BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercubuana, 2017 Korupsi adalah tindakan yang dilakukan oleh setiap orang yang kewenangan , kesempatan, atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian Negara.
Korupsi merupakan kejahatan yang berat karena dapat merugikan masyarakat luas.Anti korupsi dapat di artikan sebagai prilaku menolak, menentang , mencegah ,dan memberantas adanya korupsi. Sikap Anti Korupsi dapat di tunjukan dengan cara sebagai berikut :
a) Melaporkan kepada yang berwajib apabila ada pejabat yang melakukan korupsi.
b) Membantu pemerintah atau pejabat yang berwenang dalam memberantas dan mengusut korupsi .
c) Menolak jika di beri uang oleh orang yang melakukan korupsi.
d) Memberi nasihat kepada orang lain agar tidak melakukan korupsi.
e) Menjelaskan kepada generasi muda/anak-anak tentang dampak negatif dari perilaku korupsi.
f) Mengawasi kegiatan pemerintahan/pejabat negara dan proyek-proyek pembangunan agar tidak melakukan korupsi.
1. BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercubuana,
2017
Corruption & Fraud
Fraud adalah sebuah perbuatan kecurangan yang melanggar hukum (illegal-acts) yang
dilakukan secara sengaja dan sifatnya dapat merugikan pihak lain. Istilah keseharian adalah
kecurangan di beri nama yang berlainan seperti pencurian, penyerobotan, pemerasan,
penjiplakan, pengelapan dll.
Prinsip suatu Fraud mempunyai Unsur – unsur sebagai berikut :
1. Adanya Perbuatan yang melawan hukum
2. Dilakukuan oleh orang-orang dari dalam dan atau dari organisasi
3. Untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan atau kelompok
Dampak dari praktek – praktek tersebut sangat beragam, tetapi secara umum dapat dikatakan
bahwa cirri daripada fraud adalah adannya keuntungan yang tidak wajar dari para pelakunnya,
baik individu, kelompok atau organisasi / perusahaan, yang tentu saja di imbangi dengan
adannya kerugian dari pihak lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Korupsi adalah tindakan seseorang yang menyalahgunakan kepercayaan dalam suatu
masalah atau organisasi untuk mendapatkan keuntungan. Tindakan korupsi ini terjadi karena
beberapa faktor faktor yang terjadi di dalam kalangan masyarakat.
Beberapa faktor yang ada dalam faktor internal ini, antara lain ialah:
• Sifat tamak merupakan sifat yang dimiliki manusia, di setiap harinya pasti manusia
meinginkan kebutuhan yang lebih, dan selalu kurang akan sesuatu yang di dapatkan.
Akhirnya munculah sifat tamak ini di dalam diri seseorang untuk memiliki sesuatu yang
lebih dengan cara korupsi.
• Gaya hidup konsumtif ini dirasakan oleh manusia manusia di dunia, dimana manusia
pasti memiliki kebutuhan masing masing dan untuk memenuhi kebutuhan tersebut
manusia harus mengonsumsi kebutuhan tersebut,dengan perilaku tersebut tidak bisa di
imbangi dengan pendapat yang diperoleh yang akhirnya terjadilah tindak korupsi
Faktor eksternal
Secara umum penyebab korupsi banyak juga dari faktor eksternal, faktor faktor tersebut antara
lain :
• Faktor politik ini adalah salah satu faktor eksternal dalam terjadinya tindak korupsi.
Di dalam sebuah politik akan ada terjadinya suatu persaingan dalam mendapatkan
kekuasaan. Setiap manusia bersaing untuk mendapat kekuasaan lebih tinggi, dengan
berbagai cara mereka lakukan untuk menduduki posisi tersebut. Akhirnya munculah
tindak korupsi atau suap menyuap dalam mendapatkan kekuasaan.
• Faktor hukum ini adalah salah satu faktor eksternal dalam terjadinya tindak korupsi.
Dapat kita ketahui di negara kita sendiri bahwa hukum sekarang tumpul ke atas lancip
kebawah. Di hukum sendiri banyak kelemahan dalam mengatasi suatu masalah. Sudah
di terbukti bahwa banyak praktek praktek suap menyuap lembaga hukum terjadi dalam
mengatasi suatu masalah. Sehingga dalam hal tersebut dapat dilihat bahwa praktek
2. korupsi sangatlah mungkin terjadi karena banyak nya kelemahan dalam sebuah hukum
yang mendiskriminasi sebuah masalah.
• Faktor ekonomi ini sebagai penyebab terjadinya tindak korupsi. Manusia hidup pasti
memerlukan kebutuhan apalagi dengan kebutuhan ekonomi itu sangatlah di pentingkan
bagi manusia. Bahkan pemimpin ataupun penguasa berkesempatan jika mereka
memiliki kekuasaan sangat lah ingin memenuhi kekayaan mereka. Di kasus lain banyak
pegawai yang gajinya tidak sesuai dengan apa yang di kerjakannya yang akhirnya
ketika ada peluang, mereka di dorong untuk melakukan korupsi.
• Faktor organisasi ini adalah faktor eksternal dari penyebab terjadinya korupsi. Di
suatu tempat pasti ada sebuah organisasi yang berdiri, biasanya tindak korupsi yang
terjadi dalam organisasi ini adalah kelemahan struktur organisasi, aturan aturan yang
dinyatakan kurang baik, kemudian kurang adanya ketegasan dalam diri seorang
pemimpin. Di dalam suatu struktur organisasi akan terjadi suatu tindak korupsi jika di
dalam struktur tersebut belum adanya kejujuran dan kesadaran diri dari setiap pengurus
maupun anggota.
Bagaimana dengan lingkungan kerja yang ada di tempat saya sekarang, mungkin fraud
yang paling sering dilakukan adalah soal waktu, mungkin waktu masuk atau waktu pulang,
tetapi yang paling sering pastinya adalah waktu istirahat, dimana ada yang lebih cepat keluar
untuk istirahat dan pulang lebih lama, dan hal-hal seperti ini secara tidak langsung bisa
dikategorikan fraud. Bagaimana mengatasinya, tentu adanya kontrol dari atasan baik
supervisor, manager atau direktur berperan langsung untuk mencegah hal ini, dan monitoring
itu harus dilakukan terus menerus.
Korupsi adalah tindakan yang dilakukan oleh setiap orang yang kewenangan , kesempatan,
atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan
negara atau perekonomian Negara.
Korupsi merupakan kejahatan yang berat karena dapat merugikan masyarakat luas.Anti
korupsi dapat di artikan sebagai prilaku menolak, menentang , mencegah ,dan memberantas
adanya korupsi. Sikap Anti Korupsi dapat di tunjukan dengan cara sebagai berikut :
a) Melaporkan kepada yang berwajib apabila ada pejabat yang melakukan korupsi.
b) Membantu pemerintah atau pejabat yang berwenang dalam memberantas dan mengusut
korupsi .
c) Menolak jika di beri uang oleh orang yang melakukan korupsi.
d) Memberi nasihat kepada orang lain agar tidak melakukan korupsi.
e) Menjelaskan kepada generasi muda/anak-anak tentang dampak negatif dari perilaku
korupsi.
f) Mengawasi kegiatan pemerintahan/pejabat negara dan proyek-proyek pembangunan
agar tidak melakukan korupsi.
Instrumen Hukum Anti Korupsi di Indonesia
Peraturan perundang-undangan yang merupakan landasan untuk memberantas korupsi di
Indonesia ,antara lain sebagai berikut.
a) Ketetapan MPR RI NO.XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih
dan Bebas Korupsi ,Kolusi,dan Nepotisme.
b) Ketetapan MPR RI NO. VII/MPR/2001 tentang Rekomendasi Arah Kebijakan
Pemberantasan dan Pencegahan Korupsi,Kolusi,dan Nepotisme.
c) UU NO. 28 Tahun 1999 tentang Peyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi,Kolusi,dan Nepotisme.
d) UU NO.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
3. e) UU NO.20 Tahun 2001 tentang Perubahan UUNO.31/1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi.
f) UU NO.30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
g) UU NO.8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
Pencucian Uang.
Dengan sudah dirumuskannya konsep-konsep dan peraturan anti korupsi yang ada di
Indonesia, seharusnya hal ini menjadi landasan dan batasan dari setiap warga negara agar
menjalankan sikap anti korupsi ini dengna baik. Lalu apa bagaimana konsep bangsa dan negara
yang tepat ? Pancasila merupakan sebuah ideologi yang sangat baik, bahkan dunia pun
mengakuinya, hanya sayang pada prakteknya di kehidupan sehari-sehari tidak semua orang
dapat mengamalkannya. Orang-orang hanya ingin mengejar kesuksesan sendiri, mencari
pemuasan terhadap diri sendiri dengan segala cara yang dihalalkan