SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 7
Laporan Praktikum
Pembiasan pada Kaca Planparalel
Disusun Oleh :
Ridho Pasopati (XI aksel 1 / 21)
SMA NEGERI 1 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Laporan Resmi
Pembiasan pada Kaca Planparalel
A. Tujuan Percobaan
1. Menyelidiki sifat pembiasan pada kaca plan paralel.
2. Membandingkan besarnya pergeseran sinar pada kaca plan paralel dari hasil pengukuran
langsung dengan hasil perhitungan.
3. Menentukan indeks bias kaca.
4. Menentukan hubungan antara sinar datang, sinar pantul, dan ketebalan kaca.
B. Alat dan Bahan
1. Kaca plan paralel
2. Busur derajat
3. Kertas
4. Styrofoam/kertas kardus
5. Jarum pentul
C. Konsep Fisis
Hal yang mempengaruhi pembiasan pada kaca planparalel adalah sudut datang, tebal
kaca, dan indeks bias kaca. Semakin besar sudut datangnya, maka semakin kecil sudut
refleksinya, tetapi jika besar sudut datangnya kecil, maka sudut refleksinya juga semakin kecil.
Semakin tebal kaca, maka semakin besar nilai pergeseran sinar yang melewati kaca. Semakin
besar indeks bias kaca, maka semakin besar pula nilai pergeserannya.
D. Landasan Teori
Suatu sifat gelombang yang menarik adalah bahwa gelombang dapat dibelokkan oleh
rintangan tergantung indeks bias. Hal ini sering disebut dengan pembiasan gelombang. Salah
satu gelombang tersebut adalah cahaya. Cahaya adalah energi berbentuk gelombang
elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang
fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata
maupun yang tidak. Selain itu, cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi
tersebut merupakan sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut dualisme
gelombang partikel. Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian dipersepsikan secara visual
oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan optika,
merupakan area riset yang penting pada fisika modern.
Studi mengenai cahaya dimulai dengan munculnya era optika klasik yang mempelajari
besaran optik seperti: intensitas, frekuensi atau panjang gelombang, polarisasi dan fase cahaya.
Sifat-sifat cahaya dan interaksinya terhadap sekitar dilakukan dengan pendekatan paraksial
geometris seperti refleksi dan refraksi, dan pendekatan sifat optik fisisnya yaitu: interferensi,
difraksi, dispersi, polarisasi. Masing-masing studi optika klasik ini disebut dengan optika
geometris (en:geometrical optics) dan optika fisis (en:physical optics).
Salah satu sifat yang dimiliki sebuah cahaya adalah pembiasan cahaya saat cahaya masuk
melalui dua medium yang berbeda. Pembiasan cahaya berarti pembelokan arah rambat cahaya
saat melewati bidang batas dua medium bening yang berbeda indeks biasnya. Pembiasan
cahaya menganut hukum Snellius tentang pembiasan cahaya. Setiap cahaya yang datang dan
melewati medium yang berbeda, maka sinar tersebut dibiaskan tergantung kerapatannya. Sudut
sinar bias dapat mendekati garis normal maupun menjauhinya tergantung kerapatannya.
Hukum ini dapat ditulis dengan matematis bahwa nisbah sinus sudut datang dan sudut bias
adalah konstan, yang tergantung pada medium. Perumusan lain yang ekivalen adalah nisbah
sudut datang dan sudut bias sama dengan nisbah kecepatan cahaya pada kedua medium, yang
sama dengan kebalikan nisbah indeks bias. Dengan demikian sinar yang melalui dua medium
yang berbeda dapat dibelokkan tergantung dengan nilai indeks bias yang dimiliki.
Salah satu medium yang dapat membuat cahaya terbiaskan dan dapat diamati
pembiasannya adalah kaca planparalel. Kaca planparalel adalah sebuah kaca yang terdiri dari
beberapa bidang datar di sekitarnya. Bentuk kaca planparalel adalah sebuah balok sehingga
dapat memungkinkan pengamatan yang berbeda-beda tergantung ketebalannya. Jika sinar
datang menuju kaca planparalel, sinar yang dipantulkan dibelokkan menuju garis normal. Di
sisi lain, berkas cahaya yang muncul dalam kaca dibiaskan ke udara, sudut bias lebih besar dari
sudut datang dan sinar yang dipantulkan dibelokkan menjauhi garis normal. Hasil dari
pembiasan tersebut adalah sebuah pergeseran sinar cahaya yang seharusnya tetap lurus
menembus menjadi terbelokkan tetapi tetap sejajar dengan sinar aslinya. Pergeseran sinar
tersebut dapat diamati dengan jelas tergantung medium yang dilewatinya. Besarnya pergeseran
sinar (t) pada kaca planparalel dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan:
i1
r1
i2
r2
N1
N2 t
d
t = Pergeseran sinar yang melewati kaca planparalel
i = Sudut sinar datang
r = Sudut sinar bias
d = Tebal kaca
E. Cara Kerja
1. Meletakkan styrofoam atau kertas kardus di atas meja.
2. Mengambil kertas dan menempelkan pada styrofoam.
3. Mengambil kaca planparalel dan mengukur ketebalan.
4. Meletakkan kaca plan paralel di atas kertas.
5. Menggambar bagian tepi kaca.
6. Membuat garis normal (N1) pada bagian pinggir kaca.
7. Membuat sudut datang (i1).
8. Menancapkan dua jarum pentul pada ujung sinar datang.
9. Mengamati dua jarum pentul yang ditancapkan pada sinar datang
10. Menancapkan dua jarum pentul lagi dari sisi lain kaca planparalel agar terlihat berimpit
dengan jarum pentul yang tertancap pada sinar datang.
11. Mengambil kaca planparalel dan menarik garis hubung dua jarum pentul.
12. Menarik garis hubung antara sinar datang dan sinar pantul.
13. Membuat garis normal (N2) dan mengukur sudut bias (r2).
Dengan :
t : pergeseran sinar
i : sudut datang
r : sudut refleksi/sudut bias
d : tebal kaca
14. Menggambar garis hubung antara sinar datang dan sinar bias.
15. Mengukur besar sudut i1 dan r2.
16. Memanjangkan sinar datang.
17. Menarik garis yang tegak lurus menghubungkan perpanjangan sinar datang dengan sinar
bias.
18. Mengukur panjang garis penghung sinar datang dengan perpanjangan sinar bias.
19. Ulangi langkah di atas untuk mendapatkan hasil percobaan yang berbeda.
F. Hasil Pengamatan
d = 5,8 cm
No. i1 r1 r2 t (dari pengamatan) t (dari rumus)
1 60o
30o
60o
3,3 cm 3,3486 cm
2 30o
20o
30o
1 cm 1,0717 cm
G. Analisis data
Rumus umum :
Pelaporan hasil percobaan :
Rumus nilai
Dengan menggunakan percobaan pertama,nilai
Dengan menggunakan percobaan kedua, nilai
Dengan demikian,
Hasil percobaan pertama, nilai
Hasil percobaan kedua, nilai
Untuk mencari nilai indeks bias kaca :
Percobaan pertama :
Percobaan kedua :
H. Jawab Pertanyaan
1. Bandingkanlah hasil t hitung dengan t hasil pengukuran ? Jelaskan !
Pada percobaan pertama, diperoleh bahwa nilai t dengan hitungan= 3,3486 cm = 3,35
cm, sedangkan nilai t hasil pengukuran = 3,30 ± 0,05 cm, ini membuktikan bahwa hasil
perhitungan dengan hasil pengukuran tidak berbeda jauh atau mendekati kesamaan
bahkan sesuai dengan pengukuran yang dilakukan.
Pada percobaan kedua, diperoleh bahwa nilai t dengan hitungan = 1,0717 cm = 1,07
cm, sedangkan nilai t hasil pengukuran = 1,00 ± 0,05 cm, ini membuktikan bahwa hasil
perhitungan dengan hasil pengukuran tidak berbeda jauh atau mendekati kesamaan.
2. Bandingkanlah hasil antara sinar datang dengan sinar pantul ?
Sudut sinar datang selalu lebih besar daripada sudut sinar bias karena indeks bias kaca
planparalel yang lebih besar daripada indeks bias udara. Hal ini disebabkan karena
sudut yang datang berbanding terbalik dengan indeks bias. Sedangkan hasil dari
pembiasan tersebut di sisi lain kaca dibiaskan dengan sudut sinar datang yang sama
dengan sudut sinar bias pada sisi pertama dan sudut sinar bias yang sama dengan sudut
sinar datang pada sisi yang pertama.
3. Berapa besar indeks bias kaca ?
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, pada percobaan pertama nilai indeks bias kaca
=√3 dan pada percobaan kedua nilai indeks bias kaca = 1,46. Jika dibandingkan, hasil
dari percobaan pertama dan kedua mendekati kesamaan dan bahkan tidak jauh berbeda.
I. Kesimpulan
1. Hasil Laporan
2. Perbandingan ukuran
Berdasarkan hasil perhitungan nilai t dengan hasil pengukuran, terlihat jelas bahwa
nilai t pada keduanya tidak jauh berbeda atau hasilnya mendekati kesamaan. Sedangkan
nilai indeks bias kaca tidak jauh berbeda atau mendekati kesamaan. Dalam pengukuran
ini terdapat beberapa kesalahan kecil, yaitu :
Mata pengamat tidak sesuai dengan cara mengukur dengan tepat.
Kurangnya pengalaman yang dilakukan oleh pengamat sehingga menghambat
percobaan.
Ketidaktelitian dalam perhitungan.
Ketidaktepatan dalam pengukuran.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Erliana Amalia Diandra
 
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayaLaporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayafikar zul
 
Kunci dan soal fisika 10 2
Kunci dan soal fisika 10   2Kunci dan soal fisika 10   2
Kunci dan soal fisika 10 2Dedi Wahyudin
 
Interferensi Celah Ganda (Microwave)
Interferensi Celah Ganda (Microwave)Interferensi Celah Ganda (Microwave)
Interferensi Celah Ganda (Microwave)AyuShaleha
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)FEmi1710
 
Percobaan pembiasan pada lensa cembbung
Percobaan pembiasan pada lensa cembbungPercobaan pembiasan pada lensa cembbung
Percobaan pembiasan pada lensa cembbungKLOTILDAJENIRITA
 
FISIKA - GETARAN PEGAS
FISIKA - GETARAN PEGASFISIKA - GETARAN PEGAS
FISIKA - GETARAN PEGASPRAMITHA GALUH
 
Laporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
Laporan Praktikum Fisika Hukum HookeLaporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
Laporan Praktikum Fisika Hukum Hookerendrafauzi
 
Ayunan matematis-baru1
Ayunan matematis-baru1Ayunan matematis-baru1
Ayunan matematis-baru1Posoagoes Rom
 
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1Annisa Icha
 
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedesLaporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedesFarah Pranidasari
 
Laporan sifat lensa dan cacat bayangan
Laporan sifat lensa dan cacat bayanganLaporan sifat lensa dan cacat bayangan
Laporan sifat lensa dan cacat bayangandedeknurhuda
 
Laporan Rumus Rumus Lensa (O1)
Laporan Rumus Rumus Lensa (O1)Laporan Rumus Rumus Lensa (O1)
Laporan Rumus Rumus Lensa (O1)GGM Spektafest
 

Was ist angesagt? (20)

Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
 
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayaLaporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
 
Kunci dan soal fisika 10 2
Kunci dan soal fisika 10   2Kunci dan soal fisika 10   2
Kunci dan soal fisika 10 2
 
Interferensi Celah Ganda (Microwave)
Interferensi Celah Ganda (Microwave)Interferensi Celah Ganda (Microwave)
Interferensi Celah Ganda (Microwave)
 
Termodinamika kelompok 6
Termodinamika kelompok 6Termodinamika kelompok 6
Termodinamika kelompok 6
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
 
Pp relativitas
Pp relativitasPp relativitas
Pp relativitas
 
Percobaan pembiasan pada lensa cembbung
Percobaan pembiasan pada lensa cembbungPercobaan pembiasan pada lensa cembbung
Percobaan pembiasan pada lensa cembbung
 
Resonansi Bunyi
Resonansi BunyiResonansi Bunyi
Resonansi Bunyi
 
Fisika TERMODINAMIKA
Fisika TERMODINAMIKAFisika TERMODINAMIKA
Fisika TERMODINAMIKA
 
Laporan lkm-go-08
Laporan lkm-go-08Laporan lkm-go-08
Laporan lkm-go-08
 
FISIKA - GETARAN PEGAS
FISIKA - GETARAN PEGASFISIKA - GETARAN PEGAS
FISIKA - GETARAN PEGAS
 
Laporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
Laporan Praktikum Fisika Hukum HookeLaporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
Laporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
 
Ada 4 jenis teknik produksi
Ada 4 jenis teknik produksiAda 4 jenis teknik produksi
Ada 4 jenis teknik produksi
 
Ayunan matematis-baru1
Ayunan matematis-baru1Ayunan matematis-baru1
Ayunan matematis-baru1
 
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
 
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedesLaporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
 
4.hukum gauss
4.hukum gauss4.hukum gauss
4.hukum gauss
 
Laporan sifat lensa dan cacat bayangan
Laporan sifat lensa dan cacat bayanganLaporan sifat lensa dan cacat bayangan
Laporan sifat lensa dan cacat bayangan
 
Laporan Rumus Rumus Lensa (O1)
Laporan Rumus Rumus Lensa (O1)Laporan Rumus Rumus Lensa (O1)
Laporan Rumus Rumus Lensa (O1)
 

Ähnlich wie Pembiasan pada Kaca Planparalel

Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Indeks Bias
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Indeks BiasLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Indeks Bias
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Indeks BiasLydia Nurkumalawati
 
Lkpd pemantulan
Lkpd pemantulanLkpd pemantulan
Lkpd pemantulannooraisy22
 
Eksperimen Fisika "Indeks Bias Gelas dan Akrilik"
Eksperimen Fisika "Indeks Bias Gelas dan Akrilik"Eksperimen Fisika "Indeks Bias Gelas dan Akrilik"
Eksperimen Fisika "Indeks Bias Gelas dan Akrilik"Nurfaizatul Jannah
 
Sifat cahaya SMA X by. Gabrielle T Linkherz
Sifat cahaya SMA X by. Gabrielle T LinkherzSifat cahaya SMA X by. Gabrielle T Linkherz
Sifat cahaya SMA X by. Gabrielle T Linkherzlinkherz
 
12 gelombang-2
12 gelombang-212 gelombang-2
12 gelombang-2KranA Paga
 
Identifikasi spektrometri
Identifikasi spektrometriIdentifikasi spektrometri
Identifikasi spektrometriAris Widodo
 
Pengukuran Jarak Fokus Lensa
Pengukuran Jarak Fokus LensaPengukuran Jarak Fokus Lensa
Pengukuran Jarak Fokus LensaSulistia Ningsih
 
14708251125_Vidya Putri_Instrumentasi dan pengukuran optik
14708251125_Vidya Putri_Instrumentasi dan pengukuran optik14708251125_Vidya Putri_Instrumentasi dan pengukuran optik
14708251125_Vidya Putri_Instrumentasi dan pengukuran optikIPA 2014
 
Lembar Kerja Siswa (LKS) kaca plan paralel
Lembar Kerja Siswa (LKS) kaca plan paralelLembar Kerja Siswa (LKS) kaca plan paralel
Lembar Kerja Siswa (LKS) kaca plan paralelLalu Gede Sudarman
 
Jurnal Seminar Praktikum Fisika Dasar II (Lensa)
Jurnal Seminar Praktikum Fisika Dasar II (Lensa)Jurnal Seminar Praktikum Fisika Dasar II (Lensa)
Jurnal Seminar Praktikum Fisika Dasar II (Lensa)Nailul Affida
 
OPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIK
OPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIKOPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIK
OPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIKmateripptgc
 
OPTIK DAN ALAT OPTIK
OPTIK DAN ALAT OPTIKOPTIK DAN ALAT OPTIK
OPTIK DAN ALAT OPTIKmateripptgc
 

Ähnlich wie Pembiasan pada Kaca Planparalel (20)

Laporan lkm-go-07
Laporan lkm-go-07Laporan lkm-go-07
Laporan lkm-go-07
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Indeks Bias
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Indeks BiasLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Indeks Bias
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Indeks Bias
 
Refraksi Cahaya
Refraksi CahayaRefraksi Cahaya
Refraksi Cahaya
 
Lkpd pemantulan
Lkpd pemantulanLkpd pemantulan
Lkpd pemantulan
 
Lks i kunci
Lks i   kunciLks i   kunci
Lks i kunci
 
Eksperimen Fisika "Indeks Bias Gelas dan Akrilik"
Eksperimen Fisika "Indeks Bias Gelas dan Akrilik"Eksperimen Fisika "Indeks Bias Gelas dan Akrilik"
Eksperimen Fisika "Indeks Bias Gelas dan Akrilik"
 
Sifat cahaya SMA X by. Gabrielle T Linkherz
Sifat cahaya SMA X by. Gabrielle T LinkherzSifat cahaya SMA X by. Gabrielle T Linkherz
Sifat cahaya SMA X by. Gabrielle T Linkherz
 
12 gelombang-2
12 gelombang-212 gelombang-2
12 gelombang-2
 
Identifikasi spektrometri
Identifikasi spektrometriIdentifikasi spektrometri
Identifikasi spektrometri
 
Pengukuran Jarak Fokus Lensa
Pengukuran Jarak Fokus LensaPengukuran Jarak Fokus Lensa
Pengukuran Jarak Fokus Lensa
 
14708251125_Vidya Putri_Instrumentasi dan pengukuran optik
14708251125_Vidya Putri_Instrumentasi dan pengukuran optik14708251125_Vidya Putri_Instrumentasi dan pengukuran optik
14708251125_Vidya Putri_Instrumentasi dan pengukuran optik
 
Lembar Kerja Siswa (LKS) kaca plan paralel
Lembar Kerja Siswa (LKS) kaca plan paralelLembar Kerja Siswa (LKS) kaca plan paralel
Lembar Kerja Siswa (LKS) kaca plan paralel
 
Kisi difraksi
Kisi difraksiKisi difraksi
Kisi difraksi
 
Cahaya
Cahaya Cahaya
Cahaya
 
Cahaya optik
Cahaya optikCahaya optik
Cahaya optik
 
Jurnal Seminar Praktikum Fisika Dasar II (Lensa)
Jurnal Seminar Praktikum Fisika Dasar II (Lensa)Jurnal Seminar Praktikum Fisika Dasar II (Lensa)
Jurnal Seminar Praktikum Fisika Dasar II (Lensa)
 
sifat-sifat cahaya
sifat-sifat cahayasifat-sifat cahaya
sifat-sifat cahaya
 
O1 cincin newton
O1 cincin newtonO1 cincin newton
O1 cincin newton
 
OPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIK
OPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIKOPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIK
OPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIK
 
OPTIK DAN ALAT OPTIK
OPTIK DAN ALAT OPTIKOPTIK DAN ALAT OPTIK
OPTIK DAN ALAT OPTIK
 

Kürzlich hochgeladen

PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 

Pembiasan pada Kaca Planparalel

  • 1. Laporan Praktikum Pembiasan pada Kaca Planparalel Disusun Oleh : Ridho Pasopati (XI aksel 1 / 21) SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014
  • 2. Laporan Resmi Pembiasan pada Kaca Planparalel A. Tujuan Percobaan 1. Menyelidiki sifat pembiasan pada kaca plan paralel. 2. Membandingkan besarnya pergeseran sinar pada kaca plan paralel dari hasil pengukuran langsung dengan hasil perhitungan. 3. Menentukan indeks bias kaca. 4. Menentukan hubungan antara sinar datang, sinar pantul, dan ketebalan kaca. B. Alat dan Bahan 1. Kaca plan paralel 2. Busur derajat 3. Kertas 4. Styrofoam/kertas kardus 5. Jarum pentul C. Konsep Fisis Hal yang mempengaruhi pembiasan pada kaca planparalel adalah sudut datang, tebal kaca, dan indeks bias kaca. Semakin besar sudut datangnya, maka semakin kecil sudut refleksinya, tetapi jika besar sudut datangnya kecil, maka sudut refleksinya juga semakin kecil. Semakin tebal kaca, maka semakin besar nilai pergeseran sinar yang melewati kaca. Semakin besar indeks bias kaca, maka semakin besar pula nilai pergeserannya. D. Landasan Teori Suatu sifat gelombang yang menarik adalah bahwa gelombang dapat dibelokkan oleh rintangan tergantung indeks bias. Hal ini sering disebut dengan pembiasan gelombang. Salah satu gelombang tersebut adalah cahaya. Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. Selain itu, cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi tersebut merupakan sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut dualisme gelombang partikel. Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian dipersepsikan secara visual
  • 3. oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada fisika modern. Studi mengenai cahaya dimulai dengan munculnya era optika klasik yang mempelajari besaran optik seperti: intensitas, frekuensi atau panjang gelombang, polarisasi dan fase cahaya. Sifat-sifat cahaya dan interaksinya terhadap sekitar dilakukan dengan pendekatan paraksial geometris seperti refleksi dan refraksi, dan pendekatan sifat optik fisisnya yaitu: interferensi, difraksi, dispersi, polarisasi. Masing-masing studi optika klasik ini disebut dengan optika geometris (en:geometrical optics) dan optika fisis (en:physical optics). Salah satu sifat yang dimiliki sebuah cahaya adalah pembiasan cahaya saat cahaya masuk melalui dua medium yang berbeda. Pembiasan cahaya berarti pembelokan arah rambat cahaya saat melewati bidang batas dua medium bening yang berbeda indeks biasnya. Pembiasan cahaya menganut hukum Snellius tentang pembiasan cahaya. Setiap cahaya yang datang dan melewati medium yang berbeda, maka sinar tersebut dibiaskan tergantung kerapatannya. Sudut sinar bias dapat mendekati garis normal maupun menjauhinya tergantung kerapatannya. Hukum ini dapat ditulis dengan matematis bahwa nisbah sinus sudut datang dan sudut bias adalah konstan, yang tergantung pada medium. Perumusan lain yang ekivalen adalah nisbah sudut datang dan sudut bias sama dengan nisbah kecepatan cahaya pada kedua medium, yang sama dengan kebalikan nisbah indeks bias. Dengan demikian sinar yang melalui dua medium yang berbeda dapat dibelokkan tergantung dengan nilai indeks bias yang dimiliki. Salah satu medium yang dapat membuat cahaya terbiaskan dan dapat diamati pembiasannya adalah kaca planparalel. Kaca planparalel adalah sebuah kaca yang terdiri dari beberapa bidang datar di sekitarnya. Bentuk kaca planparalel adalah sebuah balok sehingga dapat memungkinkan pengamatan yang berbeda-beda tergantung ketebalannya. Jika sinar datang menuju kaca planparalel, sinar yang dipantulkan dibelokkan menuju garis normal. Di sisi lain, berkas cahaya yang muncul dalam kaca dibiaskan ke udara, sudut bias lebih besar dari sudut datang dan sinar yang dipantulkan dibelokkan menjauhi garis normal. Hasil dari pembiasan tersebut adalah sebuah pergeseran sinar cahaya yang seharusnya tetap lurus menembus menjadi terbelokkan tetapi tetap sejajar dengan sinar aslinya. Pergeseran sinar tersebut dapat diamati dengan jelas tergantung medium yang dilewatinya. Besarnya pergeseran sinar (t) pada kaca planparalel dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan:
  • 4. i1 r1 i2 r2 N1 N2 t d t = Pergeseran sinar yang melewati kaca planparalel i = Sudut sinar datang r = Sudut sinar bias d = Tebal kaca E. Cara Kerja 1. Meletakkan styrofoam atau kertas kardus di atas meja. 2. Mengambil kertas dan menempelkan pada styrofoam. 3. Mengambil kaca planparalel dan mengukur ketebalan. 4. Meletakkan kaca plan paralel di atas kertas. 5. Menggambar bagian tepi kaca. 6. Membuat garis normal (N1) pada bagian pinggir kaca. 7. Membuat sudut datang (i1). 8. Menancapkan dua jarum pentul pada ujung sinar datang. 9. Mengamati dua jarum pentul yang ditancapkan pada sinar datang 10. Menancapkan dua jarum pentul lagi dari sisi lain kaca planparalel agar terlihat berimpit dengan jarum pentul yang tertancap pada sinar datang. 11. Mengambil kaca planparalel dan menarik garis hubung dua jarum pentul. 12. Menarik garis hubung antara sinar datang dan sinar pantul. 13. Membuat garis normal (N2) dan mengukur sudut bias (r2).
  • 5. Dengan : t : pergeseran sinar i : sudut datang r : sudut refleksi/sudut bias d : tebal kaca 14. Menggambar garis hubung antara sinar datang dan sinar bias. 15. Mengukur besar sudut i1 dan r2. 16. Memanjangkan sinar datang. 17. Menarik garis yang tegak lurus menghubungkan perpanjangan sinar datang dengan sinar bias. 18. Mengukur panjang garis penghung sinar datang dengan perpanjangan sinar bias. 19. Ulangi langkah di atas untuk mendapatkan hasil percobaan yang berbeda. F. Hasil Pengamatan d = 5,8 cm No. i1 r1 r2 t (dari pengamatan) t (dari rumus) 1 60o 30o 60o 3,3 cm 3,3486 cm 2 30o 20o 30o 1 cm 1,0717 cm G. Analisis data Rumus umum : Pelaporan hasil percobaan : Rumus nilai Dengan menggunakan percobaan pertama,nilai Dengan menggunakan percobaan kedua, nilai Dengan demikian, Hasil percobaan pertama, nilai Hasil percobaan kedua, nilai Untuk mencari nilai indeks bias kaca : Percobaan pertama :
  • 6. Percobaan kedua : H. Jawab Pertanyaan 1. Bandingkanlah hasil t hitung dengan t hasil pengukuran ? Jelaskan ! Pada percobaan pertama, diperoleh bahwa nilai t dengan hitungan= 3,3486 cm = 3,35 cm, sedangkan nilai t hasil pengukuran = 3,30 ± 0,05 cm, ini membuktikan bahwa hasil perhitungan dengan hasil pengukuran tidak berbeda jauh atau mendekati kesamaan bahkan sesuai dengan pengukuran yang dilakukan. Pada percobaan kedua, diperoleh bahwa nilai t dengan hitungan = 1,0717 cm = 1,07 cm, sedangkan nilai t hasil pengukuran = 1,00 ± 0,05 cm, ini membuktikan bahwa hasil perhitungan dengan hasil pengukuran tidak berbeda jauh atau mendekati kesamaan. 2. Bandingkanlah hasil antara sinar datang dengan sinar pantul ? Sudut sinar datang selalu lebih besar daripada sudut sinar bias karena indeks bias kaca planparalel yang lebih besar daripada indeks bias udara. Hal ini disebabkan karena sudut yang datang berbanding terbalik dengan indeks bias. Sedangkan hasil dari pembiasan tersebut di sisi lain kaca dibiaskan dengan sudut sinar datang yang sama dengan sudut sinar bias pada sisi pertama dan sudut sinar bias yang sama dengan sudut sinar datang pada sisi yang pertama. 3. Berapa besar indeks bias kaca ? Berdasarkan hasil perhitungan di atas, pada percobaan pertama nilai indeks bias kaca =√3 dan pada percobaan kedua nilai indeks bias kaca = 1,46. Jika dibandingkan, hasil dari percobaan pertama dan kedua mendekati kesamaan dan bahkan tidak jauh berbeda. I. Kesimpulan 1. Hasil Laporan
  • 7. 2. Perbandingan ukuran Berdasarkan hasil perhitungan nilai t dengan hasil pengukuran, terlihat jelas bahwa nilai t pada keduanya tidak jauh berbeda atau hasilnya mendekati kesamaan. Sedangkan nilai indeks bias kaca tidak jauh berbeda atau mendekati kesamaan. Dalam pengukuran ini terdapat beberapa kesalahan kecil, yaitu : Mata pengamat tidak sesuai dengan cara mengukur dengan tepat. Kurangnya pengalaman yang dilakukan oleh pengamat sehingga menghambat percobaan. Ketidaktelitian dalam perhitungan. Ketidaktepatan dalam pengukuran.