adalah bersifat objektif. Ini
berarti penulis berusaha menyajikan tulisannya berdasarkan fakta dan data yang cukup
kuat atau selalu mendukung argumentasi yang disajikannya dengan berbagai teori yang
telah diakui kebenarannya atau pengalaman empiris yang diakui kalangan luas.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Makalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian FilsafatMakalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian Filsafatsayid bukhari
 
Makalah IPA Sistem organ pada Manusia
Makalah IPA Sistem organ pada ManusiaMakalah IPA Sistem organ pada Manusia
Makalah IPA Sistem organ pada Manusiaumfha
 
Teori belajar kognitif ( gestalt dan teori medan)
Teori belajar kognitif ( gestalt dan teori medan) Teori belajar kognitif ( gestalt dan teori medan)
Teori belajar kognitif ( gestalt dan teori medan) nftama77
 
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan IlmuPancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmudayurikaperdana19
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
 
hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam Ainina Sa'id
 
Buku Penyuluhan Ejaan
Buku Penyuluhan EjaanBuku Penyuluhan Ejaan
Buku Penyuluhan EjaanIQbal KHan
 
Fp_ Makslah Filsafat Pendidikan Hakikat Manusia
Fp_ Makslah Filsafat Pendidikan Hakikat ManusiaFp_ Makslah Filsafat Pendidikan Hakikat Manusia
Fp_ Makslah Filsafat Pendidikan Hakikat ManusiaMuhammad Hafizh Annur
 
Jaringan epitel dan Jaringan Ikat
Jaringan epitel dan Jaringan IkatJaringan epitel dan Jaringan Ikat
Jaringan epitel dan Jaringan IkatMira Pribadi
 
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuankikiismayanti
 
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMakalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMujid Rical
 
Tugas makalah pendidikan agama islam
Tugas makalah pendidikan agama islamTugas makalah pendidikan agama islam
Tugas makalah pendidikan agama islamaqilul ghazir
 
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan NasionalMakalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan NasionalFAJAR MENTARI
 

Was ist angesagt? (20)

Makalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian FilsafatMakalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian Filsafat
 
Makalah IPA Sistem organ pada Manusia
Makalah IPA Sistem organ pada ManusiaMakalah IPA Sistem organ pada Manusia
Makalah IPA Sistem organ pada Manusia
 
Teori belajar kognitif ( gestalt dan teori medan)
Teori belajar kognitif ( gestalt dan teori medan) Teori belajar kognitif ( gestalt dan teori medan)
Teori belajar kognitif ( gestalt dan teori medan)
 
CONTOH Handout
CONTOH HandoutCONTOH Handout
CONTOH Handout
 
Makalah shalat
Makalah shalatMakalah shalat
Makalah shalat
 
pengelolaan pendidikan
pengelolaan pendidikanpengelolaan pendidikan
pengelolaan pendidikan
 
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan IlmuPancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
 
Makalah ijtihad
Makalah ijtihadMakalah ijtihad
Makalah ijtihad
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam
 
Buku Penyuluhan Ejaan
Buku Penyuluhan EjaanBuku Penyuluhan Ejaan
Buku Penyuluhan Ejaan
 
Metode studi islam
Metode studi islamMetode studi islam
Metode studi islam
 
Filsafat umum
Filsafat umumFilsafat umum
Filsafat umum
 
Fp_ Makslah Filsafat Pendidikan Hakikat Manusia
Fp_ Makslah Filsafat Pendidikan Hakikat ManusiaFp_ Makslah Filsafat Pendidikan Hakikat Manusia
Fp_ Makslah Filsafat Pendidikan Hakikat Manusia
 
Jaringan epitel dan Jaringan Ikat
Jaringan epitel dan Jaringan IkatJaringan epitel dan Jaringan Ikat
Jaringan epitel dan Jaringan Ikat
 
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
 
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMakalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
 
Tugas makalah pendidikan agama islam
Tugas makalah pendidikan agama islamTugas makalah pendidikan agama islam
Tugas makalah pendidikan agama islam
 
Tanya jawab mpp
Tanya jawab mppTanya jawab mpp
Tanya jawab mpp
 
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan NasionalMakalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
 

Andere mochten auch

Makalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugiMakalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugipipit rantika
 
Paragraf dan wacana
Paragraf dan wacanaParagraf dan wacana
Paragraf dan wacanaAntis Art's
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Panduan Skripsi
PENULISAN KARYA ILMIAH - Panduan SkripsiPENULISAN KARYA ILMIAH - Panduan Skripsi
PENULISAN KARYA ILMIAH - Panduan SkripsiDiana Amelia Bagti
 
Tgs b.i ..
Tgs b.i ..Tgs b.i ..
Tgs b.i ..taufiq99
 
Tugas individu
Tugas individuTugas individu
Tugas individutaufiq99
 
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapContoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapGiyanti Gie
 
Pemanfaat buah Kesumba sebagai zat pewarna tekstil (Halaman depan)
Pemanfaat buah  Kesumba sebagai zat pewarna tekstil (Halaman depan)Pemanfaat buah  Kesumba sebagai zat pewarna tekstil (Halaman depan)
Pemanfaat buah Kesumba sebagai zat pewarna tekstil (Halaman depan)Cipta Ilahi
 
Komunikasi efektif kepala sekolah
Komunikasi efektif kepala sekolahKomunikasi efektif kepala sekolah
Komunikasi efektif kepala sekolahAgus Nuryana
 
Green port congress 10 oct 2013 Experiences with innovative solutions to redu...
Green port congress 10 oct 2013 Experiences with innovative solutions to redu...Green port congress 10 oct 2013 Experiences with innovative solutions to redu...
Green port congress 10 oct 2013 Experiences with innovative solutions to redu...Geerard Collijs
 
The Port Environment – Emissions, Issues and Action
The Port Environment – Emissions, Issues and ActionThe Port Environment – Emissions, Issues and Action
The Port Environment – Emissions, Issues and Actiondrctaylor
 
Peran E Journal Dalam Internasionalisasi Publikasi Ilmiah Dripa 25 Februari ...
Peran E Journal Dalam Internasionalisasi Publikasi Ilmiah  Dripa 25 Februari ...Peran E Journal Dalam Internasionalisasi Publikasi Ilmiah  Dripa 25 Februari ...
Peran E Journal Dalam Internasionalisasi Publikasi Ilmiah Dripa 25 Februari ...Dripa Sjabana
 
Lkti agroforestri UNITRI 2016
Lkti agroforestri UNITRI 2016Lkti agroforestri UNITRI 2016
Lkti agroforestri UNITRI 2016sam rido
 
Makalah metode transformasi
Makalah metode transformasiMakalah metode transformasi
Makalah metode transformasimnssatrio123
 
File1 penyusunan makalah ilmiah- hasil penelitian
File1 penyusunan makalah ilmiah- hasil penelitianFile1 penyusunan makalah ilmiah- hasil penelitian
File1 penyusunan makalah ilmiah- hasil penelitianMushoddik Indisav
 
operasi bilangan bulat
operasi bilangan bulatoperasi bilangan bulat
operasi bilangan bulatRatih31
 
Tips menjadi guru yang disenangi murid
Tips menjadi guru yang disenangi muridTips menjadi guru yang disenangi murid
Tips menjadi guru yang disenangi muridSabil Tulen
 
Tata cara penulisan_makalah_lki_2016
Tata cara penulisan_makalah_lki_2016Tata cara penulisan_makalah_lki_2016
Tata cara penulisan_makalah_lki_2016Aldi Aldinar
 

Andere mochten auch (20)

Makalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugiMakalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugi
 
Paragraf dan wacana
Paragraf dan wacanaParagraf dan wacana
Paragraf dan wacana
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Panduan Skripsi
PENULISAN KARYA ILMIAH - Panduan SkripsiPENULISAN KARYA ILMIAH - Panduan Skripsi
PENULISAN KARYA ILMIAH - Panduan Skripsi
 
Tgs b.i ..
Tgs b.i ..Tgs b.i ..
Tgs b.i ..
 
Karya Ilmiah
Karya IlmiahKarya Ilmiah
Karya Ilmiah
 
Tugas individu
Tugas individuTugas individu
Tugas individu
 
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapContoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
 
Pemanfaat buah Kesumba sebagai zat pewarna tekstil (Halaman depan)
Pemanfaat buah  Kesumba sebagai zat pewarna tekstil (Halaman depan)Pemanfaat buah  Kesumba sebagai zat pewarna tekstil (Halaman depan)
Pemanfaat buah Kesumba sebagai zat pewarna tekstil (Halaman depan)
 
Komunikasi efektif kepala sekolah
Komunikasi efektif kepala sekolahKomunikasi efektif kepala sekolah
Komunikasi efektif kepala sekolah
 
Water Conservation at the Port of San Diego
Water Conservation at the Port of San DiegoWater Conservation at the Port of San Diego
Water Conservation at the Port of San Diego
 
Green port congress 10 oct 2013 Experiences with innovative solutions to redu...
Green port congress 10 oct 2013 Experiences with innovative solutions to redu...Green port congress 10 oct 2013 Experiences with innovative solutions to redu...
Green port congress 10 oct 2013 Experiences with innovative solutions to redu...
 
The Port Environment – Emissions, Issues and Action
The Port Environment – Emissions, Issues and ActionThe Port Environment – Emissions, Issues and Action
The Port Environment – Emissions, Issues and Action
 
Peran E Journal Dalam Internasionalisasi Publikasi Ilmiah Dripa 25 Februari ...
Peran E Journal Dalam Internasionalisasi Publikasi Ilmiah  Dripa 25 Februari ...Peran E Journal Dalam Internasionalisasi Publikasi Ilmiah  Dripa 25 Februari ...
Peran E Journal Dalam Internasionalisasi Publikasi Ilmiah Dripa 25 Februari ...
 
Ports in india and its facilities
Ports in india and its facilitiesPorts in india and its facilities
Ports in india and its facilities
 
Lkti agroforestri UNITRI 2016
Lkti agroforestri UNITRI 2016Lkti agroforestri UNITRI 2016
Lkti agroforestri UNITRI 2016
 
Makalah metode transformasi
Makalah metode transformasiMakalah metode transformasi
Makalah metode transformasi
 
File1 penyusunan makalah ilmiah- hasil penelitian
File1 penyusunan makalah ilmiah- hasil penelitianFile1 penyusunan makalah ilmiah- hasil penelitian
File1 penyusunan makalah ilmiah- hasil penelitian
 
operasi bilangan bulat
operasi bilangan bulatoperasi bilangan bulat
operasi bilangan bulat
 
Tips menjadi guru yang disenangi murid
Tips menjadi guru yang disenangi muridTips menjadi guru yang disenangi murid
Tips menjadi guru yang disenangi murid
 
Tata cara penulisan_makalah_lki_2016
Tata cara penulisan_makalah_lki_2016Tata cara penulisan_makalah_lki_2016
Tata cara penulisan_makalah_lki_2016
 

Ähnlich wie Menulis Karya Ilmiah

Contohmakalahbi 131128063656-phpapp02(1)
Contohmakalahbi 131128063656-phpapp02(1)Contohmakalahbi 131128063656-phpapp02(1)
Contohmakalahbi 131128063656-phpapp02(1)Into Setiawan
 
411417681 makalah-bahasa-indonesia-kerangka-karya-ilmiah
411417681 makalah-bahasa-indonesia-kerangka-karya-ilmiah411417681 makalah-bahasa-indonesia-kerangka-karya-ilmiah
411417681 makalah-bahasa-indonesia-kerangka-karya-ilmiahNINDILIONITA
 
Tugas karya tulis ilmiah
Tugas karya tulis ilmiahTugas karya tulis ilmiah
Tugas karya tulis ilmiahputriunpak
 
Tugas karya tulis ilmiah
Tugas karya tulis ilmiahTugas karya tulis ilmiah
Tugas karya tulis ilmiahputriunpak
 
Tugas karya ilmiah
Tugas karya ilmiahTugas karya ilmiah
Tugas karya ilmiahputriunpak
 
Karya ilmiah bahasa indonesia
Karya ilmiah bahasa indonesiaKarya ilmiah bahasa indonesia
Karya ilmiah bahasa indonesiaryurifay
 
Tugas karya tulis ilmiah
Tugas karya tulis ilmiahTugas karya tulis ilmiah
Tugas karya tulis ilmiahputriunpak
 
KATA PENGANTAR.docx
KATA PENGANTAR.docxKATA PENGANTAR.docx
KATA PENGANTAR.docxUlilAydiy
 
Makalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitianMakalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitianJerusman Marbun
 
Merencanakan penulisan karya ilmiah blog
Merencanakan penulisan karya ilmiah blogMerencanakan penulisan karya ilmiah blog
Merencanakan penulisan karya ilmiah blogSuwandywandys
 
Kelompok4 131128183730-phpapp01
Kelompok4 131128183730-phpapp01Kelompok4 131128183730-phpapp01
Kelompok4 131128183730-phpapp01Kimenus Wenda
 
TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH-KELOMPOK 5.docx
TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH-KELOMPOK 5.docxTEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH-KELOMPOK 5.docx
TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH-KELOMPOK 5.docxputri98190
 
Materi Kuliah BI.ppt
Materi Kuliah BI.pptMateri Kuliah BI.ppt
Materi Kuliah BI.pptZurya12
 
Artikel ogn 2019 revisi
Artikel ogn 2019 revisiArtikel ogn 2019 revisi
Artikel ogn 2019 revisiAmin Udin
 

Ähnlich wie Menulis Karya Ilmiah (20)

Contoh makalah bi
Contoh makalah biContoh makalah bi
Contoh makalah bi
 
Contohmakalahbi 131128063656-phpapp02(1)
Contohmakalahbi 131128063656-phpapp02(1)Contohmakalahbi 131128063656-phpapp02(1)
Contohmakalahbi 131128063656-phpapp02(1)
 
411417681 makalah-bahasa-indonesia-kerangka-karya-ilmiah
411417681 makalah-bahasa-indonesia-kerangka-karya-ilmiah411417681 makalah-bahasa-indonesia-kerangka-karya-ilmiah
411417681 makalah-bahasa-indonesia-kerangka-karya-ilmiah
 
Tugas karya tulis ilmiah
Tugas karya tulis ilmiahTugas karya tulis ilmiah
Tugas karya tulis ilmiah
 
Tugas
Tugas Tugas
Tugas
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Tugas karya tulis ilmiah
Tugas karya tulis ilmiahTugas karya tulis ilmiah
Tugas karya tulis ilmiah
 
Tugas karya ilmiah
Tugas karya ilmiahTugas karya ilmiah
Tugas karya ilmiah
 
Karya ilmiah bahasa indonesia
Karya ilmiah bahasa indonesiaKarya ilmiah bahasa indonesia
Karya ilmiah bahasa indonesia
 
Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis IlmiahKarya Tulis Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah
 
Tugas ke 5
Tugas ke 5Tugas ke 5
Tugas ke 5
 
Tugas karya tulis ilmiah
Tugas karya tulis ilmiahTugas karya tulis ilmiah
Tugas karya tulis ilmiah
 
KATA PENGANTAR.docx
KATA PENGANTAR.docxKATA PENGANTAR.docx
KATA PENGANTAR.docx
 
Karya ilmiah populer (1)
Karya ilmiah populer (1)Karya ilmiah populer (1)
Karya ilmiah populer (1)
 
Makalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitianMakalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitian
 
Merencanakan penulisan karya ilmiah blog
Merencanakan penulisan karya ilmiah blogMerencanakan penulisan karya ilmiah blog
Merencanakan penulisan karya ilmiah blog
 
Kelompok4 131128183730-phpapp01
Kelompok4 131128183730-phpapp01Kelompok4 131128183730-phpapp01
Kelompok4 131128183730-phpapp01
 
TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH-KELOMPOK 5.docx
TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH-KELOMPOK 5.docxTEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH-KELOMPOK 5.docx
TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH-KELOMPOK 5.docx
 
Materi Kuliah BI.ppt
Materi Kuliah BI.pptMateri Kuliah BI.ppt
Materi Kuliah BI.ppt
 
Artikel ogn 2019 revisi
Artikel ogn 2019 revisiArtikel ogn 2019 revisi
Artikel ogn 2019 revisi
 

Kürzlich hochgeladen

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 

Menulis Karya Ilmiah

  • 1. MENULIS KARYA ILMIAH Makalah Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia Oleh Kelas : 5 KIA/KIB Kelompok : 6 Maulana 061440420827 Rizka Nurdianti 061440420830 Andi Fitra Safitri 061440421744 Rando Suhendra 061440421758 Feny Ayu Lestari 061440422037 Dosen Pembimbing : M. Yusuf, S.Pd., M.Pd PRODI SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 2016
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk dijadikan referensi yang lengkap dan menyeluruh tentang “Menulis Karya Tulis”. Makalah ini disusun secara khusus dan sistematik untuk memenuhi tugas dari Mata Kuliah “Bahasa Indonesia”. Adapun penyusunannya dilakukan secara kelompok. Pada makalah ini akan membahas pengertian karya tulis, jenis-jenis dan prinsip karya tulis, sistematika, langkah0langkah dan teknik penulisan, fungsi dan ciri-ciri karya tulis, serta syarat-syarat dalam penulisan karya tulis ilmiah. Substansi yang terdapat dalam makalah ini berasal dari beberapa referensi buku dan literature-literatur lain, ditambah pula dari sumber-sumber lain yang berasal dari media elektronik melalui pengambilan bahan dari internet. Sistematika penyusunan makalah ini terbentuk melalui kerangka yang berdasarkan acuan atau sumber dari buku maupun literatur- literatur lainnya. Makalah yang berjudul “Menulis Karya Tulis” ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa, dosen atau masyarakat umum dan juga sebagai bahan pembanding dengan makalah lain yang secara substansial mempunyai kesamaan. Tentunya dari konstruksi yang ada dalam makalah ini, yang merupakan tugas mata kuliah “Bahasa Indonesia” banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis berharap diberikan kritikan dan saran, agar penulis dapat lebih baik lagi dalam penulisan berikutnya. Dan tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak M. Yusuf, S.Pd., M.Pd selaku guru pembimbing Bahasa Indonesia yang memberikan bimbingan, saran, dan dorongan serta masukan kepada penulis. Akhirnya, semoga makalah ini dapat memberi manfaat dan pengetahuan bagi kita semua, terutama mengenai materi Karya Tulis Ilmiah. Palembang, November 2016 Penulis
  • 3. iii DAFTAR ISI Halaman Sampul ................................................................................................................. i Kata Pengantar..................................................................................................................... ii Daftar Isi.............................................................................................................................. iii Bab I Pendahuluan............................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 2 1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................... 2 1.4 Manfaat Penulisan ................................................................................................. 2 1.5 Metode Penulisan .................................................................................................. 2 Bab II Pembahasan.............................................................................................................. 3 2.1 Pengertian Karya Ilmiah........................................................................................ 3 2.2 Prinsip-prinsip Karya Ilmiah................................................................................. 6 2.3 Jenis-jenis Karya Ilmiah Ditinjau dari Bentuknya ................................................ 6 2.4 Jenis-jenis Karya Ilmiah Ditinjau dari Pembacanya ............................................. 11 2.5 Persyaratan Karya Tulis Ilmiah............................................................................. 13 2.6 Ciri-ciri Karya Ilmiah............................................................................................ 15 2.7 Fungsi dan Tujuan Karya Tulis Ilmiah.................................................................. 18 2.8 Teknik Penulisan................................................................................................... 18 2.9 Sistematika Struktur Karya Tulis .......................................................................... 23 2.10 Langkah-langkah Menulis Karya Ilmiah............................................................... 28 2.11 Mengakses Informasi dari Internet........................................................................ 32 2.12 Catatan Penting dalam Membaca Referensi.......................................................... 33 BAB III Penutup.................................................................................................................. 16 3.1 Kesimpulan............................................................................................................ 34 3.2 Saran...................................................................................................................... 35 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 36 Hasil Diskusi ...................................................................................................................... 37
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktivitas kepenulisan tak bisa dilepaskan dari rangkaian aktivitas pembelajaran. Bagi para penuntut ilmu, menulis adalah salah satu cara mengakselerasi peningkatan pemahaman karena menulis berarti menuangkan kembali semua ilmu dan pengetahuan tentang suatu tema yang pernah ditampung dalam pikiran. Ada sebuah analogi antara menuntut dan menulis dengan sistem pencernaan. Saat menerima ilmu pengetahuan, otak menerima input ‘makanan’. Ilmu dan pengetahuan yang merupakan ‘makanan’ tersebut akan diolah dan dicerna oleh ‘alat pencernaan’, yaitu di dalam otak manusia. Dari hasil proses ‘pencernaan’ akan diperoleh kesimpulan baru, wawasan baru, atau sistematika pengetahuan baru yang kemudian disimpan rapi dalam memori. Pengetahuan dan ilmu tersebut disimpan dalam ingatan dan siap di-recall jika sewaktu-waktu diperlukan. Namun, jangan sampai pengetahuan yang tersimpan dalam memori ini dibiarkan begitu saja tanpa sering digunakan. Jika demikian, suatu saat memori tersebut akan mengalami degradasi sehingga data-data pengetahuan yang dimiliki akan lenyap sedikit demi sedikit. Menulis merupakan salah satu cara untuk memperkuat penyimpanan di memori ingatan. Dengan menulis, simpanan pengetahuan itu dikeluarkan lagi dan dirangkai atau dikombinasikan menghasilkan pemahaman baru yang lebih mendalam. Bagaimana dengan kalangan akademisi yang kesehariannya berkecimpung dengan ilmu pengetahuan melalui kegiatan-kegiatan akademik dan ilmiah mereka? Semestinya itu semua disempurnakan dengan produk-produk tulisan sebagai output dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan sehingga dapat melipatgandakan manfaat ilmu yang diperoleh. Dalam hal ini, tulisan ilmiahlah salah satu produknya. Penulisan karya ilmiah memerlukan persyaratan formal dan materiil. Persyaratan formal menyangkut kebiasaan yang harus diikut dalam penulisan, sedangkan persyaratan materiil menyangkut isi tulisan. Sebuah tulisan akan mudah dipahami dan menarik apabila isi dan cara penulisannya memenuhi persyaratan. Dalam makalah ini, akan dibahas dasar-dasar teori penulisan karya ilmiah sebagai output ilmu pengetahuan yang seharusnya dipahami oleh tiap-tiap mahasiswa ‘kalangan akademis’.
  • 5. 2 1.2. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini antara lain : 1. Apakah karya tulis ilmiah itu? 2. Apa saja jenis-jenis karya ilmiah serta prinsip-prinsip karya ilmiah tersebut? 3. Bagaimana sistematika struktur karya ilmiah? 4. Bagaimana langkah-langkah dan teknik penulisan karya ilmiah? 5. Apa fungsi dan ciri-ciri karya tulis ilmiah ? 6. Bagaimana mengetahui karya tulis ilmiah yang baik ? 7. Apa saja syarat-syarat dalam penulisan karya tulis ilmiah ? 8. Bagaimana karakteristik Bahasa dalam karya tulis ilmiah ? 1.3. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini yaitu: 1. Mengetahui apa itu karya tulis ilmiah. 2. Mengetahui jenis-jenis dan prinsip-prinsip karya ilmiah. 3. Memahami sistematika struktur karya ilmiah. 4. Memahami langkah-langkah penulisan dan teknik penulisan karya ilmiah. 5. Memahami fungsi dan ciri-ciri karya tulis ilmiah. 6. Memahami karya tulis ilmiah yang baik. 7. Mengetahui syarat-syarat dan karakteristik Bahasa dalam karya tulis ilmiah. 1.4. Manfaat Penulisan Manfaat penulisan makalah ini antara lain : 1. Memberikan pemahaman mengenai karya ilmiah. 2. Dapat dijadikan referensi pembelajaran mata kuliah Bahasa Indonesia, khususnya materi “Menulis Karya Ilmiah” 1.5. Metode Penulisan Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode kepustakaan yakni mengumpulkan data yang diperlukan dari bahan-bahan referensi seperti buku, makalah, dan jurnal yang bersangkutan dengan topik yang akan dibahas oleh penulis serta tambahan bahan dari internet.
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Karya Ilmiah Karya tulis ilmiah disebut juga dengan karya ilmiah atau karangan ilmiah. Karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar (Haryanto, 2000). Karangan ilmiah adalah suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenaran dan keilmuannya (Zaenal, 1998). Menurut Brotowijoyo dalam Arifin (1985:8) karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis berdasarkan metodologi penulisan yang baik dan benar. Sementara menurut UM dalam Lindawati (2009:34) “Karya Ilmiah adalah karya tulis atau bentuk lainnya yang telah diakui dalam bidang pengetahuan, teknologi, atau seni yang ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah, dan telah mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan”. Pengertian karya ilmiah/karya tulis ilmiah (KTI) menurut Parlindungan Pardede adalah tulisan yang mengungkapkan buah pikiran, yang diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian, atau peninjauan terhadap sesuatu yang disusun menurut metode dan sistematika tertentu, dan yang isi dan kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan. Tidak jauh berbeda dengan Parlindungan Pardede, Halda Aditya mengemukakan bahwa artikel ilmiah merupakan tulisan yang berisi laporan sistematis mengenai hasil kajian atau hasil penelitian yang disajikan bagi masyarakat ilmiah tertentu, yang merupakan audiens khusus dengan tujuan menyampaikan hasil kajian dan kontribusi penulis artikel kepada mereka untuk dipikirkan, dikaji kembali, dan diperdebatkan, baik secara lisan ataupun secara tertulis Kemudian, Anne Ahira memberikan pengertian tentang artikel ilmiah sebagai karangan (atau karya tulis, penulis) yang memuat data dan fakta yang diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan, peninjauan dan disampaikan secara runtut sesuai dengan metode penulisan karya ilmiah yang baku Karya ilmiah (scientific paper) juga merupakan laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan
  • 7. 4 acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya. Dengan demikian, karya ilmiah merupakan tulisan yang sangat perlu dengan beberapa alasan mendasar, antara lain :  Aktualisasi diri dalam proses pembelajaran Aktivitas belajar bukan hanya terpaku dengan mengumpulkan ilmu pengetahuan dan wawasan semata. Namun, hal yang penting dalam pembelajaran adalah praktek dan implementasi ilmu yang telah diperoleh agar mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang muncul. Untuk itu, dibutuhkanlah pengamatan dan analisis agar semua pertanyaan atau permasalahan yang timbul dapat diselesaikan. Dari proses pembelajaran akan dilahirkan banyak ide, solusi, serta alternatif penyelesaian terhadap berbagai persoalan yang ada. Dalam hal ini, menulis karya ilmiah merupakan sarana untuk melatih diri dalam mengungkapkan pikiran-pikiran secara tertib, sistematis dan dapat dipertanggung jawabkan.  Publikasi hasil penelitian / kegiatan ilmiah Hasil penelitian yang dipublikasikan akan dapat menjadi referensi bagi kalangan akademisi atau ilmuwan lain dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang terus-menerus. Dengan demikian, penulisan karya tulis ilmiah dapat memberikan sumbangan pada perkembangan ilmu pengetahuan.  Pendidikan masyarakat Ilmu yang senantiasa berkembang dengan temuan-temuan baru akan menjadi sia-sia jika tidak tersebar luas, hanya menjadi milik kalangan ilmuwan secara eksklusif. Padahal tujuan pengembangan ilmu pengetahuan adalah digunakan untuk kesejahteraan umat manusia. Oleh karena itu, hasil-hasil kegiatan akademis dan keilmuan hendaknya disampaikan kepada seluruh lapisan masyarakat sehingga seiring berjalannya waktu masyarakat bisa mengikuti perkembangan ilmu dan dapat menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan. Sebagai suatu tulisan yang sistematis, karya ilmiah memiliki beberapa karakteristik, yaitu: a. Mengacu kepada teori Artinya karya ilmiah wajib memiliki teori yang dijadikan sebagai landasan berpikir / kerangka pemikiran / acuan dalam pembahasan masalah. Fungsi teori antara lain:  Tolak ukur pembahasan dan penjawaban persoalan  Dijadikan data sekunder / data penunjang ( data utama ; fakta )  Digunakan untuk menjelaskan, mengekspos dan mendeskripsikan suatu gejala  Digunakan untuk mendukung dan memperkuat pendapat penulis.
  • 8. 5 b. Berdasarkan fakta Artinya setiap informasi dalam kerangka ilmiah selalu apa adanya, sebenarnya dan konkret. c. Logis Artinya setiap keterangan dalam kerangka ilmiah selalu dapat ditelusuri, diselidiki dan diusut alasan-alasannya, rasional dan dapat diterima akal. d. Objektif Artinya dalam kerangka ilmiah semua keterangan yang diungkapkan tidak pernah subjektif, senantiasa faktual dan apa adanya, serta tidak diintervensi oleh kepentingan baik pribadi maupun golongan. e. Sistematis Baik penulisan / penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah disajikan secara rutin, teratur, kronologis, sesuai dengan prosedur dan sistem yang berlaku, terurut, dan tertib. f. Sahih / Valid Artinya baik bentuk maupun isi karangan ilmiah sudah sah dan benar menurut aturan ilmiah yang berlaku. g. Jelas Artinya setiap informasi dalam karangan ilmiah diungkapkan sejernih-jernihnya, gamblang, dan sejelas-jelasnya sehingga tidak menimbulkan pertanyaan dan keraguan- raguan dalam benak pembaca. h. Seksama Baik penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah dilakukan secara cermat, teliti, dan penuh kehati-hatian agar tidak mengandung kesalahan betapa pun kecilnya. i. Tuntas Pembahasan dalam karangan ilmiah harus sampai ke akar-akarnya. Jadi, supaya karangan tuntas, pokok masalah harus dibatasi tidak boleh terlalu luas. j. Bahasanya Baku Bahasa dalam kerangka ilmiah harus baku artinya harus sesuai dengan bahasa yamg dijadikan tolak ukur / standar bagi betul tidaknya penggunaan bahasa.
  • 9. 6 2.2. Prinsip-prinsip Karya Ilmiah Untuk dapat membedakan apakah suatu karya tulis tergolong ilmiah atau nonilmiah, terdapat prinsip-prinsip dalam sebuah karya ilmiah. Prinsip-prinsip karya ilmiah tersebuat, yaitu : 1. Objektivitas Pada prinsip yang pertama ini, penulis diharuskan untuk tidak mengemukakan pendapatnya. Penulis harus bersikap jujur, terbuka, dan mengesampingkan perasaannya. Segala sesuatu yang ditulisakan penulis harus apa adanya. 2. Empiris Prinsip yang kedua, segala sesuatu yang dikemukakan penulis harus berdasarkan fakta. 3. Rasional Pada prinsip yang ketiga, penulis membahas sesuatu harus berdasarkan rasio atau dapat diterima akal sehat, baik proses maupun cara penulisannya. 4. Dedukatif dan Induktif Pada prinsip yang terakhir, membahas mengenail penyimpulan penemuan. Dalam penelitian digunakan hipotesis (sesuatu yang dianggap benar untuk mengutarakan pendapat, tetapi kebenarannya belum bisa dibuktikan) untuk menuntun penelitian dalam mengumpulkan data (deduktif). Setelah data terkumpul, peneliti mempelajari datanya satu per satu, peneliti mengemukakan penemuannya melalui pendekatan induktif (Hardjodipuro, 1982). 2.3. Jenis-Jenis Karya Ilmiah Ditinjau dari Bentuknya Pada dasarnya karya ilmiah merupakan bentuk dokumentasi dan publikasi dari hasil- hasil pemikiran dan penelitian. Bila ditinjau dari segi bentuknya karya ilmiah terdiri dari beberapa jenis, antara lain :  Artikel Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Heri Jauhari (2001:66), “Artikel adalah karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dan sebagainya”. Artikel merupakan salah satu karya tulis ilmiah yang paling sederhana dengan bahasan yang aktual dan umumnya kontroversial. Dari pemilihan judul, sistematika penulisan sampai isi, sebuah artikel lebih sederhana dari karya tulis ilmiah lainnya. Begitupun pemilihan kata dan ragam bahasa yang digunakan lebih santai. Walaupun demikian, dalam artikel tetap diperlukan penyelesaian yang memadai serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
  • 10. 7 Seperti halnya karya ilmiah lainnya, artikel terdiri atas pendahuluan, isi, dan penutup. Sistematika ketiga untur ini tidak diatur secara baku seperti pada makalah, laporan, skripsi, tesis, dan disertasi. Sistematika penulisan artikel tidak ditandai dengan bagian-bagian atau bab, hanya ditandai dengan peralihan paragraf.  Makalah Makalah merupakan karya ilmiah yang pendek dibandingkan dengan karya ilmiah lainnya (laporan, skripsi, tesis, dan laporan penelitian). Biasanya, makalah dibuat karena tugas, permintaan, dan keinginan sendiri untuk kemudian dibacakan di muka aumum atau dimuat pada suatu media cetak. Makalah hampir sama dengan artikel. Hal yang membedakan terletak pada masalah yang diangkat, tidak harus aktual dan kontroversial, serta sistematika yang lebih baku.  Laporan Laporan adalah karya tulis ilmiah yang memaparkan data hasil temuan di lapangan atau instansi perusahaan. Jenis karya ilmiah ini merupakan karya ilmiah untuk jenjang diploma III (DIII).  Proposal Penelitian Secara umum, proposal penelitian tidak jauh berbeda dengan penulisan laporan, kecuali pada bab hasil dan penutup. Untuk proposal, bab hasil diganti dengan bab rencana kerja yang berisi jadwal dan komponen pembiayaan; bab penutup diisi dengan janji-janji keuntungan yang bakal diperoleh apabila penelitian tersebut dilaksanakan. Selain itu, pada proposal belum ada halaman abstract atau intisari.  Skripsi Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain (karya ilmiah S I). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar sarjana langsung (observasi lapangan) skripsi tidak langsung (studi kepustakaan). Penulisan skripsi berbeda dengan penulisan laporan. Jika laporan tidak mengemukakan penafsiran, maka skripsi bertolak dari keinginan untuk mengemukakan penafsiran dan analisa kenyataan-kenyataan. Skripsi tidak membiarkan kenyataan-kenyataan itu sebagaimana adanya. la bergerak lebih jauh. Dengan demikian maka skripsi harus mengemukakan kenyataan-kenyataan itu dengan dasar logika. Artinya ia harus memandangnya dari konstruksi sebab-akibat. Tidak sekedar mengetahui kenyataan tetapi memahami kenyataan tersebut dalam hubungan sebab-akibat. Agar supaya penafsiran dan analisa dalam skripsi itu tepat, diperlukan laporan tentang peristiwa dan kenyataan yang sah
  • 11. 8 yang tidak mungkin diragukan lagi. Tetapi skripsi tidak memuaskan diri dengan kenyataan dan peristiwa belaka, bagaimanapun sahnya kenyataan dan peristiwa itu. Sebuah skripsi, sama seperti sebuah tesis, harus dapat mengemukakan persoalan. Tetapi berbeda dengan sebuah tesis, sebuah skripsi tidak bermaksud untuk memecahkan persoalan yang dikemukakannya. Pemecahan masalah itu tidak diperlukan di dalam skripsi, karena skripsi tidak akan sampai. kepada perumusan kesimpulan atau tesis. Cukuplah jika ia dapat mengemukakan kenyataan peristiwa yang diolah dari laporan yang sah dengan sistimatis dan dengan maksud untuk mengemukakan masalah-masalah yang akan dianalisa dengan dasar-dasar logika. Mengemukakan dan mengidentifikasi suatu masalah bukanlah sesuatu pekerjaan yang mudah. Kesalahan dalam merumuskan masalah, berarti turunnya nilai skripsi, dan tentu saja nilai ànalisa skripsi itu. Untuk mengemukakan kenyataan peristiwa, masalah-masalah, dan analisa diperlukan suatu sistimatika formil dan disiplin teoritis. Nilai masalah dan nilai analisa sebuah skripsi sama pentingnya dengan nilai masalah dan nilai analisa dalam tesis.  Tesis Tesis adalah karya tulis ilmiah yang mengungkapkan pengetahuan baru dengan melakukan pengujian terhadap suatu hipotesis. Tesis ini sifatnya lebih mendalam dari skripsi (karya ilmiah S II). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar magister. Tesis berbeda dengan skripsi dalam suatu hal yang amat penting. Jika skripsi tidak ditujukan untuk memecahkan masalah, inaka tesis justru bermaksud untuk memecahkan masalah itu. Perbedaan ini amat fundamentil. Akan tetapi persamaannya akan tampak dalam beberapa hal seperti berikut ini: (1) Baik skripsi maupun tesis berdasarkan laporan kenyataan peristiwa yang sah dan sistimatis, (2) Baik skripsi maupun tesis mengemukakan masalah yang harus benar dan memenuhi syarat-syarat untuk suatu masalah, (3) Baik skripsi maupun tesis terikat kepada sistimatika formil, (4) Baik skripsi maupun tesis harus tunduk kepada hukum- hukum dan azas-azas logika ilmiah, (5) Baik skripsi maupun tesis harus berdasarkan dan melalui metodologi yang benar. Kelima persamaan, dan juga karakteristik, dari skripsi memperlihatkan bahwa dalam hal-hal itu nilai skripsi tidak kalah dalamnya dengan tesis. Akan tetapi di samping persamaan yang telah dikemukakan di atas, antara tesis dan skripsi terdapat perbedaan-perbedaan. Perbedaan-perbedaan yang terpenting antara tesis dan skripsi: (1) Tesis bermaksud dan didorong oleh tujuan untuk memecahkan persoalan yang dikemukakannya, sedangkan skripsi tidak berdasarkan tujuan untuk memecahkan masalah itu; (2) Analisa yang terdapat di dalam
  • 12. 9 karangan tesis bertujuan untuk mengambil kesimpulan dalam bentuk dalil, generalisasi, hukum, atau tesis, sedangkan skripsi tidak bermaksud untuk menyusun dalil, generalisasi, hukum, atau tesis; (3) Tinjauan atau wawasan tesis adalah lebih luas dari pada skripsi. Materi tesis diisi dengan dasar-dasar teoritis yang erat hubungannya (langsung dan sebagai pendukung) térhadap judul tesis. Selanjutnya hal itu dapat dielaborasi dengan laporan riset dan analisa terhadap tujuan yang diselidiki dalam hubungannya dengan hipotesa yang sejalan dengan proses pembuktian. Data yang dapat dikumpulkan, dianalisa dan diinterpretasi. Dalam hal ini’ tesis berbeda dengan laporan. Lain dari itu tesis harus memiliki masalah yang jelas yang akan ditangani’penulis karangan tesis itu. Masalah harus dicari, diidentifikasi dan dirumuskan dengan tepat. Karena tesis itu mengemukakan masalah, maka tesis tersebut harus memiliki peralatan yang cocok untuk menunjang pemecahan masalah itu. Dalam menghadapi masalah yang telah dirumuskan, karangan tesis mesti dapat menganalisanya dengan peralatan logika. Tesis dikemukakan dengan suatu metode dan sistimatika tertentu. Karena nilai tesis itu terletak dalam perumusah kesimpulan, maka kesimpulan yang diperolehnya harus didasarkan kepada pembuktian-pembuktian yang tidak mungkin dibantah kebenaran-nya. Untuk mencapai kesimpulan ini dapat dimulai dengan metode induktif, yaitu dengan melalui penuturan deskriptif dan analisa. Atau dapat pula ‘dengan metode deduktif, yaitu dimulai dengan dalil-dalil yang umum atau generalisasi substantif. Hakekat tesis itu berdasaikan arti tesis yang sebenamya. Seperti kita ketahui, istilah tesis dapat diartikan ke dalam dua pengertian: (1) Tesis didefinisikan sebagai sebuah hipotesa, sebagai ketetapan atau pemyataan yang dikembangkan dan dipertahankan, jika mungkin, oleh argumentasi. Dari pandangan ini, sebuah tesis adalah percobaan pemecahan untuk masalah; dan (2) Sebuah tesis didefinisikan sebagai karangan formil yang fungsinya adalah untuk menyampaikan suatu argumen logis yang mendukung suatu pandangan spesifik, terutama, suatu pemecahan untuk suatu masalah. Seperti hipotesa yang dikemukakannya, argumentasi yang disampaikan itu haruslah hasil pemikiran dan berdasarkan penyelidikan penulis sendiri.  Disertasi Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan teori atau dalil baru yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan objektif (karya ilmiah S III). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar doktor. Fungsi disertasi adalah untuk menyelenggarakan suatu diskusi yang sistimatis tentang suatu subyek atau pokok karangan. Ruang lingkupnya lebih luas dari pada tesis, dan gaya formilnya tidak begitu kaku. Maksud sebuah disertasi
  • 13. 10 adalah untuk mengemukakan suatu kritik, penjelasan, atau penjernihan. Yaitu untuk mengemukakan suata pandangan yang merupakan dalil. Membuat disertasi adalah untuk memperbincangkan, atau membantah, dengan cara ilmu pengetahuan. Bertentangan dengan logika numgenai alasan atau penalaran ilmiah formil di dalam tesis, penulis disertasi menangani pokok atau subyek karangan kuranglebih bersifat didaktis. Ini jangan diartikan bahwa disertasi itu tidak berdasarkan penalaran atau logika ilmiah. Tesis dan disertasi yang baik menunjukkan hasil dari penyelidikan intelektuil. Dasar- dasar keduanya akan berdiri kukuh jika studi, pemikiran, penyelidikan, renungan dan pengertian-tulah menghasilkan hipotesa atau pemikiran yang dapat diselidiki. Seandainya penyelidik melengkapkan dirinya dengan jaminan tentang kebenaran untuk penjernihan dan pemecahan penyelidikan, maka tesis dan disertasi dapat disusun. Suatu tesis ditulis untuk mengukuhkan kebenaran suatu pemecahan terhadap masalah, dengan argumentasi yang formil dan logis dalam pembuktian. Esensi sebuah tesis adalah analisa konseptuil atau empiris, deduksi dan kesimpulan. Sebuah disertasi sedikit banyak adalàh karangan formil dalam analisa, interpretasi, penilaian, dan penjelasan pokok, subyek, atau ilmu pengetahuan atau pendapat. la dapat bermaksud untuk menjernihkan ilmu pengetahuan atau menentukan pendapat. Sebuah disertasi dapat berbentuk kritik, nórmatif, dugaan, atau bahkan spekulatif. Membuat sebuah disertasi berarti menghubungkan suatu proses tentang argumentasi dari premise kepada kesimpulan. Penulis disertasi dapat menggunakan premise yang diambil dari pemikiran logis yang tidak memiliki dasar empiris.16 Di dalam kata pengantar buku disertasi, Risk, Uncertainty and Profit, tulisan Frank H. Knight, yang mendapat hadiah disertasi doktoral, terdapat ucapan: “Adalah, sedikit yang secara fundamentil baru di dalam buku ini. la menggambarkan suatu percobaan untuk menyata-kan prinsip-prinsip esensiil dari doktrin ekonomi konvensionil lebih tepat, dan untuk menunjukkan implikasi-implikasinya-lebih jelas, dari pada yang telah dikerjakan sebelumnya. Yaitu obyeknya adalah penjernihan, bukan pembehtukan kembali; ia adalah suatu studi dalam “teori murni”. Àdalah tidak tepat jika di dalam tesis, penulis yang bersangkutan, mengadakan spekulasi bahwa dalam suatu saat per- ekonomian liberalistis akan mendekati perekonomian sosialistis dan sebaliknya perekonomian sosialistis akan mendekati perekonomian liberalistis. Tetapi sebuah disertasi dapat mendiskusikan suatu spekulasi tentang pertanyaan apakah perekonomian liberalistis dan perekonomian sosialistis akan saling mendekat. Dalam diskusi itu ia dapat mengemukakan argumentasi yang timbul dari segala bukti yang ada dalam segala aspek. Ia dapat sampai
  • 14. 11 kepada kesimpulan yang definitif melalui proses penalaran dan logika yang datang dari premise Perbedaan antara tesis dan disertasi bukan terletak pada jenis karangan tetapi pada tingkat yang perlu dicapai. Perbedaan itu akan tampak pula dalam hasil yang dicapãi oleh tesis dan skripsi, seperti halnya hasil yang perlu dicapai oleh laporan dan skripsi. Laporan, skripsi, tesis dan disertasi mempunyai karakteristik yang berbeda karena yang kemudian adalah lebih jauh dan yang sebelumnya. 2.4. Jenis-jenis Karya Ilmiah Ditinjau dari Pembacanya Ditinjau dari sasarannya atau pembacanya, karya ilmiah dapat dibedakan atas a) karya ilmiah biasa dan b) karya ilmiah populer. Karya ilmiah biasa adalah karya ilmiah yang ditujukan kepada masyarakat tertentu/ professional, sedangkan karya ilmiah yang ditujukan kepada masyarakat umum disebut kaya ilmiah popular (Amir, 2007:41). a) Membaca Tulisan Ilmiah Dalam membaca tulisan ilmiah, pembaca perlu memahami unsure – unsure kebahasaan yang membangun tulisan itu, yaitu huruf, kata, kalimat dan paragraph. Kesatuan beberapa huruf membentuk kata, kesatuan beberapa kata membentuk kalimat dan kesatuan beberapa kalimat membentuk paragraph, dan kesatuan beberapa paragraph membentuk wacana (dalam hal ini disebut tulisan). Karena suatu tulisan dibangun dari beberapa paragraph, pembaca perlu memiliki pengetahuan tentang paragraph. Pada bagian terdahulu telah diuraikan tentang organisasi gagasan dalam paragraph dan antar paragraph. Maksud utama membaca paragraph sebuah tulisan adalah untuk mengetahui gagasan/ide pokoknya. Dengan demikian, pembaca dapat mengikuti alur berpikir penulis. Cara menentukan ide pokok dapat dilihat dari kata (yang ada pada kalimat utama) yang diulangi kembali diganti dengan kata ganti persona atau kata yang sama arti diikuti kata ganti penunjuk pada kalimat – kalimat penjelas. b) Karya ilmiah populer Sebagaimana telah dikemukakan pada bagian terdahulu, tulisan ilmiah yang ditujukan kepada masyarakat umum disebut tulisan ilmiah popular (Amir, 2007:41). Melengkapi pendapat Amir, Soeseno (1993: 1) mengemukakan bahwa tulisan ilmiah popular adalah tulisan ilmiah yang disajikan dengan penuturan yang mudah dimengerti. Istilah popular digunakan untuk menyatakan sesuatu yang akrab dan menyenangkan bagi populous (rakyat/masyarakat) atau disukai oleh orang kebanyakan karena menarik dan
  • 15. 12 mudah dipahami. Oleh karena itu, dalam penuturannya, tulisan ilmiah popular harus lebih sederhana daripada tulisan ilmiah biasa. Tulisan ilmiah popular dapat dibedakan atas tiga jenis. Pertama, tulisan ilmiah popular deskriptif yang membeberkan suatu pengetahuan sebagai kumpulan fakta begitu saja dengan tujuan meningkatkan pengetahuan untuk pembaca. Tulisan ilmiah popular seperti ini biasanya membeberkan fakta apa adanya, atau penemuan mutakhir di bidang ilmu tertentu, tanpa banyak mempersoalkan bagaimana jalannya proses penemuan atau hakikat hal yang dibeberkan itu. Jenis kedua, tulisan ilmiah popular bentuk deskriptif yang diserati tentang jalannya proses pembentukan,riwayat pembentukan, penjelasan mangapa dan bagaimana sesuatu bisa terjadi . Jenis ketiga, tulisan ilmiah popular deskriptif yang disertai proses terjadinya sesuatu, alasan maengapa bias terjadi, ditambah dengan msalah yang muncul dan pemecahan masalah itu. Untuk dapat memahami jenis tulisan ilmiah popular dalam kegiatan membaca, perlu dipahami hal-hal yang terkait dengan pemahaman gagasan/ide pokok dalam paragraph sebagaimana tulisan ilmiah. Pada umumnya, tulisan ilmiah dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu tulisan ilmiah populer dan tulisan ilmiah murni. Ciri-ciri dan karakteristik tulisan ilmiah populer, antara lain:  Adanya pesan yang dipergunakan untuk menarik perhatian pembaca, yang dapat juga dikatakan bersifat persuasif. Hal ini disebabkan karena pada umumnya pembaca yang ditargetkan ialah umum atau bukan spesialis di bidang ahli mengenai topik bahasan yang ditulis.  Isi tulisan diusahakan untuk memikat pembaca agar yang bersangkutan tetap terus membaca tulisan tersebut sampai selesai.  Penulis melakukan kontekstualisasi data hasil riset ke dalam tulisan tersebut sehingga data dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca umum.  Bahasa yang dipergunakan bersifat umum dan tidak menggunakan terminologi khusus yang hanya dipahami oleh ilmuwan atau kelompok tertentu.  Biasanya struktur kalimat yang dipergunakan ialah kalimat aktif.  Gaya penulisan tidak baku.  Umumnya, informasi dipaparkan dalam bentuk narasi.  Uraian dipaparkan ke dalam bentuk umum yang dapat menarik, balk aspek intelektual pembaca maupun menyentuh emosi pembaca yang bersangkutan.
  • 16. 13  Secara implisit, kadang mengandung pesan tertentu berupa keinginan penulis agar pembaca melakukan tindakan tertentu. Ciri-ciri tulisan ilmiah murni, antara lain:  Penulis berusaha memaparkan data apa adanya secara objektif.  Temuan kajian ditulis dalam bentuk sistematis, terstruk-tur, dan baku.  Penulis banyak menggunakan bahasa dan terminologi khusus atau disebut “jargon ilmiah” yang hanya dapat dipahami oleh ilmuwan yang sama bidang ilmunya dengan pokok bahasan yang ditulis.  Umumnya, menggunakan struktur kalimat pasif.  Gaya penulisan yang dipakai bersifat baku.  Tulisan digunakan untuk memaparkan informasi dalam bentuk khusus yang hanya digunakan untuk menarik kemampuan intelektual pembaca.  Tulisan bersifat bebas dari opini penulis.  Terdapat jarak antara penulis dengan hal-hal yang dikaji 2.5. Persyaratan Karya Tulis Ilmiah Karya tulis ilmiah merupakan perwujudan kegiatan ilmiah yang dikomunikasikan lewat bahasa tulisan. Karya tulis ilmiah adalah karangan atau karya tulis yang menyajikan fakta dan ditulis dengan menggunakan metode penulisan yang baku. Hal-hal yang harus ada dalam karya ilmiah antara lain: 1. Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran. 2. Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang menyangganya. 3. Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi. 4. Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar, yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur. 5. Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan. 6. Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).
  • 17. 14 Karya ilmiah adalah suatu karya tulis yang membahas suatu permasalahan. Pembahasan dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang didapat dari suatu penelitian. Karya tulis ilmiah harus memiliki gagasan ilmiah bahwa dalam tulisan tersebut harus memiliki permasalahan dan pemecahan masalah yang menggunakan suatu alur pemikiran dalam pemecahan masalah. Alur pemikiran tersebut tertuang dalam metode penelitian. Metode penelitian ilmiah pada hakikatnya merupakan operasionalisasi dari metode keilmuan. Dengan kata lain bahwa struktur berpikir yang melatarbelakangi langkah- langkah dalam penelitian ilmiah adalah metode keilmuan. Metode penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan pemecahan masalah memiliki pengertian sebagai berikut: 1. Penelitian adalah usaha yang sistematik dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah spesifik yang memerlukan pemecahan. 2. Cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. 3. Cara ilmiah dilandasi oleh metode rasional dan metode empiris serta metode kesisteman. 4. Penelitian meliputi proses pemeriksaan, penyelidikan, pengujian dan eksperimen yang harus diilakukan secara sistematik, tekun, kritis, objektif, dan logis. 5. Penelitian dapat didefinisikan sebagai pemeriksaan atau penyelidikan ilmiah sistematik, terorganisasi didasarkan data dan kritis mengenai masalah spesifik yang dilakukan secara objektif untuk mendapatkan pemecahan masalah atau jawaban dari masalah tersebut. Metode penulisan karya tulis ilmiah mengacu pada metode pengungkapan fakta yang biasanya berasal dari hasil penelitian dengan berbagai metode yang digunakan. Karya tulis ilmiah dapat juga disebut sebagai laporan hasil penelitian. Laporan hasil penelitian ditulis sesuai dengan tujuan laporan tersebut dibuat atau ditujuan untuk keperluan yang dibutuhkan. Laporan hasil penelitian dapat ditulis dalam dua macam, yaitu sebagai dokumentasi dan sebagai publikasi. Perbedaan kedua karya tulis ilmiah ini terletak pada format penulisan. Karya tulis ilmiah sebagian besar merupakan publikasi hasil penelitian. Dengan demikian format yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini ditentukan oleh isi penelitian yang menggambarkan metode atau sistematika penelitian. Metode penelitian secara garis besar dapat dibagi dalam empat macam yaitu yang disusun berdasarkan hasil penelitian kuantitatif, hasil penelitian kualitatif, hasil kajian pustaka, dan hasil kerja pengembangan. Karya tulis ilmiah yang berupa hasil penelitian inid apat dibedakan berdasarkan sasaran yang dituju oleh penulis. Karya tulis ilmiah untuk kepentingan masyarakat akademik berupa skripsi, tesis, dan disertasi. Karya tulis ilmiah untuk kepentingan masyarakat akademik bersifat teknis, berisi
  • 18. 15 apa yang diteliti secara lengkap, mengapa hal itu diteliti, cara melakukan penelitian, hasil- hasil yang diperoleh, dan kesimpulan penelitian. Isinya disajikan secara lugas dan. objektif. Karya tulis ilmiah untuk kepentingan masyarakat umum biasanya disajikan dalam bentuk artikel yang lebih cenderung menyajikan hasil penelitian dan aplikasi dari hasil penelitian tersebut dalam subtansi keilmuannya. Dari berbagai macam bentuk karya tulis ilmiah, karya tulis ilmiah memiliki persyaratan khusus. Persyaratan karya tulis ilmiah adalah: 1. Karya tulis ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis atau menyajikan aplikasi hukum alam pada situasi spesifik. 2. Karya tulis ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur dan tidak bersifat terkaan. Dalam pengertian jujur terkandung sikap etik penulis ilmiah yakni mencantukan rujukan dan kutipan yang jelas. 3. Karya tulis ilmiah disusun secara sistematis setiap langkah direncanakan secara terkendali, konseptual dan prosedural. 4. Karya tulis ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan pemahaman dan alasan yang indusif yang mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan. 5. Karya tulis ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukungan dan pembuktian berdasarkan suatu hipotesis 6. Karya tulis ilmiah hanya mengandung kebenaran faktual sehingga tidak akan memancing pertanyaan yang bernada keraguan. Penulis karya ilmiah tidak boleh memanipulasi fakta, serta tidak bersifat ambisius dan berprasangka, penyajian tidak boleh bersifat emotif. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam menulis karya ilmiah memerlukan persiapan yang dapat dibantu dengan menyusun kerangka tulisan. Di samping itu, karya tulis ilmiah harus menaati format yang berlaku. 2.6. Ciri-Ciri Karya Ilmiah Secara singkat dikemukakan Parlindungan Pardede bahwa sekalipun karya ilmiah berragam jenisnya namun secara umum mempunyai ciri-ciri: (a) accurate (keterangan yang diberikan didasarkan pada data faktual dan dapat diuji kebenarannya), (b) brief (ringkas dan tidak boleh bertele-tele, bahasanya lugas atau denotatif, mengikuti kaidah-kaidah bahasa yang berlaku, kata dan ungkapan yang bermakna ganda harus dihindarkan), (c) clear (jelas dan tuntas serta berbagai aspek yang berkaitan dengan masalah dipaparkan secara proporsional), (d) ethical (ditulis secara etis, mengikuti notasi ilmiah secara ajeg/konsisten, seperti:
  • 19. 16 pencantuman sumber informasi apabila dikutip dari sumber lain dengan menyebutkan nama sumber data atau informasi secara jujur, dan (e) logical (logis dengan menggunakan cara berpikir analitik, deduktif, atau induktif; semua keterangan yang digunakan mempunyai alasan yang masuk akal). Suatu tulisan dapat dikatakan sebagai karya Ilmiah menurut Sardy S. apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a) menyajikan fakta atau fenomena secara objektif tentang alam, teknologi, sosial, dan seni/budaya secara sistematis dan logis, b) bersifat orisinil, kreatif, dan handal, c) menggunakan metode ilmiah sesuai dengan konsensus ilmu pengetahuan selingkung- bidang, d) teruji melalui verifikasi dan falsifikasi, baik untuk hasil penelitian eksperimental, maupun non-eksperimental, e) menghasilkan temuan/model/terminologi/koreksi baru/tesis atau teori, dan f) bermanfaat bagi kesejahteraan dan peradaban manusia (Penulisan Karya ilmiah & Etika Riset dlm bentuk ppt.). Dari berbagai pengertian dan ragam karya ilmiah/karya tulis ilmiah yang dikemukakan di dalam Modul ini, maka yang dimaksudkan adalah terbatas pada artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui jurnal ilmiah. Mengapa? Pembatasan pembahasan karya ilmiah/ karya tulis ilmiah hanya pada artikel ilmiah dimaksudkan agar para peserta pelatihan yang akan menjadi tenaga fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran Pertama, memfokuskan dirinya untuk belajar menulis artikel ilmiah untuk dipublikasikan melalui jurnal ilmiah. Sedangkan untuk mengetahui atau mendalami berbagai ragam/jenis karya ilmiah/ karya tulis ilmiah lainnya, peserta pelatihan dapat mempelajarinya secara tersendiri melalui berbagai sumber. Oleh karena itu, penggunaan istilah karya ilmiah/karya tulis ilmiah dalam uraian selanjutnya hendaknya diartikan secara terbatas sebagai artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui jurnal ilmiah. Ciri-ciri karya ilmiah non-teknis konkret antara lain: 1. Informatif. 2. Bernada populer tanpa defensi istilah-istilah yang spesifik da sistematis. 3. Temanya spesifik dan konkret. 4. Bahasa figuratif hanya digunakan untuk menghangatkan masalah. 5. Ditujukan bagi pembaca dengan pengetahuan ilmiah dasar
  • 20. 17 Ciri-ciri karya ilmiah teknis umum antara lain: 1. Seluruhnya informatif. 2. Kata-kata istilah teknis tanpa definisi. 3. Tidak mengejar keuntungan pribadi. 4. Tidak bersifat penilaian, namun meletakkan masalah secara umum. 5. Konkret, dengan susunan dan nada yang normal. 6. Tidak ada ajakan emosional dan ditujukan kepada pembaca berpengetahuan teknis. Ciri-ciri karya ilmiah abstrak formal antara lain: 1. Berbentuk rangkuman umum. 2. Informatif. 3. Non teknis. 4. Tidak mengejar keuntungan pribadi dan tulus. 5. Mengetengahkan ide-ide orang lain, tetapi tanpa dukungan bukti. 6. Nada dan bahasanya formal. 7. Tidak ada ajakan emosional. 8. Isi dan istilah-istilah yang digunakan pun populer. Ciri-ciri karya spesifik historis antara lain: 1. Informatif. 2. Berdasar pada sumber sejarah. 3. Tanpa ajakan emosional. 4. Tidak mengejar keuntungan pribadi. 5. Tulus. 6. Tidak memuat penilaian. 7. Konkret dan spesifik. 8. Semi teknis. 9. Bahasa dan susunannya diatur secara formal Karya tulis ilmiah yang baik : 1. actual 2. mengandung unsur baru 3. kerangka atau sistematika tulisan 4. gaya penulisan 5. bahan pendukung
  • 21. 18 2.7. Fungsi dan Tujuan Karya Tulis Ilmiah Karya tulis ilmiah berfungsi sebagai sebagai dokumen ilmu, sebagai alat komunikasi antar penemu ilmu pengetahuan dan pemakai ilmu pengetahuan. Selain itu fungsi karya tulis ilmiah terdiri dari : 1. fungsi ilmiah 2. fungsi sosial 3. Fungsi ekspresi 4. fungsi ritual 5. fungsi instrumental Penulisan karya ilmiah (makalah, skripsi, tesis, dan disertasi) bertujuan : 1. melatih mahasiswa mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tuliah ilmiah yang sitematis dan metodologis 2. menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi produsen (penghasil) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu, terutama setelah menyelesaikan studinya. 3. membangun dan mengembangkan wahana transformasi pengetahuan dengan masyarakat, atau orang yang berminat membacanya 4. membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan di jurusannya. 2.8. Teknik Penulisan Teknik Penulisan merupakan faktor penting dalam membuat karya ilmiah yang terstandar dan seragam. A. Bahan dan Ukuran, mencakup naskah, sampul dan warna sampul. 1. Naskah dibuat di atas kertas HVS ukuran A4 dan bobot 80 gram, serta tidak diperkenankan penulisan bolak-balik. 2. Sampul dibuat dari kertas buffalo atau yang sejenisnya dan diperkuat dengan karton dan dilapisi dengan plastik. Tulisan yang terdapat pada sampul sama dengan yang terdapat pada halaman judul. 3. Warna sampul adalah kuning muda B. Tatacara Pengetikan, mencakup jenis huruf yang digunakan, batas tepi/margin, jarak baris/spasi dan format.
  • 22. 19 1. Jenis Huruf, pada naskah isi karya ilmiah diketik dengan komputer dengan menggunakan huruf Times New Roman 13 Huruf miring diperbolehkan untuk tujuan tertentu. Lambang, huruf Yunani, atau tanda-tanda yang tidak dapat diketik, harus ditulis dengan rapi memakai tinta hitam. 2. Batas tepi (margin) terdiri dari: a. Margin Atas : 4 cm b. Margin Kiri : 4 cm c. Margin Kanan : 3 cm d. Margin Bawah : 3 cm 3. Jarak Baris atau spasi dalam teks adalah 2 spasi. Jarak baris dalam kalimat judul, sub judul, sub bab, judul tabel, judul gambar dan ringkasan/abstrak adalah 1 spasi. 4. Bilangan dan satuan a. Bilangan diketik dengan angka kecuali pada awal kalimat, misalnya 100 kg beras. b. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, misalnya berat badan 45,5 kg. c. Satuan dinyatakan dengan singkatan baku tanpa titik dibelakangnya, misalnya cm, m, kg, ha 5. Format Pengisian Ruang, Format penulisan adalah bertipe ”portrait”. Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus diisi penuh (Model Justify pada MS-Word) artinya pengetikan harus dari batas tepi kiri sampai ke batas tepi kanan, kecuali kalau akan mulai dengan alinea baru, persamaan, tabel, gambar, sub judul atau hal-hal khusus. 6. Alinea Baru, Setiap memulai alinea baru, kata pertama diketik ke kanan masuk 5 ketukan. Setiap bab dimulai pada halaman baru, diketik dengan huruf kapital tebal dan diletakkan ditengah-tengah bagian atas. Sub bab diketik dengan huruf kecil tebal kecuali pada huruf pertama pada setiap kata ditulis dengan huruf kapital. 7. Judul, sub judul, dan anak sub judul a. Judul harus ditulis dengan huruf besar (kapital) semua dan diatur supaya simetris ditengah, dengan jarak 4 cm dari tepi atas tanpa diakhiri dengan titik. b. Sub-judul ditulis dengan rata kiri, semua kata dimulai dengan huruf besar (kapital), kecuali kata penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah sub judul dimulai dengan alinea baru.
  • 23. 20 c. Anak sub-judul diketik mulai dari batas tepi kiri, tetapi hanya huruf pertama pada kata pertama saja yang berupa huruf besar, tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah anak sub judul dimulai dengan alinea baru. C. Penomoran 1. Bagian awal karya ilmiah diberi nomor halaman dengan angka Romawi kecil dan ditempatkan di tengah bagian bawah halaman. 2. Bagian utama dan akhir karya ilmiah diberi nomor halaman dengan menggunakan angka Arab. Nomor halaman ditempatkan disebelah kanan atas, kecuali kalau pada bab baru maka nomor halaman dihilangkan tetapi tetap masuk dalam hitungan keseluruhan halaman. 3. Penomoran Bab dan Sub bab, dapat dipilih satu dari dua alternatif yang ada dengan catatan penomoran tersebut harus konsisten hingga bab terakhir. Adapun alternatif penomoran dapat dilakukan dengan menggunakan kombinasi huruf angka atau digital. D. Tabel Tabel harus dimuat dalam 1 halaman dan tidak boleh dipisahkan dihalaman berikutnya. Oleh karena itu tabel yang disajikan bersama dengan teks, jangan terlalu kompleks. Apabila diperlukan maka posisi tabel diperkenankan diubah dari format tulisan ”portrait” menjadi ”landscape”. Dalam keadaan tertentu, huruf dalam tabel dapat diperkecil namun harus masih dapat dibaca. Tabel yang disajikan harus merupakan tabel yang dibahas, bilamana tidak dibahas dalam teks tetapi dirasakan perlu maka dicantumkan pada lampiran. Tabel yang melebihi HVS A4 dapat diatasi dengan cara merekatkan kertas A4 lainnya dan kemudian dilipat. Tabel diberi nomor urut dengan angka Arab, dan penulisan kata tabel diawali dengan huruf kapital contoh: Tabel 1. Bilamana di tabel terdapat singkatan atau tanda khusus, maka perlu disajikan keterangan di bawah tabel. Tabel yang dikutip dari pustaka, juga dituliskan sumbernya yang berisi nama penulis dan tahun publikasi dalam tanda kurung. Contoh tabel dapat dilihat pada Lampiran 1. E. Gambar Gambar meliputi grafik, diagram, foto ataupun peta. Gambar diberi nomor urut dengan angka Arab dan penulisan kata gambar diawali dengan huruf kapital dan diletakkan dibawah isi gambar Contoh: Gambar 1. Gambar yang dikutip dari pustaka, juga dituliskan sumbernya yang berisi nama penulis dan tahun publikasi dalam tanda kurung.
  • 24. 21 F. Rumus Cara menulis rumus matematika diupayakan dalam satu baris dan diberi nomor Arab didalam kurung pada setiap rumusannya. Dianjurkan penulisan rumus menggunakan fasilitas ”equation editor” yang terdapat pada MS-Word. Apabila rumus yang digunakan dalam keseluruhan naskah hanya ada 1 maka tidak perlu diberi nomor. Penulisan rumus dimulai 8 ketukan dari batas kiri G. Bahasa Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia ragam ilmiah dengan ciri-ciri sebagai berikut: 1. Bahasa Indonesia yang digunakan adalah bahasa Indonesia ragam baku. 2. Penggunaan kalimat efektif yang bercirikan: a. Bentuk gramatikal singkat namun memuat pesan yang cukup padat. b. Menghindari bentuk yang berlebih c. Adanya kesepadanan antara struktur gramatik dengan alur pikir. 3. Menghindari bentuk bahasa yang bermakna ambigu 4. Penggunaan kata dan istilah yang bermakna lugas dan menghindari pemakaian kata dan istilah yang bermakna kias. 5. Menghindari penonjolan persona dengan tujuan untuk menjaga objektifitas tulisan. 6. Adanya keselarasan dan keruntutan antar proposisi dan antar alinea H. Tatacara Pengutipan Kutipan pustaka disajikan dalam teks (textnote) dengan mengikuti kaidah penulisan nama dan tahun penelitian, dimana nama penulis yang ditulis adalah hanya nama keluarga. Kutipan yang bersumber dari jurnal tidak perlu mencantumkan halaman, sedangkan kutipan dari buku teks harus dicantumkan halaman. Variasi dari pengutipan adalah sebagai berikut: 1. Nama penulis pada bagian permulaan kalimat Contoh: Brickley (1983) melakukan penelitian mengenai deviden baik yang regular maupun special designated dividend (SDD) dalam hubungannya dengan peningkatan kekayaan bagi pemegang saham. (kutipan jurnal) 2. Nama penulis pada bagian tengah kalimat Contoh: Pemikiran awal yang menyatakan bahwa kebijakan deviden memiliki kandungan informasi dinyatakan oleh Bhattacharya (1979) dengan mengasumsikan bahwa investor luar badan usaha memiliki informasi yang terbatas dan terdapatnya perbedaan tingkat pajak atas deviden dan capital gain
  • 25. 22 3. Nama penulis pada bagian akhir kalimat Contoh: Pembayaran deviden ini juga memberikan implikasi mengenai keyakinan pihak manajemen bahwa pendapatan yang diperoleh dimasa yang akan datang akan cukup untuk mempertahankan kebijakan pembayaran deviden yang telah dilakukan (Megginson, 1997, p.100). (kutipan buku teks) 4. Penulis 2 orang Jika penulis terdiri dari 2 orang, maka kedua-duanya harus dicantumkan. Contoh: Miller dan Rock (1985) menyatakan bahwa dengan terdapatnya information assymetric antara pihak manajemen dengan investor luar, ...... 5. Penulis lebih dari 2 orang Jika penulis terdiri lebih dari 2 orang, maka yang dicantumkan hanya nama penulis pertama diikuti dengan dkk atau et al. Contoh: Pada sisi lain, Brav et al. (2005) melakukan survey mengenai kebijakan pembayaran deviden pada abad 21. 6. Yang diacu lebih dari 2 sumber a. Jika nama penulis masuk dalam uraian, semua sumber disebutkan. Contoh: Model outcome yang didukung oleh temuan empiris yang dilakukan oleh Han et al. (1999), Short et al. (2002), Grienstein dan Michaely (2003) dan Gugler (2003), menyatakan hubungan positif antara kepemilikan institusi dengan kebijakan pembayaran deviden b. Jika nama penulis tidak masuk dalam uraian, maka antara sumber-sumber dipasang tanda titik koma. Contoh: ..... untuk meneliti faktor lain yang berpengaruh terhadap harga saham antara lain adalah set kesempatan investasi (Miller dan Modigliani, 1961; Myers, 1977; Lang dan Litzenberger, 1989; Howe, He dan Kao, 1992; serta Kaestner dan Liu, 1998) 7. Pengutipan dari sumber kedua Pengutipan dari sumber kedua harus menyebutkan nama penulis asli dan nama penulis buku atau majalah yang dibaca. Contoh: Biale (1984) dalam Asrofi (1986) mengemukakan........ 8. Pengutipan Tidak Langsung Pengutipan tidak langsung dengan meringkasnya dari satu buku/artikel namun berbeda halaman, dilakukan dengan menulis nama penulis asli dan menyebut halamannya.
  • 26. 23 Contoh : kepercayaan bahwa fungsi sesuai dengan hukum membuat ilmu pengetahuan menjadi niscaya (Wiener, 1967, 262-263) 9. Pengutipan Langsung a. Pengutipan langsung kurang dari 5 baris, langsung dimasukkan dalam kalimat dan diberikan lambang double quotations. Penulisan kutipan langsung dalam bahasa Inggris/non-bahasa Indonesia menggunakan huruf italics dengan jarak spasi 2. Contoh: Menurut Megginson (2000)”The CAPM establishes direct link between required return on debt and equity and betas of these securities”. b. Pengutipan langsung yang lebih atau sama dengan 5 baris, dilakukan dengan membuat paragrapah baru yang dimulai dari 8 ketukan dari batas kiri. Penulisan kutipan langsung dalam bahasa Inggris/non-bahasa Indonesia menggunakan huruf italics dengan jarak spasi 1. Contoh: Barret (2000) menjelaskan seni moderen sebagai When mankind no longer lives spontaneously turned toward God or the supersensible world –when, to echo the words of Yeats. The Ladder is gone by which we would climb to a higher reality—the artist too must stand face to face with a flat and inexplicable world. 2.9. Sistematika Struktur Karya Ilmiah Karya ilmiah memiliki kerangka yang merupakan pengelompokan dan pengamatan jenis fakta dan sifatnya menjadi kesatuan yang bertautan. Adapun kerangka karya ilmiah, yaitu : HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Pembatasan Masalah 1.3 Tujuan dan Manfaat BAB II LANDASAN TEORI/ TINJAUAN PUSTAKA 2.1 … 2.2 … BAB III METODE PENULISAN 3.1 … 3.2 … BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS 4.1 … 4.2 … BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 … 5.2 … DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
  • 27. 24 Berikut ini akan dijelaskan satu per satu mengenai sistematika struktur karya ilmiah. a. Halaman Judul Halaman judul memberikan identitas umum terhadap karya ilmiah yang dibuat. Sebuah judul pada dasarnya menggambarkan kelengkapan menganalisis, jangkauan wilayah, domain penelitian, waktu dan metode yang dipakai serta kesimpulan yang didapat. Contoh Halaman Judul : USULAN PROGRAM KREAKTIVITAS MAHASISWA PENGELOLAAN LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT MENJADI BIOETANOL SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIFF BIDANG KEGIATAN PKM GAGASAN TERTULIS (PKM-GT) Diusulkan Oleh : Eka Febriyanti NIM 0611 3040 1011 Tahun Angkatan 2011 POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG 2013 b. Lembar Pengesahan Lembar Pengesahan berisi identitas tulisan disertai dengan tanda tangan sebagai bukti pengesah suatu karya ilmiah.
  • 28. 25 Contoh Lembar Pengesahan : LEMBAR PENGESAHAN 1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit Menjadi Bioetanol Sebagai Energi Alternatif 2. Bidang Kegiatan : ( X ) Gagasan Tertulis ( ) Penelitian 3. Bidang Ilmu : Teknologi dan Rekayasa 4. Ketua Pelaksana a. Nama Lengkap : Fitria Puspasari b. NIM : 0611 3040 1013 c. Jurusan : Teknik Kimia d. Politeknik : Politeknik Negeri Sriwijaya 5. Anggota Pelaksana : 2 orang 6. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap : Idha Silviyati, ST b. NIP : NIP. 19610704 198903 2 002 c. Alamat Rumah dan No. Tel/HP : Jl. Lunjuk Jaya, Gg. Melati, No. 45, RT. 50, Palembang 08127104759 Palembang, 22 Oktober 2010 Menyetujui Ketua Jurusan Teknik Kimia Polsri Ketua Pelaksana Kegiatan Ir. Robert Junaidi, M.T Fitria Puspasari NIP. 196007 1991 031001 NIM. 0609 3040 0369 Direktur Politeknik Negeri Sriwijaya Dosen Pendamping RD. Kusumanto, S.T., M.M Idha Silviyati, S.T NIP. 196603111992031004 NIP. 19610704 198903 2 02
  • 29. 26 c. Kata Pengantar Berisi tentang ucapan puji syukur, rasa terimakasih penulis kepada siapapun yang terlibat atau yang membantu dalam penulisan karya ilmiah penulis tersebut. Contoh kata pengantar dapat dilihat dalam kata pengantar makalah ini. d. Daftar Isi Merupakan penyusunan isi sesuai halaman untuk memudahkan pembaca mengetahui klasifikasi dan keseluruhan isi tulisan. e. Daftar Tabel Merupakan penyususan tabel atau data statistik sesuai halaman untuk memudahkan penelurusan tabel terkait. f. Bab I Pendahuluan Berisi paparan tentang apa yang menjadi masalah dengan latar belakangnya  Latar belakang, merupakan diskripsi masalah, data awal yang mendukung adanya masalah dan akar timbulnya masalah. Mengapa dan apa yang mendorong peneliti memilih topik penelitian ini. Contoh latar belakang dapat dilihat pada bab pendahuluan makalah ini.  Rumusan masalah, ditulis untuk menspesifikan masalah yang akan dibahas dalam karya tulis. Masalah yang dirumuskan harus merupakan pengkhususan masalah utama yang harus dijawab pada bab kesimpulan. Contoh rumusan masalah dapat dilihat pada bab pendahuluan makalah ini.  Batasan masalah, ditulis untuk membatasi masalah penelitian. Sebab, jika tidak dibatasi, masalah tersebut mungkin tidak sesuai kemampuan penulis, baik dari segi pengetahuan, ekonomi, maupun waktu. Contoh batasan masalah : Mengingat banyaknya masalah yang menyebabkan sukarnya membuat karya ilmiah, penulis membatasi diri dengan hanya mengambil masalah yang berhubungan dengan tata tulis saja. Adapun masalah-masalah tata tulis ilmiah yang dikaji antara ,ain : 1. Unsur-unsur karya ilmiah. 2. Langkah-langkah penulisan karya ilmiah. 3. Pembentukan paragraf.  Tujuan dan manfaat Tujuan penelitian biasanya untuk mengetahui sejumlah fenomena tertentu. Sementara manfaat penelitian yakni sesuatu yang bisa dirasakan dan dilaksanakan. Manfaat
  • 30. 27 penelitian terdiri atas manfaat yang bersifat teoritis dan manfaat yang bersifat praktis. Contoh tujuan dan manfaat dapat dilihat pada bab pendahuluan makalah ini. g. Bab II Landasan Teori/ Tinjauan Pustaka Landasan teori/ tinjauan pustaka ataupun telaahan pustaka merupakan paparan tentang kerangka acuan atau objek yang digunakan dalam memecahkan masalah. Bab ini berisi gambaran teori-teori yang pernah ada yang berkaitan dengan masalah yang digarap, mengemukakan asumsi-asumsi dasar sebagai landasan berpikir, dan hipotesis bila ada. Contoh telaahan pustaka dapat dilihat pada karya ilmiah terlampir. h. Bab III Metode Penulisan Paparan mengenai apa yang dilakukan dalam suatu penelitian (langkah-langkah) yang dilakukan sebelum melakukan suatu penelitian dan dikemas dalam bagian metode penelitian. Atau dapat berupa prosedur pengumpulan, pengolahan, dan analisis data dalam suatu karya tulis. Contoh metode penulisan dapat dilihat dalam karya ilmiah terlampir. i. Bab IV Analisis dan Sintesis Jawaban terhadap pertanyaan apa yang dikemukakan umumnya dibahas dalam bagian temuan atau hasil. Hasil-hasil penelitian harus mampu berfungsi sebagai alat pembuktian. Contoh analisis dan sintesis dapat dilihat pada karya ilmiah terlampir. j. Bab V Simpulan dan Saran Simpulan merupakan pernyataan singkat yang mengungkapkan hasil penyelidikan secara menyeluruh. Saran merupakan pernyataan yang bertujuan untuk penyempurnaan hasil akhir penyelidikan. Simpulan memuat hasil sesuai dengan tujuan penelitian, penulis harus dapat menjelaskan kepentingan akan temuannya, bukan merupakan pengulangan yang telah dibahas pada bagian pembahasan, harus menceritakan pada pembaca mengapa temuan ini penting, dan bagaimana temuan ini berkontribusikan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta penelitian apa yang harus dilakukan kemudian. Simpulan dan saran dapat dilihat pda karya ilmiah terlampir. k. Daftar Pustaka Daftar pustaka adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel- artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sehagian dan karangan yang tengah digarap. Berikut ini merupakan contoh dari
  • 31. 28 bagaimana penulisan daftar pustaka pada penulisan makalah, skripsi atau penelitian dan lain sebagainya.  Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari internet Albarda, Aji.2004. Membava untuk Menulis, (http://ajialbarda.com, diunduh 3 August 2008).  Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari buku Peranginangin, Kasiman. 2006. Aplikasi Web dengan PHP. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. l. Lampiran Lampiran merupakan dokumen tambahan yang ditambahkan (dilampirkan) ke dokumen utama. Lampiran dapat berupa teks, seperti dokumen pendukung (misalnya daftar riwayat hidup), diagram, atau maupun berupa gambar. Contoh lampiran dalam karya tulis dapat dilihat dalam karya ilmiah terlampir. 2.10. Langkah-Langkah Menulis Karya Ilmiah Hal yang sering menjadi kendala dalam menulis karya ilmiah bagi sebagian besar kaum pelajar adalah memunculkan ide. Sebenarnya, ide bisa diperoleh di mana saja, dari apa saja. Ada berbagai alternatif yang dapat menjadi sumber ide. Beberapa di antaranya adalah observasi dan mencermati kejadian melalui eksporasi langsung atau media massa. Ketika berekplorasi, akan ditemukan berbagai masalah yang perlu diselesaikan, atau hal-hal yang harus dijawab dan dibuktikan. Hal ini dapat menjadi dasar bagi dilaksanakannya penelitian untuk menyelesaikan masalah yang terjadi, atau menjawab pertanyaan yang ada. Menulis karya ilmiah dapat dimulai dari : a. Penentuan topik Dalam suatu tulisan, topik merupakan landasan yang dapat dipergunakan oleh seorang penulis untuk menyampaikan maksudnya. Banyak hal yang dapat dipergunakan sebagai sumber penentuan topik sebuah tulisan, misalnya: pengalaman, keluarga, karier, alam sekitar, masalah kemasyarakatan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, cita-cita, dan sebagainya. Syarat-syarat perumusan topik: 1. Topik harus menarik perhatian penulis Untuk dapat menghasilkan karangan yang baik dengan data yang lengkap, seorang penulis harus memilih topik yang menarik perhatiannya. Topik yang tidak disenangi akan menim-
  • 32. 29 bulkan keengganan penulis dalam menyelesaikan tulisan sehingga pencarian data dan informasi untuk melengkapi tulisan akan dilakukan dengan terpaksa. 2. Topik harus diketahui oleh penulis Seorang penulis sebelum memulai menulis seyogyanya sudah mempunyai pengetahuan tentang hal-hal atau prinsip-prinsip dasar dari topik yang dipilih. Berdasarkan prinsip-prinsip dasar tersebut, seorang penulis dapat mengembangkan tulisannya menjadi suatu tulisan menarik, dengan cara melengkapi tulisan tersebut melalui penelitian kepustakaan maupun penelitian lapangan. 3. Topik yang dipilih sebaiknya:  Tidak terlalu baru Topik yang terlalu baru memang menarik untuk ditulis, akan tetapi seringkali penulis mengalami hambatan dalam memperoleh data kepustakaan yang akan dipakai sebagai landasan atau penunjang. Data kepustakaan yang diperoleh mungkin terbatas pada berita dalam surat kabar atau majalah populer.  Tidak terlalu teknis Karangan yang terlalu teknis kurang dapat menonjolkan segi ilmiah. Tulisan semacam ini biasanya bersifat sebagai petunjuk tentang bagaimana tata cara melakukan sesuatu, tanpa mengupas teori-teori yang ada.  Tidak terlalu kontroversial Suatu tulisan yang mempunyai topik krontroversial menguraikan hal-hal di luar hal yang menjadi pendapat umum. Tulisan semacam ini sering menimbulkan permasalahan bagi penulisnya. b. Penentuan Tema Sebuah tulisan dikatakan baik apabila tema dikembangkan secara terinci dan jelas. Adanya gagasan sentral, rincian yang teratur dan susunan kalimat yang jelas akan menghasilkan tulisan yang menarik dan enak dibaca. Di samping itu, seorang penulis juga harus menampilkan keaslian tulisannya. Keaslian tersebut dapat dilihat dari beberapa hal, misalnya pokok permasalahan, sudut pandangan, cara pendekatan atau gaya bahasa dan tulisannya. c. Judul Apabila topik dan tema sudah ditentukan barulah penulis merumuskan judul karya tulisnya. Judul yang dirumuskan sifatnya tentatif, karena selama proses penulisan ada kemungkinan judul berubah.
  • 33. 30 Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam merumuskan judul: 5. Judul hendaknya relevan dengan tema dan bagian-bagian dari tulisan tersebut; 6. Judul menimbulkan rasa ingin tahu seorang lain untuk membaca tulisan itu (bersifat provokatif); 7. Judul tidak mempergunakan kalimat yang terlalu panjang, jika judul terlalu panjang, dapat dibuat judul utama dan judul tambahan (subjudul); 8. Pada penulisan tertentu (yang ada hubungan sebab-akibat) seyogyanya judul harus memiliki independent variable (variabel bebas) dan dependent variable (variahel terikat). d. Mengenali Target Pembaca Untuk memaksimalkan manfaat tulisan bagi pembaca, perlu dibuat asumsi tingkat pengetahuan target pembaca tulisan tersebut. Untuk tugas akhir, cukup aman mengasumsikan target pembacanya adalah sesama mahasiswa dari jurusan yang sama. e. Pengumpulan Data Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:  mencari informasi/data dari kepustakaan;  menyusun daftar angket;  melakukan wawancara;  melakukan pengamatan di lapangan;  melakukan percobaan di laboratorium. f. Seberapa Panjang Meskipun kadang disebutkan dalam panduan penulisan laporan tugas akhir (skripsi, thesis, desertasi), jumlah halaman hanya lah merupakan petunjuk tentang kedalaman dan keluasan materi yang dikehendaki. Pada umumnya tidak ada ketentuan baku dari jumlah halaman naskah tulisan tugas akhir. Kuncinya, pastikan tiap kalimat berguna bagi pembaca. g. Penulisan dan Penyusunan Data Menulis merupakan suatu proses kreatif yang banyak melibatkan cara berpikir divergen (menyebar) daripada konvergen (memusat). Seperti layaknya pelukis yang memiliki imajinasi lukisan, penulis memiliki banyak gagasan dalam menuliskannya. Kendati secara teknis ada kriteria-kriteria yang dapat diikutinya, tapi wujud yang akan dihasilkan sangat bergantung pada kepiawaian penulis dalam mengungkapkan gagasan. Banyak orang mempunyai ide-ide bagus di benaknya sebagai hasil dari pengamatan, penelitian, diskusi, atau membaca. Namun, begitu ide tersebut dilaporkan secara tertulis, laporan itu terasa amat kering, kurang menggigit, dan membosankan. Fokus tulisannya tidak jelas, gaya bahasa monoton, pilihan
  • 34. 31 katanya (diksi) kurang tepat dan tidak kena sasaran, serta variasi kata dan kalimatnya kering. Sebagai proses kreatif yang berlangsung secara kognitif, penyusunan sebuah tulisan memuat empat tahap, yaitu: (1) Tahap Persiapan (prapenulisan) Tahap persiapan atau prapenulisan adalah ketika penulis menyiapkan diri, mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah informasi, menarik tafsiran dan inferensi terhadap realitas yang dihadapi, berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya. (2) Tahap Inkubasi Tahap inkubasi adalah ketika penulis memproses informasi yang dimiliki sedemikian rupa hingga ditemukan pemecahan masalah atau jalan keluar yang dicari. Proses inkubasi ini analog dengan ayam yang mengerami telurnya sampai telur menetas menjadi anak ayam. Proses ini seringkali terjadi secara tidak disadari, dan memang berlangsung dalam kawasan bawah sadar (subconscious) yang pada dasarnya melibatkan proses perluasan pikiran (expanding of the mind). Proses ini dapat berlangsung beberapa detik sampai bertahun-tahun. Biasanya, ketika seorang penulis melalui proses ini seakan-akan ia mengalami kebingungan dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Oleh karena itu, tidak jarang seorang penulis yang tidak sabar mengalami frustrasi karena tidak menemukan pemecahan atas masalah yang dipikirkannya. Kendatipun demikian, sesungguhnya di bawah sadar penulis tersebut sedang mengalami proses pengeraman yang menanti saatnya untuk segera “menetas”. (3) Tahap Iluminasi Tahap iluminasi adalah ketika datangnya inspirasi atau insight, yaitu gagasan datang tiba-tiba dalam pikiran. Iluminasi tidak mengenal tempat atau waktu, bisa datang ketika duduk di kursi, sedang mengendarai mobil, sedang berbelanja, dan lain-lain. Jika hal-hal itu terjadi, sebaiknya gagasan yang muncul dan amat dinantikan itu segera dicatat, jangan dibiarkan hilang kembali sebab momentum itu biasanya tidak berlangsung lama. Seringkali orang menganggap iluminasi ini sebagai ilham. Secara kognitif, apa yang dikatakan ilham tidak lebih dari proses berpikir kreatif. Ilham tidak datang dari kevakuman tetapi dari usaha dan ada masukan sebelumnya terhadap referensi kognitif seseorang (4) Tahap Verifikasi/ Evaluasi. Tahap terakhir yaitu verifikasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal yang perlu ditambahkan, dan lain-lain. Mungkin
  • 35. 32 juga ada bagian yang mengandung hal-hal yang peka, sehingga perlu dipilih kata-kata atau kalimat yang lebih sesuai, tanpa menghilangkan esensinya. Penyusunan data dapat diartikan menyeleksi, mengolah, dan menganalisis data dengan menggunakan teknik-teknik atau metode yang telah ditentukan. Setelah data disusun lalu diadakan pengetikan data (penelitian). h. Pemeriksaan Pemeriksaan data (penelitian) dapat dilakukan melalui tahapan penerapan bahasa berikut:  penyusunan paragraf,  penerapan kalimat baku,  penerapan diksi/pilihan kata, dan  penerapan EYD. 2.11. Mengakses Informasi dari Internet Kehadiran dan kecepatan perkembangan teknologi informasi (TI) telah menyebabkan terjadinya perubahan dramatis dalam segala aspek kehidupan. Kehadiran TI tidak memberikan pilihan lain kepada dunia pendidikan selain turut serta dalam memanfaatkannya. TI memungkinkan terjadinya proses komunikasi yang bersifat global dari dan ke seluruh penjuru dunia. TI dapat digunakan untuk mencari beragam sumber belajar yang ada di jaringan internet. Sumber belajar yang ada di jaringan internet memungkinkan penggunanya untuk dapat memperoleh informasi dari berbagai bidang pengetahuan, dari berbagai penjuru dunia, dari berbagai jenis tulisan (buku, artikel, majalah, surat kabar, iklan, dll), dari informasi terkini (paling mutakhir). Meskipun dalam lingkup yang sangat luas, pencarian informasi dari internet dapat dilakukan dengan mudah melalui mesin – mesin pencari informasi (search engine). Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, sumber belajar yang tersedia di jaringan internet belumlah terlalu banyak. Pada umumnya sumber belajar yang tersedia ditulis dalam bahasa Inggris. Meskipun sebagian besar informasi itu ditulis dalam bahasa Inggris, dalam peningkatan keterampilan berbahasa Indonesia, informasi – informasi itu tetap saja sangat berarti dan dapat dimanfaatkan. Misalnya, informasi tentang peningkatan kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis secara umum. Oleh sebab itu, dalam pembelajaran dewasa ini, penggunaan internet sangat dianjurkan untuk memperkarya wawasan pengetahuan sivitas akademika.
  • 36. 33 2.12. Catatan Penting dalam Membaca Referensi Membaca referensi, baik berupa buku, tulisan ilmiah, maupun tulisan yang diakses dari internet, perlu dilakukan oleh mahasiswa untuk menulis. Dalam kegiatan membaca untuk menulis ini, pembaca perlu mencatat beberapa hal penting yang akan mungkin diperlukan saat menulis. Hal-hal yang perlu dicatat oleh seorang pembaca dalam kegiatan membaca referensi adalah a) keterangan lengkap tentang sumber, b) informasi-informasi penting terkait dengan topik bacaan, dan c) kutipan-kutipan pernyataan pakar yang dianggap perlu. Keterangan lengkap tentang sumber, antara lain. Mencakup: nama penulis (orang atau lembaga), tahun penulisan/tahun terbit/nama kota, nama penerbit(bila diterbitkan), alamat website/situs dan tanggal akses (bila tulisan diakses dari internet). Keterangan lengkap tentang sumber dipandang perlu dicatat dalamkegiatatn menulis ilmiah pernyata-pernyataan yang dimuat harus dapat dipertanggungjawabkan dengan jalan mencantumkan sumbernya. Hal lain ytang perlu dicatat dalam membaca referensi adalah infirnmasi-informasi penting terkait dengan topik bacaan. Informasi-informasi ini akan berguna untuk melengkapi dan mengembangkan gagasan-gagasan penulis dalam kegiatan menulis. Selanjutnya, hal yang perlu dicatat adalah kutipan-kutipan pernyataan pakar yang dianggap perlu untuk mendukung data. Hal ini dilakukan untuk memperkuat gagasan-gagasan penulis dalam kegiatan menulis ilmiah dan untuk menghindari penjiplakan. Untuk lebih memahami penggunaan kutipan, baik falam kegiatan membaca untuk menulis maupun menulis karya ilmiah, berikut akan dibahas tentang kutipan.
  • 37. 34 BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Karya ilmiah merupakan laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Berdasarkan bentuknya, karya ilmiah terdiri dari artikel, makalah, laporan, proposal penelitian, skripi, tesis, dan disertasi. Sebagai suatu tulisan yang sistematis, karya ilmiah memiliki struktur umum antara lain : HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Pembatasan Masalah 1.3 Tujuan dan Manfaat BAB II LANDASAN TEORI/ TINJAUAN PUSTAKA 2.1 … 2.2 … BAB III METODE PENULISAN 3.1 … 3.2 … BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS 4.1 … 4.2 … BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 … 5.2 … DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Dalam menulis karya ilmiah, hal yang sering menjadi kedala bagi sebagian besar kaum pelajar adalah memuncul ide. Untuk itu, diperlukan langkah-langkah khusus yang dapat membantu penulisan karya ilmiah. Langkah ini dapat dimulai dari observasi terhadap lingkungan, eksplorasi, ataupun sosialisasi untuk menemukan topik. Selanjutnya, topik tersebut digunakan lebih spesifik menjadi tema dan dikhususkan membentuk sebuah judul. Seorang penulis harus mengenali target pembaca untuk memaksimalkan manfaat tulisan bagi pembaca. Dalam penulisannya nanti, hal ini akan sangat membantu dalam proses pengumpulan data hingga penyusunan terkait dengan kedalaman dan keluasan materi yang dikehendaki. Keluasan materi ini berkaitan dengan seberapa panjang suatu tulisan harus di
  • 38. 35 buat. Pada umumnya, tidak ada ketentuan baku dari jumlah halaman naskah tulisan. Kuncinya, pastikan tiap kalimat berguna bagi pembaca. Tahap akhir dari penulisan karya ilmiah adalah pemeriksaan hingga dapat dipublikasikan kepada pembaca. 3.2. Saran Saran yang dapat diberikan antara lain : 1. Untuk lebih memahami struktur tiap jenis karya ilmiah, sebaiknya pembaca menelusuri materi lebih lanjut dalam buku-buku ataupun referensi lain karena contoh yang diberikan dalam makalah ini hanya berupa struktur secara umum yang sering dipakai dalam penulisan makalah. 2. Untuk dapat menulis karya ilmiah dengan baik, tidak cukup hanya dengan mengetahui teori-teori penulisan karya ilmiah saja, namun juga harus disertai dengan latihan. 3. Sebagai kalangan akademisi yang kesehariannya berkecimpung dengan ilmu pengetahuan, semestinya ilmu yang diperoleh disempurnakan dengan produk-produk tulisan, misalnya karya ilmiah, sebagai output dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan sehingga dapat melipatgandakan manfaat ilmu yang diperoleh.
  • 39. 36 DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2015. Cara Membuat Karya Ilmiah, (online), (http://www.bukupedia.net /2015/10/langkah-langkah-menulis-dan-membuat-karya-ilmiah-yang-baik-dan- benar.html, diakses pada 28 November 2016) Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 2008. Penulisan Karya Ilmiah, (online), (https://teguhsasmitosdp1.files.wordpress.com/2010/06/32- kode-05-b6-menulis-karya-ilmiah.pdf, diakses 30 November 2016) Mukhlis. 2015. Pedoman karya tulis ilmiah, (online), (http://www.teoripendidikan.com /2015/03/pedoman-penulisan-karya-ilmiah-yang.html, diakses 28 November 2016) Puspasari, Fitria. Makalah Menulis Karya Ilmiah, (online, (https://www.scribd.com , diakses pada 28 November 2016) Siahaan, Sudirman. 2012. Modul Pelatihan Diklat Pengembang Teknologi Pembelajaran Penulisan Karya Tulis Ilmiah, (online), (https://sumberbelajar.belajar. kemdikbud.go.id, diakses pada 30 November 02016)
  • 40. 37 HASIL DISKUSI o Ahmad Ardiansyah Jelaskan fungsi karya ilmiah sebagai fungsi ritual ! Jawaban : Mungkin saja dengan menulis dan membacakannya kegiatan ritual disampaikan. Melalui tulisan orang menyampaikan bela sungkawa. Melalui tulisan pula orang menyampaikan doa dan ucapan selamat. Tulisan mungkin saja telah menyebabkan orang yang stress dan prustasi menjadi semangat dan optimis. Menulis ternyata bisa berfungsi ritual dalam konteks ini. o M. Maulana Menurut kelompok anda, apakah tindakan saya benar jika saya menentukan target pembaca terlebih dahulu sebelum menentukan topik dalam menulis suatu artikel? Jawaban : Untuk tindakan menentukan target pembaca terlebih dahulu juga benar dalam menulis suatu artikel, karena langkah-langkah yang diperlukan tidak harus beruntutan untuk di kerjakan,jadi tergantung dari individu masing-masing dalam melakukannya, apabila menentukan target pembaca terlebih dahulu dapat lebih mudah menentukan topik dalam menulis suatu artikel itu tidak menjadi halangan ataupun kesalahan. o Tri Rahayu Jelaskan perbedaan bahasa yang digunakan untuk karya tulis ilmiah dan non karya tulis ilmiah ! Jawaban : Karya tulis ilmiah juga bisa bisa dikatakan sebagai tulisan yang berisi argumentasi penalaran keilmuan yang dipaparkan oleh penulis atau peneliti dan dikomunikasikan dengan bahasa yang formal dengan sistematis-metodis dan menyajikan fakta umum yang menyajikan fakta umum dan ditulis menggunakan metodologi penulisan yang benar. Karya ilmiah juga menggunakan bahasa yang konkret, gaya bahasanya formal dan sesuai dengan kode etik penulisan ilmiah. Sedangkan karya tulis non-ilmiah adalah karya tulis atau karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari – hari, bersifat subyektif, tidak
  • 41. 38 didukung fakta umum dan biasanya menggunakan gaya bahasa popular atau bahasa yang digunakan sehari – hari. o Astri Depiana Jelaskan perbedaan karakteristik karya ilmiah berdasarkan aspek, struktur penyaji komponen dan substansi karya ilmiah, dan sikap penulis ! Jawaban : Secara garis besar, struktur penyajian sebuah karya ilmiah terdiri atas bagian pendahuluan, pokok pembahasan, dan penutup. Pengantar atau yang sering disebut pendahuluan dapat berupa latar belakang yang menggambarkan pentingnya topik yang akan dibahas, tujuan penulisan, dan mungkin juga ruang lingkup penulisan. Luas cakupan bagian pembuka atau pendahuluan ini bervariasi sesuai dengan jenis karya ilmiah yang ditulis. Ada bagian pendahuluan yang terdiri dari satu atau dua paragraf, dan pula yang terdiri dari satu bab yang dibagi-bagi menjadi lagi menjadi subtopik. Dalam struktur sajian karya ilmiah terdapat beberapa komponen antara lain daftar pustaka/daftar rujukan, abstrak (saripati tulisan), daftar gambar, tabel, dan ucapan terima kasih. Substansi karya ilmiah dapat mencakup segala bidang, dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks. Salah satu ciri karya ilmiah adalah bersifat objektif. Ini berarti penulis berusaha menyajikan tulisannya berdasarkan fakta dan data yang cukup kuat atau selalu mendukung argumentasi yang disajikannya dengan berbagai teori yang telah diakui kebenarannya atau pengalaman empiris yang diakui kalangan luas.