2. TIMER
Ada beberapa jenis timer yang digunakan pada PLC, akan
tetapi yang sering digunakan adalah Timer ON Delay dan
Timer OFF Delay. Fungsi pewaktu dalam PLC dapat
disesuaikan dengan format program yang dibuat.
Keunggulan Timer pada PLC yaitu mempunyai kecermatan
dan kecepatan yang lebih baik dibandingkan dengan
teknologi relay konvensional. Timer memiliki satu
masukan Aktivasi Timer serta dua parameter ‘Timer
Number’ dan ‘Set Value’. Timer Number diisi dengan
nomor pewaktu, untuk CPM 2A terdapat 226 lokasi (000‐
225) sedangkan CPM 1A memiliki 128 lokasi (000‐127). Set
Value diisi dengan nilai waktu tundaan dalam satuan 0,1
detik, antara 0000 sampai dengan 9999 (999,9 detik).
5. TIMER
Cara kerja timer:
1. Timer bekerja jika Timer coil mendapat logika 1 dari
inputnya
2. Timer akan menghitung sampai preset value dan
Timer contact akan aktif
3. Untuk jenis On Delay Timer (deafult)
4. Timer akan mati (kembali ke nilai awal) jika inputnya
dimatikan.
10. PENGENDALIAN BEBAN DENGAN ON DELAY
:
Ketika beban distart, beban tidak langsung bekerja tetapi menunggu beberapa saat
(sesuai dengan setting waktu pada timer) beban baru akan bekerja.
Untuk ledder diagram pengendalian beban dengan on delay berarti beban akan diaktifkan
dari kontak timer dimana kontak timer ini akan bekerja setelah settingan waktu pada
timer menghitung mundur ke angka 0 (nol). Bentuk ladder diagramnya seperti pada
gambar di bawah ini :
Cara kerja rangkaian ini adalah
ketika tombol on (input 000.00)
ditekan, IR 001.00 akan bekerja
dan kontak IR 001.00 aktif sebagai
kontak pengunci. Dengan aktifnya
IR 001.00, timer 001‐pun bekerja.
Selanjutnya kontak timer 001 ini
akan mengaktifkan output 010.00
saat
setelah
timer
001
menghitung
mundur
waktu
selama 5 detik.
11. PENGENDALIAN BEBAN DENGAN OFF DELAY:
Pada prinsipnya pengendalian beban dengan off delay hampir sama halnya
dengan pengendalian beban dengan on delay. Keduanya menggunakan fungsi
timer untuk mengatur keadaan beban. Perbedaannya, pada on delay fungsi timer
bekerja bersamaan dengan beban tidak aktif (seting waktu beban tidak aktif)
sedangkan pada off delay fungsi timer bekerja bersamaan dengan beban aktif
(seting waktu beban aktif) Untuk ledder diagram pengendalian terlihat seperti
gambar di bawah ini :
Cara kerja rangkaian ini adalah
ketika tombol on (input 000.00)
ditekan, IR 001.00 akan bekerja
dan kontak IR 001.00 aktif
sebagai
kontak
pengunci.
Dengan aktifnya IR 001.00,
timer
001-pun
bekerja.
Selanjutnya kontak timer 001 ini
akan
mengaktifkan
output
010.00 saat setelah timer 001
menghitung
mundur
waktu
selama 5.
13. Latihan :
Prioritas – Bel Kuis
Pertama pembawa acara memberikan pertanyaan kepada 3 (tiga)
peserta kuis, setelah selesai memberikan pertanyaan, maka ke‐tiga
pemain berlomba‐lomba untuk menekan tombol dalam rangka
menjawab pertanyaan dari pembawa acara; Buzzer akan dibunyikan
selama 10 detik setelah ada salah seorang pemain berhasil menekan
tombol untuk pertama kalinya; Indikator lampu pada pemain
tersebut (yang berhasil menekan tombol untuk pertama kali) akan
dinyalakan dan hanya bisa dimatikan dengan saklar reset oleh
pembawa acara.
18. COUNTER
Pencacah atau counter pada PLC memiliki dua masukan
yaitu ‘Count Pulse‘ dan ‘Reset‘ serta memilki dua
parameter yaitu ‘Counter Number’ dan ‘Set Value’.
Counter Number diisi dengan nomor pencacah, untuk
CPM2A terdapat 226 lokasi. Set Value diisi dengan nilai
cacahan (min 0, max 9999). Counter akan mencacah turun
dari nilai Set Value hingga 0 setiap perubahan kondisi
count pulse dari OFF ke ON. Dan akan mereset nilai Set
Value bila Reset berubah dari OFF ke ON. Counter tidak
akan mencacah bila Reset masih dalam kondisi ON.
19. Fungsi Counter :
Menghitung banyaknya/jumlah kejadian tertentu.
Misal : menghitung jumlah barang untuk pensortiran,
pengepakan, dll.
Counter mempunyai 2 input :
• Pulse Input harus berbentuk pulsa
• Reset Input
21. Cara kerja Counter:
• Counter coil akan aktif dan menghitung jika input
pulsa berubah dari 0 ke 1 (rising edge)
• Counter coil akan mati dan nilai kembali ke 0 jika
input reset diaktifkan
• Besar nilai yang akan dihitung Counter
ditunjukkan preset value
• Ketika nilai Counter mencapai preset value,
counter contact akan aktif.
24. REVERSIBLE COUNTER
Perintah CNT atau CNTR adalah perintah menghitung pulsa yang
masuk / counter. Bedanya CNT menghitung pulsa yang masuk secara
mundur atau sekali saja, tetapi untuk CNTR
menghitung pulsa yang masuk bisa maju dan mundur, yaitu setelah
hitungan selesai CNTR dari nol sampai yang ditentukan langsung
menghitung mundur sampai menjadi nol lagi.
Banyak PLC Omron menggunakan counter yang dapat menghitung naik
dan turun, yang menggunakan instruksi CNTR (reversibel).
•
•
•
•
•
Sebuah hitungan naik akan mengontrol increment input
Sebuah hitungan turun akan mengontrol decrement input
Sebuah hitungan naik akan increment akumulator
Sebuah hitungan turun akan decrement akumulator
Penghitung juga menggunakan masukan reset yang me-reset
counter ke nol.
27. PENGENDALIAN BEBAN DENGAN FUNGSI COUNTER :
Rangkaian ini biasa digunakan ditempat parkir,
dimana kapasitas tempat parkir tidak dihitung
secara manual, tetapi dengan menggunakan
fungsi counter pada PLC, penghitungan jumlah
kendaraan yang masuk dan keluar dapat
dilakukan secara otomatis.
Counter pada PLC akan menghitung mundur
sebanyak set value (jumlah hitungan) yang
ditentukan. Bila counter mendapat sekali triger
maka set value akan berkurang satu hitungan.
Dan apabila pada set value terdapat 10 kali
hitungan berarti counter akan mulai bekerja
apabila telah mendapatkan 10 kali triger.
Apabila telah mencapai 0 (nol) pada set value,
counter akan terus on, kecuali kita mereset
counter tersebut. Apabila counter direset,
maka hitungannya (set value) akan kembali ke
posisi awal (misalnya 10).
28. Latihan Counter 1
Mesin penghitung dan pengepak barang
Cara kerja:
• Tombol Start ON. Conveyor ON
• Sensor mendeteksi dan menghitung barang di konveyor.
• Jika 5 barang sudah terdeteksi, solenoid akan ON,
conveyor OFF
• Solenoid akan menyentuh Limit Switch, sehingga solenoid
akan OFF, conveyor ON
• Sensor kembali melakukan perhitungan.
29. Latihan Counter 2
Tempat Parkir Mobil
Cara kerja sistem:
• Sensor 1 menghitung
jumlah
mobil
yang
masuk.
• Jika jumlah = 5, maka
lampu
Full
akan
menyala, dan mobil
tidak boleh masuk lagi
• Jika ada mobil yang
keluar, akan dihitung
oleh sensor 2, maka
lampu Full mati, dan
mobil boleh masuk lagi.
31. Latihan Counter 3
Pengepakan Apel ke dalam Box
Cara Kerja :
• Saat ditekan tombol START (PB1), maka dijalankan konveyor
pembawa box.
• Jika sensor box (SE2) mendeteksi keberadaan box maka konveyor
pembawa box akan dihentikan dan konveyor pembawa apel mulai
dijalankan.
• Sensor apel (SE1) akan menghitung hingga 10 buah apel
kemudian menghentikan konveyor pembawa apel (pencacah apel
akan direset) dan proses dijalankan dari awal lagi demikian
seterusnya hingga ditekan tombol STOP (PB2).
33. Latihan Kombinasi Timer dan Counter
Mesin penghitung dan pengepak barang
Cara kerja:
• Jika sensor mendeteksi benda sebanyak 5 kali, Conveyor
OFF Solenoid ON selama 3 detik.
• Setelah itu Conveyor ON lagi dan siklus berulang.