SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 20
1
HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA
DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X IPA
DI SMA NEGERI 2 KANDANGAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk melakukan bimbingan
terhadap peserta didik oleh pendidik untuk menuju kedewasaan peserta
didik. Pendidikan juga dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya guna
mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Salah satu tujuan itu
antara lain memberi bekal kecerdasan kepada anak untuk digunakan kelak
dalam menjalani hidupnya setelah dewasa.
Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya
belajar. Belajar sendiri merupakan proses perubahan dalam perilaku,
pengetahuan, serta sikap. Proses belajar mengajar ditandai dengan adanya
pemberian stimulus yang diberikan kepada anak yaitu dapat berupa latihan,
pengalaman, motivasi, bimbingan, serta layanan. Selain guru di sekolah,
orang tua juga memiliki kewajiban yang sama dalam memberikan stimulus
tersebut. Pemberian stimulus oleh orang tua dapat berupa perhatian. Orang
tua merupakan pendidik utama dan pertama. Dapat dikatakan bahwa
perhatian dapat menimbulkan daya rangsang yang menyebabkan rangsangan
untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan cara tertentu untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.
2
Perhatian orang tua terhadap siswa, dapat direalisasikan dengan
penyediaan sarana belajar siswa, pemberian motivasi, pemberian
bimbingan, mengingatkan anak-anak terhadap kewajibannya, mengingatkan
anak-anak terhadap kebutuhan mereka dan sebagainya. Hal-hal tersebut
akan menimbulkan sikap atau rasa percaya diri dalam anak dan pada
akhirnya akan memunculkan kemandirian belajar pada diri mereka pula.
Dengan adanya perhatian dari orang tua maka akan mempengaruhi tingkah
laku anak yang akan berpengaruh pula terhadap hasil belajar yang
diharapkan.
Keberhasilan suatu pendidikan tidak hanya ditentukan oleh peran
guru, akan tetapi peran orang tua juga sangat diperlukan agar pendidikan
dan perkembangan anaknya terlaksana dengan baik. Salah satu fungsi
keluarga adalah melaksanakan pendidikan karena suatu pendidikan tidak
hanya dilaksanakan dalam pendidikan formal. Orang tua memiliki
kewajiban dan tanggung jawab untuk membantu anaknya jika mengalami
keulitan belajar dan memantau perkembangan anaknya.
Seharusnya orang tua dapat berperan dalam menciptakan suasana
yang mendorong anak senang belajar, yaitu dengan memberikan keamanan
dan kebebasan psikologis pada anak yang akan mendorong terciptanya
komunikasi yang aktif antara orang tua dengan anaknya. Komunikasi dan
koordinasi antara orang tua dan pihak sekolah juga perlu dibina dan dijaga
agar keduanya terlibat dalam pendidikan siswa dan diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
3
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut
apakah ada hubungan antara perhatian orangtua dengan hasil belajar
Matematika siswa kelas X IPA di SMA Negeri 2 Kandangan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah: “Apakah ada hubungan antara perhatian orang
tua dengan hasil belajar Matematika siswa kelas X IPA di SMA Negeri 2
Kandangan”.
C. Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak meluas, maka masalah
dalam penelitian ini perlu ada batasan masalah, yaitu :
a. Perhatian belajar oleh orang tua
Perhatian belajar oleh orang tua adalah suatu sikap yang diberikan oleh
orang tua kepada anak, baik dalam bentuk pemecahan masalah belajar,
waktu belajar, kebutuhan belajar dan hukuman dan ganjaran belajar.
b. Hasil belajar siswa
Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku
sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
c. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X IPA di SMA Negeri 2
Kandangan.
4
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perhatian orang tua
mempunyai hubungan dengan hasil belajar siswa kelas X IPA di SMA
Negeri 2 Kandangan.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Peneliti, dapat menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh dalam
perkuliahan dan sebagai salah satu persyaratan mencapai derajat sarjana
Pendidikan Matematika dan untuk menambah wawasan.
2. Sekolah, hasil penelitian ini sebagai bahan informasi dan pertimbangan
bagi penyelenggara dalam memantapkan hubungan antara sekolah dan
orang tua agar lebih komunikatif untuk mendukung keberhasilan siswa
dalam proses belajar mengajar.
3. STKIP PGRI Banjarmasin, untuk dimanfaatkan sebagai sumber
informasi dan bahan referensi untuk menambah ilmu pengetahuan.
F. Kajian Pustaka
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran.
Nana Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada
hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam
pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4) juga menyebutkan
hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan
5
tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses
evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan
berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.
Menurut Anas Sudijono (2008) dengan evaluasi hasil belajar yang
dilaksanakan secara teratur, terencana dan terjadwal maka
dimungkinkan bagi evaluator untuk memperoleh informasi yang dapat
memberikan gambaran mengenai kemajuan atau perkembangan peserta
didik, sejak dari awal mula mengikuti program pendidikan sampai pada
saat mereka mengakhiri program pendidikan yang mereka tempuh itu.
Sebagai salah satu alat yang dipakai untuk mengukur hasil belajar siswa
adalah alat ukur test yang baik harus mempunyai cirri bersifat valid,
reliabel, menunjukkan tingkat kesukaran tertentu dan menunjukkan
kemampuan deskriminasi yang baru.
2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Secara umum, menurut Toto Ruhimat, dkk., hasil belajar siswa
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu
faktor-faktor yang ada dalam diri siswa. Faktor eksternal yaitu faktor-
faktor yang berada di luar diri siswa. Yang tergolong faktor internal
adalah:
a) Faktor fisiologis atau jasmani individu baik bersifat bawaan maupun
yang diperoleh dengan melihat, mendengar, struktur tubuh, cacat
tubuh, dan sebagainya.
6
b) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun keturunan,
meliputi:
1) Faktor intelektual terdiri atas:
- Faktor potensial, yaitu intelegensi dan bakat.
- Fakor aktual yaitu kecakapan nyata dan prestasi.
2) Faktor non-intelektual yaitu komponen-komponen kepribadian
tertentu seperti sikap, kebiasaan, motivasi, kebutuhan, konsep
diri, penyesuaian diri, emosional, dan sebagainya.
3) Faktor kematangan baik fisik maupun psikis.
Yang tergolong faktor eksternal adalah:
a) Faktor sosial yang terdiri atas:
1) Faktor lingkungan keluarga
2) Faktor lingkungan sekolah.
3) Faktor lingkungan masyarakat.
4) Faktor kelompok.
b) Faktor budaya seperti: adat istiadat, ilmu pengetahuan dan teknologi,
kesenian dan sebagainya.
c) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar,
iklim, dan sebagainya.
d) Faktor spiritual atau lingkungan keagamaan.
Menurut Nana Sudjana (2005: 39), “hasil belajar yang dicapai
siswa dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam diri siswa itu dan faktor
yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan”. Faktor yang
7
datang dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor
dari luar diri siswa adalah lingkungan belajar, yang paling dominan
salah satunya adalah kualitas pengajaran.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa ada dua, yaitu faktor
internal yang meliputi kesehatan jasmani, intelegensi, minat, bakat,
motivasi, kematangan, dan kesiapan. Faktor eksternal meliputi pola asuh
keluarga, keadaan ekonomi keluarga, metode mengajar guru, fasilitas
belajar, hubungan siswa dengan guru dan teman, waktu belajar, disiplin
sekolah, lingkungan masyarakat.
3. Hakikat Perhatian Orang Tua
a. Pengertian orang tua
Keluarga merupakan unit organisasi terkecil dalam masyarakat
yang terdiri dari orang tua dan anak. Maka secara umum orang tua
bisa diartikan dengan ibu-bapak dari anak-anak yang dilahirkan.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, Bahwa : “Orang tua adalah
sebagai ayah-ibu kandung, orang yang dianggap tua, orang yang
dihormati atau disegani di kampung.”
Sementara itu St. Meichati dalam bukunya berpendapat bahwa
“Orang tua adalah pendidik yang pertama menanamkan dasar-dasar
bagi perkembangan jiwa anaknya”.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa orang tua
adalah orang dewasa yang bertanggung jawab untuk memberikan
8
motivasi dalam menumbuhkembangkan keharmonisan membina
kelangsungan hidup anak, agar memiliki keterampilan dan wawasan
yang luas dalam cara berpikir guna meningkatkan prestasi dalam
sikap belajar anak. Dengan memberikan dorongan, perhatian dan
rasa kasih sayang. Sebab orang tua sebagai tempat menggantungkan
diri bagi anak-anak secara wajar.
b. Pengertian perhatian orang tua
Menurut pendapat Bimo Walgito (2004: 98), “perhatian
merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas yang
ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek”.
Soemanto (2006: 34) mengatakan bahwa, “Perhatian adalah
pendayagunaan kesadaran untuk menyertai suatu aktivitas”. Maka
dari rumusan tersebut, perhatian yang dimaksud adalah pemusatan
tenaga psikis dalam memberikan rangsangan terhadap suatu objek.
Gagne dan Bliner (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006: 42)
menyatakan bahwa, “Perhatian mempunyai peranan penting dalam
belajar. Dari kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap
bahwa tanpa adanya perhatian tak mungkin terjadi belajar”.
Perhatian ini tidak hanya berhubungan dengan pengamatan,
melainkan juga dengan fungsi-fungsi jiwa lain seperti pikiran,
perasaan, dan kemauan. Menurut Dalyono (2010: 59), beliau
menyatakan bahwa, “Keluarga adalah ayah, ibu, dan anak-anak serta
famili yang menjadi penghuni rumah. Faktor orang tua sangat besar
9
pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar”. Keterangan
lain ang disampaikan oleh beliau yaitu:
Tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya penghasilan
orang tua, atau besarnya perhatian dan bimbingan orang tua, serta
rukun tidaknya kedua orang tua, akrab atatu tidaknya orang tua
dengan anak-anaknya, tenang atau tidaknya situasi dalam rumah,
semua itu turut mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak. Faktor
keadaan rumah sepertibesar kecilnya rumah tempat tinggal, ada
tidaknya peralatan atau media belajar (papan tulis, gambar, peta,
kamar/meja belajar, alat tulis, dan sebagainya), semua itu juga
menentukan keberhasilan belajar seseorang.
Purwanto (2007: 104) mengemukakan bahwa, “Faktor yang
mempengaruhi belajar, salah satunya adalah keadaan keluarga”. Ada
keluarga yang miskin, ada pula yang kaya. Ada keluarga yang selalu
diliputi oleh suasana tentram dan damai., tetapi ada pula yang
sebaliknya. Ada keluarga yang terdiri dari ayah ibu yang terpelajar
dan ada pula yang kurang pengetahuan. Ada keluarga yang memiliki
cita-cita tinggi bagi anak-anaknya, ada pula yang biasa saja. Suasana
dan keadaan keluarga yang bermacam-macam itu mau tidak mau
turut menentukan bagaimana dan sampai dimana belajar dialamii
dan dicapai anak-anak. Termasuk dalam keluarga ini, ada tidaknya
fasilitas yang diperlukan dalam belajar turut memegang peranan
penting pula dalam proses belajar anak.
Berdasarkan keterangan yang telah dikemukakan oleh para
ahli, penulis merumuskan beberapa indikator perhatian orang tua
kepada anaknya yaitu:
10
1) Faktor emosional seperti kasih sayang, kebutuhan religi, situasi
rumah yang tenang, nyaman, dan tentram, kerukunan antar
anggota keluarga, terjalinnya komunikasi yang baik, mengetahui
teman bergaul anaknya. Cinta kasih merupakan dasar
pendidikan, dan terwujud dalam kehidupan sehari-hari, melalui
aturan-aturan (Sudharto, dkk, 2009: 92). Faktor keadaan rumah
juga turut mempengaruhi keberhasilan belajar anak (Dalyono,
2012: 59). Pergaulan dengan teman-teman sebaya penting sekali
bagi pertumbuhan jiwa anak-anak, terutama dalam pertumbuhan
sosialnya dan wataknya (Purwanto, 2007: 88). Menurut Yusuf
dan Juntka (2006: 178), “Keluarga bahagia merupakan suatu hal
yang sangat penting bagi perkembangan emosi para anggota
keluarganya (terutama anak). Fungsi dasar keluarga adalah
memberikan rasa memiliki, rassa aman, kasih sayang, dan
mengembangkan hubungan yang baik di antara anggota
keluarga”.
2) Perhatian material berupa kebutuhan sandang pangan,
penyediaan sarana prasarana belajar atau fasilitas belajar, dana
sekolah, uang saku. Dalam keluarga, tersedia atau tidaknya
fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam belajar turut memegang
peranan penting pula pada proses pembelajaran (Purwanto: 104).
Menurut Ahmadi dan Widodo (2004: 88) mengemukakan bahwa
keadaan peralatan seperti pensil, tinta, penggaris, buku tulis,
11
buku pelajaran, jangka, dan lain-lain akan membentuk
kelancaran dalam belajar, dan tempat belajar itu merupakan salah
satu sarana terlaksananya belajar secara efisien dan efektif.
3) Mengikuti perkembangan belajar anak berupa terjalinnya
komunikasi dan kerjasama yang baik dengan pihak sekolah,
mengetahui perkembangan nilai anak, mengetahui kesulitan
anak, menghadiri acara atau rapat di sekolah. Menurut Purwanto
(2007: 78) berpendapat bahwa, “Sekolahlah yang harus
membantu keluarga atau orang tua dalam mendidik dan mengajar
anak-anaknya”, sehingga antara orang tua dengan pihak sekolah
harus menjalin pertemuan antara orang tua dengan guru dapat
menjadi jembatan antara rumah dengan sekolah dan sebagai
wahana dalam membantu anak dengan melakukan koordinasi
berbagai upaya, orang tua dan guru dapat bekerja sama untuk
membantu anak mencapai kemajuan.
4) Memberikan motivasi dan bimbingan kepada anak berupa
motivasi untuk giat belajar, membimbing anak saat belajar,
memberi pengarahan dalam belajar, dan mendukung anak untuk
melanjutkan pendidikannya. Memang wajib bagi kita sebagai
orang tua menuntut anak-anaknya agar sejak kecil mulai belajar
bertanggung jawab atas beberapa hal tertentu (Purwanto, 2007:
81). Besar kecilnya bimbingan yang diberikan orang tua turut
menentukan keberhasilan belajar anaknya (Dalyono, 2012: 59).
12
Segala yang diperbuat orang tua tanpa disadari akan ditiru oleh
anak-anaknya, karena sikap orang tua yang tidak baik hendaknya
dibuang jauh-jauh. Demikian pula belajar memerlukan
bimbingan dari orang tua agar sikap dewasa dan tanggung jawab
tumbuh pada diri anak (Ahmadi dan Widodo, 2004: 87). Yusuf
dan Juntika (2006: 178) mengemukakan pendapatnya bahwa
fungsi keluarga yaitu sebagai pemberi bimbingan dalam belajar
keterampilan, motorik, verval, dan sosial dan stimulator
perkembangan kemampuan anak untuk mencapai prestasi baik di
sekolah maupun masyarakat.
4. Hubungan Perhatian Orang Tua dengan Hasil Belajar Siswa
Dari serangkaian penelitian yang dilakukan oleh Tata Eliestiana
Dyah Armunanto (2004) menyimpulkan bahwa peranan orang tua dalam
lingkungan keluarga yang terpenting adalah memberikan pengalaman
pertama pada masa anak-anak, sebab pengalaman pertama merupakan
faktor penting dalam perkembangan pribadi anak. Disimpulkan pula
bahwa siswa yang mendapat perhatian baik dari orang tuanya mendapat
prestasi belajar lebih baik dibanding siswa yang kurang mendapat
perhatian dari orang tua. Perhatian orang tua memiliki hubungan positif
dengan prestasi belajar anak di sekolah.
Menurut hasil-hasil penelitian selama 30 tahun terakhir oleh
National Parent Teacher Asosiation, yang juga dikutip oleh Slameto
13
(2003), menyimpulkan tentang manfaat perhatian orang tua, terutama
ayah, hubungannya dengan pendidikan anak, adalah:
“...makin baiknya tumbuh kembang anak secara fisik, sosio-emosional,
keterampilan kognitif, pengetahuan dan bagaimana anak belajar
sehingga prestasi belajarnya lebih tinggi sering mendapat nilai A (9-10),
kehadiran sekolah lebih tertib/disiplin serta aktif dalam ekstrakurikuler,
menyelesaikan dengan tepat dan benar PR, bersikap lebih positif
terhadap sekolah, masuk ranking yang lebih tinggi dan setamat SMTA
memasuki Perguruan Tinggi favorit”.
Perhatian orang tua pada aktivitas belajar anak dengan segala
yang berhubungan dengannya, dapat memberikan motivasi berprestasi
yang tinggi dan memunculkan simpati anak kepada orang tua yang pada
akhirnya dapat menumbuhkan kepercayaan pada diri anak. Perhatian
orang tua sesungguhnya merupakan investasi kepada anak dalam
meningkatkan aktivitas belajar, dan membantu memaksimalkan
perkembangan kepribadian serta prestasi belajar.
Senada dengan hal tersebut, Pramuji Wibowo (2007) menyatakan
sebagai berikut:
“Motivasi ekstrinsik yang paling utama adalah dari orang tua atau
keluarga. Hal ini dikarenakan semenjak kecil anak bersosialisasi,
menerima pendidikan (pendidikan informal) pertama kalinya adalah di
dalam keluarga, dan pendidikan yang diperoleh dalam keluarga ini
merupakan pendidikan yang terpenting atau utama terhadap
perkembangan pribadi anak. Belajar sebagai proses interaksi untuk
mencapai tujuan akan lebih efektif, bila ditunjang dengan motivasi yang
tinggi, baik yang berupa intrinsik maupun ekstrinsik, dan orang tua
adalah hal yang signifikan dalam membangkitkan motivasi seseorang”.
Perhatian yang cukup dan perlakukan orang tua yang bijaksana
terhadap anak, akan berdampak pada kemampuan pengembangan
potensi diri anak yang melahirkan motivasi belajar yang tinggi dan
14
kemampuan berkonsentrasi dalam aktivitas belajarnya yang akhirnya
berpengaruh kepada pencapaian prestasi yang maksimal.
Berdasarkan beberapa keterangan di atas, dapat disimpulkan
bahwa pengaruh perhatian orang tua sangat dominan terhadap
keberhasilan belajar anak. Dengan kata lain bahwa perhatian yang
diberikan orang tua terhadap anak, terutama dalam hal pendidikan dan
belajarnya, memiliki hubungan dan pengaruh positif terhadap prestasi
belajar yang dicapai anak di sekolah.
Dengan demikian, rasa bangga akan melingkupi perasaan anak,
sehingga anak semakin bersemangat dalam menjalankan kewajibannya
sebagai pelajar. Perhatian orang tua dalam pendidikan anaknya sangat
diperlukan, sebab dengan memberi perhatian, orang tua dapat menolong
anak untuk mengenali diri, mengembangkan potensi diri serta mampu
mengatasi masalah-masalah yang timbul sehubungan dengan pribadinya
sehingga kegiatan belajar anak dapat berjalan dengan baik. Dengan
demikian diasumsikan bahwa prestasi belajarnya pun akan meningkat.
G. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan atau jawaban bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian sampai terbukti kenyataanya. Sehubungan dengan
hal tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini: Ada
Pengaruh Perhatian Orang Tua terhadap Hasil Belajar Siswa.
15
H. Metodologi Penelitian
Metode adalah suatu cara yang sistematis yang digunakan dalam suatu
kegiatan penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Pengertian tersebut
menunjukan bahwa metode penelitian yaitu suatu cara yang ditempuh
peneliti dalam melaksanakan penelitian, sehingga perlu ditentukan secara
jelas sesuai dengan arah dan tujuan penelitian.
Berdasarkan variabel penelitian, permasalahan dan teknik
pengumpulan data atau instrumen penelitian maka metode penelitian yang
digunakan adalah metode studi korelasi yang merupakan bagian dari metode
deskriptif kuantitatif.
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Kandangan yang
terletak di Jalan Gambah Dalam RT. I No. 40, Kecamatan Kandangan
Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
2. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA
SMA Negeri 2 Kandangan yaitu 112 orang siswa.
Adapun jumlah populasi penelitian ini adalah sebagai berikut:
16
Tabel Sebaran populasi menurut kelas
No. Kelas Populasi
1 X IPA 1 27
2 X IPA 2 28
3 X IPA 3 29
4 X IPA 4 28
Jumlah 112
Sumber: SMA Negeri 2 Kandangan
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono, 2013). Suharsimi
Arikunto menjelaskan bahwa apabila subyeknya kurang dari 100
orang, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subyeknya lebih besar
dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.
Dalam penelitian ini karena populasinya ada 112 orang, maka
peneliti akan menggunakan sampel sebanyak 25%, yaitu sebanyak 28
siswa.
3. Variabel Penelitian
Dalam hal ini penelitian dilakukan sesuai dengan judul yang
diangkat dan terdiri dari dua variabel penelitian, yaitu:
Variabel bebas/independent variable (X), yaitu: Perhatian Orang tua.
Variabel terikat/dependent variable (Y), yaitu: Hasil Belajar Siswa.
17
4. Instrumen Penelitian
Teknik pengumpulan data merupakan cara khusus yang
digunakan peneliti dalam menggali data yang diperlukan dalam
penelitian tentang perhatian orang tua yang merupakan variabel bebas.
Adapun instrumen penelitian atau alat ukur penelitian yang
digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah angket
yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang disertai sejumlah alternatif
jawaban yang disediakan. Pertanyaaan ini dirancang untuk menjaring
jawaban yang telah disediakan pilihannya. Penggunaan metode
kuesioner ini mengungkapkan bagaimana deskripsi perhatian orang tua
terhadap hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran matematika.
Kisi - Kisi Perhatian Orang Tua
No Variabel Indikator Jumlah soal Penyebaran
1 Perhatian
Orang tua
1.1 Perhatian
Emosional
2, 10, 17, 18, 19,
20
6
1.2 Perhatian
Material
1, 3, 11, 14 4
1.3 Mengikuti
perkembangan
hasil belajar
4, 12, 13, 16 4
1.4 Memberi
motivasi dan
bimbingan belajar
5, 6, 7, 8, 9, 15 6
18
Alternatif jawaban yang tersedia bagi butir/item terdapat 4 gradasi
jawaban. Cara penyekoran untuk kriteria jawaban adalah sebagai
berikut:
Tabel Cara Penyekoran Butir/Item
No Kriteria Jawaban Skor
1.
2.
3.
4.
Tidak Pernah (TP)
Jarang (J)
Sering (S)
Selalu (SL)
1
2
3
4
5. Teknik Pengolahan / Analisis Data
Hasil pengolahan data tersebut akan dianalisis dengan
menggunakan dua pendekatan yaitu :
a. Analisis kualitatif yaitu analisis data yang dijabarkan melalui
pengamatan yang tidak berupa angka-angka. maksudnya adalah
dilakukan dengan cara menguraikan dalam bentuk kalimat kemudian
direlevansikan dengan rujukan teori yang mendukung.
b. Analisis kuantitaif yaitu analisis terhadap data yang berupa angka-
angka dengan cara menggunakan statistik yang relevan dalam bentuk
persentase. Maka rumus yang digunakan adalah :
P = F/N x 100%
Keterangan :
P = Persentase (%)
F = Frekuensi atau kategori jabatan
N = Number (Jumlah Frekuensi/individu).
19
Dengan demikian, metode analisis data yang dipergunakan dalam
skripsi ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif, yaitu sumber dari
hasil angket, interview, observasi dan dokumentasi, guna memperoleh
sesuatu kesimpulan yang betul-betul akurat dan dapat dipertanggung
jawabkan.
Analisis persentase dalam penelitian ini menggunakan rumus
persentase sebagai berikut:
Rumus:
P = x 100 %
Keterangan:
P = Persentase (%)
f = Frekuensi jawaban
N = Jumlah total jawaban
Angket yang telah dipersentase kemudian di beri skor setiap
variabel dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment sebagai
berikut:
Keterangan:
Rxy = Angka Indeks Korelasi “r” product moment
∑Χ = Jumlah seluruh skor dari pengaruh latar belakang tingkat
pendidikan orang tua
∑Y = Hasil belajar
∑ΧY = Jumlah hasil perkalian skor X dan Y
∑Χ2
= Jumlah kuadrat seluruh skor dari pengaruh perhatian orang tua
∑Y2
= Jumlah kuadrat seluruh hasil belajar
20
Nilai Rxy yang diperoleh akan diinterprestasikan menggunakan
Tabel Interprestasi nilai “r” yang disajikan pada tabel untuk mengetahui
hubungan antara pengaruh latar belakang pendidikan orang tua terhadap
hasil belajar, apakah hubungannya signifikan atau tidak signifikan.
Tabel Interprestasi Nilai r
Besarnya nilai r Interprestasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,00
Antara 0,600 sampai dengan 0,800
Antara 0,400 sampai dengan 0,600
Antara 0,200 sampai dengan 0,0400
Antara 0,000 sampai dengan 0,200
Tinggi
Cukup
Agak rendah
Rendah
Sangat rendah (Tak berkolerasi)
Sumber: Arikunto, 2010: 319

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

137163469 pkp-pgsd-2-131117101244-phpapp02
137163469 pkp-pgsd-2-131117101244-phpapp02137163469 pkp-pgsd-2-131117101244-phpapp02
137163469 pkp-pgsd-2-131117101244-phpapp02
Smile Honay
 
Makalah analisis soal
Makalah analisis soalMakalah analisis soal
Makalah analisis soal
selvyimelia
 
Perbandingan senilai dan berbalik nilai
Perbandingan senilai dan berbalik nilaiPerbandingan senilai dan berbalik nilai
Perbandingan senilai dan berbalik nilai
Edi Topan
 
Kajian teori-dan-hipotesis-tindakan-dalam-ptk
Kajian teori-dan-hipotesis-tindakan-dalam-ptkKajian teori-dan-hipotesis-tindakan-dalam-ptk
Kajian teori-dan-hipotesis-tindakan-dalam-ptk
gusty_21
 
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Dhiekha Nak Minang
 

Was ist angesagt? (20)

137163469 pkp-pgsd-2-131117101244-phpapp02
137163469 pkp-pgsd-2-131117101244-phpapp02137163469 pkp-pgsd-2-131117101244-phpapp02
137163469 pkp-pgsd-2-131117101244-phpapp02
 
RPP BAHASA INDONESIA KELAS 6 Semester 2
RPP BAHASA INDONESIA KELAS 6 Semester 2 RPP BAHASA INDONESIA KELAS 6 Semester 2
RPP BAHASA INDONESIA KELAS 6 Semester 2
 
Laporan wisata industri dieng
Laporan wisata industri diengLaporan wisata industri dieng
Laporan wisata industri dieng
 
FORMAT REMEDIAL DAN PENGAYAAN - AISYAH SAFITRI HAYATI.pdf
FORMAT REMEDIAL DAN PENGAYAAN - AISYAH SAFITRI HAYATI.pdfFORMAT REMEDIAL DAN PENGAYAAN - AISYAH SAFITRI HAYATI.pdf
FORMAT REMEDIAL DAN PENGAYAAN - AISYAH SAFITRI HAYATI.pdf
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektif
 
Makalah Keterampilan Dasar Mengajar
Makalah Keterampilan Dasar MengajarMakalah Keterampilan Dasar Mengajar
Makalah Keterampilan Dasar Mengajar
 
Soal qurban dan Aqiqoh
Soal qurban dan AqiqohSoal qurban dan Aqiqoh
Soal qurban dan Aqiqoh
 
LK 5a 5b 5c LKPD.docx
LK 5a 5b 5c LKPD.docxLK 5a 5b 5c LKPD.docx
LK 5a 5b 5c LKPD.docx
 
Makalah seni kriya thailand
Makalah seni kriya thailandMakalah seni kriya thailand
Makalah seni kriya thailand
 
Soal Iman Kepada Hari akhir
Soal Iman Kepada Hari akhirSoal Iman Kepada Hari akhir
Soal Iman Kepada Hari akhir
 
M uas
M uasM uas
M uas
 
Penilaian pembelajaran ips
Penilaian pembelajaran ipsPenilaian pembelajaran ips
Penilaian pembelajaran ips
 
Makalah analisis soal
Makalah analisis soalMakalah analisis soal
Makalah analisis soal
 
Perbandingan senilai dan berbalik nilai
Perbandingan senilai dan berbalik nilaiPerbandingan senilai dan berbalik nilai
Perbandingan senilai dan berbalik nilai
 
Contoh judul ptk lengkap bahasa indonesia sdn kelas 1 sd kemampuan membaca n...
Contoh judul ptk lengkap bahasa indonesia sdn kelas 1 sd  kemampuan membaca n...Contoh judul ptk lengkap bahasa indonesia sdn kelas 1 sd  kemampuan membaca n...
Contoh judul ptk lengkap bahasa indonesia sdn kelas 1 sd kemampuan membaca n...
 
Model evaluasi kurikulum
Model evaluasi kurikulumModel evaluasi kurikulum
Model evaluasi kurikulum
 
Rpp matematika tentang keliling dan luas lingkaran
Rpp matematika tentang keliling dan luas lingkaranRpp matematika tentang keliling dan luas lingkaran
Rpp matematika tentang keliling dan luas lingkaran
 
Soal Matematika kelas 3 sd semester 1
Soal Matematika kelas 3 sd semester 1Soal Matematika kelas 3 sd semester 1
Soal Matematika kelas 3 sd semester 1
 
Kajian teori-dan-hipotesis-tindakan-dalam-ptk
Kajian teori-dan-hipotesis-tindakan-dalam-ptkKajian teori-dan-hipotesis-tindakan-dalam-ptk
Kajian teori-dan-hipotesis-tindakan-dalam-ptk
 
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
 

Andere mochten auch

BIMBINGAN ORANGTUA DALAM KEBERHASILAN BELAJAR
BIMBINGAN ORANGTUA DALAM KEBERHASILAN BELAJARBIMBINGAN ORANGTUA DALAM KEBERHASILAN BELAJAR
BIMBINGAN ORANGTUA DALAM KEBERHASILAN BELAJAR
miftakhulkhabibi
 
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaKuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Mading KS
 
Skripsi pendidikan penggunaan metode pembelajaran berdasarkan masalah
Skripsi pendidikan penggunaan metode pembelajaran berdasarkan masalahSkripsi pendidikan penggunaan metode pembelajaran berdasarkan masalah
Skripsi pendidikan penggunaan metode pembelajaran berdasarkan masalah
Poetra Chebhungsu
 
26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi
26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi
26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi
Fitriani Susiloningrum
 
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap
Pengaruh pola asuh orang tua terhadapPengaruh pola asuh orang tua terhadap
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap
Ras Moammar
 
Makalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah PerilakuMakalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah Perilaku
uyunk93
 

Andere mochten auch (20)

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA BI...
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA BI...PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA BI...
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA BI...
 
BIMBINGAN ORANGTUA DALAM KEBERHASILAN BELAJAR
BIMBINGAN ORANGTUA DALAM KEBERHASILAN BELAJARBIMBINGAN ORANGTUA DALAM KEBERHASILAN BELAJAR
BIMBINGAN ORANGTUA DALAM KEBERHASILAN BELAJAR
 
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaKuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
 
Proposal penelitian pengaruh bimbingan belajar dan motivas…
Proposal penelitian pengaruh bimbingan belajar dan motivas…Proposal penelitian pengaruh bimbingan belajar dan motivas…
Proposal penelitian pengaruh bimbingan belajar dan motivas…
 
Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...
Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...
Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...
 
Skripsi pendidikan penggunaan metode pembelajaran berdasarkan masalah
Skripsi pendidikan penggunaan metode pembelajaran berdasarkan masalahSkripsi pendidikan penggunaan metode pembelajaran berdasarkan masalah
Skripsi pendidikan penggunaan metode pembelajaran berdasarkan masalah
 
Pengaruh motivasi belajar dan disiplin sekolah terhadap prestasi belajar sisw...
Pengaruh motivasi belajar dan disiplin sekolah terhadap prestasi belajar sisw...Pengaruh motivasi belajar dan disiplin sekolah terhadap prestasi belajar sisw...
Pengaruh motivasi belajar dan disiplin sekolah terhadap prestasi belajar sisw...
 
Contoh angket
Contoh angketContoh angket
Contoh angket
 
Lampiran 3 angket instrumen penelitian
Lampiran 3 angket instrumen penelitianLampiran 3 angket instrumen penelitian
Lampiran 3 angket instrumen penelitian
 
Makalah Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar Siswa
Makalah Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar SiswaMakalah Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar Siswa
Makalah Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar Siswa
 
SKRIPSI
SKRIPSISKRIPSI
SKRIPSI
 
26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi
26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi
26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi
 
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap
Pengaruh pola asuh orang tua terhadapPengaruh pola asuh orang tua terhadap
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap
 
Emotivismo
EmotivismoEmotivismo
Emotivismo
 
Hubungan Kualitas Pengawasan Orang Tua Dengan Durasi Penggunaan Game Online P...
Hubungan Kualitas Pengawasan Orang Tua Dengan Durasi Penggunaan Game Online P...Hubungan Kualitas Pengawasan Orang Tua Dengan Durasi Penggunaan Game Online P...
Hubungan Kualitas Pengawasan Orang Tua Dengan Durasi Penggunaan Game Online P...
 
Eksistensial humanistik
Eksistensial humanistikEksistensial humanistik
Eksistensial humanistik
 
Belajar sendiri-spss-16
Belajar sendiri-spss-16Belajar sendiri-spss-16
Belajar sendiri-spss-16
 
Makalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah PerilakuMakalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah Perilaku
 
PLPG BK 2011: Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK)
PLPG BK 2011: Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK)PLPG BK 2011: Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK)
PLPG BK 2011: Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK)
 
Ptk asli
Ptk asliPtk asli
Ptk asli
 

Ähnlich wie Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika

Ähnlich wie Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika (20)

28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-128456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
 
BAB I.docx
BAB I.docxBAB I.docx
BAB I.docx
 
Soal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasanSoal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasan
 
Tugas fainal penelitian email...
Tugas fainal penelitian email...Tugas fainal penelitian email...
Tugas fainal penelitian email...
 
Tugas fainal penelitian email...
Tugas fainal penelitian email...Tugas fainal penelitian email...
Tugas fainal penelitian email...
 
Psikologi Pembelajaran
Psikologi PembelajaranPsikologi Pembelajaran
Psikologi Pembelajaran
 
PTK (BAB I)
PTK (BAB I)PTK (BAB I)
PTK (BAB I)
 
Bdp
BdpBdp
Bdp
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Makalah belum jadi
Makalah belum jadiMakalah belum jadi
Makalah belum jadi
 
Makalah belum jadi
Makalah belum jadiMakalah belum jadi
Makalah belum jadi
 
Bab i SMA NEGERI 1 RAHA
Bab i SMA NEGERI 1 RAHA Bab i SMA NEGERI 1 RAHA
Bab i SMA NEGERI 1 RAHA
 
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docxPERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
 
Makalah belum jadi
Makalah belum jadiMakalah belum jadi
Makalah belum jadi
 
Makalah belum jadi
Makalah belum jadiMakalah belum jadi
Makalah belum jadi
 
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada PolinomialBab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Alam belajar
Alam belajarAlam belajar
Alam belajar
 
Makalah belum jadi
Makalah belum jadiMakalah belum jadi
Makalah belum jadi
 
Tugas powerpoin mtk
Tugas powerpoin mtkTugas powerpoin mtk
Tugas powerpoin mtk
 

Kürzlich hochgeladen

BUKU PINTAR DAN MAHIR MICROSOFT EXCEL.pdf
BUKU PINTAR DAN MAHIR MICROSOFT EXCEL.pdfBUKU PINTAR DAN MAHIR MICROSOFT EXCEL.pdf
BUKU PINTAR DAN MAHIR MICROSOFT EXCEL.pdf
andre173588
 
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaanSoal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
ressyefrina15
 
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
ssuser9382bd1
 
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
indahningsih541
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Revisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptx
Revisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptxRevisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptx
Revisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptx
 
BUKU PINTAR DAN MAHIR MICROSOFT EXCEL.pdf
BUKU PINTAR DAN MAHIR MICROSOFT EXCEL.pdfBUKU PINTAR DAN MAHIR MICROSOFT EXCEL.pdf
BUKU PINTAR DAN MAHIR MICROSOFT EXCEL.pdf
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik WidarsihTugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
 
tugas 1.4 keyakinan kelas tugas mandiri.pdf
tugas 1.4 keyakinan kelas tugas mandiri.pdftugas 1.4 keyakinan kelas tugas mandiri.pdf
tugas 1.4 keyakinan kelas tugas mandiri.pdf
 
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaanSoal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
 
PPT PEMBELAJARAN KELAS 3 TEMATIK TEMA 3 SUBTEMA SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1
PPT PEMBELAJARAN KELAS 3 TEMATIK TEMA 3 SUBTEMA SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1PPT PEMBELAJARAN KELAS 3 TEMATIK TEMA 3 SUBTEMA SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1
PPT PEMBELAJARAN KELAS 3 TEMATIK TEMA 3 SUBTEMA SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
Jaringan Internet dan Komputer dasar-dasar
Jaringan Internet dan Komputer dasar-dasarJaringan Internet dan Komputer dasar-dasar
Jaringan Internet dan Komputer dasar-dasar
 
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKNTugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
 
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docxLAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
 
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Perspektif Global PDGK 4403, Modul 4.pptx
Perspektif Global PDGK 4403, Modul 4.pptxPerspektif Global PDGK 4403, Modul 4.pptx
Perspektif Global PDGK 4403, Modul 4.pptx
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
 
BAB 5 - PENGEMBANGAN APLIKASI MOBILE DENGAN LIBRARY KECERDASAN ARTIFISIAL.pptx
BAB 5 - PENGEMBANGAN  APLIKASI MOBILE DENGAN LIBRARY KECERDASAN ARTIFISIAL.pptxBAB 5 - PENGEMBANGAN  APLIKASI MOBILE DENGAN LIBRARY KECERDASAN ARTIFISIAL.pptx
BAB 5 - PENGEMBANGAN APLIKASI MOBILE DENGAN LIBRARY KECERDASAN ARTIFISIAL.pptx
 
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
 
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docxLK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
 
SOALAN UJIAN PENDIDIKAN SENI VISUAL TAHUN 1 SEKOLAH RENDAH
SOALAN UJIAN PENDIDIKAN SENI VISUAL TAHUN 1 SEKOLAH RENDAHSOALAN UJIAN PENDIDIKAN SENI VISUAL TAHUN 1 SEKOLAH RENDAH
SOALAN UJIAN PENDIDIKAN SENI VISUAL TAHUN 1 SEKOLAH RENDAH
 
statistika matematika kelas 8 semester 2
statistika matematika kelas 8 semester 2statistika matematika kelas 8 semester 2
statistika matematika kelas 8 semester 2
 
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
 

Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika

  • 1. 1 HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X IPA DI SMA NEGERI 2 KANDANGAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk melakukan bimbingan terhadap peserta didik oleh pendidik untuk menuju kedewasaan peserta didik. Pendidikan juga dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya guna mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Salah satu tujuan itu antara lain memberi bekal kecerdasan kepada anak untuk digunakan kelak dalam menjalani hidupnya setelah dewasa. Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar. Belajar sendiri merupakan proses perubahan dalam perilaku, pengetahuan, serta sikap. Proses belajar mengajar ditandai dengan adanya pemberian stimulus yang diberikan kepada anak yaitu dapat berupa latihan, pengalaman, motivasi, bimbingan, serta layanan. Selain guru di sekolah, orang tua juga memiliki kewajiban yang sama dalam memberikan stimulus tersebut. Pemberian stimulus oleh orang tua dapat berupa perhatian. Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama. Dapat dikatakan bahwa perhatian dapat menimbulkan daya rangsang yang menyebabkan rangsangan untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan cara tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
  • 2. 2 Perhatian orang tua terhadap siswa, dapat direalisasikan dengan penyediaan sarana belajar siswa, pemberian motivasi, pemberian bimbingan, mengingatkan anak-anak terhadap kewajibannya, mengingatkan anak-anak terhadap kebutuhan mereka dan sebagainya. Hal-hal tersebut akan menimbulkan sikap atau rasa percaya diri dalam anak dan pada akhirnya akan memunculkan kemandirian belajar pada diri mereka pula. Dengan adanya perhatian dari orang tua maka akan mempengaruhi tingkah laku anak yang akan berpengaruh pula terhadap hasil belajar yang diharapkan. Keberhasilan suatu pendidikan tidak hanya ditentukan oleh peran guru, akan tetapi peran orang tua juga sangat diperlukan agar pendidikan dan perkembangan anaknya terlaksana dengan baik. Salah satu fungsi keluarga adalah melaksanakan pendidikan karena suatu pendidikan tidak hanya dilaksanakan dalam pendidikan formal. Orang tua memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk membantu anaknya jika mengalami keulitan belajar dan memantau perkembangan anaknya. Seharusnya orang tua dapat berperan dalam menciptakan suasana yang mendorong anak senang belajar, yaitu dengan memberikan keamanan dan kebebasan psikologis pada anak yang akan mendorong terciptanya komunikasi yang aktif antara orang tua dengan anaknya. Komunikasi dan koordinasi antara orang tua dan pihak sekolah juga perlu dibina dan dijaga agar keduanya terlibat dalam pendidikan siswa dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
  • 3. 3 Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut apakah ada hubungan antara perhatian orangtua dengan hasil belajar Matematika siswa kelas X IPA di SMA Negeri 2 Kandangan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah ada hubungan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar Matematika siswa kelas X IPA di SMA Negeri 2 Kandangan”. C. Batasan Masalah Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak meluas, maka masalah dalam penelitian ini perlu ada batasan masalah, yaitu : a. Perhatian belajar oleh orang tua Perhatian belajar oleh orang tua adalah suatu sikap yang diberikan oleh orang tua kepada anak, baik dalam bentuk pemecahan masalah belajar, waktu belajar, kebutuhan belajar dan hukuman dan ganjaran belajar. b. Hasil belajar siswa Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. c. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X IPA di SMA Negeri 2 Kandangan.
  • 4. 4 D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perhatian orang tua mempunyai hubungan dengan hasil belajar siswa kelas X IPA di SMA Negeri 2 Kandangan. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Peneliti, dapat menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh dalam perkuliahan dan sebagai salah satu persyaratan mencapai derajat sarjana Pendidikan Matematika dan untuk menambah wawasan. 2. Sekolah, hasil penelitian ini sebagai bahan informasi dan pertimbangan bagi penyelenggara dalam memantapkan hubungan antara sekolah dan orang tua agar lebih komunikatif untuk mendukung keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar. 3. STKIP PGRI Banjarmasin, untuk dimanfaatkan sebagai sumber informasi dan bahan referensi untuk menambah ilmu pengetahuan. F. Kajian Pustaka 1. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Nana Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan
  • 5. 5 tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar. Menurut Anas Sudijono (2008) dengan evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan secara teratur, terencana dan terjadwal maka dimungkinkan bagi evaluator untuk memperoleh informasi yang dapat memberikan gambaran mengenai kemajuan atau perkembangan peserta didik, sejak dari awal mula mengikuti program pendidikan sampai pada saat mereka mengakhiri program pendidikan yang mereka tempuh itu. Sebagai salah satu alat yang dipakai untuk mengukur hasil belajar siswa adalah alat ukur test yang baik harus mempunyai cirri bersifat valid, reliabel, menunjukkan tingkat kesukaran tertentu dan menunjukkan kemampuan deskriminasi yang baru. 2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Secara umum, menurut Toto Ruhimat, dkk., hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor-faktor yang ada dalam diri siswa. Faktor eksternal yaitu faktor- faktor yang berada di luar diri siswa. Yang tergolong faktor internal adalah: a) Faktor fisiologis atau jasmani individu baik bersifat bawaan maupun yang diperoleh dengan melihat, mendengar, struktur tubuh, cacat tubuh, dan sebagainya.
  • 6. 6 b) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun keturunan, meliputi: 1) Faktor intelektual terdiri atas: - Faktor potensial, yaitu intelegensi dan bakat. - Fakor aktual yaitu kecakapan nyata dan prestasi. 2) Faktor non-intelektual yaitu komponen-komponen kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, motivasi, kebutuhan, konsep diri, penyesuaian diri, emosional, dan sebagainya. 3) Faktor kematangan baik fisik maupun psikis. Yang tergolong faktor eksternal adalah: a) Faktor sosial yang terdiri atas: 1) Faktor lingkungan keluarga 2) Faktor lingkungan sekolah. 3) Faktor lingkungan masyarakat. 4) Faktor kelompok. b) Faktor budaya seperti: adat istiadat, ilmu pengetahuan dan teknologi, kesenian dan sebagainya. c) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim, dan sebagainya. d) Faktor spiritual atau lingkungan keagamaan. Menurut Nana Sudjana (2005: 39), “hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam diri siswa itu dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan”. Faktor yang
  • 7. 7 datang dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor dari luar diri siswa adalah lingkungan belajar, yang paling dominan salah satunya adalah kualitas pengajaran. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa ada dua, yaitu faktor internal yang meliputi kesehatan jasmani, intelegensi, minat, bakat, motivasi, kematangan, dan kesiapan. Faktor eksternal meliputi pola asuh keluarga, keadaan ekonomi keluarga, metode mengajar guru, fasilitas belajar, hubungan siswa dengan guru dan teman, waktu belajar, disiplin sekolah, lingkungan masyarakat. 3. Hakikat Perhatian Orang Tua a. Pengertian orang tua Keluarga merupakan unit organisasi terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari orang tua dan anak. Maka secara umum orang tua bisa diartikan dengan ibu-bapak dari anak-anak yang dilahirkan. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, Bahwa : “Orang tua adalah sebagai ayah-ibu kandung, orang yang dianggap tua, orang yang dihormati atau disegani di kampung.” Sementara itu St. Meichati dalam bukunya berpendapat bahwa “Orang tua adalah pendidik yang pertama menanamkan dasar-dasar bagi perkembangan jiwa anaknya”. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa orang tua adalah orang dewasa yang bertanggung jawab untuk memberikan
  • 8. 8 motivasi dalam menumbuhkembangkan keharmonisan membina kelangsungan hidup anak, agar memiliki keterampilan dan wawasan yang luas dalam cara berpikir guna meningkatkan prestasi dalam sikap belajar anak. Dengan memberikan dorongan, perhatian dan rasa kasih sayang. Sebab orang tua sebagai tempat menggantungkan diri bagi anak-anak secara wajar. b. Pengertian perhatian orang tua Menurut pendapat Bimo Walgito (2004: 98), “perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek”. Soemanto (2006: 34) mengatakan bahwa, “Perhatian adalah pendayagunaan kesadaran untuk menyertai suatu aktivitas”. Maka dari rumusan tersebut, perhatian yang dimaksud adalah pemusatan tenaga psikis dalam memberikan rangsangan terhadap suatu objek. Gagne dan Bliner (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006: 42) menyatakan bahwa, “Perhatian mempunyai peranan penting dalam belajar. Dari kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tak mungkin terjadi belajar”. Perhatian ini tidak hanya berhubungan dengan pengamatan, melainkan juga dengan fungsi-fungsi jiwa lain seperti pikiran, perasaan, dan kemauan. Menurut Dalyono (2010: 59), beliau menyatakan bahwa, “Keluarga adalah ayah, ibu, dan anak-anak serta famili yang menjadi penghuni rumah. Faktor orang tua sangat besar
  • 9. 9 pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar”. Keterangan lain ang disampaikan oleh beliau yaitu: Tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya penghasilan orang tua, atau besarnya perhatian dan bimbingan orang tua, serta rukun tidaknya kedua orang tua, akrab atatu tidaknya orang tua dengan anak-anaknya, tenang atau tidaknya situasi dalam rumah, semua itu turut mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak. Faktor keadaan rumah sepertibesar kecilnya rumah tempat tinggal, ada tidaknya peralatan atau media belajar (papan tulis, gambar, peta, kamar/meja belajar, alat tulis, dan sebagainya), semua itu juga menentukan keberhasilan belajar seseorang. Purwanto (2007: 104) mengemukakan bahwa, “Faktor yang mempengaruhi belajar, salah satunya adalah keadaan keluarga”. Ada keluarga yang miskin, ada pula yang kaya. Ada keluarga yang selalu diliputi oleh suasana tentram dan damai., tetapi ada pula yang sebaliknya. Ada keluarga yang terdiri dari ayah ibu yang terpelajar dan ada pula yang kurang pengetahuan. Ada keluarga yang memiliki cita-cita tinggi bagi anak-anaknya, ada pula yang biasa saja. Suasana dan keadaan keluarga yang bermacam-macam itu mau tidak mau turut menentukan bagaimana dan sampai dimana belajar dialamii dan dicapai anak-anak. Termasuk dalam keluarga ini, ada tidaknya fasilitas yang diperlukan dalam belajar turut memegang peranan penting pula dalam proses belajar anak. Berdasarkan keterangan yang telah dikemukakan oleh para ahli, penulis merumuskan beberapa indikator perhatian orang tua kepada anaknya yaitu:
  • 10. 10 1) Faktor emosional seperti kasih sayang, kebutuhan religi, situasi rumah yang tenang, nyaman, dan tentram, kerukunan antar anggota keluarga, terjalinnya komunikasi yang baik, mengetahui teman bergaul anaknya. Cinta kasih merupakan dasar pendidikan, dan terwujud dalam kehidupan sehari-hari, melalui aturan-aturan (Sudharto, dkk, 2009: 92). Faktor keadaan rumah juga turut mempengaruhi keberhasilan belajar anak (Dalyono, 2012: 59). Pergaulan dengan teman-teman sebaya penting sekali bagi pertumbuhan jiwa anak-anak, terutama dalam pertumbuhan sosialnya dan wataknya (Purwanto, 2007: 88). Menurut Yusuf dan Juntka (2006: 178), “Keluarga bahagia merupakan suatu hal yang sangat penting bagi perkembangan emosi para anggota keluarganya (terutama anak). Fungsi dasar keluarga adalah memberikan rasa memiliki, rassa aman, kasih sayang, dan mengembangkan hubungan yang baik di antara anggota keluarga”. 2) Perhatian material berupa kebutuhan sandang pangan, penyediaan sarana prasarana belajar atau fasilitas belajar, dana sekolah, uang saku. Dalam keluarga, tersedia atau tidaknya fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam belajar turut memegang peranan penting pula pada proses pembelajaran (Purwanto: 104). Menurut Ahmadi dan Widodo (2004: 88) mengemukakan bahwa keadaan peralatan seperti pensil, tinta, penggaris, buku tulis,
  • 11. 11 buku pelajaran, jangka, dan lain-lain akan membentuk kelancaran dalam belajar, dan tempat belajar itu merupakan salah satu sarana terlaksananya belajar secara efisien dan efektif. 3) Mengikuti perkembangan belajar anak berupa terjalinnya komunikasi dan kerjasama yang baik dengan pihak sekolah, mengetahui perkembangan nilai anak, mengetahui kesulitan anak, menghadiri acara atau rapat di sekolah. Menurut Purwanto (2007: 78) berpendapat bahwa, “Sekolahlah yang harus membantu keluarga atau orang tua dalam mendidik dan mengajar anak-anaknya”, sehingga antara orang tua dengan pihak sekolah harus menjalin pertemuan antara orang tua dengan guru dapat menjadi jembatan antara rumah dengan sekolah dan sebagai wahana dalam membantu anak dengan melakukan koordinasi berbagai upaya, orang tua dan guru dapat bekerja sama untuk membantu anak mencapai kemajuan. 4) Memberikan motivasi dan bimbingan kepada anak berupa motivasi untuk giat belajar, membimbing anak saat belajar, memberi pengarahan dalam belajar, dan mendukung anak untuk melanjutkan pendidikannya. Memang wajib bagi kita sebagai orang tua menuntut anak-anaknya agar sejak kecil mulai belajar bertanggung jawab atas beberapa hal tertentu (Purwanto, 2007: 81). Besar kecilnya bimbingan yang diberikan orang tua turut menentukan keberhasilan belajar anaknya (Dalyono, 2012: 59).
  • 12. 12 Segala yang diperbuat orang tua tanpa disadari akan ditiru oleh anak-anaknya, karena sikap orang tua yang tidak baik hendaknya dibuang jauh-jauh. Demikian pula belajar memerlukan bimbingan dari orang tua agar sikap dewasa dan tanggung jawab tumbuh pada diri anak (Ahmadi dan Widodo, 2004: 87). Yusuf dan Juntika (2006: 178) mengemukakan pendapatnya bahwa fungsi keluarga yaitu sebagai pemberi bimbingan dalam belajar keterampilan, motorik, verval, dan sosial dan stimulator perkembangan kemampuan anak untuk mencapai prestasi baik di sekolah maupun masyarakat. 4. Hubungan Perhatian Orang Tua dengan Hasil Belajar Siswa Dari serangkaian penelitian yang dilakukan oleh Tata Eliestiana Dyah Armunanto (2004) menyimpulkan bahwa peranan orang tua dalam lingkungan keluarga yang terpenting adalah memberikan pengalaman pertama pada masa anak-anak, sebab pengalaman pertama merupakan faktor penting dalam perkembangan pribadi anak. Disimpulkan pula bahwa siswa yang mendapat perhatian baik dari orang tuanya mendapat prestasi belajar lebih baik dibanding siswa yang kurang mendapat perhatian dari orang tua. Perhatian orang tua memiliki hubungan positif dengan prestasi belajar anak di sekolah. Menurut hasil-hasil penelitian selama 30 tahun terakhir oleh National Parent Teacher Asosiation, yang juga dikutip oleh Slameto
  • 13. 13 (2003), menyimpulkan tentang manfaat perhatian orang tua, terutama ayah, hubungannya dengan pendidikan anak, adalah: “...makin baiknya tumbuh kembang anak secara fisik, sosio-emosional, keterampilan kognitif, pengetahuan dan bagaimana anak belajar sehingga prestasi belajarnya lebih tinggi sering mendapat nilai A (9-10), kehadiran sekolah lebih tertib/disiplin serta aktif dalam ekstrakurikuler, menyelesaikan dengan tepat dan benar PR, bersikap lebih positif terhadap sekolah, masuk ranking yang lebih tinggi dan setamat SMTA memasuki Perguruan Tinggi favorit”. Perhatian orang tua pada aktivitas belajar anak dengan segala yang berhubungan dengannya, dapat memberikan motivasi berprestasi yang tinggi dan memunculkan simpati anak kepada orang tua yang pada akhirnya dapat menumbuhkan kepercayaan pada diri anak. Perhatian orang tua sesungguhnya merupakan investasi kepada anak dalam meningkatkan aktivitas belajar, dan membantu memaksimalkan perkembangan kepribadian serta prestasi belajar. Senada dengan hal tersebut, Pramuji Wibowo (2007) menyatakan sebagai berikut: “Motivasi ekstrinsik yang paling utama adalah dari orang tua atau keluarga. Hal ini dikarenakan semenjak kecil anak bersosialisasi, menerima pendidikan (pendidikan informal) pertama kalinya adalah di dalam keluarga, dan pendidikan yang diperoleh dalam keluarga ini merupakan pendidikan yang terpenting atau utama terhadap perkembangan pribadi anak. Belajar sebagai proses interaksi untuk mencapai tujuan akan lebih efektif, bila ditunjang dengan motivasi yang tinggi, baik yang berupa intrinsik maupun ekstrinsik, dan orang tua adalah hal yang signifikan dalam membangkitkan motivasi seseorang”. Perhatian yang cukup dan perlakukan orang tua yang bijaksana terhadap anak, akan berdampak pada kemampuan pengembangan potensi diri anak yang melahirkan motivasi belajar yang tinggi dan
  • 14. 14 kemampuan berkonsentrasi dalam aktivitas belajarnya yang akhirnya berpengaruh kepada pencapaian prestasi yang maksimal. Berdasarkan beberapa keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengaruh perhatian orang tua sangat dominan terhadap keberhasilan belajar anak. Dengan kata lain bahwa perhatian yang diberikan orang tua terhadap anak, terutama dalam hal pendidikan dan belajarnya, memiliki hubungan dan pengaruh positif terhadap prestasi belajar yang dicapai anak di sekolah. Dengan demikian, rasa bangga akan melingkupi perasaan anak, sehingga anak semakin bersemangat dalam menjalankan kewajibannya sebagai pelajar. Perhatian orang tua dalam pendidikan anaknya sangat diperlukan, sebab dengan memberi perhatian, orang tua dapat menolong anak untuk mengenali diri, mengembangkan potensi diri serta mampu mengatasi masalah-masalah yang timbul sehubungan dengan pribadinya sehingga kegiatan belajar anak dapat berjalan dengan baik. Dengan demikian diasumsikan bahwa prestasi belajarnya pun akan meningkat. G. Hipotesis Hipotesis adalah pernyataan atau jawaban bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti kenyataanya. Sehubungan dengan hal tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini: Ada Pengaruh Perhatian Orang Tua terhadap Hasil Belajar Siswa.
  • 15. 15 H. Metodologi Penelitian Metode adalah suatu cara yang sistematis yang digunakan dalam suatu kegiatan penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Pengertian tersebut menunjukan bahwa metode penelitian yaitu suatu cara yang ditempuh peneliti dalam melaksanakan penelitian, sehingga perlu ditentukan secara jelas sesuai dengan arah dan tujuan penelitian. Berdasarkan variabel penelitian, permasalahan dan teknik pengumpulan data atau instrumen penelitian maka metode penelitian yang digunakan adalah metode studi korelasi yang merupakan bagian dari metode deskriptif kuantitatif. 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Kandangan yang terletak di Jalan Gambah Dalam RT. I No. 40, Kecamatan Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan. 2. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA SMA Negeri 2 Kandangan yaitu 112 orang siswa. Adapun jumlah populasi penelitian ini adalah sebagai berikut:
  • 16. 16 Tabel Sebaran populasi menurut kelas No. Kelas Populasi 1 X IPA 1 27 2 X IPA 2 28 3 X IPA 3 29 4 X IPA 4 28 Jumlah 112 Sumber: SMA Negeri 2 Kandangan b. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono, 2013). Suharsimi Arikunto menjelaskan bahwa apabila subyeknya kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subyeknya lebih besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Dalam penelitian ini karena populasinya ada 112 orang, maka peneliti akan menggunakan sampel sebanyak 25%, yaitu sebanyak 28 siswa. 3. Variabel Penelitian Dalam hal ini penelitian dilakukan sesuai dengan judul yang diangkat dan terdiri dari dua variabel penelitian, yaitu: Variabel bebas/independent variable (X), yaitu: Perhatian Orang tua. Variabel terikat/dependent variable (Y), yaitu: Hasil Belajar Siswa.
  • 17. 17 4. Instrumen Penelitian Teknik pengumpulan data merupakan cara khusus yang digunakan peneliti dalam menggali data yang diperlukan dalam penelitian tentang perhatian orang tua yang merupakan variabel bebas. Adapun instrumen penelitian atau alat ukur penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang disertai sejumlah alternatif jawaban yang disediakan. Pertanyaaan ini dirancang untuk menjaring jawaban yang telah disediakan pilihannya. Penggunaan metode kuesioner ini mengungkapkan bagaimana deskripsi perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran matematika. Kisi - Kisi Perhatian Orang Tua No Variabel Indikator Jumlah soal Penyebaran 1 Perhatian Orang tua 1.1 Perhatian Emosional 2, 10, 17, 18, 19, 20 6 1.2 Perhatian Material 1, 3, 11, 14 4 1.3 Mengikuti perkembangan hasil belajar 4, 12, 13, 16 4 1.4 Memberi motivasi dan bimbingan belajar 5, 6, 7, 8, 9, 15 6
  • 18. 18 Alternatif jawaban yang tersedia bagi butir/item terdapat 4 gradasi jawaban. Cara penyekoran untuk kriteria jawaban adalah sebagai berikut: Tabel Cara Penyekoran Butir/Item No Kriteria Jawaban Skor 1. 2. 3. 4. Tidak Pernah (TP) Jarang (J) Sering (S) Selalu (SL) 1 2 3 4 5. Teknik Pengolahan / Analisis Data Hasil pengolahan data tersebut akan dianalisis dengan menggunakan dua pendekatan yaitu : a. Analisis kualitatif yaitu analisis data yang dijabarkan melalui pengamatan yang tidak berupa angka-angka. maksudnya adalah dilakukan dengan cara menguraikan dalam bentuk kalimat kemudian direlevansikan dengan rujukan teori yang mendukung. b. Analisis kuantitaif yaitu analisis terhadap data yang berupa angka- angka dengan cara menggunakan statistik yang relevan dalam bentuk persentase. Maka rumus yang digunakan adalah : P = F/N x 100% Keterangan : P = Persentase (%) F = Frekuensi atau kategori jabatan N = Number (Jumlah Frekuensi/individu).
  • 19. 19 Dengan demikian, metode analisis data yang dipergunakan dalam skripsi ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif, yaitu sumber dari hasil angket, interview, observasi dan dokumentasi, guna memperoleh sesuatu kesimpulan yang betul-betul akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Analisis persentase dalam penelitian ini menggunakan rumus persentase sebagai berikut: Rumus: P = x 100 % Keterangan: P = Persentase (%) f = Frekuensi jawaban N = Jumlah total jawaban Angket yang telah dipersentase kemudian di beri skor setiap variabel dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment sebagai berikut: Keterangan: Rxy = Angka Indeks Korelasi “r” product moment ∑Χ = Jumlah seluruh skor dari pengaruh latar belakang tingkat pendidikan orang tua ∑Y = Hasil belajar ∑ΧY = Jumlah hasil perkalian skor X dan Y ∑Χ2 = Jumlah kuadrat seluruh skor dari pengaruh perhatian orang tua ∑Y2 = Jumlah kuadrat seluruh hasil belajar
  • 20. 20 Nilai Rxy yang diperoleh akan diinterprestasikan menggunakan Tabel Interprestasi nilai “r” yang disajikan pada tabel untuk mengetahui hubungan antara pengaruh latar belakang pendidikan orang tua terhadap hasil belajar, apakah hubungannya signifikan atau tidak signifikan. Tabel Interprestasi Nilai r Besarnya nilai r Interprestasi Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,0400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Tinggi Cukup Agak rendah Rendah Sangat rendah (Tak berkolerasi) Sumber: Arikunto, 2010: 319