SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 17
HUBUNGAN ILMU POLITIK
DENGAN ILMU SOSIAL LAINYA
DAFTAR ISI
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP
MANFAAT ATAU KEGUNAAN
PENDEKATAN DAN METODELOGI PENELITIAN
KONSEP DASAR
HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN
SEJARAH
GEOGRAFI
EKONOMI
SOSIOLOGI
ANTHROPOLOGI
HUKUM
PSIKOLOGI
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP
Secara bahasa politik berasal dari kata yunani yang
berarti menurut zaman yunani kuno pada zaman
aristoteles adalah kota Terbaik.
Secara istilah politik adalah kajian tentang
negara,tujuan-tujuan negara ,dan lembaga-lembaga
yang akan melaksanakan tujuan-tujuan itu
hubungan antara negara dengan warga negaranya
serta dengan negara-negara lain.
MANFAAT DAN KEGUNAAN
Perseppektif Intelektual = untuk menelaah kesalahan-
kesalahan yang di buat oleh para penguasa dan berusaha
untuk mengurangi ke tidak tahuan dari mereka yang dikuasai.
Persepektif Politik = Bahwa pandangan intelektual
mengenai politik tidak banyak berbeda dengan pandangan
politisi.
Persepektif Ilmu Politik = Politik sebagai ilmu menaruh
perhatian pada dalil -dalil, keabsahan , percobaan , hukum ,
keragaman , dan pembentukan asas-asas yang universal.
PENDEKATAN DAN METODELOGI
PENELITIAN
Pendekatan
• Menggunakan sumber data alamiah
sebagai sumber data langsung.
• Bersifat deskriptif,analitik,menekankan
proses,dan bersifat induksi.
KUALITATIF
• Mencoba memelihara diri dari
pengaruh koleksi data.
• Dibentuk melalui tes,menguji,dan
menstandarisasi daftar observasi baik
wawancara maupun observasi.
KUALITATIF
PENDEKATAN DAN METODELOGI
PENELITIAN
Metodelogi
• Penarikan kesimpulan dari
khusuh ke umum.
• Lebih banyak penelitian
kualitatif.
INDUKSI
• Penarikan kesimpulan dari
umum ke khusus
• Lebih banyak penelitian
kuantitatif.
DEDUKSI
KONSEP-KONSEP POLITIK
KEKUASAAN
NEGARA
OPOSISI SISTEM
POLITIK
PEMERINTAH
KEDAULATAN
KONTROL
SOSIAL
LEGITIMASI
DEMOKRASI
KONSEP-KONSEP POLITIK
PEMILIHAN
UMUM
PERSAMAAN
VOTING DEMONSTRASI
PARTAI POLITIK
DESENRALISASI
HAK ASASI
MANUSIA
HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN SEJARAH
Sejarah adalah deskriptif kronologis peristiwa dari zaman
silam. Sejarah merupakan penghimpunan kejadian-kejadian
konkret di masa lalu. Ilmu politik tak terbatas pada apa
yang terdapat dalam sejarah. Mengetahui sejarah politik
suatu Negara belum memberikan gambaran yang tepat
tentang keadaan politik negera itu di masa lampau dan
masa yang akan datang. Sejarah hanya mencatat apa yang
pernah terjadi, sedang ilmu politik disamping menyelidiki
apa yang pernah terjadi, juga apa yang kini sedang
berlangsung dan mengadakan ramalan hari depan suatu
masyarakat, ditinjau dari segi politik.
Politik membutuhkan sejarah dan hampir semua peristiwa
histories adalah peristiwa politik. Ilmu politik memperkaya
materinya dengan peristiwa sejarah, mengadakan
perbandigan dari buku-buku sejarah. Sejarah merupakan
gudang data bagi ilmu politik
HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN GEOGRAFI
Segala penyelidikan atas kehidupan manusia tidak akan
bermanfaat dan tidak akan sempurna jika penyelidikan itu
tidak meliputi keadaan geografi. Dengan kata lain kehidupan
manusia akan dipengaruhi oleh letak geografi, luas wilayah,
kekayaan alam, iklim dsb. Misalnya letak geografis
menentukan apakan suatu Negara akan menjadi Negara “land
power” atau “sea power” demikian juga letak suatu Negara
akan mempengaruhi dalam diplomasi dan strategi perang.
Dalam hal ini, terdapat cabang geografi, yaitu geopolitik yang
memberikan penafsiran geografis atas hubungan-hubungan
internasional. Geopolitik berusaha melukiskan hubungan yang
erat antara factor-faktor geografis dan peristiwa-peristiwa
politik.
Bagi sarjana-sarjana Jerman seperti Haushofer, kekalahan
Jerman dalam PD I terutama disebabkan oleh apa yang
mereka sebut dengan “kekalahan geografis” peristiwa
tersebut menunjukkan betapa eratnya hubungan ilmu politik
dengan geografi.
HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN EKONOMI
Ilmu politik dan Ekonomi sejak dulu sampai sekarang
selalu sangat erat hubungannya. Dalam setiap tindakan
politik ada aspek ekonominya, demikian pula struktur
perekonomian suatu masyarakat dapat mempengaruhi
lembaga-lembaga politik yang sudah ada. Pada zaman
Yunani, ilmu politik mengatur kehidupan politik orang-
orang Yunani, sedangkan ekonomi (oikonomos)
mengatur kemakmuran material dari warga negara
Yunani. Pada abad 17, Montchretien de Watteville
memperkenalkan istilah “Ekonomi Politik” yang
menggambarkan begitu eratnya ilmu politik dan
Ekonomi. Pada akhir PD I di Inggris dikemukakan ide
tentang Negara kesejahteraan (Welfare state) artinya
Negara Mensejahterakan rakyatnya, bukan sekedar
“Negara penjaga malam”.
HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN SOSIOLOGI
Menurut Giddings, sarjana-sarjana ilmu politik harus
menlengkapi dirinya dengan pengetahuan dasar sosiologi,
karena sosiologi sebagai ilmu masyarakat dengan hasil-hasil
penyelidikannya, menyebabkan ilmu politik tidak perlu lagi
mengadakan penyelidikan yang telah dihasilkan oleh
sosiaologi tersebut. Sosiologi meliputi berbagai cabang
pengetahuan antara lain sosiaologi tentang kejahatan,
sosiologi pendidikan, sosiologi agama, sosiologi politik dan
sebagainya.
Terutama sosiologi politik, sangat erat hubungannya
dengan ilmu politik, sebab sosiologi politik bagian dari
sosiologi yang menganalisis proses-proses yang menitik
beratkan pada dinamika tingkahlaku politik. Sebagaimana
tingkahlaku itu dipengaruhi oleh berbagai proses spsoal,
seperti kerjasama, persaingan, konflik dsb. Hal-hal tersebut
juga dianalisis oleh ilmu politik.
HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN ANTROPOLOGI
Antropologi budaya menyelidiki aspek-aspek cultural dari setiap
hidup bersama dimasa lampau dan masa kini. Sebagai ilmu yang
mempelajari kebudayaan masyarakat, maka hasil-hasil
penyelidikan antropologi dapat bermanfaat bagi ilmu politik.
Terutama hasil-hasil penyelidikan kebudayaan dimasa lampau
yang meliputi semua aspek cultural masyarakat, termasuk ide-ide
dan lembaga-lembaga politiknya, dapat dijelaskan kepada
sarjana-sarjana ilmu politik menjadi timbul suatu pertumbuhan
dan perkembangan ide-ide dan lembaga-lembaga politik itu salah
satu konsep antropologi budaya yang merupakan penemuan
yang penting adalah “konsep kebudayaan” (culture concept)
sebagaimana dikembangkan oleh Ralph Tipton dan sarjana-
sarjana antropologi lainnya. Konsep ini menyatakan eratnya
hubungan antara kebudayaan sesuatu masyarakat dengan
kepribadian individu-individu dari masyarakat itu, antara
kebudayaan dengan lembaga-lembaga dan ide-ide terdapat yang
terdapat dalam masyarakat itu. Kebudayaan memberikan corak
dan ragam pada lembaga-lembaga dan ide-ide dalam masyarakat
itu.
HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN HUKUM
Setiap masyarakat baik moderen maupun primitive harus
berdasarkan kepada ketertiban. Hukum dibuat, dijalankan
dan dipertahankan oleh suatu kekuasaan. Pada saat ini,
kekuasaan itu adalah Negara. Dalam hal ini sudah nampak
hubungan antara ilmu politik dan ilmu hukum, yaitu dalam
peranan Negara sebagai pembentuk hukum dan dalam
objek ilmu hukum itu sendiri yaitu hukum. Ilmu politik juga
menyelidiki hukum tetapi tidak menitik beratkan pada segi-
segi teknis dari hukum, melainkan terutama
menitikberatkan pada hukum sebagai hasil persaingan
kekuatan-kekuatan social, sebagai hasil dari factor-faktor
kekuasaan.
Hukum juga merupakan salah satu diantara sekian banyak
“alat politik” yang dapat digunakan untuk mewujudkan
kebijakan penguasa dan Negara. Tidak semua bagian
hukum positif mempunyai hubungan yang erat dengan ilmu
poltik, misalnya: hukum public dan hukum Negara adalah
yang paling erat hubungannya, sedang hukum perdata atau
hukum dagang relative kecil hubungannya.
HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN PSIKOLOGI
Proses pendekatan ilmu politik banyak memakai hukum-hukum dan
dalil-dalil psikologi dalam menjelaskan gejala-gejala politik dan
penyelidikan tentang motif-motif yang menjadi dasar setiap proses
politik. Sarjana psikologi mengembangkan pendapat-pendapat mereka
tentang naluri, emosi, dan kebiasaan individu atau “psyche” seseprang.
Pengetahuan “psyche” seseorang dapat menjelaskan seluruh tingkah
laku dan sikal orang itu. Dalam penyelidikan pendapat umum,
propaganda, parpol, masalah kepemimpinan dan revolusi amat banyak
dipergunakan hukum-hukum dan dalil-dalil psikologi itu.
Jika dahulu psikologi agak diabaikan dalam penyelidikan ilmu politik,
dewasa ini keadaan itu berubah. Pengetahuan psikologi diperlukan
dimanapun dan kapanpun diadakan penyelidikan politik secara ilmiah.
Menurut Lasswell, di AS kini ilmu politik sedang mengalami peninjauan
kembali atas metode serta peristilahannya. Peninjauan kembali ini
terutama disebabkan oleh pengalaman dalam pelaksanaan prosedur-
prosedur psikologis dalam penyelidikan ilmu politik. Menurut Lasswell,
psikologi akan memainkan perannya yang lebih besar lagi di masa
depan, karena bertambah intensifnya perjuangan untuk
mempertahankan dan memperoleh kebebasan individu.
THANKS !!!
DI SUSUN OLEH :
Septian adi chandra 3111412006
Ahmad rifai 3111412016
Rezal nur prasetiyo 3111412026

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Perbandingan Pelaksanaan Demokrasi Dan HAM Pada Masa Orde Lama, Orde Baru, Da...
Perbandingan Pelaksanaan Demokrasi Dan HAM Pada Masa Orde Lama, Orde Baru, Da...Perbandingan Pelaksanaan Demokrasi Dan HAM Pada Masa Orde Lama, Orde Baru, Da...
Perbandingan Pelaksanaan Demokrasi Dan HAM Pada Masa Orde Lama, Orde Baru, Da...avandiliakireina
 
Modul 3 mengenal ilmu pemerintahan
Modul 3 mengenal ilmu pemerintahanModul 3 mengenal ilmu pemerintahan
Modul 3 mengenal ilmu pemerintahanSri Suwanti
 
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenSistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenMochammad Ridwan
 
(Paper ii) kaitan ilmu politik dengan ilmu sosial lainnya
(Paper ii) kaitan ilmu politik dengan ilmu sosial lainnya(Paper ii) kaitan ilmu politik dengan ilmu sosial lainnya
(Paper ii) kaitan ilmu politik dengan ilmu sosial lainnyaYusuf Abror
 
Teori dan filsafat politik pemerintahan
Teori dan filsafat politik pemerintahanTeori dan filsafat politik pemerintahan
Teori dan filsafat politik pemerintahanBKPP kabupaten Bandung
 
Budaya Politik Indonesia
Budaya Politik IndonesiaBudaya Politik Indonesia
Budaya Politik IndonesiaMuhamad Yogi
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaLestari Moerdijat
 
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1Doan Gabriel Silalahi
 
Makalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpinMakalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpinWarnet Raha
 
Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikSiti Sahati
 
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politikKekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politikWandi Suhardi
 

Was ist angesagt? (20)

Partai politik
Partai politikPartai politik
Partai politik
 
Konsep dasar politik
Konsep dasar politikKonsep dasar politik
Konsep dasar politik
 
Perbandingan Pelaksanaan Demokrasi Dan HAM Pada Masa Orde Lama, Orde Baru, Da...
Perbandingan Pelaksanaan Demokrasi Dan HAM Pada Masa Orde Lama, Orde Baru, Da...Perbandingan Pelaksanaan Demokrasi Dan HAM Pada Masa Orde Lama, Orde Baru, Da...
Perbandingan Pelaksanaan Demokrasi Dan HAM Pada Masa Orde Lama, Orde Baru, Da...
 
Modul 3 mengenal ilmu pemerintahan
Modul 3 mengenal ilmu pemerintahanModul 3 mengenal ilmu pemerintahan
Modul 3 mengenal ilmu pemerintahan
 
Materi Sistem Politik Indonesia
Materi Sistem Politik IndonesiaMateri Sistem Politik Indonesia
Materi Sistem Politik Indonesia
 
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenSistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
 
Public choice
Public choicePublic choice
Public choice
 
(Paper ii) kaitan ilmu politik dengan ilmu sosial lainnya
(Paper ii) kaitan ilmu politik dengan ilmu sosial lainnya(Paper ii) kaitan ilmu politik dengan ilmu sosial lainnya
(Paper ii) kaitan ilmu politik dengan ilmu sosial lainnya
 
Teori dan filsafat politik pemerintahan
Teori dan filsafat politik pemerintahanTeori dan filsafat politik pemerintahan
Teori dan filsafat politik pemerintahan
 
Keputusan politik
Keputusan politikKeputusan politik
Keputusan politik
 
Geopolitik ppt
Geopolitik pptGeopolitik ppt
Geopolitik ppt
 
Budaya Politik Indonesia
Budaya Politik IndonesiaBudaya Politik Indonesia
Budaya Politik Indonesia
 
Hubungan ilmu politik
Hubungan ilmu politikHubungan ilmu politik
Hubungan ilmu politik
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
 
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
 
Makalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpinMakalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpin
 
Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi Publik
 
Sistem perwakilan
Sistem perwakilanSistem perwakilan
Sistem perwakilan
 
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politikKekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
 

Andere mochten auch

Pendekatan Dalam Ilmu Politik
Pendekatan Dalam Ilmu PolitikPendekatan Dalam Ilmu Politik
Pendekatan Dalam Ilmu PolitikMuhamad Yogi
 
Ilmu Politik (Teori-teori Politik)
Ilmu Politik (Teori-teori Politik)Ilmu Politik (Teori-teori Politik)
Ilmu Politik (Teori-teori Politik)Adinda siti Hapsoh
 
Konsep Dasar Ilmu Politik
Konsep Dasar Ilmu PolitikKonsep Dasar Ilmu Politik
Konsep Dasar Ilmu PolitikMuhamad Yogi
 
56940113 pengantar-ilmu-hukum
56940113 pengantar-ilmu-hukum56940113 pengantar-ilmu-hukum
56940113 pengantar-ilmu-hukumocoysan
 
Pengantar Ilmu Politik
Pengantar Ilmu Politik Pengantar Ilmu Politik
Pengantar Ilmu Politik Naiya Naiya
 
Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politikPengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politiknona aliya
 
Peta Konsep Dasar Psikologi Perkembangan
Peta Konsep Dasar Psikologi PerkembanganPeta Konsep Dasar Psikologi Perkembangan
Peta Konsep Dasar Psikologi PerkembanganAtika Aziz
 
Pengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumPengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumAndrew Fritz
 
Tokoh peletak dasar ilmu sosial power point
Tokoh peletak dasar ilmu sosial power pointTokoh peletak dasar ilmu sosial power point
Tokoh peletak dasar ilmu sosial power pointkhoirulfahrudin88
 
Sistem hukum indonesia
Sistem hukum indonesiaSistem hukum indonesia
Sistem hukum indonesiaRizqi Maulana
 
Hubungan Antara Sosiologi dan Ilmu Sosial Lain (Powerpoint)
Hubungan Antara Sosiologi dan Ilmu Sosial Lain (Powerpoint)Hubungan Antara Sosiologi dan Ilmu Sosial Lain (Powerpoint)
Hubungan Antara Sosiologi dan Ilmu Sosial Lain (Powerpoint)Ervina Sugianti
 
ANTROPOLOGI [Unsur Unsur Kebudayaan "Kesenian"]
ANTROPOLOGI [Unsur Unsur Kebudayaan "Kesenian"]ANTROPOLOGI [Unsur Unsur Kebudayaan "Kesenian"]
ANTROPOLOGI [Unsur Unsur Kebudayaan "Kesenian"]Afrian RIann
 

Andere mochten auch (18)

Pendekatan Dalam Ilmu Politik
Pendekatan Dalam Ilmu PolitikPendekatan Dalam Ilmu Politik
Pendekatan Dalam Ilmu Politik
 
Ilmu Politik (Teori-teori Politik)
Ilmu Politik (Teori-teori Politik)Ilmu Politik (Teori-teori Politik)
Ilmu Politik (Teori-teori Politik)
 
Konsep Dasar Ilmu Politik
Konsep Dasar Ilmu PolitikKonsep Dasar Ilmu Politik
Konsep Dasar Ilmu Politik
 
56940113 pengantar-ilmu-hukum
56940113 pengantar-ilmu-hukum56940113 pengantar-ilmu-hukum
56940113 pengantar-ilmu-hukum
 
Bahan pengantar ilmu politik
Bahan pengantar ilmu politikBahan pengantar ilmu politik
Bahan pengantar ilmu politik
 
Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politikPengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politik
 
Pengantar Ilmu Politik
Pengantar Ilmu Politik Pengantar Ilmu Politik
Pengantar Ilmu Politik
 
Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politikPengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politik
 
Peta Konsep Dasar Psikologi Perkembangan
Peta Konsep Dasar Psikologi PerkembanganPeta Konsep Dasar Psikologi Perkembangan
Peta Konsep Dasar Psikologi Perkembangan
 
Pengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumPengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukum
 
Tokoh peletak dasar ilmu sosial power point
Tokoh peletak dasar ilmu sosial power pointTokoh peletak dasar ilmu sosial power point
Tokoh peletak dasar ilmu sosial power point
 
Makalah ilmu sosial dan politik
Makalah ilmu sosial dan politikMakalah ilmu sosial dan politik
Makalah ilmu sosial dan politik
 
Sistem hukum
Sistem hukumSistem hukum
Sistem hukum
 
Sistem hukum indonesia
Sistem hukum indonesiaSistem hukum indonesia
Sistem hukum indonesia
 
Hubungan Antara Sosiologi dan Ilmu Sosial Lain (Powerpoint)
Hubungan Antara Sosiologi dan Ilmu Sosial Lain (Powerpoint)Hubungan Antara Sosiologi dan Ilmu Sosial Lain (Powerpoint)
Hubungan Antara Sosiologi dan Ilmu Sosial Lain (Powerpoint)
 
ANTROPOLOGI [Unsur Unsur Kebudayaan "Kesenian"]
ANTROPOLOGI [Unsur Unsur Kebudayaan "Kesenian"]ANTROPOLOGI [Unsur Unsur Kebudayaan "Kesenian"]
ANTROPOLOGI [Unsur Unsur Kebudayaan "Kesenian"]
 
Pengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumPengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukum
 
Antropologi Sosial & Budaya
Antropologi Sosial & Budaya Antropologi Sosial & Budaya
Antropologi Sosial & Budaya
 

Ähnlich wie Politik Hubungan

Ähnlich wie Politik Hubungan (20)

Teori Politik (pertemuan ke-4) (1).pptx
Teori Politik (pertemuan ke-4) (1).pptxTeori Politik (pertemuan ke-4) (1).pptx
Teori Politik (pertemuan ke-4) (1).pptx
 
PPT HUBUNGAN ILPOL DENGAN ILMU LAINNYA.pptx
PPT HUBUNGAN ILPOL DENGAN ILMU LAINNYA.pptxPPT HUBUNGAN ILPOL DENGAN ILMU LAINNYA.pptx
PPT HUBUNGAN ILPOL DENGAN ILMU LAINNYA.pptx
 
Dasar ilmu politik
Dasar ilmu politikDasar ilmu politik
Dasar ilmu politik
 
Hakikat dan konsep sosiologi politik
Hakikat dan konsep sosiologi politikHakikat dan konsep sosiologi politik
Hakikat dan konsep sosiologi politik
 
TP Pertemuan ke-2.pptx
TP Pertemuan ke-2.pptxTP Pertemuan ke-2.pptx
TP Pertemuan ke-2.pptx
 
PENDAHULUAN.ppt
PENDAHULUAN.pptPENDAHULUAN.ppt
PENDAHULUAN.ppt
 
Apa itu ilmu politik (ii)
Apa itu ilmu politik (ii)Apa itu ilmu politik (ii)
Apa itu ilmu politik (ii)
 
KULIAH 3.ppt
KULIAH 3.pptKULIAH 3.ppt
KULIAH 3.ppt
 
Makalah budaya politik
Makalah budaya politikMakalah budaya politik
Makalah budaya politik
 
Hubungan warga negara(mustina4)
Hubungan warga negara(mustina4)Hubungan warga negara(mustina4)
Hubungan warga negara(mustina4)
 
Makalah ilmu politik 3
Makalah ilmu politik  3Makalah ilmu politik  3
Makalah ilmu politik 3
 
Makalah ilmu politik 3
Makalah ilmu politik  3Makalah ilmu politik  3
Makalah ilmu politik 3
 
Makalah ilmu politik 3 (2)
Makalah ilmu politik  3 (2)Makalah ilmu politik  3 (2)
Makalah ilmu politik 3 (2)
 
Sistem Politik
Sistem PolitikSistem Politik
Sistem Politik
 
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
 
Makalah ilmu politik (2)
Makalah ilmu politik (2)Makalah ilmu politik (2)
Makalah ilmu politik (2)
 
Makalah ilmu politik
Makalah ilmu politikMakalah ilmu politik
Makalah ilmu politik
 
Makalah ilmu politik
Makalah ilmu politikMakalah ilmu politik
Makalah ilmu politik
 
konsepdasarpolitikpemerintahan-150608011127-lva1-app6892.pdf
konsepdasarpolitikpemerintahan-150608011127-lva1-app6892.pdfkonsepdasarpolitikpemerintahan-150608011127-lva1-app6892.pdf
konsepdasarpolitikpemerintahan-150608011127-lva1-app6892.pdf
 
Budaya politik
Budaya politikBudaya politik
Budaya politik
 

Politik Hubungan

  • 1. HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN ILMU SOSIAL LAINYA
  • 2. DAFTAR ISI PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANFAAT ATAU KEGUNAAN PENDEKATAN DAN METODELOGI PENELITIAN KONSEP DASAR HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN SEJARAH GEOGRAFI EKONOMI SOSIOLOGI ANTHROPOLOGI HUKUM PSIKOLOGI
  • 3. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP Secara bahasa politik berasal dari kata yunani yang berarti menurut zaman yunani kuno pada zaman aristoteles adalah kota Terbaik. Secara istilah politik adalah kajian tentang negara,tujuan-tujuan negara ,dan lembaga-lembaga yang akan melaksanakan tujuan-tujuan itu hubungan antara negara dengan warga negaranya serta dengan negara-negara lain.
  • 4. MANFAAT DAN KEGUNAAN Perseppektif Intelektual = untuk menelaah kesalahan- kesalahan yang di buat oleh para penguasa dan berusaha untuk mengurangi ke tidak tahuan dari mereka yang dikuasai. Persepektif Politik = Bahwa pandangan intelektual mengenai politik tidak banyak berbeda dengan pandangan politisi. Persepektif Ilmu Politik = Politik sebagai ilmu menaruh perhatian pada dalil -dalil, keabsahan , percobaan , hukum , keragaman , dan pembentukan asas-asas yang universal.
  • 5. PENDEKATAN DAN METODELOGI PENELITIAN Pendekatan • Menggunakan sumber data alamiah sebagai sumber data langsung. • Bersifat deskriptif,analitik,menekankan proses,dan bersifat induksi. KUALITATIF • Mencoba memelihara diri dari pengaruh koleksi data. • Dibentuk melalui tes,menguji,dan menstandarisasi daftar observasi baik wawancara maupun observasi. KUALITATIF
  • 6. PENDEKATAN DAN METODELOGI PENELITIAN Metodelogi • Penarikan kesimpulan dari khusuh ke umum. • Lebih banyak penelitian kualitatif. INDUKSI • Penarikan kesimpulan dari umum ke khusus • Lebih banyak penelitian kuantitatif. DEDUKSI
  • 9. HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN SEJARAH Sejarah adalah deskriptif kronologis peristiwa dari zaman silam. Sejarah merupakan penghimpunan kejadian-kejadian konkret di masa lalu. Ilmu politik tak terbatas pada apa yang terdapat dalam sejarah. Mengetahui sejarah politik suatu Negara belum memberikan gambaran yang tepat tentang keadaan politik negera itu di masa lampau dan masa yang akan datang. Sejarah hanya mencatat apa yang pernah terjadi, sedang ilmu politik disamping menyelidiki apa yang pernah terjadi, juga apa yang kini sedang berlangsung dan mengadakan ramalan hari depan suatu masyarakat, ditinjau dari segi politik. Politik membutuhkan sejarah dan hampir semua peristiwa histories adalah peristiwa politik. Ilmu politik memperkaya materinya dengan peristiwa sejarah, mengadakan perbandigan dari buku-buku sejarah. Sejarah merupakan gudang data bagi ilmu politik
  • 10. HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN GEOGRAFI Segala penyelidikan atas kehidupan manusia tidak akan bermanfaat dan tidak akan sempurna jika penyelidikan itu tidak meliputi keadaan geografi. Dengan kata lain kehidupan manusia akan dipengaruhi oleh letak geografi, luas wilayah, kekayaan alam, iklim dsb. Misalnya letak geografis menentukan apakan suatu Negara akan menjadi Negara “land power” atau “sea power” demikian juga letak suatu Negara akan mempengaruhi dalam diplomasi dan strategi perang. Dalam hal ini, terdapat cabang geografi, yaitu geopolitik yang memberikan penafsiran geografis atas hubungan-hubungan internasional. Geopolitik berusaha melukiskan hubungan yang erat antara factor-faktor geografis dan peristiwa-peristiwa politik. Bagi sarjana-sarjana Jerman seperti Haushofer, kekalahan Jerman dalam PD I terutama disebabkan oleh apa yang mereka sebut dengan “kekalahan geografis” peristiwa tersebut menunjukkan betapa eratnya hubungan ilmu politik dengan geografi.
  • 11. HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN EKONOMI Ilmu politik dan Ekonomi sejak dulu sampai sekarang selalu sangat erat hubungannya. Dalam setiap tindakan politik ada aspek ekonominya, demikian pula struktur perekonomian suatu masyarakat dapat mempengaruhi lembaga-lembaga politik yang sudah ada. Pada zaman Yunani, ilmu politik mengatur kehidupan politik orang- orang Yunani, sedangkan ekonomi (oikonomos) mengatur kemakmuran material dari warga negara Yunani. Pada abad 17, Montchretien de Watteville memperkenalkan istilah “Ekonomi Politik” yang menggambarkan begitu eratnya ilmu politik dan Ekonomi. Pada akhir PD I di Inggris dikemukakan ide tentang Negara kesejahteraan (Welfare state) artinya Negara Mensejahterakan rakyatnya, bukan sekedar “Negara penjaga malam”.
  • 12. HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN SOSIOLOGI Menurut Giddings, sarjana-sarjana ilmu politik harus menlengkapi dirinya dengan pengetahuan dasar sosiologi, karena sosiologi sebagai ilmu masyarakat dengan hasil-hasil penyelidikannya, menyebabkan ilmu politik tidak perlu lagi mengadakan penyelidikan yang telah dihasilkan oleh sosiaologi tersebut. Sosiologi meliputi berbagai cabang pengetahuan antara lain sosiaologi tentang kejahatan, sosiologi pendidikan, sosiologi agama, sosiologi politik dan sebagainya. Terutama sosiologi politik, sangat erat hubungannya dengan ilmu politik, sebab sosiologi politik bagian dari sosiologi yang menganalisis proses-proses yang menitik beratkan pada dinamika tingkahlaku politik. Sebagaimana tingkahlaku itu dipengaruhi oleh berbagai proses spsoal, seperti kerjasama, persaingan, konflik dsb. Hal-hal tersebut juga dianalisis oleh ilmu politik.
  • 13. HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN ANTROPOLOGI Antropologi budaya menyelidiki aspek-aspek cultural dari setiap hidup bersama dimasa lampau dan masa kini. Sebagai ilmu yang mempelajari kebudayaan masyarakat, maka hasil-hasil penyelidikan antropologi dapat bermanfaat bagi ilmu politik. Terutama hasil-hasil penyelidikan kebudayaan dimasa lampau yang meliputi semua aspek cultural masyarakat, termasuk ide-ide dan lembaga-lembaga politiknya, dapat dijelaskan kepada sarjana-sarjana ilmu politik menjadi timbul suatu pertumbuhan dan perkembangan ide-ide dan lembaga-lembaga politik itu salah satu konsep antropologi budaya yang merupakan penemuan yang penting adalah “konsep kebudayaan” (culture concept) sebagaimana dikembangkan oleh Ralph Tipton dan sarjana- sarjana antropologi lainnya. Konsep ini menyatakan eratnya hubungan antara kebudayaan sesuatu masyarakat dengan kepribadian individu-individu dari masyarakat itu, antara kebudayaan dengan lembaga-lembaga dan ide-ide terdapat yang terdapat dalam masyarakat itu. Kebudayaan memberikan corak dan ragam pada lembaga-lembaga dan ide-ide dalam masyarakat itu.
  • 14. HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN HUKUM Setiap masyarakat baik moderen maupun primitive harus berdasarkan kepada ketertiban. Hukum dibuat, dijalankan dan dipertahankan oleh suatu kekuasaan. Pada saat ini, kekuasaan itu adalah Negara. Dalam hal ini sudah nampak hubungan antara ilmu politik dan ilmu hukum, yaitu dalam peranan Negara sebagai pembentuk hukum dan dalam objek ilmu hukum itu sendiri yaitu hukum. Ilmu politik juga menyelidiki hukum tetapi tidak menitik beratkan pada segi- segi teknis dari hukum, melainkan terutama menitikberatkan pada hukum sebagai hasil persaingan kekuatan-kekuatan social, sebagai hasil dari factor-faktor kekuasaan. Hukum juga merupakan salah satu diantara sekian banyak “alat politik” yang dapat digunakan untuk mewujudkan kebijakan penguasa dan Negara. Tidak semua bagian hukum positif mempunyai hubungan yang erat dengan ilmu poltik, misalnya: hukum public dan hukum Negara adalah yang paling erat hubungannya, sedang hukum perdata atau hukum dagang relative kecil hubungannya.
  • 15. HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN PSIKOLOGI Proses pendekatan ilmu politik banyak memakai hukum-hukum dan dalil-dalil psikologi dalam menjelaskan gejala-gejala politik dan penyelidikan tentang motif-motif yang menjadi dasar setiap proses politik. Sarjana psikologi mengembangkan pendapat-pendapat mereka tentang naluri, emosi, dan kebiasaan individu atau “psyche” seseprang. Pengetahuan “psyche” seseorang dapat menjelaskan seluruh tingkah laku dan sikal orang itu. Dalam penyelidikan pendapat umum, propaganda, parpol, masalah kepemimpinan dan revolusi amat banyak dipergunakan hukum-hukum dan dalil-dalil psikologi itu. Jika dahulu psikologi agak diabaikan dalam penyelidikan ilmu politik, dewasa ini keadaan itu berubah. Pengetahuan psikologi diperlukan dimanapun dan kapanpun diadakan penyelidikan politik secara ilmiah. Menurut Lasswell, di AS kini ilmu politik sedang mengalami peninjauan kembali atas metode serta peristilahannya. Peninjauan kembali ini terutama disebabkan oleh pengalaman dalam pelaksanaan prosedur- prosedur psikologis dalam penyelidikan ilmu politik. Menurut Lasswell, psikologi akan memainkan perannya yang lebih besar lagi di masa depan, karena bertambah intensifnya perjuangan untuk mempertahankan dan memperoleh kebebasan individu.
  • 17. DI SUSUN OLEH : Septian adi chandra 3111412006 Ahmad rifai 3111412016 Rezal nur prasetiyo 3111412026