2. Dengue Haemorragic Faver (DHF) atau
Demam Berdarah Dengue (DBD).
Riza sufriadi 12/8/2014 2
Adalah suatu penyakit infeksi akut yang
disebabkan oleh virus dengue yang termasuk
golongan Arthtropod Boon Virus Grup B yang
ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti.
3. PENGERTIAN DBD
DBD merupakan salah satu penyakit menular
yang dapat menimbulkan wabah. Penyakit ini
merupakan salah satu masalah kesehatan di
Indonesia yang dapat menimbulkan
kekuatiran karena perjalanan penyakitnya
yang cepat dan dapat menyebabkan
kematian dalam waktu singkat.
5. It is estimated that , 2.5 – 3 billion
people live in the above-mentioned
areas where dengue viruses can be
Transmitted ( At risk population ).
12/8/2014 5
6. PENYEBAB DBD
Penyebab DBD adalah virus dengue yang sampai
saat ini dikenal dengan 4 serotipe :
1. Dengue – 1
2. Dengue – 2
3. Dengue – 3
4. Dengue – 4
Setiap serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada
proteksi silang dan wabah yang disebabkan
beberapa serotipe dapat terjadi.
7. PENULARAN DBD
Penularan DBD umumya melalui gigitan nyamuk
Aedes Aegypti. Meskipun dapat juga ditularkan
oleh Aedes Albopictus yang biasanya hidup di
kebun-kebun.
8. MEKANISME PENULARAN
Seorang yang di dalam darahnya mengandung virus dengue merupakan sumber penularan
DBD, virus ini berada dalam darah selama 4 – 7 hari. Bila penderita DBD digigit nyamuk
penular, maka virus dalam darah akan ikut terisap masuk kedalam lambung nyamuk,
selanjutnya virus akan memperbanyak diri dan tersebar di berbagai jaringan tubuh nyamuk
termasuk di dalam kelenjar liurnya. Kira-kira 1 minggu setelah menghisap darah penderita
nyamuk tersebut siap menularkan kepada orang lain. Virus ini akan tetap berada dalam
tubuh nyamuk sepanjang hidupnya dan menjadi penular (Infektif).
10. DBD pada umumnya menyerang anak-anak ≤ 15 Tahun, tetapi
dalam dekade terakhir ini terlihat adanya kecenderungan
proporsi pada dewasa. Biasanya nyamuk Aedes Aegypti betina
mencari mangsa pada siang hari. Aktifitas menggigit biasanya
mulai pagi sampai petang hari dengan 2 puncak aktifitas antara
pukul 09.00 – 10.00 dan pukul 16.00 – 17.00.
12. Virus DEN masuk ke tubuh
manusia melalui nyamuk
Inkubasi 4 –
10 hari
Melakukan replikasi
dalam sel membentuk
komplek ag-ab
Agregasi trombosit, dihancurkan
oleh RES, TROMBOSITOPENIA
Fibrinogen degradatio produk
Penurunan faktor pembekuan
Mediator vasoaktif, Meningkatkan
permeabilitas pembuluh darah,
Perembesan plasma ke ekstrasel
Hipovalemia
14. Manifestasi Klinis
1. Demam mendadak disertai gejala klinik yang tidak
spesifik : anoreksia, nyeri punggung, nyeri perut
(karena pembesaran hati), nyeri sendi, nyeri kepala.
Demam terjadi 2 - 7 hari.
2. Manifestasi perdarahan muncul pada hari ke 2 atau
ke 3.
- Uji torniqet (+).
- Petechie.
- Epitaksis, perdarahan gusi.
- Hematomisis, melena.
3. Hepatomegali.
4. Trombocytopeni nilai trombosit <
100.000/mm
12/8/2014 14
15. 5. Kenaikan nilai hematrokit 20%.
6. Manifestasi lain : nyeri epigastrium dan
muntah.
7. Renjatan berat (DSS).
- nadi lemah dan cepat.
- TD menurun.
- Kulit teraba dingin dan lembab ujung hidung,
jari tangan dan kaki
- Gelisah kesadaran menurun.
- Sianosis disekitar mulut.
- Oliguri sampai anuri.
12/8/2014 15
16. Derajat DHF
Ada 4 bagian yaitu :
1. Derajat Ringan : Demam mendadak 2 - 7 hari
dengan gejala klinis lain dan manifestasi perdarahan
jaringan, Test Torniquet (+).
2. Derajat Sedang : Lebih berat dari golongan 1, gejala
perdarahan kulit, manifestasi perdarahan lain
(perdarahan gusi, epitaksis, hematemisis, melena).
3. Pre shock : Pasien mengalami renjatan dengan
kegagalan sirkulasi, nadi cepat dan lemah, tekanan
darah menurun, gelisah, kulit dingin.
4. DSS: Gejala tersebut diatas ditambah renjatan yang
dalam dengan tekanan darah tidak teratur,nadi
tidak teraba.
12/8/2014 16
17. Komplikasi yang sering terjadi
Ensepalopati.
Demam tinggi.
Gangguan kesadaran disertai atau tanpa
kejang.
Disorientasi Prognosanya buruk.
Renjatan / Syok Hipovolemik
12/8/2014 17
19. Lingkup Masalah Keperawatan
1. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh.
2. Gangguan rasa nyaman : nyeri.
3. Keterbatasan aktifitas.
4. Kecemasan anak dan orang tua.
5. Self care deficit.
6. Potensial terjadi syok
Jika terjadi syok :
1. Gangguan pemenuhan kebutuhan O2
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
12/8/2014 19
20. Tugas
Cari algoritma penatalaksanaan cairan DBD
menurutWHO
12/8/2014 20
21. Rencana Keperawatan
Dx: Gangguan keseimbangan cairan tubuh: kurang dari
kebutuhan b.d peningkatan permeabilitas dinding pembuluh
darah yang mengakibatkan keluarnya plasma dari pembuluh
darah.
Tujuan: Gangguan keseimbangan cairan dapat diatasi
Kriteria evaluasi:
Turgor baik, rasa haus hilang, Tronbosit Normal(150.000 –
300.000/mm)
TD 100/70 – 140/90 mmHg, Nadi 60 – 100x/Mt, Respirasi 16-24
x/mt, Produksi urine 30-50 cc/jam
12/8/2014 21
22. Intervensi Keperawatan.
Pada pasien tampak perdarahan/tanpa syok.
Penggantian cairan beri pasien minum sebanyak 1 ½ - 2
liter/24 jam.
Indikasi pemasangan infus :
Jika pasien muntah terus menerus.
Hematokrit terus meningkat.
Observasi tanda-tanda perdarahan dan tanda-tanda syok.
Observasi tanda-tanda vital setiap jam.
Kompres dingin sesuai suhu tubuh.
Catat intake dan out-put.
Periksa Hb, Ht, L, Tromb setiap 4 - 6 jam.
12/8/2014 22
23. Pada Pasien dengan syok.
Infus
Pemberian O2 2liter/menit.
Observasi tanda-tanda vital tiap lima belas
menit.
Jika syok belum teratas Rawat diruang
ICU
12/8/2014 23
24. PENGENDALIAN LINGKUNGAN
Upaya pemberantasan demam berdarah.
Pemberantasan nyamuk aedesaegypti dilaksanakan
terhadap nyamuk dewasa atau jentiknya.
Cara Pemberantasan.
Nyamuk dengan insektisida (fogging)
Jentik Dengan PSN (pemberantasan sarang nyamuk)
Kimia abatisasi larvasida.
Biologi : Memelihara ikan pemakan jentik.
Fisik 3M : Menguras, Menutup dan Mengubur
12/8/2014 24
27. PENCEGAHAN
Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk penyakit DBD,
pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan
atau mengurangi vektor nyamuk DBD.
Pemberantasan sarang nyamuk DBD adalah kegiatan membrantas
telur, jentik dan kepompong nyamuk DBD di tempat-tempat
pembiakannya.
28. PEMBERANTASAN
Cara Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD dilakukan dengan cara “3M” yaitu :
1. Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air, seperti : Bak
mandi/WC, drum, dll. (M1)
2. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air, seperti : Gentong Air, Tempayan,
dll (M2).
3. Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air
hujan (M3).
29. SELAIN ITU DITAMBAH DENGAN CARA LAIN YANG DISEBUT “3M
PLUS”
a. Mengganti air vas bunga, tempat minum
burung atau tempat lainnya yang sejenis
seminggu sekali.
b. Memperbaiki saluran dan talang air yang
tidak lancar / rusak.
c. Menutup lubang pada potongan bambu /
pohon dengan tanah.
d. Menaburkan bubuk Larvasida.
e. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam /
bak penampung air.
f. Memasang kawat kasa.
g. Menghindari kebiasaan menggantung
pakaian dalamkamar.
h. Menggunakan kelambu.
i. Memakai obat yang dapatmencegah gigitan
nyamuk.