SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 7
Perbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No
17 Tahun 2012 Dilihat dari segi Definisi
Sebagai sarana untuk membedakan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 Tahun 2012 dilihat dari segi
Definisi, kami menjabarkan pengertian koperasi sebagai berikut:
Menurut UU No 25 Tahun 1992, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang
atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Sedangkan menurut UU No 17 Tahun 2012, Koperasi adalah badan hukum yang didirikan
oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, untuk dengan pemisahan kekayaan
para anggotanya sebagai modal menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan
kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip
Koperasi.
Dari pengertian diatas, adapun perbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 Tahun 2012 ialah
1. Dalam UU No 25 Tahun 1992 menjabarkan pengertian koperasi sebagaibadan usaha
dan badan hukum yang beranggotakan orang-seorang. Sedangkan UU No 17 Tahun 2012
menjabarkan pengertian koperasi sebagaibadan hukum yang didirikan oleh orang
perseorangan. Perbedaan disini dapat terlihat dari pemilihan kata yang digunakan untuk
mendeskripsikan koperasi yakni badan usaha dan badan hukum yang jelas memiliki makna
yang berbeda.
Yang mana badan usaha merupakan badan yang menguraikan falsafah, prinsip, dan
landasan-landasan yang digunakan sebagai acuan dalam melakukan usaha, sedangkan
badan hukum merupakan bagian dari badan usaha yang bersifat lebih mengingat dan ada
sanksi yang tegas terhadap setiap pelanggaran. Dalam badan hukum juga terdapat
persetujuan pemerintas atas penyelenggaraan suatu usaha.
2. Dilihat dari segi konsistensian kata (diksi kalimat/ pilihan kata) dalam pengertian
koperasi menurut UU No 25 Tahun 1992, terjadi ketidak konsistenan kata, yang mana
dalam UU No 25 Tahun 1992 tidak hanya menguraikan pengertian koperasi sebagai badan
usaha tetapi pula sebagaibadan hukum. Sedangkan UU No 17 Tahun 2012 terjadi hal yang
berlawanan yakni: adanya konsistenan kata yang digunakan untuk mendeskripsikan
pengertian koperasi yakni penggunaan kata badan hukum.
3. Dilihat dari sudut kejelasan Modal Koperasi, definisi koperasi menurut UU No 17 Tahun
2012 lebih menguraikan lebih jelas komposisi modal yang dimiliki Koperasi.
Hal tersebut dibuktikan dengan pernyataan mengenai pengertian koperasi sebagai badan
hukum dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal menjalankan usaha .
Melalui penjabaran yang lebih mendalam mengenai pemisahaan kekayaan ini, nantinya
diharapkan tidak hanya untuk mempertegas komposisi modal tetapi juga dapat
memperjelas dan memepertegas bahwa modal yang digunakan koperasi bebas dari modal
asing (modal anggota).
Sedangkan definisi koperasi menurut UU No 25 Tahun 1992 tidak menguraikan hal yang
jelas mengenai komposisi modal yang dimiliki koperasi.
4. Dilihat dari prinsip koperasi yang dijabarkan dalam definisi koperasi. Prinsip Koperasi
menurut UU No 17 Tahun 2012 menyatakan makna yang lebih luas (general), detail dan
tegas pada peran penting koperasi pelayanan dibandingkan prinsip kopersai yang tertuang
pada definisi koperasi dalam UU No 25 Tahun 1992.
Hal tersebut dibuktikan dengan penjabaran prinsip koperasi menurut kedua UU tersebut.
Prinsip Koperasi menurut UU No 17 Tahun 2012 yang terdapat pada Pasal 6 yaitu:
(1) Koperasi melaksanakan Prinsip Koperasi yang meliputi:
 keanggotaan Koperasi bersifat sukarela dan terbuka;
 pengawasan oleh Anggota diselenggarakan secara demokratis;
 Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi Koperasi;
 Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom, dan independen;
 Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi Anggota, Pengawas,
Pengurus, dan karyawannya, serta memberikan informasi kepada masyarakat tentang jati
diri, kegiatan, dan kemanfaatan Koperasi;
 Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat Gerakan Koperasi, dengan
bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat lokal, nasional, regional, dan
internasional; dan
 Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakatnya
melalui kebijakan yang disepakati oleh Anggota.
(2) Prinsip Koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1 menjadi sumber inspirasi dan
menjiwai secara keseluruhan organisasi dan kegiatan usaha Koperasi sesuai dengan
maksud dan tujuan pendiriannya.
Sedangkan Prinsip Koperasi menurut UU No 25 Tahun 1992 yang terdapat pada pasal 5
yaitu:
(1) Koperasi melaksanakan prinsip Koperasi sebagai berikut :
 keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;
 pengelolaan dilakukan secara demokratis;
 pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa
usahamasing-masing anggota;
 pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;
 kemandirian
(2) Dalam mengembangkan Koperasi, maka koperasi melaksanakan pula prinsip Koperasi
sebagai berikut :
a. pendidikan perkoperasian;
b. kerja sama antarkoperasi.
5. Dilihat dari sudut hubungan dengan bidang-bidang yang lain definisi Koperasi menurut
UU No 17 Tahun 2012 menguraikan definisi yang lebih luas yang menyatakan koperasi tidak
hanya mencangkup kebutuhan ekonomi semata tetapi pula bidang ekonomi, sosial, dan
budaya. Sedangkan definisi Koperasi menurut UU No 25 Tahun 1992 menguraikan cakupan
koperasi hanya sebatas pada bidang ekonomi. Hal tersebut dibuktikan dengan
pernyataan gerakan ekonomi rakyat.
6. Dilihat dari pedoman koperasi, definisi Koperasi menurut UU No 25 Tahun 1992 hanya
menguraikan prinsip koperasi sebagai pedoman yang dianut koperasi sebagaimana yang
tertuang pada pasal 5 UU No 25 Tahun 1992, sedangkan dalam definisi koperasi yang
tertuang pada UU No 17 Tahun 2012 tidak hanya menguraikan prinsip koperasi sebagai
pedoman untuk menjalankan kegiatan operasional sebagaimana yang tertuang pada pasal 5
UU No 17 Tahun 2012, tetapi juga berpedoman pada nilai.
7. Ditinjau dari makna prinsip koperasi, UU No 25 Tahun 1992 menguraikan prinsip
koperasi tidak hanya menekankan sifat keanggotaan dan pengelolaan koperasi tetapi juga
merekan penekanan terhadap balas jasa dari sisa hasil usaha yang diperoleh. Sedangkan
dalam UU No 17 Tahun 2012 makna dari prinsip koperasi lebih menekankan pada pelayanan
prima sebagai prinsip koperasi dan merevisi penekanan balas jasa dari sisa hasil usaha yang
diperoleh karena hal ini dianggap bukan sebagai prinsip koperasi yang menekankan makna
pelayanan yang ada pada UU No 25 Tahun 1992 .
Perbedaan yang lebih detail dari makna prinsip koperasi yang dianut dijabarkan sebagai
berikut:
Menurut UU No 25 Tahun 1992 Pasal 5
(1) Koperasi melaksanakan prinsip Koperasi sebagai berikut :
• keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;
• pengelolaan dilakukan secara demokratis;
• pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa
usahamasing-masing anggota;
• pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;
• kemandirian
(2) Dalam mengembangkan Koperasi, maka koperasi melaksanakan pula prinsip Koperasi
sebagai berikut :
• pendidikan perkoperasian;
• kerja sama antarkoperasi.
Menurut UU No 17 Tahun 2012
(1) Koperasi melaksanakan Prinsip Koperasi yang meliputi:
 keanggotaan Koperasi bersifat sukarela dan terbuka;
 pengawasan oleh Anggota diselenggarakan secara demokratis;
 Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi Koperasi;
 Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom, dan independen;
 Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi Anggota, Pengawas,
Pengurus, dan karyawannya, serta memberikan informasi kepada masyarakat tentang jati
diri, kegiatan, dan kemanfaatan Koperasi;
 Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat Gerakan Koperasi, dengan
bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat lokal, nasional, regional, dan
internasional; dan
 Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakatnya
melalui kebijakan yang disepakati oleh Anggota.
(2) Prinsip Koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1) menjadi sumber inspirasi dan
menjiwai secara keseluruhan organisasi dan kegiatan usaha Koperasi sesuai dengan
maksud dan tujuan pendiriannya.
8. Ditinjau dari penguraian azas koperasi, UU No 25 Tahun 1992 menguraikan definisi
koperasi yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Dilain pihak penguraian asas koperasi
dari definisi koperasi menurut UU No 17 Tahun 2012 tidak dijabarkan sebagaimana
mestinya.
Secara lebih ringkas, perbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 Tahun 2012 dilihat dari segi
Definisi dijabarkan pada tabel seperti berikut ini:
NO
PERBEDAAN
UU No 25 Tahun 1992 UU No 17 Tahun 2012
1 Koperasi sebagai badan Usaha dan badan
hukum
Koperasi sebagai badan hukum
2. Tidak terjadi konsistenan kata dalam
menguraikan definisi koperasi yakni dilain
hal koperasi dijabarkan sebagai badan
usaha tetapi disisi lain koperasi dijabarkan
sebagai badan hukum
Terjadi konsistenan kata yakni
menguraikan definisi koperasi sebagai
badan hukum
3. Tidak menguraikan lebih jelas komposisi
modal yang dimiliki koperasi dalam hal
pemisahaan kekayaaan para
anggotanya
menguraikan lebih jelas komposisi
modal yang dimiliki koperasi dalam
hal pemisahaan kekayaaan para
anggotanya
4. prinsip koperasi yang dijabarkan
menyatakan makna yang tidak detai
pada peran koperasi sebagai pelayanan.
prinsip koperasi yang dijabarkan
menyatakan makna yang lebih luas
(general), detail dan tegas pada
peran koperasi sebagai pelayanan.
5. menguraikan cakupan koperasi hanya
sebatas pada bidang ekonomi.
menguraikan definisi yang lebih luas
yang menyatakan koperasi tidak
hanya mencangkup kebutuhan
ekonomi semata tetapi pula bidang
ekonomi, sosial, dan budaya.
6. menguraikan prinsip koperasi sebagai
pedoman yang dianut koperasi.
tidak hanya menguraikan prinsip
koperasi sebagai pedoman untuk
menjalankan kegiatan operasional
tetapi juga berpedoman pada nilai
7. menguraikan prinsip koperasi tidak
hanya menekankan sifat keanggotaan
dan pengelolaan koperasi tetapi juga
menguraikan prinsip koperasi lebih
menekankan pada pelayanan prima
sebagai prinsip koperasi dan
merekan penekanan terhadap balas
jasa dari sisa hasil usaha yang diperoleh.
merevisi penekanan balas jasa dari
sisa hasil usaha yang diperoleh
karena hal ini dianggap bukan
sebagai prinsip koperasi yang
menekankan makna pelayanan.
8. menguraikan definisi koperasi yang
berdasarkan atas asas kekeluargaan.
tidak menguraikan definisi koperasi
yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan.
Sumber :
http://igedearisuciptayasa.blogspot.com/2013/04/perbedaan-uu-no-25-tahun-1992-dan-uu-
no.html
merekan penekanan terhadap balas
jasa dari sisa hasil usaha yang diperoleh.
merevisi penekanan balas jasa dari
sisa hasil usaha yang diperoleh
karena hal ini dianggap bukan
sebagai prinsip koperasi yang
menekankan makna pelayanan.
8. menguraikan definisi koperasi yang
berdasarkan atas asas kekeluargaan.
tidak menguraikan definisi koperasi
yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan.
Sumber :
http://igedearisuciptayasa.blogspot.com/2013/04/perbedaan-uu-no-25-tahun-1992-dan-uu-
no.html

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiJawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiYABES HULU
 
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar BisnisMemilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnisyunisarosa
 
Sengketa bisnis
Sengketa bisnisSengketa bisnis
Sengketa bisnisMaxMedia
 
Keseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan NasionalKeseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan NasionalYesica Adicondro
 
Permintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranPermintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranHaidar Bashofi
 
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasTanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasRandiarsa Saputra
 
Statistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksStatistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksPuja Lestari
 
3 teori-konsumsi
3 teori-konsumsi3 teori-konsumsi
3 teori-konsumsiAry Efendi
 
Aspek hukum dalam bisnis
Aspek hukum dalam bisnis Aspek hukum dalam bisnis
Aspek hukum dalam bisnis Eko Mardianto
 
Makalah strategi tingkat perusahaan
Makalah strategi tingkat perusahaanMakalah strategi tingkat perusahaan
Makalah strategi tingkat perusahaanilmi nur farida
 
Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2
Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2
Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2debora_elisabeth
 
Keseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorKeseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorSudirman Jie
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leverageSere Wax's
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Judianto Nugroho
 
Pertanggungjawaban PT. Adam Sky Connection Airlines (AdamAir) Atas Kewajibann...
Pertanggungjawaban PT. Adam Sky Connection Airlines (AdamAir) Atas Kewajibann...Pertanggungjawaban PT. Adam Sky Connection Airlines (AdamAir) Atas Kewajibann...
Pertanggungjawaban PT. Adam Sky Connection Airlines (AdamAir) Atas Kewajibann...Rio Cahya Nandika
 

Was ist angesagt? (20)

Presentasi Koperasi
Presentasi KoperasiPresentasi Koperasi
Presentasi Koperasi
 
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiJawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
 
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar BisnisMemilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
 
Sengketa bisnis
Sengketa bisnisSengketa bisnis
Sengketa bisnis
 
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
 
Keseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan NasionalKeseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan Nasional
 
Permintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranPermintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaran
 
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasTanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
 
Statistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksStatistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka Indeks
 
3 teori-konsumsi
3 teori-konsumsi3 teori-konsumsi
3 teori-konsumsi
 
Aspek hukum dalam bisnis
Aspek hukum dalam bisnis Aspek hukum dalam bisnis
Aspek hukum dalam bisnis
 
Bab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-weselBab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-wesel
 
ANGGARAN KAS
ANGGARAN KAS ANGGARAN KAS
ANGGARAN KAS
 
Makalah strategi tingkat perusahaan
Makalah strategi tingkat perusahaanMakalah strategi tingkat perusahaan
Makalah strategi tingkat perusahaan
 
Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2
Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2
Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2
 
Materi Studi Kelayakan Bisnis
Materi Studi Kelayakan BisnisMateri Studi Kelayakan Bisnis
Materi Studi Kelayakan Bisnis
 
Keseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorKeseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektor
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leverage
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
 
Pertanggungjawaban PT. Adam Sky Connection Airlines (AdamAir) Atas Kewajibann...
Pertanggungjawaban PT. Adam Sky Connection Airlines (AdamAir) Atas Kewajibann...Pertanggungjawaban PT. Adam Sky Connection Airlines (AdamAir) Atas Kewajibann...
Pertanggungjawaban PT. Adam Sky Connection Airlines (AdamAir) Atas Kewajibann...
 

Andere mochten auch

UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSIUNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSIhenra saragih
 
Uu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasian
Uu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasianUu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasian
Uu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasianDoni Sadoni
 
UU Koperasi No. 17 Tahun 2012
UU Koperasi No. 17 Tahun 2012UU Koperasi No. 17 Tahun 2012
UU Koperasi No. 17 Tahun 2012e. hardiyanto
 
Putusan sidang mk pembatalan uu koperasi telahucap-28-mei2014
Putusan sidang mk pembatalan uu koperasi telahucap-28-mei2014Putusan sidang mk pembatalan uu koperasi telahucap-28-mei2014
Putusan sidang mk pembatalan uu koperasi telahucap-28-mei2014Hendrik Tobing
 
Powerpoint Manajemen koperasi
Powerpoint Manajemen koperasiPowerpoint Manajemen koperasi
Powerpoint Manajemen koperasiklailul
 
Power point koperasi
Power point koperasiPower point koperasi
Power point koperasircrash
 
Perbedaan uu 17 dg uu 25
Perbedaan uu 17 dg uu 25Perbedaan uu 17 dg uu 25
Perbedaan uu 17 dg uu 25Edy Rahardjo
 
KOPERASI SIMPAN PINJAM
KOPERASI SIMPAN PINJAMKOPERASI SIMPAN PINJAM
KOPERASI SIMPAN PINJAMazizfarissandi
 
Profesi notaris sebagai jabatan terhormat
Profesi notaris sebagai jabatan terhormatProfesi notaris sebagai jabatan terhormat
Profesi notaris sebagai jabatan terhormatManunggal Amethyst
 
Pembuktian dan daluwarsa
Pembuktian dan daluwarsaPembuktian dan daluwarsa
Pembuktian dan daluwarsaStarren Screamo
 
PERSEROAN TERBATAS (Proses Pendirian PT)
PERSEROAN TERBATAS (Proses Pendirian PT)PERSEROAN TERBATAS (Proses Pendirian PT)
PERSEROAN TERBATAS (Proses Pendirian PT)levana412y
 
Perseroan terbatas (PT)
Perseroan terbatas (PT)Perseroan terbatas (PT)
Perseroan terbatas (PT)Rizal Nurfalah
 
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasiContoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasiTien Agustini mistiawati
 
Hak menguasai tanah oleh negara
Hak menguasai tanah oleh negaraHak menguasai tanah oleh negara
Hak menguasai tanah oleh negaraManunggal Amethyst
 
1.3 ENTITI DAN AKTIVITI PERNIAGAAN : Koperasi
1.3 ENTITI DAN AKTIVITI PERNIAGAAN : Koperasi1.3 ENTITI DAN AKTIVITI PERNIAGAAN : Koperasi
1.3 ENTITI DAN AKTIVITI PERNIAGAAN : KoperasiAshley Ho
 
Penubuhan koperasi
Penubuhan koperasiPenubuhan koperasi
Penubuhan koperasimaslenah
 

Andere mochten auch (20)

UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSIUNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
 
Uu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasian
Uu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasianUu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasian
Uu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasian
 
UU Koperasi No. 17 Tahun 2012
UU Koperasi No. 17 Tahun 2012UU Koperasi No. 17 Tahun 2012
UU Koperasi No. 17 Tahun 2012
 
Putusan sidang mk pembatalan uu koperasi telahucap-28-mei2014
Putusan sidang mk pembatalan uu koperasi telahucap-28-mei2014Putusan sidang mk pembatalan uu koperasi telahucap-28-mei2014
Putusan sidang mk pembatalan uu koperasi telahucap-28-mei2014
 
Powerpoint Manajemen koperasi
Powerpoint Manajemen koperasiPowerpoint Manajemen koperasi
Powerpoint Manajemen koperasi
 
Power point koperasi
Power point koperasiPower point koperasi
Power point koperasi
 
Proses Koperasi
Proses KoperasiProses Koperasi
Proses Koperasi
 
Perbedaan uu 17 dg uu 25
Perbedaan uu 17 dg uu 25Perbedaan uu 17 dg uu 25
Perbedaan uu 17 dg uu 25
 
KOPERASI SIMPAN PINJAM
KOPERASI SIMPAN PINJAMKOPERASI SIMPAN PINJAM
KOPERASI SIMPAN PINJAM
 
Profesi notaris sebagai jabatan terhormat
Profesi notaris sebagai jabatan terhormatProfesi notaris sebagai jabatan terhormat
Profesi notaris sebagai jabatan terhormat
 
Pembuktian dan daluwarsa
Pembuktian dan daluwarsaPembuktian dan daluwarsa
Pembuktian dan daluwarsa
 
PERSEROAN TERBATAS
PERSEROAN TERBATASPERSEROAN TERBATAS
PERSEROAN TERBATAS
 
PERSEROAN TERBATAS (Proses Pendirian PT)
PERSEROAN TERBATAS (Proses Pendirian PT)PERSEROAN TERBATAS (Proses Pendirian PT)
PERSEROAN TERBATAS (Proses Pendirian PT)
 
Perseroan terbatas (PT)
Perseroan terbatas (PT)Perseroan terbatas (PT)
Perseroan terbatas (PT)
 
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasiContoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
 
Hak menguasai tanah oleh negara
Hak menguasai tanah oleh negaraHak menguasai tanah oleh negara
Hak menguasai tanah oleh negara
 
1.3 ENTITI DAN AKTIVITI PERNIAGAAN : Koperasi
1.3 ENTITI DAN AKTIVITI PERNIAGAAN : Koperasi1.3 ENTITI DAN AKTIVITI PERNIAGAAN : Koperasi
1.3 ENTITI DAN AKTIVITI PERNIAGAAN : Koperasi
 
Penubuhan koperasi
Penubuhan koperasiPenubuhan koperasi
Penubuhan koperasi
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
 

Ähnlich wie Perbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 tahun 2012 dilihat dari segi definisi

BAHAN AJAR PEMBENTUKAN 2020 prinsip koperasi.pptx
BAHAN AJAR PEMBENTUKAN 2020 prinsip koperasi.pptxBAHAN AJAR PEMBENTUKAN 2020 prinsip koperasi.pptx
BAHAN AJAR PEMBENTUKAN 2020 prinsip koperasi.pptxmayasetiyani47
 
PPT MANAJEMEN KOPERASI & UKM KELOMPOK 9
PPT MANAJEMEN KOPERASI & UKM KELOMPOK 9PPT MANAJEMEN KOPERASI & UKM KELOMPOK 9
PPT MANAJEMEN KOPERASI & UKM KELOMPOK 9FeraMasithohNurAziza
 
Kelompok 3 ekonomi koperasi (2)
Kelompok 3 ekonomi koperasi (2)Kelompok 3 ekonomi koperasi (2)
Kelompok 3 ekonomi koperasi (2)AlghifaryRamadhan
 
Ppt mku kel 8 definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasi
Ppt mku kel 8   definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasiPpt mku kel 8   definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasi
Ppt mku kel 8 definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasiahmad riadi
 
presentasi EKONOMI BAB KOPERASI SMA tema flower vintage
presentasi EKONOMI BAB KOPERASI SMA tema flower vintagepresentasi EKONOMI BAB KOPERASI SMA tema flower vintage
presentasi EKONOMI BAB KOPERASI SMA tema flower vintagePii Uphi
 
Pengetahuan Dasar Koperasi Indonesia
Pengetahuan Dasar Koperasi IndonesiaPengetahuan Dasar Koperasi Indonesia
Pengetahuan Dasar Koperasi IndonesiaBayu Priyo Mukti
 
Aspek hukum koperasi indonesia
Aspek hukum koperasi indonesiaAspek hukum koperasi indonesia
Aspek hukum koperasi indonesiamailinursal
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
DIKLAT KOPKAR PT.YUASA DENGAN MATERI SOSIALISASI UU NO.17/2012 TENTANG PERKOP...
DIKLAT KOPKAR PT.YUASA DENGAN MATERI SOSIALISASI UU NO.17/2012 TENTANG PERKOP...DIKLAT KOPKAR PT.YUASA DENGAN MATERI SOSIALISASI UU NO.17/2012 TENTANG PERKOP...
DIKLAT KOPKAR PT.YUASA DENGAN MATERI SOSIALISASI UU NO.17/2012 TENTANG PERKOP...sadoni
 

Ähnlich wie Perbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 tahun 2012 dilihat dari segi definisi (20)

Modul 6 koperasi
Modul 6 koperasiModul 6 koperasi
Modul 6 koperasi
 
BAHAN AJAR PEMBENTUKAN 2020 prinsip koperasi.pptx
BAHAN AJAR PEMBENTUKAN 2020 prinsip koperasi.pptxBAHAN AJAR PEMBENTUKAN 2020 prinsip koperasi.pptx
BAHAN AJAR PEMBENTUKAN 2020 prinsip koperasi.pptx
 
PPT MANAJEMEN KOPERASI & UKM KELOMPOK 9
PPT MANAJEMEN KOPERASI & UKM KELOMPOK 9PPT MANAJEMEN KOPERASI & UKM KELOMPOK 9
PPT MANAJEMEN KOPERASI & UKM KELOMPOK 9
 
Kelompok 3 ekonomi koperasi (2)
Kelompok 3 ekonomi koperasi (2)Kelompok 3 ekonomi koperasi (2)
Kelompok 3 ekonomi koperasi (2)
 
Manajemen Koperasi 5
Manajemen Koperasi 5Manajemen Koperasi 5
Manajemen Koperasi 5
 
Tugas pengurus
Tugas pengurusTugas pengurus
Tugas pengurus
 
Tugas akhir teori hukum
Tugas akhir teori hukumTugas akhir teori hukum
Tugas akhir teori hukum
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
1. koperasi indonesia
1. koperasi indonesia1. koperasi indonesia
1. koperasi indonesia
 
Ppt mku kel 8 definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasi
Ppt mku kel 8   definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasiPpt mku kel 8   definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasi
Ppt mku kel 8 definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasi
 
MATERI.pptx
MATERI.pptxMATERI.pptx
MATERI.pptx
 
presentasi EKONOMI BAB KOPERASI SMA tema flower vintage
presentasi EKONOMI BAB KOPERASI SMA tema flower vintagepresentasi EKONOMI BAB KOPERASI SMA tema flower vintage
presentasi EKONOMI BAB KOPERASI SMA tema flower vintage
 
Pengetahuan Dasar Koperasi Indonesia
Pengetahuan Dasar Koperasi IndonesiaPengetahuan Dasar Koperasi Indonesia
Pengetahuan Dasar Koperasi Indonesia
 
Makalah koperasi
Makalah koperasiMakalah koperasi
Makalah koperasi
 
Makalah koperasi
Makalah koperasiMakalah koperasi
Makalah koperasi
 
Aspek hukum koperasi indonesia
Aspek hukum koperasi indonesiaAspek hukum koperasi indonesia
Aspek hukum koperasi indonesia
 
Uu 25 1992
Uu 25 1992Uu 25 1992
Uu 25 1992
 
Uu 25 92 Tentang Perkoperasian
Uu 25 92 Tentang PerkoperasianUu 25 92 Tentang Perkoperasian
Uu 25 92 Tentang Perkoperasian
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
DIKLAT KOPKAR PT.YUASA DENGAN MATERI SOSIALISASI UU NO.17/2012 TENTANG PERKOP...
DIKLAT KOPKAR PT.YUASA DENGAN MATERI SOSIALISASI UU NO.17/2012 TENTANG PERKOP...DIKLAT KOPKAR PT.YUASA DENGAN MATERI SOSIALISASI UU NO.17/2012 TENTANG PERKOP...
DIKLAT KOPKAR PT.YUASA DENGAN MATERI SOSIALISASI UU NO.17/2012 TENTANG PERKOP...
 

Perbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 tahun 2012 dilihat dari segi definisi

  • 1. Perbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 Tahun 2012 Dilihat dari segi Definisi Sebagai sarana untuk membedakan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 Tahun 2012 dilihat dari segi Definisi, kami menjabarkan pengertian koperasi sebagai berikut: Menurut UU No 25 Tahun 1992, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Sedangkan menurut UU No 17 Tahun 2012, Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, untuk dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi. Dari pengertian diatas, adapun perbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 Tahun 2012 ialah 1. Dalam UU No 25 Tahun 1992 menjabarkan pengertian koperasi sebagaibadan usaha dan badan hukum yang beranggotakan orang-seorang. Sedangkan UU No 17 Tahun 2012 menjabarkan pengertian koperasi sebagaibadan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan. Perbedaan disini dapat terlihat dari pemilihan kata yang digunakan untuk mendeskripsikan koperasi yakni badan usaha dan badan hukum yang jelas memiliki makna yang berbeda. Yang mana badan usaha merupakan badan yang menguraikan falsafah, prinsip, dan landasan-landasan yang digunakan sebagai acuan dalam melakukan usaha, sedangkan badan hukum merupakan bagian dari badan usaha yang bersifat lebih mengingat dan ada sanksi yang tegas terhadap setiap pelanggaran. Dalam badan hukum juga terdapat persetujuan pemerintas atas penyelenggaraan suatu usaha. 2. Dilihat dari segi konsistensian kata (diksi kalimat/ pilihan kata) dalam pengertian koperasi menurut UU No 25 Tahun 1992, terjadi ketidak konsistenan kata, yang mana dalam UU No 25 Tahun 1992 tidak hanya menguraikan pengertian koperasi sebagai badan usaha tetapi pula sebagaibadan hukum. Sedangkan UU No 17 Tahun 2012 terjadi hal yang berlawanan yakni: adanya konsistenan kata yang digunakan untuk mendeskripsikan pengertian koperasi yakni penggunaan kata badan hukum. 3. Dilihat dari sudut kejelasan Modal Koperasi, definisi koperasi menurut UU No 17 Tahun 2012 lebih menguraikan lebih jelas komposisi modal yang dimiliki Koperasi.
  • 2. Hal tersebut dibuktikan dengan pernyataan mengenai pengertian koperasi sebagai badan hukum dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal menjalankan usaha . Melalui penjabaran yang lebih mendalam mengenai pemisahaan kekayaan ini, nantinya diharapkan tidak hanya untuk mempertegas komposisi modal tetapi juga dapat memperjelas dan memepertegas bahwa modal yang digunakan koperasi bebas dari modal asing (modal anggota). Sedangkan definisi koperasi menurut UU No 25 Tahun 1992 tidak menguraikan hal yang jelas mengenai komposisi modal yang dimiliki koperasi. 4. Dilihat dari prinsip koperasi yang dijabarkan dalam definisi koperasi. Prinsip Koperasi menurut UU No 17 Tahun 2012 menyatakan makna yang lebih luas (general), detail dan tegas pada peran penting koperasi pelayanan dibandingkan prinsip kopersai yang tertuang pada definisi koperasi dalam UU No 25 Tahun 1992. Hal tersebut dibuktikan dengan penjabaran prinsip koperasi menurut kedua UU tersebut. Prinsip Koperasi menurut UU No 17 Tahun 2012 yang terdapat pada Pasal 6 yaitu: (1) Koperasi melaksanakan Prinsip Koperasi yang meliputi:  keanggotaan Koperasi bersifat sukarela dan terbuka;  pengawasan oleh Anggota diselenggarakan secara demokratis;  Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi Koperasi;  Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom, dan independen;  Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi Anggota, Pengawas, Pengurus, dan karyawannya, serta memberikan informasi kepada masyarakat tentang jati diri, kegiatan, dan kemanfaatan Koperasi;  Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat Gerakan Koperasi, dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional; dan  Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakatnya melalui kebijakan yang disepakati oleh Anggota. (2) Prinsip Koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1 menjadi sumber inspirasi dan menjiwai secara keseluruhan organisasi dan kegiatan usaha Koperasi sesuai dengan maksud dan tujuan pendiriannya. Sedangkan Prinsip Koperasi menurut UU No 25 Tahun 1992 yang terdapat pada pasal 5 yaitu:
  • 3. (1) Koperasi melaksanakan prinsip Koperasi sebagai berikut :  keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;  pengelolaan dilakukan secara demokratis;  pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usahamasing-masing anggota;  pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;  kemandirian (2) Dalam mengembangkan Koperasi, maka koperasi melaksanakan pula prinsip Koperasi sebagai berikut : a. pendidikan perkoperasian; b. kerja sama antarkoperasi. 5. Dilihat dari sudut hubungan dengan bidang-bidang yang lain definisi Koperasi menurut UU No 17 Tahun 2012 menguraikan definisi yang lebih luas yang menyatakan koperasi tidak hanya mencangkup kebutuhan ekonomi semata tetapi pula bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Sedangkan definisi Koperasi menurut UU No 25 Tahun 1992 menguraikan cakupan koperasi hanya sebatas pada bidang ekonomi. Hal tersebut dibuktikan dengan pernyataan gerakan ekonomi rakyat. 6. Dilihat dari pedoman koperasi, definisi Koperasi menurut UU No 25 Tahun 1992 hanya menguraikan prinsip koperasi sebagai pedoman yang dianut koperasi sebagaimana yang tertuang pada pasal 5 UU No 25 Tahun 1992, sedangkan dalam definisi koperasi yang tertuang pada UU No 17 Tahun 2012 tidak hanya menguraikan prinsip koperasi sebagai pedoman untuk menjalankan kegiatan operasional sebagaimana yang tertuang pada pasal 5 UU No 17 Tahun 2012, tetapi juga berpedoman pada nilai. 7. Ditinjau dari makna prinsip koperasi, UU No 25 Tahun 1992 menguraikan prinsip koperasi tidak hanya menekankan sifat keanggotaan dan pengelolaan koperasi tetapi juga merekan penekanan terhadap balas jasa dari sisa hasil usaha yang diperoleh. Sedangkan dalam UU No 17 Tahun 2012 makna dari prinsip koperasi lebih menekankan pada pelayanan prima sebagai prinsip koperasi dan merevisi penekanan balas jasa dari sisa hasil usaha yang diperoleh karena hal ini dianggap bukan sebagai prinsip koperasi yang menekankan makna pelayanan yang ada pada UU No 25 Tahun 1992 . Perbedaan yang lebih detail dari makna prinsip koperasi yang dianut dijabarkan sebagai berikut: Menurut UU No 25 Tahun 1992 Pasal 5
  • 4. (1) Koperasi melaksanakan prinsip Koperasi sebagai berikut : • keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka; • pengelolaan dilakukan secara demokratis; • pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usahamasing-masing anggota; • pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal; • kemandirian (2) Dalam mengembangkan Koperasi, maka koperasi melaksanakan pula prinsip Koperasi sebagai berikut : • pendidikan perkoperasian; • kerja sama antarkoperasi. Menurut UU No 17 Tahun 2012 (1) Koperasi melaksanakan Prinsip Koperasi yang meliputi:  keanggotaan Koperasi bersifat sukarela dan terbuka;  pengawasan oleh Anggota diselenggarakan secara demokratis;  Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi Koperasi;  Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom, dan independen;  Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi Anggota, Pengawas, Pengurus, dan karyawannya, serta memberikan informasi kepada masyarakat tentang jati diri, kegiatan, dan kemanfaatan Koperasi;  Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat Gerakan Koperasi, dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional; dan  Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakatnya melalui kebijakan yang disepakati oleh Anggota. (2) Prinsip Koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1) menjadi sumber inspirasi dan menjiwai secara keseluruhan organisasi dan kegiatan usaha Koperasi sesuai dengan maksud dan tujuan pendiriannya.
  • 5. 8. Ditinjau dari penguraian azas koperasi, UU No 25 Tahun 1992 menguraikan definisi koperasi yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Dilain pihak penguraian asas koperasi dari definisi koperasi menurut UU No 17 Tahun 2012 tidak dijabarkan sebagaimana mestinya. Secara lebih ringkas, perbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 Tahun 2012 dilihat dari segi Definisi dijabarkan pada tabel seperti berikut ini: NO PERBEDAAN UU No 25 Tahun 1992 UU No 17 Tahun 2012 1 Koperasi sebagai badan Usaha dan badan hukum Koperasi sebagai badan hukum 2. Tidak terjadi konsistenan kata dalam menguraikan definisi koperasi yakni dilain hal koperasi dijabarkan sebagai badan usaha tetapi disisi lain koperasi dijabarkan sebagai badan hukum Terjadi konsistenan kata yakni menguraikan definisi koperasi sebagai badan hukum 3. Tidak menguraikan lebih jelas komposisi modal yang dimiliki koperasi dalam hal pemisahaan kekayaaan para anggotanya menguraikan lebih jelas komposisi modal yang dimiliki koperasi dalam hal pemisahaan kekayaaan para anggotanya 4. prinsip koperasi yang dijabarkan menyatakan makna yang tidak detai pada peran koperasi sebagai pelayanan. prinsip koperasi yang dijabarkan menyatakan makna yang lebih luas (general), detail dan tegas pada peran koperasi sebagai pelayanan. 5. menguraikan cakupan koperasi hanya sebatas pada bidang ekonomi. menguraikan definisi yang lebih luas yang menyatakan koperasi tidak hanya mencangkup kebutuhan ekonomi semata tetapi pula bidang ekonomi, sosial, dan budaya. 6. menguraikan prinsip koperasi sebagai pedoman yang dianut koperasi. tidak hanya menguraikan prinsip koperasi sebagai pedoman untuk menjalankan kegiatan operasional tetapi juga berpedoman pada nilai 7. menguraikan prinsip koperasi tidak hanya menekankan sifat keanggotaan dan pengelolaan koperasi tetapi juga menguraikan prinsip koperasi lebih menekankan pada pelayanan prima sebagai prinsip koperasi dan
  • 6. merekan penekanan terhadap balas jasa dari sisa hasil usaha yang diperoleh. merevisi penekanan balas jasa dari sisa hasil usaha yang diperoleh karena hal ini dianggap bukan sebagai prinsip koperasi yang menekankan makna pelayanan. 8. menguraikan definisi koperasi yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. tidak menguraikan definisi koperasi yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Sumber : http://igedearisuciptayasa.blogspot.com/2013/04/perbedaan-uu-no-25-tahun-1992-dan-uu- no.html
  • 7. merekan penekanan terhadap balas jasa dari sisa hasil usaha yang diperoleh. merevisi penekanan balas jasa dari sisa hasil usaha yang diperoleh karena hal ini dianggap bukan sebagai prinsip koperasi yang menekankan makna pelayanan. 8. menguraikan definisi koperasi yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. tidak menguraikan definisi koperasi yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Sumber : http://igedearisuciptayasa.blogspot.com/2013/04/perbedaan-uu-no-25-tahun-1992-dan-uu- no.html